Penelitian kualitatif bertujuan untuk memahami fenomena sosial dari sudut pandang partisipan dengan cara mengumpulkan data deskriptif secara alami di lapangan, berfokus pada proses daripada hasil, dan mengutamakan makna. Terdapat lima ciri penelitian kualitatif yaitu menggunakan lingkungan alamiah sebagai sumber data, bersifat deskriptif analitis, berfokus pada proses, bersifat induktif, dan men
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Penelitian kualitatif bidang kesehatan masyarakat
1. 1
PENELITIAN KUALITATIF BIDANG KESEHATAN MASYARAKAT
(bagian 1)
Oleh : SRI ASIH GAHAYU (Widyaiswara BBPK Ciloto )
Penelitian Kualitatif yaitu : Salah satu penelitian yang menggunakan teknik
tertentu untuk mendapatkan informasi yang mendalam tentang apa yang difikirkan dan
dirasakan masyarakat sasaran (Sugiarti, 2001). Penelitian kualitatif adalah penelitian
formatif yang di khusus memberikan teknik-teknik untuk mendapatkan informasi dengan
lebih mendalam tentang perasaan dan pendapat seseorang (Hadi,1999). Dalam
melakukan penelitian untuk memahami sesuatu fenomena yang berlaku, informasi yang
di ketahui amat sedikit, metode penelitian kualitatif amat sesuai di gunakan Oleh itu
pendekatan kualitatif yang memberi tumpuan kepada makna atau maksud dalam
konteks yang sebenar dapat memenuhi keperluan untuk memahami fenomena tersebut
(Notoatmojo, 2000).
Menurut Merriam (1998) metode penelitian kualitatif sesuai untuk digunakan
bagi mengkaji fenomena informasi yang diketahui tentang amat sedikit karena bersifat
memahami, mengurai dan menjelaskan sesuatu fenomena. Oleh karena itu metode
kualitatif ini cocok digunakan untuk meneliti sesuatu hal khusus yang terjadi dan peneliti
berusaha untuk memahami hal tersebut untuk mencari solusi untuk masalah yang timbul
Sugiarti (2001) mengatakan penelitian Kualitatif merupakan penelitian yang bersifat
konseptual dan praktis. Konseptual karena penelitian kualitatif memberikan informasi
yang mendalam sehingga dapat memberikan pemahaman yang lebih besar dibandingkan
kaedah kuantitatif. Dengan alasan praktis karena berhubungan dengan sifat penelitian
kualitatif itu sendiri serta hubungannya dengan proses pengambilan keputusan dalam
penelitian.
Penelitian kualitatif dinamakan metode baru, karena popularitasnya belum lama.
Disebut jugan metode artistik, karena proses penelitian lebih bersifat seni (kurang
terpola). Disebut juga metode intrepretif, karena data hasil penelitian lebih berkenaan
2. 2
dengan interpretasi terhadap data yang ditemukan di lapangan. Disebut juga Penelitian
Naturalistik.
Metode kualitatif akan membolehkan peneliti memahami sesuatu fenomena
secara mendalam dan memahaminya dari sudut responden atau penyampai informasi.
Keterbukaan atau fleksibiliti dalam penelitian kualitatif akan memberi ruang kepada
peneliti untuk mendekati dan memahami interaksi sosial yang kompleks sejak turun
temurun, memberikan keadilan kepada interaksi yang kompleks ini dan seterusnya
menghormatinya berdasarkan haknya sendiri (Glesne & Peshkin, dalam Fuad 2006).
Penelitian kualitatif di pilih untuk memastikan peneliti memahami konsep dan dapat
melihat permasalahan dari sudut yang berbagai yang terutamanya dari sudut kedalaman
sesuatu fenomena itu sendiri. Ini adalah karena penelitian kualitatif lebih bersifat
membina berbanding menguji konsep, hipotesis atau teori dan penelitian ini lebih
bersifat memahami, menghurai dan menerangkan fenomena. Beberapa kaedah akan di
gunakan untuk mengumpul dan menganalisis data bagi menilai secara mendalam (in-
depth) fenomena yang akan diselidiki.
