SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 50
Diferensial & Optimalisasi
Diferensial Fungsi Majemuk
Optimalisasi
Penerapan dalam ekonomi
Parsial Diferensial
• Sebuah fungsi yg hanya mengandung satu variabel
  bebas hanya akan memiliki satu macam turunan
  Jika y = f(x) maka turunan y terhadap x: y’ = dy/dx
• Sedangkan jika fungsi yg bersangkutan memiliki
  lebih dari satu variabel bebas, maka turunannya
  akan lebih dari satu macam, tergantung jumlah
  variabel bebasnya
Parsial Diferensial
• Jika y = f(x, z)
        y       dy
 dy       dx       dz
        x        z
   y       y                           y        y
                                         dx       dz
   x dan z disebut derivatif parsial, x     dan z
  disebut diferensial parsial, sedangkan dy disebut
  diferensial total
• Jika p = f(q, r, s)
         p           p      p
  dp       dq          dr     ds
         q           r      s
Parsial Derivatif
• y = f(x1, x2, x3, …, xn) dimana xi (i = 1, 2, 3, …, n)
  adalah variabel yg independen satu sama
  lainnya, tiap variabel dapat berubah tanpa
  mempengaruhi variabel lainnya (variabel lainnya
  konstan)
• Jika variabel x1 mengalami perubahan sebesar ∆x1
  sedangkan variabel lainnya (x2, x3, …, xn)
  tetap, maka y akan berubah sebesar ∆y. Maka
  kuosien diferensi dapat ditulis:
   y     f ( x1   x1, x2 , x3 ,...,xn ) f ( x1, x2 , x3 ,...,xn )
   x1                               x1
Parsial Derivatif
• Derivative y terhadap x1 sebagaimana contoh
  diatas disebut sebagai derivatif parsial dan
  dilambangkan dengan: y
                           x1
• Fungsi turunannya (derivative) adalah:
    y         y
        lim
    x1   x1 0 x
               1
Contoh (2): Derivative Parsial
• Carilah turunan parsial terhadap x1 dan x2 dari
  fungsi y = f(x1, x2) = 3x12 + x1x2 +4x22
  dengan menganggap x2 konstan, turunan terhadap
  x1 adalah:
     y
        6 x1 x2
    x1
  turunan terhadap x2:
    y
        8 x2 x1
    x1
Contoh (3): Derivative Parsial
• Carilah turunan parsial terhadap u dan v dari
  fungsi y = f(u, v) = (u+4)(3u+2v)
  dengan menganggap v konstan, turunan terhadap
  u adalah:
   y
       3 u 4 1 3u 2v 6u 2v 12
   u
  turunan terhadap v:
   y
       2 u 4 0 3u 2v 2 u 4
   v
Contoh (4): Derivative Parsial
• Carilah turunan parsial terhadap u dan v dari
  fungsi y = f(u, v) = (3u – 2v)/(u2+3v)
  dengan menganggap v konstan, turunan terhadap
  u adalah:
   y   3 u2   3v             3u 2v 2u            3u 2           4uv 9v
                                 2                                   2
   u            u   2
                            3v                     u    2
                                                                3v
 turunan terhadap v:
   y     2 u2           3v           3u   2v 3          u 2u             9
                                     2                                   2
   v                u   2
                              3v                    u       2
                                                                 3v
Derivatif dari Parsial Derivatif
• Sama seperti diferensial fungsi sederhana, derivatif
  fungsi majemuk juga dapat diturunkan kembali
• Jika y = x3 + 5z2 -4x2z – 6xz2 + 8z – 7, maka
  turunan pertama y terhadap x dan z:
    1
       y      2          2    2
                                  y
           3 x 8 xz 6 z               10 z 4 x 2 12 xz 8
       x                          z
  turunan ke-2:
         2                        2
             y                        y
   1a        2
                 6 x 8z     2a            10 12x
                                      2
         x                        z
         2                         2
           y                        y
   1b             8 x 12z   2b             8 x 12z
         x z                      z x
Derivatif dari Parsial Derivatif
turunan ke-3:
         3                      3
             y                      y
  1aa        3
                 6        2aa       3
                                        0
         x                      z
         3                       3
          y                       y
  1ab                8    2ab               12
        x2 z                    z2 x
          3                         3
           y                       y
  1ba                8    2ba               12
        x2 z                    z2 x
         3                       3
           y                       y
  1bb                12   2bb               8
        x z2                    z x2
Nilai Ekstrim
• Untuk y = f(x, z) maka y akan mencapai titik
  ekstrimnya jika (necessary condition):
                    y          y
                      0 dan      0
                    x          z
• Untuk mengetahui apakah titik ekstrim yg tercapai
  adalah maksimum atau minimum, maka (sufficient
  condition):     2          2
                    y          y        Maksimum
                      0 dan      0
                 x2          z2
               2               2
                   y               y
                   2
                       0 dan       2
                                       0   Minimum
               x               z
Contoh (5): Titik Ekstrim
• Carilah titik ekstrim dari fungsi:
  y = -x2 + 12x – z2 + 10z - 45
  selidikilah apakah titik ekstrim dari fungsi tersebut
  merupakan titik maksimum atau minimum!
  1) Titik ekstrim: yx dan yz = 0
       y
              2 x 12 0       x 6
        x
       y
              2 z 10 0       z 5
        z
      y = -(6)2 + 12(6) – (5)2 + 10(5) – 45 = 16
      letak titik ekstrim adalah (6, 16, 5) → 3-dimensi
Contoh (5): Titik Ekstrim
• Carilah titik ekstrim dari fungsi:
  y = -x2 + 12x – z2 + 10z - 45
  selidikilah apakah titik ekstrim dari fungsi tersebut
  merupakan titik maksimum atau minimum!
  2) Jenis titik ekstrim: yxx dan yzz :
        2                   2
          y                   y
          2
               2 0            2
                                  2 0
        x                   z
      Maka titik ekstrim adalah titik maksimum
      dengan ymax = 16
Latihan
• Carilah titik ekstrim dari fungsi:
  p = 3q2 – 18q + r2 – 8r + 50
  selidikilah apakah titik ekstrim dari fungsi tersebut
  merupakan titik maksimum atau minimum!
Optimalisasi Bersyarat
• Optimalisasi suatu fungsi objektif (fungsi yg akan
  dioptimalkan—baik maksimum atau minimum) atas
  suatu fungsi kendala dapat diselesaikan dgn (1) metode
  substitusi dan (2) metode Lagrange
• Nilai optimum diperoleh ketika turunan pertama dari
  fungsi tersebut sama dengan nol (necessary condition)
• Sedangkan untuk mengetahui apakah nilai tersebut
  adalah maksimum atau minimum, dapat diselidiki dari
  turunan keduanya (sufficient condition):
  Jika turunan kedua < 0, maka maksimum
  Jika turunan kedua > 0, maka minimum
Metode Substitusi
• Jika fungsi objektif:
  z = f(x, y)
  s.t. u = g(x, y) → fungsi kendala
  1) manipulasi fungsi kendala menjadi persamaan
      salah satu variabel
  2) Substitusi persamaan tersebut kedalam fungsi
      objektifitasnya
  3) Cari turunan pertama dari fungsi tersebut
      (untuk mencari nilai ekstrim)
  4) Selidiki maksimum/minimum dengan mencari
      turunan kedua sesuai dengan persyaratan
Contoh (6) Metode Substitusi
• π = 80X – 2X2 – XY – 3Y2 + 100Y        .…...… (1)
• s.t. X + Y = 12                        .......... (2)
• Rearrange (2): X = 12 – Y              ………. (3)
• Substitusi (3) ke (1):
 = 80(12 – Y) – 2(12 – Y)2 – (12 – Y)Y
   – 3Y2 + 100Y
 = 960 – 80Y – 2(144 – 24Y – Y2) – 12Y
   + Y2 – 3Y2 + 100Y
 = –4Y2 + 56Y +672                   ………. (4)
Contoh (6) Metode Substitusi
• Derivasi order ke-1 persamaan (4): dπ/dY = 0
 –8Y + 56 = 0 ↔ Y* = 7
• Substitusi nilai Y ke (3): X* = 12 – 7 = 5
• Profit (π):
 π = 80(5) – 2(5)2 – (5)7 – 3(7)2 + 100(7)
    = $868
• Jenis titik ekstrim:
 d2π/dY2 = -8 < 0 → titik ekstrim maksimum
Metode Lagrange
• Jika fungsi objektif:
  z = f(x, y)
  s.t. u = g(x, y) → fungsi kendala
  maka:
  L(x, y, λ) = f(x, y) + λ(g(x, y) – u)
   Nilai optimum terjadi pada saat Lx dan Ly = 0
      (necessary condition)
   Nilai optimum adalah maksimum jika Lxx dan Lyy < 0
      dan minimum jika Lxx dan Lyy > 0 (sufficient
      condition)
Contoh (7) Metode Lagrange
• π = 80X – 2X2 – XY – 3Y2 + 100Y     .…...… (1)
• s.t. X + Y = 12                     .......... (2)
• Fungsi Lagrangian:
 L = 80X – 2X2 – XY – 3Y2 + 100Y
       + λ(X + Y – 12)
• Dengan menggunakan derivatif parsial, solusi
  ditemukan pada saat f’(z) = 0:
   L
        80 4 X Y         0            ………. (3)
   X
Contoh (7) Metode Lagrange
     L
           X 6Y 100        0     ………. (4)
     Y
      L
          X Y 12 0               ………. (5)

