SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 28
Downloaden Sie, um offline zu lesen
ASUPAN omega 3 atau minyak ikan dapat meningkatkan
kualitas tidur anak. Demikian hasil penelitian Universitas
Oxford yang dipublikasi dalam Journal of Sleep Research.
Peneliti menyimpulkan itu setelah melakukan percobaan
yang melibatkan 362 anak usia 7-9 tahun dari 74 sekolah
dasar. Peneliti memberi anak-anak asupan omega 3 yang
bersumber dari alga selama 16 pekan.
Persoalan tidur para partisipan yang dipilih tidak diper-
hatikan dan mereka tidak memiliki persoalan dalam bela-
jar membaca. Sebelum masa pemberian asupan omega 3
dimulai, peneliti juga mewawancarai orangtua mengenai
kebiasaan tidur anak dan kemampuan
belajarnya.
Di akhir penelitian diketahui
bahwa asupan omega 3 mem-
buat anak-anak menikmati
kualitas tidur lebih rata-
rata 58 menit dan
tujuh kali lebih
sedikit yang ter-
jaga tiba-tiba di
malam hari. (CTV/
Kid/X-4)
‘KALAU ingin mutiara, menyelamlah ke da-
sar laut dalam. Kalau ingin mendapatkan
rasa keadilan, kehidupan yang penuh
dengan rasa sejahtera, bergabunglah de-
ngan arus Gerakan Perubahan Restorasi
Indonesia’.
Sepotong paragraf dari biografi Surya
Paloh Matahari Restorasi: Sang Ideolog
yang diluncurkan di Hotel Grand Hyatt
Jakarta, kemarin, itu menggambarkan
ketekunan dan konsistensi perjuangan
Surya Paloh mewujudkan pemikiran
menghadirkan rakyat yang sejahtera, dan
bangsa yang bermartabat.
Mantan Wapres Jusuf Kalla (JK) me-
nyampaikan apresiasi kepada Surya
Paloh. JK menilai Surya ialah seorang sa-
habat dan memiliki pandangan luas dan
berusaha mencapai keyakinannya.
JK lalu menuturkan percakapan de-
ngan Surya tentang
proses perdamaian
di Aceh pada 2005.
“Dia (Surya) ulti-
matum saya enam
bulan untuk menda-
maikan Aceh. Jika
tidak, dia yang akan
ambil alih. Singkat
cerita, saya berhasil
mendamaikan Aceh
dan itu hanya lima bulan,” ujar JK diikuti
tawa undangan dari berbagai kalangan
tersebut.
Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku
Buwono X mengakui gagasan Surya Paloh
didasari dari kondisi bangsa yang meng-
alami krisis identitas, kepercayaan, dan
ideologi yang kemudian berdampak pada
krisis politik, ekonomi, dan budaya.
Sementara itu, penulis buku Surya Pa-
loh, Usamah Hisyam, mengungkapkan
untold story tentang Surya yang ditawari
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono se-
belum Pilpres 2004.
SBY meminta Surya mendukungnya
menjadi presiden dan jika berhasil, Sur-
ya akan diberikan jabatan menteri ko-
munikasidaninformatika.Suryamenolak.
SBY menawari jabatan lebih tinggi, yakni
Ketua Dewan Pertimbangan Presiden, dan
Surya kembali menolak tawaran itu.
“Akhirnya, Surya (bisa) menerima ta-
waran SBY dengan catatan jika terpilih,
SBY harus menjalankan ideologi restorasi
gerakan perubahan. Salah satu keingin-
an Surya dari ideologi restorasi ialah
pemberantasan korupsi. Pemberantasan
korupsi oleh pemerintahan SBY dalam 10
tahun ini hanya 15% yang diungkapkan.
Selebihnya, pemberantasan korupsi pada
masa sebelum pemerintahan SBY,” tutur
Usamah. (Yah/X-3)
DIKA DANIA KARDI
S
EJUMLAH negara di kawasan
Asia Tenggara memperketat
pengamanan di bandara dan
penerbangan mereka. Lang-
kah itu diambil setelah muncul spe-
kulasi terorisme di balik hilangnya
pesawat Malaysia Airlines (MAS)
nomor penerbangan MH 370 sebab
adanya dua penumpang berpaspor
curian.
Negara anggota ASEAN yang mem-
perketat pengamanan itu di antara-
nya Vietnam, Thailand, Filipina,
Kamboja, dan Malaysia. Di Indone-
sia, menurut Menko Polkam Djoko
Suyanto, pengetatan pengamanan
berjalan otomatis sejak adanya kasus
MAS tersebut.
Wakil Kepala Administrasi Pener-
bangan Sipil Vietnam Dinh Viet
Thang menyatakan saat ini negerinya
berada di fase siaga I. Filipina, lewat
Juru Bicara Kepresidenan Edwin
Lacierda, memerintahkan biro imi-
grasi meninjau kembali prosedur
pengamanan negara.
“Itu jelas (tragedi MH 370) membe-
rikan kita (waktu) berhenti sejenak
untuk melihat ke dalam prosedur
keamanan kita lagi,” kata Lacierda
dalam konferensi pers yang disiarkan
televisi lokal.
Berkenaan dengan penumpang
berpaspor curian, otoritas Malaysia
telah mengidentifikasi satu dari peng-
guna dua paspor curian atas nama
Luigi Maraldi (Italia) dan Christian
Kozel (Austria). Identifikasi itu dida-
pat dari rekaman CCTV bandara In-
ternasional Kuala Lumpur (KLIA).
“Saya dapat mengonfirmasi bahwa
dia bukan warga negara Malaysia,
tetapi saya tidak dapat mengungkap-
kan dari negara mana ia berasal,”
ujar Inspektur Jenderal Polisi Malay-
sia Tan Sri Khalid Abu Bakar.
Pada kesempatan itu Tan memban-
tah dugaan pengguna paspor itu dari
Xin Jiang, China. Sebelumnya, media
massa China berspekulasi kelompok
separatis dari Xin Jiang bertanggung
jawab atas hilangnya MH 370.
Namun, bagaimanapun kasus bo-
bolnya sistem pengamanan imigrasi
di KLIA itu sangat disesalkan. Sekre-
taris Jenderal Interpol Jenderal Ro-
nald Noble mempertanyakan kenapa
basis data tidak digunakan maksimal
sehingga terjadi tragedi yang meng-
hentak semua pihak.
Diperluas
Hingga berita ini diturunkan pukul
23.00 WIB, pencarian pesawat NH 370
yang melibatkan 10 negara belum
membuahkan hasil. Padahal, proses
pencarian pesawat Boeing 777-200
berpenumpang 239 orang dalam pe-
nerbangan Kuala Lumpur-Beijing itu
diperluas menjadi 100 mil laut dari
titik pertama kali pesawat hilang dari
radar pada Sabtu (8/3).
Radar tercanggih yang bisa mende-
teksi bahkan sebuah bola sepak dari
ratusan kaki di udara juga gagal
mendapatkan titik terang di perairan
antara pesisir timur Malaysia dan
pesisir selatan Vietnam seluas 27 ribu
km persegi.
Menurut citra satelit milik AS, tidak
ada bukti terjadi ledakan di udara
pada saat pesawat itu hilang. Di sisi
lain, seperti dikutip New Strait Times,
warga Kelantan, Malaysia, Alif Fathi
Abdul Hadi, mengaku melihat sinar
putih menuju Laut China Selatan di
hari hilangnya MH 370. Alif telah me-
laporkan hal itu ke Badan Penegakan
Maritim Malaysia (MMEA).
Kepala Otoritas Penerbangan Sipil
Malaysia Azharuddin Abdul Rahman
mengatakan saat ini semua kemung-
kinan penyebab hilangnya pesawat
bisa saja terjadi.
“Kami belum menemukan apa pun
yang tampak sebagai bagian dari
pesawat,” ujarnya. (Reuters/Xinhua/
Bernama/Mad/Kid/X-4)
dika@mediaindonesia.com
Berita terkait hlm 10 dan 20
SELASA, 11 MARET 2014 / NO. 12013 / TAHUN XLV / 28 HALAMAN
Pemasangan Iklan &
Customer Service: 021 5821303
No Bebas Pulsa: 08001990990
e-mail: cs@mediaindonesia.com
Rp2.900/eks (di luar P. Jawa Rp3.100/eks)
Rp67.000/bulan (di luar P.Jawa + ongkos kirim)
Harian Umum
Media Indonesia
@ MIdotcom
Iktikad Jahat Jerat Kebijakan Century
Kebijakan bisa bergeser ke pidana jika menguntungkan
diri sendiri, orang lain, atau korporasi, serta merugikan
negara.
Skandal Century, Hlm 3
Merapi Semburkan Asap Campur Abu
Keluarnya asap bercampur abu dari Gunung Merapi
secara kronologi karena pengaruh gempa tektonik di
Kabupaten Malang, Jawa Timur.
Gunung Berapi, Hlm 12
Dari Polusi ke Ekstradisi
Pemerintah Singapura tengah menyempurnakan
RUU yang dapat menyeret pelaku pembakaran
hutan di mancanegara, termasuk Indonesia.
Fokus Internasional, Hlm 22-23
Omega3danTidurAnak
ASEANPerketat
Penerbangan
Muncul spekulasi hilangnya pesawat MH 370 akibat
aksi terorisme karena adanya dua penumpang berpaspor curian.
MI/ADAM DWI
Konsistensi
sangIdeolog
Gagasan Surya
Paloh didasari
dari kondisi
bangsa yang
mengalami krisis
identitas.
PEMILIHAN umum ialah hajatan luar biasa penting untuk
mengubah kehidupan rakyat menjadi lebih baik. Yang jadi
pertanyaan, masih patutkah misi suci itu kita cuatkan jika
hampir seluruh anggota DPR saat ini kembali mencalonkan
diri?
Fakta itulah yang terungkap dari hasil penelitian Forum
Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi). Menurut
peneliti senior Formappi, Lucius Karus, lebih dari 90% ang-
gota DPR periode 2009-2014 menahbiskan diri lagi sebagai
calon anggota legislatif pada pemilu 9 April mendatang.
Formappi pun dengan tegas menyatakan mereka yang
terbelenggu oleh nafsu memperpanjang kekuasaan itu tak
layak dipilih. Alasannya jelas, lantaran selama hampir lima
tahun menjabat, mereka tak menunjukkan peran sebagai
wakil rakyat.
Profesi sebagai anggota DPR di Republik ini memang para-
doksal. Anggota DPR ialah jabatan terhormat, tetapi perilaku
dan tabiat mereka selama ini malah kerap mengandung
cacat. Anggota DPR mengemban amanah yang amat mulia
sebagai wakil rakyat, tetapi
tindakan mereka justru se-
ring menzalimi rakyat.
Teramat banyak untuk kita
sebutkan betapa buruknya
kinerja DPR. Di antara tugas
utama, yakni legislasi, ang-
garan, dan pengawasan, tak
satu pun yang mereka ja-
lankan dengan optimal. Da-
lam hal legislasi, misalnya,
dari target 357 rancangan
undang-undang pada perio-
de 2009-2014 baru 48 yang
diselesaikan.
Bagi anggota dewan yang
terhormat, sepertinya bukan
lagi menjadi aib ketika mem-
buka situs porno, tidur, atau gemar membolos dalam sidang.
Amat sering rapat paripurna untuk membahas kepentingan
negara dan rakyat cuma dihadiri segelintir anggota.
Dalam hal pengawasan, DPR larut atau malah menjadi
inisiator penyelewengan kebijakan pemerintah. Dugaan per-
mintaan tunjangan hari raya dari Komisi VII ke SKK Migas
ialah contoh termutakhir perilaku busuk itu.
Dalam hal kewenangan anggaran, Badan Anggaran DPR
pun seperti telah bersalin wajah menjadi badan penggaruk
uang negara. Buktinya, banyak anggota Banggar yang beru-
rusan dengan Komisi Pemberantasan Korupsi.
Sulit disangkal bahwa amat sedikit prestasi DPR yang bisa
dibanggakan. Sebaliknya, teramat banyak sepak terjang ang-
gota dewan yang menistakan kehormatan mereka sendiri.
Celakanya lagi, mereka sudah mati rasa, perilaku-perilaku
cela mereka anggap mulia sehingga terus dilakukan.
Dengan potret seburuk itu, masih layakkah kita berharap
Pemilu 2014 bisa menghasilkan perubahan ketika caleg
petahana mendominasi? Yang pasti, kita pantang berputus
asa. Tidak semua anggota dewan berperilaku tak beres. Sya-
ratnya pun cuma sederhana, yakni rakyat mesti lebih teliti,
lebih cerdas dalam menjatuhkan pilihan.
Setelah dari pemilu ke pemilu selalu menjadi objek, su-
dah saatnya rakyat dengan gagah memosisikan diri sebagai
subjek. Bukan saatnya lagi rakyat terbius oleh bujuk rayu
para caleg yang sebenarnya hanya memikirkan kepentingan
pribadi dan kelompok. Sudah saatnya pula kita bersikap
dengan lantang mengatakan tidak kepada mereka yang se-
rakah takhta dan harta.
Masa depan bangsa ini lima tahun ke depan seutuhnya di
tangan rakyat. Rakyat ialah juri yang punya kuasa penuh
untuk menentukan pemenang dalam kontestasi pemilu
mendatang demi terwujudnya perubahan.
Kita tidak ingin Pemilu 2014 seperti pemilu yang sudah-
sudah, yang sekadar festival lima tahunan, tapi ujung-ujung-
nya cuma menghasilkan anggota legislatif tiada guna.
Saatnya
Rakyat Bersikap
Kita tidak ingin Pemilu
2014 seperti pemilu
yang sudah-sudah,
yang sekadar festival
lima tahunan, tapi
ujung-ujungnya cuma
menghasilkan anggota
legislatif tiada guna.
Silakan tanggapi
Editorial ini melalui:
www.metrotvnews.com
SENO
BIOGRAFI SURYA PALOH: Tokoh nasional
Surya Paloh menyerahkan buku Sang
Ideolog kepada Gubernur DKI Jakarta Joko
Widodo dan para undangan, di antaranya
(dari kiri) Gubernur Jateng Ganjar Pranowo,
sutradara Garin Nugroho, pengacara Adnan
Buyung Nasution, mantan Wapres Jusuf
Kalla, Menhut Zulkifli Hasan, dan Mendag
M Lutfi saat peluncuran buku yang ditulis
Usamah Hisyam tersebut di Jakarta, tadi
malam.
Kirimkan tanggapan Anda
atas berita ini melalui e-mail:
interupsi@mediaindonesia.com
Facebook:
Harian Umum Media Indonesia
Twitter: @MIdotcom
Tanggapan Anda bisa diakses di
metrotvnews.com
SELASA, 11 MARET 2014SELEKTA2
BELUM resmi menjadi menteri
pemuda dan olahraga (menpora)
pun, benih-benih korupsi proyek
Hambalang sudah ada di benak
Andi Alifian Mallarangeng. Itu-
lah salah satu yang mengemuka
dalam sidang perdana mantan
menpora itu di Pengadilan Tipikor
Jakarta, Jakarta, kemarin.
Dalam dakwaan jaksa dise-
butkan, pada Oktober 2009 sebe-
lum dilantik menjadi menpora,
Andi pernah dikunjungi petinggi
PT Adhi Karya, Teuku Bagus
Mokhamad Noor dan Muham-
mad Arief Taufiqurrahman, di
rumahnya di kawasan Cilangkap,
Jakarta Timur.
Pada kesempatan itu, jelas
jaksa, Teuku menyatakan perusa-
haannya ingin berpartisipasi da-
lam proyek-proyek di Kemenpora.
Bak gayung bersambut, Andi
mengutarakan rencananya meng-
gabungkan fasilitas belajar dan
olahraga bertaraf internasional
di Hambalang, Bogor.
Tidak lama setelah dilantik,
Andi melakukan pertemuan de-
ngan pejabat Kemenpora dan
meminta Sesmenpora Wafid Mu-
harammemaparkanproyekHam-
balang. Kala itu, Wafid menguta-
rakan ada masalah karena belum
ada sertifikat tanah dan rencana
anggaran masih disusun.
“Wafid pun diminta untuk
mengatasi semua persoalan itu.
KorupsiDisemaisebelumJadiMenteri
Menteri
Ramai-Ramai
AjukanCuti
Kampanye
SEJUMLAH menteri Kabinet Indonesia Bersatu
(KIB) II telah mengajukan cuti dalam rangka
kampanye pemilu.
Hal itu dikemukakan Sekretaris Kabinet Dipo
Alam di Kantor Presiden, Jakarta, kemarin.
“Adaenammenteriasalpartaipolitikmengaju-
kan cuti kampanye. Mereka diberi jatah cuti dua
hari dalam seminggu, di luar Sabtu dan Minggu.
Nama-namanya saya lupa,” kata Dipo.
Menteri Sekretaris Negara Sudi Silalahi mem-
benarkan pernyataan Dipo tersebut. Menurut
Sudi, Menko Perekonomian Hatta Rajasa, Men-
teri Perhubungan EE Mangindaan, dan Menteri
Koperasi dan UKM Syariefuddin Hasan ter-
masuk menteri KIB II yang mengajukan cuti.
Menteri Komunikasi dan Informatika Tifatul
Sembiring juga mengaku sudah mengajukan
cuti yang menjadi haknya sebagai anggota KIB
II. “Kami lima tahun tidak ada cuti. Masak cuma
cuti enam hari (selama kampanye) diprotes? Ini
sudah lima tahun. Pegawai negeri saja setiap
tahun cuti 12 hari kerja,” ujar Tifatul.
Anggota Dewan Syura Partai Keadilan Sejah-
tera (PKS) itu menyebutkan sejawatnya, yakni
Menteri Pertanian Suswono, juga melakukan
hal serupa.
Hatta Rajasa yang juga Ketua Umum Partai
Amanat Nasional (PAN) menegaskan telah
mengajukan cuti kepada Presiden. “Tetapi tentu
kalau Presiden membutuhkan atau ada tugas
negara, (saya) akan prioritaskan meskipun cuti,”
ungkap Hatta.
Dalam KIB II ada 18 menteri yang berasal dari
partai politik, tiga di antaranya menjabat ketua
umumparpol,yakniHattaRajasa,MenteriAgama
Suryadharma Ali, dan Menteri Tenaga Kerja dan
Transmigrasi Muhaimin Iskandar. Menko Kesra
Agung Laksono dan Sharif Cicip Sutardjo menja-
bat Wakil Ketua Umum Partai Golkar.
Saat menanggapi para menteri KIB II menga-
jukan cuti untuk kampanye pemilu, pimpinan
Bawaslu Daniel Zuchron mengemukakan hak
politik menteri dan kepala daerah dijamin.
“Tetapi hak publiknya, mereka harus ter-
buka,” tandas Daniel.
Artinya, pejabat tersebut dilarang keras
menggunakan fasilitas negara. Seluruh fasili-
tas yang menjadi bawaannya dilarang keras
untuk digunakan. “Dan itu sudah menjadi
kelaziman.” (Mad/AB/X-3)
PengawasanDPRDinilaiSaratKepentingan
KINERJA DPR RI periode 2009-
2014 terus mendapat sorotan
buruk dari beberapa kalangan.
Tidak hanya fungsi legislasi dan
budgeting yang banyak dikritik,
pelaksanaan fungsi pengawasan
dari anggota DPR periode itu juga
dinilai masih jauh dari harapan
masyarakat.
Pengamat politik Lembaga Ilmu
Pengetahuan Indonesia (LIPI) Siti
Zuhro menilai fungsi pengawasan
yang dilakukan anggota dewan
saat ini masih dilandasi kepen-
tingan fraksi atau partai mereka
dan belum menyentuh substansi
persoalan.
“Saya melihat belum ada ini-
siatif murni dari sebagian besar
anggota dewan saat melaksana-
kan fungsi pengawasan terha-
dap kinerja pemerintah. Nuansa
politiknya lebih kental jika diban-
dingkan dengan memperjuang-
kan kepentingan masyarakat,”
kata Siti, kemarin.
Menurut Siti, hal itu disebab-
kan sebagian anggota DPR yang
saat ini hampir 90% mencalonkan
kembali masih belum memahami
fungsi pengawasan yang melekat
pada diri mereka.
Faktor lain penyebab fungsi
pengawasan lemah, tambah Siti,
ialah mereka terjebak di aspek
moral dan etika. “Itu bisa dilihat
dari peran Badan Kehormatan
(BK) DPR yang juga lemah terha-
dap sesama anggota dewan.”
Sebelumnya, peneliti Indonesia
Budget Center Roy Salam menga-
takan anggaran DPR 2009-2014
untuk legislasi mencapai Rp2 tri-
liun. “Dari anggaran itu, 70% di-
gunakan untuk kunjungan kerja,
termasuk untuk studi banding ke
luar negeri. Namun, dengan ang-
garan sebanyak itu, DPR kurang
berprestasi. Fungsi pengawasan,
penganggaran, apalagi legislasi,
tidak berjalan baik,” kata Roy.
Ketua Badan Kehormatan DPR
Trimedya Panjaitan mengakui ke-
benaran penilaian-penilaian itu.
Menurut dia, penyebab rendah-
nya kualitas anggota dewan ialah
kondisi ekonomi kebanyakan
anggota DPR itu relatif baik, tetapi
rasa pengabdian mereka untuk
negara minim.
“Orientasi mereka beda. Bu-
kan mengabdi kepada negara,
melainkan bagaimana duit yang
keluar bisa balik kembali,” ujar
Trimedya. (Nov/Mad/*/X-6)
MADimintaAturBatas
MaksimalPengajuanPK
PEMERINTAH meminta Mah-
kamah Agung (MA) membuat
pembatasan terhadap jumlah
maksimal upaya peninjauan
kembali (PK) yang diajukan
pihak beperkara. Menteri Hu-
kum dan HAM Amir Syamsud-
din mengkhawatirkan PK yang
dilakukan berkali-kali menim-
bulkan ketidakpastian hukum.
“MA tentunya akan bersikap
dan kita harapkan meluruskan
masalah ini,” kata Amir seusai
rapat terbatas di Kantor Presi-
den, kemarin.
Ia menyebutkan sikap MA
untuk menyikapi putusan Mah-
kamahKonstitusi(MK)itusebisa
mungkin dikeluarkan dalam
waktu dekat. “Supaya terjemah-
annya tidak membingungkan
masyarakat,” ujarnya.
Namun, Amir menolak apa-
bila putusan itu menguntung-
kan gembong narkoba. Ia me-
nyebutkan amat mungkin PK
hanya berpengaruh pada kasus
tertentu yang novum-nya baru
ditemukan setelah putusan PK
pertama. “Saya kira tidak. Bagi
kita, hukum kan harusnya me-
ngandung kepastian, keadilan,
dan manfaat, itu tetap jadi pe-
gangan,” pungkasnya.
Hal senada dikatakan hakim
agung Gayus Lumbuun yang
menyebutkan putusan MK bu-
kan berarti membiarkan PK bisa
dilakukan berulang kali tanpa
batas. “Tentu harus dibatasi.
Kalautidak,bakalmenimbulkan
ketidakpastian hukum.”
Menurut Gayus, putusan MK
hanya membatalkan batas PK
yang cuma bisa sekali dilaku-
kan. Namun, bukan berarti pu-
tusan tersebut melarang adanya
pembatasanjumlahPKyangdia-
jukan. “Di sini pemerintah dan
DPR harus segera menyikapi
untuk merespons kekosongan
hukum Pasal 268 ayat 3 KUHAP
itu. MA pun bisa menerbitkan
peraturan MA untuk mengatur
pengajuan PK itu,” ujarnya.
Pakar hukum Universitas Pa-
rahyangan, Bandung, Asep War-
lan Yusuf sependapat bahwa
tidak semua kasus bisa diajukan
PK lebih dari satu kali.
Namun, pakar hukum pidana
Mudzakir menilai putusan MK
tersebuttidakmembatalkanper-
syaratan administrasi dari me-
kanisme pengajuan PK. Usulan
pembentukan peraturan MA de-
ngan membatasi dua kali peng-
ajuanPK,menurutnya,dianggap
bertentangan dengan semangat
putusan MK. (Che/AI/*/X-6)
MI/SUSANTO
SIMAK DAKWAAN: Mantan Menpora Andi Mallarangeng, terdakwa kasus
dugaan korupsi proyek pembangunan pusat olahraga Hambalang, menyi-
mak dakwaan saat sidang perdana di Pengadilan Tipikor Jakarta, kemarin.
Percepat
Proses Hukum
Pembakar
Hutan di Riau
Tindakan pembakaran
hutan di Riau sudah
dalam kategori parah.
Mereka sudah mengincar
hutan konservasi yang
seharusnya dilindungi.
RUDI KURNIAWANSYAH
P
ENYELIDIKAN terhadap
pelaku pembakaran hutan
Riau mulai menemukan titik
terang. Setelah 26 tersangka
ditetapkan, seorang anggota TNI-AD
Sersan Kepala (Serka) Sudigdo juga
sedang diproses hukum.
Cukong kayu perambahan hutan itu
dituduh ikut sebagai pembakar hutan
di kawasan konservasi cagar biosfer
Giam Siak Kecil, beserta para cukong
kayu lain, yakni Giran, Buyung, Ucup,
Ucok, dan Udin. Mereka dibekuk tim
satgas penanggulangan kabut asap
Riau sebagai cukong kayu perambah-
an hutan konservasi seluas 705 ribu
hektare (ha).
“Anggota TNI itu
sudah diproses. Sekarang menunggu
sidang tersangka. Oknum itu dikem-
balikan ke kesatuannya di Kantor
Minvetcad Dumai,” kata Kepala
Penerangan Korem 031/Wirabima
Mayor Sukri Hendri di Pekanbaru,
kemarin.
Sejauh ini penindakan hukum ter-
hadap para pelaku kejahatan pemba-
karan hutan dan lahan di Riau terus
berlangsung. Tim satgas penanggu-
langan bencana kabut asap bersama
pihak kepolisian telah menetapkan
sedikitnya 29 tersangka.
“Puluhan perusahaan kehutanan
dan perkebunan menjadi incaran
karena diduga terlibat dalam aksi
kejahatan yang mengakibatkan kabut
asap selama dua bulan terakhir. Satu
perusahaan sedang kami selidiki,”
terang Kepala Bidang (Kabid) Humas
Polda Riau Ajun Komisaris Besar
Guntur Aryo Tejo.
Di sisi lain, Presiden Susilo Bam-
bang Yudhoyono memerintahkan
Kepala Kepolisian Republik Indonesia
Jenderal Sutarman untuk memperce-
pat proses hukum terhadap para ter-
sangka pembakaran lahan di Riau.
“Saya instruksikan pelaksanaan
penindakan dan proses hukum di-
percepat sehingga tidak begitu saja
ceroboh sengaja bakar dan tidak
tanggung jawab. Akibatnya menyu-
sahkan ratusan ribu masyarakat,
mengganggu penerbangan dan ak-
tivitas lain,” kata Presiden dalam
rapat kabinet terbatas di kantornya,
Jakarta, kemarin.
Presiden menegaskan sebenarnya
pemerintah sudah bekerja, tapi pem-
bakaran masih belum sepenuhnya
teratasi dan terus terang situasi masih
belum baik. Presiden menjelaskan
ada dua faktor penyebab kebakaran
hutan dan lahan, yakni adanya
cuaca ekstrem dan kelalaian manu-
sia. “Dilakukan secara sengaja oleh
penduduk lokal atau perusahaan,
dampaknya akan jauh lebih besar,”
tambah Yudhoyono.
Di tempat yang sama, sebelum
rapat kabinet dimulai, Menko Kesra
Agung Laksono menyebutkan pemba-
karan itu sudah dalam kategori parah.
Para pembakar sudah mengincar
hutan konservasi yang seharusnya
dilindungi.
“Terutama di Dumai dan Bengkalis
mereka bakar hutan konservasi. Pe-
merintah bakal mencari siapa aktor
utamanya,” kata Agung.
Sementara itu, Dinas Kesehatan
Provinsi Riau melaporkan sebanyak
44.456 warga terserang penyakit
akibat asap dan 38.744 di antaranya
terkena penyakit infeksi saluran per-
nafasan atas (ISPA).
“Jumlah sebenarnya mungkin jauh
lebih besar jika warga memeriksakan
diri ke rumah sakit dan puskesmas,”
kata Kepala Dinas Kesehatan Riau
Zainal Arifin.
Selain ISPA, sebanyak 2.045 men-
derita penyakit kulit, 1.476 terserang
asma, 1.374 penyakit mata, dan 417
penyakit kronis pneumonia. (Mad/
Che/X-7)
rudi@mediaindonesia.com
Beberapa hari kemudian ter-
dakwamemperkenalkanadiknya,
yakni Choel Mallarangeng, ke-
pada Wafid di ruangan terdakwa
dan mengatakan adiknya akan
banyak membantu urusan Ke-
menpora,” jelas jaksa Supardi.
Untuk menyelesaikan sertifikat
Hambalang, imbuhnya, Wafid
meminta bantuan M Nazaruddin
dan Mindo Rosalina Manulang.
Nazaruddin menyampaikannya
ke Anas Urbaningrum dan Anas
yang kala itu menjabat Ketua
Fraksi Partai Demokrat di DPR
memerintahkan anggota Komisi
II Ignatius Mulyono untuk meng-
urusnya di BPN.
Anggaran yang membengkak
dari Rp125 miliar menjadi Rp2,5
triliun, papar jaksa Irene Putrie,
juga tak lepas dari kedekatan
Andi dengan anggota Komisi X
DPR. Akibat perbuatannya, Andi
didakwa memperkaya diri sendiri
dan orang lain yang merugikan
negara Rp463,391 miliar. Ia di-
duga menerima Rp4 miliar plus
US$500 ribu.
Andi keberatan atas dakwaan
jaksa. “Sayangnya dakwaan itu
isinyalebihbanyakasumsi,speku-
lasi-spekulasi, maupun kejadian-
kejadian yang dihubung-hubung-
kan, yang tidak adil bagi saya,”
ucapnya seusai sidang. (RA/X-8)
SURAT UNTUK PRESIDEN: Siswa
kelas V SD Negeri 025 Rumbai,
Ihsan Wafdullah, menunjukkan isi
surat yang akan dikirim ke Presiden
Susilo Bambang Yudhoyono di
Kantor Pos Pekanbaru, Riau,
kemarin. Ihsan berharap dengan
dikirimnya surat tersebut,
Presiden Yudhoyono lebih serius
memperhatikan penanganan kabut
asap akibat kebakaran lahan dan
hutan di Riau karena sudah empat
pekan mengganggu aktivitas
belajar-mengajar.
ANTARA/RONY MUHARRMAN
SELASA, 11 MARET 2014 SKANDAL CENTURY 3
RAJA EBEN LUBIS
P
O L E M I K s e p u t a r
kebijakan pembe-
rian fasilitas penda-
naan jangka pendek
(FPJP) dan penetapan Bank
Century sebagai bank gagal
yang berdampak sistemis
hingga merugikan negara
Rp7,4 triliun masih bergulir.
Benarkah sebuah kebijakan
bisa dijerat pidana?
Pakar hukum pidana UII
Mudzakir menyatakan sebuah
kebijakan tidak bisa dipidana
ketika kebijakan itu melalui
proses administrasi yang se-
suai dengan aturan dan me-
miliki iktikad baik.
Namun, lanjutnya, ketika
dalam kebijakan tersebut
terselubung iktikad buruk un-
tuk menguntungkan diri sen-
diri, orang lain, atau korporasi
serta merugikan keuangan ne-
gara, kebijakan bisa bergeser
ke hukum pidana.
Kasus Century, menurutnya,
bisa masuk ranah hukum pi-
dana. “Pernyataan keliru jika
kebijakan tidak bisa dipidana.
Inilah tugas KPK untuk meng-
analisis dan mencari tahu
iktikad jahat melalui serang-
kaian keputusan yang dibuat
dalam kasus Century dan me-
nelusuri aliran dana itu,” kata
dia saat dihubungi (10/3).
Saat ditanya jika dalam pro-
ses pengambilan keputusan
FPJP menggunakan data tidak
benar atau tidak sesuai dengan
kondisi riil, menurut Mudza-
kir, hal itu merupakan per-
buatan melawan hukum ad-
ministrasi. Untuk bisa masuk
tataran pidana, harus dicari
tahu soal alasan seseorang
menggunakan data tidak benar
tapi tetap mengeluarkan kepu-
tusan. Contohnya, administrasi
keuangan perbankan, kurang
hati-hati, salah manajemen,
dan salah membuat laporan
saja bisa pidana. “KPK harus
hati-hati dan cermat membe-
dah mana hukum adminstrasi
dan pidana,” ujarnya.
Mengenai pernyataan man-
tan Ketua Komite Stabilitas
Sistem Keuangan Sri Mul-
yani yang mengatakan alasan
keputusan penetapan Bank
Century sebagai bank gagal
berdampak sistemis ialah
berdasarkan insting, menu-
rut Mudzakir itu alasan yang
dibuat-buat untuk membenar-
kan perbuatannya yang tidak
berdasarkan data.
“Kalau itu bisnis pribadi dia,
ya, boleh-boleh saja. Ini kan ke-
bijakan publik yang menggu-
nakan uang negara, tidak bisa
hanya dengan insting.”
Menurutnya, kebijakan pub-
lik diambil berdasarkan data
akurat di lapangan dan diper-
tanggungjawabkan secara
hukum.
Melawan hukum
Secara terpisah, pakar hu-
kum pidana Universitas In-
donesia Topo Santoso me-
negaskan suatu kebijakan
diambil untuk menghadapi
situasi tertentu ketika dalam
prosesnya ada syarat-syarat
tertulis yang harus terpenuhi
secara administratif.
Kebijakan dapat masuk ra-
nah pidana bukan hanya ad-
ministrasi jika dalam proses
pengambilan kebijakan terjadi
perbuatan melawan hukum,
seperti menerima suap atau
gratifikasi yang berimplikasi
memengaruhi kebijakan yang
akan diambil.
Jika tidak ada perbuatan
melawan hukum dalam proses
pengambilan kebijakan ketika
semua syarat administrasi
sudah memenuhi syarat yang
ditentukan, kebijakan tidak
bisa dipidanakan.
“Yang perlu didalami a-
pakah seluruh persyaratan
sudah dipenuhi atau tidak
dan apakah dalam proses
pengambilan kebijakan ada
perbuatan melawan hukum.
Jika iya, itu bisa dipidana-
kan,” kata Topo.
Terkait dengan disebutnya
67 kali nama mantan Guber-
nur Bank Indonesia yang seka-
rang menjabat wakil presiden,
Boediono, dalam dakwaan
terdakwa kasus bank Century
Budi Mulya, itu masih perlu
pendalaman.
“Penyebutan seseorang da-
lam suatu dakwaan bukan
berarti otomatis ikut bersalah
karena harus ada tindak lan-
jut dari penyebutan tersebut,”
kata pakar hukum tata negara
Universitas Sriwijaya, Palem-
bang, Amzulian Rivai. (AI/X-5)
raja_eben
@mediaindonesia.com
Kebijakan bisa bergeser ke pidana jika
menguntungkan diri sendiri, orang lain, atau
korporasi, serta merugikan negara.
Iktikad Jahat
JeratKebijakan
Century
ANTARA/GERI ADITYA
PEMBERIAN FPJP: Wakil Presiden Boediono memberikan keterangan pers seusai menjalani
pemeriksaan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi dalam kasus Bank Century di kantor Wapres,
Jakarta, Sabtu (23/11/13). Boediono menganggap pemberian fasilitas pendanaan jangka pendek
(FPJP) untuk Bank Century itu sebagai pekerjaan mulia.
KISAH kemarahan mantan
Wakil Presiden Jusuf Kalla
karena tidak diberi tahu
soal agenda penyelamatan
Bank Century patut dicer-
mati. Kalla diduga sengaja
diisolasi dari agenda terse-
but. Padahal, Ketua Umum
PMI ini saat itu menjabat
pelaksana tugas (plt) presi-
den karena Presiden Susilo
Bambang Yudhoyono se-
dang bertugas ke luar ne-
geri.
“ Ke m u n g k i n a n a d a
kekuasaan lebih besar
yang memerintahkan Ke-
tua KSSK dan Gubernur
BI mengisolasi Jusuf Kalla
dari agenda menyelamat-
kan Bank Century. Karena
JK pernah menolak men-
tah-mentah usulan blanket
guarantee (penjaminan
menyeluruh),” kata anggota
Timwas Century Bambang
Soesatyo saat dihubungi,
kemarin.
Menurut dia, Komisi
Pemberantasan Korupsi
(KPK) harus segera me-
nemukan siluman atau
aktor utama dalam skan-
dal korupsi terbesar Bank
Century. “Bisa jadi insti-
tusi negara seperti Komite
Stabilitas Sektor Keuangan
(KSSK), Bank Indonesia
(BI), dan Lembaga Penja-
min Simpanan (LPS) telah
diperalat untuk menjarah
dengan berkedok penyela-
matan bank,” kata dia.
Ia menjelaskan kronologi
singkat pencairan FPJP
Bank Century yang meru-
gikan negara Rp683 miliar
dan Rp6,7 triliun. Menu-
rutnya, jika FPJP murni se-
bagai keputusan BI dan pe-
merintah atau KSSK, pasti
dua lembaga tersebut bisa
mempertanggungjawabkan
dana LPS itu.
Namun, kata dia, hingga
saat ini yang terjadi jus-
tru saling lempar bola. Sri
Mulyani menuding BI, Bo-
ediono menuding LPS, se-
dangkan LPS yang bertang-
gung jawab ke presiden
menangkis hanya melak-
sanakan keputusan BI dan
pemerintah (KSSK).
“Maka patut diduga, ada
siluman lain atau aktor u-
tama yang menjadi penye-
bab dana talangan Bank
Century membengkak, dari
Rp632 miliar versi KSSK
menjadi Rp2,7 triliun dan
terus membengkak sampai
Rp6,7 triliun versi siluman.”
Ia menuturkan kejang-
galan pencairan dan peng-
gelembungandanatalangan
pada Sabtu dan Minggu
(22-23 November 2008). Ke-
giatan itu ilegal karena di-
laksanakan pada hari libur
dan tanpa sepengetahuan
Jusuf Kalla sebagai plt pre-
siden saat itu. (*/X-5)
Jusuf
Kalla
Diisolasi
ANTARA/ROSA PANGGABEAN
BUKAN perkara mudah untuk
istikamah (teguh pendirian),
seperti ditunjukkan Direktur
Direktorat Pengawasan Bank
I (DPB1) Zainal Abidin dan
Deputi Direktur Heru Kristiya-
na, dalam menjaga Peraturan
Bank Indonesia (PBI). Sikap itu
pula yang membuat berang
petinggi BI.
Bagian pengawasan bank itu
menyatakan tidak ada kom-
promi dengan Bank Century.
Hal itu terkait dengan sikap
pemilik Bank Century Robert
Tantular yang ‘melempar
handuk’ mengatasi kesulitan
likuiditas. Dia merengek ke
BI dengan mengajukan per-
mohonan fasilitas pendanaan
jangka pendek (FPJP).
