SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 18
RESUME ILMU UKUR TANAH PERTEMUAN KE – 1 
A. ILMU UKUR TANAH 
Pengertian ilmu ukur tanah : cabang dari ilmu Geodesi yang khusus mempelajari sebagian kecil 
dari permukaan bumi dengan cara melakukan pengukuran- pengukuran guna mendapatkan 
peta. Pengukuran yang di lakukan terhadap titik- titik detail alam maupun buatan manusia 
meliputi posisi horizontal (x,y) maupun posisi vertikal nya (z) yang diferensikan terhadap 
permukaan air laut rata-rata. Agar titik-titik di permukaan bumi yang tidak teratur bentuknya 
dapat di pindahkan ke atas bidang datar maka di perlukan bidang perantara antara lain : bidang 
Ellipsoid, bidang bultan dan bidang datar (untuk luas wilayah 55 km). 
B. PERPETAAN 
1. Pengertian Peta 
Peta adalah gambaran permukaan bumi yang digambar pada permukaan datar, dan 
diperkecil dengan skala tertentu dan juga dilengkapi simbol sebagai penjelas. Istilah peta 
berasal dari bahasa Yunani mappa yang berarti taplak atau kain penutup meja. Namun 
secara umum pengertian peta adalah lembaran seluruh atau sebagian permukaan bumi 
pada bidang datar yang diperkecil dengan menggunakan skala tertentu. 
Sebuah peta adalah representasi dua dimensi dari suatu ruang tiga dimensi. Ilmu yang 
mempelajari pembuatan peta disebut kartografi. 
2. Fungsi Peta 
· Menunjukkan posisi atau lokasi relatif ( letak suatu tempat dalam hubungannya 
dengan tempat lain ) di permukaan bumi. 
· Memperlihatkan atau menggambarkan bentuk-bentuk permukaan bumi 
(misalnya bentuk benua dan gunung) sehingga dimensi terlihat dari peta. 
· Menyajikan data tentang potensi suatu daerah. 
· Memperlihatkan ukuran, karena melalui peta dapat diukur luas daerah dan jarak-jarak 
di atas permukaan bumi.
3. Klasifikasi peta berdasarkan isinya, keadaan medannya, skalanya, maksud dan 
tujuannya, objek yang dipetakan, dan berdasarkan bentuknya. 
a. Berdasarkan isinya 
 Peta dasar 
Peta dasar adalah peta yang dibuat dengan data terbatas atau peta yang hanya 
menggambarkan garis pantai dan beberapa sungai dan jalan utama saja. Peta 
dasar dibagi menjadi 2 bagian yaitu : 
1). Basic map, yaitu peta yang dibuat langsung berdasarkan hasil survey lapangan. 
2). Base map, yaitu peta yang dikembangkan dari basic map yang kemudian 
dicetak. 
 Peta umum 
Peta umum adalah peta yang menggambarkan kenampakan bumi secara umum, 
baik fenomena alam atau budaya. Peta umum dibagi menjadi 3 jenis, yaitu : 
1). Peta topografi yaitu peta yang menggambarkan permukaan bumi lengkap 
dengan reliefnya. Penggambaran relief permukaan bumi ke dalam peta 
digambar dalam bentuk garis kontur. Garis kontur adalah garis pada peta yang 
menghubungkan tempat-tempat yang mempunyai ketinggian yang sama. Data-data 
yang terdapat dalam peta topografi adalah grid (lintang dan bujur), pola 
aliran sungai (bila ada aliran sungai), relief, nama-nama geografi, batas wilayah 
administrasi (provinsi, kabupaten atau kota, dan kecamatan), bentuk 
perhubungan (jalan raya dan rel kereta api), permukiman, dan data lain (seperti 
hutan, rawa, gunung, sawah, tanah kosong, dsb). 
Contoh peta topografi :
2). Peta chorografi yaitu peta yang menggambarkan seluruh atau sebagian 
permukaan bumi yang bersifat umum, dan biasanya berskala sedang. Contoh 
peta chorografi adalah atlas. 
Contoh peta chorografi : 
3). Peta dunia yaitu peta umum yang berskala sangat kecil dengan cakupan 
wilayah yang sangat luas. 
Contoh peta dunia :
 Peta khusus (Peta tematik) 
Peta tematik adalah peta yang isinya mengutamakan penggambaran objek 
tertentu. Sebagai contoh adalah peta tanah, peta geologi, peta penggunaan 
lahan, peta kepadatan penduduk, peta curah hujan, peta geomorfologi, peta 
aliran, peta Sumber Daya Alam, peta aliran, dan lain-lain. 
Contoh peta tematik curah hujan : 
 Peta Chart 
Peta Chart merupakan desain untuk keperluan navigasi, nautical dan 
aeronautical. 
Contoh peta chart :
