Sistem ekskresi pada kulit manusia terdiri dari kelenjar keringat, pori-pori, dan lapisan epidermis dan dermis. Kulit berperan sebagai alat ekskresi, pelindung tubuh, tempat indra peraba, dan pengatur suhu tubuh. Proses ekskresi keringat dikontrol oleh hipotalamus dan terjadi melalui kelenjar keringat, pembuluh darah, dan pori-pori.
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
Sistem ekskresi pada kulit
1. SISTEM EKSKRESI pada
KULIT MANUSIA
Desirma C.M.
Safitri S.
Gwen S.D.
Joanenna H.
U. Aprian S.
U. Febri I.
XI IPA III (GOEST)
BIOLOGI SEMESER 3
2. Pengeluaran Zat Sisa Metabolisme Tubuh
Ekskresi adalah pengeluaran zat sisa
metabolisme tubuh berupa cairan
dan gas yang tidak diperlukan.
Sekresi adalah pengeluaran zat
sisa metabolise tubuh yang
masih diprlukan.
Defekasi adalah pengeluaran zat
sisa metabolisme tubuh berupa
padat yang tidak diperlukan.
3. Struktur Kulit
Rambut
Pori-pori
Sealuran kelenjar
keringat
Pembuluh darah
Jaringan adiposa
Kelenjar keringat
Vena
Arteri
Akar rambut
Otot penggerak
rambut
Kelenjar sebacea
Folikel
Serabut saraf
Lapisan korneum
Lapisan spinosum
Lapisan basale
Epidermis
Dermis
Hipodermis
4. Epidermis
Pori-pori adalah lubang
tempat keluarnya cairan
keringat.
Lapisan Tanduk
(korneum) adalah
lapisan kulit mati yang
dapat mengelupas.
Lapisan Spinosum
adalah lapisan yang
menahan gesekan dari
luar.
Lapisan Basale adalah
lapisan yang menggan
tikan lapisan tanduk
yang mengekuopas.
Dermis
Kelenjar keringat,
berfungsi mengeluarkan
keringat menuju pori-
pori di permukaan kulit.
Keringat terdiri atas air
dan garam.
Serabut saraf, terdiri
dari ujung saraf peraba
(untuk mengenali
rabaan), ujung saraf
perasa (untuk
mengenali tekanan), dan
ujung saraf suhu (untuk
mengenali suhu).
Pembuluh darah,
memberi zat-zat
makanan pada akar
rambut dan sel kulit
sehingga sel-sel tersebut
tetap hidup.
Kelenjar sebacea
(minyak), berfungsi
menghasilkan minyak
agar rambut dan kulit
tidak kering.
Hipodermis
Jaringan daiposa
(kelenjar lemak),
terletak di bawah
dermis. Berfungsi
sebagai sumber
cadangan energi dan
membantu
mempertahankan suhu
tubuh.
5. Fungsi Kulit
1. sebagai alat pengeluaran.
2. sebagai pelindung tubuh dari
kerusakan akibat benturan
(kerusakan mekanis) maupun
kerusakan yang disebabkan oleh zat
kimia.
3. sebagai tempat indera peraba,
karena pada kulit terdapat ujung
saraf indera yang dapat merasakan
halus, kasar, panas, dingin, dan
nyeri.
4. untuk menyimpan kelebihan lemak.
5. tempat pembuatan vitamin D dari
provitamin D dengan bantuan sinar
matahari.
6. sebagai pengatur suhu tubuh.
6. Mekanisme Pengeluaran
Keringat
• Proses pengeluaran keringat diatur oleh hipotalamus (otak).
Hipotalamus dapat menghasilkan enzim bradikinin yang
bekerja mempengaruhi kegiatan kelenjar keringat. Jika
hipotalamus mendapat rangsangan, misalnya berupa
perubahan suhu pada pembuluh darah, maka rangsangan
tersebut diteruskan oleh saraf simpatetik ke kelenjar
keringat. Selanjutnya kelenjar keringat akan menyerap air
garam dan sedikit urea dari kapiler darah dan kemudian
mengirimnya ke permukaan kulit dalam bentuk keringat.
• Saat suhu lingkungan tinggi, kelenjar keringat menjadi aktif
dan pembuluh kapiler melebar sehinggamemudahkan proses
pembuanganair dan sisa metabolisme. Aktifnya kelenjar
keringat mengakibatkan keluarnya keringat ke permukaan
kulit dengan cara penguapan. Penguapan mengakibatkan
suhu di permukaan kulit turun.