Setelah Deputi Senior BI
Miranda Swaray Goeltom
memanggil kedua pejabat itu,
tekanan terhadap keduanya ti-
dak berkurang bahkan makin
kencang. Mereka berkeras me-
nyatakan Bank Century tidak
layak mendapat FPJP.
Deputi Gubernur Bidang 6
Pengawasan Bank Umum dan
Bank Syariah Siti Chalimah
Fadjrijah membuat dispo-
sisi. “DPB-1 (Direktorat Peng-
awasan Bank)-1: Sesuai pesan
GBI (Gubernur Bank Indone-
sia) tg (tanggal) 31/10 masalah
Bank Century hrs dibantu &
tidak ada bank yg gagal untuk
saat ini, karena bila hal ini ter-
jadi akan memperburuk per-
bankan & perekonomian kita,”
begitu disposisi Fadjrijah.
Saat menerima disposisi itu,
Zainal Abidin membalasnya.
“Bank Century menghadapi
risiko tinggi pada risiko kre-
dit, pasar, operasional, dan
likuiditas,” ujarnya, dikutip
dalam dakwaan Budi Mulya,
mantan Deputi Gubernur BI
Bidang Pengelolaan Moneter
dan Devisa.
Bank Century, kata dia, ti-
dak memenuhi persyaratan
untuk mendapatkan FPJP ka-
rena mengalami insolvency
(ketidakmampuan bayar).
Pasalnya, capital adequacy
ratio (CAR) alias rasio kecu-
kupan modal per September
2008 hanya 2,35%. Padahal,
PBI tertanggal 30 Oktober 2008
menyatakan bank yang dapat
mengajukan FPJP wajib memi-
liki CAR sekurangnya 8%.
Aneh bin ajaib bila bos-bos
BI ingin mengutak-atik PBI
demi Bank Century. Berda-
sarkan pemeriksaan BI pada
2005 hingga 2008, bank itu
disebutkan telah mengalami
permasalahan struktural se-
jak lama. Pengawas BI pernah
merekomendasikan untuk
menutup Bank Century.
Saat melihat konsistensi
Zainal Abidin, Deputi Guber-
nur Bidang 7 Sistem Pem-
bayaran, Pengedaran Uang,
BPR, dan Perkreditan, S Budi
Rochadi (kini sudah meninggal
dunia), dalam Rapat Dewan
Gubernur (RDG) BI, menyata-
kan kewenangan dan hak su-
ara Zainal Abidin diambil alih
RDG BI. “Direktur DPBI (Zainal
Abidin) tidak mempunyai hak
suara,” kata Budi Rochadi.
Selanjutnya, RDG BI memu-
tuskan pengubahan PBI ten-
tang FPJP. Peraturan berlaku
per 14 November 2008. “Bank
yang dapat FPJP harus memi-
liki CAR minimum positif,”
demikian salah satu bunyi PBI.
Akhirnya, Bank Century men-
dapat dana talangan (bailout)
dari BI. Robert Tantular pun
semringah. (Ade Alawi/P-3)
Maaf, Hak Suara Anda Dicabut (2)
“JK pernah
menolak usulan
blanket guarantee.”
Bambang Soesatyo
Anggota Timwas
“Penyebutan seseorang
dalam suatu dakwaan
bukan berarti otomatis ikut
bersalah karena harus ada
tindak lanjut.”
Amzulian Rivai
Pakar hukum tata negara Unsri
Palembang
“Bank Century
menghadapi risiko
tinggi pada kredit,
pasar, operasional,
dan likuiditas.”
Zainal Abidin
Direktur DPB1
ZAINAL TIDAK SETUJU: Mantan Direktur Direktorat Pengawasan
Bank 1 BI Zainal Abidin menunggu pemeriksaan di KPK, Jakarta,
Rabu (3/4/13). Zainal merupakan salah satu pejabat BI yang tidak
setuju Bank Century mendapat fasilitas pendanaan jangka pendek.
JERAT hukum Tindak Pidana
Pencucian Uang (TPPU) ter-
hadap tersangka kasus Ham-
balang Anas Urbaningrum,
yang dikenakan oleh Komisi
Pemberantasan Korupsi (KPK),
menurut pengacara Firman
Wijaya merupakan tindakan
kekacauan logika penegakan
hukum.
“Ini yang menarik dan me-
nimbulkanspekulasi.TPPU-nya
sudahadaduluansebelumper-
buatan pidananya,”cetusnya.
Dia menyebutkan, pasal
TPPU yang dikenakan terse-
but tidak wajar karena me-
rupakan delik lanjutan yang
muncul setelah ada tindakan
korupsi atau delik awalnya.
Kliennya, lanjut Firman, tidak
ada kaitannya dengan posisi
sebagai penyelenggara negara
tapi terkena tuduhan dalam
kasus Hambalang.
“Jika logikanya kalau kasus
Kongres dan Hambalang, logi-
kanya kalau 2010, maka TP-
PUnya terjadi the next, bukan
TPPU terjadi sebelumnya dan
ini terjadi logika hukum yang
tidak jelas,” tegas Firman.
Dia menilai, penyitaan yang
dilakukan KPK terhadap enam
aset Anas yang berada di Ban-
tul,Yogjakarta,danJakartame-
nimbulkan kebingungan. KPK
dinilai hanya mencari- cari ke-
terlibatan harta mantan Ketua
Umum Partai Demokrat itu
dengan kasus Hambalang dan
Kongres Partai Demokrat.
Sedangkan, terkait penyi-
taan terhadap aset tersangka
Anas Urbaningrum berupa
tanah dan bangunan di Selat
Makasar, Jakarta Timur, oleh
KPK Jumat lalu, hingga kini be-
lum dipasang papan penanda
penyitaan.
Juru bicara KPK Johan Budi
mengatakan sertifikat tanah
dan bangunan telah disita,
namun bangunan dan tanah
tersebut masih bisa digunakan
keluarga Anas dan tidak dise-
wakan atau diperjualbelikan.
“Memang belum dipasang
plang, tapi sudah disita yang
tidak boleh diperjualbelikan
ataudisewakan.Dipergunakan
boleh,” jelas Johan.
Sementara itu, kemarin KPK
memeriksa istri mantan Ben-
daharaUmumPartaiDemokrat
M Nazaruddin, Neneng Sri
Wahyuni.Nenengyangditahan
di rumah tahanan Pondok
Bambu tiba di gedung KPK
tanpa berkomentar apa pun.
Selain Neneng, KPK juga
memeriksa Juhaeni Alie, adik
ketua DPR Marzuki Alie dalam
kasusini.PemeriksaanJuhaeni
tersebut merupakan pemerik-
saan lanjutan setelah Juhaeni
jugadiperiksapadaSelasa(4/3).
(SU/Ant/P-4)
NENENG JADI SAKSI ANAS: Terpidana Neneng Sri Wahyuni tiba di
Gedung KPK di Jakarta, kemarin. Neneng diperiksa KPK sebagai
saksi untuk tersangka mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas
Urbaningrum terkait dengan kasus Hambalang.
EMIR DITUNTUT 4,5 TAHUN: Mantan anggota DPR dari Fraksi PDIP Emir Moeis menyapa pengunjung seusai dituntut di Pengadilan
Tipikor Jakarta, kemarin. Emir dituntut 4 tahun 6 bulan penjara dan denda Rp200 juta dengan subsider 5 bulan penjara dalam kasus
dugaan korupsi proyek pengadaan Pembangkit Listrik Tenaga Uap Tarahan, Lampung.
ANTARA/WAHYU PUTRO A
MI/SUSANTO
AnggotaDPRDGroboganDiperiksa
TIGA anggota DPRD Kabupaten
Grobogan dimintai keterang-
annya dalam sidang dugaan
suap hakim, dengan terdakwa
mantan hakim Pengadilan Tin-
dak Pidana Korupsi Semarang
Pragsono.
Ketiga legislator yang dimin-
tai keterangan dalam sidang
di Pengadilan Tindak Pidana
Korupsi Semarang, kemarin,
ialah Heru Santoso, Bambang
Guritno, dan Misbach.
Ketigasaksitersebutdimintai
keterangannya seputar uang
yang digunakan mantan Ketua
DPRD Kabupaten Grobogan
M Yaeni untuk menyuap ha-
kim yang menyidangkan kasus
korupsi pemeliharaan mobil
dinas.
Saksi Misbach mengaku sem-
patdimintaitolongolehMYaeni
yang akan meminjam sejumlah
uang.
“Pak Yaeni sempat mengirim
SMS kepada sejumlah anggota
Dewanuntukmeminjamuang,”
kata politikus Partai Persatuan
Pembangunan itu.
Namun, dia mengaku tidak
tahu alasan peminjaman uang
yang disampaikan M Yaeni. Ia
hanya mengetahui ketika itu M
Yaeni sedang sakit dan dirawat
di rumah sakit saat menjalani
persidangan.
Daripermohonanpeminjam-
an uang itu, dia mengungkap-
kan terkumpul uang sekitar
Rp41 juta dari para anggota
Dewan.
Selain tiga anggota DPRD
Grobogan, sidang yang dipim-
pin hakim ketua Mariyana itu
jugamemintaiketeranganman-
tan hakim yang sudah divonis
lebih dahulu dalam kasus suap
tersebut, yakni Kartini Mar-
paung. Mariyana ialah Ketua
Pengadilan Tindak Pidana Ko-
rupsi Semarang.
Pengadilan juga meminta
kesaksian Asmadinata, man-
tan hakim Pengadilan Tindak
Pidana Korupsi Semarang yang
juga diadili dalam kasus yang
sama.
Asmadinata diadili dalam
sidang berbeda yang dipimpin
oleh hakim ketua Dwiarso Budi
Santiarto yang juga menjabat
sebagaiWakilKetuaPengadilan
Tipikor Semarang.
Dalam kasus tersebut, penga-
dilan telah menghukum Kartini
Marpaung dan Heru Kisband-
onoyangdulunyajugamerupa-
kanhakimdiPengadilanTindak
Pidana Korupsi Semarang.
Kartini, Asmadinata, dan
Pragsono merupakan hakim
yang menyidangkan kasus ko-
rupsipemeliharaanmobildinas
di DPRD Grobogan. (Ant/P-4)
SOELISTIJONO
I
ZEDRIK Emir Moeis,
terdakwa kasus dugaan
suap pembangunan Pem-
bangkit Listrik Tenaga
Uap di Tarahan, Lampung,
pada 2004 lalu, dituntut de-
ngan hukuman pidana penjara
selama empat tahun dan enam
bulan.
Politisi PDI Perjuangan itu
juga mendapatkan pidana
denda Rp200 juta subsider
lima bulan penjara.
“Menyatakan terdakwa se-
cara sah dan menyakinkan
melakukan tindak pidana ko-
rupsi sebagaimana Pasal 11
UU Tipikor, dalam dakwaan
kedua,” kata Jaksa Supardi
saat membacakan tuntutan di
Pengadilan Tindak Pidana Ko-
rupsi, Jakarta, kemarin.
Jaksa mengungkap hal-hal
yang memberatkan tuntutan
Emir yakni tidak mendukung
pemberantasan korupsi, me-
nikmatihasilperbuatan,danti-
dak mengakui perbuatan. Ada-
pun hal-hal yang meringankan
tuntutan seperti belum pernah
dihukum, sopan selama persi-
dangan, dan masih memiliki
tanggungan keluarga.
Ketua DPP PDI Perjuangan
tersebut terbukti menerima
uang sebesar US$357 ribu dari
PT Alstom Power Amerika dan
PT Marubeni Jepang terkait
pembangunan proyek PLTU
Tarahan, Lampung, saat ia
menjabat sebagai anggota DPR
periode 1999-2004.
Menurut jaksa Irene Putrie
yang membacakan analisis
fakta persidangan, uang dari
konsorsium Alstom diterima
oleh Emir melalui perusaha-
an milik anaknya, yaitu PT
Arta Nusantara Utama (ANU),
yang seolah-olah bekerjasama
dengan PT Pasific Resource
Incorporate milik Pirooz Mu-
hammad yang merupakan
makelar dari PT Alstom.
“Untuk menangkan konsorsi-
um PT Asltom, Pirooz meminta
bantuan terdakwa dan benar
Pirooz menjanjikan terdakwa
mendapat fee setelah dime-
nangkan,” ungkap Jaksa Irene.
Dia menambahkan, untuk
jasanya Pirooz mendapat-
kan bayaran dari PT Alstom
dan Marubeni Jepang sebesar
US$506.000 pada 2005 lalu. Se-
dangkan,pada2006,Piroozmen-
dapatkan komisi US$554.708.
Selanjutnya, Pirooz mengirim-
kan uang kepada Emir Moeis
melalui transfer lewat rekening
PTANUdiBankCenturysebesar
US$357.000 dan uang tersebut
ditransfer ke rekening pribadi
terdakwa.
“Uang yang digunakan oleh
Pirooz tidak dapat dipastikan
jumlahnya, maka uang yang ti-
dak masuk ke rekening terdak-
wa adalah itu yang digunakan
Pirooz yaitu sebesar US$67.100.
Sedangkan, uang US$357.000
telah masuk ke rekening ter-
dakwa,” lanjut Irene.
Disengaja
MeskiEmirdalampersidang-
an mengaku bahwa ia tidak
tahu perjanjian yang ditanda-
tanganinya dengan Pirooz
untuk jasa konsultasi PLTU,
karena berpikir untuk bisnis
batu bara dengan Pirooz, na-
mun jaksa tetap melihat bahwa
permintaan agar Zuliansyah
mengambil uang dari rekening
PT ANU dan menyetorkan ke
rekening pribadi Emir sebagai
tindakan yang disengaja ter-
kait komisi dari Pirooz.
“Kesimpulan yang sangat
meyakinkan terdakwa sebagai
penyelenggara negara yaitu
anggota DPR sehingga ter-
dakwa mengetahui fee tersebut
tidak akan diterima kalau bu-
kan menjabat sebagai anggota
DPR sehingga terdakwa meng-
insyafi perbuatan tesebut,”
tambah jaksa.
Terhadap tuntutan tersebut,
Emir Moeis dan penasihat
hukumnya akan mengajukan
pledoi (nota pembelaan) dalam
sidang selanjutnya yang akan
digelar pada 17 Maret 2014.
(Lov/P-4)
soelistijono
@mediaindonesia.com
Sebagai anggota DPR ketika itu, jaksa menilai
Emir Moeis sengaja meminta komisi dari
perusahaan swasta milik temannya.
Emir Moeis
Dituntut 4,5
Tahun Penjara
SIDANG lanjutan perkara
suap di Mahkamah Konstitusi
dengan terdakwa Susi Tur An-
dayani, digelar di Pengadilan
Tindak Pidana Korupsi, Jakar-
ta, hari ini (10/3).
Peran advokat yang mengu-
rusi sengketa pilkada Lebak,
Banten, dan Lampung Selatan
itu menjadi perdebatan, bah-
kan di kalangan hakim.
Dari lima anggota majelis
hakim yang terdiri dari Gosen
Butar-Butar, Sutiyo Jumadi,
Alexander Marwata, Matheus
Samiaji, dan Sofialdi, ada satu
hakim yang menyatakan per-
bedaan pendapat (dissenting
opinion).
Sebagai hakim anggota tiga,
Sofialdi berpendapat eksepsi
pengacara Susi cukup berda-
sar saat menyangkut peran
dari terdakwa.
Sebagai catatan, perdebatan
itu muncul lantaran jaksa da-
lam dakwaannya, menjerat
Susi Pasal 12 huruf c Undang-
Undang Nomor 31 tahun 1999
tentang pemberantasan tin-
dak pidana korupsi jo pasal
55 ayat (1) kesatu KUHP. Da-
lam rumusan dakwaan, Susi
dinyatakan melakukan tindak
pidana korupsi menerima
suap bersama-sama dengan
mantan Ketua Mahkamah
Konstitusi Akil Mochtar.
Padahal, tim kuasa hukum-
nya berpandangan peran
Susi semestinya dinyatakan
bersama-sama dengan orang-
orang seperti Atut Chosiyah
dan Tubagus Chaeri Wardana,
sebagai pemberi suap. “Kebe-
ratan itu dapat dibenarkan,”
ujar hakim Sofialdi.
Meski ada satu hakim yang
menyatakan beda pendapat,
putusan sela hakim akhirnya
diambil dengan suara terba-
nyak. Hakim pun menyatakan
eksepsi pengacara Susi tidak
dapat diterima juga menya-
takan surat dakwaan jaksa
sah.
“Memerintahkan untuk me-
lanjutan pemeriksaan perkara
terdakwa,” tukas Gosen mem-
bacakan putusan sela.
Perbedaan pandangan soal
peran Susi itu dijelaskan Go-
sen merupakan sesuatu yang
wajarlantaranjaksadanpeng-
acara membela kepentingan
masing-masing yang berbeda.
Selanjutnya soal yang benar,
diyakininya sudah memasuki
pokok perkara yang harus
dibuktikan melalui persidang-
an.
Namun bila merujuk pada
sidang perkara terkait dengan
terdakwa Bupati Gunung Mas
Hambit Bintih, peran penga-
cara seperti Susi bersama de-
ngan Akil memang terbilang
sentral.
Saat diperiksa sebagai ter-
dakwa, Hambit menceritakan
percakapannya dengan Ketua
DPP Golkar Palangkaraya Rus-
liansyah, terkait penggunaan
jasa pengacara. (RA/P-4)
PeranSusiJadiPerdebatan
KeluargaAnasBolehGunakanBangunan
SELASA, 11 MARET 2014TIPIKOR4
‘‘Uang yang
digunakan
Pirooz sebesar
US$67.100,
sedangkan
US$357.000
telah masuk ke
terdakwa.”
Irene Putrie
Jaksa
No. POS - POS 2013 2012
ASET
1. Kas 115.057 145.266
2. Penempatan pada Bank Indonesia 791.238 1.237.780
3. Penempatan pada bank lain 462.289 476.866
4. Tagihan spot dan derivatif - -
5. Surat berharga
a. Diukur pada nilai wajar melalui laporan laba/rugi - -
b. Tersedia untuk dijual 226.632 306.895
c. Dimiliki hingga jatuh tempo 219.689 299
d. Pinjaman yang diberikan dan piutang - -
6. Surat berharga yang dijual dengan janji dibeli kembali (repo) - -
7. Tagihan atas surat berharga yang dibeli dengan janji dijual
kembali (reverse repo) - -
8. Tagihan akseptasi - 19.198
9. Kredit yang diberikan
a. Diukur pada nilai wajar melalui laporan laba/rugi - -
b. Tersedia untuk dijual - -
c. Dimiliki hingga jatuh tempo - -
d. Pinjaman yang diberikan dan piutang 6.199.381 5.260.844
10. Pembiayaan syariah - -
11. Penyertaan 449 449
12. Cadangan kerugian penurunan nilai aset keuangan -/-
a. Surat berharga yang dimiliki - -
b. Kredit yang diberikan (78.493) (56.867)
c. Lainnya (13.191) -
13. Aset tidak berwujud 9.583 7.634
Akumulasi amortisasi aset tidak berwujud -/- (5.840) (4.408)
14. Aset tetap dan inventaris 197.370 167.372
Akumulasi penyusutan aset tetap dan inventaris -/- (52.136) (38.779)
15. Aset non produktif
a. Properti terbengkalai - -
b. Aset yang diambil alih 2.565 2.384
c. Rekening tunda - -
d. Aset antar kantor
i. Melakukan kegiatan operasional di Indonesia - -
ii. Melakukan kegiatan operasional di luar Indonesia - -
16. Cadangan kerugian penurunan nilai aset lainnya -/- - -
17. Sewa pembiayaan - -
18. Aset pajak tangguhan 9.059 1.517
19. Rupa-rupa aset 147.190 94.859
TOTAL ASET 8.230.842 7.621.309
LIABILITAS DAN EKUITAS
LIABILITAS
1. Giro 396.990 580.842
2. Tabungan 566.568 483.167
3. Simpanan berjangka 5.838.731 5.162.700
4. Dana investasi revenue sharing - -
5. Pinjaman dari Bank Indonesia - -
6. Pinjaman dari bank lain 283.848 167.453
7. Liabilitas spot dan derivatif - 40
8. Utang atas surat berharga yang dijual dengan janji dibeli
kembali (repo) - -
9. Utang akseptasi - 19.198
10. Surat berharga yang diterbitkan 272.202 345.113
11. Pinjaman yang diterima - -
a. Pinjaman yang dapat diperhitungkan sebagai modal - -
b. Pinjaman yang diterima lainnya - -
12. Setoran jaminan 1.399 5.127
13. Kewajiban antarkantor
a. Melakukan kegiatan operasional di Indonesia - -
b. Melakukan kegiatan operasional di luar Indonesia - -
14. Kewajiban pajak tangguhan - -
15. Rupa-rupa kewajiban 96.839 123.703
16. Dana investasi - -
TOTAL LIABILITAS 7.456.577 6.887.343
17. Modal disetor
a. Modal dasar 600.000 600.000
b. Modal yang belum disetor -/- (368.363) (368.363)
c. Saham yang dibeli kembali (treasury stock) -/- - -
18. Tambahan modal disetor
a. Agio 46.724 46.724
b. Disagio -/- - -
c. Modal sumbangan - -
d. Dana setoran modal - -
e. Lainnya
i. Faktor penambah - -
ii. Faktor pengurang -/- - -
19. Pendapatan (kerugian) komprehensif lainnya
a. Penyesuaian akibat penjabaran laporan keuangan - -
b Keuntungan (kerugian) dari perubahan nilai aset
keuangan dalam kelompok tersedia untuk dijual - -
c. Lindung nilai arus kas (74.499) (3.700)
d. Selisih penilaian kembali aset tetap - -
e. bagian pendapatan komprehensif lain dari entitas asosiasi - -
f. keuntungan (kerugian) aktuarial program manfaat pasti (10.241) (29.681)
g. pajak penghasilan terkait dengan laba komprehensif lain 21.185 8.344
h. lainnya
20. Selisih kuasi reorganisasi - -
21. Selisih restrukturisasi entitas sepengendali - -
22. Ekuitas lainnya 196.445 196.058
23. Cadangan
a. Cadangan umum 19.472 13.529
b. Cadangan tujuan 24 -
24. Laba/rugi
a. Tahun-tahun lalu 219.853 152.212
b. Tahun berjalan 123.665 118.843
TOTAL EKUITAS YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN
KEPADA BANK 774.265 733.966
25. Kepentingan non pengendali - -
TOTAL EKUITAS 739.614 733.966
TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS 8.230.842 7.621.309
No. POS - POS 2013 2012
PENDAPATAN DAN BEBAN OPERASIONAL
A. Pendapatan dan Beban Bunga
1. Pendapatan Bunga
a. Rupiah 1.016.148 798.081
b. Valuta asing 7.044 3.432
2. Beban Bunga
a. Rupiah 509.585 367.221
b. Valuta asing 8.346 2.279
Pendapatan (Beban) Bunga Bersih 502.837 432.013
B. Pendapatan dan Beban Operasional selain Bunga
1. Pendapatan Operasional Selain Bunga
a. Peningkatan nilai wajar aset keuangan (mark to market)
i. Surat berharga - -
ii. Kredit - -
iii. Spot dan derivatif - -
iv. Aset keuangan lainnya - -
b. Penurunan nilai wajar kewajiban keuangan (mark to market) - -
c. Keuntungan penjualan aset keuangan
i. Surat berharga 885 19.357
ii. Kredit - -
iii. Aset keuangan lainnya - -
d. Keuntungan transaksi spot dan derivatif (realised) 149 369
e. Keuntungan dari penyertaan dengan equity method - -
f. Dividen 19 36
g. Komisi/provisi/fee dan administrasi 34.669 17.124
h. Pemulihan atas cadangan kerugian penurunan nilai 8.676 1.081
i. Pendapatan lainnya 15.198 14.021
2. Beban Operasional Selain Bunga
a. Penurunan nilai wajar aset keuangan (mark to market)
i. Surat berharga - -
ii. Kredit - -
iii. Spot dan derivatif - -
iv. Aset keuangan lainnya - 40
b. Peningkatan nilai wajar kewajiban keuangan (mark to market) - -
c. Kerugian penjualan aset keuangan
i. Surat berharga - 67
ii. Kredit - -
iii. Aset keuangan lainnya - -
d. Kerugian transaksi spot dan derivatif (realised) - -
e. Kerugian penurunan nilai aset keuangan (impairment)
i. Surat berharga - -
ii. Kredit 51.388 40.954
iii. Pembiayaan syariah - -
iv. Aset keuangan lainnya - -
f. Kerugian terkait risiko operasional *) - -
g. Kerugian dari penyertaan dengan equity method - -
h. Komisi/provisi/fee dan administrasi 18.917 19.675
i. Kerugian penurunan nilai aset lainnya (non keuangan) - 396
j. Beban tenaga kerja 153.027 121.807
k. Beban promosi 21.455 21.458
l. Beban lainnya 157.838 121.771
Pendapatan (Beban) Operasional Selain Bunga Bersih (345.452) (274.180)
LABA (RUGI) OPERASIONAL 159.809 157.833
PENDAPATAN DAN BEBAN NON OPERASIONAL
1. Keuntungan (kerugian) penjualan aset tetap dan inventaris - -
2. Keuntungan (kerugian) penjabaran transaksi valuta asing 11.020 4.779
3. Pendapatan (beban) non operasional lainnya (2.734) (2.245)
LABA (RUGI) NON OPERASIONAL 8.286 2.534
LABA (RUGI) TAHUN BERJALAN SEBELUM PAJAK 168.095 160.367
4. Transfer laba (rugi) ke kantor pusat - -
5. Pajak penghasilan
a. Taksiran pajak tahun berjalan 39.132 38.006
b. Pendapatan (beban) pajak tangguhan (5.298) (3.518)
LABA (RUGI) TAHUN BERJALAN SETELAH PAJAK BERSIH 123.665 118.843
PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAIN
a. Penyesuaian akibat penjabaran laporan keuangan
dalam mata uang asing - -
b. Keuntungan (kerugian) dari perubahan nilai aset
keuangan dalam kelompok tersedia untuk dijual (70.799) (7.127)
c. Bagian efektif dari lindung nilai arus kas - -
d. Keuntungan revaluasi aset tetap - -
e. Bagian pendapatan komprehensif lain dari entitas asosiasi - -
f. Keuntungan (kerugian) aktuarial program manfaat pasti 19,440 (29.681)
g. Pajak penghasilan terkait dengan laba komprehensif lain 12.840 9.201
h. Lainnya - -
Pendapatan Komprehensif lain tahun berjalan -
net pajak penghasilan terkait (38.519) (27.607)
TOTAL LABA KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN 85.146 91.236
Laba yang dapat diatribusikan kepada :
PEMILIK 123.665 118.843
KEPENTINGAN NON PENGENDALI - -
TOTAL LABA TAHUN BERJALAN 123.665 118.843
Total Laba Komprehensif yang dapat diatribusikan kepada :
PEMILIK 85.146 91.236
KEPENTINGAN NON PENGENDALI - -
TOTAL LABA KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN 85.146 91.236
TRANSFER LABA (RUGI) KE KANTOR PUSAT **) - -
DIVIDEN - -
LABA BERSIH PER SAHAM ***) 53,40 51,31
No. POS - POS 2013 2012
I. TAGIHAN KOMITMEN
1. Fasilitas pinjaman yang belum ditarik
a. Rupiah - -
b. Valuta asing - -
2. Posisi pembelian spot dan derivatif yang masih berjalan - 48.188
3. Lainnya - -
II. KEWAJIBAN KOMITMEN
1. Fasilitas kredit kepada nasabah yang belum ditarik
a. BUMN
i. Committed
- Rupiah - -
- Valuta asing - -
ii. Uncommitted
- Rupiah - -
- Valuta asing - -
b. Lainnya
i. Committed 12.857 15.281
ii. Uncommitted 3.925 148.021
2. Fasilitas kredit kepada bank lain yang belum ditarik
a. Committed
i. Rupiah - -
ii. Valuta asing - -
b. Uncommitted
i. Rupiah 12 16.501
ii. Valuta asing - -
3. Irrevocable L/C yang masih berjalan
a. L/C luar negeri 3.675 -
b. L/C dalam negeri 1.080 -
4. Posisi penjualan spot dan derivatif yang masih berjalan - -
5. Lainnya - -
III. TAGIHAN KONTINJENSI
1. Garansi yang diterima
a. Rupiah 84.552 35.381
b. Valuta asing 23.579 10.035
2. Pendapatan bunga dalam penyelesaian
a. Bunga kredit yang diberikan 36.626 19.913
b. Bunga lainnya - -
3. Lainnya - -
IV. KEWAJIBAN KONTINJENSI
1. Garansi yang diberikan
a. Rupiah 96.652 66.993
b. Valuta asing 25.739 11.753
2. Lainnya 167 443
No. POS - POS
31 DESEMBER 2013 31 DESEMBER 2012
L DPK KL D M JUMLAH L DPK KL D M JUMLAH
Individual Kolektif Umum Khusus Individual Kolektif Umum Khusus
CKPN PPA wajib dibentuk CKPN PPA wajib dibentukNo. POS - POS
31 DESEMBER 2013 31 DESEMBER 2012
CADANGAN PENYISIHAN KERUGIAN
31 DESEMBER 2013 DAN 2012
(dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1. Penempatan pada bank lain - - 4.623 - - - 4.768 -
2. Tagihan spot dan derivatif - - - - - - - -
3. Surat berharga - - 473 - - - 419 -
4. Surat berharga yang dijual dengan janji dibeli kembali (Repo) - - - - - - - -
5. Tagihan atas surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali (Reverse Repo) - - - - - - - -
6. Tagihan akseptasi - - - - - - 191 -
7. Kredit 59.925 31.759 69.720 94.996 24.685 32.182 50.109 62.780
8. Penyertaan - - 4 - - - 4 -
9. Penyertaan modal sementara - - - - - - - -
10. Transaksi rekening administratif - - - - - - - -
Yanto M Purbo
Direktur Utama
Hardono Budi Prasetya
Direktur
Bandung, 11 Maret 2014
PT. BANK HIMPUNAN SAUDARA 1906 Tbk
S.E & O
Direksi
No. RASIO 2013 2012
PERHITUNGAN RASIO KEUANGAN
31 DESEMBER 2013 DAN 2012
No. POS - POS
Nilai
Notional
Tujuan
Tujuan Hedging Tagihan Kewajiban
Tagihan dan Kewajiban Derivatif
A. Terkait dengan Nilai Tukar
1. Spot - - - - -
2. Forward - - - - -
3. Option - - - - -
a. Jual - - - - -
b. Beli - - - - -
4. Future - - - - -
5. Swap - - - - -
6. Lainnya - - - - -
B. Terkait dengan Suku Bunga
1. Forward - - - -
2. Option - - - - -
a. Jual - - - - -
b. Beli - - - - -
3. Future - - - - -
4. Swap - - - - -
5. Lainnya - - - - -
C. Lainnya
J U M L A H - - - - -
TRANSAKSI VALUTA ASING DAN DERIVATIF
31 DESEMBER 2013
(dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
KOMITMEN DAN KONTINJENSI
31 DESEMBER 2013 DAN 2012
(dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
LABA RUGI KOMPREHENSIF
PERIODE 1 JANUARI - 31 DESEMBER 2013 DAN 2012
(dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
LAPORAN POSISI KEUANGAN
31 DESEMBER 2013 DAN 2012
(dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
KUALITAS ASET PRODUKTIF DAN INFORMASI LAIN
31 DESEMBER 2013 DAN 2012
(dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PEMILIK BANK
PENGURUS BANKKomisaris
- Komisaris Utama : Farid Rahman
- Komisaris Independen : Maskan Iskandar
- Komisaris Independen : Ahmad Agus Setiadjaja
Direksi
- Direktur Utama : Yanto M Purbo
- Direktur : Arief Budiman
- Direktur : Denny N Mahmuradi
- Direktur : Hardono B Prasetya
Pemegang Saham Pengendali (PSP) :
Ultimate shareholder
Pemegang Saham Bukan PSP melalui pasar modal ( 5%) :
PENGURUS BANK
PEMILIK BANK
2013 2012
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI
Penerimaan bunga, provisi dan komisi 1.026.850 817.925
Penerimaan dari transaksi operasional lainnya 48.478 50.767
Pembayaran bunga (509.912) (365.702)
Penerimaan kembali kredit 1.173 1.618
Pembayaran beban operasional (349.048) (277.935)
Penerimaan/(penurunan) untuk transaksi non operasional - bersih (88.786) (25.009)
Pembayaran pajak penghasilan badan (39.132) (33.664)
Perubahan dalam aset dan liabilitas operasi :
Kenaikan/(penurunan) aset operasi :
Efek-efek yang dibeli dengan janji untuk di jual kembali - 108.568
Pinjaman yang diberikan (960.403) (1.933.547)
Tagihan Akseptasi 19.198 -
Aset lain-lain (48.349) (38.031)
Kenaikan/(penurunan) liabilitas operasi:
Liabilitas segera (1.170) 1.926
Simpanan dari nasabah 575.580 2.138.717
Simpanan dari bank lain 115.910 (38.589)
Kewajiban Akseptasi (19.198) -
Utang pajak lainnya (4.546) 4.151
Beban yang masih harus dibayar dan liabilitas lain-lain 4.268 20.356
Kas bersih (digunakan untuk)/diperoleh dari aktivitas operasi (229.087) 431.551
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI
Pembelian efek-efek dan obligasi pemerintah yang tersedia
untuk di jual dan dimiliki hingga jatuh tempo (367.157) (1.528.886)
Penjualan efek-efek dan obligasi pemerintah yang tersedia
untuk di jual dan dimiliki hingga jatuh tempo 156.306 1.530.543
Pembelian aktiva tetap (34.478) (57.877)
Penjualan aktiva tetap 2.533 3.867
Kas Bersih digunakan untuk aktivitas Investasi (242.796) (52.353)
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN
Pembayaran atas pinjaman yang diterima - (3.761)
Penerimaan atas efek-efek yang di terbitkan dan
obligasi subordinasi - 300.000
Pembayaran atas efek-efek yang di terbitkan (75.000) -
Pembayaran atas biaya emisi efek-efek yang di terbitkan - (8.829)
Pembayaran dividen (41.536) (25.452)
Kas bersih (digunakan untuk)/diperoleh dari
aktivitas pendanaan (116.536) 261.958
(Penurunan)/Kenaikan kas bersih kas dan setara kas (588.419) 641.156
Dampak perubahan selisih kurs terhadap kas dan setara kas 97.091 27.579
Kas dan setara kas di awal tahun 1.859.912 1.191.177
Kas dan setara kas di akhir tahun 1.368.584 1.859.912
Kas dan setara kas akhir tahun terdiri dari:
Kas 115.057 145.266
Giro pada Bank Indonesia 595.269 460.141
Giro pada bank lain 364.929 411.866
Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain 293.329 842.639
SBI - -
Jumlah kas dan setara kas 1.368.584 1.859.912
LAPORAN ARUS KAS
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN 2012
(Dalam Jutaan Rupiah)
No. POS - POS 2013 2012
KEWAJIBAN PENYEDIAAN MODAL MINIMUM ( KPMM )
TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012
(dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
I. KOMPONEN MODAL
A Modal Inti 493.841 444.021
1 Modal disetor 231.637 231.637
2 Cadangan Tambahan Modal
2.1 Faktor penambah
a Agio 46.724 46.724
b Modal sumbangan - -
c Cadangan umum 19.472 13.529
d Cadangan tujuan 24 -
e Laba tahun-tahun lalu yang dapat
f Laba tahun berjalan yang dapat
g Selisih lebih karena penjabaran laporan
keuangan - -
h Dana setoran modal - -
j Opsi saham yang diterbitkan dalam rangka
2.2 Faktor pengurang
a Disagio - -
b Rugi tahun-tahun lalu yang dapat
c Rugi tahun berjalan yang dapat
d Selisih kurang karena penjabaran laporan
keuangan - -
e Pendapatan komprehensif lain : Kerugian dari
penurunan nilai wajar atas penyertaan dalam
kategori tersedia untuk dijual - -
f Selisih kurang antara PPA dan cadangan
kerugian penurunan nilai atas aset produktif 79.336 55.773
g Penyisihan Penghapusan Aset (PPA) atas
aset non produktif yang wajib dihitung 2.383 1.988
h. Selisih kurang jumlah penyesuaian nilai wajar
dari instrumen keuangan dalam trading book - -
3 Modal Inovatif
3.1 Surat berharga subordinasi (perpetual non
kumulatif) - -
3.2 Pinjaman Subordinasi (perpetual non kumulatif) - -
3.3 Instrumen Modal Inovatif lainnya - -
4 Faktor Pengurang Modal Inti
4.1 Goodwill - -
4.2 Aset tidak berwujud lainnya - -
4.4 Kekurangan modal pada perusahaan anak
5 Kepentingan Minoritas - -
B Modal Pelengkap 185.000 22.821
1 Level Atas (Upper Tier 2)
1.1 Saham preferen (perpetual kumulatif) - -
1.2 Surat berharga subordinasi (perpetual kumulatif) - -
1.3 Pinjaman Subordinasi (perpetual kumulatif) - -
1.4 Mandatory convertible bond - -
1.5 Modal Inovatif yang tidak diperhitungkan
sebagai Modal inti - -
1.6 Instrumen modal pelengkap level atas
(upper tier 2) lainnya - -
1.7 Revaluasi aset tetap - -
1.8 20.381 23.045
1.9 Pendapatan komprehensif lain : Keuntungan dari
peningkatan nilai wajar atas penyertaan dlm
2 Level Bawah (Lower Tier 2) maksimum 50% Modal Inti
2.1 Redeemable preference shares - -
2.2 Pinjaman atau obligasi subordinasi yang dapat
diperhitungkan 164.843 -
2.3 Instrumen modal pelengkap level bawah
(lower tier 2) lainnya - -
3 Faktor Pengurang Modal Pelengkap
3.2 Kekurangan modal pada perusahaan
C Faktor Pengurang Modal Inti dan Modal Pelengkap - -
Eksposur Sekuritisasi - -
D Modal Pelengkap Tambahan Yang Memenuhi
Persyaratan (Tier 3) - -
E MODAL PELENGKAP TAMBAHAN YANG DIALOKASIKAN
UNTUK MENGANTISIPASI RISIKO PASAR - -
II. TOTAL MODAL INTI DAN MODAL PELENGKAP (A + B - C) 678.841 466.842
III. TOTAL MODAL INTI, MODAL PELENGKAP, DAN MODAL
PELENGKAP TAMBAHAN YANG DIALOKASIKAN UNTUK
MENGANTISIPASI RISIKO PASAR (A + B - C + E) 678.841 466.842
IV. ASET TERTIMBANG MENURUT RISIKO (ATMR) UNTUK
RISIKO KREDIT **) 4.205.750 3.731.663
V. ASET TERTIMBANG MENURUT RISIKO (ATMR) UNTUK
RISIKO OPERASIONAL 677.866 494.683
VI. ASET TERTIMBANG MENURUT RISIKO (ATMR) UNTUK
RISIKO PASAR 309.130 284.203
VII. RASIO KEWAJIBAN PENYEDIAAN MODAL MINIMUM UNTUK
RISIKO KREDIT DAN RISIKO OPERASIONAL [II:(IV+V)] 13,90% 11,05%
VIII. RASIO KEWAJIBAN PENYEDIAAN MODAL MINIMUM UNTUK
RISIKO KREDIT, RISIKO OPERASIONAL DAN RISIKO PASAR
[III : (IV + V + VI)] 13,07% 10,35%
Catatan :
1 Penyajian Laporan Keuangan Publikasi pada tanggal dan untuk tahun-tahun yang berakhir pada
tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 di atas telah disusun berdasarkan Laporan Keuangan
PT Bank Himpunan Saudara 1906 Tbk. pada tanggal dan untuk tahun yang berakhir pada
tanggal 31 Desember 2013 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Tanudiredja, Wibisana
& Rekan - a member Firm of PwC Global Network dengan Partner Penanggungjawab untuk tahun
2013 adalah Drs. M.Jusuf Wibisana, M.E.c.,CPA yang laporannya tertanggal 28 Februari 2014
menyatakan pendapat Wajar Tanpa Pengecualian dan untuk tahun 2012 adalah Drs. M.Jusuf
Wibisana, M.E.c.,CPA yang laporannya tertanggal 28 Februari 2013 menyatakan pendapat Wajar
Tanpa Pengecualian dengan paragraf penjelasan mengenai penerapan Pernyataan Standar
Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan baru dan revisi sejak
1 Januari 2012
2 Informasi keuangan tersebut di atas ditujukan untuk memenuhi dan sesuai dengan:
a. Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 13/30/DPNP tanggal 16 Desember 2011, perihal
“Perubahan ketiga atas Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 3/30/DPNP tanggal 14 Desember
2001 perihal Laporan Keuangan Publikasi Triwulanan dan Bulanan Bank Umum serta Laporan
tertentu yang disampaikan Bank Indonesia”
b. Peraturan Bank Indonesia Nomor 3/22/PBI/2001 tanggal 13 Desember 2001 sebagaimana telah
diubah dengan Peraturan Bank Indonesia Nomor 14/14/PBI/2012 tanggal 18 Oktober 2012
perihal “Transparansi dan Publikasi Keuangan Bank”;
c. Peraturan No.X.K.2 Keputusan Ketua Bapepam -LK No. Kep-346/BI/2011 tanggal 05 Juli 2011
tentang “Penyampaian Laporan Keuangan Berkala Emiten atau Perusahaan Publik”.
d. Peraturan No. VIII.G7, Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga
Keuangan (BAPEPAM-LK) No.Kep-347/BL/2012 tanggal 25 Juni 2012 tentang “Penyajian dan
Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik”.
3 Kurs per 31 Desember 2013: 1 USD = Rp 12.170 dan 31 Desember 2012: 1 USD = Rp.9.637,50
KANTOR PUSAT : Jl. Diponegoro No 28 Bandung Telp (022)87831906 fax (022) 87831918 website : www.banksaudara.com. e-mail adress: saudara@banksaudara.com
JARINGAN KANTOR : Palembang
I. PIHAK TERKAIT
1. Penempatan pada bank lain
a. Rupiah - - - - - - - - - - - -
b. Valuta asing - - - - - - - - - - - -
2. Tagihan spot dan derivatif
a. Rupiah - - - - - - - - - - - -
b. Valuta asing - - - - - - - - - - - -
3. Surat berharga
a. Rupiah - - - - - - - - - - - -
b. Valuta asing - - - - - - - - - - - -
4. Surat Berharga yang dijual dengan janji dibeli kembali (Repo)
a. Rupiah - - - - - - - - - - - -
b. Valuta asing - - - - - - - - - - - -
5. Tagihan atas surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali
(Reverse Repo)
a. Rupiah - - - - - - - - - - - -
b. Valuta asing - - - - - - - - - - - -
6. Tagihan Akseptasi - - - - - - - - - - - -
7. Kredit
a. Debitur Usaha Mikro. Kecil dan Menengah (UMKM)
i. Rupiah 32.208 - - - - 32.208 27.217 - - - - 27.217
ii. Valuta asing - - - - - - - - - - - -
b. Bukan debitur UMKM
i. Rupiah 1.424 - - - - 1.424 6.095 - - - - 6.095
ii. Valuta asing - - - - - - - - - - - -
c. Kredit yang direstrukturisasi
i. Rupiah - - - - - - 92 - - - - 92
ii. Valuta asing - - - - - - - - - - - -
d. Kredit properti - - - - - - 1.043 - - - - 1.043
8. Penyertaan 449 - - - - 449 449 - - - - 449
9. Penyertaan modal sementara - - - - - - - - - - - -
10. Komitmen dan kontinjensi
a. Rupiah - - - - - - - - - - - -
b. Valuta asing - - - - - - - - - - - -
11. Aset yang diambil alih - - - - - - - - - - - -
II. PIHAK TIDAK TERKAIT
1. Penempatan pada bank lain
a. Rupiah 6.491 - - - - 6.491 73.532 - - - - 73.532
b. Valuta asing 455.798 - - - - 455.798 403.334 - - - - 403.334
2. Tagihan spot dan derivatif
a. Rupiah - - - - - - - - - - - -
b. Valuta asing - - - - - - - - - - - -
3. Surat berharga
a. Rupiah 387.330 - - - - 387.330 265.593 - - - - 265.593
b. Valuta asing 58.991 - - - - 58.991 41.601 - - - - 41.601
4. Surat Berharga yang dijual dengan janji dibeli kembali (Repo)
a. Rupiah - - - - - - - - - - - -
b. Valuta asing - - - - - - - - - - - -
5. Tagihan atas surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali
(Reverse Repo)
a. Rupiah - - - - - - - - - - - -
b. Valuta asing - - - - - - - - - - - -
6. Tagihan Akseptasi - - - - - - 19.198 - - - - 19.198
7. Kredit
a. Debitur Usaha Mikro. Kecil dan Menengah (UMKM) - - - - - - - - - - - -
i. Rupiah 595.602 20.124 29.046 3.623 50.127 698.522 696.938 26.047 4.453 4.997 29.647 762.082
ii. Valuta asing 28.795 - - - - 28.795 - - - 246 - 246
b. Bukan debitur UMKM
i. Rupiah 5.184.046 72.630 7.804 6.610 46.874 5.317.964 4.221.348 40.953 5.869 8.940 36.286 4.313.396
ii. Valuta asing - - - - - - 72.328 1.555 - - - 73.883
c. Kredit yang direstrukturisasi
i. Rupiah 4.373 4.107 351 20 7.823 16.674 5.562 430 3.560 150 7.065 16.767
ii. Valuta asing - - - - - - - - - - -
d. Kredit properti 86.018 6.136 974 3.839 6.827 103.794 56.162 602 43 - 3.216 60.023
8. Penyertaan - - - - - - - - - - - -
9. Penyertaan modal sementara - - - - - - - - - - - -
10. Komitmen dan kontinjensi
a. Rupiah 96.652 - - - - 96.652 65.443 - - - - 65.443
b. Valuta asing 25.739 - - - - 25.739 5.567 - - - - 5.567
11. Aset yang diambil alih - 1.708 - - 857 2.565 1.527 - - - 857 2.384
III. INFORMASI LAIN
1. Total aset bank yang dijaminkan : - -
a. Pada Bank Indonesia - -
b. Pada pihak lain - -
2. Total CKPN aset keuangan atas aset produktif 91.684 56.867
3. Total PPA yang wajib dibentuk atas aset produktif 169.816 118.271
5. Persentase kredit kepada Usaha Mikro Kecil (UMK)
7. Persentase jumlah debitur Usaha Mikro
8. Lainnya
a. Penerusan kredit - -
b. Penyaluran dana Mudharabah Muqayyadah - -
c. Aset produktif yang dihapus buku 9.069 1.618
d. Aset produktif dihapusbuku yang dipulihkan/berhasil ditagih 29.522 39.873
e. Aset produktif yang dihapus tagih - -
Rasio Kinerja
2. Aset produktif bermasalah dan aset non produktif
bermasalah terhadap total aset produktif dan
4. Cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) aset keuangan
5. NPL gross
6. NPL net
7. Return on Asset (ROA)
8. Return on Equity (ROE)
9. Net Interest Margin (NIM)
10. Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO)
11. Loan to Deposit Ratio (LDR)
Kepatuhan (Compliance)
1. a. Persentase pelanggaran BMPK
i. Pihak terkait - -
ii. Pihak tidak terkait - -
b. Persentase pelampauan BMPK
i. Pihak terkait - -
ii. Pihak tidak terkait - -
2. Giro Wajib Minimum (GWM)
STAF Ahli Menteri Bidang
Hubungan Antar Lembaga
Kementerian Tenaga Kerja dan
Transmigrasi Sunarno menya-
takan frasa demi hukum dalam
Pasal 59 ayat (7), Pasal 65 ayat
(8), dan Pasal 66 ayat (4) UU No
13/2003 tentang Ketenagaker-
jaan justru dalam rangka mem-
berikan kepastian hukum dan
keadilan bagi pekerja/buruh
maupun pengusaha.
Hal tersebut disampaikan
Sunarno dalam sidang lan-
jutan pengujian UU Ketenagak-
erjaan yang dimohonkan oleh
M Komarudin sebagai perwa-
kilan dari Federasi Ikatan Seri-
kat Buruh Indonesia (FISBI) di
Gedung Mahkamah Konstitusi
(MK) Jakarta, kemarin.
Pada sidang yang dipimpin
oleh Wakil Ketua MK Arief
Hidayat, Sunarto menegaskan
apabila ada perusahaan yang
melanggar Pasal 59 ayat (7),
Pasal 65 ayat (8), dan Pasal 66
ayat (4) UU Ketenagakerjaan,
pengawas ketenagakerjaan
akan memeriksa perusahaan
itu untuk mengevaluasi jalan-
nya persyaratan perjanjian
kerja waktu tertentu (PKWT)
yang sudah dibuat.
“Selanjutnya, pengawas
ketenagakerjaan mengeluar-
kan nota pemeriksaan sebagai
peringatan agar pengusaha
melaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-un-
dangan, jelasnya di ruang si-
dang pleno MK.
Ia menambahkan, sesuai
Peraturan Menteri Tenaga
Kerja No 3/1984 tentang Peng-
awasan Ketenagakerjaan Ter-
padu, dalam Pasal 1 huruf
d telah disebutkan bahwa
pengawasan ketenagakerjaan
terpadu dalam suatu sistem
pengawasan mencakup rang-
kaian kegiatan penyusunan
rencana kerja, pemeriksaan
di perusahaan atau tempat
kerja, penindakan korektif
baik secara preventif maupun
represif, dan laporan hasil pe-
meriksaan. Nota pemeriksaan
pengawas tersebut, dinilai
Sunarto merupakan kegiatan
penindakan korektif secara
preventif.
Dengan kata lain, sambung-
nya, frasa demi hukum yang
terdapat dalam pasal tersebut
bersifat langsung dapat dilak-
sanakan atau berlaku dengan
sendirinya.
“Berdasarkan hal terse-
but, menurut pemerintah,
ketentuan Pasal 59 ayat (7),
Pasal 65 ayat (8), dan Pasal 66
ayat (4) UU Ketenagakerjaan
khususnya frasa demi hukum
justru memberikan kepastian
hukum dan keadilan bagi
pekerja/buruh maupun pe-
ngusaha itu sendiri. Karena
itu, menurut pemerintah tidak
diperlukan lagi pembuktian
dan dan putusan pengadilan,”
tandasnya.
Sebelumnya, FISBI mengaju-
kan uji materi atas frasa demi
hukum pada sejumlah pasal
dalam UU Ketenagakerjaan.
Pemohon berpendapat bahwa
frasa demi hukum pada ketiga
Pasal UU tersebut belum mem-
beri kepastian hukum. Karena
pada praktiknya, pengaturan
akibat hukum atas tidak ter-
penuhinya syarat-syarat per-
janjian kerja waktu tertentu
menjadi perjanjian kerja wak-
tu tidak tertentu, hanya sampai
dengan diterbitkannya hasil
pemeriksaan serta penetapan
tertulis yang bersifat konkret,
individual, dan final, yang
menimbulkan akibat hukum
bagi seseorang atau badan
hukum perdata oleh pegawai
pengawas ketenaga-kerjaan.
(AI/P-1)
Pemerintah Berkeras di Uji Materi UU
SELAMA 7 Februari hingga 8
Maret 2014, program Mata-
massa, sebuah program peng-
awasan kampanye yang di-
lakukan sekelompok lembaga
swadaya masyarakat (LSM)
menemukan722kasuspelang-
garan di Jabodetabek.
Daribanyaknyapelanggaran
tersebut, Partai Demokrat ada-
lah partai politik (parpol) pe-
serta pemilu yang paling ba-
nyakmelanggaraturandengan
149 kasus.
“Sebanyak 722 kasus itu ter-
diri dari pelanggaran adminis-
tratif sebesar 688 laporan dan
34 laporan pelanggaran tindak
pidana. Demokrat melanggar
paling banyak, disusul PDIP,
dan Partai Hanura,” ungkap
Umar Idris, Ketua Alinsi Jurna-
lis Indonesia (AJI) Jakarta, saat
merilis pelanggaran pemilu
di Media Center KPU Jakarta,
kemarin.
Secara keseluruhan, pe-
langgaran yang dilakukan
Demokrat mencapai 149 ka-
sus, PDIP sebanyak 127 kasus,
Partai Hanura 126 kasus, dan
Partai Golkar 81 kasus.
Program Matamassa yang
digelar AJI, ICT Laboratory
for Social Change (iLab), dan
Search Aliancy (Seatti), me-
nyampaikan bahwa pelang-
garan administrasi paling
banyak pada pemasangan
alat peraga. Sedangkan pe-
langgaran tindak pidana, di-
dominasi penayangan iklan di
media massa.
“Hingga saat ini, pelang-
garan tersebut masih belum
ada perbaikan dari regulator,
yakni dari Komisi Pemilihan
Umum(KPU),BadanPengawas
Pemilu (Bawaslu), maupun ke-
polisian,” imbuh Umar.
Pelanggaran yang disampai-
kan Matamassa tersebut ber-
asal dari laporan yang disam-
paikan masyarakat melalui
websitemaupunpesansingkat.
Laporan tersebut selanjutnya
diverifikasi, terutama jenis
pelanggaran dan identitas
pelapor, baru dilanjutkan ke
Bawaslu.
“Sejak 7 Februari hingga 8
Maret,ada200.000pengunjung
di mobile apps dan website,
serta 400 pesan pendek. Pe-
ngunjung juga dari luar negeri
seperti Vietnam dan Amerika
Serikat. Untuk laporan peng-
aduan selanjutnya kami veri-
fikasi untuk disampaikan ke
Bawaslu melalui teknologi in-
formasi secara on line,” terang
Nanang dari iLab.
Nelson Simanjuntak, Ang-
gota Bawaslu, menanggapi
temuan itu dengan positif. La-
poran temuan pelanggaran itu
akanlangsungdisikapidengan
menyampaikannya ke panitia
pengawasan (panwas) pemilu
kabupaten/kota, agar segera
ditindaklanjuti. (AB/P-1)
Budiman, Anggota KPU, di Ja-
karta, kemarin.
Disampaikannya, pemu-
ngutan suara di Eropa, pelak-
sanaannya sebagian besar
akan digelar pada 5 dan 6
April bertepatan dengan libur
akhir pekan.
“Pelaksanaannya bervaria-
si, tapi sebagian besar digelar
pada 5 dan 6 April karena
saat itu weekend. Tapi yang
menggelar pada Jumat juga
ada, seperti Arab Saudi dan
lainnya,” kata Arief.
Sedangkan terkait keleng-
kapan logistik untuk luar
negeri, sambungnya, hingga
saat ini masih belum diterima
seluruhnya oleh PPLN. Seperti
PPLN di 12 negara di Eropa
yang saat ini tengah menanti
datangnya kelengkapan logis-
tik di PPLN Brussel, Belgia.
Sementara Nelson Siman-
juntak, Anggota Bawaslu, me-
nyampaikan pihaknya hanya
mengirimkan pengawas untuk
ARDI TERISTI HARDI
L
UCIUS Karus, peneliti
dariForumMasyarakat
Peduli Parlemen Indo-
nesia (Formappi), me-
nilai pengadaan logistik pemilu
kembaliamburadul,sepertidua
kali pemilu sebelumnya.
Berdasarkanlaporandarijar-
ingan kerja Formappi di berba-
gai daerah, banyak surat suara
yang diterima dalam kondisi
bermasalah, mulai dari jum-
lahnya yang tidak sesuai, sobek,
tulisan kurang jelas, hingga su-
dah ada yang telah diberi tanda
padacalontertentu.“Tidakusah
jauh-jauh di daerah, di Jakarta
Pusat ditemukan 181 surat su-
ara yang rusak. Itu di Ibu Kota
negara, apalagi di daerah,” kata
Lucius di Jakarta, kemarin.
Di Kendal (Jawa Tengah)
ditemukan 3.200 surat suara
yang rusak, di Blitar (Jawa Ti-
mur) ditemukan 1.211 surat
suara rusak, di Badung (Bali)
ditemukan 4.501 surat suara
rusak, dan di Sragen (Jawa
Tengah) ditemukan 400 surat
suara rusak. “Di Papua, ada
26.000 surat suara dinyatakan
rusak karena kapal pengangkut
mengalami kecelakaan. Semua
masalahituditemukansaatKPU
daerah menyortir surat suara,”
terang Lucius.
Secara umum, sambungnya,
surat suara yang bermasalah
itu berupa kertas yang sobek
atautintayangbeloborsehingga
mengotori surat suara yang
akan digunakan. “Sementara di
Jakarta Pusat, jenis kerusakan
yang paling banyak ditemukan
adalah surat suara yang telah
dicoblos pada salah satu calon
tertentu,” ujar Lucius.
IaberharapKomisiPemilihan
Umum(KPU)dapatmenjelaskan
adanya surat suara yang sudah
tercoblos itu. Ia juga meminta
KPU memberi jaminan surat su-
arayanglaintetapamandanbe-
lum tercoblos untuk calon atau
partai tertentu sehingga tetap
adakepastianPemiluyangjujur,
adil,dantransparan.“Ketidakbe-
resanlogistikpemilukaliinime-
rupakan potret makin panjang-
nya ketidakberesan dan kurang
profesionalnyakerjaKPUdalam
menyiapkan penyelenggaraan
pemilu 2014,” terangnya.
Surat dimusnahkan
Saat dikonfirmasi masalah
itu,AnggotaKPUAriefBudiman
menyampaikan pencetakan su-
rat suara pemilu legislatif yang
akan digelar 9 April 2014 sudah
mencapai 99%.
“Untuk distribusi, beberapa
memang mengalami kendala
tapi tidak ada yang rusak. Ter-
akhir di laporkan dari Mem-
brano Tengah, Papua, kapal
pengangkutnya kena ombak.
Tapi hanya kardus pembung-
kusnya saja yang rusak, se-
dangkansuratsuaranyaaman,”
terangnya, kemarin.
Suratsuarayangdicetakberda-
sarkandaftarpemilihtetap(DPT)
hasil perbaikan pada 15 Febru-
ari 2014 mencapai 187.847.512
kertas suara ditambah 2% dari
jumlah itu sebagai cadangan.
“Sampai sekarang proses distri-
busiterusberjalan.Diperkirakan
tanggal14Maretsudahbisadite-
rima semua daerah. Surat suara
yang tercoblos, tintanya rusak,
dan yang rusak lainnya akan di-
musnahkan dan diganti dengan
yang baru,” terangnya.
Ia mengaku belum mengeta-
hui secara pasti jumlah surat
suara yang rusak karena belum
menerima rekapitulasi secara
formal. Laporan yang masuk
masih lewat pesan pendek dan
telepon.
“Sampai hari ini yang dila-
porkan jumlahnya sedikit, yang
dilaporkan ada di 10 atau 15
tempat. Kami minta produsen-
nya bertanggung jawab de-
ngan produksi yang rusak itu,”
terangnya.
Ia menambahkan, surat su-
ara yang rusak bisa langsung
dimusnahkan oleh KPU kabu-
paten/kota setempat. Namun,
pemusnahan itu harus mengi-
kuti mekanisme yang teklah di-
tentukan. “KPU setempat harus
berkomunikasi dengan panitia
pengawas dan kepolisian. Itu
harus dituangkan dalam berita
acaranya. Kita sudah buatkan
prosedur untuk pemusnahan-
nya,” ujarnya.
Arief menambahkan, sebe-
lumsuratitudimusnahkan,KPU
Kabupaten/Kota harus diminta
segera melaporkan berapa
surat suara yang rusak karena
tercoblos, terkena tinta, war-
nanya pudar dan sebagainya,
ke pihak perusahaan pencetak
surat suara untuk dimintakan
gantinya. (Fox/P-1)
ardi@mediaindonesia.com
SELASA, 11 MARET 2014INDONESIA MEMILIH6
ANTARA/DEDHEZ ANGGARA
SERIBU SURAT SUARA RUSAK: Pekerja menunjukkan surat suara yang sobek saat disortir di gudang
logistik KPU Indramayu, Jawa Barat, kemarin. Selama enam hari pelipatan surat suara, KPU
Indramayu menemukan sedikitnya 1.000 surat suara yang rusak akibat sobek, berlubang, noda tinta,
dan cetakan gambar yang buram.
Buruknya pengadaan logistik seolah menjadi persoalan klasik pemilu.
Dari pemilu ke pemilu, persoalan itu selalu menjadi langganan.
SuratSuaraJakarta
BanyakyangsudahDicoblos
Pemungutan Suara di Eropa Nyaris tanpa Pengawasan
14. PBB 15. PKPI
DemokratPalingBanyakMelanggar
TANGGAPAN PEMERINTAH: Majelis Hakim Mahkamah Konstitusi (dari kiri) Arief Hidayat, Harjono, dan
Patrialis Akbar memimpin sidang pengujian materiil Undang-Undang No 14 Tahun 2003 tentang
Ketenagakerjaan (PUU Ketenagakerjaan) terhadap UUD 1945 di Jakarta, kemarin. Sidang lanjutan itu
beragendakan mendengarkan tanggapan dari pemerintah.
MI/PANCA SYURKANI
Arief Budiman
Anggota KPU
MI/RAMDANI
PPLN yang jumlah pemilihnya
mencapai 5.000 jiwa lebih.
Untuk PPLN yang pemilihnya
kurang dari 5.000 orang, pe-
ngawasannya diserahkan ke
KBRI setempat.
“Karena keterbatasan uang
sehingga Bawaslu tidak dapat
mengirimkan pengawas. Seki-
tar 29 titik, pengawasannya
diserahkan KBRI setempat,”
ujar Nelson.
Menurut Nelson, suara 2,3
juta pemilih di luar negeri ha-
rus benar-benar diamankan.
Bawaslu sangat memperhati-
kan hal tersebut sehingga para
pengawas yang dikirim ke luar
negeri diberi bekal prosedur
kerja yang sangat terinci.
Sedangkan Ferry Junaedi
dari perkumpulan untuk pe-
milu dan demokrasi (Peludem)
menyampaikan, tidak adanya
pengawasan di luar negeri
tersebut sangat berpotensi
kecurangan. Untuk memi-
nimalkannya atau bahkan
BELUM MASA
KAMPANYE:
Petugas Satuan
Polisi Pamong
Praja menertibkan
alat peraga
kampanye di
Jalan Tamansiswa,
Yogyakarta,
kemarin.
Penertiban
dilakukan karena
masa kampanye
baru dimulai
serentak pada 16
Maret 2014 di
seluruh Indonesia.
ANTARA/NOVERADIKA
mencegah kecurangan, peng-
hitungan suara harus tepat
waktu sesuai ketentuan.
“Pengawasan di luar negeri
memang sangat sulit sehingga
rawan terjadi kecurangan.
Agar tidak terjadi kecurangan,
misalnya perubahan per-
olehan jumlah suara, peng-
hitungan harus tepat waktu.
Yakni sesuai aturan, penghi-
tungan serentak dengan peng-
hitungan dalam negeri. Hasil
penghitungan harus segera
dipindai dan segera dipub-
likasikan saat itu juga,” tegas
Ferry. (AB/P-1)
PELAKSANAAN pemungutan
suara di beberapa negara di
Eropa yang akan digelar pada
30 Maret hingga 6 April 2014
dipastikan tanpa pengawasan
dari Badan Pengawas Pemilu
(Bawaslu).
“Memang ada beberapa
negara di Eropa yang pe-
ngawasannya diserahkan
ke Kedutaan Besar Republik
Indonesia (KBRI) setempat.
Seperti 12 negara di Eropa
yang Panitia Pemilu Luar Ne-
geri (PPLN)-nya berkumpul
di Brussel. Di situ tidak ada
pengawasan,” terang Arief
SELASA, 11 MARET 2014 PLATFORM PARTAI 7
P
EMBANGUNAN pembangkit
listrik tenaga nuklir (PLTN)
menjadi salah satu pilihan untuk
memenuhi kebutuhan energi nasional
yang terus meningkat. Apalagi, ketika
pemanfaatan energi baru terbarukan
seperti tenaga panas bumi, tenaga angin,
dan tenaga air belum digunakan secara
optimal.
Untuk melangsungkan pembangunan
ekonomi nasional dan meningkatkan
taraf hidup masyarakat secara
berkesinambungan, ketersediaan
infrastrktur menjadi poin penting.
Pasokan tenaga listrik menjadi salah satu
prasarana vital, seperti untuk keperluan
industri dan berbagai kebutuhan
perkotaan serta pengembangan wilayah
seiring dengan pertumbuhan ekonomi.
Namun, permasalahan pembangunan
PLTN sejauh ini masih menjadi
perdebatan. Perdebatan dan pro kontra
tidak hanya menyangkut masalah
energi, tetapi juga merembet ke
persoalan sosial.
Tragedi ledakan Unit 4 PLTN
Chernobyl, Ukraina pada 26 April 1986
dan ledakan bom atom di Hiroshima
dan Nagasaki, Jepang pada 6 Agustus
1945, hingga kini masih menyisahkan
trauma bagi masyakat Indonesia.
Wacana pembangunan PLTN di
Indonesia sudah berlangsung lama,
diawali dengan terbentuknya Komisi
Persiapan Pembangunan PLTN
pada 1972. Tiga tahun kemudian
Batan bekerja sama dengan NIRA,
Italia, melakukan penelitian yang
menghasilkan 14 calon lokasi, lima di
antaranya terletak di Jawa Tengah. Dari
14 lokasi itu, 11 lokasi berada di pantai
utara Jawa sedangkan sisanya di pantai
selatan.
Pada 1989, Badan Koordinasi Energi
Nasional (Bakoren) mengesahkan
Batan agar mulai menjalankan studi
kelayakan, yang memutuskan NewJec
(NewJapan Engineering Consultan
Inc) berada di bawah Mitsubishi
Heavy Industries (MHI) yang akan
melaksanakan studi tapak.
Akhir 1993, selesailah sudah laporan
dari NewJec kepada Batan. Menurut
hasil laporan tersebut daerah Gunung
Muria, Desa Balong, Jepara, dinyatakan
sebagai titik paling aman dari
kemungkinan gempa bumi.
Polemik pembangunan PLTN di
Muria menimbulkan reaksi setuju dan
menolak dari berbagai pihak. Penolakan
juga datang dari kalangan ulama.
Pro kontra tentang pembangunan
PLTN terus berlangsung hingga sekarang.
Padahal, kebutuhan akan energi nuklir
belakangan ini telah menjadi pilihan
banyak negara. Apakah kita akan terus
menghabiskan waktu dan energi untuk
berdebat soal nuklir?
Untuk memperoleh jawaban atas
pertanyaan tersebut, Media Indonesia
mewawancarai para politikus dari 12
parpol peserta Pemilu 2014. (Wta/P-3)
1 Partai NasDem
Nur Yasin
Politikus PKB
PEMBANGUNAN PLTN menjadi keharusan bagi
PKB. Kalau kita berbicara krisis energi di In-
donesia, kita tidak bisa lagi bicara energi fosil.
Selain akan habis, banyak dampak negatifnya.
Kalau pakai minyak, mahal; batu bara kotor.
Paling bagus itu gas, tapi itu pun hanya cukup
untuk 70 tahun lagi. Oleh karena itu, salah satu
energi terbarukan yang bisa digunakan ialah
nuklir. Kami sangat mendukung. Itu sebabnya
kami mendeklarasikan diri sebagai green party.
Nuklir itu sebenarnya sumber energi paling
aman di dunia kalau dilihat dari segi kematian
orang. Dengan PLTA pun, lebih besar PLTA, ba-
nyak teknisi atau orang yang meninggal kare-
nanya. Justru PLTN yang teraman. (Wta/P-3)
2 PKB
3 PKS
Effendi MS Simbolon
Ketua DPP PDIP
PRINSIP kami, PDIP terbuka merespons kebu-
tuhan akan tenaga listrik. Seperti tenaga fosil
sampai yang berbasis terbarukan. Namun, di
berbagai pertimbangan, kami menempatkan
posisi tenaga nuklir sebagai alternatif ter-
akhir untuk dijalankan. Tidak bisa dipungkiri
tenaga ahli, profesor sudah melakukan studi
mengenai energi nuklir sejak zaman Orde
Baru. Butuh pertimbangan panjang untuk
menggunakan nuklir. Kemampuan pengen-
dalian teknologi dan manajemen risiko harus
dipertimbangkan dengan matang. Ini penting
untuk cermati lebih awal agar tidak saling
menyalangkan di kemudian hari. Pasalnya,
selama ini masyarakat kita masih menganggap
nuklir sebagai ancaman. (Wta/P-3)
4 PDIP
Romulus Sihombing
Ketua DPN PKPI
SAYA kira itu satu-satunya peluang. Namun,
memang penempatannya harus diatur supaya
tidak terjadi masalah seperti di Fukushima,
Jepang. Jangan ditempatkan di kota, tapi di
pelosok tertentu yang jauh dari permukiman.
Kemudianteknologinyaharuskitakuasaidulu.
Jepang saja yang sudah menguasai teknologi
bisa kelimpungan. Tenaga nuklir memang
salah satu alternatif untuk masa depan guna
menutupi kebutuhan listrik nasional. Lihat
saja sekarang aliran listrik saja masih digilir.
Apalagi, dengan pertambahan penduduk, ke-
butuhan juga tumbuh. Oleh sebab itu, harus
diantisipasi. Jangan sampai kita betul-betul
krisis listrik. (Wta/P-3)
9 PPP
Muchamad Romahurmuziy
Sekjen DPP PPP
JUSTRU PPP ada pendapat yang berbeda.
Menurut kita, temuan teknologi seperti
pemanfaatan energi terbarukan lebih baik
digunakan. Keamanannya lebih terukur
dampaknya, seperti PLT panas bumi. Ini kan
lebih terukur daripada energi nuklir. Di Indo-
nesia, sebagai negara yang berpotensi gempa
yang tinggi, tenaga nuklir, menurut kami,
justru akan berbahaya bukan hanya kepada
nuklir itu, melainkan juga potensi bencana
alam. Teknologi energi nuklir, menurut kami,
bukannya tidak cocok. Namun, sepanjang ada
energi lain yang terbarukan dan kalau dari sisi
ekonominya sama, kenapa tidak dilakukan
yang itu saja? (Nov/p-3)
Sukmo Harsono
Ketua DPP PBB
INDONESIA memang memiliki sumber energi
yang mumpuni, tetapi selama ini dikelola de-
ngan cara yang tidak benar. Penggunaan
teknologi nuklir, menurut saya, baik saja,
tetapi selama ini penjelasan kepada masya-
rakat sangat kurang. Jadi, wajar kalau kekha-
watiran itu ada di masyarakat yang menye-
babkan mereka berpandangan nuklir hanya
berdampak negatif bagi kehidupan manusia.
Lebih baik sekarang optimalkan saja yang ada.
Penggunaan nuklir secara benar atau tidak,
tetap saja ada potensi penyalahgunaan. Jadi,
selama belum dijelaskan secara jelas kepada
masyarakat, PBB berpandangan lebih baik
ditunda dulu. (Nov/P-3)
Ali Kastella
Politikus Partai Hanura
TENAGA nuklir bukan hanya digunakan seba-
gai energi listrik, tetapi juga industri pangan,
kesehatan, dan lain-lain. Yang paling penting
ialah pemahaman masyarakat tentang manfaat
penggunaan nuklir sebagai sumber energi. Un-
tukkebutuhanenergilistrik,penggunaanbahan
bakarminyakjumlahnyabesardanmembebani
anggarannegara.Sementarahargaenergilistrik
kita tingkat keekonomiannya tinggi. Kalau kita
tidak menggunakan energi lain untuk keta-
hanan listrik, kita akan kewalahan.
Kebutuhan meningkat terus, sementara
sumber daya dalam negeri terbatas. Oleh ka-
rena itu, harus ada energi alternatif untuk bisa
menggantikan kebutuhan energi yang tidak
tergantung pada energi fosil. (Wta/P-3)
10 PARTAI HANURA
14 PBB
15 PKPI
5 Partai Golkar
Suhardi
Ketua Umum DPP Partai Gerindra
KALAU kita ingin berkembang dan menjadi
negara maju, kita harus tahu apa manfaat dan
bahaya dari energi nuklir. Artinya, nuklir me-
mang perlu untuk memajukan negara. Di lain
hal, kita jangan sampai ketinggalan dari negara
lain. Kita juga harus tahu sejauh apa manfaat
dan dampaknya. Kita harus kuasai ilmu itu,
jangan sampai kita tidak tahu apa-apa walau-
pun kita tidak gunakan untuk perang. Jangan
sampai kita ketinggalan dan ditinggalkan. Ja-
ngan sampai bangsa kita dianggap bangsa yang
ketinggalan. Tak hanya soal energi nuklir, ener-
gi terbarukan lain juga perlu kita kuasai. Jadi
intinya, kalau kita tahu manfaatnya, pasti kita
akan efisien mengaplikasikannya. (Nov/P-3)
6 Partai Gerindra
Sutan Bhatoegana
Ketua DPP Partai Demokrat
ITULAH kelemahan kita, padahal Korea Se-
latan saja belajar dari Indonesia dan kini di
sana sudah menggunakan PLTN generasi IV.
Kita punya Batan. Pemerintah bersama de-
ngan DPR (Komisi VII) sudah sepakat nuklir
dimasukkan ke Kebijakan Energi Nasional
(KEN). Menurut saya, tinggal sosialisasinya
digencarkan bahwa memang tenaga nuklir
ini dibutuhkan negara kita, bukan persepsi
negatif yang mematikan masyarakat. Bukti-
nya, di negara-negara Eropa aman-aman saja.
Bahkan, PLTN di Korea Selatan malah jadi
taman wisata. Selain kurang sosialisasi, saya
kira informasi dari negara maju mengenai hal
ini juga berpengaruh. (Nov/P-3)
7 Partai Demokrat
Teguh Juwarno
Wasekjen DPP PAN
SAYA pribadi melihat, seiring tantangan masa
depan, selain masalah pangan, juga soal ener-
gi. Maka kita tidak boleh tergesa-gesa menutup
opsi untuk pengembangan PLTN. Karena se-
cara teknis, teknologi sekarang telah mampu
mengamankan berbagai kemungkinan yang
timbul akibat pengembangan energi nuklir
untuk kepentingan damai. Apalagi, dihadap-
kan pada kenyataan betapa mahalnya subsidi
listrik dan energi yang harus ditanggung ne-
gara. Nuklir tidak selalu mematikan, tetapi
juga untuk kesejahteraan rakyat. Yang penting,
penggunaan energi nuklir harus dilakukan
secara tertib dengan standar pengamanan
maksimal. (Wta/P-3)
8 PAN
Energi Nuklir
Terus Tuai Pro-Kontra
Kurtubi
Ketua DPP Partai NasDem
KAMI di NasDem mendukung pembangunan
PLTN agar kebutuhan listrik bangsa ini segera
terpenuhi. Karena saat ini, 25% penduduk be-
lum teraliri listrik. Yang sudah teraliri juga lis-
triknya hidup mati karena kekurangan suplai.
Secara nasional, konsumsi listrik kita dibanding
Malaysia masih seperlima per kepala. Kita ter-
tinggal jauh. Maka harus ada terobosan. Tidak
cukup menggunakan proyek 10 ribu megawatt
atau pembangunan pembangkit listrik tenaga
panas bumi yang lamban. Harus ada lompatan
besar ke depan di bidang kelistrikan dengan
membangun PLTN berkapasitas besar, de-
ngan persyaratan keandalan dan keamanan
lingkungan yang harus terjamin. (Wta/p-3)
Nurul Arifin
Wakil Sekjen DPP Partai Golkar
GOLKAR bersama dengan pemerintah ha-
rus bisa menyadarkan masyarakat tentang
manfaat nuklir yang saat ini masih dianggap
negatif karena stereotip nuklir yang berkaitan
dengan alat pemusnah massal seperti bom
atau misil. Perbandingan di Iran, mereka sadar
bahwa cadangan minyak sebagai sumber ener-
gi bisa habis suatu saat. Karena itu, mereka
ingin sekali membangun PLTN. Bagaimana
di Indonesia yang cadangan minyaknya lebih
sedikit? Tentu niat membangun PLTN harus
dipertimbangkan secara matang agar betul-
betul bermanfaat. Supaya kita tidak awam soal
nuklir, harus diantisipasi dengan mengundang
ahli teknologi nuklir. (Nov/P-3)
Sohibul Iman
Politikus PKS
MASYARAKAT harus disadarkan akan krisis
energi yang akan dihadapi Indonesia ka-
rena selama ini kita kan pakai energi fosil.
Masyarakat perlu diberi informasi menge-
nai energi alternatif apa yang bisa digu-
nakan selanjutnya, termasuk bagaimana
kelebihan dan kekurangan energi nuklir
itu. Masyarakat juga perlu diyakinkan dari
kasus-kasus nuklir yang pernah terjadi dan
diajak berpikir secara proporsional. Berapa
persen dari kasus nuklir tersebut yang bisa
terjadi kecelakaan dan berapa banyak yang
membawa manfaat. Juga, harus dijelaskan
kepada masyarakat tingkatan teknologi nuk-
lir. (Nov/P-3)
ANTARA/PRASETYO UTOMO
KEBUTUHAN ENERGI NASIONAL: Puluhan aktivis menggelar aksi di depan Kantor Kementerian Riset dan Teknologi, Jakarta. Pro dan kontra
terjadi di masyarakat saat pemerintah akan mengembangkan proyek nuklir untuk memenuhi kebutuhan energi nasional.
Media Indonesia 11 Maret 2014
Media Indonesia 11 Maret 2014
Media Indonesia 11 Maret 2014
Media Indonesia 11 Maret 2014
Media Indonesia 11 Maret 2014
Media Indonesia 11 Maret 2014
Media Indonesia 11 Maret 2014
Media Indonesia 11 Maret 2014
Media Indonesia 11 Maret 2014
Media Indonesia 11 Maret 2014
Media Indonesia 11 Maret 2014
Media Indonesia 11 Maret 2014
Media Indonesia 11 Maret 2014
Media Indonesia 11 Maret 2014
Media Indonesia 11 Maret 2014
Media Indonesia 11 Maret 2014
Media Indonesia 11 Maret 2014
Media Indonesia 11 Maret 2014
Media Indonesia 11 Maret 2014
Media Indonesia 11 Maret 2014
Media Indonesia 11 Maret 2014

