SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 77
MODEL
DAN
SIMULASI
Furqon Mauladani S.Kom., M.MT.
PERTEMUAN 1
PENGENALAN MODEL
DAN SIMULASI
APA ITU SISTEM?
SISTEM
Sekumpulan obyek yang masing-masing memiliki
tujuan khusus, namun saling terkait satu sama lain
didalam suatu interaksi dan memiliki tujuan
umum yang sama.
CONTOH SISTEM DAN OBJEKNYA
SISTEM CONTOH OBJEK TUJUAN
Tubuh
Manusia
Organ-organ, kerangka, urat,
peredaran darah
Keadaan selaras
(homeostatis)
Sepeda Ban, jok, rantai, kerangka, setir,
pengendara
Sampai ke tempat
Pabrik Karyawan, mesin, bangunnan,
material
Produksi barang
Peluru kendali Petugas, mesin, pelontar, detector,
komunikasi
Serangan
Kepolisian Manusia, bangunan, perlengkapan,
komunikasi, kendaraan
Keamanan
Komputer CPU, memori, piranti masukan dan
piranti keluaran
Pengolahan data
APA ITU MODEL?
MODEL
Representasi sistem nyata yang sudah
disederhanakan.
Model berfungsi sebagai alat bantu analisis.
APA ITU SIMULASI?
SIMULASI
Meniru proses yang terdapat pada sistem nyata
menggunakan sebuah model untuk memahami
bagaimana sistem tersebut bekerja.
BAGAIMANA
KETERKAITAN SISTEM,
MODEL DAN
SIMULASI?
SISTEM
Eksperimen
dengan sistem
nyata
Eksperimen
dengan MODEL
Model
Matematik
Model Fisik
SIMULASISolusi Analitis
MENGAPA HARUS
SIMULASI?
MENGAPA HARUS SIMULASI ?
 Terdapat masalah jika mengamati
menggunakan sistem nyata, seperti:
 Biaya sangat mahal.
 Waktu yang terlalu lama.
 Merusak sistem yang sedang berjalan.
 Sistem nyata sulit diamati secara langsung.
 Solusi Analitik tidak bisa dikembangkan, karena
sistem sangat kompleks.
 Memperkirakan dampak dari suatu keputusan
yang diambil.
APA SAJA
KEKURANGAN
SIMULASI?
KEKURANGAN SIMULASI
 Simulasi tidak akurat.
 Simulasi bukan proses optimisasi dan tidak
menghasilkan sebuah jawaban tetapi hanya
menghasilkan sekumpulan output dari sistem
pada berbagai kondisi yang berbeda.
 Model simulasi yang baik bisa mahal, bahkan
bisa membutuhkan waktu lama untuk
mengembangkan model yang sesuai.
KEKURANGAN SIMULASI
 Tidak semua situasi dapat dievaluasi dengan
simulasi
 Hanya situasi yang mengandung ketidak-
pastian yang dapat dievaluasi dengan simulasi.
Karena tanpa komponen acak, hasil dari semua
eksperimen simulasi akan mengeluarkan
jawaban yang sama.
 Perlu kemampuan dalam pengembangan
model simulasi yang sesuai dengan
permasalahan nyata.
APA SAJA CONTOH
SIMULASI?
APLIKASI STUDI SIMULASI
 Design dan analisa sistem manufaktur.
 Menentukan pengaturan dalam sistem
inventory/persediaan.
 Mendesign sistem transportasi atau komunikasi.
 Mengevaluasi sistem pelayanan dalam bidang
perbankan.
 Mengevaluasi sistem ekonomi dan finansial.
APA SAJA KLASIFIKASI
MODEL SIMULASI?
MODEL SIMULASI STATIK vs. DINAMIK
 Model Simulasi Statik merepresentasikan sistem
pada waktu tertentu, namun tidak terpengaruhi
waktu.
Arsitektur bangunan dan Monte Carlo
 Model Simulasi Dinamik merepresentasikan
sistem yang terpengaruhi terhadap perubahan
waktu.
Sistem conveyor di pabrik
MODEL SIMULASI DETERMINISTIK vs.
STOKASTIK
 Model Simulasi Deterministik tidak memiliki
komponen probabilistik (random).
Simulasi kedatangan pasien yang telah diatur
jadwal pelayanannya
 Model Simulasi Stokastik memiliki komponen
input random, dan menghasilkan output yang
random pula.
Simulasi layanan teller bank
MODEL SIMULASI KONTINU vs. DISKRIT
 Model Simulasi Kontinu memiliki status berubah
secara kontinu terhadap waktu
Gerakan pesawat terbang
 Model Simulasi Diskrit memiliki status yang
berubah secara instan pada titik-titik waktu
yang terpisah.
Jumlah pelanggan SPBU
DAFTAR
PUSTAKA
1. Hidayat, Soleh (2005), Teknik Simulasi,
Lecture Handout: Mikroelektronika,
Universitas Gunadarma, Depok.
2. Sugiartha, I Komang (2015), Pendahuluan
Studi Simulasi, Lecture Handout:
Permodelan dan Simulasi, Universitas
Gunadarma, Depok.
3. Sugiartha, I Komang (2015), Sistem,
Model dan Simulasi, Lecture Handout:
Permodelan dan Simulasi, Universitas
Gunadarma, Depok.
4. Sutikno (2011), Sistem Nyata, Lecture
Handout: Model dan Simulasi, Universitas
Diponegoro, Semarang.
5. Tim Dosen Simulasi dan Permodelan
(2003), Catatan Kuliah - Simulasi dan
Permodelan, Lecture Handout:
Permodelan dan Simulasi, Universitas
Gunadarma, Depok.
6. Veriawan, Herindra (2010), Sistem, Model
dan Simulasi, Course Work, Universitas
Sebelas Maret, Surakarta.
PERTEMUAN 2
VALIDASI DAN VERIFIKASI
DALAM MODEL DAN
SIMULASI
APA ITU VALIDASI?
VALIDASI
Menentukan apakah model konseptual simulasi
(bukan berupa program komputer) merupakan
representasi yang akurat dari sistem yang
dipelajari (contohnya flowchart dan asumsi-
asumsi).
Model simulasi disebut credible, jika model
berikut hasilnya diterima oleh manajer/client
(sudah divalidasi) untuk alat bantu dalam
pengambilan keputusan.
APA ITU VERIFIKASI?
VERIFIKASI
Menentukan apakah program simulasi bekerja
sebagaimana mestinya.
Memeriksa penerjemahan model konseptual
simulasi yang menjadi program komputer sesuai.
BAGAIMANA
KETERKAITAN
VALIDASI DAN
VERIFIKASI PADA
MODEL DAN
SIMULASI?
Sistem
Model
Konseptual
Simulasi
Program
Simulasi
Tersedia