Kaedah kualitatif juga menawarkan pelbagai reka bentuk penelitian untuk setiap satu
memiliki pendekatan tersendiri dalam memahami sesuatu fenomena yang masing–
masing memiliki pendekatan dan keistimewaan tersendiri dalam mengumpul data dan
memahami sesuatu fenomena. (Moleong, 2004). Jadi untuk penelitian kualitatif yang
bersifat khusus untuk suatu kasus tertentu , hasil penelitian kualitatif itu tidak dapat
digunakan untuk menyelesaikan sesuatu hal lain yang mungkin terlihat mirip karena
perbedaan konteks dan pelakunya (Fuad, 2006)
Menurut Sukmadinata (2005) dalam Haryanto (2012) dasar penelitian kualitatif
adalah konstruktivisme yang berandaian bahwa kenyataan itu berdimensi jamak,
interaktif dan suatu pertukaran pengalaman sosial yang diinterpretasikan oleh setiap
individu. Peneliti kualitatif percaya bahwa kebenaran adalah dinamis dan dapat
ditemukan hanya melalui penelitian terhadap orang-orang melalui interaksinya dengan
situasi sosial mereka (Danim, 2002).
Penelitian kualitatif mengkaji perspektif partisipan dengan strategi-strategi yang bersifat
interaktif dan fleksibel. Penelitian kualitatif ditujukan untuk memahami fenomena-
fenomena sosial dari sudut pandang partisipan.
3. 3
Dengan demikian arti atau pengertian penelitian kualitatif tersebut adalah penelitian
yang digunakan untuk meneliti pada kondisi objek alamiah dimana peneliti merupakan
instrumen kunci (Sugiyono, 2005 dalam Haryanto, 2012).
Kajian kualitatif merupakan kajian yang bersifat induktif atau membina dan digunakan
untuk membina hipotesis yang boleh dijadikan asas untuk kajian-kajian yang akan dating
(Fuad, 2006). Selain dari itu, kajian kualitatif adalah lebih fleksibal dan ini memberi ruang
kepada peneliti untuk melaksanakan berbagai rekabentuk (ethnografi, kajian kes,
fenomenologi, “grounded theory”, kritikan pendidikan dan lain-lain) yang masing-masing
memiliki pendekatan dan keistimewaan tersendiri dalam mengumpul data dan
memahami sesuatu fenomena (Glesne & Peshkin, 1991). Kaedah kualitatif akan
membolehkan peneliti memahami sesuatu fenomena secara mendalam dan
memahaminya dari sudut pencerita atau penyampai maklumat (Van Manen, 1990).
Keterbukaan atau fleksibaliti dalam kajian kualitatif akan memberi ruang kepada peneliti
untuk mendekati dan memahami interaksi sosial yang kompleks sejak turun temurun,
memberikan keadilan kepada interaksi yang kompleks ini dan seterusnya
menghormatinya berdasarkan haknya sendiri (Glesne & Peshkin, 1991).
Penelitian Kualitatif yaitu : Salah satu penelitian yang menggunakan teknik tertentu
untuk mendapatkan informasi yang mendalam tentang apa yang dipikirkan dan
dirasakan masyarakat sasaran.
Ada lima ciri pokok karakteristik metode penelitian kualitatif iaitu:
1. Menggunakan lingkungan alamiah sebagai sumber data
Penelitian kualitatif menggunakan lingkungan alamiah sebagai sumber data. Peristiwa-
peristiwa yang terjadi dalam suatu situasi sosial merupakan penelitian utama penelitian
kualitatif. Peneliti pergi ke lokasi tersebut, memahami dan mempelajari situasi. Studi yang
dilakukan pada waktu interaksi berlangsung di tempat kejadian. Peneliti mengamati,
mencatat, bertanya, menggali sumber yang erat hubungannya dengan peristiwa yang
terjadi saat itu. Hasil-hasil yang diperoleh pada saat itu segera disusun saat itu pula. Apa
yang diamati pada dasarnya tidak lepas dari konteks lingkungan di mana tingkah laku
berlangsung.
4. 4
2. Memiliki sifat deskriptif analitik
Penelitian kualitatif sifatnya deskriptif analitik. Data yang diperoleh seperti hasil
observasi, hasil wawancara, analisis dokumen, catatan lapangan, disusun peneliti di
lokasi penelitian, tidak dituliskan dalam bentuk dan angka-angka. Peneliti segera
melakukan analisis data dengan memperkaya informasi, mencari hubungan,
membandingkan, menemukan pola atas dasar data aslinya (tidak ditransformasi dalam
bentuk angka). Hasil analisis data berupa pemaparan mengenai situasi yang diteliti yang
disajikan dalam bentuk uraian naratif. Hakikat pemaparan data pada umumnya
menjawab soalan-soalan mengapa dan bagaimana suatu fenomena terjadi. Untuk itu
peneliti dituntut memahami dan menguasai bidang ilmu yang ditelitinya sehingga dapat
memberikan justifikasi mengenai konsep dan makna yang terkandung dalam data.
