SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 22
VENTILATOR



        ADILATRI
Ada 3 golongan Ventilator :
1. Ventilator Tekanan Negative
   Bekerja dengan cara membuat lingkungan bertekanan negative di
   sekeliling dada, sehingga udara dapat masuk kedalam paru-paru.
2. Ventilator Tekanan Positive
   Bekerja dengan cara membuat tekanan positive kedalam jalan nafas,
   sehingga udara dapat masuk kedalam paru-paru.
3. Extra Corporeal Membrane Oxygenation.

Tujuan Bantuan nafas dengan Ventilator:
• Mengurangi kerja pernafasan.
• Memperbaiki ventilasi alveolar.
• Memberikan oksigenasi adekuat.
Indikasi Bantuan nafas dengan Ventilator:
a. Gangguan Ventilasi
     • Gangguan fungsi otot pernafasan (kelelahan, gangguan dinding
     dada).
     • Penyakit Neuromuskuler.
     • Ventilatory drive menurun.
     • Obstruksi atau airway resistence meningkat.
b. Gangguan Oksigenasi
     • Hypoxemia berulang.
     • Perlu pemberian PEEP.
     • Kerja pernafasan berat.
c. Indikasi lain
     • Mencegah atelectase.
     • Menurunkan TIK ( ICP ).
     • Menurunkan kebutuhan oksigen ( systemic atau myocardial ).
     • Penggunaan muscle relaxant dan sedasi.
VENTILATOR MEKANIK

Ventilator tekanan negative jarang digunakan. Ventilator tekanan positive
banyak digunakan.

Ventilator tekanan Positive ada 2 jenis :
Conventional ventilatory.
High Frequency ventilatory.
CONVENTIONAL VENTILATORY

Jenis ini paling banyak dipergunakan, ada 4 type :
        1. Volume Cycle
   Aliran gas inspirasi dari ventilator akan berhenti bila volume yang telah
   ditetapkan tercapai ( tidal volume tetap ).
        2. Pressure Cycle
   Aliran gas inspirasi dari ventilator akan berhenti bila tekanan yang
   ditetapkan telah tercapai ( peak inspiratory pressure tetap ).
        3. Time Cycle
   Aliran gas inspirasi dari ventilator akan berhenti bila waktu yang
   ditetapkan telah tercapai ( inspiratory time tetap ).
        4. Flow Cycle
   Aliran gas inspirasi dari ventilator akan berhenti bila flow yang
   ditetapkan telah tercapai ( flow rate tetap ).
Mode pada ventilator mekanik

       Controlled Mechanical Ventilation

   Pernafasan pasien diatur sepenuhnya oleh ventilator, tergantung
   frekuensi yang ditetapkan.
   Digunakan pada pasien yang tidak dapat bernafas spontan dan
   diberikan Trigger of sensitivity = - 20 cmH2O, sehingga pasien tidak
   dapat membuka katup inspirasi pada ventilator.
   Pada umumnya diberi muscle relaxant dan sedasi.

       Assist Controle Ventilation

   Bantuan nafas diberikan atas dasar pacuan nafas pasien.
   Trigger of sensitivity = - 2 cmH2O.
Intermittent Mandatory Ventilation.

IMV merupakan campuran antara nafas spontan pasien dan kontrol
ventilator.
Ventilator memberikan bantuan inspirasi sesuai dengan frekuensi yang
ditetapkan pada selang waktu tertentu, diluar itu pasien masih dapat
bernafas sendiri, sehingga dapat terjadi tabrakkan antara pernafasan
pasien dan pernafasan dari ventilator.
Trigger of sensitivity = - 2 cmH2O.
Frekuensi nafas ventilator harus lebih rendah dari frekuensi nafas
spontan pasien.

    Synchronized Intermittent Mandatory Ventilation.

SIMV berbeda dari IMV karena mandatory breath was synchronized.
Ventilator memberikan bantuan inspirasi sesuai dengan frekuensi
nafas yang ditetapkan, tetapi bantuan inspirasi jatuh tepat pada saat
pasien memulai usaha nafas spontan.
SIMV frequency dimulai dari 10 breaths/min, respiratory rate pasien
sesuai kemampuan (mis: 20 x/min). Trigger of sensitivity = - 2 cmH 2O.
SIMV + Pressure Support.

Ventilator bekerja untuk SIMV dengan volume cycle sedangkan untuk
PS dengan pressure cycle.
Di mulai dengan PS = 15 cmH2O ( pressure limit = 15 cmH2O ).
SIMV disini sebagai back up, bila dengan PS terjadi apnea.

    Continuous Positive Airway Pressure.

Pasien bernafas spontan, tetapi ventilator memberikan bantuan
tekanan positive yang kontinyu sepanjang siklus respirasi. Tekanan
positive yang diberikan antara 2 – 7 cmH2O, tekanan yang terlalu tinggi
akan mengganggu venous return. CPAP dapat meningkatkan FRC dan
memperbaiki oksigenasi.
Variasi pada Ventilator.

