SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 20
Downloaden Sie, um offline zu lesen
Pengantar Redaksi
                                               Pembaca yang budiman. Alhamdulillah, menjelang akhir
                                          tahun 2011 ini, Buletin BSNP edisi keempat dapat terbit dan hadir
       Penanggungjawab
                                          di tangan pembaca sesuai dengan waktu yang direncanakan.
Moehammad Aman Wirakartakusumah
                                          Pada edisi ini kami memaparkan tiga artikel utama, yaitu artikel
         Pemimpin Redaksi                 tentang Paradigma Pendidikan Nasional Abad XXI (bagian
          Edy Tri Baskoro                 kedua), Meneguhkan Ulang Peran Kementerian Agama Sebagai
                                          Benteng Kerukunan dan Penjaga Keutuhan NKRI oleh Weinata
         Redaksi Eksekutif                Sairin, dan laporan hasil benchmarking sistem penilaian di Inggris
          Weinata Sairin                  oleh anggota BSNP. Selain itu edisi ini juga memuat peluncuran
      Richardus Eko Indrajit              penyelenggaraan UN tahun pelajaran 2011/2012 oleh Menteri
                                          Pendidikan dan Kebudayaan, perkembangan penyusunan
          Dewan Redaksi                   standar pendidikan nasional dan kegiatan BSNP lainnya. Edisi
              Djaali                      keempat ini juga dilengkapi dengan kegiatan BSNP dalam bentuk
         Djemari Mardapi
                                          gambar/lensa kegiatan selama tiga bulan terakhir. Last but not
      Farid Anfasa Moeloek
             Furqon                       least, Selamat Tahun Baru 2012. Semoga tahun ini lebih baik dari
      Gunawan Indrayanto                  tahun-tahun sebelumnya. Selamat membaca.
          Jamaris Jamna
       Johannes Gunawan
      Mungin Eddy Wibowo
       Teuku Ramli Zakaria
                                         Daftar Isi
          Zaki Baridwan
                                                        Paradigma Pendidikan Nasional Abad XXI
         Redaksi Pelaksana                   3-7        (Bagian II)
         Bambang Suryadi
                                                        Meneguhkan Ulang Peran Kementerian
          Sekretaris Redaksi
                                           8-11         Agama sebagai Benteng Kerukunan dan
          Ning Karningsih                               Penjaga Keutuhan NKRI.
                                                         Benchmarking Sistem Penilaian
             Reporter
         Gaguk Margono
                                          12-13          Pendidikan di Inggris
        Kaharuddin Arafah

           Keuangan                      14-17          Berita BSNP:
      Neneng Tresnaningsih                              - 	 Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
           Rosmalina                                        Luncurkan UN Tahun 2012
                                                        -	 Konsil Kedokteran Indonesia Jalin Kerjasama
         Distribusi/Sirkulasi
                                                            dengan BSNP
          Nurul Najmah
              Djuandi                                   -	 Uji Publik Draf Standar Sarana dan Prasarana
          Reyman Aryo                                       Program Pascasarjana dan Profesi
           Ibar Warsita
                                                        -	 BSNP Bahas 10 Instrumen Akreditasi BAN
            Alamat:                                        PNF
    BADAN STANDAR NASIONAL
          PENDIDIKAN                     18-20          Lensa BSNP
         Gedung D Lantai 2,
           Mandikdasmen
     Jl. RS. Fatmawati, Cipete           Keterangan Gambar Cover
           Jakarta Selatan
         Telp. (021) 7668590
         Fax. (021) 7668591                Anggota BSNP, tim ahli, dan peserta uji publik draf standar sarana dan
                                           prasarana pendidikan tinggi program pascasarjana dan profesi [atas].
  Email: info@bsnp-indonesia.org           Illah Sailah Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan DIKTI (kiri) dan
Website: http://www.bsnp-indonesia.org     M. Aman Wirakartakusumah Ketua BSNP (kanan) dalam pembahasan
                                           draf standar sarana prasarana pendidikan tinggi [bawah].




                           Vol. VI/No. 4/Desember 2011
PARADIGMA PENDIDIKAN
NASIONAL ABAD XXI (Bagian II)
                                                              rakat-masyarakat tradisional, baik da­
BAB II: PENDIDIKAN NASIONAL                                   lam keterkaitannya dengan berbagai ke­
                                                              budayaan etnik maupun dengan berbagai



S
     etelah pada bab terdahulu dijelaskan kon­                sistem pemerintahan tradisional yang
     sep-konsep dasar mengenai pe­ngertian pen­               dalam banyak hal juga sedikit-banyak
                                                              terkait dengan etnisitas.
     didikan, falsafah pen­didikan, dan pa­ra­digma
                                                                   Data etnografi dari berbagai suku
pendidikan, da­lam bab II ini akan diberikan
                                                              bangsa menyebutkan betapa tugas pen­­
gambaran umum mengenai keadaan pendidikan                     didikan itu dikenali, meski tidak selalu
nasional di Indonesia. Bab ini akan dimulai dengan            diwadahi dalam suatu organisasi sosial
suatu paparan ringkas mengenai “pendidikan di                 tertentu, namun tugas pelaksana pen­
Indonesia di masa lalu”, yang merupakan sua­                  didikan itu diamanatkan oleh kebudayaan
tu latar mengenai bekal pengalaman bangsa                     yang bersangkutan. Pada suatu suku
sebelum kemudian ‘membangun’ suatu sistem                     bangsa tertentu di Papua misalnya, adalah
pendidikan nasional. Setelah bagian “bekal dari               tugas ibu untuk memberi pelajaran
masa lalu” itu menyusul sub-sub bab tentang                   pertama dalam hal berburu dan meramu
keadaan dewasa ini, di mana bahasan dipusatkan                di hutan kepada anaknya.
pada beberapa aspek penting dalam bangunan                         Berbagai ritus peralihan (rites de
pendidikan nasional itu, yang meliputi: (1) aspek             pas­sage) dari suatu status ke status se­
geo-demografi yang berkenaan dengan bentang                   lanjutnya dalam rute kehidupan setiap
wilayah serta komposisi penduduk, yang keduanya               orang biasanya dilaksanakan oleh tokoh
dipaparkan beserta varian-varian kondisi di                   tertentu yang bertugas memimpin ritus
                                                              peralihan itu. Tidak jarang ritus itu
dalamnya, beserta kemungkinan penga­ruhnya
                                                              didahului oleh suatu proses pendidikan
terhadap upaya pendidikan; ke­mu­dian, (2) aspek
                                                              tertentu pula. Dalam hasil-hasil kajian
kategorisasi jenis dan penyelenggara pendidikan,              Antropologi dikenal adanya apa yang
serta dalam sub-bab terakhir dipaparkan, sub-                 disebut sebagai man’s house sebagai
bab (3) mengenai sistem dan substansi perangkat               tempat/rumah untuk mempersiapkan
legal yang melandasi penyelenggaraan Pendidikan               pe­muda-pemuda yang beranjak dewasa,
Nasional itu.                                                 di mana dilakukan berbagai upaya
                                                              pendidikan dan pelatihan guna memenuhi
                                                              kebutuhan untuk peralihan status itu.
                                                                   Pelaksanaan pendidikanpada masa
                2.1. Pendidikan di Indonesia Masa Lalu        prasejarah tak mungkin dapat diketahui
                    Masa lalu sebelum abad XXI dalam          dari data primer, karena sifat data pra­
                hal pendidikan untuk Indonesia dapat          sejarah yang tak disertai data tertulis. Di
                dibagi secara urutan waktu kurang lebih       zaman yang berikutnya, yaitu zaman se­
                sebagai berikut: (a) zaman pra-kolonial       jarah, yang untuk Indonesia diawali dengan
                yang lebih rinci dapat dibagi ke dalam        masa Hindu-Buddha dan kemudian masa
                masa prasejarah dan masa sejarah, (b)         Islam, berkat adanya data tertulis dari
                zaman kolonial ketika sistem pendidikan       zaman itu sedikit banyak dapat diketahui
                ‘modern’ dari Eropa diperkenalkan, dan (c)    	 Bahwa penataan institusional tersebut bisa ti-
                zaman kemerdekaan RI yang berlangsung            dak sepenuhnya mewakili etnisitas diconto-
                hingga sekarang, sebelum dan sesudah             hkan oleh tata sosial di masa Majapahit, di
                                                                 mana meski dapat dipastikan bahwa raja be-
                abad XXI.                                        serta keluarganya beserta sebagian terbesar
                    Di luar sistem persekolahan ‘modern’         rakyatnya adalah penyandang etnisitas Jawa,
                seperti yang semula diperkenalkan oleh           namun jelas-jelas dalam berbagai prasas-
                kolonialis Belanda, terdapat berbagai ‘in­­      ti yang dikeluarkan di masa itu disebutkan
                                                                 adanya golongan penduduk yang non-Jawa,
                stitusi’ pendidikan dalam lingkup masya­­        yang juga dilindungi oleh kerajaan.


                                                Vol. VI/No. 4/Desember 2011
bagaimana pendidikan dilaksanakan atau         keistimewaan dalam penguasaan pem­
diatur di masa-masa itu.                       buatan benda-benda logam itu diberi se­
     Di masa Hindu-Buddha, dari data           macam otonomi, seperti pada sîma ka-
prasasti maupun sastra, dapat diketahui        juru-guśaly-an. Pada semua institusi
tentang adanya institusi pendidikan            penguasaan teknologi tertentu itu terdapat
keagamaan yang mandiri di luar istana          kegiatan pendidikan dan pelatihan di da­
raja, yang letaknya sering di daerah pe­       lamnya. Dapat diperkirakan bahwa cara
gunungan, disebut dengan nama-nama             pen­didikan yang dilaksanakan adalah se­
seperti kadewagurwan dan patapãn. Da­          macam proses pemagangan. Di antara
lam karya-karya sastra sezaman dice­           golongan profesi yang ada dan disebutkan
ritakan bahwa tempat-tempat pendidikan         dalam sumber-sumber tertulis masa ini
itu merangkap asrama, dan seringkali           adalah ahli bangunan (umum, rumah) yang
disantuni dan dikunjungi juga oleh ke­         disebut undahagi, dan ahli pembuat kapal
luarga raja. Istilah kadewagurwan me­          yang disebut undahagi lañcang. Berbagai
nya­takan bahwa tokoh utama yang men­          macam profesi yang diakui berbeda-beda
jadi sumber ilmu dalam institusi itu di­       di masa Hindu-Buddha itu membutuhkan
sebut dewaguru, yang menyiratkan mak­          institusi pendidikannya tersendiri.
na “seorang guru yang mempunyai kua­               Suatu fakta yang perlu disebutkan
lifikasi spiritual tinggi”. Adapun patapãn     mengenai masa Hindu-Buddha ini adalah
berarti “tempat bertapa”, yaitu tempat         adanya inisiatif di Indonesia untuk me­
mengolah kemampuan spiritual melalui           nyelenggarakan suatu pendidikan ke­aga­
pengendalian fisik dan mental, yang juga       maan yang berjangkauan antar­bangsa dan
mempunyai guru atau pelatih. Lingkungan        antarnegara. Pendidikan agama Buddha
belajar dan pelatihan spiritual itu pulalah    diselenggarakan oleh kerajaan Sriwijaya
yang sering disebut dengan istilah man­        di pulau Sumatera yang dahulu disebut
dala, yang mempunyai arti harfiah “ling­kar­   Suwarnadwîpa atau Suwarnabhûmi. Fa
an (berstruktur)”, yang tentunya terpusat      Hien (abad ke-5 M.) dan Hiuen Tsang
kepada sang guru.                              (abad ke-7 M.) adalah dua musafir Cina
     Dapat disimpulkan dari sejumlah da­       yang memberikan catatan bahwa mereka
ta itu bahwa pada masa Hindu-Buddha            lebih dahulu belajar tentang Buddhisme di
tersebut, di Jawa khususnya, terdapat          Sriwijaya sebelum meneruskan perjalanan
‘spe­sialisasi’ pendidikan keagamaan, yang     untuk belajar lebih lanjut di pusat studi
dilaksanakan dalam suatu institusi ter­        agama Buddha di Nalanda di daerah
pisah dari keraton, namun juga disantuni       Bengal, India.
oleh pemerintahan kerajaan. Ada kalanya              Tradisi mengenai institusi-institusi
calon atau keluarga raja pun dididik di        seperti patapãn dan kadewagurwan dari
dalam institusi seperti itu untuk jangka       masa Hindu-Buddha tersebut di atas itu­
waktu tertentu. Namun perlu pula di­per­       lah yang kiranya berlanjut ke zaman Is­
hitungkan bahwa di samping institusi pen­      lam yang menyusul dan kemudian di­
didikan spiritual-keagamaan itu istana         kenal sebagai pêsantrèn. Secara struk­
sendiri melakukan pelatihan-pelatihan          tur organisasi sosial keberadaannya ber­
in­ternal, artinya untuk warganya sendiri,     lanjut, namun isi ajarannya berubah, dari
dalam bidang-bidang yang lebih bersifat        substansi Hindu-Buddha ke Islam. Tak
‘keduniawian’, misalnya dalam seni sastra      jarang para kyai pemimpin pesantren-
dan seni musik (Poerbatjaraka).                pesantren itu membina hubungan dengan
     Karya-karya sastra masa Majapahit         pusat-pusat pengetahuan Islam di luar
akhir juga mengungkapkan betapa seorang        negeri, terutama negeri Arab, dan mungkin
putra raja juga perlu melatih keunggulannya    juga Persia dan Turki.
untuk penguasaan pengungkapan seni                 Pada zaman berikutnya, yaitu zaman
yang menyiratkan bahwa itu semua adalah        penjajahan Belanda terdapat upaya-upaya
bagian dari pendidikan pribadi demi citra      pendirian dan pelaksanaan lembaga-lem­
keberadaban.
     Hal lain yang patut diberi perhatian      	 Istilah ini berarti “tempat santri”, dan kata
ada­lah adanya kelompok-kelompok so­             “santri” diperkirakan berasal dari šāstri, yai-
sial dengan kemahiran-kemahiran khu­             tu “(siswa) yang mempelajari šāstra”, yaitu
                                                 kitab-kitab yang berisi pengetahuan, yang
sus melalui pelembagaan pelatihan pro­           dapat dikhususkan pada bidang-bidang ter-
fe­sionalnya masing-masing (misalnya:            tentu, seperti ilmu memahat, ilmu pemerin-
pande mãs, pande wesi, pande tambaga).           tahan, ilmu pementasan tari dan teater, bah-
                                                 kan ilmu bercinta.
Ada kalanya suatu desa yang mempunyai


                          Vol. VI/No. 4/Desember 2011
baga pendidikan tertentu sebagai berikut.     berjiwa ketimuran dengan membawa cita-
Oleh pemerintahan kolonial pada waktu         cita kemandirian bangsa. Tokoh pertama
itu masalah pendidikan dianggap penting       adalah R.M. Soewardi Soerjaningrat, atau
sehingga dimasukkan dalam Undang-             lebih dikenal sebagai Ki Hajar Dewantara
Un­dang Tahun 1848, dan dianggarkan           (1889-1959), yang mendirikan perguruan
25.000 gulden untuk sektor pendidikan.        Taman Siswa pada tanggal 3 Juli 1922 di
Pada tahun 1851 didirikan sekolah “dok­       Yogyakarta. Lengkapnya nama perguruan
ter Jawa” untuk melatih tenaga kaum           itu adalah “Nationaal Onderwijs Instituut
pri­bumi menjadi “mantri cacar” guna          Taman Siswa”. Sebagai tokoh pergerakan
mengatasi penyakit cacar yang mewabah.        nasional, Ki Hajar Dewantara tidak ragu
Pada tahun 1851 itu juga dibuka dua           mencantumkan kata “nationaal” pada na­
kweekschool untuk melatih guru bantu          ma perguruannya, dan dengan itu yang
bagi sekolah-sekolah modern sistem ba­        di­maksudkannya kenasionalan Indonesia
rat. Pembukaan lembaga-lembaga pen­           yang bersatu untuk mengupayakan ke­
didikan itu, sebagaimana dikatakan oleh       merdekaan bangsa dari belenggu pen­
seorang tokoh Belanda, adalah untuk           jajahan. Falsafah pendidikan yang di­kem­
“membentengi Belanda dari vulcano Islam”.     bangkannya bertolak dari penekanan
Pada tahun 1867 pemerintah kolonial           kepada pembentukan kemandirian da­
membentuk departemen sendiri untuk            lam hubungan yang berkomunikasi ha­
masalah pendidikan, yaitu yang disebut        ngat antara guru dan murid. Falsafah
Departeman Pendidikan, Agama, dan             pen­didikannya yang terkenal yang diung­
Industri. Dari pengaturan itu tumbuhlah       kapkan dalam bahasa Jawa kuno berbunyi:
sekitar 300 sekolah pribumi di Jawa dan       “ing ngarsa sung tuladha, ing madya ma­
sekitar 400 di luar Jawa.                     ngun karsa, tut wuri handayani”, sebagai
      Pada tahun 1902 di Batavia dibuka       pedoman perilaku bagi guru yang artinya:
sekolah kedokteran yang dinamakan             “di depan memberi teladan, di tengah
School tot Opleiding voor Indische Artsen     menyemangati, dan mengiringkan dari
(STOVIA) dan pada tahun 1913 di Sura­         belakang sambil memberi kekuatan”.
baya didirikan pula sekolah sejenis yang      To­­koh ini mendorong diberikannya ju­
dinamakan Nederlandsch Indische Artsen        ga bahan-bahan ajar yang digali dari ke­
School (NIAS). Pada tahun 1927 STOVIA         budayaan setempat, sehingga dapat di­
ditingkatkan menjadi pendidikan tinggi,       katakan bahwa kiprahnya dalam penye­
dengan nama Geneeskundige Hogeschool.         lenggaraan pendidikan itu adalah juga
Ini menjadi cikal-bakal Fakultas Ke­dok­      merupakan suatu gerakan budaya. Tercatat
teran Universitas Indonesia. Kemudian         bahwa pada tahun 1942 terdapat 199
di­dirikan pula Rechtskundige Hogeschool      sekolah cabang Taman Siswa yang tersebar
yang menjadi cikal-bakal Fakultas Hukum       di beberapa daerah, terutama di pulau-
Universitas Indonesia, kemudian juga          pulau Jawa, Bali, Sumatra, Kalimantan,
Faculteit der Letteren en Wijsbegeerte        Sulawesi, dan Maluku, yang pada waktu
yang menjadi cikal-bakal Fakultas Sastra      itu mempunyai sekitar 650 orang guru.
(kemudian Fakultas Ilmu Pengetahuan                Empat tahun kemudian tokoh pen­di­
Budaya) Universitas Indonesia. Technische     dikan terkemuka lain yang perlu disebut
Hogeschool yang didirikan pada tahun          adalah Engkoe Mohammad Sjafei yang pada
1920 di Bandung merupakan cikal-bakal         31 Oktober 1926 mendirikan “Perguruan
Institut Teknologi Bandung, sedangkan         Ruang Pendidik INS Kayutanam” di suatu
Landbouwkundige Fakulteit merupakan           desa kecil bernama Kayutanam di Su­
cikal-bakal Institut Pertanian Bogor. Bes­    matra Barat. Ada lima garapan utama
tuurs Academie yang didirikan tahun           yang dikembangkan oleh perguruan ter­
1930-an kemudian menjadi Institut Pe­         sebut, yaitu: (a) kemerdekaan berpikir
merintahan Dalam Negeri yang di ke­mu­        (dalam bentuk inovasi/kreativitas), (b)
dian hari diselenggarakan oleh Pe­me­rintah   pengembangan ilmu pengetahuan, ta­
Republik Indonesia.                           len­ta/bakat (sebagai rakhmat Tuhan),
     Sementara berlangsung pemerintahan       dan potensi diri, (c) kemandirian dan
kolonial itu, ada dua tokoh pemuka In­do­     entrepreneurship, (d) etos kerja, serta (e)
nesia sendiri yang merintis suatu sistem
persekolahan tersendiri, yang secara teknis   	 Periksa entri “Taman Siswa” dalam Ensiklope­
bersifat modern seperti sekolah-sekolah         di Umum untuk Pelajar, dengan pemimpin re-
                                                daksi Prof.Dr. Fuad Hassan, penerbit Ichtiar
yang diperkenalkan oleh Belanda, namun          Baru van Hoeve, Jakarta 2005. Jilid 10, hala-
dalam semangat dan isi pelajaran sangat         man 5.