• Persamaan (3) dikurangi (4):
 80 – 4X – Y + λ = 0
 100 – X – 6Y + λ = 0
   –20 – 3X + 5Y = 0             ………. (6)
Contoh (7) Metode Lagrange
• Kali (5) dengan 3 dan jumlahkan dengan (6):
   3X + 3Y – 36 = 0
  –3X + 5Y – 20 = 0
         8Y – 56 = 0 ↔ Y* = 7
  X + 7 – 12 = 0 ↔ X* = 5
• π = 80(5) – 2(5)2 – 5(7) – 3(7)2 + 100(7) = $868
• Jenis titik ekstrim:
  d2π/dX2 = -4 < 0
                            titik esktrim maksimum
  d2π/dY2   = -8 < 0
• Masukkan nilai Y* & X* ke (3) atau (4), nilai λ:
  λ = –5 – 42 + 100 = –53
Latihan
• Carilah titik ekstrim dari fungsi:
  z = 2x + 2y dengan kendala (syarat) x2 + y2 = 8
  Jelaskan jenis titik ekstrim dan tentukan nilai
  ekstrim fungsi tersebut!
Permintaan Marjinal
• Apabila 2 macam barang mempunyai hubungan
  dalam penggunaannya, maka permintaan atas
  masing-masing barang akan fungsional terhadap
  harga kedua barang tersebut
• Jika Qda = f(Pa, Pb) dan Qdb = f(Pa, Pb) maka:
        Permintaan marjinal         Permintaan marjinal
  Qda                         Qdb
        akan A berkenaan            akan B berkenaan
   Pa   dengan Pa              Pa   dengan Pa

        Permintaan marjinal         Permintaan marjinal
  Qda                         Qdb
        akan A berkenaan            akan B berkenaan
   Pb   dengan Pb              Pb   dengan Pb
Elastisitas Permintaan Parsial
• Elastisitas permintaan (price elasticity of demand)
  Jika Qda = f(Pa, Pb) dan Qdb = f(Pa, Pb), maka
  elastisitas permintaan atas perubahan harga
  barang itu sendiri:
  1) Barang a
             % Qda       Qda    Pa
        da
               % Pa       Pa   Qda
  2) Barang b
             % Qdb      Qdb    Pb
       db
              % Pb       Pb   Qdb
Elastisitas Permintaan Parsial
• Elastisitas Silang (cross elasticity of demand)
  Jika Qda = f(Pa, Pb) dan Qdb = f(Pa, Pb), maka
  elastisitas silang yang mengukur kepekaan
  perubahan permintaan suatu barang berkenaan
  dengan perubahan harga barang lainnya:
  1) Elastisitas silang barang a dengan barang b
             % Qda       Qda     Pb
        ab
              % Pb        Pb    Qda
  2) Elastisitas silang barang b dengan barang a
             % Qdb       Qdb    Pa
       ba
              % Pa        Pa   Qdb
Elastisitas Permintaan Parsial
• Elastisitas Silang (cross elasticity of demand)
   Jika ab dan ba < 0 untuk Pa dan Pb tertentu,
     maka hubungan antara barang a dan barang b
     adalah saling melengkapi (komplementer);
     karena kenaikan harga salah satu barang akan
     diikuti penurunan permintaan atas keduanya
   Jika ab dan ba > 0 untuk Pa dan Pb tertentu,
     maka hubungan antara barang a dan barang b
     adalah saling menggantikan (substitusi);
     karena kenaikan harga salah satu barang akan
     diikuti kenaikan permintaan barang lainnya
Contoh (8) Elastisitas 2 Barang
• Fungsi permintaan atas 2 barang ditunjukkan sbb:
 Qda(Pa2)(Pb3) – 1 = 0
 Qdb(Pa3)(Pb) – 1 = 0
• Hitunglah elastisitas permintaan masing-masing
  barang dan bagaimanakah hubungan antara kedua
  barang tersebut?
1) Elastisitas permintaan:
  manipulasi bentuk persamaan permintaan:
           1                        1
  Qda    2    3
                 Pa 2
                       b
                         3
                      P Qdb       3
                                        Pa 3 P 1
                                              b
       Pa P  b                  Pa Pb
Contoh (8) Elastisitas 2 Barang
1) Elastisitas permintaan:
   cari Qda’ dan Qdb’:
      Qda                   Qdb
                   3
               2 Pa Pb 3
                                    Pa 3 Pb 2
       Pa                    Pb
   bentuk persamaan elastisitas permintaannya:
            Qda     Pa      3    3    Pa
     da                  2Pa P b      2    3
                                              2
             Pa    Qda             Pa P  b
         Qdb     Pb        3   2     P  b
   db                    Pa Pb        3     1
                                              1
          Pb    Qdb               Pa P    b
  Barang a: elastis, barang b: elastis-uniter
Contoh (8) Elastisitas 2 Barang
2) Elastisitas silang:
   cari turunan pertama atas a dan b:
     Qda          2   4    Qdb
              3Pa Pb                  3Pa 4 Pb 1
      Pb                    Pa
   bentuk persamaan elastisitas silangnya:
            Qda      Pb       2     4     Pb
      ab                 3Pa P   b                 3
             Pb     Qda                Pa 2 Pb 3
            Qdb     Pa       4     1     Pa
     ba                 3Pa P   b                  3
             Pa    Qdb                Pa 3 P 1
                                            b

