SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 49
(Suatu Tinjauan Teologis Tentang Makna Karunia Penglihatan
    Terhadap Peningkatan Iman Dan Pelayanan Jemaat)
                 Skripsi Ini Diajukan Untuk
             Ujian Negara Yang Dilaksanakan
       Dirjen Bimas Kristen Kementerian Agama RI
        Guna Memperoleh Gelar Sarjana Teologi

                   Disusun Oleh:
                Shanty Dewi Tjandra
                    NIM / NIKA:
               1707023 / 11.11.300.29
              SEKOLAH TINGGI THEOLOGI LETS
                        JAKARTA
                          2011
BAB I PENDAHULUAN

     1.1   Alasan Pemilihan Judul
     1.2   Permasalahan
     1.3   Pembatasan Masalah
     1.4   Hipotesa
     1.5   Tujuan Penulisan
     1.6   Perumusan Istilah
     1.7   Metode Penulisan
     1.8   Sistematika Penulisan
BAB II PEMAHAMAN TENTANG KARUNIA PENGLIHATAN
        2.1 Definisi Penglihatan
            2.1.1 Penglihatan Menurut Jim W. Goll
            2.1.2 Penglihatan Menurut DR. Sonny Eli Zaluchu
        2.2   Karunia Penglihatan
              2.2.1 Penglihatan Menurut Perjanjian Lama
              2.2.2 Penglihatan Menurut Perjanjian Baru
        2.3   Bentuk – Bentuk Penglihatan
              2.3.1 Penglihatan Total / Trance
              2.3.2 Penglihatan Terbuka
              2.3.3 Penglihatan Sesaat
              2.3.4 Penglihatan Teofani
              2.3.5 Penglihatan Mimpi
2.4   Karunia Lain Yang Menyertai Pelayanan Karunia
      Penglihatan
      2.4.1 Karunia Nubuat
      2.4.2 Karunia Hikmat
      2.4.3 Karunia Membedakan Roh
      2.4.4 Karunia Pengetahuan
2.5   Tujuan Karunia Penglihatan
      2.5.1 Untuk Membangun
      2.5.2 Untuk Menasihati
      2.5.3 Untuk Menghibur
      2.5.4 Untuk Doa Peperangan
2.6   Pelihat Di Dalam Dunia Pelayanan Karunia Penglihatan
      2.6.1 Pelihat Dari Tuhan Versus Pelihat Dari Iblis
      2.6.2 Kualitas Seorang Pelihat Yang Baik
      2.6.3 Penafsiran Pesan Penglihatan
      2.6.4 Yang Harus Di Waspadai Oleh Sang Pelihat
      2.6.5 Dampak Pelayanan Karunia Penglihatan
      2.6.6 Etika Penyampaian Pesan Penglihatan
BAB III PENTINGNYA KARUNIA PENGLIHATAN DALAM
               PENINGKATAN IMAN DAN PELAYANAN
        JEMAAT
       3.1 Peningkatan Iman Dan Pelayanan Jemaat
           3.1.1 Karunia Penglihatan Dalam Peningkatan Iman
           3.1.2 Karunia Penglihatan Dalam Pelayanan Jemaat
       3.2 Karakter Pelihat
           3.2.1 Taat
           3.2.2 Setia
           3.2.3 Rendah Hati
           3.2.4 Hidup Dalam Buah – Buah Roh
           3.2.5 Suci Hatinya
           3.2.6 Rela
BAB   IV   MAKNA KARUNIA PENGLIHATAN                MENURUT
            HASIL PENELITIAN
            4.1   Hasil Penelitian Tentang Karunia Penglihatan
                  4.1.1 Pengaruh Karunia Penglihatan Terhadap
                         Peningkatan Iman
                  4.1.2 Pengaruh Karunia Penglihatan Terhadap
                         Pelayanan Jemaat
           4.2    Pembahasan Penelitian Mengenai Karunia
                  Penglihatan
BAB   V    KESIMPULAN DAN SARAN
           5.1  Kesimpulan
           5.2  Saran
KEPUSTAKAAN
LAMPIRAN
BAB I
1.1   Alasan Pemilihan Judul
             Pada era masehi, pelayanan profetik sempat menjadi
      sebuah kegerakan di tahun 1980-an. Dan karunia penglihatan
      menjadi salah satu bagian dari pelayanan profetik dan
      terhitung sebagai karunia Roh. Namun dengan seiring
      berjalannya waktu pelayanan ini mulai redup oleh beberapa
      hal, seperti kesalahpahaman dalam penyampaian pesan
      sehingga menimbulkan kekecewaan, perselisihan dan
      dianggap sesat. Sehingga menimbulkan pro dan kontra
      mengenai penggunaan karunia penglihatan ini di dalam dunia
      pelayanan.
1.2   Permasalahan
             Ketidakdewasaan seseorang dalam menangkap
      serta menerjemahkan pesan penglihatan profetik yang di
      dapat, terkadang menimbulkan permasalahan yang baru,
      seperti terjadi perselisihan atau beda pendapat. Bahkan
      dapat berakibat munculnya rasa kecewa, kepahitan,
      maupun       keraguan     sehingga   melemahkan    iman
      percayanya kepada Tuhan. Penyampaian pesan Tuhan
      yang tidak tepat atau keliru membuat visi – misi Tuhan
      tidak tergenapi dengan maksimal.
             Dibutuhkan kedewasaan karakter, kedewasaan
      rohani serta kepekaan untuk dapat menerima, mengerti
      dan menyampaikan pesan penglihatan profetik dengan
      baik, sehingga baik dirinya sendiri maupun orang lain di
      dalam dunia pelayanan dapat diteguhkan dan diberkati.
Untuk itu dengan beberapa hal yang sering terjadi
      maka permasalahannya adalah:
      1. Apakah karunia penglihatan dapat mempengaruhi
         peningkatan dalam pertumbuhan iman?
      2. Apakah karunia penglihatan penting dan dapat untuk
         meningkatkan pelayanan jemaat?

