SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 18
Ustadz Abu Unaisah Syahrul Fatwa bin Lukman
• Terkadang seoran muslim teperdaya oleh ajakan 
jiwanya yang tercela, sehingga dengan sadar atau 
tidak sadar dia telah keluar dari rel syar'i. 
• Bagaimanakah hakikat hasrat yang tercela 
tersebut? Sudahkah kita menyadari dan mawas 
diri terhadapnya? Temuilah jawabannya dalam 
pembahasan berikut ini.
• Sesungguhnya mendidik jiwa dan membersihkannya adalah perkara 
penting yg banyak dilalaikan oleh manusia. Hingga orang2 baik yg telah 
menempuh jalan hidayah, jalan dakwah, dan kebaikan pun banyak 
melalaikannya karena emosi dan hasrat jiwa terkadang mengalahkan ilmu 
yg telah dimiliki. Kalau sudah begitu maka perasaan, hasrat, dan keinginan 
yg jelek terkadang dituruti tanpa terasa. Tentunya hal ini tidak boleh 
terjadi bagi yang telah menimba ilmu dan juga bagi orang awam 
semuanya. Agar perasaan riya', ingin tenar, dan seabrek hasrat tercela 
lainnya tidak menjadi bumerang dan petaka bagi pelakunya. 
• Imam Ibnul Qayyim mengatakan, "Amalan2 hati adalah pokok dari semua 
perkara, sedangkan amalan anggota badan adalah sebagai pengikut, 
pelengkap, dan penyempurnanya. Niat dalam hati ibarat roh dlm jasad, 
sedangkan amal perbuatan ibarat jasadnya. Apabila roh berpisah dari 
jasad maka akan membawa kepada kematian.Demikian pula amal 
perbuatan jika tidak diiringi dg niat maka amalannya sia2 belaka. Oleh 
karena itu, mengetahui hukum2 hati lebih utama daripada mengetahui 
hukum2 anggota badan, karena hati adalah asasnya, sedangkan anggota 
badan adalah cabang darinya."
• Untuk menepis hasrat jiwa yang jelek dan tercela harus dengan upaya dan usaha 
yang ekstra kuat. Yaitu dengan cara menanamkan niat ikhlas yang kokoh dalam diri. 
Ikhlas perkaranya tidak samar bagi kita, namun praktiknya begitu sulit bahkan tanpa 
sadar kita sendiri malah terjatuh dalam perkara yg merusak keikhlasan seperti riya'. 
Padahal ikhlas merupakan hakikat agama Islam, inti peribadatan seorang hamba, 
syarat diterimanya amal, dan dakwahnya para rasul. Allah menegaskan hal ini dalam 
firman-Nya: 
• Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan 
ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus, dan supaya mereka 
mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang 
lurus. (QS. al-Bayyinah [98]: 5) 
• Yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu 
yang lebih baik amalnya. Dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun. (QS. al-Mulk 
[67]: 2) 
• Siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya beliau mengatakan, "Maksudnya ialah 
yang paling ikhlas dan paling benar." Kemudian ditanyakan kepadanya apa yang 
dimaksud paling ikhlas dan paling benar, beliau menjawab, "Sesungguhnya amalan 
apabila ikhlas tetapi tidak benar maka tidak diterima, demikian pula apabila benar 
tetapi tidak ikhlas maka tidak diterima pula, sampai amalan tersebut ikhlas dan 
benar. Orang yang ikhlas adalah yang beramal semata-mata karena Allah SWT.
• Pertama: Senang kepada pujian dan sanjungan dari manusia. 
• Kedua: Lari dari celaan dan cemoohan. 
• Ketiga: Tamak terhadap apa yang ada di tangan manusia berupa harta, 
kedudukan, dan lain-lain 
• Penyakit ini sangat berbahaya bagi seorang manusia, bahkan bisa menjadi 
sebab su'ul khatimah jika keadaannya terus demikian, karena lahirnya 
berbeda dg apa yg ada di dlm batinnya; kita berlindung kepada Allah SWT 
darinya. 
• "Sesungguhnya perkara ikhlas merupakan amalan hati yang paling penting 
dan termasuk dalam keimanan. Ikhlas sangat tinggi kedudukannya, bahkan 
amalan hati secara umum lebih penting dan lebih besar perkaranya 
daripada amalan anggota badan. Hendaknya seorang muslim tidak tertipu 
bahwasanya amalan ketaatan tanpa diiringi rasa ikhlas dan niat yang jujur 
kepada Allah tidak ada nilai dan pahalanya. Bahkan pelakunya berhak 
mendapat ancaman yang keras, sekalipun amalan ketaatan yang ia 
kerjakan amalan yang tinggi seperti sedekah dan jihad di jalan Allah dan 
selainnya."
• 1. Gila pujian dan sanjungan 
• 2. Banyak menceritakan kebaikan amalannya 
• 3. Menyandarkan pekerjaan kelompok pada dirinya 
• 4. Menampakkan sikap tawadhu' 
• 5. 'Ujub (bangga diri) 
• 6. Menjelekkan orang lain agar dirinya terpuji 
• 7. Merendahkan diri di hadapan manusia agar 
mendapat pujian 
• 8. Menampakkan diri seolah-olah orang yang sibuk
• Maka engkau akan melihat orang yang seperti ini merasa senang jika ada orang yang 
memujinya. Jiwanya akan melayang dan merasa tinggi dengan pujian. Relung hatinya 
selalu terpenuhi dengan keinginan untuk mendapat pujian manusia. Dirinya selalu 
berusaha mencari muka di hadapan manusia walaupun harus berkorban dengan 
harta.Husain bin Ziyad berkata, "Setan tidak akan membiarkan manusia hingga dia 
mampu menipunya dari segala penjuru. Setan akan membujuknya agar mau 
membeberkan amalan yang ia kerjakan." 
