inovasi pendidikan dalam pembelajaran ips berbasis portofolio
1. “TUGASMID ”
Inovasi Pendidikan Dalam Pembelajaran Ips
(inovasi pembelajaran berbasis portofolio dalam pelajaran ekonomi )
DI SUSUN OLEH
NAMA : HARJUN
NIM : G2G1 16 059
KELAS : IPS B
JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
PROGRAM PASCA SARJANA
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2017
2. BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masalah utama dalam pembelajaran ekonomi ialah penggunaan metode atau model
pembelajaran dalam menyampaikan materi pelajaran secara tepat, yang memenuhi muatan
tatanan nilai, agar dapat diinternalisasikan pada diri siswa serta mengimplementasikan
hakekat pendidikan nilai dalam kehidupan sehari-hari-belum memenuhi harapan seperti yang
diinginkan.
Hal ini berkaitan dengan kritik masyarakat terhadap materi pelajaran ekonomi yang tidak
bermuatan nilai-nilai praktis tetapi hanya bersifat politis atau alat indoktrinasi untuk
kepentingan kekuasaan pemerintah. Metode pembelajaran dalam Proses Belajar Mengajar
(PBM) terkesan sangat kaku, kurang fleksibel, kurang demokratis, dan guru cenderung lebih
dominan one way method.
Guru ekonomi mengajar lebih banyak mengejar target yang berorientasi pada nilai ujian
akhir, di samping masih menggunakan model konvensional yang monoton, aktivitas guru
lebih dominan daripada siswa, akibatnya guru seringkali mengabaikan proses pembinaan
tatanan nilai, sikap, dan tindakan; sehingga mata pelajaran ekonomi tidak dianggap sebagai
mata pelajaran pembinaan warga negara yang menekankan pada kesadaran akan hak dan
kewajiban tetapi lebih cenderung menjadi mata pelajaran yang jenuh dan membosankan.
Untuk menghadapi kritik masyarakat tersebut di atas, suatu model pembelajaran yang
efektif dan efisien sebagai alternatif, yaitu model pembelajaran berbasis portofolio (porfolio
based learning), yang diharapkan mampu melibatkan siswa dalam keseluruhan proses
3. pembelajaran dan dapat melibatkan seluruh aspek, yaitu kognitif, afektif, dan psikomotorik
siswa, serta secara fisik dan mental melibatkan semua pihak dalam pembelajaran sehingga
siswa memiliki suatu kebebasan berpikir, berpendapat, aktif dan kreatif.
Untuk mewujudkan tujuan pendidikan bukanlah hal yang mudah. Masih banyak
hambatan yang muncul dalam pendidikan di Indonesia saat ini. Masalah utama yang terjadi
dalam dunia pendidikan Indonesia antara lain masalah pemerataan, relevansi, efisiensi, serta
efektivitas pendidikan. Untuk mengatasi hambatan tersebut, maka perlu adanya peningkatan
kualitas pendidikan atau pembelajaran. Peningkatan kualitas tersebut tidak akan dicapai tanda
adanya inovasi-inovasi yang dapat menyesuaikan pendidikan dengan tuntutan zaman. Inovasi
merupakan suatu siklus yang akan berputar terus-menerus menuju perbaikan. Inovasi dalam
bidang pendidikan atau pembelajaran dapat dilakukan oleh semua unsur yang terkait dalam
sistem pendidikan tak terkecuali para guru.
Perlu disadari bahwa pembelajaran merupakan suatu interaksi yang bersifat kompleks
dan timbal-balik antara guru dengan siswa dan siswa dengan siswa. Selayaknya siswa diberi
kesempatan yang memadai untuk ikut ambil bagian dan diperlakukan secara tepat dalam
sebuah proses pembelajaran.Pada saat ini banyak siswa yang mengeluh dan bosan dengan
metode pembelajaran yang dipakai dalam kegiatan belajar mengajar. Kegiatan pembelajaran
dirasakan monoton dan hal ini berlangsung dalam waktu yang lama. Pembelajaran bersifat
kompleks artinya tidak hanya guru yang terlibat aktif dalam pembelajaran melainkan siswa
dan guru. Guru dituntut untuk mengembangkan keahlian yang dimiliki dan menyalurkannya
kepada siswa. Untuk itu guru perlu mengadakan inovasi pembelajaran guna mengoptimalkan
kemampuan siswa dan supaya tidak bosan.
