SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 25
Pembatasan Parpol Peserta
Pemilu serta Kesiapan Menjelang
Pemilu 2014
Posisioning KPU
1. KPU tidak masuk dalam arus pemikiran penyederhanaan
partai. KPU selama tahap pendaftaran dan verifikasi
partai berupaya memberikan pelayanan dan
pendampingan bagi parpol yang membutuhkan
keterangan, kejelasan dan informasi (help desk).
2. KPU pada verifikasi administrasi tahap I memberikan
catatan secara lengkap dan detail tentang syarat yang
tidak dapat dipenuhi oleh parpol. Hal ini dimaksudkan
agar parpol dapat melakukan perbaikan sehingga
memenuhi syarat menjadi peserta pemilu.
3. KPU hanya menjalankan pelaksananaan pendaftaran,
verifikasi dan penetapan parpol sesuai amanat Undang
Undang Nomor 8 Tahun 2012 tentang Pemilihan Umum
Anggota DPR, DPD dan DPRD.
Kesiapan KPU Menyelenggarakan
Pemilu 2014
Penataan Regulasi
 Regulasi disusun berdasarkan kebutuhan dan
sudah ditetapkan sebelum tahapan
penyelenggaraan pemilu dimulai
 Regulasi disusun dengan melibatkan partisipasi
publik melalui tahap pembuatan naskah
akademik dan konsultasi publik
 Regulasi yang sudah ditetapkan disosialisasikan
kepada penyelenggara dan peserta pemilu
 Menetapkan rentang waktu penyusunan regulasi
sejak 9 Juni 2012 sampai 9 Juni 2013
Lanjutan…
Penataan Organisasi
1. Penataan sekretariat jenderal KPU dengan
merekrut dan mengusulkan sekretaris jenderal
yang baru untuk mengisi posisi yang akan
segera ditinggalkan sekjen yang lama karena
memasuki masa pensiun
2. Penguatan kapasitas pegawai sekretariat yang
akan memberikan dukungan teknis bagi KPU
dalam penyelenggaraan tahapan dengan cara
memperbanyak bimbingan teknis
3. Memperkuat fungsi koordinasi dan supervisi
KPU di setiap tingkatan sehingga semua
tahapan dapat dilaksanakan dengan baik dan
lancar
Lanjutan…
4. Selektif dalam merekrut komisioner di
daerah dan badan-badan adhoc
penyelenggara pemilu
5. Menyusun kode etik penyelenggara pemilu
sebagai landasan moral dan etik dalam
bekerja
6. Internalisasi kode etik kepada jajaran
komisioner dan pegawai sekretariat di
semua tingkatan
7. Pemberian sanksi yang tegas terhadap
setiap personel yang melakukan
pelanggaran baik jajaran komisioner
maupun sekretariat
Lanjutan…
Penataan Tahapan
1. Tahapan dilaksanakan tepat waktu dan
sesuai jadwal
2. Tahapan dilaksanakan dengan payung
hukum yang jelas seperti peraturan
KPU (PKPU), surat keputusan (SK),
surat edaran (SE) dan surat
pemberitahuan
3. Tahapan dilaksanakan dengan standar
operasional prosedurs (SOP)
Lanjutan…
4. Petugas yang melaksanakan
tahapan diberi pembekalan teknis
yang memadai
5. Komisioner melakukan monitoring,
evaluasi dan pengendalian
pelaksanaan tahapan secara
berjenjang
6. Membuka ruang partisipasi
masyarakat dalam pelaksanaan
setiap tahapan dan memberikan
Pemutakhiran dan Penyusunan
Data Pemilih
Sumber Data
 Penyediaan data merupakan
kewajiban pemerintah (pasal 32 ayat
1 UU Nomor 8 Tahun 2012)
 Data agregat penduduk per
kecamatan (DAK2)
 Data penduduk potensial pemilih
pemilu (DP4)
 Data WNI di luar negeri
Penyerahan Data
 DAK2 diserahkan paling lambat 16
bulan sebelum pemungutan suara
(sudah diserahkan)
 Jumlah Penduduk Indonesia di dalam
negeri 251.857.940.000
 Data WNI di luar negeri diserahkan
paling lambat 16 bulan sebelum
pemungutan suara (sudah
diserahkan)
 Jumlah Penduduk Indonesia di LN 4,6
Sinkronisasi Data
 DAK2 dan data penduduk di luar
negeri disinkronisasikan oleh
pemerintah bersama KPU selama 2
bulan
 Data hasil sinkronisasi itu menjadi
DP4
 DP4 dimutakhirkan lagi oleh KPU
menjadi data pemilih dengan
memperhatikan data pemilu pada
pemilu terakhir dan /atau pemilihan
Data Pemilih
 KPU kabupaten/kota menyusun DP4 dari
data kependudukan yang telah
disinkronisasikan.
 Daftar pemilih paling sedikit memuat nomor
induk kependudukan, nama, tanggal lahir,
jenis kelamin, dan alamat.
 Pemutakhiran data pemilih harus selesai
selama 4 bulan
 KPU dibantu pantarlih, PPS dan PPK dalam
melakukan pemutakhiran data pemilih
 Pantarlih memberikan tanda bukti kepada
pemilih telah terdaftar sebagai pemilih
 Hasil pemutakhiran jadi bahan penyusunan
DPS
Penyusunan DPS
 DPS disusun oleh PPS dengan basis
domisili RT atau nama lain
 DPS disusun paling lambat 1 bulan
setelah pemutakhiran data pemilih
 DPS diumumkan selama 14 hari
 DPS harus diberikan oleh PPS melalui
PPK kepada peserta pemilu di tingkat
kecamatan
 Masukan dan tanggapan diterima
paling lama 21 hari sejak DPS
diumumkan
Lanjutan DPS
 PPS wajib memperbaiki DPS
berdasarkan masukan dan tanggapan
masyarakat selama 14 hari
 DPS hasil perbaikan diumumkan lagi
selama 7 hari untuk mendapat
masukan
 PPS wajib memperbaiki DPS atas
masukan masyarakat selama 14 hari
 DPS hasil perbaikan akhir
disampaikan oleh PPS kepada KPU
melalui PPK untuk menyusun DPT