                                Vol. VI/No. 4/Desember 2011
akhlak mulia (sebagai pengejawantahan             masi untuk memburu ketertinggalan bang­
dari agama, etika, dan estetika). Beberapa       sa dalam kemajuan ilmu pengetahuan dan
ungkapan yang bermuatan falsafah                  perkembangan global. Dari ’Paradigma
pen­didikan dari tokoh ini antara lain            Pendidikan Nasional dalam UU Nomor
adalah: “Jangan minta buah mangga ke­             20’ dapat dicatat beberapa butir sebagai
pada pohon rambutan, tapi jadikanlah              be­rikut ini:
setiap pohon menghasilkan buah yang               a.	 Desentralisasi menggantikan paradig­
manis”; “Salah satu alat besar yang bisa               ma sentralisasi, sehingga pendidikan
mengubah keadaan kita dan menolong                     menjadi tanggung jawab bersama
mengejar ketinggalan-ketinggalan adalah                pe­merintah        pusat,  daerah   dan
pendidikan yang bersifat aktif positif dan             ma­sya­rakat.
belajar menurut bakat”; “Barang siapa yang        b.	 Dengan desentralisasi ini, tang­gung­
mengeluh, ia kalah”; “Bangsa Indonesia tak             jawab pengelolaan sistem pendidikan
dapat tidak akan mendapat manfaat yang                 nasional tetap berada di tangan men­
sangat besar apabila juga berpikir kritis dan          teri pendidikan nasional, dan dalam
logis”; “Pelajaran pekerjaan tangan tidak              hal ini pemerintah pusat menentukan
hanya mengenai ketrampilan saja, banyak                kebijakan nasional dan standar na­sio­
lagi sangkutannya dengan perkembangan                  nal pendidikan untuk menjamin mutu
jiwa si pelajar”, “Jadilah engkau, menjadi             pendidikan nasional.
engkau”, dan lain-lain. Kutipan-kutipan           c.	 Pengelolaan pendidikan dasar dan me­
itu dapat menggambarkan pendekatannya                  nengah sebagai satuan pendidikan
dalam melaksanakan upaya pendidikan.                   yang berbasis keunggulan lokal, dike­
Dapat dikatakan bahwa Engkoe Mo­ham­                   hendaki di setiap kabupaten dan kota.
mad Sjafei telah lebih dahulu menerapkan          d.	 Sekurang-kurangnya satu satuan pen­
pendekatan pendidikan yang jauh di                     didikan di setiap jenjang pendidikan
kemudian hari dirumuskan orang sebagai                 harus dikembangkan menjadi satuan
“student-centered learning” !                          pendidikan bertaraf internasional,
                                                       un­­tuk         menghadapi    tantangan




“
                                                       glo­­ba­li­sasi.
                                                  e.	 Mengakomodasikan pendidikan jarak
      Jangan minta buah mangga                         jauh dalam sisdiknas di semua jalur,
        kepada pohon rambutan,          “              jenjang, dan jenis pendidikan, yang
      tapi jadikanlah setiap pohon                     ber­fungsi untuk memberi layanan
           menghasilkan buah                           pendidikan kepada kelompok masya­
                                                       rakat yang tidak dapat mengikuti
               yang manis                              pen­didikan secara tatap muka atau
----Engkoe Mohammad Sjafei----                         reguler.
                                                  f.	 Keseimbangan antara peningkatan
                                                       iman dan takwa serta akhlak mulia da­
    Dapat disimpulkan bahwa penye­leng­                lam rangka mencerdaskan kehi­dupan
garaan pendidikan di masa lalu di kawasan              bangsa, tergambar dalam fungsi
Indonesia utamanya terpusat pada jang­                 dan tujuan pendidikan nasional, yai­
kauan pusat-pusat tertentu yang ada                    tu: pendidikan nasional berfungsi
dari zaman ke zaman, yang sudah tentu                  me­ngembangkan kemampuan dan
tidak dirancang semerata seperti sekarang              membentuk watak serta peradaban
ketika Pemerintah Republik Indonesia                   bangsa yang bermartabat dalam rang­
dari waktu ke waktu mengusahakan agar                  ka mencerdaskan kehidupan bang­
penyelenggaraan pendidikan dilaksanakan                sa, dan bertujuan untuk ber­kem­
semerata mungkin untuk semua daerah.                   bangnya potensi peserta didik agar
                                                       menjadi manusia yang beriman dan
2.2 Pendidikan Nasional Dewasa Ini                     bertakwa kepada Tuhan YME, serta
    Paradigma pendidikan nasional sampai               berakhlak mulia, sehat, berilmu, ca­
2010 yang masih berdasarkan pada UU 20/                kap, kreatif, mandiri, dan menjadi
2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,               warga negara yang demokratis serta
adalah pengejawantahan tuntutan refor­                 bertanggungjawab.
                                                  g.	 Pendidikan tinggi merupakan jenjang
	 Periksa bahan tercetak berjudul Institut Ta­
  lenta Indonesia 2020: INS Kayutanam 1926,       	 Ketua panitia kerja DPR RI tahun 1999-2004,
  terbit 2006.                                      Anwar Arifin.


                            Vol. VI/No. 4/Desember 2011
pendidikan setelah pendidikan me­            c.	 Pendidikan untuk semua. Pendidikan,
               nengah, dan mencakup program pen­                minimal pada tingkat pendidikan
               didikan diploma, sarjana, magister, dan          dasar adalah bagian hak asasi manusia
               doktor, yang diselenggarakan dengan              dan hak setiap warga negara. Usaha
               sistem terbuka. Perguruan tinggi                 pemenuhannya harus direncanakan
               dapat berbentuk akademi, politeknik,             dan dijalankan sebaik mungkin. Pe­
               sekolah tinggi, institut atau universitas,       me­nuhan hak untuk mendapatkan
               yang berkewajiban menyelenggarakan               pendidikan dasar yang bermutu me­
               pendidikan, penelitian dan pengabdian            rupakan ukuran keadilan dan pe­
               pada masyarakat, dan dapat menye­                merataan atas hasil pembangunan
               leng­garakan      program      akademik,         dan sekaligus menjadi investasi sum­
               pro­fesi dan/atau vokasi. Perguruan              ber daya manusia yang diperlukan
               tinggi juga dapat memberikan gelar               untuk mendukung keberlangsungan
               akademik, profesi atau vokasi sesuai             pem­bangunan bangsa. Hak untuk men­
               dengan program pendidikan yang                   dapatkan pendidikan dasar seba­gai
               diselenggarakan.                                 pemenuhan hak asasi manusia telah
                                                                menjadi komitmen global. Oleh karena




“
                                                                itu, program pendidikan untuk semua
   Salah satu alat besar yang bisa                              yang inklusif diselenggarakan pada
mengubah keadaan kita dan menolong                              jalur pendidikan formal, nonformal,
                                                                dan informal dengan sistem pen­di­
 mengejar ketinggalan-ketinggalan            “                  dikan terbuka dan demokratis serta
  adalah pendidikan yang bersifat                               berkesetaraan gender agar dapat men­
       aktif positif dan belajar                                jangkau mereka yang berdomisili di
            menurut bakat                                       tempat terpencil, serta mereka yang
                                                                mempunyai kendala ekonomi dan
    ----Engkoe Mohammad Sjafei----                              sosial.
                                                            d.	 Pendidikan untuk Perkembangan, Pe-
                                                                ngembangan, dan/atau Pem­bangunan
               Sementara itu, dalam Renstra Ke­                 Berkelanjutan (PuP3B). Pendidikan
           mendiknas     2010-2014  dikemukakan                 menghasilkan manusia berakhlak mulia
           em­pat paradigma universal yang perlu                yang menjadi rahmat bagi semesta
           diperhatikan, yaitu:                                 alam. Manusia seperti itu memenuhi
                                                                kebutuhannya dengan memperhatikan
           a.	 Pemberdayaan manusia seutuhnya,                  kebutuhan generasi saat ini dan gene­
               merupakan fondasi pendidikan yang                rasi-generasi yang akan datang (ke­
               menyiapkan keberhasilan peserta                  berlanjutan intergenerasional). Para­
               didik sebagai pribadi yang mandiri               digma ini mengajak manusia untuk
               (makhluk individu), elemen sistem                berpikir tentang keberlanjutan planet
               sosial yang saling berinteraksi dan              bumi dan keberlanjutan keseluruhan
               saling mendukung (makhluk so­                    alam semesta. Pendidikan harus me­
               sial) dan sebagai pemimpin bagi                  numbuhkan pemahaman tentang pen­
               terwujudnya kehidupan yang lebih                 tingnya keberlanjutan dan ke­se­im­
               baik di muka bumi (makhluk Tuhan).               bangan ekosistem, yaitu pemahaman
           b.	 Pembelajaran sepanjang hayat ber-                bahwa manusia adalah bagian dari
               pusat pada peserta didik. Pem­belajaran          ekosistem. Pendidikan harus mem­
               merupakan proses yang berlangsung                berikan pemahaman tentang nilai-
               seumur hidup, semenjak lahir sampai              nilai tanggungjawab sosial dan natural
               akhir hayat, yang diselenggarakan                untuk memberikan gambaran pada
               secara terbuka melalui jalur formal,             peserta didik, bahwa mereka adalah
               nonformal, dan informal yang dapat               bagian dari sistem sosial yang harus
               diakses oleh peserta didik setiap                bersinergi dengan manusia lain, dan
               saat, tidak dibatasi oleh usia, tempat           bagian dari sistem alam yang harus
               dan waktu. Pembelajaran dengan sis­              bersinergi dengan alam beserta se­
               tem terbuka diselenggarakan dengan               luruh isinya. Dengan nilai-nilai itu
               fleksibilitas pilihan dan waktu penye­           maka akan muncul pemahaman kritis
               lesaian program lintas satuan dan                tentang lingkungan. l (bersambung)
               jalur pendidikan (multi entry-multi exit
               system)


                                             Vol. VI/No. 4/Desember 2011
Meneguhkan Ulang Peran Kementerian Agama
Sebagai Benteng Kerukunan dan
Penjaga Keutuhan NKRI
Weinata Sairin


  Catatan Awal


  S
      alah satu keunikan dari Negara
      Kesatuan Republik Indonesia
      (NKRI) adalah bahwa bukan
  saja ia memiliki Pancasila yang
  memberi ruang, serta menghargai
  kemajemukan, tetapi juga bahwa
  dalam    struktur    pemerintahan
  negara ada suatu kementerian
  yang secara khusus bertanggung
  jawab dalam mengurus soal-soal
  keagamaan, yaitu Kementerian
  Agama. Kondisi seperti ini, adalah
  kondisi yang spesifik di Indonesia,      dan fungsi yang diembannya. Hal yang
  yang tidak ditemui di negara lain.       amat penting dalam rangka peranan
                                           Kementerian Agama adalah upaya
                                           untuk terus menerus mewujudkan ke­
     Hal ini menyiratkan tekad dan ke­     rukunan antar umat beragama, serta
mauan pemerintah untuk mem­beri­           pengembangan relasi antar lembaga-
kan perhatian serius terhadap pe­          lembaga keagamaan, yang kemudian
ngem­bangan kehidupan keagamaan            secara konkret mewujud antara lain
di Indonesia, sejalan dengan nilai-nilai   melalui pembentukan Wadah Musya­
Pancasila, khususnya sila pertama, dan     warah Antar Umat Beragama (WMAUB)
seiring dengan jiwa serta semangat yang    tanggal 30 Juli 1980.
terkandung dalam UUD Negara RI tahun           Sayang sekali sesudah era Reformasi
1945. Kementerian Agama secara formal      aktivitas WMAUB tidak lagi nampak,
lahir tanggal 3 Januari 1946 melalui Pe­   pa­dahal ada banyak agenda yang ber­
netapan Pemerintah No. 1/S.D. atas         kaitan dengan isu keagamaan yang bisa
usul Perdana Menteri (Kabinet Syahrir      dilakukan oleh WMAUB.
II) dan Badan Pekerja Komite Nasional
Indonesia Pusat.                           Hal-hal Penting dan Mendasar
     Pada awalnya adalah K.H. Abu Dar­        Dalam konteks masyarakat Indonesia
diri, utusan Komite Nasional Indo­         yang majemuk, khususnya dari segi
ne­sia Keresidenan Banyumas dalam          agama, maka peran Kementerian Agama
sidang BP-KNIP di Jakarta tanggal 24-28    menjadi amat penting diwujudkan secara
November 1945 yang mengusulkan agar        kontinu, konsisten dengan berbasis pada
dalam negara RI, urusan agama diurus       Undang-Undang Dasar Negara RI tahun
secara khusus, dan tidak disatukan de­     1945 dan Pancasila. Tanpa bermaksud
ngan Kementerian Pendidikan, dan           melebih-lebihkan, Kementerian Agama
Ke­budayaan. Bertolak dari usul Abu        mestilah menjadi sebuah kementerian
Dardiri itulah kemudian lahir Ke­men­      yang memahami benar pluralitas ke-
terian Agama yang memiliki arti yang       Indonesia-an, yang terus menerus me­
sangat penting dan strategis.                                                        Penulis adalah
                                           ngembangkan kerukunan antarumat ber­
                                                                                     teolog, menulis
     Selama kurun waktu lebih setengah     agama, bahkan mampu menjadi penjaga       tesis S2 Tentang
abad sejak lahirnya, Kementerian Agama     keutuhan Negara Kesatuan Republik         Gerakan
telah memainkan peran yang amat besar      Indonesia (NKRI).                         Pembaruan
dalam kehidupan masyarakat, bangsa            Daya sensitifitas agama, pluralitas    Muhammadiyah,
dan negara, sesuai dengan tugas pokok      agama, kebhinekaan warga masyarakat       anggota BSNP


                        Vol. VI/No. 4/Desember 2011
pada sisi tertentu bisa menjadi potensi         Kerukunan dalam konteks Indonesia
kuat untuk mecabik-cabik dan mencerai-     juga berarti, bahwa di dalam Negara
beraikan keutuhan bangsa dan negara.       Ke­satuan Republik Indonesia, tidak di­
Kementerian Agama seharusnya mem­          kenal wilayah yang terkotak-kotak, ber­
posisikan diri sebagai kementerian         dasarkan suku, agama, ras, golongan, dll,
agama-agama yang berpihak pada ke­         seolah-olah ada wilayah dalam Negara
pentingan semua agama yang ada             Kesatuan Republik Indonesia yang
di Indonesia yang bertindak non­dis­       hanya bisa dihuni oleh satu kelompok
kriminatif dengan mengayomi seluruh        agama dan atau satu kelompok suku
umat bergama di Indonesia.                 saja. Kerukunan yang otentik dan di­
     Dalam upaya mengaktualisasi peran     namis harus ditegaskan tidak perlu
Kementerian Agama yang signifikan          dan tidak akan pernah bias diatur oleh
itu, beberapa hal penting dan mendasar     sebuah ketentuan perundangan yang
harus menjadi agenda Kementerian           bersifat legalistik dan formalistik.
Aga­ma.                                         Menyadari bahwa dimensi misioner/
     Pertama, kerukunan dan kebebasan      dakwah dari agama-agama adalah unsur
beragama. Bangsa kita dalam era glo­       substansial dari setiap agama, maka
bal menghadapi tantangan semakin           kerukunan juga tidak boleh dimengerti
be­sar dan kompleks, yang hanya bisa       sebagai sesuatu yang membatasi aspek
dihadapi dalam semangat persatuan          misioner dari setiap agama. Pembatasan
dan kebersamaan yang mantap. Sebab         aspek misioner dari agama justru bi­sa
itu kerukunan antarumat beragama           diartikan sebagai penghilang/penge­
men­jadi suatu yang sangat penting         bi­rian dakwah/penyebaran agama itu
diwujudkan.                                harus dijaga agar benar-benar men­cer­
     Namun yang perlu digaris bawahi       minkan keluhuran ajaran agama itu
adalah bahwa kerukunan yang kita           sendiri dan tidak dilakukan dengan
kem­­bangkan di masa depan bukanlah        pola-pola negatif (pemaksaan, bujukan,
kerukunan artifisial, yang sekedar di­     rayuan, dan lain-lain) yang justru ber­
buat-buat atau kerukunan yang ber­sifat    tentangan dengan ajaran agama.
verbalistik-semantik (hanya ter­ucap            Kedua, pembangunan rumah iba-
dalam pidato-pidato) tetapi kerukunan      dah dan pelaksanaan peribadahan.
yang benar-benar otentik dan dinamis,      Pengembangan kehidupan beragama di
yang bertolak serta merupakan refleksi     Indonesia tak dapat tidak harus mengacu
dari ajaran agama yang kita anut. Ke­      pada Pancasila dan UUD Negara RI 1945
rukunan yang seperti ini dilandasi ke­     serta konsensus nasional yang dimiliki
sadaran bahwa walaupun kita berbeda        negara kita. Sebagai implementasi dari
dari segi agama, tapi mempunyai tang­      rumusan di atas, maka sudah selayaknya
gung jawab yang sama untuk meng­           warga negara yang menganut berbagai
upayakan kesejahteraan bagi semua          agama di Indonesia tidak mengalami
orang.                                     ham­batan dalam mengekspresikan ke­
     Di negara kita yang memiliki Pan­     be­­basan beragama mereka, tidak meng­
casila sebagai dasar negara, kerukunan     alami kesulitan dalam membangun ru­
antarumat beragama itu harus diu­          mah-rumah ibadah serta memiliki ja­
payakan dan diperkembangkan dalam          minan hukum untuk memeluk agama
konteks konsensus-konsensus nasional       yang mereka yakini.
yang dimiliki bangsa kita, yaitu Pan­           Adanya rumah ibadah dalam suatu
casila, UUD Negara RI 1945, sebagai        wilayah pemukiman yang sebelumnya
dokumen konstitusional negara, yang        tidak pernah ada merupakan konsekuensi
mengikat kita secara nasional. Dengan      logis dari pesatnya pembangunan yang
demikian kerukunan yang harus diu­         mengakibatkan terjadinya mobilitas pen­
payakan adalah kerukunan yang tidak        duduk. Kehadiran rumah ibadah serta
mengurangi atau membatasi melainkan        fasilitas peribadahan di suatu wilayah
justru memperkembangkan kebebasan          ha­rus dimengerti sebagai bagian padu
beragama di Tanah Air kita. Kerukunan      dari komponen pembinaan mental-spi­
harus diwujudkan dalam keseimbangan        ritual, sebab itu pembangunannya harus
yang dinamis, yaitu kebebasan yang tidak   didukung pemerintah dan masyarakat.
merusak kerukunan, dan kerukunan                Peraturan Bersama Menteri Agama
yang tidak mematikan kebebasan.            dan Menteri Dalam Negeri No. 9 dan No.


                              Vol. VI/No. 4/Desember 2011
8 Tahun 2006 ternyata belum memadai         maka harus diupayakan agar publikasi
sebagai acuan dalam rangka mengatur         keagamaan memacu umat memiliki
perizinan pembangunan rumah ibadah.         wawasan keagamaan yang makin luas
    Kegiatan peribadahan seorang warga      dan mendalam, sekaligus wawasan ke­
negara kepada Tuhan sebagai bagian          bangsaan yang kukuh.
dari hak asasinya, tentunya tak bisa di­        Dalam konteks masyarakat Indonesia
hentikan dan atau dilarang, hanya karena    yang majemuk, maka publikasi-publikasi
tempat yang khusus untuk kegiatan ini       yang sifatnya mendiskreditkan sesuatu
belum ada. Pembangunan mesjid, gereja,      agama atau yang bernada menghasut,
pura, wihara sesuai dengan Pancasila        memperuncing hubungan antara umat
semestinya tidak boleh mengalami            beragama seharusnya tidak layak untuk
ke­sulitan, di wilayah manapun di In­       diterbitkan.
donesia, sebab pembangunan tersebut             Kelima, kontribusi agama-aga-
dipahami sebagai sarana pembinaan           ma dalam pembangunan bangsa. Per­
mental-spiritual umat.                      lu peningkatan upaya untuk menge­
    Ketiga, sikap kenegarawanan para        fektifkan wujud nyata sumbangan aga­
penyelenggara negara. Sikap arif para       ma-agama dalam pelaksanaan pem­
penyelenggara negara, khususnya dalam       bangunan bangsa antara lain:
menangani hal-hal yang berhubungan          a.	 Kajian-kajian etis pada isu-isu peren­
dengan kehidupan beragama harus le­             canaan pembangunan, antara lain
bih mewujud justru karena masalah-              arah pembangunan yang manusiawi
masalah agama adalah masalah yang               dalam industrialisasi, termasuk
sangat peka. Sikap arif dan bijaksana itu       pe­ngembangan       kawasan-kawasan
diwujudkan melalui tindakan dan sikap           pemukiman, mobilitas penduduk
yang adil, netral, respek dan pengayom          dan pariwisata, perkembangan tek­
terhadap seluruh warga negara tanpa             no­logi komunikasi.
mempertimbangkan        latar   belakang    b.	 Kajian-kajian etis pada isu-isu kri­
agama mereka.                                   tis dalam proses pembangunan: ke­
    Para penyelenggara negara harus             sen­jangan sosial, kolusi , korupsi,
mem­beri teladan, misalnya dalam                kemajuan teknologi kedokteran, pe­
melak­sanakan doa di depan publik. Dan          langgaran HAM dan sebagainya.
pada waktu acara hari raya nasional,        c.	 Pembentukan satuan tugas antar
kegiatan kenegaraan, doa pada acara-            ke­menterian mengenai isu-isu ak­
acara yang bersifat umum, sebaiknya             tual antara lain: kemerosotan har­
mempertimbangkan dan mengapresiasi              kat kemanusiaan sebagi akibat ken­
umat atau masyarakat yang hadir, yang           dornya moralitas, demoralisasi war­
terdiri dari berbagai latar belakang            ga bangsa, menanggulangi penye­
agama. Pemimpin doa dapat memulai               baran HIV/AIDS, tingginya mobilitas
doa dengan kata-kata sebagai berikut:           penduduk, konflik-konflik dalam
“Sebagai umat beragama kita patut               masyarakat, bahaya narkoba, KB/
bersyukur kepada Tuhan karena karya-            kesehatan reproduksi pengalaman
karyaNya yang besar dalam sejarah               Pancasila     dalam       mehidupan
kehidupan kita, baik sebagai pribadi            seha­ri-hari.
maupun sebagai bangsa. Silakan sau­da­          Keenam, reformasi internal. Dalam
ra-saudara berdoa sesuai dengan agama       rangka perlibatan semua unsur agama-
saudara, saya akan berdoa secara agama      agama dalam Kementerian Agama se­
saya.”                                      hingga peran serta agama-agama da­
    Keempat, publikasi/penerbitan. Se­      lam pembangunan lebih produktif,
lain materi keagamaan dalam bentuk          ma­ka perlu dipikirkan pembaharuan
kaset atau video kaset, yang sangat         struktur Kementerian Agama, dengan
besar pengaruhnya dalam mengarahkan         mempertimbangkan hal-hal berikut:
pola pikir umat, maka bahan-bahan           a.	 Terbukanya fungsi-fungsi yang ber­
bacaan serta berbagai jenis publikasi           sifat umum dalam Kementerian Aga­
selain besar pengaruhnya, juga memiliki         ma, bagi semua ahli dari berbagai
daya jangkau yang sangat luas ke setiap         aga­ma (misal, untuk staf ahli, Se­
daerah dan ke setiap orang. Menyadari           kretariat Jenderal, Inspektorat Jen­
daya jangkau serta pengaruh besar               deral, Biro Hukum dan lain-lain)
yang dimiliki oleh bahan-bahan becaan,      b.	 Pengadaan tenaga-tenaga pembimas


