2. Arti Thaharah
• Arti Thaharah, menurut bahasa
adalah “Suci” atau “Bersih”, tetapi
menurut Syar’i, artinya adalah
bersih dari Hadats dan Najis.
• Suci itu terdiri dari dua macam,
yaitu : suci lahir dan suci batin.
2
4. Dasar Hukum Bersuci
• Allah Swt, berfirman (QS.At-Taubah [9]:108):
• Sesungguhnya beruntunglah orang yang mensucikan jiwa itu,
dan sesunguhnya merugilah orang yang mengotorinya.
(QS-S.As Syams: 9-10)
• “Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak
mengerjakan shalat, maka basuhlah mukamu dan taganmu
sampai dengan siku, dan sapulah kepalamu dan (basuhlah)
kakimu sampai dengan kedua mata kaki.” (QS. Al-Maidah: 6)
4
5. Dasar Hukum Bersuci :
Nabi Muhammad Saw. Bersabda :
“Agama itu dibangun di atas kebersihan”
(H.R. Ibnu Hibban bersumber Dari ‘Aisyah.r.a)
“Kunci sholat adalah suci”
(H.R. Abu Daud – At-Turmudzy – Ibnu Majah)
“Bersihlah kamu ! Karena Islam itu Bersih”.
(H.R. Abu Daud. At-turmudzy. Ibnu Majah dari ‘Ali r.a)
“Suci adalah setengah dari Iman”
(H.R. Muslim dan At-turmudzy)
5
6. 4 Tahapan Bersuci :
Imam Ghazali, Mutiara Ihya’ ‘Ulumuddin
1. Membersihkan jasmani dari Hadas;
2. Membersihkan anggota badan dari
kejahatan dan perbuatan dosa;
3. Membersihkan hati dari akhlaq tercela;
4. Membersihkan batin dari selain Allah.
( berurutan )
Tidak sepatutnya menganggap bahwa tujuan bersuci
hanya pembersihan jasmani saja.
6
7. Kesucian Jasmani (Zahir) :
• Kesucian zahir itu ada tiga bagian
1. Suci dari Najis.
2. Suci dari Hadats besar dan kecil.
3. Suci dari Fudhul (kelebihan-kelebihan Tubuh).
Yang bisa mengotori diri kita dari sesuatu,
umpamanya : Berkhitan; Memotong kuku
Tangan atau Kaki; Mencukur Bulu di Ketiak; Bulu
di Kemaluan ; & Menggunting Rambut di kepala.
7
8. Thaharah
Jenis
Najis Hadats
Ringan Sedang Berat Kecil Besar
Percikkan Cuci Cuci Wudhu
Warna 6 air
Rasa 1 Tanah Tayammum
Aroma
8
9. Bersuci dari Hadast :
• Jenis hadast ada 2 macam :
1. Hadats - Besar
2. Hadats - Kecil
• Cara menghilangkan hadats besar ialah dengan
mandi besar
• Cara menghilangkan hadats kecil bisa dengan
berwudhu atau tayammum.
9
10. Arti Najis
• Najis (Najasah) menurut bahasa
artinya adalah kotoran. Dan
menurut Syara’ artinya adalah
kotoran yang bisa mempengaruhi
Sah-nya Sholat. Seperti air kencing
dan najis-najis lainnya.
10
11. Bersuci dari Najis : membersihkan badan, pakaian
dan tempat dari najis dengan air mutlaq
11
12. Jenis Najis :
Ada 3 Bagian :
1. Najis Mughollazoh ( َ ) ُــ ـــ ــــ َـــ
Yaitu Najis yang berat, yg timbul dari Najis Anjing dan Babi.
Cara mensucikannya ialah harus terlebih dahulu dihilangkan
wujud benda Najis tersebut. Kemudian baru dicuci bersih
dengan air sampai 7 kali dan permulaan atau
penghabisannya diantara pencucian itu wajib dicuci dengan
air yang bercampur dengan Tanah (disamak).
• Cara ini berdasarkan Sabda Rasul :
"Sucinya tempat (perkakas) mu apabila telah dijilat oleh Anjing, adalah
dengan mencucikan tujuh kali. Permulaan atau penghabisan diantara
pencucian itu (harus) dicuci dengan air yang bercampur dengan Tanah”.
(H.R. At-Tumudzy)
12
13. Jenis Najis :
2. Najis Mutawassithah ( ْ ) ُـــ ــــ َ ــ َــــ
Yaitu najis yang sedang, yaitu kotoran
manusia atau hewan, seperti air kencing,
nanah, darah, bangkai. (selain dari
bangkai ikan, belalang, dan mayat
manusia).
13
14. Jenis Najis :
3. Najis Mukhofafah
• Yaitu najis yang ringan, seperti air kencing Anak
Laki-laki yang usianya kurang dari dua tahun dan
belum makan apa-apa, selain air Susu Ibunya.
• Cara membersihkannya, cukup dengan
memercikkan air bersih pada benda yang terkena
Najis tersebut sampai bersih betul.
• Kita perhatikan Hadits dibawah ini :
“Barangsiapa yang terkena Air kencing Anak Wanita, harus dicuci. Dan
jika terkena Air kencing Anak Laki-laki. Cukuplah dengan memercikkan
Air pada nya”. (H.R. Abu Daud dan An-Nasa’iy)
14
15. Cara Menghilangkan Najis Mutawassithah ada 2 :
1. Najis ‘Ainiah, yaitu Najis yang bendanya berwujud.
Cara mensucikannya :
Pertama, menghilangkan zat nya terlebih dahulu,
hilang rasanya, hilang baunya dan hilang warnanya.
