SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 22
Downloaden Sie, um offline zu lesen
Beberapa Permasalahan & Agenda
Peningkatan Produktivitas & Daya Saing

          Bacharuddin Jusuf Habibie
             Masukan untuk
 Sidang Paripurna Dewan Riset Nasional
              (DRN) 2011
             Jakarta, 15 Desember 2011




           Pertanyaan Awal:

                                     bangsa?
  Persoalan apa yang kita hadapi sbg bangsa?



 Indonesia ‘terjatuh’          Kita mengalami
    dalam situasi           ketimpangan kualitas
    “paradoksal”                    SDM
Indonesia dalam “Paradoks”
                      kita KAYA tapi MISKIN
        [kekayaan SDA melimpah, tapi miskin penghasilan]

                     kita BESAR tapi KERDIL
[amat besar wilayah & penduduknya, tapi kerdil dalam produktivitas
                        dan daya saingnya]

                  kita MERDEKA tapi TERJAJAH
     [merdeka secara politik, namun terjajah secara ekonomi]

                      kita KUAT tapi LEMAH
 [kuat dalam tindak anarkisme, namun lemah dalam menghadapi
                       tantangan globalisasi]

                      kita INDAH tapi JELEK
[indah dalam potensi dan prospeknya, namun jelek & korup dalam
                         pengelolaannya]




Mengapa ?
  karena kita terkena “Penyakit Orientasi”

   Kita lebih mengandalkan SDA daripada SDM

   Kita lebih berorientasi jangka pendek daripada jangka panjang

   Kita lebih mengutamakan critra daripada karya nyata

   Kita lebih melirik makro daripada mikro ekonomi

   Kita lebih mengandalkan cost added daripada value added

   Kita lebih berorientsi pada neraca perdagangan & pembayaran
   daripada neraca jam kerja

   Kita lebih menyukai jalan pintas (korupsi, kolusi, penyelewengan,
   dsb) daripada kejujuran dan kebajikan

   Kita lebih menganggap jabatan (power) sebagai tujuan daripada
   sebagai sarana untuk mencapai tujuan
Kesenjangan Kualitas SDM                          (1/3)



  • Kesempatan Kerja yang disediakan oleh:
    1. Usaha Kecil (UK)                         88,92%
    2. Usaha Menengah (UM)                      10,54%
    3. Usaha Besar (UB)                         0,54%

  • Nilai Tambah dalam perekonomian nasional:
    1. Usaha Kecil (UK)                         43,42%
    2. Usaha Menengah (UM)                      15,42%
    3. Usaha Besar (UB)                         44,90%

  • Nilai Tambah pro Kesempatan Kerja:
    1. Usaha Kecil (UK)                          0,4883   ∞ (1)
    2. Usaha Menegah (UM)                        1,4630   ∞ (3xUK)
    3. Usaha Besar (UB)                         83,1481   ∞ (170xUK)

                                                                       5




        Kesenjangan Kualitas SDM                          (2/3)




• Usaha Kecil dan Usaha Menengah menyediakan 99,46 %
  lapangan kerja.

• Lapangan kerja yang disediakan oleh Usaha Besar hanya 0,54%.

• BPD dalam perekonomian nasional:
       44,9% hasil Usaha Besar;
       55,1 % hasil Usaha Kecil dan Menengah.




                                                                       6
Kesenjangan Kualitas SDM                     (3/3)




 • Perbandingan Nilai Tambah yang dihasilkan tiap lapangan
   kerja oleh UK : UM : UB = 1 : 3 : 170, yang mencerminkan
   adanya:
             kesenjangan kualitas SDM,
             kesenjangan pendidikan,
             kesenjangan produktivitas, dan
             kesenjangan IPTEK.

           • Kesenjangan-kesenjangan tsb harus dikoreksi
             karena menjadi penghambat utama produktivitas
             dan daya saing Indonesia.

                                                              7




Mengapa?

• Adakah yang salah dalam kita merumuskan strategi
  pengembangan SDM?
• Apakah ada sesuatu yang kurang, atau tidak tepat,
                          kurang,            tepat,
  dalam pengembangan SDM kita?
                            kita?
• Apakah karena respon kita yang tidak tepat dalam
             globalisasi?
  menghadapi globalisasi?

                                                              8
pertama:
   Bagian pertama:

    Masalah strategi pengembangan
   kualitas SDM



                                            9




Perilaku dan Keterampilan SDM (1/3)



                               Proses
Proses                         PENDIDIKAN,
PEMBUDAYAAN                    PENELITIAN &
                               KESEMPATAN KERJA




      budaya         -----   Iptek
                     agama
Perilaku dan Keterampilan SDM (2/3)

        budaya -- agama              iptek



        PERILAKU                    KETERAMPILAN


  BERFIKIR              BERKARYA             BEKERJA


  PRODUKTIVITAS                    DAYA SAING




Perilaku dan Keterampilan SDM (3/3)

                 PERILAKU    KETERAMPILAN


      BERFIKIR          BERKARYA        BEKERJA


          PRODUKTIVITAS            DAYA SAING




    Ditentukan
       oleh
     4 proses
Prasyarat Produktivitas & Daya Saing (1/2)


                                                      2 PRASYARAT
                                                     PRODUKTIVITA
                                                        S & DAYA
                                                          SAING




                                                     1. MERDEKA


                                                       2. BEBAS




Prasyarat Produktivitas & Daya Saing (2/2)


 • Dengan demikian prasyarat utama untuk mengembangkan
   produktivitas dan keunggulan SDM (merdeka & bebas) telah
   dipenuhi. Yang masih harus dikembangkan adalah:
      Prasarana dan konsep teruji proses “Pembudayaan“
      Prasarana dan konsep teruji proses “Pendidikan dan Penelitian“
      Prasarana dan konsep teruji penyediaan “Lapangan Kerja“

 • Mission impossible tersebut dilaksanakan dengan “evolusi
   yang dipercepat“, di mana semua masalah tahap demi tahap
   dapat diselesaikan secara tuntas agar dapat berhasil
   dengan cara yang paling cepat, murah, berkualitas, berrisiko
   rendah dengan hasil yang memuaskan dan tepat waktu.
Hakekat Teori Keilmuan & Implementasinya (1/4)

• Teori harus didasarkan pada filsafat dan realitas alami oleh
  karenanya, teori memiliki “kendala awal“ (initial condition)
  dan “kendala batasan“ (boundary condition) yang tergantung
  pada tempat dan waktu.
• Kesejahteraan, kualitas hidup dan ketentraman diidamkan
  semua orang, dan telah dilaksanakan beberapa model:
   © Pendekatan „top down“ atau dari yang kaya ke yang miskin,   sistem
     “kapitalisme“.
   © Pendekatan „buttom up“ atau dari yang miskin (proletar) ke yang
     kaya, sistem “komunisme“.
   © Pendekatan dari tengah ke atas maupun ke bawah “pasar yang
     berorientasi pada nilai-nilai sosial“ (Soziale Marktwirtschaft)




Hakekat Teori Keilmuan & Implementasinya (2/4)
               3 model pendekatan




                          Pendekatan
                         “kapitalistik”




                                                      Pendekatan
                                                     “komunistik”




                                                        Pendekatan
                                                         “Soziale
                                                      Marktwirtschaft”
Hakekat Teori Keilmuan & Implementasinya (3/4)

• Sejarah membuktikan:
     pendekatan kedua telah berakhir dengan “bangkrutnya“
  masyarakat penganut pendekatan tersebut
     pendekatan pertama: jika tidak diadakan koreksi yang
  mendasar, akan menuju proses “kebangkrutan“ pula.
• Kita harus belajar dari kesalahan dan kekeliruan orang lain
  dan kekeliruan kita sendiri.
• Kietiga pendekatan tersebut kemudian telah dikembangkan
  berbagai teori oleh para pakar manca negara, termasuk
  mereka yang mendapat hadiah Nobel, dan ternyata teori-
  teori tsb juga perlu ditinjau kembali.




