SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 28
Downloaden Sie, um offline zu lesen
LAPORAN RESMI
           RISET OPERASIONAL


        SISTEM ANTRIAN




                OLEH:

   Dessy Noor Hadiyah   (1305.030.033)
   Mega Khoirunnisak    (1305.030.049)


          JURUSAN STATISTIKA
   FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU
          PENGETAHUAN ALAM
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOVEMBER
              SURABAYA




                   1
ABSTRAK
    Berkembangnya antrian dikarenakan kuantitas dan kualitas pelayanan (server)
adalah relatif lebih rendah dan terbatas dalam memenuhi permintaan pelayanan
pelanggan begitu juga dengan sumber daya yang ada. Proses antrian (queueing
process) adalah suatu proses yang berhubungan dengan kedatangan seorang
pelanggan pada suatu fasilitas pelayanan, kemudian menunggu dalam suatu baris
(antrian) untuk mendapatkan pelayanan dari para server. Dalam studi kasus
mengenai sistem antrian lokasi yang ditinjau adalah “Bread Talk Bakery” dimana
dilakukan pendataan terhadap waktu antar kedatangan pembeli dan waktu
pelayanan yang diberikan kasir. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukakan
diketahui bahwa terdapat 2 orang kasir dan didapatkan waktu antar kedatangan
pembeli 31 det/orang dan waktu pelayanannya 60 det/orang. Saran yang diberikan
adalah agar server mengoptimalkan pelayanan agar tidak terjadi pembeli yang
tidak terlayani.




                                      2
DAFTAR ISI
                                                                                                      Halaman


Abstrak ..................................................................................................   ii
Daftar Isi ...............................................................................................   iii
BAB I                 PENDAHULUAN ........................................................                   1
                      1.1 Latar Belakang Permasalahan .............................                          1
                      1.2 Rumusan Masalah ...................................................                1
                      1.3 Tujuan ......................................................................      2
                      1.4 Manfaat ....................................................................       2
                      1.5 Asumsi Yang Digunakan ..........................................                   2
BAB II                LANDASAN TEORI ......................................................                  3
                      2.1         Definisi Sistem Antrian ......................................             3
                      2.2         Bentuk Sederhana Sistem Antrian ......................                     3
                      2.3         Utilitas Sistem .....................................................      4
                      2.4         Sumber Masukan (Input) ....................................                4
                      2.5         Disiplin Antrian ...................................................       6
                      2.6         Keluar (Output) ....................................................       8
                      2.7         Ringkasan Karakteristik-karakteristik
                                  Sistem Antrian ......................................................      8
                      2.8         Struktur(Model) Antrian .......................................            9
                      2.9         Asumsi-asumsi Model Antrian .............................. 11
                      2.10        Simbol Dalam Sistem Antrian ..............................                 12
BAB III               METODE PENELITIAN .................................................                    13
                      3.1 Alat dan Bahan ...........................................................         13
                      3.2 Prosedur Kerja ............................................................        13
BAB IV                ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN .....................                                     14
                      4.1 Model Sistem Antrian ................................................              14
                      4.2 Waktu Antar Kedatangan ..........................................                  14
                      4.3 Waktu Pelayanan ......................................................             15
                      4.4 Utilitas Sistem ..........................................................         15




                                                              3
4.5 Probabilitas Sistem Menganggur ................................. 15
                   4.6 Rata-rata Jumlah Pembeli Dalam Antrian
                        Dan Sistem ..................................................................      16
                   4.7 Rata-rata Waktu Menunggu Di Dalam
                        Antrian Dan Sistem .....................................................           17
BAB V              KESIMPULAN DAN SARAN ........................................                           18
                   5.1 Kesimpulan .................................................................        18
                   5.2 Saran ...........................................................................   18
DAFTAR PUSTAKA ..............................................................................              19
LAMPIRAN




                                                         4
BAB I
                              PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Permasalahan
   Adanya keterbatasan sumber daya dalam suatu sistem ekonomi dan dunia
usaha (bisnis) menyebabkan orang-orang, barang-barang maupun komponen-
komponen harus menunggu untuk mendapatkan jasa pelayanan. Dalam kasus
tersebut barisan tunggu yang terjadi sering disebut dengan antrian (queues),
berkembangnya antrian dikarenakan kuantitas maupun kualitas pelayanan (server)
adalah relatif lebih rendah dan terbatas dalam memenuhi permintaan pelayanan
pelanggan.
   Sistem antrian tersebut sering kali dan hampir terlihat setiap hari, seperti
antrian mobil-mobil yang memasuki tempat usaha pencucian mobil dengan tujuan
untuk dicuci mobilnya. Contoh lebih lanjut yaitu pada antrian para nasabah di
bank untuk mendapatkan pelayanan dari para teller, antrian para pelanggan di
suatu swalayan untuk melakukan pembayaran di kasir.
   Adanya pembuatan laporan ini dimaksudkan sebagai studi kasus yang menitik
beratkan pada sistem antrian yang terjadi pada lokasi yang ditinjau. Dimana dalam
studi kasus kali ini lokasi yang ditinjau ialah “Bread Talk Bakery” di Delta Plaza
Surabaya.


   Rumusan Masalah
   Adapun rumusan yang masalah yang diajukan dalam studi kasus mengenai
proses antrian ini adalah :
1. Bagaimana model sistem antrian pembeli roti “Bread Talk Bakery” yang
   melakukan pembayaran di kasir ?
2. Berapa rata-rata waktu antar kedatangan pembeli yang masuk antrian
   pembayaran di kasir ?
3. Berapa rata-rata waktu pelayanan kasir “Bread Talk Bakery” yang diberikan ?
4. Berapa utilitas sistem antrian pada “Bread Talk Bakery” ?
5. Berapa probabilitas kasir “Bread Talk Bakery”menganggur ?




                                        5
6. Berapa rata-rata jumlah pembeli baik dalam antrian di kasir dan dalam sistem?
7. Berapa waktu rata-rata yang dihabiskan seorang pembeli baik dalam antrian
   pembayaran di kasir dan dalam sistem ?


1.3 Tujuan
   Berdasarkan rumusan masalah yang ada maka tujuan dalam menjawab
permasalahan berupa:
1. Mengetahui model sistem antrian pembeli roti “Bread Talk Bakery” yang
   melakukan pembayaran di kasir.
2. Mengetahui rata-rata waktu antar kedatangan pembeli yang masuk antrian
   pembayaran di kasir.
3. Mengetahui rata-rata waktu pelayanan kasir “Bread Talk Bakery” yang
   diberikan.
4. Mengetahui utilitas sistem antrian pada “Bread Talk Bakery”.
5. Mengetahui probabilitas kasir “Bread Talk Bakery”menganggur.
6. Mengetahui rata-rata jumlah pembeli baik dalam antrian di kasir dan dalam
   sistem.
7. Mengetahui waktu rata-rata yang dihabiskan seorang pembeli baik dalam
   antrian pembayaran di kasir dan dalam sistem.


   Manfaat
    Manfaat yang dapat diambil dalam studi kasus mengenai sisitem antrian ini
antara lain adalah sebagai berikut :
1. Dapat memahami mengenai suatu proses antrian.
2. Dapat mengaplikasikan teori proses antrian.


1.5 Asumsi Yang Digunakan
   Asumsi yang digunakan dalam studi kasus ini adalah :
1. Server yang diamati tetap
2. Populasi pembeli tidak terbatas dan pembeli tiba satu persatu.
3. Sistem antriannya berbentuk Multi Channel Single Phase.
4. First Come – First Served.



                                        6
BAB II
                               LANDASAN TEORI


       Dalam studi kasus sistem antrian pelanggan roti pada pembayaran di kasir
“Bread Talk Bakery” diketahui :
a. Metode sistem antrian yang dipakai adalah : M / M / S / I / I
b. Jasa pelayanan yang terjadi adalah pelayanan para kasir terhadap pelanggan
       yang akan melakukan pembayaran atas roti yang dibeli.
c. Para server adalah para kasir, dimana terdapat 2 kasir yang memberikan
       pelayanan terhadap pelanggan yang melakukakn pembayaran atas roti yang
       dibeli.
d. Para pelanggan adalah para pembeli roti yang masuk dalam antrian dengan
       tujuan melakukan pembayaran dikasir.


       Definisi Sistem Antrian
       Sistem antrian adalah suatu himpunan pelanggan, pelayan ( server ) serta suatu
aturan yang mengatur kedatangan pelanggan dan pemrosesan masalah pelayanan
antrian, dimana dicirikan oleh lima buah komponen yaitu: pola kedatangan para
pelanggan, pola pelayanan, jumlah pelayan, kapasitas fasilitas untuk menampung
para pelanggan dan aturan dalam mana para pelanggan dilayani.


2.2 Bentuk Sederhana Sistem Antrian
       Sistem antrian yang paling sederhana ditunjukkan pada gambar berikut
ini:
                                  Sistem Antrian


                            antrian
            input                                                output
                                             Fasilitas
                                            Pelayanan
                                               (server)



                        Gambar 1.1 Model Antrian Sederhana




                                           7
Sistem ini mempunyai dua bagian dasar, yaitu suatu antrian tunggal dan
sebuah fasilitas pelayanan tunggal.

2.3 Utilitas Sistem
   Utilitas sistem (kegunaan sistem) merupakan jumlah kedatangan yang
diharapkan per rata-rata waktu pelayanan. Utilitas sistem dalam sistem antrian
didefinisikan sebagai :

                                               λ
                                       ρ =
                                              sµ


Keterangan :
  λ = tingkat kedatangan
  µ = tingkat pelayanan.
  ρ = utilitas sistem (kegunaan daripada sistem).