Weitere ähnliche Inhalte

Ähnlich wie Media Indonesia 11 Maret 2014

Surya epaper 4 oktober 2013
Surya epaper 4 oktober 2013 Surya epaper 4 oktober 2013
Surya epaper 4 oktober 2013 Portal Surya
 
Digital surya 26 desember 2013
Digital surya 26 desember 2013Digital surya 26 desember 2013
Digital surya 26 desember 2013Portal Surya
 
Kedaulatan Rakyat 20 Maret 2014
Kedaulatan Rakyat 20 Maret 2014Kedaulatan Rakyat 20 Maret 2014
Kedaulatan Rakyat 20 Maret 2014hastapurnama
 
Media Indonesia 13 Maret 2014
Media Indonesia 13 Maret 2014Media Indonesia 13 Maret 2014
Media Indonesia 13 Maret 2014hastapurnama
 
Surya epaper 26 oktober 2013
Surya epaper 26 oktober 2013Surya epaper 26 oktober 2013
Surya epaper 26 oktober 2013Portal Surya
 
Kedaulatan Rakyat 7 April 2014
Kedaulatan Rakyat 7 April 2014Kedaulatan Rakyat 7 April 2014
Kedaulatan Rakyat 7 April 2014hastapurnama
 
E paper surya 7 juli 2013
E paper surya 7 juli 2013E paper surya 7 juli 2013
E paper surya 7 juli 2013Portal Surya
 
Epaper surya 29 juli 2013
Epaper surya 29 juli 2013Epaper surya 29 juli 2013
Epaper surya 29 juli 2013Portal Surya
 
Media Indonesia 16 Maret 2014
Media Indonesia 16 Maret 2014Media Indonesia 16 Maret 2014
Media Indonesia 16 Maret 2014hastapurnama
 
Kedaulatan Rakyat 27 Maret 2014
Kedaulatan Rakyat 27 Maret 2014Kedaulatan Rakyat 27 Maret 2014
Kedaulatan Rakyat 27 Maret 2014hastapurnama
 
Media Indonesia 19 Februari 2014
Media Indonesia 19 Februari 2014Media Indonesia 19 Februari 2014
Media Indonesia 19 Februari 2014hastapurnama
 
Media Indonesia 15 Februari 2014
Media Indonesia 15 Februari 2014Media Indonesia 15 Februari 2014
Media Indonesia 15 Februari 2014hastapurnama
 
Siapa Butuh Negara Demokrasi (Who Needs Democratic State)
Siapa Butuh Negara Demokrasi   (Who Needs Democratic State)Siapa Butuh Negara Demokrasi   (Who Needs Democratic State)
Siapa Butuh Negara Demokrasi (Who Needs Democratic State)Alat_Survey_Pemetaan
 
Epaper Surya 13 Juli 2013
Epaper Surya 13 Juli 2013Epaper Surya 13 Juli 2013
Epaper Surya 13 Juli 2013Portal Surya
 
Media Indonesia 28 Maret 2014
Media Indonesia 28 Maret 2014Media Indonesia 28 Maret 2014
Media Indonesia 28 Maret 2014hastapurnama
 
Agama kelompok 2 ....
Agama kelompok 2 ....Agama kelompok 2 ....
Agama kelompok 2 ....Janwar Olang
 

Ähnlich wie Media Indonesia 11 Maret 2014 (20)

Surya epaper 4 oktober 2013
Surya epaper 4 oktober 2013 Surya epaper 4 oktober 2013
Surya epaper 4 oktober 2013
 
01 utama
01 utama01 utama
01 utama
 
Digital surya 26 desember 2013
Digital surya 26 desember 2013Digital surya 26 desember 2013
Digital surya 26 desember 2013
 
Kedaulatan Rakyat 20 Maret 2014
Kedaulatan Rakyat 20 Maret 2014Kedaulatan Rakyat 20 Maret 2014
Kedaulatan Rakyat 20 Maret 2014
 
Media Indonesia 13 Maret 2014
Media Indonesia 13 Maret 2014Media Indonesia 13 Maret 2014
Media Indonesia 13 Maret 2014
 
Surya epaper 26 oktober 2013
Surya epaper 26 oktober 2013Surya epaper 26 oktober 2013
Surya epaper 26 oktober 2013
 
Kedaulatan Rakyat 7 April 2014
Kedaulatan Rakyat 7 April 2014Kedaulatan Rakyat 7 April 2014
Kedaulatan Rakyat 7 April 2014
 
E paper surya 7 juli 2013
E paper surya 7 juli 2013E paper surya 7 juli 2013
E paper surya 7 juli 2013
 
Epaper surya 29 juli 2013
Epaper surya 29 juli 2013Epaper surya 29 juli 2013
Epaper surya 29 juli 2013
 
Media Indonesia 16 Maret 2014
Media Indonesia 16 Maret 2014Media Indonesia 16 Maret 2014
Media Indonesia 16 Maret 2014
 
Kedaulatan Rakyat 27 Maret 2014
Kedaulatan Rakyat 27 Maret 2014Kedaulatan Rakyat 27 Maret 2014
Kedaulatan Rakyat 27 Maret 2014
 
Media Indonesia 19 Februari 2014
Media Indonesia 19 Februari 2014Media Indonesia 19 Februari 2014
Media Indonesia 19 Februari 2014
 
Pencurian Sepeda Motor - LAPORAN HASIL PENELITIAN KONFLIK SOSIAL PENCURIAN MO...
Pencurian Sepeda Motor - LAPORAN HASIL PENELITIAN KONFLIK SOSIAL PENCURIAN MO...Pencurian Sepeda Motor - LAPORAN HASIL PENELITIAN KONFLIK SOSIAL PENCURIAN MO...
Pencurian Sepeda Motor - LAPORAN HASIL PENELITIAN KONFLIK SOSIAL PENCURIAN MO...
 