Hakekat Teori Keilmuan & Implementasinya (4/4)

• Bukan masyarakat harus berubah menyesuaikan cita-citanya
  dengan berbagai teori yang telah dikembangkan oleh para
  ilmuwan
tetapi sebaliknya:
  Para ilmuwanlah yang harus merubah pendekatan untuk
  disesuaikan dengan keadaan lingkungan (nasional dan
  global) yang terus berubah tanpa mengorbankan cita-cita kita
  sendiri.

• Kita harus memperhatikan dan memprioritaskan
  kepentingan rakyat Indonesia sendiri, sebagai bangsa yang
  bermartabat, yang sedang berjuang menuju cita-cita, dengan
  berbagai keterbatasan yang ada.
kedua:
Bagian kedua:

 Masalah strategi menghadapi
Globalisasi



                                                     19




 Globalisasi, Pasar dan Kepentingan
                        Nasional (1/6)



  Pasar         “mekanisme pasar”   Pasar
DOMESTIK                            DUNIA


                     Pasar
                                        Rentan thd
                   REGIONAL
                                        manipulasi
Globalisasi, Pasar dan Kepentingan
                       Nasional (2/6)


negara yg kuat              negara berkembang




                 bagaimana di Indonesia…. ???




Globalisasi, Pasar dan Kepentingan
                       Nasional (3/6)




                                                !!
Globalisasi: Neraca Perdagangan,
                     Pembayaran & Jam Kerja (1/4)




   Perdagangan                            Pembayaran




               Yang
                      i
               Terjad
               S aat Ini




                Globalisasi: Neraca Perdagangan,
                     Pembayaran & Jam Kerja (2/4)




Perdagangan                            Pembayaran


      ng a
    Ya usny
       r
     ha jadi
   Se er L)
      T EA
       (I D




                           Jam Kerja
Globalisasi: Neraca Perdagangan,
                       Pembayaran & Jam Kerja (3/4)
     Kasus
     China &
     India




    Perdagangan                         Pembayaran




                       Jam Kerja




                  Globalisasi: Neraca Perdagangan,
                       Pembayaran & Jam Kerja (4/4)
• Akibatnya terjadi ketidakseimbangan antara pendapatan dan
  pengeluaran di beberapa masyarakat Amerika Utara, Eropa dan
  Jepang     tercermin pada perbandingan hutang terhadap GDP
  yang sudah mendekati 100%.
  (bahkan USA > 100% dan Jepang > 200% dari GDP)
• Hutang Jepang diperoleh dari masyarakatnya sendiri (dengan suku
  bunga yang rendah), hutang di Amerika Serikat diperoleh dari
  pasar global (dengan suku bunga yang relatif tinggi)
       Mengapa demikian?
       Bagaimana dengan risiko dan jaminan pinjaman?
       Apa akibatnya?
Globalisasi: Ketikakseimbangan
                    Pendapatan & Pengeluaran (1/6)

 Mengapa?
 (Kasus USA):
 • Pasca PD II pasar domestik USA berkembang pesat terbesar
   di dunia (ekonomi Eropa, Jepang dan Asia hampir hancur)
 • Mata uang Amerika (US$) menjadi andalan bagi hampir semua
   mata uang manca negara (cadangan emas tidak lagi menjadi
   satu-satunya andalan).
 • Permintaan mata uang US$ meningkat/melampaui kebutuhan
   pasar domestik USA.




                   Globalisasi: Ketikakseimbangan
                    Pendapatan & Pengeluaran (2/3)

• Anggaran untuk membiayai kehadiran USA sebagai adikuasa di
  dunia meningkat     meningkatkan pengeluaran negara, dgn
  akibat: hutang USA melampaui 100% kemampuan GDPnya
• Sementara nilai US$ -- yang menjadi mata uang internasional --
  dicegah tidak turun, karena akan berdampak pada penurunan
  nilai cadangan negara-negara lain -- seperti Cina, Jepang dan
  Eropa -- akan menurun pula ( merugikan semua!). Nilai mata
  uang ditentukan oleh:
        pertumbuhan GDPnya
        permintaan mata uang tersebut di pasar domestik, regional dan
        global
        Mata uang menjadi “komoditas perdagangan“
Globalisasi: Ketikakseimbangan
                   Pendapatan & Pengeluaran (3/3)

   (Kasus Jepang):
   • Pasar domestik Jepang juga besar, namun mata uang Yen
     tidak dimanfaatkan sebagai andalan perdagangan dan
     cadangan manca negara

   • Penanganan ketidakseimbangan pendapatan dan
     pengeluaran a.l. dengan mekanisme:
         insentif perpajakan dan insentif lain
         suku bunga Yen yang ditekan serendah mungkin shg kurang
         menarik bagi investor global




                  Globalisasi: Ketikakseimbangan
                   Pendapatan & Pengeluaran (4/6)

Bagaimana risiko & jaminan pinjaman?
(kasus Jepang):
  Dengan undang-undang, regulasi Pemerintah dan Bank Sentral
  Jepang, risiko dan jaminan direkayasa secara pragmatis.
  Dengan suku bunga yang rendah dan sistem perpajakan yang
  terarah pada peningkatan jam kerja atau lapangan kerja
  secara “gotong royong“.
  Contoh: pembiayaan proyek yang menciptakan lapangan kerja
     diberi suku bunga yang sangat rendah & jenjang pelunasan
  yang panjang, dampaknya pengangguran dapat ditekan atau
  dicegah
Globalisasi: Ketikakseimbangan
                     Pendapatan & Pengeluaran (5/6)
(Kasus USA):
• USA menyadari bahwa negara pengekspor komoditas ke pasar
   USA sangat berkepentingan memelihara pasar USA tetap sehat
   dan befungsi sehingga lapangan kerja di negara tersebut dapat
   dipertahankan.
• Mata uang US$ dipertahankan stabilitasnya melalui mekanisme
  pasar komoditas uang untuk mencegah menurunnya nilai
  cadangan mereka.
• Semua pemikiran dan kebijakan diarahkan pada pertumbuhan
  GDP, pengendalian inflasi dan akhirnya penyediaan lapangan
  kerja.

