SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 21
OTONOMI DAERAH
Kelompok 10
Apa itu
OTONOMI DAERAH?
Otonomi daerah dalam bahasa Yunani berasal dari kata autos
dan namos. Autos berarti sendiri dan namos berarti aturan atau undang-
undang.
Otonomi daerah adalah hak,
wewenang, dan kewajiban daerah
otonom untuk mengatur dan mengurus
sendiri urusan pemerintahan dan
kepentingan masyarakat setempat sesuai
dengan peraturan perundang-undangan.
sehingga
Menurut
PARA AHLI
Menurut Ateng Syarifuddin, otonomi
mempunyai makna kebebasan atau
kemandirian tetapi bukan kemerdekaan
menurut Vincent Lemius, otonomi
daerah adalah kebebasan (kewenangan)
untuk mengambil atau membuat suatu
keputusan politik maupun administrasi
sesuai dengan peraturan perundang-
undangan.
Arti Otonomi
Landasan Hukum Otonomi Daerah
UUD 1945 pasal 18 ayat 2 berbumyi “Pemerintah daerah
provinsi, daerah Kabupaten, dan Kota mengatur dan
mengurus sendiri urusan pemerintahan menurut asas
otonomi dan tugas pembantuan.” Pasal tersebut adalah
landasan mutlak untuk pelaksanaan otonomi daerah di
Indonesia.
Selain pasal tersebut, otonomi daerah juga diatur dalam :
UU No. 1 tahun 1945. Kebijakan Otonomi daerah pada masa ini lebih menitikberatkan pada
dekonsentrasi. Kepala daerah merupakan kepanjangan tangan Pemerintahan Pusat.
UU No. 22 tahun 1948. Mulai tahun ini Kebijakan otonomi daerah lebih menitikberatkan pada
desentralisasi. Tetapi masih ada dualisme peran di kepala daerah, di satu sisi ia punya peran besar untuk
daerah, tapi juga masih menjadi alat Pemerintah pusat
UU No. 1 tahun 1957. Kebijakan otonomi daerah pada masa ini masih bersifat dualisme, di mana kepala
daerah bertanggung jawab penuh pada DPRD, tetapi juga masih alat Pemerintah pusat.
1. Prinsip otonomi seluas-luasnya artinya daerah berwenang
mengatur semua urusan pemerintahan di luar urusan
pemerintahan yang ditetapkan Undang-undang
2. Prinsip otonomi nyata adalah bahwa untuk menangani
urusan pemerintahan, berdasarkan tugas, wewenang dan
kewajiban yang senyatanya telah ada serta berpotensi untuk
hidup
3. Prinsip otonomi bertanggung jawab adalah otonomi yang
penyelenggaraannya benar-benar sejalan dengan tujuan dan
maksud pemberian otonomi.
PRINSIP - PRINSIP
OTONOMI DAERAH
Dilihat dari segi politik,
penyelenggaraan otonomi dimaksudkan
untuk mencegah penumpukan kekuasaan di
pusat dan membangun masyarakat yang
demokratis, untuk menarik rakyat ikut serta
dalam pemerintahan, dan melatih diri dalam
menggunakan hak-hak demokrasi.
Dilihat dari segi pemerintahan,
penyelenggaraan otonomi daerah adalah
untuk mencapai pemerintahan yang efisien.
Dilihat dari segi sosial budaya,
penyelenggaraan otonomi daerah
diperlukan agar perhatian lebih fokus
kepada daerah.
Dilihat dari segi ekonomi, otonomi
perlu diadakan agar masyarakat dapat turut
berpartisipasi dalam pembangunan ekonomi
di daerah masing-masing.
TUJUAN
OTONOMI
DAERAH
Asas
OtonomiBerikut ini ada beberapa asas otonomi daerah sebagai
berikut:
1. Asas tertib penyelenggara negara
2. Asas Kepentingan umum
3. Asas Kepastian Hukum
4. Asas keterbukaan
5. Asas Profesionalitas
6. Asas efisiensi
7. Asas proporsionalitas
8. Asas efektifitas
9. Asas akuntabilitas
Undang-undang No. 5 Tahun 1974 ini juga meletakkan dasar-dasar sistem hubungan
pusat-daerah yang dirangkum dalam tiga cara:
Desentralisasi
Tugas pembantuan
Dekonsentrasi
PELAKSANAAN
OTONOMI DAERAH
Menurut Undang-Undang No. 32
tahun 2004 pasal 1 ayat (7), desentralisasi
adalah penyerahan wewenang pemerintahan
oleh pemerintah kepada daerah otonomi untuk
mengatur dan mengurus urusan pemerintahan
dalam sistem Negara Kesatuan Republik
Indonesia.
Desentralisasi
Tujuan utama desentralisasi adalah :
Tujuan politik, yang ditujukan untuk menyalurkan partisipasi
politik di tingkat daerah untuk terwujudnya stabilitas politik
nasional.
Tujuan ekonomis, yang dimaksud untuk menjamin bahwa
pembagunan akan dilaksanakan secara efektif dan efisien di
daerah-daerah dalam rangka mewujudkan kesejahteraan sosial.
Kewenangan daerah ini mencakup
kewenangan dalam seluruh bidang pemerintahan,
kecuali kewenangan yang dikecualikan dalam
Undang-Undang No. 32 tahun 2004,
sebagaimana diatur dalam pasal 10 ayat (3),
yaitu
bidang politik luar
negeri
yustisi
pertahanan dan
keamanan
piskal nasional
moneter
agama
Dekonsentrasi
Menurut Undang-Undang No 32 tahun 2004 pasal
1 ayat 8 menjelaskan makna dekonsentrasi adalah
pelimpahan wewenang pemerintahan oleh pemerintah kepada
gubernur sebagai wakil pemerintah atau kepada instansi
vertical diwilayah tertentu.
Pertimbangan dan tujuan diselenggarakan asas dekonsentrasi ini
diantaranya adalah :
1. Meningkatkan efisiensi dan efektivitas penyelenggaraan pemerintahan,
pengelolaan pembangunan dan pelayanan terhadap kepentingan umum;
2. Terpeliharanya komunikasi sosial kemasyarakatan dan sosial budaya