hasil yang
Benar
Implementasi
Validasi
Validasi
Verifikasi
Membangun
kepercayaan
1. Analisa &
Pengumpulan
Data
2. Pembuatan
Program
3. Menjalankan
Model
4. Memberikan
Hasil
BAGAIMANA
MENENTUKAN
MODEL/PROGRAM
SIMULASI SESUAI
DENGAN SISTEM
AKTUAL?
Data Output
Sistem
Data Output
Model
Model SimulasiSistem Aktual
Data Input Sistem
Secara Historis
Data Input Sistem
Secara Historis
Perbandingan
BAGAIMANA PRINSIP
PERMODELAN
SIMULASI YANG
VALID?
PRINSIP-PRINSIP PEMODELAN SIMULASI
YANG VALID
 Jangan mulai dengan terlalu banyak detil, tetapi
model tersebut juga harus punya tingkat detil
yang cukup agar credible.
 Tingkat detil model harus konsisten dengan
jenis data yang tersedia.
 Waktu dan biaya merupakan faktor utama
dalam menentukan detil model.
 Jika jumlah factor/aspek yang diteliti cukup
besar, gunakan model simulasi “kasar” atau
model analitik untuk mengidentifikasi mana
yang penting sebelum mengembangkan model
simulasi yang detil.
BAGAIMANA
VERIFIKASI PROGRAM
SIMULASI?
BEBERAPA TEKNIK VERIFIKASI PROGRAM
SIMULASI
 Teknik 1
Dalam mengembangkan model simulasi, tulis
dan debug program komputer dalam bentuk
modul atau sub-program.
 Teknik 2
Disarankan agar lebih dari satu orang
membaca program komputer jika model
simulasi yang dikembangkan besar. Penulis
program itu sendiri mungkin tidak dapat
memberikan kritik yang baik.
BEBERAPA TEKNIK VERIFIKASI PROGRAM
SIMULASI
 Teknik 3
Jalankan simulasi dengan beberapa parameter
input yang berbeda dan lihatlah apakah
outputnya masuk akal.
 Teknik 4
Model dimungkinkan dapat dijalankan dengan
asumsi-asumsi yang telah disederhanakan,
dimana karakteristik yang sebenarnya diketahui
atau dapat dihitung dengan mudah.
BEBERAPA TEKNIK VERIFIKASI PROGRAM
SIMULASI
 Teknik 5
Lakukan “trace” pada status sistem yang
disimulasi, seperti daftar event, variabel status,
dan lainnya, dicetak setelah masing-masing
event terjadi dan dibandingkan dengan
perhitungan manual untuk melihat apakah
program berjalan semestinya.
 Teknik 6
Pada beberapa model simulasi, akan sangat
menolong jika terdapat animasi output simulasi
yang dapat diteliti.
APA SAJA HAL UMUM
TENTANG VALIDASI?
PANDANGAN UMUM MENGENAI VALIDASI
 Ekperimen dengan model simulasi merupakan
pengganti dari eksperimen dengan sistem yang
ada atau yang diusulkan.
 Validasi diusahakan selama proses
pengembangan model simulasi dan dilakukan
sepanjang studi simulasi. Bukan setelah model
simulasi selesai dikembangkan.
 Kemudahan atau kesulitan proses validasi
bergantung pada kompleksitas sistem yang
dimodelkan.
PANDANGAN UMUM MENGENAI VALIDASI
 Umumnya tidak mungkin melakukan validasi
statistik antara data output model dan data
output sistem nyata (jika ada), bergantung pada
sifat data tersebut.
 Catatan asumsi-asumsi model simulasi harus di-
update secara teratur dan dapat divalidasi
terhadap ukuran-ukuran kinerja untuk
pembuatan laporan yang digunakan dalam
pengambilan keputusan.
DAFTAR
PUSTAKA
1. Hidayat, Soleh (2005), Teknik Simulasi,
Lecture Handout: Mikroelektronika,
Universitas Gunadarma, Depok.
2. Sugiartha, I Komang (2015), Sistem,
Model dan Simulasi, Lecture Handout:
Permodelan dan Simulasi, Universitas
Gunadarma, Depok.
PERTEMUAN 3
BILANGAN ACAK
BAGAIMANA CARA
MEMBANGKITKAN
BILANGAN ACAK?
PEMBANGKIT BILANGAN ACAK
(RANDOM NUMBER GENERATOR)
 Zaman DULU
 Zaman NOW (>1940)
Membentuk bilangan acak secara numerik/
aritmatik (menggunakan komputer), yang disebut
“Pseudo Random Number” (bilangan pseudo
acak).
PEMBANGKIT BILANGAN ACAK
(RANDOM NUMBER GENERATOR)
APA SYARAT
PEMBANGKIT
BILANGAN ACAK?
 Berdistribusi uniform (0,1) artinya bilangan
memungkinkan muncul dimana saja.
 Tidak berkorelasi dengan bilangan sebelumnya.
 Membangkitkan secara cepat, dengan
penggunaan storage yang tidak besar.
 Dapat di “reproduce”.
 Periode besar, karena mungkin bilangan acak
akan dibangkitkan berulang.
SYARAT PEMBANGKIT BILANGAN ACAK
APA ITU PSEUDO
RANDOM NUMBER
GENERATOR?
PSEUDO RANDOM NUMBER GENERATOR
Algoritma yang dijalankan oleh komputer yang
menghasilkan bilangan acak (barisan angka 𝑈𝑖 =
0 ≤ 𝑈𝑖 ≤ 1).
Metode Kongruen Multiplikatif
Metode Kongruen Campuran
BAGAIMANA
ALGORITMA PSEUDO
RANDOM NUMBER
GENERATOR?
METODE KONGRUEN MULTIPLIKATIF
Dimana:
 𝑍0 merupakan bilangan awal (0 < 𝑍0 < 𝑚).
 𝑎 merupakan konstanta pengali (𝑎 < 𝑚).
 𝑚 merupakan konstanta modulus (0 < 𝑚).
 𝑈𝑖 merupakan bilangan acak ke 𝑖.
𝑍𝑖 = 𝑎𝑍𝑖−1 𝑚𝑜𝑑 𝑚
METODE KONGRUEN MULTIPLIKATIF
(LANJUTAN)
Dimana:
 Nilai 𝑍0, 𝑎 dan 𝑚 berupa bilangan bulat positif.
Khusus untuk 𝑍0berupa bilangan ganjil.
 𝑚 dapat bernilai sebesar mungkin untuk
memperbesar periode.
 Rumus bilangan acak adalah 𝑈𝑖(0,1) = 𝑍𝑖/𝑚.
𝑍𝑖 = 𝑎𝑍𝑖−1 𝑚𝑜𝑑 𝑚
𝒊 𝒁𝒊 𝒎 𝒂 𝒁𝒊+𝟏 𝑼𝒊
0 1945 128 19 91 0,710938
1 91 128 19 65 0,507813
2 65 128 19 83 0,648438
3 83 128 19 41 0,320313
4 41 128 19 11 0,085938
5 11 128 19 81 0,632813
6 81 128 19 3 0,023438
7 3 128 19 57 0,445313
8 57 128 19 59 0,460938
9 59 128 19 97 0,757813
10 97 128 19 51 0,398438
METODE KONGRUEN CAMPURAN
Dimana:
 Penjelasan sama dengan metode kongruen
multiplikatif.
 𝑐 merupakan konstanta pergeseran (𝑐 < 𝑚).
𝑍𝑖 = 𝑎𝑍𝑖−1 + 𝑐 𝑚𝑜𝑑 𝑚
