SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 15
Sistem TPTI tahun 1989
dan 1993
Kedudukan TPTI
1. Tebang Pilih Tanam Indonesia adalah
salah satu sistem silvikultur yang
diterapkan pada hutan-hutan alam yang
tak seumur di Indonesia. Sebagai salah
satu sub sistem dari sistem pengelolaan
hutan, sistem silvikultur merupakan
sarana utama untuk mewujudkan hutan
dengan struktur dan komposisi yang
dikehendaki. Pelaksanaan suatu sistem
silvikultur yang sesuai dengan lingkungan
setempat telah menjadi tuntutan demi
terwujudnya pengelolaan hutan yang
berkelanjutan (Anonim. 1993).
Sejarah sistem tebang pilih di
Indonesia secara resmi ditandai
dengan diterbitkannya Surat
Keputusan Direktur Jenderal
Kehutanan Nomor
35/KPTS/DD/1/1972 tentang
Pedoman Tebang Pilih Tanam
Indonesia, Tebang Habis dengan
Permudaan Alam, Tebang Habis
dengan Penanaman Buatan, dan
pedoman-pedoman
pengawasannya.
Selama masa pelaksanaannya, dijumpai
beberapa kesulitan, sehingga pada tahun
1989 diterbitkan Surat Keputusan Menteri
Kehutanan Nomor 484/KPTS-II/1989 tentang
sistem silvikultur pengelolaan hutan alam
produksi di Indonesia. Surat Keputusan ini
kemudian ditindaklanjuti dengan SK. Dirjen
Pengusahaan Hutan Nomor 564/KPTS/IV-
BPHH/89 tentang Pedoman Tebang Pilih
Indonesia.
Pada tahun 1993, TPTI
mengalami penyempurnaan
yaitu dengan diterbitkannya
pedoman TPTI yang dituangkan
dalam SK. Dirjen Pengusahaan
Hutan Nomor 151/Kpts-
BPHH/1993 tanggal 13 Oktober
1993 (Anonim, 1993)
Tujuan TPTI adalah
meningkatkan produktivitas
hutan alam tegakan tidak
seumur melalui tebang pilih
dan pembinaan tegakan tinggal
dalam rangka memperoleh
panenan yang lestari. Sasaran
TPTI adalah pada hutan alam
produksi di areal IUPHHK atau
KPHP.
Tujuan TPTI
PERBEDAAN SISTEM TPI DAN TPTI
• Perbedaan yang mencolok antara sistem TPTI
dibanding dengan sistem TPI adalah secara politis
pemerintah menekankan perlunya pembinaan
hutan, pemungutan dan pembinaan hutan harus
seimbang. Pemegang HPH diwajibkan untuk
melengkapi unit organisasi pembinaan hutan, yang
terpisah dengan unit logging, tenaga teknis
kehutanan menengah yang terampil dalam jumlah
yang cukup dan anggaran yang memadai untuk
kegiatan pembinaan hutan.
Konsepsi TPTI meliputi cara
penebangan dengan limit diameter dan
permudaan hutan alam produksi serta
meningkatkan nilai hutan, baik kualitas
maupun kuantitas pada bekas areal
tebangan berikutnya agar terbentuk
tegakan campuran yang diharapkan
dapat menghasilkan kayu untuk
keperluan industri secara lestari. tanah
Konsep Dasar TPTI
KONSEP TPTI 1989 sebagai berikut:
Rangkaian kegiatan pada sistem TPTI secara keseluruhan
yaitu :
1. Penetapan Areal Kerja (E-3)
2. ITSP (E-2)
3. Pembukaan Wilayah Hutan (E-1)
4. Penebangan (E)
5. Pembebasan (E+1)
6. Inventarisasi Tegakan Tinggal (E+2)
7. Pengadaan Bibit (E+2)
8. Penanaman / Pengayaan (E+2)
9. Pemeliharaan Tahap Pertama (E+3)
10. Pemeliharaan Lanjutan Pembebasan (E+4)
Penjarangan (E+9) Penjarangan (E+14) Penjarangan
(E+19)
11. Perlindungan dan Penelitian (Terus-menerus)
KONSEP TPTI 1993 yaitu :
1. Penataan Areal Kerja (Et-3)
2. Inventarisasi Tegakan Sebelum Penebangan (Et-2)
3. Pembukaan Wilayah Hutan (Et-1)
4. Penebangan (Et)
5. Perapihan (Et+1)
6. Inventarisasi Tegakan Tingggal (Et+2)
7. Pembebasan Tahap I (Et+2)
8. Pengadaan bibit (Et+2)
9. Pengayaan/rehabilitasi (Wt+3)
10.Pemeliharaan tanaman (Et+3,4,5)
11.Pembebasan Tahap II dan III (Et+4,6)
12.Penjaranagan tegakan tinggal (Et+10,15,20)
ditebang pada rotasi berikutnya.
Dirjen Kehutanan (1990)
menyatakan bahwa dalam sistem
TPTI kegiatan pemanenan kayu
harus meninggalkan sekurang-
kurangnya 25 pohon per hektar
sebagai pohon inti dari jenis
komersil dengan diameter 20 cm.
Pohon inti ini diharpakan akan
memberntuk tegakan utama yang
akan ditebang pada rotasi
berikutnya.
Pedoman pelaksanaan TPTI :
1. Penataan Areal Kerja (PAK)
2. Inventarisasi Tegakan Sebelum
Penebangan (ITSP)
3. Pembukaan Wilayah Hutan (PWH)
4. Pemanenan
5. Penanaman dan Pemeliharaan
Tanaman Pengayaan
6. Pembebasan Pohon Binaan
7. Perlindungan dan Pengamanan Hutan
KESIMPULAN
Kesimpulannya adalah bahwa kinerja sistem TPTI yang diterapkan di Indonesia
saat ini pada aspek pelestarian hasil hutan belum nampak memuaskan. Dua masalah
pokok yang nampak jelas pada sistem ini yaitu :
1. Berkaitan dengan kondisi hutannya sendiri, yaitu disamping
kualitas dan kuantitas minimum dari tegakan tinggal selalu tidak
mencukupi, juga kecepatan tumbuhnya tidak seperti yang
diharapkan.
2. Berhubungan dengan aspek kelembagaannya, bobot kerja untuk
melakukan pengawasan cukup berat sehingga sulit untuk
mengontrol kepatuhan para pemegang IUPHHK pada ketentuan
TPTI itu sendiri, terutama persyaratan untuk melakukan tanaman
pengayaan dan penyulaman pada areal IUPHHK. Akibat yang
timbul adalah merosotnya kualitas tegakan hutan setelah siklus
tebangan pertama.
Kelompok
• Saifudin Hafidh(12/336764/sv/01772)
• Dicky eko wahono()
• Nurati oktavia Putri ()
• Silvano hutomo ()
Sumber laman
• http://www.silvikultur.com/sistem_silvikultur_
TPTI.html ( diakses pada hari senin tanggal 24
maret 2014 pukul 21.22)
• http://setiawan-
dikky.blogspot.com/2013/10/sistem-
silvikultur-tebang-pilih.html (diakses pada hari
senin tanggal 24 maret 2014 pukul 21.22)