b. Berdasarkan keadaan medannya 
 Peta lautan 
 Peta daratan 
c. Berdasarkan skalanya 
 Peta skala besar (peta dengan skala 1 : 5.000 – 1 : 250.000)
 Peta skala sedang (peta dengan skala 1 : 250.000 – 1 : 500.000) 
 Peta skala kecil (peta dengan skala 1 : 500.000 – 1 : 1.000.000)
d. Berdasarkan maksud dan tujuannya 
 Peta kadaster / peta teknik (peta dengan skala 1 : 100 – 1 : 5.000) 
 Peta tata guna tanah
e. Berdasarkan objek yang dipetakan 
 Peta statis, yaitu peta yang menggambarkan keadaan yang relatif tetap, jarang 
berubah. Contoh : peta administrasi, peta geologi, peta jenis tanah, peta desa, 
peta kota, peta Negara. 
 Peta dinamis, yaitu peta yang menggambarkan keadaan yang dinamis, selalu 
berubah. Contoh : peta guna lahan, peta kepadatan penduduk, peta transportasi, 
peta pariwisata. 
f. Berdasarkan bentuknya 
 Peta datar, yaitu peta yang dibuat pada suatu bidang datar. 
 Peta timbul, yaitu peta dalam bentuk tiga dimensi yang menggambarkan 
permukaan bumi menyerupai bentuk aslinya. 
 Peta digital, yaitu peta yang semua data permukaan bumi disimpan dalam 
bentuk file. 
4. Manfaat peta 
Peta memiliki manfaat yang bermacam-macam sesuai dengan jenis peta yang 
digunakan. Secara umum manfaat peta adalah: 
· Menunjukkan lokasi suatu tempat di permukaan bumi 
· Menggambarkan luas dan bentuk berbagai fenomena geografi 
· Untuk mengetahui kenampakan muka bumi baik yang bersifat fisik (sungai, 
gunung, persebaran vegetasi) maupun sosial budaya (persebaran sawah, 
persebaran pemukiman, persebaran industri). 
· Sebagai alat untuk memasukkan data yang ditemukan di lapangan. 
· Alat peraga dan alat pelaporan hasil penelitian.
C. SISTEM KOORDINAT 
a. Pengertian system koordinat 
Sistem koordinat adalah suatu cara atau metode untuk menentukan letak suatu titik 
dalam grafik. 
b. Macam-macam koordinat Geologi 
1.) Koordinat kartesius 
Secara singkat koordinat kartesius adalah suatu titik yang digambar pada sumbu x 
dan sumbu y, terdiri dari absis (nilai x) dan ordinat (nilai y), ditulis P(x,y). 
2.) Koordinat geografis 
Koordinat geografis adalah koordinat yang mengacu terhadap bentuk bumi 
sesungguhnya yakni mendekati bola (ellipse). Posisi objek di permukaan bumi 
didefinisikan berdasarkan garis lintang (latitude) dan garis bujur (longitude). Garis
lintang adalah garis vertikal yang mengukur sudut antara suatu titik dengan 
equator/garis khatulistiwa. Sedangkan Garis bujur adalah garis horizontal yang 
mengukur sudut suatu titik dengan titik nol bumi yakni Greenwich di London Britania 
Raya. 
c. Geoid dan Elipsoid 
Dalam bidang geodesi ataupun pengukuran dan pemetaan permukaan bumi dikenal 
bidang geod dan ellipsoida yang merupakan bentuk bumi dalam pengertian fisik dan 
pengertian geometrik. Geoid adalah bidang nivo (level surface) atau bidang ekuipotensial 
gaya berat yang terletak pada ketinggian muka air rata-rata. Arah gaya berat di setiap 
titik pada geoid adalah tegak lurus. 
Karena bidang geoid bentuknya tidak teratur maka bidang geoid tidak dapat digunakan 
untuk keperluan hitungan-hitungan geodesi terkait dengan bentuk bumi. Diperlukan 
suatu model bidang yang dapat digunakan untuk memecahkan persoalan pokok geodesi 
dengan mudah. Untuk itu digunakan model ellipsoid sebagai pengganti geoid secara 
geometrik. Ellipsoida yang mempunyai bentuk dan ukuran mendekati geoid menyatakan
bentuk bumi dalam arti geometrik/matematik, dimana pusat ellipsoida didefinisikan 
berhimpit dengan sumbu rotasi bumi. Dalam pratik geodesi, bidang ellpsoida 
merupakan bidang referensi hitungan di dalam rangka penentuan koordinat titik 
dipermukaan bumi. 
d. Datum 
Datum adalah keterangan (informasi) yang diperoleh dari suatu pengamatan, dapat 
berupa angka, lambang, atau sifat. 
Datum geodetik atau referensi permukaan atau georeferensi adalah parameter sebagai 
acuan untuk mendefinisikan geometri ellipsoid bumi serta orientasi sumbu koordinat 