Kedua, kemudian baru menyiramnya dengan air
sampai bersih betul.
2. Najis Hukmiah, yaitu najis yang bendanya tidak
berwujud : seperti bekas kencing, bekas arak yang
sudah kering. Cara mensucikannya ialah: dengan
mengalir kan air pada bekas najis tersebut.
15
17. Adab Buang Hajat :
• Sebelum buang hajat :
– Menghindari penglihatan manusia jika di tempat
terbuka.
“Apabila Nabi SAW hendak buang air besar, beliau pergi
sehingga tidak seorangpun yang tahu.” (HR. Abu Dawud)
– Tidak membawa sesuatu yang terdapat asma Allah
SWT.
“Nabi Muhammad SAW memakai cincin yang tertulis
Muhammad Rasulullah. Beliau selalu menanggalkan cincin
tersebut bila mau buang air.” (HR. Tirmidzi)
– Tidak meghadap atau membelakangi kiblat,
kecuali dalam kakus.
17
18. Adab Buang Hajat :
• Masuk ke dalam Kakus / Toilet :
- Memakai alas kaki dan tutup kepala.
- Mendahulukan kaki kiri seraya berdo’a,
“Bismillaahi, allaahumma innii a’uudzubika minal
khubutsi wal khabaaits.” (HR. Bukhari).
Artinya : Dengan nama-Mu Ya Allah, sesungguhnya aku
berlindungkepada-Mu dari godaan syetan laki – laki dan syetan
perempuan
- Menyiapkan air/batu sebelum jongkok.
- Jongkok dan bertumpu di kaki kiri. Jangan
kencing berdiri, kecuali darurat.
18
19. Adab Buang Hajat :
• Bersuci Istinja’ :
- Jangan berbicara ketika sedang buang air besar.
- Hendaklah menuntaskan kencing dengan
berdehem dan menyeka dengan air sebanyak 3
kali, atau ganjil
- Jangan menggunakan tangan kanan :
Rasulullah SAW bersabda: “Janganlah salah seorang diantara kamu
membersihkan kemaluannya dengan tangan kanan ketika buang air.”
(HR Mutafaq’Alaih)
•Ketika keluar mendahulukan kaki kanan seraya berdo’a.
“Alhamdulillaahiladzii adzhaba ‘annil ‘adzaa wa
‘aafani”. (Segala puji bagi Allah yang telah menghilangkan
penyakit dariku dan yang telah menyehatkanku).
20. Berwudhu
• Arti wudhu : bersih / indah
• Arti menurut syar’i : menggunakan air suci
pada anggota badan susuai dengan sifat yang
ditentukan oleh syara’.
• Hukum wudhu : wajib
“ Hai orang-orang yang beriman, jika kamu hendak mendirikan
shalat, basuhlah mukamu, tanganmu sampai siku dan
sapulah kepala dan kakimu sampai mata kaki”. ( QS.Al-
Maidah : 6)
20
26. Niat Wudhu & Doa sesudah wudhu:
Sesungguhnya amal itu tergantung niatnya, dan setiap
orang hanyalah mendapatkan apa yang diniatkannya. ”
(HR. Bukhari dan Muslim).
Do’a sesudah wudhu :
“ Asyha an laa ilaaha illaah Wahdahuu la syariikalah, Wa
asyhadu anna Muhammadan ‘abuduhu wa rasuluh.
Allahumma j’ alni minat-tawwaabin Waj’alni minal muta
thohirin Waj’alni min ibaadi kash – sholihin.”
26
27. Mandi Wajib = Mandi Besar = Jannabah
Dasar Mandi Wajib : QS. Annisa’ : 43
27
30. Tatacara Mandi Wajib
• Hadits dari Aisyah r.a.,
“Rasulullah SAW bila hendak mandi junub (mandi
wajib), beliau memulai dengan membersihkan
kedua tangannya sebelum memasukkannya ke
dalam bejana, kemudian beliau membersihkan
farjinya, lalu berwudhu seperti wudhu akan shalat,
lalu membersihkan rambutnya dengan air,
kemudian mengguyurkan kepalanya tiga kali, baru
mengguyurkan air ke seluruh tubuh.”
(HR. Tirmidzi)
30
33. Tayammum
Tayammum yaitu pengganti wudhu atau
mandi dengan memakai debu tanah yang
suci, diusapkan pada wajah dan kedua
tangan serta dengan syarat tertentu.
Orang yang sholat dengan Tayammum,
tidak diwajibkan lagi sholatnya setelah
menemukan air. Tetapi Tayammum untuk
menghilangkan hadas besar, jika
mendapati air maka wajib mandi besar
untuk sholat berikutnya.
33
38. Tata Cara Tayammum :
1. Niat Tayammum.
2. Membaca : Bismillahirrahmanirrahim
3. Menepukkan kedua tangan di atas tanah/pasir
yang suci dengan sekali tepukan kemudian
ditepiskan.
4. Mengusap muka dengan tangan yang telah
ditepukkan pada tanah/pasir.
5. Menepukkan kedua tangan di atas tanah/pasir
yang suci dengan sekali tepukan di tempat yang
berlainan dari (3) kemudian ditepiskan.
6. Mengusap dengan telapak tangan kiri pada tangan
kanan dari punggung sp siku, seterusnya dengan
telapak tangan kanan pada tangan kiri.
38