SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 78
KISAH IMAN YANG HIDUP
Menelusuri Sejarah Ajaran Iman
dalam Gereja Yesus Kristus
Y.B. Prasetyantha, MSF
 DOKTRIN:

pengajaran iman
yang hendaknya
dipercaya dan
diterapkan dalam
hidup → sifat:
evokatif dan
simbolik: pertamatama meneguhkan
relasi (umat)
manusia dengan
Allah dalam Kristus
 Tiga

Kategori Doktrin (George Lindbeck, The
Nature of Doctrine, Religion and Theology in
a Postliberal Age, London, 1984):
PERNYATAAN:

kata-kata yang tepat dan lengkap
dalam mengungkapkan pengalaman religius
sekaligus menjadi ukuran untuk penghayatan iman
selanjutnya (proposisional-eksperiensial)
KISAH: kata-kata yang nyata yang menyentuh dan
mengerakkan hidup (regulatif-eksperiensial)
UNGKAPAN PENGALAMAN AKAN KEHADIRAN
ALLAH: kata-kata yang otentik yang
mengungkapkan sekaligus mengantar pada
perjumpaan pribadi dengan Allah (kulturallinguistik)
 Unsur-unsur

terkait yang disoroti:
Pokok-pokok dasar TATA BAHASA iman
→ sehingga aman dalam bicara bahasa
kristiani
Kekayaan PERBENDAHARAAN kata iman
→ menggerakkan inisiatif untuk bicara
dengan kata yang tepat
ATURAN MAIN dalam komunikasi iman →
pandai memperluas jaringan komunikasi
iman
 Fokus:
Bagaimana

dalam
bahasa manusia
yang terbatas
diungkapkan
misteri perjumpaan
dengan Allah yang
terlibat dalam
sejarah manusia
Pengakuan Iman
dalam Gereja yang Hidup
 Pengakuan

iman (syahadat-credo)

 Beriman:
Percaya

dan mempercayakan diri kepada
Allah dan
Memberi kesaksian tentang apa yang
dipercayai itu dalam perkataan (dan
perbuatan)
→ rumusan yang diakui bersama oleh
seluruh umat beriman (kristiani)
 Gereja

Perdana: berkembang HOMOLOGI
(pengakuan) sebagai penyerahan dan pujian,
→ pengakuan merupakan suatu penyataan
(a) publik
(b) mengikat
(c) menciptakan suatu ikatan baru
→ Contoh: “Sebab jika kamu mengaku
“
dengan mulutmu, bahwa Yesus adalah
Tuhan, dan percaya dalam hatimu, bahwa
Allah telah membangkitkan Dia dari antara
orang mati, maka kamu akan
diselamatkan” (Rom 10:9)
→ Homologi paling dasar adalah pengakuan
para martir: “Akulah orang kristiani!”
 PISTIS

FORMUL: rumus
singkat iman yang
menguraikan pokok-pokok
iman (karya Allah dalam
Kristus) yang menjadi
dasar untuk pengakuan
iman
Berpusat pada Kristus
Mengenang peristiwa
historis
Melawan ancaman
iman dari dalam jemaat
→ Contoh: “Tentang Anak-Nya, yang
“T
menurut daging diperanakkan dari
keturunan Daud, dan menurut Roh
kekudusan dinyatakan oleh kebangkitanNya dari antara orang mati, bahwa Ia
adalah Anak Allah yang berkuasa, Yesus
Kristus Tuhan kita.” (Rom 1:3 dst)
 Setelah

zaman Para Rasul: regula fidei →
suatu patokan kebenaran
Yang memuat pokok-pokok pewartaan
Tuntutan utama dari iman kristiani
Yang kedudukannya tidak di atas Kitab
Suci
Dipakai sebagai semacam “kanon dalam
kanon” (aturan hermeneutik untuk
membaca KS dengan tepat)
→ Contoh: Ireneus, Adversus haereses
pasal 10)
 Pada

abad ke-3: pengakuan iman mulai
diterangkan pada katekumen, dihafal dan
diucapkan pada liturgi baptisan
 Pada zaman ini juga pengakuan iman dipakai
oleh pengajar iman (uskup, teolog) untuk
menyatakan ortodoksi
→ Contoh: Pernyataan iman Antiokhia
(324/425) yang menjadi pendahulu rumusan
Konsili ekumenik Nisea
 Konsili

Nisea (325): mulai dicari suatu
pengakuan iman sebagai patokan untuk iman
yang berlalu universal
Latar belakang: Kaisar Konstantin →
kesatuan dalam gereja dan kesatuan
dalam (rumus) ajaran menjaga kesatuan
negara
Nisea menentukan pengertian iman
selanjutnya karena rumusnya diterima luas
dalam gereja-gereja di seluruh dunia
 Kesimpulan:
Pengakuan

iman mengikat (publik dan
definitif), membina pemahaman, membuat
orang menjadi anggota, dan menentukan
keanggotaan (normatif)
Pengakuan iman menciptakan ikatan
sejauh orang beriman ingin mengikatkan
diri secara definitif pada Allah sebagaimana
Kristus dan para rasul
Pengakuan iman adalah kesatuan hidup
dari ikatan pribadi
 CONFESSIO
 Konteks:

gerakan
reformasi
 Pengakuan iman
mendapat arti baru,
ketika jemaat protestan
merumuskan dan
menganut “confessio”
untuk membedakan diri
dari Gereja Katolik Roma
→ Contoh: Confessio Augustana (1530), yang
isinya:
Pengakuan iman Konsili Nisea
Pokok-pokok perselisihan Reformasi dan
Katolik
Perbedaan di antara gereja reformasi
sendiri
 Dalam

Gereja Katolik,
keputusan Konsili Trente
(1545) menjadi semacam
confessio juga → Professio
Fidei Tridentinae, yang
isinya:
Syahadat Konsili Nisea
Keputusan-keputusan
dogmatik Konsili Trente
yang mengikat
 Kesimpulan:
Confessio

bagaikan
identitas gereja
Dengan gerakan
reformasi, berakhirlah
kesatuan gereja
kekaisaran
Pengakuan iman akan
Allah dalam Kristus
menjadi identitas dan
pusat hidup gereja.
 Saat-saat

iman:

 Konteks:

yang menentukan Pengakuan

zaman modern dengan rasionalisme
(tekanan pada pikiran rasional) dan pietisme
(tekanan pada kebatinan iman) serta
kekuatan politik totaliter
 Gereja berhadapan dengan dunia yang tidak
mengenal warta kristiani
 Pengakuan iman menjadi kesaksian iman →
martyria: orang beriman dituntut untuk
memberikan mempertanggungjawabkan iman
 Pengakuan

Iman dalam Gereja yang
Hidup (kesimpulan umum):
 Pengakuan

iman main peranan penting,
bahkan dipandang sebagai inti hidup
paguyuban orang beriman
 Bagaimanapun, peran ini berubah dari zaman
ke zaman
 Pengakuan iman tinggal kertas, kalau tidak
menggerakkan hidup dan kalau tidak
digerakkan oleh keterlibatan umat
Dogma yang hidup adalah …
 Denzinger-Schönmetzer
 kumpulan

(DS):

teks-teks dokumen gerejani dalam
suatu “Enchiridion symbolorum et
definitionum et declarationum de rebus fidei et
morum”
 (handbook mengenai syahadat dan
ketetapan-ketetapan yang mengenai hal iman
dan moral berasal dari konsili-konsili
ekumenik dan para paus).
 Heinrich

Denzinger (1819-1883) pertama
kali menerbitkan pada tahun 1854, direvisi
dan disempurnakan, terutama tahun 1963
oleh A. Schönmetzer ► “DS”
 NB. Joseph Neuner dan Jacques Dupuis:
The Christian Faith in the Doctrinal
Documents of the Catholic Church. ≠
kronologis tetapi tematis.
 Tujuan:
ingin

menyediakan suatu kerangka ajaran
iman, khususnya teks yang menangkis
kesesatan-kesesatan,
juga sebagai sarana untuk meningkatkan
kualitas teologi dengan menghubungkan
pengakuan iman dewasa ini dengan tradisi
dan perjuangan iman gereja sepanjang
sejarah.
Iman Kristiani di Lingkungan
Tidak Ramah
 Konteks
 Kota

baru:

yunani-romawi yang berbakti kepada
dewa-dewa yang menjamin tata
kesejahteraan kekaisaran.
 Tradisi religius monoteis PL dan gaya hidup
orang kristiani kurang dipahami, dicurigai
bahkan dijelekkan.
 Lahirlah karangan-karangan peneguhan
iman dan karangan-karangan yang berbentuk
“apologia” (pembelaan)
Tiga Pusat Teologi (Pra-Nisea)
 Antiokhia:
 Kota

kedua paling besar dan berkuasa
setelah Roma pada zaman kekaisaran
Romawi, tetap hellenis
 Tempat perjumpaan dunia yunani dan
pemikiran dualis (Persia) dan alam religiusitas
semit
 Teologi

kerygmatik (≈
naratif) supaya
diteruskan apa yang
mendapat asal usul ilahi
pada Yesus Kristus →
meneruskan Injil
(evangelisasi)
 Tokoh: Ignatius dari
Antiokhia, Polykarpus
dari Smyrna, Yustinus
Martir, Ireneus.
 Alexandria:
 Kota

seluruhnya hellenis, pertemuan segala
macam kelompok etnis, agama dan aliran
pemikiran
 Teologi yang inkulturatif supaya wahyu
Allah menjadi nyata dalam hidup dan
kebijaksanaan manusia
 Tokoh: Klemens dari Alexandria, Origenes,
Athanasius, Cyrillus.
 Kartago:
 Kota

serba romawi-

latin
 Teologi ekklesialpolitik yang melawan
kebijaksanaan dunia
 Tokoh: Tertullianus,
Cyprianus, Agustinus.
 Justinus

Martir (†c.165):

 Hidup:

