Tutorial ini menjelaskan dasar-dasar penggunaan Arduino untuk membaca input dan menampilkan output berupa nyala lampu LED. Penjelasan mencakup komponen-komponen Arduino, cara kerja listrik DC, dan komponen elektronik dasar seperti breadboard, LED, dan resistor.
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
Arduino dasar untuk orang biasa
1. Tutorial Dasar Arduino
Dalam tutorial ini kamu akan belajar tentang bagaimana memanfaatkan
arduino untuk membaca input dan menampilkan output berupa nyala lampu
LED. Nantinya kita bisa membuat robot, membuka pintu pagar menggunakan
SMS, memberi makan ikan dan menyirami tanaman secara otomatis, pokoknya
apapun yang bisa kamu bayangkan deh. Tapi sebelum itu, kita akan belajar
yang dasar-dasar dulu.
Kalau kamu ingin belajar lebih lanjut tentang arduino, silahkan download e-
book di link berikut: http://it-ebooks.info/book/2988/
Apa Itu Arduino?
Arduino adalah sirkuit elektronik open-source (skemanya bebas dilihat dan
direplika oleh siapapun). Kamu bebas membuat rangkaian elektronikmu
sendiri, menjualnya, dan memberinya nama baru.
Karena sifat open-source nya ini, maka ada banyak varian arduino. Ada arduino-
uno, arduino-mega, arduino-yun, dan sebagainya. Masing-masing punya
kelebihan dan keunikan tersendiri. Adapun, biasanya pemula lebih menyukai
arduino-uno karena harganya yang relatif murah dan fitur-fitur yang relatif
standar.
Gambar 1: Arduino dan bagian-bagiannya
1
2. Pada Arduino ada sebuah chip mikrokontroler yang disebut Atmega.
Bentuknya seperti persegi panjang hitam dengan banyak kaki. Chip ini adalah
otak dari arduino. Rangkaian-rangkaian lain, seperti port USB, adapter jack,
dan beberapa lubang pin sebenarnya hanya digunakan untuk mempermudah
pengguna saja.
Berikut adalah keterangan tentang komponen-komponen yang ada di arduino:
Nama Komponen Keterangan
Atmega Otak dari arduino. Jika kelak kamu mencoba untuk
memprogram AVR, kamu hanya perlu berurusan dengan
komponen ini.
Pada dasarnya, pin header di arduino adalah
perpanjangan dari kaki-kaki pin yang ada di atmega.
Port USB Arduino dibuat untuk keperluan prototyping (coba-
coba). Oleh sebab itu, pada arduino, hampir segala
sesuatunya dibuat mudah, termasuk untuk mengupload
program dan men-suppy listrik untuk Atmega.
Port USB memiliki 2 fungsi, yakni untuk mengupload
program dari komputer ke arduino, dan untuk memberi
supply listrik.
DC Adapter Jack Saat program mu sudah terupload ke arduino, dan kamu
ingin arduino mu bisa berfungsi tanpa harus terhubung
ke komputer via port usb, kamu bisa menggunakan DC
adapter jack. DC adapter jack ini bisa menerima
tegangan dalam rentang 5 V sampai 12 V.
Tegangan yang disarankan adalah 9 V. Kamu bisa
menggunakan adaptor biasa, atau baterai 9V yang
dipasangi DC Jack
Pin Headers VCC Pin-pin dengan label VCC berfungsi untuk
menerima/mengalirkan arus listrik. Kamu bisa memberi
power pada arduinomu dengan menghubungkan salah
satu port VCC dan salah satu port GND pada kutub
positif dan negatif pada baterai 9V. Hati-hati, jangan
sampai tertukar.
2
3. 5 V & 3.3 V Pin-pin dengan label ini berfungsi untuk mengalirkan
arus listrik dari arduino, masih masing dengan tegangan
5 V dan 3.3 V.
Biasanya ada komponen-komponen yang membutuhkan
arus listrik agar bisa berfungsi. Jika kebetulan tegangan
yang dibutuhkan adalah 5 atau 3 volt, maka pin-pin ini
bisa digunakan. Jangan lupa untuk menghubungkan
komponen yang bersangkutan ke pin GND juga.