Penyusunan DPT
 KPU kabupaten/kota menetapkan DPT
berdasarkan DPS hasil perbaikan
 DPT disusun dengan basis Tempat
Pemungutan Suara (TPS)
 DPT ditetapkan paling lambat 7 hari
sejak berakhirnya perbaikan DPS hasil
perbaikan
 DPT disampaikan oleh KPU
kabupaten/kota kepada KPU, KPU
Provinsi, PPK dan PPS
 DPT diumumkan oleh PPS sejak
diterima dari KPU kabupaten/kota
sampai hari pemungutan suara
DPT Tambahan
 DPT Tambahan (DPTb) ditetapkan
paling lambat 3 hari sebelum
pemungutan suara
 DPTb adalah data pemilih yang telah
terdaftar dalam DPT di suatu TPS,
karena keadaan tertentu tidak dapat
menggunakan haknya di TPS tersebut
 Untuk masuk DPTb seseorang harus
menujukkan identitas diri dan bukti
sudah terdaftar dalam DPT di TPS
asal
DPT Khusus
 DPT Khusus adalah daftar pemilih yang
memuat yang tidak memiliki identitas
kependudukan dan/atau pemilih yang
memiliki identitas tetapi tidak terdaftar di
DPS, DPSHP, DPT dan DPTb
 DPT Khusus disusun bersamaan dengan
DPT
 PPS menyusun dan mengumumkan DPT
Khusus seperti halnya penyusunan DPS dan
DPSHB
 Masyarakat dan peserta pemilu diberi
kesempatan memberi tanggapan
 PPS wajib memperbaikinya berdasarkan
verifikasi terhadap masukan dan tanggapan
masyarakat dan peserta pemilu
Sistem Informasi Data Pemilih (Sidalih)
 Penyusunan DPS, DPSHB, DPSHP
akhir, DPT, DPT Khusus
menggunakan aplikasi sistem
informasi data pemilih (sidalih)
 Sidalih mendukung kerja
penyelenggara pemilu dalam
menyusun, mengkoordinasi ,
mengumumkan dan memelihara data
pemilih
 Sidalih juga melayani pemeriksaan
data pemilih dan memberikan
masukan serta tanggapan terhadap
Lanjutan sidalih…
 Sidalih dioperasionalkan pada semua
tingkatan penyelenggara pemilu mulai dari
KPU pusat sampai PPS
 Dalam hal PPK dan PPS tidak memiliki
jaringan listrik dan fasilitas komputer,
penyusunan daftar pemilih dilakukan secara
manual dengan cara ditulis tangan atau
diketik di formulir yang telah ditentukan
 Dalam hal pemerintah tidak dapat
menyerahkan DP4 sesuai jadwal, KPU
menggunakan data pemilih pemilu terakhir
sebagai data dasar untuk pemutakhiran data
pemilih
Penataan Dapil dan Alokasi Kursi
Prinsip Penataan Dapil
1. Integritas wilayah : beberapa
kabupaten/kota atau kecamatan yang ditata
atau dibentuk sebagai suatu daerah
pemilihan harus saling berbatasan, dengan
tetap memperhatikan keutuhan wilayah,
kondisi geografis dan kemudahan
transportasi
2. Kesetaraan populasi : memperhatikan
kesetaraan populasi di setiap daerah
pemilihan yang menentukan alokasi kursi
setiap daerah pemilihan dengan tetap
berdasarkan pada batas minimum dan
Lanjutan…
3. Kohesivitas : penataan dapil
memperhatikan kondisi sosial,
budaya, adat istiadat dan kelompok
minoritas
4. Conterminous : penataan dapil
anggota DPRD provinsi yang
terbentuk dari satu atau beberapa
kabupaten/kota harus tercakup oleh
satu daerah pemilihan anggota DPR.
Jumlah Kursi dan Dapil
Jumlah Kursi
 DPR : 560 kursi dengan 77 daerah pemilihan
 DPRD Provinsi : 35-100 kursi
 DPRD Kabupaten/Kota : 20-35 kursi
Daerah Pemilihan
 DPR : Prov, Kab/Kota atau Gab. Kab/Kota
 DPRD Prov. : Kab/Kota atau Gab. Kab/Kota
 DPRD Kab/Kota : Kec. atau Gab. Kec.
 Jumlah Alokasi Kursi DPR : 3-10 Kursi
 Jumlah Alokasi Kursi DPRD : 3-12 Kursi
Alokasi Kursi dan Dapil DPRD Provinsi
Alokasi Kursi
Paling Sedikit
35 dan Paling
Banyak 100
kursi
Jml pddk <=1 juta 35
1 juta <Jml pddk <=3 juta 45
3 juta <Jml pddk <=5 juta 55
5 juta <Jml pddk <=7 juta
65
7 juta <Jml pddk <=9 juta
75
9 juta <Jml pddk <=11 juta 85
Jml pddk > 11 juta
100
Alokasi Kursi dan Dapil Kabupaten/Kota
Alokasi Kursi
Paling Sedikit 20
dan Paling
Banyak 50 kursi
Jml pddk <=100 ribu 20
100 ribu <Jml pddk <=200
ribu 25
200 ribu <Jml pddk <=300
ribu 30
300 ribu <Jml pddk <=400
ribu 35
400 ribu <Jml pddk <=500
ribu 40
500 ribu <Jml pddk <= 1
juta 45
Jml pddk > 1 juta
50
Cara Penghitungan Kursi
 Jumlah kursi ditentukan berdasarkan jumlah penduduk
dari data agregat kependudukan per kecamatan
(DAK2)
 Menetapkan bilangan pembagi pendudukan (BPPd)
dengan cara membagi jumlah penduduk dengan jumlah
kursi
 Mengalokasikan kursi dengan cara :
Tahap I :
1) Jumlah penduduk setiap dapil dibagi dengan BPPd
2) Berdasarkan hasil penghitungan didapat sejumlah
kursi untuk tiap dapil
3) Jika terdapat angka pecahan dihilangkan
4) Jika masih ada sisa jumlah penduduk, sisa itu
diserahtakan dalam penghitungan tahap II
5) Sisa jumlah penduduk diperoleh dari pengurangan
jumlah penduduk setiap dapil dengan hasil perkalian
antara perolehan kursi dengan BPPd
Lanjutan…
Tahap II dilakukan apabila dalam
penghitungan tahap I masih terdapat
sisa sejumlah kursi yang belum
terbagi
Sisa kursi tersebut diberikan kepada
dapil yang memiliki sisa jumlah
penduduk dimulai dari terbesar
pertama, kedua, ketiga dan
seterusnya