Lahir

di Sichem dari keluarga politeis.
Kecewa dengan sekolah filsafat, bertobat
menjadi kristen, tergerak oleh keberanian
orang kristiani yang berhadapan dengan
kemartiran.
Berkeliling sebagai pengkotbah di banyak kota
dan pada akhirnya menetap di Roma, di mana
mati dipenggal bersama enam orang kristen
lainnya pada tahun 165.
 Teologia:
Justinus

bicara mengenai Allah dalam alam
pikiran platonisme tengah (plus logika
Aristoteles) dan bicara moral kristiani dalam
alam pikiran Stoa.
Namun Justinus tidak hanya memakai filsafat
yunani, ia menilainya.
Pada pusat pemikirannya, Justinus memakai
ajaran KS mengenai Allah dan relasiNya
dengan dunia untuk menilai kembali namanama besar dari sejarah filsafat yunani.
 Sumbangan

pemikiran:
Dalam percikan-percikan kebenaran yang
terdapat dalam pemikiran semua orang
(logoi spermatikoi) semua menangkap
kebenaran sejati (Kristus) dan sebaliknya
Orthos Logos yang satu dan sejati bekerja
secara universal.
 Klemens

dari Alexandria (†215):

 Hidup:
Lahir

dengan nama Titus Flavius Klemens
pada tahun 150 di Atena
Tak diketahui kisah pertobatannya, yang
hampir jelas dia kemudian berkeliling
sampai ke Italia selatan, Siria dan
Palestina.
DI Alexandria ia terpikat dengan pelajaran
dari Pantenus dan memutuskan untuk
tinggal disana.
Sekitar

tahun 200 menjadi direktur sekolah
untuk para katekumen
Tiga tahun kemudian terpaksa
meninggalkan Mesir untuk menghindari
penganiayaan yang diperintahkan oleh
Settimius Severus.
Mengungsi ke Kapadokia, dimana dia
meninggal.
 Teologia:
Dia

adalah musuh gnosis kafir, dan
memutuskan untuk mengembangkan
gnosis kristiani dengan maksud
menyelaraskan iman dan pengetahuan/
rasio → dianggap sebagai pelopor teologi
spekulatif
Sistem teologisnya berpusat pada doktrin
tentang Logos yang membentuk forma
Trinitas bersama Bapa dan Roh Kudus.
 Sumbangan

pemikiran:
Seluruh sejarah adalah bagaikan suatu
paideia, yakni suatu proses pendidikan
ilahi terhadap umat manusia.
Sesuai kisah KS, dalam Logos yang
menjadi manusia, Allah dalam kebebasanNya bertindak secara konkrit menghantar
(paid-agoge) umat manusia ke dalam
kesatuan dengan-Nya.
Iman

berasal dari Allah
melalui pewartaan dan
baptisan, bukan dari
usaha intelektual manusia
sendiri.
Bagaimanapun, iman itu
penuh kesadaran,
pendidikan tidak
mendasari tetapi
memperkaya hidup iman.
Klemens

juga mengembangkan ajaran
moral yang penuh tanggung jawab
menghargai dunia sekaligus peringatan
untuk menjauhi gaya hidup duniawi.
Dengan karya Klemens, apologetik tidak
lagi terbatas pada pembelaan, tetapi juga
sumbangan: agar iman kristiani
meresapi kebudayaan dan kebudayaan
membuat iman kristiani makin nyata dan
kaya.
 Origenes

(†253/4):

 Hidup:
Lahir

185 dari keluarga kristiani di
Alessandria
Ayahnya meninggal selama penganiayaan
Kaisar Setimius Severus (202)
Sekolah di Alexandria yang ketat
(mengkebiri diri)
Ditahbiskan imam, diekskomunikasi, pergi
ke Palestina
Meninggal di Tiro 253.
 Karya:
Mengarang

sekitar
2000 buku (800 buku?)
Yang terkenal:
Hexapla dan Peri
Archoon (mengenai
asas-asas) suatu
pengantar untuk
memahami iman
kristiani.
 Teologi:

Tiga tema yang mendapat perhatian:
Pengenalan akan Allah
manusia mengenal Allah karena Allah
dengan bebas memperkenalkan diri
pada manusia
pengenalan akan Allah (pihak manusia)
sekaligus merupakan pemberian Diri
(pihak Allah)
Hidup

kristiani dalam dunia
Ciptaan adalah karya kebaikan Allah
yang melimpah, sehingga kehidupan
bersifat rohani,
namun karena dosa kehidupan rohani
itu terkurung dalam materi, amat
dipengaruhi oleh dosa.
Maka hidup kristiani diterangkan
sebagai perlawanan antara roh dan
materi, bertumbuh dalam roh berarti
mengingkari hawa nafsu.
Kristus
Kristus

adalah Logos/Hidup ilahi yang
seluruhnya menjadi satu dengan
kemanusiaan.
Karena itu bukan usaha moral
melainkan kesatuan hidup dengan
Kristus yang merupakan jalan
keselamatan.
“Salvation is deification.”
Sumbangan:
Perhatian

utama pada Kitab Suci,
sebagai satu-satunya sumber wahyu
yang tak pernah habis.
Karangan KS lebih unggul dari pada
kisah tokoh-tokoh filsafat atau dongengdongeng yunani.
Dalam

KS terungkap Allah yang pribadi,
yang dinamik dan merdeka, yang
mengenal hati manusia, yang mengawali
perubahan dan membangkitkan hidup
baru.
Maka usaha teologis harus membantu
orang untuk menemukan arti dari sabda
Allah (dalam KS) bagi hidup manusia di
dunia.
 Tertullianus

(155?-225?):

 Hidup:
Quintus

Settimius Florenzius Tertullianus
lahir di Kartago 155
Menjadi pengacara di Roma
Bertobat menjadi kristiani 193
Kembali ke Kartago
Tahun 207 menganut montanisme
Meninggal 225
 Teologi:
Mengenakan

untuk pertama kali istilah
trinitas pada tiga pribadi Allah
Dalam buku De pudicitia bicara tentang
Trinitas dari keilahian, Bapa, Putera dan
Roh Kudus
Menyebut Putera sebagai sehakekat
dengan Bapa
 Sumbangan:
Tertullianus

mempergunakan karangankarangan filsafat dan sastra sebagai
wahana untuk mengantar warta injil.
Untuk berteologi dan membela iman
kristiani orang mesti bertolak dari sastra
dan alam pikiran yang mengelilingi
sekaligus bersikap kritis dengan mengacu
pada Kristus yang dikisahkan KS sebagai
andalan iman.
 Kesimpulan:
 Doktrin

Gereja → iman diungkap dalam
ajaran sedemikian rupa sehingga ternyata
dipertanggung-jawabkan dalam rangka
hidup dan budaya manusia.
 Sebagai ajaran, iman yang dipercaya dapat
dimengerti (inkulturatif) sekaligus diteruskan
kabar gembira Allah dalam Kristus
(kerygmatik) dalam membangun iman gereja
dan melawan kebijaksanaan dunia (ekklesialpolitik).
Iman Menjadi “Se-ya … se-kata”
 Konteks:
 Hellenisme

→ Iman kristiani tak dapat tidak
mendapat ungkapan hellenis – artinya:
keyakinan agama rakyat dan agama leluhur
diuji dengan filsafat
 Positifnya: iman diterangkan dan karenanya
bisa dipahami
 Bahayanya: berkembang dinamika yang
menyeleweng dari kerygma awal
 Dekrit

Milan (Konstantin) 313:
Kebebasan beragama → kristiani diakui
bahkan kemudian menjadi agama resmi.
Masuk unsur politik dalam hidup Gereja:
rivalitas antar uskup, perbedaan pendapat
mengenai devosi dan saingan antar biara.
Efek positif: Dalam
perselisihan/perdebatan teologikristologi-soteriologi diuji keaslian
pengakuan iman orang kristiani sezaman.
 Iman

kristiani
memang dihellenisasi
namun
sekaligus alam
pikiran
hellenis dalam
arti tertentu dikristenisasi.
 Aliran

Antiokhia (teologi dari bawah):

 Tekanan

pada perbedaan mendasar antara
Allah dan manusia dalam diri Kristus
 Secara khusus berpegang pada kepenuhan
dan otonomi dari kemanusiaan Kristus
 Kristologi logos-anthropos (Sabda-manusia),
 Suka

bicara tentang: Kristus sebagai Adam
kedua, dalam Kristus Allah mengambil (rupa)
seorang manusia sejati, Sabda tinggal dalam
manusia Yesus seperti sebuah kenisah yang
digunakan sebagai alat-sarana
 Dasar: kodrat dasar dunia dan bicara
berangkat dari manusia
 Bahaya: kesatuan Yesus dan Allah hanya
dalam arti moral.
 Aliran

Alexandria (teologi dari atas):

 Tekanan

pada kesatuan antara Sabda Allah
dan ke-badan-an Yesus
 Konsep dasarnya: manusia Yesus ini adalah
Allah (setelah Kalsedon: Allah yang
menderita untuk kita)
 Kristologi logos-sarx (Sabda-daging)
 Suka

bicara: Sabda
menjadi manusia,
bukan masuk dalam
atau mengambil
seorang manusia
 Dasar: dunia telah
kehilangan
otonominya
 Bahaya: tidak
mengindahkan
kepenuhan
kemanusiaan
Yesus.
 Arius

(256-336)

 Pada

Arius proses hellenisasi memuncak
 Dia dipengaruhi oleh kosmologi platonisme
tengah yang membedakan 2 asas dalam
Yang Ilahi:
Asas ketunggalan (monas) = Allah
sebelum segala sesuatu
Asas keduaan/jamak (dyas) yang berasal/
diciptakan dari asas ketunggalan = allah
kedua pengada (demiurgos) bagi segala
sesuatu yang diciptakan
 Arius

menekankan
perbedaan dari
keduanya
 Allah adalah
kesatuan yang
absolut, Allah yang
sesungguhnya
adalah hanya Bapa
(bdk. Ul 6:4).
 Logos

adalah ciptaan yang paling sempurna,
gambar dari Allah yang tak kelihatan dan
model dari segala ciptaan
 Logos menjadi daging bukan manusia, dalam
arti mengambil tempat jiwa manusiawi Yesus
 Kristus bukan Allah dan manusia, tetapi suatu
ada perantara Allah dan manusia
 = Modalisme dan Subordinationisme ≈ bdk.
Monoteisme Yahudi dan Islam.
 Konsili
 Dasar

