SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 10
SMK NEGERI 1 KANDIS/Administrasi Perkantoran/OP/2014 
PENGENDALIAN ERGONOMIK MEJA DAN KURSI DALAM 
MENCIPTAKAN KENYAMANAN KERJA 
Manajemen perkantoran merupakan rangkaian aktivitas merencanakan, 
mengorganisasikan, mengarahkan, mengawasi, dan mengendalikan hingga 
menyelenggarakan secara tertib pekerjaan administrasi perkantoran untuk menunjang 
pencapaian tujuan organisasi (Quible,2001). 
Untuk menyelenggarakan seluruh aktivitas di dalam manajemen perkantoran tentunya 
harus didukung oleh sarana dan prasarana yang memadai. Sarana dan prasarana yang 
memadai akan menciptakan kenyamanan kerja bagi para karyawan. Untuk menciptakan 
kenyamanan tersebut, perusahaan harus mempertimbangkan persoalan ergonomis di dalam 
ruang kerja. Pekerjaan yang dilakukan di ruang kerja tidak terlepas dari meja dan kursi. 
Jenis meja dan kantor saat ini berkembang sangat pesat mengikuti perkembangan dunia 
perkantoran yang semakin modern. Pertimbangan perusahaan dalam pengadaan meja dan 
kursi diharapkan dapat menciptakan kondisi dan situasi kerja yang nyaman. Oleh karena itu 
meja dan kursi yang digunakan untuk membantu proses kerja sebaiknya dirancang sesuai 
dengan konsep ergonomis agar tercipta kenyamanan dalam bekerja. 
1. Bagaimanakah meja kerja yang ergonomis? 
2. Bagaimanakah kursi kerja yang ergonomis? 
3. Bagaimanakah pengendalian meja dan kursi kerja untuk menciptakan kenyamanan 
1 
dalam bekerja? 
Santoso (2004) mengatakan bahwa tujuan utama pengaturan tata letak dan fasilitas 
kerja adalah untuk mendapatkan gerakan-gerakan kerja yang efisien seperti halnya dengan 
pengaturan gerakan material handling.
SMK NEGERI 1 KANDIS/Administrasi Perkantoran/OP/2014 
2 
I. DEFINISI ERGONOMI 
Istilah ergonomi menurut International Ergonomic Association (Santoso, 2004:6) 
didefinisikan sebagai: 
"The study of the anatomical, physiological aspects of human in working environment. It is 
concerned with optimizing the efficiency, health, safety, and comfort of the people at work, at 
home and at play. This generally require the study of system in which human, machines and the 
environment interact, with the aim of fitting the task to the humans.” 
Maksudnya adalah ergonomi merupakan ilmu yang berkaitan dengan aspek-anatomi 
dan psikologi manusia di lingkungan pekerjaan yang menitikberatkan pada pencapaian 
efisiensi, kesehatan, keselamatan, dan kenyamanan karyawan saat bekerja, di rumah dan saat 
santai. Pada umumnya hal ini membutuhkan pembelajaran interaksi antara manusia, mesin, 
dan lingkungan, dengan tujuan untuk menyesuaikan antara karyawan dengan tugasnya. 
Sedangkan Odgers dalam Sukoco (2006) mendefinisikannya sebagai ilmu terapan yang 
digunakan untuk mempelajari hal-hal yang berhubungan dengan tingkat kenyamanan, 
efisiensi, dan keamanan dalam mendesain tempat kerja demi memuaskan kebutuhan fisik dan 
psikologis pegawai di kantor. 
Dari kedua definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa ergonomi adalah ilmu yang 
mempelajari usaha untuk menciptakan kesesuaian antara manusi, mesin, dan lingkungan 
kerja sehingga pada akhirnya tercipta kenyamanan dalam bekerja. Dengan mengintegrasikan 
berbagai disiplin ilmu-psikologi, fisiologi, sosiologi, maupun teori komunikasi-ergonomik 
menyediakan panduan yang berguna untuk mendesain ruang kantor yang efektif (Quible 
dalam Sukoco, 2006).
SMK NEGERI 1 KANDIS/Administrasi Perkantoran/OP/2014 
3 
II. MEJA KERJA 
Mills menjelaskan bahwa meja kerja harus disesuaikan dengan kebutuhan pekerjaan. 
Untuk sebagian besar tujuan, setiap juru tulis harus memiliki meja kerja sendiri dengan 
bagian atas berukuran 1,2 – 1,5 cm (4 – 5 kaki) kali 0,75 meter (2 kali 6 inci). Tinggi bagian 
atas meja adalah 0,724 meter (2 kaki 4,5 inci) dari lantai untuk memberikan posisi kerja yang 
nyaman. Pegawai yang menggunakan mesin mungkin memerlukan permukaan yang beberapa 
inci lebih rendah agar papan tombol berada pada tingkat yang pas. 
Permukaan kerja ini harus diberi tambahan ruangan penyimpanan sesuai kebutuhan, 
biasanya dalam bentuk tumpuan yang dilengkapi dengan laci atau rak. Untuk banyak 
pekerjaan, meja kerja serba guna dengan satu atau dua tumpuan cocok sekali. Jenis lain 
diuraikan dibawah ini: 
A. Stasiun Kerja 
Juru tulis kadang bekerja lebih efisien apabila dilengkapi dengan meja kerja atau stasiun 
kerja berbentuk L. Kedua permukaan kerja dapat digunakan dengan berbagai cara: seorang 
juru ketik dapat menulis pada satu permukaan dan kemudian berputar ke permukaan lain 
sewaktu mengetik; seorang juru tulis dapat menulis pada satu permukaan dan membuat 
catatan acuan, atau mesin hitung, yang tersedia segera pada permukaan yang lain. Kursi putar 
harus disediakan. 
Stasiun kerja dapat juga dirakit dari unit-unit standar untuk memenuhi secara persis 
kebutuhan juru tulis. Unit mungkin mencakupi chassis, permukaan, tumpuan laci dan rak, 
meja samping dan kelengkapan lain. 
Meja kerja ini cocok untuk digunakan pada kantor landskap karena sekat visual atau 
akustik, alih-alih berdiri terpisah, dapat dijadikan bagian dari posisi kerja. 
B. Meja Juru Ketik 
Bila kecepatan operasi yang maksimum dan keletihan yang minimum ingin dicapai, 
papan tombol mesin ketik harus memiliki ketinggian sekitar ketinggian meja yang normal.
SMK NEGERI 1 KANDIS/Administrasi Perkantoran/OP/2014 
4 
Penyusunan Meja dengan Poros (‘Z’) 
Meja berporos, yang mungkin memiliki akomodasi penyimpanan yang dibangun di 
dalamnya, memiliki meja dengan tumpuan yang tunggal pada masing-masing sisi. Jumlah 
formasi ‘Z’ ini dapat dipadukan untuk membentuk suatu kelompok kerja dan terutama sesuai 
apabila pekerjaan diteruskan secara teratur dari meja ke meja. 
Meja dengan Kegunaan Khusus 
Bila juru tulis melakukan pekerjaan yang sangat berulang dan menangani formulir 
dalam jumlah besar, kadang ia perlu mendapat sebuah meja khusus yang dirancang sesuai 
dengan kebutuhan khusus pekerjaannya. Namun, acap kali lebih murah dan sama efektifnya 
apabila kita memodifikasi sebuah meja serba guna dengan menambahkan kelengkapan 
khusus, seperti rak kertas atau alat sortir, atau menyusun stasiun kerja dari unit standar. 
The Liang Gie (2000) menjelaskan bahwa meja tulis yang baik hendaknya memenuhi syarat-syarat 
berikut : 
1. Dari permukaan meja sampai lantai tidak seluruhnya tertutup. Bawahnya mempunyai 
kaki-kaki yang terbuka. Dengan demikian peredaran udara dapat berlangsung secara 
lancar dan bagian kaki pegawai yang memakainya tidak terasa panas. Juga meja kerja 
yang terbuka bagian bawahnya memudahkan pembersihan lantai. 
2. Permukaan meja tidak berkilat-kilat sehingga dapat menyilaukan mata dari pegawai 
yang memakainya. Permukaan itu hendaknya juga tidak berwarna hitam atau 
terlampau gelap melainkan sebaiknya diberi warna muda dan terang. Pertentangan 
yang tajam antara warna meja yang gelap dan warna kertas yang umumnya putih 
mudah melelahkan mata dari pegawai 
3. Luas meja tidak perlu terlampau berlebihan. Permukaan yang terlampau luas dalam 
prakteknya juga tidak dipergunakan untuk bekerja. Bahkan biasanya lalu menjadi 
tempat untuk menumpuk berkas-berkas atau benda-benda lainnya yang mestinya 
disimpan dalam lemari atau pada rak tersendiri. 
Untuk mengukur meja kantor telah lazim dipergunakan 3 satuan hitung, yaitu lebar 
(widht), dalam(depth) dan tinggi (height).
SMK NEGERI 1 KANDIS/Administrasi Perkantoran/OP/2014 
5 
a) Lebar : 
Ialah jarak yang panjang dari suatu tepi permukaan meja ke tepi sebrangnya. 
Apabila di lihat dari temapt duduk pegawai yang memakai meja itu, jarak ini 
adalah lebar meja dari arah tangan kiri ke tangan kanannya. 
b) Dalam : 
Ialah jarak yang pendek dari tepi bagian depan permukaan meja sampai tepi 
bagian belakangnya. Bagian termasuk lingkungan temapt duduk pegawai yang 
memakai meja itu. 
c) Tinggi : 
Ialah jarak dari permukaan meja yang dipakai untuk bekerja sampai ke lantai. 
Kecuali adanya syarat-syarat tertentu yang diperlukan bagi pelaksanaan 
sesuatu pekerjaan khusus, maka meja tulis untuk setiap karyawawn biasa 
cukuplah berukuran 120 X 70cm. Dalam pemakainnya di kantor biasanya di 
sebelah kanan dan kiri meja kerja pegawai masing-masing selebar minimum 
40cm. Bilamana salah satu sisinya merupakan lorong utama atau kamar kerja 
itu cukup las, setiap meja, baik hangy padasatu sisinya ataupun kedua-duanya 