dalam sistem administrasi negara;
3. Terpeliharanya keserasian pelaksanaan pembangunan nasional;
4. Terpeliharanya keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia;
Dalam penerapannya ada tiga macam
dekonsentrasi, yaitu:
Dekonsentrasi horizontal;
Pelimpahan wewenang dari aparatur pemerintah
yang satu ke aparatur lain dalam satu tingkatan
pemerintahan.
Dekonsentrasi vertical.
Dari suatu aparatur pemerintah yang lebih tinggi
tingkatannya ke aparatur lain dalam tingkatan
pemerintah yang lebih rendah
Dekonsentrasi teritorial
Pelimpahan wilayah Negara Kesatuan Republik
Indonesia yang dibagi dalam wilayah-wilayah provinsi
dan ibukota. Wilayah provinsi dibagi ke dalam
wilayah-wilayah kabupaten/kota dan seterusnya
Tugas
pembantuan
Tugas pembantuan adalah tugas-tugas
untuk turut serta dalam melaksanakan urusan
pemerintahan yang ditugaskan kepada pemerintah
daerah oleh pemerintah atau pemerintah daerah
tingkat atasnya, dengan kewajiban
mempertanggungjawabkan kepada yang
menugaskan.
Menurut Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 Pasal 1 ayat (9), tugas
pembantuan adalah penugasan dari pemerintahan pusat kepada daerah dan/
atau desa, dari pemerintahan provinsi kepada kabupaten/ kota dan/ atau
desa, serta dari pemerintah kabupaten/ kota kepada desa untuk
melaksanakan tugas tertentu.
Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 52 tahun 2001
tentang Penyelenggaraan Tugas Pembantuan, maksud
dan tujuan adanya tugas pembantuan adalah :
1. Meningkatkan efensiensi dan efektivitas
penyelenggaraan pemerintahaan, pengelolaan
pembangunan, serta pelayanan umum
2. Memperlancar pelaksanaan tugas dan penyelesaian
permasalahan serta membantu pengembangan
pembangunan bagi daerah dan desa
PERMASALAHAN DALAM
OTONOMI DAERAH
DI INDONESIA
Pelaksanaan Otonomi daerah di Indonesia juga bukan tanpa
masalah. Ia mendatangkan banyak persoalan baru ketika diterjemahkan
dan dilaksanakan didaerah. Salah satunya adalah Pelayanan publik
Permasalahan utama pelayanan
publik pada dasarnya adalah berkaitan dengan
peningkatan kualitas pelayanan itu sendiri.
Pelayanan yang berkualitas sangat tergantung
pada berbagai aspek, yaitu bagaimana pola
penyelenggaraannya (tata laksana),
dukungan sumber daya manusia, dan
kelembagaan.
Dilihat dari sisi pola penyelenggaraannya,
pelayanan publik masih memiliki berbagai kelemahan
antara lain:
Kurang responsif. Respon terhadap berbagai
keluhan, aspirasi, maupun harapan masyarakat
seringkali lambat atau bahkan diabaikan sama sekali.
Kurang informatif. Berbagai informasi yang
seharusnya disampaikan kepada masyarakat, lambat
atau bahkan tidak sampai kepada masyarakat.
Kurang accessible. Berbagai unit pelaksana
pelayanan terletak jauh dari jangkauan masyarakat,
sehingga menyulitkan bagi mereka yang memerlukan
pelayanan tersebut.
PELAYANAN
PUBLIK
Secara umum masih rendahnya
pelayanan publik kepada masyarakat. Ini
disebabkan rendahnya kompetensi
PNS daerah.
Banyak terjadi juga Pemerintah
daerah mengalami kelebihan PNS dengan
kompetensi tidak memadai dan
kekurangan PNS dengan kualifikasi terbaik.
Di sisi yang lain tidak sedikit juga
gejala mengedepankan ”Putra Asli Daerah”
untuk menduduki jabatan strategis dan
mengabaikan profesionalitas jabatan.
Keberhasilan
Otonomi Daerah
Keberhasilan suatu daerah menjadi daerah otonomi dapat dilihat dari beberapa hal yang
mempengaruhi (Kaho, 1998), yaitu faktor manusia, faktor keuangan, faktor peralatan, serta
faktor organisasi dan manajerial.
Beberapa contoh keberhasilan dari berbagai daerah dalam pelaksanaan otonomi
daerah yaitu:
1. Di Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah, masyarakat lokal dan LSM yang mendukung
telah berkerja sama dengan dewan setempat untuk merancang suatu aturan tentang
pengelolaan sumber daya kehutanan yang bersifat kemasyarakatan (community-based).
2. Di Gorontalo, Sulawesi, masyarakat nelayan di sana dengan bantuan LSM-LSM
setempat serta para pejabat yang simpatik di wilayah provinsi baru tersebut berhasil
mendapatkan kembali kontrol mereka terhadap wilayah perikanan tradisional/adat mereka.
Thanks
FOR
ATTENTION
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
APUSE
Lagu Daerah Nusantara Provinsi Papua / Irian Jaya
Apuse kokon dao
Yarabe soren doreri
Wuf lenso bani nema baki pase
Apuse kokon dao
Yarabe soren doreri
Wuf lenso bani nema baki pase
Arafabye aswarakwar
Arafabye aswarakwar
2x
INDONESIA JAYA
Hari-hari terus berlalu
Tiada pernah berhenti
S'ribu rintang jalan berliku
Bukanlah suatu penghalang
Hadapilah segala tantangan
Mohon petunjuk yang kuasa
Ciptakanlah kerukunan bangsa
Kobarkanlah, dalam dada
Semangat jiwa pancasila...
Reff:
Hidup tiada mungkin...
Tanpa perjuangan,tanpa pengorbanan,
Mulia adanya
Berpegangan tangan...
Satu dalam cita...
Demi masa depan...
Indonesia jaya