 10                      Vol. VI/No. 4/Desember 2011
agama-agama untuk semua pro­vinsi     bahwa negara melindungi, mengayomi,
                 sangat diperlukan juga pengem­        member dukungan dan kesempatan
                 bangan Direktorat Jenderal Agama.     ser­ta bertindak adil terhadap semua
                 Ketujuh, Wadah Musyawarah An-         aga­ma sehingga semua agama dan ber­
             tar Umat Beragama (WMAUB). Wadah          ke­percayaan terhadap Tuhan Yang Ma­
             ini perlu dihidupkan lagi dan dibentuk    ha Esa mampu secara terus-menerus
             di setiap provinsi, sehingga pemikiran-   dan bersama-sama memberikan lan­
             pemikiran positif konstruktif yang di­    das­an spiritual, moral dan etik bagi
             hasilkan lembaga tersebut di tingkat      pembangunan nasional sebagai penga­
             pusat bisa dapat segera mengalir ke       malan Pancasila.
             dae­rah-daerah. Kementerian Agama me­          Konsekuensi logis bahwa negara ki­
             lalui WMAUB bisa lebih efektif dalam      ta bukan negara agama, maka dengan
             mengembangkan kerukunan. Peran            sen­­dirinya negara sebagai institusi ti­
             WMAUB tidak bisa digantikan oleh FKUB     dak berteologi, pelaksanaan upacara
             yang dibentuk berdasarkan Peraturan       aga­ma, dilakukan oleh penganut agama,
             Bersama Menteri Agama dan Menteri         sesuai dengan ajaran agama masing-
             Dalam Negeri No. 9 dan No. 8 Tahun        masing. Negara tidak bisa menetapkan
             2006.                                     dan atau mengubah hari raya agama,
                 Kedelapan, kesatuan pemahaman         negara bersikap netral terhadap agama.
             tentang hakikat Negara Pancasila.         Negara tidak memposisikan diri sebagai
             Ne­gara Republik Indonesia bukan ne­      institusi yang memberi “pengesahan”
             gara sekuler dan bukan negara agama.      terhadap eksistensi suatu agama.
             Rumusan yang bersifat negasi ini me­
             miliki makna yang amat dalam, tentang     Catatan Akhir
             filosofi kehidupan bernegara dalam            Undang-Undang RI No. 17 Tahun
             konteks Pancasila sebagai dasar negara.   2007 tentang Rencana Pembangunan
             Pemahaman tentang konsepsi kehidupan      Jangka Panjang Nasional tahun 2005-
             bernegara sebagaimana disebut di atas,    2025 memberi penegasan bahwa arah
             mengandung dua aspek mendasar,            pembangunan 20 tahun mendatang di
             yaitu bahwa tidak ada pemisahan yang      bidang agama adalah “memantapkan
             mutlak antara negara dan agama, dan       fungsi dan peran agama sebagai landasan
             bahwa negara tidak mengatur dan atau      moral dan etika dalam pembangunan,
             campur tangan terhadap bidang-bidang      membina akhlak mulia, memupuk etos
             yang menjadi bagian dari tanggung         kerja, menghargai prestasi dan menjadi
             jawab agama.                              kekuatan pendorong guna mencapai




“
                                                       kemajuan dalam pembangunan.
                                                           Disamping itu pembangunan agama
     Pembangunan agama diarahkan                       diarahkan pula untuk meningkatkan
  untuk meningkatkan kerukunan hidup                   kerukunan hidup umat beragama dengan
  umat beragama dengan meningkatkan                    meningkatkan rasa saling percaya dan
rasa saling percaya dan harmonisasi antar              harmonisasi antar kelompok masyarakat
                                                       sehingga tercipta suasana kehidupan
 kelompok masyarakat sehingga tercipta    “            masyarakat yang penuh toleransi, teng­
   suasana kehidupan masyarakat yang                   gang rasa dan harmonis.”
        penuh toleransi, tenggang                          Arah pembangunan agama seba­
            rasa dan harmonis                          gai­mana dirumuskan diatas menjadi
                                                       amat penting dan strategis untuk te­
           ----Weinata Sairin----                      rus menerus menjadi nafas dan be­
                                                       nang merah program dan kegiatan Ke­
                 Aktualisasi dari pernyataan bahwa     menterian Agama. Kementerian Aga­
             negara kita bukan negara sekuler adalah   ma harus mampu menjadi benteng ke­
             bahwa pemerintah bersama-sama rakyat      rukunan dan penjaga keutuhan NKRI.
             berjuang terus untuk melawan segala       Kerjasama sinergis Kementerian Agama
             bentuk pengerdilan serta penggeseran      dengan berbagai Kementerian Lain di
             kehidupan spiritrual yang diakibatkan     Indonesia, termasuk Kementerian Pen­
             oleh pengaruh modernisasi dan glo­bali­   didikan dan Kebudayaan dan berbagai
             sasi. Wujud nyata dari ungkapan bahwa     elemen dalam masyarakat menjadi se­
             negara kita bukan negara agama adalah     suatu yang tak bisa ditawar lagi. l


                                          Vol. VI/No. 4/Desember 2011                      11
Benchmarking Sistem
  Penilaian Pendidikan
  di Inggris


                                                                                                   Djemari
                                                                                                   Mardapi
                                                                                                   menyampaikan
                                                                                                   cendera mata
                                                                                                   dari BSNP
                                                                                                   kepada Ceri
                                                                                                   Morgan di
                                                                                                   Office for
                                                                                                   Standard in
                                                                                                   Education
                                                                                                   (OFSTED).




B
       SNP selalu berusaha meningkatkan           semakmuran. Hingga saat ini sudah ada 160
       tingkat kualitas penyelenggaraan Uji­      negara yang pengu­jiannya ditangani oleh
       an Nasional (UN). Salah satu caranya       CIE. Sebagai badan independen, CIE memiliki
adalah dengan melakukan benchmarking              misi memberikan layanan pendidikan yang
penye­lenggaraan ujian di luar negeri. Un­        bermutu. CIE juga menghasilkan sejumlah tes
tuk kepentingan ini empat anggota BSNP            untuk pengujian.
melakukan kunjungan ke London Inggris                  Lebih lanjut, Djemari mengatakan, di­
dari tanggal 23 sampai dengan 27 Oktober          an­tara jenis tes yang dikembangkan CIE
2011. Mereka adalah Djemari Mardapi, Zaki         adalah tes untuk seleksi masuk perguruan
Baridwan, Mungin Eddy Wibowo, dan Djaali.         tinggi dan tes untuk sertifikat level sekolah
Bagaimana penyelenggaraan ujian di London,        dasar dan sekolah menengah. Selain itu, CIE
apa peran lembaga pengujian, sekolah,             juga memberikan perhatian terhadap proses
dan pemerintah, serta bagaimana menjaga           belajar mengajar (teaching and learning)
kerahasiaan serta kejujuran ujian, berikut ini    dengan melihat hasil tes. “Hasil tes CIE
pengalaman mereka se­ba­gaimana dituturkan        me­rupakan informasi kuantitatif tentang
kepada Bambang Suryadi dari Buletin BSNP.         deskripsi learning dengan melihat kurikulum
    Menurut Djemari Mardapi ada tiga lem­         di sekolah”, ungkap Djemari seraya me­
baga pengujian yang dikunjungi di Lon­don,        nambahkan bahwa tes yang digunakan dalam
yaitu Cambridge International Examination         bentuk pilihan ganda dan uraian pada level
(CIE), Institute of Education (IOE), dan Office   aplikasi.
for Standard in Education (OFSTED). “Tiga              Siapa yang menyusun soal? Soal disusun
lembaga ini sengaja kita pilih karena memiliki    oleh guru yang terlatih dan berpengalaman.
kredibilitas dan pengalaman yang lama dalam       Dalam hal ini, CIE juga memiliki program
penyelenggaraan ujian”, ungkap Djemari            pelatihan penyusunan soal bagi guru-guru.
mengawali kisah perjalanannya.                    Program ini disusun mulai dari se­kolah dasar,
    Hari pertama (24/10/2011), tim BSNP           sekolah menengah, sampai ke pra-universitas,
mengunjugi CIE dan IOE. CIE merupakan badan       termasuk O level dan A level. “Dengan
independen di bawah University of Cambridge       adanya pelatihan seperti ini ditambah dengan
yang melakukan pengujian pa­da level in­          pengalaman dalam penyusunan soal, maka
ternasional, khususnya di ne­gara-negara per­     kualitas tes yang disusun CIE termasuk



 12                        Vol. VI/No. 4/Desember 2011
tinggi”, ucap Djemari sambil menambahkan         kedua, tim BSNP mengunjungi OFSTED
  soal CIE menguji tingkat berpikir tinggi dan     (25/10/2011). OFSTED merupakan lembaga
  pemecahan masalah.                               yang besar di bawah Yang Mulia Ratu Inggris
      Selain itu CIE telah mendapat peng­a­        (Her Majesty) dalam melaksanakan tugas
  kuan internasional melalui program yang          untuk meningkatkan kualitas pendidikan.
  disebut International General Certificate            “Tugas utama lembaga ini (OFSTED)
  Secondary Education (IGCSE). IGCSE ada­          adalah memberik masukan kepada sekolah-
  lah sebuah kualifikasi yang diakui secara        sekolah untuk meningkatkan kualitas se­
  internasional untuk siswa sekolah, biasanya      kolah,    terutama     pada     sekolah-sekolah
  dalam kelompok usia 14-16 tahun. “Jadi sis­      yang kategori rendah. Pegawai lembaga ini
  wa yang memiliki sertificat ini (IGCSE) diakui   diangkat langsung oleh Ratu dan dilindungi
  secara internasional dan dapat me­neruskan       dengan baik secara politik”, ungkap Mungin
  ke perguruan tinggi di Inggris, Amerika          seraya menambahkan anggaran berasal dari
  Serikat, Kanada, Uni Eropa, Timur Tengah,        pemerintah namun tetap melalui per­se­tujuan
  Asia Barat, Selandia Baru, Pakistan, Sri Lanka   parlemen.
  dan di seluruh dunia”, ungkap Djemari.               Tugas lembaga ini, lanjut Mungin, adalah
      Dalam kunjungannya ke IOE, tim BSNP          melakukan inspeksi pada sekolah-sekolah
  diterima oleh Prof. David Scott. Ada enam        untuk menilai kinerja sekolah. Setiap in­
  jenis standar yang dikembangkan oleh IOE.        spek­tor dilengkapi dengan instrumen dan
  Keenam standar tersebut adalah standar           melakukan observasi di kelas untuk me­
  kurikulum, standar strategi dan pendekatan       ngetahui kualitass pembelajaran. Inspek­
  pedagogi, standar asesmen dan evaluasi,          tor mengunjungi sekolah selama lima hari.
  standar individu, standar sekolah, dan sis­tem   Inspektor dipilih oleh guru-guru senior yang
  pendidikan. “Standar merupakan kua­litas         berpengalaman dan yang sukses termasuk
  pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang        kepala sekolah.
  dinyatakan dalam bentuk pernyataan. Standar          Zaki Baridwan anggota rombongan
  ini harus jelas dan disampaikan ke siswa”,       menuturkan kurikulum nasional di­kem­
  ungkap Djemari menirukan pen­jelasan David       bangkan oleh pemerintah melalui pem­
  Scott.                                           bentukan tim penyusun kurikulum. “Setiap
                                                   sekolah menggunakan kurikulum nasional,
                                                   atau bisa juga mengembangkan kurikulum
                                                   sendiri dengan mengacu kepada kurikulum
Pendidikan yang baik ditandai                      nasional”, ungkap Zaki di sela-sela rapat
 dengan penilaian yang baik                        pleno BSNP.
                                                       Terkait dengan penilaian, tambah Zaki
                                                   Baridwan, setiap sekolah dinilai melalui pe­
                                                   nilaian terhadap kinerja guru, kepala se­kolah,
       Dalam pelaksanaan standar tersebut,         dan pelaksanaan proses belajar mengajar di
  tambah Djemari, ada empat elemen kunci           kelas, laboratorium, dan pres­tasi yang dicapai
  yang sangat berpengaruh, yaitu siswa, guru,      siswa.
  kepala sekolah, dan orang tua. “Oleh sebab           Menurut Zaki Baridwan, hasil penilaian
  itu, pemahaman mereka (siswa, guru, kepala       dikatagorikan menjadi tiga, yaitu sekolah
  sekolah, dan orang tua) tentang standar sangat   sangat baik, sekolah baik, dan sekolah ku­
  penting sehingga standar tersebut dapat          rang baik. Fokus penilaian terutama pa­
  dilaksanakan dengan baik”, tegas Djemari.        da sekolah-sekolah yang rendah. Pada se­
       Pendidikan yang baik ditandai dengan        kolah-sekolah katagori baik, penilaian lebih
  penilaian yang baik. Pendidikan pada se­kolah    jarang dilakukan. Penilaian dilakukan pada
  dasar menekankan pada masalah ber­main,          komponen-komponen yang ditengarai ren­
  berkomunikasi, dan mengenal diri, bukan          dah. Misi lembaga ini adalah untuk menjaga
  pada pelajaran. Sedangkan standar penilaian      agar sekolah yang baik tetap baik dan sekolah
  di sekolah dasar mencakup penge­tahuan           yang kurang baik menjadi baik.
  dan keterampilan. Level standar yang diukur          Sebagai implikasi yang bisa diterapkan
  adalah analisis, sintesis, dan penyelesaian      di Indonesia adalah melalui tim akreditasi
  masalah. “Standar me­nen­tukan apa yang          dan pengawas sekolah. Hal yang perlu di­
  harus diketahui dan mampu dilakukan oleh         perhatikan adalah kemampuan pengawas,
  anak”, ungkap Djemari.                           ko­mitmen, dan kejujuran pengawas se­kolah.
       Secara terpisah Mungin Eddy Wibowo          Selain itu perlu kerja dinergis antara tim BAN-
  anggota rombongan menuturkan pada hari           SM dan pengawas sekolah. l


                                         Vol. VI/No. 4/Desember 2011                        13
Berita BSNP*




                                                                                                           Menteri Pendidikan
                                                                                                           danKebudayaan
                                                                                                           Mohammad Nuh
                                                                                                           dan Djemari
                                                                                                           Mardapi Anggota
                                                                                                           BSNP memberikan
                                                                                                           penjelasan kepada
                                                                                                           wartawan seusai
                                                                                                           peluncuran
 MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN                                                                         penyelenggaraan
                                                                                                           Ujian Nasional
     LUNCURKAN UN TAHUN 2012                                                                               2012 di Jakarta
                                                                                                           (30/11/2011)


U     jian Nasional atau UN tahun 2012 tetap akan
      diselenggarakan untuk jenjang pen­didikan
dasar dan menengah dengan kriteria kelulusan yang
                                                          sanaan UN energi dan pikiran kita akan banyak ter­
                                                          serap. “Pada saat pelaksanaan su­paya mengacu ke­
                                                          pada rambu-rambu penye­lenggaraan UN yang telah
sama pada tahun 2011. Yaitu kriteria kelulusan yang       kita susun baik dalam bentuk Peraturan Menteri Pen­
menggabungkan an­tara nilai sekolah/madrasah de­          didikan dan Kebudayaan maupun Prosedur Ope­ra­sio­
ngan nilai UN dengan bobot 40% dan 60%. Sekarang          nal Standar (POS) UN” ungkap Muhammad Nuh.
                                                                               ,




                                                          “
UN tidak perlu diperdebatkan. Sebaliknya, sekarang
saat­­nya untuk bersatu dan bekerja keras, mu­lai dari
                                                             Harus dipastikan soal UN itu aman
jajaran Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
sampai ke sekolah/madrasah, de­mi mensukseskan              dan rahasia dengan merinci titik-titik
penyelenggaraan UN tahun 2012.                            rawan yang mengarah kepada kelemahan                       “
      Demikian arahan Menteri Pendidikan dan Ke­            kerahasiaan dan keamanan soal UN.
bu­dayaan (Mendikbud) ketika meluncurkan pe­
nye­lenggaraan UN tahun 2012 di Jakarta, Rabu                Percuma UN dilaksanakan dengan
(30/11/2011). Hadir dalam acara ini ang­gota Badan            biaya tinggi kalau soalnya bocor
Standar Nasional Pendidikan (BSNP), para Kepala
Dinas Pendidikan Provinsi, Rek­tor Perguruan Tinggi                 ----Mendikbud Mohammad Nuh----
Negeri, Kepala Lem­baga Penjaminan Mutu Pendidikan
(LPMP), dan para undangan lainnya.                              Terkait dengan penggandaan naskah so­al UN,
      Lebih lanjut Mendikbud mengungkapkan, ada           Muhammad Nuh mengatakan bahwa mulai tahun 2012
beberapa indikator untuk mengukur ke­suksesan             penggandaan naskah soal UN akan dilakukan secara
penyelenggaraan UN. Pertama, ke­­terjaminan dari          sentralisasi. “Tahun yang lalu penggandaan naskah
sisi keamanan tentang ke­rahasiaan soal Un. “Harus        soal diserakan ke masing-masing penyelenggara UN
dipastikan soal UN itu aman dan rahasia dengan            ting­kat provinsi, tetapi pada tahun 2012 pencetakan
merinci titik-titik rawan yang mengarah kepada            naskah soal UN akan disentralisasikan” ungkap Men­
                                                                                                 ,
kelemahan kerahasiaan dan keamanan soal UN. Per­          dikbud dengan memberikan alasan se­makin banyak
cuma UN dilaksanakan dengan biaya tinggi kalau            jumlah percetakan, semakin su­sah melakukan penga­
soalnya bocor” ungkap Mendikbud sambil me­nam­
                ,                                         wasannya.
bahkan kerahasiaan dan keamanan itu ibarat setali               Sementara itu, Djemari Mardapi Ketua Penye­leng­
mata uang.                                                gara UN Tingkat Pusat dalam la­po­rannya mengatakan
      Kedua, distribusi soal yang harus tepat dari sisi   BSNP telah melakukan persiapan-persiapan untuk
waktu dan tetap dari sisi jumlah. “Jangan sampai ter­     penyelenggaraan UN.“BSNP telah menyiapkan konsep
jadi, ujian dilaksanakan hari ini tetapi soal baru da­    Per­men­dikbud tentang kriteria kelulusan dari satuan
tang besuk. Atau soal datang tepat waktu tetapi           pendidikan dan penyelenggaraan UN, POS UN, kisi-
jumlahnya tidak sesuai dengan jumlah peserta UN”      ,   kisi soal UN, dan buku saku tanya ja­wab tentang UN
pesan Mendikbud yang menekankan kelancaran dis­           se­bagai bahan sosialisasi ke daerah-daerah” ungkap
                                                                                                       ,
tribusi soal.                                                                                                      * Bambang
                                                          Djemari Mardapi.
                                                                                                                   Suryadi
      Ketiga, saat pelaksanaan UN. Pada saat pelak­             Dalam hal penjadwalan, tambah Djemari


 14                            Vol. VI/No. 4/Desember 2011
Berita BSNP
              Mardapi, BSNP telah berkoordinasi dengan pihak Ke­    dan untuk SMP/MTs dan SMPLB pengumuman pa­ling
              men­terian Agama terkait dengan hari libur nasional   lambat tanggal 2 Juni 2012” tambah Djemari Mardapi.
                                                                                                ,
              dan keagamaan. “Jadwal pe­laksanaan UN disusun             Penyelenggaraan UN merupakan ke­pen­tingan
              dengan menyesuaikan hari libur nasional dan libur     bersama, oleh karena itu diperlukan kerjasama dari
              keagamaan se­hingga peserta didik bisa mengikuti UN   semua pihak. Dalam hal ini, BSNP memberikan se­
              de­ngan tenang, aman, dan nyaman” ungkap Djemari
                                                 ,                  bagian wewenangnya kepada perguruan tinggi ne­
              sambil menyebutkan untuk UN SMA/MA, SMALB dan         geri untuk melakukan penga­wasan pelaksanaan UN
              SMK dimulai dari tanggal 16 sampai dengan 19 April    dan pemindaian lembar jawaban UN untuk SMA/MA,
              2012 dan UN SMP/MTs, SMPLB dimulai dari tanggal       dan SMK.
              23 sampai dengan 26 April 2012, dan UN SD/MI dan           Secara terpisah, Weinata Sairin ang­gota BSNP
              SDLB dimulai dari tanggal 7 sampai dengan 9 Mei       menjelaskan pentingnya me­me­­gang prinsip-prinsip
              2012.                                                 kejujuran, kera­ha­siaan, keamanan, dan ke­lancaran
                   Pengumuman kelulusan peserta didik dari sa­      da­lam penye­leng­garaan UN. “Kita perlu menge­
              tu­an pendidikan dilakukan oleh masing-masing se­     depankan prinsip JURAHMANCAR yaitu JUJUR,
              ko­lah/madrasah. “Untuk SMA/MA, SMALB, dan SMK        RAHASIA, AMAN, dan LANCAR” ungkap Weinata
                                                                                                     ,
              pengumuman paling lambat tanggal 26 Juni 2012         Sairin dalam rapat pleno BSNP. l