3. Tekanan pada proses bukan hasil
Tekanan penelitian kualitatif adalah pada proses bukan pada hasil. Data dan informasi
yang diperlukan berkenaan dengan soalan apa, mengapa, dan bagaimana untuk
mengungkap proses bukan hasil suatu kegiatan. Apa yang dilakukan, mengapa dilakukan
dan bagaimana cara melakukannya memerlukan pemaparan suatu proses mengenai
fenomena tidak dapat dilakukan dengan ukuran frekuensinya saja. Soalan di atas
menuntut gambaran nyata tentang kegiatan, prosedur, alasan-alasan, dan interaksi yang
terjadi dalam konteks lingkungan di mana dan pada saat mana proses itu berlangsung.
Proses alamiah dibiarkan terjadi tanpa campur tangan peneliti, sebab proses yang
terkawal tidak akan menggambarkan keadaan yang sebenarnya. Peneliti tidak perlu
mentransformasikan data menjadi angka untuk mengindari hilangnya informasi yang
telah diperoleh. Makna suatu proses dimunculkan konsep-konsepnya untuk membuat
prinsip bahkan teori sebagai suatu temuan atau hasil penelitian tersebut.
4. Bersifat induktif
Penelitian kualitatif sifatnya induktif. Penelitian kualitatif tidak dimulai dari deduksi,
tetapi dimulai dari lapangan yakni fakta nyata. Peneliti terjun ke lapangan, mempelajari
suatu proses atau penemuan yang terjadi secara alami, mencatat, menganalisis,
menafsirkan dan melaporkan serta menarik kesimpulan-kesimpulan dari proses
5. 5
tersebut. Kesimpulan atau generalisasi kepada lebih luas tidak dilakukan, sebab proses
yang sama dalam konteks lingkungan tertentu, tidak mungkin sama dalam konteks
lingkungan yang lain baik waktu maupun tempat. Temuan penelitian dalam bentuk
konsep, prinsip, hukum, teori dibangun dan dikembangkan dari lapangan bukan dari teori
yang telah ada. Prosesnya induktif iaitu dari data yang terpisah namun saling berkaitan.
5. Mengutamakan makna
Penelitian kualitatif mengutamakan makna. Makna yang diungkap berkisar pada persepsi
orang mengenai suatu peristiwa. Misalnya penelitian tentang peran kepala Puskesmas
dalam pembinaan pegawai Puskesmas, peneliti memusatkan perhatian pada pendapat
kepala Puskesmas tentang pegawai yang dibinanya. Peneliti mencari informasi dari
kepala Puskesmas dan pandangannya tentang keberhasilan dan kegagalan membina
pegawai Puskesmas. Apa yang dialami dalam membina pegawai, mengapa pegawai gagal
dibina, dan bagaimana hal itu terjadi. Sebagai bahan pembanding peneliti mencari
informasi dari pegawai agar dapat diperoleh titik-titik temu dan pandangan mengenai
mutu pembinaan yang dilakukan kepala Puskesmas. Ketepatan informasi dari partisipan
(kepala Puskesmas dan pegawai) diungkap oleh peneliti agar dapat menginterpretasikan
hasil penelitian secara sahih dan tepat.
Berdasarkan ciri di atas dapat disimpulkan bahwa penelitian kualitatif tidak
dimulai dari teori yang dipersiapkan sebelumnya, tapi dimulai dari lapangan berdasarkan
lingkungan alami. Data dan informasi lapangan ditarik maknanya dan konsepnya, melalui
pemaparan deskriptif analitik, tanpa harus menggunakan angka, sebab lebih
mengutamakan proses terjadinya suatu peristiwa dalam situasi yang alami. Generalisasi
tak perlu dilakukan sebab deskripsi dan interpretasi terjadi dalam konteks dan situasi
tertentu. Realitas yang kompleks dan selalu berubah menuntut peneliti cukup lama
berada di lapangan.
Sejalan dengan pendapat di atas, Bogdan dan Biklen (1992) dalam Haryanto 2012 dan
Alwashilah 2002 menjelaskan bahwa bahwa ciri-ciri metode penelitian kualitatif ada
lima, iaitu:
• Penelitian kualitatif mempunyai setting yang alami sebagai sumber data langsung,
dan peneliti sebagai instrumen kunci.