1.3   Pembatasan Masalah
             Dalam pembahasan penulisan skripsi ini agar tidak
      meluas, maka penulis membatasinya pada tinjauan
      teologis tentang makna karunia penglihatan yang
      berdasarkan pimpinan Roh Kudus dan yang sesuai
      dengan firman Tuhan agar pesan Tuhan dapat dimengerti
      dan ditangkap dengan baik oleh umat-Nya. Sehingga
      dapat meningkatkan iman dan pelayanan jemaat.
1.4 Hipotesa
    Hipotesis dalam skripsi ini adalah:
    1. Karunia penglihatan berpengaruh penting dalam
       peningkatan iman.
    2. Karunia penglihatan berpengaruh penting dalam
       peningkatan pelayanan jemaat.
1.5 Tujuan Penulisan
    1. Untuk menjelaskan makna karunia penglihatan yang ber-
       dasarkan kebenaran Alkitab dengan melakukan tinjauan
       theologis.
    2. Agar setiap pesan penglihatan dapat tersampaikan dengan
       baik sehingga visi dan misi Tuhan tergenapi dalam
       kehidupan manusia.
    3. Agar karunia penglihatan tidak lagi dipandang sebelah
       mata, namun dapat difungsikan dan diefektifkan di dalam
       persekutuan dan pelayanan untuk kemuliaan nama Tuhan
       Yesus Kristus.
1.6 Perumusan Istilah
   1. Makna; (1) arti; (2) makna pembicara atau penulis; pengertian
      yang diberikan kepada suatu bentuk kebahasaan.
   2. Karunia; (1) Kasih; belas kasih; (2) pemberian atau anugerah
      dari yang lebih tinggi kedudukannya kepada yang lebih rendah.
   3. Penglihatan; (1) Proses, cara, perbuatan melihat; (2) apa yang
      dilihat; pandangan; (3) cak indra untuk melihat.
   4. Peningkatan; Proses, cara, perbuatan meningkatkan (usaha,
      kegiatan, dan sebagainya).
   5. Iman; Kepercayaan (yang berkenaan dengan agama);
      keyakinan dan kepercayaan kepada Allah, nabi, kitab, dan
      sebagainya: -- tidak akan bertentangan dengan ilmu; (2)
      ketetapan hati; keteguhan batin; keseimbangan batin.
   6. Pelayanan; (1) perihal atau cara melayani: (2) usaha melayani
      kebutuhan orang lain dengan memperoleh imbalan (uang); (3)
      kemudahan yang diberikan sehubungan dengan jual beli barang
      atau jasa.
   7. Jemaat; Sehimpunan umat; jemaah.
1.7 Metode Penulisan
           Dalam penulisan skripsi ini, penulis memakai metode
    riset perpustakaan dan metode penelitian, yakni dengan
    membaca sejumlah buku-buku, melakukan pencarian data
    melalui internet, dan mengadakan survey untuk menunjang
    tema pembahasan.
1.8 Sistematika Penulisan
    BAB I : Pendahuluan, yang memuat garis besar penulisan
            skripsi yang berisi: alasan pemilihan judul,
            permasalahan, pembatasan masalah, hipotesa, tujuan
            penulisan, rumusan istilah, metode penulisan dan
            sistematika penulisan.
BAB II : Memuat pembahasan mengenai karunia penglihatan.
        Didalamnya mencakup; pemahaman mengenai
        definisi karunia penglihatan, karunia penglihatan
        berdasarkan Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru,
        bentuk – bentuk penglihatan, karunia – karunia lain
        yang menyertai karunia penglihatan, tujuan dari
        karunia penglihatan serta pemahaman mengenai
        seorang pelihat di dalam pelayanan karunia
        penglihatan.
BAB III :Memuat pembahasan mengenai pentingnya karunia
         penglihatan dalam peningkatan iman dan pelayanan
         jemaat. Pada bab ini mencakup pembahasan
         mengenai karunia penglihatan di dalam peningkatan
         iman, karunia penglihatan di dalam peningkatan
         pelayanan jemaat, serta karakter dari seorang pelihat.
BAB IV : Memuat pembahasan dari hasil survey tentang
         pengaruh    karunia   penglihatan  terhadap
         peningkatan  iman   dan   pengaruh   karunia
         penglihatan terhadap peningkatan pelayanan
         jemaat.
BAB V    : Bab ini merupakan kesimpulan pembahasan bab-
          bab sebelumnya dan memuat saran-saran tentang
          karunia penglihatan dalam pelayanan kehidupan
          orang percaya masa kini.
BAB II
      PEMAHAMAN TENTANG KARUNIA PENGLIHATAN
2.1 Definisi Penglihatan
    2.1.1 Penglihatan Menurut Jim W. Goll
             Menurutnya penglihatan itu seperti cara kerja
          kamera langsung jadi. Dalam penglihatan, “cahaya” dari
          Tuhan memasuki “lensa” mata rohani kita dan
          mencetak gambaran pada “film” hati dan pikiran kita.
          Saat gambaran itu “diolah”, kita semakin memahami
          apa artinya. Semakin dalam seseorang hidup dan
          dipenuhi Roh Kudus, maka orang itu pun semakin
          menjadi satu dengan Roh Kudus dan mata pun
          semakin terbuka untuk melihat di dalam Roh.
2.1 Definisi Penglihatan
    2.1.2 Penglihatan Menurut DR. Sonny Eli Zaluchu
             Penglihatan adalah penyataan dimensi roh secara
          visual yang berisi pesan Tuhan kepada gereja-Nya
          atau perseorangan tertentu, yang dapat ditangkap;
          melalui indera manusia atau melalui indera rohani
          (dalam hal ini mata atau kesadaran batin di dalam roh
          seseorang). Penglihatan dapat terjadi saat seseorang
          sedang terlibat dan berinteraksi dengan Tuhan,
          misalnya disaat berdoa atau penyembahan yang
          menempatkan orang tersebut dalam sebuah atmosfir
          rohani yang demikian kuat.
2.2 Karunia Penglihatan
    2.2.1 Penglihatan Menurut Perjanjian Lama
                  Penglihatan diberikan kepada seorang nabi
          yang disebut juga sebagai pelihat dan isi penglihatan
          bersifat nubuatan untuk disampaikan bagi umat
          Tuhan.
          1. Ra’ah (‘ ‫ ,)ה א‬yang secara harafiah berarti
                        ָ
                        ‫ָ ר‬
              “melihat”, khususnya dalam arti mendapatkan
              penglihatan.     Arti    lainnya;      “menatap”,
              “memandang kepada” dan “memahami”. (Yesaya
              30:10)
           2. Chozeh, secara harfiah berarti “memandang
              dalam sebuah penglihatan” dan dapat juga
              diterjemahkan sebagai “pelihat” atau “ahli
              perbintangan”. (2 Samuel 24:11 dan 2 Raja-Raja
              17:13)
2.2 Karunia Penglihatan
    2.2.2 Penglihatan Menurut Perjanjian Baru
                 Penglihatan diberikan bukan hanya kepada
          seorang nabi, namun juga diberikan kepada rasul dan
          setiap orang yang percaya yang Tuhan perkenankan
          untuk menerima pesan penglihatan. Dalam Perjanjian
          Baru, ada beberapa kata yang digunakan untuk
          menyatakan sebuah penglihatan, diantaranya:
          1. Horama (όραμα); (1) yang terlihat, tontonan, (2)
              pemandangan ilahi diberikan dalam ekstasi atau
              dalam tidur, visi. Kata ini juga mengandung
              pengertian khusus; pertunjukan, pemandangan
              atau penampilan. (Matius 17:9; KPR 10:19-20)
2. Optasia (οπτασία), artinya; penglihatan, wahyu, atau (1)
  tindakan menunjukkan diri sendiri untuk melihat, (2)
  pemandangan, visi, penampilan yang disajikan baik saat
  keadaan tidur atau terjaga. Optasia ini mengandung konotasi
  sangat spesifik, yaitu penyataan diri atau membiarkan dirinya
  terlihat. Kata optasia selalu muncul dalam konteks seseorang
  melihat sosok ilahi atau rohani. (Lukas 1:22a; KPR 26:19; 2 Kor
  12:1)
3. Horasis (όρασις), artinya; Melihat, penglihatan, penampilan,
   aspek. (1) Tindakan melihat atau indera penglihatan, yakni
   mata, (2) penampilan atau bentuk yang terlihat, (3) penampilan
   ilahi yang diberikan dalam keadaan ekstasi atau mimpi. Kata
   Horasis juga mengacu pada pemandangan atau penglihatan,
   baik dalam pengertian internal maupun eksternal. Sebab
   bahasa Yunani tidak membedakan antara persepsi mata
   jasmani maupun mata rohani. (KPR 2:17; Why 4:3; Why 9:17a)
2.3 Bentuk – Bentuk Penglihatan
    2.3.1 Penglihatan Total atau Trance
                                              ̱
          Berakar dari kata Yunani “ékstasis” (έκστασις), yang
          berarti keadaan di luar kesadaran diri (seperti keadaan
          orang yang sedang khusyuk bersemedi). Dalam bahasa
          Inggris memakai kata “trance”, yang artinya kesurupan,
          keadaan tidak sadar diri, keadaan kemasukkan roh, jatuh
          pingsan atau kerasukan. Orang yang mengalami keadaan
          trance, secara fisik tubuhnya rebah atau memang tidak
          sadar, namun secara roh, mata orang tersebut dapat
          melihat dengan jelas, dapat mendengar dan merasakan
          suasana alam roh.
    2.3.2 Penglihatan Terbuka
          Pada saat penglihatan terbuka terjadi, orang tersebut
          tidak kehilangan kesadaran secara fisik, namun tetap
          menyadari berada di mana dan sedang melakukan apa.
          Dua dimensi ini ada di satu tempat yang sama, tetapi
          keduanya tidak saling memengaruhi.
2.3.3 Penglihatan Sesaat
      Penglihatan jenis ini umum dan lazim terjadi saat
      seseorang berdoa, baik saat berdoa sendiri secara
      pribadi maupun saat berdoa bersama secara
      koorporat. Penglihatan ini bersifat cepat dan hanya
      sebentar saja, namun biasanya terkandung pesan
      dan informasi yang dapat disampaikan yang bersifat
      peneguhan, nasihat atau penghiburan.
2.3.4 Penglihatan Teofani
      Kehadiran atau penampakan Allah sendiri dalam
      berbagai wujud / rupa yang dapat dilihat oleh mata
      manusia.
2.3.5 Penglihatan Mimpi
      Penglihatan mimpi ini diberikan Tuhan pada saat
      seseorang sedang dalam keadaan tidur. Baik saat
      tidur malam ataupun hanya tidur sesaat saja.
2.4 Karunia Lain Yang Menyertai Pelayanan Karunia
    Penglihatan
    2.4.1 Karunia Nubuatan
          Bernubuat adalah berkata-kata kepada manusia untuk
          membangun, menasihati dan menghibur (1 Korintus
          14:3).
          Pada Perjanjian Baru dan zaman sekarang, nubuatan
          dapat disampaikan oleh setiap orang percaya yang
          Tuhan kenankan untuk orang tersebut menyampaikan
          pesan nubuatan (1 Korintus 14:31). Dan pesan tersebut
          harus disampaikan dengan tenang, sabar serta tidak
          gegabah, dan janganlah memanipulasi atau menipu
          nubuatan agar tidak mendatangkan celaka bagi diri
          sendiri.
2.4.2 Karunia Hikmat
     Hikmat adalah kesanggupan yang diberikan oleh Allah untuk
     memahami sifat sebenarnya dari sesuatu hal dan untuk
     melaksanakan kehendak Allah mengenai hal itu.
2.4.3 Karunia Membedakan Roh
     Kemampuan supernatural untuk mengenali dan membedakan
     bukan hanya antara yang baik dan yang jahat, melainkan
     juga berbagai jenis roh.
2.4.4 Karunia Pengetahuan
     Karunia untuk mengungkapkan suatu situasi khusus, yang
     sudah terjadi atau apa yang sedang terjadi pada saat ini
     dalam sejarah hidup seseorang. Dengan karunia ini, dapat
     ditemukan akar persoalan, penyebab suatu kebekuan hati,
     dosa yang tersembunyi, atau pengetahuan suatu
     penyembuhan baik penyembuhan fisik maupun batin dalam
     diri orang yang dilayani.
2.5 Tujuan Karunia Penglihatan
    1.   Untuk Membangun
    2.   Untuk Menasihati
    3.   Untuk Menghibur
    4.   Untuk Doa Peperangan
2.6 Pelihat Di Dalam Dunia Pelayanan Karunia Penglihatan
    2.6.1 Pelihat Dari Tuhan Versus Pelihat Dari Iblis
           a. Pelihat Dari Tuhan
              Adalah seorang yang diperkenankan Tuhan untuk
              dapat melihat lebih dari apa yang dapat dilihatnya
              secara manusia. Ia memiliki peran sebagai perantara
              untuk menyampaikan pesan khusus dari Tuhan bagi
              umat-Nya. Dan ketika ia mendapatkan penglihatan
              dari Tuhan, ia akan diliputi oleh Roh dan damai
              sejahtera Tuhan menyertainya.
b. Pelihat Dari Iblis
         Adalah seorang yang diberikan kuasa oleh iblis untuk
         dapat melihat sesuatu diluar apa yang dapat dilihatnya
         secara manusia. Penglihatan ini tidak mengandung
         kebenaran, tetapi mengandung tipu muslihat. Sebab
         tujuannya hanya untuk mencuri, membunuh dan
         membinasakan (Yoh 10:10). Seperti: telepati, tenung,
         cenayang, peramal
2.6.2 Kualitas Seorang Pelihat Yang Baik
      Seorang pelihat yang baik adalah seorang yang memiliki:
      a. Keintiman dengan Tuhan
      b. Menyadari otoritas ilahi yang ada pada dirinya
      c. Menyadari akan urapan Tuhan atas dirinya
      d. Kedewasaan karakter dan kepekaan rohani
2.6.3 Penafsiran Pesan Penglihatan
      Setiap penglihatan yang dari Tuhan pasti memiliki arti.
      Penglihatan-penglihatan dapat berupa gambar, tulisan,
      warna, bilangan, maupun simbol-simbol. Keakuratan
      dalam penafsiran isi pesan penglihatan dibutuhkan hikmat
      yang dari Tuhan, serta hubungan yang dekat dengan
      Tuhan dan pengalaman rohani yang panjang.
2.6.4 Yang Harus Di Waspadai Oleh Sang Pelihat
      a. Kesombongan Rohani
      b. Perdukunan Kristen
      c. Mammon
2.6.5 Dampak Karunia Penglihatan
      Setiap penglihatan yang Tuhan berikan memiliki misi
      untuk penyelamatan manusia. Baik penglihatan itu berupa
      penghiburan, peneguhan maupun peringatan, tujuan
      akhirnya adalah untuk keselamatan (kehidupan) kekal
      bagi manusia dan berakhir pada kemuliaan nama-Nya
      (KPR 16).
2.6.6 Etika Penyampaian Pesan Penglihatan
      • Disampaikan secara empat mata
      •Disampaikan dengan bahasa atau kalimat yang bijak dan
      tidak melebihkan atau mengurangi makna / isi dari pesan
      yang diperoleh.
      •Bila berada dalam komunitas, pesan disampaikan
      melalui perantara seorang pemimpin yang memiliki
      otoritas diatasnya.
BAB III
    PENTINGNYA KARUNIA PENGLIHATAN DALAM
    PENINGKATAN IMAN DAN PELAYANAN JEMAAT