                                KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA
                                 JALIN KERJASAMA DENGAN BSNP
              B   ertempat di ruang sidang BSNP, pada hari
                  Selasa (8/11/2011) telah berlangsung pe­nan­da­
              tangan Nota Kesepahaman atau Me­mo­randum of
                                                                    pem­binaan dokter dan dokter gigi yang menjalankan
                                                                    praktik kedokteran dalam rangka meningkatkan mu­
                                                                    tu pelayanan medis” ungkap Menaldi Rasmin yang
                                                                                         ,
              Understanding (MoU) antara Konsil Kedokteran In­      di­dam­pingi 8 orang dari jajaran pengurus KKI yang
              donesia (KKI) dan Badan Standar Nasional Pendidikan   meliputi Wakil Ketua, Sekretaris, Ketua Divisi Pem­
              (BSNP). Pihak KKI diwakili oleh Menaldi Rasmin        binaan Konsil Kedokteran Gigi, Bagian Pendidikan,
              Ketua KKI dan pihak BSNP diwakili oleh M. Aman        dan Bagian Hukum.
              Wirakartakusumah Ketua BSNP dengan di­sak­sikan            Menurut Menaldi Rasmin,KKI bertugas melakukan
              oleh anggota BSNP dan jajaran pengurus KKI.           registrasi dokter dan dokter gigi. Mengesahkan stan­
                   Menaldi Rasmin dalam sambutannya me­nyam­        dar pendidikan profesi dok­ter dan dokter gigi. Mela­
              paikan terimakasih kepada BSNP yang te­lah bersedia   kukan pembinaan ter­hadap penyelenggaraan praktik
              melakukan penandatanganan nota kesepahaman.           kedokteran yang dilaksanakan bersama lembaga
              “Ini merupakan kesempatan yang sangat berarti         terkait sesuai dengan fungsi masing-masing.
              dan bermakna bagi KKI dalam pengembangan pro­              Terkait dengan standar pendidikan kedok­teran,
              gram ke depan” ung­kap Menaldi Rasmin seraya me­
                              ,                                     KKI mengeluarkan standar kedokteran yang telah di­
              nambahkan bahwa pelindung KKI adalah Farid Anfasa     terapkan dalam standar kuri­ku­lum kedokteran. “Ini
              Moeloek anggota BSNP yang pernah me­mim­pin KKI       se­mua dimaksudkan un­tuk pengamanan bagi peng­
              periode pertama.                                      guna profesi ke­dokteran” ungkap Menaldi.
                                                                                             ,
                   KKI merupakan suatu badan otonom, man­diri,           KKI memiliki wewenang menyetujui dan meno­
              nonstruktural dan bersifat independen, yang ber­      lak permohonan registrasi dokter dan dokter gigi.
              tang­gung jawab kepada Presiden RI. “ KKI memiliki    Me­ner­bitkan dan mencabut surat tanda registrasi.
              fungsi pengaturan, pengesahan, penetapan serta        Me­ngesahkan standar kompetensi. Melakukan peng­




  Menaldi Rasmin
          Ketua KKI
    (berbaju batik)
      dan M. Aman
Wirakartakusumah
Ketua BSNP saling
     menyerahkan
    dokumen nota
     kesepahaman
         yang telah
   ditandatangani
dengan disaksikan
      oleh anggota
              BSNP


                                                         Vol. VI/No. 4/Desember 2011                               15
Berita BSNP
uji­an terhadap per­syaratan registrasi dokter dan       dar Pen­didikan Profesi Kedokteran/Kedokteran Gigi
dokter gi­gi. Mengesahkan penerapan cabang ilmu ke­      juga mengakomodasi Standar Pendidikan Na­sional
dokteran dan kedokteran gigi. Melakukan pembinaan        yang ditetapkan oleh BSNP. Ketiga, untuk terbangunnya
bersama terhadap dokter dan dokter gigi mengenai         kemandirian KKI dalam melakanakan tugas dan
pelaksanaan etika pro­fesi yang ditetapkan oleh          wewenangnya, KKI dan BSNP sepaham untuk saling
organisasi profesi. Melakukan pencatatan terhadap        mendukung, mendorong, dan bekerja sama.
dokter dan dokter gigi yang dikenakan sanksi oleh or­          Ketua BSNP, M. Aman Wirakartakusumah me­
ganisasi profesi atau perangkatnya karena melanggar      nyam­but baik penandatanganan nota ke­sepahaman
ketentuan etika profesi.                                 ini. “Dengan adanya kerjasama ini meningkatkan
      Isi nota kesepahaman mencakup tiga poin pen­       rasa percaya diri anggota BSNP” ungkap Aman sera­
                                                                                           ,
ting. Pertama, penetapan dan pengesahan Standar          ya menambahka tugas BSNP beragam, mulai dari
Pen­didikan Profesi Kedokteran/Ke­do­teran Gigi dan      pengembangan standar sampai dengan penye­leng­
termasuk di dalamnya Stan­dar Kompetensi Lulusan         garan ujian nasional dan seleksi buku teks pelajaran.
merupakan tugas dan wewenang KKI dalam proses                  Melalui kerjasama ini, lanjut Aman, akan mem­
pengesahannya sesuai dengan ketentuan Pasal 7, Pasal     perkaya dan meningkatkan kiprah dan ke­beradaan
8, dan Pasal 26 Undang-Undang Nomor 29 Ta­hun 2004       BSNP dalam meningkatkan mutu pendidikan nasional.
tentang Praktik Ke­dokteran. Kedua, pe­nyusunan Stan­    Semoga harapan ini da­pat terwujud. Amin. l



    UJI PUBLIK DRAF STANDAR SARANA DAN PRASARANA
          PROGRAM PASCASARJANA DAN PROFESI
                                                                                                         Peserta uji publik
                                                                                                         menelaah draf
                                                                                                         standar sarana
                                                                                                         dan prasarana
                                                                                                         pendidikan
                                                                                                         tinggi program
                                                                                                         pascasarjana dan
                                                                                                         profesi sebelum
                                                                                                         melakukan
                                                                                                         diskusi kelompok
                                                                                                         yang didampingi
                                                                                                         oleh tim ahli
                                                                                                         pengembangan
                                                                                                         standar sarana
                                                                                                         dan pasarana


K    egiatan uji publik draf standar sarana dan pra­
     sarana pendidikan tinggi program pasca­sarjana
dan profesi dilaksanakan di Ja­karta dari tanggal 13
                                                         dan membentuk watak serta peradaban bangsa
                                                         yang bermartabat. Standar Nasional Pendidikan di­
                                                         sempurnakan secara terencana, terarah, dan ber­ke­
sampai dengan 15 November 2011 dan diikuti oleh          lanjutan sesuai dengan tuntutan perubahan kehi­
49 undangan/reviewer, 18 tim ahli, dan 6 anggota         dupan lokal, nasional, dan global.
BSNP. Kegiatan uji publik ini merupakan kegiatan ke-           Terkait dengan standar sarana dan pra­sarana
8 dari sembilan rangkaian penyusunan draf standar.       pendidikan tinggi, pada tahun 2009 BSNP telah me­
Undangan terdiri atas akademisi dari berbagai            nyusun standar sarana dan prasarana untuk program
perguruan tinggi negeri dan swasta, BAN-PT, Direk­       sarjana dan pada tahun 2010 BSNP mengembangkan
torat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pen­        standar sarana dan prasarana program vokasi. Pada
di­dikan dan Kebu­da­yaan, Direktorat Jenderal Pen­      tahun 2011 BSNP mengembangkan standar sarana
didikan Is­lam Kementerian Agama, Direktur Program       dan prasarana program pascasarjana dan profesi.
Pas­casarjana, Kepala Kopertis, dan Asosiasi Profesi.    “De­ngan demikian BSNP telah mengembangkan
      Edy Tri Baskoro anggota BSNP sekaligus seba­       se­luruh standar sarana dan prasarana pendidikan
gai koordinator kegiatan dalam sam­but­annya me­         tinggi” ungkap Edy seraya menambahkan kegiatan
                                                                 ,
nyampaikan bahwa Standar Nasional Pendidikan             pada tahun 2012 akan difokuskan pada pemantauan
berfungsi sebagai dasar dalam perencanaan, pelak­        standar.
sanaan, dan pengawasan pendidikan dalam rangka                 Dalam pelaksanaannya, hari pertama uji publik
mewujudkan pen­didikan nasional yang bermutu.            diawali dengan pemaparan Standar Nasional Pen­
      Standar Nasional Pendidikan, lanjut Edy Tri Bas­   di­dikan oleh Edy Tri Baskoro de­ngan tujuan untuk
koro, bertujuan menjamin mutu pendidik­an nasional       menyamakan persepsi dan pemahaman tentang
da­lam rangka mencerdaskan ke­hidupan bangsa             stan­dar nasional pen­didikan. Berikutnya adalah


 16                            Vol. VI/No. 4/Desember 2011
Berita BSNP
               pemaparan tentang draf standar sarana dan prasara­   draf tersebut mudah dipahami atau tidak. Sedangkan
               na pendidikan tinggi program pascasarjana dan pro­   dari aspek kesesuaiannya, apakah draf tersebut terlalu
               fesi yang disampaikan oleh Paramita Atmodiwirjo.     tinggi, sesuai, atau kurang sesuai untuk program
               Usai kedua pemaparan tersebut, dilakukan pan­        pascasarjana dan profesi.
               dangan umum dari para undangan.                           Usai diskusi kelompok, diadakan pleno dimana
                    Pada hari berikutnya, undangan dibagi men­      setiap ketua kelompok menyampaikan hasil diskusi
               jadi empat kelompok, yaitu kelompok bidang ilmu      dalam bentuk catatan dan re­komendasi untuk
               kedokteran dan kesehatan, MIPA serta geografi;       mendapatkan tanggapan dan masukan dari seluruh
               kelompok bidang teknik, komputer dan pertanian;      undangan. Secara umum, menurut peserta uji
               kelompok ilmu-ilmu sosial dan kependidikan;          pub­lik, draf standar tersebut mudah dimengerti
               dan kelompok humaniora, seni dan desain, serta       dan telah sesuai dengan kondisi di lapangan dan
               keagamaan. Di masing-masing kelompok ada tim         pengembangan ke depan dengan beberapa catatan
               ahli yang mendampingi para undangan. Sementara       yang bersifat redaksional dan substansial.
               acara diskusi di­pim­pin oleh ketua dengan dibantu        Perlu dicatat, bahwa rekomendasi pleno tersebut
               oleh se­orang sekretaris yang dipilih oleh anggota   merupakan masukan yang akan di­bahas lebih
               kelompok. Melalui diskusi kelompok inilah para       lanjut oleh tim ahli bersama BSNP untuk melakukan
               undangan memberikan masukan, saran, dan usulan       perbaikan dan pe­nyem­purnaan draf standar pada
               untuk perbaikan draf yang terkait dengan aspek       kegiatan berikutnya, yaitu finalisasi draf standar
               keterbacaan dan kesesuaian draf standar tersebut.    yang diselenggarakan tanggal 18 sampai dengan 20
               Dari segi keterbacaan yang ditelaah adalah apakah    November 2011 di Jakarta. l


                BSNP BAHAS 10 INSTRUMEN AKREDITASI BAN PNF
               B     SNP memenuhi permintaan BAN PNF untuk
                     memberi pertimbangan secara akademik
               ter­­hadap sepuluh instrumen akreditasi BAN
                                                                    dari anggota BSNP”ucap ketua tim pe­ngembangan
                                                                                       ,
                                                                    instrumen akreditasi BAN PNF. Selanjutnya, draf
                                                                    tersebut akan direkomendasikan kepada Menteri
               PNF melalui rapat Pleno BSNP di Jakarta, Selasa      Pendidikan Kebudayaan untuk ditetapkan menjadi
               (1/11/2011). Sepuluh instrumen tersebut adalah       Peraturan Menteri.
               Pro­gram Administrasi dan Manajemen, Program              Menurut Mungin Eddy Wibowo anggota
               Seni Tari, Program Bordir, Program Ekspor Impor,     BSNP, akreditasi pendidikan nonformal berfungsi
               Program Aritmetika, Program Aritmetika, Program      untuk pembinaan lembaga kursus, bukan untuk
               Penyiaran/Broadcasting, Program Perpajakan, Pro­     menghakimi. “Dalam melakukan akreditasi nanti
               gram Perbankan, dan Program Tour dan Travel.         jangan sampai salah tujuan. Tujuan akreditasi ini
                      Dalam menelaah instrumen akreditasi yang      adalah untuk pembinaan bukan untuk menghakimi
               diusulkan BAN PNF, BSNP mengacu kepada stan­         lembaga pendidikan nonformal” ungkap Mungin.
                                                                                                    ,
               dar pendidikan nonformal yang telah dikem­                Sementara itu Richardus Eko Indrajit Sekretaris
               bang­kan BSNP. “Dalam hal instrumen yang di­kem­     BSNP mengatakan tujuan pendidikan non formal
               bangkan belum memiliki standar, maka perlu           adalah untuk memberikan akses pendidikan se­
               se­gera dibuatkan standar” ungkap M. Aman
                                             ,                      luas-luasnya kepada warga masyarakat dan un­
               Wirakartakusumah Ketua BSNP.                         tuk meneruskan pendidikan. Dengan adanya akre­
                      Berdasarkan masukan dan tanggapan dari        ditasi, maka paradigmanya dirubah menjadi akses
               ang­gota BSNP, tim pengembang instrumen akre­­       kepada pendidikan yang bermutu dan melanjutkan
               ditasi BAN PNF akan melakukan perbaikan dan          pendidikan yang bermutu pula (access to quality
               penyempurnaan draf instrumen. “Tim akan mem­         education and continuing quality education). l
               perbaiki draf instrumen ini sesuai dengan masukan




Anggota BAN PNFI
mempresentasikan
   draf instrumen
         akreditasi
      pendidikan
   nonformal dan
 informal di BSNP



                                                         Vol. VI/No. 4/Desember 2011                                17
Lensa BSNP




   Farid Anfasa Moeloek (duduk tengah) anggota
BSNP dan koordinator kegiatan Evaluasi Pendidikan
Tinggi Berdasarkan Paradigma Pendidikan Nasional
 berpose bersama anggota tim ahli di kantor BSNP.




                                                                Hafid Abbas Guru Besar UNJ (kiri) didampingi M.
                                                                 Aman Wirakartakusumah Ketua BSNP (kanan)
                                                               memberikan pandangannya tentang Ujian Nasional
                                                                       kepada anggota BSNP di Jakarta.




 Bambang Suryadi (kanan) membacakan naskah
  nota kesepahaman antara Konsil Kedokteran
   Indonesia (KKI) dan BSNP sesaat menjelang
 penandatangan nota kesepahaman tersebut di
                   kantor BSNP.




                                                      Bahrul Hayat Sekretaris Jenderal Kementerian Agama (kiri)
                                                     didampingi M. Aman Wirakartakusumah Ketua BSNP (kanan)
                                                        menyampaikan pandangannya tentang latar belakang
                                                    penyusunan Sistem Pendidikan Nasional dan implementasinya
                                                                  kepada anggota BSNP di Jakarta.


18                         Vol. VI/No. 4/Desember 2011
Lensa BSNP




Perwakilan dari Direktorat Jenderal
Bimas Kristen Kementerian Agama
   beraudiensi dengan anggota
 BSNP untuk membahas tentang
   ujian akhir sekolah di sekolah
        keagamaan Kristen.




                                                                        Anggota BSNP dan tim ahli pengembangan
                                                                         standar sarana dan prasarana pendidikan
                                                                          tinggi program pascasarjana dan profesi
                                                                          berpose bersama setelah menyelesaikan
                                                                        seluruh rangkaian kegiatan pengembangan
                                                                                   standar di kantor BSNP




   Mansyur Ramly (lajur depan berdasi,
  mantan Kepala Balitbang Kementerian
  Pendidikan dan Kebudayaan) bersama
anggota BSNP periode pertama dan kedua
   dalam acara halal bi halal dan malam
          keakraban di Jakarta




                                          Staf profesional, staf keuangan, dan staf sekretariat BSNP mengekspresikan
                                             rasa syukur dan kegembiraan mereka melalui photo bersama setelah
                                                   dalam acara halal bi halal dan malam keakraban di Jakarta


                                                   Vol. VI/No. 4/Desember 2011                                19
Lensa BSNP




                                                                        Anggota BSNP dan Konsil Kedokteran
                                                                      Indonesia (KKI) berpose bersama setelah
                                                                      penandatanganan nota kesepahaman di
                                                                                    kantor BSNP.




 Delegasi BSNP diterima oleh Duta Besar
Indonesia untuk Inggris. Dari kiri ke kanan,
 Mungin Eddy Wibowo, Djaali, Duta Besar
Indonesia untuk Inggris, Djemari Mardapi,
           dan Zaki Baridwan.




                                                  Dari kiri ke kanan, Imam Tholhah, Djemari Mardapi, M. Aman
                                               Wirakartakusumah, dan Amin Haidari dalam pembahasan tentang
                                               Ujian Akhir Sekolah Berstandar Nasional (UASBN) untuk madrasah.

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Kelas 02 sd_pendidikan_agama_islam_dan_budi_pekerti_siswa
Kelas 02 sd_pendidikan_agama_islam_dan_budi_pekerti_siswaKelas 02 sd_pendidikan_agama_islam_dan_budi_pekerti_siswa
Kelas 02 sd_pendidikan_agama_islam_dan_budi_pekerti_siswa
Hum_May10
 
Dskp pendidikan muzik tahun 4
Dskp pendidikan muzik tahun 4Dskp pendidikan muzik tahun 4
Dskp pendidikan muzik tahun 4
skstpaul
 
13 permendikbud-nomor-81a-tahun-2013-tentang-implementasi-kurikulum
13 permendikbud-nomor-81a-tahun-2013-tentang-implementasi-kurikulum13 permendikbud-nomor-81a-tahun-2013-tentang-implementasi-kurikulum
13 permendikbud-nomor-81a-tahun-2013-tentang-implementasi-kurikulum
Budiman Afandi
 
Salinan permendikbud nomor 81 a tahun 2013 tentang implementasi kurikulum g...
Salinan   permendikbud nomor 81 a tahun 2013 tentang implementasi kurikulum g...Salinan   permendikbud nomor 81 a tahun 2013 tentang implementasi kurikulum g...
Salinan permendikbud nomor 81 a tahun 2013 tentang implementasi kurikulum g...
Amrizal Ahmad
 

Was ist angesagt? (13)

Hakikat PKn
Hakikat PKnHakikat PKn
Hakikat PKn
 
Permendiknas 22 06 ttg standar isi
Permendiknas 22 06 ttg standar isiPermendiknas 22 06 ttg standar isi
Permendiknas 22 06 ttg standar isi
 
Kelas 02 sd_pendidikan_agama_islam_dan_budi_pekerti_siswa
Kelas 02 sd_pendidikan_agama_islam_dan_budi_pekerti_siswaKelas 02 sd_pendidikan_agama_islam_dan_budi_pekerti_siswa
Kelas 02 sd_pendidikan_agama_islam_dan_budi_pekerti_siswa
 
[3] silabus pai
[3] silabus pai[3] silabus pai
[3] silabus pai
 
06. akidah akhlak viii_mts_2019
06. akidah akhlak viii_mts_201906. akidah akhlak viii_mts_2019
06. akidah akhlak viii_mts_2019
 
Draf ruu dikti versi 22 februari 2012 untuk uji publik ok nz
Draf ruu dikti versi  22 februari 2012 untuk uji publik ok nzDraf ruu dikti versi  22 februari 2012 untuk uji publik ok nz
Draf ruu dikti versi 22 februari 2012 untuk uji publik ok nz
 
02 silabus pp kn smp_20012017-ok
02 silabus pp kn smp_20012017-ok02 silabus pp kn smp_20012017-ok
02 silabus pp kn smp_20012017-ok
 
Permendikbud 81 a 2013-impl. kur
Permendikbud 81 a 2013-impl. kurPermendikbud 81 a 2013-impl. kur
Permendikbud 81 a 2013-impl. kur
 
Dskp pendidikan muzik tahun 4
Dskp pendidikan muzik tahun 4Dskp pendidikan muzik tahun 4
Dskp pendidikan muzik tahun 4
 
13 permendikbud-nomor-81a-tahun-2013-tentang-implementasi-kurikulum
13 permendikbud-nomor-81a-tahun-2013-tentang-implementasi-kurikulum13 permendikbud-nomor-81a-tahun-2013-tentang-implementasi-kurikulum
13 permendikbud-nomor-81a-tahun-2013-tentang-implementasi-kurikulum
 
Salinan permendikbud nomor 81 a tahun 2013 tentang implementasi kurikulum g...
Salinan   permendikbud nomor 81 a tahun 2013 tentang implementasi kurikulum g...Salinan   permendikbud nomor 81 a tahun 2013 tentang implementasi kurikulum g...
Salinan permendikbud nomor 81 a tahun 2013 tentang implementasi kurikulum g...
 