Media Indonesia 15 Februari 2014
Media Indonesia 15 Februari 2014Media Indonesia 15 Februari 2014
Media Indonesia 15 Februari 2014
 
Siapa Butuh Negara Demokrasi (Who Needs Democratic State)
Siapa Butuh Negara Demokrasi   (Who Needs Democratic State)Siapa Butuh Negara Demokrasi   (Who Needs Democratic State)
Siapa Butuh Negara Demokrasi (Who Needs Democratic State)
 
Epaper Surya 13 Juli 2013
Epaper Surya 13 Juli 2013Epaper Surya 13 Juli 2013
Epaper Surya 13 Juli 2013
 
Media Indonesia 28 Maret 2014
Media Indonesia 28 Maret 2014Media Indonesia 28 Maret 2014
Media Indonesia 28 Maret 2014
 
03 nasional
03 nasional03 nasional
03 nasional
 
Dosa dosa kampanye parpol
Dosa dosa kampanye parpolDosa dosa kampanye parpol
Dosa dosa kampanye parpol
 
Agama kelompok 2 ....
Agama kelompok 2 ....Agama kelompok 2 ....
Agama kelompok 2 ....
 

Mehr von hastapurnama

Kedaulatan Rakyat 6 April 2014
Kedaulatan Rakyat 6 April 2014Kedaulatan Rakyat 6 April 2014
Kedaulatan Rakyat 6 April 2014hastapurnama
 
Pikiran Rakyat 6 April 2014
Pikiran Rakyat 6 April 2014Pikiran Rakyat 6 April 2014
Pikiran Rakyat 6 April 2014hastapurnama
 
Pikiran Rakyat 7 April 2014
Pikiran Rakyat 7 April 2014Pikiran Rakyat 7 April 2014
Pikiran Rakyat 7 April 2014hastapurnama
 
Kedaulatan Rakyat 8 Maret 2014
Kedaulatan Rakyat 8 Maret 2014Kedaulatan Rakyat 8 Maret 2014
Kedaulatan Rakyat 8 Maret 2014hastapurnama
 
Pikiran Rakyat 8 Maret 2014
Pikiran Rakyat 8 Maret 2014Pikiran Rakyat 8 Maret 2014
Pikiran Rakyat 8 Maret 2014hastapurnama
 
Pikiran Rakyat 3 Maret 2014
Pikiran Rakyat 3 Maret 2014Pikiran Rakyat 3 Maret 2014
Pikiran Rakyat 3 Maret 2014hastapurnama
 
Kedaulatan Rakyat 3 Maret 2014
Kedaulatan Rakyat 3 Maret 2014Kedaulatan Rakyat 3 Maret 2014
Kedaulatan Rakyat 3 Maret 2014hastapurnama
 
Pikiran Rakyat 2 April 2014
Pikiran Rakyat 2 April 2014Pikiran Rakyat 2 April 2014
Pikiran Rakyat 2 April 2014hastapurnama
 
Republika 2 April 2014
Republika 2 April 2014Republika 2 April 2014
Republika 2 April 2014hastapurnama
 
Pikiran Rakyat 1 April 2014
Pikiran Rakyat 1 April 2014Pikiran Rakyat 1 April 2014
Pikiran Rakyat 1 April 2014hastapurnama
 
Kedaulatan Rakyat 1 April 2014
Kedaulatan Rakyat 1 April 2014Kedaulatan Rakyat 1 April 2014
Kedaulatan Rakyat 1 April 2014hastapurnama
 
Kedaulatan Rakyat 30 Maret 2014
Kedaulatan Rakyat 30 Maret 2014Kedaulatan Rakyat 30 Maret 2014
Kedaulatan Rakyat 30 Maret 2014hastapurnama
 
Pikiran Rakyat 30 Maret 2014
Pikiran Rakyat 30 Maret 2014Pikiran Rakyat 30 Maret 2014
Pikiran Rakyat 30 Maret 2014hastapurnama
 
Republika 30 Maret 2014
Republika 30 Maret 2014Republika 30 Maret 2014
Republika 30 Maret 2014hastapurnama
 
Media Indonesia 30 Maret 2014
Media Indonesia 30 Maret 2014Media Indonesia 30 Maret 2014
Media Indonesia 30 Maret 2014hastapurnama
 
Kedaulatan Rakyat 29 Maret 2014
Kedaulatan Rakyat 29 Maret 2014Kedaulatan Rakyat 29 Maret 2014
Kedaulatan Rakyat 29 Maret 2014hastapurnama
 
Pikiran Rakyat 29 Maret 2014
Pikiran Rakyat 29 Maret 2014Pikiran Rakyat 29 Maret 2014
Pikiran Rakyat 29 Maret 2014hastapurnama
 
Republika 29 Maret 2014
Republika 29 Maret 2014Republika 29 Maret 2014
Republika 29 Maret 2014hastapurnama
 
Media Indonesia 29 Maret 2014
Media Indonesia 29 Maret 2014Media Indonesia 29 Maret 2014
Media Indonesia 29 Maret 2014hastapurnama
 
Kedaulatan Rakyat 28 Maret 2014
Kedaulatan Rakyat 28 Maret 2014Kedaulatan Rakyat 28 Maret 2014
Kedaulatan Rakyat 28 Maret 2014hastapurnama
 

Mehr von hastapurnama (20)

Kedaulatan Rakyat 6 April 2014
Kedaulatan Rakyat 6 April 2014Kedaulatan Rakyat 6 April 2014
Kedaulatan Rakyat 6 April 2014
 
Pikiran Rakyat 6 April 2014
Pikiran Rakyat 6 April 2014Pikiran Rakyat 6 April 2014
Pikiran Rakyat 6 April 2014
 
Pikiran Rakyat 7 April 2014
Pikiran Rakyat 7 April 2014Pikiran Rakyat 7 April 2014
Pikiran Rakyat 7 April 2014
 
Kedaulatan Rakyat 8 Maret 2014
Kedaulatan Rakyat 8 Maret 2014Kedaulatan Rakyat 8 Maret 2014
Kedaulatan Rakyat 8 Maret 2014
 
Pikiran Rakyat 8 Maret 2014
Pikiran Rakyat 8 Maret 2014Pikiran Rakyat 8 Maret 2014
Pikiran Rakyat 8 Maret 2014
 
Pikiran Rakyat 3 Maret 2014
Pikiran Rakyat 3 Maret 2014Pikiran Rakyat 3 Maret 2014
Pikiran Rakyat 3 Maret 2014
 
Kedaulatan Rakyat 3 Maret 2014
Kedaulatan Rakyat 3 Maret 2014Kedaulatan Rakyat 3 Maret 2014
Kedaulatan Rakyat 3 Maret 2014
 
Pikiran Rakyat 2 April 2014
Pikiran Rakyat 2 April 2014Pikiran Rakyat 2 April 2014
Pikiran Rakyat 2 April 2014
 
Republika 2 April 2014
Republika 2 April 2014Republika 2 April 2014
Republika 2 April 2014
 
Pikiran Rakyat 1 April 2014
Pikiran Rakyat 1 April 2014Pikiran Rakyat 1 April 2014
Pikiran Rakyat 1 April 2014
 
Kedaulatan Rakyat 1 April 2014
Kedaulatan Rakyat 1 April 2014Kedaulatan Rakyat 1 April 2014
Kedaulatan Rakyat 1 April 2014
 
Kedaulatan Rakyat 30 Maret 2014
Kedaulatan Rakyat 30 Maret 2014Kedaulatan Rakyat 30 Maret 2014
Kedaulatan Rakyat 30 Maret 2014
 
Pikiran Rakyat 30 Maret 2014
Pikiran Rakyat 30 Maret 2014Pikiran Rakyat 30 Maret 2014
Pikiran Rakyat 30 Maret 2014
 
Republika 30 Maret 2014
Republika 30 Maret 2014Republika 30 Maret 2014
Republika 30 Maret 2014
 
Media Indonesia 30 Maret 2014
Media Indonesia 30 Maret 2014Media Indonesia 30 Maret 2014
Media Indonesia 30 Maret 2014
 
Kedaulatan Rakyat 29 Maret 2014
Kedaulatan Rakyat 29 Maret 2014Kedaulatan Rakyat 29 Maret 2014
Kedaulatan Rakyat 29 Maret 2014
 
Pikiran Rakyat 29 Maret 2014
Pikiran Rakyat 29 Maret 2014Pikiran Rakyat 29 Maret 2014
Pikiran Rakyat 29 Maret 2014
 
Republika 29 Maret 2014
Republika 29 Maret 2014Republika 29 Maret 2014
Republika 29 Maret 2014
 
Media Indonesia 29 Maret 2014
Media Indonesia 29 Maret 2014Media Indonesia 29 Maret 2014
Media Indonesia 29 Maret 2014
 
Kedaulatan Rakyat 28 Maret 2014
Kedaulatan Rakyat 28 Maret 2014Kedaulatan Rakyat 28 Maret 2014
Kedaulatan Rakyat 28 Maret 2014
 

Kürzlich hochgeladen

DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxwawan479953
 
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...MuhammadSyamsuryadiS
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...pipinafindraputri1
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)MustahalMustahal
 
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024editwebsitesubdit
 
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptxSusanSanti20
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxrizalhabib4
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAppgauliananda03
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfWidyastutyCoyy
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxdpp11tya
 
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdfmengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdfsaptari3
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptnabilafarahdiba95
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...Kanaidi ken
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxJuliBriana2
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxMateri Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxSaujiOji
 
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024RoseMia3
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfEniNuraeni29
 

Kürzlich hochgeladen (20)

DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
 
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdfmengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxMateri Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
 