3.1 Peningkatan Iman dan Pelayanan Jemaat
    3.1.1 Karunia Penglihatan Dalam Peningkatan Iman
            Karunia penglihatan merupakan salah satu dari
         karunia Roh. Penglihatan dari Tuhan bersifat:
         membangun, menasihati dan menghibur, sehingga
         dapat menjadi kekuatan dan meningkatkan iman tatkala
         iman sedang lemah.
3.1.2 Karunia Penglihatan Dalam Pelayanan Jemaat
      a. Persekutuan Doa
         Karunia penglihatan ini diperlukan agar doa syafaat
         yang dinaikan terarah dan memiliki tujuan / sasaran
         yang jelas.
         Dalam psekutuan doa, pelihat / pendoa dapat
         berdoa kepada Tuhan, meminta untuk Tuhan
         membukakan mata orang-orang yang belum
         percaya untuk dapat melihat sebuah penglihatan
         dari sorga sebagai bentuk peneguhan bagi orang-
         orang yang belum percaya atau untuk meneguhkan
         orang-orang yang masih dalam keraguan akan
         Tuhan.
b. Peperangan Rohani
              Seorang       pelihat   harus    menyadari    bahwa
              peperangan rohani dapat terjadi kapan dan dimana
              saja. Ia berfungsi sebagai radar untuk mengetahui
              roh teritorial apa yang menguasai / kutuk apa yang
              mengikat tempat / daerah yang ingin dimenangkan
              bagi Kristus. Selain itu, juga dapat digunakan dalam
              pelayanan kesembuhan dan pelepasan. Pelihat
              dapat menginfokan kepada hamba Tuhan yang
              sedang melayani konseli.
3.2 Karakter Pelihat
       •Taat
       •Setia
       •Rendah hati
       •Hidup dalam buah – buah Roh
       •Suci hatinya
       •Rela
BAB IV
      MAKNA KARUNIA PENGLIHATAN MENURUT
               HASIL PENELITIAN

4.1 Hasil Penelitian Tentang Karunia Penglihatan
          Penulis menggunakan rumus Chi – Kuadrat
    untuk menguji apakah karunia penglihatan memiliki
    pengaruh terhadap peningkatan iman dan peningkatan
    dalam pelayanan atau tidak. Adapun rumus dari Chi-
    kuadrat adalah: X2 = Σ (f0fe)2
                            fe

                   Keterangan:
                   f = frekuensi yang diamati
                   f0 = pengamatan untuk metode yang diteliti
                   fe = nilai yang diharapkan
Untuk mendapatkan nilai ini dikerjakan dengan bantuan tabel
dibawah ini:
Tabel kontingensi

 Pengaruh Karunia       Kelompok Sampel Berdasarkan Klasifikasi Umur
 Penglihatan
                                                                          Total
 Terhadap
 Peningkatan Iman
                                                    37 - 47   48 - 60
                        15 - 25 Thn   26 - 36 Thn    Thn       Thn


 Setuju                    (a)           (b)         (c)       (d)      (a+b+c+d)


 Tidak Setuju              (e)           (f)         (g)       (h)      (e+f+g+h)


                Total     (a+e)          (b+f)      (c+g)     (d+h)     (abcdefgh)


Harga harapan diperoleh dengan rumus: Fe = (nk.ng)
                                                              N
Penulis menyebarkan angket kepada 40 responden secara
acak dengan rentang usia 15 – 60 tahun, yang dibagi menjadi
4 kategori umur.
   1.Pengaruh Karunia Penglihatan Terhadap Peningkatan Iman.
   Nilai Harapan:

                           Kelompok Sampel Berdasarkan Klasifikasi
   Pengaruh Karunia                       Umur
   Penglihatan Terhadap                                              Total
   Peningkatan Iman         15 - 25   26 - 36   37 - 47   48 - 60
                             Thn       Thn        Thn      Thn
   Setuju                     11         6         4         2        23
                            (6,33)    (3,45)     (2,3)    (1,15)
   Tidak Setuju                2         5         6         4        17
                   Total      13        11        10         6        40
Untuk mencari nilai harapan, dapat diselesaikan dengan
rumus dibawah ini:

fe = (n4) (n5)
         N

fe1 = 11 x 23 = 253 = 6,33
         40      40

fe2 = 6 x 23 = 138 = 3,45
         40     40

fe3 = 4 x 23 = 92 = 2,3
        40      40

fe4 = 2 x 23 = 46 = 1,15
        40      40
X2 = (11 – 6,33)2 + (6 – 3,45)2 + (4 – 2,3)2 + (2 – 1,15)2
         6,33          3,45         2,3           1,15

  = (4,67)2 + (2,55)2 + (1,7)2 + (0,85)2
     6,33      3,45      2,3      1,15

  = 21,80 + 6,5 + 2,89 + 0,72
    6,33 3,45 2,3 1,15

  = 3,44 + 1,88 +1,25 + 0,62

  = 7,19
Berdasarkan tabel distribusi Chi-kuadrat untuk df = 1
pada P = 0,05 adalah 7,815 dan P = 0,025 = 5,024. Standar
paling rendah adalah 5,024 dan batas paling atas adalah
7,815. Nilai harapan yang diperoleh adalah 7,19, berarti 5,024
< 7,19 < 7,815 sehingga Ho diterima seperti yang terlihat pada
kurva normal di bawah ini:
                                         Ho diterima




                                                       7,19
Hipotesis pertama dapat diterima karena setiap
penglihatan yang berasal dari Tuhan bersifat membangun,
menghibur,   serta   menasihati   sehingga   Roh   manusia
memperoleh kekuatan kembali untuk meneguhkan imannya
sehingga membuatnya tetap berada di dalam Tuhan.
2.Pengaruh Karunia           Penglihatan       Terhadap         Pelayanan
Jemaat.
   Nilai Harapan:
                              Kelompok Sampel Berdasarkan
   Pengaruh Karunia                 Klasifikasi Umur
   Penglihatan Terhadap
                                                                    Total
   Peningkatan Dalam
   Pelayanan               15 - 25   26 - 36   37 - 47   48 - 60
                             Thn      Thn       Thn       Thn
   Setuju                     10        6         5         6        27
                            (6,75)   (4,05)    (3,37)    (4,05)
   Tidak Setuju                3        5         5         0        13
                   Total      13       11        10         6        40
Untuk mencari nilai harapan, dapat diselesaikan dengan
rumus dibawah ini:

fe = (n4) (n5)
         N

fe1 = 10 x 27 = 270 = 6,75
        40       40

fe2 = 6 x 27 = 162 = 4,05
        40      40

fe3 = 5 x 27 = 135 = 3,37
        40      40

fe3 = 6 x 27 = 162 = 4,05
        40      40
X2 = (10 – 6,37)2 + (6 – 4,05)2 + (5 – 3,37)2 + (6 – 4,05)2
        6,37          4,05           3,37         4,05

  = (3,25)2 + (1,95)2 + (1,63)2 + (1,95)2
     6,37      4,05      3,37      4,05

  = 10,56 + 3,80 + 2,66 + 3,80
    6,37 4,05 3,37 4,05

  = 1,56 + 0,94 + 0,79 + 0,94

  = 4,32
Berdasarkan tabel distribusi Chi-kuadrat untuk df = 1
pada P = 0,95 adalah .352 dan P = 0,05 = 3,811. Standar
paling rendah adalah 3,811 dan batas paling atas adalah .352.
Nilai harapan yang diperoleh adalah 4,23, berarti 3,811 dan .
352 < 4,32 sehingga Ho diterima seperti yang terlihat pada
kurva normal di bawah ini:                 Ho diterima