Buku Modul Kuliah Pancasila
Buku Modul Kuliah PancasilaBuku Modul Kuliah Pancasila
Buku Modul Kuliah Pancasila
 
Silabus pkn awal asisten
Silabus pkn awal asistenSilabus pkn awal asisten
Silabus pkn awal asisten
 

Ähnlich wie Buletin BSNP Edisi 4 2011

Materi Ajar Mata Kuliah Pendidikan Pancasila
Materi Ajar Mata Kuliah Pendidikan PancasilaMateri Ajar Mata Kuliah Pendidikan Pancasila
Materi Ajar Mata Kuliah Pendidikan Pancasila
Reguler B Akuntansi
 
Buku modul-kuliah-pancasila
Buku modul-kuliah-pancasilaBuku modul-kuliah-pancasila
Buku modul-kuliah-pancasila
nisa_cp
 
Rancangan penataan empat mapel
Rancangan penataan empat mapelRancangan penataan empat mapel
Rancangan penataan empat mapel
Suaidin -Dompu
 
Rancangan penataan empat mapel
Rancangan penataan empat mapelRancangan penataan empat mapel
Rancangan penataan empat mapel
Suaidin -Dompu
 
Rancangan penataan empat mapel
Rancangan penataan empat mapelRancangan penataan empat mapel
Rancangan penataan empat mapel
Suaidin -Dompu
 
Buku modul-kuliah-pancasila
Buku modul-kuliah-pancasilaBuku modul-kuliah-pancasila
Buku modul-kuliah-pancasila
ethe5
 
Implementasi Pendidikan Berbasis Unesco
Implementasi Pendidikan Berbasis UnescoImplementasi Pendidikan Berbasis Unesco
Implementasi Pendidikan Berbasis Unesco
randiramlan
 

Ähnlich wie Buletin BSNP Edisi 4 2011 (20)

Buletin BSNP Edisi 3 - 2011
Buletin BSNP Edisi 3 - 2011Buletin BSNP Edisi 3 - 2011
Buletin BSNP Edisi 3 - 2011
 
Buletin BNSP Edisi 2 Th 2012
Buletin BNSP Edisi 2 Th 2012Buletin BNSP Edisi 2 Th 2012
Buletin BNSP Edisi 2 Th 2012
 
Observasi media pembelajaran di SMPN3 Genteng Banyuwangi
Observasi media pembelajaran di SMPN3 Genteng BanyuwangiObservasi media pembelajaran di SMPN3 Genteng Banyuwangi
Observasi media pembelajaran di SMPN3 Genteng Banyuwangi
 
Materi Ajar Mata Kuliah Pendidikan Pancasila
Materi Ajar Mata Kuliah Pendidikan PancasilaMateri Ajar Mata Kuliah Pendidikan Pancasila
Materi Ajar Mata Kuliah Pendidikan Pancasila
 
Materi Ajar Mata Kuliah Pendidikan Pancasila
Materi Ajar Mata Kuliah Pendidikan PancasilaMateri Ajar Mata Kuliah Pendidikan Pancasila
Materi Ajar Mata Kuliah Pendidikan Pancasila
 
Modul Pendidikan Kependudukan Untuk Mahasiswa
Modul Pendidikan Kependudukan Untuk MahasiswaModul Pendidikan Kependudukan Untuk Mahasiswa
Modul Pendidikan Kependudukan Untuk Mahasiswa
 
Buku modul-kuliah-pancasila
Buku modul-kuliah-pancasilaBuku modul-kuliah-pancasila
Buku modul-kuliah-pancasila
 
Rancangan penataan empat mapel
Rancangan penataan empat mapelRancangan penataan empat mapel
Rancangan penataan empat mapel
 
Rancangan penataan empat mapel
Rancangan penataan empat mapelRancangan penataan empat mapel
Rancangan penataan empat mapel
 
Rancangan penataan empat mapel
Rancangan penataan empat mapelRancangan penataan empat mapel
Rancangan penataan empat mapel
 
ips SD.word
ips SD.wordips SD.word
ips SD.word
 
Modul pendidikan pancasila
Modul pendidikan pancasilaModul pendidikan pancasila
Modul pendidikan pancasila
 
MATERI TAMBAHAN MATA KULIAH PANCASILA
MATERI TAMBAHAN MATA KULIAH PANCASILAMATERI TAMBAHAN MATA KULIAH PANCASILA
MATERI TAMBAHAN MATA KULIAH PANCASILA
 
Modul kuliah pancasila dikti 2013
Modul kuliah pancasila dikti 2013Modul kuliah pancasila dikti 2013
Modul kuliah pancasila dikti 2013
 
Modul Pancasila Belmawa Dikti
Modul Pancasila Belmawa DiktiModul Pancasila Belmawa Dikti
Modul Pancasila Belmawa Dikti
 
Makalah kondisi pendidikan di indonesia
Makalah kondisi pendidikan di indonesiaMakalah kondisi pendidikan di indonesia
Makalah kondisi pendidikan di indonesia
 
Makalah kondisi pendidikan di indonesia
Makalah kondisi pendidikan di indonesiaMakalah kondisi pendidikan di indonesia
Makalah kondisi pendidikan di indonesia
 
Buku modul-kuliah-pancasila
Buku modul-kuliah-pancasilaBuku modul-kuliah-pancasila
Buku modul-kuliah-pancasila
 
Implementasi Pendidikan Berbasis Unesco
Implementasi Pendidikan Berbasis UnescoImplementasi Pendidikan Berbasis Unesco
Implementasi Pendidikan Berbasis Unesco
 
Kelas 07 smp_ppkn_siswa
Kelas 07 smp_ppkn_siswaKelas 07 smp_ppkn_siswa
Kelas 07 smp_ppkn_siswa
 

Mehr von Guru Online

Buku Kerja Pengawas Sekolah
Buku Kerja Pengawas SekolahBuku Kerja Pengawas Sekolah
Buku Kerja Pengawas Sekolah
Guru Online
 

Mehr von Guru Online (20)

Kerangka Kerja Implementasi Kurikulum
Kerangka Kerja Implementasi KurikulumKerangka Kerja Implementasi Kurikulum
Kerangka Kerja Implementasi Kurikulum
 
Konsep Pembelajaran Tematik
Konsep Pembelajaran TematikKonsep Pembelajaran Tematik
Konsep Pembelajaran Tematik
 
BAHAN AJAR TRAINING OF TRAINER (ToT ) IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013
BAHAN AJAR TRAINING OF TRAINER (ToT ) IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013BAHAN AJAR TRAINING OF TRAINER (ToT ) IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013
BAHAN AJAR TRAINING OF TRAINER (ToT ) IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013
 
Juknis Program beasiswa S2 Bagi Guru SMP th 2013
Juknis Program beasiswa S2 Bagi Guru SMP th 2013Juknis Program beasiswa S2 Bagi Guru SMP th 2013
Juknis Program beasiswa S2 Bagi Guru SMP th 2013
 
Menelusuri Orchad Road- Menghitung Kehebatan Singapura
Menelusuri Orchad Road- Menghitung Kehebatan SingapuraMenelusuri Orchad Road- Menghitung Kehebatan Singapura
Menelusuri Orchad Road- Menghitung Kehebatan Singapura
 
Buku Kerja Pengawas Sekolah
Buku Kerja Pengawas SekolahBuku Kerja Pengawas Sekolah
Buku Kerja Pengawas Sekolah
 
Pedoman implementasi kurikulum 2013 final
Pedoman implementasi kurikulum 2013 finalPedoman implementasi kurikulum 2013 final
Pedoman implementasi kurikulum 2013 final
 
English Across the Curriculum
English Across the CurriculumEnglish Across the Curriculum
English Across the Curriculum
 
Jumpa pers-kemdikbud-akhir-tahun-2012
Jumpa pers-kemdikbud-akhir-tahun-2012Jumpa pers-kemdikbud-akhir-tahun-2012
Jumpa pers-kemdikbud-akhir-tahun-2012
 
Buletin BNSP Edisi 4 Th 2012
Buletin BNSP Edisi 4 Th 2012Buletin BNSP Edisi 4 Th 2012
Buletin BNSP Edisi 4 Th 2012
 
Buletin BNSP Edisi 3 Th 2012
Buletin BNSP Edisi 3 Th 2012Buletin BNSP Edisi 3 Th 2012
Buletin BNSP Edisi 3 Th 2012
 
Buletin BNSP Edisi 1 Th 2012
Buletin BNSP Edisi 1 Th 2012Buletin BNSP Edisi 1 Th 2012
Buletin BNSP Edisi 1 Th 2012
 
Sambutan Mendikbud Hari Guru Nasional 2012
Sambutan Mendikbud Hari Guru Nasional 2012Sambutan Mendikbud Hari Guru Nasional 2012
Sambutan Mendikbud Hari Guru Nasional 2012
 
Pengembangan Kurikulum 2013
Pengembangan Kurikulum 2013Pengembangan Kurikulum 2013
Pengembangan Kurikulum 2013
 
Sumberdaya Manusia Andalan Masyarakat Madani_slide
Sumberdaya Manusia Andalan Masyarakat Madani_slideSumberdaya Manusia Andalan Masyarakat Madani_slide
Sumberdaya Manusia Andalan Masyarakat Madani_slide
 
Sumberdaya Manusia Andalan Masyarakat Madani
Sumberdaya Manusia Andalan Masyarakat MadaniSumberdaya Manusia Andalan Masyarakat Madani
Sumberdaya Manusia Andalan Masyarakat Madani
 
PERAN BAHASA IBU DALAM MEMBANGUN KEBUDAYAAN DERAH
PERAN BAHASA IBU DALAM MEMBANGUN KEBUDAYAAN DERAHPERAN BAHASA IBU DALAM MEMBANGUN KEBUDAYAAN DERAH
PERAN BAHASA IBU DALAM MEMBANGUN KEBUDAYAAN DERAH
 
KODE ETIK GURU INDONESIA
KODE ETIK GURU INDONESIAKODE ETIK GURU INDONESIA
KODE ETIK GURU INDONESIA
 
Konsep Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal (PBKL) di SMA
Konsep Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal (PBKL) di SMAKonsep Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal (PBKL) di SMA
Konsep Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal (PBKL) di SMA
 
Pendidikan Remaja dari Sudut Pandang Psikologi Islami
Pendidikan Remaja dari Sudut Pandang Psikologi Islami Pendidikan Remaja dari Sudut Pandang Psikologi Islami
Pendidikan Remaja dari Sudut Pandang Psikologi Islami
 

Kürzlich hochgeladen

PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxPPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
MaskuratulMunawaroh
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
nabilafarahdiba95
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
novibernadina
 

Kürzlich hochgeladen (20)

MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
 
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptxPPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
 
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxPPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
 
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
 
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANTUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
 