• Orang semacam ini, jika tersanjung dengan pujian dan merasa nyaman, ibaratnya 
berada di sebuah tepi lautan yang akan membinasakannya. Maka tidak kita ragukan 
lagi bahwa perbuatan tersebut termasuk bentuk riya' yang dilarang. 
• "Apabila seorang hamba ikhlas se-mata2 karena Allah ,Allah akan memilih, 
menghidupkan hati, dan menyelamatkannya, hingga dia berpaling dari hal2 yg dapat 
merusak keikhlasan, berupa kejelekan dan perbuatan yang keji. Berbeda dg hati yang 
tidak ikhlas karena Allah sesungguhnya ia senantiasa berkeinginan, berkehendak dan 
kecintaan yang mutlak. Senang dg sesuatu yg menyenangkan hati, menekuni apa yg 
dicintai, bagaikan ranting yg tertiup angin maka ia akan condong ke arahnya. Kadang 
pula menariknya kepemimpinan, dan kedudukan, sebuah kalimat membuatnya ridha 
dan benci. Orang yg memuji memperbudaknya sekalipun dg kebatilan, ia memusuhi 
orang yg mencelanya sekalipun ia berada dalam kebenaran, kadang kala dinar dan 
dirham memperbudaknya pula atau perkara2 lain yg menjadikan hati bagaikan 
seorang budak, hati senang kepada-nya, maka ia pun menjadikan hawa nafsunya 
sebagai ilah, mengikuti hawa nafsunya tanpa petunjuk dari Allah
• Faedah: Bagaimana jika mendapat pujian manusia bukan karena 
keinginannya? 
• Apabila seorang hamba mengerjakan amalan shalih ikhlas karena 
Allah SWT dan ketika selesai ibadah dia pun masih ikhlas, kemudian 
Allah menampakkan kebaikannya berupa pujian dari manusia, 
hingga dia senang atas keutamaan dan karunia Allah SWTmaka hal 
ini bukan termasuk riya'. Allah SWT berfirman : Katakanlah: 
"Dengan kurnia Allah dan rahmat-Nya, hendaklah dengan itu 
mereka bergembira. Kurnia Allah dan rahmat-Nya itu adalah lebih 
baik dari apa yang mereka kumpulkan". (QS. Yunus [10]: 58) 
• "Ada yang bertanya, 'Wahai Rasulullah, ada seseorang yang berbuat 
kebaikan kemudian manusia memujinya.' Rasulullah menjawab, 'Itu 
adalah berita gembira yang disegerakan bagi seorang yg beriman.‘
• Orang semacam ini selalu berhasrat untuk 
menceritakan amalan yang telah ia kerjakan dari 
kepayahan, berat dan susahnya. Sekilas, orang seperti 
ini cinta agama dan amalan kebajikan, padahal yang 
mengurat dalam hati adalah keinginan menonjolkan 
amalannya di depan orang lain, berhasrat untuk 
mendapatkan hati manusia, kedudukan yang mulia, 
dan pujian yang banyak. 
• "Hakikat riya' adalah mencari apa yang ada di dunia 
dengan ibadah dan asal niatnya adalah mencari 
kedudukan di dalam hati manusia.“
• Engkau akan melihat bahwa orang yang seperti ini hasrat dan 
keinginannya adalah menonjolkan diri di hadapan ketua, mudir, 
atau lainnya bahwa dirinya adalah orang yang telah melakukan 
pekerjaan semuanya, ingin dilihat bahwa dia adalah orang yang 
punya ide cemerlang hingga terwujud pekerjaan. Hasrat seperti ini 
kadang-kadang membawanya sampai pada perbuatan mengaku-aku 
telah mengerjakan sesuatu padahal kenyataannya tidak seperti itu. 
Sangat tepat gambaran al-Qur'an akan orang semacam ini dalam 
firman-Nya: 
• Janganlah sekali-kali kamu menyangka, bahwa orang-orang yang 
gembira dengan apa yang telah mereka kerjakan dan mereka suka 
supaya dipuji terhadap perbuatan yang belum mereka kerjakan 
janganlah kamu menyangka bahwa mereka terlepas dari siksa, dan 
bagi mereka siksa yang pedih. (QS. Ali 'Imran [3]: 188)
• Semisal dengan menampakkan badan yang kurus dan 
pucat, agar orang menyangkanya se-bagai ahli ijtihad dan 
ibadah, orang yang selalu sedih memikirkan agama dan 
takut akhirat. Seperti ini pula orang yang pura-pura 
berbicara dengan suara yang serak, mata sayup, badan 
seolah-olah lemas agar menunjukkan kepada manusia 
bahwa dia orang yang banyak puasa dan ibadah!! 
• "Alangkah sedikitnya orang yang beramal ikhlas karena 
Allah Karena kebanyakan manusia cinta untuk 
menampakkan ibadahnya. Ketahuilah, meninggalkan 
pandangan manusia dan menghilangkan hasrat mendapat 
hati dari manusia dengan amalan, dan membersihkan niat 
serta menutup keadaan dialah orang yang terangkat 
kedudukannya."
• 'Ujub termasuk kotoran yang dapat merusak amalan seorang hamba, menafikan 
keikhlasan dan membatalkannya, mendatangkan kerendahan di sisi Allah 
menjauhkan seseorang dari introspeksi (mawas diri), membutakan mata hati 
hingga lupa terhadap aib dan kekurangan sendiri. 
• "'Ujub adalah engkau merasa pada irimu ada sesuatu yang tidak dimiliki oleh orang 
lain.“ 
• "'Ujub adalah engkau memperlihatkan ibadah dan membanggakannya di hadapan 
orang lain.” 
• Rasulullah saw bersabda : "Ada tiga perkara yang membinasakan: kebakhilan yang 
ditaati, hawa nafsu yang diikuti dan bangganya seorang hamba terhadap dirinya 
sendiri.“ 
• "Riya' termasuk syirik terhadap makhluk, sedangkan 'ujub termasuk syirik terhadap 
diri sendiri dan inilah keadaan orang yg sombong. Maka orang yg riya' tidak 
merealisasikan ayat Allah SWTHanya kepada-Mu aku beribadah, sedangkan orang 
yang 'ujub tidak merealisasikan ayat Allah SWT Hanya kepada-Mu kami meminta 
