SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 48
Kelas XI semester 1 Laju Reaksi
Standar   Kompetensi INDIKATOR Kompetensi   Dasar TUJUAN LAJU REAKSI
Sinopsis ,[object Object]
Materi Pelajaran I KEMOLARAN KONSEP LAJU REAKSI PERSAMAAN LAJU REAKSI
Materi Pelajaran II Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Laju Reaksi Konsentrasi Luas  Permukaan Suhu Katalis
I. Standar Kompetensi ,[object Object]
II. Kompetensi Dasar ,[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object]
III. Indikator ,[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object]
IV. Tujuan Pembelajaran ,[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object]
[object Object],[object Object],[object Object],M =   atau   M =  A. KEMOLARAN
Contoh soal :  Sebanyak 2 gram NaOH (Ar Na = 23, O = 16, H = 1) dilarutkan dalam air  hingga volume larutan 500 mL.  Hitung kemolaran ( M ) larutan tersebut! Jawab :  Dik : gram NaOH = 2 gram Ar NaOH = 23, O = 16, H = 1 Volume = 500 mL = 0,5 L Dit : Kemolaran ( M ) =  ? Penyelesaian :  M =  =   =   =  0,1 M Jadi, molaritas dari larutan di atas adalah 0, 1 M.
2. Hubungan Kemolaran dengan    Kadar Larutan ,[object Object],M =
Contoh soal : Menghitung kemolaran asam sulfat pekat yang  Mengandung 96% H2SO4 dengan massa jenis 1, 8 kg  L-1.Kemolaran menyatakan jumlah mol ( n ) zat  terlarut dalam 1 liter larutan. Jadi, kita harus  menentukan jumlah mol asam sulfat dalam 1 liter  larutan tersebut. Massa 1 liter asam sulfat = V x  ρ   = 1 L x 1, 8 kg L-1   = 1, 8 kg = 1, 8 x 1000 g   = 1800 g  s  ( =  ρ  x 1000 g ) Massa H2SO4 96%, m  =   x 1800 g = 18 x 96 g  ( =  ρ  x 10 x kadar )
Jumlah mol H 2 SO 4 ,  n  =       =    = 17, 63 mol atau  ( =  ρ  x 10 x   ) Kemolaran asam sulfat, M  =     = 17, 63 mol / 1 L   = 17, 63 mol L -1  atau   ( M =  ) hubungan antara kemolaran dengan kadar dan massa jenis larutan sebagai berikut :  ( M =   ) Dengan,  M  = kemolaran   = massa jenis Kada r  = % massa mm  = massa molar
[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],V1 M1 = V2 M2   2. Pengenceran
Berapa ml air harus dicampur dengan 100 ml larutan NaOH 0,5 M  sehingga menjadi  0,2 M ? Jawab :  Misal volume air yang harus ditambah = x mL maka  volume akhir larutan = (100 + x) mL.  V 1  M 1  =  V 2  M 2 100 . 0, 5  =  (100 + x) 0,2 50  = 20 + 0,2 x  x =  = 150 contoh soal :   Jadi volume air yang harus ditambahkan adalah 150 mL.
3. Pengertian Konsentrasi Dalam    Sistem Gas ,[object Object],C =   mol L -1 Dengan  C = konsentrasi gas   n = jumlah mol gas   V = volume ruangan
Kedalam suatu ruang 5 L dimasukkan 16 gr oksigen dan28 gr nitrogen.  Hitunglah konsentrasi masing-masing gas tersebut ( N = 14 , O = 16 )! contoh soal  : Jawab :  Mol O 2  =      = 0,5 mol Konsentrasi O2 (CO2)  = 0,5 mol / 5 L   = 0,1 mol L-1 Mol N 2   =     = 1 mol Konsentrasi N2 (CN2)  = 1 mol / 5 L   = 0,2 mol L-1
[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],4. Membuat larutan Dengan Kemolaran  Tertentu
[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object]
B. KONSEP LAJU REAKSI ,[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],Gambar1. a.  Perkaratan besi merupakan  contoh reaksi lambat b.  ledakan merupakan contoh  reaksi cepat  a. b.
Dalam reaksi kimia, perubahan yang dimaksud adalah perubahan konsentrasi pereaksi atau produk. Seiring dengan bertambahnya waktu reaksi, maka jumlah zat pereaksi akan makin sedikit, sedangkan produk makin banyak. Laju reaksi dinyatakan sebagai laju berkurangnya pereaksi atau laju bertambahnya produk.  Satuan konsentrasi yang digunakan adalah molaritas (M) atau mol per liter (mol. L-1). Satuan waktu yang digunakan biasanya detik (dt). Sehingga laju reaksi mempunyai satuan mol per liter per detik (mol. L-1. dt-1 atau M.dt-1). Bagaimanakah cara menyatakan laju dari suatu reaksi? Gambar 2 : Laju reaksi A -> B, ditunjukkan dengan  berkurangnya molekul A dan bertambahnya  molekul B dalam satu satuanwaktu
Tabel 1.  Persamaan Laju Integrasi dari Orde  0, 1, dan 2 = k t =  Kons. -1  waktu  -1 k vs t k [ A ]  2 2 Waktu  -1 -k ln [A] t  vs t ln [A] t  = -kt + ln[A  0 ] k [ A ] 1 Kons. Waktu  -1 -k [A] t  vs t [A] t  = -kt + [A 0 ] k  [  A  ] 0  =  k 0 Satuan Slope Garis Kurva Hukum Laju Integrasi Persamaan Laju Orde
C.PERSAMAAN LAJU REAKSI Tujuan dari mempelajari laju reaksi adalah untuk dapat  memprediksi  laju suatu reaksi.  Hal tersebut dapat dilakukan dengan hitungan  matematis melalui hukum laju. Sebagai contoh, pada reaksi: a A + b B -> c C + d D Dimana A dan B adalah pereaksi, C dan D adalah produk dan a,b,c,d  adalah koefisien penyetaraan reaksi, maka  hukum lajunya  dapat  dituliskan sebagai berikut: Laju reaksi = k [A]m [B]n  ............................(3) dengan,  k  = tetapan laju, dipengaruhi suhu dan katalis (jika ada) m  = orde (tingkat) reaksi terhadap pereaksi A n  = orde (tingkat) reaksi terhadap pereaksi [A], [B] = konsentrasi dalam molaritas.