                                                7,19
Hipotesis kedua diterima karena di dalam pelayanan
jemaat yang melibatkan banyak orang, karunia penglihatan
dapat menjadi sebuah peneguhan atau tanda atas apa yang
didoakan.   Di   dalam      persekutuan      doa,   peneguhan
penglihatan dapat membuat doa – doa yang dinaikkan
menjadi jelas, terarah dan tepat sasaran. Di dalam
pelayanan   konseling      inner   healing   dan    pelepasan,
memudahkan       seorang     pelayan      Tuhan     mengetahui
penyebab permasalahan dari si konseli sehingga pelayanan
pemulihan pun dapat dengan mudah dilakukan.
4.2   Pembahasan Mengenai Karunia Penglihatan Terhadap
      Peningkatan Iman dan Peningkatan Pelayanan Jemaat.
             Penelitian ini dilakukan selain untuk membuka cara
      pandang atau pemahaman bagi orang Kristen maupun
      gereja terhadap salah satu karunia Roh yang berupa
      penglihatan, juga untuk mengetahui seberapa besar
      pengaruh karunia penglihatan di dalam meningkatkan
      iman dan meningkatkan pelayanan jemaat. Dan hasil
      penelitian yang dilakukan disebuah persekutuan,
      menunjukkan bahwa karunia penglihatan dapat
      meningkatkan iman seseorang dan juga dapat
      meningkatkan pelayanan di dalam jemaat.
BAB V
                KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
    a. Setiap orang percaya di dalam keintimannya dengan
       Tuhan atau sedang berada di dalam atmosfir rohani yang
       kuat, dapat memperoleh pesan berupa penglihatan pada
       dimensi alam roh, namun tidak semua orang percaya
       yang memperoleh pesan visual dari Tuhan disebut
       sebagai pelihat. Seorang pelihat, ada karunia yang
       melekat padanya, yakni karunia penglihatan dan disertai
       dengan beberapa karunia lainnya yang mendukung
       karunia penglihatan tersebut seperti karunia bernubuat,
       karunia hikmat, karunia membedakan roh dan karunia
       pengetahuan, yang kapan pun atas seizin Tuhan dapat
       melihat keadaan di alam roh baik dengan mata
       jasmaninya maupun dengan mata rohaninya.
b. Penglihatan yang dari Tuhan mengandung pesan visi dan
   misi untuk penyelamatan manusia dari dosa dan pemulihan
   hidup manusia itu sendiri. Kandungan pesan inilah yang
   dapat menguatkan atau meningkatkan iman seseorang
   sebagai salah satu tanda baginya bahwa Tuhan berbicara
   kepadanya untuk memberikan penghiburan, nasihat
   maupun teguran.
c. Karunia penglihatan cukup efektif bila diterapkan di dalam
   pelayanan jemaat, seperti di persekutuan doa, pelayanan
   konseling inner healing dan pelepasan atau pun pelayanan
   okultisme. Hal ini dikarenakan penglihatan - penglihatan
   yang diperoleh dapat membantu para pelayan Tuhan untuk
   dapat menaikan doa permohonannya secara benar dan
   tepat sasaran. Dan bila ada jemaat atau konseli yang
   dilayani akan dapat segera mengetahui masalah apa yang
   terjadi dengan orang tersebut sehingga pelayan Tuhan
   tersebut dapat mengambil langkah atau tindakan yang tepat
   bagi jemaat atau konseli untuk dilayani.
5.2 Saran
    a. Persekutuan – persekutuan doa dan gereja – gereja perlu
       membuka cara pandang atau berpikir yang benar
       terhadap firman dan pekerjaan Tuhan, agar karunia
       penglihatan ini tidak dipandang sebelah mata atau
       dianggap sesat, melainkan digunakan sebagai salah satu
       sarana alat komunikasi antara Tuhan dengan manusia
       dan untuk saling melengkapi karunia - karunia lain yang
       ada di dalam persekutuan-persekutuan doa maupun di
       gereja-gereja. Sebab karunia penglihatan adalah
       merupakan salah satu dari karunia Roh, dan apa yang
       berasal dari Roh tidak ada yang sesat, kegunaannya
       sama seperti karunia-karunia lainnya untuk menunjang di
       dalam dunia pelayanan dan untuk kemuliaan nama
       Tuhan.
b. Karakter dan rohani yang buruk dapat membuat si pelihat
   menjadi sombong dan menyalahgunakan karunia yang
   ada untuk kepentingan dirinya sendiri dan bukan untuk
   kemuliaan nama Tuhan. Dan tidak menutup kemungkinan
   dengan ketidakdewasaan dalam karakter pada si pelihat
   akan dapat menimbulkan perselisihan serta perpecahan
   diantara sesama pelayan Tuhan maupun jemaat. Untuk
   itu para pemimpin yang ada di persekutuan-persekutuan
   doa dan gereja-gereja yang telah mengfungsikan karunia
   penglihatan di dalam pelayanannya, untuk perlu lebih
   memperhatikan kadar rohani dan karakter dari si pelihat,
   sebab tingkat kerohanian dan karakter pelihat dapat
   mempengaruhi kualitas penglihatannya serta kualitas
   penyampaian isi pesan penglihatan yang diterimanya.
c. Untuk para pelihat, agar tidak merasa lebih dan
   berpuas diri dengan penglihatan – penglihatan
   yang diperolehnya, diharapkan agar para pelihat
   dapat meningkatkan atau mengasah lebih lagi
   karunia penglihatan dan kepekaannya dengan
   terus meningkatkan hubungan keintimannya
   dengan Tuhan dan hidup di dalam kekudusan.
   Sebab hanya di dalam keintiman dengan Tuhan,
   pelihat dapat mengerti isi hati Tuhan yang
   dinyatakan dalam sebuah penglihatan.

Weitere ähnliche Inhalte

Ähnlich wie 018 shanty d tj presentasi

POWER POIN SEMINAR PROPOSAL PDT. J SIAGIAN.pptx
POWER POIN SEMINAR PROPOSAL PDT. J SIAGIAN.pptxPOWER POIN SEMINAR PROPOSAL PDT. J SIAGIAN.pptx
POWER POIN SEMINAR PROPOSAL PDT. J SIAGIAN.pptxYog'z Panjaitan
 
DiscipleShift 2 From Informing to Equipping
DiscipleShift 2 From Informing to EquippingDiscipleShift 2 From Informing to Equipping
DiscipleShift 2 From Informing to EquippingJohan Setiawan
 
Corak aqidah-dalam-kehidupan-1
Corak aqidah-dalam-kehidupan-1Corak aqidah-dalam-kehidupan-1
Corak aqidah-dalam-kehidupan-1Yuli Yanti
 
Materi pembinaan khotbah gkp klasis bogor, book view
Materi pembinaan khotbah   gkp klasis bogor, book viewMateri pembinaan khotbah   gkp klasis bogor, book view
Materi pembinaan khotbah gkp klasis bogor, book viewGerry Atje
 
Paper Peran Roh Kudus di dalam Gereja dan Buah Roh
Paper Peran Roh Kudus di dalam Gereja dan Buah RohPaper Peran Roh Kudus di dalam Gereja dan Buah Roh
Paper Peran Roh Kudus di dalam Gereja dan Buah RohALDOMARADONA
 
Dasar dasar alkitabiah pwg
Dasar dasar alkitabiah pwgDasar dasar alkitabiah pwg
Dasar dasar alkitabiah pwgJannus Panjaitan
 
Makalah kateketika peran gembala sebagai pendidik dalam pertumbuhan rohani je...
Makalah kateketika peran gembala sebagai pendidik dalam pertumbuhan rohani je...Makalah kateketika peran gembala sebagai pendidik dalam pertumbuhan rohani je...
Makalah kateketika peran gembala sebagai pendidik dalam pertumbuhan rohani je...istondoluanak
 
Makalah Dogmatika 4 Peran roh kudus bagi orang percaya, dogmatika 4
Makalah Dogmatika 4 Peran roh kudus bagi orang percaya, dogmatika 4Makalah Dogmatika 4 Peran roh kudus bagi orang percaya, dogmatika 4
Makalah Dogmatika 4 Peran roh kudus bagi orang percaya, dogmatika 4istondoluanak
 
makalah klmpk 5 konseling.docx
makalah klmpk 5 konseling.docxmakalah klmpk 5 konseling.docx
makalah klmpk 5 konseling.docxAryaKusuma32
 
PERKEMBANGAN AGAMA DI INDONESIA - FIX.docx
PERKEMBANGAN AGAMA DI INDONESIA - FIX.docxPERKEMBANGAN AGAMA DI INDONESIA - FIX.docx
PERKEMBANGAN AGAMA DI INDONESIA - FIX.docxFerihana
 
7 Langkah Menuju Hidup yang Bijaksana
7 Langkah Menuju Hidup yang Bijaksana7 Langkah Menuju Hidup yang Bijaksana
7 Langkah Menuju Hidup yang BijaksanaSABDA
 
Makalah psikologi
Makalah psikologiMakalah psikologi
Makalah psikologiHary Ihsan
 
7. kepemimpinan dasar with Pdt Chris Hukubun M.Th
7. kepemimpinan dasar with Pdt Chris Hukubun M.Th 7. kepemimpinan dasar with Pdt Chris Hukubun M.Th
7. kepemimpinan dasar with Pdt Chris Hukubun M.Th Chris Hukubun
 
Resensi artikel jurnal hariyasafitri
Resensi artikel jurnal hariyasafitriResensi artikel jurnal hariyasafitri
Resensi artikel jurnal hariyasafitrihariyasafitri1
 
Buku pendalaman iman adven 2011 k pwt
Buku pendalaman iman adven 2011   k pwtBuku pendalaman iman adven 2011   k pwt
Buku pendalaman iman adven 2011 k pwtbernard7985
 
Naskah Buku Kepemimpinan Ke2 2009
Naskah Buku Kepemimpinan Ke2 2009Naskah Buku Kepemimpinan Ke2 2009
Naskah Buku Kepemimpinan Ke2 2009robby chandra
 