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Peraturan KPU Nomor 11 tahun 2015 tentang rekapitulasi penghitungan suara dan...
Peraturan KPU Nomor 11 tahun 2015 tentang rekapitulasi penghitungan suara dan...Peraturan KPU Nomor 11 tahun 2015 tentang rekapitulasi penghitungan suara dan...
Peraturan KPU Nomor 11 tahun 2015 tentang rekapitulasi penghitungan suara dan...Lesmana Putra
 
Ppl panduan pengawasan pemutakhiran data dan penyusunan daftar pemilih
Ppl panduan pengawasan pemutakhiran data dan penyusunan daftar pemilihPpl panduan pengawasan pemutakhiran data dan penyusunan daftar pemilih
Ppl panduan pengawasan pemutakhiran data dan penyusunan daftar pemilihWak Wak
 
Bimbingan Teknis KPPS Pileg 2014
Bimbingan Teknis KPPS Pileg 2014Bimbingan Teknis KPPS Pileg 2014
Bimbingan Teknis KPPS Pileg 2014deniskandar
 
Bab v pelanggaran pemilu dan penangannya
Bab v pelanggaran pemilu dan penangannyaBab v pelanggaran pemilu dan penangannya
Bab v pelanggaran pemilu dan penangannyaLunandi Syaiful
 
Panduan PPS Pemilu Kada 2017
Panduan PPS Pemilu Kada 2017Panduan PPS Pemilu Kada 2017
Panduan PPS Pemilu Kada 2017Dede Muhidin
 
Kep kpu No. 123 tahun 2016 tentang pedoman kampanye perubahan1
Kep kpu No. 123 tahun 2016  tentang pedoman  kampanye perubahan1Kep kpu No. 123 tahun 2016  tentang pedoman  kampanye perubahan1
Kep kpu No. 123 tahun 2016 tentang pedoman kampanye perubahan1Dede Muhidin
 
teknis penyelenggaraan pilkada 2015
teknis penyelenggaraan pilkada 2015teknis penyelenggaraan pilkada 2015
teknis penyelenggaraan pilkada 2015SMPN 1 Cikidang
 
Pkpu 12 2016 perubahan atas peraturan komisi pemilihan umum nomor 7 tahun 201...
Pkpu 12 2016 perubahan atas peraturan komisi pemilihan umum nomor 7 tahun 201...Pkpu 12 2016 perubahan atas peraturan komisi pemilihan umum nomor 7 tahun 201...
Pkpu 12 2016 perubahan atas peraturan komisi pemilihan umum nomor 7 tahun 201...Dede Muhidin
 
Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 3 Tahun 2016 tentang Tahapan Program, d...
Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 3 Tahun 2016 tentang Tahapan Program, d...Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 3 Tahun 2016 tentang Tahapan Program, d...
Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 3 Tahun 2016 tentang Tahapan Program, d...Lesmana Putra
 
Tata Cara Pemungutan, Penghitungan dan Rekapitulasi Pilpres di Luar Negeri
Tata Cara Pemungutan, Penghitungan dan Rekapitulasi Pilpres di Luar NegeriTata Cara Pemungutan, Penghitungan dan Rekapitulasi Pilpres di Luar Negeri
Tata Cara Pemungutan, Penghitungan dan Rekapitulasi Pilpres di Luar Negeripplnwellington
 
Materi tes tertulis dan wawancara ppk
Materi tes tertulis dan wawancara ppkMateri tes tertulis dan wawancara ppk
Materi tes tertulis dan wawancara ppkAnnaArbaatin
 

Was ist angesagt? (19)

Peraturan KPU Nomor 11 tahun 2015 tentang rekapitulasi penghitungan suara dan...
Peraturan KPU Nomor 11 tahun 2015 tentang rekapitulasi penghitungan suara dan...Peraturan KPU Nomor 11 tahun 2015 tentang rekapitulasi penghitungan suara dan...
Peraturan KPU Nomor 11 tahun 2015 tentang rekapitulasi penghitungan suara dan...
 
Ppl panduan pengawasan pemutakhiran data dan penyusunan daftar pemilih
Ppl panduan pengawasan pemutakhiran data dan penyusunan daftar pemilihPpl panduan pengawasan pemutakhiran data dan penyusunan daftar pemilih
Ppl panduan pengawasan pemutakhiran data dan penyusunan daftar pemilih
 
Bimbingan Teknis KPPS Pileg 2014
Bimbingan Teknis KPPS Pileg 2014Bimbingan Teknis KPPS Pileg 2014
Bimbingan Teknis KPPS Pileg 2014
 
Bab v pelanggaran pemilu dan penangannya
Bab v pelanggaran pemilu dan penangannyaBab v pelanggaran pemilu dan penangannya
Bab v pelanggaran pemilu dan penangannya
 
Buku Panduan PPK PILKADA 2017
Buku Panduan PPK PILKADA 2017 Buku Panduan PPK PILKADA 2017
Buku Panduan PPK PILKADA 2017
 
Panduan PPS Pemilu Kada 2017
Panduan PPS Pemilu Kada 2017Panduan PPS Pemilu Kada 2017
Panduan PPS Pemilu Kada 2017
 
Kep kpu No. 123 tahun 2016 tentang pedoman kampanye perubahan1
Kep kpu No. 123 tahun 2016  tentang pedoman  kampanye perubahan1Kep kpu No. 123 tahun 2016  tentang pedoman  kampanye perubahan1
Kep kpu No. 123 tahun 2016 tentang pedoman kampanye perubahan1
 
Buku Panduan KPPS PILKADA 2017
Buku Panduan KPPS PILKADA 2017Buku Panduan KPPS PILKADA 2017
Buku Panduan KPPS PILKADA 2017
 
Buku Panduan KPPS Satu Pasangan Calon
Buku Panduan KPPS Satu Pasangan CalonBuku Panduan KPPS Satu Pasangan Calon
Buku Panduan KPPS Satu Pasangan Calon
 
PKPU Nomor 12 Tahun 2017
PKPU Nomor 12 Tahun 2017PKPU Nomor 12 Tahun 2017
PKPU Nomor 12 Tahun 2017
 
Buku Panduan PPK PILKADA 2015 (Daftar Pemilih)
Buku Panduan PPK PILKADA 2015 (Daftar Pemilih)Buku Panduan PPK PILKADA 2015 (Daftar Pemilih)
Buku Panduan PPK PILKADA 2015 (Daftar Pemilih)
 
RA nuni puji lestari
RA nuni puji lestariRA nuni puji lestari
RA nuni puji lestari
 
teknis penyelenggaraan pilkada 2015
teknis penyelenggaraan pilkada 2015teknis penyelenggaraan pilkada 2015
teknis penyelenggaraan pilkada 2015
 
PKPU Nomor 9 Tahun 2017
PKPU Nomor 9 Tahun 2017PKPU Nomor 9 Tahun 2017
PKPU Nomor 9 Tahun 2017
 
Pkpu 12 2016 perubahan atas peraturan komisi pemilihan umum nomor 7 tahun 201...
Pkpu 12 2016 perubahan atas peraturan komisi pemilihan umum nomor 7 tahun 201...Pkpu 12 2016 perubahan atas peraturan komisi pemilihan umum nomor 7 tahun 201...
Pkpu 12 2016 perubahan atas peraturan komisi pemilihan umum nomor 7 tahun 201...
 
