Penelitian ini membahas pengaruh kompensasi dan motivasi terhadap kinerja karyawan PT. Pikiran Rakyat Bandung. Penelitian menggunakan metode kuantitatif dengan sampel 30 responden. Hasilnya menunjukkan bahwa motivasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja, sedangkan kompensasi tidak berpengaruh signifikan. Secara keseluruhan, kompensasi dan motivasi mempengaruhi kinerja sebesar 112,91%.
3. Latar Belakang
Kurangnya pemberian insentif kepada karyawan disaat
mereka mampu memenuhi target.
Berkurangnya persentase tingkat absensi pada
karyawan.
Terdapat ketidak sesuaian antara gaji yang diterima
bia dibandingkan dengan tanggung jawab yang
dimiliki.
4. Rumusan Masalah
Bagaimana kompensasi di Pikiran Rakyat Bandung ?
Bagaimana motivasi karyawan di Pikiran Rakyat
Bandung ?
Bagaimana kinerja karyawan di Pikiran Rakyat
Bandung
Seberapa besar pengaruh kompensasi dan motivasi
terhadap kinerja karyawan Pikiran Rakyat Bandung
secara simultan dan parsial ?
5. Tujuan
Mengetahui bagaimana kompensasi yang diberikan
pada karyawan Pikiran Rakyat Bandung.
Mengetahui bagaimana motivasi pada karyawan
Pikiran Rakyat Bandung.
Mengetahui bagaimana kinerja pada karyawan Pikiran
Rakyat Bandung.
Mengetahui seberapa besar pengaruh kompensasi dan
motivasi terhadap kinerja pada karyawan Pikiran
Rakyat Bandung.
6. Tinjauan Pustaka
MSDM menurutMelayu SP. Hasibuan : MSDM adalah
ilmu dan seni mengatur hubungan dan peranan
tenaga kerja agar efektif dan efisien membantu
terwujudnya tujuan perusahaan, karyawan dan
masyarakat.
7. Kinerja
Ruky dalam Hessel Nogi (2005 : 180) mengidentifikasikan faktor-faktor
yang berpengaruh langsung terhadap tingkat pencapaian kinerja
organisasi sebagai berikut :
Teknologi yang meliputi peralatan kerja dan metode kerja yang
digunakan untuk menghasilkan produk dan jasa yang dihasilkan oleh
organisasi, semakin berkualitas teknologi yang digunakan, maka akan
semakin tinggi kinerja organisasi tersebut.
Kualitas input atau material yang digunakan oleh organisasi.
Kualitas lingkungan fisik yang meliputi keselamatan kerja, penataan
ruangan, dan kebersihan.
Budaya organisasi sebagai pola tingkah laku dan pola kerja yang ada
dalam organisasi yang bersangkutan.
Kepemimpinan sebagai upaya untuk mengendalikan anggota
organisasi agar bekerja sesuai dengan standard dan tujuan organisasi.
Pengelolaan sumber daya manusia yang meliputi aspek kompensasi,
imbalan, promosi, dan lain-lainnya.
8. Kompensasi Motivasi
Menurut Hasibuan (2008:118)
“kompensasi adalah semua
pendapatan yang berbentuk
uang, barang langsung atau
tidak langsung yang diterima
karyawan sebagai imbalan
atas jasa yang diberikan
kepada perusahaan”.
David McClelland
menggolongkan kebutuhan
mnejadi tiga jenis, yaitu
Kebutuhan akan prestasi
(Achievement)
Kebutuhan akan kekuasaan
(Power)
Kebutuhan akan
afiliasi(Affiliation)
9. Kerangka Pemikiran
Kompensasi (X1),
menurut hasibuan :
Kompensasi
langsung
Kompensasi tidak
langsung
Motivasi (X2),
David McClelland
dalam Hadiswara,
(2003:30) :
1.Kebutuhan akan
prestasi
2.Kebutuhan akan
kekuasaan
3.Kebutuhan akan
afiliasi
Kinerja (Y), menurut
Ruky dalamHessel
Nogi (2005 :
180)mengidentifikasika
n faktor-faktor yang
berpengaruh langsung
terhadap tingkat
pencapaian kinerja
organisasi sebagai
berikut :
1.Teknologi
2.Kualitas material
3.Kualitas lingkungan
kerja
4.Budaya organisasi
5.Kepemimpinan
6.Pengelolaan SDM
X1
X2
10. Hipotesis Penelitian
H0: Kompensasi dan motivasi tidak memiliki
pengaruh terhadap kinerja karyawan PT. Pikiran
Rakyat.