   Hubungan kedua barang adalah komplementer
Fungsi Biaya Gabungan
• Andaikan sebuah perusahaan memproduksi 2
  barang A dan B, dimana fungsi permintaan atas
  kedua barang dicerminkan oleh QA dan QB
  sedangkan fungsi biaya C = f(QA, QB)
  maka:
  Penerimaan dari barang A: RA = QA x PA = f(QA)
  Penerimaan dari barang B: RB = QB x PB = f(QB)
  Penerimaan total: R = RA + RB = f(QA) + f(QB)
• Fungsi keuntungannya:
  П = R – C = [f(QA) + f(QB)] – f(QA, QB) = g(QA, QB)
Fungsi Biaya Gabungan
• Keuntungan akan optimum ketika П’ = 0:

             0           0
        QA          QB

• Titik optimum adalah maksimum jika П’’ < 0:
        2           2

         2
             0       2
                          0
        QA          QB
Contoh (9) Fungsi Biaya Gabungan
• Biaya total yg dikeluarkan sebuah perusahaan yg
  memproduksi dua barang, X dan Y, adalah:
  C = QX2 + 3QY2 +QXQY
  Harga jual per unit masing-masing barang adalah
  PX = 7 dan PY = 20
• Berapa unit tiap barang harus diproduksi agar
  keuntungan maksimum?
• Berapakah besarnya keuntungan maksimum?
Contoh (9) Fungsi Biaya Gabungan
• Berapa unit tiap barang harus diproduksi agar
  keuntungan maksimum?
  RX = PXQX = 7QX      RY = PYQY = 20QY
  R = 7QX + 20QY
  П = 7QX + 20QY – QX2 – 3QY2 – QXQY

        7 2QX     QY   0         20 6QY    QX     0
   QX                       QY
 7 – 2(20 – 6QY) – QY = 0
 33 – 11QY = 0 → QY = 3
 QY = 3 → 20 – 6(3) – QX = 0 → QX = 2
Contoh (9) Fungsi Biaya Gabungan
 Jika ПXX dan ПYY < 0 maka titik maksimum:
      2                 2

       2
              2   0      2
                               6   0
      QX                QY
• Besarnya keuntungan maksimum:
  П = 7(2) + 20(3) – (2)2 – 3(3)2 – (2)(3)
  П = 37
• Soal ini juga dapat diselesaikan melalui persamaan
  marjinalnya, П akan maksimum ketika MR = MC:
  MRX = MCX dan MRY = MCY
MU dan Keseimbangan Konsumsi
• Jika kepuasan konsumen U dan barang-barang yg
  dikonsumsinya qi = (i = 1, 2, 3, …, n) maka:
     U = f(q1, q2, q3, …, qn )
• Seandainya untuk penyerderhanaan, diasumsikan
  bahwa seorang konsumen hanya mengkonsumsi 2
  macam barang, X dan Y, maka fungsi utilitasnya:
     U = f(x, y)
  Fungsi utilitas U = f(x, y) merupakan persamaan
  kurva indiferensi (indifference curve)—kurva yg
  menunjukkan berbagai kombinasi konsumsi X dan
  Y yang memberikan tingkat kepuasan yang sama
MU dan Keseimbangan Konsumsi
• Derivatif pertama dari U terhadap X dan Y
  merupakan fungsi utilitas marjinal parsialnya:
         Utilitas marjinal         Utilitas marjinal
   U                          U
         berkenaan dengan          berkenaan dengan
   x     barang X             y    barang Y
• Budget Line (garis anggaran):
  garis yang mencerminkan kemampuan konsumen
  membeli berbagai macam barang berkenaan dgn
  harga masing-masing barang dan pendapatan
  konsumen. Jika M adalah pendapatan konsumen
  dan Px dan Py harga barang X dan Y maka:
     M = xPx + yPy
MU dan Keseimbangan Konsumsi
• Keseimbangan konsumsi—suatu keadaan atau
  tingkat kombinasi konsumsi beberapa barang yang
  memberikan tingkat kepuasan optimum—tercapai
  pada saat kurva indiferensi bersinggungan
  (tangent) dengan budget line konsumen
• Optimalisasi dpt diselesaikan dengan membentuk
  persamaan Lagrange dan derivatif pertama = 0:
      L = f(x, y) + λ(xPx + yPy – M)
     L                       L
         f x x, y   Px   0       f y x, y   Py   0
     x                       y
MU dan Keseimbangan Konsumsi
• Manipulasi Lx dan Ly:
   L                           f x x, y
       f x x, y   Px   0
   x                              Px      f x x, y   f y x, y
   L                           f y x, y      Px        Py
       f y x, y   Py   0
   y                             Py
• Utilitas marjinal (MU) = U’ = f ‘(x, y), maka:
                       MU X   MUY
                        Px     Py
 Keseimbangan konsumsi tercapai apabila hasilbagi
 utilitas marjinal dari setiap barang atas harganya
 adalah sama
Contoh (10) Utilitas Optimum
• Kepuasan seorang konsumen dari mengkonsumsi
  barang X dan Y ditunjukkan oleh persamaan:
      U = x2y3
  Jumlah pendapatan konsumen Rp 1000 dan harga
  barang X dan Y adalah Rp 25 dan Rp 50
• Carilah fungsi utilitas marjinal untuk setiap barang
• Berapakah utilitas marjinal jika konsumen
  mengkonsumsi 14 unit X dan 13 unit Y?
• Apakah dengan mengkonsumsi 14 unit X dan 13 unit Y
  konsumen memaksimumkan utilitasnya?
  Jika tidak, carilah kombinasi barang X dan Y akan
  memberikan tingkat kepuasan optimum
Contoh (10) Utilitas Optimum
• Carilah fungsi utilitas marjinal untuk setiap barang

           U                     U
                       2xy   3
                                     3x 2 y 2
           x                     y
• Berapakah utilitas marjinal jika konsumen
  mengkonsumsi 14 unit X dan 13 unit Y?
    U              3             U          2   2
        2(14) 13        61516         3 14 13       99372
    x                            y
Contoh (10) Utilitas Optimum
• Apakah dengan mengkonsumsi 14 unit X dan 13
  unit Y konsumen memaksimumkan utilitasnya?
          MU x     MU y            61516 99372
           Px          Py           25    50
• Kombinasi X dan Y yg memaksimumkan utilitas:
           MU x        MU y        2 xy 3    3x 2 y 2
            Px          Py          25        50
        2 2xy3         3x2 y 2       4xy3 3x2 y 2
                  y3        3x 2            3
                                    y         x
                  y2        4x              4
Contoh (10) Utilitas Optimum
• Kombinasi X dan Y yg memaksimumkan utilitas:
   L
       25 x 50 y 1000       0