METODE KONGRUEN CAMPURAN
(CONTOH)
𝒊 𝒁𝒊 𝒎 𝒂 𝒄 𝒁𝒊+𝟏 𝑼𝒊
0 7 16 5 3 6 0,375
1 6 16 5 3 1 0,0625
2 1 16 5 3 8 0,5
3 8 16 5 3 11 0,6875
4 11 16 5 3 10 0,625
5 10 16 5 3 5 0,3125
6 5 16 5 3 12 0,75
7 12 16 5 3 15 0,9375
8 15 16 5 3 14 0,875
9 14 16 5 3 9 0,5625
10 9 16 5 3 0 0
11 0 16 5 3 3 0,1875
12 3 16 5 3 2 0,125
13 2 16 5 3 13 0,8125
14 13 16 5 3 4 0,25
15 4 16 5 3 7 0,4375
16 7 16 5 3 6 0,375
17 6 16 5 3 1 0,0625
METODE AGAR BILANGAN ACAK BERJUMLAH
BANYAK
 𝑈17 memiliki nilai yang sama dengan 𝑈1.
 Jika kita menginginkan bilangan acak dalam
jumlah yang banyak, maka nilai 𝑚 hendaknya
sebesar 2 𝑏. Dimana 𝑏 adalah jumlah bit yang
didukung computer yang nanti akan
digunakan.
DAFTAR
PUSTAKA
1. Hidayat, Soleh (2005), Teknik Simulasi,
Lecture Handout: Mikroelektronika,
Universitas Gunadarma, Depok.
2. Sugiartha, I Komang (2015), Bilangan
Acak, Lecture Handout: Permodelan dan
Simulasi, Universitas Gunadarma, Depok.
3. Tim Dosen Simulasi dan Permodelan
(2003), Catatan Kuliah - Simulasi dan
Permodelan, Lecture Handout: Simulasi
dan Permodelan, Universitas Gunadarma,
Depok.
PERTEMUAN 4
SIMULASI MONTE CARLO
APA ITU SIMULASI
MONTE CARLO?
SIMULASI MONTE CARLO
Dikembangkan oleh John von Neumann saat
Perang Dunia II. Beberapa hal terkait simulasi ini
adalah:
 Berdasarkan atas penggunaan bilangan acak
(random number).
 Untuk mengestimasi distribusi hasil yang
bergantung pada input probabilistik (contoh
keuntungan bisnis, durasi proyek, rencana
pensiun, dan lainnya).
 Berjalannya waktu tidak berperan penting
(umumnya statis).
APA SAJA LANGKAH
DALAM SIMULASI
MONTE CARLO?
5 LANGKAH DALAM SIMULASI MONTE
CARLO
1. Menentukan distribusi probabilitas untuk
beberapa variabel penting.
2. Membuat distribusi probabilitas kumulatif
untuk setiap variabel pada langkah pertama.
3. Menentukan interval bilangan acak untuk
setiap variabel.
4. Membangkitkan bilangan acak.
5. Melakukan serangkaian simulasi percobaan.
(1) MENENTUKAN DISTRIBUSI PROBABILITAS
UNTUK BEBERAPA VARIABEL PENTING
Membuat distribusi probabilitas dengan
memperhitungkan kemungkinan atau frekuensi
relative pada setiap kejadian di masa lalu. Hal ini
dilakukan dengan membagi frekuensi observasi
dengan jumlah total observasi.
Waktu kedatangan, permintaan persediaan, waktu
pelayanan antrian, waktu pengerjaan proyek
(1) MENENTUKAN DISTRIBUSI PROBABILITAS
UNTUK BEBERAPA VARIABEL PENTING
Permintaan Frekuensi
0 (Tidak laku) 10 hari
1 ban 20 hari
2 ban 40 hari
3 ban 60 hari
4 ban 40 hari
5 ban 30 hari
Total 200 hari
Contoh studikasus kali ini adalah permintaan ban
di toko “Benjol” selama 200 hari kebelakang.
(1) MENENTUKAN DISTRIBUSI PROBABILITAS
UNTUK BEBERAPA VARIABEL PENTING
Permintaan Probabilitas
0 10/200 = 0,05
1 20/200 = 0,10
2 40/200 = 0,20
3 60/200 = 0,30
4 40/200 = 0,20
5 30/200 = 0,15
Total 200/200 = 1,00
Lalu rubah keadaan menjadi distribusi probabilitas
dengan membagi tiap permintaan dengan total
permintaan.
(2) MEMBUAT DISTRIBUSI PROBABILITAS
KUMULATIF UNTUK SETIAP VARIABEL
Permintaan Probabilitas Probabilitas Kumulatif
0 10/200 = 0,05 0,05
1 20/200 = 0,10 0,15
2 40/200 = 0,20 0,35
3 60/200 = 0,30 0,65
4 40/200 = 0,20 0,85
5 30/200 = 0,15 1,00
Selanjutnya rubah distribusi probabilitas menjadi
distribusi probabilitas kumulatif dengan
menjumlahkan tiap angka probabilitas dengan
jumlah sebelumnya.
(3) MENENTUKAN INTERVAL BILANGAN
ACAK UNTUK SETIAP VARIABEL
Permintaan Probabilitas Probabilitas
Kumulatif
Interval Bilangan
Acak
0 10/200 = 0,05 0,05 1 s/d 5
1 20/200 = 0,10 0,15 6 s/d 15
2 40/200 = 0,20 0,35 16 s/d 35
3 60/200 = 0,30 0,65 36 s/d 65
4 40/200 = 0,20 0,85 66 s/d 85
5 30/200 = 0,15 1,00 86 s/d 100
Setelah itu menentukan batas angka yang
mewakili tiap kemungkinan hasil. Hal ini ditujukan
pada interval bilangan acak yang didasari
oleh probabilitas kumulatif.
(4) MEMBANGKITKAN BILANGAN ACAK
Membentuk bilangan acak secara numerik/
aritmatik dengan nilai 1 sampai 100 (nilai
minimum dan maksimum interval bilangan acak).
Metode Kongruen Multiplikatif
Metode Kongruen Campuran
Microsoft Excel =randbetween(1,100)
(5) MELAKUKAN SERANGKAIAN SIMULASI
PERCOBAAN
Lakukan simulasi dari sebuah eksperimen dengan
mengambil bilangan acak dari hasil
sebelumnya. Jika anda ingin membuat simulasi
permintaan ban untuk 5 hari kedepan,
maka ambillah bilangan acak pada kolom A1
sampai A5. Setelah itu berdasarkan bilangan acak
yang didapat, petakan dengan interval bilangan
acak.
(5) MELAKUKAN SERANGKAIAN SIMULASI
PERCOBAAN
Hari Kedepan Bilangan Acak Permintaan (Simulasi)
1 90 5
2 19 2
3 64 3
4 49 3
5 18 2
Total 15
Total permintaan ban untuk 5 hari kedepan
adalah 15 ban, dengan rata-rata permintaan per
hari adalah 3 ban.
DAFTAR
PUSTAKA
1. _____ (2009), Simulasi Monte Carlo,
Lecture Handout: Simulasi dan
Permodelan, Universitas Gunadharma,
Depok.
2. Sutikno (2011), Model Simulasi Monte
Carlo, Lecture Handout: Model dan
Simulasi, Universitas Diponegoro,
Semarang.
3. Hamali, Sambudi (2017), Simulasi Monte
Carlo, dari http://bbs.binus.ac.id/
management/2017/12/simulasi-monte-
carlo/, diakses 19/10/2018.
Model dan Simulasi

