Dokumen tersebut membahas tentang pembiayaan, terutama pembiayaan konsumen dan sewa guna usaha yang dilakukan perusahaan pembiayaan. Pembiayaan konsumen digunakan untuk barang konsumsi seperti kendaraan bermotor sedangkan sewa guna usaha untuk alat produksi seperti mesin. Dokumen juga menjelaskan hak dan kewajiban konsumen dalam pembiayaan serta cara menghitung angsuran.
3. Kelompok Kerja Literasi Keuangan
Beda Pembiayaan
dengan Kredit
1. Dalam konteks Peraturan Menteri Keuangan
Nomor 84/PMK.012/2006, pembiayaan adalah
istilah yang dipakai untuk dukungan pendanaan
yang diberikan oleh perusahaan pembiayaan
berkenaan dengan kebutuhan atau pengadaan
barang / aset / jasa tertentu.
2. Kecuali kartu kredit, istilah kredit umumnya
digunakan oleh perbankan konvensional dan
pegadaian.
4. Kelompok Kerja Literasi Keuangan
Kebutuhan Pak Ulet
Setelah usahanya semakin
maju berkat tambahan modal
dari bank (lihat ilustrasi Bab II),
kini Pak Ulet membutuhkan
dana untuk membeli 3 sepeda
motor dan 1 mobil pick up,
masalahnya ia hanya memiliki
uang sebesar 30% dari total
harga yang harus dibayarnya.
Kepada siapa Pak Ulet dapat
meminta dukungan dana ?
Jawabannya :
Perusahaan Pembiayaan
5. Kelompok Kerja Literasi Keuangan
Perusahaan Pembiayaan
Perusahaan pembiayaan adalah badan usaha di luar Bank dan
Lembaga Keuangan Bukan Bank yang khusus didirikan untuk
melakukan kegiatan yang termasuk dalam bidang usaha
Lembaga Pembiayaan (Peraturan Menteri Keuangan Nomor
84/PMK.012/2006 Pasal 1.b)
Perusahaan pembiayaan diatur dan diawasi oleh Otoritas Jasa
Keuangan, dibawah Komisioner/Kepala Eksekutif Industri
Keuangan Non Bank (IKNB).
Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) adalah
suatu perkumpulan yang didirikan dalam bentuk badan
hukum yang beranggotakan perusahaan-perusahaan
pembiayaan di Indonesia (www.ifsa.or.id)
6. Kelompok Kerja Literasi Keuangan
Kegiatan Usaha
Perusahaan Pembiayaan
Menurut Peraturan Menteri Keuangan Nomor 84/PMK.012/2006, ada 4
kegiatan usaha Perusahaan Pembiayaan :
1. Kegiatan Pembiayaan Konsumen, yakni kegiatan yang dilakukan dalam
bentuk penyediaan dana untuk pengadaan barang berdasarkan
kebutuhan konsumen dengan pembayaran secara angsuran.
2. Kegiatan Sewa Guna Usaha, yakni kegiatan yang dilakukan dalam bentuk
pengadaan barang modal bagi Penyewa Guna Usaha, baik dengan
maupun tanpa hak opsi untuk membeli barang tersebut.
3. Kegiatan Anjak Piutang, yakni kegiatan yang dilakukan dalam bentuk
pembelian piutang dagang jangka pendek suatu perusahaan berikut
pengurusan atas piutang tersebut.
4. Kegiatan Usaha Kartu Kredit, yakni kegiatan yang dilakukan dalam bentuk
penerbitan kartu kredit yang dapat dimanfaatkan oleh pemegangnya
untuk pembelian barang dan/atau jasa
7. Kelompok Kerja Literasi Keuangan
Contoh
Perusahaan Pembiayaan
1. Perusahaan pembiayaan yang terutama membiayai
kendaraan bermotor misalnya : PT Federal International
Finance (FIF), PT Bussan Auto Finance (BAF), PT Adira
Dinamika Multi Finance (ADMF), PT Astra Sedaya Finance
(ACC), PT BCA Finance, PT Mega Central Finance (MCF), PT
Bima Multifinance, PT Trust Finance Indonesia, PT Bentara
Sinergies Multifinance (BESS Finance).