Agama dan kesehatan mental.docx
Agama dan kesehatan mental.docxAgama dan kesehatan mental.docx
Agama dan kesehatan mental.docxAminuddinHarahap
 

Ähnlich wie 018 shanty d tj presentasi (20)

POWER POIN SEMINAR PROPOSAL PDT. J SIAGIAN.pptx
POWER POIN SEMINAR PROPOSAL PDT. J SIAGIAN.pptxPOWER POIN SEMINAR PROPOSAL PDT. J SIAGIAN.pptx
POWER POIN SEMINAR PROPOSAL PDT. J SIAGIAN.pptx
 
DiscipleShift 2 From Informing to Equipping
DiscipleShift 2 From Informing to EquippingDiscipleShift 2 From Informing to Equipping
DiscipleShift 2 From Informing to Equipping
 
Corak aqidah-dalam-kehidupan-1
Corak aqidah-dalam-kehidupan-1Corak aqidah-dalam-kehidupan-1
Corak aqidah-dalam-kehidupan-1
 
Katekese Umat.ppt
Katekese Umat.pptKatekese Umat.ppt
Katekese Umat.ppt
 
Materi pembinaan khotbah gkp klasis bogor, book view
Materi pembinaan khotbah   gkp klasis bogor, book viewMateri pembinaan khotbah   gkp klasis bogor, book view
Materi pembinaan khotbah gkp klasis bogor, book view
 
Paper Peran Roh Kudus di dalam Gereja dan Buah Roh
Paper Peran Roh Kudus di dalam Gereja dan Buah RohPaper Peran Roh Kudus di dalam Gereja dan Buah Roh
Paper Peran Roh Kudus di dalam Gereja dan Buah Roh
 
Dasar dasar alkitabiah pwg
Dasar dasar alkitabiah pwgDasar dasar alkitabiah pwg
Dasar dasar alkitabiah pwg
 
Makalah kateketika peran gembala sebagai pendidik dalam pertumbuhan rohani je...
Makalah kateketika peran gembala sebagai pendidik dalam pertumbuhan rohani je...Makalah kateketika peran gembala sebagai pendidik dalam pertumbuhan rohani je...
Makalah kateketika peran gembala sebagai pendidik dalam pertumbuhan rohani je...
 
Makalah Dogmatika 4 Peran roh kudus bagi orang percaya, dogmatika 4
Makalah Dogmatika 4 Peran roh kudus bagi orang percaya, dogmatika 4Makalah Dogmatika 4 Peran roh kudus bagi orang percaya, dogmatika 4
Makalah Dogmatika 4 Peran roh kudus bagi orang percaya, dogmatika 4
 
makalah klmpk 5 konseling.docx
makalah klmpk 5 konseling.docxmakalah klmpk 5 konseling.docx
makalah klmpk 5 konseling.docx
 
PERKEMBANGAN AGAMA DI INDONESIA - FIX.docx
PERKEMBANGAN AGAMA DI INDONESIA - FIX.docxPERKEMBANGAN AGAMA DI INDONESIA - FIX.docx
PERKEMBANGAN AGAMA DI INDONESIA - FIX.docx
 
Ninian smart
Ninian smartNinian smart
Ninian smart
 
7 Langkah Menuju Hidup yang Bijaksana
7 Langkah Menuju Hidup yang Bijaksana7 Langkah Menuju Hidup yang Bijaksana
7 Langkah Menuju Hidup yang Bijaksana
 
Makalah psikologi
Makalah psikologiMakalah psikologi
Makalah psikologi
 
7. kepemimpinan dasar with Pdt Chris Hukubun M.Th
7. kepemimpinan dasar with Pdt Chris Hukubun M.Th 7. kepemimpinan dasar with Pdt Chris Hukubun M.Th
7. kepemimpinan dasar with Pdt Chris Hukubun M.Th
 
Resensi artikel jurnal hariyasafitri
Resensi artikel jurnal hariyasafitriResensi artikel jurnal hariyasafitri
Resensi artikel jurnal hariyasafitri
 
Buku pendalaman iman adven 2011 k pwt
Buku pendalaman iman adven 2011   k pwtBuku pendalaman iman adven 2011   k pwt
Buku pendalaman iman adven 2011 k pwt
 
Naskah Buku Kepemimpinan Ke2 2009
Naskah Buku Kepemimpinan Ke2 2009Naskah Buku Kepemimpinan Ke2 2009
Naskah Buku Kepemimpinan Ke2 2009
 
Agama dan kesehatan mental.docx
Agama dan kesehatan mental.docxAgama dan kesehatan mental.docx
Agama dan kesehatan mental.docx
 
dony.docx
dony.docxdony.docx
dony.docx
 

Mehr von Hendrayandi Yandi

Mehr von Hendrayandi Yandi (9)

Mengenali masalah tumbuh kembang anak new version
Mengenali masalah tumbuh kembang anak new versionMengenali masalah tumbuh kembang anak new version
Mengenali masalah tumbuh kembang anak new version
 
Peybe meyliaty presentasi
Peybe meyliaty presentasiPeybe meyliaty presentasi
Peybe meyliaty presentasi
 
Johanes ms santi presentasi
Johanes ms santi presentasiJohanes ms santi presentasi
Johanes ms santi presentasi
 
013 novena presentasi
013   novena presentasi013   novena presentasi
013 novena presentasi
 
010 tahamano daeli presentasi
010   tahamano daeli presentasi010   tahamano daeli presentasi
010 tahamano daeli presentasi
 
002 sarbini presentasi
002   sarbini presentasi002   sarbini presentasi
002 sarbini presentasi
 
3 basic intelligence
3 basic intelligence3 basic intelligence
3 basic intelligence
 
Ages & stages ppt
Ages & stages pptAges & stages ppt
Ages & stages ppt
 
Family forms
Family formsFamily forms
Family forms
 

Kürzlich hochgeladen

MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanAdePutraTunggali
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxdeskaputriani1
 
PANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptx
PANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptxPANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptx
PANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptxfitriaoskar
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024editwebsitesubdit
 
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaKonseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaharnosuharno5
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXIksanSaputra6
 
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptxTEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptxMOHDAZLANBINALIMoe
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfKanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfAkhyar33
 
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKgamelamalaal
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxnursariheldaseptiana
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...Kanaidi ken
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptnabilafarahdiba95
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...Kanaidi ken
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptPpsSambirejo
 

Kürzlich hochgeladen (20)

MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
PANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptx
PANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptxPANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptx
PANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
 
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaKonseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
 
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptxTEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfKanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 