PKPU Nomor 8 Tahun 2017
PKPU Nomor 8 Tahun 2017PKPU Nomor 8 Tahun 2017
PKPU Nomor 8 Tahun 2017
 
Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 3 Tahun 2016 tentang Tahapan Program, d...
Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 3 Tahun 2016 tentang Tahapan Program, d...Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 3 Tahun 2016 tentang Tahapan Program, d...
Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 3 Tahun 2016 tentang Tahapan Program, d...
 
Tata Cara Pemungutan, Penghitungan dan Rekapitulasi Pilpres di Luar Negeri
Tata Cara Pemungutan, Penghitungan dan Rekapitulasi Pilpres di Luar NegeriTata Cara Pemungutan, Penghitungan dan Rekapitulasi Pilpres di Luar Negeri
Tata Cara Pemungutan, Penghitungan dan Rekapitulasi Pilpres di Luar Negeri
 
Materi tes tertulis dan wawancara ppk
Materi tes tertulis dan wawancara ppkMateri tes tertulis dan wawancara ppk
Materi tes tertulis dan wawancara ppk
 

Ähnlich wie Pembatasan parpol

Potensi Sebelum Kampanye.pptx
Potensi Sebelum Kampanye.pptxPotensi Sebelum Kampanye.pptx
Potensi Sebelum Kampanye.pptxMatchSaid
 
Petunjuk pilkades serentak tahun 2019 kabupaten kebumen
Petunjuk pilkades serentak tahun 2019 kabupaten kebumenPetunjuk pilkades serentak tahun 2019 kabupaten kebumen
Petunjuk pilkades serentak tahun 2019 kabupaten kebumenPemdes Seboro Sadang
 
Peran kpud.2
Peran kpud.2Peran kpud.2
Peran kpud.2AN ASYUF
 
Tata Cara Penyelenggaraan Pemilu
Tata Cara Penyelenggaraan PemiluTata Cara Penyelenggaraan Pemilu
Tata Cara Penyelenggaraan PemiluBijakbertindak
 
PRESENTASI TATA KERJA, KODE ETIK, DAN KODE KPPS TOT.pptx
PRESENTASI TATA KERJA, KODE ETIK, DAN KODE KPPS TOT.pptxPRESENTASI TATA KERJA, KODE ETIK, DAN KODE KPPS TOT.pptx
PRESENTASI TATA KERJA, KODE ETIK, DAN KODE KPPS TOT.pptxNurdinZaky
 
TATA KERJA PPS.pdf
TATA KERJA PPS.pdfTATA KERJA PPS.pdf
TATA KERJA PPS.pdfasrianinn
 
Pkpu 2 2017 upload
Pkpu 2 2017 uploadPkpu 2 2017 upload
Pkpu 2 2017 uploadWak Wak
 
Perbawaslu nomor 9 tahun 2017 tentang pengawasan pemutakhiran data dan penyus...
Perbawaslu nomor 9 tahun 2017 tentang pengawasan pemutakhiran data dan penyus...Perbawaslu nomor 9 tahun 2017 tentang pengawasan pemutakhiran data dan penyus...
Perbawaslu nomor 9 tahun 2017 tentang pengawasan pemutakhiran data dan penyus...Wak Wak
 
Perbawaslu nomor 9 tahun 2017 tentang pengawasan pemutakhiran data dan penyus...
Perbawaslu nomor 9 tahun 2017 tentang pengawasan pemutakhiran data dan penyus...Perbawaslu nomor 9 tahun 2017 tentang pengawasan pemutakhiran data dan penyus...
Perbawaslu nomor 9 tahun 2017 tentang pengawasan pemutakhiran data dan penyus...Wak Wak
 
Kisi Kisi Soal Tes Tulis PPK
Kisi Kisi Soal Tes Tulis PPKKisi Kisi Soal Tes Tulis PPK
Kisi Kisi Soal Tes Tulis PPKHelmi Irfansah
 
BIMTEK KODE ETIK pemahaman untuk anggota kpps
BIMTEK KODE ETIK pemahaman untuk anggota kppsBIMTEK KODE ETIK pemahaman untuk anggota kpps
BIMTEK KODE ETIK pemahaman untuk anggota kppsSolihinShaqiqcalonsa
 
PKPU NO. 8 TAHUN 2018 TENTANG PEMUNGUTAN DAN PENGHITUNGAN SUARA DI PILKADA
PKPU NO. 8 TAHUN 2018 TENTANG PEMUNGUTAN DAN PENGHITUNGAN SUARA DI PILKADAPKPU NO. 8 TAHUN 2018 TENTANG PEMUNGUTAN DAN PENGHITUNGAN SUARA DI PILKADA
PKPU NO. 8 TAHUN 2018 TENTANG PEMUNGUTAN DAN PENGHITUNGAN SUARA DI PILKADAKEPOLAH
 
Pkpu 8 th 2018
Pkpu 8 th 2018Pkpu 8 th 2018
Pkpu 8 th 2018fariztasha
 
sosialisasi dan pendidikan pemilih pemilu 2024.pptx
sosialisasi dan pendidikan pemilih pemilu 2024.pptxsosialisasi dan pendidikan pemilih pemilu 2024.pptx
sosialisasi dan pendidikan pemilih pemilu 2024.pptxssuser55d8f7
 

Ähnlich wie Pembatasan parpol (20)

Potensi Sebelum Kampanye.pptx
Potensi Sebelum Kampanye.pptxPotensi Sebelum Kampanye.pptx
Potensi Sebelum Kampanye.pptx
 
Bab i
Bab   iBab   i
Bab i
 
2022pkpu008.pdf
2022pkpu008.pdf2022pkpu008.pdf
2022pkpu008.pdf
 
Petunjuk pilkades serentak tahun 2019 kabupaten kebumen
Petunjuk pilkades serentak tahun 2019 kabupaten kebumenPetunjuk pilkades serentak tahun 2019 kabupaten kebumen
Petunjuk pilkades serentak tahun 2019 kabupaten kebumen
 