2. Perusahaan pembiayaan yang terutama membiayai mesin
dan alat-alat berat misalnya : PT Chandra Sakti Utama
Leasing (CSUL Finance), PT Surya Artha Nusantara Finance
(SANF)
3. Perusahaan pembiayaan yang terutama membiayai
peralatan elektronik dan rumah tangga misalnya : PT
Adira Quantum Multifinance
7
8. Kelompok Kerja Literasi Keuangan
Bagaimana Tahapan
dalam Pembiayaan?
(Pembeli, Penjual, dan Perusahaan Pembiayaan)
8
9. Kelompok Kerja Literasi Keuangan
1. Memilih kendaraan
dan membayar uang
muka
2. Penyerahan data
kelengkapan persyaratan
pembiayaan (KTP, KK, dst)
3. Survey dan analisa
kelayakan pembiayaan
dan tanda tangan
perjanjian
Penjual
Perusahaan Pembiayaan
Pembeli
10. Kelompok Kerja Literasi Keuangan
4. Menyerahkan
kendaraan kepada
pembeli
7. Membayar angsuran
8. Menyerahkan BPKB
(Buku Kepemilikan
Kendaraan Bermotor)
kepada pembeli setelah
seluruh hutang dilunasi
Penjual
Perusahaan Pembiayaan
Pembeli
5. Membayar sisa harga
yakni sebesar harga
kendaraan dikurangi uang
muka
6. Menyerahkan BPKB
(Buku Kepemilikan
Kendaraan Bermotor)
kepada perusahaan
pembiayaan
11. Kelompok Kerja Literasi Keuangan
Manfaat Pembiayaan
1. Pembeli cukup membayar sebagian dari harga
barang sebagai uang muka.
2. Persyaratan dan proses pembiayaan pada
umumnya lebih mudah dan cepat.
3. Bunga yang dikenakan terjangkau dan jangka
waktu pembiayaan fleksibel.
4. Pembeli dapat memperoleh barang yang
dibutuhkan sekarang dan memanfaatkannya
untuk kesejahteraan yang lebih baik.
11
12. Kelompok Kerja Literasi Keuangan
Risiko Pembiayaan
1. Konsumen yang menunggak pembayaran
angsurannya akan dikenakan denda yang
dihitung secara harian.
2. Barang yang dibiayai harus diserahkan ke
perusahaan pembiayaan, jika sampai batas
waktu tertentu masih menunggak.
3. Jika konsumen melunasi utang sebelum
waktunya, maka harus membayar
kompensasi bunga yang sudah disepakati.
12
13. Kelompok Kerja Literasi Keuangan
Lebih Dalam Tentang
Pembiayaan Konsumen dan
Sewa Guna Usaha
13
16. Kelompok Kerja Literasi Keuangan
Pembiayaan Konsumen
Pembiayaan Konsumen (Consumer Finance) adalah kegiatan
pembiayaan untuk pengadaan barang berdasarkan kebutuhan
konsumen dengan pembayaran secara angsuran. Jenis barang
yang dibiayai misalnya : kendaraan bermotor, alat-alat rumah
tangga, barang-barang elektronik, dan perumahan. Jangka
waktu pembiayaan bebas, umumnya mulai dari 6 bulan hingga
4 tahun, kecuali untuk pembiayaan perumahan, bisa
mencapai 7 hingga 10 tahun. Dokumen yang harus diserahkan
oleh calon konsumen antara lain adalah foto copy Kartu Tanda
Penduduk (KTP) dan Kartu Keluarga (KK) serta slip gaji (untuk
karyawan) / buku tabungan (untuk wirausahawan).
16
19. Kelompok Kerja Literasi Keuangan
Sewa Guna Usaha
Sewa Guna Usaha (Leasing) adalah kegiatan pembiayaan dalam bentuk
penyediaan barang modal baik secara sewa guna usaha dengan hak
opsi (Finance Lease), maupun sewa guna usaha tanpa hak opsi
(Operating Lease) untuk digunakan oleh Penyewa Guna Usaha (Lessee)
selama jangka waktu tertentu, berdasarkan pembayaran secara
angsuran. Barang modal adalah barang yang digunakan untuk kegiatan
usaha, misalnya traktor, mesin-mesin, usaha taxi/penyewaan mobil,
bis, truk, kendaraan angkutan umum, pesawat udara, kapal laut, dan
sejenisnya. Jangka waktu pembiayaan untuk Sewa Guna Usaha
minimal 2 tahun. Persyaratan pembiayaan pada umumnya tidak jauh
berbeda dari Pembiayaan Konsumen, ditambah dengan Nomor Pokok
Wajib Pajak (NPWP). Berbeda dengan Pembiayaan Konsumen,
kepemilikan barang sepanjang masa Sewa Guna Usaha ada pada
Perusahaan Pembiayaan (Lessor).