Nisea (325)

pewartaan KS:
Kalau Allah
disamakan dengan
semacam asas
ketunggalan,
dikhianati gambaran
injili mengenai Allah
sebagai Bapa
 KS

bicara tentang:
Allah yang Hidup dan Hidup memberikan
diri secara bebas dan utuh
Allah memberikan Diri demikian kesatuan
tidak dibagikan menjadi dua melainkan
ditingkatkan menjadi erat
Allah dari Allah, Allah sejati dari Allah
sejati.
 Anak

bersatu-hidup dengan Bapa, seperti
yang dilahirkan dengan yang melahirkan,
bukan seperti yang diciptakan dengan yang
menciptakan
 Kesatuan ini diterangkan oleh Nisea dengan
kata homo-usios – artinya sehakekat untuk
menekankan tiga unsur:
Prioritas pada Bapa, namun
sekaligus diungkapkan kesatuan antara
Anak dan Bapa serta
Diperlihatkan perbedaan antara Bapa dan
Anak.
 Pelajaran
 Satu

dari Konsili Nisea:

titik tolak baru dalam bahasa teologi:
kita mesti bicara mengenai Allah dalam
karyaNya, yakni bicara “teologia” dalam
“oikonomia”
 Rahner: Trinitas dalam sejarah
keselamatan adalah Hidup Allah sendiri –
dan Hidup Allah sendiri adalah Trinitas
dalam sejarah keselamatan.
 Nisea

menunjukkan bagaimana

Keselamatan

manusia berkaitan dengan iman
akan Allah, Bapa dan Putera dan Roh Kudus
Manusia mengambil bagian dalam Hidup yang
Memberikan Diri secara penuh (Rom 8:32)
Inkarnasi Anak (berasal dari Bapa) dan
kebangkitanNya (kembali kepada Bapa)
menyingkapkan: Allah yang memberikan Diri
dalam sejarah manusia dan manusia yang
menghidupi HidupNya.
 Athanasius

(+373) dan para pembela
Nisea → Bapa-bapa Kapadokia: Basilius
(+379), Gregorius Nazianse (+389) dan
Gregorius Nyssa (+395)
 Dasar

pemikiran soteriologis “penebusan”:
Logos Allah menjadi manusia supaya
makhluk yang berdosa (yang jauh dari Allah
dan musnah dalam kematian) diantar kembali
kepada Allah yang Hidup.
 Konsili

Konstantinopel (381)

 Menegaskan

arti Konsili Nisea dan
menjelaskan lebih lanjut kesatuan Allah
dalam hakekat dengan pengertian mengenai
tiga hypostase (personae?)
 Kesatuan Allah diletakkan dalam hakekat
(ousia) perbedaan dalam pribadi
(hypostasis) ► Trinitas.
 Nestorius
 Uskup

(+451)

Konstantinopel, didikan Mazhab
Antiokhia, mengutuk mereka yang menyebut
Maria “bunda manusia” sekaligus mencurigai
mereka yang menghormati Maria sebagai
“bunda allah”
 Nestorius tidak mau memperpadukan kodrat
ilahi dan kodrat manusiawi, meski dia yakin
gelar dan nama “Anak” tidak mungkin dibelahbelah menjadi anak Allah dan anak manusia.
 Ia

mau menekankan kesatuan Anak dengan
membedakan kemanusiaan dan keallahan →
kesatuan dalam 2 kodrat. Sebab hilanglah
keallahan, kalau dalam Kristus kemanusiaan
menjadi bagian dari keallahan
 Pandangan ini oleh lawan-lawannya diartikan
seakan-akan ia mau memecahkan kesatuan
dalam Kristus. (NB. Ahli sejarah sekarang
melihat tuduhan itu tidak benar!!!)
 Cyrillus

dari Alexandria (380-444):
 Uskup Alexandria, didikan Mazhab
Alexandria, mempermasalahkan
pengangkatan Nestorius sebagai uskup
Konstantinopel
 Menuduhnya mengkhianati Kristus, Anak
Allah, karena tidak mau menyebut Maria
“Bunda Allah”
 Keprihatinan: dalam Yesus Kristus kita
menjumpai Penebus yang ilahi, bukan hanya
manusia yang amat dekat dengan Allah.
 Catatan

Historis:

 Masalah

pastoral-teologis-kristologis: untuk
menemukan kata yang tepat dalam
mengungkapkan kesatuan pribadi Kristus
ini tenggelam dalam ramai-ramai politik
gerejani
 Cyrillus berhasil menerangkan lebih baik
daripada Nestorius pandangannya tentang
kesatuan dari dua kodrat Kristus sesuai
dengan tata keselamatan
 Yakni:
Jika

tubuh (kemanusiaan) Yesus bukan
tubuh (kemanusiaan) Allah maka dia tak
dapat memberi kita hidup
Jika kematian Yesus di salib bukan
kematian Allah maka dia tak dapat
menyelamatkan kita dari kematian.
 Konsili
 Kaisar

Efesus (431)

Theodosius II
dan Konsili Efesus
memenangkan
bahasa iman Cyrillus:
Maria adalah Bunda
Allah ► Theotokos
(DS 252)
 Bagaimanapun, hal ini
tak menyelesaikan
perselisihan
kristologis
 Muncul

perselisihan baru:

 Eutikes

(monofisit: satu kodrat) >< Theodoret
dari Cyrus
 → Rumus kesatuan (kompromi) Antiokhia,
Alexandria dan gereja Roma (433) lih. DS
271-273
 Paus

Leo Agung :

 Tomus

ad Flavianum = Tomus Leonis (449)
yang isinya:
 Keselamatan kita tergantung pada fakta
bahwa Kristus termasuk secara
keseluruhan pada (kemanusiaan) kita
sekaligus termasuk secara keseluruhan
pada (keilahian) Allah
 “Totus in suis, totus in nostris”.
 Konsili
 Isi:

Kalsedon (451):

syahadat Nisea, Surat ekumenik Cyrillus,
Rumus kesatuan dan Tomus Leonis ► DS
301-302:
 Yesus Kristus:
Sempurna dalam keilahian-Nya sekaligus
sempurna dalam kemanusiaan-Nya
Satu pribadi dalam dua kodrat → tak
tercampuradukkan dan tak terpisahkan
(sesuai kesaksian Perjanjian Baru)
 PB:

Yesus Kristus orang unik (pribadi) itu
menjadi tanda kehadiran Allah dalam dunia
kita manusia
 NB. Rumus Kalsedon dimaksudkan
sebagai suatu pedoman bagaimana para
teolog membahasakan iman tentang
Kristus.
 Pelajaran
 Tiga

dari Konsili-konsili awal:

kaidah praktis menentukan
kemenangan/kekalahan dalam perdebatan
gerejani dan teologis:
Jangan membantah Kitab Suci
Jangan merubah (cara) liturgi gereja
dan devosi umat
Jangan menimbulkan syak prasangka
mengenai (sarana) keselamatan !!!

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Etika Kristen Materi Kuliah
Etika Kristen Materi KuliahEtika Kristen Materi Kuliah
Etika Kristen Materi KuliahSAROFAMATI DUHA
 
Aliran aliran hermeneutika
Aliran aliran hermeneutikaAliran aliran hermeneutika
Aliran aliran hermeneutikasonny sitanggang
 
Pengantar lmu Teologi
Pengantar lmu TeologiPengantar lmu Teologi
Pengantar lmu Teologionchy
 
Kristologi dalam Refleksi Teologi Modern
Kristologi dalam Refleksi Teologi ModernKristologi dalam Refleksi Teologi Modern
Kristologi dalam Refleksi Teologi ModernGiovanni Promesso
 
Cara berkhotbah yang efektif
Cara berkhotbah yang efektifCara berkhotbah yang efektif
Cara berkhotbah yang efektifSAROFAMATI DUHA
 
Hermeneutika Untuk Awam (HUA)
Hermeneutika Untuk Awam (HUA)Hermeneutika Untuk Awam (HUA)
Hermeneutika Untuk Awam (HUA)SABDA
 
Pengantar Integrasi Psikologi & Teologi
Pengantar Integrasi Psikologi & TeologiPengantar Integrasi Psikologi & Teologi
Pengantar Integrasi Psikologi & TeologiJohan Setiawan
 
Diktat Pembinaan Warga Gereja
Diktat Pembinaan Warga GerejaDiktat Pembinaan Warga Gereja
Diktat Pembinaan Warga GerejaKirenius Wadu
 
KAMBIUM "Berakar dalam Kristus" (Pemuridan sederhana untuk semua orang-preview)
KAMBIUM "Berakar dalam Kristus" (Pemuridan sederhana untuk semua orang-preview)KAMBIUM "Berakar dalam Kristus" (Pemuridan sederhana untuk semua orang-preview)
KAMBIUM "Berakar dalam Kristus" (Pemuridan sederhana untuk semua orang-preview)Katalis Media-Literatur
 
Apa itu teologi perjanjian lama
Apa itu teologi perjanjian lamaApa itu teologi perjanjian lama
Apa itu teologi perjanjian lamaKirenius Wadu
 
Kursus Evangelisasi Pribadi (KEP)
Kursus Evangelisasi Pribadi (KEP)Kursus Evangelisasi Pribadi (KEP)
Kursus Evangelisasi Pribadi (KEP)Chatarina Pantja W
 
Doktrin Keselamatan
Doktrin KeselamatanDoktrin Keselamatan
Doktrin KeselamatanSABDA
 
Panduan Pembimbing Pemuridan
Panduan Pembimbing PemuridanPanduan Pembimbing Pemuridan
Panduan Pembimbing PemuridanJohan Setiawan
 
Baptisan Air (with Ps Chris Hukubun)
Baptisan Air (with Ps Chris Hukubun)Baptisan Air (with Ps Chris Hukubun)
Baptisan Air (with Ps Chris Hukubun)Chris Hukubun
 
Dasar-Dasar Iman Kristen
Dasar-Dasar Iman KristenDasar-Dasar Iman Kristen
Dasar-Dasar Iman KristenSABDA
 
Makna Kenaikan Yesus Kristus
Makna Kenaikan Yesus KristusMakna Kenaikan Yesus Kristus
Makna Kenaikan Yesus KristusJohan Setiawan
 

Was ist angesagt? (20)

Etika Kristen Materi Kuliah
Etika Kristen Materi KuliahEtika Kristen Materi Kuliah
Etika Kristen Materi Kuliah
 
Aliran aliran hermeneutika
Aliran aliran hermeneutikaAliran aliran hermeneutika
Aliran aliran hermeneutika
 
Pengantar lmu Teologi
Pengantar lmu TeologiPengantar lmu Teologi
Pengantar lmu Teologi
 
Makalah Roh Kudus
Makalah Roh KudusMakalah Roh Kudus
Makalah Roh Kudus
 
Kristologi dalam Refleksi Teologi Modern
Kristologi dalam Refleksi Teologi ModernKristologi dalam Refleksi Teologi Modern
Kristologi dalam Refleksi Teologi Modern
 