H1: Kompensasi dan motivasi berpengaruh positif
terhadap kinerja karyawan PT. Pikiran Rakyat.
11. Metode Penelitian
Metode Kuantitatif Jenis
Menurut Hair et al (2006:171),
metode kuantitatif
merupakan metode
penelitian yang
menitikberatkan pada
penggunaan standar
pertanyaan yang formal dan
pilihan respon yang telah
ditentukan sebelumnya
dalam suatu kuesioner
kepada sejumlah responden.
Penelitian kausal menurut
Sugiyono (2007:30) “desain
kausal adalah penelitian yang
bertujuan menganalisis
hubungan sebab-akibat
antara variabel independen
(variabel yang
mempengaruhi) dan variabel
dependen (variabel yang
dipengaruhi)”
12. Cont.
Menurut Rangkuti (2007:17) metode dekriptif adalah
metode yang mengambarkan apa yang dilakukan
perusahaan berdasarkan fakta-fakta atau kejadian-kejadian
pada perusahaan tersebut kemudian diolah
menjadi data dan selanjutnya diadakan suatu analisis
sehingga akhirnya menghasilkan suatu kesimpulan
14. Populasi dan Sampel
Populasi Sampel
Populasi dari penelitian ini
adalah karyawan PT. Pikiran
Rakyat yang berjumlah
kurang lebih 160 karyawan
(Jl.Asia Afrika, Bandung).
Menggunakan teknik random
sampling yaitu simple
random sampling yang
berarti mengambil sampel
secara acak dari populasi
karyawan PT. Pikiran Rakyat
(Jl. Asia Afrika, Bandung).
Ukuran sampel yang diambil
adalah sebanyak 30
responden.
20. Tanggapan Rsponden Terhadap
Variabel X1,X2,dan Y
Responden Terhadap Variabel Kompensasi
Disimpulkan bahwa tanggapan responden terhadap
kompensasi memperoleh total nilai sebesar 1.188, rata-rata
total nilai 118,8, dan persentase nilai sebesar
79,197
21.
22. Responden Terhadap
Variabel Motivasi
disimpulkan bahwa
tanggapan responden
terhadap kompensasi
memperoleh total nilai
sebesar 1.153, rata-rata total
nilai 115,3, dan persentase
nilai sebesar 76,86%
23. Responden Terhadap
Variabel Kinerja
Dengan demikian bahwa
tanggapan responden
terhadap kinerja karyawan
memperoleh Total Nilai
sebesar 2036, Rata-rata Total
Nilai 113.000, dan Presentase
Nilai sebesar 75%
24. Uji F
Hipotesis uji f pada penelitian ini terdapat dua pengujian
yaitu :
H0 :Kompensasi dan motivasi tidak berpengaruh
terhadap kinerja karyawan di PT. Pikiran Rakyat
(Jl. Asia Afrika, Bandung).
H1 :Kompensasi dan motivasi berpengaruh
signifikan terhadap kinerja karyawan di PT.
Pikiran Rakyat (Jl. Asia Afrika, Bandung).
Ho ditolak jika F hitung ≥ F tabel artinya signifikan. Berarti
variabel X1 dan X2 berpengaruh terhadap variabel Y.
Ho diterima Jika F hitung ≤ F tabel artinya tidak signifikan.
Berarti variabel X1 dan X2 tidak berpengaruh terhadap
variabel Y.
25. Diketahui F tabel adalah 3,35, dengan df1 yaitu 2 dan
df2 yaitu 27, kemudian diketahui F hitung adalah 13,
070 berdasarkan perhitungan SPSS sebagai berikut.
26.
27. Uji T
Pada uji t menjelaskan kembali pengaruh yang terdapat pada setiap variabel X
terhadap variabel Y, berikut adalah uraiannya:
H0x1 : Tidak ada pengaruh signifikan kompensasi terhadap kinerja karyawan
H1x1 : Terdapat pengaruh signifikan kompensasi terhadap kinerja karyawan
H0x2 : Tidak ada pengaruh signifikan motivasi terhadap kinerja karyawan
H1x2 : Terdapat pengaruh signifikan motivasi terhadap kinerja karyawan
H0 ditolak jika T hitung ≥ T tabel artinya signifikan. Berarti variabel X1 dan X2
berpengaruh terhadap variabel Y.
