8. Sejak Reformasi – skrg, telah digelar 4 kali Pemilu.
Yakni tahun 1999 (48 Parpol), 2004 (24 Parpol), 2009 (38
Parpol) dan 2014 (12 Parnas dan 3 Parlok Aceh)
11. Setelah 11 kali Pemilu dan
6 orang Presiden berganti,
bagaimana nyatanya?
12. Harapan tinggal
harapan, perbaikan
dan perubahan yang
dijanjikan tak
kunjung datang.
Belasan kali Pemilu
sudah dilaksanakan,
kesejahteraan
masyarakat masih
sebatas angan-angan.
13. Wakil rakyat datang silih berganti, setiap
kali itu pula rakyat hanya dijadikan
komoditi. Berkali-kali kepemimpinan
dirotasi, sebanyak itu pula rakyat
menelan kekecewaan dan merugi.
20. MEMBERIKAN KONTRAK KEPADA FREEPORT,
NEWMONT DAN SWASTA ASING LAINNYA
untuk menjarah tambang yang sejatinya
adalah milik rakyat.
21. Menyerahkan blok
kaya minyak kepada
Exxon Mobil, bok
kaya migas kepada
Total, serta
menyerahkan dan
memperpanjang
kontrak BP untuk
mengeruk gas
Tangguh.
25. Sejak tahun 1967, DPR dan Pemerintah telah
mengeluarkan UU yang menjadi pintu masuk
cengkeraman asing atas negeri ini.
UU Penanaman Modal Asing (UUPMA) no. 1
tahun 1967 bahkan sengaja disahkan agar PT
Freeport bisa segera mengeksploitasi emas milik
rakyat.
26. DPR hasil Pemilu paca reformasi pun menghasilkan
UU yang makin menyempurnakan jalan
penguasaan asing itu.
Seperti UU Penanaman Modal, UU Perbankan,
UU Minerba, UU Migas, UU kelistirikan, UU
Sumber Daya Air, dan UU lainnya.
28. Sekadar contoh, menurut catatan Kompas, Per Maret
2011, pihak asing telah menguasai 50,6 persen aset
perbankan nasional. Dengan demikian sekitar Rp 1.551
triliun dari total aset perbankan Rp 3.065 triliun
dikuasai asing. Pada badan usaha milik negara
(BUMN), dari semua BUMN yang telah diprivatisasi,
kepemilikan asing sudah mencapai 60 persen. Lebih
tragis lagi di sektor minyak dan gas. Porsi operator
migas nasional hanya sekitar 25 persen, selebihnya 75
persen dikuasai pihak asing.
33. Begitu parahnya praktik
korupsi, sampai muncul
anekdot, bila pada
masa Orde Baru korupsi
dilakukan di bawah
meja, sekarang di atas
meja, bahkan mejanya
pun dikorup.
37. Allah pun sudah mengingatkan hal itu
jauh-jauh hari.
Dan barangsiapa berpaling dari
peringatan-Ku, maka sesungguhnya
baginya penghidupan yang sempit”.
(TQS Thaha [20]: 124)
45. Inilah jalan yang haq, yang
dijamin akan menghasilkan
kemenangan hakiki dan
tegaknya al-haq, yaitu
penerapan syariah
secara kaffah dalam
naungan Khilafah.
46. Dan bahwa ini adalah jalan-Ku yang lurus, maka ikutilah dia, dan
janganlah kamu mengikuti jalan-jalan (yang lain), karena jalan-jalan
itu mencerai beraikan kamu dari jalan-Nya. Yang demikian itu
diperintahkan Allah agar kamu bertakwa.”
(TQS al-An’am [6]: 153)