Setelah tiga setengah tahun dan empat puluh hari, para murid masih menunggu pemulihan politik Israel.
Mereka memiliki pemikiran sendiri tentang pekerjaan Mesias, sehingga mereka tidak dapat memahami sifat dari Injil yang sebenarnya (Mazmur 22:27; Yesaya 42: 1-4).
Daripada mengoreksi pemikiran mereka yang keliru, Yesus memberi mereka pekerjaan yang harus dilakukan: “Kamu akan menjadi saksi-Ku" (Kisah 1: 8).
2. Banyak pertarungan dalam Pertentangan Besar yang terjadi pada waktu
munculnya Gereja Kristen. Kristen mula-mula harus berurusan dengan konflik
pribadi dan para penentang.
Pemikiran
yang salah
tentang
Kerajaan
Permasalahan
komunikasi
Pertentangan
dari para
pemimpin
• Kemenanga
n terhadap
lawan.
• Dikalahkan
oleh lawan.
Prasangka
kebangsaan
3. “Maka bertanyalah mereka yang berkumpul di situ: “Tuhan, maukah
Engkau pada masa ini memulihkan kerajaan bagi Israel?’” (Kisah 1:6)
Setelah tiga setengah tahun dan empat puluh hari,
para murid masih menunggu pemulihan politik Israel.
Mereka memiliki pemikiran sendiri tentang pekerjaan
Mesias, sehingga mereka tidak dapat memahami sifat
dari Injil yang sebenarnya (Mazmur 22:27; Yesaya 42:
1-4).
Daripada mengoreksi pemikiran mereka yang keliru,
Yesus memberi mereka pekerjaan yang harus
dilakukan: “Kamu akan menjadi saksi-Ku" (Kisah 1: 8).
Mereka harus menunggu
Kuasa; baptisan Roh
Kudus. Kemudian mereka
dapat benar-benar
mengerti misi mereka dan
mereka akan siap untuk
memenuhinya.
4. “Ketika turun bunyi itu, berkerumunlah orang banyak. Mereka bingung karena
mereka masing-masing mendengar rasul-rasul itu berkata-kata dalam bahasa
mereka sendiri.” (Kisah 2:6)
Paulus mengambil kesempatan itu dan
berbicara dengan penuh kuasa tentang
pekerjaan Yesus. Para pendengar merasakan
penyesalan dan didorong untuk bertobat
dan menerima Juruselamat mereka.
Hasilnya adalah ... 3.000 orang bertobat
dalam satu hari!
Allah memenangkan pertarungan
Pertentangan di Babel (Kejadian 11: 9). Dia
mengacaukan bahasa dari kekuatan si jahat.
Pada hari Pentakosta, Tuhan melakukan
kebalikannya.
Permasalahan komunikasi untuk berbicara
dengan bahasa yang berbeda dapat segera
diselesaikan. Semua orang mendengar
pekabaran Injil dalam bahasa mereka sendiri.
5. “Dan sekarang, ya Tuhan, lihatlah bagaimana mereka mengancam kami dan
berikanlah kepada hamba-hamba-Mu keberanian untuk memberitakan
firman-Mu.” (Kisah 4:29)
Petrus mendorong orang banyak itu untuk menerima
Yesus setelah menyembuhkan orang lumpuh (Kisah 3).
Orang-orang Saduki marah karena dia berbicara tentang
kebangkitan (mereka tidak percaya pada kebangkitan),
sehingga mereka membawa Petrus dan Yohanes ke ruang
sidang.
Injil tersebar tanpa bisa dihentikan (5000 orang bertobat
pada hari itu), sehingga Setan menggunakan para
pemimpin untuk berusaha menghentikannya.
Itu adalah kemenangan besar. Orang yang tidak
terpelajar berbicara dengan perkataan yang penuh kuasa
membuat para pemimpin yang terpelajar terdiam.
Selama beberapa waktu, Pertentangan Besar sangatlah
membantu Gereja. Injil tersebar seperti api di Yerusalem,
tidak ada ancaman yang dapat menghentikannya.
6. “Mereka menyeret dia ke luar kota, lalu melemparinya. Dan saksi-saksi
meletakkan jubah mereka di depan kaki seorang muda yang bernama Saulus.”
(Kisah 7:58)
Stefanus juga
mengundang para
pemimpin yang
menghakimi mereka
untuk menerima
Yesus, seperti Petrus
dan Yohanes.
Tapi tidak ada kemenangan saat itu. Setan memenuhi hati para
pemimpin dengan kebencian. Ia memenangkan kehidupan fisik
Stefanus dan bersekutu dengan Saul menganiaya Gereja (Kisah 8: 1).
Namun demikian, Allah menggunakan
kekalahan itu untuk memenangkan
peperangan lainnya. Allah menggunakan
orang yang pada awalnya Setan gunakan
untuk melakukan kejahatan sebagai alat
untuk menjangkau seluruh dunia: Paulus /
Saulus, rasul yang terakhir.
7. “Ia berkata kepada mereka: “Kamu tahu, betapa kerasnya larangan bagi
seorang Yahudi untuk bergaul dengan orang-orang yang bukan Yahudi atau
masuk ke rumah mereka. Tetapi Allah telah menunjukkan kepadaku, bahwa aku
tidak boleh menyebut orang najis atau tidak tahir.’” (Kisah 10:28)
Bagaimanakah Allah mengajar Petrus untuk tidak menggangap rendah siapa pun?
Pertama, Dia membuatnya merasa lapar! Dia harus menunggu seseorang untuk
menyiapkan makanan untuknya.
Dia pergi ke atas rumah dan tiba-tiba rohnya diliputi kuasa ilahi. Ditunjukkan
kepadanya sehelai kain lebar dengan berbagai jenis binatang najis. Dia menolak
untuk memakannya meskipun ada suara yang memerintahkannya.
Petrus memahami pelajaran itu,
sehingga ia siap ketika orang-orang
(bukan Yahudi) yang dikirim oleh
Kornelius mengetuk pintunya.
Manusia tidaklah seperti hewan.
Hewan dapat diberi tanda sebagai
halal atau haram, tapi Tuhan ingin
membersihkan (menyelamatkan)
semua orang tanpa membedakan.
8. “Khayal itu membawa kepada Petrus teguran dan
nasihat. Hal itu menyatakan kepadanya maksud
Allah agar oleh kematian Kristus orang-orang kafir
boleh dijadikan sewaris dengan orang-orang
Yahudi kepada berkat keselamatan. Sampai kini
tak ada seorang daripada murid-murid telah
mengkhotbahkan Injil kepada orang-orang kafir.
Pada pikiran mereka, bagian tengah dari dinding
pemisah, dipecahkan oleh kematian Kristus, masih
utuh ada, dan pekerjaan mereka terbatas kepada
orang-orang Yahudi, karena mereka telah
memandang kepada orang-orang kafir sebagai
dikeluarkan dari berkat Injil. Sekarang Tuhan
tengah berusaha untuk mengajar Petrus taraf yang
luas dari rencana Ilahi.”
E.G.W. (The Acts of the Apostles, cp. 14, pg. 135)