Cara berkhotbah yang efektif
Cara berkhotbah yang efektifCara berkhotbah yang efektif
Cara berkhotbah yang efektif
 
Hermeneutika
HermeneutikaHermeneutika
Hermeneutika
 
Hermeneutika Untuk Awam (HUA)
Hermeneutika Untuk Awam (HUA)Hermeneutika Untuk Awam (HUA)
Hermeneutika Untuk Awam (HUA)
 
Sejarah Gereja 1.pptx
Sejarah Gereja 1.pptxSejarah Gereja 1.pptx
Sejarah Gereja 1.pptx
 
Pengantar Integrasi Psikologi & Teologi
Pengantar Integrasi Psikologi & TeologiPengantar Integrasi Psikologi & Teologi
Pengantar Integrasi Psikologi & Teologi
 
Diktat Pembinaan Warga Gereja
Diktat Pembinaan Warga GerejaDiktat Pembinaan Warga Gereja
Diktat Pembinaan Warga Gereja
 
KAMBIUM "Berakar dalam Kristus" (Pemuridan sederhana untuk semua orang-preview)
KAMBIUM "Berakar dalam Kristus" (Pemuridan sederhana untuk semua orang-preview)KAMBIUM "Berakar dalam Kristus" (Pemuridan sederhana untuk semua orang-preview)
KAMBIUM "Berakar dalam Kristus" (Pemuridan sederhana untuk semua orang-preview)
 
Apa itu teologi perjanjian lama
Apa itu teologi perjanjian lamaApa itu teologi perjanjian lama
Apa itu teologi perjanjian lama
 
Kursus Evangelisasi Pribadi (KEP)
Kursus Evangelisasi Pribadi (KEP)Kursus Evangelisasi Pribadi (KEP)
Kursus Evangelisasi Pribadi (KEP)
 
Doktrin Keselamatan
Doktrin KeselamatanDoktrin Keselamatan
Doktrin Keselamatan
 
Panduan Pembimbing Pemuridan
Panduan Pembimbing PemuridanPanduan Pembimbing Pemuridan
Panduan Pembimbing Pemuridan
 
Ekaristi yang liturgis
Ekaristi yang liturgisEkaristi yang liturgis
Ekaristi yang liturgis
 
Baptisan Air (with Ps Chris Hukubun)
Baptisan Air (with Ps Chris Hukubun)Baptisan Air (with Ps Chris Hukubun)
Baptisan Air (with Ps Chris Hukubun)
 
Dasar-Dasar Iman Kristen
Dasar-Dasar Iman KristenDasar-Dasar Iman Kristen
Dasar-Dasar Iman Kristen
 
Makna Kenaikan Yesus Kristus
Makna Kenaikan Yesus KristusMakna Kenaikan Yesus Kristus
Makna Kenaikan Yesus Kristus
 

Andere mochten auch

Cara-cara untukPenyembuhan Luka Batin
Cara-cara untukPenyembuhan Luka Batin Cara-cara untukPenyembuhan Luka Batin
Cara-cara untukPenyembuhan Luka Batin Robert Bellarmine
 
Seminar Wahyu pasal 6 diedit pada 08 juni 2016
Seminar Wahyu pasal 6 diedit pada 08 juni 2016Seminar Wahyu pasal 6 diedit pada 08 juni 2016
Seminar Wahyu pasal 6 diedit pada 08 juni 2016David Syahputra
 
Seminar wahyu 13 Lengkap
Seminar wahyu 13 LengkapSeminar wahyu 13 Lengkap
Seminar wahyu 13 LengkapDavid Syahputra
 
Kenabian dan nabi nabi palsu modern
Kenabian dan nabi nabi palsu modernKenabian dan nabi nabi palsu modern
Kenabian dan nabi nabi palsu modernGiovanni Promesso
 
Nabi Palsu Dinyatakan. Pedang roh edisi 81
Nabi Palsu Dinyatakan. Pedang roh edisi 81Nabi Palsu Dinyatakan. Pedang roh edisi 81
Nabi Palsu Dinyatakan. Pedang roh edisi 81alkitabiah
 
Tafsiran kitab wahyu
Tafsiran kitab wahyuTafsiran kitab wahyu
Tafsiran kitab wahyuWaroy John
 
Upaya terakhir iblis di akhir zaman
Upaya terakhir iblis di akhir zamanUpaya terakhir iblis di akhir zaman
Upaya terakhir iblis di akhir zamanRodelio Xaverius
 
Akhir zaman yang menurut alkitab
Akhir zaman yang menurut alkitabAkhir zaman yang menurut alkitab
Akhir zaman yang menurut alkitabhenry jaya teddy
 
Pengajaran Dasar GBI
Pengajaran Dasar GBIPengajaran Dasar GBI
Pengajaran Dasar GBIKirenius Wadu
 
Gereja pada akhir zaman
Gereja pada akhir zamanGereja pada akhir zaman
Gereja pada akhir zamanRicky Desersi
 
Gadis Bijaksana & Gadis Bodoh
Gadis Bijaksana & Gadis BodohGadis Bijaksana & Gadis Bodoh
Gadis Bijaksana & Gadis Bodohherwinsr
 
Eskatologi: Urgensi Memahami Akhir Zaman
Eskatologi: Urgensi Memahami Akhir ZamanEskatologi: Urgensi Memahami Akhir Zaman
Eskatologi: Urgensi Memahami Akhir Zamanslametwiyono
 

Andere mochten auch (15)

Cara-cara untukPenyembuhan Luka Batin
Cara-cara untukPenyembuhan Luka Batin Cara-cara untukPenyembuhan Luka Batin
Cara-cara untukPenyembuhan Luka Batin
 
Seminar Wahyu pasal 6 diedit pada 08 juni 2016
Seminar Wahyu pasal 6 diedit pada 08 juni 2016Seminar Wahyu pasal 6 diedit pada 08 juni 2016
Seminar Wahyu pasal 6 diedit pada 08 juni 2016
 
Seminar wahyu 13 Lengkap
Seminar wahyu 13 LengkapSeminar wahyu 13 Lengkap
Seminar wahyu 13 Lengkap
 
Kenabian dan nabi nabi palsu modern
Kenabian dan nabi nabi palsu modernKenabian dan nabi nabi palsu modern
Kenabian dan nabi nabi palsu modern
 
Nabi Palsu Dinyatakan. Pedang roh edisi 81
Nabi Palsu Dinyatakan. Pedang roh edisi 81Nabi Palsu Dinyatakan. Pedang roh edisi 81
Nabi Palsu Dinyatakan. Pedang roh edisi 81
 
Tafsiran kitab wahyu
Tafsiran kitab wahyuTafsiran kitab wahyu
Tafsiran kitab wahyu
 
HIDUP BIJAKSANA DI AKHIR ZAMAN.ppt
HIDUP BIJAKSANA DI AKHIR ZAMAN.pptHIDUP BIJAKSANA DI AKHIR ZAMAN.ppt
HIDUP BIJAKSANA DI AKHIR ZAMAN.ppt
 
Upaya terakhir iblis di akhir zaman
Upaya terakhir iblis di akhir zamanUpaya terakhir iblis di akhir zaman
Upaya terakhir iblis di akhir zaman
 
Akhir zaman yang menurut alkitab
Akhir zaman yang menurut alkitabAkhir zaman yang menurut alkitab
Akhir zaman yang menurut alkitab
 
Pengajaran Dasar GBI
Pengajaran Dasar GBIPengajaran Dasar GBI
Pengajaran Dasar GBI
 
Pertobatan
PertobatanPertobatan
Pertobatan
 
Gereja pada akhir zaman
Gereja pada akhir zamanGereja pada akhir zaman
Gereja pada akhir zaman
 
Pesan 3 Malaikat
Pesan 3 MalaikatPesan 3 Malaikat
Pesan 3 Malaikat
 
Gadis Bijaksana & Gadis Bodoh
Gadis Bijaksana & Gadis BodohGadis Bijaksana & Gadis Bodoh
Gadis Bijaksana & Gadis Bodoh
 
Eskatologi: Urgensi Memahami Akhir Zaman
Eskatologi: Urgensi Memahami Akhir ZamanEskatologi: Urgensi Memahami Akhir Zaman
Eskatologi: Urgensi Memahami Akhir Zaman
 

Ähnlich wie Sejarah Doktrin Gereja (Pengantar)

Keperawatan agama modul 1 kb3
Keperawatan agama modul 1 kb3Keperawatan agama modul 1 kb3
Keperawatan agama modul 1 kb3Anton Saja
 
Konsep Agama Kristen Katholik
Konsep Agama Kristen KatholikKonsep Agama Kristen Katholik
Konsep Agama Kristen Katholikpjj_kemenkes
 
Konsep Agama Kristen Katholik
Konsep Agama Kristen KatholikKonsep Agama Kristen Katholik
Konsep Agama Kristen Katholikpjj_kemenkes
 
OSAT Sejarah Gereja - History of Churches
OSAT Sejarah Gereja - History of ChurchesOSAT Sejarah Gereja - History of Churches
OSAT Sejarah Gereja - History of ChurchesPrayPutraHasianroNad
 
Memahami konstitusi dogmatis dei verbum
Memahami konstitusi dogmatis dei verbumMemahami konstitusi dogmatis dei verbum
Memahami konstitusi dogmatis dei verbumalbertus purnomo
 
Sejarah perkembangan ilmu perbandingan agama
Sejarah perkembangan ilmu perbandingan agamaSejarah perkembangan ilmu perbandingan agama
Sejarah perkembangan ilmu perbandingan agamaKodogg Kritingg
 
Islam dan Dialog Antaragama
Islam dan Dialog Antaragama   Islam dan Dialog Antaragama
Islam dan Dialog Antaragama Syamsuddin Arif
 
Albert Ritchl - Hidup & Teologinya
Albert Ritchl - Hidup & TeologinyaAlbert Ritchl - Hidup & Teologinya
Albert Ritchl - Hidup & TeologinyaRidho Musa
 
Katekismus Gereja Katolik (Kompendium)
Katekismus Gereja Katolik (Kompendium)Katekismus Gereja Katolik (Kompendium)
Katekismus Gereja Katolik (Kompendium)Giovanni Promesso
 
Konsep Agama kristen Protestan
Konsep Agama kristen ProtestanKonsep Agama kristen Protestan
Konsep Agama kristen Protestanpjj_kemenkes
 