Pada saat ini antusias siswa SMA dan SMK untuk belajar mata pelajaran masih
rendah terutama pada mata pelajaran Ekonomi yang dijadikan standar kelulusan atau yang
4. dijadikan kreteria untuk meneruskan ke jenjang yang lebih tinggi. Selain itu kurangnya
keterampilan guru dalam mengembangkan pendekatan dan metode atau model pembelajaran,
sehingga fokus pembelajaran hanya terpusat pada guru (teacher centered) dan kurangnya
partisipasi siswa dalam proses belajar mengajar. Faktor-faktor tersebut di atas merupakan
penyebab menurunnya kualitas pembelajaran IPS Ekonomi. maka dari itu untuk memenuhi
kebutuhan di atas maka diperlukan metode atau model salah satunya yaitu menggunakan
model pembelajaran berbasis portofolio.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan pemaparan latar belakang di atas maka masalah yang akan dibahas dalam
penulisan makalah ini adalah :
1. Bagaimanakah konsep dasar inovasi pembelajaran pendidikan ?
2. Bagaimanakah penerapan model pembelajaran berbasis portofolio pada pelajaran
ekonomi ?
C. Tujuan
Mengacu pada rumusan masalah diatas, maka tujuan penulisan makalah/artikel ini
adalah untuk :
1. Untuk mengetahui konsep dasar inovasi pembelajaran
2. Untuk mengetahui penerapan model pembelajaran berbasis portofolio pada
pelajaran ekonomi
5. BAB 11
PEMBAHASAN
Pada saat ini antusias siswa untuk belajar mata pelajaran masih rendah terutama pada
mata pelajaran Ekonomi yang dijadikan standar kelulusan atau yang dijadikan kreteria untuk
meneruskan ke jenjang yang lebih tinggi yaitu SMA dan SMK. Selain itu kurangnya
keterampilan guru dalam mengembangkan pendekatan dan metode atau model pembelajaran,
sehingga fokus pembelajaran hanya terpusat pada guru (teacher centered) dan kurangnya
partisipasi siswa dalam proses belajar mengajar. Faktor-faktor tersebut di atas merupakan
penyebab menurunnya kualitas pembelajaran IPS Ekonomi, maka dari itu untuk memenuhi
kebutuhan di atas maka diperlukan metode atau model yaitu menggunakan model
pembelajaran berbasis portofolio.
Dengan menerapakan model pembelajaran berbasis portofolio, yaitu suatu inovasi
pembelajaran yang dirancang untuk membantu peserta didik memahami teori secara
mendalam melalui pengalaman belajar praktik empirik. Model pembelajaran ini dapat
menjadi program pendidikan yang mendorong kompetensi, tanggung jawab, dan partisipasi
peserta didik, belajar menilai dan memberanikan diri untuk berperan serta dalam kegiatan
antar siswa, antar sekolah, anatar masyarakat sehingga proses pembelajaran terpusat pada
siswa.
Model pembelajaran berbasis portofolio adalah teori belajar konstruktivisme yang
prinsipnya menggambarkan bahwa siswa membentuk atau membangun pengetahuannya
melalui intreraksinya dengan lingkungan. Yang dimaksud lingkungan di sini adalah
lingkungan sekolah dan lingkungan masyarakat sekitar Arnie Fajar (2004: 41)
Berdasarkan hasil observasi awal bahwa ketuntasan individu mencapai 59%. Sedangkan
kalau dibandingkan dengan ketuntasan pada kurikulum mencapai 65%. Hal ini jelas bahwa
6. terjadi ketidaktuntasan proses belajar siswa. Oleh sebab itu, seorang guru harus berusaha
meningkatkan kualitias pendidikannya dan harus mempunyai peran serta kompetensi yang
sangat penting dalam proses belajar mengajar.