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Sistem pemerintahan denmark
Sistem pemerintahan denmarkSistem pemerintahan denmark
Sistem pemerintahan denmarksulis tiyono
 
Otonomi daerah dan demokrasi
Otonomi daerah dan demokrasiOtonomi daerah dan demokrasi
Otonomi daerah dan demokrasimaneicon22
 
Kerangka Pengeluaran Jangka Menengah MTEF: Medium Term Expenditure Framework
Kerangka Pengeluaran Jangka Menengah MTEF: Medium Term Expenditure FrameworkKerangka Pengeluaran Jangka Menengah MTEF: Medium Term Expenditure Framework
Kerangka Pengeluaran Jangka Menengah MTEF: Medium Term Expenditure FrameworkDadang Solihin
 
ppt Sistem perekonomian indonesia
ppt Sistem perekonomian indonesiappt Sistem perekonomian indonesia
ppt Sistem perekonomian indonesiaR Anggara
 
Perbandingan Administrasi Negara Perancis vs. indonesia
Perbandingan Administrasi Negara Perancis vs. indonesiaPerbandingan Administrasi Negara Perancis vs. indonesia
Perbandingan Administrasi Negara Perancis vs. indonesiaSiti Sahati
 
struktur dan penyusunan APBN.pptx
struktur dan penyusunan APBN.pptxstruktur dan penyusunan APBN.pptx
struktur dan penyusunan APBN.pptxRikiWahyudi19
 
PPT Sistem Pemerintahan Indonesia
PPT Sistem Pemerintahan IndonesiaPPT Sistem Pemerintahan Indonesia
PPT Sistem Pemerintahan Indonesiaworodyah
 
PPT Pemerintahan pusat dan daerah ( Pendidikan Kewarganegaraan / PKN Kelas 10 )
PPT Pemerintahan pusat dan daerah ( Pendidikan Kewarganegaraan / PKN Kelas 10 )PPT Pemerintahan pusat dan daerah ( Pendidikan Kewarganegaraan / PKN Kelas 10 )
PPT Pemerintahan pusat dan daerah ( Pendidikan Kewarganegaraan / PKN Kelas 10 )Dheea Resta
 
siklus pengelolaan keu negara,anggaran dan akuntansi
siklus pengelolaan keu negara,anggaran dan akuntansisiklus pengelolaan keu negara,anggaran dan akuntansi
siklus pengelolaan keu negara,anggaran dan akuntansiAry Efendi
 
Pertanyaan dan jawaban presentasi kelompok 3
Pertanyaan dan jawaban presentasi kelompok 3Pertanyaan dan jawaban presentasi kelompok 3
Pertanyaan dan jawaban presentasi kelompok 3natal kristiono
 
SUMBER KEGAGALAN & HAMBATAN DALAM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
SUMBER KEGAGALAN & HAMBATANDALAM PERENCANAANPEMBANGUNAN DAERAHSUMBER KEGAGALAN & HAMBATANDALAM PERENCANAANPEMBANGUNAN DAERAH
SUMBER KEGAGALAN & HAMBATAN DALAM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAHSiti Sahati
 
Makalah kedudukan dan fungsi hukum
Makalah kedudukan dan fungsi hukumMakalah kedudukan dan fungsi hukum
Makalah kedudukan dan fungsi hukumInternet Explorer
 
MAKALAH KEUANGAN DAERAH
MAKALAH KEUANGAN DAERAHMAKALAH KEUANGAN DAERAH
MAKALAH KEUANGAN DAERAHRAMASYAFARADI
 
Ppt tugas 7 pembangunan ekonomi daerah
Ppt tugas 7 pembangunan ekonomi daerahPpt tugas 7 pembangunan ekonomi daerah
Ppt tugas 7 pembangunan ekonomi daerahmohamad amsanudin
 
Pertumbuhan Ekonomi dan Pembangunan
Pertumbuhan Ekonomi dan PembangunanPertumbuhan Ekonomi dan Pembangunan
Pertumbuhan Ekonomi dan PembangunanDadang Solihin
 

Was ist angesagt? (20)

Keuangan pusat-dan-daerah
Keuangan pusat-dan-daerahKeuangan pusat-dan-daerah
Keuangan pusat-dan-daerah
 