1. Sigh function ( nafas dalam ).

    Diberikan untuk mencegah collapse alveoli. Besarnya 1,5 – 2 kali TV
    normal, frekuensi diatur berapa kali perjam.

2. Positive End Expiratory Pressure.

    Ventilator memberikan tekanan positive pada akhir ekspirasi.
    PEEP fisiologis:
    Pediatrik = 2 – 3 cm H2O
    Dewasa = 3 – 5 cm H2O.
    Pada umumnya PEEP dinaikkan antara 5 – 15 cmH2O, untuk
    memperbaiki oksigenasi.
Pemberian PEEP.
Pemberian PEEP awal sebesar 5 cm H2O dan dititrasi secara bertahap
2-3 cm H2O.
Pengaruh pemberian PEEP tidak akan terlihat dalam waktu beberapa
jam.
Monitor blood pressure, heart rate dan PaO2 selama pemberian PEEP
secara titrasi dan pada interval waktu tertentu selama terapi pemberian
PEEP.

Efek samping penggunaan PEEP:
• Barotrauma.
• Hipotensi dan penurunan cardiac output
• Peningkatan PaCO2.
• Oksigenasi memburuk
3. Inspiratory Pause.

    Selesai phase inspirasi, ventilator dapat menahan aliran gas di dalam
    paru-paru selama beberapa
    saat untuk memberi kesempatan difusi oksigen dari alveoli kedalam
    kapiler.

4. Inspiratory Time dan I : E ratio.

    Inspiratory time adalah waktu yang dibutuhkan oleh aliran gas dari
    ventilator untuk masuk kedalam paru-paru. Expiratory time adalah
    waktu yang diperlukan oleh aliran gas untuk keluar dari paru-paru,
    yang dimulai pada akhir inspirasi sampai inspirasi berikutnya.
    Waktu inspirasi lebih pendek dari waktu ekspirasi ( I : E ratio = 1: 2 ),
    bila sebaliknya disebut I : E ratio terbalik. Bila I : E ratio terbalik terlalu
    besar akan terjadi : retensi CO2, venous return terganggu, barotrauma.
    Inspiratory time normal = 0,3 – 1,5 detik, dengan rata-rata = 0,75 detik.
    Siklus respirasi terdiri dari : inspiratory time + inspiratory pause +
    expiratory time  I : E ratio = ( Ti + Tp ) : Te.
5. Peak Inspiratory Pressure.
      Nilai normal:
      Pediatrik = 12 – 18 cmH2O
      Dewasa = 25 – 35 cmH2O.

6. Respiratory Rate.
      Usia:     < 2 tahun      =       20 – 25 breaths/min.
              2 – 10 tahun     =       15 – 20 breaths/min.
                > 10 tahun     =       10 – 15 breaths/min.

7. Minute Volume and Tidal Volume.
    Minute Volume = TV x RR.
    Tidal Volume : Pediatrik = 7 – 8 ml/kg
                     Dewasa = 9 –10 ml/kg.
    Dead space volume = 2 ml/kg.
    Compressible Volume adalah volume gas dari ventilator yang berada
    pada pipa penyalur, yang tidak ikut dalam pertukaran gas. Besarnya
    1 – 2 ml/cm H2O pada pediatric dan 2 – 4 ml/cmH2O pada dewasa
    (pertekanan tekanan gas inspirasi).
    Agar ventilasi alveolar adekuat, maka tidal volume minimal = 15 – 20
    ml/kg ( TV pasien + dead space volume + compressible volume ).
8. Inspiratory Fraction of Oxygen ( FiO2 ).

    Awal berikan 100 %, secepatnya turunkan jadi < 50%.

9. Flow Rate.

    Batas aliran gas terendah adalah 2 kali minute ventilation. Sebagian
    besar ventilator bayi dapat bekerja dengan flow rate gasses 4 – 10
    L/min. Maka pada flow cycle diberikan flow = 2 –3 L/kg
A. Volume Cycle.

   Modes :    Controlled Mechanical Ventilation
              Assist Controle Ventilation
              Intermittent Mandatory Ventilation
              Synchronized Intermittent Mandatory Ventilation
              Continuous Positive Airway Pressure
Setting Awal Ventilator pada Dewasa.

   Tidal Volume                        : 10 – 12 ml/kg
   Respiratory rate                    : 10 – 12 breath/min
   Minimum Inspiratory flow rate       : 30 L/min
   I : E ratio                         :1:2
   FiO2                                : 50%
   PEEP                                : 5 cm H2O
   Modes :     CMV  trigger of sensitivity = - 20 cm H2O
               SIMV  trigger of sensitivity = - 2 cm H2O
                       SIMV rate = 10 breaths/min
                       RR pasien = 20 breaths/min
                       SIMV + PS  PS = 10 cm H2O
B. Pressure Cycle.

   Modes                     : Pressure controle dan Pressure support
   Pressure limit            : 15 – 30 cm H2O
   Trigger of sensitivity    : - 20 cm H2O or – 2 cm H2O
   Respiratory rate          : 10 – 15 breaths/min
   Digunakan pada anak-anak.