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Kejahatan Peta
Kejahatan PetaKejahatan Peta
Kejahatan Petahutanriau
 
Reduce impact logging materi kuliah pemanenan hutan
Reduce impact logging materi kuliah pemanenan hutanReduce impact logging materi kuliah pemanenan hutan
Reduce impact logging materi kuliah pemanenan hutanAhmad SHut
 
Rahthino Giovanni - Akibat Konversi Hutan [41615110071]
Rahthino Giovanni - Akibat Konversi Hutan [41615110071]Rahthino Giovanni - Akibat Konversi Hutan [41615110071]
Rahthino Giovanni - Akibat Konversi Hutan [41615110071]Rahthino Giovanni
 
Kimia akibat konversi hutan
Kimia   akibat konversi hutanKimia   akibat konversi hutan
Kimia akibat konversi hutanAziz_Kurniawan
 
Bagaimana negara dan korporasi mengurus hutan indonesia
Bagaimana negara dan korporasi mengurus hutan indonesiaBagaimana negara dan korporasi mengurus hutan indonesia
Bagaimana negara dan korporasi mengurus hutan indonesiaRaflis Ssi
 
Problematik sektor kehutanan perkebunan di provinsi riau edit
Problematik sektor kehutanan perkebunan di provinsi riau editProblematik sektor kehutanan perkebunan di provinsi riau edit
Problematik sektor kehutanan perkebunan di provinsi riau editYayasan CAPPA
 
Raflis kepastian hukum kawasan hutan dan politik penguasaan ruang
Raflis kepastian hukum kawasan hutan dan politik penguasaan ruangRaflis kepastian hukum kawasan hutan dan politik penguasaan ruang
Raflis kepastian hukum kawasan hutan dan politik penguasaan ruangRaflis Ssi
 
