Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola komunikasi pasangan yang terlibat hubungan jarak jauh menggunakan perangkat teknologi. Objek penelitian adalah mahasiswa Ilmu Komunikasi UI yang memiliki hubungan jarak jauh dengan kekasihnya. Metode penelitian menggunakan wawancara, media diary, dan pelacakan media sosial untuk melihat pola komunikasi, media yang digunakan, serta manfaat dan kekurangan masing
1. Digital Etnografi Kelas C
Kelompok 3:
Alexandro Daniel M. 1606916195
Cut Meuthia Larasati 1706979524
Diva Devina 1706074543
Fitriyana Abd Madjid 1606824175
Gladys Izra 1706051861
Penelitian
Etnografi Digital
2. Pola Komunikasi Hubungan Romantis Jarak
Jauh menggunakan Perangkat Teknologi:
Studi Kasus pada Mahasiswa Ilmu
Komunikasi Universitas Indonesia
3. Latar Belakang
Perkembangan teknologi berusaha untuk
memuaskan manusia dalam berkomunikasi dan
membuat jarak jauh semakin terasa dekat. Pada
akhirnya, Long Distance Relationship (LDR)
merupakan bagian yang penting bagi hubungan
dewasa muda, dan pada masa depan
memungkinkan pacaran yang dimediasi oleh
teknologi akan semakin meningkat (Dansie,
2012). Berdasarkan paparan di atas, kami
bermaksud untuk melakukan penelitian terkait
kegiatan komunikasi sepasang kekasih yang
terpisah oleh jarak jauh atau Long Distance
Relationship (LDR). Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui pola komunikasi mereka
dengan pasangannya, media yang digunakan,
serta kemampuan, kelemahan, dan kelebihan
media tersebut dalam mengakomodasi mereka
dalam berkomunikasi. Adapun orang-orang
tersebut merupakan mahasiswa S1 Ilmu
Komunikasi Universitas Indonesia yang memiliki
hubungan jarak jauh dengan kekasihnya.
4. Wawancara tatap muka
Media-diary
Social-media tracking dengan mengikuti semua sosial media objek penelitian
dan melihat histori telepon, penelitian mengenai lagu dan film yang sering
dinikmati, serta barang-barang offline yang menjadi kenangan.
Pendekatan Penelitian
5. Objek Penelitian
Mahasiswa S1 aktif Ilmu Komunikasi Universitas Indonesia
Sedang terlibat dalam hubungan romantis jarak jauh
Aktif menggunakan perangkat elektronik dalam
berkomunikasi dengan kekasih
7. Berdasarkan jurnal berjudul
Embodied Social Presence Theory,
Zhao mendefinisikan co-presence
dalam dua konsep. Pertama, co-
presence dapat diartikan kedekatan
individu secara fisik dalam physical
environment. Kedua, co-presence
dapat mengacu pada individu
bersama individu lainnya dalam
tehcnology-mediated environtment.
Jenis co-presence dibagi
berdasarkan level individu saling
berbagi fasilitas atau lokasi dengan
pasangannya (mode of co-presence)
dan level dimana individu saling
memahami satu sama lain (sense of
copresence).
Pendekatan ini mengembangkan
fokus khusus pada interaksi
manusia. Didirikan oleh Charles
Cooley dan George Herbert
Mead pada awal abad ke-20,
interaksionis simbolik
berpendapat bahwa dunia kita
secara sosial dibangun dan
tidak ada di luar tindakan dan
interaksi sosial (Cooley, 1 922;
Mead, 1 934/1962). Hubungan
antara diri dan orang lain, dan
dialog internal di dalam diri,
didasari oleh dan melalui
interaksi sosial antara berbagai
jenis objek (Cooley, 1922).
Transformasi yang signifikan
mengenai pendekatan dalam
memahami ‘things’ terjadi dengan
adanya perkembangan dari studi
budaya di Inggris pada tahun
1960-an. Gilroy dan Hebdige
(dalam Pink, 2016), menyatakan
bahwa makna ‘things’ diciptakan
oleh masyarakat, bukan proses
produksinya, dan ‘things’ tersebut
dapat dilihat sebagai artefak yang
merefleksikan hubungan
kekuasaan, dominasi, dan
ketidakseimbangan dalam
masyarakat.
Co-presence RelationshipThings
8. Prinsip Dasar Etnografi Digital
M u l t i p l i c i t y O p e n n e s s
U n o r t h o d o x
R e f l e x i v i t y
N o n D i g i t a l
C e n t r i c n e s s
Selain meneliti kepemilikan teknologi
komunikasi objek penelitian, kelompok
peneliti juga melihat aspek kemampuan
ekonomi dan ketersediaan
jaringan internet yang memadai yang
memberikanakses untuk berhubungan
dengan pasangan jarak jauh.
Kelompok peneliti mendapatkan
pengetahuan lewat pengalaman -
pengalaman yang diceritakan oleh objek
penelitian dalam proses wawancara. Lewat
wawancara dan pendekatan lainnya, peneliti
dapat merefleksikan data yang didapat.
Prinsip openness digunakan dalam metode
penelitian, yaitu media diaries. Hal ini
disebabkan objek tersebut dapat
memudahkan narasumber untuk menulis
sesuka hati dan seleluasa mungkin.
Kelompok peneliti tidak hanya melakukan
wawancara yang lazim dilakukan, namun
juga memantau media sosial serta meminta
izin objek penelitian untuk memberikan akses
membaca pesan yang dikirim dan diterima.
Dalam hal ini, kelompok peneliti tidak hanya
berfokus melihat kegiatan yang
menggunakan teknologi saja, tetapi juga
melihat pada benda fisik yang dimiliki oleh
pasangan.
9. Hasil Akhir yang
Diharapkan
Kelompok peneliti berharap untuk mengetahui pola hubungan romantis jarak
jauh yang dialami oleh mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Indonesia.
Melalui penelitian ini, kami mengharapkan hasil yang berfokus pada peran
perangkat komunikasi, yang di dalamnya terdapat aplikasi pengirim pesan
dan media sosial, dalam mendukung terjalinnya hubungan romantis jarak
jauh. Kami akan membuat stand yang menampilkan profil dari objek
penelitian beserta cerita mengenai hubungan romantis yang dijalaninya.
10. Referensi
Dansie, L. (2012). Long-distance dating relationships among college students: The benefits
and drawbacks of using technology (Doctoral dissertation, University of Missouri--Columbia).
Knox, D., Zusman, M. E., Daniels, V., & Brantley, A. (2002).
Absence makes the heart grow fonder?: Long distance dating relationships among college
students. College Student Journal, 36, 364-366.
Mennecke, Brian & Triplett, Janea & Hassall, Lesya & Jordan, Zayira. (2010). Embodied Social
Presence Theory. Proceedings of the Annual Hawaii International Conference on System
Sciences. 1-10. 10.1109/HICSS.2010.179. Diakses melalui
https://www.researchgate.net/publication/221182454_Embodied_Social_Presence_Theory
Pink, S., Horst, H. A., Postill, J., Hjorth, L., Lewis, T., & Tacchi, J. (2016). Digital ethnography:
principles and practice. London: SAGE Publications.
Stafford, L. (2004). Maintaining long-distance and cross-residential relationships. Routledge.