Sistem pemerintahan denmark
Sistem pemerintahan denmarkSistem pemerintahan denmark
Sistem pemerintahan denmark
 
Otonomi daerah dan demokrasi
Otonomi daerah dan demokrasiOtonomi daerah dan demokrasi
Otonomi daerah dan demokrasi
 
Kerangka Pengeluaran Jangka Menengah MTEF: Medium Term Expenditure Framework
Kerangka Pengeluaran Jangka Menengah MTEF: Medium Term Expenditure FrameworkKerangka Pengeluaran Jangka Menengah MTEF: Medium Term Expenditure Framework
Kerangka Pengeluaran Jangka Menengah MTEF: Medium Term Expenditure Framework
 
ppt Sistem perekonomian indonesia
ppt Sistem perekonomian indonesiappt Sistem perekonomian indonesia
ppt Sistem perekonomian indonesia
 
Perbandingan Administrasi Negara Perancis vs. indonesia
Perbandingan Administrasi Negara Perancis vs. indonesiaPerbandingan Administrasi Negara Perancis vs. indonesia
Perbandingan Administrasi Negara Perancis vs. indonesia
 
Sistem pemerintahan inggris
Sistem pemerintahan inggrisSistem pemerintahan inggris
Sistem pemerintahan inggris
 
APBN Dan APBD
APBN Dan APBD APBN Dan APBD
APBN Dan APBD
 
struktur dan penyusunan APBN.pptx
struktur dan penyusunan APBN.pptxstruktur dan penyusunan APBN.pptx
struktur dan penyusunan APBN.pptx
 
Masalah Otonomi Daerah
Masalah Otonomi DaerahMasalah Otonomi Daerah
Masalah Otonomi Daerah
 
PPT Sistem Pemerintahan Indonesia
PPT Sistem Pemerintahan IndonesiaPPT Sistem Pemerintahan Indonesia
PPT Sistem Pemerintahan Indonesia
 
PPT Pemerintahan pusat dan daerah ( Pendidikan Kewarganegaraan / PKN Kelas 10 )
PPT Pemerintahan pusat dan daerah ( Pendidikan Kewarganegaraan / PKN Kelas 10 )PPT Pemerintahan pusat dan daerah ( Pendidikan Kewarganegaraan / PKN Kelas 10 )
PPT Pemerintahan pusat dan daerah ( Pendidikan Kewarganegaraan / PKN Kelas 10 )
 
siklus pengelolaan keu negara,anggaran dan akuntansi
siklus pengelolaan keu negara,anggaran dan akuntansisiklus pengelolaan keu negara,anggaran dan akuntansi
siklus pengelolaan keu negara,anggaran dan akuntansi
 
Pertanyaan dan jawaban presentasi kelompok 3
Pertanyaan dan jawaban presentasi kelompok 3Pertanyaan dan jawaban presentasi kelompok 3
Pertanyaan dan jawaban presentasi kelompok 3
 
SUMBER KEGAGALAN & HAMBATAN DALAM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
SUMBER KEGAGALAN & HAMBATANDALAM PERENCANAANPEMBANGUNAN DAERAHSUMBER KEGAGALAN & HAMBATANDALAM PERENCANAANPEMBANGUNAN DAERAH
SUMBER KEGAGALAN & HAMBATAN DALAM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
 
Makalah kedudukan dan fungsi hukum
Makalah kedudukan dan fungsi hukumMakalah kedudukan dan fungsi hukum
Makalah kedudukan dan fungsi hukum
 
MAKALAH KEUANGAN DAERAH
MAKALAH KEUANGAN DAERAHMAKALAH KEUANGAN DAERAH
MAKALAH KEUANGAN DAERAH
 
Ppt tugas 7 pembangunan ekonomi daerah
Ppt tugas 7 pembangunan ekonomi daerahPpt tugas 7 pembangunan ekonomi daerah
Ppt tugas 7 pembangunan ekonomi daerah
 
Geopolitik ppt
Geopolitik pptGeopolitik ppt
Geopolitik ppt
 
Pertumbuhan Ekonomi dan Pembangunan
Pertumbuhan Ekonomi dan PembangunanPertumbuhan Ekonomi dan Pembangunan
Pertumbuhan Ekonomi dan Pembangunan
 

Ähnlich wie Otonomi Daerah di Indonesia

Desentralisasi dan otonomi
Desentralisasi dan otonomiDesentralisasi dan otonomi
Desentralisasi dan otonomijenis6575
 
Diskusi Sesi 7.docx
Diskusi Sesi 7.docxDiskusi Sesi 7.docx
Diskusi Sesi 7.docxayiknina
 
Kelompok 8
Kelompok 8Kelompok 8
Kelompok 8olerafif
 
Makalah Hakikat Otonomi Daerah Bagus
Makalah Hakikat Otonomi Daerah BagusMakalah Hakikat Otonomi Daerah Bagus
Makalah Hakikat Otonomi Daerah BagusRafi Mariska
 
presentasi PKN kel.Fatonah X Perawat
presentasi PKN kel.Fatonah X Perawatpresentasi PKN kel.Fatonah X Perawat
presentasi PKN kel.Fatonah X Perawatapotek agam farma
 
Hubungan struktural dan fungsional pemerintah pusat
Hubungan struktural dan fungsional pemerintah pusat  Hubungan struktural dan fungsional pemerintah pusat
Hubungan struktural dan fungsional pemerintah pusat apotek agam farma
 