Salah satu faktor yang dapat mempercepat laju reaksi adalah konsentrasi, namun seberapa cepat hal ini terjadi? Menemukan orde reaksi merupakan salah satu cara memperkirakan sejauh mana konsentrasi zat pereaksi mempengaruhi laju reaksi tertentu.  Orde reaksi  atau  tingkat reaksi  terhadap suatu komponen merupakan pangkat dari konsentrasi komponen tersebut dalam hukum laju. Sebagai contoh, v = k [A]m [B]n, bila m=1 kita katakan bahwa reaksi tersebut adalah orde pertama terhadap A. Jika n=3, reaksi tersebut orde ketiga terhadap B.  Orde total  adalah jumlah orde semua komponen dalam persamaan laju: n + m + ... Pangkat m dan n ditentukan dari data eksperimen, biasanya harganya kecil dan tidak selalu sama dengan koefisien a dan b. Hal ini berarti, tidak ada hubungan antara jumlah pereaksi dan koefisien reaksi dengan orde reaksi.  A. Orde Reaksi
Secara garis besar, beberapa macam orde  reaksi diuraikan sebagai berikut: 1. Orde nol Reaksi dikatakan berorde nol terhadap salah satu pereaksinya apabil perubahan konsentrasi pereaksi tersebut tidak mempengaruhi laju reaksi Artinya, asalkan terdapat dalam jumlah tertentu, perubahan konsentrasi pereaksi itu tidak mempengaruhi laju reaksi. Bila kita tulis laju reaksinya:  k A k l Gambar  4  : Grafik Orde Reaksi Nol
2. Orde Satu Suatu reaksi dikatakan berorde satu terhadap salah satu pereaksinya jika laju reaksi berbanding lurus dengan konsentrasi pereaksi itu.  Misalkan, konsentrasi pereaksi itu dilipat tigakan maka laju reaksi akan menjadi 31 atau 3 kali lebih besar.Bila kita tinjau reaksi orde satu berikut: A -> produk, maka persamaan lajunya: ] [ Integrasinya adalah ln [A]t = -kt + ln[A 0] Bila persamaan ln [A]t = -kt + ln[A0] dibuat grafik ln [A] lawan t, maka diperoleh garis lurus dengan kemiringan = -k, sedang jelajahnya (intersep) = ln[A]0. Gambar  5  : Grafik Orde Reaksi  Satu
3. Orde Dua Suatu reaksi dikatakan berorde dua terhadap salah satu pereaksi jika laju reaksi merupakan pangkat dua dari konsentrasi pereaksi itu. Apabila konsentrasi zat itu dilipatigakan, maka laju pereaksi akan menjadi 3 2  atau 9 kali lebih besar. Gambar  6  : Grafik Orde Reaksi Dua 4. Orde Negatif Suatu reaksi berorde negatif jika laju reaksi berbanding terbalik  dengan konsentrasi pereaksi itu. Jika konsentrasi pereaksi itu diperbesar,  maka laju reaksi kan semakin kecil.
Pengaruh konsentrasi terhadap laju reaksi secara kuantitatif hanya dapat  diketahui dari hasil eksperimen. Sebagai contoh, penentuan persamaan laju dengan  metode laju awal .  Mari kita perhatikan reaksi antara hydrogen (gas) dengan nitrogen mono oksida (gas) yang secara kinetika dapat diamati dari perubahan tekanan campuran yang berkurang, karena empat molekul pereaksi menghasilkan tiga molekul produk menurut reaksi. 2H2 (g) + 2 NO (g) -> 2 H2O (g) + N2 (g) B.Penentuan Persamaan Laju Reaksi
Tabel 2. Laju reaksi NO dan H 2  pada suhu Dari reaksi pada suhu 8000 C diperoleh data sebagai berikut: 0,056 0,009 0,003 6 0,025 0,009 0,002 5 0,0063 0,009 0,001 4 0,075 0,003 0,006 3 0,050 0,002 0,006 2 0,025 0,001 0,006 1 H 2 NO Laju awal Konsentrasi molar awal Eksperimen
Dari data eksperimen 1 dan 2 terlihat, bahwa pada konsentrasi NO konstan (0,006M), jika konsentrasi H2 dilipat duakan, laju reaksi juga naik dua kali lipat.  Bila konsentrasi H2 dinaikan tiga kali, laju reaksi juga bertambah menjadi tiga kali lipat (eksperimen 1 dan 3).  Dengan demikian, perubahan laju semata-mata disebabkan oleh perubahan konsentrasi H2. Eksperimen 4, 5, dan 6 menunjukkan bahwa pada konsentrasi H2 konstan (0,009M), jika konsentrasi NO dinaikan dua kali dan tiga kali lipat, maka laju reaksi naik menjadi empat kali dan sembilan kali lebih besar.  Jadi, perubahan laju reaksi semata-mata disebabkan perubahan konsentrasi NO.
Bagaimana cara menentukan persamaan laju reaksi dari data percobaan di atas? Dari persamaan reaksi: 2H2 (g) + 2 NO (g) -> 2 H2O (g) + N2 (g) dapat ditulis persamaan lajunya sebagai: v = k [H2]x [NO]y Orde reaksi terhadap H2, yaitu x dapat ditentukan dengan membandingkan  percobaan 1 dan 2, atau percobaan 2 dan 3, atau percobaan 1 dan 3: =   =   ->  2 x  = 2, maka x = 1 Jadi, laju reaksi sebanding dengan konsentrasi H2 pangkat satu.
Orde reaksi terhadap NO, yaitu y dapat ditentukan dengaN membandingkan percobaan 4 dan 5, atau percobaan 4 dan 6, atau percobaan 5 dan 6: =   =   ->  2 x  = 4, maka x = 2 Jadi, laju reaksi sebanding dengan konsentrasi NO pangkat dua. Secara matematis, persamaan laju reaksi dapat dituliskan: v = k [H2][NO]2
Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Laju Reaksi 1. Konsentrasi Dalam teori tumbukan, perubahan jumlah molekul pereaksi  dapat berpengaruh pada laju suatu reaksi. Jumlah mol spesi zat  terlarut dalam 1 liter larutan dinamakan konsentrasi molar. Bila  konsentrasi pereaksi diperbesar dalam suatu reaksi, berarti  kerapatannya bertambah dan akan memperbanyak kemungkinan  tabrakan sehingga akan mempercepat laju reaksi. Gambar 8 :  Makin banyak perahu dalam kolam, makin banyak  terjadi tabrakan
2. Luas Permukaan Sentuhan Gambar 9 :  Bila kubus 1 cm3 dipecah menjadi dua, maka luas permukaan sentuh meningkat dua kalinya, dan permukaan sentuh tadi bereaksi dengan cairan atau gas. Hal ini merupakan contoh bagaimana penurunan ukuran partikel dapat memperluas permukaan sentuh zat.
3. Suhu Laju reaksi kimia bertambah dengan naiknya suhu.   Umumnya kenaikan suhu sebesar 100C menyebabkan kenaikan laju reaksi sebesar dua sampai tiga kali. Kenaikan laju reaksi dapat dijelaskan dari gerak molekulnya. Molekul-molekul dalam suatu zat kimia selalu bergerak-gerak. Oleh karena itu, kemungkinan terjadi tabrakan antar molekul yang ada. Tetapi tabrakan itu belum berdampak apa-apa bila energi yang dimiliki oleh molekul-molekul itu tidak cukup untuk menghasilkan tabrakan yang efektif. Energi yang diperlukan untuk menghasilkan tabrakan yang efektif atau untuk menghasilkan suatu reaksi disebut  energi pengaktifan .
Salah satu cara untuk mempercepat laju reaksi adalah dengan jalan menurunkan energi pengaktifan suatu reaksi. Hal ini dapat dilakukan dengan menggunakan katalis.  Katalis  adalah zat yang dapat meningkatkan laju reaksi tanpa dirinya mengalami perubahan kimia secara permanen. Katalis dapat bekerja dengan membentuk senyawa antara atau mengabsorpsi zat yang direaksikan.   4. Katalis Suatu reaksi yang menggunakan katalis disebut reaksi katalis dan prosesnya disebut katalisme. Katalis suatu reaksi biasanya dituliskan di atas tanda panah, misalnya. 2 KClO 3  (g)  2 KCl (s) + 3 O2 (g) )
Teori Tumbukan   ,[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],Syarat-syarat terjadinya suatu reaksi : 1. tumbukan efektif Gambar 5 :  Tumbukan yang efektif terjadi bila atom K bertumbukan dengan   atom I, karena ukuran atomnya sama.
Gambar   6  : Makin banyak molekul yang bereaksi, makin banyak  kemungkinan terjadi  tumbukan untuk menghasilkan  molekul hasil reaksi.
2. energi tumbukan yang cukup Energi minimum yang harus dimiliki oleh partikel pereaksi sehingga menghasilkan tumbukan efektif disebut  energy   pengaktifan  ( Ea  = energi aktivasi).Semua reaksi, eksoterm atau endoterm, memerlukan energy pengaktifan. Energi pengaktifan ditafsirkan sebagai energi penghalang (barier) antara pereaksi dan produk. Pereaksi harus didorong sehingga dapat melewati energi penghalang tersebut baru kemudian dapat berubah menjadi produk. Profil diagram energi pada reaksi eksoterm dan endoterm diberikan pada  Gambar 7. Gambar 7 :  Energi pengaktifan untuk reaksi eksoterm (a) dan reaksi endoterm (b)
POST TEST   ,[object Object],[object Object],a. 0,1 M b. 0,2 M c. 0,3 M d. 0,4 M 2.  Larutan  H2SO4  diketahui  Ar ( H = 1; O = 16; Na = 23; S = 32 ). Hitung lah massa  H2SO  yang terdapat dalam 100 mL larutan H2SO­4  2 M ! ,[object Object],[object Object],[object Object],[object Object]
3.Berapa ml air  yang harus dicampur dengan 150 ml larutan NaOH 0,4  M  sehingga  menjadi  0,2 M ? ,[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],4.Data eksperimen untuk reaksi 2A  (g) + B (g)  -> 2AB (g) Terdapat pada tabel berikut : Dari data tersebut dapat disimpulkan  bahwa persamaan laju reaksinya  adalah . . .   a. v = k [ A ]2 b. v = k [ B ] c. v = k [ A ]2 [ B ] d. v = k [ B ] [ A ]2 54 0,1 0,3 5 24 0,1 0,2 4 18 0,3 0,1 3 12 0,2 0,1 2 6 0,1 0,1 1 B A Laju awal  ( M / det ) Konsentrasi molar awal Eksperimen
[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],Harga tetapan laju reaksi  k untuk reaksi diatas adalah . . . a. 1000 b. 500 c. 450 d. 200 0,54 0,60 0,03 0,16 0,40 0,02 0,08 0,20 0,02 0,02 0,20 0,01 Laju, molar/menit [ B ] Molar [ A ] Molar
[object Object],a. 0 b. 1 c. 2 d. 3 ,[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],0,54 0,60 0,03 0,16 0,40 0,02 0,08 0,20 0,02 0,02 0,20 0,01 Laju,molar/menit [ B ] Molar [ A ] Molar
[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object]
[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object]
[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object]
Terima Kasih