Peran kpud.2
Peran kpud.2Peran kpud.2
Peran kpud.2
 
Tata Cara Penyelenggaraan Pemilu
Tata Cara Penyelenggaraan PemiluTata Cara Penyelenggaraan Pemilu
Tata Cara Penyelenggaraan Pemilu
 
PRESENTASI TATA KERJA, KODE ETIK, DAN KODE KPPS TOT.pptx
PRESENTASI TATA KERJA, KODE ETIK, DAN KODE KPPS TOT.pptxPRESENTASI TATA KERJA, KODE ETIK, DAN KODE KPPS TOT.pptx
PRESENTASI TATA KERJA, KODE ETIK, DAN KODE KPPS TOT.pptx
 
TATA KERJA PPS.pdf
TATA KERJA PPS.pdfTATA KERJA PPS.pdf
TATA KERJA PPS.pdf
 
PKPU Nomor 2 Tahun 2017
PKPU Nomor 2 Tahun 2017PKPU Nomor 2 Tahun 2017
PKPU Nomor 2 Tahun 2017
 
Pkpu 2 2017 upload
Pkpu 2 2017 uploadPkpu 2 2017 upload
Pkpu 2 2017 upload
 
Materi Coklit.pptx
Materi Coklit.pptxMateri Coklit.pptx
Materi Coklit.pptx
 
Perbawaslu nomor 9 tahun 2017 tentang pengawasan pemutakhiran data dan penyus...
Perbawaslu nomor 9 tahun 2017 tentang pengawasan pemutakhiran data dan penyus...Perbawaslu nomor 9 tahun 2017 tentang pengawasan pemutakhiran data dan penyus...
Perbawaslu nomor 9 tahun 2017 tentang pengawasan pemutakhiran data dan penyus...
 
Perbawaslu nomor 9 tahun 2017 tentang pengawasan pemutakhiran data dan penyus...
Perbawaslu nomor 9 tahun 2017 tentang pengawasan pemutakhiran data dan penyus...Perbawaslu nomor 9 tahun 2017 tentang pengawasan pemutakhiran data dan penyus...
Perbawaslu nomor 9 tahun 2017 tentang pengawasan pemutakhiran data dan penyus...
 
Kisi Kisi Soal Tes Tulis PPK
Kisi Kisi Soal Tes Tulis PPKKisi Kisi Soal Tes Tulis PPK
Kisi Kisi Soal Tes Tulis PPK
 
PKPU Nomor 1 Tahun 2017
PKPU Nomor 1 Tahun 2017PKPU Nomor 1 Tahun 2017
PKPU Nomor 1 Tahun 2017
 
BIMTEK KODE ETIK pemahaman untuk anggota kpps
BIMTEK KODE ETIK pemahaman untuk anggota kppsBIMTEK KODE ETIK pemahaman untuk anggota kpps
BIMTEK KODE ETIK pemahaman untuk anggota kpps
 
PKPU NO. 8 TAHUN 2018 TENTANG PEMUNGUTAN DAN PENGHITUNGAN SUARA DI PILKADA
PKPU NO. 8 TAHUN 2018 TENTANG PEMUNGUTAN DAN PENGHITUNGAN SUARA DI PILKADAPKPU NO. 8 TAHUN 2018 TENTANG PEMUNGUTAN DAN PENGHITUNGAN SUARA DI PILKADA
PKPU NO. 8 TAHUN 2018 TENTANG PEMUNGUTAN DAN PENGHITUNGAN SUARA DI PILKADA
 
Pkpu 8 th 2018
Pkpu 8 th 2018Pkpu 8 th 2018
Pkpu 8 th 2018
 
PKPU Nomor 8 Tahun 2018
PKPU Nomor 8 Tahun 2018PKPU Nomor 8 Tahun 2018
PKPU Nomor 8 Tahun 2018
 
sosialisasi dan pendidikan pemilih pemilu 2024.pptx
sosialisasi dan pendidikan pemilih pemilu 2024.pptxsosialisasi dan pendidikan pemilih pemilu 2024.pptx
sosialisasi dan pendidikan pemilih pemilu 2024.pptx
 

Mehr von Election Commision

Cara Kerja Metode Kuota dan Divisor Mengkonversi Suara ke Kursi
Cara Kerja Metode Kuota dan Divisor Mengkonversi Suara ke KursiCara Kerja Metode Kuota dan Divisor Mengkonversi Suara ke Kursi
Cara Kerja Metode Kuota dan Divisor Mengkonversi Suara ke KursiElection Commision
 
Potensi Kerawanan Pada Tahapan Pilkada 2014
Potensi Kerawanan Pada Tahapan Pilkada 2014Potensi Kerawanan Pada Tahapan Pilkada 2014
Potensi Kerawanan Pada Tahapan Pilkada 2014Election Commision
 
Tungsura dan Rekap Pilkada 2015
Tungsura dan Rekap Pilkada 2015Tungsura dan Rekap Pilkada 2015
Tungsura dan Rekap Pilkada 2015Election Commision
 
Pilkada Serentak dan Keterbukaan Informasi Publik
Pilkada Serentak dan Keterbukaan Informasi PublikPilkada Serentak dan Keterbukaan Informasi Publik
Pilkada Serentak dan Keterbukaan Informasi PublikElection Commision
 
Implementasi UU Nomor 1 Tahun 2015 dan UU Nomor 8 tahun 2015
Implementasi UU Nomor 1 Tahun 2015 dan UU Nomor 8 tahun 2015Implementasi UU Nomor 1 Tahun 2015 dan UU Nomor 8 tahun 2015
Implementasi UU Nomor 1 Tahun 2015 dan UU Nomor 8 tahun 2015Election Commision
 
Peluang dan Tantangan Pilkada Serentak 2015
Peluang dan Tantangan Pilkada Serentak 2015Peluang dan Tantangan Pilkada Serentak 2015
Peluang dan Tantangan Pilkada Serentak 2015Election Commision
 
Pilkada serentak dan penguatan demokrasi
Pilkada serentak dan penguatan demokrasiPilkada serentak dan penguatan demokrasi
Pilkada serentak dan penguatan demokrasiElection Commision
 
Strategi kpu menangani masalah pilkada serentak 2015
Strategi kpu menangani masalah pilkada serentak 2015Strategi kpu menangani masalah pilkada serentak 2015
Strategi kpu menangani masalah pilkada serentak 2015Election Commision
 
Pemberitaan dan Penyiaran kampanye pilkada serentak 2015
Pemberitaan dan Penyiaran kampanye pilkada serentak 2015Pemberitaan dan Penyiaran kampanye pilkada serentak 2015
Pemberitaan dan Penyiaran kampanye pilkada serentak 2015Election Commision
 