Harmonisasi pemerintah pusat dan daerah
Harmonisasi pemerintah pusat dan daerahHarmonisasi pemerintah pusat dan daerah
Harmonisasi pemerintah pusat dan daerahAmalia Tania
 
ppt otonomi daerah
ppt otonomi daerahppt otonomi daerah
ppt otonomi daerahMardhiya96
 
Pkn bab 4 a b harmonisasi pemerintah usat dan daerah
Pkn bab 4 a b harmonisasi pemerintah usat dan daerahPkn bab 4 a b harmonisasi pemerintah usat dan daerah
Pkn bab 4 a b harmonisasi pemerintah usat dan daerahScout Dan
 
12629167.ppt
12629167.ppt12629167.ppt
12629167.pptAsuKina
 

Ähnlich wie Otonomi Daerah di Indonesia (20)

Pelaksanaan otonomi daerah
Pelaksanaan otonomi daerahPelaksanaan otonomi daerah
Pelaksanaan otonomi daerah
 
Desentralisasi dan otonomi
Desentralisasi dan otonomiDesentralisasi dan otonomi
Desentralisasi dan otonomi
 
otonomi daerah
otonomi daerahotonomi daerah
otonomi daerah
 
Otonomi Daerah
Otonomi DaerahOtonomi Daerah
Otonomi Daerah
 
Otonomi daerah
Otonomi daerahOtonomi daerah
Otonomi daerah
 
Diskusi Sesi 7.docx
Diskusi Sesi 7.docxDiskusi Sesi 7.docx
Diskusi Sesi 7.docx
 
Otonomi daerah
Otonomi daerahOtonomi daerah
Otonomi daerah
 
Kelompok 8
Kelompok 8Kelompok 8
Kelompok 8
 
Makalah Hakikat Otonomi Daerah Bagus
Makalah Hakikat Otonomi Daerah BagusMakalah Hakikat Otonomi Daerah Bagus
Makalah Hakikat Otonomi Daerah Bagus
 
presentasi PKN kel.Fatonah X Perawat
presentasi PKN kel.Fatonah X Perawatpresentasi PKN kel.Fatonah X Perawat
presentasi PKN kel.Fatonah X Perawat
 
Hubungan struktural dan fungsional pemerintah pusat
Hubungan struktural dan fungsional pemerintah pusat  Hubungan struktural dan fungsional pemerintah pusat
Hubungan struktural dan fungsional pemerintah pusat
 
Makalah sistem pemerintahan 2
Makalah sistem pemerintahan 2Makalah sistem pemerintahan 2
Makalah sistem pemerintahan 2
 
Makalah sistem pemerintahan 2
Makalah sistem pemerintahan 2Makalah sistem pemerintahan 2
Makalah sistem pemerintahan 2
 
Makalah otonomi daerah 2
Makalah otonomi daerah 2Makalah otonomi daerah 2
Makalah otonomi daerah 2
 
Harmonisasi pemerintah pusat dan daerah
Harmonisasi pemerintah pusat dan daerahHarmonisasi pemerintah pusat dan daerah
Harmonisasi pemerintah pusat dan daerah
 
ppt otonomi daerah
ppt otonomi daerahppt otonomi daerah
ppt otonomi daerah
 
Makalah sistem pemerintahan daerah
Makalah sistem pemerintahan daerahMakalah sistem pemerintahan daerah
Makalah sistem pemerintahan daerah
 
Pkn bab 4 a b harmonisasi pemerintah usat dan daerah
Pkn bab 4 a b harmonisasi pemerintah usat dan daerahPkn bab 4 a b harmonisasi pemerintah usat dan daerah
Pkn bab 4 a b harmonisasi pemerintah usat dan daerah
 
Makalah sistem pemerintahan daerah
Makalah sistem pemerintahan daerahMakalah sistem pemerintahan daerah
Makalah sistem pemerintahan daerah
 
12629167.ppt
12629167.ppt12629167.ppt
12629167.ppt
 

Mehr von HIA Class.

How Grab Make a Brand?
How Grab Make a Brand?How Grab Make a Brand?
How Grab Make a Brand?HIA Class.
 
Rhinoceros Javan
Rhinoceros JavanRhinoceros Javan
Rhinoceros JavanHIA Class.
 
How About Pari Island, Kepualauan Seribu
How About Pari Island, Kepualauan SeribuHow About Pari Island, Kepualauan Seribu
How About Pari Island, Kepualauan SeribuHIA Class.
 
Insurable Interest
Insurable InterestInsurable Interest
Insurable InterestHIA Class.
 
Startup Idea - Smile Petcare
Startup Idea - Smile PetcareStartup Idea - Smile Petcare
Startup Idea - Smile PetcareHIA Class.
 
Hole In One Insurance
Hole In One InsuranceHole In One Insurance
Hole In One InsuranceHIA Class.
 
Promosi Melalui Twitter
Promosi Melalui TwitterPromosi Melalui Twitter
Promosi Melalui TwitterHIA Class.
 
KODE DETIK DALAM PELAYANAN PUBLIK
KODE DETIK DALAM PELAYANAN PUBLIKKODE DETIK DALAM PELAYANAN PUBLIK
KODE DETIK DALAM PELAYANAN PUBLIKHIA Class.
 
Sistem Reproduksi pada Manusia
Sistem Reproduksi pada ManusiaSistem Reproduksi pada Manusia
Sistem Reproduksi pada ManusiaHIA Class.
 