Setting Awal Ventilator pada Anak-anak .

   Ventilatory frequency     : infant        = 20 – 25 breaths/min
                               older child   = 15 – 20 breaths/min
   Tidal volume              : 10 – 15 ml/kg
   I : E ratio               :1:2
   PEEP                      : 2 – 3 cmH2O
   Pressure limit            : < 20 m.bar
   FiO2                      : 50 %
C. Flow Cycle.

   Digunakan pada bayi dengan berat badan lebih kecil atau sama
   dengan 10 kg.
   Ventilatory rate  : 20 – 25 breaths/min
   Inspiratory time  : 0,6 – 0,7 sec
   PEEP              : 2 – 3 cmH2O
   I : E ratio       :1:1

Setting Awal Ventilator pada Bayi.

   Inspiratory time             : 0,6 – 0,8 sec
   Expiratory time              : 1,0 – 1,2 sec
   Respiratory rate             : 30 – 40 breaths/min
   I : E ratio                  : 1 : 1 and 1 : 2
   Inspiratory flow ( v )                : 5 – 10 L/min. ( 3 x MV )
   Inspiratory pressure limit   : < 20 m.bar
   PEEP                         : 3 cmH2O
   FiO2                         : 50 %
Monitoring :

1.   Analisa gas darah.
2.   Elektrolit.
3.   Tanda Vital : tensi, nadi, temperatur.
4.   Saturasi Oksigen.
5.   ECG.
6.   Fungsi organ lain : urine, lactate.
Syarat Weaning dari Ventilator :

   •   Sadar.
   •   Hemodynamic stabil.
   •   Penyebab respiratory failure telah teratasi.
   •   FiO2 < 50 %.
   •   Gangguan lain telah teratasi : elektrolit, asam-basa, perdarahan.

Urutan Weaning Ventilator :

Controlled/assist controle  SIMV + PS/PS  CPAP  extubation  O2
dengan masker.
Komplikasi Penggunaan Ventilator :

• Pulmonal    : barotraumas ( pneumothorax, pneumopericardial,
                pneumomediastinal, emphysema subcutis ), atelectase,
                nosocomial pneumonia.
• Sirkulasi   : hypotension, venous return turun, cardiac output turun.
• Renal       : diuresis kurang, gangguan keseimbangan cairan dan
                elektrolit.
• Serebral    : perubahan TIK, ischemic cerebri.
• Lain-lain   : komplikasi intubasi.
HIGH FREQUENCY VENTILATORY.

Adalah bentuk controlled Mechanical Ventilation dengan volume rendah
(< 1 ml/kg), tekanan rendah dan frekuensi tinggi.

Ada 3 macam :
High Frequency Positive Pressure Ventilation.
Frekuensi : 60 – 110 breaths/min.
High Frequency Jet Ventilation.
Frekuensi : 110 – 400 breaths/min.
High Frequency Oscillatory Ventilation.
Frekuensi : 400 – 2400 breaths/min.

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Penatalaksanaan Gangguan Masalah Pernapasan
Penatalaksanaan Gangguan Masalah PernapasanPenatalaksanaan Gangguan Masalah Pernapasan
Penatalaksanaan Gangguan Masalah PernapasanUmpungeng
 
Bantuan Hidup Dasar (2015 AHA Guideline)
Bantuan Hidup Dasar (2015 AHA Guideline)Bantuan Hidup Dasar (2015 AHA Guideline)
Bantuan Hidup Dasar (2015 AHA Guideline)Sabam Simanjuntak
 
Balans cairan & elektrolit
Balans cairan & elektrolitBalans cairan & elektrolit
Balans cairan & elektrolitAzis Aimaduddin
 
peningkatan Tekanan IntraCranial
peningkatan Tekanan IntraCranialpeningkatan Tekanan IntraCranial
peningkatan Tekanan IntraCranialNoorahmah Adiany
 
transfusi darah
transfusi darahtransfusi darah
transfusi darahDina Awwe
 
EKG, Hipertrofi Jantung
EKG, Hipertrofi JantungEKG, Hipertrofi Jantung
EKG, Hipertrofi JantungADam Raeyoo
 
Intubasi sulit pr dr danu1
Intubasi sulit pr dr danu1Intubasi sulit pr dr danu1
Intubasi sulit pr dr danu1Nur Hajriya
 
192446707 indikasi-pasien-masuk-icu
192446707 indikasi-pasien-masuk-icu192446707 indikasi-pasien-masuk-icu
192446707 indikasi-pasien-masuk-icuthe yulia
 
Ventilasi Mekanik (Mechanical Ventilator) Eri Yanuar
Ventilasi Mekanik (Mechanical Ventilator) Eri YanuarVentilasi Mekanik (Mechanical Ventilator) Eri Yanuar
Ventilasi Mekanik (Mechanical Ventilator) Eri YanuarEri Yanuar Akhmad B Sunaryo
 