Pp 34 2002-tata_hutan
Pp 34 2002-tata_hutanPp 34 2002-tata_hutan
Pp 34 2002-tata_hutanPeople Power
 
Pp tata hutan
Pp tata hutanPp tata hutan
Pp tata hutanwalhiaceh
 
Buku saku pembentukan_kph_fpic_di_tnll
Buku saku pembentukan_kph_fpic_di_tnllBuku saku pembentukan_kph_fpic_di_tnll
Buku saku pembentukan_kph_fpic_di_tnllnita292601
 
Mengurus hutan indonesia
Mengurus hutan indonesiaMengurus hutan indonesia
Mengurus hutan indonesiarazitakhalyla
 
Dirjen otda-kemendagri
Dirjen otda-kemendagriDirjen otda-kemendagri
Dirjen otda-kemendagriAksi SETAPAK
 
G12mqo bab i pendahuluan
G12mqo bab i pendahuluanG12mqo bab i pendahuluan
G12mqo bab i pendahuluan082196248257
 
Korsup hutbun-medan-sampul-dan-isi
Korsup hutbun-medan-sampul-dan-isiKorsup hutbun-medan-sampul-dan-isi
Korsup hutbun-medan-sampul-dan-isiAksi SETAPAK
 
Kimia Tnah Gambut
Kimia Tnah GambutKimia Tnah Gambut
Kimia Tnah Gambutsemua17an
 
Perizinan vs pp 26 2008 edit
Perizinan vs pp 26 2008 editPerizinan vs pp 26 2008 edit
Perizinan vs pp 26 2008 editYayasan CAPPA
 
Penyusunan Dokumen Rencana Kerja Pelaksanaan Kegiatan Restorasi dan Rehabilit...
Penyusunan Dokumen Rencana Kerja Pelaksanaan Kegiatan Restorasi dan Rehabilit...Penyusunan Dokumen Rencana Kerja Pelaksanaan Kegiatan Restorasi dan Rehabilit...
Penyusunan Dokumen Rencana Kerja Pelaksanaan Kegiatan Restorasi dan Rehabilit...International Tropical Peatlands Center
 

Was ist angesagt? (18)

Kejahatan Peta
Kejahatan PetaKejahatan Peta
Kejahatan Peta
 
Reduce impact logging materi kuliah pemanenan hutan
Reduce impact logging materi kuliah pemanenan hutanReduce impact logging materi kuliah pemanenan hutan
Reduce impact logging materi kuliah pemanenan hutan
 
Rahthino Giovanni - Akibat Konversi Hutan [41615110071]
Rahthino Giovanni - Akibat Konversi Hutan [41615110071]Rahthino Giovanni - Akibat Konversi Hutan [41615110071]
Rahthino Giovanni - Akibat Konversi Hutan [41615110071]
 
Kimia akibat konversi hutan
Kimia   akibat konversi hutanKimia   akibat konversi hutan
Kimia akibat konversi hutan
 
Bagaimana negara dan korporasi mengurus hutan indonesia
Bagaimana negara dan korporasi mengurus hutan indonesiaBagaimana negara dan korporasi mengurus hutan indonesia
Bagaimana negara dan korporasi mengurus hutan indonesia
 
Problematik sektor kehutanan perkebunan di provinsi riau edit
Problematik sektor kehutanan perkebunan di provinsi riau editProblematik sektor kehutanan perkebunan di provinsi riau edit
Problematik sektor kehutanan perkebunan di provinsi riau edit
 
Raflis kepastian hukum kawasan hutan dan politik penguasaan ruang
Raflis kepastian hukum kawasan hutan dan politik penguasaan ruangRaflis kepastian hukum kawasan hutan dan politik penguasaan ruang
Raflis kepastian hukum kawasan hutan dan politik penguasaan ruang
 
Pp 34 2002-tata_hutan
Pp 34 2002-tata_hutanPp 34 2002-tata_hutan
Pp 34 2002-tata_hutan
 
Pp tata hutan
Pp tata hutanPp tata hutan
Pp tata hutan
 
Buku saku pembentukan_kph_fpic_di_tnll
Buku saku pembentukan_kph_fpic_di_tnllBuku saku pembentukan_kph_fpic_di_tnll
Buku saku pembentukan_kph_fpic_di_tnll
 
Laporan praktikum
Laporan praktikumLaporan praktikum
Laporan praktikum
 
Mengurus hutan indonesia
Mengurus hutan indonesiaMengurus hutan indonesia
Mengurus hutan indonesia
 