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt? (20)

Laju reaksi
Laju reaksiLaju reaksi
Laju reaksi
 
50773875 kinetika-kimia
50773875 kinetika-kimia50773875 kinetika-kimia
50773875 kinetika-kimia
 
Laju reaksi
Laju reaksiLaju reaksi
Laju reaksi
 
Laju reaksi 2
Laju reaksi 2Laju reaksi 2
Laju reaksi 2
 
Kecepatan Reaksi_Kimia Dasar
Kecepatan Reaksi_Kimia DasarKecepatan Reaksi_Kimia Dasar
Kecepatan Reaksi_Kimia Dasar
 
Laju Reaksi.ppt
Laju Reaksi.pptLaju Reaksi.ppt
Laju Reaksi.ppt
 
Materi kinetika-kimia
Materi kinetika-kimiaMateri kinetika-kimia
Materi kinetika-kimia
 
Kimia Laju Reaksi
Kimia Laju ReaksiKimia Laju Reaksi
Kimia Laju Reaksi
 
Makalah lajur reaksi
Makalah lajur reaksiMakalah lajur reaksi
Makalah lajur reaksi
 
Kinetika kimia
Kinetika kimiaKinetika kimia
Kinetika kimia
 
Laju reaksi indah
Laju reaksi indahLaju reaksi indah
Laju reaksi indah
 
Kinetika kimia
Kinetika kimiaKinetika kimia
Kinetika kimia
 
4.laju dan orde reaksi 13 1011 powerpoint
4.laju dan orde reaksi 13 1011 powerpoint4.laju dan orde reaksi 13 1011 powerpoint
4.laju dan orde reaksi 13 1011 powerpoint
 
Pembahasan Soal2 Laju reaksi
Pembahasan Soal2 Laju reaksiPembahasan Soal2 Laju reaksi
Pembahasan Soal2 Laju reaksi
 
Lajureaksi
LajureaksiLajureaksi
Lajureaksi
 
Laju reaksi
Laju reaksiLaju reaksi
Laju reaksi
 
Kd meeting 13 14
Kd meeting 13 14Kd meeting 13 14
Kd meeting 13 14
 
04 bab 3
04 bab 304 bab 3
04 bab 3
 
Lks remedial materi laju reaksi
Lks remedial materi laju reaksiLks remedial materi laju reaksi
Lks remedial materi laju reaksi
 
P.e fix
P.e fixP.e fix
P.e fix
 

Ähnlich wie LAJU REAKSI

jbptunikompp-gdl-dianaa-19414-1-2.kimia-a.ppt
jbptunikompp-gdl-dianaa-19414-1-2.kimia-a.pptjbptunikompp-gdl-dianaa-19414-1-2.kimia-a.ppt
jbptunikompp-gdl-dianaa-19414-1-2.kimia-a.pptRahmat Anggi Marvianto
 