2.4 Sumber Masukan (Input)
   Sumber masukan dari suatu sistem antrian dapat terdiri atas suatu populasi
orang, barang, komponen atau kertas kerja yang datang pada sistem untuk
dilayani.
2.4.1 Waktu Antar Kedatangan (1/ λ)
   Yaitu selisih waktu antara kedatangan satu dengan kedatangan berikutnya.
Rumus waktu antar kedatangan (1/ λ) : satuan waktu / individu
2.4.2 Tingkat Kedatangan (λ)
   Jumlah kedatangan pelanggan kedalam sistem antrian per satuan waktu.
Rumus : individu / satuan waktu
2.4.3 Jumlah Pelanggan Rata-rata Dalam Sistem (L)
   Rumus:
       Untuk S = 1
                               ∞
                                                   ρ          λ
                           L = ∑ n(1 − ρ )ρ n =          =
                               n=0                1− ρ       µ −λ




                                         8
Untuk S >1
                                    ⎛    1⎞        λ
                              L = λ ⎜Wq + ⎟ = Lq +
                                    ⎜     ⎟
                                    ⎝    µ⎠        µ


Keterangan :
 L = Panjang jumlah pelanggan yang menunggu dalam sistem
 λ = Tingkat kedatangan
 µ = Tingkat pelayanan.
 ρ    = Utilitas sistem (kegunaan daripada sistem)
 Wq = Waktu menunggu dalam antrian
2.4.4 Panjang Antrian
     Yaitu banyaknya pelanggan yang sedang menunggu (Lq).
        Rumus:
        Untuk S = 1
                                    ∞
                                                        λ2
                              Lq = ∑ (n − 1)Pn =
                                   n =1              µ (µ − λ )
        Untuk S>1
                                                             s

                                  ∞             P0 ⎛ λ ⎞ ρ
                                                   ⎜ µ⎟
                            Lq = ∑ (n − s ) Pn = ⎝        ⎠
                                                 s ! (1 − ρ )
                                                             2
                                 n=0




Keterangan:
 Po = Probabilitas server menganggur
  s = Jumlah server
 Lq = Panjang antrian
  ρ = Utilitas sistem (kegunaan daripada sistem).
 Pn = Probabilitas ada n pelanggan dalam sistem dimana Pn = ρ n p 0




                                          9
2.4.5 Pola Kedatangan
   Cara dengan mana individu-individu dari populasi memasuki sistem disebut
pola kedatangan (arrival pattern). Individu-individu mungkin datang dengan
tingkat kedatangan (arrival rate) yang konstan ataupun acak / random (yaitu
berapa banyak individu-individu per periode waktu).
   Distribusi probabilitas Poisson adalah salah satu dari pola-pola kedatangan
yang paling sering (umum) bila kedatangan-kedatangan didistribusikan secara
random. Hal ini terjadi karena distribusi Poisson menggambarkan jumlah
kedatangan per unit waktu bila sejumlah besar variabel-variabel random
mempengaruhi tingkat kedatangan.
   Bila pola kedatangan individu-individu mengikuti suatu distribusi Poisson,
maka waktu antar kedatangan (interarrival time) adalah random dan mengikuti
suatu distribusi eksponensial.
   Bila individu-individu (komponen atau karyawan) memasuki suatu sistem,
mereka mungkin memperagakan perilaku yang berbeda. Bila individu tersebut
adalah orang, dan antrian relatif panjang, orang tersebut mungkin meninggalkan
sistem. Perilaku seperti ini disebut penolakan (balking). Penolakan akan sering
terjadi bila kepanjangan antrian terlalu panjang.
   Variasi lain yang mungkin dalam pola kedatangan adalah kedatangan dari
kelompok-kelompok individu. Bila lebih dari satu individu memasuki suatu
sistem secara bersama, maka terjadi dengan apa yang disebut bulk arrivals.


2.5 Disiplin Antrian
   Disiplin antrian menunjukkan pedoman keputusan yang digunakan untuk
menyeleksi individu-individu yang masuk antrian untuk dilayani terlebih dahulu
(prioritas). Disiplin antrian yang paling umum adalah sebagai berikut :
1. FCFS (First Come First Serve)
   Yaitu yang pertama kali datang yang dilayani terlebih dahulu.
2. LIFO (Last In First One)
   Yaitu yang terakhir datang maka yang terakhir tersebut yang dilayani terlebih
   dahulu.




                                         10
3. Random
   Yaitu pelayanan diberikan dengan memilih pelanggan secara acak.
4. Prioritas
   Yaitu pelanggan yang mempunyai prioritas lebih tinggi yang dilayani terlebih
   dahulu (contoh: IRD / UGD).Biasanya disiplin antrian jenis ini disebut
   “emergency first” atau “critical condition first”.
5. Shortest-operating (service)-time (SOT)
   Yaitu pelayanan dengan waktu yang cepat.
6. Longest-operating-time (LOT)
   Yaitu pelayanan dengan waktu yang lama.
2.5.1 Waktu Pelayanan (1 / µ)
   Yaitu waktu yang diperlukan server untuk melayani satu pelanggan.
       Rumus : satuan waktu / individu
2.5.2 Tingkat Pelayanan (µ)
   Yaitu jumlah pelanggan yang dilayani oleh server per satuan waktu.
       Rumus :       individu / satuan waktu
2.5.3 Waktu Tunggu di Dalam Antrian (Wq)
   Yaitu waktu pelanggan menunggu sampai dilayani.
   Rumus:
       Untuk S = 1
                                              λ
                                   Wq =
                                          µ (µ − λ )
       Untuk S>1
                                               Lq
                                       Wq =
                                               λ


Keterangan:
  λ = Tingkat kedatangan
  µ = Tingkat pelayanan.
 Wq = Waktu menunggu dalam antrian
 Lq = Panjang antrian




                                        11
2.5.4 Waktu Tunggu di Dalam Sistem (W)
      Yaitu waktu pelanggan mulai datang sampai pelanggan tersebut keluar dari
sistem.
      Rumus:
          Untuk S = 1
                                          1        1
                                 W=             =
                                      µ (µ − λ ) µ − λ


          Untuk S>1
                                                 1
                                      W = Wq +
                                                 µ


Keterangan:
  λ     = Tingkat kedatangan
  µ      = Tingkat pelayanan
  1/ µ = Waktu pelayanan.
  Wq = Waktu menunggu dalam antrian


2.6 Keluar (Output)
      Sesudah seseorang (individu) telah selesai dilayani, maka selanjutnya individu
tersebut akan keluar dari sistem.
      Terjadinya suatu antrian adalah dikarenakan kemampuan server lebih kecil
daripada tingkat kedatangan pada suatu waktu. Jika terjadi pada sepanjang waktu
maka tidak terjadi adanya sistem antrian karena masih ada yang belum dilayani
pada saat prosesnya sudah berhenti jadi tidak ada output dari yang belum dilayani
tadi.


2.7 Ringkasan Karakteristik-karakteristik Penting Sistem Antrian
      Berikut ini daftar karakteristik-karakteristik utama sistem antrian dengan
asumsi-asumsi yang paling umum :




                                         12
Karakteristik-karakteristik
               Antrian                            Asumsi-asumsi Umum
              Sumber populasi                      Tak terbatas atau terbatas
              Pola kedatangan                     Tingkat kedatangan Poisson
                                             (waktu antar kedatangan eksponensial )
              Panjang antrian                      Tak terbatas atau terbatas
              Disiplin antrian                      First Come First Served
               Pola pelayanan                     Tingkat kedatangan Poisson
                                             (waktu antar kedatangan eksponensial )
                  Keluar                         Langsung kembali ke populasi


2.8 Struktur (Model) Antrian
   Atas dasar sifat proses pelayanannya, dapat diklasifikasikan fasilitas-fasilitas
pelayanan dalam susunan saluran atau channel (single atau multiple) dan phase
(single atau multiple) yang akan membentuk suatu struktur antrian yang berbeda-
beda. Istilah saluran atau channel menunjukkan jumlah jalur (tempat) untuk
memasuki sistem pelayanan, yang juga menunjukkan jumlah fasilitas pelayanan.
Istilah phase berarti jumlah station-station pelayanan, di mana para pelanggan
harus melaluinya sebelum pelayanan dinyatakan lengkap. Ada 4 model struktur
antrian dasar yang umum terjadi dalam seluruh sistem antrian :
1. Single Channel – Single Phase


                            antrian                                output
          input
                                              server




                  Gambar 1.2 Model Single Channel – Single Phase
   Sistem ini adalah yang paling sederhana. Single channel berarti bahwa hanya
ada satu jalur untuk memasuki sistem pelayanan atau ada satu fasilitas pelayanan.
Single phase menunjukkan bahwa hanya ada satu pelayanan. Setelah menerima
pelayanan, individu-individu keluar dari sistem. Contoh adalah seorang tukang
cukur dan seorang pelayan toko.




                                        13
2. Single Channel – Multi Phase


            antrian                          antrian
 input                                                                       output
                                server                        server




                    Gambar 1.3 Model Single Channel – Multi Phase
   Istilah multiphase menunjukkan ada dua atau lebih pelayanan yang
dilaksanakan secara berurutan (dalam phase-phase). Tiap dua phase atau lebih
dalam satu sistem mendapatkan satu kali pelayanan. Sebagai contoh adalah
pengamplasan cat mobil, proses produksi dan sebagainya.


3. Multi Channel – Single Phase



                                                  server

            input           antrian                                 output
                                                  server


                                                  server


                      Gambar 1.4 Model Multi Channel-Single Phase

   Sistem multi channel-single phase terjadi ketika dua atau lebih fasilitas
pelayanan yang dialiri oleh antrian tunggal. Sebagai contoh adalah pembelian tiket
yang dilayani oleh lebih dari satu loket, pelayanan potong rambut oleh beberapa
tukang potong, pelayanan di supermarket yang dilayani oleh beberapa kasir dan
pelayanan pada bank-bank dengan beberapa teller serta masih banyak yang
lainnya..




                                             14
4. Multi Channel - Multi Phase



                              server                          server
              antrian                        antrian                    output
    input


                              server                          server



                     Gambar 1.5 Model Multi Channel-Multi Phase

   Setiap sistem-sistem ini mempunyai beberapa fasilitas pelayanan pada setiap
tahap, sehingga lebih dari satu individu dapat dilayani pada suatu waktu. Sebagai
contoh adalah registrasi para mahasiswa di universitas, dan pelayanan kepada
pasien di rumah sakit dari pendaftaran, diagnosa, penyembuhan sampai
pembayaran.
       Untuk model nomor 2 dan 4 individu tidak boleh keluar dari sistem
apabila habis dari phase yang satu.


2.9 Asumsi-asumsi Model Antrian
   Proses dalam antrian cenderung berlangsung secara acak, hal ini
mengakibatkan :
1. Waktu antar kedatangan berdistribusi eksponensial.
   Tingkat kedatangan berdistribusi poisson.
2. Waktu pelayanan berdistribusi eksponensial.
   Tingkat pelayanan berdistribusi poisson.
3. Pada suatu saat atau pada saat-saat tertentu hanya ada satu kedatangan atau
   kepergian saja.