H0 diterima Jika T hitung ≤ T tabel artinya tidak signifikan. Berarti variabel X1 dan
X2 tidak berpengaruh terhadap variabel Y.
28. Berdasarkan tabel, diketahui T tabel bernilai 2.05183, dengan koefiesiensi 5%
atau 0,05 dan df2 27. Lalu berdasarkan pengolahan melalui SPSS diketahui
sebagai berikut.
29. Diketahui t hitung untuk X1 adalah 1,806 dan T
hitung untuk X2 adalah 3,802. Maka dapat
disimpulkan :
t hitung X1<T tabel, maka H0x1 diterima, maka tidak
ada pengaruh signifikan kompensasi terhadap kinerja
karyawan.
t hitung X2>T tabel, maka H0x2 ditolak, maka
Terdapat pengaruh signifikan motivasi terhadap
kinerja karyawan.
31. Y = 0,266X1+0,560X2+0,363
Berdasarkan hasil perhitungan analisis jalur tersebut maka didapat informasi sebagai berikut :
Variabel Kompensasi (X1)
Hubungan Secara Langsung X1 terhadap Y
= =0,7075=70,75%
Hubungan Tidak Langsung X1 terhadap Y
Total Hubungan X1 terhadap Y
70,75% + 5,4% = 76,15%
Variabel Motivasi Kerja (X2)
Hubungan Secara Langsung X2 terhadap Y
= =0,3136=31,36%
Hubungan Tidak Langsung X2 terhadap Y
Total Hubungan X2 terhadap Y
31,36% + 5,4% = 36,76%
Dengan demikian total hubungan variabel X1 dan X2 terhadap Y yaitu sebesar
76,15% + 36,76% = 112,91%
32.
33. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan terhadap karyawan
PT. Pikiran Rakyat Bandung mengenai Pengaruh Kompensasi
dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan dapat ditarik
kesimpulan sebagai berikut:
Persepsi karyawan terhadap kompensasi adalah sebagai berikut:
1. Secara umum, dapat diketahui bahwa sebagian besar karyawan
PT. Pikiran Rakyat Bandung merasa gaji yang diberikan belum
dirasa sangat baik dan sebanding dengan pekerjaan dan
kontribusi yang mereka berikan.
2. Secara umum, dapat diketahui bahwa seluruh karyawan PT.
Pikiran Rakyat Bandung merasa tunjangan yang diberikan
belum semua dirasa baik dan belum sebanding dengan
pekerjaan dan kontribusi yang mereka berikan. mengharapkan
kompensasi saja tetapi mengabdi kepada masyarakat sosial
34. 3. Secara umum, dapat diketahui bahwa seluruh karyawan
PT. Pikiran Rakyat Bandung merasa fasilitas yang
diberikan sudah cukup dirasa baik dan sebanding dengan
pekerjaan, kebutuhan, dan kontribusi yang mereka
berikan.
4. Secara keseluruhan, berdasarkan hasil pengolahan data
dari hasil wawancara dengan karyawan PT. Pikiran
Rakyat dapat diketahui bahwa alasan tidak tingginya skor
total terhadap variabel kompensasi, hal ini tidak terlepas
dari sifat organisasi yang high-profit yang kecenderungan
karyawan yang bekerja berupa pengabdian dengan
harapan penghargaan tetapi juga bukan semata-mata
35. Presepsi karyawan terhadap motivasi kerja, adalah sebagai
berikut:
1. Secara umum, dapat diketahui bahwa seluruh karyawan
PT. Pikiran Rakyat merasa motivasi dalam bekerja pada
sub variable kebutuhan pekerjaan akan prestasi sudah
dirasa sangat tinggi.
2. Secara umum, dapat diketahui bahwa seluruh karyawan
PT. Pikiran Rakyat merasa motivasi dalam bekerja pada
sub variafbel kebutuhan akan kekuasaan sudah dirasa
sangat tinggi, dimana koordinasi setiap bagian harus
berjalan dengan baik karena akan mempengaruhi
bagian/divisi dan pekerjaan selanjutnya.
36. 3. Secara umum, dapat diketahui bahwa seluruh karyawan PT.
Pikiran Rakyat merasa motivasi dalam bekerja pada sub
variabel kebutuhan berafiliasi sudah dirasa sangat
tinggi.