Operasi Aljabar Pada Fungsi (Math Class)
Operasi Aljabar Pada Fungsi (Math Class)Operasi Aljabar Pada Fungsi (Math Class)
Operasi Aljabar Pada Fungsi (Math Class)HIA Class.
 
Contoh Proposal Event
Contoh Proposal EventContoh Proposal Event
Contoh Proposal EventHIA Class.
 
Korosi atau Perkaratan
Korosi atau PerkaratanKorosi atau Perkaratan
Korosi atau PerkaratanHIA Class.
 
Perimbangan Kekuasaan di Indonesia
Perimbangan Kekuasaan di IndonesiaPerimbangan Kekuasaan di Indonesia
Perimbangan Kekuasaan di IndonesiaHIA Class.
 
Penyebaran Islam di Indonesia
Penyebaran Islam di IndonesiaPenyebaran Islam di Indonesia
Penyebaran Islam di IndonesiaHIA Class.
 
History Economy of Indonesia (Sejarah Ekonomi Indonesia)
History Economy of Indonesia (Sejarah Ekonomi Indonesia)History Economy of Indonesia (Sejarah Ekonomi Indonesia)
History Economy of Indonesia (Sejarah Ekonomi Indonesia)HIA Class.
 
Pembaruan Jam Dinding
Pembaruan Jam DindingPembaruan Jam Dinding
Pembaruan Jam DindingHIA Class.
 

Mehr von HIA Class. (20)

How Grab Make a Brand?
How Grab Make a Brand?How Grab Make a Brand?
How Grab Make a Brand?
 
Rhinoceros Javan
Rhinoceros JavanRhinoceros Javan
Rhinoceros Javan
 
Survey Resiko
Survey ResikoSurvey Resiko
Survey Resiko
 
How About Pari Island, Kepualauan Seribu
How About Pari Island, Kepualauan SeribuHow About Pari Island, Kepualauan Seribu
How About Pari Island, Kepualauan Seribu
 
Insurable Interest
Insurable InterestInsurable Interest
Insurable Interest
 
Startup Idea - Smile Petcare
Startup Idea - Smile PetcareStartup Idea - Smile Petcare
Startup Idea - Smile Petcare
 
Hole In One Insurance
Hole In One InsuranceHole In One Insurance
Hole In One Insurance
 
Promosi Melalui Twitter
Promosi Melalui TwitterPromosi Melalui Twitter
Promosi Melalui Twitter
 
KODE DETIK DALAM PELAYANAN PUBLIK
KODE DETIK DALAM PELAYANAN PUBLIKKODE DETIK DALAM PELAYANAN PUBLIK
KODE DETIK DALAM PELAYANAN PUBLIK
 
Sistem Reproduksi pada Manusia
Sistem Reproduksi pada ManusiaSistem Reproduksi pada Manusia
Sistem Reproduksi pada Manusia
 
Pernapasan
PernapasanPernapasan
Pernapasan
 
Ekskresi
EkskresiEkskresi
Ekskresi
 
Operasi Aljabar Pada Fungsi (Math Class)
Operasi Aljabar Pada Fungsi (Math Class)Operasi Aljabar Pada Fungsi (Math Class)
Operasi Aljabar Pada Fungsi (Math Class)
 
Contoh Proposal Event
Contoh Proposal EventContoh Proposal Event
Contoh Proposal Event
 
Korosi atau Perkaratan
Korosi atau PerkaratanKorosi atau Perkaratan
Korosi atau Perkaratan
 
Perimbangan Kekuasaan di Indonesia
Perimbangan Kekuasaan di IndonesiaPerimbangan Kekuasaan di Indonesia
Perimbangan Kekuasaan di Indonesia
 
Penyebaran Islam di Indonesia
Penyebaran Islam di IndonesiaPenyebaran Islam di Indonesia
Penyebaran Islam di Indonesia
 
History Economy of Indonesia (Sejarah Ekonomi Indonesia)
History Economy of Indonesia (Sejarah Ekonomi Indonesia)History Economy of Indonesia (Sejarah Ekonomi Indonesia)
History Economy of Indonesia (Sejarah Ekonomi Indonesia)
 
Materi PKN..
Materi PKN..Materi PKN..
Materi PKN..
 
Pembaruan Jam Dinding
Pembaruan Jam DindingPembaruan Jam Dinding
Pembaruan Jam Dinding
 

Kürzlich hochgeladen

ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)MustahalMustahal
 
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASMATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASbilqisizzati
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...asepsaefudin2009
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTIndraAdm
 
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)PUNGKYBUDIPANGESTU1
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxRizkyPratiwi19
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfNurulHikmah50658
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...MetalinaSimanjuntak1
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaafarmasipejatentimur
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatanssuser963292
 
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxssuser8905b3
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMIGustiBagusGending
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 

Kürzlich hochgeladen (20)

ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASMATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
 
