Dokumen ini membahas tentang keanekaragaman kelompok sosial dalam masyarakat multikultural berdasarkan pandangan Durkheim, Tonnies, dan teori kelompok primer dan sekunder. Durkheim membedakan solidaritas mekanik dan organik. Tonnies membedakan Gemeinschaft dan Gesselchaft. Teori kelompok primer dan sekunder membahas perbedaan antara kelompok sosial pertama dan kedua.
1. KEANEKARAGAMAN KELOMPOK SOSIAL
DALAM MASYARAKAT MULTIKULTURAL
DISUSUN OLEH
AYU NUR ISNAINI
FELIYANA
ISTIQOMAH LULUIL JAMILAH
NUR INAYAH
WIDYA AYU SAPUTRI
SMK NEGERI 3 BANJARBARU
TAHUN AJARAN 2015/2016
2. 1. Solidaritas mekanik dan organik
Menurut Durkheim solidaritas adalah
kebersamaan.
a. Solidaritas mekanik adalah
solidaritas yang belum mengenal
pembagian kerja, yang diutamakan
adalah persamaan perilaku dan sikap.
3. b. Solidaritas organik adalah
solidaritas yang sudah mengenal
pembagian kerja, sifatnya mengikat
sehingga saling ketergantungan
hukum yang bukan hukum pidana
melainkan hukum perdata, bersifat
restutif. Contoh: organisasi
kemasyarakatan.
4. âą Menurut Durkheim,kesadaran kolektif yang
mendasari ini di abaikan oleh seorang ahli
teori seperti Spencer,yaitu melihat dasar
fundamental dari keteraturan sosial dalam
hubungan yang bersifat kontraktual.
Kesadaran kolektif, meliputi cara berpikir
dan berperasaan, memberikan peluang
terbuka bagi besarnya perbedaan
individual yang semakin bertambah.
5. B. Gemeinschaft dan
Gesselchaft
1. Gemeinscahaft
Menurut Tonnies adalah kelompok
yang bersama yang intim, pribadi,
eksklusif, serta keterkaitan yang dibawa
sejak lahir.
2. Gesselchaft
Menurut Tonnies adalah kelompok
yang merupakan kehidupan publik yang
sebagai sekumpulan orang yang secara
kebetulan hadir bersama, tetapi
masing-masing tetap mandiri dan
6. C. Kelompok primer dan kelompok
sekunder
1. Kelompok Primer
Kelompok sosial pertama, tempat
individu saling mengenal, berintaksi
sosial, dan bekerjasama cukup erat.
Contoh: Keluarga
Sifat dalam kelompok primer
bercorak kekeluargaan dan lebih
berdasarkan simpati.
7. 2. Kelompok Sekunder
Kelompok sosial kedua, tempat individu-individu
berhubungan sosial, yang anggotanya cukup banyak,
sehingga merasa kurang saling mengenal, interaksi
sosial kurang intensif, hubungan kerjasamanya kurang
erat, dan sifatnya tidak langgeng. Contoh: Organisasi
ParPol. Berdasarkan derajat interaksinya, ada dua
macam sosial yaitu:
a. In-group: Kelompok sosial yang oleh individu-
individunya mengidentifikasikan dirinya
dengan kelompoknya.
b. Out-group: Kelompok sosial yang oleh individu-
individu diartikan sebagai musuh kelompoknya
atau lawan in-group.