sebelah kanan dan kiri. Sedang ruang untuk kursi tempat duduk pegawai 80cm. 
Untuk pejabat pmipinan ukuran meja kerjanya dapat lebih luas daripada 
seorang pegawai biasa, yaitu 130 X 80 cm atau paling besar 150 X 90 cm. Luas 
lantai selurunya yang dapat disediakan bagi seorang kepala dengan sendirinya 
disesuaikan menurut ukuran mejanya itu atau luas kantornya. 
Mengenai tingginya meja, pada umumnya dapat diterima ukuran 72cm. 
Tapi untuk meja yang khusus dipergunakan untuk mengetik, tingginya harus 
kurang 10cm dari tinggi yang umum itu. Dengan demikian tangan pegawai tik 
itu dapat bergerak dengan leluasa dan dalam posisi yang lurus ke muka 
sewaktu mengetik. Pedoman ini juga bagi meja-meja yang dipakai unutk 
bekerja dengan alat-alat lainnya yang mempunyai permukaan lebih tinggi 
seperti misalnya mesin hitung.
SMK NEGERI 1 KANDIS/Administrasi Perkantoran/OP/2014 
6 
III. KURSI KERJA 
Pekerja cenderung menghabiskan sebagian besar hari mereka dengan duduk di kursi 
kantor, maka dibutuhkan kursi yang nyaman untuk digunakan dalam waktu yang cukup lama. 
Kursi yang dirancang khusus dapat memainkan peranan besar dalam mengurangi 
keletihan dan hilangnya keluaran yang diakibatkan oleh keletihan tersebut, terutama bila 
digunakan oleh operator mesin dan juru ketik. Kebnyakan kursi kantor dapat disetel 
ketinggiannya maupun posisi sandaran punggungnya, sehingga dapat dengan mudah 
disesuaikan dengan kebutuhan individual. Bila kursi yang dapat disetel digunakan, manajer 
kantor harus mengambil langkah-langkah untuk memastikan bahwa penyetelan dilakuakan 
dengan benar untuk setiap juru tulis. Segera sesudah kursi disetel dengan benar, kursi 
tersebut harus diberi label nama juru tulis bersangkutan. Tindakan ini penting karena, apabila 
kursi dipindahkan dari satu juru tulis ke juru tulis lain tanpa disetel ulang, mkaka hal itu lebih 
menimbulkan kerugian daripada kebaikan. 
Kaki kursi harus sedemikian rupa agar tidak merusak pelapis lantai plastik atau karpet. 
Bagian dasar kursi putar harus memiliki lima cabang ketimbang empat untuk menjamin 
stabilitas. 
Pemilihan kursi kantor harus mempertimbangkan tipe tubuh penggunanya. Pada 
umumnya ukuran kursi kantor akan cocok dengan ukuran rata-rata orang, tetapi tipe tubuh 
yang lebih besar dan tipe tubuh yang lebih kecil mungkin membutuhkan peralatan khusus 
atau penyesuaian fitur. Pertimbangan untuk ukuran orang yang lebih besar adalah hal -hal 
seperti tinggi kursi dan kedalaman penyesuaian serta kursi kapasitas berat. 
Orang yang bertubuh lebih besar juga harus mempertimbangkan penyesuaian tinggi dan 
lebar lengan, hal itu memastikan memberi mereka cukup ruang untuk bergerak dengan 
nyaman. Orang ukuran yang lebih kecil juga perlu mempertimbangkan hal-hal seperti tinggi 
kursi dan penyesuaian lengan serta sandaran kaki atau pilihan pijakan kaki untuk menjaga 
keseimbangan tubuh mereka.
SMK NEGERI 1 KANDIS/Administrasi Perkantoran/OP/2014 
Untuk menjadi benar-benar ergonomis kursi harus memberikan keleluasaan bagi 
pengguna dalam melakukan gerakan konstan. Sebuah kursi ergonomis akan menawarkan hal-hal 
seperti penyesuaian mekanisme dan fitur yang dirancang khusus bergerak dengan tubuh, 
menjaga tingkat mata konstan apakah benar-benar bersandar atau posisi yang lebih tegak. 
Gerakan kursi membuat tubuh di posisi yang benar apakah berbaring atau duduk tegak. Hal 
ini penting untuk menjaga kesehatan dan aliran darah dan dapat bernilai ekonomis. 
Quible (2001) menjelaskan ada beberapa standar untuk penggunaan kursi kantor yang 
ergonomis yaitu sebagai berikut : 
1. Pengguna harus dapat duduk dengan posisi lutut ditekuk dan kaki datar di lantai 
2. Punggung pengguna harus dalam posisi tegak 
3. Lengan pengguna kursi harus dapat bergerak bebas 
Menurut Nurmianto (2004) beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam memilih kursi 
kantor, diantaranya : 
7 
1. Stabilitas Produk 
Sebaiknya gunakan kursi yang memiliki empat atau lima kaki untuk menghindari 
ketidakstabilan produk. Pemilihan kursi dengan kaki beroda sebaiknya ditempatkan 
pada permukaan berkarpet sehingga tidak terlalu bebas bergelinding dibandingkan di 
lantai. 
2. Kekuatan Produk 
Kursi kerja sebaiknya dirancang sedemikian rupa sehingga kompak dan kuat untuk 
menahan beban penggunanya 
3. Adjustable (mudah dinaik-turunkan) 
ketinggian kursi kerja sebaiknya mudah diatur tanpa perlu turun dari kursi untuk 
mengaturnya 
4. Sandaran Punggung 
Sebaiknya dirancang agar dapat digerakkan naik-turun maupun maju-mundur dan 
dapat diatur fleksibilitasnya sehingga sesuai dengan bentuk punggung. 
5. Fungsional 
Bentuk kursi tidak boleh menghambat berbagai posisi kerja.
SMK NEGERI 1 KANDIS/Administrasi Perkantoran/OP/2014 
8 
6. Bahan Material 
Tempat duduk dan sandaran punggung harus dilapisi dengan material yang cukup 
lunak. 
7. Kedalaman Kursi 
Kedalaman kursi (depan-belakang) haruslah sesuai dengan dimensi panjang antar 
lipat lutut (popliteal) dan pantat (buttock) 
8. Lebar Kursi 
Lebar kursi minimal sama dengan lebar pinggul 
9. Lebar Sandaran Punggung 
Lebar sandaran punggung sebaiknya sama dengan lebar punggung karena jika terlalu 
lebar dapat mempengaruhi kebebasan gerak siku. 
10. Bangku Tinggi 
Kursi untuk jenis bangku tinggi seharusnya diberi sandaran kaki yang dapat 
digerakkan naik-turun. 
IV. KENYAMANAN 
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia,. Kenyamanan berasal dari kata nyaman yang 
berarti segar, sehat, sedap, sejuk, enak. Sedangkan kenyamanan adalah keadaan nyaman, 
kesegaran, dan kesejukan. 
Kenyamanan dalam bekerja sangat di dukung oleh kursi dan meja kantor yang 
ergonomis. Kursi dan meja tersebut akan mengurangi kelelahan dalam bekerja. Model kursi 
dan meja tersebut dapat dilihat pada gambar di bawah ini:
SMK NEGERI 1 KANDIS/Administrasi Perkantoran/OP/2014 
Bagian Meja: 
Alas meja dapat disetel/disesuaikan dengan tinggi siku tenaga kerja sehingga terbentuk 
performen tenaga kerja tinggi siku sebesar 10 cm-15 cm di atas meja, ini agar terjadi 
performen kerja yang nyaman (comnfortable). Penyetelan tinggi alas meja cukup dengan 
menggendorkan baut-baut penyetel yang dipasang pada kaki meja. Selain itu, pada kaki meja 
diberikan sandaran kaki tenaga kerja dengan model bertingkat, hal ini digunakan untuk 
relaksasi kaki tenaga kerja agar tidak lelah. 
Bagian Kursi: 
Tinggi kursi yang dapat disetel naik atau turun dengan cara memutar tiang sandaran kursi. 
Penyetelan ini digunakan untuk menyesuaikan duduk setiap tenaga kerja sehingga terbentuk 
awal performen lutut kaki tenaga kerja pada sudut siku 90 derajat. Pada sandaran kursi juga 
dapat disetel naik turun, hal ini digunakan untuk penyesuaian pinggang tenaga kerja agar 
tetap dalam tertahan oleh sandaran kursi. Dengan pinggang (lumbar) yang dapat bersandar 
untuk relaksasi, agar ketegangan otot pada otot tulang belakang (vertebralis) tidak tegang, 
sehingga otot rangka tidak mengalami kelelahan yang berlebihan. 
9
SMK NEGERI 1 KANDIS/Administrasi Perkantoran/OP/2014 
Berdasarkan model tersebut, dapat diketahui banyak manfaat yang diperoleh dari meja dan 
kursi yang ergonomis. Salah satu manfaatnya yakni otot-otot tubuh tidak akan mudah tegang 
dan mengalami kelelahan yang berlebihan. Dengan demikian, karyawan akan dapat bekerja 
dengan nyaman. 
10 
V. KESIMPULAN 
Untuk menciptakan kenyamanan di dalam bekerja, perusahaan harus mempertimbangkan 
pengendalian meja dan kursi kerja yang ergonomis sesuai dengan kebutuhan pekerjaan. Gie (2000) 
menjelaskan bahwa diantara syarat-syarat meja kerja yang baik yakni: dari permukaan meja sampai 
lantai tidak tertutup seluruhnya sehingga aliran udara dapat mengalir dengan lancar, permukaan 
meja tidak mengkilat-kilat sehingga dapat mengganggu penglihatan penggunanya, dan luasnya 
tidak terlampau berlebihan. 
Nurmianto (2004) menyebutkan beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam memilih kursi 
kantor, diantaranya: sebaiknya gunakan kursi yang memiliki empat atau lima kaki untuk 
menghindari ketidakstabilan produk, dirancang sedemikian rupa sehingga kompak dan kuat untuk 
menahan beban penggunanya, mudah mengatur ketinggian kursi, dan mempertimbangkan bahan 
yang digunakan. Penggunaan meja dan kursi yang ergonomis akan membuat karyawan merasakan 
kenyamanan pada saat bekerja.