Penatalaksanaan Gangguan Jalan Napar
Penatalaksanaan Gangguan Jalan NaparPenatalaksanaan Gangguan Jalan Napar
Penatalaksanaan Gangguan Jalan NaparUmpungeng
 
Slide konsensus penatalaksanaan hipertensi 2019 inash
Slide konsensus penatalaksanaan hipertensi 2019 inashSlide konsensus penatalaksanaan hipertensi 2019 inash
Slide konsensus penatalaksanaan hipertensi 2019 inashpuspitasari_whardani
 

Was ist angesagt? (20)

Obat emergency
Obat emergencyObat emergency
Obat emergency
 
Penatalaksanaan Gangguan Masalah Pernapasan
Penatalaksanaan Gangguan Masalah PernapasanPenatalaksanaan Gangguan Masalah Pernapasan
Penatalaksanaan Gangguan Masalah Pernapasan
 
Perekaman EKG
Perekaman EKGPerekaman EKG
Perekaman EKG
 
Resusitasi cairan
Resusitasi cairanResusitasi cairan
Resusitasi cairan
 
Bantuan Hidup Dasar (2015 AHA Guideline)
Bantuan Hidup Dasar (2015 AHA Guideline)Bantuan Hidup Dasar (2015 AHA Guideline)
Bantuan Hidup Dasar (2015 AHA Guideline)
 
Balans cairan & elektrolit
Balans cairan & elektrolitBalans cairan & elektrolit
Balans cairan & elektrolit
 
Pneumonia
PneumoniaPneumonia
Pneumonia
 
Shock dan Resusitasi Cairan
Shock dan Resusitasi CairanShock dan Resusitasi Cairan
Shock dan Resusitasi Cairan
 
peningkatan Tekanan IntraCranial
peningkatan Tekanan IntraCranialpeningkatan Tekanan IntraCranial
peningkatan Tekanan IntraCranial
 
transfusi darah
transfusi darahtransfusi darah
transfusi darah
 
EKG, Hipertrofi Jantung
EKG, Hipertrofi JantungEKG, Hipertrofi Jantung
EKG, Hipertrofi Jantung
 
Intubasi sulit pr dr danu1
Intubasi sulit pr dr danu1Intubasi sulit pr dr danu1
Intubasi sulit pr dr danu1
 
Pemeriksaan fisik thorax
Pemeriksaan fisik thoraxPemeriksaan fisik thorax
Pemeriksaan fisik thorax
 
192446707 indikasi-pasien-masuk-icu
192446707 indikasi-pasien-masuk-icu192446707 indikasi-pasien-masuk-icu
192446707 indikasi-pasien-masuk-icu
 
Ventilasi Mekanik (Mechanical Ventilator) Eri Yanuar
Ventilasi Mekanik (Mechanical Ventilator) Eri YanuarVentilasi Mekanik (Mechanical Ventilator) Eri Yanuar
Ventilasi Mekanik (Mechanical Ventilator) Eri Yanuar
 
Penatalaksanaan Gangguan Jalan Napar
Penatalaksanaan Gangguan Jalan NaparPenatalaksanaan Gangguan Jalan Napar
Penatalaksanaan Gangguan Jalan Napar
 
Pemeriksaan fisik abdomen anang
Pemeriksaan fisik abdomen anangPemeriksaan fisik abdomen anang
Pemeriksaan fisik abdomen anang
 
Cairan infuse
Cairan infuseCairan infuse
Cairan infuse
 
Fototerapi
FototerapiFototerapi
Fototerapi
 
Slide konsensus penatalaksanaan hipertensi 2019 inash
Slide konsensus penatalaksanaan hipertensi 2019 inashSlide konsensus penatalaksanaan hipertensi 2019 inash
Slide konsensus penatalaksanaan hipertensi 2019 inash
 

Ähnlich wie Ventilator dr. adilatri

Ventilator paul
Ventilator paulVentilator paul
Ventilator paulPaulus M.
 
Ventilasi mekanik
Ventilasi mekanikVentilasi mekanik
Ventilasi mekanikJumadi Madi
 
Setting awal venti untuk tentiran.pdf
Setting awal venti untuk tentiran.pdfSetting awal venti untuk tentiran.pdf
Setting awal venti untuk tentiran.pdfIvanVeriswan
 
PPT Ventilator.pptx
PPT Ventilator.pptxPPT Ventilator.pptx
PPT Ventilator.pptxDaichan4
 
Mode Dan Setting Dasar Ventilator fix.pptx
Mode Dan Setting Dasar  Ventilator fix.pptxMode Dan Setting Dasar  Ventilator fix.pptx
Mode Dan Setting Dasar Ventilator fix.pptxbundathamrin
 
Ventilator Samarinda final.pptx
Ventilator Samarinda final.pptxVentilator Samarinda final.pptx
Ventilator Samarinda final.pptxAraArafah
 