• Substitusi nilai y = ¾ x kedalam persamaan λ:
        3
  25x 50 x    1000 0             x 16
        4        3
 x = 16, maka y 4 16             y 12
 Utilitas maksimum:
       2 3       2      3
 u x y       16 12              442368
MP dan Keseimbangan Produksi
• Jika jumlah keluaran P dan input yang digunakan
  xj = (j = 1, 2, 3, …, n) maka fungsi produksinya:
      P = f(x1, x2, x3, …, xn )
• Seandainya diasumsikan bahwa seorang produsen
  hanya menggunakan 2 macam input, K dan
  L, maka fungsi produksinya:
      P = f(k, l)
  Fungsi produksi P = f(k, l) merupakan persamaan
  kurva isoquant—kurva yg menunjukkan
  berbagai kombinasi penggunaan input K dan L
  yang memberikan tingkat produksi yang sama
MP dan Keseimbangan Produksi
• Derivatif pertama dari P terhadap K dan L merupakan
  fungsi produk marjinal parsialnya:
         Produksi marjinal           Produksi marjinal
   P                           P
         berkenaan dengan            berkenaan dengan
   k     input K               l     input Y
• Isocost:
  garis yang mencerminkan kemampuan produsen
  membeli berbagai macam input berkenaan dgn harga
  masing-masing input dan jumlah dana yg dimiliki. Jika
  M adalah jumlah dana yg dianggarkan, PK dan PL harga
  input K dan L maka:
      M = K x PK + L x PL
MP dan Keseimbangan Produksi
• Keseimbangan produksi—suatu keadaan atau
  tingkat penggunaan kombinasi faktor-faktor
  produksi secara optimum, yakni tingkat produksi
  maksimum dengan kombinasi biaya terendah
  (least cost combination)—tercapai pada saat kurva
  isoquant bersinggungan (tangent) dgn isocost
• Optimalisasi dpt diselesaikan dengan membentuk
  persamaan Lagrange dan derivatif pertama = 0:
      Z = f(K, L) + λ(KPK + LPL – M)
     Z                      Z
         fK K, L   PK   0       fL K, L   PL   0
     K                      L
MP dan Keseimbangan Produksi
• Manipulasi Lx dan Ly:
   Z                         fK K, L
      fK K, L    PK 0
   K                           PK      fK K, L   fL K, L
   Z                         fL K, L     PK         PL
       fL K, L   PL   0
   L                            PL
• Utilitas marjinal (MP) = P’ = f ‘(K, L), maka:
                     MPK MU L
                      PK     PL
  Produksi optimum dgn kombinasi biaya terendah akan
  tercapai jika hasibagi produk marginal masing-masing
  input terhadap harganya adalah sama
Fungsi Produksi Cobb-Douglas
• Dinyatakan dengan:
                  P    AK L
  dimana:
  A        : Total factor productivity
  K        : Capital
  L        : Labor
  α dan β : elastisitas output
• Jika:
  α + β = 1 → constant return to scale
  α + β > 1 → increasing return to scale
  α + β < 1 → decreasing return to scale
Contoh (11) Utilitas Optimum
• Seorang produsen mencadangkan Rp 96 untuk
  membeli input K dan L. Harga per unit input K
  adalah 4 rupiah dan input L adalah 3 rupiah. Jika
  fungsi produksi adalah P = 12KL, berapa unit tiap
  input harus digunakan agar produksi optimum dan
  berapakah produksi optimum tersebut?

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Fungsi Linier dan Penerapannya dalam Ekonomi
Fungsi Linier dan Penerapannya dalam EkonomiFungsi Linier dan Penerapannya dalam Ekonomi
Fungsi Linier dan Penerapannya dalam Ekonomimsahuleka
 
Metode Dualitas (Primal-Dual)
Metode Dualitas (Primal-Dual)Metode Dualitas (Primal-Dual)
Metode Dualitas (Primal-Dual)hazhiyah
 
Peubah acak diskrit dan kontinu
Peubah acak diskrit dan kontinuPeubah acak diskrit dan kontinu
Peubah acak diskrit dan kontinuAnderzend Awuy
 
diferensiasi majemuk (matematika bisnis)
diferensiasi majemuk (matematika bisnis)diferensiasi majemuk (matematika bisnis)
diferensiasi majemuk (matematika bisnis)Cloudys04
 
Program linier – metode simpleks revisi (msr)
Program linier – metode simpleks revisi (msr)Program linier – metode simpleks revisi (msr)
Program linier – metode simpleks revisi (msr)Ervica Badiatuzzahra
 
Dualitas- Program Linear
Dualitas- Program LinearDualitas- Program Linear
Dualitas- Program LinearHelvyEffendi
 
Ruang Hasil kali Dalam ( Aljabar Linear Elementer )
Ruang Hasil kali Dalam ( Aljabar Linear Elementer )Ruang Hasil kali Dalam ( Aljabar Linear Elementer )
Ruang Hasil kali Dalam ( Aljabar Linear Elementer )Kelinci Coklat
 
Metode maximum likelihood
Metode maximum likelihoodMetode maximum likelihood
Metode maximum likelihoodririn12
 
Uji Run ( Keacakan )
Uji Run ( Keacakan )Uji Run ( Keacakan )
Uji Run ( Keacakan )Nur Sandy
 
Bab2 peubah-acak-dan-distribusi-peluang
Bab2 peubah-acak-dan-distribusi-peluangBab2 peubah-acak-dan-distribusi-peluang
Bab2 peubah-acak-dan-distribusi-peluangArif Windiargo
 
Kuliah 5 diferensial fungsi majemuk
Kuliah 5 diferensial fungsi majemukKuliah 5 diferensial fungsi majemuk
Kuliah 5 diferensial fungsi majemukMukhrizal Effendi
 
Soal matstat ngagel+jawabannya
Soal matstat ngagel+jawabannyaSoal matstat ngagel+jawabannya
Soal matstat ngagel+jawabannyaKana Outlier
 
Makalah kelompok 4 metode simpleks
Makalah kelompok 4 metode simpleksMakalah kelompok 4 metode simpleks
Makalah kelompok 4 metode simpleksNila Aulia
 
Turuna parsial fungsi dua peubah atau lebih
Turuna parsial fungsi dua peubah atau lebihTuruna parsial fungsi dua peubah atau lebih
Turuna parsial fungsi dua peubah atau lebihMono Manullang
 
Distribusi probabilitas
Distribusi probabilitasDistribusi probabilitas
Distribusi probabilitasnyungunyung
 

Was ist angesagt? (20)

Optimasi bersyarat metode
Optimasi bersyarat metodeOptimasi bersyarat metode
Optimasi bersyarat metode
 
Fungsi Linier dan Penerapannya dalam Ekonomi
Fungsi Linier dan Penerapannya dalam EkonomiFungsi Linier dan Penerapannya dalam Ekonomi
Fungsi Linier dan Penerapannya dalam Ekonomi
 
Metode Dualitas (Primal-Dual)
Metode Dualitas (Primal-Dual)Metode Dualitas (Primal-Dual)
Metode Dualitas (Primal-Dual)
 
Peubah acak diskrit dan kontinu
Peubah acak diskrit dan kontinuPeubah acak diskrit dan kontinu
Peubah acak diskrit dan kontinu
 
diferensiasi majemuk (matematika bisnis)
diferensiasi majemuk (matematika bisnis)diferensiasi majemuk (matematika bisnis)
diferensiasi majemuk (matematika bisnis)
 
Program linier – metode simpleks revisi (msr)
Program linier – metode simpleks revisi (msr)Program linier – metode simpleks revisi (msr)
Program linier – metode simpleks revisi (msr)
 
Dualitas- Program Linear
Dualitas- Program LinearDualitas- Program Linear
Dualitas- Program Linear
 
Ruang Hasil kali Dalam ( Aljabar Linear Elementer )
Ruang Hasil kali Dalam ( Aljabar Linear Elementer )Ruang Hasil kali Dalam ( Aljabar Linear Elementer )
Ruang Hasil kali Dalam ( Aljabar Linear Elementer )
 
Variabel random
Variabel randomVariabel random
Variabel random
 
Metode maximum likelihood
Metode maximum likelihoodMetode maximum likelihood
Metode maximum likelihood
 
Uji Run ( Keacakan )
Uji Run ( Keacakan )Uji Run ( Keacakan )
Uji Run ( Keacakan )
 
Bab2 peubah-acak-dan-distribusi-peluang
Bab2 peubah-acak-dan-distribusi-peluangBab2 peubah-acak-dan-distribusi-peluang
Bab2 peubah-acak-dan-distribusi-peluang
 