Laju Reaksi XI IPA_dosq 25
Laju Reaksi XI IPA_dosq 25Laju Reaksi XI IPA_dosq 25
Laju Reaksi XI IPA_dosq 25Budhi Endarwati
 
9 Stoikiometri
9 Stoikiometri9 Stoikiometri
9 StoikiometriRodo Pekok
 
Pengantar laboratorium medik
Pengantar laboratorium medikPengantar laboratorium medik
Pengantar laboratorium medikainimfh
 
Larutan Dan Konsentrasi
Larutan Dan KonsentrasiLarutan Dan Konsentrasi
Larutan Dan KonsentrasiIwan Setiawan
 
lajur_kim2_5.pdf
lajur_kim2_5.pdflajur_kim2_5.pdf
lajur_kim2_5.pdfHildaSarah2
 
Materi konsep mol
Materi konsep mol Materi konsep mol
Materi konsep mol tardi tardi
 
Laju reaksi konsep dan soal .pptx
Laju reaksi konsep dan soal .pptxLaju reaksi konsep dan soal .pptx
Laju reaksi konsep dan soal .pptxRoyJenfredoGinting
 
konstr-larutan1
konstr-larutan1konstr-larutan1
konstr-larutan1Tu No
 
Sifat Koligatif.ppt
Sifat Koligatif.pptSifat Koligatif.ppt
Sifat Koligatif.pptWidiaRahmi2
 
Tugas Kimia - Laju Reaksi - Enisa Dkk.ppt
Tugas Kimia - Laju Reaksi - Enisa Dkk.pptTugas Kimia - Laju Reaksi - Enisa Dkk.ppt
Tugas Kimia - Laju Reaksi - Enisa Dkk.pptFaziyahnet2021
 
laporan perubahan entalpi reaksi kimia
laporan perubahan entalpi reaksi kimialaporan perubahan entalpi reaksi kimia
laporan perubahan entalpi reaksi kimiarendrafauzi
 
Laju reaksi xi ipa-3 kelompok 3
Laju reaksi xi ipa-3 kelompok 3Laju reaksi xi ipa-3 kelompok 3
Laju reaksi xi ipa-3 kelompok 3Resa Firmansyah
 

Ähnlich wie LAJU REAKSI (20)

Stoikiometri Larutan
Stoikiometri LarutanStoikiometri Larutan
Stoikiometri Larutan
 
jbptunikompp-gdl-dianaa-19414-1-2.kimia-a.ppt
jbptunikompp-gdl-dianaa-19414-1-2.kimia-a.pptjbptunikompp-gdl-dianaa-19414-1-2.kimia-a.ppt
jbptunikompp-gdl-dianaa-19414-1-2.kimia-a.ppt
 
Laju Reaksi XI IPA_dosq 25
Laju Reaksi XI IPA_dosq 25Laju Reaksi XI IPA_dosq 25
Laju Reaksi XI IPA_dosq 25
 
Rpp berkarakter
Rpp berkarakterRpp berkarakter
Rpp berkarakter
 
Rpp Berkarakter
Rpp BerkarakterRpp Berkarakter
Rpp Berkarakter
 
Promosi
Promosi Promosi
Promosi
 
9 Stoikiometri
9 Stoikiometri9 Stoikiometri
9 Stoikiometri
 
Pengantar laboratorium medik
Pengantar laboratorium medikPengantar laboratorium medik
Pengantar laboratorium medik
 
Larutan Dan Konsentrasi
Larutan Dan KonsentrasiLarutan Dan Konsentrasi
Larutan Dan Konsentrasi
 
lajur_kim2_5.pdf
lajur_kim2_5.pdflajur_kim2_5.pdf
lajur_kim2_5.pdf
 
Makalah_10 Makalah diskusi 2 kel 3 (stoikiometri )
Makalah_10 Makalah diskusi 2 kel 3 (stoikiometri )Makalah_10 Makalah diskusi 2 kel 3 (stoikiometri )
Makalah_10 Makalah diskusi 2 kel 3 (stoikiometri )
 
Materi konsep mol
Materi konsep mol Materi konsep mol
Materi konsep mol
 
Laju reaksi konsep dan soal .pptx
Laju reaksi konsep dan soal .pptxLaju reaksi konsep dan soal .pptx
Laju reaksi konsep dan soal .pptx
 
konstr-larutan1
konstr-larutan1konstr-larutan1
konstr-larutan1
 
Sifat Koligatif.ppt
Sifat Koligatif.pptSifat Koligatif.ppt
Sifat Koligatif.ppt
 
LAJU REAKSI
LAJU REAKSILAJU REAKSI
LAJU REAKSI
 
Tugas Kimia - Laju Reaksi - Enisa Dkk.ppt
Tugas Kimia - Laju Reaksi - Enisa Dkk.pptTugas Kimia - Laju Reaksi - Enisa Dkk.ppt
Tugas Kimia - Laju Reaksi - Enisa Dkk.ppt
 
laporan perubahan entalpi reaksi kimia
laporan perubahan entalpi reaksi kimialaporan perubahan entalpi reaksi kimia
laporan perubahan entalpi reaksi kimia
 