Weitere ähnliche Inhalte

Andere mochten auch

Tanya jawab orang tua dan anak
Tanya jawab orang tua dan anakTanya jawab orang tua dan anak
Tanya jawab orang tua dan anakHasmul Tafit
 
The pencil-parable
The pencil-parableThe pencil-parable
The pencil-parableHasmul Tafit
 
09. mengenal microsoft office power point 2007
09. mengenal microsoft office power point 200709. mengenal microsoft office power point 2007
09. mengenal microsoft office power point 2007Hasmul Tafit
 
01. mengidentifikasi jejaring sosial pendidikan
01. mengidentifikasi jejaring sosial pendidikan01. mengidentifikasi jejaring sosial pendidikan
01. mengidentifikasi jejaring sosial pendidikanHasmul Tafit
 
Ronaldo el fenomeno
Ronaldo el fenomenoRonaldo el fenomeno
Ronaldo el fenomenoDSCxReaper
 
Cause Marketing Intro Presentation SU 13
Cause Marketing Intro Presentation SU 13 Cause Marketing Intro Presentation SU 13
Cause Marketing Intro Presentation SU 13 Brian Hawkins
 
Copy of emgoldex presentation updated as of 09 april 2015
Copy of emgoldex presentation updated as of 09 april 2015Copy of emgoldex presentation updated as of 09 april 2015
Copy of emgoldex presentation updated as of 09 april 2015Nikunj Chohan
 