Dirjen otda-kemendagri
Dirjen otda-kemendagriDirjen otda-kemendagri
Dirjen otda-kemendagri
 
G12mqo bab i pendahuluan
G12mqo bab i pendahuluanG12mqo bab i pendahuluan
G12mqo bab i pendahuluan
 
Korsup hutbun-medan-sampul-dan-isi
Korsup hutbun-medan-sampul-dan-isiKorsup hutbun-medan-sampul-dan-isi
Korsup hutbun-medan-sampul-dan-isi
 
Kimia Tnah Gambut
Kimia Tnah GambutKimia Tnah Gambut
Kimia Tnah Gambut
 
Perizinan vs pp 26 2008 edit
Perizinan vs pp 26 2008 editPerizinan vs pp 26 2008 edit
Perizinan vs pp 26 2008 edit
 
Penyusunan Dokumen Rencana Kerja Pelaksanaan Kegiatan Restorasi dan Rehabilit...
Penyusunan Dokumen Rencana Kerja Pelaksanaan Kegiatan Restorasi dan Rehabilit...Penyusunan Dokumen Rencana Kerja Pelaksanaan Kegiatan Restorasi dan Rehabilit...
Penyusunan Dokumen Rencana Kerja Pelaksanaan Kegiatan Restorasi dan Rehabilit...
 

Andere mochten auch

Leap The Queue Presentation
Leap The Queue PresentationLeap The Queue Presentation
Leap The Queue Presentationbecksg
 
The Resume Golden Zone
The Resume Golden ZoneThe Resume Golden Zone
The Resume Golden ZoneMichael Healy
 
Η κυρα- Κακή
Η κυρα- ΚακήΗ κυρα- Κακή
Η κυρα- ΚακήNiki Tseka
 
tulay sa langit
tulay sa langittulay sa langit
tulay sa langitbernaacha
 
Get set network_toolkit_general_final
Get set network_toolkit_general_finalGet set network_toolkit_general_final
Get set network_toolkit_general_finalsblakebexhill
 
Hypertension and HTPR (high on treatment platelet reactivity measured by aggr...
Hypertension and HTPR (high on treatment platelet reactivity measured by aggr...Hypertension and HTPR (high on treatment platelet reactivity measured by aggr...
Hypertension and HTPR (high on treatment platelet reactivity measured by aggr...Dragana Sarenac
 
Presentasi karangan bahasa indonesia
Presentasi karangan bahasa indonesiaPresentasi karangan bahasa indonesia
Presentasi karangan bahasa indonesiaHafid Saifudin
 
Why Your Conclusions Are Like Instant Noodles
Why Your Conclusions Are Like Instant NoodlesWhy Your Conclusions Are Like Instant Noodles
Why Your Conclusions Are Like Instant NoodlesMichael Healy
 
Ventajas y desventajas de la Web 2.0
Ventajas y desventajas de la Web 2.0Ventajas y desventajas de la Web 2.0
Ventajas y desventajas de la Web 2.0David_1985
 
An official richter ppt
An official richter pptAn official richter ppt
An official richter pptbernaacha
 
Analisis regresi dan korelasi
Analisis regresi dan korelasiAnalisis regresi dan korelasi
Analisis regresi dan korelasirumi_ati
 
FR-Méga Nutrition Super Aliment Biologique_Final
FR-Méga Nutrition Super Aliment Biologique_FinalFR-Méga Nutrition Super Aliment Biologique_Final
FR-Méga Nutrition Super Aliment Biologique_FinalSabine FAURE SA Mlle
 

Andere mochten auch (18)

Leap The Queue Presentation
Leap The Queue PresentationLeap The Queue Presentation
Leap The Queue Presentation
 
Незалежність україни
Незалежність україниНезалежність україни
Незалежність україни
 
The Resume Golden Zone
The Resume Golden ZoneThe Resume Golden Zone
The Resume Golden Zone
 
Η κυρα- Κακή
Η κυρα- ΚακήΗ κυρα- Κακή
Η κυρα- Κακή
 
tulay sa langit
tulay sa langittulay sa langit
tulay sa langit
 
Noac workshop radionica
Noac workshop radionicaNoac workshop radionica
Noac workshop radionica
 
Psicomotricitat extr
Psicomotricitat extrPsicomotricitat extr
Psicomotricitat extr
 
Debts Market
Debts Market Debts Market
Debts Market
 
Get set network_toolkit_general_final
Get set network_toolkit_general_finalGet set network_toolkit_general_final
Get set network_toolkit_general_final
 
Паралимпийские игры
Паралимпийские игрыПаралимпийские игры
Паралимпийские игры
 
Hypertension and HTPR (high on treatment platelet reactivity measured by aggr...
Hypertension and HTPR (high on treatment platelet reactivity measured by aggr...Hypertension and HTPR (high on treatment platelet reactivity measured by aggr...
Hypertension and HTPR (high on treatment platelet reactivity measured by aggr...
 