Buletin BSNP Edisi 4 2011

  • 1.
  • 2. Pengantar Redaksi Pembaca yang budiman. Alhamdulillah, menjelang akhir tahun 2011 ini, Buletin BSNP edisi keempat dapat terbit dan hadir Penanggungjawab di tangan pembaca sesuai dengan waktu yang direncanakan. Moehammad Aman Wirakartakusumah Pada edisi ini kami memaparkan tiga artikel utama, yaitu artikel Pemimpin Redaksi tentang Paradigma Pendidikan Nasional Abad XXI (bagian Edy Tri Baskoro kedua), Meneguhkan Ulang Peran Kementerian Agama Sebagai Benteng Kerukunan dan Penjaga Keutuhan NKRI oleh Weinata Redaksi Eksekutif Sairin, dan laporan hasil benchmarking sistem penilaian di Inggris Weinata Sairin oleh anggota BSNP. Selain itu edisi ini juga memuat peluncuran Richardus Eko Indrajit penyelenggaraan UN tahun pelajaran 2011/2012 oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, perkembangan penyusunan Dewan Redaksi standar pendidikan nasional dan kegiatan BSNP lainnya. Edisi Djaali keempat ini juga dilengkapi dengan kegiatan BSNP dalam bentuk Djemari Mardapi gambar/lensa kegiatan selama tiga bulan terakhir. Last but not Farid Anfasa Moeloek Furqon least, Selamat Tahun Baru 2012. Semoga tahun ini lebih baik dari Gunawan Indrayanto tahun-tahun sebelumnya. Selamat membaca. Jamaris Jamna Johannes Gunawan Mungin Eddy Wibowo Teuku Ramli Zakaria Daftar Isi Zaki Baridwan Paradigma Pendidikan Nasional Abad XXI Redaksi Pelaksana 3-7 (Bagian II) Bambang Suryadi Meneguhkan Ulang Peran Kementerian Sekretaris Redaksi 8-11 Agama sebagai Benteng Kerukunan dan Ning Karningsih Penjaga Keutuhan NKRI. Benchmarking Sistem Penilaian Reporter Gaguk Margono 12-13 Pendidikan di Inggris Kaharuddin Arafah Keuangan 14-17 Berita BSNP: Neneng Tresnaningsih - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Rosmalina Luncurkan UN Tahun 2012 - Konsil Kedokteran Indonesia Jalin Kerjasama Distribusi/Sirkulasi dengan BSNP Nurul Najmah Djuandi - Uji Publik Draf Standar Sarana dan Prasarana Reyman Aryo Program Pascasarjana dan Profesi Ibar Warsita - BSNP Bahas 10 Instrumen Akreditasi BAN Alamat: PNF BADAN STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN 18-20 Lensa BSNP Gedung D Lantai 2, Mandikdasmen Jl. RS. Fatmawati, Cipete Keterangan Gambar Cover Jakarta Selatan Telp. (021) 7668590 Fax. (021) 7668591 Anggota BSNP, tim ahli, dan peserta uji publik draf standar sarana dan prasarana pendidikan tinggi program pascasarjana dan profesi [atas]. Email: info@bsnp-indonesia.org Illah Sailah Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan DIKTI (kiri) dan Website: http://www.bsnp-indonesia.org M. Aman Wirakartakusumah Ketua BSNP (kanan) dalam pembahasan draf standar sarana prasarana pendidikan tinggi [bawah]. Vol. VI/No. 4/Desember 2011
  • 3. PARADIGMA PENDIDIKAN NASIONAL ABAD XXI (Bagian II) rakat-masyarakat tradisional, baik da­ BAB II: PENDIDIKAN NASIONAL lam keterkaitannya dengan berbagai ke­ budayaan etnik maupun dengan berbagai S etelah pada bab terdahulu dijelaskan kon­ sistem pemerintahan tradisional yang sep-konsep dasar mengenai pe­ngertian pen­ dalam banyak hal juga sedikit-banyak terkait dengan etnisitas. didikan, falsafah pen­didikan, dan pa­ra­digma Data etnografi dari berbagai suku pendidikan, da­lam bab II ini akan diberikan bangsa menyebutkan betapa tugas pen­­ gambaran umum mengenai keadaan pendidikan didikan itu dikenali, meski tidak selalu nasional di Indonesia. Bab ini akan dimulai dengan diwadahi dalam suatu organisasi sosial suatu paparan ringkas mengenai “pendidikan di tertentu, namun tugas pelaksana pen­ Indonesia di masa lalu”, yang merupakan sua­ didikan itu diamanatkan oleh kebudayaan tu latar mengenai bekal pengalaman bangsa yang bersangkutan. Pada suatu suku sebelum kemudian ‘membangun’ suatu sistem bangsa tertentu di Papua misalnya, adalah pendidikan nasional. Setelah bagian “bekal dari tugas ibu untuk memberi pelajaran masa lalu” itu menyusul sub-sub bab tentang pertama dalam hal berburu dan meramu keadaan dewasa ini, di mana bahasan dipusatkan di hutan kepada anaknya. pada beberapa aspek penting dalam bangunan Berbagai ritus peralihan (rites de pendidikan nasional itu, yang meliputi: (1) aspek pas­sage) dari suatu status ke status se­ geo-demografi yang berkenaan dengan bentang lanjutnya dalam rute kehidupan setiap wilayah serta komposisi penduduk, yang keduanya orang biasanya dilaksanakan oleh tokoh dipaparkan beserta varian-varian kondisi di tertentu yang bertugas memimpin ritus peralihan itu. Tidak jarang ritus itu dalamnya, beserta kemungkinan penga­ruhnya didahului oleh suatu proses pendidikan terhadap upaya pendidikan; ke­mu­dian, (2) aspek tertentu pula. Dalam hasil-hasil kajian kategorisasi jenis dan penyelenggara pendidikan, Antropologi dikenal adanya apa yang serta dalam sub-bab terakhir dipaparkan, sub- disebut sebagai man’s house sebagai bab (3) mengenai sistem dan substansi perangkat tempat/rumah untuk mempersiapkan legal yang melandasi penyelenggaraan Pendidikan pe­muda-pemuda yang beranjak dewasa, Nasional itu. di mana dilakukan berbagai upaya pendidikan dan pelatihan guna memenuhi kebutuhan untuk peralihan status itu. Pelaksanaan pendidikanpada masa 2.1. Pendidikan di Indonesia Masa Lalu prasejarah tak mungkin dapat diketahui Masa lalu sebelum abad XXI dalam dari data primer, karena sifat data pra­ hal pendidikan untuk Indonesia dapat sejarah yang tak disertai data tertulis. Di dibagi secara urutan waktu kurang lebih zaman yang berikutnya, yaitu zaman se­ sebagai berikut: (a) zaman pra-kolonial jarah, yang untuk Indonesia diawali dengan yang lebih rinci dapat dibagi ke dalam masa Hindu-Buddha dan kemudian masa masa prasejarah dan masa sejarah, (b) Islam, berkat adanya data tertulis dari zaman kolonial ketika sistem pendidikan zaman itu sedikit banyak dapat diketahui ‘modern’ dari Eropa diperkenalkan, dan (c) Bahwa penataan institusional tersebut bisa ti- zaman kemerdekaan RI yang berlangsung dak sepenuhnya mewakili etnisitas diconto- hingga sekarang, sebelum dan sesudah hkan oleh tata sosial di masa Majapahit, di mana meski dapat dipastikan bahwa raja be- abad XXI. serta keluarganya beserta sebagian terbesar Di luar sistem persekolahan ‘modern’ rakyatnya adalah penyandang etnisitas Jawa, seperti yang semula diperkenalkan oleh namun jelas-jelas dalam berbagai prasas- kolonialis Belanda, terdapat berbagai ‘in­­ ti yang dikeluarkan di masa itu disebutkan adanya golongan penduduk yang non-Jawa, stitusi’ pendidikan dalam lingkup masya­­ yang juga dilindungi oleh kerajaan. Vol. VI/No. 4/Desember 2011
  • 4. bagaimana pendidikan dilaksanakan atau keistimewaan dalam penguasaan pem­ diatur di masa-masa itu. buatan benda-benda logam itu diberi se­ Di masa Hindu-Buddha, dari data macam otonomi, seperti pada sîma ka- prasasti maupun sastra, dapat diketahui juru-guśaly-an. Pada semua institusi tentang adanya institusi pendidikan penguasaan teknologi tertentu itu terdapat keagamaan yang mandiri di luar istana kegiatan pendidikan dan pelatihan di da­ raja, yang letaknya sering di daerah pe­ lamnya. Dapat diperkirakan bahwa cara gunungan, disebut dengan nama-nama pen­didikan yang dilaksanakan adalah se­ seperti kadewagurwan dan patapãn. Da­ macam proses pemagangan. Di antara lam karya-karya sastra sezaman dice­ golongan profesi yang ada dan disebutkan ritakan bahwa tempat-tempat pendidikan dalam sumber-sumber tertulis masa ini itu merangkap asrama, dan seringkali adalah ahli bangunan (umum, rumah) yang disantuni dan dikunjungi juga oleh ke­ disebut undahagi, dan ahli pembuat kapal luarga raja. Istilah kadewagurwan me­ yang disebut undahagi lañcang. Berbagai nya­takan bahwa tokoh utama yang men­ macam profesi yang diakui berbeda-beda jadi sumber ilmu dalam institusi itu di­ di masa Hindu-Buddha itu membutuhkan sebut dewaguru, yang menyiratkan mak­ institusi pendidikannya tersendiri. na “seorang guru yang mempunyai kua­ Suatu fakta yang perlu disebutkan lifikasi spiritual tinggi”. Adapun patapãn mengenai masa Hindu-Buddha ini adalah berarti “tempat bertapa”, yaitu tempat adanya inisiatif di Indonesia untuk me­ mengolah kemampuan spiritual melalui nyelenggarakan suatu pendidikan ke­aga­ pengendalian fisik dan mental, yang juga maan yang berjangkauan antar­bangsa dan mempunyai guru atau pelatih. Lingkungan antarnegara. Pendidikan agama Buddha belajar dan pelatihan spiritual itu pulalah diselenggarakan oleh kerajaan Sriwijaya yang sering disebut dengan istilah man­ di pulau Sumatera yang dahulu disebut dala, yang mempunyai arti harfiah “ling­kar­ Suwarnadwîpa atau Suwarnabhûmi. Fa an (berstruktur)”, yang tentunya terpusat Hien (abad ke-5 M.) dan Hiuen Tsang kepada sang guru. (abad ke-7 M.) adalah dua musafir Cina Dapat disimpulkan dari sejumlah da­ yang memberikan catatan bahwa mereka ta itu bahwa pada masa Hindu-Buddha lebih dahulu belajar tentang Buddhisme di tersebut, di Jawa khususnya, terdapat Sriwijaya sebelum meneruskan perjalanan ‘spe­sialisasi’ pendidikan keagamaan, yang untuk belajar lebih lanjut di pusat studi dilaksanakan dalam suatu institusi ter­ agama Buddha di Nalanda di daerah pisah dari keraton, namun juga disantuni Bengal, India. oleh pemerintahan kerajaan. Ada kalanya Tradisi mengenai institusi-institusi calon atau keluarga raja pun dididik di seperti patapãn dan kadewagurwan dari dalam institusi seperti itu untuk jangka masa Hindu-Buddha tersebut di atas itu­ waktu tertentu. Namun perlu pula di­per­ lah yang kiranya berlanjut ke zaman Is­ hitungkan bahwa di samping institusi pen­ lam yang menyusul dan kemudian di­ didikan spiritual-keagamaan itu istana kenal sebagai pêsantrèn. Secara struk­ sendiri melakukan pelatihan-pelatihan tur organisasi sosial keberadaannya ber­ in­ternal, artinya untuk warganya sendiri, lanjut, namun isi ajarannya berubah, dari dalam bidang-bidang yang lebih bersifat substansi Hindu-Buddha ke Islam. Tak ‘keduniawian’, misalnya dalam seni sastra jarang para kyai pemimpin pesantren- dan seni musik (Poerbatjaraka). pesantren itu membina hubungan dengan Karya-karya sastra masa Majapahit pusat-pusat pengetahuan Islam di luar akhir juga mengungkapkan betapa seorang negeri, terutama negeri Arab, dan mungkin putra raja juga perlu melatih keunggulannya juga Persia dan Turki. untuk penguasaan pengungkapan seni Pada zaman berikutnya, yaitu zaman yang menyiratkan bahwa itu semua adalah penjajahan Belanda terdapat upaya-upaya bagian dari pendidikan pribadi demi citra pendirian dan pelaksanaan lembaga-lem­ keberadaban. Hal lain yang patut diberi perhatian Istilah ini berarti “tempat santri”, dan kata ada­lah adanya kelompok-kelompok so­ “santri” diperkirakan berasal dari šāstri, yai- sial dengan kemahiran-kemahiran khu­ tu “(siswa) yang mempelajari šāstra”, yaitu kitab-kitab yang berisi pengetahuan, yang sus melalui pelembagaan pelatihan pro­ dapat dikhususkan pada bidang-bidang ter- fe­sionalnya masing-masing (misalnya: tentu, seperti ilmu memahat, ilmu pemerin- pande mãs, pande wesi, pande tambaga). tahan, ilmu pementasan tari dan teater, bah- kan ilmu bercinta. Ada kalanya suatu desa yang mempunyai Vol. VI/No. 4/Desember 2011
  • 5. baga pendidikan tertentu sebagai berikut. berjiwa ketimuran dengan membawa cita- Oleh pemerintahan kolonial pada waktu cita kemandirian bangsa. Tokoh pertama itu masalah pendidikan dianggap penting adalah R.M. Soewardi Soerjaningrat, atau sehingga dimasukkan dalam Undang- lebih dikenal sebagai Ki Hajar Dewantara Un­dang Tahun 1848, dan dianggarkan (1889-1959), yang mendirikan perguruan 25.000 gulden untuk sektor pendidikan. Taman Siswa pada tanggal 3 Juli 1922 di Pada tahun 1851 didirikan sekolah “dok­ Yogyakarta. Lengkapnya nama perguruan ter Jawa” untuk melatih tenaga kaum itu adalah “Nationaal Onderwijs Instituut pri­bumi menjadi “mantri cacar” guna Taman Siswa”. Sebagai tokoh pergerakan mengatasi penyakit cacar yang mewabah. nasional, Ki Hajar Dewantara tidak ragu Pada tahun 1851 itu juga dibuka dua mencantumkan kata “nationaal” pada na­ kweekschool untuk melatih guru bantu ma perguruannya, dan dengan itu yang bagi sekolah-sekolah modern sistem ba­ di­maksudkannya kenasionalan Indonesia rat. Pembukaan lembaga-lembaga pen­ yang bersatu untuk mengupayakan ke­ didikan itu, sebagaimana dikatakan oleh merdekaan bangsa dari belenggu pen­ seorang tokoh Belanda, adalah untuk jajahan. Falsafah pendidikan yang di­kem­ “membentengi Belanda dari vulcano Islam”. bangkannya bertolak dari penekanan Pada tahun 1867 pemerintah kolonial kepada pembentukan kemandirian da­ membentuk departemen sendiri untuk lam hubungan yang berkomunikasi ha­ masalah pendidikan, yaitu yang disebut ngat antara guru dan murid. Falsafah Departeman Pendidikan, Agama, dan pen­didikannya yang terkenal yang diung­ Industri. Dari pengaturan itu tumbuhlah kapkan dalam bahasa Jawa kuno berbunyi: sekitar 300 sekolah pribumi di Jawa dan “ing ngarsa sung tuladha, ing madya ma­ sekitar 400 di luar Jawa. ngun karsa, tut wuri handayani”, sebagai Pada tahun 1902 di Batavia dibuka pedoman perilaku bagi guru yang artinya: sekolah kedokteran yang dinamakan “di depan memberi teladan, di tengah School tot Opleiding voor Indische Artsen menyemangati, dan mengiringkan dari (STOVIA) dan pada tahun 1913 di Sura­ belakang sambil memberi kekuatan”. baya didirikan pula sekolah sejenis yang To­­koh ini mendorong diberikannya ju­ dinamakan Nederlandsch Indische Artsen ga bahan-bahan ajar yang digali dari ke­ School (NIAS). Pada tahun 1927 STOVIA budayaan setempat, sehingga dapat di­ ditingkatkan menjadi pendidikan tinggi, katakan bahwa kiprahnya dalam penye­ dengan nama Geneeskundige Hogeschool. lenggaraan pendidikan itu adalah juga Ini menjadi cikal-bakal Fakultas Ke­dok­ merupakan suatu gerakan budaya. Tercatat teran Universitas Indonesia. Kemudian bahwa pada tahun 1942 terdapat 199 di­dirikan pula Rechtskundige Hogeschool sekolah cabang Taman Siswa yang tersebar yang menjadi cikal-bakal Fakultas Hukum di beberapa daerah, terutama di pulau- Universitas Indonesia, kemudian juga pulau Jawa, Bali, Sumatra, Kalimantan, Faculteit der Letteren en Wijsbegeerte Sulawesi, dan Maluku, yang pada waktu yang menjadi cikal-bakal Fakultas Sastra itu mempunyai sekitar 650 orang guru. (kemudian Fakultas Ilmu Pengetahuan Empat tahun kemudian tokoh pen­di­ Budaya) Universitas Indonesia. Technische dikan terkemuka lain yang perlu disebut Hogeschool yang didirikan pada tahun adalah Engkoe Mohammad Sjafei yang pada 1920 di Bandung merupakan cikal-bakal 31 Oktober 1926 mendirikan “Perguruan Institut Teknologi Bandung, sedangkan Ruang Pendidik INS Kayutanam” di suatu Landbouwkundige Fakulteit merupakan desa kecil bernama Kayutanam di Su­ cikal-bakal Institut Pertanian Bogor. Bes­ matra Barat. Ada lima garapan utama tuurs Academie yang didirikan tahun yang dikembangkan oleh perguruan ter­ 1930-an kemudian menjadi Institut Pe­ sebut, yaitu: (a) kemerdekaan berpikir merintahan Dalam Negeri yang di ke­mu­ (dalam bentuk inovasi/kreativitas), (b) dian hari diselenggarakan oleh Pe­me­rintah pengembangan ilmu pengetahuan, ta­ Republik Indonesia. len­ta/bakat (sebagai rakhmat Tuhan), Sementara berlangsung pemerintahan dan potensi diri, (c) kemandirian dan kolonial itu, ada dua tokoh pemuka In­do­ entrepreneurship, (d) etos kerja, serta (e) nesia sendiri yang merintis suatu sistem persekolahan tersendiri, yang secara teknis Periksa entri “Taman Siswa” dalam Ensiklope­ bersifat modern seperti sekolah-sekolah di Umum untuk Pelajar, dengan pemimpin re- daksi Prof.Dr. Fuad Hassan, penerbit Ichtiar yang diperkenalkan oleh Belanda, namun Baru van Hoeve, Jakarta 2005. Jilid 10, hala- dalam semangat dan isi pelajaran sangat man 5. Vol. VI/No. 4/Desember 2011
  • 6. akhlak mulia (sebagai pengejawantahan masi untuk memburu ketertinggalan bang­ dari agama, etika, dan estetika). Beberapa sa dalam kemajuan ilmu pengetahuan dan ungkapan yang bermuatan falsafah perkembangan global. Dari ’Paradigma pen­didikan dari tokoh ini antara lain Pendidikan Nasional dalam UU Nomor adalah: “Jangan minta buah mangga ke­ 20’ dapat dicatat beberapa butir sebagai pada pohon rambutan, tapi jadikanlah be­rikut ini: setiap pohon menghasilkan buah yang a. Desentralisasi menggantikan paradig­ manis”; “Salah satu alat besar yang bisa ma sentralisasi, sehingga pendidikan mengubah keadaan kita dan menolong menjadi tanggung jawab bersama mengejar ketinggalan-ketinggalan adalah pe­merintah pusat, daerah dan pendidikan yang bersifat aktif positif dan ma­sya­rakat. belajar menurut bakat”; “Barang siapa yang b. Dengan desentralisasi ini, tang­gung­ mengeluh, ia kalah”; “Bangsa Indonesia tak jawab pengelolaan sistem pendidikan dapat tidak akan mendapat manfaat yang nasional tetap berada di tangan men­ sangat besar apabila juga berpikir kritis dan teri pendidikan nasional, dan dalam logis”; “Pelajaran pekerjaan tangan tidak hal ini pemerintah pusat menentukan hanya mengenai ketrampilan saja, banyak kebijakan nasional dan standar na­sio­ lagi sangkutannya dengan perkembangan nal pendidikan untuk menjamin mutu jiwa si pelajar”, “Jadilah engkau, menjadi pendidikan nasional. engkau”, dan lain-lain. Kutipan-kutipan c. Pengelolaan pendidikan dasar dan me­ itu dapat menggambarkan pendekatannya nengah sebagai satuan pendidikan dalam melaksanakan upaya pendidikan. yang berbasis keunggulan lokal, dike­ Dapat dikatakan bahwa Engkoe Mo­ham­ hendaki di setiap kabupaten dan kota. mad Sjafei telah lebih dahulu menerapkan d. Sekurang-kurangnya satu satuan pen­ pendekatan pendidikan yang jauh di didikan di setiap jenjang pendidikan kemudian hari dirumuskan orang sebagai harus dikembangkan menjadi satuan “student-centered learning” ! pendidikan bertaraf internasional, un­­tuk menghadapi tantangan “ glo­­ba­li­sasi. e. Mengakomodasikan pendidikan jarak Jangan minta buah mangga jauh dalam sisdiknas di semua jalur, kepada pohon rambutan, “ jenjang, dan jenis pendidikan, yang tapi jadikanlah setiap pohon ber­fungsi untuk memberi layanan menghasilkan buah pendidikan kepada kelompok masya­ rakat yang tidak dapat mengikuti yang manis pen­didikan secara tatap muka atau ----Engkoe Mohammad Sjafei---- reguler. f. Keseimbangan antara peningkatan iman dan takwa serta akhlak mulia da­ Dapat disimpulkan bahwa penye­leng­ lam rangka mencerdaskan kehi­dupan garaan pendidikan di masa lalu di kawasan bangsa, tergambar dalam fungsi Indonesia utamanya terpusat pada jang­ dan tujuan pendidikan nasional, yai­ kauan pusat-pusat tertentu yang ada tu: pendidikan nasional berfungsi dari zaman ke zaman, yang sudah tentu me­ngembangkan kemampuan dan tidak dirancang semerata seperti sekarang membentuk watak serta peradaban ketika Pemerintah Republik Indonesia bangsa yang bermartabat dalam rang­ dari waktu ke waktu mengusahakan agar ka mencerdaskan kehidupan bang­ penyelenggaraan pendidikan dilaksanakan sa, dan bertujuan untuk ber­kem­ semerata mungkin untuk semua daerah. bangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan 2.2 Pendidikan Nasional Dewasa Ini bertakwa kepada Tuhan YME, serta Paradigma pendidikan nasional sampai berakhlak mulia, sehat, berilmu, ca­ 2010 yang masih berdasarkan pada UU 20/ kap, kreatif, mandiri, dan menjadi 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, warga negara yang demokratis serta adalah pengejawantahan tuntutan refor­ bertanggungjawab. g. Pendidikan tinggi merupakan jenjang Periksa bahan tercetak berjudul Institut Ta­ lenta Indonesia 2020: INS Kayutanam 1926, Ketua panitia kerja DPR RI tahun 1999-2004, terbit 2006. Anwar Arifin. Vol. VI/No. 4/Desember 2011