terhadap tubuh bumi. Datum geodetik diukur menggunakan metode manual hingga yang 
lebih akurat lagi menggunakan satelit. 
1. Jenis datum 
· Datum horizontal 
· Datum vertical 
2. Jenis datum luasannya 
· Datum local 
· Datum regional 
· Datum global 
e. Pengertian Ekuator, garis pararel, dan garis mediteran 
1. Ekuator adalah sebuah garis imajinasi yang digambar di tengah-tengah planet di 
antara dua kutub dan paralel terhadap poros rotasi planet. Garis khatulistiwa ini 
membagi Bumi menjadi dua bagian belahan bumi utara dan belahan bumi 
selatan. Garis lintang ekuator adalah 0°. Panjang garis khatulistiwa Bumi adalah 
sekitar 40.070 km. 
2. Garis pararel adalah garis abstrak yang melintang sejajar garis ekuator. 
3. Garis meridian adalah garis abstrak yang membujur dari kutub utara sampai ke kutub 
selatan yang menunjukan pembagian daerah waktu, garis bujur utama adalah 0º
disebut juga garis meridien utama yang melalui kota greenwich (London Inggris), 
jarak dari garis bujur 0º ke arah timur sejauh 180º BT (East) dan kearah barat 
demikian juga sejauh 180º. Garis bujur utama ditetapkan sebagai tanda waktu utama 
internasional (GMT/Greenwich Mean Time). 
f. Konsep proyeksi peta 
g. Jenis proyeksi peta 
Menurut bidang proyeksi yang digunakan : 
a. Proyeksi azimuthal : menggunakan bidang datar sebagai bidang proyeksi. 
b. Proyeksi kerucut ( conic ) : menggunakan bidang kerucut ( dapat didatarkan tanpa 
kerusakan ). 
c. Proyeksi silinder ( cylindrical ) : menggunakan bidang silinder sebagai media 
proyeksi. 
PROYEKSI MENURUT BIDANG
Azimuthal kerucut silinder 
1.) PROYEKSI AZIMUTHAL 
JENIS-JENIS AZIMUTHAL 
 Proyeksi Azimut Normal yaitu bidang proyeksinya menyinggung kutub. Khusus 
proyeksi Azimut Normal cocok untuk memproyeksikan daerah kutub. 
 Proyeksi Azimut Transversal yaitu bidang proyeksinya tegak lurus dengan 
ekuator. Pusat proyeksi terapat di titik pusat bola bumi. Ekuator tergambar 
hingga tak terbatas. Lingkaran paralel berubah ke arah luar mengalami 
pembesaran yang cepat dan ekuator tidak mampu digambarkan karena 
pembesaran tak terhingga. Pada daerah lintang 45° akan mengalami pembesaran 
3 kali.
 Proyeksi Azimut Oblique yaitu bidang proyeksinya menyinggung salah satu 
tempat antara kutub dan ekuator. Proyeksi ini menggunakan titik yang letaknya 
tak terhingga sebagai titik sumber proyeksi. Akibatnya sinar proyeksinya sejajar 
dengan sumbu bumi. Lingkaran paralel akan diproyeksikan dengan keliling yang 
benar atau ekuidistan. Jarak antara lingkaran garis lintang akan semakin mengecil 
bila semakin jauh dari pusat. 
2.) PROYEKSI KERUCUT 
Ciri – ciri proyeksi kerucut antara lain: 
a. Semua garis bujur merupakan garis lurus dan berkonvergensi di kutub. 
b. Garis lintang merupakan suatu busur lingkaran yang konsentris dengan titik 
pusatnya adalah salah satu kutub bumi. 
c. Tidak dapat menggambarkan seluruh permukaan bumi karena salah satu 
kutub bumi tidak dapat digambarkan.
d. Seluruh proyeksi tidak merupakan satu lingkaran sempurna, sehingga baik 
untuk menggambarkan daerah lintang rendah. 
Jenis-jenis proyeksi kerucut 
Proyeksi kerucut normal atau standar Jika garis singgung bidang kerucut pada 
bola bumi terletak pada suatu paralel (Paralel Standar). 
Proyeksi Kerucut Transversal Jika kedudukan sumbu kerucut terhadap sumbu 
bumi tegak lurus. 
Proyeksi Kerucut Oblique (Miring) Jika sumbu kerucut terhadap sumbu bumi 
terbentuk miring. 
3.) PROYEKSI SILINDER 
Keuntungan Penggunaan proyeksi silinder : 
a. Dapat menggambarkan daerah yang luas. 
b. Dapat menggambarkan daerah sekitar khatulistiwa. 
c. Daerah kutub yang berupa titik digambarkan seperti garis lurus. 
d. Makin mendekati kutub, makin luas wilayahnya.
RESUME : ILMU UKUR TANAH 
PERTEMUAN KE-1
Nama : Gian Adrhyana Adiwinata 
NIM : 111141005 
FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL 
PRODI TEKNIK GEOLOGI 
UPN “VETERAN” YOGYAKARTA
Resume ilmu ukur tanah pertemuan ke 1