018 shanty d tj presentasi

  • 1. (Suatu Tinjauan Teologis Tentang Makna Karunia Penglihatan Terhadap Peningkatan Iman Dan Pelayanan Jemaat) Skripsi Ini Diajukan Untuk Ujian Negara Yang Dilaksanakan Dirjen Bimas Kristen Kementerian Agama RI Guna Memperoleh Gelar Sarjana Teologi Disusun Oleh: Shanty Dewi Tjandra NIM / NIKA: 1707023 / 11.11.300.29 SEKOLAH TINGGI THEOLOGI LETS JAKARTA 2011
  • 2. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Alasan Pemilihan Judul 1.2 Permasalahan 1.3 Pembatasan Masalah 1.4 Hipotesa 1.5 Tujuan Penulisan 1.6 Perumusan Istilah 1.7 Metode Penulisan 1.8 Sistematika Penulisan
  • 3. BAB II PEMAHAMAN TENTANG KARUNIA PENGLIHATAN 2.1 Definisi Penglihatan 2.1.1 Penglihatan Menurut Jim W. Goll 2.1.2 Penglihatan Menurut DR. Sonny Eli Zaluchu 2.2 Karunia Penglihatan 2.2.1 Penglihatan Menurut Perjanjian Lama 2.2.2 Penglihatan Menurut Perjanjian Baru 2.3 Bentuk – Bentuk Penglihatan 2.3.1 Penglihatan Total / Trance 2.3.2 Penglihatan Terbuka 2.3.3 Penglihatan Sesaat 2.3.4 Penglihatan Teofani 2.3.5 Penglihatan Mimpi
  • 4. 2.4 Karunia Lain Yang Menyertai Pelayanan Karunia Penglihatan 2.4.1 Karunia Nubuat 2.4.2 Karunia Hikmat 2.4.3 Karunia Membedakan Roh 2.4.4 Karunia Pengetahuan 2.5 Tujuan Karunia Penglihatan 2.5.1 Untuk Membangun 2.5.2 Untuk Menasihati 2.5.3 Untuk Menghibur 2.5.4 Untuk Doa Peperangan
  • 5. 2.6 Pelihat Di Dalam Dunia Pelayanan Karunia Penglihatan 2.6.1 Pelihat Dari Tuhan Versus Pelihat Dari Iblis 2.6.2 Kualitas Seorang Pelihat Yang Baik 2.6.3 Penafsiran Pesan Penglihatan 2.6.4 Yang Harus Di Waspadai Oleh Sang Pelihat 2.6.5 Dampak Pelayanan Karunia Penglihatan 2.6.6 Etika Penyampaian Pesan Penglihatan
  • 6. BAB III PENTINGNYA KARUNIA PENGLIHATAN DALAM PENINGKATAN IMAN DAN PELAYANAN JEMAAT 3.1 Peningkatan Iman Dan Pelayanan Jemaat 3.1.1 Karunia Penglihatan Dalam Peningkatan Iman 3.1.2 Karunia Penglihatan Dalam Pelayanan Jemaat 3.2 Karakter Pelihat 3.2.1 Taat 3.2.2 Setia 3.2.3 Rendah Hati 3.2.4 Hidup Dalam Buah – Buah Roh 3.2.5 Suci Hatinya 3.2.6 Rela
  • 7. BAB IV MAKNA KARUNIA PENGLIHATAN MENURUT HASIL PENELITIAN 4.1 Hasil Penelitian Tentang Karunia Penglihatan 4.1.1 Pengaruh Karunia Penglihatan Terhadap Peningkatan Iman 4.1.2 Pengaruh Karunia Penglihatan Terhadap Pelayanan Jemaat 4.2 Pembahasan Penelitian Mengenai Karunia Penglihatan BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan 5.2 Saran KEPUSTAKAAN LAMPIRAN
  • 8. BAB I 1.1 Alasan Pemilihan Judul Pada era masehi, pelayanan profetik sempat menjadi sebuah kegerakan di tahun 1980-an. Dan karunia penglihatan menjadi salah satu bagian dari pelayanan profetik dan terhitung sebagai karunia Roh. Namun dengan seiring berjalannya waktu pelayanan ini mulai redup oleh beberapa hal, seperti kesalahpahaman dalam penyampaian pesan sehingga menimbulkan kekecewaan, perselisihan dan dianggap sesat. Sehingga menimbulkan pro dan kontra mengenai penggunaan karunia penglihatan ini di dalam dunia pelayanan.
  • 9. 1.2 Permasalahan Ketidakdewasaan seseorang dalam menangkap serta menerjemahkan pesan penglihatan profetik yang di dapat, terkadang menimbulkan permasalahan yang baru, seperti terjadi perselisihan atau beda pendapat. Bahkan dapat berakibat munculnya rasa kecewa, kepahitan, maupun keraguan sehingga melemahkan iman percayanya kepada Tuhan. Penyampaian pesan Tuhan yang tidak tepat atau keliru membuat visi – misi Tuhan tidak tergenapi dengan maksimal. Dibutuhkan kedewasaan karakter, kedewasaan rohani serta kepekaan untuk dapat menerima, mengerti dan menyampaikan pesan penglihatan profetik dengan baik, sehingga baik dirinya sendiri maupun orang lain di dalam dunia pelayanan dapat diteguhkan dan diberkati.
  • 10. Untuk itu dengan beberapa hal yang sering terjadi maka permasalahannya adalah: 1. Apakah karunia penglihatan dapat mempengaruhi peningkatan dalam pertumbuhan iman? 2. Apakah karunia penglihatan penting dan dapat untuk meningkatkan pelayanan jemaat? 1.3 Pembatasan Masalah Dalam pembahasan penulisan skripsi ini agar tidak meluas, maka penulis membatasinya pada tinjauan teologis tentang makna karunia penglihatan yang berdasarkan pimpinan Roh Kudus dan yang sesuai dengan firman Tuhan agar pesan Tuhan dapat dimengerti dan ditangkap dengan baik oleh umat-Nya. Sehingga dapat meningkatkan iman dan pelayanan jemaat.
  • 11. 1.4 Hipotesa Hipotesis dalam skripsi ini adalah: 1. Karunia penglihatan berpengaruh penting dalam peningkatan iman. 2. Karunia penglihatan berpengaruh penting dalam peningkatan pelayanan jemaat. 1.5 Tujuan Penulisan 1. Untuk menjelaskan makna karunia penglihatan yang ber- dasarkan kebenaran Alkitab dengan melakukan tinjauan theologis. 2. Agar setiap pesan penglihatan dapat tersampaikan dengan baik sehingga visi dan misi Tuhan tergenapi dalam kehidupan manusia. 3. Agar karunia penglihatan tidak lagi dipandang sebelah mata, namun dapat difungsikan dan diefektifkan di dalam persekutuan dan pelayanan untuk kemuliaan nama Tuhan Yesus Kristus.
  • 12. 1.6 Perumusan Istilah 1. Makna; (1) arti; (2) makna pembicara atau penulis; pengertian yang diberikan kepada suatu bentuk kebahasaan. 2. Karunia; (1) Kasih; belas kasih; (2) pemberian atau anugerah dari yang lebih tinggi kedudukannya kepada yang lebih rendah. 3. Penglihatan; (1) Proses, cara, perbuatan melihat; (2) apa yang dilihat; pandangan; (3) cak indra untuk melihat. 4. Peningkatan; Proses, cara, perbuatan meningkatkan (usaha, kegiatan, dan sebagainya). 5. Iman; Kepercayaan (yang berkenaan dengan agama); keyakinan dan kepercayaan kepada Allah, nabi, kitab, dan sebagainya: -- tidak akan bertentangan dengan ilmu; (2) ketetapan hati; keteguhan batin; keseimbangan batin. 6. Pelayanan; (1) perihal atau cara melayani: (2) usaha melayani kebutuhan orang lain dengan memperoleh imbalan (uang); (3) kemudahan yang diberikan sehubungan dengan jual beli barang atau jasa. 7. Jemaat; Sehimpunan umat; jemaah.
  • 13. 1.7 Metode Penulisan Dalam penulisan skripsi ini, penulis memakai metode riset perpustakaan dan metode penelitian, yakni dengan membaca sejumlah buku-buku, melakukan pencarian data melalui internet, dan mengadakan survey untuk menunjang tema pembahasan. 1.8 Sistematika Penulisan BAB I : Pendahuluan, yang memuat garis besar penulisan skripsi yang berisi: alasan pemilihan judul, permasalahan, pembatasan masalah, hipotesa, tujuan penulisan, rumusan istilah, metode penulisan dan sistematika penulisan.
  • 14. BAB II : Memuat pembahasan mengenai karunia penglihatan. Didalamnya mencakup; pemahaman mengenai definisi karunia penglihatan, karunia penglihatan berdasarkan Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru, bentuk – bentuk penglihatan, karunia – karunia lain yang menyertai karunia penglihatan, tujuan dari karunia penglihatan serta pemahaman mengenai seorang pelihat di dalam pelayanan karunia penglihatan. BAB III :Memuat pembahasan mengenai pentingnya karunia penglihatan dalam peningkatan iman dan pelayanan jemaat. Pada bab ini mencakup pembahasan mengenai karunia penglihatan di dalam peningkatan iman, karunia penglihatan di dalam peningkatan pelayanan jemaat, serta karakter dari seorang pelihat.
  • 15. BAB IV : Memuat pembahasan dari hasil survey tentang pengaruh karunia penglihatan terhadap peningkatan iman dan pengaruh karunia penglihatan terhadap peningkatan pelayanan jemaat. BAB V : Bab ini merupakan kesimpulan pembahasan bab- bab sebelumnya dan memuat saran-saran tentang karunia penglihatan dalam pelayanan kehidupan orang percaya masa kini.
  • 16. BAB II PEMAHAMAN TENTANG KARUNIA PENGLIHATAN 2.1 Definisi Penglihatan 2.1.1 Penglihatan Menurut Jim W. Goll Menurutnya penglihatan itu seperti cara kerja kamera langsung jadi. Dalam penglihatan, “cahaya” dari Tuhan memasuki “lensa” mata rohani kita dan mencetak gambaran pada “film” hati dan pikiran kita. Saat gambaran itu “diolah”, kita semakin memahami apa artinya. Semakin dalam seseorang hidup dan dipenuhi Roh Kudus, maka orang itu pun semakin menjadi satu dengan Roh Kudus dan mata pun semakin terbuka untuk melihat di dalam Roh.
  • 17. 2.1 Definisi Penglihatan 2.1.2 Penglihatan Menurut DR. Sonny Eli Zaluchu Penglihatan adalah penyataan dimensi roh secara visual yang berisi pesan Tuhan kepada gereja-Nya atau perseorangan tertentu, yang dapat ditangkap; melalui indera manusia atau melalui indera rohani (dalam hal ini mata atau kesadaran batin di dalam roh seseorang). Penglihatan dapat terjadi saat seseorang sedang terlibat dan berinteraksi dengan Tuhan, misalnya disaat berdoa atau penyembahan yang menempatkan orang tersebut dalam sebuah atmosfir rohani yang demikian kuat.