My career practical and dream
My career practical and dreamMy career practical and dream
My career practical and dreamgursimar1234
 
Innovation in San Diego
Innovation in San Diego Innovation in San Diego
Innovation in San Diego Brian Hawkins
 
Keperuan asas haiwan
Keperuan asas haiwanKeperuan asas haiwan
Keperuan asas haiwanHAMDAN3461
 
REBOOT Training Guide SP 2015
REBOOT Training Guide SP 2015REBOOT Training Guide SP 2015
REBOOT Training Guide SP 2015Brian Hawkins
 
Archivos secuenciales indexados
Archivos secuenciales indexadosArchivos secuenciales indexados
Archivos secuenciales indexadosaabnercardona12
 
Persaingan hidupan arnab
Persaingan hidupan arnabPersaingan hidupan arnab
Persaingan hidupan arnabHAMDAN3461
 
How Products Are Imagined, Built and Launched - by Lindsay Bayuk
How Products Are Imagined, Built and Launched - by Lindsay BayukHow Products Are Imagined, Built and Launched - by Lindsay Bayuk
How Products Are Imagined, Built and Launched - by Lindsay BayukLindsay Bayuk
 

Andere mochten auch (17)

Tanya jawab orang tua dan anak
Tanya jawab orang tua dan anakTanya jawab orang tua dan anak
Tanya jawab orang tua dan anak
 
The pencil-parable
The pencil-parableThe pencil-parable
The pencil-parable
 
Makalah sim p
Makalah sim pMakalah sim p
Makalah sim p
 
09. mengenal microsoft office power point 2007
09. mengenal microsoft office power point 200709. mengenal microsoft office power point 2007
09. mengenal microsoft office power point 2007
 
01. mengidentifikasi jejaring sosial pendidikan
01. mengidentifikasi jejaring sosial pendidikan01. mengidentifikasi jejaring sosial pendidikan
01. mengidentifikasi jejaring sosial pendidikan
 
Ronaldo el fenomeno
Ronaldo el fenomenoRonaldo el fenomeno
Ronaldo el fenomeno
 
Presentacion ley 19 2015
Presentacion ley 19 2015Presentacion ley 19 2015
Presentacion ley 19 2015
 
Cause Marketing Intro Presentation SU 13
Cause Marketing Intro Presentation SU 13 Cause Marketing Intro Presentation SU 13
Cause Marketing Intro Presentation SU 13
 
Copy of emgoldex presentation updated as of 09 april 2015
Copy of emgoldex presentation updated as of 09 april 2015Copy of emgoldex presentation updated as of 09 april 2015
Copy of emgoldex presentation updated as of 09 april 2015
 
My career practical and dream
My career practical and dreamMy career practical and dream
My career practical and dream
 
Innovation in San Diego
Innovation in San Diego Innovation in San Diego
Innovation in San Diego
 
Keperuan asas haiwan
Keperuan asas haiwanKeperuan asas haiwan
Keperuan asas haiwan
 
REBOOT Training Guide SP 2015
REBOOT Training Guide SP 2015REBOOT Training Guide SP 2015
REBOOT Training Guide SP 2015
 
Archivos secuenciales indexados
Archivos secuenciales indexadosArchivos secuenciales indexados
Archivos secuenciales indexados
 
Persaingan hidupan arnab
Persaingan hidupan arnabPersaingan hidupan arnab
Persaingan hidupan arnab
 
How Products Are Imagined, Built and Launched - by Lindsay Bayuk
How Products Are Imagined, Built and Launched - by Lindsay BayukHow Products Are Imagined, Built and Launched - by Lindsay Bayuk
How Products Are Imagined, Built and Launched - by Lindsay Bayuk
 
Presentation 1 of 4
Presentation 1 of 4Presentation 1 of 4
Presentation 1 of 4
 

Ähnlich wie 03. pengendalian ergonomik meja & kursi kantor

03 pengendalian ergonomik_meja_amp_kursi_kantor(2)
03 pengendalian ergonomik_meja_amp_kursi_kantor(2)03 pengendalian ergonomik_meja_amp_kursi_kantor(2)
03 pengendalian ergonomik_meja_amp_kursi_kantor(2)Bella Siputri Bungsu
 
Manajemen Perkantoran Kantor MPI STAIMA AL-HIKAM
Manajemen Perkantoran Kantor MPI STAIMA AL-HIKAMManajemen Perkantoran Kantor MPI STAIMA AL-HIKAM
Manajemen Perkantoran Kantor MPI STAIMA AL-HIKAMAhmad Luel
 
MODUL MPK SMK NU PEMBANGUNAN BONGAS
MODUL MPK SMK NU PEMBANGUNAN BONGASMODUL MPK SMK NU PEMBANGUNAN BONGAS
MODUL MPK SMK NU PEMBANGUNAN BONGASImam Gunadi
 
Tugas Manajemen Kantor STAIMA AL-HIKAM
Tugas Manajemen Kantor STAIMA AL-HIKAMTugas Manajemen Kantor STAIMA AL-HIKAM
Tugas Manajemen Kantor STAIMA AL-HIKAMAhmad Luel
 
BAB 9 MENGANALISIS TATA RUANG KANTOR.pptx
BAB 9 MENGANALISIS TATA RUANG KANTOR.pptxBAB 9 MENGANALISIS TATA RUANG KANTOR.pptx
BAB 9 MENGANALISIS TATA RUANG KANTOR.pptxMuhammad Rofi'i
 
Bab 5 Penataan Ruang Kerja Kantor.pptx
Bab 5 Penataan Ruang Kerja Kantor.pptxBab 5 Penataan Ruang Kerja Kantor.pptx
Bab 5 Penataan Ruang Kerja Kantor.pptxnurlailakamilah
 
Man machine
Man machineMan machine
Man machineARteja
 
Man machine
Man machineMan machine
Man machineARteja
 
Mengelola perlatan kantor 2
Mengelola perlatan kantor 2Mengelola perlatan kantor 2
Mengelola perlatan kantor 2nursiyo
 
Dianvs.blogspot.com ergonomi
Dianvs.blogspot.com ergonomiDianvs.blogspot.com ergonomi
Dianvs.blogspot.com ergonomisuleman ganteng
 
PIK Ergonomi dan Workstation.pptx
PIK Ergonomi dan Workstation.pptxPIK Ergonomi dan Workstation.pptx
PIK Ergonomi dan Workstation.pptxDiandraDikaPrasty
 
Usulan meja dan kursi kerja yang baik secara
Usulan meja dan kursi kerja yang baik secaraUsulan meja dan kursi kerja yang baik secara
Usulan meja dan kursi kerja yang baik secaraamni surjani
 

Ähnlich wie 03. pengendalian ergonomik meja & kursi kantor (20)

03 pengendalian ergonomik_meja_amp_kursi_kantor(2)
03 pengendalian ergonomik_meja_amp_kursi_kantor(2)03 pengendalian ergonomik_meja_amp_kursi_kantor(2)
03 pengendalian ergonomik_meja_amp_kursi_kantor(2)
 
Manajemen Perkantoran Kantor MPI STAIMA AL-HIKAM
Manajemen Perkantoran Kantor MPI STAIMA AL-HIKAMManajemen Perkantoran Kantor MPI STAIMA AL-HIKAM
Manajemen Perkantoran Kantor MPI STAIMA AL-HIKAM
 