Filsafat Abad Pertengahan.pdf
Filsafat Abad Pertengahan.pdfFilsafat Abad Pertengahan.pdf
Filsafat Abad Pertengahan.pdfZukét Printing
 
Filsafat Abad Pertengahan.docx
Filsafat Abad Pertengahan.docxFilsafat Abad Pertengahan.docx
Filsafat Abad Pertengahan.docxZukét Printing
 
10 Hal Yang Harus Anda Ketahui tentang Teologi
10 Hal Yang Harus Anda Ketahui tentang Teologi10 Hal Yang Harus Anda Ketahui tentang Teologi
10 Hal Yang Harus Anda Ketahui tentang TeologiLiem Liong
 

Ähnlich wie Sejarah Doktrin Gereja (Pengantar) (20)

Nabi dan dogma
Nabi dan dogmaNabi dan dogma
Nabi dan dogma
 
Keperawatan agama modul 1 kb3
Keperawatan agama modul 1 kb3Keperawatan agama modul 1 kb3
Keperawatan agama modul 1 kb3
 
Agama Islam
 Agama Islam Agama Islam
Agama Islam
 
Konsep Agama Kristen Katholik
Konsep Agama Kristen KatholikKonsep Agama Kristen Katholik
Konsep Agama Kristen Katholik
 
Konsep Agama Kristen Katholik
Konsep Agama Kristen KatholikKonsep Agama Kristen Katholik
Konsep Agama Kristen Katholik
 
OSAT Sejarah Gereja - History of Churches
OSAT Sejarah Gereja - History of ChurchesOSAT Sejarah Gereja - History of Churches
OSAT Sejarah Gereja - History of Churches
 
Memahami konstitusi dogmatis dei verbum
Memahami konstitusi dogmatis dei verbumMemahami konstitusi dogmatis dei verbum
Memahami konstitusi dogmatis dei verbum
 
Sejarah perkembangan ilmu perbandingan agama
Sejarah perkembangan ilmu perbandingan agamaSejarah perkembangan ilmu perbandingan agama
Sejarah perkembangan ilmu perbandingan agama
 
Islam dan Dialog Antaragama
Islam dan Dialog Antaragama   Islam dan Dialog Antaragama
Islam dan Dialog Antaragama
 
Albert Ritchl - Hidup & Teologinya
Albert Ritchl - Hidup & TeologinyaAlbert Ritchl - Hidup & Teologinya
Albert Ritchl - Hidup & Teologinya
 
Ptt Mengenal Gerejaku
Ptt Mengenal Gerejaku Ptt Mengenal Gerejaku
Ptt Mengenal Gerejaku
 
Katekismus Gereja Katolik (Kompendium)
Katekismus Gereja Katolik (Kompendium)Katekismus Gereja Katolik (Kompendium)
Katekismus Gereja Katolik (Kompendium)
 
Being Catholic
Being CatholicBeing Catholic
Being Catholic
 
Wawancara ix
Wawancara ixWawancara ix
Wawancara ix
 
Agama dan masyarakat
Agama dan masyarakatAgama dan masyarakat
Agama dan masyarakat
 
Jurnal
JurnalJurnal
Jurnal
 
Konsep Agama kristen Protestan
Konsep Agama kristen ProtestanKonsep Agama kristen Protestan
Konsep Agama kristen Protestan
 
Filsafat Abad Pertengahan.pdf
Filsafat Abad Pertengahan.pdfFilsafat Abad Pertengahan.pdf
Filsafat Abad Pertengahan.pdf
 
Filsafat Abad Pertengahan.docx
Filsafat Abad Pertengahan.docxFilsafat Abad Pertengahan.docx
Filsafat Abad Pertengahan.docx
 
10 Hal Yang Harus Anda Ketahui tentang Teologi
10 Hal Yang Harus Anda Ketahui tentang Teologi10 Hal Yang Harus Anda Ketahui tentang Teologi
10 Hal Yang Harus Anda Ketahui tentang Teologi
 

Mehr von Giovanni Promesso

Pandangan gereja tentang hidup setelah kematian
Pandangan gereja tentang hidup setelah kematianPandangan gereja tentang hidup setelah kematian
Pandangan gereja tentang hidup setelah kematianGiovanni Promesso
 
Sakramen Inisiasi Menurut KHK
Sakramen Inisiasi Menurut KHKSakramen Inisiasi Menurut KHK
Sakramen Inisiasi Menurut KHKGiovanni Promesso
 
Menjadi Imam gereja Papa Miskin
Menjadi Imam gereja Papa MiskinMenjadi Imam gereja Papa Miskin
Menjadi Imam gereja Papa MiskinGiovanni Promesso
 
Gereja, Bisnis dan Pasar Bebas
Gereja, Bisnis dan Pasar BebasGereja, Bisnis dan Pasar Bebas
Gereja, Bisnis dan Pasar BebasGiovanni Promesso
 
Gereja & Kekerasan atas Nama Agama
Gereja & Kekerasan atas Nama AgamaGereja & Kekerasan atas Nama Agama
Gereja & Kekerasan atas Nama AgamaGiovanni Promesso
 
Moral Katolik tentang Hidup dan Kesehatan
Moral Katolik tentang Hidup dan KesehatanMoral Katolik tentang Hidup dan Kesehatan
Moral Katolik tentang Hidup dan KesehatanGiovanni Promesso
 
Gereja dan Pemberantasan Korupsi
Gereja dan Pemberantasan KorupsiGereja dan Pemberantasan Korupsi
Gereja dan Pemberantasan KorupsiGiovanni Promesso
 
Revitalisasi Peran Kaum Awam dalam Gereja
Revitalisasi Peran Kaum Awam dalam GerejaRevitalisasi Peran Kaum Awam dalam Gereja
Revitalisasi Peran Kaum Awam dalam GerejaGiovanni Promesso
 
Gereja dan Ketuhanan Yang Mahaesa
Gereja dan Ketuhanan Yang Mahaesa Gereja dan Ketuhanan Yang Mahaesa
Gereja dan Ketuhanan Yang Mahaesa Giovanni Promesso
 
Gereja dan Persatuan Indonesia
Gereja dan Persatuan IndonesiaGereja dan Persatuan Indonesia
Gereja dan Persatuan IndonesiaGiovanni Promesso
 
Serial Seminar Nasional FT USD 2013-2014
Serial Seminar Nasional FT USD 2013-2014Serial Seminar Nasional FT USD 2013-2014
Serial Seminar Nasional FT USD 2013-2014Giovanni Promesso
 
YB Mangunwijaya dan Gereja (di) Indonesia
YB Mangunwijaya dan Gereja (di) IndonesiaYB Mangunwijaya dan Gereja (di) Indonesia
YB Mangunwijaya dan Gereja (di) IndonesiaGiovanni Promesso
 
Gereja dan Politik: Belajar dari I.J. Kasimo
Gereja dan Politik: Belajar dari I.J. KasimoGereja dan Politik: Belajar dari I.J. Kasimo
Gereja dan Politik: Belajar dari I.J. KasimoGiovanni Promesso
 
Pemikiran Driyarkara tentang Pancasila
Pemikiran Driyarkara tentang PancasilaPemikiran Driyarkara tentang Pancasila
Pemikiran Driyarkara tentang PancasilaGiovanni Promesso
 
Soegijapranata: 100 % Katolik 100% Indonesia
Soegijapranata: 100 % Katolik 100% IndonesiaSoegijapranata: 100 % Katolik 100% Indonesia
Soegijapranata: 100 % Katolik 100% IndonesiaGiovanni Promesso
 
Pemikiran St. Thomas Aquinas tentang Politik
Pemikiran St. Thomas Aquinas tentang PolitikPemikiran St. Thomas Aquinas tentang Politik
Pemikiran St. Thomas Aquinas tentang PolitikGiovanni Promesso
 

Mehr von Giovanni Promesso (20)

Pandangan gereja tentang hidup setelah kematian
Pandangan gereja tentang hidup setelah kematianPandangan gereja tentang hidup setelah kematian
Pandangan gereja tentang hidup setelah kematian
 
Eskatologi modern
Eskatologi modernEskatologi modern
Eskatologi modern
 
Sakramen Inisiasi Menurut KHK
Sakramen Inisiasi Menurut KHKSakramen Inisiasi Menurut KHK
Sakramen Inisiasi Menurut KHK
 
Menjadi Imam gereja Papa Miskin
Menjadi Imam gereja Papa MiskinMenjadi Imam gereja Papa Miskin
Menjadi Imam gereja Papa Miskin
 
Gereja Berpolitik
Gereja BerpolitikGereja Berpolitik
Gereja Berpolitik
 
Gereja, Bisnis dan Pasar Bebas
Gereja, Bisnis dan Pasar BebasGereja, Bisnis dan Pasar Bebas
Gereja, Bisnis dan Pasar Bebas
 
Gereja dan Wahyu Baru
Gereja dan Wahyu BaruGereja dan Wahyu Baru
Gereja dan Wahyu Baru
 
Gereja & Kekerasan atas Nama Agama
Gereja & Kekerasan atas Nama AgamaGereja & Kekerasan atas Nama Agama
Gereja & Kekerasan atas Nama Agama
 
Moral Katolik tentang Hidup dan Kesehatan
Moral Katolik tentang Hidup dan KesehatanMoral Katolik tentang Hidup dan Kesehatan
Moral Katolik tentang Hidup dan Kesehatan
 
Gereja dan Pemberantasan Korupsi
Gereja dan Pemberantasan KorupsiGereja dan Pemberantasan Korupsi
Gereja dan Pemberantasan Korupsi
 
Revitalisasi Peran Kaum Awam dalam Gereja
Revitalisasi Peran Kaum Awam dalam GerejaRevitalisasi Peran Kaum Awam dalam Gereja
Revitalisasi Peran Kaum Awam dalam Gereja
 
Gereja dan Ketuhanan Yang Mahaesa
Gereja dan Ketuhanan Yang Mahaesa Gereja dan Ketuhanan Yang Mahaesa
Gereja dan Ketuhanan Yang Mahaesa
 
Gereja dan Persatuan Indonesia
Gereja dan Persatuan IndonesiaGereja dan Persatuan Indonesia
Gereja dan Persatuan Indonesia
 
Serial Seminar Nasional FT USD 2013-2014
Serial Seminar Nasional FT USD 2013-2014Serial Seminar Nasional FT USD 2013-2014
Serial Seminar Nasional FT USD 2013-2014
 
