Evaluasi kesesuaian penggunaan tanah dan tata ruang di Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat. Studi ini bertujuan menganalisis jenis penggunaan tanah yang sesuai dan tidak sesuai dengan rencana tata ruang serta penyebab ketidaksesuaian dan langkah perbaikannya.
4. LATAR BELAKANG
- Kabupaten Sanggau merupakan salah satu kabupaten di Provinsi
Kalimantan Barat yang memiliki wilayah perbatasan. Potensi
yang dimiliki adalah telah terbangun jalan lintas negara
Pontianak - Kuching melalui PLB Entikong
- Pembangunan wilayah perbatasan lambat dibandingkan daerah
lain karena :
• Kurangnya infrastruktur
• Minimnya minat investasi
• Kurang optimalnya pemanfaatan tanah.
• Tingkat ekonomi masyarakat yang rendah
5. IDENTIFIKASI MASALAH
Wilayah perbatasan antara RI – Malaysia memiliki beberapa
masalah terkait dengan kesesuaian penggunaan tanah dan tata
ruang yaitu :
• Penggunaan tanah tidak sesuai dengan RTRW (Rencana Tata
Ruang Wilayah)
• Penggunaan tanah tidak sesuai dengan karakteristik fisik
tanah
• Penggunaan tanah yang eksploitatif menyebabkan terjadinya
ancaman terhadap kelestarian lingkungan hidup
• RUTRW kurang memperhatikan karakteristsik fisik tanah
• RUTRW kurang memperhatikan kondisi sosial ekonomi
6. PEMBATASAN MASALAH
Berdasarkan identifikasi masalah tersebut di atas,
masalah yang paling besar dampaknya terhadap
perkembangan ekonomi wilayah perbatasan adalah
“Penggunaan tanah tidak sesuai dengan RTRW
(Rencana Tata Ruang Wilayah)”.
7. RUMUSAN MASALAH
Rumusan masalah mengenai tata ruang dengan penggunaan
tanah adalah :
• Jenis penggunaan tanah apa saja yang sesuai dan tidak sesuai
dengan tata ruang di Kabupaten Sanggau ?
• Apa yang menjadi penyebab ketidak sesuaian penggunaan
tanah dan tata ruang ?
• Bagaimana upaya yang perlu dilakukan untuk mensikronkan
penggunaan tanah dengan tata ruang ?
8. TUJUAN PENELITIAN
Tujuan penelitian mengenai kesesuaian penggunaan tanah
dengan tata ruang adalah untuk :
• Mendeskripsikan jenis – jenis penggunaan tanah dan luasnya
yang sesuai dan tidak sesuai dengan rencana tata ruang di
Kabupaten Sanggau
• Mengidentifkasikan penyebab ketidak sesuaian penggunaan
tanah dengan tata ruang
• Merumuskan langkah penyelesaian sinkronisasi penggunaan
tanah dengan tata ruang
9. MANFAAT PENELLITIAN
• Manfaat penelitian adalah untuk :
• Sebagai bahan pelengkap untuk bahan ajar mata diklat
Penatagunaan Tanah
• Secara praktis menjadi bahan masukan kepada Kepala
Kantor Pertanahan Kabupaten Sanggau dan Kanwil BPN
Provinsi Kalimantan Barat dalam rangka penentuan lokasi
legalisasi aset (pensertipikatan tanah)
11. PENATAGUNAAN TANAH
Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2004 tentang
Penatagunaan Tanah, pengertian penggunaan tanah adalah
wujud tutupan permukaan bumi baik yang merupakan
bentukan alami maupun buatan manusia. Bentukan alami
antara lain hutan, semak belukar, padang rumput, rawa dan
danau. Sedangkan bentuk buatan antara lain pemukian,
industri, sawah, perkebunan dan kebun campur
12. PENATAAN RUANG
Berdasarkan Undang – Undang Nomor 26 Tahun 2007
tentang Penataan Ruang, definisi penataan ruang adalah suatu
sistem perencanaan tata ruang, pemanfaatan ruang dan
pengendalian pemanfaatan ruang. Tata ruang berdasarkan
undang – undang tersebut adalah wujud struktur ruang dan
pola ruang. Struktur ruang terdiri dari pusat – pusat
pemukiman dan sistem jaringan prasarana dan sarana.