  Negara-negara lain umumnya bergerak di antara dua skenario
  model Jepang atau USA.




                    Globalisasi: Ketikakseimbangan
                     Pendapatan & Pengeluaran (6/6)

     Apa akibatnya?
     • Bursa yang semula berfungsi sebagai “mekanisme
       pengumpulan dana“ berubah menjadi “pusat keunggulan
       berspekulasi dan berjudi“.
     • Informasi diperluas dengan “gosip“ sangat mengganggu
       kreditibilitas bursa, karena analisis dan pemberitaan distortif
       yang berkembang cepat dan membingungkan.
     • Akibatnya para penanam modal di bursa berkurang jumlahnya,
       dan berbagai akibat lain yang merugikan.
     • Kita beruntung krn perusahaan yang terdaftar di bursa
       Indonesia tidak atau belum didominasi oleh perusahaan yang
       menyediakan banyak lapangan kerja.
ketiga:
Bagian ketiga:

 Strategi dan upaya Pemecahan
Masalah Kualitas SDM



                                33




 Prasarana Pengembangan SDM
Pemerataan Pembudayaan & Pendidikan
                        (1/2)

• Mendorong Berlangsungnya proses Pembudayaan
  yang memadai dalam lingkungan keluarga/rumah
  tangga oleh orang tua. Mengembangkan, sosialisasi
  dan pembinaan proses Pembudayaan tersebut kepada
  orang tua melalui jalur RT, RW, Puskesmas, dan
  lembaga masyarakat yang lain.
• Pembebasan biaya total untuk Pendidikan Anak Usia
  Dini (PAUD)
• Pembebasan biaya total untuk Sekolah Dasar (SD) dan
  Madrasah Ibtidaiyah (MI)




  Pemerataan Pembudayaan & Pendidikan
                        (2/2)


 • Pembebasan biaya total untuk Sekolah Menengah
   Pertama (SMP) dan Madrasah Tsanawiyah (MTs)
 • Pembebasan biaya total untuk Sekolah Menengah
   Kejuruan (SMK) dan Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK)
 • Pembebasan biaya selektif untuk pendidikan Sekolah
   Menengah Atas (SMA) dan Madrasah Aliyah (MA)
 • Pembebasan biaya selektif untuk pendidikan S1, S2
   dan S3
Pemerataan Kualitas Pelayanan Informasi


              • Pemerataan kualitas informasi
                melalui media cetak dan elektronik
                yang disempurnakan oleh jaringan
                atau network informasi elektronik.
              • Penyediaan dan penyebaran
                informasi yang berorientasi pada
                pasar, lapangan kerja, produktivitas
                SDM dan pembangunan setempat
                dan nasional harus diutamakan




 Pemerataan Lapangan Kerja & Jam Kerja
                         (1/2)

• Pasar domestik adalah penggerak utama
  pembangunan
• Produk apa saja yang meningkatkan jam kerja dan
  menciptakan lapangan kerja diberi insentip (tidak
  tergantung dari pemiliknya)
• Produk apa saja yang mengambil jam kerja atau
  lapangan kerja diberi penalty (tidak tergantung dari
  pemiliknya)
• Globalisasi tidak berarti dan tidak boleh
  mengorbankan kepentingan SDM masyarakat!
Pemerataan Lapangan Kerja & Jam Kerja
                             (2/2)

 • Karya nyata dari perusahaan mikro, kecil, menengah
   dan besar yang meningkatkan nilai tambah, kualitas
   produk dan daya saing karena produktivitas
   karyawan diberi insentip.
 • Produk “offset“ sebagai pengimbangan impor
   diterapkan secara konsisten.
 • Produksi yang progresif meningkatkan kandungan
   lokal pada proses nilai tambah dan “evolusi yang
   dipercepat“diterapkan secara konsisten




Menghadapi globalisasi:

 • Jangan sampai proses globalisasi berkembang menjadi
   jaringan neo kolonialisme sebagai adikuasa-adikuasa baru!
   (Jangan sampai terjadi „VOC- gaya baru“ di Indonesia!)
 • Membeli produk apa pun yang dibuat di dalam negeri berarti
   mengembangkan lapangan kerja atau jam kerja yang kita
   butuhkan.
 • Tiap investor di Indonesia yang memproduksi komoditas nilai
   tambah pasar nasional, regional dan global akan membantu
   proses pemerataan       wajar diberikan insentif.
 • Tiap impor produk yang dapat melemahkan proses
   pemerataan harus dihindari atau bahkan dipersulit
   pelaksanaan (desinsentif).
Mengoreksi situasi “paradoksal” 1/2
“Orientasi yg SAKIT”                     “Orientasi yg SEHAT”


       SDA >> SDM                             SDA << SDm
 jangka pendek >> panjang               jangka pendek << panjang
    citra >> karya nyata                   citra << karya nyata
 makro >> mikro ekonomi                  makro ~ mikro ekonomi
cost-added >> value-added              cost-added << value-added
  neraca perdagangan &                    neraca perdagangan ~
 pembayaran >> jam kerja                 pembayaran ~ jam kerja
 jalan pintas >> kejujuran
       dan kebajikan                     kejujuran dan kebajikan

power >> amanah orientated                  amanah orientated




      Mengoreksi situasi “paradoksal” 2/2

• Di samping upaya “penyembuhan” atau “penyehatan”
  orientasi, kita perlu menyegarkan kembali kesadaran sebagai
  warga bangsa yang ber-Pancasila, beragama, dan mempunyai
  cita-cita luhur sebagai bangsa yang beradab dan terhormat
  (Pembukaan UUD 1945).
• Menanamkan kesadaran akan bahaya bilamana “paradoks
  bangsa” terus berlanjut tanpa upaya koreksi yang berarti dan
  serius ( bangsa yang gagal)
• Memahami kesalahan (kolektif) bangsa yg diindikasikan dengan
  “penyakit orientasi” (orientasi yg ‘sakit’), dan kesadaran untuk
  melakukan upaya “penyembuhan” yang serius dan
  berkelanjutan
Terima Kasih

Weitere ähnliche Inhalte

Ähnlich wie MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS

Persiapan dan kreativitas mahasiswa dalam menghadapi era globalisasi
Persiapan dan kreativitas mahasiswa dalam menghadapi era globalisasiPersiapan dan kreativitas mahasiswa dalam menghadapi era globalisasi
Persiapan dan kreativitas mahasiswa dalam menghadapi era globalisasiRian
 
Pengembangan UMKM untuk Ketahanan Ekonomi Nasional
Pengembangan UMKM untuk Ketahanan Ekonomi NasionalPengembangan UMKM untuk Ketahanan Ekonomi Nasional
Pengembangan UMKM untuk Ketahanan Ekonomi NasionalRusman R. Manik
 
Program Kewirausahaan Bagi Mahasiswa
Program Kewirausahaan Bagi MahasiswaProgram Kewirausahaan Bagi Mahasiswa
Program Kewirausahaan Bagi MahasiswaNindya Sukmawati
 