YB Mangunwijaya dan Gereja (di) Indonesia
YB Mangunwijaya dan Gereja (di) IndonesiaYB Mangunwijaya dan Gereja (di) Indonesia
YB Mangunwijaya dan Gereja (di) Indonesia
 
Gereja dan Politik: Belajar dari I.J. Kasimo
Gereja dan Politik: Belajar dari I.J. KasimoGereja dan Politik: Belajar dari I.J. Kasimo
Gereja dan Politik: Belajar dari I.J. Kasimo
 
Pemikiran Driyarkara tentang Pancasila
Pemikiran Driyarkara tentang PancasilaPemikiran Driyarkara tentang Pancasila
Pemikiran Driyarkara tentang Pancasila
 
Soegijapranata: 100 % Katolik 100% Indonesia
Soegijapranata: 100 % Katolik 100% IndonesiaSoegijapranata: 100 % Katolik 100% Indonesia
Soegijapranata: 100 % Katolik 100% Indonesia
 
Pemikiran St. Thomas Aquinas tentang Politik
Pemikiran St. Thomas Aquinas tentang PolitikPemikiran St. Thomas Aquinas tentang Politik
Pemikiran St. Thomas Aquinas tentang Politik
 
Libido Politik Agustinus
Libido Politik AgustinusLibido Politik Agustinus
Libido Politik Agustinus
 

Kürzlich hochgeladen

SIAPAKAH KITA DI DALAM KRISTUS.pptx BULAN MEI
SIAPAKAH KITA DI DALAM KRISTUS.pptx BULAN MEISIAPAKAH KITA DI DALAM KRISTUS.pptx BULAN MEI
SIAPAKAH KITA DI DALAM KRISTUS.pptx BULAN MEIGilbertFibriyantAdan
 
Hadits Arbain 35 tentang Sesama Muslim Bersaudara.pptx
Hadits Arbain 35 tentang Sesama Muslim Bersaudara.pptxHadits Arbain 35 tentang Sesama Muslim Bersaudara.pptx
Hadits Arbain 35 tentang Sesama Muslim Bersaudara.pptxHerman022
 
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 6
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 6Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 6
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 6Adam Hiola
 
Panduan Liturgi untuk sekolah minggu 2024
Panduan Liturgi untuk sekolah minggu 2024Panduan Liturgi untuk sekolah minggu 2024
Panduan Liturgi untuk sekolah minggu 2024milliantefraim
 
Pelajaran Masa Lalu (Sekolah Sabat Dewasa, 10 Mac 2024)
Pelajaran Masa Lalu (Sekolah Sabat Dewasa, 10 Mac 2024)Pelajaran Masa Lalu (Sekolah Sabat Dewasa, 10 Mac 2024)
Pelajaran Masa Lalu (Sekolah Sabat Dewasa, 10 Mac 2024)ErnestBeardly1
 
APA YANG TERJADI SEKARANG NEW.pptx BULAN MEI 2024
APA YANG TERJADI SEKARANG NEW.pptx BULAN MEI 2024APA YANG TERJADI SEKARANG NEW.pptx BULAN MEI 2024
APA YANG TERJADI SEKARANG NEW.pptx BULAN MEI 2024GilbertFibriyantAdan
 

Kürzlich hochgeladen (6)

SIAPAKAH KITA DI DALAM KRISTUS.pptx BULAN MEI
SIAPAKAH KITA DI DALAM KRISTUS.pptx BULAN MEISIAPAKAH KITA DI DALAM KRISTUS.pptx BULAN MEI
SIAPAKAH KITA DI DALAM KRISTUS.pptx BULAN MEI
 
Hadits Arbain 35 tentang Sesama Muslim Bersaudara.pptx
Hadits Arbain 35 tentang Sesama Muslim Bersaudara.pptxHadits Arbain 35 tentang Sesama Muslim Bersaudara.pptx
Hadits Arbain 35 tentang Sesama Muslim Bersaudara.pptx
 
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 6
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 6Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 6
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 6
 
Panduan Liturgi untuk sekolah minggu 2024
Panduan Liturgi untuk sekolah minggu 2024Panduan Liturgi untuk sekolah minggu 2024
Panduan Liturgi untuk sekolah minggu 2024
 
Pelajaran Masa Lalu (Sekolah Sabat Dewasa, 10 Mac 2024)
Pelajaran Masa Lalu (Sekolah Sabat Dewasa, 10 Mac 2024)Pelajaran Masa Lalu (Sekolah Sabat Dewasa, 10 Mac 2024)
Pelajaran Masa Lalu (Sekolah Sabat Dewasa, 10 Mac 2024)
 
APA YANG TERJADI SEKARANG NEW.pptx BULAN MEI 2024
APA YANG TERJADI SEKARANG NEW.pptx BULAN MEI 2024APA YANG TERJADI SEKARANG NEW.pptx BULAN MEI 2024
APA YANG TERJADI SEKARANG NEW.pptx BULAN MEI 2024
 

Sejarah Doktrin Gereja (Pengantar)