  • 7. pendidikan setelah pendidikan me­ c. Pendidikan untuk semua. Pendidikan, nengah, dan mencakup program pen­ minimal pada tingkat pendidikan didikan diploma, sarjana, magister, dan dasar adalah bagian hak asasi manusia doktor, yang diselenggarakan dengan dan hak setiap warga negara. Usaha sistem terbuka. Perguruan tinggi pemenuhannya harus direncanakan dapat berbentuk akademi, politeknik, dan dijalankan sebaik mungkin. Pe­ sekolah tinggi, institut atau universitas, me­nuhan hak untuk mendapatkan yang berkewajiban menyelenggarakan pendidikan dasar yang bermutu me­ pendidikan, penelitian dan pengabdian rupakan ukuran keadilan dan pe­ pada masyarakat, dan dapat menye­ merataan atas hasil pembangunan leng­garakan program akademik, dan sekaligus menjadi investasi sum­ pro­fesi dan/atau vokasi. Perguruan ber daya manusia yang diperlukan tinggi juga dapat memberikan gelar untuk mendukung keberlangsungan akademik, profesi atau vokasi sesuai pem­bangunan bangsa. Hak untuk men­ dengan program pendidikan yang dapatkan pendidikan dasar seba­gai diselenggarakan. pemenuhan hak asasi manusia telah menjadi komitmen global. Oleh karena “ itu, program pendidikan untuk semua Salah satu alat besar yang bisa yang inklusif diselenggarakan pada mengubah keadaan kita dan menolong jalur pendidikan formal, nonformal, dan informal dengan sistem pen­di­ mengejar ketinggalan-ketinggalan “ dikan terbuka dan demokratis serta adalah pendidikan yang bersifat berkesetaraan gender agar dapat men­ aktif positif dan belajar jangkau mereka yang berdomisili di menurut bakat tempat terpencil, serta mereka yang mempunyai kendala ekonomi dan ----Engkoe Mohammad Sjafei---- sosial. d. Pendidikan untuk Perkembangan, Pe- ngembangan, dan/atau Pem­bangunan Sementara itu, dalam Renstra Ke­ Berkelanjutan (PuP3B). Pendidikan mendiknas 2010-2014 dikemukakan menghasilkan manusia berakhlak mulia em­pat paradigma universal yang perlu yang menjadi rahmat bagi semesta diperhatikan, yaitu: alam. Manusia seperti itu memenuhi kebutuhannya dengan memperhatikan a. Pemberdayaan manusia seutuhnya, kebutuhan generasi saat ini dan gene­ merupakan fondasi pendidikan yang rasi-generasi yang akan datang (ke­ menyiapkan keberhasilan peserta berlanjutan intergenerasional). Para­ didik sebagai pribadi yang mandiri digma ini mengajak manusia untuk (makhluk individu), elemen sistem berpikir tentang keberlanjutan planet sosial yang saling berinteraksi dan bumi dan keberlanjutan keseluruhan saling mendukung (makhluk so­ alam semesta. Pendidikan harus me­ sial) dan sebagai pemimpin bagi numbuhkan pemahaman tentang pen­ terwujudnya kehidupan yang lebih tingnya keberlanjutan dan ke­se­im­ baik di muka bumi (makhluk Tuhan). bangan ekosistem, yaitu pemahaman b. Pembelajaran sepanjang hayat ber- bahwa manusia adalah bagian dari pusat pada peserta didik. Pem­belajaran ekosistem. Pendidikan harus mem­ merupakan proses yang berlangsung berikan pemahaman tentang nilai- seumur hidup, semenjak lahir sampai nilai tanggungjawab sosial dan natural akhir hayat, yang diselenggarakan untuk memberikan gambaran pada secara terbuka melalui jalur formal, peserta didik, bahwa mereka adalah nonformal, dan informal yang dapat bagian dari sistem sosial yang harus diakses oleh peserta didik setiap bersinergi dengan manusia lain, dan saat, tidak dibatasi oleh usia, tempat bagian dari sistem alam yang harus dan waktu. Pembelajaran dengan sis­ bersinergi dengan alam beserta se­ tem terbuka diselenggarakan dengan luruh isinya. Dengan nilai-nilai itu fleksibilitas pilihan dan waktu penye­ maka akan muncul pemahaman kritis lesaian program lintas satuan dan tentang lingkungan. l (bersambung) jalur pendidikan (multi entry-multi exit system) Vol. VI/No. 4/Desember 2011
  • 8. Meneguhkan Ulang Peran Kementerian Agama Sebagai Benteng Kerukunan dan Penjaga Keutuhan NKRI Weinata Sairin Catatan Awal S alah satu keunikan dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) adalah bahwa bukan saja ia memiliki Pancasila yang memberi ruang, serta menghargai kemajemukan, tetapi juga bahwa dalam struktur pemerintahan negara ada suatu kementerian yang secara khusus bertanggung jawab dalam mengurus soal-soal keagamaan, yaitu Kementerian Agama. Kondisi seperti ini, adalah kondisi yang spesifik di Indonesia, dan fungsi yang diembannya. Hal yang yang tidak ditemui di negara lain. amat penting dalam rangka peranan Kementerian Agama adalah upaya untuk terus menerus mewujudkan ke­ Hal ini menyiratkan tekad dan ke­ rukunan antar umat beragama, serta mauan pemerintah untuk mem­beri­ pengembangan relasi antar lembaga- kan perhatian serius terhadap pe­ lembaga keagamaan, yang kemudian ngem­bangan kehidupan keagamaan secara konkret mewujud antara lain di Indonesia, sejalan dengan nilai-nilai melalui pembentukan Wadah Musya­ Pancasila, khususnya sila pertama, dan warah Antar Umat Beragama (WMAUB) seiring dengan jiwa serta semangat yang tanggal 30 Juli 1980. terkandung dalam UUD Negara RI tahun Sayang sekali sesudah era Reformasi 1945. Kementerian Agama secara formal aktivitas WMAUB tidak lagi nampak, lahir tanggal 3 Januari 1946 melalui Pe­ pa­dahal ada banyak agenda yang ber­ netapan Pemerintah No. 1/S.D. atas kaitan dengan isu keagamaan yang bisa usul Perdana Menteri (Kabinet Syahrir dilakukan oleh WMAUB. II) dan Badan Pekerja Komite Nasional Indonesia Pusat. Hal-hal Penting dan Mendasar Pada awalnya adalah K.H. Abu Dar­ Dalam konteks masyarakat Indonesia diri, utusan Komite Nasional Indo­ yang majemuk, khususnya dari segi ne­sia Keresidenan Banyumas dalam agama, maka peran Kementerian Agama sidang BP-KNIP di Jakarta tanggal 24-28 menjadi amat penting diwujudkan secara November 1945 yang mengusulkan agar kontinu, konsisten dengan berbasis pada dalam negara RI, urusan agama diurus Undang-Undang Dasar Negara RI tahun secara khusus, dan tidak disatukan de­ 1945 dan Pancasila. Tanpa bermaksud ngan Kementerian Pendidikan, dan melebih-lebihkan, Kementerian Agama Ke­budayaan. Bertolak dari usul Abu mestilah menjadi sebuah kementerian Dardiri itulah kemudian lahir Ke­men­ yang memahami benar pluralitas ke- terian Agama yang memiliki arti yang Indonesia-an, yang terus menerus me­ sangat penting dan strategis. Penulis adalah ngembangkan kerukunan antarumat ber­ teolog, menulis Selama kurun waktu lebih setengah agama, bahkan mampu menjadi penjaga tesis S2 Tentang abad sejak lahirnya, Kementerian Agama keutuhan Negara Kesatuan Republik Gerakan telah memainkan peran yang amat besar Indonesia (NKRI). Pembaruan dalam kehidupan masyarakat, bangsa Daya sensitifitas agama, pluralitas Muhammadiyah, dan negara, sesuai dengan tugas pokok agama, kebhinekaan warga masyarakat anggota BSNP Vol. VI/No. 4/Desember 2011
  • 9. pada sisi tertentu bisa menjadi potensi Kerukunan dalam konteks Indonesia kuat untuk mecabik-cabik dan mencerai- juga berarti, bahwa di dalam Negara beraikan keutuhan bangsa dan negara. Ke­satuan Republik Indonesia, tidak di­ Kementerian Agama seharusnya mem­ kenal wilayah yang terkotak-kotak, ber­ posisikan diri sebagai kementerian dasarkan suku, agama, ras, golongan, dll, agama-agama yang berpihak pada ke­ seolah-olah ada wilayah dalam Negara pentingan semua agama yang ada Kesatuan Republik Indonesia yang di Indonesia yang bertindak non­dis­ hanya bisa dihuni oleh satu kelompok kriminatif dengan mengayomi seluruh agama dan atau satu kelompok suku umat bergama di Indonesia. saja. Kerukunan yang otentik dan di­ Dalam upaya mengaktualisasi peran namis harus ditegaskan tidak perlu Kementerian Agama yang signifikan dan tidak akan pernah bias diatur oleh itu, beberapa hal penting dan mendasar sebuah ketentuan perundangan yang harus menjadi agenda Kementerian bersifat legalistik dan formalistik. Aga­ma. Menyadari bahwa dimensi misioner/ Pertama, kerukunan dan kebebasan dakwah dari agama-agama adalah unsur beragama. Bangsa kita dalam era glo­ substansial dari setiap agama, maka bal menghadapi tantangan semakin kerukunan juga tidak boleh dimengerti be­sar dan kompleks, yang hanya bisa sebagai sesuatu yang membatasi aspek dihadapi dalam semangat persatuan misioner dari setiap agama. Pembatasan dan kebersamaan yang mantap. Sebab aspek misioner dari agama justru bi­sa itu kerukunan antarumat beragama diartikan sebagai penghilang/penge­ men­jadi suatu yang sangat penting bi­rian dakwah/penyebaran agama itu diwujudkan. harus dijaga agar benar-benar men­cer­ Namun yang perlu digaris bawahi minkan keluhuran ajaran agama itu adalah bahwa kerukunan yang kita sendiri dan tidak dilakukan dengan kem­­bangkan di masa depan bukanlah pola-pola negatif (pemaksaan, bujukan, kerukunan artifisial, yang sekedar di­ rayuan, dan lain-lain) yang justru ber­ buat-buat atau kerukunan yang ber­sifat tentangan dengan ajaran agama. verbalistik-semantik (hanya ter­ucap Kedua, pembangunan rumah iba- dalam pidato-pidato) tetapi kerukunan dah dan pelaksanaan peribadahan. yang benar-benar otentik dan dinamis, Pengembangan kehidupan beragama di yang bertolak serta merupakan refleksi Indonesia tak dapat tidak harus mengacu dari ajaran agama yang kita anut. Ke­ pada Pancasila dan UUD Negara RI 1945 rukunan yang seperti ini dilandasi ke­ serta konsensus nasional yang dimiliki sadaran bahwa walaupun kita berbeda negara kita. Sebagai implementasi dari dari segi agama, tapi mempunyai tang­ rumusan di atas, maka sudah selayaknya gung jawab yang sama untuk meng­ warga negara yang menganut berbagai upayakan kesejahteraan bagi semua agama di Indonesia tidak mengalami orang. ham­batan dalam mengekspresikan ke­ Di negara kita yang memiliki Pan­ be­­basan beragama mereka, tidak meng­ casila sebagai dasar negara, kerukunan alami kesulitan dalam membangun ru­ antarumat beragama itu harus diu­ mah-rumah ibadah serta memiliki ja­ payakan dan diperkembangkan dalam minan hukum untuk memeluk agama konteks konsensus-konsensus nasional yang mereka yakini. yang dimiliki bangsa kita, yaitu Pan­ Adanya rumah ibadah dalam suatu casila, UUD Negara RI 1945, sebagai wilayah pemukiman yang sebelumnya dokumen konstitusional negara, yang tidak pernah ada merupakan konsekuensi mengikat kita secara nasional. Dengan logis dari pesatnya pembangunan yang demikian kerukunan yang harus diu­ mengakibatkan terjadinya mobilitas pen­ payakan adalah kerukunan yang tidak duduk. Kehadiran rumah ibadah serta mengurangi atau membatasi melainkan fasilitas peribadahan di suatu wilayah justru memperkembangkan kebebasan ha­rus dimengerti sebagai bagian padu beragama di Tanah Air kita. Kerukunan dari komponen pembinaan mental-spi­ harus diwujudkan dalam keseimbangan ritual, sebab itu pembangunannya harus yang dinamis, yaitu kebebasan yang tidak didukung pemerintah dan masyarakat. merusak kerukunan, dan kerukunan Peraturan Bersama Menteri Agama yang tidak mematikan kebebasan. dan Menteri Dalam Negeri No. 9 dan No. Vol. VI/No. 4/Desember 2011
  • 10. 8 Tahun 2006 ternyata belum memadai maka harus diupayakan agar publikasi sebagai acuan dalam rangka mengatur keagamaan memacu umat memiliki perizinan pembangunan rumah ibadah. wawasan keagamaan yang makin luas Kegiatan peribadahan seorang warga dan mendalam, sekaligus wawasan ke­ negara kepada Tuhan sebagai bagian bangsaan yang kukuh. dari hak asasinya, tentunya tak bisa di­ Dalam konteks masyarakat Indonesia hentikan dan atau dilarang, hanya karena yang majemuk, maka publikasi-publikasi tempat yang khusus untuk kegiatan ini yang sifatnya mendiskreditkan sesuatu belum ada. Pembangunan mesjid, gereja, agama atau yang bernada menghasut, pura, wihara sesuai dengan Pancasila memperuncing hubungan antara umat semestinya tidak boleh mengalami beragama seharusnya tidak layak untuk ke­sulitan, di wilayah manapun di In­ diterbitkan. donesia, sebab pembangunan tersebut Kelima, kontribusi agama-aga- dipahami sebagai sarana pembinaan ma dalam pembangunan bangsa. Per­ mental-spiritual umat. lu peningkatan upaya untuk menge­ Ketiga, sikap kenegarawanan para fektifkan wujud nyata sumbangan aga­ penyelenggara negara. Sikap arif para ma-agama dalam pelaksanaan pem­ penyelenggara negara, khususnya dalam bangunan bangsa antara lain: menangani hal-hal yang berhubungan a. Kajian-kajian etis pada isu-isu peren­ dengan kehidupan beragama harus le­ canaan pembangunan, antara lain bih mewujud justru karena masalah- arah pembangunan yang manusiawi masalah agama adalah masalah yang dalam industrialisasi, termasuk sangat peka. Sikap arif dan bijaksana itu pe­ngembangan kawasan-kawasan diwujudkan melalui tindakan dan sikap pemukiman, mobilitas penduduk yang adil, netral, respek dan pengayom dan pariwisata, perkembangan tek­ terhadap seluruh warga negara tanpa no­logi komunikasi. mempertimbangkan latar belakang b. Kajian-kajian etis pada isu-isu kri­ agama mereka. tis dalam proses pembangunan: ke­ Para penyelenggara negara harus sen­jangan sosial, kolusi , korupsi, mem­beri teladan, misalnya dalam kemajuan teknologi kedokteran, pe­ melak­sanakan doa di depan publik. Dan langgaran HAM dan sebagainya. pada waktu acara hari raya nasional, c. Pembentukan satuan tugas antar kegiatan kenegaraan, doa pada acara- ke­menterian mengenai isu-isu ak­ acara yang bersifat umum, sebaiknya tual antara lain: kemerosotan har­ mempertimbangkan dan mengapresiasi kat kemanusiaan sebagi akibat ken­ umat atau masyarakat yang hadir, yang dornya moralitas, demoralisasi war­ terdiri dari berbagai latar belakang ga bangsa, menanggulangi penye­ agama. Pemimpin doa dapat memulai baran HIV/AIDS, tingginya mobilitas doa dengan kata-kata sebagai berikut: penduduk, konflik-konflik dalam “Sebagai umat beragama kita patut masyarakat, bahaya narkoba, KB/ bersyukur kepada Tuhan karena karya- kesehatan reproduksi pengalaman karyaNya yang besar dalam sejarah Pancasila dalam mehidupan kehidupan kita, baik sebagai pribadi seha­ri-hari. maupun sebagai bangsa. Silakan sau­da­ Keenam, reformasi internal. Dalam ra-saudara berdoa sesuai dengan agama rangka perlibatan semua unsur agama- saudara, saya akan berdoa secara agama agama dalam Kementerian Agama se­ saya.” hingga peran serta agama-agama da­ Keempat, publikasi/penerbitan. Se­ lam pembangunan lebih produktif, lain materi keagamaan dalam bentuk ma­ka perlu dipikirkan pembaharuan kaset atau video kaset, yang sangat struktur Kementerian Agama, dengan besar pengaruhnya dalam mengarahkan mempertimbangkan hal-hal berikut: pola pikir umat, maka bahan-bahan a. Terbukanya fungsi-fungsi yang ber­ bacaan serta berbagai jenis publikasi sifat umum dalam Kementerian Aga­ selain besar pengaruhnya, juga memiliki ma, bagi semua ahli dari berbagai daya jangkau yang sangat luas ke setiap aga­ma (misal, untuk staf ahli, Se­ daerah dan ke setiap orang. Menyadari kretariat Jenderal, Inspektorat Jen­ daya jangkau serta pengaruh besar deral, Biro Hukum dan lain-lain) yang dimiliki oleh bahan-bahan becaan, b. Pengadaan tenaga-tenaga pembimas 10 Vol. VI/No. 4/Desember 2011
  • 11. agama-agama untuk semua pro­vinsi bahwa negara melindungi, mengayomi, sangat diperlukan juga pengem­ member dukungan dan kesempatan bangan Direktorat Jenderal Agama. ser­ta bertindak adil terhadap semua Ketujuh, Wadah Musyawarah An- aga­ma sehingga semua agama dan ber­ tar Umat Beragama (WMAUB). Wadah ke­percayaan terhadap Tuhan Yang Ma­ ini perlu dihidupkan lagi dan dibentuk ha Esa mampu secara terus-menerus di setiap provinsi, sehingga pemikiran- dan bersama-sama memberikan lan­ pemikiran positif konstruktif yang di­ das­an spiritual, moral dan etik bagi hasilkan lembaga tersebut di tingkat pembangunan nasional sebagai penga­ pusat bisa dapat segera mengalir ke malan Pancasila. dae­rah-daerah. Kementerian Agama me­ Konsekuensi logis bahwa negara ki­ lalui WMAUB bisa lebih efektif dalam ta bukan negara agama, maka dengan mengembangkan kerukunan. Peran sen­­dirinya negara sebagai institusi ti­ WMAUB tidak bisa digantikan oleh FKUB dak berteologi, pelaksanaan upacara yang dibentuk berdasarkan Peraturan aga­ma, dilakukan oleh penganut agama, Bersama Menteri Agama dan Menteri sesuai dengan ajaran agama masing- Dalam Negeri No. 9 dan No. 8 Tahun masing. Negara tidak bisa menetapkan 2006. dan atau mengubah hari raya agama, Kedelapan, kesatuan pemahaman negara bersikap netral terhadap agama. tentang hakikat Negara Pancasila. Negara tidak memposisikan diri sebagai Ne­gara Republik Indonesia bukan ne­ institusi yang memberi “pengesahan” gara sekuler dan bukan negara agama. terhadap eksistensi suatu agama. Rumusan yang bersifat negasi ini me­ miliki makna yang amat dalam, tentang Catatan Akhir filosofi kehidupan bernegara dalam Undang-Undang RI No. 17 Tahun konteks Pancasila sebagai dasar negara. 2007 tentang Rencana Pembangunan Pemahaman tentang konsepsi kehidupan Jangka Panjang Nasional tahun 2005- bernegara sebagaimana disebut di atas, 2025 memberi penegasan bahwa arah mengandung dua aspek mendasar, pembangunan 20 tahun mendatang di yaitu bahwa tidak ada pemisahan yang bidang agama adalah “memantapkan mutlak antara negara dan agama, dan fungsi dan peran agama sebagai landasan bahwa negara tidak mengatur dan atau moral dan etika dalam pembangunan, campur tangan terhadap bidang-bidang membina akhlak mulia, memupuk etos yang menjadi bagian dari tanggung kerja, menghargai prestasi dan menjadi jawab agama. kekuatan pendorong guna mencapai “ kemajuan dalam pembangunan. Disamping itu pembangunan agama Pembangunan agama diarahkan diarahkan pula untuk meningkatkan untuk meningkatkan kerukunan hidup kerukunan hidup umat beragama dengan umat beragama dengan meningkatkan meningkatkan rasa saling percaya dan rasa saling percaya dan harmonisasi antar harmonisasi antar kelompok masyarakat sehingga tercipta suasana kehidupan kelompok masyarakat sehingga tercipta “ masyarakat yang penuh toleransi, teng­ suasana kehidupan masyarakat yang gang rasa dan harmonis.” penuh toleransi, tenggang Arah pembangunan agama seba­ rasa dan harmonis gai­mana dirumuskan diatas menjadi amat penting dan strategis untuk te­ ----Weinata Sairin---- rus menerus menjadi nafas dan be­ nang merah program dan kegiatan Ke­ Aktualisasi dari pernyataan bahwa menterian Agama. Kementerian Aga­ negara kita bukan negara sekuler adalah ma harus mampu menjadi benteng ke­ bahwa pemerintah bersama-sama rakyat rukunan dan penjaga keutuhan NKRI. berjuang terus untuk melawan segala Kerjasama sinergis Kementerian Agama bentuk pengerdilan serta penggeseran dengan berbagai Kementerian Lain di kehidupan spiritrual yang diakibatkan Indonesia, termasuk Kementerian Pen­ oleh pengaruh modernisasi dan glo­bali­ didikan dan Kebudayaan dan berbagai sasi. Wujud nyata dari ungkapan bahwa elemen dalam masyarakat menjadi se­ negara kita bukan negara agama adalah suatu yang tak bisa ditawar lagi. l Vol. VI/No. 4/Desember 2011 11
  • 12. Benchmarking Sistem Penilaian Pendidikan di Inggris Djemari Mardapi menyampaikan cendera mata dari BSNP kepada Ceri Morgan di Office for Standard in Education (OFSTED). B SNP selalu berusaha meningkatkan semakmuran. Hingga saat ini sudah ada 160 tingkat kualitas penyelenggaraan Uji­ negara yang pengu­jiannya ditangani oleh an Nasional (UN). Salah satu caranya CIE. Sebagai badan independen, CIE memiliki adalah dengan melakukan benchmarking misi memberikan layanan pendidikan yang penye­lenggaraan ujian di luar negeri. Un­ bermutu. CIE juga menghasilkan sejumlah tes tuk kepentingan ini empat anggota BSNP untuk pengujian. melakukan kunjungan ke London Inggris Lebih lanjut, Djemari mengatakan, di­ dari tanggal 23 sampai dengan 27 Oktober an­tara jenis tes yang dikembangkan CIE 2011. Mereka adalah Djemari Mardapi, Zaki adalah tes untuk seleksi masuk perguruan Baridwan, Mungin Eddy Wibowo, dan Djaali. tinggi dan tes untuk sertifikat level sekolah Bagaimana penyelenggaraan ujian di London, dasar dan sekolah menengah. Selain itu, CIE apa peran lembaga pengujian, sekolah, juga memberikan perhatian terhadap proses dan pemerintah, serta bagaimana menjaga belajar mengajar (teaching and learning) kerahasiaan serta kejujuran ujian, berikut ini dengan melihat hasil tes. “Hasil tes CIE pengalaman mereka se­ba­gaimana dituturkan me­rupakan informasi kuantitatif tentang kepada Bambang Suryadi dari Buletin BSNP. deskripsi learning dengan melihat kurikulum Menurut Djemari Mardapi ada tiga lem­ di sekolah”, ungkap Djemari seraya me­ baga pengujian yang dikunjungi di Lon­don, nambahkan bahwa tes yang digunakan dalam yaitu Cambridge International Examination bentuk pilihan ganda dan uraian pada level (CIE), Institute of Education (IOE), dan Office aplikasi. for Standard in Education (OFSTED). “Tiga Siapa yang menyusun soal? Soal disusun lembaga ini sengaja kita pilih karena memiliki oleh guru yang terlatih dan berpengalaman. kredibilitas dan pengalaman yang lama dalam Dalam hal ini, CIE juga memiliki program penyelenggaraan ujian”, ungkap Djemari pelatihan penyusunan soal bagi guru-guru. mengawali kisah perjalanannya. Program ini disusun mulai dari se­kolah dasar, Hari pertama (24/10/2011), tim BSNP sekolah menengah, sampai ke pra-universitas, mengunjugi CIE dan IOE. CIE merupakan badan termasuk O level dan A level. “Dengan independen di bawah University of Cambridge adanya pelatihan seperti ini ditambah dengan yang melakukan pengujian pa­da level in­ pengalaman dalam penyusunan soal, maka ternasional, khususnya di ne­gara-negara per­ kualitas tes yang disusun CIE termasuk 12 Vol. VI/No. 4/Desember 2011