Presentasi karangan bahasa indonesia
Presentasi karangan bahasa indonesiaPresentasi karangan bahasa indonesia
Presentasi karangan bahasa indonesia
 
Why Your Conclusions Are Like Instant Noodles
Why Your Conclusions Are Like Instant NoodlesWhy Your Conclusions Are Like Instant Noodles
Why Your Conclusions Are Like Instant Noodles
 
Ventajas y desventajas de la Web 2.0
Ventajas y desventajas de la Web 2.0Ventajas y desventajas de la Web 2.0
Ventajas y desventajas de la Web 2.0
 
An official richter ppt
An official richter pptAn official richter ppt
An official richter ppt
 
Analisis regresi dan korelasi
Analisis regresi dan korelasiAnalisis regresi dan korelasi
Analisis regresi dan korelasi
 
Communication ppt.
Communication ppt.Communication ppt.
Communication ppt.
 
FR-Méga Nutrition Super Aliment Biologique_Final
FR-Méga Nutrition Super Aliment Biologique_FinalFR-Méga Nutrition Super Aliment Biologique_Final
FR-Méga Nutrition Super Aliment Biologique_Final
 

Ähnlich wie presentasi TPTI SHA

Tebang Pilih Tanam Indonesia (TPTI)
Tebang Pilih Tanam Indonesia (TPTI)Tebang Pilih Tanam Indonesia (TPTI)
Tebang Pilih Tanam Indonesia (TPTI)npgkuja
 
Pp tata hutan dan prencanaan hutan
Pp tata hutan dan prencanaan hutanPp tata hutan dan prencanaan hutan
Pp tata hutan dan prencanaan hutanwalhiaceh
 
Pp tata hutan dan perencanaan hutan
Pp tata hutan dan perencanaan hutanPp tata hutan dan perencanaan hutan
Pp tata hutan dan perencanaan hutanwalhiaceh
 
Pp tata hutan dan perencanaan hutan
Pp tata hutan dan perencanaan hutanPp tata hutan dan perencanaan hutan
Pp tata hutan dan perencanaan hutanwalhiaceh
 
Pp tata guna hutan dan perencanaan hutan
Pp tata guna hutan dan perencanaan hutanPp tata guna hutan dan perencanaan hutan
Pp tata guna hutan dan perencanaan hutanwalhiaceh
 
Pp tata guna hutan dan perencanaan hutan
Pp tata guna hutan dan perencanaan hutanPp tata guna hutan dan perencanaan hutan
Pp tata guna hutan dan perencanaan hutanwalhiaceh
 
Pp no 6_th_2007 tata cara pengelolaan hutan
Pp no 6_th_2007 tata cara pengelolaan hutanPp no 6_th_2007 tata cara pengelolaan hutan
Pp no 6_th_2007 tata cara pengelolaan hutanwalhiaceh
 
PP_Nomor_23_Tahun_2021_2.pdf
PP_Nomor_23_Tahun_2021_2.pdfPP_Nomor_23_Tahun_2021_2.pdf
PP_Nomor_23_Tahun_2021_2.pdfBKPHBRPN
 
PPT-PERCEPATAN-PENETAPAN-KHDTK.pdf
PPT-PERCEPATAN-PENETAPAN-KHDTK.pdfPPT-PERCEPATAN-PENETAPAN-KHDTK.pdf
PPT-PERCEPATAN-PENETAPAN-KHDTK.pdfsabaruddinsabar2
 
Permen menhut no 47 tahun 2013 tentang pedoman pemanfaatan hutan
Permen menhut no 47 tahun 2013 tentang pedoman  pemanfaatan hutanPermen menhut no 47 tahun 2013 tentang pedoman  pemanfaatan hutan
Permen menhut no 47 tahun 2013 tentang pedoman pemanfaatan hutanwalhiaceh
 