19
21. Kelompok Kerja Literasi Keuangan
Soal
Kalian sekarang seorang direktur yang sedang memimpin rapat dengan
para kepala bagian produksi, penelitian dan pengembangan serta
keuangan. Sampaikan program kalian kepada tiga kepala bagian
tersebut, bahwa kalian ingin memerluas pemasaran, meningkatkan
produksi, dan yang diproduksi adalah hasil penelitian yang dapat
dikembangkan perusahaan sesuai dengan kebutuhan pasar. Kalian
harus membeli mesin baru, peralatan baru, dan kendaraan pabrik
untuk perluasan pabrik. Sementara bagian keuangan sudah
melaporkan bahwa dana yang ada di perusahaan tidak mencukupi
untuk membeli secara tunai. Apa jalan keluarnya? Diskusikan dan
laporkan serta presentasikan kepada seluruh siswa!
21
22. Kelompok Kerja Literasi Keuangan
Jawaban
22
Sebagai Direktur kalian harus menghitung dengan seksama berapakah
dana yang perusahaan kalian miliki untuk investasi, diluar dana yang
diperlukan untuk kegiatan operasional. Untuk memutuskan apakah
kalian akan membeli kebutuhan perluasan pabrik dengan dukungan
pembiayaan, kalian juga harus menghitung apakah keuntungan setiap
bulannya cukup untuk membayar angsuran ke perusahaan
pembiayaan. Sebaiknya, jumlah angsuran tidak lebih besar dari 1/3
keuntungan. Jika semuanya sudah diperhitungkan dan yakin mampu
membayar angsuran, maka kalian hanya perlu mempersiapkan
dokumen yang dipersyaratkan oleh perusahaan pembiayaan. Kalian
dapat meminta agar mesin dan alat berat dibiayai melalui sewa guna
usaha, sedangkan kendaraan pabrik melalui pembiayaan konsumen,
atau semuanya melalui sewa guna usaha.
25. Kelompok Kerja Literasi Keuangan 25
Skema Anjak Piutang
KLIEN /
PENJUAL
PIUTANG
PELANGGAN
PERUSAHAAN
FACTOR
(1). KLIEN menjual Barang
kepada PELANGGAN
(3). Pembayaran dimuka
dari PERSH FACTOR
(6). Pembayaran sisa piutang
dari PERSH FACTOR
(2). KLIEN memberikan dokumen
kepada PERSH FACTOR
4. PERSH FACTOR menagih
piutang kepada PELANGGAN
5. PELANGGAN membayar
tagihan kepada PERSH FACTOR
26. Kelompok Kerja Literasi Keuangan 26
Peraturan Tentang
Anjak Piutang
PMK 84/PMK.012/2006 Pasal 4
1. Kegiatan Anjak Piutang dilakukan dalam bentuk pembelian piutang dagang jangka
pendek suatu perusahaan berikut pengurusan atas piutang tersebut.
2. Kegiatan Anjak Piutang sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dapat dilakukan
dalam bentuk Anjak Piutang tanpa jaminan dari Penjual Piutang (Without
Recourse) dan Anjak Piutang dengan jaminan dari Penjual Piutang (With
Recourse).
3. Anjak Piutang tanpa jaminan dari Penjual Piutang (Without Recourse) adalah
kegiatan Anjak Piutang dimana Perusahaan Pembiayaan menanggung seluruh
risiko tidak tertagihnya piutang.
4. Anjak Piutang dengan jaminan dari Penjual Piutang (With Recourse) adalah
kegiatan Anjak Piutang di mana Penjual Piutang menanggung risiko tidak
tertagihnya sebagian atau seluruh piutang yang dijual kepada Perusahaan
Pembiayaan.
5. Piutang dagang jangka pendek sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah
piutang dagang yang jatuh tempo selama-lamanya 1 (satu) tahun.