Analisis Regresi
Analisis RegresiAnalisis Regresi
Analisis Regresi
 
Kuliah 5 diferensial fungsi majemuk
Kuliah 5 diferensial fungsi majemukKuliah 5 diferensial fungsi majemuk
Kuliah 5 diferensial fungsi majemuk
 
Soal matstat ngagel+jawabannya
Soal matstat ngagel+jawabannyaSoal matstat ngagel+jawabannya
Soal matstat ngagel+jawabannya
 
Makalah kelompok 4 metode simpleks
Makalah kelompok 4 metode simpleksMakalah kelompok 4 metode simpleks
Makalah kelompok 4 metode simpleks
 
Turuna parsial fungsi dua peubah atau lebih
Turuna parsial fungsi dua peubah atau lebihTuruna parsial fungsi dua peubah atau lebih
Turuna parsial fungsi dua peubah atau lebih
 
Statistika Deskriptif - Distribusi Normal
Statistika Deskriptif - Distribusi NormalStatistika Deskriptif - Distribusi Normal
Statistika Deskriptif - Distribusi Normal
 
Materi 8 (perilaku produsen)
Materi 8 (perilaku produsen)Materi 8 (perilaku produsen)
Materi 8 (perilaku produsen)
 
Distribusi probabilitas
Distribusi probabilitasDistribusi probabilitas
Distribusi probabilitas
 

Ähnlich wie Matek topik 12_13_14_joel

FUNGSI-2-VAR.pdf
FUNGSI-2-VAR.pdfFUNGSI-2-VAR.pdf
FUNGSI-2-VAR.pdfomriyad
 
Makalah kalkulus lanjut
Makalah kalkulus lanjutMakalah kalkulus lanjut
Makalah kalkulus lanjutEnggar Dewa
 
Skenario pembelajaran limit fungsi (repaired).rev
Skenario pembelajaran limit fungsi (repaired).revSkenario pembelajaran limit fungsi (repaired).rev
Skenario pembelajaran limit fungsi (repaired).revManaek Lumban Gaol
 
Bab 3-turunan
Bab 3-turunanBab 3-turunan
Bab 3-turunanchasib
 
Skenario pembelajaran limit fungsi repaired
Skenario pembelajaran limit fungsi  repaired Skenario pembelajaran limit fungsi  repaired
Skenario pembelajaran limit fungsi repaired Manaek Lumban Gaol
 
Skenario pembelajaran limit fungsi repaired
Skenario pembelajaran limit fungsi  repaired Skenario pembelajaran limit fungsi  repaired
Skenario pembelajaran limit fungsi repaired Manaek Lumban Gaol
 
Skenario pembelajaran limit fungsi repaired
Skenario pembelajaran limit fungsi  repaired Skenario pembelajaran limit fungsi  repaired
Skenario pembelajaran limit fungsi repaired Manaek Lumban Gaol
 
Diferensial fungsi sederhana.pptx
Diferensial fungsi sederhana.pptxDiferensial fungsi sederhana.pptx
Diferensial fungsi sederhana.pptxJohan Sampoerno
 
Bab 5 limit 2 dan kekontinuan
Bab 5 limit 2 dan kekontinuanBab 5 limit 2 dan kekontinuan
Bab 5 limit 2 dan kekontinuanDaud Sulaeman
 
Diferensial Fungsi Majemuk-Matematika Bisnis.ppt
Diferensial Fungsi Majemuk-Matematika Bisnis.pptDiferensial Fungsi Majemuk-Matematika Bisnis.ppt
Diferensial Fungsi Majemuk-Matematika Bisnis.pptNasabilaraSalsabilla
 
Diferensial fungsi-majemuk
Diferensial fungsi-majemukDiferensial fungsi-majemuk
Diferensial fungsi-majemukDani Ibrahim
 
Kuliah kalkulus 1 tatap muka 1
Kuliah kalkulus 1   tatap muka 1Kuliah kalkulus 1   tatap muka 1
Kuliah kalkulus 1 tatap muka 1Dearest Rome
 

Ähnlich wie Matek topik 12_13_14_joel (20)

FUNGSI-2-VAR.pdf
FUNGSI-2-VAR.pdfFUNGSI-2-VAR.pdf
FUNGSI-2-VAR.pdf
 
Makalah kalkulus lanjut
Makalah kalkulus lanjutMakalah kalkulus lanjut
Makalah kalkulus lanjut
 
Skenario pembelajaran limit fungsi (repaired).rev
Skenario pembelajaran limit fungsi (repaired).revSkenario pembelajaran limit fungsi (repaired).rev
Skenario pembelajaran limit fungsi (repaired).rev
 
13. limit fungsi smk n2 ds
13. limit fungsi smk n2 ds13. limit fungsi smk n2 ds
13. limit fungsi smk n2 ds
 
Bab 3-turunan
Bab 3-turunanBab 3-turunan
Bab 3-turunan
 
Skenario pembelajaran limit fungsi repaired
Skenario pembelajaran limit fungsi  repaired Skenario pembelajaran limit fungsi  repaired
Skenario pembelajaran limit fungsi repaired
 
Skenario pembelajaran limit fungsi repaired
Skenario pembelajaran limit fungsi  repaired Skenario pembelajaran limit fungsi  repaired
Skenario pembelajaran limit fungsi repaired
 
Skenario pembelajaran limit fungsi repaired
Skenario pembelajaran limit fungsi  repaired Skenario pembelajaran limit fungsi  repaired
Skenario pembelajaran limit fungsi repaired
 
Diferensial fungsi sederhana.pptx
Diferensial fungsi sederhana.pptxDiferensial fungsi sederhana.pptx
Diferensial fungsi sederhana.pptx
 
Bab 5 limit 2 dan kekontinuan
Bab 5 limit 2 dan kekontinuanBab 5 limit 2 dan kekontinuan
Bab 5 limit 2 dan kekontinuan
 
Diferensial Fungsi Majemuk-Matematika Bisnis.ppt
Diferensial Fungsi Majemuk-Matematika Bisnis.pptDiferensial Fungsi Majemuk-Matematika Bisnis.ppt
Diferensial Fungsi Majemuk-Matematika Bisnis.ppt
 
Diferensial fungsi-majemuk
Diferensial fungsi-majemukDiferensial fungsi-majemuk
Diferensial fungsi-majemuk
 
Bab 5 limit (1)
Bab 5 limit (1)Bab 5 limit (1)
Bab 5 limit (1)
 
Kuliah kalkulus 1 tatap muka 1
Kuliah kalkulus 1   tatap muka 1Kuliah kalkulus 1   tatap muka 1
Kuliah kalkulus 1 tatap muka 1
 
Penerapan turunan
Penerapan turunanPenerapan turunan
Penerapan turunan
 
Penerapan turunan
Penerapan turunanPenerapan turunan
Penerapan turunan
 
Kuliah 3 hitung diferensial
Kuliah 3 hitung diferensialKuliah 3 hitung diferensial
Kuliah 3 hitung diferensial
 