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
 

Media Indonesia 11 Maret 2014

  • 1. ASUPAN omega 3 atau minyak ikan dapat meningkatkan kualitas tidur anak. Demikian hasil penelitian Universitas Oxford yang dipublikasi dalam Journal of Sleep Research. Peneliti menyimpulkan itu setelah melakukan percobaan yang melibatkan 362 anak usia 7-9 tahun dari 74 sekolah dasar. Peneliti memberi anak-anak asupan omega 3 yang bersumber dari alga selama 16 pekan. Persoalan tidur para partisipan yang dipilih tidak diper- hatikan dan mereka tidak memiliki persoalan dalam bela- jar membaca. Sebelum masa pemberian asupan omega 3 dimulai, peneliti juga mewawancarai orangtua mengenai kebiasaan tidur anak dan kemampuan belajarnya. Di akhir penelitian diketahui bahwa asupan omega 3 mem- buat anak-anak menikmati kualitas tidur lebih rata- rata 58 menit dan tujuh kali lebih sedikit yang ter- jaga tiba-tiba di malam hari. (CTV/ Kid/X-4) ‘KALAU ingin mutiara, menyelamlah ke da- sar laut dalam. Kalau ingin mendapatkan rasa keadilan, kehidupan yang penuh dengan rasa sejahtera, bergabunglah de- ngan arus Gerakan Perubahan Restorasi Indonesia’. Sepotong paragraf dari biografi Surya Paloh Matahari Restorasi: Sang Ideolog yang diluncurkan di Hotel Grand Hyatt Jakarta, kemarin, itu menggambarkan ketekunan dan konsistensi perjuangan Surya Paloh mewujudkan pemikiran menghadirkan rakyat yang sejahtera, dan bangsa yang bermartabat. Mantan Wapres Jusuf Kalla (JK) me- nyampaikan apresiasi kepada Surya Paloh. JK menilai Surya ialah seorang sa- habat dan memiliki pandangan luas dan berusaha mencapai keyakinannya. JK lalu menuturkan percakapan de- ngan Surya tentang proses perdamaian di Aceh pada 2005. “Dia (Surya) ulti- matum saya enam bulan untuk menda- maikan Aceh. Jika tidak, dia yang akan ambil alih. Singkat cerita, saya berhasil mendamaikan Aceh dan itu hanya lima bulan,” ujar JK diikuti tawa undangan dari berbagai kalangan tersebut. Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X mengakui gagasan Surya Paloh didasari dari kondisi bangsa yang meng- alami krisis identitas, kepercayaan, dan ideologi yang kemudian berdampak pada krisis politik, ekonomi, dan budaya. Sementara itu, penulis buku Surya Pa- loh, Usamah Hisyam, mengungkapkan untold story tentang Surya yang ditawari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono se- belum Pilpres 2004. SBY meminta Surya mendukungnya menjadi presiden dan jika berhasil, Sur- ya akan diberikan jabatan menteri ko- munikasidaninformatika.Suryamenolak. SBY menawari jabatan lebih tinggi, yakni Ketua Dewan Pertimbangan Presiden, dan Surya kembali menolak tawaran itu. “Akhirnya, Surya (bisa) menerima ta- waran SBY dengan catatan jika terpilih, SBY harus menjalankan ideologi restorasi gerakan perubahan. Salah satu keingin- an Surya dari ideologi restorasi ialah pemberantasan korupsi. Pemberantasan korupsi oleh pemerintahan SBY dalam 10 tahun ini hanya 15% yang diungkapkan. Selebihnya, pemberantasan korupsi pada masa sebelum pemerintahan SBY,” tutur Usamah. (Yah/X-3) DIKA DANIA KARDI S EJUMLAH negara di kawasan Asia Tenggara memperketat pengamanan di bandara dan penerbangan mereka. Lang- kah itu diambil setelah muncul spe- kulasi terorisme di balik hilangnya pesawat Malaysia Airlines (MAS) nomor penerbangan MH 370 sebab adanya dua penumpang berpaspor curian. Negara anggota ASEAN yang mem- perketat pengamanan itu di antara- nya Vietnam, Thailand, Filipina, Kamboja, dan Malaysia. Di Indone- sia, menurut Menko Polkam Djoko Suyanto, pengetatan pengamanan berjalan otomatis sejak adanya kasus MAS tersebut. Wakil Kepala Administrasi Pener- bangan Sipil Vietnam Dinh Viet Thang menyatakan saat ini negerinya berada di fase siaga I. Filipina, lewat Juru Bicara Kepresidenan Edwin Lacierda, memerintahkan biro imi- grasi meninjau kembali prosedur pengamanan negara. “Itu jelas (tragedi MH 370) membe- rikan kita (waktu) berhenti sejenak untuk melihat ke dalam prosedur keamanan kita lagi,” kata Lacierda dalam konferensi pers yang disiarkan televisi lokal. Berkenaan dengan penumpang berpaspor curian, otoritas Malaysia telah mengidentifikasi satu dari peng- guna dua paspor curian atas nama Luigi Maraldi (Italia) dan Christian Kozel (Austria). Identifikasi itu dida- pat dari rekaman CCTV bandara In- ternasional Kuala Lumpur (KLIA). “Saya dapat mengonfirmasi bahwa dia bukan warga negara Malaysia, tetapi saya tidak dapat mengungkap- kan dari negara mana ia berasal,” ujar Inspektur Jenderal Polisi Malay- sia Tan Sri Khalid Abu Bakar. Pada kesempatan itu Tan memban- tah dugaan pengguna paspor itu dari Xin Jiang, China. Sebelumnya, media massa China berspekulasi kelompok separatis dari Xin Jiang bertanggung jawab atas hilangnya MH 370. Namun, bagaimanapun kasus bo- bolnya sistem pengamanan imigrasi di KLIA itu sangat disesalkan. Sekre- taris Jenderal Interpol Jenderal Ro- nald Noble mempertanyakan kenapa basis data tidak digunakan maksimal sehingga terjadi tragedi yang meng- hentak semua pihak. Diperluas Hingga berita ini diturunkan pukul 23.00 WIB, pencarian pesawat NH 370 yang melibatkan 10 negara belum membuahkan hasil. Padahal, proses pencarian pesawat Boeing 777-200 berpenumpang 239 orang dalam pe- nerbangan Kuala Lumpur-Beijing itu diperluas menjadi 100 mil laut dari titik pertama kali pesawat hilang dari radar pada Sabtu (8/3). Radar tercanggih yang bisa mende- teksi bahkan sebuah bola sepak dari ratusan kaki di udara juga gagal mendapatkan titik terang di perairan antara pesisir timur Malaysia dan pesisir selatan Vietnam seluas 27 ribu km persegi. Menurut citra satelit milik AS, tidak ada bukti terjadi ledakan di udara pada saat pesawat itu hilang. Di sisi lain, seperti dikutip New Strait Times, warga Kelantan, Malaysia, Alif Fathi Abdul Hadi, mengaku melihat sinar putih menuju Laut China Selatan di hari hilangnya MH 370. Alif telah me- laporkan hal itu ke Badan Penegakan Maritim Malaysia (MMEA). Kepala Otoritas Penerbangan Sipil Malaysia Azharuddin Abdul Rahman mengatakan saat ini semua kemung- kinan penyebab hilangnya pesawat bisa saja terjadi. “Kami belum menemukan apa pun yang tampak sebagai bagian dari pesawat,” ujarnya. (Reuters/Xinhua/ Bernama/Mad/Kid/X-4) dika@mediaindonesia.com Berita terkait hlm 10 dan 20 SELASA, 11 MARET 2014 / NO. 12013 / TAHUN XLV / 28 HALAMAN Pemasangan Iklan & Customer Service: 021 5821303 No Bebas Pulsa: 08001990990 e-mail: cs@mediaindonesia.com Rp2.900/eks (di luar P. Jawa Rp3.100/eks) Rp67.000/bulan (di luar P.Jawa + ongkos kirim) Harian Umum Media Indonesia @ MIdotcom Iktikad Jahat Jerat Kebijakan Century Kebijakan bisa bergeser ke pidana jika menguntungkan diri sendiri, orang lain, atau korporasi, serta merugikan negara. Skandal Century, Hlm 3 Merapi Semburkan Asap Campur Abu Keluarnya asap bercampur abu dari Gunung Merapi secara kronologi karena pengaruh gempa tektonik di Kabupaten Malang, Jawa Timur. Gunung Berapi, Hlm 12 Dari Polusi ke Ekstradisi Pemerintah Singapura tengah menyempurnakan RUU yang dapat menyeret pelaku pembakaran hutan di mancanegara, termasuk Indonesia. Fokus Internasional, Hlm 22-23 Omega3danTidurAnak ASEANPerketat Penerbangan Muncul spekulasi hilangnya pesawat MH 370 akibat aksi terorisme karena adanya dua penumpang berpaspor curian. MI/ADAM DWI Konsistensi sangIdeolog Gagasan Surya Paloh didasari dari kondisi bangsa yang mengalami krisis identitas. PEMILIHAN umum ialah hajatan luar biasa penting untuk mengubah kehidupan rakyat menjadi lebih baik. Yang jadi pertanyaan, masih patutkah misi suci itu kita cuatkan jika hampir seluruh anggota DPR saat ini kembali mencalonkan diri? Fakta itulah yang terungkap dari hasil penelitian Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi). Menurut peneliti senior Formappi, Lucius Karus, lebih dari 90% ang- gota DPR periode 2009-2014 menahbiskan diri lagi sebagai calon anggota legislatif pada pemilu 9 April mendatang. Formappi pun dengan tegas menyatakan mereka yang terbelenggu oleh nafsu memperpanjang kekuasaan itu tak layak dipilih. Alasannya jelas, lantaran selama hampir lima tahun menjabat, mereka tak menunjukkan peran sebagai wakil rakyat. Profesi sebagai anggota DPR di Republik ini memang para- doksal. Anggota DPR ialah jabatan terhormat, tetapi perilaku dan tabiat mereka selama ini malah kerap mengandung cacat. Anggota DPR mengemban amanah yang amat mulia sebagai wakil rakyat, tetapi tindakan mereka justru se- ring menzalimi rakyat. Teramat banyak untuk kita sebutkan betapa buruknya kinerja DPR. Di antara tugas utama, yakni legislasi, ang- garan, dan pengawasan, tak satu pun yang mereka ja- lankan dengan optimal. Da- lam hal legislasi, misalnya, dari target 357 rancangan undang-undang pada perio- de 2009-2014 baru 48 yang diselesaikan. Bagi anggota dewan yang terhormat, sepertinya bukan lagi menjadi aib ketika mem- buka situs porno, tidur, atau gemar membolos dalam sidang. Amat sering rapat paripurna untuk membahas kepentingan negara dan rakyat cuma dihadiri segelintir anggota. Dalam hal pengawasan, DPR larut atau malah menjadi inisiator penyelewengan kebijakan pemerintah. Dugaan per- mintaan tunjangan hari raya dari Komisi VII ke SKK Migas ialah contoh termutakhir perilaku busuk itu. Dalam hal kewenangan anggaran, Badan Anggaran DPR pun seperti telah bersalin wajah menjadi badan penggaruk uang negara. Buktinya, banyak anggota Banggar yang beru- rusan dengan Komisi Pemberantasan Korupsi. Sulit disangkal bahwa amat sedikit prestasi DPR yang bisa dibanggakan. Sebaliknya, teramat banyak sepak terjang ang- gota dewan yang menistakan kehormatan mereka sendiri. Celakanya lagi, mereka sudah mati rasa, perilaku-perilaku cela mereka anggap mulia sehingga terus dilakukan. Dengan potret seburuk itu, masih layakkah kita berharap Pemilu 2014 bisa menghasilkan perubahan ketika caleg petahana mendominasi? Yang pasti, kita pantang berputus asa. Tidak semua anggota dewan berperilaku tak beres. Sya- ratnya pun cuma sederhana, yakni rakyat mesti lebih teliti, lebih cerdas dalam menjatuhkan pilihan. Setelah dari pemilu ke pemilu selalu menjadi objek, su- dah saatnya rakyat dengan gagah memosisikan diri sebagai subjek. Bukan saatnya lagi rakyat terbius oleh bujuk rayu para caleg yang sebenarnya hanya memikirkan kepentingan pribadi dan kelompok. Sudah saatnya pula kita bersikap dengan lantang mengatakan tidak kepada mereka yang se- rakah takhta dan harta. Masa depan bangsa ini lima tahun ke depan seutuhnya di tangan rakyat. Rakyat ialah juri yang punya kuasa penuh untuk menentukan pemenang dalam kontestasi pemilu mendatang demi terwujudnya perubahan. Kita tidak ingin Pemilu 2014 seperti pemilu yang sudah- sudah, yang sekadar festival lima tahunan, tapi ujung-ujung- nya cuma menghasilkan anggota legislatif tiada guna. Saatnya Rakyat Bersikap Kita tidak ingin Pemilu 2014 seperti pemilu yang sudah-sudah, yang sekadar festival lima tahunan, tapi ujung-ujungnya cuma menghasilkan anggota legislatif tiada guna. Silakan tanggapi Editorial ini melalui: www.metrotvnews.com SENO BIOGRAFI SURYA PALOH: Tokoh nasional Surya Paloh menyerahkan buku Sang Ideolog kepada Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo dan para undangan, di antaranya (dari kiri) Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, sutradara Garin Nugroho, pengacara Adnan Buyung Nasution, mantan Wapres Jusuf Kalla, Menhut Zulkifli Hasan, dan Mendag M Lutfi saat peluncuran buku yang ditulis Usamah Hisyam tersebut di Jakarta, tadi malam.
  • 2. Kirimkan tanggapan Anda atas berita ini melalui e-mail: interupsi@mediaindonesia.com Facebook: Harian Umum Media Indonesia Twitter: @MIdotcom Tanggapan Anda bisa diakses di metrotvnews.com SELASA, 11 MARET 2014SELEKTA2 BELUM resmi menjadi menteri pemuda dan olahraga (menpora) pun, benih-benih korupsi proyek Hambalang sudah ada di benak Andi Alifian Mallarangeng. Itu- lah salah satu yang mengemuka dalam sidang perdana mantan menpora itu di Pengadilan Tipikor Jakarta, Jakarta, kemarin. Dalam dakwaan jaksa dise- butkan, pada Oktober 2009 sebe- lum dilantik menjadi menpora, Andi pernah dikunjungi petinggi PT Adhi Karya, Teuku Bagus Mokhamad Noor dan Muham- mad Arief Taufiqurrahman, di rumahnya di kawasan Cilangkap, Jakarta Timur. Pada kesempatan itu, jelas jaksa, Teuku menyatakan perusa- haannya ingin berpartisipasi da- lam proyek-proyek di Kemenpora. Bak gayung bersambut, Andi mengutarakan rencananya meng- gabungkan fasilitas belajar dan olahraga bertaraf internasional di Hambalang, Bogor. Tidak lama setelah dilantik, Andi melakukan pertemuan de- ngan pejabat Kemenpora dan meminta Sesmenpora Wafid Mu- harammemaparkanproyekHam- balang. Kala itu, Wafid menguta- rakan ada masalah karena belum ada sertifikat tanah dan rencana anggaran masih disusun. “Wafid pun diminta untuk mengatasi semua persoalan itu. KorupsiDisemaisebelumJadiMenteri Menteri Ramai-Ramai AjukanCuti Kampanye SEJUMLAH menteri Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) II telah mengajukan cuti dalam rangka kampanye pemilu. Hal itu dikemukakan Sekretaris Kabinet Dipo Alam di Kantor Presiden, Jakarta, kemarin. “Adaenammenteriasalpartaipolitikmengaju- kan cuti kampanye. Mereka diberi jatah cuti dua hari dalam seminggu, di luar Sabtu dan Minggu. Nama-namanya saya lupa,” kata Dipo. Menteri Sekretaris Negara Sudi Silalahi mem- benarkan pernyataan Dipo tersebut. Menurut Sudi, Menko Perekonomian Hatta Rajasa, Men- teri Perhubungan EE Mangindaan, dan Menteri Koperasi dan UKM Syariefuddin Hasan ter- masuk menteri KIB II yang mengajukan cuti. Menteri Komunikasi dan Informatika Tifatul Sembiring juga mengaku sudah mengajukan cuti yang menjadi haknya sebagai anggota KIB II. “Kami lima tahun tidak ada cuti. Masak cuma cuti enam hari (selama kampanye) diprotes? Ini sudah lima tahun. Pegawai negeri saja setiap tahun cuti 12 hari kerja,” ujar Tifatul. Anggota Dewan Syura Partai Keadilan Sejah- tera (PKS) itu menyebutkan sejawatnya, yakni Menteri Pertanian Suswono, juga melakukan hal serupa. Hatta Rajasa yang juga Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) menegaskan telah mengajukan cuti kepada Presiden. “Tetapi tentu kalau Presiden membutuhkan atau ada tugas negara, (saya) akan prioritaskan meskipun cuti,” ungkap Hatta. Dalam KIB II ada 18 menteri yang berasal dari partai politik, tiga di antaranya menjabat ketua umumparpol,yakniHattaRajasa,MenteriAgama Suryadharma Ali, dan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Muhaimin Iskandar. Menko Kesra Agung Laksono dan Sharif Cicip Sutardjo menja- bat Wakil Ketua Umum Partai Golkar. Saat menanggapi para menteri KIB II menga- jukan cuti untuk kampanye pemilu, pimpinan Bawaslu Daniel Zuchron mengemukakan hak politik menteri dan kepala daerah dijamin. “Tetapi hak publiknya, mereka harus ter- buka,” tandas Daniel. Artinya, pejabat tersebut dilarang keras menggunakan fasilitas negara. Seluruh fasili- tas yang menjadi bawaannya dilarang keras untuk digunakan. “Dan itu sudah menjadi kelaziman.” (Mad/AB/X-3) PengawasanDPRDinilaiSaratKepentingan KINERJA DPR RI periode 2009- 2014 terus mendapat sorotan buruk dari beberapa kalangan. Tidak hanya fungsi legislasi dan budgeting yang banyak dikritik, pelaksanaan fungsi pengawasan dari anggota DPR periode itu juga dinilai masih jauh dari harapan masyarakat. Pengamat politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Siti Zuhro menilai fungsi pengawasan yang dilakukan anggota dewan saat ini masih dilandasi kepen- tingan fraksi atau partai mereka dan belum menyentuh substansi persoalan. “Saya melihat belum ada ini- siatif murni dari sebagian besar anggota dewan saat melaksana- kan fungsi pengawasan terha- dap kinerja pemerintah. Nuansa politiknya lebih kental jika diban- dingkan dengan memperjuang- kan kepentingan masyarakat,” kata Siti, kemarin. Menurut Siti, hal itu disebab- kan sebagian anggota DPR yang saat ini hampir 90% mencalonkan kembali masih belum memahami fungsi pengawasan yang melekat pada diri mereka. Faktor lain penyebab fungsi pengawasan lemah, tambah Siti, ialah mereka terjebak di aspek moral dan etika. “Itu bisa dilihat dari peran Badan Kehormatan (BK) DPR yang juga lemah terha- dap sesama anggota dewan.” Sebelumnya, peneliti Indonesia Budget Center Roy Salam menga- takan anggaran DPR 2009-2014 untuk legislasi mencapai Rp2 tri- liun. “Dari anggaran itu, 70% di- gunakan untuk kunjungan kerja, termasuk untuk studi banding ke luar negeri. Namun, dengan ang- garan sebanyak itu, DPR kurang berprestasi. Fungsi pengawasan, penganggaran, apalagi legislasi, tidak berjalan baik,” kata Roy. Ketua Badan Kehormatan DPR Trimedya Panjaitan mengakui ke- benaran penilaian-penilaian itu. Menurut dia, penyebab rendah- nya kualitas anggota dewan ialah kondisi ekonomi kebanyakan anggota DPR itu relatif baik, tetapi rasa pengabdian mereka untuk negara minim. “Orientasi mereka beda. Bu- kan mengabdi kepada negara, melainkan bagaimana duit yang keluar bisa balik kembali,” ujar Trimedya. (Nov/Mad/*/X-6) MADimintaAturBatas MaksimalPengajuanPK PEMERINTAH meminta Mah- kamah Agung (MA) membuat pembatasan terhadap jumlah maksimal upaya peninjauan kembali (PK) yang diajukan pihak beperkara. Menteri Hu- kum dan HAM Amir Syamsud- din mengkhawatirkan PK yang dilakukan berkali-kali menim- bulkan ketidakpastian hukum. “MA tentunya akan bersikap dan kita harapkan meluruskan masalah ini,” kata Amir seusai rapat terbatas di Kantor Presi- den, kemarin. Ia menyebutkan sikap MA untuk menyikapi putusan Mah- kamahKonstitusi(MK)itusebisa mungkin dikeluarkan dalam waktu dekat. “Supaya terjemah- annya tidak membingungkan masyarakat,” ujarnya. Namun, Amir menolak apa- bila putusan itu menguntung- kan gembong narkoba. Ia me- nyebutkan amat mungkin PK hanya berpengaruh pada kasus tertentu yang novum-nya baru ditemukan setelah putusan PK pertama. “Saya kira tidak. Bagi kita, hukum kan harusnya me- ngandung kepastian, keadilan, dan manfaat, itu tetap jadi pe- gangan,” pungkasnya. Hal senada dikatakan hakim agung Gayus Lumbuun yang menyebutkan putusan MK bu- kan berarti membiarkan PK bisa dilakukan berulang kali tanpa batas. “Tentu harus dibatasi. Kalautidak,bakalmenimbulkan ketidakpastian hukum.” Menurut Gayus, putusan MK hanya membatalkan batas PK yang cuma bisa sekali dilaku- kan. Namun, bukan berarti pu- tusan tersebut melarang adanya pembatasanjumlahPKyangdia- jukan. “Di sini pemerintah dan DPR harus segera menyikapi untuk merespons kekosongan hukum Pasal 268 ayat 3 KUHAP itu. MA pun bisa menerbitkan peraturan MA untuk mengatur pengajuan PK itu,” ujarnya. Pakar hukum Universitas Pa- rahyangan, Bandung, Asep War- lan Yusuf sependapat bahwa tidak semua kasus bisa diajukan PK lebih dari satu kali. Namun, pakar hukum pidana Mudzakir menilai putusan MK tersebuttidakmembatalkanper- syaratan administrasi dari me- kanisme pengajuan PK. Usulan pembentukan peraturan MA de- ngan membatasi dua kali peng- ajuanPK,menurutnya,dianggap bertentangan dengan semangat putusan MK. (Che/AI/*/X-6) MI/SUSANTO SIMAK DAKWAAN: Mantan Menpora Andi Mallarangeng, terdakwa kasus dugaan korupsi proyek pembangunan pusat olahraga Hambalang, menyi- mak dakwaan saat sidang perdana di Pengadilan Tipikor Jakarta, kemarin. Percepat Proses Hukum Pembakar Hutan di Riau Tindakan pembakaran hutan di Riau sudah dalam kategori parah. Mereka sudah mengincar hutan konservasi yang seharusnya dilindungi. RUDI KURNIAWANSYAH P ENYELIDIKAN terhadap pelaku pembakaran hutan Riau mulai menemukan titik terang. Setelah 26 tersangka ditetapkan, seorang anggota TNI-AD Sersan Kepala (Serka) Sudigdo juga sedang diproses hukum. Cukong kayu perambahan hutan itu dituduh ikut sebagai pembakar hutan di kawasan konservasi cagar biosfer Giam Siak Kecil, beserta para cukong kayu lain, yakni Giran, Buyung, Ucup, Ucok, dan Udin. Mereka dibekuk tim satgas penanggulangan kabut asap Riau sebagai cukong kayu perambah- an hutan konservasi seluas 705 ribu hektare (ha). “Anggota TNI itu sudah diproses. Sekarang menunggu sidang tersangka. Oknum itu dikem- balikan ke kesatuannya di Kantor Minvetcad Dumai,” kata Kepala Penerangan Korem 031/Wirabima Mayor Sukri Hendri di Pekanbaru, kemarin. Sejauh ini penindakan hukum ter- hadap para pelaku kejahatan pemba- karan hutan dan lahan di Riau terus berlangsung. Tim satgas penanggu- langan bencana kabut asap bersama pihak kepolisian telah menetapkan sedikitnya 29 tersangka. “Puluhan perusahaan kehutanan dan perkebunan menjadi incaran karena diduga terlibat dalam aksi kejahatan yang mengakibatkan kabut asap selama dua bulan terakhir. Satu perusahaan sedang kami selidiki,” terang Kepala Bidang (Kabid) Humas Polda Riau Ajun Komisaris Besar Guntur Aryo Tejo. Di sisi lain, Presiden Susilo Bam- bang Yudhoyono memerintahkan Kepala Kepolisian Republik Indonesia Jenderal Sutarman untuk memperce- pat proses hukum terhadap para ter- sangka pembakaran lahan di Riau. “Saya instruksikan pelaksanaan penindakan dan proses hukum di- percepat sehingga tidak begitu saja ceroboh sengaja bakar dan tidak tanggung jawab. Akibatnya menyu- sahkan ratusan ribu masyarakat, mengganggu penerbangan dan ak- tivitas lain,” kata Presiden dalam rapat kabinet terbatas di kantornya, Jakarta, kemarin. Presiden menegaskan sebenarnya pemerintah sudah bekerja, tapi pem- bakaran masih belum sepenuhnya teratasi dan terus terang situasi masih belum baik. Presiden menjelaskan ada dua faktor penyebab kebakaran hutan dan lahan, yakni adanya cuaca ekstrem dan kelalaian manu- sia. “Dilakukan secara sengaja oleh penduduk lokal atau perusahaan, dampaknya akan jauh lebih besar,” tambah Yudhoyono. Di tempat yang sama, sebelum rapat kabinet dimulai, Menko Kesra Agung Laksono menyebutkan pemba- karan itu sudah dalam kategori parah. Para pembakar sudah mengincar hutan konservasi yang seharusnya dilindungi. “Terutama di Dumai dan Bengkalis mereka bakar hutan konservasi. Pe- merintah bakal mencari siapa aktor utamanya,” kata Agung. Sementara itu, Dinas Kesehatan Provinsi Riau melaporkan sebanyak 44.456 warga terserang penyakit akibat asap dan 38.744 di antaranya terkena penyakit infeksi saluran per- nafasan atas (ISPA). “Jumlah sebenarnya mungkin jauh lebih besar jika warga memeriksakan diri ke rumah sakit dan puskesmas,” kata Kepala Dinas Kesehatan Riau Zainal Arifin. Selain ISPA, sebanyak 2.045 men- derita penyakit kulit, 1.476 terserang asma, 1.374 penyakit mata, dan 417 penyakit kronis pneumonia. (Mad/ Che/X-7) rudi@mediaindonesia.com Beberapa hari kemudian ter- dakwamemperkenalkanadiknya, yakni Choel Mallarangeng, ke- pada Wafid di ruangan terdakwa dan mengatakan adiknya akan banyak membantu urusan Ke- menpora,” jelas jaksa Supardi. Untuk menyelesaikan sertifikat Hambalang, imbuhnya, Wafid meminta bantuan M Nazaruddin dan Mindo Rosalina Manulang. Nazaruddin menyampaikannya ke Anas Urbaningrum dan Anas yang kala itu menjabat Ketua Fraksi Partai Demokrat di DPR memerintahkan anggota Komisi II Ignatius Mulyono untuk meng- urusnya di BPN. Anggaran yang membengkak dari Rp125 miliar menjadi Rp2,5 triliun, papar jaksa Irene Putrie, juga tak lepas dari kedekatan Andi dengan anggota Komisi X DPR. Akibat perbuatannya, Andi didakwa memperkaya diri sendiri dan orang lain yang merugikan negara Rp463,391 miliar. Ia di- duga menerima Rp4 miliar plus US$500 ribu. Andi keberatan atas dakwaan jaksa. “Sayangnya dakwaan itu isinyalebihbanyakasumsi,speku- lasi-spekulasi, maupun kejadian- kejadian yang dihubung-hubung- kan, yang tidak adil bagi saya,” ucapnya seusai sidang. (RA/X-8) SURAT UNTUK PRESIDEN: Siswa kelas V SD Negeri 025 Rumbai, Ihsan Wafdullah, menunjukkan isi surat yang akan dikirim ke Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Kantor Pos Pekanbaru, Riau, kemarin. Ihsan berharap dengan dikirimnya surat tersebut, Presiden Yudhoyono lebih serius memperhatikan penanganan kabut asap akibat kebakaran lahan dan hutan di Riau karena sudah empat pekan mengganggu aktivitas belajar-mengajar. ANTARA/RONY MUHARRMAN
  • 3. SELASA, 11 MARET 2014 SKANDAL CENTURY 3 RAJA EBEN LUBIS P O L E M I K s e p u t a r kebijakan pembe- rian fasilitas penda- naan jangka pendek (FPJP) dan penetapan Bank Century sebagai bank gagal yang berdampak sistemis hingga merugikan negara Rp7,4 triliun masih bergulir. Benarkah sebuah kebijakan bisa dijerat pidana? Pakar hukum pidana UII Mudzakir menyatakan sebuah kebijakan tidak bisa dipidana ketika kebijakan itu melalui proses administrasi yang se- suai dengan aturan dan me- miliki iktikad baik. Namun, lanjutnya, ketika dalam kebijakan tersebut terselubung iktikad buruk un- tuk menguntungkan diri sen- diri, orang lain, atau korporasi serta merugikan keuangan ne- gara, kebijakan bisa bergeser ke hukum pidana. Kasus Century, menurutnya, bisa masuk ranah hukum pi- dana. “Pernyataan keliru jika kebijakan tidak bisa dipidana. Inilah tugas KPK untuk meng- analisis dan mencari tahu iktikad jahat melalui serang- kaian keputusan yang dibuat dalam kasus Century dan me- nelusuri aliran dana itu,” kata dia saat dihubungi (10/3). Saat ditanya jika dalam pro- ses pengambilan keputusan FPJP menggunakan data tidak benar atau tidak sesuai dengan kondisi riil, menurut Mudza- kir, hal itu merupakan per- buatan melawan hukum ad- ministrasi. Untuk bisa masuk tataran pidana, harus dicari tahu soal alasan seseorang menggunakan data tidak benar tapi tetap mengeluarkan kepu- tusan. Contohnya, administrasi keuangan perbankan, kurang hati-hati, salah manajemen, dan salah membuat laporan saja bisa pidana. “KPK harus hati-hati dan cermat membe- dah mana hukum adminstrasi dan pidana,” ujarnya. Mengenai pernyataan man- tan Ketua Komite Stabilitas Sistem Keuangan Sri Mul- yani yang mengatakan alasan keputusan penetapan Bank Century sebagai bank gagal berdampak sistemis ialah berdasarkan insting, menu- rut Mudzakir itu alasan yang dibuat-buat untuk membenar- kan perbuatannya yang tidak berdasarkan data. “Kalau itu bisnis pribadi dia, ya, boleh-boleh saja. Ini kan ke- bijakan publik yang menggu- nakan uang negara, tidak bisa hanya dengan insting.” Menurutnya, kebijakan pub- lik diambil berdasarkan data akurat di lapangan dan diper- tanggungjawabkan secara hukum. Melawan hukum Secara terpisah, pakar hu- kum pidana Universitas In- donesia Topo Santoso me- negaskan suatu kebijakan diambil untuk menghadapi situasi tertentu ketika dalam prosesnya ada syarat-syarat tertulis yang harus terpenuhi secara administratif. Kebijakan dapat masuk ra- nah pidana bukan hanya ad- ministrasi jika dalam proses pengambilan kebijakan terjadi perbuatan melawan hukum, seperti menerima suap atau gratifikasi yang berimplikasi memengaruhi kebijakan yang akan diambil. Jika tidak ada perbuatan melawan hukum dalam proses pengambilan kebijakan ketika semua syarat administrasi sudah memenuhi syarat yang ditentukan, kebijakan tidak bisa dipidanakan. “Yang perlu didalami a- pakah seluruh persyaratan sudah dipenuhi atau tidak dan apakah dalam proses pengambilan kebijakan ada perbuatan melawan hukum. Jika iya, itu bisa dipidana- kan,” kata Topo. Terkait dengan disebutnya 67 kali nama mantan Guber- nur Bank Indonesia yang seka- rang menjabat wakil presiden, Boediono, dalam dakwaan terdakwa kasus bank Century Budi Mulya, itu masih perlu pendalaman. “Penyebutan seseorang da- lam suatu dakwaan bukan berarti otomatis ikut bersalah karena harus ada tindak lan- jut dari penyebutan tersebut,” kata pakar hukum tata negara Universitas Sriwijaya, Palem- bang, Amzulian Rivai. (AI/X-5) raja_eben @mediaindonesia.com Kebijakan bisa bergeser ke pidana jika menguntungkan diri sendiri, orang lain, atau korporasi, serta merugikan negara. Iktikad Jahat JeratKebijakan Century ANTARA/GERI ADITYA PEMBERIAN FPJP: Wakil Presiden Boediono memberikan keterangan pers seusai menjalani pemeriksaan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi dalam kasus Bank Century di kantor Wapres, Jakarta, Sabtu (23/11/13). Boediono menganggap pemberian fasilitas pendanaan jangka pendek (FPJP) untuk Bank Century itu sebagai pekerjaan mulia. KISAH kemarahan mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla karena tidak diberi tahu soal agenda penyelamatan Bank Century patut dicer- mati. Kalla diduga sengaja diisolasi dari agenda terse- but. Padahal, Ketua Umum PMI ini saat itu menjabat pelaksana tugas (plt) presi- den karena Presiden Susilo Bambang Yudhoyono se- dang bertugas ke luar ne- geri. “ Ke m u n g k i n a n a d a kekuasaan lebih besar yang memerintahkan Ke- tua KSSK dan Gubernur BI mengisolasi Jusuf Kalla dari agenda menyelamat- kan Bank Century. Karena JK pernah menolak men- tah-mentah usulan blanket guarantee (penjaminan menyeluruh),” kata anggota Timwas Century Bambang Soesatyo saat dihubungi, kemarin. Menurut dia, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) harus segera me- nemukan siluman atau aktor utama dalam skan- dal korupsi terbesar Bank Century. “Bisa jadi insti- tusi negara seperti Komite Stabilitas Sektor Keuangan (KSSK), Bank Indonesia (BI), dan Lembaga Penja- min Simpanan (LPS) telah diperalat untuk menjarah dengan berkedok penyela- matan bank,” kata dia. Ia menjelaskan kronologi singkat pencairan FPJP Bank Century yang meru- gikan negara Rp683 miliar dan Rp6,7 triliun. Menu- rutnya, jika FPJP murni se- bagai keputusan BI dan pe- merintah atau KSSK, pasti dua lembaga tersebut bisa mempertanggungjawabkan dana LPS itu. Namun, kata dia, hingga saat ini yang terjadi jus- tru saling lempar bola. Sri Mulyani menuding BI, Bo- ediono menuding LPS, se- dangkan LPS yang bertang- gung jawab ke presiden menangkis hanya melak- sanakan keputusan BI dan pemerintah (KSSK). “Maka patut diduga, ada siluman lain atau aktor u- tama yang menjadi penye- bab dana talangan Bank Century membengkak, dari Rp632 miliar versi KSSK menjadi Rp2,7 triliun dan terus membengkak sampai Rp6,7 triliun versi siluman.” Ia menuturkan kejang- galan pencairan dan peng- gelembungandanatalangan pada Sabtu dan Minggu (22-23 November 2008). Ke- giatan itu ilegal karena di- laksanakan pada hari libur dan tanpa sepengetahuan Jusuf Kalla sebagai plt pre- siden saat itu. (*/X-5) Jusuf Kalla Diisolasi ANTARA/ROSA PANGGABEAN BUKAN perkara mudah untuk istikamah (teguh pendirian), seperti ditunjukkan Direktur Direktorat Pengawasan Bank I (DPB1) Zainal Abidin dan Deputi Direktur Heru Kristiya- na, dalam menjaga Peraturan Bank Indonesia (PBI). Sikap itu pula yang membuat berang petinggi BI. Bagian pengawasan bank itu menyatakan tidak ada kom- promi dengan Bank Century. Hal itu terkait dengan sikap pemilik Bank Century Robert Tantular yang ‘melempar handuk’ mengatasi kesulitan likuiditas. Dia merengek ke BI dengan mengajukan per- mohonan fasilitas pendanaan jangka pendek (FPJP). Setelah Deputi Senior BI Miranda Swaray Goeltom memanggil kedua pejabat itu, tekanan terhadap keduanya ti- dak berkurang bahkan makin kencang. Mereka berkeras me- nyatakan Bank Century tidak layak mendapat FPJP. Deputi Gubernur Bidang 6 Pengawasan Bank Umum dan Bank Syariah Siti Chalimah Fadjrijah membuat dispo- sisi. “DPB-1 (Direktorat Peng- awasan Bank)-1: Sesuai pesan GBI (Gubernur Bank Indone- sia) tg (tanggal) 31/10 masalah Bank Century hrs dibantu & tidak ada bank yg gagal untuk saat ini, karena bila hal ini ter- jadi akan memperburuk per- bankan & perekonomian kita,” begitu disposisi Fadjrijah. Saat menerima disposisi itu, Zainal Abidin membalasnya. “Bank Century menghadapi risiko tinggi pada risiko kre- dit, pasar, operasional, dan likuiditas,” ujarnya, dikutip dalam dakwaan Budi Mulya, mantan Deputi Gubernur BI Bidang Pengelolaan Moneter dan Devisa. Bank Century, kata dia, ti- dak memenuhi persyaratan untuk mendapatkan FPJP ka- rena mengalami insolvency (ketidakmampuan bayar). Pasalnya, capital adequacy ratio (CAR) alias rasio kecu- kupan modal per September 2008 hanya 2,35%. Padahal, PBI tertanggal 30 Oktober 2008 menyatakan bank yang dapat mengajukan FPJP wajib memi- liki CAR sekurangnya 8%. Aneh bin ajaib bila bos-bos BI ingin mengutak-atik PBI demi Bank Century. Berda- sarkan pemeriksaan BI pada 2005 hingga 2008, bank itu disebutkan telah mengalami permasalahan struktural se- jak lama. Pengawas BI pernah merekomendasikan untuk menutup Bank Century. Saat melihat konsistensi Zainal Abidin, Deputi Guber- nur Bidang 7 Sistem Pem- bayaran, Pengedaran Uang, BPR, dan Perkreditan, S Budi Rochadi (kini sudah meninggal dunia), dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI, menyata- kan kewenangan dan hak su- ara Zainal Abidin diambil alih RDG BI. “Direktur DPBI (Zainal Abidin) tidak mempunyai hak suara,” kata Budi Rochadi. Selanjutnya, RDG BI memu- tuskan pengubahan PBI ten- tang FPJP. Peraturan berlaku per 14 November 2008. “Bank yang dapat FPJP harus memi- liki CAR minimum positif,” demikian salah satu bunyi PBI. Akhirnya, Bank Century men- dapat dana talangan (bailout) dari BI. Robert Tantular pun semringah. (Ade Alawi/P-3) Maaf, Hak Suara Anda Dicabut (2) “JK pernah menolak usulan blanket guarantee.” Bambang Soesatyo Anggota Timwas “Penyebutan seseorang dalam suatu dakwaan bukan berarti otomatis ikut bersalah karena harus ada tindak lanjut.” Amzulian Rivai Pakar hukum tata negara Unsri Palembang “Bank Century menghadapi risiko tinggi pada kredit, pasar, operasional, dan likuiditas.” Zainal Abidin Direktur DPB1 ZAINAL TIDAK SETUJU: Mantan Direktur Direktorat Pengawasan Bank 1 BI Zainal Abidin menunggu pemeriksaan di KPK, Jakarta, Rabu (3/4/13). Zainal merupakan salah satu pejabat BI yang tidak setuju Bank Century mendapat fasilitas pendanaan jangka pendek.