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Rekayasa lalu lintas dan persimpangan jalan
Rekayasa lalu lintas dan persimpangan jalanRekayasa lalu lintas dan persimpangan jalan
Rekayasa lalu lintas dan persimpangan jalan
Ali Asnan
 
Metnum3 persnonlinierbaru2-140216091500-phpapp01
Metnum3 persnonlinierbaru2-140216091500-phpapp01Metnum3 persnonlinierbaru2-140216091500-phpapp01
Metnum3 persnonlinierbaru2-140216091500-phpapp01
Alvin Setiawan
 
Iuw 4 penentuan arah sudut dan luas
Iuw   4 penentuan arah sudut dan luasIuw   4 penentuan arah sudut dan luas
Iuw 4 penentuan arah sudut dan luas
Kharistya Amaru
 
Karakteristik arus lalu lintas
Karakteristik arus lalu lintasKarakteristik arus lalu lintas
Karakteristik arus lalu lintas
bangkit bayu
 
Laporan praktikum ilmu ukur tanah theodolit
Laporan praktikum ilmu ukur tanah theodolitLaporan praktikum ilmu ukur tanah theodolit
Laporan praktikum ilmu ukur tanah theodolit
Rpbowo
 

Was ist angesagt? (20)

Survei dan Pemetaan Menggunakan GPS
Survei dan Pemetaan Menggunakan GPSSurvei dan Pemetaan Menggunakan GPS
Survei dan Pemetaan Menggunakan GPS
 
PETA & PEMETAAN.ppt
PETA & PEMETAAN.pptPETA & PEMETAAN.ppt
PETA & PEMETAAN.ppt
 
Rekayasa lalu lintas dan persimpangan jalan
Rekayasa lalu lintas dan persimpangan jalanRekayasa lalu lintas dan persimpangan jalan
Rekayasa lalu lintas dan persimpangan jalan
 
Materi Kuliah Penginderaan Jauh Dasar (FOTOGRAMETRI)
Materi Kuliah Penginderaan Jauh Dasar (FOTOGRAMETRI)Materi Kuliah Penginderaan Jauh Dasar (FOTOGRAMETRI)
Materi Kuliah Penginderaan Jauh Dasar (FOTOGRAMETRI)
 
Metnum3 persnonlinierbaru2-140216091500-phpapp01
Metnum3 persnonlinierbaru2-140216091500-phpapp01Metnum3 persnonlinierbaru2-140216091500-phpapp01
Metnum3 persnonlinierbaru2-140216091500-phpapp01
 
Metode matching
Metode matchingMetode matching
Metode matching
 
Laporan praktikum sig proses digitasi pada software arcgis
Laporan praktikum sig proses digitasi pada software arcgisLaporan praktikum sig proses digitasi pada software arcgis
Laporan praktikum sig proses digitasi pada software arcgis
 
Iuw 4 penentuan arah sudut dan luas
Iuw   4 penentuan arah sudut dan luasIuw   4 penentuan arah sudut dan luas
Iuw 4 penentuan arah sudut dan luas
 
Karakteristik arus lalu lintas
Karakteristik arus lalu lintasKarakteristik arus lalu lintas
Karakteristik arus lalu lintas
 
Analisis kemampuan lahan
Analisis kemampuan lahanAnalisis kemampuan lahan
Analisis kemampuan lahan
 
Laporan praktikum ilmu ukur tanah theodolit
Laporan praktikum ilmu ukur tanah theodolitLaporan praktikum ilmu ukur tanah theodolit
Laporan praktikum ilmu ukur tanah theodolit
 
Pengenalan Ilmu Ukur Tanah
Pengenalan Ilmu Ukur TanahPengenalan Ilmu Ukur Tanah
Pengenalan Ilmu Ukur Tanah
 
Permasalahan Sumber Daya Air
Permasalahan Sumber Daya AirPermasalahan Sumber Daya Air
Permasalahan Sumber Daya Air
 
Karakteristik lalu lintas
Karakteristik lalu lintasKarakteristik lalu lintas
Karakteristik lalu lintas
 
Hitungan Ilmu Ukur Tanah
Hitungan Ilmu Ukur TanahHitungan Ilmu Ukur Tanah
Hitungan Ilmu Ukur Tanah
 
LAPORAN PRAKTIKUM 1_Tofan
LAPORAN PRAKTIKUM 1_TofanLAPORAN PRAKTIKUM 1_Tofan
LAPORAN PRAKTIKUM 1_Tofan
 
Tutorial penyusunan layer peta & pembuatan layout di arcgis
Tutorial penyusunan layer peta & pembuatan layout di arcgisTutorial penyusunan layer peta & pembuatan layout di arcgis
Tutorial penyusunan layer peta & pembuatan layout di arcgis
 
SNI 19-7119.7-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 7: Cara Uji Kadar Sulfur Dio...
SNI 19-7119.7-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 7: Cara Uji Kadar Sulfur Dio...SNI 19-7119.7-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 7: Cara Uji Kadar Sulfur Dio...
SNI 19-7119.7-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 7: Cara Uji Kadar Sulfur Dio...
 