GND Pin-pin dengan label ini berfungsi untuk
menghubungkan arduino dengan ground (kutub negatif).
Seandainya kita memberikan arus listrik pada
komponek-komponen listrik melalui arduino, kita harus
menghubungkan komponen terkait dengan GND.
Pin Digital Pin-pin dengan label angka tanpa tanda ~ adalah pin-pin
digital. Berfungsi untuk membaca sensor atau
mengirimkan sinyal digital. Sinyal nol artinya mati (0
volt), sedangkan sinyal satu artinya menyala (5 volt).
Pin PWM Pin-pin dengan label ~ adalah pin-pin PWM. Pin-pin ini
bisa menerima sinyal 0 sampai 255. 0 artinya mati, 255
artinya menyala. Sedangkan angka-angka di antara 0
dan 255 menyatakan beda potensial yang dipakai.
Misal untuk menyalakan LED, 255 berarti sangat
terang, 0 berarti padam, 128 berarti menyala redup, 200
berarti menyala cukup terang.
Selain pin PWM sebenarnya ada pula pin analog dengan
label berawalan "A", mulai dari A0 sampai A5. Pin
Analog memiliki kisaran sinyal antara 0-1023
Nah, sekarang kamu sudah mengenal komponen-komponen yang ada di
arduino. Berikutnya kita akan bahas sedikit tentang mengupload program ke
arduino. Untuk mengupload program ke arduino, kamu harus memiliki arduino-
IDE, sebuah program yang harus kamu install di komputermu.
Silahkan kunjungi website ini: http://arduino.cc/en/main/software dan
3
4. download sesuai dengan platform komputer mu. Jika kamu menggunakan
windows, silahkan klik "windows-installer".
Beginilah tampilan arduino IDE:
Gambar 2: arduino IDE
Program dalam arduino ditulis menggunakan C. Adapun bahasa C yang ada di
arduino relatif cukup mudah jika dibandingkan dengan bahasa C untuk
memprogram AVR.
4
5. Berikut adalah cuplikan program sederhana untuk mengedip-ngedipkan lampu
LED yang terpasang di pin 13 pada arduino:
// bagian setup, dijalankan sekali saja,
// saat pertama kali arduino dinyalakan
void setup() {
pinMode(13, OUTPUT); // men-set pin 13 sebagai output.
// (pin ini terhubung ke LED)
}
// bagian loop, dijalankan secara terus-menerus
void loop() {
digitalWrite(13, HIGH); // mengirimkan sinyal HIGH atau 1
// ke pin 13 untuk menyalakan LED
delay(1000); // menunggu selama 100 mili detik
// (1 detik) supaya tetap nyala
digitalWrite(13, LOW); // mengirimkan sinyal LOW atau 0
// ke pin 13 untuk mematikan LED
delay(1000); // menunggu selama 100 mili detik
// (1 detik) supaya tetap mati
// jalankan ulang fungsi loop
}
Pada dasarnya program arduino dibagi menjadi 2 bagian, yakni bagian setup
dan bagian loop.
Bagian setup digunakan untuk men-setting konfigurasi awal. Pin mana yang
akan digunakan untuk output, dan pin mana yang digunakan untuk input.
Perintah yang digunakan untuk melakukan setting input-output adalah
pinMode (perhatikan huruf besar dan huruf kecilnya)
pinMode(13, OUTPUT); // set pin nomor 13 sebagai output.
pinMode(12, INPUT); // set pin nomor 12 sebagai input.
Bagian loop digunakan untuk memberi perintah pada arduino tentang apa
yang harus dilakukan secara terus menerus.
5
6. Ada beberapa perintah yang sering digunakan:
Perintah Keterangan Contoh
delay(milidetik); Perintah untuk tidak
melakukan apapun selama
jangka waktu tertentu
(milidetik).
1 detik = 1000 mili detik
delay(1000);
digitalRead(port); Membaca sinyal digital dari
port tertentu. Biasanya hasil
pembacaan akan disimpan
dalam sebuah variabel.
int a =
digitalRead(12);
digitalWrite(port, sinyal); Mengirim sinyal digital ke
port tertentu.