  • 13. tinggi”, ucap Djemari sambil menambahkan kedua, tim BSNP mengunjungi OFSTED soal CIE menguji tingkat berpikir tinggi dan (25/10/2011). OFSTED merupakan lembaga pemecahan masalah. yang besar di bawah Yang Mulia Ratu Inggris Selain itu CIE telah mendapat peng­a­ (Her Majesty) dalam melaksanakan tugas kuan internasional melalui program yang untuk meningkatkan kualitas pendidikan. disebut International General Certificate “Tugas utama lembaga ini (OFSTED) Secondary Education (IGCSE). IGCSE ada­ adalah memberik masukan kepada sekolah- lah sebuah kualifikasi yang diakui secara sekolah untuk meningkatkan kualitas se­ internasional untuk siswa sekolah, biasanya kolah, terutama pada sekolah-sekolah dalam kelompok usia 14-16 tahun. “Jadi sis­ yang kategori rendah. Pegawai lembaga ini wa yang memiliki sertificat ini (IGCSE) diakui diangkat langsung oleh Ratu dan dilindungi secara internasional dan dapat me­neruskan dengan baik secara politik”, ungkap Mungin ke perguruan tinggi di Inggris, Amerika seraya menambahkan anggaran berasal dari Serikat, Kanada, Uni Eropa, Timur Tengah, pemerintah namun tetap melalui per­se­tujuan Asia Barat, Selandia Baru, Pakistan, Sri Lanka parlemen. dan di seluruh dunia”, ungkap Djemari. Tugas lembaga ini, lanjut Mungin, adalah Dalam kunjungannya ke IOE, tim BSNP melakukan inspeksi pada sekolah-sekolah diterima oleh Prof. David Scott. Ada enam untuk menilai kinerja sekolah. Setiap in­ jenis standar yang dikembangkan oleh IOE. spek­tor dilengkapi dengan instrumen dan Keenam standar tersebut adalah standar melakukan observasi di kelas untuk me­ kurikulum, standar strategi dan pendekatan ngetahui kualitass pembelajaran. Inspek­ pedagogi, standar asesmen dan evaluasi, tor mengunjungi sekolah selama lima hari. standar individu, standar sekolah, dan sis­tem Inspektor dipilih oleh guru-guru senior yang pendidikan. “Standar merupakan kua­litas berpengalaman dan yang sukses termasuk pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang kepala sekolah. dinyatakan dalam bentuk pernyataan. Standar Zaki Baridwan anggota rombongan ini harus jelas dan disampaikan ke siswa”, menuturkan kurikulum nasional di­kem­ ungkap Djemari menirukan pen­jelasan David bangkan oleh pemerintah melalui pem­ Scott. bentukan tim penyusun kurikulum. “Setiap sekolah menggunakan kurikulum nasional, atau bisa juga mengembangkan kurikulum sendiri dengan mengacu kepada kurikulum Pendidikan yang baik ditandai nasional”, ungkap Zaki di sela-sela rapat dengan penilaian yang baik pleno BSNP. Terkait dengan penilaian, tambah Zaki Baridwan, setiap sekolah dinilai melalui pe­ nilaian terhadap kinerja guru, kepala se­kolah, Dalam pelaksanaan standar tersebut, dan pelaksanaan proses belajar mengajar di tambah Djemari, ada empat elemen kunci kelas, laboratorium, dan pres­tasi yang dicapai yang sangat berpengaruh, yaitu siswa, guru, siswa. kepala sekolah, dan orang tua. “Oleh sebab Menurut Zaki Baridwan, hasil penilaian itu, pemahaman mereka (siswa, guru, kepala dikatagorikan menjadi tiga, yaitu sekolah sekolah, dan orang tua) tentang standar sangat sangat baik, sekolah baik, dan sekolah ku­ penting sehingga standar tersebut dapat rang baik. Fokus penilaian terutama pa­ dilaksanakan dengan baik”, tegas Djemari. da sekolah-sekolah yang rendah. Pada se­ Pendidikan yang baik ditandai dengan kolah-sekolah katagori baik, penilaian lebih penilaian yang baik. Pendidikan pada se­kolah jarang dilakukan. Penilaian dilakukan pada dasar menekankan pada masalah ber­main, komponen-komponen yang ditengarai ren­ berkomunikasi, dan mengenal diri, bukan dah. Misi lembaga ini adalah untuk menjaga pada pelajaran. Sedangkan standar penilaian agar sekolah yang baik tetap baik dan sekolah di sekolah dasar mencakup penge­tahuan yang kurang baik menjadi baik. dan keterampilan. Level standar yang diukur Sebagai implikasi yang bisa diterapkan adalah analisis, sintesis, dan penyelesaian di Indonesia adalah melalui tim akreditasi masalah. “Standar me­nen­tukan apa yang dan pengawas sekolah. Hal yang perlu di­ harus diketahui dan mampu dilakukan oleh perhatikan adalah kemampuan pengawas, anak”, ungkap Djemari. ko­mitmen, dan kejujuran pengawas se­kolah. Secara terpisah Mungin Eddy Wibowo Selain itu perlu kerja dinergis antara tim BAN- anggota rombongan menuturkan pada hari SM dan pengawas sekolah. l Vol. VI/No. 4/Desember 2011 13
  • 14. Berita BSNP* Menteri Pendidikan danKebudayaan Mohammad Nuh dan Djemari Mardapi Anggota BSNP memberikan penjelasan kepada wartawan seusai peluncuran MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN penyelenggaraan Ujian Nasional LUNCURKAN UN TAHUN 2012 2012 di Jakarta (30/11/2011) U jian Nasional atau UN tahun 2012 tetap akan diselenggarakan untuk jenjang pen­didikan dasar dan menengah dengan kriteria kelulusan yang sanaan UN energi dan pikiran kita akan banyak ter­ serap. “Pada saat pelaksanaan su­paya mengacu ke­ pada rambu-rambu penye­lenggaraan UN yang telah sama pada tahun 2011. Yaitu kriteria kelulusan yang kita susun baik dalam bentuk Peraturan Menteri Pen­ menggabungkan an­tara nilai sekolah/madrasah de­ didikan dan Kebudayaan maupun Prosedur Ope­ra­sio­ ngan nilai UN dengan bobot 40% dan 60%. Sekarang nal Standar (POS) UN” ungkap Muhammad Nuh. , “ UN tidak perlu diperdebatkan. Sebaliknya, sekarang saat­­nya untuk bersatu dan bekerja keras, mu­lai dari Harus dipastikan soal UN itu aman jajaran Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sampai ke sekolah/madrasah, de­mi mensukseskan dan rahasia dengan merinci titik-titik penyelenggaraan UN tahun 2012. rawan yang mengarah kepada kelemahan “ Demikian arahan Menteri Pendidikan dan Ke­ kerahasiaan dan keamanan soal UN. bu­dayaan (Mendikbud) ketika meluncurkan pe­ nye­lenggaraan UN tahun 2012 di Jakarta, Rabu Percuma UN dilaksanakan dengan (30/11/2011). Hadir dalam acara ini ang­gota Badan biaya tinggi kalau soalnya bocor Standar Nasional Pendidikan (BSNP), para Kepala Dinas Pendidikan Provinsi, Rek­tor Perguruan Tinggi ----Mendikbud Mohammad Nuh---- Negeri, Kepala Lem­baga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP), dan para undangan lainnya. Terkait dengan penggandaan naskah so­al UN, Lebih lanjut Mendikbud mengungkapkan, ada Muhammad Nuh mengatakan bahwa mulai tahun 2012 beberapa indikator untuk mengukur ke­suksesan penggandaan naskah soal UN akan dilakukan secara penyelenggaraan UN. Pertama, ke­­terjaminan dari sentralisasi. “Tahun yang lalu penggandaan naskah sisi keamanan tentang ke­rahasiaan soal Un. “Harus soal diserakan ke masing-masing penyelenggara UN dipastikan soal UN itu aman dan rahasia dengan ting­kat provinsi, tetapi pada tahun 2012 pencetakan merinci titik-titik rawan yang mengarah kepada naskah soal UN akan disentralisasikan” ungkap Men­ , kelemahan kerahasiaan dan keamanan soal UN. Per­ dikbud dengan memberikan alasan se­makin banyak cuma UN dilaksanakan dengan biaya tinggi kalau jumlah percetakan, semakin su­sah melakukan penga­ soalnya bocor” ungkap Mendikbud sambil me­nam­ , wasannya. bahkan kerahasiaan dan keamanan itu ibarat setali Sementara itu, Djemari Mardapi Ketua Penye­leng­ mata uang. gara UN Tingkat Pusat dalam la­po­rannya mengatakan Kedua, distribusi soal yang harus tepat dari sisi BSNP telah melakukan persiapan-persiapan untuk waktu dan tetap dari sisi jumlah. “Jangan sampai ter­ penyelenggaraan UN.“BSNP telah menyiapkan konsep jadi, ujian dilaksanakan hari ini tetapi soal baru da­ Per­men­dikbud tentang kriteria kelulusan dari satuan tang besuk. Atau soal datang tepat waktu tetapi pendidikan dan penyelenggaraan UN, POS UN, kisi- jumlahnya tidak sesuai dengan jumlah peserta UN” , kisi soal UN, dan buku saku tanya ja­wab tentang UN pesan Mendikbud yang menekankan kelancaran dis­ se­bagai bahan sosialisasi ke daerah-daerah” ungkap , tribusi soal. * Bambang Djemari Mardapi. Suryadi Ketiga, saat pelaksanaan UN. Pada saat pelak­ Dalam hal penjadwalan, tambah Djemari 14 Vol. VI/No. 4/Desember 2011
  • 15. Berita BSNP Mardapi, BSNP telah berkoordinasi dengan pihak Ke­ dan untuk SMP/MTs dan SMPLB pengumuman pa­ling men­terian Agama terkait dengan hari libur nasional lambat tanggal 2 Juni 2012” tambah Djemari Mardapi. , dan keagamaan. “Jadwal pe­laksanaan UN disusun Penyelenggaraan UN merupakan ke­pen­tingan dengan menyesuaikan hari libur nasional dan libur bersama, oleh karena itu diperlukan kerjasama dari keagamaan se­hingga peserta didik bisa mengikuti UN semua pihak. Dalam hal ini, BSNP memberikan se­ de­ngan tenang, aman, dan nyaman” ungkap Djemari , bagian wewenangnya kepada perguruan tinggi ne­ sambil menyebutkan untuk UN SMA/MA, SMALB dan geri untuk melakukan penga­wasan pelaksanaan UN SMK dimulai dari tanggal 16 sampai dengan 19 April dan pemindaian lembar jawaban UN untuk SMA/MA, 2012 dan UN SMP/MTs, SMPLB dimulai dari tanggal dan SMK. 23 sampai dengan 26 April 2012, dan UN SD/MI dan Secara terpisah, Weinata Sairin ang­gota BSNP SDLB dimulai dari tanggal 7 sampai dengan 9 Mei menjelaskan pentingnya me­me­­gang prinsip-prinsip 2012. kejujuran, kera­ha­siaan, keamanan, dan ke­lancaran Pengumuman kelulusan peserta didik dari sa­ da­lam penye­leng­garaan UN. “Kita perlu menge­ tu­an pendidikan dilakukan oleh masing-masing se­ depankan prinsip JURAHMANCAR yaitu JUJUR, ko­lah/madrasah. “Untuk SMA/MA, SMALB, dan SMK RAHASIA, AMAN, dan LANCAR” ungkap Weinata , pengumuman paling lambat tanggal 26 Juni 2012 Sairin dalam rapat pleno BSNP. l KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA JALIN KERJASAMA DENGAN BSNP B ertempat di ruang sidang BSNP, pada hari Selasa (8/11/2011) telah berlangsung pe­nan­da­ tangan Nota Kesepahaman atau Me­mo­randum of pem­binaan dokter dan dokter gigi yang menjalankan praktik kedokteran dalam rangka meningkatkan mu­ tu pelayanan medis” ungkap Menaldi Rasmin yang , Understanding (MoU) antara Konsil Kedokteran In­ di­dam­pingi 8 orang dari jajaran pengurus KKI yang donesia (KKI) dan Badan Standar Nasional Pendidikan meliputi Wakil Ketua, Sekretaris, Ketua Divisi Pem­ (BSNP). Pihak KKI diwakili oleh Menaldi Rasmin binaan Konsil Kedokteran Gigi, Bagian Pendidikan, Ketua KKI dan pihak BSNP diwakili oleh M. Aman dan Bagian Hukum. Wirakartakusumah Ketua BSNP dengan di­sak­sikan Menurut Menaldi Rasmin,KKI bertugas melakukan oleh anggota BSNP dan jajaran pengurus KKI. registrasi dokter dan dokter gigi. Mengesahkan stan­ Menaldi Rasmin dalam sambutannya me­nyam­ dar pendidikan profesi dok­ter dan dokter gigi. Mela­ paikan terimakasih kepada BSNP yang te­lah bersedia kukan pembinaan ter­hadap penyelenggaraan praktik melakukan penandatanganan nota kesepahaman. kedokteran yang dilaksanakan bersama lembaga “Ini merupakan kesempatan yang sangat berarti terkait sesuai dengan fungsi masing-masing. dan bermakna bagi KKI dalam pengembangan pro­ Terkait dengan standar pendidikan kedok­teran, gram ke depan” ung­kap Menaldi Rasmin seraya me­ , KKI mengeluarkan standar kedokteran yang telah di­ nambahkan bahwa pelindung KKI adalah Farid Anfasa terapkan dalam standar kuri­ku­lum kedokteran. “Ini Moeloek anggota BSNP yang pernah me­mim­pin KKI se­mua dimaksudkan un­tuk pengamanan bagi peng­ periode pertama. guna profesi ke­dokteran” ungkap Menaldi. , KKI merupakan suatu badan otonom, man­diri, KKI memiliki wewenang menyetujui dan meno­ nonstruktural dan bersifat independen, yang ber­ lak permohonan registrasi dokter dan dokter gigi. tang­gung jawab kepada Presiden RI. “ KKI memiliki Me­ner­bitkan dan mencabut surat tanda registrasi. fungsi pengaturan, pengesahan, penetapan serta Me­ngesahkan standar kompetensi. Melakukan peng­ Menaldi Rasmin Ketua KKI (berbaju batik) dan M. Aman Wirakartakusumah Ketua BSNP saling menyerahkan dokumen nota kesepahaman yang telah ditandatangani dengan disaksikan oleh anggota BSNP Vol. VI/No. 4/Desember 2011 15
  • 16. Berita BSNP uji­an terhadap per­syaratan registrasi dokter dan dar Pen­didikan Profesi Kedokteran/Kedokteran Gigi dokter gi­gi. Mengesahkan penerapan cabang ilmu ke­ juga mengakomodasi Standar Pendidikan Na­sional dokteran dan kedokteran gigi. Melakukan pembinaan yang ditetapkan oleh BSNP. Ketiga, untuk terbangunnya bersama terhadap dokter dan dokter gigi mengenai kemandirian KKI dalam melakanakan tugas dan pelaksanaan etika pro­fesi yang ditetapkan oleh wewenangnya, KKI dan BSNP sepaham untuk saling organisasi profesi. Melakukan pencatatan terhadap mendukung, mendorong, dan bekerja sama. dokter dan dokter gigi yang dikenakan sanksi oleh or­ Ketua BSNP, M. Aman Wirakartakusumah me­ ganisasi profesi atau perangkatnya karena melanggar nyam­but baik penandatanganan nota ke­sepahaman ketentuan etika profesi. ini. “Dengan adanya kerjasama ini meningkatkan Isi nota kesepahaman mencakup tiga poin pen­ rasa percaya diri anggota BSNP” ungkap Aman sera­ , ting. Pertama, penetapan dan pengesahan Standar ya menambahka tugas BSNP beragam, mulai dari Pen­didikan Profesi Kedokteran/Ke­do­teran Gigi dan pengembangan standar sampai dengan penye­leng­ termasuk di dalamnya Stan­dar Kompetensi Lulusan garan ujian nasional dan seleksi buku teks pelajaran. merupakan tugas dan wewenang KKI dalam proses Melalui kerjasama ini, lanjut Aman, akan mem­ pengesahannya sesuai dengan ketentuan Pasal 7, Pasal perkaya dan meningkatkan kiprah dan ke­beradaan 8, dan Pasal 26 Undang-Undang Nomor 29 Ta­hun 2004 BSNP dalam meningkatkan mutu pendidikan nasional. tentang Praktik Ke­dokteran. Kedua, pe­nyusunan Stan­ Semoga harapan ini da­pat terwujud. Amin. l UJI PUBLIK DRAF STANDAR SARANA DAN PRASARANA PROGRAM PASCASARJANA DAN PROFESI Peserta uji publik menelaah draf standar sarana dan prasarana pendidikan tinggi program pascasarjana dan profesi sebelum melakukan diskusi kelompok yang didampingi oleh tim ahli pengembangan standar sarana dan pasarana K egiatan uji publik draf standar sarana dan pra­ sarana pendidikan tinggi program pasca­sarjana dan profesi dilaksanakan di Ja­karta dari tanggal 13 dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat. Standar Nasional Pendidikan di­ sempurnakan secara terencana, terarah, dan ber­ke­ sampai dengan 15 November 2011 dan diikuti oleh lanjutan sesuai dengan tuntutan perubahan kehi­ 49 undangan/reviewer, 18 tim ahli, dan 6 anggota dupan lokal, nasional, dan global. BSNP. Kegiatan uji publik ini merupakan kegiatan ke- Terkait dengan standar sarana dan pra­sarana 8 dari sembilan rangkaian penyusunan draf standar. pendidikan tinggi, pada tahun 2009 BSNP telah me­ Undangan terdiri atas akademisi dari berbagai nyusun standar sarana dan prasarana untuk program perguruan tinggi negeri dan swasta, BAN-PT, Direk­ sarjana dan pada tahun 2010 BSNP mengembangkan torat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pen­ standar sarana dan prasarana program vokasi. Pada di­dikan dan Kebu­da­yaan, Direktorat Jenderal Pen­ tahun 2011 BSNP mengembangkan standar sarana didikan Is­lam Kementerian Agama, Direktur Program dan prasarana program pascasarjana dan profesi. Pas­casarjana, Kepala Kopertis, dan Asosiasi Profesi. “De­ngan demikian BSNP telah mengembangkan Edy Tri Baskoro anggota BSNP sekaligus seba­ se­luruh standar sarana dan prasarana pendidikan gai koordinator kegiatan dalam sam­but­annya me­ tinggi” ungkap Edy seraya menambahkan kegiatan , nyampaikan bahwa Standar Nasional Pendidikan pada tahun 2012 akan difokuskan pada pemantauan berfungsi sebagai dasar dalam perencanaan, pelak­ standar. sanaan, dan pengawasan pendidikan dalam rangka Dalam pelaksanaannya, hari pertama uji publik mewujudkan pen­didikan nasional yang bermutu. diawali dengan pemaparan Standar Nasional Pen­ Standar Nasional Pendidikan, lanjut Edy Tri Bas­ di­dikan oleh Edy Tri Baskoro de­ngan tujuan untuk koro, bertujuan menjamin mutu pendidik­an nasional menyamakan persepsi dan pemahaman tentang da­lam rangka mencerdaskan ke­hidupan bangsa stan­dar nasional pen­didikan. Berikutnya adalah 16 Vol. VI/No. 4/Desember 2011
  • 17. Berita BSNP pemaparan tentang draf standar sarana dan prasara­ draf tersebut mudah dipahami atau tidak. Sedangkan na pendidikan tinggi program pascasarjana dan pro­ dari aspek kesesuaiannya, apakah draf tersebut terlalu fesi yang disampaikan oleh Paramita Atmodiwirjo. tinggi, sesuai, atau kurang sesuai untuk program Usai kedua pemaparan tersebut, dilakukan pan­ pascasarjana dan profesi. dangan umum dari para undangan. Usai diskusi kelompok, diadakan pleno dimana Pada hari berikutnya, undangan dibagi men­ setiap ketua kelompok menyampaikan hasil diskusi jadi empat kelompok, yaitu kelompok bidang ilmu dalam bentuk catatan dan re­komendasi untuk kedokteran dan kesehatan, MIPA serta geografi; mendapatkan tanggapan dan masukan dari seluruh kelompok bidang teknik, komputer dan pertanian; undangan. Secara umum, menurut peserta uji kelompok ilmu-ilmu sosial dan kependidikan; pub­lik, draf standar tersebut mudah dimengerti dan kelompok humaniora, seni dan desain, serta dan telah sesuai dengan kondisi di lapangan dan keagamaan. Di masing-masing kelompok ada tim pengembangan ke depan dengan beberapa catatan ahli yang mendampingi para undangan. Sementara yang bersifat redaksional dan substansial. acara diskusi di­pim­pin oleh ketua dengan dibantu Perlu dicatat, bahwa rekomendasi pleno tersebut oleh se­orang sekretaris yang dipilih oleh anggota merupakan masukan yang akan di­bahas lebih kelompok. Melalui diskusi kelompok inilah para lanjut oleh tim ahli bersama BSNP untuk melakukan undangan memberikan masukan, saran, dan usulan perbaikan dan pe­nyem­purnaan draf standar pada untuk perbaikan draf yang terkait dengan aspek kegiatan berikutnya, yaitu finalisasi draf standar keterbacaan dan kesesuaian draf standar tersebut. yang diselenggarakan tanggal 18 sampai dengan 20 Dari segi keterbacaan yang ditelaah adalah apakah November 2011 di Jakarta. l BSNP BAHAS 10 INSTRUMEN AKREDITASI BAN PNF B SNP memenuhi permintaan BAN PNF untuk memberi pertimbangan secara akademik ter­­hadap sepuluh instrumen akreditasi BAN dari anggota BSNP”ucap ketua tim pe­ngembangan , instrumen akreditasi BAN PNF. Selanjutnya, draf tersebut akan direkomendasikan kepada Menteri PNF melalui rapat Pleno BSNP di Jakarta, Selasa Pendidikan Kebudayaan untuk ditetapkan menjadi (1/11/2011). Sepuluh instrumen tersebut adalah Peraturan Menteri. Pro­gram Administrasi dan Manajemen, Program Menurut Mungin Eddy Wibowo anggota Seni Tari, Program Bordir, Program Ekspor Impor, BSNP, akreditasi pendidikan nonformal berfungsi Program Aritmetika, Program Aritmetika, Program untuk pembinaan lembaga kursus, bukan untuk Penyiaran/Broadcasting, Program Perpajakan, Pro­ menghakimi. “Dalam melakukan akreditasi nanti gram Perbankan, dan Program Tour dan Travel. jangan sampai salah tujuan. Tujuan akreditasi ini Dalam menelaah instrumen akreditasi yang adalah untuk pembinaan bukan untuk menghakimi diusulkan BAN PNF, BSNP mengacu kepada stan­ lembaga pendidikan nonformal” ungkap Mungin. , dar pendidikan nonformal yang telah dikem­ Sementara itu Richardus Eko Indrajit Sekretaris bang­kan BSNP. “Dalam hal instrumen yang di­kem­ BSNP mengatakan tujuan pendidikan non formal bangkan belum memiliki standar, maka perlu adalah untuk memberikan akses pendidikan se­ se­gera dibuatkan standar” ungkap M. Aman , luas-luasnya kepada warga masyarakat dan un­ Wirakartakusumah Ketua BSNP. tuk meneruskan pendidikan. Dengan adanya akre­ Berdasarkan masukan dan tanggapan dari ditasi, maka paradigmanya dirubah menjadi akses ang­gota BSNP, tim pengembang instrumen akre­­ kepada pendidikan yang bermutu dan melanjutkan ditasi BAN PNF akan melakukan perbaikan dan pendidikan yang bermutu pula (access to quality penyempurnaan draf instrumen. “Tim akan mem­ education and continuing quality education). l perbaiki draf instrumen ini sesuai dengan masukan Anggota BAN PNFI mempresentasikan draf instrumen akreditasi pendidikan nonformal dan informal di BSNP Vol. VI/No. 4/Desember 2011 17
  • 18. Lensa BSNP Farid Anfasa Moeloek (duduk tengah) anggota BSNP dan koordinator kegiatan Evaluasi Pendidikan Tinggi Berdasarkan Paradigma Pendidikan Nasional berpose bersama anggota tim ahli di kantor BSNP. Hafid Abbas Guru Besar UNJ (kiri) didampingi M. Aman Wirakartakusumah Ketua BSNP (kanan) memberikan pandangannya tentang Ujian Nasional kepada anggota BSNP di Jakarta. Bambang Suryadi (kanan) membacakan naskah nota kesepahaman antara Konsil Kedokteran Indonesia (KKI) dan BSNP sesaat menjelang penandatangan nota kesepahaman tersebut di kantor BSNP. Bahrul Hayat Sekretaris Jenderal Kementerian Agama (kiri) didampingi M. Aman Wirakartakusumah Ketua BSNP (kanan) menyampaikan pandangannya tentang latar belakang penyusunan Sistem Pendidikan Nasional dan implementasinya kepada anggota BSNP di Jakarta. 18 Vol. VI/No. 4/Desember 2011
  • 19. Lensa BSNP Perwakilan dari Direktorat Jenderal Bimas Kristen Kementerian Agama beraudiensi dengan anggota BSNP untuk membahas tentang ujian akhir sekolah di sekolah keagamaan Kristen. Anggota BSNP dan tim ahli pengembangan standar sarana dan prasarana pendidikan tinggi program pascasarjana dan profesi berpose bersama setelah menyelesaikan seluruh rangkaian kegiatan pengembangan standar di kantor BSNP Mansyur Ramly (lajur depan berdasi, mantan Kepala Balitbang Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan) bersama anggota BSNP periode pertama dan kedua dalam acara halal bi halal dan malam keakraban di Jakarta Staf profesional, staf keuangan, dan staf sekretariat BSNP mengekspresikan rasa syukur dan kegembiraan mereka melalui photo bersama setelah dalam acara halal bi halal dan malam keakraban di Jakarta Vol. VI/No. 4/Desember 2011 19
  • 20. Lensa BSNP Anggota BSNP dan Konsil Kedokteran Indonesia (KKI) berpose bersama setelah penandatanganan nota kesepahaman di kantor BSNP. Delegasi BSNP diterima oleh Duta Besar Indonesia untuk Inggris. Dari kiri ke kanan, Mungin Eddy Wibowo, Djaali, Duta Besar Indonesia untuk Inggris, Djemari Mardapi, dan Zaki Baridwan. Dari kiri ke kanan, Imam Tholhah, Djemari Mardapi, M. Aman Wirakartakusumah, dan Amin Haidari dalam pembahasan tentang Ujian Akhir Sekolah Berstandar Nasional (UASBN) untuk madrasah.