tolong. Maka barangsiapa yang merealisasikan ayat Hanya kepada-Mu kami 
beribadah akan keluar dan selamat dari riya', dan orang yang merealisasikan ayat 
Hanya kepada-Mu kami meminta tolong akan keluar dan selamat dari 'ujub."
• "Di antara sebagian manusia ada yang memoles ghibah (gunjingan) dalam 
bentuk yang indah dan beragam. Kadangkala karena alasan agama dan 
kebaikan ia berkata: 'Saya tidak menyebutkan orang kecuali kebaikan, saya 
tidak suka ghibah dan dusta, hanya saja saya mengabarkan kepada kalian 
keadaan yang sebenarnya, demi Allah swt dia orang yang baik tetapi 
sayang dia begini dan begitu.' Tujuan dari hal ini tiada lain adalah 
memojokkannya, beralasan demi kebaikan dan agama. 
• Sebagian yang lain berbuat ghibah karena hasad. Maka orang yang 
semacam ini telah mengumpulkan dua perkara yang sangat keji. Sebagian 
yang lain lagi berbuat ghibah dalam bentuk kekaguman. Semisal dia 
berkata: 'Saya kagum dengan dia, tetapi bagaimana mungkin dia tidak 
melakukan ini dan itu.' Atau ia berkata: 'Saya heran dengan dia, bagaimana 
bisa ia terjatuh dalam perkara semacam ini!' Melakukan ghibah dengan 
bentuk keheranan dan kagum, inilah penyakit hati yang paling besar dan 
penipuan terhadap Allah swt serta para makhluk-Nya."
• Adakalanya seseorang merendahkan diri dan mencela 
dirinya sendiri di hadapan orang banyak. Dengan 
begitu dia berharap agar manusia menilainya sebagai 
orang yang rendah diri sehingga terangkatlah 
pamornya, yang kemudian mereka memujinya. Perkara 
semacam ini termasuk pintu-pintu riya' yang sangat 
halus. 
• Mutharrif bin Abdullah رحمه الله mengatakan, "Cukuplah 
seseorang dikatakan memuji dirinya dengan mencela 
dirinya sendiri pada khalayak ramai. Seolah-olah dia 
menghendaki kebaikan padahal di sisi Allah merupakan 
kejahilan."
• Untuk menonjolkan diri, Anda akan dapati sebagian orang mengaku 
sebagai orang yang sibuk. Pengakuannya ini dia jadikan tameng untuk 
menolak tugas atau amanat—sekalipun itu hanya sebuah amalan ringan— 
sehingga pamornya terangkat di mata manusia, bahkan kabarnya sebagai 
orang sibuk tersebar di khalayak manusia. 
• Orang yang semacam ini bisa jadi niatnya hanya ingin riya' atau hanya 
dusta belaka. Termasuk cerita yang menggelikan berkaitan dengan hal ini, 
diceritakan ada seorang laki2 yg melamar seorang wanita. Ketika lamaran, 
laki 2 tersebut berkata kepada calon istrinya: "Saya adalah orang yg sibuk 
dlm medan dakwah dan kegiatan lainnya, bisa jadi saya tidak punya waktu 
untuk memberikan sebagian hak anti sebagai istri nanti." 
• Maka wanita itu pun menolak lamarannya seraya berkata, "Bisa jadi orang 
ini hanya dusta belaka atau orang yang riya'. Dusta karena pengakuannya 
atau riya' karena ingin martabatnya naik di mataku, karena bagaimana dia 
bisa demikian, mana dirinya (dibandingkan) dengan Rasulullah saw mana 
dirinya (dibandingkan) dengan para ulama yang tetap bekerja?!!"
• Saudaraku, seluruh amalanmu yang telah engkau kerjakan adalah sedikit di sisi Allah 
swt meski menurut pandanganmu sebesar gunung. Tanamkan dalam dirimu 
perasaan takut dan harap. Ingatlah ucapan Ibnu Auf "Janganlah engkau merasa 
percaya diri dengan banyaknya amalan karena sesungguhnya engkau tidak tahu 
apakah amalanmu diterima ataukah tidak. Amalanmu tidak engkau ketahui 
hakikatnya." 
• Wahai saudaraku, jagalah amalanmu dengan keikhlasan, sembunyikanlah 
kebaikanmu sebagaimana engkau menyembunyikan kejelekanmu. Berbahagialah 
dengan kebaikan yang besar jika engkau telah berbuat ikhlas karena Allah Ta’ala 
semata. 
• "Satu jenis amalan terkadang seorang hamba mengerjakannya dengan sempurna, 
ikhlas karena Allah maka Allah mengampuni dosanya sampai dosa besar sekalipun, 
sebagaimana hadits bithagah (kartu). Ini adalah keadaan orang yang mengucapkan 
kalimat tauhid dengan ikhlas. Karena para penduduk neraka yang mengerjakan dosa 
besar mereka juga mengucapkan kalimat tauhid, tetapi ucapan mereka tidak bisa 
mengalahkan dosa dan kejelekan mereka, berbeda dengan pemilik bithaqah yang 
ucapannya bisa mengalahkan amalan-amalan jelek. 
• Maka amalan itu bertingkat-tingkat sesuai dengan tingkatan iman dan pengagungan 
yang ada di dalam hati."
• Ahmad bin Qudamah berkata, "Ketahuilah, bahwasanya 
Allah swt telah memberikan nikmat, berbuat baik dan 
membaguskan amalanmu, maka tidaklah layak bagi 
seseorang untuk bangga terhadap amalannya, tidak pula 
orang yg alim terhadap ilmunya, karena semua itu 
keutamaan dari Allah swt semata.“ 
• Berkata Sahabat yang mulia Zubair bin Awwam 
"Barangsiapa di antara kalian yang mampu merahasiakan 
amalannya yg shalih maka hendaklah ia mengerjakannya.“ 
• Umar bin Khaththab tatkala berkata, "Barangsiapa yang 
niatnya ikhlas di dalam kebenaran maka Allah akan 
cukupkan di antara manusia, dan barangsiapa yang berhias 
dengan apa yang tidak ia miliki, maka Allah swt akan 
jelekkan.“
Hasrat jiwa yang tercela