Fisiologi sistim-respirasi
Fisiologi sistim-respirasiFisiologi sistim-respirasi
Fisiologi sistim-respirasiIndriati Dewi
 
Faal Paru Pertama 2021
Faal Paru Pertama 2021Faal Paru Pertama 2021
Faal Paru Pertama 2021FaisalYunus7
 
PRINSIP DASAR VENTILASI MEKANIK.ppt
PRINSIP DASAR VENTILASI MEKANIK.pptPRINSIP DASAR VENTILASI MEKANIK.ppt
PRINSIP DASAR VENTILASI MEKANIK.pptssusercf479f
 
Makalah macam2 pemberian oksigen
Makalah macam2 pemberian oksigenMakalah macam2 pemberian oksigen
Makalah macam2 pemberian oksigenconesti08com
 
Makalah macam2 pemberian oksigen
Makalah macam2 pemberian oksigenMakalah macam2 pemberian oksigen
Makalah macam2 pemberian oksigenconesti08com
 
arus puncak ekspirasi.pptx
arus puncak ekspirasi.pptxarus puncak ekspirasi.pptx
arus puncak ekspirasi.pptxwisnukuncoro11
 
BASIC MECHANICAL VENTILATOR.pptx
BASIC MECHANICAL VENTILATOR.pptxBASIC MECHANICAL VENTILATOR.pptx
BASIC MECHANICAL VENTILATOR.pptxAriniSabila6
 
1. KULIAH FAAL PERTAMA 2020.pptx
1. KULIAH FAAL PERTAMA 2020.pptx1. KULIAH FAAL PERTAMA 2020.pptx
1. KULIAH FAAL PERTAMA 2020.pptxssuser225f491
 

Ähnlich wie Ventilator dr. adilatri (20)

Ventilator paul
Ventilator paulVentilator paul
Ventilator paul
 
Ventilasi mekanik
Ventilasi mekanikVentilasi mekanik
Ventilasi mekanik
 
Ventilasi Mekanik
Ventilasi MekanikVentilasi Mekanik
Ventilasi Mekanik
 
KASUS.ppt
KASUS.pptKASUS.ppt
KASUS.ppt
 
Setting awal venti untuk tentiran.pdf
Setting awal venti untuk tentiran.pdfSetting awal venti untuk tentiran.pdf
Setting awal venti untuk tentiran.pdf
 
PPT Ventilator.pptx
PPT Ventilator.pptxPPT Ventilator.pptx
PPT Ventilator.pptx
 
Mode Dan Setting Dasar Ventilator fix.pptx
Mode Dan Setting Dasar  Ventilator fix.pptxMode Dan Setting Dasar  Ventilator fix.pptx
Mode Dan Setting Dasar Ventilator fix.pptx
 
Ventilator Samarinda final.pptx
Ventilator Samarinda final.pptxVentilator Samarinda final.pptx
Ventilator Samarinda final.pptx
 
Fisiologi sistim-respirasi
Fisiologi sistim-respirasiFisiologi sistim-respirasi
Fisiologi sistim-respirasi
 
ventilator.ppt
ventilator.pptventilator.ppt
ventilator.ppt
 
Faal Paru Pertama 2021
Faal Paru Pertama 2021Faal Paru Pertama 2021
Faal Paru Pertama 2021
 
PRINSIP DASAR VENTILASI MEKANIK.ppt
PRINSIP DASAR VENTILASI MEKANIK.pptPRINSIP DASAR VENTILASI MEKANIK.ppt
PRINSIP DASAR VENTILASI MEKANIK.ppt
 
Anastesiologi pdf
Anastesiologi pdfAnastesiologi pdf
Anastesiologi pdf
 
APE.pptx
APE.pptxAPE.pptx
APE.pptx
 
Makalah macam2 pemberian oksigen
Makalah macam2 pemberian oksigenMakalah macam2 pemberian oksigen
Makalah macam2 pemberian oksigen
 
Makalah macam2 pemberian oksigen
Makalah macam2 pemberian oksigenMakalah macam2 pemberian oksigen
Makalah macam2 pemberian oksigen
 
arus puncak ekspirasi.pptx
arus puncak ekspirasi.pptxarus puncak ekspirasi.pptx
arus puncak ekspirasi.pptx
 
BASIC MECHANICAL VENTILATOR.pptx
BASIC MECHANICAL VENTILATOR.pptxBASIC MECHANICAL VENTILATOR.pptx
BASIC MECHANICAL VENTILATOR.pptx
 
theo venti dasar.pptx
theo venti dasar.pptxtheo venti dasar.pptx
theo venti dasar.pptx
 
1. KULIAH FAAL PERTAMA 2020.pptx
1. KULIAH FAAL PERTAMA 2020.pptx1. KULIAH FAAL PERTAMA 2020.pptx
1. KULIAH FAAL PERTAMA 2020.pptx
 

Mehr von Gunk Arie'sti

Prinsip prinsip epidemiologi
Prinsip prinsip epidemiologiPrinsip prinsip epidemiologi
Prinsip prinsip epidemiologiGunk Arie'sti
 