  • 4. JERAT hukum Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) ter- hadap tersangka kasus Ham- balang Anas Urbaningrum, yang dikenakan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), menurut pengacara Firman Wijaya merupakan tindakan kekacauan logika penegakan hukum. “Ini yang menarik dan me- nimbulkanspekulasi.TPPU-nya sudahadaduluansebelumper- buatan pidananya,”cetusnya. Dia menyebutkan, pasal TPPU yang dikenakan terse- but tidak wajar karena me- rupakan delik lanjutan yang muncul setelah ada tindakan korupsi atau delik awalnya. Kliennya, lanjut Firman, tidak ada kaitannya dengan posisi sebagai penyelenggara negara tapi terkena tuduhan dalam kasus Hambalang. “Jika logikanya kalau kasus Kongres dan Hambalang, logi- kanya kalau 2010, maka TP- PUnya terjadi the next, bukan TPPU terjadi sebelumnya dan ini terjadi logika hukum yang tidak jelas,” tegas Firman. Dia menilai, penyitaan yang dilakukan KPK terhadap enam aset Anas yang berada di Ban- tul,Yogjakarta,danJakartame- nimbulkan kebingungan. KPK dinilai hanya mencari- cari ke- terlibatan harta mantan Ketua Umum Partai Demokrat itu dengan kasus Hambalang dan Kongres Partai Demokrat. Sedangkan, terkait penyi- taan terhadap aset tersangka Anas Urbaningrum berupa tanah dan bangunan di Selat Makasar, Jakarta Timur, oleh KPK Jumat lalu, hingga kini be- lum dipasang papan penanda penyitaan. Juru bicara KPK Johan Budi mengatakan sertifikat tanah dan bangunan telah disita, namun bangunan dan tanah tersebut masih bisa digunakan keluarga Anas dan tidak dise- wakan atau diperjualbelikan. “Memang belum dipasang plang, tapi sudah disita yang tidak boleh diperjualbelikan ataudisewakan.Dipergunakan boleh,” jelas Johan. Sementara itu, kemarin KPK memeriksa istri mantan Ben- daharaUmumPartaiDemokrat M Nazaruddin, Neneng Sri Wahyuni.Nenengyangditahan di rumah tahanan Pondok Bambu tiba di gedung KPK tanpa berkomentar apa pun. Selain Neneng, KPK juga memeriksa Juhaeni Alie, adik ketua DPR Marzuki Alie dalam kasusini.PemeriksaanJuhaeni tersebut merupakan pemerik- saan lanjutan setelah Juhaeni jugadiperiksapadaSelasa(4/3). (SU/Ant/P-4) NENENG JADI SAKSI ANAS: Terpidana Neneng Sri Wahyuni tiba di Gedung KPK di Jakarta, kemarin. Neneng diperiksa KPK sebagai saksi untuk tersangka mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum terkait dengan kasus Hambalang. EMIR DITUNTUT 4,5 TAHUN: Mantan anggota DPR dari Fraksi PDIP Emir Moeis menyapa pengunjung seusai dituntut di Pengadilan Tipikor Jakarta, kemarin. Emir dituntut 4 tahun 6 bulan penjara dan denda Rp200 juta dengan subsider 5 bulan penjara dalam kasus dugaan korupsi proyek pengadaan Pembangkit Listrik Tenaga Uap Tarahan, Lampung. ANTARA/WAHYU PUTRO A MI/SUSANTO AnggotaDPRDGroboganDiperiksa TIGA anggota DPRD Kabupaten Grobogan dimintai keterang- annya dalam sidang dugaan suap hakim, dengan terdakwa mantan hakim Pengadilan Tin- dak Pidana Korupsi Semarang Pragsono. Ketiga legislator yang dimin- tai keterangan dalam sidang di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Semarang, kemarin, ialah Heru Santoso, Bambang Guritno, dan Misbach. Ketigasaksitersebutdimintai keterangannya seputar uang yang digunakan mantan Ketua DPRD Kabupaten Grobogan M Yaeni untuk menyuap ha- kim yang menyidangkan kasus korupsi pemeliharaan mobil dinas. Saksi Misbach mengaku sem- patdimintaitolongolehMYaeni yang akan meminjam sejumlah uang. “Pak Yaeni sempat mengirim SMS kepada sejumlah anggota Dewanuntukmeminjamuang,” kata politikus Partai Persatuan Pembangunan itu. Namun, dia mengaku tidak tahu alasan peminjaman uang yang disampaikan M Yaeni. Ia hanya mengetahui ketika itu M Yaeni sedang sakit dan dirawat di rumah sakit saat menjalani persidangan. Daripermohonanpeminjam- an uang itu, dia mengungkap- kan terkumpul uang sekitar Rp41 juta dari para anggota Dewan. Selain tiga anggota DPRD Grobogan, sidang yang dipim- pin hakim ketua Mariyana itu jugamemintaiketeranganman- tan hakim yang sudah divonis lebih dahulu dalam kasus suap tersebut, yakni Kartini Mar- paung. Mariyana ialah Ketua Pengadilan Tindak Pidana Ko- rupsi Semarang. Pengadilan juga meminta kesaksian Asmadinata, man- tan hakim Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Semarang yang juga diadili dalam kasus yang sama. Asmadinata diadili dalam sidang berbeda yang dipimpin oleh hakim ketua Dwiarso Budi Santiarto yang juga menjabat sebagaiWakilKetuaPengadilan Tipikor Semarang. Dalam kasus tersebut, penga- dilan telah menghukum Kartini Marpaung dan Heru Kisband- onoyangdulunyajugamerupa- kanhakimdiPengadilanTindak Pidana Korupsi Semarang. Kartini, Asmadinata, dan Pragsono merupakan hakim yang menyidangkan kasus ko- rupsipemeliharaanmobildinas di DPRD Grobogan. (Ant/P-4) SOELISTIJONO I ZEDRIK Emir Moeis, terdakwa kasus dugaan suap pembangunan Pem- bangkit Listrik Tenaga Uap di Tarahan, Lampung, pada 2004 lalu, dituntut de- ngan hukuman pidana penjara selama empat tahun dan enam bulan. Politisi PDI Perjuangan itu juga mendapatkan pidana denda Rp200 juta subsider lima bulan penjara. “Menyatakan terdakwa se- cara sah dan menyakinkan melakukan tindak pidana ko- rupsi sebagaimana Pasal 11 UU Tipikor, dalam dakwaan kedua,” kata Jaksa Supardi saat membacakan tuntutan di Pengadilan Tindak Pidana Ko- rupsi, Jakarta, kemarin. Jaksa mengungkap hal-hal yang memberatkan tuntutan Emir yakni tidak mendukung pemberantasan korupsi, me- nikmatihasilperbuatan,danti- dak mengakui perbuatan. Ada- pun hal-hal yang meringankan tuntutan seperti belum pernah dihukum, sopan selama persi- dangan, dan masih memiliki tanggungan keluarga. Ketua DPP PDI Perjuangan tersebut terbukti menerima uang sebesar US$357 ribu dari PT Alstom Power Amerika dan PT Marubeni Jepang terkait pembangunan proyek PLTU Tarahan, Lampung, saat ia menjabat sebagai anggota DPR periode 1999-2004. Menurut jaksa Irene Putrie yang membacakan analisis fakta persidangan, uang dari konsorsium Alstom diterima oleh Emir melalui perusaha- an milik anaknya, yaitu PT Arta Nusantara Utama (ANU), yang seolah-olah bekerjasama dengan PT Pasific Resource Incorporate milik Pirooz Mu- hammad yang merupakan makelar dari PT Alstom. “Untuk menangkan konsorsi- um PT Asltom, Pirooz meminta bantuan terdakwa dan benar Pirooz menjanjikan terdakwa mendapat fee setelah dime- nangkan,” ungkap Jaksa Irene. Dia menambahkan, untuk jasanya Pirooz mendapat- kan bayaran dari PT Alstom dan Marubeni Jepang sebesar US$506.000 pada 2005 lalu. Se- dangkan,pada2006,Piroozmen- dapatkan komisi US$554.708. Selanjutnya, Pirooz mengirim- kan uang kepada Emir Moeis melalui transfer lewat rekening PTANUdiBankCenturysebesar US$357.000 dan uang tersebut ditransfer ke rekening pribadi terdakwa. “Uang yang digunakan oleh Pirooz tidak dapat dipastikan jumlahnya, maka uang yang ti- dak masuk ke rekening terdak- wa adalah itu yang digunakan Pirooz yaitu sebesar US$67.100. Sedangkan, uang US$357.000 telah masuk ke rekening ter- dakwa,” lanjut Irene. Disengaja MeskiEmirdalampersidang- an mengaku bahwa ia tidak tahu perjanjian yang ditanda- tanganinya dengan Pirooz untuk jasa konsultasi PLTU, karena berpikir untuk bisnis batu bara dengan Pirooz, na- mun jaksa tetap melihat bahwa permintaan agar Zuliansyah mengambil uang dari rekening PT ANU dan menyetorkan ke rekening pribadi Emir sebagai tindakan yang disengaja ter- kait komisi dari Pirooz. “Kesimpulan yang sangat meyakinkan terdakwa sebagai penyelenggara negara yaitu anggota DPR sehingga ter- dakwa mengetahui fee tersebut tidak akan diterima kalau bu- kan menjabat sebagai anggota DPR sehingga terdakwa meng- insyafi perbuatan tesebut,” tambah jaksa. Terhadap tuntutan tersebut, Emir Moeis dan penasihat hukumnya akan mengajukan pledoi (nota pembelaan) dalam sidang selanjutnya yang akan digelar pada 17 Maret 2014. (Lov/P-4) soelistijono @mediaindonesia.com Sebagai anggota DPR ketika itu, jaksa menilai Emir Moeis sengaja meminta komisi dari perusahaan swasta milik temannya. Emir Moeis Dituntut 4,5 Tahun Penjara SIDANG lanjutan perkara suap di Mahkamah Konstitusi dengan terdakwa Susi Tur An- dayani, digelar di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakar- ta, hari ini (10/3). Peran advokat yang mengu- rusi sengketa pilkada Lebak, Banten, dan Lampung Selatan itu menjadi perdebatan, bah- kan di kalangan hakim. Dari lima anggota majelis hakim yang terdiri dari Gosen Butar-Butar, Sutiyo Jumadi, Alexander Marwata, Matheus Samiaji, dan Sofialdi, ada satu hakim yang menyatakan per- bedaan pendapat (dissenting opinion). Sebagai hakim anggota tiga, Sofialdi berpendapat eksepsi pengacara Susi cukup berda- sar saat menyangkut peran dari terdakwa. Sebagai catatan, perdebatan itu muncul lantaran jaksa da- lam dakwaannya, menjerat Susi Pasal 12 huruf c Undang- Undang Nomor 31 tahun 1999 tentang pemberantasan tin- dak pidana korupsi jo pasal 55 ayat (1) kesatu KUHP. Da- lam rumusan dakwaan, Susi dinyatakan melakukan tindak pidana korupsi menerima suap bersama-sama dengan mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Akil Mochtar. Padahal, tim kuasa hukum- nya berpandangan peran Susi semestinya dinyatakan bersama-sama dengan orang- orang seperti Atut Chosiyah dan Tubagus Chaeri Wardana, sebagai pemberi suap. “Kebe- ratan itu dapat dibenarkan,” ujar hakim Sofialdi. Meski ada satu hakim yang menyatakan beda pendapat, putusan sela hakim akhirnya diambil dengan suara terba- nyak. Hakim pun menyatakan eksepsi pengacara Susi tidak dapat diterima juga menya- takan surat dakwaan jaksa sah. “Memerintahkan untuk me- lanjutan pemeriksaan perkara terdakwa,” tukas Gosen mem- bacakan putusan sela. Perbedaan pandangan soal peran Susi itu dijelaskan Go- sen merupakan sesuatu yang wajarlantaranjaksadanpeng- acara membela kepentingan masing-masing yang berbeda. Selanjutnya soal yang benar, diyakininya sudah memasuki pokok perkara yang harus dibuktikan melalui persidang- an. Namun bila merujuk pada sidang perkara terkait dengan terdakwa Bupati Gunung Mas Hambit Bintih, peran penga- cara seperti Susi bersama de- ngan Akil memang terbilang sentral. Saat diperiksa sebagai ter- dakwa, Hambit menceritakan percakapannya dengan Ketua DPP Golkar Palangkaraya Rus- liansyah, terkait penggunaan jasa pengacara. (RA/P-4) PeranSusiJadiPerdebatan KeluargaAnasBolehGunakanBangunan SELASA, 11 MARET 2014TIPIKOR4 ‘‘Uang yang digunakan Pirooz sebesar US$67.100, sedangkan US$357.000 telah masuk ke terdakwa.” Irene Putrie Jaksa
  • 5. No. POS - POS 2013 2012 ASET 1. Kas 115.057 145.266 2. Penempatan pada Bank Indonesia 791.238 1.237.780 3. Penempatan pada bank lain 462.289 476.866 4. Tagihan spot dan derivatif - - 5. Surat berharga a. Diukur pada nilai wajar melalui laporan laba/rugi - - b. Tersedia untuk dijual 226.632 306.895 c. Dimiliki hingga jatuh tempo 219.689 299 d. Pinjaman yang diberikan dan piutang - - 6. Surat berharga yang dijual dengan janji dibeli kembali (repo) - - 7. Tagihan atas surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali (reverse repo) - - 8. Tagihan akseptasi - 19.198 9. Kredit yang diberikan a. Diukur pada nilai wajar melalui laporan laba/rugi - - b. Tersedia untuk dijual - - c. Dimiliki hingga jatuh tempo - - d. Pinjaman yang diberikan dan piutang 6.199.381 5.260.844 10. Pembiayaan syariah - - 11. Penyertaan 449 449 12. Cadangan kerugian penurunan nilai aset keuangan -/- a. Surat berharga yang dimiliki - - b. Kredit yang diberikan (78.493) (56.867) c. Lainnya (13.191) - 13. Aset tidak berwujud 9.583 7.634 Akumulasi amortisasi aset tidak berwujud -/- (5.840) (4.408) 14. Aset tetap dan inventaris 197.370 167.372 Akumulasi penyusutan aset tetap dan inventaris -/- (52.136) (38.779) 15. Aset non produktif a. Properti terbengkalai - - b. Aset yang diambil alih 2.565 2.384 c. Rekening tunda - - d. Aset antar kantor i. Melakukan kegiatan operasional di Indonesia - - ii. Melakukan kegiatan operasional di luar Indonesia - - 16. Cadangan kerugian penurunan nilai aset lainnya -/- - - 17. Sewa pembiayaan - - 18. Aset pajak tangguhan 9.059 1.517 19. Rupa-rupa aset 147.190 94.859 TOTAL ASET 8.230.842 7.621.309 LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITAS 1. Giro 396.990 580.842 2. Tabungan 566.568 483.167 3. Simpanan berjangka 5.838.731 5.162.700 4. Dana investasi revenue sharing - - 5. Pinjaman dari Bank Indonesia - - 6. Pinjaman dari bank lain 283.848 167.453 7. Liabilitas spot dan derivatif - 40 8. Utang atas surat berharga yang dijual dengan janji dibeli kembali (repo) - - 9. Utang akseptasi - 19.198 10. Surat berharga yang diterbitkan 272.202 345.113 11. Pinjaman yang diterima - - a. Pinjaman yang dapat diperhitungkan sebagai modal - - b. Pinjaman yang diterima lainnya - - 12. Setoran jaminan 1.399 5.127 13. Kewajiban antarkantor a. Melakukan kegiatan operasional di Indonesia - - b. Melakukan kegiatan operasional di luar Indonesia - - 14. Kewajiban pajak tangguhan - - 15. Rupa-rupa kewajiban 96.839 123.703 16. Dana investasi - - TOTAL LIABILITAS 7.456.577 6.887.343 17. Modal disetor a. Modal dasar 600.000 600.000 b. Modal yang belum disetor -/- (368.363) (368.363) c. Saham yang dibeli kembali (treasury stock) -/- - - 18. Tambahan modal disetor a. Agio 46.724 46.724 b. Disagio -/- - - c. Modal sumbangan - - d. Dana setoran modal - - e. Lainnya i. Faktor penambah - - ii. Faktor pengurang -/- - - 19. Pendapatan (kerugian) komprehensif lainnya a. Penyesuaian akibat penjabaran laporan keuangan - - b Keuntungan (kerugian) dari perubahan nilai aset keuangan dalam kelompok tersedia untuk dijual - - c. Lindung nilai arus kas (74.499) (3.700) d. Selisih penilaian kembali aset tetap - - e. bagian pendapatan komprehensif lain dari entitas asosiasi - - f. keuntungan (kerugian) aktuarial program manfaat pasti (10.241) (29.681) g. pajak penghasilan terkait dengan laba komprehensif lain 21.185 8.344 h. lainnya 20. Selisih kuasi reorganisasi - - 21. Selisih restrukturisasi entitas sepengendali - - 22. Ekuitas lainnya 196.445 196.058 23. Cadangan a. Cadangan umum 19.472 13.529 b. Cadangan tujuan 24 - 24. Laba/rugi a. Tahun-tahun lalu 219.853 152.212 b. Tahun berjalan 123.665 118.843 TOTAL EKUITAS YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA BANK 774.265 733.966 25. Kepentingan non pengendali - - TOTAL EKUITAS 739.614 733.966 TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS 8.230.842 7.621.309 No. POS - POS 2013 2012 PENDAPATAN DAN BEBAN OPERASIONAL A. Pendapatan dan Beban Bunga 1. Pendapatan Bunga a. Rupiah 1.016.148 798.081 b. Valuta asing 7.044 3.432 2. Beban Bunga a. Rupiah 509.585 367.221 b. Valuta asing 8.346 2.279 Pendapatan (Beban) Bunga Bersih 502.837 432.013 B. Pendapatan dan Beban Operasional selain Bunga 1. Pendapatan Operasional Selain Bunga a. Peningkatan nilai wajar aset keuangan (mark to market) i. Surat berharga - - ii. Kredit - - iii. Spot dan derivatif - - iv. Aset keuangan lainnya - - b. Penurunan nilai wajar kewajiban keuangan (mark to market) - - c. Keuntungan penjualan aset keuangan i. Surat berharga 885 19.357 ii. Kredit - - iii. Aset keuangan lainnya - - d. Keuntungan transaksi spot dan derivatif (realised) 149 369 e. Keuntungan dari penyertaan dengan equity method - - f. Dividen 19 36 g. Komisi/provisi/fee dan administrasi 34.669 17.124 h. Pemulihan atas cadangan kerugian penurunan nilai 8.676 1.081 i. Pendapatan lainnya 15.198 14.021 2. Beban Operasional Selain Bunga a. Penurunan nilai wajar aset keuangan (mark to market) i. Surat berharga - - ii. Kredit - - iii. Spot dan derivatif - - iv. Aset keuangan lainnya - 40 b. Peningkatan nilai wajar kewajiban keuangan (mark to market) - - c. Kerugian penjualan aset keuangan i. Surat berharga - 67 ii. Kredit - - iii. Aset keuangan lainnya - - d. Kerugian transaksi spot dan derivatif (realised) - - e. Kerugian penurunan nilai aset keuangan (impairment) i. Surat berharga - - ii. Kredit 51.388 40.954 iii. Pembiayaan syariah - - iv. Aset keuangan lainnya - - f. Kerugian terkait risiko operasional *) - - g. Kerugian dari penyertaan dengan equity method - - h. Komisi/provisi/fee dan administrasi 18.917 19.675 i. Kerugian penurunan nilai aset lainnya (non keuangan) - 396 j. Beban tenaga kerja 153.027 121.807 k. Beban promosi 21.455 21.458 l. Beban lainnya 157.838 121.771 Pendapatan (Beban) Operasional Selain Bunga Bersih (345.452) (274.180) LABA (RUGI) OPERASIONAL 159.809 157.833 PENDAPATAN DAN BEBAN NON OPERASIONAL 1. Keuntungan (kerugian) penjualan aset tetap dan inventaris - - 2. Keuntungan (kerugian) penjabaran transaksi valuta asing 11.020 4.779 3. Pendapatan (beban) non operasional lainnya (2.734) (2.245) LABA (RUGI) NON OPERASIONAL 8.286 2.534 LABA (RUGI) TAHUN BERJALAN SEBELUM PAJAK 168.095 160.367 4. Transfer laba (rugi) ke kantor pusat - - 5. Pajak penghasilan a. Taksiran pajak tahun berjalan 39.132 38.006 b. Pendapatan (beban) pajak tangguhan (5.298) (3.518) LABA (RUGI) TAHUN BERJALAN SETELAH PAJAK BERSIH 123.665 118.843 PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAIN a. Penyesuaian akibat penjabaran laporan keuangan dalam mata uang asing - - b. Keuntungan (kerugian) dari perubahan nilai aset keuangan dalam kelompok tersedia untuk dijual (70.799) (7.127) c. Bagian efektif dari lindung nilai arus kas - - d. Keuntungan revaluasi aset tetap - - e. Bagian pendapatan komprehensif lain dari entitas asosiasi - - f. Keuntungan (kerugian) aktuarial program manfaat pasti 19,440 (29.681) g. Pajak penghasilan terkait dengan laba komprehensif lain 12.840 9.201 h. Lainnya - - Pendapatan Komprehensif lain tahun berjalan - net pajak penghasilan terkait (38.519) (27.607) TOTAL LABA KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN 85.146 91.236 Laba yang dapat diatribusikan kepada : PEMILIK 123.665 118.843 KEPENTINGAN NON PENGENDALI - - TOTAL LABA TAHUN BERJALAN 123.665 118.843 Total Laba Komprehensif yang dapat diatribusikan kepada : PEMILIK 85.146 91.236 KEPENTINGAN NON PENGENDALI - - TOTAL LABA KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN 85.146 91.236 TRANSFER LABA (RUGI) KE KANTOR PUSAT **) - - DIVIDEN - - LABA BERSIH PER SAHAM ***) 53,40 51,31 No. POS - POS 2013 2012 I. TAGIHAN KOMITMEN 1. Fasilitas pinjaman yang belum ditarik a. Rupiah - - b. Valuta asing - - 2. Posisi pembelian spot dan derivatif yang masih berjalan - 48.188 3. Lainnya - - II. KEWAJIBAN KOMITMEN 1. Fasilitas kredit kepada nasabah yang belum ditarik a. BUMN i. Committed - Rupiah - - - Valuta asing - - ii. Uncommitted - Rupiah - - - Valuta asing - - b. Lainnya i. Committed 12.857 15.281 ii. Uncommitted 3.925 148.021 2. Fasilitas kredit kepada bank lain yang belum ditarik a. Committed i. Rupiah - - ii. Valuta asing - - b. Uncommitted i. Rupiah 12 16.501 ii. Valuta asing - - 3. Irrevocable L/C yang masih berjalan a. L/C luar negeri 3.675 - b. L/C dalam negeri 1.080 - 4. Posisi penjualan spot dan derivatif yang masih berjalan - - 5. Lainnya - - III. TAGIHAN KONTINJENSI 1. Garansi yang diterima a. Rupiah 84.552 35.381 b. Valuta asing 23.579 10.035 2. Pendapatan bunga dalam penyelesaian a. Bunga kredit yang diberikan 36.626 19.913 b. Bunga lainnya - - 3. Lainnya - - IV. KEWAJIBAN KONTINJENSI 1. Garansi yang diberikan a. Rupiah 96.652 66.993 b. Valuta asing 25.739 11.753 2. Lainnya 167 443 No. POS - POS 31 DESEMBER 2013 31 DESEMBER 2012 L DPK KL D M JUMLAH L DPK KL D M JUMLAH Individual Kolektif Umum Khusus Individual Kolektif Umum Khusus CKPN PPA wajib dibentuk CKPN PPA wajib dibentukNo. POS - POS 31 DESEMBER 2013 31 DESEMBER 2012 CADANGAN PENYISIHAN KERUGIAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1. Penempatan pada bank lain - - 4.623 - - - 4.768 - 2. Tagihan spot dan derivatif - - - - - - - - 3. Surat berharga - - 473 - - - 419 - 4. Surat berharga yang dijual dengan janji dibeli kembali (Repo) - - - - - - - - 5. Tagihan atas surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali (Reverse Repo) - - - - - - - - 6. Tagihan akseptasi - - - - - - 191 - 7. Kredit 59.925 31.759 69.720 94.996 24.685 32.182 50.109 62.780 8. Penyertaan - - 4 - - - 4 - 9. Penyertaan modal sementara - - - - - - - - 10. Transaksi rekening administratif - - - - - - - - Yanto M Purbo Direktur Utama Hardono Budi Prasetya Direktur Bandung, 11 Maret 2014 PT. BANK HIMPUNAN SAUDARA 1906 Tbk S.E & O Direksi No. RASIO 2013 2012 PERHITUNGAN RASIO KEUANGAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 No. POS - POS Nilai Notional Tujuan Tujuan Hedging Tagihan Kewajiban Tagihan dan Kewajiban Derivatif A. Terkait dengan Nilai Tukar 1. Spot - - - - - 2. Forward - - - - - 3. Option - - - - - a. Jual - - - - - b. Beli - - - - - 4. Future - - - - - 5. Swap - - - - - 6. Lainnya - - - - - B. Terkait dengan Suku Bunga 1. Forward - - - - 2. Option - - - - - a. Jual - - - - - b. Beli - - - - - 3. Future - - - - - 4. Swap - - - - - 5. Lainnya - - - - - C. Lainnya J U M L A H - - - - - TRANSAKSI VALUTA ASING DAN DERIVATIF 31 DESEMBER 2013 (dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain) KOMITMEN DAN KONTINJENSI 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain) LABA RUGI KOMPREHENSIF PERIODE 1 JANUARI - 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain) LAPORAN POSISI KEUANGAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain) KUALITAS ASET PRODUKTIF DAN INFORMASI LAIN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain) PEMILIK BANK PENGURUS BANKKomisaris - Komisaris Utama : Farid Rahman - Komisaris Independen : Maskan Iskandar - Komisaris Independen : Ahmad Agus Setiadjaja Direksi - Direktur Utama : Yanto M Purbo - Direktur : Arief Budiman - Direktur : Denny N Mahmuradi - Direktur : Hardono B Prasetya Pemegang Saham Pengendali (PSP) : Ultimate shareholder Pemegang Saham Bukan PSP melalui pasar modal ( 5%) : PENGURUS BANK PEMILIK BANK 2013 2012 ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan bunga, provisi dan komisi 1.026.850 817.925 Penerimaan dari transaksi operasional lainnya 48.478 50.767 Pembayaran bunga (509.912) (365.702) Penerimaan kembali kredit 1.173 1.618 Pembayaran beban operasional (349.048) (277.935) Penerimaan/(penurunan) untuk transaksi non operasional - bersih (88.786) (25.009) Pembayaran pajak penghasilan badan (39.132) (33.664) Perubahan dalam aset dan liabilitas operasi : Kenaikan/(penurunan) aset operasi : Efek-efek yang dibeli dengan janji untuk di jual kembali - 108.568 Pinjaman yang diberikan (960.403) (1.933.547) Tagihan Akseptasi 19.198 - Aset lain-lain (48.349) (38.031) Kenaikan/(penurunan) liabilitas operasi: Liabilitas segera (1.170) 1.926 Simpanan dari nasabah 575.580 2.138.717 Simpanan dari bank lain 115.910 (38.589) Kewajiban Akseptasi (19.198) - Utang pajak lainnya (4.546) 4.151 Beban yang masih harus dibayar dan liabilitas lain-lain 4.268 20.356 Kas bersih (digunakan untuk)/diperoleh dari aktivitas operasi (229.087) 431.551 ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Pembelian efek-efek dan obligasi pemerintah yang tersedia untuk di jual dan dimiliki hingga jatuh tempo (367.157) (1.528.886) Penjualan efek-efek dan obligasi pemerintah yang tersedia untuk di jual dan dimiliki hingga jatuh tempo 156.306 1.530.543 Pembelian aktiva tetap (34.478) (57.877) Penjualan aktiva tetap 2.533 3.867 Kas Bersih digunakan untuk aktivitas Investasi (242.796) (52.353) ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Pembayaran atas pinjaman yang diterima - (3.761) Penerimaan atas efek-efek yang di terbitkan dan obligasi subordinasi - 300.000 Pembayaran atas efek-efek yang di terbitkan (75.000) - Pembayaran atas biaya emisi efek-efek yang di terbitkan - (8.829) Pembayaran dividen (41.536) (25.452) Kas bersih (digunakan untuk)/diperoleh dari aktivitas pendanaan (116.536) 261.958 (Penurunan)/Kenaikan kas bersih kas dan setara kas (588.419) 641.156 Dampak perubahan selisih kurs terhadap kas dan setara kas 97.091 27.579 Kas dan setara kas di awal tahun 1.859.912 1.191.177 Kas dan setara kas di akhir tahun 1.368.584 1.859.912 Kas dan setara kas akhir tahun terdiri dari: Kas 115.057 145.266 Giro pada Bank Indonesia 595.269 460.141 Giro pada bank lain 364.929 411.866 Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain 293.329 842.639 SBI - - Jumlah kas dan setara kas 1.368.584 1.859.912 LAPORAN ARUS KAS UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dalam Jutaan Rupiah) No. POS - POS 2013 2012 KEWAJIBAN PENYEDIAAN MODAL MINIMUM ( KPMM ) TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain) I. KOMPONEN MODAL A Modal Inti 493.841 444.021 1 Modal disetor 231.637 231.637 2 Cadangan Tambahan Modal 2.1 Faktor penambah a Agio 46.724 46.724 b Modal sumbangan - - c Cadangan umum 19.472 13.529 d Cadangan tujuan 24 - e Laba tahun-tahun lalu yang dapat f Laba tahun berjalan yang dapat g Selisih lebih karena penjabaran laporan keuangan - - h Dana setoran modal - - j Opsi saham yang diterbitkan dalam rangka 2.2 Faktor pengurang a Disagio - - b Rugi tahun-tahun lalu yang dapat c Rugi tahun berjalan yang dapat d Selisih kurang karena penjabaran laporan keuangan - - e Pendapatan komprehensif lain : Kerugian dari penurunan nilai wajar atas penyertaan dalam kategori tersedia untuk dijual - - f Selisih kurang antara PPA dan cadangan kerugian penurunan nilai atas aset produktif 79.336 55.773 g Penyisihan Penghapusan Aset (PPA) atas aset non produktif yang wajib dihitung 2.383 1.988 h. Selisih kurang jumlah penyesuaian nilai wajar dari instrumen keuangan dalam trading book - - 3 Modal Inovatif 3.1 Surat berharga subordinasi (perpetual non kumulatif) - - 3.2 Pinjaman Subordinasi (perpetual non kumulatif) - - 3.3 Instrumen Modal Inovatif lainnya - - 4 Faktor Pengurang Modal Inti 4.1 Goodwill - - 4.2 Aset tidak berwujud lainnya - - 4.4 Kekurangan modal pada perusahaan anak 5 Kepentingan Minoritas - - B Modal Pelengkap 185.000 22.821 1 Level Atas (Upper Tier 2) 1.1 Saham preferen (perpetual kumulatif) - - 1.2 Surat berharga subordinasi (perpetual kumulatif) - - 1.3 Pinjaman Subordinasi (perpetual kumulatif) - - 1.4 Mandatory convertible bond - - 1.5 Modal Inovatif yang tidak diperhitungkan sebagai Modal inti - - 1.6 Instrumen modal pelengkap level atas (upper tier 2) lainnya - - 1.7 Revaluasi aset tetap - - 1.8 20.381 23.045 1.9 Pendapatan komprehensif lain : Keuntungan dari peningkatan nilai wajar atas penyertaan dlm 2 Level Bawah (Lower Tier 2) maksimum 50% Modal Inti 2.1 Redeemable preference shares - - 2.2 Pinjaman atau obligasi subordinasi yang dapat diperhitungkan 164.843 - 2.3 Instrumen modal pelengkap level bawah (lower tier 2) lainnya - - 3 Faktor Pengurang Modal Pelengkap 3.2 Kekurangan modal pada perusahaan C Faktor Pengurang Modal Inti dan Modal Pelengkap - - Eksposur Sekuritisasi - - D Modal Pelengkap Tambahan Yang Memenuhi Persyaratan (Tier 3) - - E MODAL PELENGKAP TAMBAHAN YANG DIALOKASIKAN UNTUK MENGANTISIPASI RISIKO PASAR - - II. TOTAL MODAL INTI DAN MODAL PELENGKAP (A + B - C) 678.841 466.842 III. TOTAL MODAL INTI, MODAL PELENGKAP, DAN MODAL PELENGKAP TAMBAHAN YANG DIALOKASIKAN UNTUK MENGANTISIPASI RISIKO PASAR (A + B - C + E) 678.841 466.842 IV. ASET TERTIMBANG MENURUT RISIKO (ATMR) UNTUK RISIKO KREDIT **) 4.205.750 3.731.663 V. ASET TERTIMBANG MENURUT RISIKO (ATMR) UNTUK RISIKO OPERASIONAL 677.866 494.683 VI. ASET TERTIMBANG MENURUT RISIKO (ATMR) UNTUK RISIKO PASAR 309.130 284.203 VII. RASIO KEWAJIBAN PENYEDIAAN MODAL MINIMUM UNTUK RISIKO KREDIT DAN RISIKO OPERASIONAL [II:(IV+V)] 13,90% 11,05% VIII. RASIO KEWAJIBAN PENYEDIAAN MODAL MINIMUM UNTUK RISIKO KREDIT, RISIKO OPERASIONAL DAN RISIKO PASAR [III : (IV + V + VI)] 13,07% 10,35% Catatan : 1 Penyajian Laporan Keuangan Publikasi pada tanggal dan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 di atas telah disusun berdasarkan Laporan Keuangan PT Bank Himpunan Saudara 1906 Tbk. pada tanggal dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Tanudiredja, Wibisana & Rekan - a member Firm of PwC Global Network dengan Partner Penanggungjawab untuk tahun 2013 adalah Drs. M.Jusuf Wibisana, M.E.c.,CPA yang laporannya tertanggal 28 Februari 2014 menyatakan pendapat Wajar Tanpa Pengecualian dan untuk tahun 2012 adalah Drs. M.Jusuf Wibisana, M.E.c.,CPA yang laporannya tertanggal 28 Februari 2013 menyatakan pendapat Wajar Tanpa Pengecualian dengan paragraf penjelasan mengenai penerapan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan baru dan revisi sejak 1 Januari 2012 2 Informasi keuangan tersebut di atas ditujukan untuk memenuhi dan sesuai dengan: a. Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 13/30/DPNP tanggal 16 Desember 2011, perihal “Perubahan ketiga atas Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 3/30/DPNP tanggal 14 Desember 2001 perihal Laporan Keuangan Publikasi Triwulanan dan Bulanan Bank Umum serta Laporan tertentu yang disampaikan Bank Indonesia” b. Peraturan Bank Indonesia Nomor 3/22/PBI/2001 tanggal 13 Desember 2001 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Bank Indonesia Nomor 14/14/PBI/2012 tanggal 18 Oktober 2012 perihal “Transparansi dan Publikasi Keuangan Bank”; c. Peraturan No.X.K.2 Keputusan Ketua Bapepam -LK No. Kep-346/BI/2011 tanggal 05 Juli 2011 tentang “Penyampaian Laporan Keuangan Berkala Emiten atau Perusahaan Publik”. d. Peraturan No. VIII.G7, Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK) No.Kep-347/BL/2012 tanggal 25 Juni 2012 tentang “Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik”. 3 Kurs per 31 Desember 2013: 1 USD = Rp 12.170 dan 31 Desember 2012: 1 USD = Rp.9.637,50 KANTOR PUSAT : Jl. Diponegoro No 28 Bandung Telp (022)87831906 fax (022) 87831918 website : www.banksaudara.com. e-mail adress: saudara@banksaudara.com JARINGAN KANTOR : Palembang I. PIHAK TERKAIT 1. Penempatan pada bank lain a. Rupiah - - - - - - - - - - - - b. Valuta asing - - - - - - - - - - - - 2. Tagihan spot dan derivatif a. Rupiah - - - - - - - - - - - - b. Valuta asing - - - - - - - - - - - - 3. Surat berharga a. Rupiah - - - - - - - - - - - - b. Valuta asing - - - - - - - - - - - - 4. Surat Berharga yang dijual dengan janji dibeli kembali (Repo) a. Rupiah - - - - - - - - - - - - b. Valuta asing - - - - - - - - - - - - 5. Tagihan atas surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali (Reverse Repo) a. Rupiah - - - - - - - - - - - - b. Valuta asing - - - - - - - - - - - - 6. Tagihan Akseptasi - - - - - - - - - - - - 7. Kredit a. Debitur Usaha Mikro. Kecil dan Menengah (UMKM) i. Rupiah 32.208 - - - - 32.208 27.217 - - - - 27.217 ii. Valuta asing - - - - - - - - - - - - b. Bukan debitur UMKM i. Rupiah 1.424 - - - - 1.424 6.095 - - - - 6.095 ii. Valuta asing - - - - - - - - - - - - c. Kredit yang direstrukturisasi i. Rupiah - - - - - - 92 - - - - 92 ii. Valuta asing - - - - - - - - - - - - d. Kredit properti - - - - - - 1.043 - - - - 1.043 8. Penyertaan 449 - - - - 449 449 - - - - 449 9. Penyertaan modal sementara - - - - - - - - - - - - 10. Komitmen dan kontinjensi a. Rupiah - - - - - - - - - - - - b. Valuta asing - - - - - - - - - - - - 11. Aset yang diambil alih - - - - - - - - - - - - II. PIHAK TIDAK TERKAIT 1. Penempatan pada bank lain a. Rupiah 6.491 - - - - 6.491 73.532 - - - - 73.532 b. Valuta asing 455.798 - - - - 455.798 403.334 - - - - 403.334 2. Tagihan spot dan derivatif a. Rupiah - - - - - - - - - - - - b. Valuta asing - - - - - - - - - - - - 3. Surat berharga a. Rupiah 387.330 - - - - 387.330 265.593 - - - - 265.593 b. Valuta asing 58.991 - - - - 58.991 41.601 - - - - 41.601 4. Surat Berharga yang dijual dengan janji dibeli kembali (Repo) a. Rupiah - - - - - - - - - - - - b. Valuta asing - - - - - - - - - - - - 5. Tagihan atas surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali (Reverse Repo) a. Rupiah - - - - - - - - - - - - b. Valuta asing - - - - - - - - - - - - 6. Tagihan Akseptasi - - - - - - 19.198 - - - - 19.198 7. Kredit a. Debitur Usaha Mikro. Kecil dan Menengah (UMKM) - - - - - - - - - - - - i. Rupiah 595.602 20.124 29.046 3.623 50.127 698.522 696.938 26.047 4.453 4.997 29.647 762.082 ii. Valuta asing 28.795 - - - - 28.795 - - - 246 - 246 b. Bukan debitur UMKM i. Rupiah 5.184.046 72.630 7.804 6.610 46.874 5.317.964 4.221.348 40.953 5.869 8.940 36.286 4.313.396 ii. Valuta asing - - - - - - 72.328 1.555 - - - 73.883 c. Kredit yang direstrukturisasi i. Rupiah 4.373 4.107 351 20 7.823 16.674 5.562 430 3.560 150 7.065 16.767 ii. Valuta asing - - - - - - - - - - - d. Kredit properti 86.018 6.136 974 3.839 6.827 103.794 56.162 602 43 - 3.216 60.023 8. Penyertaan - - - - - - - - - - - - 9. Penyertaan modal sementara - - - - - - - - - - - - 10. Komitmen dan kontinjensi a. Rupiah 96.652 - - - - 96.652 65.443 - - - - 65.443 b. Valuta asing 25.739 - - - - 25.739 5.567 - - - - 5.567 11. Aset yang diambil alih - 1.708 - - 857 2.565 1.527 - - - 857 2.384 III. INFORMASI LAIN 1. Total aset bank yang dijaminkan : - - a. Pada Bank Indonesia - - b. Pada pihak lain - - 2. Total CKPN aset keuangan atas aset produktif 91.684 56.867 3. Total PPA yang wajib dibentuk atas aset produktif 169.816 118.271 5. Persentase kredit kepada Usaha Mikro Kecil (UMK) 7. Persentase jumlah debitur Usaha Mikro 8. Lainnya a. Penerusan kredit - - b. Penyaluran dana Mudharabah Muqayyadah - - c. Aset produktif yang dihapus buku 9.069 1.618 d. Aset produktif dihapusbuku yang dipulihkan/berhasil ditagih 29.522 39.873 e. Aset produktif yang dihapus tagih - - Rasio Kinerja 2. Aset produktif bermasalah dan aset non produktif bermasalah terhadap total aset produktif dan 4. Cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) aset keuangan 5. NPL gross 6. NPL net 7. Return on Asset (ROA) 8. Return on Equity (ROE) 9. Net Interest Margin (NIM) 10. Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) 11. Loan to Deposit Ratio (LDR) Kepatuhan (Compliance) 1. a. Persentase pelanggaran BMPK i. Pihak terkait - - ii. Pihak tidak terkait - - b. Persentase pelampauan BMPK i. Pihak terkait - - ii. Pihak tidak terkait - - 2. Giro Wajib Minimum (GWM)
  • 6. STAF Ahli Menteri Bidang Hubungan Antar Lembaga Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi Sunarno menya- takan frasa demi hukum dalam Pasal 59 ayat (7), Pasal 65 ayat (8), dan Pasal 66 ayat (4) UU No 13/2003 tentang Ketenagaker- jaan justru dalam rangka mem- berikan kepastian hukum dan keadilan bagi pekerja/buruh maupun pengusaha. Hal tersebut disampaikan Sunarno dalam sidang lan- jutan pengujian UU Ketenagak- erjaan yang dimohonkan oleh M Komarudin sebagai perwa- kilan dari Federasi Ikatan Seri- kat Buruh Indonesia (FISBI) di Gedung Mahkamah Konstitusi (MK) Jakarta, kemarin. Pada sidang yang dipimpin oleh Wakil Ketua MK Arief Hidayat, Sunarto menegaskan apabila ada perusahaan yang melanggar Pasal 59 ayat (7), Pasal 65 ayat (8), dan Pasal 66 ayat (4) UU Ketenagakerjaan, pengawas ketenagakerjaan akan memeriksa perusahaan itu untuk mengevaluasi jalan- nya persyaratan perjanjian kerja waktu tertentu (PKWT) yang sudah dibuat. “Selanjutnya, pengawas ketenagakerjaan mengeluar- kan nota pemeriksaan sebagai peringatan agar pengusaha melaksanakan sesuai dengan peraturan perundang-un- dangan, jelasnya di ruang si- dang pleno MK. Ia menambahkan, sesuai Peraturan Menteri Tenaga Kerja No 3/1984 tentang Peng- awasan Ketenagakerjaan Ter- padu, dalam Pasal 1 huruf d telah disebutkan bahwa pengawasan ketenagakerjaan terpadu dalam suatu sistem pengawasan mencakup rang- kaian kegiatan penyusunan rencana kerja, pemeriksaan di perusahaan atau tempat kerja, penindakan korektif baik secara preventif maupun represif, dan laporan hasil pe- meriksaan. Nota pemeriksaan pengawas tersebut, dinilai Sunarto merupakan kegiatan penindakan korektif secara preventif. Dengan kata lain, sambung- nya, frasa demi hukum yang terdapat dalam pasal tersebut bersifat langsung dapat dilak- sanakan atau berlaku dengan sendirinya. “Berdasarkan hal terse- but, menurut pemerintah, ketentuan Pasal 59 ayat (7), Pasal 65 ayat (8), dan Pasal 66 ayat (4) UU Ketenagakerjaan khususnya frasa demi hukum justru memberikan kepastian hukum dan keadilan bagi pekerja/buruh maupun pe- ngusaha itu sendiri. Karena itu, menurut pemerintah tidak diperlukan lagi pembuktian dan dan putusan pengadilan,” tandasnya. Sebelumnya, FISBI mengaju- kan uji materi atas frasa demi hukum pada sejumlah pasal dalam UU Ketenagakerjaan. Pemohon berpendapat bahwa frasa demi hukum pada ketiga Pasal UU tersebut belum mem- beri kepastian hukum. Karena pada praktiknya, pengaturan akibat hukum atas tidak ter- penuhinya syarat-syarat per- janjian kerja waktu tertentu menjadi perjanjian kerja wak- tu tidak tertentu, hanya sampai dengan diterbitkannya hasil pemeriksaan serta penetapan tertulis yang bersifat konkret, individual, dan final, yang menimbulkan akibat hukum bagi seseorang atau badan hukum perdata oleh pegawai pengawas ketenaga-kerjaan. (AI/P-1) Pemerintah Berkeras di Uji Materi UU SELAMA 7 Februari hingga 8 Maret 2014, program Mata- massa, sebuah program peng- awasan kampanye yang di- lakukan sekelompok lembaga swadaya masyarakat (LSM) menemukan722kasuspelang- garan di Jabodetabek. Daribanyaknyapelanggaran tersebut, Partai Demokrat ada- lah partai politik (parpol) pe- serta pemilu yang paling ba- nyakmelanggaraturandengan 149 kasus. “Sebanyak 722 kasus itu ter- diri dari pelanggaran adminis- tratif sebesar 688 laporan dan 34 laporan pelanggaran tindak pidana. Demokrat melanggar paling banyak, disusul PDIP, dan Partai Hanura,” ungkap Umar Idris, Ketua Alinsi Jurna- lis Indonesia (AJI) Jakarta, saat merilis pelanggaran pemilu di Media Center KPU Jakarta, kemarin. Secara keseluruhan, pe- langgaran yang dilakukan Demokrat mencapai 149 ka- sus, PDIP sebanyak 127 kasus, Partai Hanura 126 kasus, dan Partai Golkar 81 kasus. Program Matamassa yang digelar AJI, ICT Laboratory for Social Change (iLab), dan Search Aliancy (Seatti), me- nyampaikan bahwa pelang- garan administrasi paling banyak pada pemasangan alat peraga. Sedangkan pe- langgaran tindak pidana, di- dominasi penayangan iklan di media massa. “Hingga saat ini, pelang- garan tersebut masih belum ada perbaikan dari regulator, yakni dari Komisi Pemilihan Umum(KPU),BadanPengawas Pemilu (Bawaslu), maupun ke- polisian,” imbuh Umar. Pelanggaran yang disampai- kan Matamassa tersebut ber- asal dari laporan yang disam- paikan masyarakat melalui websitemaupunpesansingkat. Laporan tersebut selanjutnya diverifikasi, terutama jenis pelanggaran dan identitas pelapor, baru dilanjutkan ke Bawaslu. “Sejak 7 Februari hingga 8 Maret,ada200.000pengunjung di mobile apps dan website, serta 400 pesan pendek. Pe- ngunjung juga dari luar negeri seperti Vietnam dan Amerika Serikat. Untuk laporan peng- aduan selanjutnya kami veri- fikasi untuk disampaikan ke Bawaslu melalui teknologi in- formasi secara on line,” terang Nanang dari iLab. Nelson Simanjuntak, Ang- gota Bawaslu, menanggapi temuan itu dengan positif. La- poran temuan pelanggaran itu akanlangsungdisikapidengan menyampaikannya ke panitia pengawasan (panwas) pemilu kabupaten/kota, agar segera ditindaklanjuti. (AB/P-1) Budiman, Anggota KPU, di Ja- karta, kemarin. Disampaikannya, pemu- ngutan suara di Eropa, pelak- sanaannya sebagian besar akan digelar pada 5 dan 6 April bertepatan dengan libur akhir pekan. “Pelaksanaannya bervaria- si, tapi sebagian besar digelar pada 5 dan 6 April karena saat itu weekend. Tapi yang menggelar pada Jumat juga ada, seperti Arab Saudi dan lainnya,” kata Arief. Sedangkan terkait keleng- kapan logistik untuk luar negeri, sambungnya, hingga saat ini masih belum diterima seluruhnya oleh PPLN. Seperti PPLN di 12 negara di Eropa yang saat ini tengah menanti datangnya kelengkapan logis- tik di PPLN Brussel, Belgia. Sementara Nelson Siman- juntak, Anggota Bawaslu, me- nyampaikan pihaknya hanya mengirimkan pengawas untuk ARDI TERISTI HARDI L UCIUS Karus, peneliti dariForumMasyarakat Peduli Parlemen Indo- nesia (Formappi), me- nilai pengadaan logistik pemilu kembaliamburadul,sepertidua kali pemilu sebelumnya. Berdasarkanlaporandarijar- ingan kerja Formappi di berba- gai daerah, banyak surat suara yang diterima dalam kondisi bermasalah, mulai dari jum- lahnya yang tidak sesuai, sobek, tulisan kurang jelas, hingga su- dah ada yang telah diberi tanda padacalontertentu.“Tidakusah jauh-jauh di daerah, di Jakarta Pusat ditemukan 181 surat su- ara yang rusak. Itu di Ibu Kota negara, apalagi di daerah,” kata Lucius di Jakarta, kemarin. Di Kendal (Jawa Tengah) ditemukan 3.200 surat suara yang rusak, di Blitar (Jawa Ti- mur) ditemukan 1.211 surat suara rusak, di Badung (Bali) ditemukan 4.501 surat suara rusak, dan di Sragen (Jawa Tengah) ditemukan 400 surat suara rusak. “Di Papua, ada 26.000 surat suara dinyatakan rusak karena kapal pengangkut mengalami kecelakaan. Semua masalahituditemukansaatKPU daerah menyortir surat suara,” terang Lucius. Secara umum, sambungnya, surat suara yang bermasalah itu berupa kertas yang sobek atautintayangbeloborsehingga mengotori surat suara yang akan digunakan. “Sementara di Jakarta Pusat, jenis kerusakan yang paling banyak ditemukan adalah surat suara yang telah dicoblos pada salah satu calon tertentu,” ujar Lucius. IaberharapKomisiPemilihan Umum(KPU)dapatmenjelaskan adanya surat suara yang sudah tercoblos itu. Ia juga meminta KPU memberi jaminan surat su- arayanglaintetapamandanbe- lum tercoblos untuk calon atau partai tertentu sehingga tetap adakepastianPemiluyangjujur, adil,dantransparan.“Ketidakbe- resanlogistikpemilukaliinime- rupakan potret makin panjang- nya ketidakberesan dan kurang profesionalnyakerjaKPUdalam menyiapkan penyelenggaraan pemilu 2014,” terangnya. Surat dimusnahkan Saat dikonfirmasi masalah itu,AnggotaKPUAriefBudiman menyampaikan pencetakan su- rat suara pemilu legislatif yang akan digelar 9 April 2014 sudah mencapai 99%. “Untuk distribusi, beberapa memang mengalami kendala tapi tidak ada yang rusak. Ter- akhir di laporkan dari Mem- brano Tengah, Papua, kapal pengangkutnya kena ombak. Tapi hanya kardus pembung- kusnya saja yang rusak, se- dangkansuratsuaranyaaman,” terangnya, kemarin. Suratsuarayangdicetakberda- sarkandaftarpemilihtetap(DPT) hasil perbaikan pada 15 Febru- ari 2014 mencapai 187.847.512 kertas suara ditambah 2% dari jumlah itu sebagai cadangan. “Sampai sekarang proses distri- busiterusberjalan.Diperkirakan tanggal14Maretsudahbisadite- rima semua daerah. Surat suara yang tercoblos, tintanya rusak, dan yang rusak lainnya akan di- musnahkan dan diganti dengan yang baru,” terangnya. Ia mengaku belum mengeta- hui secara pasti jumlah surat suara yang rusak karena belum menerima rekapitulasi secara formal. Laporan yang masuk masih lewat pesan pendek dan telepon. “Sampai hari ini yang dila- porkan jumlahnya sedikit, yang dilaporkan ada di 10 atau 15 tempat. Kami minta produsen- nya bertanggung jawab de- ngan produksi yang rusak itu,” terangnya. Ia menambahkan, surat su- ara yang rusak bisa langsung dimusnahkan oleh KPU kabu- paten/kota setempat. Namun, pemusnahan itu harus mengi- kuti mekanisme yang teklah di- tentukan. “KPU setempat harus berkomunikasi dengan panitia pengawas dan kepolisian. Itu harus dituangkan dalam berita acaranya. Kita sudah buatkan prosedur untuk pemusnahan- nya,” ujarnya. Arief menambahkan, sebe- lumsuratitudimusnahkan,KPU Kabupaten/Kota harus diminta segera melaporkan berapa surat suara yang rusak karena tercoblos, terkena tinta, war- nanya pudar dan sebagainya, ke pihak perusahaan pencetak surat suara untuk dimintakan gantinya. (Fox/P-1) ardi@mediaindonesia.com SELASA, 11 MARET 2014INDONESIA MEMILIH6 ANTARA/DEDHEZ ANGGARA SERIBU SURAT SUARA RUSAK: Pekerja menunjukkan surat suara yang sobek saat disortir di gudang logistik KPU Indramayu, Jawa Barat, kemarin. Selama enam hari pelipatan surat suara, KPU Indramayu menemukan sedikitnya 1.000 surat suara yang rusak akibat sobek, berlubang, noda tinta, dan cetakan gambar yang buram. Buruknya pengadaan logistik seolah menjadi persoalan klasik pemilu. Dari pemilu ke pemilu, persoalan itu selalu menjadi langganan. SuratSuaraJakarta BanyakyangsudahDicoblos Pemungutan Suara di Eropa Nyaris tanpa Pengawasan 14. PBB 15. PKPI DemokratPalingBanyakMelanggar TANGGAPAN PEMERINTAH: Majelis Hakim Mahkamah Konstitusi (dari kiri) Arief Hidayat, Harjono, dan Patrialis Akbar memimpin sidang pengujian materiil Undang-Undang No 14 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan (PUU Ketenagakerjaan) terhadap UUD 1945 di Jakarta, kemarin. Sidang lanjutan itu beragendakan mendengarkan tanggapan dari pemerintah. MI/PANCA SYURKANI Arief Budiman Anggota KPU MI/RAMDANI PPLN yang jumlah pemilihnya mencapai 5.000 jiwa lebih. Untuk PPLN yang pemilihnya kurang dari 5.000 orang, pe- ngawasannya diserahkan ke KBRI setempat. “Karena keterbatasan uang sehingga Bawaslu tidak dapat mengirimkan pengawas. Seki- tar 29 titik, pengawasannya diserahkan KBRI setempat,” ujar Nelson. Menurut Nelson, suara 2,3 juta pemilih di luar negeri ha- rus benar-benar diamankan. Bawaslu sangat memperhati- kan hal tersebut sehingga para pengawas yang dikirim ke luar negeri diberi bekal prosedur kerja yang sangat terinci. Sedangkan Ferry Junaedi dari perkumpulan untuk pe- milu dan demokrasi (Peludem) menyampaikan, tidak adanya pengawasan di luar negeri tersebut sangat berpotensi kecurangan. Untuk memi- nimalkannya atau bahkan BELUM MASA KAMPANYE: Petugas Satuan Polisi Pamong Praja menertibkan alat peraga kampanye di Jalan Tamansiswa, Yogyakarta, kemarin. Penertiban dilakukan karena masa kampanye baru dimulai serentak pada 16 Maret 2014 di seluruh Indonesia. ANTARA/NOVERADIKA mencegah kecurangan, peng- hitungan suara harus tepat waktu sesuai ketentuan. “Pengawasan di luar negeri memang sangat sulit sehingga rawan terjadi kecurangan. Agar tidak terjadi kecurangan, misalnya perubahan per- olehan jumlah suara, peng- hitungan harus tepat waktu. Yakni sesuai aturan, penghi- tungan serentak dengan peng- hitungan dalam negeri. Hasil penghitungan harus segera dipindai dan segera dipub- likasikan saat itu juga,” tegas Ferry. (AB/P-1) PELAKSANAAN pemungutan suara di beberapa negara di Eropa yang akan digelar pada 30 Maret hingga 6 April 2014 dipastikan tanpa pengawasan dari Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu). “Memang ada beberapa negara di Eropa yang pe- ngawasannya diserahkan ke Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) setempat. Seperti 12 negara di Eropa yang Panitia Pemilu Luar Ne- geri (PPLN)-nya berkumpul di Brussel. Di situ tidak ada pengawasan,” terang Arief
  • 7. SELASA, 11 MARET 2014 PLATFORM PARTAI 7 P EMBANGUNAN pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) menjadi salah satu pilihan untuk memenuhi kebutuhan energi nasional yang terus meningkat. Apalagi, ketika pemanfaatan energi baru terbarukan seperti tenaga panas bumi, tenaga angin, dan tenaga air belum digunakan secara optimal. Untuk melangsungkan pembangunan ekonomi nasional dan meningkatkan taraf hidup masyarakat secara berkesinambungan, ketersediaan infrastrktur menjadi poin penting. Pasokan tenaga listrik menjadi salah satu prasarana vital, seperti untuk keperluan industri dan berbagai kebutuhan perkotaan serta pengembangan wilayah seiring dengan pertumbuhan ekonomi. Namun, permasalahan pembangunan PLTN sejauh ini masih menjadi perdebatan. Perdebatan dan pro kontra tidak hanya menyangkut masalah energi, tetapi juga merembet ke persoalan sosial. Tragedi ledakan Unit 4 PLTN Chernobyl, Ukraina pada 26 April 1986 dan ledakan bom atom di Hiroshima dan Nagasaki, Jepang pada 6 Agustus 1945, hingga kini masih menyisahkan trauma bagi masyakat Indonesia. Wacana pembangunan PLTN di Indonesia sudah berlangsung lama, diawali dengan terbentuknya Komisi Persiapan Pembangunan PLTN pada 1972. Tiga tahun kemudian Batan bekerja sama dengan NIRA, Italia, melakukan penelitian yang menghasilkan 14 calon lokasi, lima di antaranya terletak di Jawa Tengah. Dari 14 lokasi itu, 11 lokasi berada di pantai utara Jawa sedangkan sisanya di pantai selatan. Pada 1989, Badan Koordinasi Energi Nasional (Bakoren) mengesahkan Batan agar mulai menjalankan studi kelayakan, yang memutuskan NewJec (NewJapan Engineering Consultan Inc) berada di bawah Mitsubishi Heavy Industries (MHI) yang akan melaksanakan studi tapak. Akhir 1993, selesailah sudah laporan dari NewJec kepada Batan. Menurut hasil laporan tersebut daerah Gunung Muria, Desa Balong, Jepara, dinyatakan sebagai titik paling aman dari kemungkinan gempa bumi. Polemik pembangunan PLTN di Muria menimbulkan reaksi setuju dan menolak dari berbagai pihak. Penolakan juga datang dari kalangan ulama. Pro kontra tentang pembangunan PLTN terus berlangsung hingga sekarang. Padahal, kebutuhan akan energi nuklir belakangan ini telah menjadi pilihan banyak negara. Apakah kita akan terus menghabiskan waktu dan energi untuk berdebat soal nuklir? Untuk memperoleh jawaban atas pertanyaan tersebut, Media Indonesia mewawancarai para politikus dari 12 parpol peserta Pemilu 2014. (Wta/P-3) 1 Partai NasDem Nur Yasin Politikus PKB PEMBANGUNAN PLTN menjadi keharusan bagi PKB. Kalau kita berbicara krisis energi di In- donesia, kita tidak bisa lagi bicara energi fosil. Selain akan habis, banyak dampak negatifnya. Kalau pakai minyak, mahal; batu bara kotor. Paling bagus itu gas, tapi itu pun hanya cukup untuk 70 tahun lagi. Oleh karena itu, salah satu energi terbarukan yang bisa digunakan ialah nuklir. Kami sangat mendukung. Itu sebabnya kami mendeklarasikan diri sebagai green party. Nuklir itu sebenarnya sumber energi paling aman di dunia kalau dilihat dari segi kematian orang. Dengan PLTA pun, lebih besar PLTA, ba- nyak teknisi atau orang yang meninggal kare- nanya. Justru PLTN yang teraman. (Wta/P-3) 2 PKB 3 PKS Effendi MS Simbolon Ketua DPP PDIP PRINSIP kami, PDIP terbuka merespons kebu- tuhan akan tenaga listrik. Seperti tenaga fosil sampai yang berbasis terbarukan. Namun, di berbagai pertimbangan, kami menempatkan posisi tenaga nuklir sebagai alternatif ter- akhir untuk dijalankan. Tidak bisa dipungkiri tenaga ahli, profesor sudah melakukan studi mengenai energi nuklir sejak zaman Orde Baru. Butuh pertimbangan panjang untuk menggunakan nuklir. Kemampuan pengen- dalian teknologi dan manajemen risiko harus dipertimbangkan dengan matang. Ini penting untuk cermati lebih awal agar tidak saling menyalangkan di kemudian hari. Pasalnya, selama ini masyarakat kita masih menganggap nuklir sebagai ancaman. (Wta/P-3) 4 PDIP Romulus Sihombing Ketua DPN PKPI SAYA kira itu satu-satunya peluang. Namun, memang penempatannya harus diatur supaya tidak terjadi masalah seperti di Fukushima, Jepang. Jangan ditempatkan di kota, tapi di pelosok tertentu yang jauh dari permukiman. Kemudianteknologinyaharuskitakuasaidulu. Jepang saja yang sudah menguasai teknologi bisa kelimpungan. Tenaga nuklir memang salah satu alternatif untuk masa depan guna menutupi kebutuhan listrik nasional. Lihat saja sekarang aliran listrik saja masih digilir. Apalagi, dengan pertambahan penduduk, ke- butuhan juga tumbuh. Oleh sebab itu, harus diantisipasi. Jangan sampai kita betul-betul krisis listrik. (Wta/P-3) 9 PPP Muchamad Romahurmuziy Sekjen DPP PPP JUSTRU PPP ada pendapat yang berbeda. Menurut kita, temuan teknologi seperti pemanfaatan energi terbarukan lebih baik digunakan. Keamanannya lebih terukur dampaknya, seperti PLT panas bumi. Ini kan lebih terukur daripada energi nuklir. Di Indo- nesia, sebagai negara yang berpotensi gempa yang tinggi, tenaga nuklir, menurut kami, justru akan berbahaya bukan hanya kepada nuklir itu, melainkan juga potensi bencana alam. Teknologi energi nuklir, menurut kami, bukannya tidak cocok. Namun, sepanjang ada energi lain yang terbarukan dan kalau dari sisi ekonominya sama, kenapa tidak dilakukan yang itu saja? (Nov/p-3) Sukmo Harsono Ketua DPP PBB INDONESIA memang memiliki sumber energi yang mumpuni, tetapi selama ini dikelola de- ngan cara yang tidak benar. Penggunaan teknologi nuklir, menurut saya, baik saja, tetapi selama ini penjelasan kepada masya- rakat sangat kurang. Jadi, wajar kalau kekha- watiran itu ada di masyarakat yang menye- babkan mereka berpandangan nuklir hanya berdampak negatif bagi kehidupan manusia. Lebih baik sekarang optimalkan saja yang ada. Penggunaan nuklir secara benar atau tidak, tetap saja ada potensi penyalahgunaan. Jadi, selama belum dijelaskan secara jelas kepada masyarakat, PBB berpandangan lebih baik ditunda dulu. (Nov/P-3) Ali Kastella Politikus Partai Hanura TENAGA nuklir bukan hanya digunakan seba- gai energi listrik, tetapi juga industri pangan, kesehatan, dan lain-lain. Yang paling penting ialah pemahaman masyarakat tentang manfaat penggunaan nuklir sebagai sumber energi. Un- tukkebutuhanenergilistrik,penggunaanbahan bakarminyakjumlahnyabesardanmembebani anggarannegara.Sementarahargaenergilistrik kita tingkat keekonomiannya tinggi. Kalau kita tidak menggunakan energi lain untuk keta- hanan listrik, kita akan kewalahan. Kebutuhan meningkat terus, sementara sumber daya dalam negeri terbatas. Oleh ka- rena itu, harus ada energi alternatif untuk bisa menggantikan kebutuhan energi yang tidak tergantung pada energi fosil. (Wta/P-3) 10 PARTAI HANURA 14 PBB 15 PKPI 5 Partai Golkar Suhardi Ketua Umum DPP Partai Gerindra KALAU kita ingin berkembang dan menjadi negara maju, kita harus tahu apa manfaat dan bahaya dari energi nuklir. Artinya, nuklir me- mang perlu untuk memajukan negara. Di lain hal, kita jangan sampai ketinggalan dari negara lain. Kita juga harus tahu sejauh apa manfaat dan dampaknya. Kita harus kuasai ilmu itu, jangan sampai kita tidak tahu apa-apa walau- pun kita tidak gunakan untuk perang. Jangan sampai kita ketinggalan dan ditinggalkan. Ja- ngan sampai bangsa kita dianggap bangsa yang ketinggalan. Tak hanya soal energi nuklir, ener- gi terbarukan lain juga perlu kita kuasai. Jadi intinya, kalau kita tahu manfaatnya, pasti kita akan efisien mengaplikasikannya. (Nov/P-3) 6 Partai Gerindra Sutan Bhatoegana Ketua DPP Partai Demokrat ITULAH kelemahan kita, padahal Korea Se- latan saja belajar dari Indonesia dan kini di sana sudah menggunakan PLTN generasi IV. Kita punya Batan. Pemerintah bersama de- ngan DPR (Komisi VII) sudah sepakat nuklir dimasukkan ke Kebijakan Energi Nasional (KEN). Menurut saya, tinggal sosialisasinya digencarkan bahwa memang tenaga nuklir ini dibutuhkan negara kita, bukan persepsi negatif yang mematikan masyarakat. Bukti- nya, di negara-negara Eropa aman-aman saja. Bahkan, PLTN di Korea Selatan malah jadi taman wisata. Selain kurang sosialisasi, saya kira informasi dari negara maju mengenai hal ini juga berpengaruh. (Nov/P-3) 7 Partai Demokrat Teguh Juwarno Wasekjen DPP PAN SAYA pribadi melihat, seiring tantangan masa depan, selain masalah pangan, juga soal ener- gi. Maka kita tidak boleh tergesa-gesa menutup opsi untuk pengembangan PLTN. Karena se- cara teknis, teknologi sekarang telah mampu mengamankan berbagai kemungkinan yang timbul akibat pengembangan energi nuklir untuk kepentingan damai. Apalagi, dihadap- kan pada kenyataan betapa mahalnya subsidi listrik dan energi yang harus ditanggung ne- gara. Nuklir tidak selalu mematikan, tetapi juga untuk kesejahteraan rakyat. Yang penting, penggunaan energi nuklir harus dilakukan secara tertib dengan standar pengamanan maksimal. (Wta/P-3) 8 PAN Energi Nuklir Terus Tuai Pro-Kontra Kurtubi Ketua DPP Partai NasDem KAMI di NasDem mendukung pembangunan PLTN agar kebutuhan listrik bangsa ini segera terpenuhi. Karena saat ini, 25% penduduk be- lum teraliri listrik. Yang sudah teraliri juga lis- triknya hidup mati karena kekurangan suplai. Secara nasional, konsumsi listrik kita dibanding Malaysia masih seperlima per kepala. Kita ter- tinggal jauh. Maka harus ada terobosan. Tidak cukup menggunakan proyek 10 ribu megawatt atau pembangunan pembangkit listrik tenaga panas bumi yang lamban. Harus ada lompatan besar ke depan di bidang kelistrikan dengan membangun PLTN berkapasitas besar, de- ngan persyaratan keandalan dan keamanan lingkungan yang harus terjamin. (Wta/p-3) Nurul Arifin Wakil Sekjen DPP Partai Golkar GOLKAR bersama dengan pemerintah ha- rus bisa menyadarkan masyarakat tentang manfaat nuklir yang saat ini masih dianggap negatif karena stereotip nuklir yang berkaitan dengan alat pemusnah massal seperti bom atau misil. Perbandingan di Iran, mereka sadar bahwa cadangan minyak sebagai sumber ener- gi bisa habis suatu saat. Karena itu, mereka ingin sekali membangun PLTN. Bagaimana di Indonesia yang cadangan minyaknya lebih sedikit? Tentu niat membangun PLTN harus dipertimbangkan secara matang agar betul- betul bermanfaat. Supaya kita tidak awam soal nuklir, harus diantisipasi dengan mengundang ahli teknologi nuklir. (Nov/P-3) Sohibul Iman Politikus PKS MASYARAKAT harus disadarkan akan krisis energi yang akan dihadapi Indonesia ka- rena selama ini kita kan pakai energi fosil. Masyarakat perlu diberi informasi menge- nai energi alternatif apa yang bisa digu- nakan selanjutnya, termasuk bagaimana kelebihan dan kekurangan energi nuklir itu. Masyarakat juga perlu diyakinkan dari kasus-kasus nuklir yang pernah terjadi dan diajak berpikir secara proporsional. Berapa persen dari kasus nuklir tersebut yang bisa terjadi kecelakaan dan berapa banyak yang membawa manfaat. Juga, harus dijelaskan kepada masyarakat tingkatan teknologi nuk- lir. (Nov/P-3) ANTARA/PRASETYO UTOMO KEBUTUHAN ENERGI NASIONAL: Puluhan aktivis menggelar aksi di depan Kantor Kementerian Riset dan Teknologi, Jakarta. Pro dan kontra terjadi di masyarakat saat pemerintah akan mengembangkan proyek nuklir untuk memenuhi kebutuhan energi nasional.