Deferensial majemuk
Deferensial majemukDeferensial majemuk
Deferensial majemuk
 
Deferensial majemuk
Deferensial majemukDeferensial majemuk
Deferensial majemuk
 
Integral 2
Integral 2Integral 2
Integral 2
 

Matek topik 12_13_14_joel

  • 1. Diferensial & Optimalisasi Diferensial Fungsi Majemuk Optimalisasi Penerapan dalam ekonomi
  • 2. Parsial Diferensial • Sebuah fungsi yg hanya mengandung satu variabel bebas hanya akan memiliki satu macam turunan Jika y = f(x) maka turunan y terhadap x: y’ = dy/dx • Sedangkan jika fungsi yg bersangkutan memiliki lebih dari satu variabel bebas, maka turunannya akan lebih dari satu macam, tergantung jumlah variabel bebasnya
  • 3. Parsial Diferensial • Jika y = f(x, z) y dy dy dx dz x z y y y y dx dz x dan z disebut derivatif parsial, x dan z disebut diferensial parsial, sedangkan dy disebut diferensial total • Jika p = f(q, r, s) p p p dp dq dr ds q r s
  • 4. Parsial Derivatif • y = f(x1, x2, x3, …, xn) dimana xi (i = 1, 2, 3, …, n) adalah variabel yg independen satu sama lainnya, tiap variabel dapat berubah tanpa mempengaruhi variabel lainnya (variabel lainnya konstan) • Jika variabel x1 mengalami perubahan sebesar ∆x1 sedangkan variabel lainnya (x2, x3, …, xn) tetap, maka y akan berubah sebesar ∆y. Maka kuosien diferensi dapat ditulis: y f ( x1 x1, x2 , x3 ,...,xn ) f ( x1, x2 , x3 ,...,xn ) x1 x1
  • 5. Parsial Derivatif • Derivative y terhadap x1 sebagaimana contoh diatas disebut sebagai derivatif parsial dan dilambangkan dengan: y x1 • Fungsi turunannya (derivative) adalah: y y lim x1 x1 0 x 1
  • 6. Contoh (2): Derivative Parsial • Carilah turunan parsial terhadap x1 dan x2 dari fungsi y = f(x1, x2) = 3x12 + x1x2 +4x22 dengan menganggap x2 konstan, turunan terhadap x1 adalah: y 6 x1 x2 x1 turunan terhadap x2: y 8 x2 x1 x1
  • 7. Contoh (3): Derivative Parsial • Carilah turunan parsial terhadap u dan v dari fungsi y = f(u, v) = (u+4)(3u+2v) dengan menganggap v konstan, turunan terhadap u adalah: y 3 u 4 1 3u 2v 6u 2v 12 u turunan terhadap v: y 2 u 4 0 3u 2v 2 u 4 v
  • 8. Contoh (4): Derivative Parsial • Carilah turunan parsial terhadap u dan v dari fungsi y = f(u, v) = (3u – 2v)/(u2+3v) dengan menganggap v konstan, turunan terhadap u adalah: y 3 u2 3v 3u 2v 2u 3u 2 4uv 9v 2 2 u u 2 3v u 2 3v turunan terhadap v: y 2 u2 3v 3u 2v 3 u 2u 9 2 2 v u 2 3v u 2 3v
  • 9. Derivatif dari Parsial Derivatif • Sama seperti diferensial fungsi sederhana, derivatif fungsi majemuk juga dapat diturunkan kembali • Jika y = x3 + 5z2 -4x2z – 6xz2 + 8z – 7, maka turunan pertama y terhadap x dan z: 1 y 2 2 2 y 3 x 8 xz 6 z 10 z 4 x 2 12 xz 8 x z turunan ke-2: 2 2 y y 1a 2 6 x 8z 2a 10 12x 2 x z 2 2 y y 1b 8 x 12z 2b 8 x 12z x z z x
  • 10. Derivatif dari Parsial Derivatif turunan ke-3: 3 3 y y 1aa 3 6 2aa 3 0 x z 3 3 y y 1ab 8 2ab 12 x2 z z2 x 3 3 y y 1ba 8 2ba 12 x2 z z2 x 3 3 y y 1bb 12 2bb 8 x z2 z x2
  • 11. Nilai Ekstrim • Untuk y = f(x, z) maka y akan mencapai titik ekstrimnya jika (necessary condition): y y 0 dan 0 x z • Untuk mengetahui apakah titik ekstrim yg tercapai adalah maksimum atau minimum, maka (sufficient condition): 2 2 y y Maksimum 0 dan 0 x2 z2 2 2 y y 2 0 dan 2 0 Minimum x z
  • 12. Contoh (5): Titik Ekstrim • Carilah titik ekstrim dari fungsi: y = -x2 + 12x – z2 + 10z - 45 selidikilah apakah titik ekstrim dari fungsi tersebut merupakan titik maksimum atau minimum! 1) Titik ekstrim: yx dan yz = 0 y 2 x 12 0 x 6 x y 2 z 10 0 z 5 z y = -(6)2 + 12(6) – (5)2 + 10(5) – 45 = 16 letak titik ekstrim adalah (6, 16, 5) → 3-dimensi
  • 13. Contoh (5): Titik Ekstrim • Carilah titik ekstrim dari fungsi: y = -x2 + 12x – z2 + 10z - 45 selidikilah apakah titik ekstrim dari fungsi tersebut merupakan titik maksimum atau minimum! 2) Jenis titik ekstrim: yxx dan yzz : 2 2 y y 2 2 0 2 2 0 x z Maka titik ekstrim adalah titik maksimum dengan ymax = 16
  • 14. Latihan • Carilah titik ekstrim dari fungsi: p = 3q2 – 18q + r2 – 8r + 50 selidikilah apakah titik ekstrim dari fungsi tersebut merupakan titik maksimum atau minimum!
  • 15. Optimalisasi Bersyarat • Optimalisasi suatu fungsi objektif (fungsi yg akan dioptimalkan—baik maksimum atau minimum) atas suatu fungsi kendala dapat diselesaikan dgn (1) metode substitusi dan (2) metode Lagrange • Nilai optimum diperoleh ketika turunan pertama dari fungsi tersebut sama dengan nol (necessary condition) • Sedangkan untuk mengetahui apakah nilai tersebut adalah maksimum atau minimum, dapat diselidiki dari turunan keduanya (sufficient condition): Jika turunan kedua < 0, maka maksimum Jika turunan kedua > 0, maka minimum
  • 16. Metode Substitusi • Jika fungsi objektif: z = f(x, y) s.t. u = g(x, y) → fungsi kendala 1) manipulasi fungsi kendala menjadi persamaan salah satu variabel 2) Substitusi persamaan tersebut kedalam fungsi objektifitasnya 3) Cari turunan pertama dari fungsi tersebut (untuk mencari nilai ekstrim) 4) Selidiki maksimum/minimum dengan mencari turunan kedua sesuai dengan persyaratan
  • 17. Contoh (6) Metode Substitusi • π = 80X – 2X2 – XY – 3Y2 + 100Y .…...… (1) • s.t. X + Y = 12 .......... (2) • Rearrange (2): X = 12 – Y ………. (3) • Substitusi (3) ke (1): = 80(12 – Y) – 2(12 – Y)2 – (12 – Y)Y – 3Y2 + 100Y = 960 – 80Y – 2(144 – 24Y – Y2) – 12Y + Y2 – 3Y2 + 100Y = –4Y2 + 56Y +672 ………. (4)
  • 18. Contoh (6) Metode Substitusi • Derivasi order ke-1 persamaan (4): dπ/dY = 0 –8Y + 56 = 0 ↔ Y* = 7 • Substitusi nilai Y ke (3): X* = 12 – 7 = 5 • Profit (π): π = 80(5) – 2(5)2 – (5)7 – 3(7)2 + 100(7) = $868 • Jenis titik ekstrim: d2π/dY2 = -8 < 0 → titik ekstrim maksimum