28. Kelompok Kerja Literasi Keuangan
Hak Konsumen
Pembiayaan
1. Memperoleh informasi mengenai produk dan/atau
layanan yang akurat, jujur, jelas, dan tidak
menyesatkan
2. Memperoleh informasi terkini dan mudah diakses
3. Memperoleh alasan penolakan pengajuan
pembiayaan
4. Mendapatkan penjelasan mengenai hak dan
kewajiban konsumen
5. Mendapatkan penjelasan tentang biaya-biaya yang
mungkin timbul
6. Mendapatkan kesempatan untuk memilih jika
ditawarkan produk dalam bentuk paket produk
29. Kelompok Kerja Literasi Keuangan
Kewajiban Konsumen
Pembiayaan
1. Memastikan bahwa barang yang akan dibiayai adalah
barang yang dibutuhkan dan sesuai kemampuan.
2. Mengisi dan menandatangani Aplikasi Pembiayaan
dengan itikad baik, jujur dan lengkap
3. Memberikan informasi dan dokumen yang akurat,
jujur, jelas, dan tidak menyesatkan.
4. Memahami dengan baik semua ketentuan yang
tertera dalam perjanjian pembiayaan
5. Menandatangani perjanjian pembiayaan dengan
lengkap
6. Membayar angsuran secara tepat waktu
7. Membayar biaya-biaya lain yang mungkin timbul
sesuai perjanjian pembiayaan
30. Kelompok Kerja Literasi Keuangan 30
Menghitung Bunga dan
Angsuran
Cara menghitung angsuran pembiayaan adalah sebagai berikut:
A. Menghitung jumlah bunga keseluruhan
Pokok Utang x Bunga Flat per tahun x Jangka Waktu
Pembiayaan
Rp12.000.000,00 x 17,000 persen x 1 (tahun) = Rp 2.040.000,00
(dibulatkan).
B. Menghitung angsuran per bulan
(Pokok Utang + Bunga)/Jangka Waktu Pembiayaan
(Rp12.000.000,00 + Rp2.040.000,00) / 12 = Rp1.170.000,00
(dibulatkan)
31. Kelompok Kerja Literasi Keuangan 31
Tabel Amortisasi
Pembiayaan
Metode Pembayaran “In Arrear”
32. Kelompok Kerja Literasi Keuangan
Jawaban Simulasi
Diketahui :
Harga sepeda motor Rp. 15.000.000,00
Uang muka Rp.5.000.000,00 (asumsi : uang yang ada di tabungan
digunakan semua)
Bunga flat/tahun 16.50%, jangka waktu pembiayaan 24 bulan.
Jawaban :
Pokok utang = Rp.10.000.000,00
Jumlah bunga = Rp.10.000.000,00 x 16.50% x 2 =
Rp. 3.300.000,00
Angsuran per bulan selama 24 bulan = Rp. 13.300.000,00 : 24=
Rp. 554.167,00 (dibulatkan).
32
33. Kelompok Kerja Literasi Keuangan
Kiat Hidup Lebih Sejahtera
Memanfaatkan pembiayaan untuk memperoleh barang yang
dibutuhkan sejak sekarang, dapat membuat hidup kita lebih
sejahtera.
Caranya :
1. Menabunglah di bank untuk memiliki uang muka yang
cukup besar (minimal 30%).
2. Menyisihkan (bukan menyisakan) uang angsuran setiap
bulan agar terhindar dari reputasi buruk di jasa keuangan.
3. Memanfaatkan barang dengan bijaksana agar hidup
menjadi lebih produktif.
33
35. Kelompok Kerja Literasi Keuangan
Soal
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan jelas, sertakan alasannya!
1. Mengapa orang perlu ke perusahaan pembiayaan?
2. Bagaimana mekanisme pembelian menggunakan pembiayaan?
3. Uraikan manfaat dan risiko pembiayaan!
4. Sebutkan dan uraikan beberapa jenis bidang usaha perusahaan
pembiayaan!
5. Bagaimana cara memilih perusahaan pembiayaan yang baik?
6. Apa yang membedakan perusahaan pembiayaan dengan pegadaian,
asuransi dan bank?
7. Kalian ingin membeli laptop terbaru dengan harga Rp10.000.000,00
sedangkan uang yang ada di tabungan kalian sejumlah Rp5.000.000,00.
Jika kalian ingin membeli secara pembiayaan, berapa jumlah angsuran
per bulan yang harus kalian bayarkan, jika bunga flat yang dikenakan
sebesar 17,50 persen per tahun dengan jangka waktu 24 bulan?
8. Apa upaya kalian agar angsuran kalian lancar, tidak terbebani denda dan
kalian tidak masuk dalam daftar hitam perusahaan pembiayaan?