Dinamika Regulasi Pilkada Serentak 2015
Dinamika Regulasi Pilkada Serentak 2015Dinamika Regulasi Pilkada Serentak 2015
Dinamika Regulasi Pilkada Serentak 2015Election Commision
 
Penyelenggaraan pilkada serentak tahun 2015
Penyelenggaraan pilkada serentak tahun 2015Penyelenggaraan pilkada serentak tahun 2015
Penyelenggaraan pilkada serentak tahun 2015Election Commision
 
Perbandingan sistem pemilu di indonesia
Perbandingan sistem pemilu di indonesiaPerbandingan sistem pemilu di indonesia
Perbandingan sistem pemilu di indonesiaElection Commision
 
Kesiapan penyelenggaraan pemilu 2014
Kesiapan penyelenggaraan pemilu 2014Kesiapan penyelenggaraan pemilu 2014
Kesiapan penyelenggaraan pemilu 2014Election Commision
 
Masalah aktual penyelenggaraan pemilu 2014
Masalah aktual penyelenggaraan pemilu 2014Masalah aktual penyelenggaraan pemilu 2014
Masalah aktual penyelenggaraan pemilu 2014Election Commision
 
Slide rekapitulasi hasil pemilu
Slide rekapitulasi hasil pemiluSlide rekapitulasi hasil pemilu
Slide rekapitulasi hasil pemiluElection Commision
 
Kredibilitas dan integritas penyelenggara pemilu
Kredibilitas dan integritas penyelenggara pemiluKredibilitas dan integritas penyelenggara pemilu
Kredibilitas dan integritas penyelenggara pemiluElection Commision
 
Tata kelola penyelenggaraan pemilu yang baik
Tata kelola penyelenggaraan pemilu yang baikTata kelola penyelenggaraan pemilu yang baik
Tata kelola penyelenggaraan pemilu yang baikElection Commision
 
Langkah strategi membangun demokrasi berkualitas
Langkah strategi membangun demokrasi berkualitasLangkah strategi membangun demokrasi berkualitas
Langkah strategi membangun demokrasi berkualitasElection Commision
 
Partisipasi humas dalam mendorong demokrasi
Partisipasi humas dalam mendorong demokrasiPartisipasi humas dalam mendorong demokrasi
Partisipasi humas dalam mendorong demokrasiElection Commision
 

Mehr von Election Commision (20)

Cara Kerja Metode Kuota dan Divisor Mengkonversi Suara ke Kursi
Cara Kerja Metode Kuota dan Divisor Mengkonversi Suara ke KursiCara Kerja Metode Kuota dan Divisor Mengkonversi Suara ke Kursi
Cara Kerja Metode Kuota dan Divisor Mengkonversi Suara ke Kursi
 
Potensi Kerawanan Pada Tahapan Pilkada 2014
Potensi Kerawanan Pada Tahapan Pilkada 2014Potensi Kerawanan Pada Tahapan Pilkada 2014
Potensi Kerawanan Pada Tahapan Pilkada 2014
 
Tungsura dan Rekap Pilkada 2015
Tungsura dan Rekap Pilkada 2015Tungsura dan Rekap Pilkada 2015
Tungsura dan Rekap Pilkada 2015
 
Pilkada Serentak dan Keterbukaan Informasi Publik
Pilkada Serentak dan Keterbukaan Informasi PublikPilkada Serentak dan Keterbukaan Informasi Publik
Pilkada Serentak dan Keterbukaan Informasi Publik
 
Pilkada Calon Tunggal
Pilkada Calon TunggalPilkada Calon Tunggal
Pilkada Calon Tunggal
 
Implementasi UU Nomor 1 Tahun 2015 dan UU Nomor 8 tahun 2015
Implementasi UU Nomor 1 Tahun 2015 dan UU Nomor 8 tahun 2015Implementasi UU Nomor 1 Tahun 2015 dan UU Nomor 8 tahun 2015
Implementasi UU Nomor 1 Tahun 2015 dan UU Nomor 8 tahun 2015
 
Peluang dan Tantangan Pilkada Serentak 2015
Peluang dan Tantangan Pilkada Serentak 2015Peluang dan Tantangan Pilkada Serentak 2015
Peluang dan Tantangan Pilkada Serentak 2015
 
Pilkada serentak dan penguatan demokrasi
Pilkada serentak dan penguatan demokrasiPilkada serentak dan penguatan demokrasi
Pilkada serentak dan penguatan demokrasi
 
Strategi kpu menangani masalah pilkada serentak 2015
Strategi kpu menangani masalah pilkada serentak 2015Strategi kpu menangani masalah pilkada serentak 2015
Strategi kpu menangani masalah pilkada serentak 2015
 
Pemberitaan dan Penyiaran kampanye pilkada serentak 2015
Pemberitaan dan Penyiaran kampanye pilkada serentak 2015Pemberitaan dan Penyiaran kampanye pilkada serentak 2015
Pemberitaan dan Penyiaran kampanye pilkada serentak 2015
 
Dinamika Regulasi Pilkada Serentak 2015
Dinamika Regulasi Pilkada Serentak 2015Dinamika Regulasi Pilkada Serentak 2015
Dinamika Regulasi Pilkada Serentak 2015
 
Penyelenggaraan pilkada serentak tahun 2015
Penyelenggaraan pilkada serentak tahun 2015Penyelenggaraan pilkada serentak tahun 2015
Penyelenggaraan pilkada serentak tahun 2015
 
Perbandingan sistem pemilu di indonesia
Perbandingan sistem pemilu di indonesiaPerbandingan sistem pemilu di indonesia
Perbandingan sistem pemilu di indonesia
 
Kesiapan penyelenggaraan pemilu 2014
Kesiapan penyelenggaraan pemilu 2014Kesiapan penyelenggaraan pemilu 2014
Kesiapan penyelenggaraan pemilu 2014
 
Masalah aktual penyelenggaraan pemilu 2014
Masalah aktual penyelenggaraan pemilu 2014Masalah aktual penyelenggaraan pemilu 2014
Masalah aktual penyelenggaraan pemilu 2014
 
Slide rekapitulasi hasil pemilu
Slide rekapitulasi hasil pemiluSlide rekapitulasi hasil pemilu
Slide rekapitulasi hasil pemilu
 
Kredibilitas dan integritas penyelenggara pemilu
Kredibilitas dan integritas penyelenggara pemiluKredibilitas dan integritas penyelenggara pemilu
Kredibilitas dan integritas penyelenggara pemilu
 