                                        15
2.10 Simbol Model Sistem Antrian
    1 / 2 / 3 / 4 / 5
1) Angka 1 adalah menunjukkan tingkat kedatangan.
   Jika berdistribusi poisson : M
   Jika tidak berdistribusi poisson : G
2) Angka 2 adalah menunjukkan distribusi tingkat pelayanan.
   Jika berdistribusi poisson : M
   Jika tidak berdistribusi poisson : G
3) Angka 3 adalah menunjukkan jumlah server (single channel atau multi
   channel).
   Diberi lambang 1 bila berjumlah 1
   Diberi lambang S bila berjumlah > 1
4) Angka 4 adalah menunjukkan sumber populasi ( finite atau infinite ).
   Diberi lambang I jika tidak terbatas dan F jika terbatas
5) Angka 5 adalah menunjukkan panjang antrian.
   Diberi lambang I / F




                                          16
BAB III
                     METODOLOGI PENELITIAN


3.1 Alat dan Bahan
   Dalam melakukan studi kasus ini alat dan bahan yang dipergunakan antara
lain adalah :
1. Program microsoft Word
2. Program microsoft Excel
3. Program minitab
4. Kertas HVS A4
5. Kalkulator
6. Alat Tulis
7. Alat pengukur waktu (stopwatch)


   Prosedur Kerja
   Langkah–langkah yang dilakukan dalam pengambilan data, pengolahan dan
analisis serta pembahasan data ialah :
1. Melakukan survey dengan menghitung dan mencatat waktu antar kedatangan
   dan waktu pelayanan pembeli di “Bread Talk Bakery” Delta Plaza Surabaya.
2. Menguji data dengan menggunakan software minitab untuk membuktikan
   distribusi yang diinginkan yaitu distribusi Eksponensial.
3. Menghitung rata-rata waktu antar kedatangan pembeli yang masuk antrian
   pembayaran di kasir.
4. Menghitung rata-rata waktu pelayanan kasir “Bread Talk Bakery” yang
   diberikan.
5. Menghitung utilitas sistem antrian pada “Bread Talk Bakery”.
6. Menghitung probabilitas kasir “Bread Talk Bakery”menganggur.
7. Menghitung rata-rata jumlah pembeli roti dalam antrian di kasir dan dalam
   sisitem.
8. Menghitung waktu rata-rata yang dihabiskan seorang pembeli dalam antrian
   pembayaran di kasir dan dalam sistem.




                                         17
BAB IV
                  ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN


4.1 Model Sistem Antrian
       Dalam sistem antrian pembayaran di kasir “Bread Talk Bakery” digunakan
model sistem antrian multichannel-single phase. Model antrian tersebut dapat
digambarkan sebagai berikut :



                                              server

          input          antrian                                output



                                              server



                   Gambar 4.1 Model Single Phase-Multi Server

       Sistem multichannel-single phase terjadi ketika dua atau lebih fasilitas
 pelayanan yang dialiri oleh antrian tunggal.


4.2 Waktu Antar Kedatangan (1/ λ)
   Berdasarkan hasil survey rata-rata waktu antar kedatangan pembeli yang
melakukan pembayaran di kasir “Bread Talk Bakery” adalah :
Diketahui :    Jumlah waktu kedatangan pembeli = 6135 detik
               Banyaknya pembeli yang masuk dalam sistem antrian = 203 orang
                            ⎛ 1 ⎞ 6135
                            ⎜ ⎟=       = 31 det / orang
                            ⎝ λ ⎠ 203
Sehingga tingkat kedatangan pembeli roti yang akan melakukan pembayaran di
kasir (λ ) = 116 orang / jam.




                                         18
4.3 Waktu Pelayanan (1 / µ)
    Rata-rata waktu pelayanan yang diberikan oleh kasir “Bread Talk Bakery”
yaitu :
Diketahui :     Total lama pelayanan = 6017 detik
                Banyak pembeli yang dilayani = 98 orang
                                 1       6017
                                     =        = 60 det / orang
                                 µ       101
Sehingga tingkat pelayanan (µ ) = 60 orang / jam.


4.4 Utilitas Sistem (ρ)
    Dari rata-rata waktu antar kedatangan pembeli dan waktu pelayanan
didapatkan nilai utilitas :
                                            λ   116
                                     ρ=       =      = 0,97
                                            sµ 2 x60


    Dilihat dari data tersebut dapat diketahui bahwa dengan server sebanyak 2
orang didapatkan utilitas sistemnya sebesar 0,97. Hal itu berarti bahwa rata-rata
server sibuk sebesar 97% dari waktunya.


4.5 Probabilitas Server Menganggur (P0)
    Kasir menganggur jika dan hanya jika tidak ada pembeli yang mengantri
untuk     melakukan    pembayaran.          Besarnya    kemungkinan         terjadinya   kasir
menganggur yaitu :
                                                  1
                    P0 =
                              ⎛            n
                                             ⎞     ⎛            s       ⎞
                              ⎜ s −1 ⎛ λ ⎞ ⎟
                                     ⎜ µ⎟          ⎜     ⎛λ ⎞
                                                         ⎜ µ⎟           ⎟
                              ⎜∑ ⎝        ⎠ ⎟      ⎜     ⎝    ⎠         ⎟
                                                 +⎜                     ⎟
                              ⎜ n=0     n! ⎟
                              ⎜              ⎟     ⎜ s ! ⎜1 − λ
                                                         ⎛          ⎞
                                                                    ⎟   ⎟
                              ⎝              ⎠     ⎜     ⎜    s µ   ⎟   ⎟
                                                   ⎝     ⎝          ⎠   ⎠




                                               19
1                       1
             Po =                                   =
                    ⎡ (1,9) (1,9) ⎤ ⎡ (1,9)
                         0           1        2
                                                  ⎤ 1 + 1,9 + 3,61
                    ⎢      +      ⎥+⎢             ⎥
                    ⎣ 0!      1! ⎦ ⎣ 2!×(1 − 0,97)⎦           0,06



                                                                  1
                                                             =        = 0,02
                                                                 63,1


       Dari hasil perhitungan diatas didapatkan bahwa probabilitas kasir
menganggur adalah sebesar 0,02. dimana angka tersebut bernilai kecil. Sehingga
dapat dikatakan bahwa kasir hampir bekerja penuh.


4.6 Rata-Rata Jumlah Pembeli Dalam Antrian Dan Sistem
   4.6.1 Rata-rata jumlah pembeli dalam antrian (Lq)
                                                             s

                                 ∞           P0 ⎛ λ ⎞ ρ
                                                ⎜ µ⎟
                         Lq = ∑ (n − s ) Pn = ⎝        ⎠
                                              s ! (1 − ρ )
                                                          2
                              n=0


                                 0,01[1,9] 0,97
                                          2
                                                        0,035
                             =                     =          = 19 orang
                                     2![0,03]
                                              2
                                                       0,0018


     Jadi panjang rata-rata pembeli yang mengantri untuk melakukan
pembayaran di kasir sebanyak 19 orang.
   4.6.2 Rata-rata jumlah pembeli dalam sistem (L)
                                   ⎛    1⎞        λ
                             L = λ ⎜Wq + ⎟ = Lq +
                                   ⎜     ⎟
                                   ⎝    µ⎠        µ
                                 = 19 + 1,9 = 21 orang
     Berdasarkan perhitungan diatas maka, jumlah rata-rata pembeli dalam
sistem pada pembayaran di kasir “Bread Talk Bakery” adalah sebanyak 21 orang.




                                              20
4.7 Rata-Rata Waktu Menunggu Di Dalam Antrian Dan Sistem
   4.7.1 Waktu menunggu rata-rata dalam antrian (Wq)
                                        Lq       19
                                 Wq =        =
                                        λ        116
                                     = 0,16 jam = 9,6 menit
   Sehingga waktu tunggu rata-rata semua pembeli yang akan melakukan
pembayaran di kasir adalah selam 9,6 menit.
   4.7.2 Waktu menunggu rata-rata dalam sistem (W)
                                                 1
                                   W = Wq +
                                                 µ
                                                  1
                                     = 0,16 +        =0,16 + 0,02
                                                  60
                                        = 0,18 jam = 10,8 menit


   Berdasarkan perhitungan diatas maka, waktu menunggu rata-rata dalam sistem
yakni waktu rata-rata yang dibutuhkan pembeli mulai dari masuk antrian sampai
selesai dilayani oleh kasir adalah selama 10,8 menit




                                        21
BAB V
                     KESIMPULAN DAN SARAN


5.1 Kesimpulan
   Dari pengamatan dan analisis yang telah dilakukan didapatkan kesimpulan
bahwa :
1. Sistem antrian pembeli roti pada pembayaran di kasir “Bread Talk Bakery”
   merupkan sistem antrian multi channel-single phase.
2. Berdasarkan hasil survey rata-rata waktu antar kedatangan pembeli yang
   melakukan pembayaran di kasir “Bread Talk Bakery” adalah 31 detik dan
   tingkat kedatangan (λ ) = 116 orang/jam.
3. Rata-rata waktu pelayanan yang diberikan oleh kasir “Bread Talk Bakery”
   yaitu 60 detik dan tingkat pelayanan (µ ) = 60 orang/jam.
4. Utilitas sistem antrian pada “Bread Talk Bakery” adalah sebesar 0,97. Hal itu
   berarti bahwa rata-rata server sibuk sebesar 97% dari waktunya.
5. Probabilitas kasir “Bread Talk Bakery” menganggur adalah sebesar 0,02.
   dimana angka tersebut bernilai kecil. Sehingga dapat dikatakan bahwa kasir
   hampir bekerja penuh.
6. Panjang rata-rata pembeli yang mengantri untuk melakukan pembayaran di
   kasir sebanyak 19 orang.dan jumlah rata-rata pembeli dalam sistem sebanyak
   21 orang.
7. Waktu tunggu rata-rata semua pembeli yang akan melakukan pembelian di
   kasir adalah selam 9,6 menit.dan waktu menunggu rata-rata dalam sistem
   adalah selama 10,8 menit


5.2 Saran
       Untuk memaksimalkan pelayanan kepada pelanggan, sebaiknya suatu
sistem pelayanan memberikan fasilitas pelayanan yang optimal. Fasilitas
pelayanan perlu diusahakan agar tidak kurang dari optimal karena apabila suatu
sistem mempunyai fasilitas kurang dari jumlah optimal maka akan berakibat
adanya pembeli yang tidak telayani.



                                       22
DAFTAR PUSTAKA


Hiller, Frederick dkk. 2004. Pengantar Riset Operasi.Erlangga:Jakarta.
Taha, Hamdy A. 1982. Operation Research Third Edition. Mac Millan Publishing
    co,inc.