Modul Mengelola peralatan kantor
Modul Mengelola peralatan kantorModul Mengelola peralatan kantor
Modul Mengelola peralatan kantor
 
MODUL MPK SMK NU PEMBANGUNAN BONGAS
MODUL MPK SMK NU PEMBANGUNAN BONGASMODUL MPK SMK NU PEMBANGUNAN BONGAS
MODUL MPK SMK NU PEMBANGUNAN BONGAS
 
Tugas Manajemen Kantor STAIMA AL-HIKAM
Tugas Manajemen Kantor STAIMA AL-HIKAMTugas Manajemen Kantor STAIMA AL-HIKAM
Tugas Manajemen Kantor STAIMA AL-HIKAM
 
Respect layoutkantor
Respect layoutkantorRespect layoutkantor
Respect layoutkantor
 
Tata Ruang Kantor
Tata Ruang KantorTata Ruang Kantor
Tata Ruang Kantor
 
BAB 9 MENGANALISIS TATA RUANG KANTOR.pptx
BAB 9 MENGANALISIS TATA RUANG KANTOR.pptxBAB 9 MENGANALISIS TATA RUANG KANTOR.pptx
BAB 9 MENGANALISIS TATA RUANG KANTOR.pptx
 
Bab 5 Penataan Ruang Kerja Kantor.pptx
Bab 5 Penataan Ruang Kerja Kantor.pptxBab 5 Penataan Ruang Kerja Kantor.pptx
Bab 5 Penataan Ruang Kerja Kantor.pptx
 
Tata Ruang Kantor
Tata Ruang KantorTata Ruang Kantor
Tata Ruang Kantor
 
Man machine
Man machineMan machine
Man machine
 
Man machine
Man machineMan machine
Man machine
 
Materi layout i
Materi layout iMateri layout i
Materi layout i
 
Materi layout i
Materi layout iMateri layout i
Materi layout i
 
Mengelola perlatan kantor 2
Mengelola perlatan kantor 2Mengelola perlatan kantor 2
Mengelola perlatan kantor 2
 
Hfe 4
Hfe 4Hfe 4
Hfe 4
 
Dianvs.blogspot.com ergonomi
Dianvs.blogspot.com ergonomiDianvs.blogspot.com ergonomi
Dianvs.blogspot.com ergonomi
 
Hfe 4
Hfe 4Hfe 4
Hfe 4
 
PIK Ergonomi dan Workstation.pptx
PIK Ergonomi dan Workstation.pptxPIK Ergonomi dan Workstation.pptx
PIK Ergonomi dan Workstation.pptx
 
Usulan meja dan kursi kerja yang baik secara
Usulan meja dan kursi kerja yang baik secaraUsulan meja dan kursi kerja yang baik secara
Usulan meja dan kursi kerja yang baik secara
 

Mehr von Hasmul Tafit

Simulasi digital x 2
Simulasi digital x 2Simulasi digital x 2
Simulasi digital x 2Hasmul Tafit
 
Simulasi digital 1
Simulasi digital 1Simulasi digital 1
Simulasi digital 1Hasmul Tafit
 
Otomatisasi perkantoran 2
Otomatisasi perkantoran 2Otomatisasi perkantoran 2
Otomatisasi perkantoran 2Hasmul Tafit
 
Otomatisasi perkantoran 1
Otomatisasi perkantoran 1Otomatisasi perkantoran 1
Otomatisasi perkantoran 1Hasmul Tafit
 
Belajar dari kupu kupu
Belajar dari kupu kupuBelajar dari kupu kupu
Belajar dari kupu kupuHasmul Tafit
 
Persepsi dan-paradigma-kita
Persepsi dan-paradigma-kitaPersepsi dan-paradigma-kita
Persepsi dan-paradigma-kitaHasmul Tafit
 
Aku tidak-lebih-dulu-ke-surga
Aku tidak-lebih-dulu-ke-surgaAku tidak-lebih-dulu-ke-surga
Aku tidak-lebih-dulu-ke-surgaHasmul Tafit
 
motivasi-diri, peran sentral guru
motivasi-diri, peran sentral gurumotivasi-diri, peran sentral guru
motivasi-diri, peran sentral guruHasmul Tafit
 
Teori Belajar & Motivasi
Teori Belajar & MotivasiTeori Belajar & Motivasi
Teori Belajar & MotivasiHasmul Tafit
 
Otomatisasi perkantoran 2
Otomatisasi perkantoran 2Otomatisasi perkantoran 2
Otomatisasi perkantoran 2Hasmul Tafit
 
Otomatisasi perkantoran 1
Otomatisasi perkantoran 1Otomatisasi perkantoran 1
Otomatisasi perkantoran 1Hasmul Tafit
 
03. mengidentifikasi persyaratan hardware
03. mengidentifikasi persyaratan hardware03. mengidentifikasi persyaratan hardware
03. mengidentifikasi persyaratan hardwareHasmul Tafit
 
02. mengidentifikasi materi digital
02. mengidentifikasi materi digital02. mengidentifikasi materi digital
02. mengidentifikasi materi digitalHasmul Tafit
 
10. mengenal microsoft office publisher 2007
10. mengenal microsoft office publisher 200710. mengenal microsoft office publisher 2007
10. mengenal microsoft office publisher 2007Hasmul Tafit
 
08. mengenal microsoft office excel 2007
08. mengenal microsoft office excel 200708. mengenal microsoft office excel 2007
08. mengenal microsoft office excel 2007Hasmul Tafit
 
07. mengenal microsoft office word 2007
07. mengenal microsoft office word 200707. mengenal microsoft office word 2007
07. mengenal microsoft office word 2007Hasmul Tafit
 
05. latihan penguasaan tuts & tanda baca pada keyboard komputer
05. latihan penguasaan tuts & tanda baca pada keyboard komputer05. latihan penguasaan tuts & tanda baca pada keyboard komputer
05. latihan penguasaan tuts & tanda baca pada keyboard komputerHasmul Tafit
 

Mehr von Hasmul Tafit (20)

Simulasi digital x 2
Simulasi digital x 2Simulasi digital x 2
Simulasi digital x 2
 
Simulasi digital 1
Simulasi digital 1Simulasi digital 1
Simulasi digital 1
 
Otomatisasi perkantoran 2
Otomatisasi perkantoran 2Otomatisasi perkantoran 2
Otomatisasi perkantoran 2
 
Otomatisasi perkantoran 1
Otomatisasi perkantoran 1Otomatisasi perkantoran 1
Otomatisasi perkantoran 1
 
Team+work
Team+workTeam+work
Team+work
 
Waktu
WaktuWaktu
Waktu
 
Belajar dari kupu kupu
Belajar dari kupu kupuBelajar dari kupu kupu
Belajar dari kupu kupu
 
Persepsi dan-paradigma-kita
Persepsi dan-paradigma-kitaPersepsi dan-paradigma-kita
Persepsi dan-paradigma-kita
 
Aku tidak-lebih-dulu-ke-surga
Aku tidak-lebih-dulu-ke-surgaAku tidak-lebih-dulu-ke-surga
Aku tidak-lebih-dulu-ke-surga
 
motivasi-diri, peran sentral guru
motivasi-diri, peran sentral gurumotivasi-diri, peran sentral guru
motivasi-diri, peran sentral guru
 