Kebijakan Pelaksanaan PNPM Mandiri
Kebijakan Pelaksanaan PNPM Mandiri   Kebijakan Pelaksanaan PNPM Mandiri
Kebijakan Pelaksanaan PNPM Mandiri Oswar Mungkasa
 
Konsep dan Aplikasi Perencanaan Pembangunan
Konsep dan Aplikasi Perencanaan PembangunanKonsep dan Aplikasi Perencanaan Pembangunan
Konsep dan Aplikasi Perencanaan PembangunanRandy Wrihatnolo
 
Evaluasi RPJMN 2010-2014
Evaluasi RPJMN 2010-2014Evaluasi RPJMN 2010-2014
Evaluasi RPJMN 2010-2014Dadang Solihin
 
The survival strategies and sustainable economy when retirement arrives
The survival strategies and sustainable economy when retirement arrivesThe survival strategies and sustainable economy when retirement arrives
The survival strategies and sustainable economy when retirement arrivesSetiono Winardi
 
134-Article Text-771-1-10-20130204.pdf
134-Article Text-771-1-10-20130204.pdf134-Article Text-771-1-10-20130204.pdf
134-Article Text-771-1-10-20130204.pdfHendraPrastyawan1
 
Manajemen Perubahan Sektor Publik
Manajemen Perubahan Sektor PublikManajemen Perubahan Sektor Publik
Manajemen Perubahan Sektor PublikTri Widodo W. UTOMO
 
Kebijakan Perencanaan Pembangunan Daerah
Kebijakan Perencanaan Pembangunan DaerahKebijakan Perencanaan Pembangunan Daerah
Kebijakan Perencanaan Pembangunan DaerahDadang Solihin
 
Model ekonomi dan optimasi ekonomi
Model ekonomi dan optimasi ekonomiModel ekonomi dan optimasi ekonomi
Model ekonomi dan optimasi ekonominuralfiyani24
 
Lingkup dan tantangan
Lingkup dan tantanganLingkup dan tantangan
Lingkup dan tantanganmunir15
 
1.-Prof-RAVIK.ppt
1.-Prof-RAVIK.ppt1.-Prof-RAVIK.ppt
1.-Prof-RAVIK.pptMYTVDANFILM
 
1.-Prof-RAVIK.ppt
1.-Prof-RAVIK.ppt1.-Prof-RAVIK.ppt
1.-Prof-RAVIK.pptsuwarnohaji
 
Peran Promosi Kesehatan dan pemberdayaan
Peran Promosi Kesehatan dan pemberdayaanPeran Promosi Kesehatan dan pemberdayaan
Peran Promosi Kesehatan dan pemberdayaanBisisBekasi
 

Ähnlich wie MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS (20)

Persiapan dan kreativitas mahasiswa dalam menghadapi era globalisasi
Persiapan dan kreativitas mahasiswa dalam menghadapi era globalisasiPersiapan dan kreativitas mahasiswa dalam menghadapi era globalisasi
Persiapan dan kreativitas mahasiswa dalam menghadapi era globalisasi
 
Pengembangan UMKM untuk Ketahanan Ekonomi Nasional
Pengembangan UMKM untuk Ketahanan Ekonomi NasionalPengembangan UMKM untuk Ketahanan Ekonomi Nasional
Pengembangan UMKM untuk Ketahanan Ekonomi Nasional
 
Program Kewirausahaan Bagi Mahasiswa
Program Kewirausahaan Bagi MahasiswaProgram Kewirausahaan Bagi Mahasiswa
Program Kewirausahaan Bagi Mahasiswa
 
Kebijakan Pelaksanaan PNPM Mandiri
Kebijakan Pelaksanaan PNPM Mandiri   Kebijakan Pelaksanaan PNPM Mandiri
Kebijakan Pelaksanaan PNPM Mandiri
 
Konsep dan Aplikasi Perencanaan Pembangunan
Konsep dan Aplikasi Perencanaan PembangunanKonsep dan Aplikasi Perencanaan Pembangunan
Konsep dan Aplikasi Perencanaan Pembangunan
 
Penghargaan Produktivitas dan Kualitas "Paramakarya 2013"
Penghargaan Produktivitas dan Kualitas "Paramakarya 2013"  Penghargaan Produktivitas dan Kualitas "Paramakarya 2013"
Penghargaan Produktivitas dan Kualitas "Paramakarya 2013"
 
Evaluasi RPJMN 2010-2014
Evaluasi RPJMN 2010-2014Evaluasi RPJMN 2010-2014
Evaluasi RPJMN 2010-2014
 
The survival strategies and sustainable economy when retirement arrives
The survival strategies and sustainable economy when retirement arrivesThe survival strategies and sustainable economy when retirement arrives
The survival strategies and sustainable economy when retirement arrives
 
134-Article Text-771-1-10-20130204.pdf
134-Article Text-771-1-10-20130204.pdf134-Article Text-771-1-10-20130204.pdf
134-Article Text-771-1-10-20130204.pdf
 
Pel berbasis industri kreatif
Pel berbasis industri kreatifPel berbasis industri kreatif
Pel berbasis industri kreatif
 
Perluasan kesempatan kerja melalui peningkatan produktivitas
Perluasan kesempatan  kerja melalui peningkatan produktivitasPerluasan kesempatan  kerja melalui peningkatan produktivitas
Perluasan kesempatan kerja melalui peningkatan produktivitas
 
Manajemen Perubahan Sektor Publik
Manajemen Perubahan Sektor PublikManajemen Perubahan Sektor Publik
Manajemen Perubahan Sektor Publik
 
Kebijakan Perencanaan Pembangunan Daerah
Kebijakan Perencanaan Pembangunan DaerahKebijakan Perencanaan Pembangunan Daerah
Kebijakan Perencanaan Pembangunan Daerah
 
Model ekonomi dan optimasi ekonomi
Model ekonomi dan optimasi ekonomiModel ekonomi dan optimasi ekonomi
Model ekonomi dan optimasi ekonomi
 
Lingkup dan tantangan
Lingkup dan tantanganLingkup dan tantangan
Lingkup dan tantangan
 
1.-Prof-RAVIK.ppt
1.-Prof-RAVIK.ppt1.-Prof-RAVIK.ppt
1.-Prof-RAVIK.ppt
 
1.-Prof-RAVIK.ppt
1.-Prof-RAVIK.ppt1.-Prof-RAVIK.ppt
1.-Prof-RAVIK.ppt
 
1.-Prof-RAVIK.ppt
1.-Prof-RAVIK.ppt1.-Prof-RAVIK.ppt
1.-Prof-RAVIK.ppt
 
1.-Prof-RAVIK.ppt
1.-Prof-RAVIK.ppt1.-Prof-RAVIK.ppt
1.-Prof-RAVIK.ppt
 
Peran Promosi Kesehatan dan pemberdayaan
Peran Promosi Kesehatan dan pemberdayaanPeran Promosi Kesehatan dan pemberdayaan
Peran Promosi Kesehatan dan pemberdayaan
 