35
Dalam pembicaraan sehari-hari, masyarakat seringkali menggunakan kata kredit atau leasing, dan bukan pembiayaan. Contoh : “kamu kredit motor dimana?” atau “kamu ambil mobil di leasing mana?”. Padahal yang mereka bicarakan sebetulnya adalah perusahaan pembiayaan. Perusahaan pembiayaan atau dalam bahasa Inggris disebut multifinance, sebetulnya adalah pendukung utama dari maraknya penjualan mobil dan motor di tanah air. Betapa tidak. Sekitar 70% dari seluruh penjualan mobil dan motor dibiayai oleh perusahaan pembiayaan. Itu berarti pembelian tunai hanya dikisaran 30% saja. Pada tahun 2013, total penjualan mobil mencapai lebih dari 1.22 juta unit sedangkan sepeda motor 7.74 juta unit.
Istilah “kebutuhan” sengaja ditonjolkan, agar siswa tidak berpikir untuk menggunakan pembiayaan dengan tujuan yang konsumtif. Contoh Pak Ulet diambil agar terlihat bagaimana Pak Ulet menjadi sukses berkat jasa keuangan, baik bank maupun perusahaan pembiayaan. Mengapa digunakan asumsi 30% uang muka? Karena terdapat aturan PMK 220/PMK.010/2012 tentang minimal uang muka yang adalah 20% untuk sepeda motor dan kendaraan niaga (produktif).
PMK 84/PMK.012/2006 adalah peraturan yang paling lengkap dan mendasari kegiatan perusahaan pembiayaan di Indonesia. Dengan terbentuknya OJK, saat ini sedang digagas Peraturan OJK pengganti PMK ini. Ada 9 Komisioner, termasuk 3 Kepala Eksekutif (KE) yakni KE Perbankan, KE Pasar Modal, dan KE IKNB. Anggota APPI saat ini sudah mencapai 160 lebih dari sekitar 200 perusahaan pembiayaan (80% dari total). Kegiatan APPI mayoritas berkaitan dengan pengembangan industri pembiayaan melalui pelatihan dan pendidikan SDM pembiayaan, mempererat komunikasi antar anggota dan pemerintah, serta menjadi mitra pemerintah (OJK) dalam mewujudkan industri keuangan yang tangguh dan berdaya saing global.
Dari ke 4 kegiatan usaha tersebut berdasarkan data Feb 2014, hampir 64.7% adalah pembiayaan konsumen, 32.7% sewa guna usaha, 2.3% anjak piutang, dan 0.3% usaha kartu kredit. Usaha kartu kredit memang didominasi oleh perbankan.
Dalam rangka menghidupkan suasana kelas, dapat dimunculkan logo-logo perusahaan itu saja (bisa dilihat di google) lalu diminta untuk menebak nama lengkap perusahaan tersebut.
Tahap ini adalah tahap yang sangat penting bagi perusahaan pembiayaan. Besarnya uang muka akan berhubungan terbalik langsung dengan besarnya risiko pembiayaan. Makin kecil uang muka, maka akan makin besar risiko pembiayaan. Kelengkapan data juga sangat menentukan apakah pembeli (calon konsumen) adalah konsumen yang baik atau tidak. Tidak jarang kedapatan calon konsumen yang memalsukan data-data dirinya. Penting sekali bagi perusahaan pembiayaan untuk mengecek KTP dan KK asli dari calon konsumen, jika perlu memotret calon konsumen. Pada saat survey, petugas dari perusahaan pembiayaan harus mempersiapkan interview dengan baik agar calon konsumen merasa nyaman, sebaliknya tetap efektif untuk menangkap kemungkinan calon konsumen berbohong. Tanda tangan harus dicocokkan baik baik dengan KTP asli. Perusahaan pembiayaan akan memberitahu calon konsumen apabila pengajuan pembiayaannya telah disetujui atau ditolak.
Penjual akan mengirimkan kendaraan kepada pembeli (calon konsumen) apabila telah menerima Purchase Order dari perusahaan pembiayaan. PO menjadi bukti bahwa calon konsumen telah disetujui pengajuan pembiayaannya. Perusahan pembiayaan akan membayar sisa harga setelah menerima tagihan dari penjual. Pembayaran angsuran dari konsumen akan dimonitor dengan seksama oleh perusahaan pembiayaan. Apabila terjadi tunggakan akan dikenakan denda yang dihitung secara harian. Proses penyelesaian BPKB tidak sama di beberapa daerah. Ada yang selesai dalam waktu 2 bulan, namun ada pula yang membutuhkan waktu 6 bulan. Yang paling penting adalah bahwa penjual tidak boleh menyerahkan BPKB kepada konsumen (pembeli) melainkan kepada perusahaan pembiayaan, karena BPKB tersebut merupakan jaminan.