Teori Belajar & Motivasi
Teori Belajar & MotivasiTeori Belajar & Motivasi
Teori Belajar & Motivasi
 
Otomatisasi perkantoran 2
Otomatisasi perkantoran 2Otomatisasi perkantoran 2
Otomatisasi perkantoran 2
 
Otomatisasi perkantoran 1
Otomatisasi perkantoran 1Otomatisasi perkantoran 1
Otomatisasi perkantoran 1
 
Makalah sim p2
Makalah sim p2Makalah sim p2
Makalah sim p2
 
03. mengidentifikasi persyaratan hardware
03. mengidentifikasi persyaratan hardware03. mengidentifikasi persyaratan hardware
03. mengidentifikasi persyaratan hardware
 
02. mengidentifikasi materi digital
02. mengidentifikasi materi digital02. mengidentifikasi materi digital
02. mengidentifikasi materi digital
 
10. mengenal microsoft office publisher 2007
10. mengenal microsoft office publisher 200710. mengenal microsoft office publisher 2007
10. mengenal microsoft office publisher 2007
 
08. mengenal microsoft office excel 2007
08. mengenal microsoft office excel 200708. mengenal microsoft office excel 2007
08. mengenal microsoft office excel 2007
 
07. mengenal microsoft office word 2007
07. mengenal microsoft office word 200707. mengenal microsoft office word 2007
07. mengenal microsoft office word 2007
 
05. latihan penguasaan tuts & tanda baca pada keyboard komputer
05. latihan penguasaan tuts & tanda baca pada keyboard komputer05. latihan penguasaan tuts & tanda baca pada keyboard komputer
05. latihan penguasaan tuts & tanda baca pada keyboard komputer
 

Kürzlich hochgeladen

MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxMTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxssuser0239c1
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaMateri Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaSABDA
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiIntanHanifah4
 
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKAPPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKARenoMardhatillahS
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfMA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfcicovendra
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptxTeknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptxwongcp2
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdfMMeizaFachri
 
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...jumadsmanesi
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfmaulanayazid
 

Kürzlich hochgeladen (20)

MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxMTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaMateri Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
 
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKAPPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfMA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptxTeknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
 