LOW = 0
HIGH = 1
digitalWrite(12,
HIGH);
digitalWrite(13, LOW);
digitalWrite(12, 1);
analogRead(port); Membaca sinyal analog dari
port tertentu. Biasanya hasil
pembacaan akan disimpan
dalam sebuah variabel.
int a = analogRead(3);
analogWrite(port, sinyal); Mengirim sinyal analog ke
port tertentu (0-255).
analogWrite(10, 255);
analogWrite(10, 0);
digitalWrite(10, 128);
OK, cukup sekian pembahasan tentang arduino. Kamu bisa bayangkan arduino
seperti sebuah komputer kecil yang bisa kamu perintah dengan program.
6
7. Bagaimana Listrik DC Bekerja?
Bekerja dengan arduino membutuhkan sedikit pengetahuan elektronik. Nah,
kali ini kita akan membahas tentang listrik searah (Direct Current). Supaya
lebih mudah, bayangkan arus listrik seperti arus air.
Kalau kamu menumpahkan segelas air, maka air akan mengalir ke tempat yang
lebih rendah, membasahi tempat-tempat yang sebelumnya kering. Kamu bisa
umpamakan air seperti muatan listrik. Muatan listrik memiliki satuan coloumb.
Sama halnya seperti air mengalir dari tempat tinggi ke tempat rendah,
demikian pula dengan listrik. Arus listrik mengalir dari kutub positif ke kutub
negatif. Semakin besar perbedaan ketinggian antara dua tempat, maka air
akan mengalir dengan lebih cepat. Kamu bisa umpamakan perbedaan
ketinggian ini sebagai beda potensial (disebut pula sebagai tegangan atau
voltase). Tegangan listrik memiliki satuan Volt.
Nah, sekarang bayangkan kamu ada di bawah air terjun. Banyaknya air yang
mengalir pada sebuah air terjun bisa kamu umpamakan sebagai muatan,
sedangkan perbedaan tinggi antara bagian atas dan bawah air terjun bisa
kamu bayangkan sebagai tegangan. Dengan ketinggian sedemikian rupa, tentu
saja air yang mengalir akan menjadi sangat deras. Banyak air yang mengguyur
badanmu dalam setiap detik bisa kamu bayangkan sebagai kuat arus. Kuat arus
memiliki satuan Ampere.
Sekarang bayangkan kamu berada di bawah sebuah talang hujan (ketika hujan
tentunya). Bergantung dari ketinggian dan banyaknya air, maka jumlah air yang
mengguyur badanmu dalam setiap detik juga akan bervariasi. Jika air dari
talang hujan tadi mengalir melalui tembok, maka niscaya kecepatan air akan
berkurang akibat gaya gesek dengan tembok. Demikian juga jika talang
tersumpal dedaunan. Sesuatu yang menghambat aliran air bisa kita analogikan
sebagai hambatan. Hambatan memiliki satuan ohm.
7
8. Gambar 3: Perbandingan Air dan Listrik
Ada dua macam rumus untuk menghitung kuat arus, dan kedua-duanya bisa
dipakai.
I = q/t
I = V/R
I : Kuat arus (Ampere)
q : Muatan (Coulomb)
t : Waktu (Detik)
V : Tegangan (Volt)
R : Hambatan (Ohm)
Setiap komponen elektronik memiliki hambatan tertentu, dan karenanya
memiliki jumlah arus dan tegangan yang bisa ditolerir. Untuk mencegah
8
9. kerusakan komponen elektronik, selalu perhatikan nilai tegangan dan kuat
arus yang bisa ditolerir komponen tersebut. Dalam beberapa komponen,
tercantum daya (watt). Daya bisa dihitung dengan cara mengalikan tegangan
dangan kuat arus (P = V x I).
Dalam rangkaian elektronik, dikenal pula rangkaian seri dan paralel. Dalam
rangkaian seri, kuat arus di tiap titiknya akan sama. Bayangkan pada sebuah air
terjun yang jalurnya tak bercabang, kecepatan dan banyaknya air yang
mengalir di setiap titik cenderung sama. Adapun demikian untuk rangkaian
seri, besar tegangan di total merupakan jumlahan dari semua tegangan yang
ada pada jalur tersebut. Bayangkan bahwa pada sebuah air terjun, tinggi
keseluruhan air terjun adalah jumlahan dari jarak puncak ke titik tengah air
terjun dan jarak titik tengah ke dasar air terjun.