                                       23
LAMPIRAN


                      TABEL
             Lama Waktu Pelayanan (detik)

      Waktu                Waktu               Waktu
No   Pelayanan    No      Pelayanan   No      Pelayanan
 1       37       36          26       71         41
 2       19       37          23       72         45
 3       93       38          78       73         18
 4       58       39           8      74          15
 5       27       40         112      75          30
 6       54       41          48       76          8
 7      187       42           8      77          87
 8       87       43           9      78          13
 9       21       44           8      79          47
10       86       45         102      80         220
11       80       46          18       81          8
12       22       47         140      82         115
13       27       48          10       83          9
14      165       49          80      84         105
15      150       50          85      85          36
16      201       51          36      86           7
17       71       52           8      87         139
18        8       53         113      88           8
19       20       54         105      89           8
20       45       55           8      90           9
21      218       56          60      91          15
22       18       57           8      92           8
23      205       58          15      93          24
24        9       59          45      94          32
25       84       60          17       95          8
26        8       61          63      96          24
27       80       62          98       97        130
28       10       63          78       98          9
29       20       64          10       99         10
30       29       65         105      100        130
31       93       66          78      101        202
32      165       67          10
33       78       68         103      Total     6017
34       58       69           8
35       94       70         107




                         24
TABEL
                       Waktu Kedatangan (detik)

       Waktu             Waktu               Waktu              Waktu
       antar             antar               antar              antar
No   Kedatangan   No   Kedatangan    No    Kedatangan   No    Kedatangan
 1        0       53       61        105       90       157      39
 2       23       54       17        106       12       158      44
 3       14       55       15        107       18       159      36
 4        8       56       26        108       48       160      25
 5       89       57      120        109       76       161      28
 6       85       58       25        110        4       162       6
 7       23       59       47        111        5       163      10
 8       19       60       46        112       10       164      21
 9       46       61       43        113       19       165      25
10       99       62       36        114        6       166       7
11       54       63       50        115       35       167      56
12        2       64       24        116       27       168      40
13        5       65        4        117       22       169      50
14       18       66        3        118        4       170       5
15        7       67        4        119       10       171      25
16       47       68       21        120       25       172       5
17        9       69       24        121       22       173       6
18       28       70       32        122       50       174      36
19       14       71        9        123       18       175      22
20       14       72       27        124       36       176      36
21       38       73       60        125       13       177       2
22       26       74       22        126       32       178      14
23       12       75       12        127       10       179      26
24       23       76        4        128       57       180      49
25        7       77        7        129       50       181      37
26        7       78       13        130       30       182      35
27        3       79       53        131       18       183       9
28       50       80       25        132        9       184      20
29       93       81       28        133       14       185      87
30      124       82       13        134       59       186      33
31       12       83       37        135      183       187       4
32        3       84       47        136      100       188       6
33       24       85       16        137        8       189       5
34        9       86        1        138        9       190      36
35       10       87       11        139       17       191      20
36       12       88        9        140       54       192      42
37       16       89       37        141       11       193      40
38       45       90       15        142        6       194      47
39       18       91       26        143       31       195       5
40       58       92        4        144       26       196      23
41       30       93        5        145      149       197      44
42       22       94       32        146       32       198      33
43       58       95        7        147       14       199      43




                                    25
44               4              96          56         148          5     200     30
    45               6              97          58         149         12     201     24
    46              10              98           4         150         48     202     30
    47              51              99          34         151         18     203      9
    48               7             100         121         152         67
    49              58             101          71         153         58     Total   6135
    50              54             102          47         154         53
    51              54             103           0         155          5
    52              29             104          29         156         10



Pengujian Distribusi Eksponensial
         Dalam pengujian eksponensial digunakan software minitab. Untuk
mengetahui apakah waktu antar kedatangan dan waktu pelayanan pada sistem
antrian ini telah berdistribusi Ekponensial maka akan dibadingkan dengan kurva
distribusi Eksponensial yang didapatkan dengan nilai mean yang sama dengan
mean pada waktu pelayanan dan waktu antar kedatangan


            A. Pengujian Waktu Antar Kedatangan




                            0.03
             Probabilitas




                            0.02



                            0.01



                            0.00

                                   0      50         100         150    200   250
                                         variabel Acak Eksponensial


                             Kurva Eksponensial Variabel Acak Dengan Mean = 31




                                                       26
0.03




                  Probabilitas
                                 0.02




                                 0.01




                                 0.00

                                        0                  100                  200
                                                     waktu kedatangan



                                   Kurva Waktu Antar kedatangan Dengan Mean = 31
       Berdasarkan Perbandingan kedua kurva tersebut diketahui bahwa waktu
antar kedatangan telah memenuhi distribusi Eksponensial, ini terlihat dari bentuk
kurva yang didapatkan.


B. Pengujian Waktu Pelayanan




                            0.015
            Probabilitas




                            0.010



                            0.005




                            0.000

                                        0      100       200       300    400
                                             Variabel Acak Eksponensial



                                  Kurva Eksponensial Variabel Acak Dengan Mean = 60




                                                          27
0.015




                          0.010

           Probabilitas


                          0.005




                          0.000
                                  0              100              200
                                            Lama Pelayanan



                                  Kurva Waktu Pelayanan Dengan Mean = 60
   Berdasarkan Perbandingan kedua kurva tersebut diketahui bahwa waktu
pelayanan telah memenuhi distribusi Eksponensial, ini terlihat dari bentuk kurva
yang didapatkan.




                                                   28

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

8. manajemen-persediaan
8. manajemen-persediaan8. manajemen-persediaan
8. manajemen-persediaanLambok_siregar
 
Beberapa distribusi peluang diskrit (1)
Beberapa distribusi peluang diskrit (1)Beberapa distribusi peluang diskrit (1)
Beberapa distribusi peluang diskrit (1)Raden Maulana
 
ITP UNS SEMESTER 2 Integer programming
ITP UNS SEMESTER 2 Integer programmingITP UNS SEMESTER 2 Integer programming
ITP UNS SEMESTER 2 Integer programmingFransiska Puteri
 
Momen kemiringan dan_keruncingan(7)
Momen kemiringan dan_keruncingan(7)Momen kemiringan dan_keruncingan(7)
Momen kemiringan dan_keruncingan(7)rizka_safa
 
Distribusi Seragam, Bernoulli, dan Binomial
Distribusi Seragam, Bernoulli, dan BinomialDistribusi Seragam, Bernoulli, dan Binomial
Distribusi Seragam, Bernoulli, dan BinomialSilvia_Al
 
Makalah metode numerik regula falsi
Makalah metode numerik regula falsiMakalah metode numerik regula falsi
Makalah metode numerik regula falsianisah cantik
 
STATISTIKA-Regresi dan korelasi
STATISTIKA-Regresi dan korelasiSTATISTIKA-Regresi dan korelasi
STATISTIKA-Regresi dan korelasiYousuf Kurniawan
 
Metode Dualitas (Primal-Dual)
Metode Dualitas (Primal-Dual)Metode Dualitas (Primal-Dual)
Metode Dualitas (Primal-Dual)hazhiyah
 
4 bunga nominal dan bunga efektif
4 bunga nominal dan bunga efektif4 bunga nominal dan bunga efektif
4 bunga nominal dan bunga efektifSimon Patabang
 
Contoh tugas besar pemodelan sistem
Contoh tugas besar pemodelan sistemContoh tugas besar pemodelan sistem
Contoh tugas besar pemodelan sistemyussiwi purwitasari
 
linear programming metode simplex
linear programming metode simplexlinear programming metode simplex
linear programming metode simplexBambang Kristiono
 
Materi 4-return-yang-diharapkan-dan-risiko-portofolio1
Materi 4-return-yang-diharapkan-dan-risiko-portofolio1Materi 4-return-yang-diharapkan-dan-risiko-portofolio1
Materi 4-return-yang-diharapkan-dan-risiko-portofolio1Leo Dhunt
 
Bahan kuliah statistika gbs
Bahan kuliah statistika gbsBahan kuliah statistika gbs
Bahan kuliah statistika gbsJudianto Nugroho
 
Tantangan dalam hal etika
Tantangan dalam hal etikaTantangan dalam hal etika
Tantangan dalam hal etikaWisnu Dewobroto
 
Teori pendugaan statistik presentasi
Teori pendugaan statistik presentasiTeori pendugaan statistik presentasi
Teori pendugaan statistik presentasiPerum Perumnas
 

Was ist angesagt? (20)

8. manajemen-persediaan
8. manajemen-persediaan8. manajemen-persediaan
8. manajemen-persediaan
 
Beberapa distribusi peluang diskrit (1)
Beberapa distribusi peluang diskrit (1)Beberapa distribusi peluang diskrit (1)
Beberapa distribusi peluang diskrit (1)
 
ITP UNS SEMESTER 2 Integer programming
ITP UNS SEMESTER 2 Integer programmingITP UNS SEMESTER 2 Integer programming
ITP UNS SEMESTER 2 Integer programming
 
Momen kemiringan dan_keruncingan(7)
Momen kemiringan dan_keruncingan(7)Momen kemiringan dan_keruncingan(7)
Momen kemiringan dan_keruncingan(7)
 
4. metode transportasi
4. metode transportasi4. metode transportasi
4. metode transportasi
 
Distribusi Seragam, Bernoulli, dan Binomial
Distribusi Seragam, Bernoulli, dan BinomialDistribusi Seragam, Bernoulli, dan Binomial
Distribusi Seragam, Bernoulli, dan Binomial
 
Makalah metode numerik regula falsi
Makalah metode numerik regula falsiMakalah metode numerik regula falsi
Makalah metode numerik regula falsi
 
Poisson distribution
Poisson distributionPoisson distribution
Poisson distribution
 
STATISTIKA-Regresi dan korelasi
STATISTIKA-Regresi dan korelasiSTATISTIKA-Regresi dan korelasi
STATISTIKA-Regresi dan korelasi
 
Metode Dualitas (Primal-Dual)
Metode Dualitas (Primal-Dual)Metode Dualitas (Primal-Dual)
Metode Dualitas (Primal-Dual)
 
Teori antrian
Teori antrianTeori antrian
Teori antrian
 
4 bunga nominal dan bunga efektif
4 bunga nominal dan bunga efektif4 bunga nominal dan bunga efektif
4 bunga nominal dan bunga efektif
 
Contoh tugas besar pemodelan sistem
Contoh tugas besar pemodelan sistemContoh tugas besar pemodelan sistem
Contoh tugas besar pemodelan sistem
 
Minggu 10_Teknik Analisis Regresi
Minggu 10_Teknik Analisis RegresiMinggu 10_Teknik Analisis Regresi
Minggu 10_Teknik Analisis Regresi
 
linear programming metode simplex
linear programming metode simplexlinear programming metode simplex
linear programming metode simplex
 
Materi 4-return-yang-diharapkan-dan-risiko-portofolio1
Materi 4-return-yang-diharapkan-dan-risiko-portofolio1Materi 4-return-yang-diharapkan-dan-risiko-portofolio1
Materi 4-return-yang-diharapkan-dan-risiko-portofolio1
 
Bahan kuliah statistika gbs
Bahan kuliah statistika gbsBahan kuliah statistika gbs
Bahan kuliah statistika gbs
 
Tantangan dalam hal etika
Tantangan dalam hal etikaTantangan dalam hal etika
Tantangan dalam hal etika
 
Variabel acak dan nilai harapan (Statistik Ekonomi II)
Variabel acak dan nilai harapan (Statistik Ekonomi II)Variabel acak dan nilai harapan (Statistik Ekonomi II)
Variabel acak dan nilai harapan (Statistik Ekonomi II)
 