Paper Concept Jeda Tebang Hutan
Paper Concept   Jeda Tebang HutanPaper Concept   Jeda Tebang Hutan
Paper Concept Jeda Tebang HutanPeople Power
 
laporan perencanaan kehutanan
laporan perencanaan kehutananlaporan perencanaan kehutanan
laporan perencanaan kehutananabdul gonde
 
Compensation Analysis Plant of society within the National Park area of Banti...
Compensation Analysis Plant of society within the National Park area of Banti...Compensation Analysis Plant of society within the National Park area of Banti...
Compensation Analysis Plant of society within the National Park area of Banti...muh ichwan k
 
Renstra Kementerian Kehutanan 2011-2014
Renstra Kementerian Kehutanan 2011-2014Renstra Kementerian Kehutanan 2011-2014
Renstra Kementerian Kehutanan 2011-2014Selvia Sari
 
Permen LHK P.37/2019 tentang Perhutanan Sosial Pada Ekosistem Gambut
Permen LHK P.37/2019 tentang Perhutanan Sosial Pada Ekosistem GambutPermen LHK P.37/2019 tentang Perhutanan Sosial Pada Ekosistem Gambut
Permen LHK P.37/2019 tentang Perhutanan Sosial Pada Ekosistem GambutJaringan Kerja Pemetaan Partisipatif
 
Paper Kelompok 1 Keteknikan Hutan.pdf
Paper Kelompok 1 Keteknikan Hutan.pdfPaper Kelompok 1 Keteknikan Hutan.pdf
Paper Kelompok 1 Keteknikan Hutan.pdfEkaKim
 

Ähnlich wie presentasi TPTI SHA (20)

Tebang Pilih Tanam Indonesia (TPTI)
Tebang Pilih Tanam Indonesia (TPTI)Tebang Pilih Tanam Indonesia (TPTI)
Tebang Pilih Tanam Indonesia (TPTI)
 
Pp tata hutan dan prencanaan hutan
Pp tata hutan dan prencanaan hutanPp tata hutan dan prencanaan hutan
Pp tata hutan dan prencanaan hutan
 
Pp tata hutan dan perencanaan hutan
Pp tata hutan dan perencanaan hutanPp tata hutan dan perencanaan hutan
Pp tata hutan dan perencanaan hutan
 
Pp tata hutan dan perencanaan hutan
Pp tata hutan dan perencanaan hutanPp tata hutan dan perencanaan hutan
Pp tata hutan dan perencanaan hutan
 
Pp tata guna hutan dan perencanaan hutan
Pp tata guna hutan dan perencanaan hutanPp tata guna hutan dan perencanaan hutan
Pp tata guna hutan dan perencanaan hutan
 
Pp tata guna hutan dan perencanaan hutan
Pp tata guna hutan dan perencanaan hutanPp tata guna hutan dan perencanaan hutan
Pp tata guna hutan dan perencanaan hutan
 
Pp no 6_th_2007 tata cara pengelolaan hutan
Pp no 6_th_2007 tata cara pengelolaan hutanPp no 6_th_2007 tata cara pengelolaan hutan
Pp no 6_th_2007 tata cara pengelolaan hutan
 
PP_Nomor_23_Tahun_2021_2.pdf
PP_Nomor_23_Tahun_2021_2.pdfPP_Nomor_23_Tahun_2021_2.pdf
PP_Nomor_23_Tahun_2021_2.pdf
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
PPT-PERCEPATAN-PENETAPAN-KHDTK.pdf
PPT-PERCEPATAN-PENETAPAN-KHDTK.pdfPPT-PERCEPATAN-PENETAPAN-KHDTK.pdf
PPT-PERCEPATAN-PENETAPAN-KHDTK.pdf
 
Permen menhut no 47 tahun 2013 tentang pedoman pemanfaatan hutan
Permen menhut no 47 tahun 2013 tentang pedoman  pemanfaatan hutanPermen menhut no 47 tahun 2013 tentang pedoman  pemanfaatan hutan
Permen menhut no 47 tahun 2013 tentang pedoman pemanfaatan hutan
 
Paper Concept Jeda Tebang Hutan
Paper Concept   Jeda Tebang HutanPaper Concept   Jeda Tebang Hutan
Paper Concept Jeda Tebang Hutan
 
laporan perencanaan kehutanan
laporan perencanaan kehutananlaporan perencanaan kehutanan
laporan perencanaan kehutanan
 
HTR
HTRHTR
HTR
 
Compensation Analysis Plant of society within the National Park area of Banti...
Compensation Analysis Plant of society within the National Park area of Banti...Compensation Analysis Plant of society within the National Park area of Banti...
Compensation Analysis Plant of society within the National Park area of Banti...
 