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Pel 28 akal cahaya hidup
Pel 28 akal cahaya hidupPel 28 akal cahaya hidup
Pel 28 akal cahaya hidup
Shaheed Azhar
 
Perkara yang membatalkan iman
Perkara yang membatalkan imanPerkara yang membatalkan iman
Perkara yang membatalkan iman
Mohd Tony Saidi
 
Pel 11 unit 1 dosa besar membawa kemurkaan allah
Pel 11 unit 1 dosa besar membawa kemurkaan allahPel 11 unit 1 dosa besar membawa kemurkaan allah
Pel 11 unit 1 dosa besar membawa kemurkaan allah
Shaheed Azhar
 
Tarbiyah dzatiyah
Tarbiyah dzatiyahTarbiyah dzatiyah
Tarbiyah dzatiyah
Atika Aziz
 
Motivasi dakwah 2
Motivasi dakwah 2Motivasi dakwah 2
Motivasi dakwah 2
Aziz Abdul
 

Was ist angesagt? (19)

Kepentingan sifat ikhlas dalam ibadah dan beramal
Kepentingan sifat  ikhlas dalam ibadah dan beramalKepentingan sifat  ikhlas dalam ibadah dan beramal
Kepentingan sifat ikhlas dalam ibadah dan beramal
 
Bagaimana menjadi orang yg ikhlas
Bagaimana menjadi orang yg ikhlasBagaimana menjadi orang yg ikhlas
Bagaimana menjadi orang yg ikhlas
 
Bukti penguat ikhlas dr. yusuf qardhawi
Bukti penguat ikhlas  dr. yusuf qardhawiBukti penguat ikhlas  dr. yusuf qardhawi
Bukti penguat ikhlas dr. yusuf qardhawi
 
Riya, sum’ah, ujub dan takabur adalah
Riya, sum’ah, ujub dan takabur adalahRiya, sum’ah, ujub dan takabur adalah
Riya, sum’ah, ujub dan takabur adalah
 
Presentasi Motivasi Islami - Presentasi Islam
Presentasi Motivasi Islami - Presentasi IslamPresentasi Motivasi Islami - Presentasi Islam
Presentasi Motivasi Islami - Presentasi Islam
 
Riya, sum’ah, ujub dan takabur adalah
Riya, sum’ah, ujub dan takabur adalahRiya, sum’ah, ujub dan takabur adalah
Riya, sum’ah, ujub dan takabur adalah
 
Tajdid niat;tajdid iman tazkirah
Tajdid niat;tajdid iman tazkirahTajdid niat;tajdid iman tazkirah
Tajdid niat;tajdid iman tazkirah
 
Pel 28 akal cahaya hidup
Pel 28 akal cahaya hidupPel 28 akal cahaya hidup
Pel 28 akal cahaya hidup
 
Perilaku tercela-riya
Perilaku tercela-riyaPerilaku tercela-riya
Perilaku tercela-riya
 
perkara membatalkan iman dan cara mengatasinya
perkara membatalkan iman dan cara mengatasinyaperkara membatalkan iman dan cara mengatasinya
perkara membatalkan iman dan cara mengatasinya
 
The Power Ikhlas Bsi
The Power Ikhlas BsiThe Power Ikhlas Bsi
The Power Ikhlas Bsi
 
2. ihlas dalam beribadah
2. ihlas dalam beribadah2. ihlas dalam beribadah
2. ihlas dalam beribadah
 
Perkara yang membatalkan iman
Perkara yang membatalkan imanPerkara yang membatalkan iman
Perkara yang membatalkan iman
 
Pel 11 unit 1 dosa besar membawa kemurkaan allah
Pel 11 unit 1 dosa besar membawa kemurkaan allahPel 11 unit 1 dosa besar membawa kemurkaan allah
Pel 11 unit 1 dosa besar membawa kemurkaan allah
 
Tarbiyah dzatiyah
Tarbiyah dzatiyahTarbiyah dzatiyah
Tarbiyah dzatiyah
 
Bab 10 - perkara yang membatalkan iman
Bab 10 - perkara yang membatalkan imanBab 10 - perkara yang membatalkan iman
Bab 10 - perkara yang membatalkan iman
 
PPT Perilaku Terpuji
PPT Perilaku TerpujiPPT Perilaku Terpuji
PPT Perilaku Terpuji
 
Motivasi dakwah 2
Motivasi dakwah 2Motivasi dakwah 2
Motivasi dakwah 2
 
TUGAS MAKALAH SMP
TUGAS MAKALAH SMPTUGAS MAKALAH SMP
TUGAS MAKALAH SMP
 

Ähnlich wie Hasrat jiwa yang tercela

Sebuah renungan tentang shalat
Sebuah renungan tentang shalatSebuah renungan tentang shalat
Sebuah renungan tentang shalat
Alfie_zaini
 
22607700 nota-pendidikan-islam-tingkatan-4
22607700 nota-pendidikan-islam-tingkatan-422607700 nota-pendidikan-islam-tingkatan-4
22607700 nota-pendidikan-islam-tingkatan-4
Nasiraferosia
 
problematika perbuatan baik
problematika perbuatan baikproblematika perbuatan baik
problematika perbuatan baik
Aula Nikmah
 
34 buletin rabithah-slide
34 buletin rabithah-slide34 buletin rabithah-slide
34 buletin rabithah-slide
imuska
 
Materi ngaji ngaji 1.1.3.13.061-Taubat.ppt
Materi ngaji ngaji 1.1.3.13.061-Taubat.pptMateri ngaji ngaji 1.1.3.13.061-Taubat.ppt
Materi ngaji ngaji 1.1.3.13.061-Taubat.ppt
c9fhbm7gzj
 