92237340 perancangan-geometrik-jalan-teori
92237340 perancangan-geometrik-jalan-teori92237340 perancangan-geometrik-jalan-teori
92237340 perancangan-geometrik-jalan-teori
 
Pengujian Hipotesis (Makalah Pengantar Statistika)
Pengujian Hipotesis (Makalah Pengantar Statistika)Pengujian Hipotesis (Makalah Pengantar Statistika)
Pengujian Hipotesis (Makalah Pengantar Statistika)
 

Andere mochten auch (8)

Resume ilmu ukur tanah pertemuan ke 3
Resume ilmu ukur tanah pertemuan ke 3Resume ilmu ukur tanah pertemuan ke 3
Resume ilmu ukur tanah pertemuan ke 3
 
gTugas iutk
gTugas iutkgTugas iutk
gTugas iutk
 
Proy. peta
Proy. petaProy. peta
Proy. peta
 
Buku perawatan alat_lab_fisika
Buku perawatan alat_lab_fisikaBuku perawatan alat_lab_fisika
Buku perawatan alat_lab_fisika
 
Istilah dan definisi bidang teknik sipil
Istilah dan definisi bidang teknik sipilIstilah dan definisi bidang teknik sipil
Istilah dan definisi bidang teknik sipil
 
PHI454 Current Issue In Science : Al Quran and Science : Compatible or Incomp...
PHI454 Current Issue In Science : Al Quran and Science : Compatible or Incomp...PHI454 Current Issue In Science : Al Quran and Science : Compatible or Incomp...
PHI454 Current Issue In Science : Al Quran and Science : Compatible or Incomp...
 
the creation universe based on al quran
the creation universe based on al quranthe creation universe based on al quran
the creation universe based on al quran
 
Kelompok 5 lapisan bumi
Kelompok 5 lapisan bumiKelompok 5 lapisan bumi
Kelompok 5 lapisan bumi
 

Ähnlich wie Resume ilmu ukur tanah pertemuan ke 1 (20)

Dasar dasar pemetaan
Dasar dasar pemetaanDasar dasar pemetaan
Dasar dasar pemetaan
 
Laporan Geologi Fisik
Laporan Geologi FisikLaporan Geologi Fisik
Laporan Geologi Fisik
 
Peta topografi and
Peta topografi andPeta topografi and
Peta topografi and
 
Pengantar kartografi
Pengantar kartografiPengantar kartografi
Pengantar kartografi
 
Handout kartografi
Handout kartografiHandout kartografi
Handout kartografi
 
Istilah Penting Dalam Sistem Informasi Geografi
Istilah Penting Dalam Sistem Informasi GeografiIstilah Penting Dalam Sistem Informasi Geografi
Istilah Penting Dalam Sistem Informasi Geografi
 
Handout kartografi
Handout kartografiHandout kartografi
Handout kartografi
 
Bab 7
Bab 7Bab 7
Bab 7
 
MAKALAH GEOGRAFI.pdf
MAKALAH GEOGRAFI.pdfMAKALAH GEOGRAFI.pdf
MAKALAH GEOGRAFI.pdf
 
Essay Peta Topografi
Essay Peta TopografiEssay Peta Topografi
Essay Peta Topografi
 
Makala peta
Makala petaMakala peta
Makala peta
 
Pengertian-Peta.ppt
Pengertian-Peta.pptPengertian-Peta.ppt
Pengertian-Peta.ppt
 
Ariston bangun
Ariston bangunAriston bangun
Ariston bangun
 
25 modul belajar_geografi
25 modul belajar_geografi25 modul belajar_geografi
25 modul belajar_geografi
 
Prinsip dasar pemetaan
Prinsip dasar pemetaanPrinsip dasar pemetaan
Prinsip dasar pemetaan
 
Peta dan-penggunaanya
Peta dan-penggunaanyaPeta dan-penggunaanya
Peta dan-penggunaanya
 
Presentation1 media pembelajaran
Presentation1 media pembelajaranPresentation1 media pembelajaran
Presentation1 media pembelajaran
 
Peta. latber impk 2013
Peta. latber impk 2013Peta. latber impk 2013
Peta. latber impk 2013
 