Aktivitas kehutanan
Aktivitas kehutananAktivitas kehutanan
Aktivitas kehutanan
 
Renstra Kementerian Kehutanan 2011-2014
Renstra Kementerian Kehutanan 2011-2014Renstra Kementerian Kehutanan 2011-2014
Renstra Kementerian Kehutanan 2011-2014
 
Permen LHK P.37/2019 tentang Perhutanan Sosial Pada Ekosistem Gambut
Permen LHK P.37/2019 tentang Perhutanan Sosial Pada Ekosistem GambutPermen LHK P.37/2019 tentang Perhutanan Sosial Pada Ekosistem Gambut
Permen LHK P.37/2019 tentang Perhutanan Sosial Pada Ekosistem Gambut
 
Paper Kelompok 1 Keteknikan Hutan.pdf
Paper Kelompok 1 Keteknikan Hutan.pdfPaper Kelompok 1 Keteknikan Hutan.pdf
Paper Kelompok 1 Keteknikan Hutan.pdf
 
Hutan tanaman industri (hti)
Hutan tanaman industri (hti)Hutan tanaman industri (hti)
Hutan tanaman industri (hti)
 

Kürzlich hochgeladen

MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfChananMfd
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMIGustiBagusGending
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxdeskaputriani1
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...Kanaidi ken
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...MetalinaSimanjuntak1
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...Kanaidi ken
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxdpp11tya
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaafarmasipejatentimur
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxssuser50800a
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...asepsaefudin2009
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASMATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASbilqisizzati
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptxSirlyPutri1
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)MustahalMustahal
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 

Kürzlich hochgeladen (20)

MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASMATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 