  • 1. KISAH IMAN YANG HIDUP Menelusuri Sejarah Ajaran Iman dalam Gereja Yesus Kristus Y.B. Prasetyantha, MSF
  • 2.  DOKTRIN: pengajaran iman yang hendaknya dipercaya dan diterapkan dalam hidup → sifat: evokatif dan simbolik: pertamatama meneguhkan relasi (umat) manusia dengan Allah dalam Kristus
  • 3.  Tiga Kategori Doktrin (George Lindbeck, The Nature of Doctrine, Religion and Theology in a Postliberal Age, London, 1984): PERNYATAAN: kata-kata yang tepat dan lengkap dalam mengungkapkan pengalaman religius sekaligus menjadi ukuran untuk penghayatan iman selanjutnya (proposisional-eksperiensial) KISAH: kata-kata yang nyata yang menyentuh dan mengerakkan hidup (regulatif-eksperiensial) UNGKAPAN PENGALAMAN AKAN KEHADIRAN ALLAH: kata-kata yang otentik yang mengungkapkan sekaligus mengantar pada perjumpaan pribadi dengan Allah (kulturallinguistik)
  • 4.  Unsur-unsur terkait yang disoroti: Pokok-pokok dasar TATA BAHASA iman → sehingga aman dalam bicara bahasa kristiani Kekayaan PERBENDAHARAAN kata iman → menggerakkan inisiatif untuk bicara dengan kata yang tepat ATURAN MAIN dalam komunikasi iman → pandai memperluas jaringan komunikasi iman
  • 5.  Fokus: Bagaimana dalam bahasa manusia yang terbatas diungkapkan misteri perjumpaan dengan Allah yang terlibat dalam sejarah manusia
  • 6. Pengakuan Iman dalam Gereja yang Hidup  Pengakuan iman (syahadat-credo)  Beriman: Percaya dan mempercayakan diri kepada Allah dan Memberi kesaksian tentang apa yang dipercayai itu dalam perkataan (dan perbuatan) → rumusan yang diakui bersama oleh seluruh umat beriman (kristiani)
  • 7.  Gereja Perdana: berkembang HOMOLOGI (pengakuan) sebagai penyerahan dan pujian, → pengakuan merupakan suatu penyataan (a) publik (b) mengikat (c) menciptakan suatu ikatan baru
  • 8. → Contoh: “Sebab jika kamu mengaku “ dengan mulutmu, bahwa Yesus adalah Tuhan, dan percaya dalam hatimu, bahwa Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati, maka kamu akan diselamatkan” (Rom 10:9) → Homologi paling dasar adalah pengakuan para martir: “Akulah orang kristiani!”
  • 9.  PISTIS FORMUL: rumus singkat iman yang menguraikan pokok-pokok iman (karya Allah dalam Kristus) yang menjadi dasar untuk pengakuan iman Berpusat pada Kristus Mengenang peristiwa historis Melawan ancaman iman dari dalam jemaat
  • 10. → Contoh: “Tentang Anak-Nya, yang “T menurut daging diperanakkan dari keturunan Daud, dan menurut Roh kekudusan dinyatakan oleh kebangkitanNya dari antara orang mati, bahwa Ia adalah Anak Allah yang berkuasa, Yesus Kristus Tuhan kita.” (Rom 1:3 dst)
  • 11.  Setelah zaman Para Rasul: regula fidei → suatu patokan kebenaran Yang memuat pokok-pokok pewartaan Tuntutan utama dari iman kristiani Yang kedudukannya tidak di atas Kitab Suci Dipakai sebagai semacam “kanon dalam kanon” (aturan hermeneutik untuk membaca KS dengan tepat) → Contoh: Ireneus, Adversus haereses pasal 10)
  • 12.  Pada abad ke-3: pengakuan iman mulai diterangkan pada katekumen, dihafal dan diucapkan pada liturgi baptisan  Pada zaman ini juga pengakuan iman dipakai oleh pengajar iman (uskup, teolog) untuk menyatakan ortodoksi → Contoh: Pernyataan iman Antiokhia (324/425) yang menjadi pendahulu rumusan Konsili ekumenik Nisea
  • 13.  Konsili Nisea (325): mulai dicari suatu pengakuan iman sebagai patokan untuk iman yang berlalu universal Latar belakang: Kaisar Konstantin → kesatuan dalam gereja dan kesatuan dalam (rumus) ajaran menjaga kesatuan negara Nisea menentukan pengertian iman selanjutnya karena rumusnya diterima luas dalam gereja-gereja di seluruh dunia
  • 14.  Kesimpulan: Pengakuan iman mengikat (publik dan definitif), membina pemahaman, membuat orang menjadi anggota, dan menentukan keanggotaan (normatif) Pengakuan iman menciptakan ikatan sejauh orang beriman ingin mengikatkan diri secara definitif pada Allah sebagaimana Kristus dan para rasul Pengakuan iman adalah kesatuan hidup dari ikatan pribadi
  • 15.  CONFESSIO  Konteks: gerakan reformasi  Pengakuan iman mendapat arti baru, ketika jemaat protestan merumuskan dan menganut “confessio” untuk membedakan diri dari Gereja Katolik Roma
  • 16. → Contoh: Confessio Augustana (1530), yang isinya: Pengakuan iman Konsili Nisea Pokok-pokok perselisihan Reformasi dan Katolik Perbedaan di antara gereja reformasi sendiri
  • 17.  Dalam Gereja Katolik, keputusan Konsili Trente (1545) menjadi semacam confessio juga → Professio Fidei Tridentinae, yang isinya: Syahadat Konsili Nisea Keputusan-keputusan dogmatik Konsili Trente yang mengikat
  • 18.  Kesimpulan: Confessio bagaikan identitas gereja Dengan gerakan reformasi, berakhirlah kesatuan gereja kekaisaran Pengakuan iman akan Allah dalam Kristus menjadi identitas dan pusat hidup gereja.
  • 19.  Saat-saat iman:  Konteks: yang menentukan Pengakuan zaman modern dengan rasionalisme (tekanan pada pikiran rasional) dan pietisme (tekanan pada kebatinan iman) serta kekuatan politik totaliter  Gereja berhadapan dengan dunia yang tidak mengenal warta kristiani  Pengakuan iman menjadi kesaksian iman → martyria: orang beriman dituntut untuk memberikan mempertanggungjawabkan iman
  • 20.  Pengakuan Iman dalam Gereja yang Hidup (kesimpulan umum):  Pengakuan iman main peranan penting, bahkan dipandang sebagai inti hidup paguyuban orang beriman  Bagaimanapun, peran ini berubah dari zaman ke zaman  Pengakuan iman tinggal kertas, kalau tidak menggerakkan hidup dan kalau tidak digerakkan oleh keterlibatan umat
  • 21. Dogma yang hidup adalah …
  • 22.  Denzinger-Schönmetzer  kumpulan (DS): teks-teks dokumen gerejani dalam suatu “Enchiridion symbolorum et definitionum et declarationum de rebus fidei et morum”  (handbook mengenai syahadat dan ketetapan-ketetapan yang mengenai hal iman dan moral berasal dari konsili-konsili ekumenik dan para paus).
  • 23.  Heinrich Denzinger (1819-1883) pertama kali menerbitkan pada tahun 1854, direvisi dan disempurnakan, terutama tahun 1963 oleh A. Schönmetzer ► “DS”  NB. Joseph Neuner dan Jacques Dupuis: The Christian Faith in the Doctrinal Documents of the Catholic Church. ≠ kronologis tetapi tematis.
  • 24.  Tujuan: ingin menyediakan suatu kerangka ajaran iman, khususnya teks yang menangkis kesesatan-kesesatan, juga sebagai sarana untuk meningkatkan kualitas teologi dengan menghubungkan pengakuan iman dewasa ini dengan tradisi dan perjuangan iman gereja sepanjang sejarah.
  • 25. Iman Kristiani di Lingkungan Tidak Ramah  Konteks  Kota baru: yunani-romawi yang berbakti kepada dewa-dewa yang menjamin tata kesejahteraan kekaisaran.  Tradisi religius monoteis PL dan gaya hidup orang kristiani kurang dipahami, dicurigai bahkan dijelekkan.  Lahirlah karangan-karangan peneguhan iman dan karangan-karangan yang berbentuk “apologia” (pembelaan)
  • 26. Tiga Pusat Teologi (Pra-Nisea)
  • 27.  Antiokhia:  Kota kedua paling besar dan berkuasa setelah Roma pada zaman kekaisaran Romawi, tetap hellenis  Tempat perjumpaan dunia yunani dan pemikiran dualis (Persia) dan alam religiusitas semit
  • 28.  Teologi kerygmatik (≈ naratif) supaya diteruskan apa yang mendapat asal usul ilahi pada Yesus Kristus → meneruskan Injil (evangelisasi)  Tokoh: Ignatius dari Antiokhia, Polykarpus dari Smyrna, Yustinus Martir, Ireneus.
  • 29.  Alexandria:  Kota seluruhnya hellenis, pertemuan segala macam kelompok etnis, agama dan aliran pemikiran  Teologi yang inkulturatif supaya wahyu Allah menjadi nyata dalam hidup dan kebijaksanaan manusia  Tokoh: Klemens dari Alexandria, Origenes, Athanasius, Cyrillus.
  • 30.  Kartago:  Kota serba romawi- latin  Teologi ekklesialpolitik yang melawan kebijaksanaan dunia  Tokoh: Tertullianus, Cyprianus, Agustinus.
  • 31.  Justinus Martir (†c.165):  Hidup: Lahir di Sichem dari keluarga politeis. Kecewa dengan sekolah filsafat, bertobat menjadi kristen, tergerak oleh keberanian orang kristiani yang berhadapan dengan kemartiran. Berkeliling sebagai pengkotbah di banyak kota dan pada akhirnya menetap di Roma, di mana mati dipenggal bersama enam orang kristen lainnya pada tahun 165.
  • 32.  Teologia: Justinus bicara mengenai Allah dalam alam pikiran platonisme tengah (plus logika Aristoteles) dan bicara moral kristiani dalam alam pikiran Stoa. Namun Justinus tidak hanya memakai filsafat yunani, ia menilainya. Pada pusat pemikirannya, Justinus memakai ajaran KS mengenai Allah dan relasiNya dengan dunia untuk menilai kembali namanama besar dari sejarah filsafat yunani.
  • 33.  Sumbangan pemikiran: Dalam percikan-percikan kebenaran yang terdapat dalam pemikiran semua orang (logoi spermatikoi) semua menangkap kebenaran sejati (Kristus) dan sebaliknya Orthos Logos yang satu dan sejati bekerja secara universal.
  • 34.  Klemens dari Alexandria (†215):  Hidup: Lahir dengan nama Titus Flavius Klemens pada tahun 150 di Atena Tak diketahui kisah pertobatannya, yang hampir jelas dia kemudian berkeliling sampai ke Italia selatan, Siria dan Palestina. DI Alexandria ia terpikat dengan pelajaran dari Pantenus dan memutuskan untuk tinggal disana.
  • 35. Sekitar tahun 200 menjadi direktur sekolah untuk para katekumen Tiga tahun kemudian terpaksa meninggalkan Mesir untuk menghindari penganiayaan yang diperintahkan oleh Settimius Severus. Mengungsi ke Kapadokia, dimana dia meninggal.
  • 36.  Teologia: Dia adalah musuh gnosis kafir, dan memutuskan untuk mengembangkan gnosis kristiani dengan maksud menyelaraskan iman dan pengetahuan/ rasio → dianggap sebagai pelopor teologi spekulatif Sistem teologisnya berpusat pada doktrin tentang Logos yang membentuk forma Trinitas bersama Bapa dan Roh Kudus.
  • 37.  Sumbangan pemikiran: Seluruh sejarah adalah bagaikan suatu paideia, yakni suatu proses pendidikan ilahi terhadap umat manusia. Sesuai kisah KS, dalam Logos yang menjadi manusia, Allah dalam kebebasanNya bertindak secara konkrit menghantar (paid-agoge) umat manusia ke dalam kesatuan dengan-Nya.
  • 38. Iman berasal dari Allah melalui pewartaan dan baptisan, bukan dari usaha intelektual manusia sendiri. Bagaimanapun, iman itu penuh kesadaran, pendidikan tidak mendasari tetapi memperkaya hidup iman.
  • 39. Klemens juga mengembangkan ajaran moral yang penuh tanggung jawab menghargai dunia sekaligus peringatan untuk menjauhi gaya hidup duniawi. Dengan karya Klemens, apologetik tidak lagi terbatas pada pembelaan, tetapi juga sumbangan: agar iman kristiani meresapi kebudayaan dan kebudayaan membuat iman kristiani makin nyata dan kaya.
  • 40.  Origenes (†253/4):  Hidup: Lahir 185 dari keluarga kristiani di Alessandria Ayahnya meninggal selama penganiayaan Kaisar Setimius Severus (202) Sekolah di Alexandria yang ketat (mengkebiri diri) Ditahbiskan imam, diekskomunikasi, pergi ke Palestina Meninggal di Tiro 253.