Tata kelola penyelenggaraan pemilu yang baik
Tata kelola penyelenggaraan pemilu yang baikTata kelola penyelenggaraan pemilu yang baik
Tata kelola penyelenggaraan pemilu yang baik
 
Langkah strategi membangun demokrasi berkualitas
Langkah strategi membangun demokrasi berkualitasLangkah strategi membangun demokrasi berkualitas
Langkah strategi membangun demokrasi berkualitas
 
Partisipasi humas dalam mendorong demokrasi
Partisipasi humas dalam mendorong demokrasiPartisipasi humas dalam mendorong demokrasi
Partisipasi humas dalam mendorong demokrasi
 

Pembatasan parpol

  • 1. Pembatasan Parpol Peserta Pemilu serta Kesiapan Menjelang Pemilu 2014
  • 2. Posisioning KPU 1. KPU tidak masuk dalam arus pemikiran penyederhanaan partai. KPU selama tahap pendaftaran dan verifikasi partai berupaya memberikan pelayanan dan pendampingan bagi parpol yang membutuhkan keterangan, kejelasan dan informasi (help desk). 2. KPU pada verifikasi administrasi tahap I memberikan catatan secara lengkap dan detail tentang syarat yang tidak dapat dipenuhi oleh parpol. Hal ini dimaksudkan agar parpol dapat melakukan perbaikan sehingga memenuhi syarat menjadi peserta pemilu. 3. KPU hanya menjalankan pelaksananaan pendaftaran, verifikasi dan penetapan parpol sesuai amanat Undang Undang Nomor 8 Tahun 2012 tentang Pemilihan Umum Anggota DPR, DPD dan DPRD.
  • 3. Kesiapan KPU Menyelenggarakan Pemilu 2014 Penataan Regulasi  Regulasi disusun berdasarkan kebutuhan dan sudah ditetapkan sebelum tahapan penyelenggaraan pemilu dimulai  Regulasi disusun dengan melibatkan partisipasi publik melalui tahap pembuatan naskah akademik dan konsultasi publik  Regulasi yang sudah ditetapkan disosialisasikan kepada penyelenggara dan peserta pemilu  Menetapkan rentang waktu penyusunan regulasi sejak 9 Juni 2012 sampai 9 Juni 2013
  • 4. Lanjutan… Penataan Organisasi 1. Penataan sekretariat jenderal KPU dengan merekrut dan mengusulkan sekretaris jenderal yang baru untuk mengisi posisi yang akan segera ditinggalkan sekjen yang lama karena memasuki masa pensiun 2. Penguatan kapasitas pegawai sekretariat yang akan memberikan dukungan teknis bagi KPU dalam penyelenggaraan tahapan dengan cara memperbanyak bimbingan teknis 3. Memperkuat fungsi koordinasi dan supervisi KPU di setiap tingkatan sehingga semua tahapan dapat dilaksanakan dengan baik dan lancar
  • 5. Lanjutan… 4. Selektif dalam merekrut komisioner di daerah dan badan-badan adhoc penyelenggara pemilu 5. Menyusun kode etik penyelenggara pemilu sebagai landasan moral dan etik dalam bekerja 6. Internalisasi kode etik kepada jajaran komisioner dan pegawai sekretariat di semua tingkatan 7. Pemberian sanksi yang tegas terhadap setiap personel yang melakukan pelanggaran baik jajaran komisioner maupun sekretariat
  • 6. Lanjutan… Penataan Tahapan 1. Tahapan dilaksanakan tepat waktu dan sesuai jadwal 2. Tahapan dilaksanakan dengan payung hukum yang jelas seperti peraturan KPU (PKPU), surat keputusan (SK), surat edaran (SE) dan surat pemberitahuan 3. Tahapan dilaksanakan dengan standar operasional prosedurs (SOP)
  • 7. Lanjutan… 4. Petugas yang melaksanakan tahapan diberi pembekalan teknis yang memadai 5. Komisioner melakukan monitoring, evaluasi dan pengendalian pelaksanaan tahapan secara berjenjang 6. Membuka ruang partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan setiap tahapan dan memberikan
  • 8. Pemutakhiran dan Penyusunan Data Pemilih Sumber Data  Penyediaan data merupakan kewajiban pemerintah (pasal 32 ayat 1 UU Nomor 8 Tahun 2012)  Data agregat penduduk per kecamatan (DAK2)  Data penduduk potensial pemilih pemilu (DP4)  Data WNI di luar negeri
  • 9. Penyerahan Data  DAK2 diserahkan paling lambat 16 bulan sebelum pemungutan suara (sudah diserahkan)  Jumlah Penduduk Indonesia di dalam negeri 251.857.940.000  Data WNI di luar negeri diserahkan paling lambat 16 bulan sebelum pemungutan suara (sudah diserahkan)  Jumlah Penduduk Indonesia di LN 4,6
  • 10. Sinkronisasi Data  DAK2 dan data penduduk di luar negeri disinkronisasikan oleh pemerintah bersama KPU selama 2 bulan  Data hasil sinkronisasi itu menjadi DP4  DP4 dimutakhirkan lagi oleh KPU menjadi data pemilih dengan memperhatikan data pemilu pada pemilu terakhir dan /atau pemilihan
  • 11. Data Pemilih  KPU kabupaten/kota menyusun DP4 dari data kependudukan yang telah disinkronisasikan.  Daftar pemilih paling sedikit memuat nomor induk kependudukan, nama, tanggal lahir, jenis kelamin, dan alamat.  Pemutakhiran data pemilih harus selesai selama 4 bulan  KPU dibantu pantarlih, PPS dan PPK dalam melakukan pemutakhiran data pemilih  Pantarlih memberikan tanda bukti kepada pemilih telah terdaftar sebagai pemilih  Hasil pemutakhiran jadi bahan penyusunan DPS
  • 12. Penyusunan DPS  DPS disusun oleh PPS dengan basis domisili RT atau nama lain  DPS disusun paling lambat 1 bulan setelah pemutakhiran data pemilih  DPS diumumkan selama 14 hari  DPS harus diberikan oleh PPS melalui PPK kepada peserta pemilu di tingkat kecamatan  Masukan dan tanggapan diterima paling lama 21 hari sejak DPS diumumkan