presentasi TPTI SHA

  • 1. Sistem TPTI tahun 1989 dan 1993
  • 2. Kedudukan TPTI 1. Tebang Pilih Tanam Indonesia adalah salah satu sistem silvikultur yang diterapkan pada hutan-hutan alam yang tak seumur di Indonesia. Sebagai salah satu sub sistem dari sistem pengelolaan hutan, sistem silvikultur merupakan sarana utama untuk mewujudkan hutan dengan struktur dan komposisi yang dikehendaki. Pelaksanaan suatu sistem silvikultur yang sesuai dengan lingkungan setempat telah menjadi tuntutan demi terwujudnya pengelolaan hutan yang berkelanjutan (Anonim. 1993).
  • 3. Sejarah sistem tebang pilih di Indonesia secara resmi ditandai dengan diterbitkannya Surat Keputusan Direktur Jenderal Kehutanan Nomor 35/KPTS/DD/1/1972 tentang Pedoman Tebang Pilih Tanam Indonesia, Tebang Habis dengan Permudaan Alam, Tebang Habis dengan Penanaman Buatan, dan pedoman-pedoman pengawasannya.
  • 4. Selama masa pelaksanaannya, dijumpai beberapa kesulitan, sehingga pada tahun 1989 diterbitkan Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 484/KPTS-II/1989 tentang sistem silvikultur pengelolaan hutan alam produksi di Indonesia. Surat Keputusan ini kemudian ditindaklanjuti dengan SK. Dirjen Pengusahaan Hutan Nomor 564/KPTS/IV- BPHH/89 tentang Pedoman Tebang Pilih Indonesia.
  • 5. Pada tahun 1993, TPTI mengalami penyempurnaan yaitu dengan diterbitkannya pedoman TPTI yang dituangkan dalam SK. Dirjen Pengusahaan Hutan Nomor 151/Kpts- BPHH/1993 tanggal 13 Oktober 1993 (Anonim, 1993)
  • 6. Tujuan TPTI adalah meningkatkan produktivitas hutan alam tegakan tidak seumur melalui tebang pilih dan pembinaan tegakan tinggal dalam rangka memperoleh panenan yang lestari. Sasaran TPTI adalah pada hutan alam produksi di areal IUPHHK atau KPHP. Tujuan TPTI
  • 7. PERBEDAAN SISTEM TPI DAN TPTI • Perbedaan yang mencolok antara sistem TPTI dibanding dengan sistem TPI adalah secara politis pemerintah menekankan perlunya pembinaan hutan, pemungutan dan pembinaan hutan harus seimbang. Pemegang HPH diwajibkan untuk melengkapi unit organisasi pembinaan hutan, yang terpisah dengan unit logging, tenaga teknis kehutanan menengah yang terampil dalam jumlah yang cukup dan anggaran yang memadai untuk kegiatan pembinaan hutan.
  • 8. Konsepsi TPTI meliputi cara penebangan dengan limit diameter dan permudaan hutan alam produksi serta meningkatkan nilai hutan, baik kualitas maupun kuantitas pada bekas areal tebangan berikutnya agar terbentuk tegakan campuran yang diharapkan dapat menghasilkan kayu untuk keperluan industri secara lestari. tanah Konsep Dasar TPTI
  • 9. KONSEP TPTI 1989 sebagai berikut: Rangkaian kegiatan pada sistem TPTI secara keseluruhan yaitu : 1. Penetapan Areal Kerja (E-3) 2. ITSP (E-2) 3. Pembukaan Wilayah Hutan (E-1) 4. Penebangan (E) 5. Pembebasan (E+1) 6. Inventarisasi Tegakan Tinggal (E+2) 7. Pengadaan Bibit (E+2) 8. Penanaman / Pengayaan (E+2) 9. Pemeliharaan Tahap Pertama (E+3) 10. Pemeliharaan Lanjutan Pembebasan (E+4) Penjarangan (E+9) Penjarangan (E+14) Penjarangan (E+19) 11. Perlindungan dan Penelitian (Terus-menerus)
  • 10. KONSEP TPTI 1993 yaitu : 1. Penataan Areal Kerja (Et-3) 2. Inventarisasi Tegakan Sebelum Penebangan (Et-2) 3. Pembukaan Wilayah Hutan (Et-1) 4. Penebangan (Et) 5. Perapihan (Et+1) 6. Inventarisasi Tegakan Tingggal (Et+2) 7. Pembebasan Tahap I (Et+2) 8. Pengadaan bibit (Et+2) 9. Pengayaan/rehabilitasi (Wt+3) 10.Pemeliharaan tanaman (Et+3,4,5) 11.Pembebasan Tahap II dan III (Et+4,6) 12.Penjaranagan tegakan tinggal (Et+10,15,20) ditebang pada rotasi berikutnya.
  • 11. Dirjen Kehutanan (1990) menyatakan bahwa dalam sistem TPTI kegiatan pemanenan kayu harus meninggalkan sekurang- kurangnya 25 pohon per hektar sebagai pohon inti dari jenis komersil dengan diameter 20 cm. Pohon inti ini diharpakan akan memberntuk tegakan utama yang akan ditebang pada rotasi berikutnya.
  • 12. Pedoman pelaksanaan TPTI : 1. Penataan Areal Kerja (PAK) 2. Inventarisasi Tegakan Sebelum Penebangan (ITSP) 3. Pembukaan Wilayah Hutan (PWH) 4. Pemanenan 5. Penanaman dan Pemeliharaan Tanaman Pengayaan 6. Pembebasan Pohon Binaan 7. Perlindungan dan Pengamanan Hutan
  • 13. KESIMPULAN Kesimpulannya adalah bahwa kinerja sistem TPTI yang diterapkan di Indonesia saat ini pada aspek pelestarian hasil hutan belum nampak memuaskan. Dua masalah pokok yang nampak jelas pada sistem ini yaitu : 1. Berkaitan dengan kondisi hutannya sendiri, yaitu disamping kualitas dan kuantitas minimum dari tegakan tinggal selalu tidak mencukupi, juga kecepatan tumbuhnya tidak seperti yang diharapkan. 2. Berhubungan dengan aspek kelembagaannya, bobot kerja untuk melakukan pengawasan cukup berat sehingga sulit untuk mengontrol kepatuhan para pemegang IUPHHK pada ketentuan TPTI itu sendiri, terutama persyaratan untuk melakukan tanaman pengayaan dan penyulaman pada areal IUPHHK. Akibat yang timbul adalah merosotnya kualitas tegakan hutan setelah siklus tebangan pertama.
  • 14. Kelompok • Saifudin Hafidh(12/336764/sv/01772) • Dicky eko wahono() • Nurati oktavia Putri () • Silvano hutomo ()
  • 15. Sumber laman • http://www.silvikultur.com/sistem_silvikultur_ TPTI.html ( diakses pada hari senin tanggal 24 maret 2014 pukul 21.22) • http://setiawan- dikky.blogspot.com/2013/10/sistem- silvikultur-tebang-pilih.html (diakses pada hari senin tanggal 24 maret 2014 pukul 21.22)