Diagnostik invasif dan intervensi non bedah3333333333333
Diagnostik invasif dan intervensi non bedah3333333333333Diagnostik invasif dan intervensi non bedah3333333333333
Diagnostik invasif dan intervensi non bedah3333333333333Gunk Arie'sti
 
Demam reumatik & penyakit jantung rematik
Demam reumatik & penyakit jantung rematikDemam reumatik & penyakit jantung rematik
Demam reumatik & penyakit jantung rematikGunk Arie'sti
 
Askep klien bedah jantung valvula plasti, cabg dan ptca
Askep klien bedah jantung valvula plasti, cabg dan ptcaAskep klien bedah jantung valvula plasti, cabg dan ptca
Askep klien bedah jantung valvula plasti, cabg dan ptcaGunk Arie'sti
 
Anatomi dan fisiologi jantung
Anatomi dan fisiologi jantungAnatomi dan fisiologi jantung
Anatomi dan fisiologi jantungGunk Arie'sti
 

Mehr von Gunk Arie'sti (10)

Riwayat alamiah
Riwayat alamiahRiwayat alamiah
Riwayat alamiah
 
Prinsip prinsip epidemiologi
Prinsip prinsip epidemiologiPrinsip prinsip epidemiologi
Prinsip prinsip epidemiologi
 
Konsep epidemiologi
Konsep epidemiologiKonsep epidemiologi
Konsep epidemiologi
 
Diuretik
DiuretikDiuretik
Diuretik
 
Diagnostik invasif dan intervensi non bedah3333333333333
Diagnostik invasif dan intervensi non bedah3333333333333Diagnostik invasif dan intervensi non bedah3333333333333
Diagnostik invasif dan intervensi non bedah3333333333333
 
Demam reumatik & penyakit jantung rematik
Demam reumatik & penyakit jantung rematikDemam reumatik & penyakit jantung rematik
Demam reumatik & penyakit jantung rematik
 
Askep klien bedah jantung valvula plasti, cabg dan ptca
Askep klien bedah jantung valvula plasti, cabg dan ptcaAskep klien bedah jantung valvula plasti, cabg dan ptca
Askep klien bedah jantung valvula plasti, cabg dan ptca
 
Antikoagulansia
AntikoagulansiaAntikoagulansia
Antikoagulansia
 
Anti hipertensi
Anti hipertensiAnti hipertensi
Anti hipertensi
 
Anatomi dan fisiologi jantung
Anatomi dan fisiologi jantungAnatomi dan fisiologi jantung
Anatomi dan fisiologi jantung
 