Sebuah renungan tentang shalat
Sebuah renungan tentang shalatSebuah renungan tentang shalat
Sebuah renungan tentang shalat
jafarsodiq
 
Bangun Keshalihan Pribadi.ppt
Bangun Keshalihan Pribadi.pptBangun Keshalihan Pribadi.ppt
Bangun Keshalihan Pribadi.ppt
EkoPrassetio3
 

Ähnlich wie Hasrat jiwa yang tercela (20)

Riya’ (syirik kecil)
Riya’ (syirik kecil)Riya’ (syirik kecil)
Riya’ (syirik kecil)
 
Sebuah renungan tentang shalat
Sebuah renungan tentang shalatSebuah renungan tentang shalat
Sebuah renungan tentang shalat
 
22607700 nota-pendidikan-islam-tingkatan-4
22607700 nota-pendidikan-islam-tingkatan-422607700 nota-pendidikan-islam-tingkatan-4
22607700 nota-pendidikan-islam-tingkatan-4
 
Pendidikan Islam Tingkatan 4
Pendidikan Islam Tingkatan 4Pendidikan Islam Tingkatan 4
Pendidikan Islam Tingkatan 4
 
aqidah akhlak
aqidah akhlakaqidah akhlak
aqidah akhlak
 
Sabar dan Syuku-WPS Office(1).pptx
Sabar dan Syuku-WPS Office(1).pptxSabar dan Syuku-WPS Office(1).pptx
Sabar dan Syuku-WPS Office(1).pptx
 
problematika perbuatan baik
problematika perbuatan baikproblematika perbuatan baik
problematika perbuatan baik
 
8 kebiasaan yang membuat hidup menjadi kaya
8 kebiasaan yang membuat hidup menjadi kaya8 kebiasaan yang membuat hidup menjadi kaya
8 kebiasaan yang membuat hidup menjadi kaya
 
Akhlakmuliadalamislam
Akhlakmuliadalamislam Akhlakmuliadalamislam
Akhlakmuliadalamislam
 
Sebuah renungan tentang shalat
Sebuah renungan tentang shalatSebuah renungan tentang shalat
Sebuah renungan tentang shalat
 
Akhlak mulia dalam islam
Akhlak mulia dalam islamAkhlak mulia dalam islam
Akhlak mulia dalam islam
 
34 buletin rabithah-slide
34 buletin rabithah-slide34 buletin rabithah-slide
34 buletin rabithah-slide
 
Materi ngaji ngaji 1.1.3.13.061-Taubat.ppt
Materi ngaji ngaji 1.1.3.13.061-Taubat.pptMateri ngaji ngaji 1.1.3.13.061-Taubat.ppt
Materi ngaji ngaji 1.1.3.13.061-Taubat.ppt
 
SIFAT UJUB.pdf
SIFAT UJUB.pdfSIFAT UJUB.pdf
SIFAT UJUB.pdf
 
Sebuah renungan tentang shalat
Sebuah renungan tentang shalatSebuah renungan tentang shalat
Sebuah renungan tentang shalat
 
Sebuah Renungan Sholat seorang muslim.ppt
Sebuah Renungan Sholat seorang muslim.pptSebuah Renungan Sholat seorang muslim.ppt
Sebuah Renungan Sholat seorang muslim.ppt
 
Akhlaq Ustadz Terhadap Diri Sendiri
Akhlaq Ustadz Terhadap Diri SendiriAkhlaq Ustadz Terhadap Diri Sendiri
Akhlaq Ustadz Terhadap Diri Sendiri
 
SHALAT KELOMPPOK 3.pptx
SHALAT KELOMPPOK 3.pptxSHALAT KELOMPPOK 3.pptx
SHALAT KELOMPPOK 3.pptx
 
Bangun Keshalihan Pribadi.ppt
Bangun Keshalihan Pribadi.pptBangun Keshalihan Pribadi.ppt
Bangun Keshalihan Pribadi.ppt
 
PENDIDIKAN SYARIAH TINGKATAN 4 (AKIDAH)
PENDIDIKAN SYARIAH TINGKATAN 4 (AKIDAH)PENDIDIKAN SYARIAH TINGKATAN 4 (AKIDAH)
PENDIDIKAN SYARIAH TINGKATAN 4 (AKIDAH)
 

Mehr von Helmon Chan (20)

We believe in_all_the_prophets_and_the_messengers
We believe in_all_the_prophets_and_the_messengersWe believe in_all_the_prophets_and_the_messengers
We believe in_all_the_prophets_and_the_messengers
 
Understand quran
Understand   quranUnderstand   quran
Understand quran
 
The message of_islam
The message of_islamThe message of_islam
The message of_islam
 
My lord i_love_you
My   lord i_love_youMy   lord i_love_you
My lord i_love_you
 
Hajj and umrah
Hajj    and  umrahHajj    and  umrah
Hajj and umrah
 
Haji and umrah
Haji   and umrahHaji   and umrah
Haji and umrah
 
Haji and umrah
Haji and umrahHaji and umrah
Haji and umrah
 
Turkish Islam 08
Turkish Islam      08Turkish Islam      08
Turkish Islam 08
 
Turkish Islam 09
Turkish Islam   09Turkish Islam   09
Turkish Islam 09
 
Turkish Islam 10
Turkish Islam  10Turkish Islam  10
Turkish Islam 10
 
Turkish Islam 15
Turkish Islam  15Turkish Islam  15
Turkish Islam 15
 
Turkish Islam 16
Turkish Islam  16Turkish Islam  16
Turkish Islam 16
 
Turkish Islam 17
Turkish Islam  17Turkish Islam  17
Turkish Islam 17
 
Turkish Islam 18
Turkish Islam  18Turkish Islam  18
Turkish Islam 18
 
Turkish Islam 03
Turkish Islam 03Turkish Islam 03
Turkish Islam 03
 
Turkish Islam 02
Turkish Islam  02Turkish Islam  02
Turkish Islam 02
 
Yoruba Islam 01
Yoruba Islam  01Yoruba Islam  01
Yoruba Islam 01
 
Yoruba Islam 03
Yoruba Islam  03Yoruba Islam  03
Yoruba Islam 03
 
Yoruba Islam 05
Yoruba Islam  05Yoruba Islam  05
Yoruba Islam 05
 
telugu islam 13
telugu  islam 13telugu  islam 13
telugu islam 13
 

Kürzlich hochgeladen

Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
ssuser35630b
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
dpp11tya
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
nabilafarahdiba95
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
pipinafindraputri1
 