4. Secara keseluruhan, berdasarkan hasil rekapitulasi tanggapan
responden terhadap motivasi kerja, dapat dilihat bahwa ketiga
sub variabel memiliki skor total yang sama besar. Hal ini tidak
terlepas dari sifat perusahaan yang bersifat high-profit, dimana
kebutuhan pekerja akan prestasi berkaitan erat dengan
kebutuhan akan pandangan jabatan dalam hubungannya dengan
promosi kepada atasan. Kebutuhan ini mementingkan aspek-aspek
antar pribadi dalam pekerjaan, lebih senang mendapatkan
perhatian tinggi dan image yang baik sehingga atasan dapat
melihat dan mempromosikan untuk peningkata jabatan.
37. Persepsi karyawan terhadap kinerja karyawan, adalah sebagai berikut:
1. Secara umum, dapat diketahui bahwa kinerja karyawan PT.
Pikiran Rakyat Bandung pada sub variable teknologi sudah dirasa
tinggi. Hal ini dapat dilihat dari kepuasan karyawan dalam
memberikan fasilitas berbentuk dan media yang disediakan
sesuai kebutuhan.
2. Secara umum, dapat diketahui bahwa kinerja karyawan PT.
Pikiran Rakyat pada sub variabel kualitas material sudah dirasa
tinggi. Hal ini dapat dilihat dari kepuasan karyawan dalam
penataan dan kualitas alat perusahaan yang disediakan.
3. karyawan dituntut untuk meningkatkan profit dan
membutuhkan teknologi yg tinggi.
38. 4. Secara umum, dapat diketahui bahwa kinerja karyawan
PT. Pikiran Rakyat pada sub variabel budaya organisasi
sudah dirasa cukup.
5. Secara umum, dapat diketahui bahwa kinerja karyawan
PT. Pikiran Rakyat pada sub variabel kepemimpinan
sudah dirasa tinggi.
6. Secara umum, dapat diketahui bahwa kinerja karyawan
PT. Pikiran Rakyat pada sub variabel pengelolaan SDM
sudah dirasa cukup.
7. Secara keseluruhan, dihitung dari jumlah total skor
dibagi dengan jumlah item pertanyaan dari tiap-tiap sub
variabel didapat nilai tertinggi yaitu sub variabel
teknologi di mana
39. Saran
Saran Untuk Organisasi
1. a. Kompenasi untuk sub variabel kompensasi langsug mempunyai
persentase skor terkecil diantara sub variabel lainnya yaitu
sebesar 58%, oleh karena itu PT.Pikiran Rakyat diharapkan dapat
mengevaluasi pemberian kompensasi langsung terutama pada
item upah insentif jika memenuhi sauatu target.
b. Kompensasi langsung yang diberikan oleh PT. Pikiran Rakyat
harus ditinjau kembali agar bentuk-bentuk kompensasi yang
sudah ada, secara keseluruhan dapat diterapkan dan dirasakan
oleh karyawan
2. Motivasi pada seluruh sub variabel memiliki persentase skor
yang tinggi dan dirasa sudah sangat baik, dikarenakan pada PT.
Pikiran Rakyat motivasi yang diberikan sudah diterapkan secara
menyeluruh agar pengelolaan dan pengaturan kinerja karyawan
selalu meningkat.
40. 3. Kinerja karyawan untuk sub variabel kualitas material dan
kualitas lingkungan kerja perlu di benah atau di perbaiki karena
memiliki skor nilai terendah dibandingkan dengan sub variabel
lain. Salah satu upayanya adalah menata kembali ruangan kantor
dan memperbaiki bagian yang sudah lama, karena sebagian
bangunan masih menggunakan gedung lama yang mempunyai
resiko dan kekurangan yang tinggi dibandingkan gedung di
jaman sekarang.
4. Dari ketiga variabel tersebut, hal utama yang perlu tetap dijaga
tanpa menyampingkan variabel lain yaitu motivasi, karena
motivasi sangat berpengaruh terhadap kinerja yang dirasakan
oleh karyawan pikiran rakyat. Sedangkan kompensasi hanya
sebagai penghargaan yang diberikan atas kontribusi dan
pengabdian kepada perusahaan. Sedangkan kinerja karyawan
akan meningkat ketika motivasi dan kompensasi juga
meningkat.
41. Saran Untuk Studi Lanjutan
Penelitian yang penulis lakukan hanya terbatas pada
kompensasi dan motivasi kerja, maka perlu dilakukan
penelitian lebih lanjut terhadap aspek-aspek lainnya
yang mempengaruhi kinerja karyawan di PT. Pikiran
Rakyat Pusat Bandung.