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Contoh soal Teori antrian khusus Poisson
Contoh soal Teori antrian khusus PoissonContoh soal Teori antrian khusus Poisson
Contoh soal Teori antrian khusus Poisson
Lilies DLiestyowati
 
Perancangan dan Analisa Sistem
Perancangan dan Analisa SistemPerancangan dan Analisa Sistem
Perancangan dan Analisa Sistem
guestb7aaaf1e
 
Interaksi Manusia dan Komputer : Conceptual Model
Interaksi Manusia dan Komputer : Conceptual ModelInteraksi Manusia dan Komputer : Conceptual Model
Interaksi Manusia dan Komputer : Conceptual Model
Eko Kurniawan Khannedy
 

Was ist angesagt? (20)

Tugas Konsep Teknologi : Model dan Sistem
Tugas Konsep Teknologi : Model dan SistemTugas Konsep Teknologi : Model dan Sistem
Tugas Konsep Teknologi : Model dan Sistem
 
Presentasi Kriptografi dan LCG (Sistem Pembangkit Bilangan Acak)
Presentasi Kriptografi dan LCG (Sistem Pembangkit Bilangan Acak)Presentasi Kriptografi dan LCG (Sistem Pembangkit Bilangan Acak)
Presentasi Kriptografi dan LCG (Sistem Pembangkit Bilangan Acak)
 
BAB 4. PROBABILITAS DASAR dan DISTRIBUSI PROBABILITAS DISKRIT
BAB 4. PROBABILITAS DASAR dan DISTRIBUSI PROBABILITAS DISKRITBAB 4. PROBABILITAS DASAR dan DISTRIBUSI PROBABILITAS DISKRIT
BAB 4. PROBABILITAS DASAR dan DISTRIBUSI PROBABILITAS DISKRIT
 
Uji proporsi satu populasi dan dua populasi
Uji proporsi satu populasi dan dua populasiUji proporsi satu populasi dan dua populasi
Uji proporsi satu populasi dan dua populasi
 
Modul 03 Dasar Pemodelan
Modul 03 Dasar PemodelanModul 03 Dasar Pemodelan
Modul 03 Dasar Pemodelan
 
VARIABEL RANDOM & DISTRIBUSI PELUANG
VARIABEL RANDOM & DISTRIBUSI PELUANGVARIABEL RANDOM & DISTRIBUSI PELUANG
VARIABEL RANDOM & DISTRIBUSI PELUANG
 
Contoh soal Teori antrian khusus Poisson
Contoh soal Teori antrian khusus PoissonContoh soal Teori antrian khusus Poisson
Contoh soal Teori antrian khusus Poisson
 
Elemen simulasi
Elemen simulasiElemen simulasi
Elemen simulasi
 
Perancangan dan Analisa Sistem
Perancangan dan Analisa SistemPerancangan dan Analisa Sistem
Perancangan dan Analisa Sistem
 
Modul 10 Influence Diagram
Modul 10 Influence DiagramModul 10 Influence Diagram
Modul 10 Influence Diagram
 
Metodologi Penelitian
Metodologi PenelitianMetodologi Penelitian
Metodologi Penelitian
 
Modul 07 Rich Picture
Modul 07 Rich PictureModul 07 Rich Picture
Modul 07 Rich Picture
 
Teori pendugaan statistik presentasi
Teori pendugaan statistik presentasiTeori pendugaan statistik presentasi
Teori pendugaan statistik presentasi
 
Distribusi eksponensial
Distribusi eksponensialDistribusi eksponensial
Distribusi eksponensial
 
Interaksi Manusia dan Komputer : Conceptual Model
Interaksi Manusia dan Komputer : Conceptual ModelInteraksi Manusia dan Komputer : Conceptual Model
Interaksi Manusia dan Komputer : Conceptual Model
 
Modul 06 Model Verbal
Modul 06 Model VerbalModul 06 Model Verbal
Modul 06 Model Verbal
 
Beberapa distribusi peluang diskrit (1)
Beberapa distribusi peluang diskrit (1)Beberapa distribusi peluang diskrit (1)
Beberapa distribusi peluang diskrit (1)
 
ERD Sistem Informasi Pemesanan Tiket Bioskop Online
ERD Sistem Informasi Pemesanan Tiket Bioskop OnlineERD Sistem Informasi Pemesanan Tiket Bioskop Online
ERD Sistem Informasi Pemesanan Tiket Bioskop Online
 
Pemeliharaan (Maintenance)
Pemeliharaan (Maintenance)Pemeliharaan (Maintenance)
Pemeliharaan (Maintenance)
 
uji hipotesis satu rata – rata bagian 2
uji hipotesis satu rata – rata bagian 2uji hipotesis satu rata – rata bagian 2
uji hipotesis satu rata – rata bagian 2
 

Ähnlich wie Model dan Simulasi

Pemodelan dan Simulasi oleh Bagus Hadi Sutrisno.pptx
Pemodelan dan Simulasi oleh Bagus Hadi Sutrisno.pptxPemodelan dan Simulasi oleh Bagus Hadi Sutrisno.pptx
Pemodelan dan Simulasi oleh Bagus Hadi Sutrisno.pptx
BagusHadiSutrisno
 
Simulasi - Pertemuan I
Simulasi - Pertemuan ISimulasi - Pertemuan I
Simulasi - Pertemuan I
Dimara Hakim
 
Kuliah 1 pemodelan simulasi introduction
Kuliah 1 pemodelan simulasi   introductionKuliah 1 pemodelan simulasi   introduction
Kuliah 1 pemodelan simulasi introduction
Haifa Khairunisa
 

Ähnlich wie Model dan Simulasi (20)

3159709.ppt
3159709.ppt3159709.ppt
3159709.ppt
 
T simulasi slide
T simulasi slideT simulasi slide
T simulasi slide
 
Pemodelan dan Simulasi oleh Bagus Hadi Sutrisno.pptx
Pemodelan dan Simulasi oleh Bagus Hadi Sutrisno.pptxPemodelan dan Simulasi oleh Bagus Hadi Sutrisno.pptx
Pemodelan dan Simulasi oleh Bagus Hadi Sutrisno.pptx
 
Proyek upgrade teknologi informasi ke Simulasib.pptx
Proyek upgrade teknologi informasi ke Simulasib.pptxProyek upgrade teknologi informasi ke Simulasib.pptx
Proyek upgrade teknologi informasi ke Simulasib.pptx
 
Pertemuan 1.pdf
Pertemuan 1.pdfPertemuan 1.pdf
Pertemuan 1.pdf
 
5. Sistem Dan Model - Pertemuan 5.pptx
5. Sistem Dan Model - Pertemuan 5.pptx5. Sistem Dan Model - Pertemuan 5.pptx
5. Sistem Dan Model - Pertemuan 5.pptx
 
Simulasi - Pertemuan I
Simulasi - Pertemuan ISimulasi - Pertemuan I
Simulasi - Pertemuan I
 
PENDAHULUAN. SISTEM, MODEL, DAN SIMULASI
PENDAHULUAN. SISTEM, MODEL, DAN SIMULASIPENDAHULUAN. SISTEM, MODEL, DAN SIMULASI
PENDAHULUAN. SISTEM, MODEL, DAN SIMULASI
 
sim
simsim
sim
 
Materi 2 Konsep Dasar Simulasi.pptx
Materi 2 Konsep Dasar Simulasi.pptxMateri 2 Konsep Dasar Simulasi.pptx
Materi 2 Konsep Dasar Simulasi.pptx
 
Pertemuan14
Pertemuan14Pertemuan14
Pertemuan14
 
1 sim mod dasar permodelan sistem
1 sim mod   dasar permodelan sistem1 sim mod   dasar permodelan sistem
1 sim mod dasar permodelan sistem
 