Dalam rangkaian paralel, berlaku kebalikan. Jumlah tegangan di titik-titik yang
paralel adalah sama, sedangkan kuat arusnya justru terbagi. Bayangkan
rangkaian paralel seperti sungai yang bercabang. Air yang mengalir akan
terbagi ke dalam dua cabang anak sungai, demikian pula kuat arus. Sedangkan
untuk perbedaan ketinggian dari kedua anak sungai pada titik-titik yang
paralel akan tetap sama. Maka tegangan pada rangkaian paralel adalah sama.
Gambar 4: Rangkaian seri dan paralel
9
10. Komponen Elektronik Dasar
Kamu bisa membayangkan bahwa komponen-komponen elektronika adalah
bagian-bagian dari sebuah bendungan yang bisa kamu gunakan untuk
mengatur bagaimana arus listrik mengalir sesuai keinginan atau kebutuhanmu.
Dalam tutorial singkat ini, akan dibahas beberapa komponen elektronik dasar
yang sering dipakai dalam proyek arduino.
Breadboard
Breadboard adalah sebuah papan elektronik yang berfungsi untuk
menampung berbagai komponen elektronik lain. Pada breadboard terdapat
beberapa lubang yang memudahkan kita untuk meletakkan komponen tanpa
perlu menyolder.
Gambar 5: Breadboard dan hubungan antar lubang
Anggap saja breadboard sebagai prototype PCB. Dengan breadboard kamu
akan bisa melakukan bongkar pasang komponen sesuai dengan kebutuhan.
Ada empat bagian pada breadboard. Masing-masing tidak terhubung satu
sama lain. Lubang-lubang pada bagian atas dan bawah terhubung secara
horizontal, sedangkan lubang-lubang pada bagian tengah terhubung secara
vertikal. Cukup praktis bukan?
10
11. LED (Light Emitting Diode)
LED sebenarnya adalah diode (komponen elektronik yang membatasi arah
pergerakan arus listrik). Jika dipasang secara sesuai, maka LED akan
mengalirkan arus listrik dan memancarkan sinar. Namun jika dipasang terbalik,
LED akan memblokir arus listrik. LED umumnya dipakai sebagai indikator akan
keberadaan arus DC.
Gambar 6: LED
Pada LED kaki yang panjang dihubungkan ke kutub positif, sedangkan kaki
yang pendek dihubungkan ke kutub negatif. Seandainya karena suatu sebab,
kedua kaki tersebut dipotong sama panjang (misalnya supaya mudah disolder
ke PCB), maka kamu perlu melihat bagian datar pada pangkal kaki LED bagian
yang datar adalah bagian negatif.
Perlu diketahui bahwa LED 5,5 mm umumnya diperuntukkan untuk menahan
tegangan sebesar 2 volt, sedangkan pin digital arduino akan memberikan arus
sebesar 35 mili ampere, dengan tegangan 5 volt. Maka supaya LED kita tidak
cepat rusak, kita harus menambahkan resistor secara seri untuk membagi
tegangan.
11
12. Resistor
Resistor adalah komponen yang berfungsi untuk menghambat arus listrik.
Resistor memiliki 4 cincin warna yang menggambarkan nilai hambatannya.
Gambar 7: Resistor
Berbeda dengan LED, resistor bisa dipasang secara bolak-balik dengan fungsi
yang persis sama. Biasanya jarak antara cincin ke tiga dan ke empat agak jauh,
sehingga bisa dijadikan patokan.
Berikut adalah kode warna resistor mulai dari cincin pertama sampai ke empat:
12
13. Gambar 8: Kode warna pada resistor
Push Button
Push button adalah saklar yang bisa digunakan dengan cara ditekan. Ada
empat kaki pada push button. Jika kamu membalik push button, maka akan
tampak garis pemisah antara dua kaki dengan kedua kaki yang lain. Dalam
keadaan normal, kedua kaki pertama dan kedua kaki terakhir akan saling
terputus. Saat kamu menekan tombolnya, maka saklar akan terhubung dan
arus listrik akan mengalir. Kamu bisa memasang push button secara bolak-balik
tanpa mempedulikan kutub positif dan negatif. Biasanya Push button
diletakkan di garis pemisah tengah antara kedua bagian pada breadboard.