  • 18. 2.2 Karunia Penglihatan 2.2.1 Penglihatan Menurut Perjanjian Lama Penglihatan diberikan kepada seorang nabi yang disebut juga sebagai pelihat dan isi penglihatan bersifat nubuatan untuk disampaikan bagi umat Tuhan. 1. Ra’ah (‘ ‫ ,)ה א‬yang secara harafiah berarti ָ ‫ָ ר‬ “melihat”, khususnya dalam arti mendapatkan penglihatan. Arti lainnya; “menatap”, “memandang kepada” dan “memahami”. (Yesaya 30:10) 2. Chozeh, secara harfiah berarti “memandang dalam sebuah penglihatan” dan dapat juga diterjemahkan sebagai “pelihat” atau “ahli perbintangan”. (2 Samuel 24:11 dan 2 Raja-Raja 17:13)
  • 19. 2.2 Karunia Penglihatan 2.2.2 Penglihatan Menurut Perjanjian Baru Penglihatan diberikan bukan hanya kepada seorang nabi, namun juga diberikan kepada rasul dan setiap orang yang percaya yang Tuhan perkenankan untuk menerima pesan penglihatan. Dalam Perjanjian Baru, ada beberapa kata yang digunakan untuk menyatakan sebuah penglihatan, diantaranya: 1. Horama (όραμα); (1) yang terlihat, tontonan, (2) pemandangan ilahi diberikan dalam ekstasi atau dalam tidur, visi. Kata ini juga mengandung pengertian khusus; pertunjukan, pemandangan atau penampilan. (Matius 17:9; KPR 10:19-20)
  • 20. 2. Optasia (οπτασία), artinya; penglihatan, wahyu, atau (1) tindakan menunjukkan diri sendiri untuk melihat, (2) pemandangan, visi, penampilan yang disajikan baik saat keadaan tidur atau terjaga. Optasia ini mengandung konotasi sangat spesifik, yaitu penyataan diri atau membiarkan dirinya terlihat. Kata optasia selalu muncul dalam konteks seseorang melihat sosok ilahi atau rohani. (Lukas 1:22a; KPR 26:19; 2 Kor 12:1) 3. Horasis (όρασις), artinya; Melihat, penglihatan, penampilan, aspek. (1) Tindakan melihat atau indera penglihatan, yakni mata, (2) penampilan atau bentuk yang terlihat, (3) penampilan ilahi yang diberikan dalam keadaan ekstasi atau mimpi. Kata Horasis juga mengacu pada pemandangan atau penglihatan, baik dalam pengertian internal maupun eksternal. Sebab bahasa Yunani tidak membedakan antara persepsi mata jasmani maupun mata rohani. (KPR 2:17; Why 4:3; Why 9:17a)
  • 21. 2.3 Bentuk – Bentuk Penglihatan 2.3.1 Penglihatan Total atau Trance ̱ Berakar dari kata Yunani “ékstasis” (έκστασις), yang berarti keadaan di luar kesadaran diri (seperti keadaan orang yang sedang khusyuk bersemedi). Dalam bahasa Inggris memakai kata “trance”, yang artinya kesurupan, keadaan tidak sadar diri, keadaan kemasukkan roh, jatuh pingsan atau kerasukan. Orang yang mengalami keadaan trance, secara fisik tubuhnya rebah atau memang tidak sadar, namun secara roh, mata orang tersebut dapat melihat dengan jelas, dapat mendengar dan merasakan suasana alam roh. 2.3.2 Penglihatan Terbuka Pada saat penglihatan terbuka terjadi, orang tersebut tidak kehilangan kesadaran secara fisik, namun tetap menyadari berada di mana dan sedang melakukan apa. Dua dimensi ini ada di satu tempat yang sama, tetapi keduanya tidak saling memengaruhi.
  • 22. 2.3.3 Penglihatan Sesaat Penglihatan jenis ini umum dan lazim terjadi saat seseorang berdoa, baik saat berdoa sendiri secara pribadi maupun saat berdoa bersama secara koorporat. Penglihatan ini bersifat cepat dan hanya sebentar saja, namun biasanya terkandung pesan dan informasi yang dapat disampaikan yang bersifat peneguhan, nasihat atau penghiburan. 2.3.4 Penglihatan Teofani Kehadiran atau penampakan Allah sendiri dalam berbagai wujud / rupa yang dapat dilihat oleh mata manusia. 2.3.5 Penglihatan Mimpi Penglihatan mimpi ini diberikan Tuhan pada saat seseorang sedang dalam keadaan tidur. Baik saat tidur malam ataupun hanya tidur sesaat saja.
  • 23. 2.4 Karunia Lain Yang Menyertai Pelayanan Karunia Penglihatan 2.4.1 Karunia Nubuatan Bernubuat adalah berkata-kata kepada manusia untuk membangun, menasihati dan menghibur (1 Korintus 14:3). Pada Perjanjian Baru dan zaman sekarang, nubuatan dapat disampaikan oleh setiap orang percaya yang Tuhan kenankan untuk orang tersebut menyampaikan pesan nubuatan (1 Korintus 14:31). Dan pesan tersebut harus disampaikan dengan tenang, sabar serta tidak gegabah, dan janganlah memanipulasi atau menipu nubuatan agar tidak mendatangkan celaka bagi diri sendiri.
  • 24. 2.4.2 Karunia Hikmat Hikmat adalah kesanggupan yang diberikan oleh Allah untuk memahami sifat sebenarnya dari sesuatu hal dan untuk melaksanakan kehendak Allah mengenai hal itu. 2.4.3 Karunia Membedakan Roh Kemampuan supernatural untuk mengenali dan membedakan bukan hanya antara yang baik dan yang jahat, melainkan juga berbagai jenis roh. 2.4.4 Karunia Pengetahuan Karunia untuk mengungkapkan suatu situasi khusus, yang sudah terjadi atau apa yang sedang terjadi pada saat ini dalam sejarah hidup seseorang. Dengan karunia ini, dapat ditemukan akar persoalan, penyebab suatu kebekuan hati, dosa yang tersembunyi, atau pengetahuan suatu penyembuhan baik penyembuhan fisik maupun batin dalam diri orang yang dilayani.
  • 25. 2.5 Tujuan Karunia Penglihatan 1. Untuk Membangun 2. Untuk Menasihati 3. Untuk Menghibur 4. Untuk Doa Peperangan 2.6 Pelihat Di Dalam Dunia Pelayanan Karunia Penglihatan 2.6.1 Pelihat Dari Tuhan Versus Pelihat Dari Iblis a. Pelihat Dari Tuhan Adalah seorang yang diperkenankan Tuhan untuk dapat melihat lebih dari apa yang dapat dilihatnya secara manusia. Ia memiliki peran sebagai perantara untuk menyampaikan pesan khusus dari Tuhan bagi umat-Nya. Dan ketika ia mendapatkan penglihatan dari Tuhan, ia akan diliputi oleh Roh dan damai sejahtera Tuhan menyertainya.
  • 26. b. Pelihat Dari Iblis Adalah seorang yang diberikan kuasa oleh iblis untuk dapat melihat sesuatu diluar apa yang dapat dilihatnya secara manusia. Penglihatan ini tidak mengandung kebenaran, tetapi mengandung tipu muslihat. Sebab tujuannya hanya untuk mencuri, membunuh dan membinasakan (Yoh 10:10). Seperti: telepati, tenung, cenayang, peramal 2.6.2 Kualitas Seorang Pelihat Yang Baik Seorang pelihat yang baik adalah seorang yang memiliki: a. Keintiman dengan Tuhan b. Menyadari otoritas ilahi yang ada pada dirinya c. Menyadari akan urapan Tuhan atas dirinya d. Kedewasaan karakter dan kepekaan rohani
  • 27. 2.6.3 Penafsiran Pesan Penglihatan Setiap penglihatan yang dari Tuhan pasti memiliki arti. Penglihatan-penglihatan dapat berupa gambar, tulisan, warna, bilangan, maupun simbol-simbol. Keakuratan dalam penafsiran isi pesan penglihatan dibutuhkan hikmat yang dari Tuhan, serta hubungan yang dekat dengan Tuhan dan pengalaman rohani yang panjang. 2.6.4 Yang Harus Di Waspadai Oleh Sang Pelihat a. Kesombongan Rohani b. Perdukunan Kristen c. Mammon 2.6.5 Dampak Karunia Penglihatan Setiap penglihatan yang Tuhan berikan memiliki misi untuk penyelamatan manusia. Baik penglihatan itu berupa penghiburan, peneguhan maupun peringatan, tujuan akhirnya adalah untuk keselamatan (kehidupan) kekal bagi manusia dan berakhir pada kemuliaan nama-Nya (KPR 16).
  • 28. 2.6.6 Etika Penyampaian Pesan Penglihatan • Disampaikan secara empat mata •Disampaikan dengan bahasa atau kalimat yang bijak dan tidak melebihkan atau mengurangi makna / isi dari pesan yang diperoleh. •Bila berada dalam komunitas, pesan disampaikan melalui perantara seorang pemimpin yang memiliki otoritas diatasnya.
  • 29. BAB III PENTINGNYA KARUNIA PENGLIHATAN DALAM PENINGKATAN IMAN DAN PELAYANAN JEMAAT 3.1 Peningkatan Iman dan Pelayanan Jemaat 3.1.1 Karunia Penglihatan Dalam Peningkatan Iman Karunia penglihatan merupakan salah satu dari karunia Roh. Penglihatan dari Tuhan bersifat: membangun, menasihati dan menghibur, sehingga dapat menjadi kekuatan dan meningkatkan iman tatkala iman sedang lemah.
  • 30. 3.1.2 Karunia Penglihatan Dalam Pelayanan Jemaat a. Persekutuan Doa Karunia penglihatan ini diperlukan agar doa syafaat yang dinaikan terarah dan memiliki tujuan / sasaran yang jelas. Dalam psekutuan doa, pelihat / pendoa dapat berdoa kepada Tuhan, meminta untuk Tuhan membukakan mata orang-orang yang belum percaya untuk dapat melihat sebuah penglihatan dari sorga sebagai bentuk peneguhan bagi orang- orang yang belum percaya atau untuk meneguhkan orang-orang yang masih dalam keraguan akan Tuhan.
  • 31. b. Peperangan Rohani Seorang pelihat harus menyadari bahwa peperangan rohani dapat terjadi kapan dan dimana saja. Ia berfungsi sebagai radar untuk mengetahui roh teritorial apa yang menguasai / kutuk apa yang mengikat tempat / daerah yang ingin dimenangkan bagi Kristus. Selain itu, juga dapat digunakan dalam pelayanan kesembuhan dan pelepasan. Pelihat dapat menginfokan kepada hamba Tuhan yang sedang melayani konseli. 3.2 Karakter Pelihat •Taat •Setia •Rendah hati •Hidup dalam buah – buah Roh •Suci hatinya •Rela