LAJU REAKSI.ppt
LAJU REAKSI.pptLAJU REAKSI.ppt
LAJU REAKSI.ppt
 
Laju reaksi xi ipa-3 kelompok 3
Laju reaksi xi ipa-3 kelompok 3Laju reaksi xi ipa-3 kelompok 3
Laju reaksi xi ipa-3 kelompok 3
 

LAJU REAKSI

  • 1. Kelas XI semester 1 Laju Reaksi
  • 2. Standar Kompetensi INDIKATOR Kompetensi Dasar TUJUAN LAJU REAKSI
  • 3.
  • 4. Materi Pelajaran I KEMOLARAN KONSEP LAJU REAKSI PERSAMAAN LAJU REAKSI
  • 5. Materi Pelajaran II Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Laju Reaksi Konsentrasi Luas Permukaan Suhu Katalis
  • 6.
  • 7.
  • 8.
  • 9.
  • 10.
  • 11. Contoh soal : Sebanyak 2 gram NaOH (Ar Na = 23, O = 16, H = 1) dilarutkan dalam air hingga volume larutan 500 mL. Hitung kemolaran ( M ) larutan tersebut! Jawab : Dik : gram NaOH = 2 gram Ar NaOH = 23, O = 16, H = 1 Volume = 500 mL = 0,5 L Dit : Kemolaran ( M ) = ? Penyelesaian : M = = = = 0,1 M Jadi, molaritas dari larutan di atas adalah 0, 1 M.
  • 12.
  • 13. Contoh soal : Menghitung kemolaran asam sulfat pekat yang Mengandung 96% H2SO4 dengan massa jenis 1, 8 kg L-1.Kemolaran menyatakan jumlah mol ( n ) zat terlarut dalam 1 liter larutan. Jadi, kita harus menentukan jumlah mol asam sulfat dalam 1 liter larutan tersebut. Massa 1 liter asam sulfat = V x ρ = 1 L x 1, 8 kg L-1 = 1, 8 kg = 1, 8 x 1000 g = 1800 g s ( = ρ x 1000 g ) Massa H2SO4 96%, m = x 1800 g = 18 x 96 g ( = ρ x 10 x kadar )
  • 14. Jumlah mol H 2 SO 4 , n = = = 17, 63 mol atau ( = ρ x 10 x ) Kemolaran asam sulfat, M = = 17, 63 mol / 1 L = 17, 63 mol L -1 atau ( M = ) hubungan antara kemolaran dengan kadar dan massa jenis larutan sebagai berikut : ( M = ) Dengan, M = kemolaran = massa jenis Kada r = % massa mm = massa molar
  • 15.
  • 16. Berapa ml air harus dicampur dengan 100 ml larutan NaOH 0,5 M sehingga menjadi 0,2 M ? Jawab : Misal volume air yang harus ditambah = x mL maka volume akhir larutan = (100 + x) mL. V 1 M 1 = V 2 M 2 100 . 0, 5 = (100 + x) 0,2 50 = 20 + 0,2 x x = = 150 contoh soal : Jadi volume air yang harus ditambahkan adalah 150 mL.
  • 17.
  • 18. Kedalam suatu ruang 5 L dimasukkan 16 gr oksigen dan28 gr nitrogen. Hitunglah konsentrasi masing-masing gas tersebut ( N = 14 , O = 16 )! contoh soal : Jawab : Mol O 2 = = 0,5 mol Konsentrasi O2 (CO2) = 0,5 mol / 5 L = 0,1 mol L-1 Mol N 2 = = 1 mol Konsentrasi N2 (CN2) = 1 mol / 5 L = 0,2 mol L-1
  • 19.
  • 20.
  • 21.
  • 22. Dalam reaksi kimia, perubahan yang dimaksud adalah perubahan konsentrasi pereaksi atau produk. Seiring dengan bertambahnya waktu reaksi, maka jumlah zat pereaksi akan makin sedikit, sedangkan produk makin banyak. Laju reaksi dinyatakan sebagai laju berkurangnya pereaksi atau laju bertambahnya produk. Satuan konsentrasi yang digunakan adalah molaritas (M) atau mol per liter (mol. L-1). Satuan waktu yang digunakan biasanya detik (dt). Sehingga laju reaksi mempunyai satuan mol per liter per detik (mol. L-1. dt-1 atau M.dt-1). Bagaimanakah cara menyatakan laju dari suatu reaksi? Gambar 2 : Laju reaksi A -> B, ditunjukkan dengan berkurangnya molekul A dan bertambahnya molekul B dalam satu satuanwaktu
  • 23. Tabel 1. Persamaan Laju Integrasi dari Orde 0, 1, dan 2 = k t = Kons. -1 waktu -1 k vs t k [ A ] 2 2 Waktu -1 -k ln [A] t vs t ln [A] t = -kt + ln[A 0 ] k [ A ] 1 Kons. Waktu -1 -k [A] t vs t [A] t = -kt + [A 0 ] k [ A ] 0 = k 0 Satuan Slope Garis Kurva Hukum Laju Integrasi Persamaan Laju Orde
  • 24. C.PERSAMAAN LAJU REAKSI Tujuan dari mempelajari laju reaksi adalah untuk dapat memprediksi laju suatu reaksi. Hal tersebut dapat dilakukan dengan hitungan matematis melalui hukum laju. Sebagai contoh, pada reaksi: a A + b B -> c C + d D Dimana A dan B adalah pereaksi, C dan D adalah produk dan a,b,c,d adalah koefisien penyetaraan reaksi, maka hukum lajunya dapat dituliskan sebagai berikut: Laju reaksi = k [A]m [B]n ............................(3) dengan, k = tetapan laju, dipengaruhi suhu dan katalis (jika ada) m = orde (tingkat) reaksi terhadap pereaksi A n = orde (tingkat) reaksi terhadap pereaksi [A], [B] = konsentrasi dalam molaritas.