Ventilator dr. adilatri

  • 1. VENTILATOR ADILATRI
  • 2.
  • 3. Ada 3 golongan Ventilator : 1. Ventilator Tekanan Negative Bekerja dengan cara membuat lingkungan bertekanan negative di sekeliling dada, sehingga udara dapat masuk kedalam paru-paru. 2. Ventilator Tekanan Positive Bekerja dengan cara membuat tekanan positive kedalam jalan nafas, sehingga udara dapat masuk kedalam paru-paru. 3. Extra Corporeal Membrane Oxygenation. Tujuan Bantuan nafas dengan Ventilator: • Mengurangi kerja pernafasan. • Memperbaiki ventilasi alveolar. • Memberikan oksigenasi adekuat.
  • 4. Indikasi Bantuan nafas dengan Ventilator: a. Gangguan Ventilasi • Gangguan fungsi otot pernafasan (kelelahan, gangguan dinding dada). • Penyakit Neuromuskuler. • Ventilatory drive menurun. • Obstruksi atau airway resistence meningkat. b. Gangguan Oksigenasi • Hypoxemia berulang. • Perlu pemberian PEEP. • Kerja pernafasan berat. c. Indikasi lain • Mencegah atelectase. • Menurunkan TIK ( ICP ). • Menurunkan kebutuhan oksigen ( systemic atau myocardial ). • Penggunaan muscle relaxant dan sedasi.
  • 5. VENTILATOR MEKANIK Ventilator tekanan negative jarang digunakan. Ventilator tekanan positive banyak digunakan. Ventilator tekanan Positive ada 2 jenis : Conventional ventilatory. High Frequency ventilatory.
  • 6. CONVENTIONAL VENTILATORY Jenis ini paling banyak dipergunakan, ada 4 type : 1. Volume Cycle Aliran gas inspirasi dari ventilator akan berhenti bila volume yang telah ditetapkan tercapai ( tidal volume tetap ). 2. Pressure Cycle Aliran gas inspirasi dari ventilator akan berhenti bila tekanan yang ditetapkan telah tercapai ( peak inspiratory pressure tetap ). 3. Time Cycle Aliran gas inspirasi dari ventilator akan berhenti bila waktu yang ditetapkan telah tercapai ( inspiratory time tetap ). 4. Flow Cycle Aliran gas inspirasi dari ventilator akan berhenti bila flow yang ditetapkan telah tercapai ( flow rate tetap ).
  • 7. Mode pada ventilator mekanik Controlled Mechanical Ventilation Pernafasan pasien diatur sepenuhnya oleh ventilator, tergantung frekuensi yang ditetapkan. Digunakan pada pasien yang tidak dapat bernafas spontan dan diberikan Trigger of sensitivity = - 20 cmH2O, sehingga pasien tidak dapat membuka katup inspirasi pada ventilator. Pada umumnya diberi muscle relaxant dan sedasi. Assist Controle Ventilation Bantuan nafas diberikan atas dasar pacuan nafas pasien. Trigger of sensitivity = - 2 cmH2O.
  • 8. Intermittent Mandatory Ventilation. IMV merupakan campuran antara nafas spontan pasien dan kontrol ventilator. Ventilator memberikan bantuan inspirasi sesuai dengan frekuensi yang ditetapkan pada selang waktu tertentu, diluar itu pasien masih dapat bernafas sendiri, sehingga dapat terjadi tabrakkan antara pernafasan pasien dan pernafasan dari ventilator. Trigger of sensitivity = - 2 cmH2O. Frekuensi nafas ventilator harus lebih rendah dari frekuensi nafas spontan pasien. Synchronized Intermittent Mandatory Ventilation. SIMV berbeda dari IMV karena mandatory breath was synchronized. Ventilator memberikan bantuan inspirasi sesuai dengan frekuensi nafas yang ditetapkan, tetapi bantuan inspirasi jatuh tepat pada saat pasien memulai usaha nafas spontan. SIMV frequency dimulai dari 10 breaths/min, respiratory rate pasien sesuai kemampuan (mis: 20 x/min). Trigger of sensitivity = - 2 cmH 2O.
  • 9. SIMV + Pressure Support. Ventilator bekerja untuk SIMV dengan volume cycle sedangkan untuk PS dengan pressure cycle. Di mulai dengan PS = 15 cmH2O ( pressure limit = 15 cmH2O ). SIMV disini sebagai back up, bila dengan PS terjadi apnea. Continuous Positive Airway Pressure. Pasien bernafas spontan, tetapi ventilator memberikan bantuan tekanan positive yang kontinyu sepanjang siklus respirasi. Tekanan positive yang diberikan antara 2 – 7 cmH2O, tekanan yang terlalu tinggi akan mengganggu venous return. CPAP dapat meningkatkan FRC dan memperbaiki oksigenasi.
  • 10. Variasi pada Ventilator. 1. Sigh function ( nafas dalam ). Diberikan untuk mencegah collapse alveoli. Besarnya 1,5 – 2 kali TV normal, frekuensi diatur berapa kali perjam. 2. Positive End Expiratory Pressure. Ventilator memberikan tekanan positive pada akhir ekspirasi. PEEP fisiologis: Pediatrik = 2 – 3 cm H2O Dewasa = 3 – 5 cm H2O. Pada umumnya PEEP dinaikkan antara 5 – 15 cmH2O, untuk memperbaiki oksigenasi.
  • 11. Pemberian PEEP. Pemberian PEEP awal sebesar 5 cm H2O dan dititrasi secara bertahap 2-3 cm H2O. Pengaruh pemberian PEEP tidak akan terlihat dalam waktu beberapa jam. Monitor blood pressure, heart rate dan PaO2 selama pemberian PEEP secara titrasi dan pada interval waktu tertentu selama terapi pemberian PEEP. Efek samping penggunaan PEEP: • Barotrauma. • Hipotensi dan penurunan cardiac output • Peningkatan PaCO2. • Oksigenasi memburuk