Sedangkan pola ruang adalah distribusi peruntukan ruang
dalam suatu wilayah yang meliputi peruntukan ruang untuk
fungsi lindung dan fungsi budidaya. Areal dengan peruntukan
ruang untuk fungsi lindung disebut dengan Kawasan
Lindung, sedangkan areal dengan peruntukan ruang untuk
fungsi budidaya disebut dengan Kawasan Budidaya.
14. METODE PENELITIAN
Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif.
Di dalam penelitian ini akan mendeskripsikan mengenai jenis
– jenis penggunaan tanah yang sesuai dan tidak sesuai dengan
tata ruang. Selanjutnya diidentifikasikan penyebab terjadinya
ketidaksesuaian penggunaan tanah dengan tata ruang serta
langkah – langkah yang perlu dilakukan untuk sinkronisasi
penggunaan tanah dengan tata ruang.
15. SUMBER DATA
Penelitian ini mengambil data penggunaan tanah dan data tata
ruang Kabupaten Sanggau yang tersedia di Kantor
Pertanahan Kabupaten Sanggau. Pemilihan lokasi
Kabupaten Sanggau dengan pertimbangan :
• Kabupaten Sanggau merupakan wilayah strategis
perbatasan yaitu mempunyai batas dengan negara Malaysia
• Kabupaten Sanggau memiliki potensi pengembangan
wilayah karena dilalui jalur lintas provinsi dari ibukota
provinsi di Pontianak ke Kapuas Hulu yang berada ujung
paling timur.
16. JENIS DATA
Jenis data yang digunakan adalah data sekunder.
Data berupa data penggunaan tanah dan data tata
ruang Kabupaten Sanggau tahun 2014 dalam bentuk
digital.
17. METODE PENGUMPULAN DATA
Pengumpulan data adalah dengan pengambilan data yang
tersedia di Kantor Pertanahan Kabupaten Sanggau tahun
2014. Untuk memperkuat isu yang berkembang mengenai tata
ruang dilakukan pencarian informasi dari internet.
Data spasial atau peta yang terkumpul kemudian diolah
dengan menggunakan aplikasi komputer berbasis Sistem
Informasi Geografi yaitu ArcGIS versi 10.1. Hasil data yang
diolah berupa tabel jenis dan luas kesesuaian penggunan
tanah dengan tata ruang.
18. ANALISIS DATA
Analisis data yang digunakan melalui tahapan sebagai berikut
:
1.Analisis spasial : melakukan pengolahan data menggunakan
aplikasi berbasis SIG dengan teknik overlay. Hasil yang
diperoleh adalah tabel data kesesuaian penggunaan tanah
dengan tata ruang yang disertai dengan luasnya.
2. Analisis deskriptif : mendeskripsikan jenis penggunaan
tanah apa saja yang sesuai dan tidak sesuai dengan rencana
tata ruang. Kemudian menjelaskan kemungkinan penyebab
terjadinya ketidaksesuaian antara penggunaan tanah dan
tata ruang
19. LOKASI DAN JADWAL KEGIATAN
No Uraian Kegiatan September Oktober
1 2 3 4 1 2 3 4
1 Pengumpulan peta dasar, peta
penggunaan tanah dan peta tata
ruang
2 Plotting peta penggunaan tanah dan
peta tata ruang di atas peta dasar
3 Pengolahan data spasial
4 Editing data
5 Tabulasi data
6 Penyajian laporan dan peta
7 Focus Group Discussion dan
perbaikan naskah
20. DAFTAR PUSTAKA
• Arifin, S, 2014, Hukum Perbatasan Darat Antar Negara, Sinar
Grafika, Jakarta.
• Direktorat Penatagunaan Tanah, 2012, Petunjuk Teknis
Pembuatan Neraca Penatagunaan Tanah. Badan Pertanahan
Nasional.
• Prahasta, Eddy. 2009. Sistem Informasi Geografis : Konsep-
konsep Dasar (Perspektif Geodesi & Geomatika). Penerbit
Informatika, Bandung
• Sugiyanto dan Sidik ,B P, 2006, Metodologi Penelitian Ilmiah,
LAN RI, Jakarta
• Undang – Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan
Ruang
• Undang – Undang Nomor 43 Tahun 2008 tentang Wilayah
Negara
• Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2004 tentang
Penatagunaan Tanah