  • 41.  Karya: Mengarang sekitar 2000 buku (800 buku?) Yang terkenal: Hexapla dan Peri Archoon (mengenai asas-asas) suatu pengantar untuk memahami iman kristiani.
  • 42.  Teologi: Tiga tema yang mendapat perhatian: Pengenalan akan Allah manusia mengenal Allah karena Allah dengan bebas memperkenalkan diri pada manusia pengenalan akan Allah (pihak manusia) sekaligus merupakan pemberian Diri (pihak Allah)
  • 43. Hidup kristiani dalam dunia Ciptaan adalah karya kebaikan Allah yang melimpah, sehingga kehidupan bersifat rohani, namun karena dosa kehidupan rohani itu terkurung dalam materi, amat dipengaruhi oleh dosa. Maka hidup kristiani diterangkan sebagai perlawanan antara roh dan materi, bertumbuh dalam roh berarti mengingkari hawa nafsu.
  • 44. Kristus Kristus adalah Logos/Hidup ilahi yang seluruhnya menjadi satu dengan kemanusiaan. Karena itu bukan usaha moral melainkan kesatuan hidup dengan Kristus yang merupakan jalan keselamatan. “Salvation is deification.”
  • 45. Sumbangan: Perhatian utama pada Kitab Suci, sebagai satu-satunya sumber wahyu yang tak pernah habis. Karangan KS lebih unggul dari pada kisah tokoh-tokoh filsafat atau dongengdongeng yunani.
  • 46. Dalam KS terungkap Allah yang pribadi, yang dinamik dan merdeka, yang mengenal hati manusia, yang mengawali perubahan dan membangkitkan hidup baru. Maka usaha teologis harus membantu orang untuk menemukan arti dari sabda Allah (dalam KS) bagi hidup manusia di dunia.
  • 47.  Tertullianus (155?-225?):  Hidup: Quintus Settimius Florenzius Tertullianus lahir di Kartago 155 Menjadi pengacara di Roma Bertobat menjadi kristiani 193 Kembali ke Kartago Tahun 207 menganut montanisme Meninggal 225
  • 48.  Teologi: Mengenakan untuk pertama kali istilah trinitas pada tiga pribadi Allah Dalam buku De pudicitia bicara tentang Trinitas dari keilahian, Bapa, Putera dan Roh Kudus Menyebut Putera sebagai sehakekat dengan Bapa
  • 49.  Sumbangan: Tertullianus mempergunakan karangankarangan filsafat dan sastra sebagai wahana untuk mengantar warta injil. Untuk berteologi dan membela iman kristiani orang mesti bertolak dari sastra dan alam pikiran yang mengelilingi sekaligus bersikap kritis dengan mengacu pada Kristus yang dikisahkan KS sebagai andalan iman.
  • 50.  Kesimpulan:  Doktrin Gereja → iman diungkap dalam ajaran sedemikian rupa sehingga ternyata dipertanggung-jawabkan dalam rangka hidup dan budaya manusia.  Sebagai ajaran, iman yang dipercaya dapat dimengerti (inkulturatif) sekaligus diteruskan kabar gembira Allah dalam Kristus (kerygmatik) dalam membangun iman gereja dan melawan kebijaksanaan dunia (ekklesialpolitik).
  • 51. Iman Menjadi “Se-ya … se-kata”  Konteks:  Hellenisme → Iman kristiani tak dapat tidak mendapat ungkapan hellenis – artinya: keyakinan agama rakyat dan agama leluhur diuji dengan filsafat  Positifnya: iman diterangkan dan karenanya bisa dipahami  Bahayanya: berkembang dinamika yang menyeleweng dari kerygma awal
  • 52.  Dekrit Milan (Konstantin) 313: Kebebasan beragama → kristiani diakui bahkan kemudian menjadi agama resmi. Masuk unsur politik dalam hidup Gereja: rivalitas antar uskup, perbedaan pendapat mengenai devosi dan saingan antar biara. Efek positif: Dalam perselisihan/perdebatan teologikristologi-soteriologi diuji keaslian pengakuan iman orang kristiani sezaman.
  • 53.  Iman kristiani memang dihellenisasi namun sekaligus alam pikiran hellenis dalam arti tertentu dikristenisasi.
  • 54.  Aliran Antiokhia (teologi dari bawah):  Tekanan pada perbedaan mendasar antara Allah dan manusia dalam diri Kristus  Secara khusus berpegang pada kepenuhan dan otonomi dari kemanusiaan Kristus  Kristologi logos-anthropos (Sabda-manusia),
  • 55.  Suka bicara tentang: Kristus sebagai Adam kedua, dalam Kristus Allah mengambil (rupa) seorang manusia sejati, Sabda tinggal dalam manusia Yesus seperti sebuah kenisah yang digunakan sebagai alat-sarana  Dasar: kodrat dasar dunia dan bicara berangkat dari manusia  Bahaya: kesatuan Yesus dan Allah hanya dalam arti moral.
  • 56.  Aliran Alexandria (teologi dari atas):  Tekanan pada kesatuan antara Sabda Allah dan ke-badan-an Yesus  Konsep dasarnya: manusia Yesus ini adalah Allah (setelah Kalsedon: Allah yang menderita untuk kita)  Kristologi logos-sarx (Sabda-daging)
  • 57.  Suka bicara: Sabda menjadi manusia, bukan masuk dalam atau mengambil seorang manusia  Dasar: dunia telah kehilangan otonominya  Bahaya: tidak mengindahkan kepenuhan kemanusiaan Yesus.
  • 58.  Arius (256-336)  Pada Arius proses hellenisasi memuncak  Dia dipengaruhi oleh kosmologi platonisme tengah yang membedakan 2 asas dalam Yang Ilahi: Asas ketunggalan (monas) = Allah sebelum segala sesuatu Asas keduaan/jamak (dyas) yang berasal/ diciptakan dari asas ketunggalan = allah kedua pengada (demiurgos) bagi segala sesuatu yang diciptakan
  • 59.  Arius menekankan perbedaan dari keduanya  Allah adalah kesatuan yang absolut, Allah yang sesungguhnya adalah hanya Bapa (bdk. Ul 6:4).
  • 60.  Logos adalah ciptaan yang paling sempurna, gambar dari Allah yang tak kelihatan dan model dari segala ciptaan  Logos menjadi daging bukan manusia, dalam arti mengambil tempat jiwa manusiawi Yesus  Kristus bukan Allah dan manusia, tetapi suatu ada perantara Allah dan manusia  = Modalisme dan Subordinationisme ≈ bdk. Monoteisme Yahudi dan Islam.
  • 61.  Konsili  Dasar Nisea (325) pewartaan KS: Kalau Allah disamakan dengan semacam asas ketunggalan, dikhianati gambaran injili mengenai Allah sebagai Bapa
  • 62.  KS bicara tentang: Allah yang Hidup dan Hidup memberikan diri secara bebas dan utuh Allah memberikan Diri demikian kesatuan tidak dibagikan menjadi dua melainkan ditingkatkan menjadi erat Allah dari Allah, Allah sejati dari Allah sejati.
  • 63.  Anak bersatu-hidup dengan Bapa, seperti yang dilahirkan dengan yang melahirkan, bukan seperti yang diciptakan dengan yang menciptakan  Kesatuan ini diterangkan oleh Nisea dengan kata homo-usios – artinya sehakekat untuk menekankan tiga unsur: Prioritas pada Bapa, namun sekaligus diungkapkan kesatuan antara Anak dan Bapa serta Diperlihatkan perbedaan antara Bapa dan Anak.
  • 64.  Pelajaran  Satu dari Konsili Nisea: titik tolak baru dalam bahasa teologi: kita mesti bicara mengenai Allah dalam karyaNya, yakni bicara “teologia” dalam “oikonomia”  Rahner: Trinitas dalam sejarah keselamatan adalah Hidup Allah sendiri – dan Hidup Allah sendiri adalah Trinitas dalam sejarah keselamatan.
  • 65.  Nisea menunjukkan bagaimana Keselamatan manusia berkaitan dengan iman akan Allah, Bapa dan Putera dan Roh Kudus Manusia mengambil bagian dalam Hidup yang Memberikan Diri secara penuh (Rom 8:32) Inkarnasi Anak (berasal dari Bapa) dan kebangkitanNya (kembali kepada Bapa) menyingkapkan: Allah yang memberikan Diri dalam sejarah manusia dan manusia yang menghidupi HidupNya.
  • 66.  Athanasius (+373) dan para pembela Nisea → Bapa-bapa Kapadokia: Basilius (+379), Gregorius Nazianse (+389) dan Gregorius Nyssa (+395)  Dasar pemikiran soteriologis “penebusan”: Logos Allah menjadi manusia supaya makhluk yang berdosa (yang jauh dari Allah dan musnah dalam kematian) diantar kembali kepada Allah yang Hidup.
  • 67.  Konsili Konstantinopel (381)  Menegaskan arti Konsili Nisea dan menjelaskan lebih lanjut kesatuan Allah dalam hakekat dengan pengertian mengenai tiga hypostase (personae?)  Kesatuan Allah diletakkan dalam hakekat (ousia) perbedaan dalam pribadi (hypostasis) ► Trinitas.
  • 68.  Nestorius  Uskup (+451) Konstantinopel, didikan Mazhab Antiokhia, mengutuk mereka yang menyebut Maria “bunda manusia” sekaligus mencurigai mereka yang menghormati Maria sebagai “bunda allah”  Nestorius tidak mau memperpadukan kodrat ilahi dan kodrat manusiawi, meski dia yakin gelar dan nama “Anak” tidak mungkin dibelahbelah menjadi anak Allah dan anak manusia.
  • 69.  Ia mau menekankan kesatuan Anak dengan membedakan kemanusiaan dan keallahan → kesatuan dalam 2 kodrat. Sebab hilanglah keallahan, kalau dalam Kristus kemanusiaan menjadi bagian dari keallahan  Pandangan ini oleh lawan-lawannya diartikan seakan-akan ia mau memecahkan kesatuan dalam Kristus. (NB. Ahli sejarah sekarang melihat tuduhan itu tidak benar!!!)
  • 70.  Cyrillus dari Alexandria (380-444):  Uskup Alexandria, didikan Mazhab Alexandria, mempermasalahkan pengangkatan Nestorius sebagai uskup Konstantinopel  Menuduhnya mengkhianati Kristus, Anak Allah, karena tidak mau menyebut Maria “Bunda Allah”  Keprihatinan: dalam Yesus Kristus kita menjumpai Penebus yang ilahi, bukan hanya manusia yang amat dekat dengan Allah.
  • 71.  Catatan Historis:  Masalah pastoral-teologis-kristologis: untuk menemukan kata yang tepat dalam mengungkapkan kesatuan pribadi Kristus ini tenggelam dalam ramai-ramai politik gerejani  Cyrillus berhasil menerangkan lebih baik daripada Nestorius pandangannya tentang kesatuan dari dua kodrat Kristus sesuai dengan tata keselamatan
  • 72.  Yakni: Jika tubuh (kemanusiaan) Yesus bukan tubuh (kemanusiaan) Allah maka dia tak dapat memberi kita hidup Jika kematian Yesus di salib bukan kematian Allah maka dia tak dapat menyelamatkan kita dari kematian.
  • 73.  Konsili  Kaisar Efesus (431) Theodosius II dan Konsili Efesus memenangkan bahasa iman Cyrillus: Maria adalah Bunda Allah ► Theotokos (DS 252)  Bagaimanapun, hal ini tak menyelesaikan perselisihan kristologis
  • 74.  Muncul perselisihan baru:  Eutikes (monofisit: satu kodrat) >< Theodoret dari Cyrus  → Rumus kesatuan (kompromi) Antiokhia, Alexandria dan gereja Roma (433) lih. DS 271-273
  • 75.  Paus Leo Agung :  Tomus ad Flavianum = Tomus Leonis (449) yang isinya:  Keselamatan kita tergantung pada fakta bahwa Kristus termasuk secara keseluruhan pada (kemanusiaan) kita sekaligus termasuk secara keseluruhan pada (keilahian) Allah  “Totus in suis, totus in nostris”.
  • 76.  Konsili  Isi: Kalsedon (451): syahadat Nisea, Surat ekumenik Cyrillus, Rumus kesatuan dan Tomus Leonis ► DS 301-302:  Yesus Kristus: Sempurna dalam keilahian-Nya sekaligus sempurna dalam kemanusiaan-Nya Satu pribadi dalam dua kodrat → tak tercampuradukkan dan tak terpisahkan (sesuai kesaksian Perjanjian Baru)
  • 77.  PB: Yesus Kristus orang unik (pribadi) itu menjadi tanda kehadiran Allah dalam dunia kita manusia  NB. Rumus Kalsedon dimaksudkan sebagai suatu pedoman bagaimana para teolog membahasakan iman tentang Kristus.
  • 78.  Pelajaran  Tiga dari Konsili-konsili awal: kaidah praktis menentukan kemenangan/kekalahan dalam perdebatan gerejani dan teologis: Jangan membantah Kitab Suci Jangan merubah (cara) liturgi gereja dan devosi umat Jangan menimbulkan syak prasangka mengenai (sarana) keselamatan !!!