02. Model, Sistem, dan Konsep Perancangan Sistem
02. Model, Sistem, dan Konsep Perancangan Sistem02. Model, Sistem, dan Konsep Perancangan Sistem
02. Model, Sistem, dan Konsep Perancangan Sistem
 
model simulasi sistem informasi pada yang merupakan program komputer
model simulasi sistem informasi pada yang merupakan program komputermodel simulasi sistem informasi pada yang merupakan program komputer
model simulasi sistem informasi pada yang merupakan program komputer
 
Simulasi 1
Simulasi 1Simulasi 1
Simulasi 1
 
Simulasi 1
Simulasi 1Simulasi 1
Simulasi 1
 
Kuliah 1 pemodelan simulasi introduction
Kuliah 1 pemodelan simulasi   introductionKuliah 1 pemodelan simulasi   introduction
Kuliah 1 pemodelan simulasi introduction
 
Tugas model dan simulasi
Tugas model dan simulasiTugas model dan simulasi
Tugas model dan simulasi
 
Pertemuan 2 - Dasar Pemodelan dan Simulasi.pptx
Pertemuan 2 - Dasar Pemodelan dan Simulasi.pptxPertemuan 2 - Dasar Pemodelan dan Simulasi.pptx
Pertemuan 2 - Dasar Pemodelan dan Simulasi.pptx
 
Presentasi Seminar Proposal
Presentasi Seminar ProposalPresentasi Seminar Proposal
Presentasi Seminar Proposal
 

Mehr von Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya

Sistem Penunjang Keputusan [Simple Additive Weighting]
Sistem Penunjang Keputusan [Simple Additive Weighting]Sistem Penunjang Keputusan [Simple Additive Weighting]
Sistem Penunjang Keputusan [Simple Additive Weighting]
Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya
 
Sistem Penunjang Keputusan [Pengantar]
Sistem Penunjang Keputusan [Pengantar]Sistem Penunjang Keputusan [Pengantar]
Sistem Penunjang Keputusan [Pengantar]
Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya
 

Mehr von Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya (18)

How Easy to Automate Application Deployment on AWS
How Easy to Automate Application Deployment on AWSHow Easy to Automate Application Deployment on AWS
How Easy to Automate Application Deployment on AWS
 
How to deploy your Apps in serverless-way using App Engine.pptx
How to deploy your Apps in serverless-way using App Engine.pptxHow to deploy your Apps in serverless-way using App Engine.pptx
How to deploy your Apps in serverless-way using App Engine.pptx
 
Keamanan Komputer [Pengantar Keamanan Komputer]
Keamanan Komputer [Pengantar Keamanan Komputer]Keamanan Komputer [Pengantar Keamanan Komputer]
Keamanan Komputer [Pengantar Keamanan Komputer]
 
Secure Socket Layer
Secure Socket LayerSecure Socket Layer
Secure Socket Layer
 
Keamanan Komputer [Keamanan Komunikasi dan Jaringan]
Keamanan Komputer [Keamanan Komunikasi dan Jaringan]Keamanan Komputer [Keamanan Komunikasi dan Jaringan]
Keamanan Komputer [Keamanan Komunikasi dan Jaringan]
 
Keamanan Komputer [Sistem Manajemen Keamanan Informasi]
Keamanan Komputer [Sistem Manajemen Keamanan Informasi]Keamanan Komputer [Sistem Manajemen Keamanan Informasi]
Keamanan Komputer [Sistem Manajemen Keamanan Informasi]
 
Sistem Penunjang Keputusan [Analytical Hierarchy Process]
Sistem Penunjang Keputusan [Analytical Hierarchy Process]Sistem Penunjang Keputusan [Analytical Hierarchy Process]
Sistem Penunjang Keputusan [Analytical Hierarchy Process]
 
Sistem Penunjang Keputusan [Simple Additive Weighting]
Sistem Penunjang Keputusan [Simple Additive Weighting]Sistem Penunjang Keputusan [Simple Additive Weighting]
Sistem Penunjang Keputusan [Simple Additive Weighting]
 
Sistem Penunjang Keputusan [Sistem Penunjang Keputusan Kelompok]
Sistem Penunjang Keputusan [Sistem Penunjang Keputusan Kelompok]Sistem Penunjang Keputusan [Sistem Penunjang Keputusan Kelompok]
Sistem Penunjang Keputusan [Sistem Penunjang Keputusan Kelompok]
 
Sistem Penunjang Keputusan [Simulasi Monte Carlo]
Sistem Penunjang Keputusan [Simulasi Monte Carlo]Sistem Penunjang Keputusan [Simulasi Monte Carlo]
Sistem Penunjang Keputusan [Simulasi Monte Carlo]
 
Sistem Penunjang Keputusan [Teori Pengambilan Keputusan]
Sistem Penunjang Keputusan [Teori Pengambilan Keputusan]Sistem Penunjang Keputusan [Teori Pengambilan Keputusan]
Sistem Penunjang Keputusan [Teori Pengambilan Keputusan]
 
Sistem Penunjang Keputusan [Konsep dan Permodelan Sistem Penunjang Keputusan]
Sistem Penunjang Keputusan [Konsep dan Permodelan Sistem Penunjang Keputusan]Sistem Penunjang Keputusan [Konsep dan Permodelan Sistem Penunjang Keputusan]
Sistem Penunjang Keputusan [Konsep dan Permodelan Sistem Penunjang Keputusan]
 
Sistem Penunjang Keputusan [Sistem Penunjang Manajemen]
Sistem Penunjang Keputusan [Sistem Penunjang Manajemen]Sistem Penunjang Keputusan [Sistem Penunjang Manajemen]
Sistem Penunjang Keputusan [Sistem Penunjang Manajemen]
 
Sistem Penunjang Keputusan [Pengantar]
Sistem Penunjang Keputusan [Pengantar]Sistem Penunjang Keputusan [Pengantar]
Sistem Penunjang Keputusan [Pengantar]
 
Perancangan SMKI Berdasarkan SNI ISO/IEC 27001:2013 dan SNI ISO/IEC 27005:201...
Perancangan SMKI Berdasarkan SNI ISO/IEC 27001:2013 dan SNI ISO/IEC 27005:201...Perancangan SMKI Berdasarkan SNI ISO/IEC 27001:2013 dan SNI ISO/IEC 27005:201...
Perancangan SMKI Berdasarkan SNI ISO/IEC 27001:2013 dan SNI ISO/IEC 27005:201...
 
UAS Analisa Sistem Keputusan MTI
UAS Analisa Sistem Keputusan MTIUAS Analisa Sistem Keputusan MTI
UAS Analisa Sistem Keputusan MTI
 
Pengembangan Sistem Informasi CRM pada Perusahaan Penerbangan PT.XXX untuk Pe...
Pengembangan Sistem Informasi CRM pada Perusahaan Penerbangan PT.XXX untuk Pe...Pengembangan Sistem Informasi CRM pada Perusahaan Penerbangan PT.XXX untuk Pe...
Pengembangan Sistem Informasi CRM pada Perusahaan Penerbangan PT.XXX untuk Pe...
 
Review dan Translate Paper "Risk Ranking for Tunnelling Construction Projects...
Review dan Translate Paper "Risk Ranking for Tunnelling Construction Projects...Review dan Translate Paper "Risk Ranking for Tunnelling Construction Projects...
Review dan Translate Paper "Risk Ranking for Tunnelling Construction Projects...
 