Peningkatan kualitas dan mutu pembelajaran banyak hal yang harus dilakukan antara
lain, dengan mengembangkan kecerdasan emosi (emotioanal Quation), mengembangkan
kreativitas (Creativity Quatien) dalam pembelajaran, mendisiplinkan peserta didik dengan
kasih sayang, membangkitkan nafsu belajar, memecahkan masalah, mendayagunakan sumber
belajar dan melibatkan masyarakat pembelajaran. Mulyasa (2008: 14). Berkualitasnya sebuah
pendidikan apabila sudah mengeluarkan lulusan yang profesional dalam bidangnya masing-
masing terutama dalam bidang pembelajaran IPS Ekonomi, tetapi sebaliknya yang terjadi di
kalangan siswa pada saat sekarang ini adalah banyak hal-hal yang menyimpang dari pelajaran
yang telah diberikan, hal ini dapat menurunkan kualitas pembelajaran.
1. Konsep Dasar Inovasi Pembelajaran Pendidikan
Dasar Hukum Inovasi Pembelajaran
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan
proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya
untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlakmulia, serta ketrampilan yang diperlukan masyarakat, bangsa dan
negara
2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen.
3. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar
Kompetensi Guru. Yaitu Pedagogik, Kepribadian, Sosial dan Profesional..
4. Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru.
5. Peraturan Pemerintah Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.
7. Pasal 1 ayat 4 tentang Standar Kompetensi Lulusan
Pasal 1 ayat 5 tentang Standar Isi
Pasal 1 ayat 6 tentang Standar Proses
Pasal 1 ayat 7 tentang Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Pasal 1 ayat 8 tentang Sarana Prasarana
Inovasi merupakan suatu kreasi, pengembangan dan implementasi suatu produk,
proses ataupun layanan baru dengan tujuan meningkatkan efisiensi, efektifitas ataupun
keunggulan bersaing.Inovatif adalah kemampuan untuk menemukan nilai komersil dari
kreativitas. Inovasi membuat kreativitas tidak cukup untuk meraih sukses. Kreatif hanya
membuat perbedaan, inovasi membuat perbedaan tersebut memiliki nilai komersil.
Inovasi adalah an idea, practice or object that perceived as new by an individual or
other unit of adoption. Menurut Prof. Azis Inovasi berarti mengintrodusir suatu gagasan
maupun teknologi baru, inovasi merupakan genus dari change yang berarti perubahan.
Inovasi dapat berupa ide, proses dan produk dalam berbagai bidang.
Abdulhak (2002) menyatakan bahwa inovasi pendidikan sebagai “suatu
perubahan yang baru dan secara kualitatif berbeda dari hal (yang ada) sebelumnya dan
sengaja diusahakan untuk meningkatkan kemampuan guna mencapai tujuan tertentu,
termasuk dalam bidang pendidikan”.
Banyak para ahli yang merumuskan pengertian tentang inovasi. Everett M. Rogers
(1983) menyebut “Innovation as an idea, practice, or object that is perceived as new by
an individual or another unit of adoption”. Inovasi adalah suatu ide, gagasan, praktik atau
obyek/benda yang disadari dan diterima sebagai suatu hal yang baru oleh seseorang atau
kelompok untuk diadopsi.
Berdasarkan pengertian-pengertian tersebut di atas, inovasi merupakan sebuah temuan
8. baru baik dalam bentuk ide, barang atau jasa yang berbeda dari sebelumnya dalam lingkun
gan tertentu, dalam arti kreasi, dimensi dan penampilannya. Kemudian temuan baru itu
diproses, dikenalkan secara sistematis dengan maksud agar dimilii oleh individu lain supaya
terjadi perubahan, sehingga perubahan hasil inovasi tersebut menjadi kepuasan pada pihak
yang menggunakannya
Dari pendapat mengenai pengertian pembelajaran di atas, maka penulis dapat
menyimpulkan bahwa pembelajaran merupakan suatu proses interaksi atau komunikasi antara
sumber materi belajar ( guru,buku pelajaran atau media pembelajaran ) kepada penerima
materi ( peserta didik ) sehingga terjadi perubahan ke arah yang lebih baik pada peserta didik
sesuai dengan tujuan yang akan dicapai.
2. Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Portofolio Pada Pelajaran Ekonomi
1. Pengertian Portofolio
Portofolio berasal dari bahasa inggris “fortofolio” yang berarti dokumen atau surat-
surat dapat juga diartikan sebagai kumpulan kertas-kertas berharga dari suatu pekerjaan
tertentu. Jadi, pengertian portofolio di sini adalah suatu kumpulan pekerjaan siswa dengan
maksud tertentu dan terpadu yang di seleksi menurut panduan-panduan yang telah ditentukan.
Panduan-panduan ini beragam tergantung pada mata pelajaran dan tujuan penilaian
portofolio. Biasanya portofolio merupakan karya terpilih dari seorang siswa tetapi dalam
model pembelajaran, setiap portofolio berisi karya terpilih dari satu kelas siswa secara
keseluruhan yang bekerja secara komparatif, memilih, membahas, mencari data, mengolah,
menganalisis, dan mencari pemecahan terhadap suatu masalah yang dikaji.
Portofolio sebenarnya dapat diartikan sebagai suatu wujud benda fisik, sebagai suatu proses
sosial pedagogis, maupun sebagai adjective. Sebagai suatu benda fisik portofolio itu adalah
bundel, yakni kumpulan atau dokumentasi hasil pekerjaan peserta didik yang disimpan pada
suatu bundel. Misalnya hasil tes awal (pre test), tugas-tugas, catatan anekdot, piagam
9. penghargaan, keterangan melaksanakan tugas terstruktur, hasil tes akhir (post test), dan
sebagainya. Sebagai suatu proses sosial pedagogis, portofolio adalah collection of learning
experience yang terdapat di dalam pikiran peserta didik baik yang berwujud pengetahuan
(kognitif), keterampilan (skill), maupun nilai dan sikap (afektif). Adapun sebagai suatu
adjective portofolio sering kali disandingkan dengan konsep lain, misalnya dengan konsep
pembelajaran dan penilaian. Jika disandingkan dengan konsep pembelajaran, maka dikenal
istilah pembelajaran berbasis portofolio (portfolio based learning), sedangkan jika
disandingkan dengan konsep penilaian maka dikenal istilah penilaian berbasis portofolio
(portfolio based assessment) Setiap portofolio harus memuat bahan-bahan yang
menggambarkan usaha terbaik siswa dalam mengerjakan tugas-tugas yang diberikan
kepadanya, serta mencakup pertimbangan terbaiknya tentang bahan-bahan mana yang paling
penting untuk ditampilkan. Tampilan portofolio berupa tampilan visual dan audio yang
disusun secara sistematis, melukiskan proses berpikir yang didukung oleh seluruh data yang
relevan. Secara utuh melukiskan “integrated learnig experience” atau pengalaman belajar
yang terpadu dan dialami oleh siswa dalam kelas sebagai suatu kesatuan.
Portofolio sebagai model pembelajaran merupakan usaha yang dilakukan guru agar
siswa memiliki kemampuan untuk mengungkapkan dan mengekspresikan dirinya sebagai
individu maupun kelompok. Kemampuan tersebut diperoleh siswa melalui proses belajar
sehingga memiliki kemampuan mengorganisir informasi yang ditemukan, membuat laporan,
dan menuliskan apa yang ada dalam pikirannya dan selanjutnya dituangkan secara penuh
dalam pekerjaannya atau tugas-tugasnya.
Pada dasarnya portofolio adalah suatu wujud benda fisik berbentuk bundel, yakni
kumpulan atau dokumentasi hasil pekerjaan peserta didik yang disimpan pada suatu bundle.
Misalnya hasil tes awal (pre test), tugas-tugas, catatan anekdot, piagam penghargaan,
keterangan melaksanakan tugas terstruktur, hasil tes awal (post-test).