  • 13. Lanjutan DPS  PPS wajib memperbaiki DPS berdasarkan masukan dan tanggapan masyarakat selama 14 hari  DPS hasil perbaikan diumumkan lagi selama 7 hari untuk mendapat masukan  PPS wajib memperbaiki DPS atas masukan masyarakat selama 14 hari  DPS hasil perbaikan akhir disampaikan oleh PPS kepada KPU melalui PPK untuk menyusun DPT
  • 14. Penyusunan DPT  KPU kabupaten/kota menetapkan DPT berdasarkan DPS hasil perbaikan  DPT disusun dengan basis Tempat Pemungutan Suara (TPS)  DPT ditetapkan paling lambat 7 hari sejak berakhirnya perbaikan DPS hasil perbaikan  DPT disampaikan oleh KPU kabupaten/kota kepada KPU, KPU Provinsi, PPK dan PPS  DPT diumumkan oleh PPS sejak diterima dari KPU kabupaten/kota sampai hari pemungutan suara
  • 15. DPT Tambahan  DPT Tambahan (DPTb) ditetapkan paling lambat 3 hari sebelum pemungutan suara  DPTb adalah data pemilih yang telah terdaftar dalam DPT di suatu TPS, karena keadaan tertentu tidak dapat menggunakan haknya di TPS tersebut  Untuk masuk DPTb seseorang harus menujukkan identitas diri dan bukti sudah terdaftar dalam DPT di TPS asal
  • 16. DPT Khusus  DPT Khusus adalah daftar pemilih yang memuat yang tidak memiliki identitas kependudukan dan/atau pemilih yang memiliki identitas tetapi tidak terdaftar di DPS, DPSHP, DPT dan DPTb  DPT Khusus disusun bersamaan dengan DPT  PPS menyusun dan mengumumkan DPT Khusus seperti halnya penyusunan DPS dan DPSHB  Masyarakat dan peserta pemilu diberi kesempatan memberi tanggapan  PPS wajib memperbaikinya berdasarkan verifikasi terhadap masukan dan tanggapan masyarakat dan peserta pemilu
  • 17. Sistem Informasi Data Pemilih (Sidalih)  Penyusunan DPS, DPSHB, DPSHP akhir, DPT, DPT Khusus menggunakan aplikasi sistem informasi data pemilih (sidalih)  Sidalih mendukung kerja penyelenggara pemilu dalam menyusun, mengkoordinasi , mengumumkan dan memelihara data pemilih  Sidalih juga melayani pemeriksaan data pemilih dan memberikan masukan serta tanggapan terhadap
  • 18. Lanjutan sidalih…  Sidalih dioperasionalkan pada semua tingkatan penyelenggara pemilu mulai dari KPU pusat sampai PPS  Dalam hal PPK dan PPS tidak memiliki jaringan listrik dan fasilitas komputer, penyusunan daftar pemilih dilakukan secara manual dengan cara ditulis tangan atau diketik di formulir yang telah ditentukan  Dalam hal pemerintah tidak dapat menyerahkan DP4 sesuai jadwal, KPU menggunakan data pemilih pemilu terakhir sebagai data dasar untuk pemutakhiran data pemilih
  • 19. Penataan Dapil dan Alokasi Kursi Prinsip Penataan Dapil 1. Integritas wilayah : beberapa kabupaten/kota atau kecamatan yang ditata atau dibentuk sebagai suatu daerah pemilihan harus saling berbatasan, dengan tetap memperhatikan keutuhan wilayah, kondisi geografis dan kemudahan transportasi 2. Kesetaraan populasi : memperhatikan kesetaraan populasi di setiap daerah pemilihan yang menentukan alokasi kursi setiap daerah pemilihan dengan tetap berdasarkan pada batas minimum dan
  • 20. Lanjutan… 3. Kohesivitas : penataan dapil memperhatikan kondisi sosial, budaya, adat istiadat dan kelompok minoritas 4. Conterminous : penataan dapil anggota DPRD provinsi yang terbentuk dari satu atau beberapa kabupaten/kota harus tercakup oleh satu daerah pemilihan anggota DPR.
  • 21. Jumlah Kursi dan Dapil Jumlah Kursi  DPR : 560 kursi dengan 77 daerah pemilihan  DPRD Provinsi : 35-100 kursi  DPRD Kabupaten/Kota : 20-35 kursi Daerah Pemilihan  DPR : Prov, Kab/Kota atau Gab. Kab/Kota  DPRD Prov. : Kab/Kota atau Gab. Kab/Kota  DPRD Kab/Kota : Kec. atau Gab. Kec.  Jumlah Alokasi Kursi DPR : 3-10 Kursi  Jumlah Alokasi Kursi DPRD : 3-12 Kursi
  • 22. Alokasi Kursi dan Dapil DPRD Provinsi Alokasi Kursi Paling Sedikit 35 dan Paling Banyak 100 kursi Jml pddk <=1 juta 35 1 juta <Jml pddk <=3 juta 45 3 juta <Jml pddk <=5 juta 55 5 juta <Jml pddk <=7 juta 65 7 juta <Jml pddk <=9 juta 75 9 juta <Jml pddk <=11 juta 85 Jml pddk > 11 juta 100
  • 23. Alokasi Kursi dan Dapil Kabupaten/Kota Alokasi Kursi Paling Sedikit 20 dan Paling Banyak 50 kursi Jml pddk <=100 ribu 20 100 ribu <Jml pddk <=200 ribu 25 200 ribu <Jml pddk <=300 ribu 30 300 ribu <Jml pddk <=400 ribu 35 400 ribu <Jml pddk <=500 ribu 40 500 ribu <Jml pddk <= 1 juta 45 Jml pddk > 1 juta 50
  • 24. Cara Penghitungan Kursi  Jumlah kursi ditentukan berdasarkan jumlah penduduk dari data agregat kependudukan per kecamatan (DAK2)  Menetapkan bilangan pembagi pendudukan (BPPd) dengan cara membagi jumlah penduduk dengan jumlah kursi  Mengalokasikan kursi dengan cara : Tahap I : 1) Jumlah penduduk setiap dapil dibagi dengan BPPd 2) Berdasarkan hasil penghitungan didapat sejumlah kursi untuk tiap dapil 3) Jika terdapat angka pecahan dihilangkan 4) Jika masih ada sisa jumlah penduduk, sisa itu diserahtakan dalam penghitungan tahap II 5) Sisa jumlah penduduk diperoleh dari pengurangan jumlah penduduk setiap dapil dengan hasil perkalian antara perolehan kursi dengan BPPd
  • 25. Lanjutan… Tahap II dilakukan apabila dalam penghitungan tahap I masih terdapat sisa sejumlah kursi yang belum terbagi Sisa kursi tersebut diberikan kepada dapil yang memiliki sisa jumlah penduduk dimulai dari terbesar pertama, kedua, ketiga dan seterusnya