Kürzlich hochgeladen

ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptxppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
Arisatrianingsih
 
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptxManajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
arifyudianto3
 
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptxPresentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
yoodika046
 
SOAL UJIAN SKKhhhhhhjjjjjjjjjjjjjjjj.pptx
SOAL UJIAN SKKhhhhhhjjjjjjjjjjjjjjjj.pptxSOAL UJIAN SKKhhhhhhjjjjjjjjjjjjjjjj.pptx
SOAL UJIAN SKKhhhhhhjjjjjjjjjjjjjjjj.pptx
FahrizalTriPrasetyo
 
2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx
2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx
2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx
EnginerMine
 
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
FujiAdam
 
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get CytotecAbortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
Abortion pills in Riyadh +966572737505 get cytotec
 

Kürzlich hochgeladen (16)

ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptxppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
 
BAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).ppt
BAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).pptBAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).ppt
BAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).ppt
 
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptxManajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
 
UTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptx
UTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptxUTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptx
UTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptx
 
Materi Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptx
Materi Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptxMateri Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptx
Materi Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptx
 
Pengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdf
Pengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdfPengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdf
Pengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdf
 
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptxPresentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
 
SOAL UJIAN SKKhhhhhhjjjjjjjjjjjjjjjj.pptx
SOAL UJIAN SKKhhhhhhjjjjjjjjjjjjjjjj.pptxSOAL UJIAN SKKhhhhhhjjjjjjjjjjjjjjjj.pptx
SOAL UJIAN SKKhhhhhhjjjjjjjjjjjjjjjj.pptx
 
2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx
2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx
2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx
 
Laporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE Triwulanpptx
Laporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE TriwulanpptxLaporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE Triwulanpptx
Laporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE Triwulanpptx
 
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
 
sample for Flow Chart Permintaan Spare Part
sample for Flow Chart Permintaan Spare Partsample for Flow Chart Permintaan Spare Part
sample for Flow Chart Permintaan Spare Part
 
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get CytotecAbortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
 
POWER POINT TEKLING UNTUK SARJANA KEATAS
POWER POINT TEKLING UNTUK SARJANA KEATASPOWER POINT TEKLING UNTUK SARJANA KEATAS
POWER POINT TEKLING UNTUK SARJANA KEATAS
 
Presentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.ppt
Presentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.pptPresentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.ppt
Presentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.ppt
 
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdfTEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
 