13
14. Gambar 9: Push
Button
Potentiometer
Potentiometer adalah resistor yang nilai hambatannya bisa diubah dengan cara
memutar knop yang ada. Potentiometer memiliki tiga buah kaki. Kaki pertama
dan terakhir harus dihubungkan ke kutub positif dan negatif (boleh bolak-
balik), sedangkan kaki tengah biasanya dihubungkan ke pin analog di arduino,
sehingga arduino dapat membaca nilai hambatan saat ini.
Gambar 10: Potentiometer
14
15. Project 1: Kedip-Kedip
Untuk langkah pertama, kita akan membuat arduino mampu mengedipkan LED
setiap satu detik. Untuk itu, kamu membutuhkan:
1. Arduino
2. Breadboard
3. Beberapa kabel konektor
4. Resistor 100 ohm (coklat-hitam-coklat)
5. LED
Susunlah rangkaianmu seperti ini:
Gambar 11: Rangkaian Project 1
Arduino akan mengirimkan sinyal satu dan nol untuk memberikan arus listrik
dengan tegangan sebesar 5 volt melalui pin 10. Arus dari pin 10 tadi akan
15
16. melalui resistor dan LED secara seri, dan kemudian mengalir ke pin GND
(ground).
Mengapa perlu resistor? Dan mengapa harus 100 ohm?
LED hanya mampu menahan tegangan sebesar 2 volt, sehingga resistor harus
merelakan dirinya menahan tegangan sebesar 3 volt. Pada rangkaian seri,
tegangan total akan dibagi ke setiap komponen elektronik (dalam hal ini
resistor dan LED)
Varduino = Vresistor + VLED
5 Volt = Vresistor + 2 Volt
Vresistor = 5 Volt – 2 Volt
Vresistor = 3 Volt
Arus yang bisa keluar dari pin digital arduino (termasuk pin 10) masing-masing
adalah 35 mili ampere. Satu mili ampere adalah seperseribu ampere. Sehingga
35 mili ampere = 0,035 ampere.
Pada rangkaian seri, kuat arus listrik yang mengalir setiap detik adalah sama,
sehingga arus yang mengalir pada resistor pun sebesar 0,035 ampere. Dari
perhitungan sebelumnya kita tahu bahwa tegangan yang harus ditanggung
resistor adalah 3 volt. Dengan mengetahui kuat arus dan tegangan, maka kita
bisa menghitung hambatan yang dibutuhkan. Seperti yang kamu sudah
ketahui, I = V/R sehingga V = I x R, dan R = V/I.
Maka:
R = V/I
R = 3 Volt / 0.035 Ampere
R = 85,71 ohm
Nah, rasanya akan sulit menemukan hambatan sebesar itu, maka kita ambil
nilai terdekat 100 ohm. Pada resistor kita cincin ke empat nya berwarna emas.
Warna emas berarti toleransi 5%. 5% dari 100 adalah 20. Jadi nilai hambatan
yang sebenarnya adalah berkisar antara 80 ohm sampai 120 ohm. Perbedaan
sebesar 10 atau 20 ohm tidaklah terlalu berpengaruh dalam rangkaian kita ini.
Usai menyusun rangkaian hardware, sekarang waktunya kita memprogram
16
17. arduino. Memprogram arduino sangatlah mudah. Kamu tinggal
menghubungkan arduinomu dengan komputer menggunakan kabel USB yang
sudah disediakan. Setelah itu kamu harus membuka arduino IDE yang bisa di-
download di http://arduino.cc/en/main/software dan mengetikkan kode
program berikut:
void setup() {
pinMode(10, OUTPUT); // Set pin 10 sebagai output
}
void loop() {
digitalWrite(10, HIGH); // beri sinyal ke pin 10
delay(1000); // tunggu 1 detik
digitalWrite(10, LOW); // matikan sinyal di pin 10
delay(1000); // tunggu 1 detik
}
Setelah mengetikkan kode program, sekarang saatnya kamu mengupload
programmu ke arduino dengan menekan tombol upload (berbentuk panah
kanan).