  • 32. BAB IV MAKNA KARUNIA PENGLIHATAN MENURUT HASIL PENELITIAN 4.1 Hasil Penelitian Tentang Karunia Penglihatan Penulis menggunakan rumus Chi – Kuadrat untuk menguji apakah karunia penglihatan memiliki pengaruh terhadap peningkatan iman dan peningkatan dalam pelayanan atau tidak. Adapun rumus dari Chi- kuadrat adalah: X2 = Σ (f0fe)2 fe Keterangan: f = frekuensi yang diamati f0 = pengamatan untuk metode yang diteliti fe = nilai yang diharapkan
  • 33. Untuk mendapatkan nilai ini dikerjakan dengan bantuan tabel dibawah ini: Tabel kontingensi Pengaruh Karunia Kelompok Sampel Berdasarkan Klasifikasi Umur Penglihatan Total Terhadap Peningkatan Iman 37 - 47 48 - 60 15 - 25 Thn 26 - 36 Thn Thn Thn Setuju (a) (b) (c) (d) (a+b+c+d) Tidak Setuju (e) (f) (g) (h) (e+f+g+h) Total (a+e) (b+f) (c+g) (d+h) (abcdefgh) Harga harapan diperoleh dengan rumus: Fe = (nk.ng) N
  • 34. Penulis menyebarkan angket kepada 40 responden secara acak dengan rentang usia 15 – 60 tahun, yang dibagi menjadi 4 kategori umur. 1.Pengaruh Karunia Penglihatan Terhadap Peningkatan Iman. Nilai Harapan: Kelompok Sampel Berdasarkan Klasifikasi Pengaruh Karunia Umur Penglihatan Terhadap Total Peningkatan Iman 15 - 25 26 - 36 37 - 47 48 - 60 Thn Thn Thn Thn Setuju 11 6 4 2 23 (6,33) (3,45) (2,3) (1,15) Tidak Setuju 2 5 6 4 17 Total 13 11 10 6 40
  • 35. Untuk mencari nilai harapan, dapat diselesaikan dengan rumus dibawah ini: fe = (n4) (n5) N fe1 = 11 x 23 = 253 = 6,33 40 40 fe2 = 6 x 23 = 138 = 3,45 40 40 fe3 = 4 x 23 = 92 = 2,3 40 40 fe4 = 2 x 23 = 46 = 1,15 40 40
  • 36. X2 = (11 – 6,33)2 + (6 – 3,45)2 + (4 – 2,3)2 + (2 – 1,15)2 6,33 3,45 2,3 1,15 = (4,67)2 + (2,55)2 + (1,7)2 + (0,85)2 6,33 3,45 2,3 1,15 = 21,80 + 6,5 + 2,89 + 0,72 6,33 3,45 2,3 1,15 = 3,44 + 1,88 +1,25 + 0,62 = 7,19
  • 37. Berdasarkan tabel distribusi Chi-kuadrat untuk df = 1 pada P = 0,05 adalah 7,815 dan P = 0,025 = 5,024. Standar paling rendah adalah 5,024 dan batas paling atas adalah 7,815. Nilai harapan yang diperoleh adalah 7,19, berarti 5,024 < 7,19 < 7,815 sehingga Ho diterima seperti yang terlihat pada kurva normal di bawah ini: Ho diterima 7,19
  • 38. Hipotesis pertama dapat diterima karena setiap penglihatan yang berasal dari Tuhan bersifat membangun, menghibur, serta menasihati sehingga Roh manusia memperoleh kekuatan kembali untuk meneguhkan imannya sehingga membuatnya tetap berada di dalam Tuhan.
  • 39. 2.Pengaruh Karunia Penglihatan Terhadap Pelayanan Jemaat. Nilai Harapan: Kelompok Sampel Berdasarkan Pengaruh Karunia Klasifikasi Umur Penglihatan Terhadap Total Peningkatan Dalam Pelayanan 15 - 25 26 - 36 37 - 47 48 - 60 Thn Thn Thn Thn Setuju 10 6 5 6 27 (6,75) (4,05) (3,37) (4,05) Tidak Setuju 3 5 5 0 13 Total 13 11 10 6 40
  • 40. Untuk mencari nilai harapan, dapat diselesaikan dengan rumus dibawah ini: fe = (n4) (n5) N fe1 = 10 x 27 = 270 = 6,75 40 40 fe2 = 6 x 27 = 162 = 4,05 40 40 fe3 = 5 x 27 = 135 = 3,37 40 40 fe3 = 6 x 27 = 162 = 4,05 40 40
  • 41. X2 = (10 – 6,37)2 + (6 – 4,05)2 + (5 – 3,37)2 + (6 – 4,05)2 6,37 4,05 3,37 4,05 = (3,25)2 + (1,95)2 + (1,63)2 + (1,95)2 6,37 4,05 3,37 4,05 = 10,56 + 3,80 + 2,66 + 3,80 6,37 4,05 3,37 4,05 = 1,56 + 0,94 + 0,79 + 0,94 = 4,32
  • 42. Berdasarkan tabel distribusi Chi-kuadrat untuk df = 1 pada P = 0,95 adalah .352 dan P = 0,05 = 3,811. Standar paling rendah adalah 3,811 dan batas paling atas adalah .352. Nilai harapan yang diperoleh adalah 4,23, berarti 3,811 dan . 352 < 4,32 sehingga Ho diterima seperti yang terlihat pada kurva normal di bawah ini: Ho diterima 7,19
  • 43. Hipotesis kedua diterima karena di dalam pelayanan jemaat yang melibatkan banyak orang, karunia penglihatan dapat menjadi sebuah peneguhan atau tanda atas apa yang didoakan. Di dalam persekutuan doa, peneguhan penglihatan dapat membuat doa – doa yang dinaikkan menjadi jelas, terarah dan tepat sasaran. Di dalam pelayanan konseling inner healing dan pelepasan, memudahkan seorang pelayan Tuhan mengetahui penyebab permasalahan dari si konseli sehingga pelayanan pemulihan pun dapat dengan mudah dilakukan.
  • 44. 4.2 Pembahasan Mengenai Karunia Penglihatan Terhadap Peningkatan Iman dan Peningkatan Pelayanan Jemaat. Penelitian ini dilakukan selain untuk membuka cara pandang atau pemahaman bagi orang Kristen maupun gereja terhadap salah satu karunia Roh yang berupa penglihatan, juga untuk mengetahui seberapa besar pengaruh karunia penglihatan di dalam meningkatkan iman dan meningkatkan pelayanan jemaat. Dan hasil penelitian yang dilakukan disebuah persekutuan, menunjukkan bahwa karunia penglihatan dapat meningkatkan iman seseorang dan juga dapat meningkatkan pelayanan di dalam jemaat.
  • 45. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan a. Setiap orang percaya di dalam keintimannya dengan Tuhan atau sedang berada di dalam atmosfir rohani yang kuat, dapat memperoleh pesan berupa penglihatan pada dimensi alam roh, namun tidak semua orang percaya yang memperoleh pesan visual dari Tuhan disebut sebagai pelihat. Seorang pelihat, ada karunia yang melekat padanya, yakni karunia penglihatan dan disertai dengan beberapa karunia lainnya yang mendukung karunia penglihatan tersebut seperti karunia bernubuat, karunia hikmat, karunia membedakan roh dan karunia pengetahuan, yang kapan pun atas seizin Tuhan dapat melihat keadaan di alam roh baik dengan mata jasmaninya maupun dengan mata rohaninya.
  • 46. b. Penglihatan yang dari Tuhan mengandung pesan visi dan misi untuk penyelamatan manusia dari dosa dan pemulihan hidup manusia itu sendiri. Kandungan pesan inilah yang dapat menguatkan atau meningkatkan iman seseorang sebagai salah satu tanda baginya bahwa Tuhan berbicara kepadanya untuk memberikan penghiburan, nasihat maupun teguran. c. Karunia penglihatan cukup efektif bila diterapkan di dalam pelayanan jemaat, seperti di persekutuan doa, pelayanan konseling inner healing dan pelepasan atau pun pelayanan okultisme. Hal ini dikarenakan penglihatan - penglihatan yang diperoleh dapat membantu para pelayan Tuhan untuk dapat menaikan doa permohonannya secara benar dan tepat sasaran. Dan bila ada jemaat atau konseli yang dilayani akan dapat segera mengetahui masalah apa yang terjadi dengan orang tersebut sehingga pelayan Tuhan tersebut dapat mengambil langkah atau tindakan yang tepat bagi jemaat atau konseli untuk dilayani.
  • 47. 5.2 Saran a. Persekutuan – persekutuan doa dan gereja – gereja perlu membuka cara pandang atau berpikir yang benar terhadap firman dan pekerjaan Tuhan, agar karunia penglihatan ini tidak dipandang sebelah mata atau dianggap sesat, melainkan digunakan sebagai salah satu sarana alat komunikasi antara Tuhan dengan manusia dan untuk saling melengkapi karunia - karunia lain yang ada di dalam persekutuan-persekutuan doa maupun di gereja-gereja. Sebab karunia penglihatan adalah merupakan salah satu dari karunia Roh, dan apa yang berasal dari Roh tidak ada yang sesat, kegunaannya sama seperti karunia-karunia lainnya untuk menunjang di dalam dunia pelayanan dan untuk kemuliaan nama Tuhan.
  • 48. b. Karakter dan rohani yang buruk dapat membuat si pelihat menjadi sombong dan menyalahgunakan karunia yang ada untuk kepentingan dirinya sendiri dan bukan untuk kemuliaan nama Tuhan. Dan tidak menutup kemungkinan dengan ketidakdewasaan dalam karakter pada si pelihat akan dapat menimbulkan perselisihan serta perpecahan diantara sesama pelayan Tuhan maupun jemaat. Untuk itu para pemimpin yang ada di persekutuan-persekutuan doa dan gereja-gereja yang telah mengfungsikan karunia penglihatan di dalam pelayanannya, untuk perlu lebih memperhatikan kadar rohani dan karakter dari si pelihat, sebab tingkat kerohanian dan karakter pelihat dapat mempengaruhi kualitas penglihatannya serta kualitas penyampaian isi pesan penglihatan yang diterimanya.
  • 49. c. Untuk para pelihat, agar tidak merasa lebih dan berpuas diri dengan penglihatan – penglihatan yang diperolehnya, diharapkan agar para pelihat dapat meningkatkan atau mengasah lebih lagi karunia penglihatan dan kepekaannya dengan terus meningkatkan hubungan keintimannya dengan Tuhan dan hidup di dalam kekudusan. Sebab hanya di dalam keintiman dengan Tuhan, pelihat dapat mengerti isi hati Tuhan yang dinyatakan dalam sebuah penglihatan.