  • 19. Metode Lagrange • Jika fungsi objektif: z = f(x, y) s.t. u = g(x, y) → fungsi kendala maka: L(x, y, λ) = f(x, y) + λ(g(x, y) – u)  Nilai optimum terjadi pada saat Lx dan Ly = 0 (necessary condition)  Nilai optimum adalah maksimum jika Lxx dan Lyy < 0 dan minimum jika Lxx dan Lyy > 0 (sufficient condition)
  • 20. Contoh (7) Metode Lagrange • π = 80X – 2X2 – XY – 3Y2 + 100Y .…...… (1) • s.t. X + Y = 12 .......... (2) • Fungsi Lagrangian: L = 80X – 2X2 – XY – 3Y2 + 100Y + λ(X + Y – 12) • Dengan menggunakan derivatif parsial, solusi ditemukan pada saat f’(z) = 0: L 80 4 X Y 0 ………. (3) X
  • 21. Contoh (7) Metode Lagrange L X 6Y 100 0 ………. (4) Y L X Y 12 0 ………. (5) • Persamaan (3) dikurangi (4): 80 – 4X – Y + λ = 0 100 – X – 6Y + λ = 0 –20 – 3X + 5Y = 0 ………. (6)
  • 22. Contoh (7) Metode Lagrange • Kali (5) dengan 3 dan jumlahkan dengan (6): 3X + 3Y – 36 = 0 –3X + 5Y – 20 = 0 8Y – 56 = 0 ↔ Y* = 7 X + 7 – 12 = 0 ↔ X* = 5 • π = 80(5) – 2(5)2 – 5(7) – 3(7)2 + 100(7) = $868 • Jenis titik ekstrim: d2π/dX2 = -4 < 0 titik esktrim maksimum d2π/dY2 = -8 < 0 • Masukkan nilai Y* & X* ke (3) atau (4), nilai λ: λ = –5 – 42 + 100 = –53
  • 23. Latihan • Carilah titik ekstrim dari fungsi: z = 2x + 2y dengan kendala (syarat) x2 + y2 = 8 Jelaskan jenis titik ekstrim dan tentukan nilai ekstrim fungsi tersebut!
  • 24.
  • 25. Permintaan Marjinal • Apabila 2 macam barang mempunyai hubungan dalam penggunaannya, maka permintaan atas masing-masing barang akan fungsional terhadap harga kedua barang tersebut • Jika Qda = f(Pa, Pb) dan Qdb = f(Pa, Pb) maka: Permintaan marjinal Permintaan marjinal Qda Qdb akan A berkenaan akan B berkenaan Pa dengan Pa Pa dengan Pa Permintaan marjinal Permintaan marjinal Qda Qdb akan A berkenaan akan B berkenaan Pb dengan Pb Pb dengan Pb
  • 26. Elastisitas Permintaan Parsial • Elastisitas permintaan (price elasticity of demand) Jika Qda = f(Pa, Pb) dan Qdb = f(Pa, Pb), maka elastisitas permintaan atas perubahan harga barang itu sendiri: 1) Barang a % Qda Qda Pa da % Pa Pa Qda 2) Barang b % Qdb Qdb Pb db % Pb Pb Qdb
  • 27. Elastisitas Permintaan Parsial • Elastisitas Silang (cross elasticity of demand) Jika Qda = f(Pa, Pb) dan Qdb = f(Pa, Pb), maka elastisitas silang yang mengukur kepekaan perubahan permintaan suatu barang berkenaan dengan perubahan harga barang lainnya: 1) Elastisitas silang barang a dengan barang b % Qda Qda Pb ab % Pb Pb Qda 2) Elastisitas silang barang b dengan barang a % Qdb Qdb Pa ba % Pa Pa Qdb
  • 28. Elastisitas Permintaan Parsial • Elastisitas Silang (cross elasticity of demand)  Jika ab dan ba < 0 untuk Pa dan Pb tertentu, maka hubungan antara barang a dan barang b adalah saling melengkapi (komplementer); karena kenaikan harga salah satu barang akan diikuti penurunan permintaan atas keduanya  Jika ab dan ba > 0 untuk Pa dan Pb tertentu, maka hubungan antara barang a dan barang b adalah saling menggantikan (substitusi); karena kenaikan harga salah satu barang akan diikuti kenaikan permintaan barang lainnya
  • 29. Contoh (8) Elastisitas 2 Barang • Fungsi permintaan atas 2 barang ditunjukkan sbb: Qda(Pa2)(Pb3) – 1 = 0 Qdb(Pa3)(Pb) – 1 = 0 • Hitunglah elastisitas permintaan masing-masing barang dan bagaimanakah hubungan antara kedua barang tersebut? 1) Elastisitas permintaan: manipulasi bentuk persamaan permintaan: 1 1 Qda 2 3 Pa 2 b 3 P Qdb 3 Pa 3 P 1 b Pa P b Pa Pb
  • 30. Contoh (8) Elastisitas 2 Barang 1) Elastisitas permintaan: cari Qda’ dan Qdb’: Qda Qdb 3 2 Pa Pb 3 Pa 3 Pb 2 Pa Pb bentuk persamaan elastisitas permintaannya: Qda Pa 3 3 Pa da 2Pa P b 2 3 2 Pa Qda Pa P b Qdb Pb 3 2 P b db Pa Pb 3 1 1 Pb Qdb Pa P b Barang a: elastis, barang b: elastis-uniter
  • 31. Contoh (8) Elastisitas 2 Barang 2) Elastisitas silang: cari turunan pertama atas a dan b: Qda 2 4 Qdb 3Pa Pb 3Pa 4 Pb 1 Pb Pa bentuk persamaan elastisitas silangnya: Qda Pb 2 4 Pb ab 3Pa P b 3 Pb Qda Pa 2 Pb 3 Qdb Pa 4 1 Pa ba 3Pa P b 3 Pa Qdb Pa 3 P 1 b Hubungan kedua barang adalah komplementer
  • 32. Fungsi Biaya Gabungan • Andaikan sebuah perusahaan memproduksi 2 barang A dan B, dimana fungsi permintaan atas kedua barang dicerminkan oleh QA dan QB sedangkan fungsi biaya C = f(QA, QB) maka: Penerimaan dari barang A: RA = QA x PA = f(QA) Penerimaan dari barang B: RB = QB x PB = f(QB) Penerimaan total: R = RA + RB = f(QA) + f(QB) • Fungsi keuntungannya: П = R – C = [f(QA) + f(QB)] – f(QA, QB) = g(QA, QB)
  • 33. Fungsi Biaya Gabungan • Keuntungan akan optimum ketika П’ = 0: 0 0 QA QB • Titik optimum adalah maksimum jika П’’ < 0: 2 2 2 0 2 0 QA QB
  • 34. Contoh (9) Fungsi Biaya Gabungan • Biaya total yg dikeluarkan sebuah perusahaan yg memproduksi dua barang, X dan Y, adalah: C = QX2 + 3QY2 +QXQY Harga jual per unit masing-masing barang adalah PX = 7 dan PY = 20 • Berapa unit tiap barang harus diproduksi agar keuntungan maksimum? • Berapakah besarnya keuntungan maksimum?
  • 35. Contoh (9) Fungsi Biaya Gabungan • Berapa unit tiap barang harus diproduksi agar keuntungan maksimum? RX = PXQX = 7QX RY = PYQY = 20QY R = 7QX + 20QY П = 7QX + 20QY – QX2 – 3QY2 – QXQY 7 2QX QY 0 20 6QY QX 0 QX QY 7 – 2(20 – 6QY) – QY = 0 33 – 11QY = 0 → QY = 3 QY = 3 → 20 – 6(3) – QX = 0 → QX = 2
  • 36. Contoh (9) Fungsi Biaya Gabungan Jika ПXX dan ПYY < 0 maka titik maksimum: 2 2 2 2 0 2 6 0 QX QY • Besarnya keuntungan maksimum: П = 7(2) + 20(3) – (2)2 – 3(3)2 – (2)(3) П = 37 • Soal ini juga dapat diselesaikan melalui persamaan marjinalnya, П akan maksimum ketika MR = MC: MRX = MCX dan MRY = MCY