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
 

03. pengendalian ergonomik meja & kursi kantor

  • 1. SMK NEGERI 1 KANDIS/Administrasi Perkantoran/OP/2014 PENGENDALIAN ERGONOMIK MEJA DAN KURSI DALAM MENCIPTAKAN KENYAMANAN KERJA Manajemen perkantoran merupakan rangkaian aktivitas merencanakan, mengorganisasikan, mengarahkan, mengawasi, dan mengendalikan hingga menyelenggarakan secara tertib pekerjaan administrasi perkantoran untuk menunjang pencapaian tujuan organisasi (Quible,2001). Untuk menyelenggarakan seluruh aktivitas di dalam manajemen perkantoran tentunya harus didukung oleh sarana dan prasarana yang memadai. Sarana dan prasarana yang memadai akan menciptakan kenyamanan kerja bagi para karyawan. Untuk menciptakan kenyamanan tersebut, perusahaan harus mempertimbangkan persoalan ergonomis di dalam ruang kerja. Pekerjaan yang dilakukan di ruang kerja tidak terlepas dari meja dan kursi. Jenis meja dan kantor saat ini berkembang sangat pesat mengikuti perkembangan dunia perkantoran yang semakin modern. Pertimbangan perusahaan dalam pengadaan meja dan kursi diharapkan dapat menciptakan kondisi dan situasi kerja yang nyaman. Oleh karena itu meja dan kursi yang digunakan untuk membantu proses kerja sebaiknya dirancang sesuai dengan konsep ergonomis agar tercipta kenyamanan dalam bekerja. 1. Bagaimanakah meja kerja yang ergonomis? 2. Bagaimanakah kursi kerja yang ergonomis? 3. Bagaimanakah pengendalian meja dan kursi kerja untuk menciptakan kenyamanan 1 dalam bekerja? Santoso (2004) mengatakan bahwa tujuan utama pengaturan tata letak dan fasilitas kerja adalah untuk mendapatkan gerakan-gerakan kerja yang efisien seperti halnya dengan pengaturan gerakan material handling.
  • 2. SMK NEGERI 1 KANDIS/Administrasi Perkantoran/OP/2014 2 I. DEFINISI ERGONOMI Istilah ergonomi menurut International Ergonomic Association (Santoso, 2004:6) didefinisikan sebagai: "The study of the anatomical, physiological aspects of human in working environment. It is concerned with optimizing the efficiency, health, safety, and comfort of the people at work, at home and at play. This generally require the study of system in which human, machines and the environment interact, with the aim of fitting the task to the humans.” Maksudnya adalah ergonomi merupakan ilmu yang berkaitan dengan aspek-anatomi dan psikologi manusia di lingkungan pekerjaan yang menitikberatkan pada pencapaian efisiensi, kesehatan, keselamatan, dan kenyamanan karyawan saat bekerja, di rumah dan saat santai. Pada umumnya hal ini membutuhkan pembelajaran interaksi antara manusia, mesin, dan lingkungan, dengan tujuan untuk menyesuaikan antara karyawan dengan tugasnya. Sedangkan Odgers dalam Sukoco (2006) mendefinisikannya sebagai ilmu terapan yang digunakan untuk mempelajari hal-hal yang berhubungan dengan tingkat kenyamanan, efisiensi, dan keamanan dalam mendesain tempat kerja demi memuaskan kebutuhan fisik dan psikologis pegawai di kantor. Dari kedua definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa ergonomi adalah ilmu yang mempelajari usaha untuk menciptakan kesesuaian antara manusi, mesin, dan lingkungan kerja sehingga pada akhirnya tercipta kenyamanan dalam bekerja. Dengan mengintegrasikan berbagai disiplin ilmu-psikologi, fisiologi, sosiologi, maupun teori komunikasi-ergonomik menyediakan panduan yang berguna untuk mendesain ruang kantor yang efektif (Quible dalam Sukoco, 2006).
  • 3. SMK NEGERI 1 KANDIS/Administrasi Perkantoran/OP/2014 3 II. MEJA KERJA Mills menjelaskan bahwa meja kerja harus disesuaikan dengan kebutuhan pekerjaan. Untuk sebagian besar tujuan, setiap juru tulis harus memiliki meja kerja sendiri dengan bagian atas berukuran 1,2 – 1,5 cm (4 – 5 kaki) kali 0,75 meter (2 kali 6 inci). Tinggi bagian atas meja adalah 0,724 meter (2 kaki 4,5 inci) dari lantai untuk memberikan posisi kerja yang nyaman. Pegawai yang menggunakan mesin mungkin memerlukan permukaan yang beberapa inci lebih rendah agar papan tombol berada pada tingkat yang pas. Permukaan kerja ini harus diberi tambahan ruangan penyimpanan sesuai kebutuhan, biasanya dalam bentuk tumpuan yang dilengkapi dengan laci atau rak. Untuk banyak pekerjaan, meja kerja serba guna dengan satu atau dua tumpuan cocok sekali. Jenis lain diuraikan dibawah ini: A. Stasiun Kerja Juru tulis kadang bekerja lebih efisien apabila dilengkapi dengan meja kerja atau stasiun kerja berbentuk L. Kedua permukaan kerja dapat digunakan dengan berbagai cara: seorang juru ketik dapat menulis pada satu permukaan dan kemudian berputar ke permukaan lain sewaktu mengetik; seorang juru tulis dapat menulis pada satu permukaan dan membuat catatan acuan, atau mesin hitung, yang tersedia segera pada permukaan yang lain. Kursi putar harus disediakan. Stasiun kerja dapat juga dirakit dari unit-unit standar untuk memenuhi secara persis kebutuhan juru tulis. Unit mungkin mencakupi chassis, permukaan, tumpuan laci dan rak, meja samping dan kelengkapan lain. Meja kerja ini cocok untuk digunakan pada kantor landskap karena sekat visual atau akustik, alih-alih berdiri terpisah, dapat dijadikan bagian dari posisi kerja. B. Meja Juru Ketik Bila kecepatan operasi yang maksimum dan keletihan yang minimum ingin dicapai, papan tombol mesin ketik harus memiliki ketinggian sekitar ketinggian meja yang normal.
  • 4. SMK NEGERI 1 KANDIS/Administrasi Perkantoran/OP/2014 4 Penyusunan Meja dengan Poros (‘Z’) Meja berporos, yang mungkin memiliki akomodasi penyimpanan yang dibangun di dalamnya, memiliki meja dengan tumpuan yang tunggal pada masing-masing sisi. Jumlah formasi ‘Z’ ini dapat dipadukan untuk membentuk suatu kelompok kerja dan terutama sesuai apabila pekerjaan diteruskan secara teratur dari meja ke meja. Meja dengan Kegunaan Khusus Bila juru tulis melakukan pekerjaan yang sangat berulang dan menangani formulir dalam jumlah besar, kadang ia perlu mendapat sebuah meja khusus yang dirancang sesuai dengan kebutuhan khusus pekerjaannya. Namun, acap kali lebih murah dan sama efektifnya apabila kita memodifikasi sebuah meja serba guna dengan menambahkan kelengkapan khusus, seperti rak kertas atau alat sortir, atau menyusun stasiun kerja dari unit standar. The Liang Gie (2000) menjelaskan bahwa meja tulis yang baik hendaknya memenuhi syarat-syarat berikut : 1. Dari permukaan meja sampai lantai tidak seluruhnya tertutup. Bawahnya mempunyai kaki-kaki yang terbuka. Dengan demikian peredaran udara dapat berlangsung secara lancar dan bagian kaki pegawai yang memakainya tidak terasa panas. Juga meja kerja yang terbuka bagian bawahnya memudahkan pembersihan lantai. 2. Permukaan meja tidak berkilat-kilat sehingga dapat menyilaukan mata dari pegawai yang memakainya. Permukaan itu hendaknya juga tidak berwarna hitam atau terlampau gelap melainkan sebaiknya diberi warna muda dan terang. Pertentangan yang tajam antara warna meja yang gelap dan warna kertas yang umumnya putih mudah melelahkan mata dari pegawai 3. Luas meja tidak perlu terlampau berlebihan. Permukaan yang terlampau luas dalam prakteknya juga tidak dipergunakan untuk bekerja. Bahkan biasanya lalu menjadi tempat untuk menumpuk berkas-berkas atau benda-benda lainnya yang mestinya disimpan dalam lemari atau pada rak tersendiri. Untuk mengukur meja kantor telah lazim dipergunakan 3 satuan hitung, yaitu lebar (widht), dalam(depth) dan tinggi (height).
  • 5. SMK NEGERI 1 KANDIS/Administrasi Perkantoran/OP/2014 5 a) Lebar : Ialah jarak yang panjang dari suatu tepi permukaan meja ke tepi sebrangnya. Apabila di lihat dari temapt duduk pegawai yang memakai meja itu, jarak ini adalah lebar meja dari arah tangan kiri ke tangan kanannya. b) Dalam : Ialah jarak yang pendek dari tepi bagian depan permukaan meja sampai tepi bagian belakangnya. Bagian termasuk lingkungan temapt duduk pegawai yang memakai meja itu. c) Tinggi : Ialah jarak dari permukaan meja yang dipakai untuk bekerja sampai ke lantai. Kecuali adanya syarat-syarat tertentu yang diperlukan bagi pelaksanaan sesuatu pekerjaan khusus, maka meja tulis untuk setiap karyawawn biasa cukuplah berukuran 120 X 70cm. Dalam pemakainnya di kantor biasanya di sebelah kanan dan kiri meja kerja pegawai masing-masing selebar minimum 40cm. Bilamana salah satu sisinya merupakan lorong utama atau kamar kerja itu cukup las, setiap meja, baik hangy padasatu sisinya ataupun kedua-duanya sebelah kanan dan kiri. Sedang ruang untuk kursi tempat duduk pegawai 80cm. Untuk pejabat pmipinan ukuran meja kerjanya dapat lebih luas daripada seorang pegawai biasa, yaitu 130 X 80 cm atau paling besar 150 X 90 cm. Luas lantai selurunya yang dapat disediakan bagi seorang kepala dengan sendirinya disesuaikan menurut ukuran mejanya itu atau luas kantornya. Mengenai tingginya meja, pada umumnya dapat diterima ukuran 72cm. Tapi untuk meja yang khusus dipergunakan untuk mengetik, tingginya harus kurang 10cm dari tinggi yang umum itu. Dengan demikian tangan pegawai tik itu dapat bergerak dengan leluasa dan dalam posisi yang lurus ke muka sewaktu mengetik. Pedoman ini juga bagi meja-meja yang dipakai unutk bekerja dengan alat-alat lainnya yang mempunyai permukaan lebih tinggi seperti misalnya mesin hitung.