  • 25. Salah satu faktor yang dapat mempercepat laju reaksi adalah konsentrasi, namun seberapa cepat hal ini terjadi? Menemukan orde reaksi merupakan salah satu cara memperkirakan sejauh mana konsentrasi zat pereaksi mempengaruhi laju reaksi tertentu. Orde reaksi atau tingkat reaksi terhadap suatu komponen merupakan pangkat dari konsentrasi komponen tersebut dalam hukum laju. Sebagai contoh, v = k [A]m [B]n, bila m=1 kita katakan bahwa reaksi tersebut adalah orde pertama terhadap A. Jika n=3, reaksi tersebut orde ketiga terhadap B. Orde total adalah jumlah orde semua komponen dalam persamaan laju: n + m + ... Pangkat m dan n ditentukan dari data eksperimen, biasanya harganya kecil dan tidak selalu sama dengan koefisien a dan b. Hal ini berarti, tidak ada hubungan antara jumlah pereaksi dan koefisien reaksi dengan orde reaksi. A. Orde Reaksi
  • 26. Secara garis besar, beberapa macam orde reaksi diuraikan sebagai berikut: 1. Orde nol Reaksi dikatakan berorde nol terhadap salah satu pereaksinya apabil perubahan konsentrasi pereaksi tersebut tidak mempengaruhi laju reaksi Artinya, asalkan terdapat dalam jumlah tertentu, perubahan konsentrasi pereaksi itu tidak mempengaruhi laju reaksi. Bila kita tulis laju reaksinya: k A k l Gambar 4 : Grafik Orde Reaksi Nol
  • 27. 2. Orde Satu Suatu reaksi dikatakan berorde satu terhadap salah satu pereaksinya jika laju reaksi berbanding lurus dengan konsentrasi pereaksi itu. Misalkan, konsentrasi pereaksi itu dilipat tigakan maka laju reaksi akan menjadi 31 atau 3 kali lebih besar.Bila kita tinjau reaksi orde satu berikut: A -> produk, maka persamaan lajunya: ] [ Integrasinya adalah ln [A]t = -kt + ln[A 0] Bila persamaan ln [A]t = -kt + ln[A0] dibuat grafik ln [A] lawan t, maka diperoleh garis lurus dengan kemiringan = -k, sedang jelajahnya (intersep) = ln[A]0. Gambar 5 : Grafik Orde Reaksi Satu
  • 28. 3. Orde Dua Suatu reaksi dikatakan berorde dua terhadap salah satu pereaksi jika laju reaksi merupakan pangkat dua dari konsentrasi pereaksi itu. Apabila konsentrasi zat itu dilipatigakan, maka laju pereaksi akan menjadi 3 2 atau 9 kali lebih besar. Gambar 6 : Grafik Orde Reaksi Dua 4. Orde Negatif Suatu reaksi berorde negatif jika laju reaksi berbanding terbalik dengan konsentrasi pereaksi itu. Jika konsentrasi pereaksi itu diperbesar, maka laju reaksi kan semakin kecil.
  • 29. Pengaruh konsentrasi terhadap laju reaksi secara kuantitatif hanya dapat diketahui dari hasil eksperimen. Sebagai contoh, penentuan persamaan laju dengan metode laju awal . Mari kita perhatikan reaksi antara hydrogen (gas) dengan nitrogen mono oksida (gas) yang secara kinetika dapat diamati dari perubahan tekanan campuran yang berkurang, karena empat molekul pereaksi menghasilkan tiga molekul produk menurut reaksi. 2H2 (g) + 2 NO (g) -> 2 H2O (g) + N2 (g) B.Penentuan Persamaan Laju Reaksi
  • 30. Tabel 2. Laju reaksi NO dan H 2 pada suhu Dari reaksi pada suhu 8000 C diperoleh data sebagai berikut: 0,056 0,009 0,003 6 0,025 0,009 0,002 5 0,0063 0,009 0,001 4 0,075 0,003 0,006 3 0,050 0,002 0,006 2 0,025 0,001 0,006 1 H 2 NO Laju awal Konsentrasi molar awal Eksperimen
  • 31. Dari data eksperimen 1 dan 2 terlihat, bahwa pada konsentrasi NO konstan (0,006M), jika konsentrasi H2 dilipat duakan, laju reaksi juga naik dua kali lipat. Bila konsentrasi H2 dinaikan tiga kali, laju reaksi juga bertambah menjadi tiga kali lipat (eksperimen 1 dan 3). Dengan demikian, perubahan laju semata-mata disebabkan oleh perubahan konsentrasi H2. Eksperimen 4, 5, dan 6 menunjukkan bahwa pada konsentrasi H2 konstan (0,009M), jika konsentrasi NO dinaikan dua kali dan tiga kali lipat, maka laju reaksi naik menjadi empat kali dan sembilan kali lebih besar. Jadi, perubahan laju reaksi semata-mata disebabkan perubahan konsentrasi NO.