Kamu akan menemukan LED mu berkedip-kedip genit :D.
Project 2: Tekan-Tekan
Selain membutuhkan teknologi yang otomatis, kita juga kerap membutuhkan
teknologi yang memungkinkan interaksi dengan pengguna. Pisau pada sebuah
blender akan terus berputar saat saklar ditekan. Nah, kali ini kita akan
memanfaatkan push button sebagai sensor.
Berikut adalah komponen-komponen yang kamu butuhkan:
1. Arduino
2. Breadboard
17
18. 3. Beberapa kabel konektor
4. Dua buah resistor 100 ohm (coklat-hitam-coklat)
5. Resistor 10 kilo ohm (coklat-hitam-kuning)
6. push button
7. LED
Pertama-tama, kamu harus menyusun rangkaian arduinomu menjadi seperti
ini:
Gambar 12: Rangkaian Project 2
Kali ini kita memanfaatkan bagian horizontal breadboard, karena baik push
button ataupun LED perlu terhubung ke ground. Satu hal yang mungkin terasa
agak aneh adalah adanya rangkaian paralel antara input ke pin 9 dan ground
untuk push button (ada dua resistor yang berada di dekat push button). Saat
tombol ditekan, arus listrik akan mengalir melalui hambatan yang lebih kecil
(100 ohm) dan mengarah ke input pin 9, sehingga pin 9 akan menerima sinyal
listrik. Saat tombol dilepas, pin 9 akan terhubung ke ground dan tidak
menerima sinyal listrik.
18
19. Rangkaian LED pada project ini persis sama dengan rangkaian LED pada
project sebelumnya.
Berikut adalah program yang harus kamu upload ke arduino:
int led = 11; // beri nama pin 11 sebagai led
int button = 9; // beri nama pin 9 sebagai button
void setup() {
pinMode(led, OUTPUT); // jadikan pin 9 sebagai output
pinMode(button, INPUT); // jadikan pin 11 sebagai input
}
void loop() {
int ditekan = digitalRead(button); // baca penekanan
if(ditekan){
digitalWrite(led,HIGH); // jika tertekan, nyalakan led
}else{
digitalWrite(led,LOW); // jika tdk tertekan, matikan
}
delay(100); // tunggu sepersepuluh detik
}
Sekarang, setiap kali kamu menekan tombol, lampu LED akan menyala.
Project 3: Putar-Putar
Jika pada kedua project sebelumnya, kita banyak bermain dengan sinyal digital
yang hanya memiliki dua state saja (0 atau 1), maka kali ini kita akan coba
bermain dengan sinyal analog. Sinyal analog pada port PWM di arduino
memiliki jangkauan dari 0-255, sedangkan sinyal analog pada port A0-A5
masing-masing memiliki jangkauan dari 0-1023.
Berikut adalah komponen-komponen yang kamu butuhkan:
1. Arduino
2. Breadboard
3. Beberapa kabel konektor
4. Resistor 100 ohm (coklat-hitam-coklat)
19
20. 5. Potentiometer
6. LED
Susun rangkaianmu menjadi seperti berikut:
Gambar 13: Project 3
Rangkaian ini mirip dengan rangkaian pada project 2, hanya saja kali ini kaki
tengah potentiometer harus kamu hubungkan ke port analog. Dan ini adalah
program yang harus kamu upload:
int led = 11;
int potentio = A0;
void setup() {
pinMode(led, OUTPUT);
pinMode(potentio, INPUT);
}
void loop() {
int sinyal = analogRead(potentio);
Serial.print(sinyal);
analogWrite(led, sinyal/4);
delay(100);
}
20
21. Kalau kamu perhatikan di sana ada pembagian dengan empat.
analogWrite(led, sinyal/4);
Pembagian tersebut diperlukan karena sinyal yang dibaca dari pin A0 berkisar
antara 0-1023, sedangkan sinyal yang bisa diberikan pin 11 hanya berkisar
antara 0-255
Project 4 dan Seterusnya...
Kamu sudah tahu bagaimana arduino bekerja. Selanjutnya kamu bisa membuat
sendiri project-project yang lebih keren atau berguna. Tentu saja akan butuh
sedikit usaha untuk itu.