  • 6. SMK NEGERI 1 KANDIS/Administrasi Perkantoran/OP/2014 6 III. KURSI KERJA Pekerja cenderung menghabiskan sebagian besar hari mereka dengan duduk di kursi kantor, maka dibutuhkan kursi yang nyaman untuk digunakan dalam waktu yang cukup lama. Kursi yang dirancang khusus dapat memainkan peranan besar dalam mengurangi keletihan dan hilangnya keluaran yang diakibatkan oleh keletihan tersebut, terutama bila digunakan oleh operator mesin dan juru ketik. Kebnyakan kursi kantor dapat disetel ketinggiannya maupun posisi sandaran punggungnya, sehingga dapat dengan mudah disesuaikan dengan kebutuhan individual. Bila kursi yang dapat disetel digunakan, manajer kantor harus mengambil langkah-langkah untuk memastikan bahwa penyetelan dilakuakan dengan benar untuk setiap juru tulis. Segera sesudah kursi disetel dengan benar, kursi tersebut harus diberi label nama juru tulis bersangkutan. Tindakan ini penting karena, apabila kursi dipindahkan dari satu juru tulis ke juru tulis lain tanpa disetel ulang, mkaka hal itu lebih menimbulkan kerugian daripada kebaikan. Kaki kursi harus sedemikian rupa agar tidak merusak pelapis lantai plastik atau karpet. Bagian dasar kursi putar harus memiliki lima cabang ketimbang empat untuk menjamin stabilitas. Pemilihan kursi kantor harus mempertimbangkan tipe tubuh penggunanya. Pada umumnya ukuran kursi kantor akan cocok dengan ukuran rata-rata orang, tetapi tipe tubuh yang lebih besar dan tipe tubuh yang lebih kecil mungkin membutuhkan peralatan khusus atau penyesuaian fitur. Pertimbangan untuk ukuran orang yang lebih besar adalah hal -hal seperti tinggi kursi dan kedalaman penyesuaian serta kursi kapasitas berat. Orang yang bertubuh lebih besar juga harus mempertimbangkan penyesuaian tinggi dan lebar lengan, hal itu memastikan memberi mereka cukup ruang untuk bergerak dengan nyaman. Orang ukuran yang lebih kecil juga perlu mempertimbangkan hal-hal seperti tinggi kursi dan penyesuaian lengan serta sandaran kaki atau pilihan pijakan kaki untuk menjaga keseimbangan tubuh mereka.
  • 7. SMK NEGERI 1 KANDIS/Administrasi Perkantoran/OP/2014 Untuk menjadi benar-benar ergonomis kursi harus memberikan keleluasaan bagi pengguna dalam melakukan gerakan konstan. Sebuah kursi ergonomis akan menawarkan hal-hal seperti penyesuaian mekanisme dan fitur yang dirancang khusus bergerak dengan tubuh, menjaga tingkat mata konstan apakah benar-benar bersandar atau posisi yang lebih tegak. Gerakan kursi membuat tubuh di posisi yang benar apakah berbaring atau duduk tegak. Hal ini penting untuk menjaga kesehatan dan aliran darah dan dapat bernilai ekonomis. Quible (2001) menjelaskan ada beberapa standar untuk penggunaan kursi kantor yang ergonomis yaitu sebagai berikut : 1. Pengguna harus dapat duduk dengan posisi lutut ditekuk dan kaki datar di lantai 2. Punggung pengguna harus dalam posisi tegak 3. Lengan pengguna kursi harus dapat bergerak bebas Menurut Nurmianto (2004) beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam memilih kursi kantor, diantaranya : 7 1. Stabilitas Produk Sebaiknya gunakan kursi yang memiliki empat atau lima kaki untuk menghindari ketidakstabilan produk. Pemilihan kursi dengan kaki beroda sebaiknya ditempatkan pada permukaan berkarpet sehingga tidak terlalu bebas bergelinding dibandingkan di lantai. 2. Kekuatan Produk Kursi kerja sebaiknya dirancang sedemikian rupa sehingga kompak dan kuat untuk menahan beban penggunanya 3. Adjustable (mudah dinaik-turunkan) ketinggian kursi kerja sebaiknya mudah diatur tanpa perlu turun dari kursi untuk mengaturnya 4. Sandaran Punggung Sebaiknya dirancang agar dapat digerakkan naik-turun maupun maju-mundur dan dapat diatur fleksibilitasnya sehingga sesuai dengan bentuk punggung. 5. Fungsional Bentuk kursi tidak boleh menghambat berbagai posisi kerja.
  • 8. SMK NEGERI 1 KANDIS/Administrasi Perkantoran/OP/2014 8 6. Bahan Material Tempat duduk dan sandaran punggung harus dilapisi dengan material yang cukup lunak. 7. Kedalaman Kursi Kedalaman kursi (depan-belakang) haruslah sesuai dengan dimensi panjang antar lipat lutut (popliteal) dan pantat (buttock) 8. Lebar Kursi Lebar kursi minimal sama dengan lebar pinggul 9. Lebar Sandaran Punggung Lebar sandaran punggung sebaiknya sama dengan lebar punggung karena jika terlalu lebar dapat mempengaruhi kebebasan gerak siku. 10. Bangku Tinggi Kursi untuk jenis bangku tinggi seharusnya diberi sandaran kaki yang dapat digerakkan naik-turun. IV. KENYAMANAN Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia,. Kenyamanan berasal dari kata nyaman yang berarti segar, sehat, sedap, sejuk, enak. Sedangkan kenyamanan adalah keadaan nyaman, kesegaran, dan kesejukan. Kenyamanan dalam bekerja sangat di dukung oleh kursi dan meja kantor yang ergonomis. Kursi dan meja tersebut akan mengurangi kelelahan dalam bekerja. Model kursi dan meja tersebut dapat dilihat pada gambar di bawah ini:
  • 9. SMK NEGERI 1 KANDIS/Administrasi Perkantoran/OP/2014 Bagian Meja: Alas meja dapat disetel/disesuaikan dengan tinggi siku tenaga kerja sehingga terbentuk performen tenaga kerja tinggi siku sebesar 10 cm-15 cm di atas meja, ini agar terjadi performen kerja yang nyaman (comnfortable). Penyetelan tinggi alas meja cukup dengan menggendorkan baut-baut penyetel yang dipasang pada kaki meja. Selain itu, pada kaki meja diberikan sandaran kaki tenaga kerja dengan model bertingkat, hal ini digunakan untuk relaksasi kaki tenaga kerja agar tidak lelah. Bagian Kursi: Tinggi kursi yang dapat disetel naik atau turun dengan cara memutar tiang sandaran kursi. Penyetelan ini digunakan untuk menyesuaikan duduk setiap tenaga kerja sehingga terbentuk awal performen lutut kaki tenaga kerja pada sudut siku 90 derajat. Pada sandaran kursi juga dapat disetel naik turun, hal ini digunakan untuk penyesuaian pinggang tenaga kerja agar tetap dalam tertahan oleh sandaran kursi. Dengan pinggang (lumbar) yang dapat bersandar untuk relaksasi, agar ketegangan otot pada otot tulang belakang (vertebralis) tidak tegang, sehingga otot rangka tidak mengalami kelelahan yang berlebihan. 9
  • 10. SMK NEGERI 1 KANDIS/Administrasi Perkantoran/OP/2014 Berdasarkan model tersebut, dapat diketahui banyak manfaat yang diperoleh dari meja dan kursi yang ergonomis. Salah satu manfaatnya yakni otot-otot tubuh tidak akan mudah tegang dan mengalami kelelahan yang berlebihan. Dengan demikian, karyawan akan dapat bekerja dengan nyaman. 10 V. KESIMPULAN Untuk menciptakan kenyamanan di dalam bekerja, perusahaan harus mempertimbangkan pengendalian meja dan kursi kerja yang ergonomis sesuai dengan kebutuhan pekerjaan. Gie (2000) menjelaskan bahwa diantara syarat-syarat meja kerja yang baik yakni: dari permukaan meja sampai lantai tidak tertutup seluruhnya sehingga aliran udara dapat mengalir dengan lancar, permukaan meja tidak mengkilat-kilat sehingga dapat mengganggu penglihatan penggunanya, dan luasnya tidak terlampau berlebihan. Nurmianto (2004) menyebutkan beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam memilih kursi kantor, diantaranya: sebaiknya gunakan kursi yang memiliki empat atau lima kaki untuk menghindari ketidakstabilan produk, dirancang sedemikian rupa sehingga kompak dan kuat untuk menahan beban penggunanya, mudah mengatur ketinggian kursi, dan mempertimbangkan bahan yang digunakan. Penggunaan meja dan kursi yang ergonomis akan membuat karyawan merasakan kenyamanan pada saat bekerja.