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 

Otonomi Daerah di Indonesia

  • 2. Apa itu OTONOMI DAERAH? Otonomi daerah dalam bahasa Yunani berasal dari kata autos dan namos. Autos berarti sendiri dan namos berarti aturan atau undang- undang. Otonomi daerah adalah hak, wewenang, dan kewajiban daerah otonom untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat sesuai dengan peraturan perundang-undangan. sehingga
  • 3. Menurut PARA AHLI Menurut Ateng Syarifuddin, otonomi mempunyai makna kebebasan atau kemandirian tetapi bukan kemerdekaan menurut Vincent Lemius, otonomi daerah adalah kebebasan (kewenangan) untuk mengambil atau membuat suatu keputusan politik maupun administrasi sesuai dengan peraturan perundang- undangan. Arti Otonomi
  • 4. Landasan Hukum Otonomi Daerah UUD 1945 pasal 18 ayat 2 berbumyi “Pemerintah daerah provinsi, daerah Kabupaten, dan Kota mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan menurut asas otonomi dan tugas pembantuan.” Pasal tersebut adalah landasan mutlak untuk pelaksanaan otonomi daerah di Indonesia. Selain pasal tersebut, otonomi daerah juga diatur dalam : UU No. 1 tahun 1945. Kebijakan Otonomi daerah pada masa ini lebih menitikberatkan pada dekonsentrasi. Kepala daerah merupakan kepanjangan tangan Pemerintahan Pusat. UU No. 22 tahun 1948. Mulai tahun ini Kebijakan otonomi daerah lebih menitikberatkan pada desentralisasi. Tetapi masih ada dualisme peran di kepala daerah, di satu sisi ia punya peran besar untuk daerah, tapi juga masih menjadi alat Pemerintah pusat UU No. 1 tahun 1957. Kebijakan otonomi daerah pada masa ini masih bersifat dualisme, di mana kepala daerah bertanggung jawab penuh pada DPRD, tetapi juga masih alat Pemerintah pusat.
  • 5. 1. Prinsip otonomi seluas-luasnya artinya daerah berwenang mengatur semua urusan pemerintahan di luar urusan pemerintahan yang ditetapkan Undang-undang 2. Prinsip otonomi nyata adalah bahwa untuk menangani urusan pemerintahan, berdasarkan tugas, wewenang dan kewajiban yang senyatanya telah ada serta berpotensi untuk hidup 3. Prinsip otonomi bertanggung jawab adalah otonomi yang penyelenggaraannya benar-benar sejalan dengan tujuan dan maksud pemberian otonomi. PRINSIP - PRINSIP OTONOMI DAERAH
  • 6. Dilihat dari segi politik, penyelenggaraan otonomi dimaksudkan untuk mencegah penumpukan kekuasaan di pusat dan membangun masyarakat yang demokratis, untuk menarik rakyat ikut serta dalam pemerintahan, dan melatih diri dalam menggunakan hak-hak demokrasi. Dilihat dari segi pemerintahan, penyelenggaraan otonomi daerah adalah untuk mencapai pemerintahan yang efisien. Dilihat dari segi sosial budaya, penyelenggaraan otonomi daerah diperlukan agar perhatian lebih fokus kepada daerah. Dilihat dari segi ekonomi, otonomi perlu diadakan agar masyarakat dapat turut berpartisipasi dalam pembangunan ekonomi di daerah masing-masing. TUJUAN OTONOMI DAERAH
  • 7. Asas OtonomiBerikut ini ada beberapa asas otonomi daerah sebagai berikut: 1. Asas tertib penyelenggara negara 2. Asas Kepentingan umum 3. Asas Kepastian Hukum 4. Asas keterbukaan 5. Asas Profesionalitas 6. Asas efisiensi 7. Asas proporsionalitas 8. Asas efektifitas 9. Asas akuntabilitas
  • 8. Undang-undang No. 5 Tahun 1974 ini juga meletakkan dasar-dasar sistem hubungan pusat-daerah yang dirangkum dalam tiga cara: Desentralisasi Tugas pembantuan Dekonsentrasi PELAKSANAAN OTONOMI DAERAH
  • 9. Menurut Undang-Undang No. 32 tahun 2004 pasal 1 ayat (7), desentralisasi adalah penyerahan wewenang pemerintahan oleh pemerintah kepada daerah otonomi untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia. Desentralisasi Tujuan utama desentralisasi adalah : Tujuan politik, yang ditujukan untuk menyalurkan partisipasi politik di tingkat daerah untuk terwujudnya stabilitas politik nasional. Tujuan ekonomis, yang dimaksud untuk menjamin bahwa pembagunan akan dilaksanakan secara efektif dan efisien di daerah-daerah dalam rangka mewujudkan kesejahteraan sosial.
  • 10. Kewenangan daerah ini mencakup kewenangan dalam seluruh bidang pemerintahan, kecuali kewenangan yang dikecualikan dalam Undang-Undang No. 32 tahun 2004, sebagaimana diatur dalam pasal 10 ayat (3), yaitu bidang politik luar negeri yustisi pertahanan dan keamanan piskal nasional moneter agama
  • 11. Dekonsentrasi Menurut Undang-Undang No 32 tahun 2004 pasal 1 ayat 8 menjelaskan makna dekonsentrasi adalah pelimpahan wewenang pemerintahan oleh pemerintah kepada gubernur sebagai wakil pemerintah atau kepada instansi vertical diwilayah tertentu. Pertimbangan dan tujuan diselenggarakan asas dekonsentrasi ini diantaranya adalah : 1. Meningkatkan efisiensi dan efektivitas penyelenggaraan pemerintahan, pengelolaan pembangunan dan pelayanan terhadap kepentingan umum; 2. Terpeliharanya komunikasi sosial kemasyarakatan dan sosial budaya dalam sistem administrasi negara; 3. Terpeliharanya keserasian pelaksanaan pembangunan nasional; 4. Terpeliharanya keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia;