Teori pendugaan statistik presentasi
Teori pendugaan statistik presentasiTeori pendugaan statistik presentasi
Teori pendugaan statistik presentasi
 

Ähnlich wie Makalah Or Antrian

Contoh Kkp MI
Contoh Kkp MIContoh Kkp MI
Contoh Kkp MIAhmad M
 
Kkpmi 111106045901-phpapp02
Kkpmi 111106045901-phpapp02Kkpmi 111106045901-phpapp02
Kkpmi 111106045901-phpapp02Bucek MyName
 
Kkp manajemen-informatika2
Kkp manajemen-informatika2Kkp manajemen-informatika2
Kkp manajemen-informatika2wiizza
 
Perancangan sistem informasi inventori
Perancangan sistem informasi inventoriPerancangan sistem informasi inventori
Perancangan sistem informasi inventoriMeli Amelia
 
Slims4dummies edisi revisi
Slims4dummies edisi revisiSlims4dummies edisi revisi
Slims4dummies edisi revisiIbrachimZaenudin
 
Pedoman Penyusunan Perencanaan Teknis Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum
Pedoman Penyusunan Perencanaan Teknis Pengembangan Sistem Penyediaan Air MinumPedoman Penyusunan Perencanaan Teknis Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum
Pedoman Penyusunan Perencanaan Teknis Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minuminfosanitasi
 
Laporan akhir pratikum metalurgi fisik kelompok 5
Laporan akhir pratikum metalurgi fisik kelompok 5Laporan akhir pratikum metalurgi fisik kelompok 5
Laporan akhir pratikum metalurgi fisik kelompok 5Arismon Saputra
 
Tinjauan Keterlibatan Pihak Swasta dalam Penyediaan Air Minum di Indonesia de...
Tinjauan Keterlibatan Pihak Swasta dalam Penyediaan Air Minum di Indonesia de...Tinjauan Keterlibatan Pihak Swasta dalam Penyediaan Air Minum di Indonesia de...
Tinjauan Keterlibatan Pihak Swasta dalam Penyediaan Air Minum di Indonesia de...Oswar Mungkasa
 
Analisa sistem penjualan tunai pada pt. aurora medika purwokerto
Analisa sistem penjualan tunai pada pt. aurora medika purwokertoAnalisa sistem penjualan tunai pada pt. aurora medika purwokerto
Analisa sistem penjualan tunai pada pt. aurora medika purwokertowening esti rahayu
 
Proposal penjualan toko online asia dress shop
Proposal penjualan toko online asia dress shopProposal penjualan toko online asia dress shop
Proposal penjualan toko online asia dress shopRevanyaDeriana
 
Makalah teori antrian (SISTEM ANTRIAN MM TAK HINGGA)
Makalah teori antrian (SISTEM ANTRIAN MM TAK HINGGA)Makalah teori antrian (SISTEM ANTRIAN MM TAK HINGGA)
Makalah teori antrian (SISTEM ANTRIAN MM TAK HINGGA)STRosidah
 
Pedoman Penyusunan Studi Kelayakan Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum
Pedoman Penyusunan Studi Kelayakan Pengembangan Sistem Penyediaan Air MinumPedoman Penyusunan Studi Kelayakan Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum
Pedoman Penyusunan Studi Kelayakan Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minuminfosanitasi
 
Sistem penggajian karyawan via bank apsi ni putu lokanitha kusumatari
Sistem penggajian karyawan via bank apsi ni putu lokanitha kusumatariSistem penggajian karyawan via bank apsi ni putu lokanitha kusumatari
Sistem penggajian karyawan via bank apsi ni putu lokanitha kusumatarilokanithak
 
Sistem penggajian karyawan via bank apsi ni putu lokanitha kusumatari
Sistem penggajian karyawan via bank apsi ni putu lokanitha kusumatariSistem penggajian karyawan via bank apsi ni putu lokanitha kusumatari
Sistem penggajian karyawan via bank apsi ni putu lokanitha kusumatarilokanithak
 
Sistem penggajian karyawan via bank apsi ni putu lokanitha kusumatari
Sistem penggajian karyawan via bank apsi ni putu lokanitha kusumatariSistem penggajian karyawan via bank apsi ni putu lokanitha kusumatari
Sistem penggajian karyawan via bank apsi ni putu lokanitha kusumatarilokanithak
 
98-Article Text-171-1-10-20140604 (1).pdf
98-Article Text-171-1-10-20140604 (1).pdf98-Article Text-171-1-10-20140604 (1).pdf
98-Article Text-171-1-10-20140604 (1).pdfFELIXPETRASANJAYA
 
Psosk 12-supplement file-management_system
Psosk 12-supplement file-management_systemPsosk 12-supplement file-management_system
Psosk 12-supplement file-management_systemHendriyana Jatnika
 

Ähnlich wie Makalah Or Antrian (20)

Contoh Kkp MI
Contoh Kkp MIContoh Kkp MI
Contoh Kkp MI
 
Kkpmi 111106045901-phpapp02
Kkpmi 111106045901-phpapp02Kkpmi 111106045901-phpapp02
Kkpmi 111106045901-phpapp02
 
Kkp manajemen-informatika2
Kkp manajemen-informatika2Kkp manajemen-informatika2
Kkp manajemen-informatika2
 
Perancangan sistem informasi inventori
Perancangan sistem informasi inventoriPerancangan sistem informasi inventori
Perancangan sistem informasi inventori
 
Shi mesra iepedeer
Shi mesra iepedeerShi mesra iepedeer
Shi mesra iepedeer
 
Algoritma dan pemrograman
Algoritma dan pemrogramanAlgoritma dan pemrograman
Algoritma dan pemrograman
 
Algoritma dan pemrograman
Algoritma dan pemrogramanAlgoritma dan pemrograman
Algoritma dan pemrograman
 
Slims4dummies edisi revisi
Slims4dummies edisi revisiSlims4dummies edisi revisi
Slims4dummies edisi revisi
 
Pedoman Penyusunan Perencanaan Teknis Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum
Pedoman Penyusunan Perencanaan Teknis Pengembangan Sistem Penyediaan Air MinumPedoman Penyusunan Perencanaan Teknis Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum
Pedoman Penyusunan Perencanaan Teknis Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum
 
Laporan akhir pratikum metalurgi fisik kelompok 5
Laporan akhir pratikum metalurgi fisik kelompok 5Laporan akhir pratikum metalurgi fisik kelompok 5
Laporan akhir pratikum metalurgi fisik kelompok 5
 
Tinjauan Keterlibatan Pihak Swasta dalam Penyediaan Air Minum di Indonesia de...
Tinjauan Keterlibatan Pihak Swasta dalam Penyediaan Air Minum di Indonesia de...Tinjauan Keterlibatan Pihak Swasta dalam Penyediaan Air Minum di Indonesia de...
Tinjauan Keterlibatan Pihak Swasta dalam Penyediaan Air Minum di Indonesia de...
 
Analisa sistem penjualan tunai pada pt. aurora medika purwokerto
Analisa sistem penjualan tunai pada pt. aurora medika purwokertoAnalisa sistem penjualan tunai pada pt. aurora medika purwokerto
Analisa sistem penjualan tunai pada pt. aurora medika purwokerto
 
Proposal penjualan toko online asia dress shop
Proposal penjualan toko online asia dress shopProposal penjualan toko online asia dress shop
Proposal penjualan toko online asia dress shop
 
Makalah teori antrian (SISTEM ANTRIAN MM TAK HINGGA)
Makalah teori antrian (SISTEM ANTRIAN MM TAK HINGGA)Makalah teori antrian (SISTEM ANTRIAN MM TAK HINGGA)
Makalah teori antrian (SISTEM ANTRIAN MM TAK HINGGA)
 
Pedoman Penyusunan Studi Kelayakan Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum
Pedoman Penyusunan Studi Kelayakan Pengembangan Sistem Penyediaan Air MinumPedoman Penyusunan Studi Kelayakan Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum
Pedoman Penyusunan Studi Kelayakan Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum
 
Sistem penggajian karyawan via bank apsi ni putu lokanitha kusumatari
Sistem penggajian karyawan via bank apsi ni putu lokanitha kusumatariSistem penggajian karyawan via bank apsi ni putu lokanitha kusumatari
Sistem penggajian karyawan via bank apsi ni putu lokanitha kusumatari
 
Sistem penggajian karyawan via bank apsi ni putu lokanitha kusumatari
Sistem penggajian karyawan via bank apsi ni putu lokanitha kusumatariSistem penggajian karyawan via bank apsi ni putu lokanitha kusumatari
Sistem penggajian karyawan via bank apsi ni putu lokanitha kusumatari
 
Sistem penggajian karyawan via bank apsi ni putu lokanitha kusumatari
Sistem penggajian karyawan via bank apsi ni putu lokanitha kusumatariSistem penggajian karyawan via bank apsi ni putu lokanitha kusumatari
Sistem penggajian karyawan via bank apsi ni putu lokanitha kusumatari
 
98-Article Text-171-1-10-20140604 (1).pdf
98-Article Text-171-1-10-20140604 (1).pdf98-Article Text-171-1-10-20140604 (1).pdf
98-Article Text-171-1-10-20140604 (1).pdf
 
Psosk 12-supplement file-management_system
Psosk 12-supplement file-management_systemPsosk 12-supplement file-management_system
Psosk 12-supplement file-management_system
 