  • 12. 3. Inspiratory Pause. Selesai phase inspirasi, ventilator dapat menahan aliran gas di dalam paru-paru selama beberapa saat untuk memberi kesempatan difusi oksigen dari alveoli kedalam kapiler. 4. Inspiratory Time dan I : E ratio. Inspiratory time adalah waktu yang dibutuhkan oleh aliran gas dari ventilator untuk masuk kedalam paru-paru. Expiratory time adalah waktu yang diperlukan oleh aliran gas untuk keluar dari paru-paru, yang dimulai pada akhir inspirasi sampai inspirasi berikutnya. Waktu inspirasi lebih pendek dari waktu ekspirasi ( I : E ratio = 1: 2 ), bila sebaliknya disebut I : E ratio terbalik. Bila I : E ratio terbalik terlalu besar akan terjadi : retensi CO2, venous return terganggu, barotrauma. Inspiratory time normal = 0,3 – 1,5 detik, dengan rata-rata = 0,75 detik. Siklus respirasi terdiri dari : inspiratory time + inspiratory pause + expiratory time  I : E ratio = ( Ti + Tp ) : Te.
  • 13. 5. Peak Inspiratory Pressure. Nilai normal: Pediatrik = 12 – 18 cmH2O Dewasa = 25 – 35 cmH2O. 6. Respiratory Rate. Usia: < 2 tahun = 20 – 25 breaths/min. 2 – 10 tahun = 15 – 20 breaths/min. > 10 tahun = 10 – 15 breaths/min. 7. Minute Volume and Tidal Volume. Minute Volume = TV x RR. Tidal Volume : Pediatrik = 7 – 8 ml/kg Dewasa = 9 –10 ml/kg. Dead space volume = 2 ml/kg. Compressible Volume adalah volume gas dari ventilator yang berada pada pipa penyalur, yang tidak ikut dalam pertukaran gas. Besarnya 1 – 2 ml/cm H2O pada pediatric dan 2 – 4 ml/cmH2O pada dewasa (pertekanan tekanan gas inspirasi). Agar ventilasi alveolar adekuat, maka tidal volume minimal = 15 – 20 ml/kg ( TV pasien + dead space volume + compressible volume ).
  • 14. 8. Inspiratory Fraction of Oxygen ( FiO2 ). Awal berikan 100 %, secepatnya turunkan jadi < 50%. 9. Flow Rate. Batas aliran gas terendah adalah 2 kali minute ventilation. Sebagian besar ventilator bayi dapat bekerja dengan flow rate gasses 4 – 10 L/min. Maka pada flow cycle diberikan flow = 2 –3 L/kg
  • 15. A. Volume Cycle. Modes : Controlled Mechanical Ventilation Assist Controle Ventilation Intermittent Mandatory Ventilation Synchronized Intermittent Mandatory Ventilation Continuous Positive Airway Pressure
  • 16. Setting Awal Ventilator pada Dewasa. Tidal Volume : 10 – 12 ml/kg Respiratory rate : 10 – 12 breath/min Minimum Inspiratory flow rate : 30 L/min I : E ratio :1:2 FiO2 : 50% PEEP : 5 cm H2O Modes : CMV  trigger of sensitivity = - 20 cm H2O SIMV  trigger of sensitivity = - 2 cm H2O SIMV rate = 10 breaths/min RR pasien = 20 breaths/min SIMV + PS  PS = 10 cm H2O
  • 17. B. Pressure Cycle. Modes : Pressure controle dan Pressure support Pressure limit : 15 – 30 cm H2O Trigger of sensitivity : - 20 cm H2O or – 2 cm H2O Respiratory rate : 10 – 15 breaths/min Digunakan pada anak-anak. Setting Awal Ventilator pada Anak-anak . Ventilatory frequency : infant = 20 – 25 breaths/min older child = 15 – 20 breaths/min Tidal volume : 10 – 15 ml/kg I : E ratio :1:2 PEEP : 2 – 3 cmH2O Pressure limit : < 20 m.bar FiO2 : 50 %
  • 18. C. Flow Cycle. Digunakan pada bayi dengan berat badan lebih kecil atau sama dengan 10 kg. Ventilatory rate : 20 – 25 breaths/min Inspiratory time : 0,6 – 0,7 sec PEEP : 2 – 3 cmH2O I : E ratio :1:1 Setting Awal Ventilator pada Bayi. Inspiratory time : 0,6 – 0,8 sec Expiratory time : 1,0 – 1,2 sec Respiratory rate : 30 – 40 breaths/min I : E ratio : 1 : 1 and 1 : 2 Inspiratory flow ( v ) : 5 – 10 L/min. ( 3 x MV ) Inspiratory pressure limit : < 20 m.bar PEEP : 3 cmH2O FiO2 : 50 %
  • 19. Monitoring : 1. Analisa gas darah. 2. Elektrolit. 3. Tanda Vital : tensi, nadi, temperatur. 4. Saturasi Oksigen. 5. ECG. 6. Fungsi organ lain : urine, lactate.
  • 20. Syarat Weaning dari Ventilator : • Sadar. • Hemodynamic stabil. • Penyebab respiratory failure telah teratasi. • FiO2 < 50 %. • Gangguan lain telah teratasi : elektrolit, asam-basa, perdarahan. Urutan Weaning Ventilator : Controlled/assist controle  SIMV + PS/PS  CPAP  extubation  O2 dengan masker.
  • 21. Komplikasi Penggunaan Ventilator : • Pulmonal : barotraumas ( pneumothorax, pneumopericardial, pneumomediastinal, emphysema subcutis ), atelectase, nosocomial pneumonia. • Sirkulasi : hypotension, venous return turun, cardiac output turun. • Renal : diuresis kurang, gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit. • Serebral : perubahan TIK, ischemic cerebri. • Lain-lain : komplikasi intubasi.
  • 22. HIGH FREQUENCY VENTILATORY. Adalah bentuk controlled Mechanical Ventilation dengan volume rendah (< 1 ml/kg), tekanan rendah dan frekuensi tinggi. Ada 3 macam : High Frequency Positive Pressure Ventilation. Frekuensi : 60 – 110 breaths/min. High Frequency Jet Ventilation. Frekuensi : 110 – 400 breaths/min. High Frequency Oscillatory Ventilation. Frekuensi : 400 – 2400 breaths/min.