6. 6
• Penelitian kualitatif adalah penelitian yang deskriptif. Data yang dikumpulkan
lebih banyak kata-kata atau gambar-gambar daripada angka
• Penelitian kualitatif lebih memperhatikan proses daripada produk. Hal ini
disebabkan oleh cara peneliti mengumpulkan dan memaknai data, setting atau
hubungan antar bagian yang sedang diteliti akan jauh lebih jelas apabila diamati
dalam proses.
• Peneliti kualitatif mencoba menganalisis data secara induktif. Peneliti tidak
mencari data untuk membuktikan hipotesis yang.mereka susun sebelum mulai
penelitian, namun untuk menyusun abstraksi.
• Penelitian kualitatif memusatkan pada makna bukan sekadar perilaku yang
tampak.
Atas dasar penggunaanya, dapat dikemukakan bahwa tujuan penelitian kualitatif dalam
bidang pendidikan iaitu untuk:
1. Mendeskripsikan suatu proses kegiatan pendidikan berdasarkan apa yang terjadi
di lapangan sebagai bahan penelitian lebih lanjut untuk menemu kenali
kekurangan dan kelemahan pendidikan sehingga dapat ditentukan upaya
penyempurnaannya.
2. Menganalisis dan menafsirkan suatu fakta, gejala dan peristiwa pendidikan yang
terjadi di lapangan sebagaimana adanya dalam konteks ruang dan waktu serta
situasi lingkungan pendidikan secara alami.
3. Menyusun hipotesis berkenaan dengan konsep dan prinsip pendidikan
berdasarkan data dan informasi yang terjadi di lapangan (induktif) untuk
kepentingan pengujian lebih lanjut melalui pendekatan kuantitatif.
Bidang penelitian penelitian kualitatif dalam bidang kesehatan antara lain
berkaitan dengan administrasi /manajemen program progran kesehatan, peranan tenaga
kesehatan, bimbingan, Manajemen Puskesmas /Rumah sakit, kepemimpinan dan
pengawasan bidang kesehatan, penilaian program kesehatan, hubungan pelayanan
kesehatan dan masyarakat, upaya pengembangan bidang bidang kesehatan, dan lain-lain.
Selain penelitian kualitatif yang digunakan dalam bidang pendidikan adalah penelitian
tindakan kelas.
7. 7
Sugiarti (2001) mengatakan ada tiga (3) kunci keberhasilan yang digunakan :
1. Harus mengembangkan seni bertanya “ Mengapa “
2. Harus mengembangkan seni mendengarkan
3. Harus berperan sebagai peneliti / Investigasi yang kreatif
1. Seni Bertanya “ Mengapa “
Pertanyaan harus diajukan secara spesifik sehingga unsur unsur dapat diuraikan dan
harus sesuai dengan pengalaman informan. Pertanyaan tersebut harus dibuat sedemikian
rupa sehingga sesuai dengan pengalaman responden. Lebih kanjut Lazarsfel menyatakan
hal hal yang harus mendapat perhatian yaitu : tanyakan dengan cara netral, hindari
kecenderungan untuk mengarahkan satu pertanyaan, catat setiap tanda baik verbal
maupun non verbal yang membingungkan responden.
2. Seni Mendengarkan
Beberapa hal yang perlu diingatkan dengan seni mendengarkan yaitu :
• Mendengarkan secara aktif berhubungan erat dan emphati
• Cara mengucapkan sesuatu dapat menghasilkan arti yang lebih dalam daripada
kata2 yang diucapkan
• Mendengarkan dengan cermat apa yang dimaksud dan apa yang diucapkan
3. Penelitian sebagai proses investigasi yang kreatif
Penelitian kualitatif banyak persamannya dengan proses penyelidikan yang
dilakukan oleh seorang detektif. Meskipun demikian pada penelitian kualitatif selalu
digunakan teknik teknik khusus dan standar pertanyaan tertentu. Kuncinya untuk
mendapatkan jawaban yang benar adalah menyesuaikan dan menciptakan proses
sedemikian rupa sehingga responden merasa tidak tertekan, merasa bebas untuk
mengeluarkan pendapatnya
Pendekatan penceritaan (descriptive) dipilih untuk menulis penelitian ini karena
ia merupakan satu pendekatan menerangkan secara sistematik sesuatu fakta yang tepat
mengenai sesuatu situasi. Ini adalah menceritakan mengenai data yang di kumpul dan
8. 8
tidak bertujuan untuk menguji hipotesis, menerangkan hubungan atau membuat
ramalan. ( Moleong, 2004 )
Masalah dan Kelemahan dalam Penelitian Kualitatif
Masalah utama pada penelitian kualitatif adalah penelitian tersebut tidak
dilaksanakan dengan seksama. Misalnya hasil penelitian kualitatif dianalisa sebagai
penelitian kuantitatif, mengambil kesimpulan yang cepat atau lebih memproyeksikan
jawaban daripada mengembangkan hipotesa dan memperoleh hal hal yang tersirat.