Makalah Or Antrian

  • 1. LAPORAN RESMI RISET OPERASIONAL SISTEM ANTRIAN OLEH: Dessy Noor Hadiyah (1305.030.033) Mega Khoirunnisak (1305.030.049) JURUSAN STATISTIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOVEMBER SURABAYA 1
  • 2. ABSTRAK Berkembangnya antrian dikarenakan kuantitas dan kualitas pelayanan (server) adalah relatif lebih rendah dan terbatas dalam memenuhi permintaan pelayanan pelanggan begitu juga dengan sumber daya yang ada. Proses antrian (queueing process) adalah suatu proses yang berhubungan dengan kedatangan seorang pelanggan pada suatu fasilitas pelayanan, kemudian menunggu dalam suatu baris (antrian) untuk mendapatkan pelayanan dari para server. Dalam studi kasus mengenai sistem antrian lokasi yang ditinjau adalah “Bread Talk Bakery” dimana dilakukan pendataan terhadap waktu antar kedatangan pembeli dan waktu pelayanan yang diberikan kasir. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukakan diketahui bahwa terdapat 2 orang kasir dan didapatkan waktu antar kedatangan pembeli 31 det/orang dan waktu pelayanannya 60 det/orang. Saran yang diberikan adalah agar server mengoptimalkan pelayanan agar tidak terjadi pembeli yang tidak terlayani. 2
  • 3. DAFTAR ISI Halaman Abstrak .................................................................................................. ii Daftar Isi ............................................................................................... iii BAB I PENDAHULUAN ........................................................ 1 1.1 Latar Belakang Permasalahan ............................. 1 1.2 Rumusan Masalah ................................................... 1 1.3 Tujuan ...................................................................... 2 1.4 Manfaat .................................................................... 2 1.5 Asumsi Yang Digunakan .......................................... 2 BAB II LANDASAN TEORI ...................................................... 3 2.1 Definisi Sistem Antrian ...................................... 3 2.2 Bentuk Sederhana Sistem Antrian ...................... 3 2.3 Utilitas Sistem ..................................................... 4 2.4 Sumber Masukan (Input) .................................... 4 2.5 Disiplin Antrian ................................................... 6 2.6 Keluar (Output) .................................................... 8 2.7 Ringkasan Karakteristik-karakteristik Sistem Antrian ...................................................... 8 2.8 Struktur(Model) Antrian ....................................... 9 2.9 Asumsi-asumsi Model Antrian .............................. 11 2.10 Simbol Dalam Sistem Antrian .............................. 12 BAB III METODE PENELITIAN ................................................. 13 3.1 Alat dan Bahan ........................................................... 13 3.2 Prosedur Kerja ............................................................ 13 BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ..................... 14 4.1 Model Sistem Antrian ................................................ 14 4.2 Waktu Antar Kedatangan .......................................... 14 4.3 Waktu Pelayanan ...................................................... 15 4.4 Utilitas Sistem .......................................................... 15 3
  • 4. 4.5 Probabilitas Sistem Menganggur ................................. 15 4.6 Rata-rata Jumlah Pembeli Dalam Antrian Dan Sistem .................................................................. 16 4.7 Rata-rata Waktu Menunggu Di Dalam Antrian Dan Sistem ..................................................... 17 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ........................................ 18 5.1 Kesimpulan ................................................................. 18 5.2 Saran ........................................................................... 18 DAFTAR PUSTAKA .............................................................................. 19 LAMPIRAN 4
  • 5. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Adanya keterbatasan sumber daya dalam suatu sistem ekonomi dan dunia usaha (bisnis) menyebabkan orang-orang, barang-barang maupun komponen- komponen harus menunggu untuk mendapatkan jasa pelayanan. Dalam kasus tersebut barisan tunggu yang terjadi sering disebut dengan antrian (queues), berkembangnya antrian dikarenakan kuantitas maupun kualitas pelayanan (server) adalah relatif lebih rendah dan terbatas dalam memenuhi permintaan pelayanan pelanggan. Sistem antrian tersebut sering kali dan hampir terlihat setiap hari, seperti antrian mobil-mobil yang memasuki tempat usaha pencucian mobil dengan tujuan untuk dicuci mobilnya. Contoh lebih lanjut yaitu pada antrian para nasabah di bank untuk mendapatkan pelayanan dari para teller, antrian para pelanggan di suatu swalayan untuk melakukan pembayaran di kasir. Adanya pembuatan laporan ini dimaksudkan sebagai studi kasus yang menitik beratkan pada sistem antrian yang terjadi pada lokasi yang ditinjau. Dimana dalam studi kasus kali ini lokasi yang ditinjau ialah “Bread Talk Bakery” di Delta Plaza Surabaya. Rumusan Masalah Adapun rumusan yang masalah yang diajukan dalam studi kasus mengenai proses antrian ini adalah : 1. Bagaimana model sistem antrian pembeli roti “Bread Talk Bakery” yang melakukan pembayaran di kasir ? 2. Berapa rata-rata waktu antar kedatangan pembeli yang masuk antrian pembayaran di kasir ? 3. Berapa rata-rata waktu pelayanan kasir “Bread Talk Bakery” yang diberikan ? 4. Berapa utilitas sistem antrian pada “Bread Talk Bakery” ? 5. Berapa probabilitas kasir “Bread Talk Bakery”menganggur ? 5
  • 6. 6. Berapa rata-rata jumlah pembeli baik dalam antrian di kasir dan dalam sistem? 7. Berapa waktu rata-rata yang dihabiskan seorang pembeli baik dalam antrian pembayaran di kasir dan dalam sistem ? 1.3 Tujuan Berdasarkan rumusan masalah yang ada maka tujuan dalam menjawab permasalahan berupa: 1. Mengetahui model sistem antrian pembeli roti “Bread Talk Bakery” yang melakukan pembayaran di kasir. 2. Mengetahui rata-rata waktu antar kedatangan pembeli yang masuk antrian pembayaran di kasir. 3. Mengetahui rata-rata waktu pelayanan kasir “Bread Talk Bakery” yang diberikan. 4. Mengetahui utilitas sistem antrian pada “Bread Talk Bakery”. 5. Mengetahui probabilitas kasir “Bread Talk Bakery”menganggur. 6. Mengetahui rata-rata jumlah pembeli baik dalam antrian di kasir dan dalam sistem. 7. Mengetahui waktu rata-rata yang dihabiskan seorang pembeli baik dalam antrian pembayaran di kasir dan dalam sistem. Manfaat Manfaat yang dapat diambil dalam studi kasus mengenai sisitem antrian ini antara lain adalah sebagai berikut : 1. Dapat memahami mengenai suatu proses antrian. 2. Dapat mengaplikasikan teori proses antrian. 1.5 Asumsi Yang Digunakan Asumsi yang digunakan dalam studi kasus ini adalah : 1. Server yang diamati tetap 2. Populasi pembeli tidak terbatas dan pembeli tiba satu persatu. 3. Sistem antriannya berbentuk Multi Channel Single Phase. 4. First Come – First Served. 6
  • 7. BAB II LANDASAN TEORI Dalam studi kasus sistem antrian pelanggan roti pada pembayaran di kasir “Bread Talk Bakery” diketahui : a. Metode sistem antrian yang dipakai adalah : M / M / S / I / I b. Jasa pelayanan yang terjadi adalah pelayanan para kasir terhadap pelanggan yang akan melakukan pembayaran atas roti yang dibeli. c. Para server adalah para kasir, dimana terdapat 2 kasir yang memberikan pelayanan terhadap pelanggan yang melakukakn pembayaran atas roti yang dibeli. d. Para pelanggan adalah para pembeli roti yang masuk dalam antrian dengan tujuan melakukan pembayaran dikasir. Definisi Sistem Antrian Sistem antrian adalah suatu himpunan pelanggan, pelayan ( server ) serta suatu aturan yang mengatur kedatangan pelanggan dan pemrosesan masalah pelayanan antrian, dimana dicirikan oleh lima buah komponen yaitu: pola kedatangan para pelanggan, pola pelayanan, jumlah pelayan, kapasitas fasilitas untuk menampung para pelanggan dan aturan dalam mana para pelanggan dilayani. 2.2 Bentuk Sederhana Sistem Antrian Sistem antrian yang paling sederhana ditunjukkan pada gambar berikut ini: Sistem Antrian antrian input output Fasilitas Pelayanan (server) Gambar 1.1 Model Antrian Sederhana 7
  • 8. Sistem ini mempunyai dua bagian dasar, yaitu suatu antrian tunggal dan sebuah fasilitas pelayanan tunggal. 2.3 Utilitas Sistem Utilitas sistem (kegunaan sistem) merupakan jumlah kedatangan yang diharapkan per rata-rata waktu pelayanan. Utilitas sistem dalam sistem antrian didefinisikan sebagai : λ ρ = sµ Keterangan : λ = tingkat kedatangan µ = tingkat pelayanan. ρ = utilitas sistem (kegunaan daripada sistem). 2.4 Sumber Masukan (Input) Sumber masukan dari suatu sistem antrian dapat terdiri atas suatu populasi orang, barang, komponen atau kertas kerja yang datang pada sistem untuk dilayani. 2.4.1 Waktu Antar Kedatangan (1/ λ) Yaitu selisih waktu antara kedatangan satu dengan kedatangan berikutnya. Rumus waktu antar kedatangan (1/ λ) : satuan waktu / individu 2.4.2 Tingkat Kedatangan (λ) Jumlah kedatangan pelanggan kedalam sistem antrian per satuan waktu. Rumus : individu / satuan waktu 2.4.3 Jumlah Pelanggan Rata-rata Dalam Sistem (L) Rumus: Untuk S = 1 ∞ ρ λ L = ∑ n(1 − ρ )ρ n = = n=0 1− ρ µ −λ 8