Kürzlich hochgeladen (20)

Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptxRegresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
 
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptxTEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfKanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
 
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMAE-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
 
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAYSOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 

Hasrat jiwa yang tercela

  • 1. Ustadz Abu Unaisah Syahrul Fatwa bin Lukman
  • 2. • Terkadang seoran muslim teperdaya oleh ajakan jiwanya yang tercela, sehingga dengan sadar atau tidak sadar dia telah keluar dari rel syar'i. • Bagaimanakah hakikat hasrat yang tercela tersebut? Sudahkah kita menyadari dan mawas diri terhadapnya? Temuilah jawabannya dalam pembahasan berikut ini.
  • 3. • Sesungguhnya mendidik jiwa dan membersihkannya adalah perkara penting yg banyak dilalaikan oleh manusia. Hingga orang2 baik yg telah menempuh jalan hidayah, jalan dakwah, dan kebaikan pun banyak melalaikannya karena emosi dan hasrat jiwa terkadang mengalahkan ilmu yg telah dimiliki. Kalau sudah begitu maka perasaan, hasrat, dan keinginan yg jelek terkadang dituruti tanpa terasa. Tentunya hal ini tidak boleh terjadi bagi yang telah menimba ilmu dan juga bagi orang awam semuanya. Agar perasaan riya', ingin tenar, dan seabrek hasrat tercela lainnya tidak menjadi bumerang dan petaka bagi pelakunya. • Imam Ibnul Qayyim mengatakan, "Amalan2 hati adalah pokok dari semua perkara, sedangkan amalan anggota badan adalah sebagai pengikut, pelengkap, dan penyempurnanya. Niat dalam hati ibarat roh dlm jasad, sedangkan amal perbuatan ibarat jasadnya. Apabila roh berpisah dari jasad maka akan membawa kepada kematian.Demikian pula amal perbuatan jika tidak diiringi dg niat maka amalannya sia2 belaka. Oleh karena itu, mengetahui hukum2 hati lebih utama daripada mengetahui hukum2 anggota badan, karena hati adalah asasnya, sedangkan anggota badan adalah cabang darinya."
  • 4. • Untuk menepis hasrat jiwa yang jelek dan tercela harus dengan upaya dan usaha yang ekstra kuat. Yaitu dengan cara menanamkan niat ikhlas yang kokoh dalam diri. Ikhlas perkaranya tidak samar bagi kita, namun praktiknya begitu sulit bahkan tanpa sadar kita sendiri malah terjatuh dalam perkara yg merusak keikhlasan seperti riya'. Padahal ikhlas merupakan hakikat agama Islam, inti peribadatan seorang hamba, syarat diterimanya amal, dan dakwahnya para rasul. Allah menegaskan hal ini dalam firman-Nya: • Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus, dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus. (QS. al-Bayyinah [98]: 5) • Yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun. (QS. al-Mulk [67]: 2) • Siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya beliau mengatakan, "Maksudnya ialah yang paling ikhlas dan paling benar." Kemudian ditanyakan kepadanya apa yang dimaksud paling ikhlas dan paling benar, beliau menjawab, "Sesungguhnya amalan apabila ikhlas tetapi tidak benar maka tidak diterima, demikian pula apabila benar tetapi tidak ikhlas maka tidak diterima pula, sampai amalan tersebut ikhlas dan benar. Orang yang ikhlas adalah yang beramal semata-mata karena Allah SWT.
  • 5. • Pertama: Senang kepada pujian dan sanjungan dari manusia. • Kedua: Lari dari celaan dan cemoohan. • Ketiga: Tamak terhadap apa yang ada di tangan manusia berupa harta, kedudukan, dan lain-lain • Penyakit ini sangat berbahaya bagi seorang manusia, bahkan bisa menjadi sebab su'ul khatimah jika keadaannya terus demikian, karena lahirnya berbeda dg apa yg ada di dlm batinnya; kita berlindung kepada Allah SWT darinya. • "Sesungguhnya perkara ikhlas merupakan amalan hati yang paling penting dan termasuk dalam keimanan. Ikhlas sangat tinggi kedudukannya, bahkan amalan hati secara umum lebih penting dan lebih besar perkaranya daripada amalan anggota badan. Hendaknya seorang muslim tidak tertipu bahwasanya amalan ketaatan tanpa diiringi rasa ikhlas dan niat yang jujur kepada Allah tidak ada nilai dan pahalanya. Bahkan pelakunya berhak mendapat ancaman yang keras, sekalipun amalan ketaatan yang ia kerjakan amalan yang tinggi seperti sedekah dan jihad di jalan Allah dan selainnya."
  • 6. • 1. Gila pujian dan sanjungan • 2. Banyak menceritakan kebaikan amalannya • 3. Menyandarkan pekerjaan kelompok pada dirinya • 4. Menampakkan sikap tawadhu' • 5. 'Ujub (bangga diri) • 6. Menjelekkan orang lain agar dirinya terpuji • 7. Merendahkan diri di hadapan manusia agar mendapat pujian • 8. Menampakkan diri seolah-olah orang yang sibuk