  • 32. Bagaimana cara menentukan persamaan laju reaksi dari data percobaan di atas? Dari persamaan reaksi: 2H2 (g) + 2 NO (g) -> 2 H2O (g) + N2 (g) dapat ditulis persamaan lajunya sebagai: v = k [H2]x [NO]y Orde reaksi terhadap H2, yaitu x dapat ditentukan dengan membandingkan percobaan 1 dan 2, atau percobaan 2 dan 3, atau percobaan 1 dan 3: = = -> 2 x = 2, maka x = 1 Jadi, laju reaksi sebanding dengan konsentrasi H2 pangkat satu.
  • 33. Orde reaksi terhadap NO, yaitu y dapat ditentukan dengaN membandingkan percobaan 4 dan 5, atau percobaan 4 dan 6, atau percobaan 5 dan 6: = = -> 2 x = 4, maka x = 2 Jadi, laju reaksi sebanding dengan konsentrasi NO pangkat dua. Secara matematis, persamaan laju reaksi dapat dituliskan: v = k [H2][NO]2
  • 34. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Laju Reaksi 1. Konsentrasi Dalam teori tumbukan, perubahan jumlah molekul pereaksi dapat berpengaruh pada laju suatu reaksi. Jumlah mol spesi zat terlarut dalam 1 liter larutan dinamakan konsentrasi molar. Bila konsentrasi pereaksi diperbesar dalam suatu reaksi, berarti kerapatannya bertambah dan akan memperbanyak kemungkinan tabrakan sehingga akan mempercepat laju reaksi. Gambar 8 : Makin banyak perahu dalam kolam, makin banyak terjadi tabrakan
  • 35. 2. Luas Permukaan Sentuhan Gambar 9 : Bila kubus 1 cm3 dipecah menjadi dua, maka luas permukaan sentuh meningkat dua kalinya, dan permukaan sentuh tadi bereaksi dengan cairan atau gas. Hal ini merupakan contoh bagaimana penurunan ukuran partikel dapat memperluas permukaan sentuh zat.
  • 36. 3. Suhu Laju reaksi kimia bertambah dengan naiknya suhu. Umumnya kenaikan suhu sebesar 100C menyebabkan kenaikan laju reaksi sebesar dua sampai tiga kali. Kenaikan laju reaksi dapat dijelaskan dari gerak molekulnya. Molekul-molekul dalam suatu zat kimia selalu bergerak-gerak. Oleh karena itu, kemungkinan terjadi tabrakan antar molekul yang ada. Tetapi tabrakan itu belum berdampak apa-apa bila energi yang dimiliki oleh molekul-molekul itu tidak cukup untuk menghasilkan tabrakan yang efektif. Energi yang diperlukan untuk menghasilkan tabrakan yang efektif atau untuk menghasilkan suatu reaksi disebut energi pengaktifan .
  • 37. Salah satu cara untuk mempercepat laju reaksi adalah dengan jalan menurunkan energi pengaktifan suatu reaksi. Hal ini dapat dilakukan dengan menggunakan katalis. Katalis adalah zat yang dapat meningkatkan laju reaksi tanpa dirinya mengalami perubahan kimia secara permanen. Katalis dapat bekerja dengan membentuk senyawa antara atau mengabsorpsi zat yang direaksikan. 4. Katalis Suatu reaksi yang menggunakan katalis disebut reaksi katalis dan prosesnya disebut katalisme. Katalis suatu reaksi biasanya dituliskan di atas tanda panah, misalnya. 2 KClO 3 (g) 2 KCl (s) + 3 O2 (g) )
  • 38.
  • 39. Gambar 6 : Makin banyak molekul yang bereaksi, makin banyak kemungkinan terjadi tumbukan untuk menghasilkan molekul hasil reaksi.
  • 40. 2. energi tumbukan yang cukup Energi minimum yang harus dimiliki oleh partikel pereaksi sehingga menghasilkan tumbukan efektif disebut energy pengaktifan ( Ea = energi aktivasi).Semua reaksi, eksoterm atau endoterm, memerlukan energy pengaktifan. Energi pengaktifan ditafsirkan sebagai energi penghalang (barier) antara pereaksi dan produk. Pereaksi harus didorong sehingga dapat melewati energi penghalang tersebut baru kemudian dapat berubah menjadi produk. Profil diagram energi pada reaksi eksoterm dan endoterm diberikan pada Gambar 7. Gambar 7 : Energi pengaktifan untuk reaksi eksoterm (a) dan reaksi endoterm (b)
  • 41.
  • 42.
  • 43.
  • 44.
  • 45.
  • 46.
  • 47.