Mehr von Guru Online

Kerangka Kerja Implementasi Kurikulum
Kerangka Kerja Implementasi KurikulumKerangka Kerja Implementasi Kurikulum
Kerangka Kerja Implementasi KurikulumGuru Online
 
Konsep Pembelajaran Tematik
Konsep Pembelajaran TematikKonsep Pembelajaran Tematik
Konsep Pembelajaran TematikGuru Online
 
BAHAN AJAR TRAINING OF TRAINER (ToT ) IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013
BAHAN AJAR TRAINING OF TRAINER (ToT ) IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013BAHAN AJAR TRAINING OF TRAINER (ToT ) IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013
BAHAN AJAR TRAINING OF TRAINER (ToT ) IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013Guru Online
 
Juknis Program beasiswa S2 Bagi Guru SMP th 2013
Juknis Program beasiswa S2 Bagi Guru SMP th 2013Juknis Program beasiswa S2 Bagi Guru SMP th 2013
Juknis Program beasiswa S2 Bagi Guru SMP th 2013Guru Online
 
Menelusuri Orchad Road- Menghitung Kehebatan Singapura
Menelusuri Orchad Road- Menghitung Kehebatan SingapuraMenelusuri Orchad Road- Menghitung Kehebatan Singapura
Menelusuri Orchad Road- Menghitung Kehebatan SingapuraGuru Online
 
Buku Kerja Pengawas Sekolah
Buku Kerja Pengawas SekolahBuku Kerja Pengawas Sekolah
Buku Kerja Pengawas SekolahGuru Online
 
Pedoman implementasi kurikulum 2013 final
Pedoman implementasi kurikulum 2013 finalPedoman implementasi kurikulum 2013 final
Pedoman implementasi kurikulum 2013 finalGuru Online
 
English Across the Curriculum
English Across the CurriculumEnglish Across the Curriculum
English Across the CurriculumGuru Online
 
Jumpa pers-kemdikbud-akhir-tahun-2012
Jumpa pers-kemdikbud-akhir-tahun-2012Jumpa pers-kemdikbud-akhir-tahun-2012
Jumpa pers-kemdikbud-akhir-tahun-2012Guru Online
 
Buletin BSNP Edisi 4 2011
Buletin BSNP Edisi 4 2011Buletin BSNP Edisi 4 2011
Buletin BSNP Edisi 4 2011Guru Online
 
Buletin BSNP Edisi 3 - 2011
Buletin BSNP Edisi 3 - 2011Buletin BSNP Edisi 3 - 2011
Buletin BSNP Edisi 3 - 2011Guru Online
 
Buletin BNSP Edisi 4 Th 2012
Buletin BNSP Edisi 4 Th 2012Buletin BNSP Edisi 4 Th 2012
Buletin BNSP Edisi 4 Th 2012Guru Online
 
Buletin BNSP Edisi 3 Th 2012
Buletin BNSP Edisi 3 Th 2012Buletin BNSP Edisi 3 Th 2012
Buletin BNSP Edisi 3 Th 2012Guru Online
 
Buletin BNSP Edisi 2 Th 2012
Buletin BNSP Edisi 2 Th 2012Buletin BNSP Edisi 2 Th 2012
Buletin BNSP Edisi 2 Th 2012Guru Online
 
Buletin BNSP Edisi 1 Th 2012
Buletin BNSP Edisi 1 Th 2012Buletin BNSP Edisi 1 Th 2012
Buletin BNSP Edisi 1 Th 2012Guru Online
 
Sambutan Mendikbud Hari Guru Nasional 2012
Sambutan Mendikbud Hari Guru Nasional 2012Sambutan Mendikbud Hari Guru Nasional 2012
Sambutan Mendikbud Hari Guru Nasional 2012Guru Online
 
Pengembangan Kurikulum 2013
Pengembangan Kurikulum 2013Pengembangan Kurikulum 2013
Pengembangan Kurikulum 2013Guru Online
 
Sumberdaya Manusia Andalan Masyarakat Madani_slide
Sumberdaya Manusia Andalan Masyarakat Madani_slideSumberdaya Manusia Andalan Masyarakat Madani_slide
Sumberdaya Manusia Andalan Masyarakat Madani_slideGuru Online
 
Sumberdaya Manusia Andalan Masyarakat Madani
Sumberdaya Manusia Andalan Masyarakat MadaniSumberdaya Manusia Andalan Masyarakat Madani
Sumberdaya Manusia Andalan Masyarakat MadaniGuru Online
 
PERAN BAHASA IBU DALAM MEMBANGUN KEBUDAYAAN DERAH
PERAN BAHASA IBU DALAM MEMBANGUN KEBUDAYAAN DERAHPERAN BAHASA IBU DALAM MEMBANGUN KEBUDAYAAN DERAH
PERAN BAHASA IBU DALAM MEMBANGUN KEBUDAYAAN DERAHGuru Online
 

Mehr von Guru Online (20)

Kerangka Kerja Implementasi Kurikulum
Kerangka Kerja Implementasi KurikulumKerangka Kerja Implementasi Kurikulum
Kerangka Kerja Implementasi Kurikulum
 
Konsep Pembelajaran Tematik
Konsep Pembelajaran TematikKonsep Pembelajaran Tematik
Konsep Pembelajaran Tematik
 
BAHAN AJAR TRAINING OF TRAINER (ToT ) IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013
BAHAN AJAR TRAINING OF TRAINER (ToT ) IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013BAHAN AJAR TRAINING OF TRAINER (ToT ) IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013
BAHAN AJAR TRAINING OF TRAINER (ToT ) IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013
 
Juknis Program beasiswa S2 Bagi Guru SMP th 2013
Juknis Program beasiswa S2 Bagi Guru SMP th 2013Juknis Program beasiswa S2 Bagi Guru SMP th 2013
Juknis Program beasiswa S2 Bagi Guru SMP th 2013
 
Menelusuri Orchad Road- Menghitung Kehebatan Singapura
Menelusuri Orchad Road- Menghitung Kehebatan SingapuraMenelusuri Orchad Road- Menghitung Kehebatan Singapura
Menelusuri Orchad Road- Menghitung Kehebatan Singapura
 
Buku Kerja Pengawas Sekolah
Buku Kerja Pengawas SekolahBuku Kerja Pengawas Sekolah
Buku Kerja Pengawas Sekolah
 
Pedoman implementasi kurikulum 2013 final
Pedoman implementasi kurikulum 2013 finalPedoman implementasi kurikulum 2013 final
Pedoman implementasi kurikulum 2013 final
 
English Across the Curriculum
English Across the CurriculumEnglish Across the Curriculum
English Across the Curriculum
 
Jumpa pers-kemdikbud-akhir-tahun-2012
Jumpa pers-kemdikbud-akhir-tahun-2012Jumpa pers-kemdikbud-akhir-tahun-2012
Jumpa pers-kemdikbud-akhir-tahun-2012
 