Ppw
PpwPpw
Ppw
 
Navigasi Tutorial
Navigasi TutorialNavigasi Tutorial
Navigasi Tutorial
 

Kürzlich hochgeladen

Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
novibernadina
 

Kürzlich hochgeladen (20)

MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptxTEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
 
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
 
PANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptx
PANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptxPANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptx
PANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptx
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAYSOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
 
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaPengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfKanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 

Resume ilmu ukur tanah pertemuan ke 1

  • 1. RESUME ILMU UKUR TANAH PERTEMUAN KE – 1 A. ILMU UKUR TANAH Pengertian ilmu ukur tanah : cabang dari ilmu Geodesi yang khusus mempelajari sebagian kecil dari permukaan bumi dengan cara melakukan pengukuran- pengukuran guna mendapatkan peta. Pengukuran yang di lakukan terhadap titik- titik detail alam maupun buatan manusia meliputi posisi horizontal (x,y) maupun posisi vertikal nya (z) yang diferensikan terhadap permukaan air laut rata-rata. Agar titik-titik di permukaan bumi yang tidak teratur bentuknya dapat di pindahkan ke atas bidang datar maka di perlukan bidang perantara antara lain : bidang Ellipsoid, bidang bultan dan bidang datar (untuk luas wilayah 55 km). B. PERPETAAN 1. Pengertian Peta Peta adalah gambaran permukaan bumi yang digambar pada permukaan datar, dan diperkecil dengan skala tertentu dan juga dilengkapi simbol sebagai penjelas. Istilah peta berasal dari bahasa Yunani mappa yang berarti taplak atau kain penutup meja. Namun secara umum pengertian peta adalah lembaran seluruh atau sebagian permukaan bumi pada bidang datar yang diperkecil dengan menggunakan skala tertentu. Sebuah peta adalah representasi dua dimensi dari suatu ruang tiga dimensi. Ilmu yang mempelajari pembuatan peta disebut kartografi. 2. Fungsi Peta · Menunjukkan posisi atau lokasi relatif ( letak suatu tempat dalam hubungannya dengan tempat lain ) di permukaan bumi. · Memperlihatkan atau menggambarkan bentuk-bentuk permukaan bumi (misalnya bentuk benua dan gunung) sehingga dimensi terlihat dari peta. · Menyajikan data tentang potensi suatu daerah. · Memperlihatkan ukuran, karena melalui peta dapat diukur luas daerah dan jarak-jarak di atas permukaan bumi.
  • 2. 3. Klasifikasi peta berdasarkan isinya, keadaan medannya, skalanya, maksud dan tujuannya, objek yang dipetakan, dan berdasarkan bentuknya. a. Berdasarkan isinya  Peta dasar Peta dasar adalah peta yang dibuat dengan data terbatas atau peta yang hanya menggambarkan garis pantai dan beberapa sungai dan jalan utama saja. Peta dasar dibagi menjadi 2 bagian yaitu : 1). Basic map, yaitu peta yang dibuat langsung berdasarkan hasil survey lapangan. 2). Base map, yaitu peta yang dikembangkan dari basic map yang kemudian dicetak.  Peta umum Peta umum adalah peta yang menggambarkan kenampakan bumi secara umum, baik fenomena alam atau budaya. Peta umum dibagi menjadi 3 jenis, yaitu : 1). Peta topografi yaitu peta yang menggambarkan permukaan bumi lengkap dengan reliefnya. Penggambaran relief permukaan bumi ke dalam peta digambar dalam bentuk garis kontur. Garis kontur adalah garis pada peta yang menghubungkan tempat-tempat yang mempunyai ketinggian yang sama. Data-data yang terdapat dalam peta topografi adalah grid (lintang dan bujur), pola aliran sungai (bila ada aliran sungai), relief, nama-nama geografi, batas wilayah administrasi (provinsi, kabupaten atau kota, dan kecamatan), bentuk perhubungan (jalan raya dan rel kereta api), permukiman, dan data lain (seperti hutan, rawa, gunung, sawah, tanah kosong, dsb). Contoh peta topografi :
  • 3. 2). Peta chorografi yaitu peta yang menggambarkan seluruh atau sebagian permukaan bumi yang bersifat umum, dan biasanya berskala sedang. Contoh peta chorografi adalah atlas. Contoh peta chorografi : 3). Peta dunia yaitu peta umum yang berskala sangat kecil dengan cakupan wilayah yang sangat luas. Contoh peta dunia :