Model dan Simulasi

  • 4. SISTEM Sekumpulan obyek yang masing-masing memiliki tujuan khusus, namun saling terkait satu sama lain didalam suatu interaksi dan memiliki tujuan umum yang sama.
  • 5. CONTOH SISTEM DAN OBJEKNYA SISTEM CONTOH OBJEK TUJUAN Tubuh Manusia Organ-organ, kerangka, urat, peredaran darah Keadaan selaras (homeostatis) Sepeda Ban, jok, rantai, kerangka, setir, pengendara Sampai ke tempat Pabrik Karyawan, mesin, bangunnan, material Produksi barang Peluru kendali Petugas, mesin, pelontar, detector, komunikasi Serangan Kepolisian Manusia, bangunan, perlengkapan, komunikasi, kendaraan Keamanan Komputer CPU, memori, piranti masukan dan piranti keluaran Pengolahan data
  • 7. MODEL Representasi sistem nyata yang sudah disederhanakan. Model berfungsi sebagai alat bantu analisis.
  • 9. SIMULASI Meniru proses yang terdapat pada sistem nyata menggunakan sebuah model untuk memahami bagaimana sistem tersebut bekerja.
  • 13. MENGAPA HARUS SIMULASI ?  Terdapat masalah jika mengamati menggunakan sistem nyata, seperti:  Biaya sangat mahal.  Waktu yang terlalu lama.  Merusak sistem yang sedang berjalan.  Sistem nyata sulit diamati secara langsung.  Solusi Analitik tidak bisa dikembangkan, karena sistem sangat kompleks.  Memperkirakan dampak dari suatu keputusan yang diambil.
  • 15. KEKURANGAN SIMULASI  Simulasi tidak akurat.  Simulasi bukan proses optimisasi dan tidak menghasilkan sebuah jawaban tetapi hanya menghasilkan sekumpulan output dari sistem pada berbagai kondisi yang berbeda.  Model simulasi yang baik bisa mahal, bahkan bisa membutuhkan waktu lama untuk mengembangkan model yang sesuai.
  • 16. KEKURANGAN SIMULASI  Tidak semua situasi dapat dievaluasi dengan simulasi  Hanya situasi yang mengandung ketidak- pastian yang dapat dievaluasi dengan simulasi. Karena tanpa komponen acak, hasil dari semua eksperimen simulasi akan mengeluarkan jawaban yang sama.  Perlu kemampuan dalam pengembangan model simulasi yang sesuai dengan permasalahan nyata.
  • 18. APLIKASI STUDI SIMULASI  Design dan analisa sistem manufaktur.  Menentukan pengaturan dalam sistem inventory/persediaan.  Mendesign sistem transportasi atau komunikasi.  Mengevaluasi sistem pelayanan dalam bidang perbankan.  Mengevaluasi sistem ekonomi dan finansial.
  • 20. MODEL SIMULASI STATIK vs. DINAMIK  Model Simulasi Statik merepresentasikan sistem pada waktu tertentu, namun tidak terpengaruhi waktu. Arsitektur bangunan dan Monte Carlo  Model Simulasi Dinamik merepresentasikan sistem yang terpengaruhi terhadap perubahan waktu. Sistem conveyor di pabrik
  • 21. MODEL SIMULASI DETERMINISTIK vs. STOKASTIK  Model Simulasi Deterministik tidak memiliki komponen probabilistik (random). Simulasi kedatangan pasien yang telah diatur jadwal pelayanannya  Model Simulasi Stokastik memiliki komponen input random, dan menghasilkan output yang random pula. Simulasi layanan teller bank
  • 22. MODEL SIMULASI KONTINU vs. DISKRIT  Model Simulasi Kontinu memiliki status berubah secara kontinu terhadap waktu Gerakan pesawat terbang  Model Simulasi Diskrit memiliki status yang berubah secara instan pada titik-titik waktu yang terpisah. Jumlah pelanggan SPBU
  • 23. DAFTAR PUSTAKA 1. Hidayat, Soleh (2005), Teknik Simulasi, Lecture Handout: Mikroelektronika, Universitas Gunadarma, Depok. 2. Sugiartha, I Komang (2015), Pendahuluan Studi Simulasi, Lecture Handout: Permodelan dan Simulasi, Universitas Gunadarma, Depok. 3. Sugiartha, I Komang (2015), Sistem, Model dan Simulasi, Lecture Handout: Permodelan dan Simulasi, Universitas Gunadarma, Depok. 4. Sutikno (2011), Sistem Nyata, Lecture Handout: Model dan Simulasi, Universitas Diponegoro, Semarang. 5. Tim Dosen Simulasi dan Permodelan (2003), Catatan Kuliah - Simulasi dan Permodelan, Lecture Handout: Permodelan dan Simulasi, Universitas Gunadarma, Depok. 6. Veriawan, Herindra (2010), Sistem, Model dan Simulasi, Course Work, Universitas Sebelas Maret, Surakarta.
  • 24.
  • 25. PERTEMUAN 2 VALIDASI DAN VERIFIKASI DALAM MODEL DAN SIMULASI
  • 27. VALIDASI Menentukan apakah model konseptual simulasi (bukan berupa program komputer) merupakan representasi yang akurat dari sistem yang dipelajari (contohnya flowchart dan asumsi- asumsi). Model simulasi disebut credible, jika model berikut hasilnya diterima oleh manajer/client (sudah divalidasi) untuk alat bantu dalam pengambilan keputusan.
  • 29. VERIFIKASI Menentukan apakah program simulasi bekerja sebagaimana mestinya. Memeriksa penerjemahan model konseptual simulasi yang menjadi program komputer sesuai.
  • 33. Data Output Sistem Data Output Model Model SimulasiSistem Aktual Data Input Sistem Secara Historis Data Input Sistem Secara Historis Perbandingan
  • 35. PRINSIP-PRINSIP PEMODELAN SIMULASI YANG VALID  Jangan mulai dengan terlalu banyak detil, tetapi model tersebut juga harus punya tingkat detil yang cukup agar credible.  Tingkat detil model harus konsisten dengan jenis data yang tersedia.  Waktu dan biaya merupakan faktor utama dalam menentukan detil model.  Jika jumlah factor/aspek yang diteliti cukup besar, gunakan model simulasi “kasar” atau model analitik untuk mengidentifikasi mana yang penting sebelum mengembangkan model simulasi yang detil.
  • 37. BEBERAPA TEKNIK VERIFIKASI PROGRAM SIMULASI  Teknik 1 Dalam mengembangkan model simulasi, tulis dan debug program komputer dalam bentuk modul atau sub-program.  Teknik 2 Disarankan agar lebih dari satu orang membaca program komputer jika model simulasi yang dikembangkan besar. Penulis program itu sendiri mungkin tidak dapat memberikan kritik yang baik.
  • 38. BEBERAPA TEKNIK VERIFIKASI PROGRAM SIMULASI  Teknik 3 Jalankan simulasi dengan beberapa parameter input yang berbeda dan lihatlah apakah outputnya masuk akal.  Teknik 4 Model dimungkinkan dapat dijalankan dengan asumsi-asumsi yang telah disederhanakan, dimana karakteristik yang sebenarnya diketahui atau dapat dihitung dengan mudah.
  • 39. BEBERAPA TEKNIK VERIFIKASI PROGRAM SIMULASI  Teknik 5 Lakukan “trace” pada status sistem yang disimulasi, seperti daftar event, variabel status, dan lainnya, dicetak setelah masing-masing event terjadi dan dibandingkan dengan perhitungan manual untuk melihat apakah program berjalan semestinya.  Teknik 6 Pada beberapa model simulasi, akan sangat menolong jika terdapat animasi output simulasi yang dapat diteliti.
  • 40. APA SAJA HAL UMUM TENTANG VALIDASI?
  • 41. PANDANGAN UMUM MENGENAI VALIDASI  Ekperimen dengan model simulasi merupakan pengganti dari eksperimen dengan sistem yang ada atau yang diusulkan.  Validasi diusahakan selama proses pengembangan model simulasi dan dilakukan sepanjang studi simulasi. Bukan setelah model simulasi selesai dikembangkan.  Kemudahan atau kesulitan proses validasi bergantung pada kompleksitas sistem yang dimodelkan.
  • 42. PANDANGAN UMUM MENGENAI VALIDASI  Umumnya tidak mungkin melakukan validasi statistik antara data output model dan data output sistem nyata (jika ada), bergantung pada sifat data tersebut.  Catatan asumsi-asumsi model simulasi harus di- update secara teratur dan dapat divalidasi terhadap ukuran-ukuran kinerja untuk pembuatan laporan yang digunakan dalam pengambilan keputusan.