10. Supranata dan Hatta menyatakan bahwa secara umum portofolio merupakan kumpulan
dokumen yang berupa obyek penilaian yang dipakai oleh seseorang, kelompok, lembaga
organisasi, perusahaan yang sejenisnya yang bertujuan untuk mendokumentasikan dan
mengevaluasi perkembangan suatu proses dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan
dalam perusahaan.
Adapun menurut Fajar model pembelajaran berbasis portofolio adalah teori belajar
konstruktivisme yang pada prinsipnya menggambarkan bahwa siswa membentuk atau
membangun pengetahuan melalui instraksi dengan lingkungannya.
Pembelajaran berbasis portofolio dapat juga diartikan sebagai upaya mencetak siswa pada
objek yang dibahas pengajaran yang menjadikan materi yang dibahas secara langsung
dihadapkan kepada siswa atau siswi secara langsung mencari informasi tentang hal yang
dibahas ke dalam atau masyarakat sekitar. Pada hakekatnya dengan pembelajaran berbasis
portofolio disamping memperolah penglaman fisik terhadap objek dalam pembelajaran, siswa
yang memperoleh penglaman atau terlibat mental. Pengalaman fisik dalam arti melibatkan
siswa atau mempertemukan siswa dengan objek pembelajaran.
2. Bentuk-Bentuk Portofolio
Sekalipun banyak variasi dalam portofolio digunakan menurut Cole, Ryan & Kick dalam
Supranata dan Hatta pada hakekatnya terdapat pula dua bentuk portofolio, yaitu portofolio
produk dan portofolio proses Guru harus mampu membedakan tahapan portofolio proses dan
portofolio produk. Berbagai bentuk portofolio tergantung pada darimana dan untuk apa
portofolio digunakan. Pada umumnya portofolio dapat dibedakan ke dalam dua bentuk yang
banyak dikenal dewasa ini, yaitu tinjauan proses (Process Orientid) dan tinjauan hasil.
3. Langkah-langkah pembelajaran berbasisi portofolio
a. Mengidentifikasi masalah yang ada dimasyarakat, Terdapat beberapa kegiatan yang
dilakaukan guru bersama siswa yaitu, mendiskusikan tujuan, mencari masalah, apa
11. saja yang siswa ketahui tentang masalah-masalah di masyarakat dan memberi tugas
pekerjaan rumah tentang masalah-masalah yang ada di lingkungan masyarakat yang
mereka anggap sangat berarti dan sesuai dengan kemampuan siswa
b. Memilih masalah untuk kajian kelas , Sebelum memilih masalah yang akan dipelajari
atau di kaji hendaknya siswa mengkaji terlebih dahulu pengetahuan yang mereka
telah miliki tentang masalah-masalah di masyarakat, dengan langkah sebagai berikut:
1) Mengkaji informasi yang telah di kumpulkan
2) Mengadakan pemilihan secara demokratis tentang masalah yang akan mereka kaji
3) Melakukan penelitian lanjutan tentang masalah yang terpilih untuk dikaji
c. Mengumpulkan informasi tentang masalah yang akan dikaji oleh kelas
Guru hendaknya membimbing siswa dalam mendiskusikan sumber-sumber informasi
berkenaan dengan masalah yang dikaji, misalnya mencari sumber informasi melalui
perpustakaan, kantor penerbitan surat kabar, pakar, profesional (hakim, dokter,
pengacara), organisasi masyarakat, kantor legislative, lembaga pemerintah dan
lainnya.
d. Dalam membuat portofolio kelas siswa dibagai menjadi beberapa kelompok untuk
menentukan masalah-masalah yang akan di diskusikan atau di persentasikan dengan
teman sesama kelompok mauapun kelompok lain.
e. Menyajikan portofolio, Penyajian portofolio dilaksanakan setelah kelas
menyelesaikan portofolio tampilan maupun portofolio doumentasinya. Pelaksanaaan
dapat dilakukan pada akhir semester satu atau akhir semester dua tergantung situasi
dan kondisi sekolah.