  • 7. • Maka engkau akan melihat orang yang seperti ini merasa senang jika ada orang yang memujinya. Jiwanya akan melayang dan merasa tinggi dengan pujian. Relung hatinya selalu terpenuhi dengan keinginan untuk mendapat pujian manusia. Dirinya selalu berusaha mencari muka di hadapan manusia walaupun harus berkorban dengan harta.Husain bin Ziyad berkata, "Setan tidak akan membiarkan manusia hingga dia mampu menipunya dari segala penjuru. Setan akan membujuknya agar mau membeberkan amalan yang ia kerjakan." • Orang semacam ini, jika tersanjung dengan pujian dan merasa nyaman, ibaratnya berada di sebuah tepi lautan yang akan membinasakannya. Maka tidak kita ragukan lagi bahwa perbuatan tersebut termasuk bentuk riya' yang dilarang. • "Apabila seorang hamba ikhlas se-mata2 karena Allah ,Allah akan memilih, menghidupkan hati, dan menyelamatkannya, hingga dia berpaling dari hal2 yg dapat merusak keikhlasan, berupa kejelekan dan perbuatan yang keji. Berbeda dg hati yang tidak ikhlas karena Allah sesungguhnya ia senantiasa berkeinginan, berkehendak dan kecintaan yang mutlak. Senang dg sesuatu yg menyenangkan hati, menekuni apa yg dicintai, bagaikan ranting yg tertiup angin maka ia akan condong ke arahnya. Kadang pula menariknya kepemimpinan, dan kedudukan, sebuah kalimat membuatnya ridha dan benci. Orang yg memuji memperbudaknya sekalipun dg kebatilan, ia memusuhi orang yg mencelanya sekalipun ia berada dalam kebenaran, kadang kala dinar dan dirham memperbudaknya pula atau perkara2 lain yg menjadikan hati bagaikan seorang budak, hati senang kepada-nya, maka ia pun menjadikan hawa nafsunya sebagai ilah, mengikuti hawa nafsunya tanpa petunjuk dari Allah
  • 8. • Faedah: Bagaimana jika mendapat pujian manusia bukan karena keinginannya? • Apabila seorang hamba mengerjakan amalan shalih ikhlas karena Allah SWT dan ketika selesai ibadah dia pun masih ikhlas, kemudian Allah menampakkan kebaikannya berupa pujian dari manusia, hingga dia senang atas keutamaan dan karunia Allah SWTmaka hal ini bukan termasuk riya'. Allah SWT berfirman : Katakanlah: "Dengan kurnia Allah dan rahmat-Nya, hendaklah dengan itu mereka bergembira. Kurnia Allah dan rahmat-Nya itu adalah lebih baik dari apa yang mereka kumpulkan". (QS. Yunus [10]: 58) • "Ada yang bertanya, 'Wahai Rasulullah, ada seseorang yang berbuat kebaikan kemudian manusia memujinya.' Rasulullah menjawab, 'Itu adalah berita gembira yang disegerakan bagi seorang yg beriman.‘
  • 9. • Orang semacam ini selalu berhasrat untuk menceritakan amalan yang telah ia kerjakan dari kepayahan, berat dan susahnya. Sekilas, orang seperti ini cinta agama dan amalan kebajikan, padahal yang mengurat dalam hati adalah keinginan menonjolkan amalannya di depan orang lain, berhasrat untuk mendapatkan hati manusia, kedudukan yang mulia, dan pujian yang banyak. • "Hakikat riya' adalah mencari apa yang ada di dunia dengan ibadah dan asal niatnya adalah mencari kedudukan di dalam hati manusia.“
  • 10. • Engkau akan melihat bahwa orang yang seperti ini hasrat dan keinginannya adalah menonjolkan diri di hadapan ketua, mudir, atau lainnya bahwa dirinya adalah orang yang telah melakukan pekerjaan semuanya, ingin dilihat bahwa dia adalah orang yang punya ide cemerlang hingga terwujud pekerjaan. Hasrat seperti ini kadang-kadang membawanya sampai pada perbuatan mengaku-aku telah mengerjakan sesuatu padahal kenyataannya tidak seperti itu. Sangat tepat gambaran al-Qur'an akan orang semacam ini dalam firman-Nya: • Janganlah sekali-kali kamu menyangka, bahwa orang-orang yang gembira dengan apa yang telah mereka kerjakan dan mereka suka supaya dipuji terhadap perbuatan yang belum mereka kerjakan janganlah kamu menyangka bahwa mereka terlepas dari siksa, dan bagi mereka siksa yang pedih. (QS. Ali 'Imran [3]: 188)
  • 11. • Semisal dengan menampakkan badan yang kurus dan pucat, agar orang menyangkanya se-bagai ahli ijtihad dan ibadah, orang yang selalu sedih memikirkan agama dan takut akhirat. Seperti ini pula orang yang pura-pura berbicara dengan suara yang serak, mata sayup, badan seolah-olah lemas agar menunjukkan kepada manusia bahwa dia orang yang banyak puasa dan ibadah!! • "Alangkah sedikitnya orang yang beramal ikhlas karena Allah Karena kebanyakan manusia cinta untuk menampakkan ibadahnya. Ketahuilah, meninggalkan pandangan manusia dan menghilangkan hasrat mendapat hati dari manusia dengan amalan, dan membersihkan niat serta menutup keadaan dialah orang yang terangkat kedudukannya."
  • 12. • 'Ujub termasuk kotoran yang dapat merusak amalan seorang hamba, menafikan keikhlasan dan membatalkannya, mendatangkan kerendahan di sisi Allah menjauhkan seseorang dari introspeksi (mawas diri), membutakan mata hati hingga lupa terhadap aib dan kekurangan sendiri. • "'Ujub adalah engkau merasa pada irimu ada sesuatu yang tidak dimiliki oleh orang lain.“ • "'Ujub adalah engkau memperlihatkan ibadah dan membanggakannya di hadapan orang lain.” • Rasulullah saw bersabda : "Ada tiga perkara yang membinasakan: kebakhilan yang ditaati, hawa nafsu yang diikuti dan bangganya seorang hamba terhadap dirinya sendiri.“ • "Riya' termasuk syirik terhadap makhluk, sedangkan 'ujub termasuk syirik terhadap diri sendiri dan inilah keadaan orang yg sombong. Maka orang yg riya' tidak merealisasikan ayat Allah SWTHanya kepada-Mu aku beribadah, sedangkan orang yang 'ujub tidak merealisasikan ayat Allah SWT Hanya kepada-Mu kami meminta tolong. Maka barangsiapa yang merealisasikan ayat Hanya kepada-Mu kami beribadah akan keluar dan selamat dari riya', dan orang yang merealisasikan ayat Hanya kepada-Mu kami meminta tolong akan keluar dan selamat dari 'ujub."
