Dokumen tersebut membahas dampak positif dan negatif dari industri terhadap lingkungan, serta upaya untuk mengurangi dampak negatif melalui sistem Green Industry dan pengolahan limbah menjadi bahan berguna seperti briket biomassa.
1. DAMPAK INDUSTRI TERHADAP
LINGKUNGAN
Pembanguan yang terus meningkat khususnya dibidang industri membuat kita sebagai
masyarakat harus memahami dan mengetahui tentang industri itu sendiri. Industri adalah suatu
prosesmembuatbarangmentahatau setengahjadi menjadi bahan jadi. Hasil dari proses industi ini
menghasilkan dampak positif dan dampak negatif.
Dampak positif :
1. Menciptakan lapangan pekerjaan
2. Meningkatkan ekonomi masyarakat sekitar industri maupun Indonesia
3. Menghasilkan banyak barang untuk kebutuhan manusia
Dampak negatif :
1. Polusi udara akibat asap pabrik
2. Pencemaran air akibat limbah industri
3. Sumber daya alam dan lingkungan yang ruak akibat proses industri
Pengetahuan lingkungan industri sangat dibutuhkan bagi masyarakat. Karena apabila mereka
tidak mengetahui maka akan menimbulkan dampak negatif yang besar.
Contohnya adalah dampak penambangan kapur yang ada di Desa Nusa Penida. Di desa ini
penambangan masih dilakukan dengan sederhana tanpa memperhatikan kondisi lingkungan dan
keselamatan kerja. Apabila kegiatan ini dilakukan terus menerus maka akan membawa dampak
negatif yang tinggi terhadap lingkungan. Contoh dampak negatif dari penambangan ini adalah :
1. Kerusakanstrukturdan tekstur tanah di daerah penambangan merusak lingkungan abiotik.
2. Penambangan menyebabkan banyak lubang dan membuat permukaan menjadi tidak rata.
3. pengangkutan dengan pickup mengakibatkan jalan berdebu.
4. Karena tidak memperhatikan kesehatan dan keselamatan kerja (K3) maka akan timbul
kecelakaan kerja baik ringan ataupun berat.
2. Upaya untuk mengurangi pencemaran lingkungan perusahaan menerapkan sistem Green
industry. Sistem ini diharapkan dapat mengurangi dampak negatif proses industri terhadap
lingkungan sekitar.
Dampak negatif dari industri bisa berguna apabila kita dapat mengolahnya. Salah satunya
adalah limbah atau hasil sisa proses produksi yang berupa limbah hayati (limbah yang berasal dari
tamanan).PadapenelitianyangdilakukanolehSamsudiRaharjo,limbahhayati diolahmenjadi suatu
biomassa berupa briket. Limbah hayati yang digunakan adalah limbah abu ketel, dan jarak.
Limbah abu ketel diperoleh dari proses pembakaran ampas tebu pada pabrik gula yang
berupadebudebuhalus(fly ash) maupun berat (bottom ash). Sedangkan limbah jarak didapat dari
sisa membuatan minyak jarak (jarak oil) yang berupa ampas ampas tumbuhan jarak. Kedua bahan
tersebut diolah dengan zat zat tambahan sehingga menjadi sebuah barang yang berguna yaitu
briket. Briket dapat digunakan sebagai bahan bakar biomassa dan dapat menggantikan fungsi dari
bahan bakar fosil yang semakin sedikit.
Bila kita mengetahui tentang pengelolaan industri dengan baik maka akan mengurangi
dampaknegatif untuklingkungan.bahkanapabilakitadapat melihat peluang dan membuat inovasi
pada dampak negatif yang terjadi, kita dapt menghasilkan hal yang berguna untuk kehidupan.
Daftar Pustaka
Algunadi,IGede.AnalisisDampakPenambanganBatuKaurTerhadapLingkungandi KecamatanNusa
Penida. Undiksha Singajara. http://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JJPG/article/view/1226
Raharjo, Samsudi. 2013. Pembuatan Briket Bioarang Dari Limbah Abu Ketel, Jarak, dan Gliserin.
http://jurnal.unimus.ac.id/index.php/jtm/article/view/758