Komponen-komponen elektronik yang bisa dihubungkan ke arduino (dan
mikrokontroler secara umum) bukan hanya LED, push button, dan potentio-
meter. Masih ada berbagai komponen yang lain, misal:
1. Sensor Sonar
Sensor sonar (yang banyak tersedia di pasaran adalah HC-SR04) mampu
mendeteksi jarak sekitar 2 meter. Sensor ini bekerja menggunakan
prinsip ekolokasi seperti kelelawar. Pada sensor sonar terdapat 4 kaki,
VCC, GND, TRIG, dan ECHO. VCC dan GND masing-masing harus
dihubungkan ke kutub positif dan negatif. TRIG berfungsi untuk
mengeluarkan bunyi ultrasonik, dan ECHO berfungsi untuk menangkap
gema ultrasonik. Selisih waktu antara sinyal yang dikirim TRIG dan
ditangkap ECHO bisa digunakan untuk menentukan jarak
2. Motor DC
Mirip dengan "dinamo" tamiya. Membutuhkan daya yang sangat besar,
dan bisa mengeluarkan arus balik. Berhati-hatilah saat bermain dengan
motor DC. Untuk mengendalikan motor DC, biasanya dibutuhkan power
eksternal, transistor (sebagai saklar elektronik) dan diode (untuk
melindungi transistor dan arduino dari arus balik saat motor berhenti).
3. Motor Servo
Motor Servo memiliki torsi yang lebih besar dari motor DC. Mampu
21
22. berputar 180 derajat ke kanan maupun ke kiri.
4. Motor Stepper
Motor stepper memiliki torsi yang bahkan lebih besar dari motor servo,
biasanya dipakai untuk menggerakkan lengan robot.
5. Sensor kelembaban, Piezo sounder, buzzer, dan sebagainya.
Kamu bisa mulai mencari berbagai macam proyek menarik terkait arduino di
internet. Salah satu alamat yang cukup menarik dikunjungi adalah
http://www.instructables.com/tag/type-id/category-technology/channel-
arduino/
Berikut adalah project robot sederhana yang sempat dikerjakan penulis, dibagi
dalam beberapa tahapan:
1. Test Sensor Sonar: https://www.youtube.com/watch?v=woXSY94KMFw
2. Test Motor DC: https://www.youtube.com/watch?v=h7IfU5A_m3Y
3. Prototype Robot: https://www.youtube.com/watch?v=ke-FzBScJf8
4. Test Robot: https://www.youtube.com/watch?v=Qlw_i_TzJl8
5. Robot Beraksi: https://www.youtube.com/watch?v=nqoYGAxoW80
Saat ini penulis sedang berusaha menerapkan H-Bridge Circuit sehingga motor
DC pada robot bisa bergerak berlawanan. Dengan demikian proses beloknya
robot akan menjadi lebih sempurna (seolah seperti berputar di tempat).
Dalam waktu dekat, penulis juga akan melengkapi robot sonar dengan
beberapa LDR, sehingga bisa berfungsi sebagai line-tracer.
Masih ada banyak hal yang bisa dilakukan, semisal menambahkan algoritma
maze-solver, sehingga robot bisa keluar dari labirin, serta menambahkan x-bee
module sehingga robot bisa dikendalikan via smartphone atau komputer.
Cukup menarik bukan?
Nah, tunggu apa lagi? Aktifkan kekreatifanmu dan bersiaplah membuat karya-
karya keren dengan arduino :)
22
23. Penutup
Saya Go Frendi Gunawan. Dosen, developer No-CMS dan blogid.me, newbie
balisong flipper, arduino hobbyist, computer enthusiast, dan seorang laki-laki
biasa.
Tutorial ini saya buat untuk kalian, mahasiswa atau siapapun yang tertarik
dengan pemrograman mikrokontroler. Kalian yang memiliki kemampuan untuk
mengubah impian menjadi kenyataan melalui rangkaian sirkuit elektronik. Saya
harap modul sederhana ini bisa memberikan gambaran awal tentang arduino
dan pemrograman mikrokontroler.
Tutorial ini juga saya persembahkan untuk seseorang yang selalu menempati
ruang istimewa dalam hati saya. Seseorang yang selalu saya cintai sampai
kapanpun.
23