  • 43. DAFTAR PUSTAKA 1. Hidayat, Soleh (2005), Teknik Simulasi, Lecture Handout: Mikroelektronika, Universitas Gunadarma, Depok. 2. Sugiartha, I Komang (2015), Sistem, Model dan Simulasi, Lecture Handout: Permodelan dan Simulasi, Universitas Gunadarma, Depok.
  • 44.
  • 47. PEMBANGKIT BILANGAN ACAK (RANDOM NUMBER GENERATOR)  Zaman DULU
  • 48.  Zaman NOW (>1940) Membentuk bilangan acak secara numerik/ aritmatik (menggunakan komputer), yang disebut “Pseudo Random Number” (bilangan pseudo acak). PEMBANGKIT BILANGAN ACAK (RANDOM NUMBER GENERATOR)
  • 50.  Berdistribusi uniform (0,1) artinya bilangan memungkinkan muncul dimana saja.  Tidak berkorelasi dengan bilangan sebelumnya.  Membangkitkan secara cepat, dengan penggunaan storage yang tidak besar.  Dapat di “reproduce”.  Periode besar, karena mungkin bilangan acak akan dibangkitkan berulang. SYARAT PEMBANGKIT BILANGAN ACAK
  • 51. APA ITU PSEUDO RANDOM NUMBER GENERATOR?
  • 52. PSEUDO RANDOM NUMBER GENERATOR Algoritma yang dijalankan oleh komputer yang menghasilkan bilangan acak (barisan angka 𝑈𝑖 = 0 ≤ 𝑈𝑖 ≤ 1). Metode Kongruen Multiplikatif Metode Kongruen Campuran
  • 54. METODE KONGRUEN MULTIPLIKATIF Dimana:  𝑍0 merupakan bilangan awal (0 < 𝑍0 < 𝑚).  𝑎 merupakan konstanta pengali (𝑎 < 𝑚).  𝑚 merupakan konstanta modulus (0 < 𝑚).  𝑈𝑖 merupakan bilangan acak ke 𝑖. 𝑍𝑖 = 𝑎𝑍𝑖−1 𝑚𝑜𝑑 𝑚
  • 55. METODE KONGRUEN MULTIPLIKATIF (LANJUTAN) Dimana:  Nilai 𝑍0, 𝑎 dan 𝑚 berupa bilangan bulat positif. Khusus untuk 𝑍0berupa bilangan ganjil.  𝑚 dapat bernilai sebesar mungkin untuk memperbesar periode.  Rumus bilangan acak adalah 𝑈𝑖(0,1) = 𝑍𝑖/𝑚. 𝑍𝑖 = 𝑎𝑍𝑖−1 𝑚𝑜𝑑 𝑚
  • 56. 𝒊 𝒁𝒊 𝒎 𝒂 𝒁𝒊+𝟏 𝑼𝒊 0 1945 128 19 91 0,710938 1 91 128 19 65 0,507813 2 65 128 19 83 0,648438 3 83 128 19 41 0,320313 4 41 128 19 11 0,085938 5 11 128 19 81 0,632813 6 81 128 19 3 0,023438 7 3 128 19 57 0,445313 8 57 128 19 59 0,460938 9 59 128 19 97 0,757813 10 97 128 19 51 0,398438
  • 57. METODE KONGRUEN CAMPURAN Dimana:  Penjelasan sama dengan metode kongruen multiplikatif.  𝑐 merupakan konstanta pergeseran (𝑐 < 𝑚). 𝑍𝑖 = 𝑎𝑍𝑖−1 + 𝑐 𝑚𝑜𝑑 𝑚
  • 58. METODE KONGRUEN CAMPURAN (CONTOH) 𝒊 𝒁𝒊 𝒎 𝒂 𝒄 𝒁𝒊+𝟏 𝑼𝒊 0 7 16 5 3 6 0,375 1 6 16 5 3 1 0,0625 2 1 16 5 3 8 0,5 3 8 16 5 3 11 0,6875 4 11 16 5 3 10 0,625 5 10 16 5 3 5 0,3125 6 5 16 5 3 12 0,75 7 12 16 5 3 15 0,9375 8 15 16 5 3 14 0,875 9 14 16 5 3 9 0,5625 10 9 16 5 3 0 0 11 0 16 5 3 3 0,1875 12 3 16 5 3 2 0,125 13 2 16 5 3 13 0,8125 14 13 16 5 3 4 0,25 15 4 16 5 3 7 0,4375 16 7 16 5 3 6 0,375 17 6 16 5 3 1 0,0625
  • 59. METODE AGAR BILANGAN ACAK BERJUMLAH BANYAK  𝑈17 memiliki nilai yang sama dengan 𝑈1.  Jika kita menginginkan bilangan acak dalam jumlah yang banyak, maka nilai 𝑚 hendaknya sebesar 2 𝑏. Dimana 𝑏 adalah jumlah bit yang didukung computer yang nanti akan digunakan.
  • 60. DAFTAR PUSTAKA 1. Hidayat, Soleh (2005), Teknik Simulasi, Lecture Handout: Mikroelektronika, Universitas Gunadarma, Depok. 2. Sugiartha, I Komang (2015), Bilangan Acak, Lecture Handout: Permodelan dan Simulasi, Universitas Gunadarma, Depok. 3. Tim Dosen Simulasi dan Permodelan (2003), Catatan Kuliah - Simulasi dan Permodelan, Lecture Handout: Simulasi dan Permodelan, Universitas Gunadarma, Depok.
  • 61.
  • 64. SIMULASI MONTE CARLO Dikembangkan oleh John von Neumann saat Perang Dunia II. Beberapa hal terkait simulasi ini adalah:  Berdasarkan atas penggunaan bilangan acak (random number).  Untuk mengestimasi distribusi hasil yang bergantung pada input probabilistik (contoh keuntungan bisnis, durasi proyek, rencana pensiun, dan lainnya).  Berjalannya waktu tidak berperan penting (umumnya statis).
  • 65. APA SAJA LANGKAH DALAM SIMULASI MONTE CARLO?
  • 66. 5 LANGKAH DALAM SIMULASI MONTE CARLO 1. Menentukan distribusi probabilitas untuk beberapa variabel penting. 2. Membuat distribusi probabilitas kumulatif untuk setiap variabel pada langkah pertama. 3. Menentukan interval bilangan acak untuk setiap variabel. 4. Membangkitkan bilangan acak. 5. Melakukan serangkaian simulasi percobaan.
  • 67. (1) MENENTUKAN DISTRIBUSI PROBABILITAS UNTUK BEBERAPA VARIABEL PENTING Membuat distribusi probabilitas dengan memperhitungkan kemungkinan atau frekuensi relative pada setiap kejadian di masa lalu. Hal ini dilakukan dengan membagi frekuensi observasi dengan jumlah total observasi. Waktu kedatangan, permintaan persediaan, waktu pelayanan antrian, waktu pengerjaan proyek
  • 68. (1) MENENTUKAN DISTRIBUSI PROBABILITAS UNTUK BEBERAPA VARIABEL PENTING Permintaan Frekuensi 0 (Tidak laku) 10 hari 1 ban 20 hari 2 ban 40 hari 3 ban 60 hari 4 ban 40 hari 5 ban 30 hari Total 200 hari Contoh studikasus kali ini adalah permintaan ban di toko “Benjol” selama 200 hari kebelakang.
  • 69. (1) MENENTUKAN DISTRIBUSI PROBABILITAS UNTUK BEBERAPA VARIABEL PENTING Permintaan Probabilitas 0 10/200 = 0,05 1 20/200 = 0,10 2 40/200 = 0,20 3 60/200 = 0,30 4 40/200 = 0,20 5 30/200 = 0,15 Total 200/200 = 1,00 Lalu rubah keadaan menjadi distribusi probabilitas dengan membagi tiap permintaan dengan total permintaan.
  • 70. (2) MEMBUAT DISTRIBUSI PROBABILITAS KUMULATIF UNTUK SETIAP VARIABEL Permintaan Probabilitas Probabilitas Kumulatif 0 10/200 = 0,05 0,05 1 20/200 = 0,10 0,15 2 40/200 = 0,20 0,35 3 60/200 = 0,30 0,65 4 40/200 = 0,20 0,85 5 30/200 = 0,15 1,00 Selanjutnya rubah distribusi probabilitas menjadi distribusi probabilitas kumulatif dengan menjumlahkan tiap angka probabilitas dengan jumlah sebelumnya.
  • 71. (3) MENENTUKAN INTERVAL BILANGAN ACAK UNTUK SETIAP VARIABEL Permintaan Probabilitas Probabilitas Kumulatif Interval Bilangan Acak 0 10/200 = 0,05 0,05 1 s/d 5 1 20/200 = 0,10 0,15 6 s/d 15 2 40/200 = 0,20 0,35 16 s/d 35 3 60/200 = 0,30 0,65 36 s/d 65 4 40/200 = 0,20 0,85 66 s/d 85 5 30/200 = 0,15 1,00 86 s/d 100 Setelah itu menentukan batas angka yang mewakili tiap kemungkinan hasil. Hal ini ditujukan pada interval bilangan acak yang didasari oleh probabilitas kumulatif.
  • 72. (4) MEMBANGKITKAN BILANGAN ACAK Membentuk bilangan acak secara numerik/ aritmatik dengan nilai 1 sampai 100 (nilai minimum dan maksimum interval bilangan acak). Metode Kongruen Multiplikatif Metode Kongruen Campuran Microsoft Excel =randbetween(1,100)
  • 73.
  • 74. (5) MELAKUKAN SERANGKAIAN SIMULASI PERCOBAAN Lakukan simulasi dari sebuah eksperimen dengan mengambil bilangan acak dari hasil sebelumnya. Jika anda ingin membuat simulasi permintaan ban untuk 5 hari kedepan, maka ambillah bilangan acak pada kolom A1 sampai A5. Setelah itu berdasarkan bilangan acak yang didapat, petakan dengan interval bilangan acak.
  • 75. (5) MELAKUKAN SERANGKAIAN SIMULASI PERCOBAAN Hari Kedepan Bilangan Acak Permintaan (Simulasi) 1 90 5 2 19 2 3 64 3 4 49 3 5 18 2 Total 15 Total permintaan ban untuk 5 hari kedepan adalah 15 ban, dengan rata-rata permintaan per hari adalah 3 ban.
  • 76. DAFTAR PUSTAKA 1. _____ (2009), Simulasi Monte Carlo, Lecture Handout: Simulasi dan Permodelan, Universitas Gunadharma, Depok. 2. Sutikno (2011), Model Simulasi Monte Carlo, Lecture Handout: Model dan Simulasi, Universitas Diponegoro, Semarang. 3. Hamali, Sambudi (2017), Simulasi Monte Carlo, dari http://bbs.binus.ac.id/ management/2017/12/simulasi-monte- carlo/, diakses 19/10/2018.