  • 9. Untuk S >1 ⎛ 1⎞ λ L = λ ⎜Wq + ⎟ = Lq + ⎜ ⎟ ⎝ µ⎠ µ Keterangan : L = Panjang jumlah pelanggan yang menunggu dalam sistem λ = Tingkat kedatangan µ = Tingkat pelayanan. ρ = Utilitas sistem (kegunaan daripada sistem) Wq = Waktu menunggu dalam antrian 2.4.4 Panjang Antrian Yaitu banyaknya pelanggan yang sedang menunggu (Lq). Rumus: Untuk S = 1 ∞ λ2 Lq = ∑ (n − 1)Pn = n =1 µ (µ − λ ) Untuk S>1 s ∞ P0 ⎛ λ ⎞ ρ ⎜ µ⎟ Lq = ∑ (n − s ) Pn = ⎝ ⎠ s ! (1 − ρ ) 2 n=0 Keterangan: Po = Probabilitas server menganggur s = Jumlah server Lq = Panjang antrian ρ = Utilitas sistem (kegunaan daripada sistem). Pn = Probabilitas ada n pelanggan dalam sistem dimana Pn = ρ n p 0 9
  • 10. 2.4.5 Pola Kedatangan Cara dengan mana individu-individu dari populasi memasuki sistem disebut pola kedatangan (arrival pattern). Individu-individu mungkin datang dengan tingkat kedatangan (arrival rate) yang konstan ataupun acak / random (yaitu berapa banyak individu-individu per periode waktu). Distribusi probabilitas Poisson adalah salah satu dari pola-pola kedatangan yang paling sering (umum) bila kedatangan-kedatangan didistribusikan secara random. Hal ini terjadi karena distribusi Poisson menggambarkan jumlah kedatangan per unit waktu bila sejumlah besar variabel-variabel random mempengaruhi tingkat kedatangan. Bila pola kedatangan individu-individu mengikuti suatu distribusi Poisson, maka waktu antar kedatangan (interarrival time) adalah random dan mengikuti suatu distribusi eksponensial. Bila individu-individu (komponen atau karyawan) memasuki suatu sistem, mereka mungkin memperagakan perilaku yang berbeda. Bila individu tersebut adalah orang, dan antrian relatif panjang, orang tersebut mungkin meninggalkan sistem. Perilaku seperti ini disebut penolakan (balking). Penolakan akan sering terjadi bila kepanjangan antrian terlalu panjang. Variasi lain yang mungkin dalam pola kedatangan adalah kedatangan dari kelompok-kelompok individu. Bila lebih dari satu individu memasuki suatu sistem secara bersama, maka terjadi dengan apa yang disebut bulk arrivals. 2.5 Disiplin Antrian Disiplin antrian menunjukkan pedoman keputusan yang digunakan untuk menyeleksi individu-individu yang masuk antrian untuk dilayani terlebih dahulu (prioritas). Disiplin antrian yang paling umum adalah sebagai berikut : 1. FCFS (First Come First Serve) Yaitu yang pertama kali datang yang dilayani terlebih dahulu. 2. LIFO (Last In First One) Yaitu yang terakhir datang maka yang terakhir tersebut yang dilayani terlebih dahulu. 10
  • 11. 3. Random Yaitu pelayanan diberikan dengan memilih pelanggan secara acak. 4. Prioritas Yaitu pelanggan yang mempunyai prioritas lebih tinggi yang dilayani terlebih dahulu (contoh: IRD / UGD).Biasanya disiplin antrian jenis ini disebut “emergency first” atau “critical condition first”. 5. Shortest-operating (service)-time (SOT) Yaitu pelayanan dengan waktu yang cepat. 6. Longest-operating-time (LOT) Yaitu pelayanan dengan waktu yang lama. 2.5.1 Waktu Pelayanan (1 / µ) Yaitu waktu yang diperlukan server untuk melayani satu pelanggan. Rumus : satuan waktu / individu 2.5.2 Tingkat Pelayanan (µ) Yaitu jumlah pelanggan yang dilayani oleh server per satuan waktu. Rumus : individu / satuan waktu 2.5.3 Waktu Tunggu di Dalam Antrian (Wq) Yaitu waktu pelanggan menunggu sampai dilayani. Rumus: Untuk S = 1 λ Wq = µ (µ − λ ) Untuk S>1 Lq Wq = λ Keterangan: λ = Tingkat kedatangan µ = Tingkat pelayanan. Wq = Waktu menunggu dalam antrian Lq = Panjang antrian 11
  • 12. 2.5.4 Waktu Tunggu di Dalam Sistem (W) Yaitu waktu pelanggan mulai datang sampai pelanggan tersebut keluar dari sistem. Rumus: Untuk S = 1 1 1 W= = µ (µ − λ ) µ − λ Untuk S>1 1 W = Wq + µ Keterangan: λ = Tingkat kedatangan µ = Tingkat pelayanan 1/ µ = Waktu pelayanan. Wq = Waktu menunggu dalam antrian 2.6 Keluar (Output) Sesudah seseorang (individu) telah selesai dilayani, maka selanjutnya individu tersebut akan keluar dari sistem. Terjadinya suatu antrian adalah dikarenakan kemampuan server lebih kecil daripada tingkat kedatangan pada suatu waktu. Jika terjadi pada sepanjang waktu maka tidak terjadi adanya sistem antrian karena masih ada yang belum dilayani pada saat prosesnya sudah berhenti jadi tidak ada output dari yang belum dilayani tadi. 2.7 Ringkasan Karakteristik-karakteristik Penting Sistem Antrian Berikut ini daftar karakteristik-karakteristik utama sistem antrian dengan asumsi-asumsi yang paling umum : 12
  • 13. Karakteristik-karakteristik Antrian Asumsi-asumsi Umum Sumber populasi Tak terbatas atau terbatas Pola kedatangan Tingkat kedatangan Poisson (waktu antar kedatangan eksponensial ) Panjang antrian Tak terbatas atau terbatas Disiplin antrian First Come First Served Pola pelayanan Tingkat kedatangan Poisson (waktu antar kedatangan eksponensial ) Keluar Langsung kembali ke populasi 2.8 Struktur (Model) Antrian Atas dasar sifat proses pelayanannya, dapat diklasifikasikan fasilitas-fasilitas pelayanan dalam susunan saluran atau channel (single atau multiple) dan phase (single atau multiple) yang akan membentuk suatu struktur antrian yang berbeda- beda. Istilah saluran atau channel menunjukkan jumlah jalur (tempat) untuk memasuki sistem pelayanan, yang juga menunjukkan jumlah fasilitas pelayanan. Istilah phase berarti jumlah station-station pelayanan, di mana para pelanggan harus melaluinya sebelum pelayanan dinyatakan lengkap. Ada 4 model struktur antrian dasar yang umum terjadi dalam seluruh sistem antrian : 1. Single Channel – Single Phase antrian output input server Gambar 1.2 Model Single Channel – Single Phase Sistem ini adalah yang paling sederhana. Single channel berarti bahwa hanya ada satu jalur untuk memasuki sistem pelayanan atau ada satu fasilitas pelayanan. Single phase menunjukkan bahwa hanya ada satu pelayanan. Setelah menerima pelayanan, individu-individu keluar dari sistem. Contoh adalah seorang tukang cukur dan seorang pelayan toko. 13
  • 14. 2. Single Channel – Multi Phase antrian antrian input output server server Gambar 1.3 Model Single Channel – Multi Phase Istilah multiphase menunjukkan ada dua atau lebih pelayanan yang dilaksanakan secara berurutan (dalam phase-phase). Tiap dua phase atau lebih dalam satu sistem mendapatkan satu kali pelayanan. Sebagai contoh adalah pengamplasan cat mobil, proses produksi dan sebagainya. 3. Multi Channel – Single Phase server input antrian output server server Gambar 1.4 Model Multi Channel-Single Phase Sistem multi channel-single phase terjadi ketika dua atau lebih fasilitas pelayanan yang dialiri oleh antrian tunggal. Sebagai contoh adalah pembelian tiket yang dilayani oleh lebih dari satu loket, pelayanan potong rambut oleh beberapa tukang potong, pelayanan di supermarket yang dilayani oleh beberapa kasir dan pelayanan pada bank-bank dengan beberapa teller serta masih banyak yang lainnya.. 14
  • 15. 4. Multi Channel - Multi Phase server server antrian antrian output input server server Gambar 1.5 Model Multi Channel-Multi Phase Setiap sistem-sistem ini mempunyai beberapa fasilitas pelayanan pada setiap tahap, sehingga lebih dari satu individu dapat dilayani pada suatu waktu. Sebagai contoh adalah registrasi para mahasiswa di universitas, dan pelayanan kepada pasien di rumah sakit dari pendaftaran, diagnosa, penyembuhan sampai pembayaran. Untuk model nomor 2 dan 4 individu tidak boleh keluar dari sistem apabila habis dari phase yang satu. 2.9 Asumsi-asumsi Model Antrian Proses dalam antrian cenderung berlangsung secara acak, hal ini mengakibatkan : 1. Waktu antar kedatangan berdistribusi eksponensial. Tingkat kedatangan berdistribusi poisson. 2. Waktu pelayanan berdistribusi eksponensial. Tingkat pelayanan berdistribusi poisson. 3. Pada suatu saat atau pada saat-saat tertentu hanya ada satu kedatangan atau kepergian saja. 15
  • 16. 2.10 Simbol Model Sistem Antrian 1 / 2 / 3 / 4 / 5 1) Angka 1 adalah menunjukkan tingkat kedatangan. Jika berdistribusi poisson : M Jika tidak berdistribusi poisson : G 2) Angka 2 adalah menunjukkan distribusi tingkat pelayanan. Jika berdistribusi poisson : M Jika tidak berdistribusi poisson : G 3) Angka 3 adalah menunjukkan jumlah server (single channel atau multi channel). Diberi lambang 1 bila berjumlah 1 Diberi lambang S bila berjumlah > 1 4) Angka 4 adalah menunjukkan sumber populasi ( finite atau infinite ). Diberi lambang I jika tidak terbatas dan F jika terbatas 5) Angka 5 adalah menunjukkan panjang antrian. Diberi lambang I / F 16