  • 37. MU dan Keseimbangan Konsumsi • Jika kepuasan konsumen U dan barang-barang yg dikonsumsinya qi = (i = 1, 2, 3, …, n) maka: U = f(q1, q2, q3, …, qn ) • Seandainya untuk penyerderhanaan, diasumsikan bahwa seorang konsumen hanya mengkonsumsi 2 macam barang, X dan Y, maka fungsi utilitasnya: U = f(x, y) Fungsi utilitas U = f(x, y) merupakan persamaan kurva indiferensi (indifference curve)—kurva yg menunjukkan berbagai kombinasi konsumsi X dan Y yang memberikan tingkat kepuasan yang sama
  • 38. MU dan Keseimbangan Konsumsi • Derivatif pertama dari U terhadap X dan Y merupakan fungsi utilitas marjinal parsialnya: Utilitas marjinal Utilitas marjinal U U berkenaan dengan berkenaan dengan x barang X y barang Y • Budget Line (garis anggaran): garis yang mencerminkan kemampuan konsumen membeli berbagai macam barang berkenaan dgn harga masing-masing barang dan pendapatan konsumen. Jika M adalah pendapatan konsumen dan Px dan Py harga barang X dan Y maka: M = xPx + yPy
  • 39. MU dan Keseimbangan Konsumsi • Keseimbangan konsumsi—suatu keadaan atau tingkat kombinasi konsumsi beberapa barang yang memberikan tingkat kepuasan optimum—tercapai pada saat kurva indiferensi bersinggungan (tangent) dengan budget line konsumen • Optimalisasi dpt diselesaikan dengan membentuk persamaan Lagrange dan derivatif pertama = 0: L = f(x, y) + λ(xPx + yPy – M) L L f x x, y Px 0 f y x, y Py 0 x y
  • 40. MU dan Keseimbangan Konsumsi • Manipulasi Lx dan Ly: L f x x, y f x x, y Px 0 x Px f x x, y f y x, y L f y x, y Px Py f y x, y Py 0 y Py • Utilitas marjinal (MU) = U’ = f ‘(x, y), maka: MU X MUY Px Py Keseimbangan konsumsi tercapai apabila hasilbagi utilitas marjinal dari setiap barang atas harganya adalah sama
  • 41. Contoh (10) Utilitas Optimum • Kepuasan seorang konsumen dari mengkonsumsi barang X dan Y ditunjukkan oleh persamaan: U = x2y3 Jumlah pendapatan konsumen Rp 1000 dan harga barang X dan Y adalah Rp 25 dan Rp 50 • Carilah fungsi utilitas marjinal untuk setiap barang • Berapakah utilitas marjinal jika konsumen mengkonsumsi 14 unit X dan 13 unit Y? • Apakah dengan mengkonsumsi 14 unit X dan 13 unit Y konsumen memaksimumkan utilitasnya? Jika tidak, carilah kombinasi barang X dan Y akan memberikan tingkat kepuasan optimum
  • 42. Contoh (10) Utilitas Optimum • Carilah fungsi utilitas marjinal untuk setiap barang U U 2xy 3 3x 2 y 2 x y • Berapakah utilitas marjinal jika konsumen mengkonsumsi 14 unit X dan 13 unit Y? U 3 U 2 2 2(14) 13 61516 3 14 13 99372 x y
  • 43. Contoh (10) Utilitas Optimum • Apakah dengan mengkonsumsi 14 unit X dan 13 unit Y konsumen memaksimumkan utilitasnya? MU x MU y 61516 99372 Px Py 25 50 • Kombinasi X dan Y yg memaksimumkan utilitas: MU x MU y 2 xy 3 3x 2 y 2 Px Py 25 50 2 2xy3 3x2 y 2 4xy3 3x2 y 2 y3 3x 2 3 y x y2 4x 4
  • 44. Contoh (10) Utilitas Optimum • Kombinasi X dan Y yg memaksimumkan utilitas: L 25 x 50 y 1000 0 • Substitusi nilai y = ¾ x kedalam persamaan λ: 3 25x 50 x 1000 0 x 16 4 3 x = 16, maka y 4 16 y 12 Utilitas maksimum: 2 3 2 3 u x y 16 12 442368
  • 45. MP dan Keseimbangan Produksi • Jika jumlah keluaran P dan input yang digunakan xj = (j = 1, 2, 3, …, n) maka fungsi produksinya: P = f(x1, x2, x3, …, xn ) • Seandainya diasumsikan bahwa seorang produsen hanya menggunakan 2 macam input, K dan L, maka fungsi produksinya: P = f(k, l) Fungsi produksi P = f(k, l) merupakan persamaan kurva isoquant—kurva yg menunjukkan berbagai kombinasi penggunaan input K dan L yang memberikan tingkat produksi yang sama
  • 46. MP dan Keseimbangan Produksi • Derivatif pertama dari P terhadap K dan L merupakan fungsi produk marjinal parsialnya: Produksi marjinal Produksi marjinal P P berkenaan dengan berkenaan dengan k input K l input Y • Isocost: garis yang mencerminkan kemampuan produsen membeli berbagai macam input berkenaan dgn harga masing-masing input dan jumlah dana yg dimiliki. Jika M adalah jumlah dana yg dianggarkan, PK dan PL harga input K dan L maka: M = K x PK + L x PL
  • 47. MP dan Keseimbangan Produksi • Keseimbangan produksi—suatu keadaan atau tingkat penggunaan kombinasi faktor-faktor produksi secara optimum, yakni tingkat produksi maksimum dengan kombinasi biaya terendah (least cost combination)—tercapai pada saat kurva isoquant bersinggungan (tangent) dgn isocost • Optimalisasi dpt diselesaikan dengan membentuk persamaan Lagrange dan derivatif pertama = 0: Z = f(K, L) + λ(KPK + LPL – M) Z Z fK K, L PK 0 fL K, L PL 0 K L
  • 48. MP dan Keseimbangan Produksi • Manipulasi Lx dan Ly: Z fK K, L fK K, L PK 0 K PK fK K, L fL K, L Z fL K, L PK PL fL K, L PL 0 L PL • Utilitas marjinal (MP) = P’ = f ‘(K, L), maka: MPK MU L PK PL Produksi optimum dgn kombinasi biaya terendah akan tercapai jika hasibagi produk marginal masing-masing input terhadap harganya adalah sama
  • 49. Fungsi Produksi Cobb-Douglas • Dinyatakan dengan: P AK L dimana: A : Total factor productivity K : Capital L : Labor α dan β : elastisitas output • Jika: α + β = 1 → constant return to scale α + β > 1 → increasing return to scale α + β < 1 → decreasing return to scale
  • 50. Contoh (11) Utilitas Optimum • Seorang produsen mencadangkan Rp 96 untuk membeli input K dan L. Harga per unit input K adalah 4 rupiah dan input L adalah 3 rupiah. Jika fungsi produksi adalah P = 12KL, berapa unit tiap input harus digunakan agar produksi optimum dan berapakah produksi optimum tersebut?