Buletin BSNP Edisi 4 2011
Buletin BSNP Edisi 4 2011Buletin BSNP Edisi 4 2011
Buletin BSNP Edisi 4 2011
 
Buletin BSNP Edisi 3 - 2011
Buletin BSNP Edisi 3 - 2011Buletin BSNP Edisi 3 - 2011
Buletin BSNP Edisi 3 - 2011
 
Buletin BNSP Edisi 4 Th 2012
Buletin BNSP Edisi 4 Th 2012Buletin BNSP Edisi 4 Th 2012
Buletin BNSP Edisi 4 Th 2012
 
Buletin BNSP Edisi 3 Th 2012
Buletin BNSP Edisi 3 Th 2012Buletin BNSP Edisi 3 Th 2012
Buletin BNSP Edisi 3 Th 2012
 
Buletin BNSP Edisi 2 Th 2012
Buletin BNSP Edisi 2 Th 2012Buletin BNSP Edisi 2 Th 2012
Buletin BNSP Edisi 2 Th 2012
 
Buletin BNSP Edisi 1 Th 2012
Buletin BNSP Edisi 1 Th 2012Buletin BNSP Edisi 1 Th 2012
Buletin BNSP Edisi 1 Th 2012
 
Sambutan Mendikbud Hari Guru Nasional 2012
Sambutan Mendikbud Hari Guru Nasional 2012Sambutan Mendikbud Hari Guru Nasional 2012
Sambutan Mendikbud Hari Guru Nasional 2012
 
Pengembangan Kurikulum 2013
Pengembangan Kurikulum 2013Pengembangan Kurikulum 2013
Pengembangan Kurikulum 2013
 
Sumberdaya Manusia Andalan Masyarakat Madani_slide
Sumberdaya Manusia Andalan Masyarakat Madani_slideSumberdaya Manusia Andalan Masyarakat Madani_slide
Sumberdaya Manusia Andalan Masyarakat Madani_slide
 
Sumberdaya Manusia Andalan Masyarakat Madani
Sumberdaya Manusia Andalan Masyarakat MadaniSumberdaya Manusia Andalan Masyarakat Madani
Sumberdaya Manusia Andalan Masyarakat Madani
 
PERAN BAHASA IBU DALAM MEMBANGUN KEBUDAYAAN DERAH
PERAN BAHASA IBU DALAM MEMBANGUN KEBUDAYAAN DERAHPERAN BAHASA IBU DALAM MEMBANGUN KEBUDAYAAN DERAH
PERAN BAHASA IBU DALAM MEMBANGUN KEBUDAYAAN DERAH
 

Kürzlich hochgeladen

Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidupfamela161
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...asepsaefudin2009
 
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptxMateri IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptxmuhammadkausar1201
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxSlasiWidasmara1
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxNurindahSetyawati1
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxssuser50800a
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaafarmasipejatentimur
 
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptxcontoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptxHR MUSLIM
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMIGustiBagusGending
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSdheaprs
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 

Kürzlich hochgeladen (20)

Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
 
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptxMateri IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
 
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptxcontoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 

MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS

  • 1. Beberapa Permasalahan & Agenda Peningkatan Produktivitas & Daya Saing Bacharuddin Jusuf Habibie Masukan untuk Sidang Paripurna Dewan Riset Nasional (DRN) 2011 Jakarta, 15 Desember 2011 Pertanyaan Awal: bangsa? Persoalan apa yang kita hadapi sbg bangsa? Indonesia ‘terjatuh’ Kita mengalami dalam situasi ketimpangan kualitas “paradoksal” SDM
  • 2. Indonesia dalam “Paradoks” kita KAYA tapi MISKIN [kekayaan SDA melimpah, tapi miskin penghasilan] kita BESAR tapi KERDIL [amat besar wilayah & penduduknya, tapi kerdil dalam produktivitas dan daya saingnya] kita MERDEKA tapi TERJAJAH [merdeka secara politik, namun terjajah secara ekonomi] kita KUAT tapi LEMAH [kuat dalam tindak anarkisme, namun lemah dalam menghadapi tantangan globalisasi] kita INDAH tapi JELEK [indah dalam potensi dan prospeknya, namun jelek & korup dalam pengelolaannya] Mengapa ? karena kita terkena “Penyakit Orientasi” Kita lebih mengandalkan SDA daripada SDM Kita lebih berorientasi jangka pendek daripada jangka panjang Kita lebih mengutamakan critra daripada karya nyata Kita lebih melirik makro daripada mikro ekonomi Kita lebih mengandalkan cost added daripada value added Kita lebih berorientsi pada neraca perdagangan & pembayaran daripada neraca jam kerja Kita lebih menyukai jalan pintas (korupsi, kolusi, penyelewengan, dsb) daripada kejujuran dan kebajikan Kita lebih menganggap jabatan (power) sebagai tujuan daripada sebagai sarana untuk mencapai tujuan
  • 3. Kesenjangan Kualitas SDM (1/3) • Kesempatan Kerja yang disediakan oleh: 1. Usaha Kecil (UK) 88,92% 2. Usaha Menengah (UM) 10,54% 3. Usaha Besar (UB) 0,54% • Nilai Tambah dalam perekonomian nasional: 1. Usaha Kecil (UK) 43,42% 2. Usaha Menengah (UM) 15,42% 3. Usaha Besar (UB) 44,90% • Nilai Tambah pro Kesempatan Kerja: 1. Usaha Kecil (UK) 0,4883 ∞ (1) 2. Usaha Menegah (UM) 1,4630 ∞ (3xUK) 3. Usaha Besar (UB) 83,1481 ∞ (170xUK) 5 Kesenjangan Kualitas SDM (2/3) • Usaha Kecil dan Usaha Menengah menyediakan 99,46 % lapangan kerja. • Lapangan kerja yang disediakan oleh Usaha Besar hanya 0,54%. • BPD dalam perekonomian nasional: 44,9% hasil Usaha Besar; 55,1 % hasil Usaha Kecil dan Menengah. 6
  • 4. Kesenjangan Kualitas SDM (3/3) • Perbandingan Nilai Tambah yang dihasilkan tiap lapangan kerja oleh UK : UM : UB = 1 : 3 : 170, yang mencerminkan adanya: kesenjangan kualitas SDM, kesenjangan pendidikan, kesenjangan produktivitas, dan kesenjangan IPTEK. • Kesenjangan-kesenjangan tsb harus dikoreksi karena menjadi penghambat utama produktivitas dan daya saing Indonesia. 7 Mengapa? • Adakah yang salah dalam kita merumuskan strategi pengembangan SDM? • Apakah ada sesuatu yang kurang, atau tidak tepat, kurang, tepat, dalam pengembangan SDM kita? kita? • Apakah karena respon kita yang tidak tepat dalam globalisasi? menghadapi globalisasi? 8
  • 5. pertama: Bagian pertama: Masalah strategi pengembangan kualitas SDM 9 Perilaku dan Keterampilan SDM (1/3) Proses Proses PENDIDIKAN, PEMBUDAYAAN PENELITIAN & KESEMPATAN KERJA budaya ----- Iptek agama
  • 6. Perilaku dan Keterampilan SDM (2/3) budaya -- agama iptek PERILAKU KETERAMPILAN BERFIKIR BERKARYA BEKERJA PRODUKTIVITAS DAYA SAING Perilaku dan Keterampilan SDM (3/3) PERILAKU KETERAMPILAN BERFIKIR BERKARYA BEKERJA PRODUKTIVITAS DAYA SAING Ditentukan oleh 4 proses
  • 7. Prasyarat Produktivitas & Daya Saing (1/2) 2 PRASYARAT PRODUKTIVITA S & DAYA SAING 1. MERDEKA 2. BEBAS Prasyarat Produktivitas & Daya Saing (2/2) • Dengan demikian prasyarat utama untuk mengembangkan produktivitas dan keunggulan SDM (merdeka & bebas) telah dipenuhi. Yang masih harus dikembangkan adalah: Prasarana dan konsep teruji proses “Pembudayaan“ Prasarana dan konsep teruji proses “Pendidikan dan Penelitian“ Prasarana dan konsep teruji penyediaan “Lapangan Kerja“ • Mission impossible tersebut dilaksanakan dengan “evolusi yang dipercepat“, di mana semua masalah tahap demi tahap dapat diselesaikan secara tuntas agar dapat berhasil dengan cara yang paling cepat, murah, berkualitas, berrisiko rendah dengan hasil yang memuaskan dan tepat waktu.
  • 8. Hakekat Teori Keilmuan & Implementasinya (1/4) • Teori harus didasarkan pada filsafat dan realitas alami oleh karenanya, teori memiliki “kendala awal“ (initial condition) dan “kendala batasan“ (boundary condition) yang tergantung pada tempat dan waktu. • Kesejahteraan, kualitas hidup dan ketentraman diidamkan semua orang, dan telah dilaksanakan beberapa model: © Pendekatan „top down“ atau dari yang kaya ke yang miskin, sistem “kapitalisme“. © Pendekatan „buttom up“ atau dari yang miskin (proletar) ke yang kaya, sistem “komunisme“. © Pendekatan dari tengah ke atas maupun ke bawah “pasar yang berorientasi pada nilai-nilai sosial“ (Soziale Marktwirtschaft) Hakekat Teori Keilmuan & Implementasinya (2/4) 3 model pendekatan Pendekatan “kapitalistik” Pendekatan “komunistik” Pendekatan “Soziale Marktwirtschaft”
  • 9. Hakekat Teori Keilmuan & Implementasinya (3/4) • Sejarah membuktikan: pendekatan kedua telah berakhir dengan “bangkrutnya“ masyarakat penganut pendekatan tersebut pendekatan pertama: jika tidak diadakan koreksi yang mendasar, akan menuju proses “kebangkrutan“ pula. • Kita harus belajar dari kesalahan dan kekeliruan orang lain dan kekeliruan kita sendiri. • Kietiga pendekatan tersebut kemudian telah dikembangkan berbagai teori oleh para pakar manca negara, termasuk mereka yang mendapat hadiah Nobel, dan ternyata teori- teori tsb juga perlu ditinjau kembali. Hakekat Teori Keilmuan & Implementasinya (4/4) • Bukan masyarakat harus berubah menyesuaikan cita-citanya dengan berbagai teori yang telah dikembangkan oleh para ilmuwan tetapi sebaliknya: Para ilmuwanlah yang harus merubah pendekatan untuk disesuaikan dengan keadaan lingkungan (nasional dan global) yang terus berubah tanpa mengorbankan cita-cita kita sendiri. • Kita harus memperhatikan dan memprioritaskan kepentingan rakyat Indonesia sendiri, sebagai bangsa yang bermartabat, yang sedang berjuang menuju cita-cita, dengan berbagai keterbatasan yang ada.
  • 10. kedua: Bagian kedua: Masalah strategi menghadapi Globalisasi 19 Globalisasi, Pasar dan Kepentingan Nasional (1/6) Pasar “mekanisme pasar” Pasar DOMESTIK DUNIA Pasar Rentan thd REGIONAL manipulasi
  • 11. Globalisasi, Pasar dan Kepentingan Nasional (2/6) negara yg kuat negara berkembang bagaimana di Indonesia…. ??? Globalisasi, Pasar dan Kepentingan Nasional (3/6) !!
  • 12. Globalisasi: Neraca Perdagangan, Pembayaran & Jam Kerja (1/4) Perdagangan Pembayaran Yang i Terjad S aat Ini Globalisasi: Neraca Perdagangan, Pembayaran & Jam Kerja (2/4) Perdagangan Pembayaran ng a Ya usny r ha jadi Se er L) T EA (I D Jam Kerja
  • 13. Globalisasi: Neraca Perdagangan, Pembayaran & Jam Kerja (3/4) Kasus China & India Perdagangan Pembayaran Jam Kerja Globalisasi: Neraca Perdagangan, Pembayaran & Jam Kerja (4/4) • Akibatnya terjadi ketidakseimbangan antara pendapatan dan pengeluaran di beberapa masyarakat Amerika Utara, Eropa dan Jepang tercermin pada perbandingan hutang terhadap GDP yang sudah mendekati 100%. (bahkan USA > 100% dan Jepang > 200% dari GDP) • Hutang Jepang diperoleh dari masyarakatnya sendiri (dengan suku bunga yang rendah), hutang di Amerika Serikat diperoleh dari pasar global (dengan suku bunga yang relatif tinggi) Mengapa demikian? Bagaimana dengan risiko dan jaminan pinjaman? Apa akibatnya?