  • 13. • "Di antara sebagian manusia ada yang memoles ghibah (gunjingan) dalam bentuk yang indah dan beragam. Kadangkala karena alasan agama dan kebaikan ia berkata: 'Saya tidak menyebutkan orang kecuali kebaikan, saya tidak suka ghibah dan dusta, hanya saja saya mengabarkan kepada kalian keadaan yang sebenarnya, demi Allah swt dia orang yang baik tetapi sayang dia begini dan begitu.' Tujuan dari hal ini tiada lain adalah memojokkannya, beralasan demi kebaikan dan agama. • Sebagian yang lain berbuat ghibah karena hasad. Maka orang yang semacam ini telah mengumpulkan dua perkara yang sangat keji. Sebagian yang lain lagi berbuat ghibah dalam bentuk kekaguman. Semisal dia berkata: 'Saya kagum dengan dia, tetapi bagaimana mungkin dia tidak melakukan ini dan itu.' Atau ia berkata: 'Saya heran dengan dia, bagaimana bisa ia terjatuh dalam perkara semacam ini!' Melakukan ghibah dengan bentuk keheranan dan kagum, inilah penyakit hati yang paling besar dan penipuan terhadap Allah swt serta para makhluk-Nya."
  • 14. • Adakalanya seseorang merendahkan diri dan mencela dirinya sendiri di hadapan orang banyak. Dengan begitu dia berharap agar manusia menilainya sebagai orang yang rendah diri sehingga terangkatlah pamornya, yang kemudian mereka memujinya. Perkara semacam ini termasuk pintu-pintu riya' yang sangat halus. • Mutharrif bin Abdullah رحمه الله mengatakan, "Cukuplah seseorang dikatakan memuji dirinya dengan mencela dirinya sendiri pada khalayak ramai. Seolah-olah dia menghendaki kebaikan padahal di sisi Allah merupakan kejahilan."
  • 15. • Untuk menonjolkan diri, Anda akan dapati sebagian orang mengaku sebagai orang yang sibuk. Pengakuannya ini dia jadikan tameng untuk menolak tugas atau amanat—sekalipun itu hanya sebuah amalan ringan— sehingga pamornya terangkat di mata manusia, bahkan kabarnya sebagai orang sibuk tersebar di khalayak manusia. • Orang yang semacam ini bisa jadi niatnya hanya ingin riya' atau hanya dusta belaka. Termasuk cerita yang menggelikan berkaitan dengan hal ini, diceritakan ada seorang laki2 yg melamar seorang wanita. Ketika lamaran, laki 2 tersebut berkata kepada calon istrinya: "Saya adalah orang yg sibuk dlm medan dakwah dan kegiatan lainnya, bisa jadi saya tidak punya waktu untuk memberikan sebagian hak anti sebagai istri nanti." • Maka wanita itu pun menolak lamarannya seraya berkata, "Bisa jadi orang ini hanya dusta belaka atau orang yang riya'. Dusta karena pengakuannya atau riya' karena ingin martabatnya naik di mataku, karena bagaimana dia bisa demikian, mana dirinya (dibandingkan) dengan Rasulullah saw mana dirinya (dibandingkan) dengan para ulama yang tetap bekerja?!!"
  • 16. • Saudaraku, seluruh amalanmu yang telah engkau kerjakan adalah sedikit di sisi Allah swt meski menurut pandanganmu sebesar gunung. Tanamkan dalam dirimu perasaan takut dan harap. Ingatlah ucapan Ibnu Auf "Janganlah engkau merasa percaya diri dengan banyaknya amalan karena sesungguhnya engkau tidak tahu apakah amalanmu diterima ataukah tidak. Amalanmu tidak engkau ketahui hakikatnya." • Wahai saudaraku, jagalah amalanmu dengan keikhlasan, sembunyikanlah kebaikanmu sebagaimana engkau menyembunyikan kejelekanmu. Berbahagialah dengan kebaikan yang besar jika engkau telah berbuat ikhlas karena Allah Ta’ala semata. • "Satu jenis amalan terkadang seorang hamba mengerjakannya dengan sempurna, ikhlas karena Allah maka Allah mengampuni dosanya sampai dosa besar sekalipun, sebagaimana hadits bithagah (kartu). Ini adalah keadaan orang yang mengucapkan kalimat tauhid dengan ikhlas. Karena para penduduk neraka yang mengerjakan dosa besar mereka juga mengucapkan kalimat tauhid, tetapi ucapan mereka tidak bisa mengalahkan dosa dan kejelekan mereka, berbeda dengan pemilik bithaqah yang ucapannya bisa mengalahkan amalan-amalan jelek. • Maka amalan itu bertingkat-tingkat sesuai dengan tingkatan iman dan pengagungan yang ada di dalam hati."
  • 17. • Ahmad bin Qudamah berkata, "Ketahuilah, bahwasanya Allah swt telah memberikan nikmat, berbuat baik dan membaguskan amalanmu, maka tidaklah layak bagi seseorang untuk bangga terhadap amalannya, tidak pula orang yg alim terhadap ilmunya, karena semua itu keutamaan dari Allah swt semata.“ • Berkata Sahabat yang mulia Zubair bin Awwam "Barangsiapa di antara kalian yang mampu merahasiakan amalannya yg shalih maka hendaklah ia mengerjakannya.“ • Umar bin Khaththab tatkala berkata, "Barangsiapa yang niatnya ikhlas di dalam kebenaran maka Allah akan cukupkan di antara manusia, dan barangsiapa yang berhias dengan apa yang tidak ia miliki, maka Allah swt akan jelekkan.“