  • 4.  Peta khusus (Peta tematik) Peta tematik adalah peta yang isinya mengutamakan penggambaran objek tertentu. Sebagai contoh adalah peta tanah, peta geologi, peta penggunaan lahan, peta kepadatan penduduk, peta curah hujan, peta geomorfologi, peta aliran, peta Sumber Daya Alam, peta aliran, dan lain-lain. Contoh peta tematik curah hujan :  Peta Chart Peta Chart merupakan desain untuk keperluan navigasi, nautical dan aeronautical. Contoh peta chart :
  • 5. b. Berdasarkan keadaan medannya  Peta lautan  Peta daratan c. Berdasarkan skalanya  Peta skala besar (peta dengan skala 1 : 5.000 – 1 : 250.000)
  • 6.  Peta skala sedang (peta dengan skala 1 : 250.000 – 1 : 500.000)  Peta skala kecil (peta dengan skala 1 : 500.000 – 1 : 1.000.000)
  • 7. d. Berdasarkan maksud dan tujuannya  Peta kadaster / peta teknik (peta dengan skala 1 : 100 – 1 : 5.000)  Peta tata guna tanah
  • 8. e. Berdasarkan objek yang dipetakan  Peta statis, yaitu peta yang menggambarkan keadaan yang relatif tetap, jarang berubah. Contoh : peta administrasi, peta geologi, peta jenis tanah, peta desa, peta kota, peta Negara.  Peta dinamis, yaitu peta yang menggambarkan keadaan yang dinamis, selalu berubah. Contoh : peta guna lahan, peta kepadatan penduduk, peta transportasi, peta pariwisata. f. Berdasarkan bentuknya  Peta datar, yaitu peta yang dibuat pada suatu bidang datar.  Peta timbul, yaitu peta dalam bentuk tiga dimensi yang menggambarkan permukaan bumi menyerupai bentuk aslinya.  Peta digital, yaitu peta yang semua data permukaan bumi disimpan dalam bentuk file. 4. Manfaat peta Peta memiliki manfaat yang bermacam-macam sesuai dengan jenis peta yang digunakan. Secara umum manfaat peta adalah: · Menunjukkan lokasi suatu tempat di permukaan bumi · Menggambarkan luas dan bentuk berbagai fenomena geografi · Untuk mengetahui kenampakan muka bumi baik yang bersifat fisik (sungai, gunung, persebaran vegetasi) maupun sosial budaya (persebaran sawah, persebaran pemukiman, persebaran industri). · Sebagai alat untuk memasukkan data yang ditemukan di lapangan. · Alat peraga dan alat pelaporan hasil penelitian.
  • 9. C. SISTEM KOORDINAT a. Pengertian system koordinat Sistem koordinat adalah suatu cara atau metode untuk menentukan letak suatu titik dalam grafik. b. Macam-macam koordinat Geologi 1.) Koordinat kartesius Secara singkat koordinat kartesius adalah suatu titik yang digambar pada sumbu x dan sumbu y, terdiri dari absis (nilai x) dan ordinat (nilai y), ditulis P(x,y). 2.) Koordinat geografis Koordinat geografis adalah koordinat yang mengacu terhadap bentuk bumi sesungguhnya yakni mendekati bola (ellipse). Posisi objek di permukaan bumi didefinisikan berdasarkan garis lintang (latitude) dan garis bujur (longitude). Garis
  • 10. lintang adalah garis vertikal yang mengukur sudut antara suatu titik dengan equator/garis khatulistiwa. Sedangkan Garis bujur adalah garis horizontal yang mengukur sudut suatu titik dengan titik nol bumi yakni Greenwich di London Britania Raya. c. Geoid dan Elipsoid Dalam bidang geodesi ataupun pengukuran dan pemetaan permukaan bumi dikenal bidang geod dan ellipsoida yang merupakan bentuk bumi dalam pengertian fisik dan pengertian geometrik. Geoid adalah bidang nivo (level surface) atau bidang ekuipotensial gaya berat yang terletak pada ketinggian muka air rata-rata. Arah gaya berat di setiap titik pada geoid adalah tegak lurus. Karena bidang geoid bentuknya tidak teratur maka bidang geoid tidak dapat digunakan untuk keperluan hitungan-hitungan geodesi terkait dengan bentuk bumi. Diperlukan suatu model bidang yang dapat digunakan untuk memecahkan persoalan pokok geodesi dengan mudah. Untuk itu digunakan model ellipsoid sebagai pengganti geoid secara geometrik. Ellipsoida yang mempunyai bentuk dan ukuran mendekati geoid menyatakan