Tindakan begini merupakan satu kesalahan besar dalam penelitian kualitatif. Metode
kualitatif perlu dilakukan sepenuhnya secara kualitatif bukan mencampuradukkan
dengan metode kuantitatif meskipun sesuatu nilai perlu dikuantifikasi dalam pada saat
melakukan penyisihan dan penyaringan data.
Masalah lain adalah berhubungan dengan subyektifitas sipeneliti , karena sangat
ditekankan pada interpretasi tentang makna yang tersirat, penelitian kualitatif sangat
cenderung mengalami bias karena subyektifitas sipeneliti atau si pengamat. Masalah
terakhir, penelitian kualitatif mempunyai fleksibilitas yang tinggi dan tidak memerlukan
format pertanyaan standar. Oleh karena itu peneliti mempunyai peluang yang amat
sangat besar untuk menyimpang dari isu penelitian karena ketidak disiplinan atau
perbedaan dalam proses berpikir.
ALASAN PENGGUNAAN METODE KUALITATIF
1. Konseptual
Penelitian kualitatif memberikan informasi yang mendalam sehingga dapat
memberikan pemahaman yang lebih besar dibandingkan tehnik kuantitatif.
2. Praktis
Alasan lainnya ialah yang berhubungan dengan sifat penelitian kualitatif itu
sendiri serta hubungannya dengan proses pengambilan keputusan dalam penelitian.
Penelitian kualitatif bersifat subyektif dan intuisi. Disamping itu alasan pragmatis
juga menjadi alasan penggunaan jenis penelitian ini, yaitu : biaya murah, waktu
singkat, fleksibel, langsung dengan khalayak, & tidak memerlukan fasilitas teknis.
9. 9
APLIKASI TEKNIK PENELITIAN KUALITATIF
• Menggali gagasan
Gagasan di stimulasi dengan cara mengamati dan mendengarkan populasi target,
mengamati interaksi mereka atau mendengarkan berbagai issu dalam bahasa
mereka sendiri.
• Mengembangkan studi kuantitatif
Sebagai langkah pendahuluan yang membantu mengembangkan studi kuantitatif,
antara lain mengembangkan hipotesa, menspesifikasi tipe masyarakat yang akan
di wawancarai, membantu mengembangkan pertanyaan dan alur pertanyaan,
membantu mengidentifikasikan dan mendefeniskan masalah penelitian, untuk
memilih dan merumuskan kembali materi.
• Menjelaskan hasil penemuan kuantitatif
Antara lain dengan menjelaskan, memperluas dan menjernihkan datakuantitatif,
terutama hasil teuan temuan yang tidak terduga.
• Metode pengumpulan data utama
Berbagai masalah penelitian tidak mudah untuk didekati dengan metode
kuantitatif, karenanya metode kualitatif merupakan metode yang lebih tepat
untuk mendekatinya.
Penggunaan Penelitian Kualitatif
o Merancang Pedoman Wawancara
o Memberikan informasi mendalam tentang pengetahuan, sikap dan persepsi
o Membuat hipotesa suatu penelitian
o Untuk generalisasi, penelitian kualitatif dapat membentuk suatu teori yg
didasarkan atas data yg dikumpulkan ( = grounded theory), jika hasil penelitian dapat
dipakai orang lain dlm situasi yg dihadapi disebut generalisasi penelitian kualitatif.
TEKNIK PENELITIAN KUALITATIF
10. 10
1. Wawancara Mendalam
2. Fokus Grup Diskusi ( FGD ) / Diskusi Kelompok Terarah ( DKT )
3. Observasi
4. Partisipasi
5. Kajian dokumen
SAMPEL
1. Kesesuaian : sampel dipilih berdasarkan pengetahuan yang dimiliki yang
berkaitan dengan topik penelitian. Apabila peneliti belum mempunyai gambaran
tentang siapa yang harus dipilih sebagai sampel, maka sebaiknya peneliti mencari
informan kunci ( key informan ). selanjutnya melalui informan kunci ini
ditanyakan informan selanjutnya. begitu seterusnya, sehingga dari satu informan
semakin lama semakin bertambah banyak, dan disesuaikan dengan kebutuhan
informasi yang diinginkan.