Proses persetujuan / penolakan pembiayaan umumnya adalah 1-2 hari, tergantung kelengkapan data dan kesiapan calon konsumen untuk menandatangani perjanjian pembiayaan. Bunga yang dikenakan umumnya sangat jauh dibawah KTA (kredit tanpa agunan), yakni dikisaran 20% - 35% effektif per tahun. Jangka waktu untuk kendaraan bermotor umumnya mencapai 4 tahun (sepeda motor) bahkan 5 tahun (mobil).
Perhitungan denda adalah jumlah angsuran dikalikan persentase denda dikalikan jumlah hari menunggak. Jumlah persentase denda dinyatakan dengan jelas di dalam perjanjian pembiayaan. Contoh jika denda adalah 0.05% per hari dan angsuran adalah Rp.500.000,00 per bulan, maka jika konsumen menunggak 7 hari akan dikenakan denda 0.05% x Rp.500.000,00 x 7 = Rp.1.750,00. Penyerahan barang akan disertai dengan Berita Acara Serah Terima (BAST) yang akan diisi dan ditandatangani oleh konsumen dan perusahaan pembiayaan. Barang tersebut akan dilelang lalu jika hasil lelangnya lebih besar dari utang yang belum dibayar, maka kelebihannya akan dikembalikan kepada konsumen. Kompensasi bunga yang dimaksud dikenal sebagai Early Termination Charges atau Biaya Pelunasan Dipercepat. Biasanya merupakan % dari sisa pokok utang konsumen kepada perusahaan pembiayaan. Mengapa harus ada biaya ini ? Karena dengan pelunasan dipercepat, perusahaan pembiayaan akan kehilangan potensi pendapatan bunganya dimasa yad.
Pembiayaan konsumen adalah produk pembiayaan yang sangat digemari dan dekat dihati masyarakat. Melalui produk ini, masyarakat dapat membeli barang-barang kebutuhannya dengan persyaratan yang mudah.
Produk sewa guna usaha banyak digunakan oleh perusahaan pertambangan, pabrik, dan pertanian. Umumnya para pelanggan adalah pelanggan yang sudah lama berhubungan dengan perusahaan pembiayaan, sehingga prestasi pembayarannya sudah diketahui. Hal ini sangat penting, karena sekali macet pembayarannya, maka melelang mesin atau kendaraan alat berat akan sangat sulit, tidak seperti melelang sepeda motor atau mobil.
Soal ini dapat dikembangkan sesuai aspirasi siswa, namun yang paling penting untuk diajarkan adalah perencanaan keuangan yang baik. Dana operasional tidak dapat dipakai untuk investasi. Demikian pula besarnya angsuran tidak boleh melampaui kemampuan bayar perusahaan.
Untuk memastikan bahwa hak konsumen terpenuhi, perusahaan pembiayaan harus memiliki contact center atau layanan pelanggan yang baik (toll-free) dan teknologi informasi yang memadai. Selain itu produk yang akan ditawarkan dan cara menawarkannya harus memenuhi Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) no.1/2013. Bisa diakses di website OJK.
Biaya-biaya lain yang timbul antara lain adalah biaya denda keterlambatan, biaya pelunasan dipercepat, biaya administrasi untuk perpanjangan STNK dan biaya eksekusi barang jaminan.
Istilah bunga efektif dan bunga flat dapat di lihat penggunaannya di tabel amortisasi ini. Perhitungan angsuran per bulan menggunakan bunga flat, sedangkan perhitungan porsi bunga setiap bulan menggunakan bunga efektif dikalikan sisa pokok utang. Angsuran = Bunga + Pokok. Jadi Pokok = Angsuran – Bunga.
Membayar uang muka yang besar berarti lebih ringan angsuran per bulannya. Jangan terlalu bernafsu membeli. Menabunglah terlebih dahulu untuk uang muka yang lebih besar. Belajarlah merencanakan keuangan pribadi dengan baik. Kewajiban membayar harus dijadikan prioritas utama. SISIHKAN bukan sisakan. Banggalah menjadi pribadi yang punya reputasi keuangan yang baik.