  • 12. Dalam penerapannya ada tiga macam dekonsentrasi, yaitu: Dekonsentrasi horizontal; Pelimpahan wewenang dari aparatur pemerintah yang satu ke aparatur lain dalam satu tingkatan pemerintahan. Dekonsentrasi vertical. Dari suatu aparatur pemerintah yang lebih tinggi tingkatannya ke aparatur lain dalam tingkatan pemerintah yang lebih rendah Dekonsentrasi teritorial Pelimpahan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang dibagi dalam wilayah-wilayah provinsi dan ibukota. Wilayah provinsi dibagi ke dalam wilayah-wilayah kabupaten/kota dan seterusnya
  • 13. Tugas pembantuan Tugas pembantuan adalah tugas-tugas untuk turut serta dalam melaksanakan urusan pemerintahan yang ditugaskan kepada pemerintah daerah oleh pemerintah atau pemerintah daerah tingkat atasnya, dengan kewajiban mempertanggungjawabkan kepada yang menugaskan. Menurut Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 Pasal 1 ayat (9), tugas pembantuan adalah penugasan dari pemerintahan pusat kepada daerah dan/ atau desa, dari pemerintahan provinsi kepada kabupaten/ kota dan/ atau desa, serta dari pemerintah kabupaten/ kota kepada desa untuk melaksanakan tugas tertentu.
  • 14. Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 52 tahun 2001 tentang Penyelenggaraan Tugas Pembantuan, maksud dan tujuan adanya tugas pembantuan adalah : 1. Meningkatkan efensiensi dan efektivitas penyelenggaraan pemerintahaan, pengelolaan pembangunan, serta pelayanan umum 2. Memperlancar pelaksanaan tugas dan penyelesaian permasalahan serta membantu pengembangan pembangunan bagi daerah dan desa
  • 15. PERMASALAHAN DALAM OTONOMI DAERAH DI INDONESIA Pelaksanaan Otonomi daerah di Indonesia juga bukan tanpa masalah. Ia mendatangkan banyak persoalan baru ketika diterjemahkan dan dilaksanakan didaerah. Salah satunya adalah Pelayanan publik
  • 16. Permasalahan utama pelayanan publik pada dasarnya adalah berkaitan dengan peningkatan kualitas pelayanan itu sendiri. Pelayanan yang berkualitas sangat tergantung pada berbagai aspek, yaitu bagaimana pola penyelenggaraannya (tata laksana), dukungan sumber daya manusia, dan kelembagaan. Dilihat dari sisi pola penyelenggaraannya, pelayanan publik masih memiliki berbagai kelemahan antara lain: Kurang responsif. Respon terhadap berbagai keluhan, aspirasi, maupun harapan masyarakat seringkali lambat atau bahkan diabaikan sama sekali. Kurang informatif. Berbagai informasi yang seharusnya disampaikan kepada masyarakat, lambat atau bahkan tidak sampai kepada masyarakat. Kurang accessible. Berbagai unit pelaksana pelayanan terletak jauh dari jangkauan masyarakat, sehingga menyulitkan bagi mereka yang memerlukan pelayanan tersebut. PELAYANAN PUBLIK
  • 17. Secara umum masih rendahnya pelayanan publik kepada masyarakat. Ini disebabkan rendahnya kompetensi PNS daerah. Banyak terjadi juga Pemerintah daerah mengalami kelebihan PNS dengan kompetensi tidak memadai dan kekurangan PNS dengan kualifikasi terbaik. Di sisi yang lain tidak sedikit juga gejala mengedepankan ”Putra Asli Daerah” untuk menduduki jabatan strategis dan mengabaikan profesionalitas jabatan.
  • 18. Keberhasilan Otonomi Daerah Keberhasilan suatu daerah menjadi daerah otonomi dapat dilihat dari beberapa hal yang mempengaruhi (Kaho, 1998), yaitu faktor manusia, faktor keuangan, faktor peralatan, serta faktor organisasi dan manajerial. Beberapa contoh keberhasilan dari berbagai daerah dalam pelaksanaan otonomi daerah yaitu: 1. Di Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah, masyarakat lokal dan LSM yang mendukung telah berkerja sama dengan dewan setempat untuk merancang suatu aturan tentang pengelolaan sumber daya kehutanan yang bersifat kemasyarakatan (community-based). 2. Di Gorontalo, Sulawesi, masyarakat nelayan di sana dengan bantuan LSM-LSM setempat serta para pejabat yang simpatik di wilayah provinsi baru tersebut berhasil mendapatkan kembali kontrol mereka terhadap wilayah perikanan tradisional/adat mereka.
  • 19. Thanks FOR ATTENTION . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
  • 20. APUSE Lagu Daerah Nusantara Provinsi Papua / Irian Jaya Apuse kokon dao Yarabe soren doreri Wuf lenso bani nema baki pase Apuse kokon dao Yarabe soren doreri Wuf lenso bani nema baki pase Arafabye aswarakwar Arafabye aswarakwar 2x
  • 21. INDONESIA JAYA Hari-hari terus berlalu Tiada pernah berhenti S'ribu rintang jalan berliku Bukanlah suatu penghalang Hadapilah segala tantangan Mohon petunjuk yang kuasa Ciptakanlah kerukunan bangsa Kobarkanlah, dalam dada Semangat jiwa pancasila... Reff: Hidup tiada mungkin... Tanpa perjuangan,tanpa pengorbanan, Mulia adanya Berpegangan tangan... Satu dalam cita... Demi masa depan... Indonesia jaya