2. Kecukupan : Data yang diperoleh dari sampel seharusnya dapat menggambarkan
seluruh fenomena yang berkaitan dengan topoik penelitian, oleh karena itu harus
memenuhi kategori kategori yang berkaitan dengan penelitian, seperti :
umur,pendidikan, pendapatan, agama, suku bangsa dan lain lain. Dengan variasi
kategori kategori ini, diharapkan informasi yang dikumpulkan akan bervariasi,
sehingga bisa memperoleh gambaran dan fenomena yang ada. Jadi jumlah sampel
tidak menjadi faktor penentu utama dalam penelitian, akan tetapi kelengkapan
data yang dipentingkan. Persoalan penting ialah bila atau bagaimana kita mau
mengetahui bahwa data yang dikumpul sudah cukup? Penyelidik perlu berhenti
mengumpul data apabila data sudah sampai ke peringkat jenuh atau apabila
peneliti sudah memahami sesuatu fenomena dan menemui jalan penyelesaian
kepada sesuatu masalah yang timbul.
PERBEDAAN PENELITIAN KUANTITATIF DAN PENELITIAN KUALITATIF
AKSIOMA / PANDANGAN DASAR PENELITIAN
11. 11
1. SIFAT REALITAS
Sifat realitas kuantitatif dipandang sebagai sesuatu yang konkrit, dapat diamati
dengan panca indera, dapat dikategorikan menurut jenis, bentuk, warna dan perilaku,
tidak berubah, dapat diukur dan diverivikasi.
Pada kualitatif obyek dipandang sebagai sesuatu yang dinamis, hasil konstruksi
pemikiran dan interpretasi terhadap gejala yang diamati, utuh karena setiap aspek dari
onjek mempunyai suatu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan
2. HUBUNGAN PENELITI DENGAN YANG DITELITI
Penelitian kuantitatif, kebenaran itu diluar dirinya sehingga hubungan antara
peneliti dengan yang diteliti harus dijaga jaraknya sehingga bersifat independen. Peneliti
kuatitatif hampir tidak mengenal siapa yang diteliti atau responden yang memberikan
data
Penelitian kualitatif peneliti sebagai human instrumen dengan teknik observasi
berperan serta dan wawancara mendalam, maka peneliti harus berinteraksi dengan
sumber data ( informan )
3. HUBUNGAN ANTAR VARIABEL
Peneliti kuantitatif dalam melihat hubungan variabel terhadap obyek peneliti lebih
bersifat sebab akibat 9 kausal ), sehingga dalam penelitiannya ada variabel independen
dan dependen. Dari variabel tersebut selanjtnya dicari seberapa besar pengaruhnya.
Penelitian kualitatif lebih menekankan pada proses, maka dalam melihat
hubungan antar variabel pada obyek yang diteliti lebih bersifat interaktif yaitu saling
mempengaruhi, sehingga tidak diketahui variabel dependen dan independennya.
4. KEMUNGKINAN GENERALISASI
Penelitian kuantitatif lebih menekankan pada keluasan informasi, bukan
kedalaman sehingga metode ini cocok digunakan untuk populasi yang besar dan dengan
variabel yang terbatas. Sampel diambil dengan teknik tersendiri dan selanjutnya peneliti
membuat generalisasi ( kesimpulan sampel diberlakukan ke populasi )
12. 12
Penelitian kualitatif tidak melakukan generalisasi tetapi lebih menekankan pada
kedalaman informasi sehingga sampai pada tingkat makna. Makna adalah data dibalik
yang tampak.
Generalisasi dalam kualitatif disebut Transferability, yaitu hasil penelitian dapat
ditarnsferkan atau diterapkan di tempat lain, manakala kondisi tempat lain tidak jauh
berbeda dengan tempat penelitian. Walau bagaimanapun keadaan ini amat sukar untuk
dilaksanakan karena sifat dan informasi kualitatif itu sendiri bukan bersifat generalisasi.
KARAKTERISTIK PENELITIAN KUANTITATIF DAN KUALITATIF
PERBEDAAN KUALITATIF & KUANTITATIF
KUALITATIF
• Menggali informasi yang mendalam
• Mengapa
• Motivasi
• Eksplorasi
• Insight tindakan
• Interpretasi
KUANTITAIF
• Mengukur tingkat kejadian
• Berapa banyak
• Tindakan
• Pembuktian
• Deskripsi
13. 13
Lanjutan….PERBEDAAN KUALITATIF & KUANTITATIF
menurut Chaedar Alwasilah
ASPEK KUALITATIF KUANTITATIF
Tujuan Pemahaman, deskripsi, temuan. Prediksi, kontrol, konfirmasi,
pembuktian hipotesis
Frase terkait Kerja lapangan,
naturalistik,subjektif
Eksperimen, statistik
Desain Kenyal, berevolusi, mencuat
Singkat, umum dan sementara.