  • 17. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Alat dan Bahan Dalam melakukan studi kasus ini alat dan bahan yang dipergunakan antara lain adalah : 1. Program microsoft Word 2. Program microsoft Excel 3. Program minitab 4. Kertas HVS A4 5. Kalkulator 6. Alat Tulis 7. Alat pengukur waktu (stopwatch) Prosedur Kerja Langkah–langkah yang dilakukan dalam pengambilan data, pengolahan dan analisis serta pembahasan data ialah : 1. Melakukan survey dengan menghitung dan mencatat waktu antar kedatangan dan waktu pelayanan pembeli di “Bread Talk Bakery” Delta Plaza Surabaya. 2. Menguji data dengan menggunakan software minitab untuk membuktikan distribusi yang diinginkan yaitu distribusi Eksponensial. 3. Menghitung rata-rata waktu antar kedatangan pembeli yang masuk antrian pembayaran di kasir. 4. Menghitung rata-rata waktu pelayanan kasir “Bread Talk Bakery” yang diberikan. 5. Menghitung utilitas sistem antrian pada “Bread Talk Bakery”. 6. Menghitung probabilitas kasir “Bread Talk Bakery”menganggur. 7. Menghitung rata-rata jumlah pembeli roti dalam antrian di kasir dan dalam sisitem. 8. Menghitung waktu rata-rata yang dihabiskan seorang pembeli dalam antrian pembayaran di kasir dan dalam sistem. 17
  • 18. BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1 Model Sistem Antrian Dalam sistem antrian pembayaran di kasir “Bread Talk Bakery” digunakan model sistem antrian multichannel-single phase. Model antrian tersebut dapat digambarkan sebagai berikut : server input antrian output server Gambar 4.1 Model Single Phase-Multi Server Sistem multichannel-single phase terjadi ketika dua atau lebih fasilitas pelayanan yang dialiri oleh antrian tunggal. 4.2 Waktu Antar Kedatangan (1/ λ) Berdasarkan hasil survey rata-rata waktu antar kedatangan pembeli yang melakukan pembayaran di kasir “Bread Talk Bakery” adalah : Diketahui : Jumlah waktu kedatangan pembeli = 6135 detik Banyaknya pembeli yang masuk dalam sistem antrian = 203 orang ⎛ 1 ⎞ 6135 ⎜ ⎟= = 31 det / orang ⎝ λ ⎠ 203 Sehingga tingkat kedatangan pembeli roti yang akan melakukan pembayaran di kasir (λ ) = 116 orang / jam. 18
  • 19. 4.3 Waktu Pelayanan (1 / µ) Rata-rata waktu pelayanan yang diberikan oleh kasir “Bread Talk Bakery” yaitu : Diketahui : Total lama pelayanan = 6017 detik Banyak pembeli yang dilayani = 98 orang 1 6017 = = 60 det / orang µ 101 Sehingga tingkat pelayanan (µ ) = 60 orang / jam. 4.4 Utilitas Sistem (ρ) Dari rata-rata waktu antar kedatangan pembeli dan waktu pelayanan didapatkan nilai utilitas : λ 116 ρ= = = 0,97 sµ 2 x60 Dilihat dari data tersebut dapat diketahui bahwa dengan server sebanyak 2 orang didapatkan utilitas sistemnya sebesar 0,97. Hal itu berarti bahwa rata-rata server sibuk sebesar 97% dari waktunya. 4.5 Probabilitas Server Menganggur (P0) Kasir menganggur jika dan hanya jika tidak ada pembeli yang mengantri untuk melakukan pembayaran. Besarnya kemungkinan terjadinya kasir menganggur yaitu : 1 P0 = ⎛ n ⎞ ⎛ s ⎞ ⎜ s −1 ⎛ λ ⎞ ⎟ ⎜ µ⎟ ⎜ ⎛λ ⎞ ⎜ µ⎟ ⎟ ⎜∑ ⎝ ⎠ ⎟ ⎜ ⎝ ⎠ ⎟ +⎜ ⎟ ⎜ n=0 n! ⎟ ⎜ ⎟ ⎜ s ! ⎜1 − λ ⎛ ⎞ ⎟ ⎟ ⎝ ⎠ ⎜ ⎜ s µ ⎟ ⎟ ⎝ ⎝ ⎠ ⎠ 19
  • 20. 1 1 Po = = ⎡ (1,9) (1,9) ⎤ ⎡ (1,9) 0 1 2 ⎤ 1 + 1,9 + 3,61 ⎢ + ⎥+⎢ ⎥ ⎣ 0! 1! ⎦ ⎣ 2!×(1 − 0,97)⎦ 0,06 1 = = 0,02 63,1 Dari hasil perhitungan diatas didapatkan bahwa probabilitas kasir menganggur adalah sebesar 0,02. dimana angka tersebut bernilai kecil. Sehingga dapat dikatakan bahwa kasir hampir bekerja penuh. 4.6 Rata-Rata Jumlah Pembeli Dalam Antrian Dan Sistem 4.6.1 Rata-rata jumlah pembeli dalam antrian (Lq) s ∞ P0 ⎛ λ ⎞ ρ ⎜ µ⎟ Lq = ∑ (n − s ) Pn = ⎝ ⎠ s ! (1 − ρ ) 2 n=0 0,01[1,9] 0,97 2 0,035 = = = 19 orang 2![0,03] 2 0,0018 Jadi panjang rata-rata pembeli yang mengantri untuk melakukan pembayaran di kasir sebanyak 19 orang. 4.6.2 Rata-rata jumlah pembeli dalam sistem (L) ⎛ 1⎞ λ L = λ ⎜Wq + ⎟ = Lq + ⎜ ⎟ ⎝ µ⎠ µ = 19 + 1,9 = 21 orang Berdasarkan perhitungan diatas maka, jumlah rata-rata pembeli dalam sistem pada pembayaran di kasir “Bread Talk Bakery” adalah sebanyak 21 orang. 20
  • 21. 4.7 Rata-Rata Waktu Menunggu Di Dalam Antrian Dan Sistem 4.7.1 Waktu menunggu rata-rata dalam antrian (Wq) Lq 19 Wq = = λ 116 = 0,16 jam = 9,6 menit Sehingga waktu tunggu rata-rata semua pembeli yang akan melakukan pembayaran di kasir adalah selam 9,6 menit. 4.7.2 Waktu menunggu rata-rata dalam sistem (W) 1 W = Wq + µ 1 = 0,16 + =0,16 + 0,02 60 = 0,18 jam = 10,8 menit Berdasarkan perhitungan diatas maka, waktu menunggu rata-rata dalam sistem yakni waktu rata-rata yang dibutuhkan pembeli mulai dari masuk antrian sampai selesai dilayani oleh kasir adalah selama 10,8 menit 21
  • 22. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Dari pengamatan dan analisis yang telah dilakukan didapatkan kesimpulan bahwa : 1. Sistem antrian pembeli roti pada pembayaran di kasir “Bread Talk Bakery” merupkan sistem antrian multi channel-single phase. 2. Berdasarkan hasil survey rata-rata waktu antar kedatangan pembeli yang melakukan pembayaran di kasir “Bread Talk Bakery” adalah 31 detik dan tingkat kedatangan (λ ) = 116 orang/jam. 3. Rata-rata waktu pelayanan yang diberikan oleh kasir “Bread Talk Bakery” yaitu 60 detik dan tingkat pelayanan (µ ) = 60 orang/jam. 4. Utilitas sistem antrian pada “Bread Talk Bakery” adalah sebesar 0,97. Hal itu berarti bahwa rata-rata server sibuk sebesar 97% dari waktunya. 5. Probabilitas kasir “Bread Talk Bakery” menganggur adalah sebesar 0,02. dimana angka tersebut bernilai kecil. Sehingga dapat dikatakan bahwa kasir hampir bekerja penuh. 6. Panjang rata-rata pembeli yang mengantri untuk melakukan pembayaran di kasir sebanyak 19 orang.dan jumlah rata-rata pembeli dalam sistem sebanyak 21 orang. 7. Waktu tunggu rata-rata semua pembeli yang akan melakukan pembelian di kasir adalah selam 9,6 menit.dan waktu menunggu rata-rata dalam sistem adalah selama 10,8 menit 5.2 Saran Untuk memaksimalkan pelayanan kepada pelanggan, sebaiknya suatu sistem pelayanan memberikan fasilitas pelayanan yang optimal. Fasilitas pelayanan perlu diusahakan agar tidak kurang dari optimal karena apabila suatu sistem mempunyai fasilitas kurang dari jumlah optimal maka akan berakibat adanya pembeli yang tidak telayani. 22
  • 23. DAFTAR PUSTAKA Hiller, Frederick dkk. 2004. Pengantar Riset Operasi.Erlangga:Jakarta. Taha, Hamdy A. 1982. Operation Research Third Edition. Mac Millan Publishing co,inc. 23
  • 24. LAMPIRAN TABEL Lama Waktu Pelayanan (detik) Waktu Waktu Waktu No Pelayanan No Pelayanan No Pelayanan 1 37 36 26 71 41 2 19 37 23 72 45 3 93 38 78 73 18 4 58 39 8 74 15 5 27 40 112 75 30 6 54 41 48 76 8 7 187 42 8 77 87 8 87 43 9 78 13 9 21 44 8 79 47 10 86 45 102 80 220 11 80 46 18 81 8 12 22 47 140 82 115 13 27 48 10 83 9 14 165 49 80 84 105 15 150 50 85 85 36 16 201 51 36 86 7 17 71 52 8 87 139 18 8 53 113 88 8 19 20 54 105 89 8 20 45 55 8 90 9 21 218 56 60 91 15 22 18 57 8 92 8 23 205 58 15 93 24 24 9 59 45 94 32 25 84 60 17 95 8 26 8 61 63 96 24 27 80 62 98 97 130 28 10 63 78 98 9 29 20 64 10 99 10 30 29 65 105 100 130 31 93 66 78 101 202 32 165 67 10 33 78 68 103 Total 6017 34 58 69 8 35 94 70 107 24
  • 25. TABEL Waktu Kedatangan (detik) Waktu Waktu Waktu Waktu antar antar antar antar No Kedatangan No Kedatangan No Kedatangan No Kedatangan 1 0 53 61 105 90 157 39 2 23 54 17 106 12 158 44 3 14 55 15 107 18 159 36 4 8 56 26 108 48 160 25 5 89 57 120 109 76 161 28 6 85 58 25 110 4 162 6 7 23 59 47 111 5 163 10 8 19 60 46 112 10 164 21 9 46 61 43 113 19 165 25 10 99 62 36 114 6 166 7 11 54 63 50 115 35 167 56 12 2 64 24 116 27 168 40 13 5 65 4 117 22 169 50 14 18 66 3 118 4 170 5 15 7 67 4 119 10 171 25 16 47 68 21 120 25 172 5 17 9 69 24 121 22 173 6 18 28 70 32 122 50 174 36 19 14 71 9 123 18 175 22 20 14 72 27 124 36 176 36 21 38 73 60 125 13 177 2 22 26 74 22 126 32 178 14 23 12 75 12 127 10 179 26 24 23 76 4 128 57 180 49 25 7 77 7 129 50 181 37 26 7 78 13 130 30 182 35 27 3 79 53 131 18 183 9 28 50 80 25 132 9 184 20 29 93 81 28 133 14 185 87 30 124 82 13 134 59 186 33 31 12 83 37 135 183 187 4 32 3 84 47 136 100 188 6 33 24 85 16 137 8 189 5 34 9 86 1 138 9 190 36 35 10 87 11 139 17 191 20 36 12 88 9 140 54 192 42 37 16 89 37 141 11 193 40 38 45 90 15 142 6 194 47 39 18 91 26 143 31 195 5 40 58 92 4 144 26 196 23 41 30 93 5 145 149 197 44 42 22 94 32 146 32 198 33 43 58 95 7 147 14 199 43 25
  • 26. 44 4 96 56 148 5 200 30 45 6 97 58 149 12 201 24 46 10 98 4 150 48 202 30 47 51 99 34 151 18 203 9 48 7 100 121 152 67 49 58 101 71 153 58 Total 6135 50 54 102 47 154 53 51 54 103 0 155 5 52 29 104 29 156 10 Pengujian Distribusi Eksponensial Dalam pengujian eksponensial digunakan software minitab. Untuk mengetahui apakah waktu antar kedatangan dan waktu pelayanan pada sistem antrian ini telah berdistribusi Ekponensial maka akan dibadingkan dengan kurva distribusi Eksponensial yang didapatkan dengan nilai mean yang sama dengan mean pada waktu pelayanan dan waktu antar kedatangan A. Pengujian Waktu Antar Kedatangan 0.03 Probabilitas 0.02 0.01 0.00 0 50 100 150 200 250 variabel Acak Eksponensial Kurva Eksponensial Variabel Acak Dengan Mean = 31 26
  • 27. 0.03 Probabilitas 0.02 0.01 0.00 0 100 200 waktu kedatangan Kurva Waktu Antar kedatangan Dengan Mean = 31 Berdasarkan Perbandingan kedua kurva tersebut diketahui bahwa waktu antar kedatangan telah memenuhi distribusi Eksponensial, ini terlihat dari bentuk kurva yang didapatkan. B. Pengujian Waktu Pelayanan 0.015 Probabilitas 0.010 0.005 0.000 0 100 200 300 400 Variabel Acak Eksponensial Kurva Eksponensial Variabel Acak Dengan Mean = 60 27
  • 28. 0.015 0.010 Probabilitas 0.005 0.000 0 100 200 Lama Pelayanan Kurva Waktu Pelayanan Dengan Mean = 60 Berdasarkan Perbandingan kedua kurva tersebut diketahui bahwa waktu pelayanan telah memenuhi distribusi Eksponensial, ini terlihat dari bentuk kurva yang didapatkan. 28