f. Mereflesikan pada pengalaman belajar, Dalam melakukan refleksi pengalaman belajar
siswa, guru melakukan upaya evaluasi untuk mengetahui seberapa jauh siswa telah
12. mempelajari berbagai hal yang berkenaan dengan topik yang dpelajari sebagai upaya
belajar
4. Tujuan pembelajaran Ekonomi Berbasis Portofolio
Tujuan dari model pembelajaran berbasis portofolio adalah untuk memberikan
berbagai keterampilan kepada siswa terutama yang berkaitan dengan kepekaan dalam
menemukan dan menentukan permasalahan yang mendesak untuk segera dipecahkan,
merumuskan permasalahan, menentukan berbagai sumber yang diperkirakan dapat membantu
memecahkan masalah, melatih melakukan pengumpulan data, membantu memecahkan
masalah, menyusun format laporan hasil pengumpulan data, dan menyajikan portofolio.
Dengan pembelajaran Ekonomi berbasis portofolio dapat juga dikatakan sebagai upaya
mendekatkan siswa kepada objek yang dibahas. Pengajaran yang menjadikan materi
pelajaran yang dibahas secara langsung di hadapkan kepada siswa secara langsung mencari
informasi tentang hal yang dibahas ke dalam atau masyarakat sekitarnya Pada hakekatnya
pembelajaran berbasis portofolio disamping memperoleh pengalaman fisik terhadap objek
dalam pembelajaran, siswa juga memperoleh pengalaman atau terlibat secara mental. Jadi,
jelasnya penerapan model pembelajaran Ekonomi berbasis portofolio adalah memberikan
bekal pengalaman langsung kepada siswa tentang berbagai permasalahan yang ada dan
muncul di masyarakat.
13. BAB 111
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari pembahasan yang telah dipaparkan pada bab sebelumnya ,dapat dikemukakan
beberapa poin penting sebagai kesimpulan ,yaitu :
1. inovasi merupakan sebuah temuan baru baik dalam bentuk ide, barang atau jasa yang
berbeda dari sebelumnya dalam lingkun gan tertentu, dalam arti kreasi, dimensi dan
penampilannya. Kemudian temuan baru itu diproses, dikenalkan secara sistematis dengan
maksud agar dimilii oleh individu lain supaya terjadi perubahan, sehingga perubahan hasil
inovasi tersebut menjadi kepuasan pada pihak yang menggunakannya.
2. Penerapan pembelajaran berbasis portofolio pada peda pelajaran ekonomi yaitu dengan
langkah-langkah :
Mengidentifikasi masalah yang ada dimasyarakat
Memilih masalah untuk kajian kelas
Mengumpulkan informasi tentang masalah yang akan dikaji oleh kelas
Dalam membuat portofolio kelas siswa dibagai menjadi beberapa kelompok
Menyajikan portofolio
Mereflesikan pada pengalaman belajar
B. SARAN
Menyadari perkembangan jaman yang terus berlangsung dewasa ini,dan banyak
terciptanya suatu inovasi-inovasi baru dalam setiap bidang kehidupan,tidak terkecuali pada
bidang pendidikan,maka kita sebagai seorang pendidik harus selalu mengikuti perkembangan
dan inovasi-inovasi pendidikan tersebut.Sehingga dapat mendukung terciptanya suatu
terobosan atau temuan baru khususnya dalam dunia pendidikan .
14. Daftar Pustaka
Susilana, Rudi ; (2007), Media Pembelajaran, CV. Wacana Prima, Bandung
Azizah Arkana. 2011. Pengertian dan Strategi Pembelajaran PAIKEM . Diunduh dari
http://azkiyatunnufus.blogspot.com/2011/12/strategi-pembelajaran-paikem.html pada tanggal
01 Mei 2017
ERIC Digest (2000). “Portfolio Assessment”. Arts-ED 3334603
Yastika, 2008. Metode Pembelajaran. Bandung: PT Remaha Rosdakarya
www.google.com