Litertur bersifat sementara, tidak
jadi pegangan utama
Ditentukan, terstrukturLuas dan
rinci, ada literstur
Prosedur spesifik dan rinci
Masalah harus jelas
Latar Alami, akrab Tidak akrab, buatan
Sampel Kecil, tidak acak, teoritis Besar, acak, representatif
Pengumpulan
data
Peneliti sebagai instrumen inti,
wawancara, observasi
Bukan manusia ( skala,tes survai,
kuesioner, komputer )
KUALITATIF KUANTITATIF
Modus analisis Induktif ( oleh peneliti )
T
erus menerus sejak awal
sampai akhir penelitian
Deduktif ( metode statistik )
untuk menguji hipotesis
Setelah selesai pengumpulan
data
Temuan Komprehensif, Ekspansif Persis, sempit, reduksionis
Hubungan
dengan
responden
Empati, akrab supaya
memperoleh pemahaman
yang mendalam
Kedudukan sama
Jangka lebih lama, sampai
data jenuh atau ditemukan
teori
Dibuat berjarak bahkan tanpa
kontak supaya obyektif
Jangka pendek sampai
hipotesis dibuktikan
Kedudukan peneliti lebih
tinggi
Kapan
penelitian
dianggap
selesai
Setelah tidak ada data
yang dianggap baru
Setelah semua kegiatan
yang direncanakan dapat
diselesaikan
KAPAN METODE KUANTITATIF DAN KUALITATIF DIGUNAKAN ?
METODE PENELITIAN KUANTITATIF
Metode kualitatif adalah bertujuan untuk memahami maka digunakan :
• Bila ada masalah yang merupakan titik tolak penelitian jelas.
• Bila peneliti ingin mendapatkan informasi yang luas dari suatu populasi
14. 14
• Bila ingin mengetahui hubungan, pengaruh, perlakuan atau treatment tertentu
terhadap yang lain
• Bila peneliti ingin menguji hipotesis
• Bila peneliti ingin mendapatkan data yang akurat, berdasarkan fenomena yang
empiris dan dapat diukur
• Bila ingin menguji adanya keragu raguan tentang validitas pengetahuan, teori dan
produk
Metode penelitian kualitatif, selalu digunakan bila masalah penelitian belum jelas,
masih remang remang atau mungkin masih gelap, untuk memahami makna dibalik
data yang tampak, untuk memahami interaksi social, memahami perasaan orang lain,
untuk mengembangkan teori ( grounded teory ), dan untuk memastikan kebenaran
data.
Apakah metode kualitatif dan kuantitatif dapat digabungkan dalam
suatu penelitian?
• Sangat sulit menggabungkannya karena paradigma kedua metode sangat berbeda
dalam suatu penelitian yang bersamaan.
• Peneliti harus memahami karakteristik ke2 metode
• Jangan sampai menyatakan menggunakan metode kualitatif karena tidak tahu /
takut dengan statistik, karena meneliti dengan metode kualitatif yang benar jauh
lebih sulit daripada menggunakan metode kuantitatif.
• Dapat digunakan secara bergantian. Tahap pertama menggunakan metode
kualitatif untuk sehingga ditemukan hipotesis, selanjutnya diuji dengan metode
kuantitatif
Kompetensi Peneliti Kuantitatif
• Memiliki wawasan yang luas dan mendalam tentang bidang yang diteliti
• Mampu melakukan analisis masalah secara akurat, sehingga dapat ditemukan
masalah penelitian yang betul betul masalah
• Mampu menggunakan teori dengan benar dan tepat
15. 15
• Memahami berbagai jenis metode kuantitatif seperti : survey, eksperimen, cross
sectional. Case control, kohort, dsb
• Memahami teknik teknik sampling
• Mampu menyusun instrumen untuk mengukur berbagai variabel yang diteliti
• Mampu mengumpulkan data dengan kuesioner, wawancara maupun observasi
• Mampu menyajikan data dan menganalisis data secara kuantitatif
• Mampu memberikan interpretasi terhadap data hasil penelitian maupun hasil
pengujian hipotesis
• Mampu membuat laporan secara sistematis dan menyampaikan hasil penelitian
kepada fihak fihak terkait
• Mampu membuat abstrak hasil penelitian dan membuat artikel untuk dimuat ke
dalam jurnal ilmiah
Kompetensi Peneliti Kualitatif
• Memiliki wawasan yang luas dan mendalam tentang bidang yang akan diteliti
• Mampu menciptakan hubungan yang akrab dengan dengan setiap orang yang ada
pada setiap konteks sosial
• Memiliki kepekaan untuk melihat setiap gejala yang ada pada obyek penelitian
• Mampu menggali sumber data dengan wawancara mendalam, observasi dan
Fokus group diskusi.