  • 11. bentuk bumi dalam arti geometrik/matematik, dimana pusat ellipsoida didefinisikan berhimpit dengan sumbu rotasi bumi. Dalam pratik geodesi, bidang ellpsoida merupakan bidang referensi hitungan di dalam rangka penentuan koordinat titik dipermukaan bumi. d. Datum Datum adalah keterangan (informasi) yang diperoleh dari suatu pengamatan, dapat berupa angka, lambang, atau sifat. Datum geodetik atau referensi permukaan atau georeferensi adalah parameter sebagai acuan untuk mendefinisikan geometri ellipsoid bumi serta orientasi sumbu koordinat terhadap tubuh bumi. Datum geodetik diukur menggunakan metode manual hingga yang lebih akurat lagi menggunakan satelit. 1. Jenis datum · Datum horizontal · Datum vertical 2. Jenis datum luasannya · Datum local · Datum regional · Datum global e. Pengertian Ekuator, garis pararel, dan garis mediteran 1. Ekuator adalah sebuah garis imajinasi yang digambar di tengah-tengah planet di antara dua kutub dan paralel terhadap poros rotasi planet. Garis khatulistiwa ini membagi Bumi menjadi dua bagian belahan bumi utara dan belahan bumi selatan. Garis lintang ekuator adalah 0°. Panjang garis khatulistiwa Bumi adalah sekitar 40.070 km. 2. Garis pararel adalah garis abstrak yang melintang sejajar garis ekuator. 3. Garis meridian adalah garis abstrak yang membujur dari kutub utara sampai ke kutub selatan yang menunjukan pembagian daerah waktu, garis bujur utama adalah 0º
  • 12. disebut juga garis meridien utama yang melalui kota greenwich (London Inggris), jarak dari garis bujur 0º ke arah timur sejauh 180º BT (East) dan kearah barat demikian juga sejauh 180º. Garis bujur utama ditetapkan sebagai tanda waktu utama internasional (GMT/Greenwich Mean Time). f. Konsep proyeksi peta g. Jenis proyeksi peta Menurut bidang proyeksi yang digunakan : a. Proyeksi azimuthal : menggunakan bidang datar sebagai bidang proyeksi. b. Proyeksi kerucut ( conic ) : menggunakan bidang kerucut ( dapat didatarkan tanpa kerusakan ). c. Proyeksi silinder ( cylindrical ) : menggunakan bidang silinder sebagai media proyeksi. PROYEKSI MENURUT BIDANG
  • 13. Azimuthal kerucut silinder 1.) PROYEKSI AZIMUTHAL JENIS-JENIS AZIMUTHAL  Proyeksi Azimut Normal yaitu bidang proyeksinya menyinggung kutub. Khusus proyeksi Azimut Normal cocok untuk memproyeksikan daerah kutub.  Proyeksi Azimut Transversal yaitu bidang proyeksinya tegak lurus dengan ekuator. Pusat proyeksi terapat di titik pusat bola bumi. Ekuator tergambar hingga tak terbatas. Lingkaran paralel berubah ke arah luar mengalami pembesaran yang cepat dan ekuator tidak mampu digambarkan karena pembesaran tak terhingga. Pada daerah lintang 45° akan mengalami pembesaran 3 kali.
  • 14.  Proyeksi Azimut Oblique yaitu bidang proyeksinya menyinggung salah satu tempat antara kutub dan ekuator. Proyeksi ini menggunakan titik yang letaknya tak terhingga sebagai titik sumber proyeksi. Akibatnya sinar proyeksinya sejajar dengan sumbu bumi. Lingkaran paralel akan diproyeksikan dengan keliling yang benar atau ekuidistan. Jarak antara lingkaran garis lintang akan semakin mengecil bila semakin jauh dari pusat. 2.) PROYEKSI KERUCUT Ciri – ciri proyeksi kerucut antara lain: a. Semua garis bujur merupakan garis lurus dan berkonvergensi di kutub. b. Garis lintang merupakan suatu busur lingkaran yang konsentris dengan titik pusatnya adalah salah satu kutub bumi. c. Tidak dapat menggambarkan seluruh permukaan bumi karena salah satu kutub bumi tidak dapat digambarkan.
  • 15. d. Seluruh proyeksi tidak merupakan satu lingkaran sempurna, sehingga baik untuk menggambarkan daerah lintang rendah. Jenis-jenis proyeksi kerucut Proyeksi kerucut normal atau standar Jika garis singgung bidang kerucut pada bola bumi terletak pada suatu paralel (Paralel Standar). Proyeksi Kerucut Transversal Jika kedudukan sumbu kerucut terhadap sumbu bumi tegak lurus. Proyeksi Kerucut Oblique (Miring) Jika sumbu kerucut terhadap sumbu bumi terbentuk miring. 3.) PROYEKSI SILINDER Keuntungan Penggunaan proyeksi silinder : a. Dapat menggambarkan daerah yang luas. b. Dapat menggambarkan daerah sekitar khatulistiwa. c. Daerah kutub yang berupa titik digambarkan seperti garis lurus. d. Makin mendekati kutub, makin luas wilayahnya.
  • 16. RESUME : ILMU UKUR TANAH PERTEMUAN KE-1
  • 17. Nama : Gian Adrhyana Adiwinata NIM : 111141005 FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL PRODI TEKNIK GEOLOGI UPN “VETERAN” YOGYAKARTA