  • 14. Globalisasi: Ketikakseimbangan Pendapatan & Pengeluaran (1/6) Mengapa? (Kasus USA): • Pasca PD II pasar domestik USA berkembang pesat terbesar di dunia (ekonomi Eropa, Jepang dan Asia hampir hancur) • Mata uang Amerika (US$) menjadi andalan bagi hampir semua mata uang manca negara (cadangan emas tidak lagi menjadi satu-satunya andalan). • Permintaan mata uang US$ meningkat/melampaui kebutuhan pasar domestik USA. Globalisasi: Ketikakseimbangan Pendapatan & Pengeluaran (2/3) • Anggaran untuk membiayai kehadiran USA sebagai adikuasa di dunia meningkat meningkatkan pengeluaran negara, dgn akibat: hutang USA melampaui 100% kemampuan GDPnya • Sementara nilai US$ -- yang menjadi mata uang internasional -- dicegah tidak turun, karena akan berdampak pada penurunan nilai cadangan negara-negara lain -- seperti Cina, Jepang dan Eropa -- akan menurun pula ( merugikan semua!). Nilai mata uang ditentukan oleh: pertumbuhan GDPnya permintaan mata uang tersebut di pasar domestik, regional dan global Mata uang menjadi “komoditas perdagangan“
  • 15. Globalisasi: Ketikakseimbangan Pendapatan & Pengeluaran (3/3) (Kasus Jepang): • Pasar domestik Jepang juga besar, namun mata uang Yen tidak dimanfaatkan sebagai andalan perdagangan dan cadangan manca negara • Penanganan ketidakseimbangan pendapatan dan pengeluaran a.l. dengan mekanisme: insentif perpajakan dan insentif lain suku bunga Yen yang ditekan serendah mungkin shg kurang menarik bagi investor global Globalisasi: Ketikakseimbangan Pendapatan & Pengeluaran (4/6) Bagaimana risiko & jaminan pinjaman? (kasus Jepang): Dengan undang-undang, regulasi Pemerintah dan Bank Sentral Jepang, risiko dan jaminan direkayasa secara pragmatis. Dengan suku bunga yang rendah dan sistem perpajakan yang terarah pada peningkatan jam kerja atau lapangan kerja secara “gotong royong“. Contoh: pembiayaan proyek yang menciptakan lapangan kerja diberi suku bunga yang sangat rendah & jenjang pelunasan yang panjang, dampaknya pengangguran dapat ditekan atau dicegah
  • 16. Globalisasi: Ketikakseimbangan Pendapatan & Pengeluaran (5/6) (Kasus USA): • USA menyadari bahwa negara pengekspor komoditas ke pasar USA sangat berkepentingan memelihara pasar USA tetap sehat dan befungsi sehingga lapangan kerja di negara tersebut dapat dipertahankan. • Mata uang US$ dipertahankan stabilitasnya melalui mekanisme pasar komoditas uang untuk mencegah menurunnya nilai cadangan mereka. • Semua pemikiran dan kebijakan diarahkan pada pertumbuhan GDP, pengendalian inflasi dan akhirnya penyediaan lapangan kerja. Negara-negara lain umumnya bergerak di antara dua skenario model Jepang atau USA. Globalisasi: Ketikakseimbangan Pendapatan & Pengeluaran (6/6) Apa akibatnya? • Bursa yang semula berfungsi sebagai “mekanisme pengumpulan dana“ berubah menjadi “pusat keunggulan berspekulasi dan berjudi“. • Informasi diperluas dengan “gosip“ sangat mengganggu kreditibilitas bursa, karena analisis dan pemberitaan distortif yang berkembang cepat dan membingungkan. • Akibatnya para penanam modal di bursa berkurang jumlahnya, dan berbagai akibat lain yang merugikan. • Kita beruntung krn perusahaan yang terdaftar di bursa Indonesia tidak atau belum didominasi oleh perusahaan yang menyediakan banyak lapangan kerja.
  • 17. ketiga: Bagian ketiga: Strategi dan upaya Pemecahan Masalah Kualitas SDM 33 Prasarana Pengembangan SDM
  • 18. Pemerataan Pembudayaan & Pendidikan (1/2) • Mendorong Berlangsungnya proses Pembudayaan yang memadai dalam lingkungan keluarga/rumah tangga oleh orang tua. Mengembangkan, sosialisasi dan pembinaan proses Pembudayaan tersebut kepada orang tua melalui jalur RT, RW, Puskesmas, dan lembaga masyarakat yang lain. • Pembebasan biaya total untuk Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) • Pembebasan biaya total untuk Sekolah Dasar (SD) dan Madrasah Ibtidaiyah (MI) Pemerataan Pembudayaan & Pendidikan (2/2) • Pembebasan biaya total untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Madrasah Tsanawiyah (MTs) • Pembebasan biaya total untuk Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dan Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK) • Pembebasan biaya selektif untuk pendidikan Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Madrasah Aliyah (MA) • Pembebasan biaya selektif untuk pendidikan S1, S2 dan S3
  • 19. Pemerataan Kualitas Pelayanan Informasi • Pemerataan kualitas informasi melalui media cetak dan elektronik yang disempurnakan oleh jaringan atau network informasi elektronik. • Penyediaan dan penyebaran informasi yang berorientasi pada pasar, lapangan kerja, produktivitas SDM dan pembangunan setempat dan nasional harus diutamakan Pemerataan Lapangan Kerja & Jam Kerja (1/2) • Pasar domestik adalah penggerak utama pembangunan • Produk apa saja yang meningkatkan jam kerja dan menciptakan lapangan kerja diberi insentip (tidak tergantung dari pemiliknya) • Produk apa saja yang mengambil jam kerja atau lapangan kerja diberi penalty (tidak tergantung dari pemiliknya) • Globalisasi tidak berarti dan tidak boleh mengorbankan kepentingan SDM masyarakat!
  • 20. Pemerataan Lapangan Kerja & Jam Kerja (2/2) • Karya nyata dari perusahaan mikro, kecil, menengah dan besar yang meningkatkan nilai tambah, kualitas produk dan daya saing karena produktivitas karyawan diberi insentip. • Produk “offset“ sebagai pengimbangan impor diterapkan secara konsisten. • Produksi yang progresif meningkatkan kandungan lokal pada proses nilai tambah dan “evolusi yang dipercepat“diterapkan secara konsisten Menghadapi globalisasi: • Jangan sampai proses globalisasi berkembang menjadi jaringan neo kolonialisme sebagai adikuasa-adikuasa baru! (Jangan sampai terjadi „VOC- gaya baru“ di Indonesia!) • Membeli produk apa pun yang dibuat di dalam negeri berarti mengembangkan lapangan kerja atau jam kerja yang kita butuhkan. • Tiap investor di Indonesia yang memproduksi komoditas nilai tambah pasar nasional, regional dan global akan membantu proses pemerataan wajar diberikan insentif. • Tiap impor produk yang dapat melemahkan proses pemerataan harus dihindari atau bahkan dipersulit pelaksanaan (desinsentif).
  • 21. Mengoreksi situasi “paradoksal” 1/2 “Orientasi yg SAKIT” “Orientasi yg SEHAT” SDA >> SDM SDA << SDm jangka pendek >> panjang jangka pendek << panjang citra >> karya nyata citra << karya nyata makro >> mikro ekonomi makro ~ mikro ekonomi cost-added >> value-added cost-added << value-added neraca perdagangan & neraca perdagangan ~ pembayaran >> jam kerja pembayaran ~ jam kerja jalan pintas >> kejujuran dan kebajikan kejujuran dan kebajikan power >> amanah orientated amanah orientated Mengoreksi situasi “paradoksal” 2/2 • Di samping upaya “penyembuhan” atau “penyehatan” orientasi, kita perlu menyegarkan kembali kesadaran sebagai warga bangsa yang ber-Pancasila, beragama, dan mempunyai cita-cita luhur sebagai bangsa yang beradab dan terhormat (Pembukaan UUD 1945). • Menanamkan kesadaran akan bahaya bilamana “paradoks bangsa” terus berlanjut tanpa upaya koreksi yang berarti dan serius ( bangsa yang gagal) • Memahami kesalahan (kolektif) bangsa yg diindikasikan dengan “penyakit orientasi” (orientasi yg ‘sakit’), dan kesadaran untuk melakukan upaya “penyembuhan” yang serius dan berkelanjutan