• Mampu melakukan triangulasi data dan sumber
• Mampu menyajikan dan menganalisis data kualitatif
• Mampu menghasilkan temuan pengetahuan, hipotesis atau ilmu baru
• Mampu membuat laporan secara sistematis, jelas dan lengkap
16. 16
Daftar Pustaka
1. Alwasilah A.C,(2002). Pokoknya Kualitatif, Dasar dasar Merancang dan Melakukan
Penelitian Kualitatif, Kiblat BukuUtama, Jakarta dan Bandung
2. Bachtiar A, dkk, (2002) : Metodologi Penelitian Kesehatan, Program studi Ilmu
Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, jakarta
3. Bungin, M. Burhan, (2008). Penelitian kualitatif; Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan
Publik, dan Ilmu Sosial Lainnya, Jakarta: Kencana
4. Creswell, John W (2002). Research Design: Qualitative and Quantitative Approaches.
London: Sage Publications.
5. Fuad Salleh, (2006). Proses Penyelesaian Konflik Melalui Perundingan Sulh,
Universiti Putra Malaysia.
6. Gottschalk, Louis. (1986). Understanding History; A Primer of Historical Method
(terjemahan Nugroho Notosusanto). Jakarta: UI Press.
7. Gahayu,S,A (2013). Metodologi Penelitian Kesehatan, Stikes Hang Tuah Pekanbaru.
8. Gahayu, SA. (2014). Metodologi Penelitian Kesehatan Masyarakat, dee publish,
Yogyakarta.
9. Gahayu, (2003) Analisis Kompetensi Dr / Drg PTT Pasca pelatihan Pratugas dalam
Penerapan manajemen Puskesmas pada Puskesmas Kota Pekanbaru, Tesis, Fakultas
Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia.
10. Glesne, G. & Peshkin, A. (1991). Becoming Qualitative Researchers. An Introduction.
White Plains, New York: Longman.
11. Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, (1998) : Aplikasi Penelitian
Kualitatif dalam Evaluasi program Kesehatan, Depok
12. Herdiansyah, Haris. (2010). Metodologi Penelitian Kualitatif untuk Ilmu-Ilmu Sosial.
Jakarta: Salemba Humanika.
13. Luthfiyah, Fitwi. (2009). Penerapan Manajemen Pembiayaan Pendidikan Berbasis
Madrasah Terhadap Mutu Sekolah di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Sekayu.
(Skripsi: Fakultas Tarbiyah IAIN Raden Fatah Palembang)
17. 17
14. Machfoedz, I, (2005). Metodologi Penelitian Bidang Kesehatan, Keperawatan dan
Kebidanan, Fitramaya, Yogyakarta : .
15. Machfoedz, I (2010). Metodologi Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif Bidang
Kesehatan, Keperawatan, Kebidanan, Kedokteran, Fitramaya, Yogyakarta :
16. Moleong, (2007). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosda Karya.
17. Myrnawati, (2004). Metodologi Penelitian, Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat FK
Yarsi Jakarta
18. Nasution S, (1996). Metode Penelitian Naturalistik Kualitatif, TarsitoBandung
19. Pratiknya A.W. 2000 : Dasar Dasar metodologi Penelitian kedokteran dan Kesehatan,
Raja Grapindo Presada, Jakarta
20. Saryono,(2010). Metodologi Penelitian Kualitatif dalam Bidang Kesehatan.
Yogyakarta: Nuha Medika.
21. Sugiyono, (2001), Metode Penelitian Administrasi, Alfabeta, Bandung
22. Sugiyono,(2006), Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D, Alfabeta,
Bandung
23. Sugiyono,(2008). Metode Penelitian kuantitatife, Kualitatife, dan R & D. Alfabeta
Bandung:
24. Sutopo, HB. (2006), Metode Penelitian Kualitatif, Surakarta: UNS Press.
25. Sudarti, K (1996) Aplikasi Penelitian Kualitatif dalam Pemantauan dan Evaluasi
Program Kesehatan, Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia
bekerjasama dengan Pusat Data Kesehatan Departemen Kesehatan RI