Praktikum ini menganalisis kinerja pompa hydram dengan mengukur debit pemompaan, debit air terbuang, tekanan, dan efisiensi pada berbagai ketinggian. Hasilnya menunjukkan debit pemompaan maksimum pada ketinggian 1 meter, sedangkan debit air terbuang dan efisiensi meningkat dengan ketinggian. Hal ini mengindikasikan pompa hydram bekerja optimal pada rentang ketinggian 0,5-1 meter dengan memanfaatkan gaya dinamis fluida.
1. LAPORAN PRAKTIKUM
MEKANIKA FLUIDA TERAPAN 1
“HYDRAULIC RAM PUMP”
Disusun oleh:
Freddy Saputra Romamti-Ezer Taebenu
165214034
Kelas A2
PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2018
2. Data Hasil Praktikum Beserta Pembahasan
1. Debit dan Efisiensi Pompa Hydram
Menghitung efisiensi hidram dapat dilakukan dengan dua cara yaitu dengan metode
D’Aubuisson dan metode Rankine.
(pada praktikum digunakan metode rankine untuk menentukan efisiensi pompa hydram)
Rumus Efisiensi Hydram dengan metode Rankine
( )
( )
Rumus Efisien Hhydram dengan metode D’Aubuisson
( )
( )
Tabel 1. Data perhitungan besaran terkait dengan debit fluida yang dipompakan, debit fluida
yang terbuang, tekanan, efisiensi hidram.
Tabel 2. Data perhitungan rata-rata debit fluida yang dipompakan, debit fluida yang terbuang,
tekanan, efisiensi hidram.
P manometer h H Qw Q E
(bar) (m) (m) (Liter/detik) (Liter/detik) (%)
1 0,1 0,5 2 0,2 0,0016 178 0,2
2 0,11 0,5 2 0,18 0,0018 168 0,24
3 0,15 0,5 2 0,17 0,0015 165 0,22
1 0,2 1 2 0,18 0,003 168 0,8
2 0,2 1 2 0,17 0,0016 165 0,48
3 0,19 1 2 0,17 0,0018 178 0,53
1 0,2 1,5 2 0,15 0,0011 168 0,55
2 0,2 1,5 2 0,15 0,0013 164 0,64
3 0,2 1,5 2 0,13 0,0016 164 0,89
NO Ketukan
P manometer h H Qw Q E
(bar) (m) (m) (Liter/detik) (Liter/detik) (%)
1 0,12 0,5 2 0,18 0,0016 170 0,22
2 0,196 1 2 0,17 0,0021 170 0,6
3 0,2 1,5 2 0,14 0,0013 165 0,69
Rata-rata
NO
Ketukan
3. Gambar 1. Grafik hubungan debit pemompaan terhadap selisih tinggi
Gambar 2. Grafik hubungan debit air terbuang terhadap selisih tinggi
4. Gambar 3. Grafik hubungan efisiensi hydram terhadap selisih tinggi
Pembahasan
Untuk kasus hubungan antara debit pemompaan terhadap selisih tinggi :
Pada hasil analisis Tabel dan Gambar grafik bahwa pada setiap percobaan 1
sampai 3 debit alir fluida yang dipompa mengalami penurunan pada saat jarak
tempuh fluida ditingkatkan (tergambar dari selisih tinggi), jika kita pecah pertiap
jarak tempuh (lihat Tabel 1) maka kita akan mendapati bahwa maksimum debit
air terbesar terjadi pada selisih ketinggian 1m (terbukti lihat Tabel 2), hal tersebut
menunjukan bahwa kualitas terbaik dari kinerja pompa hydram terjadi pada range
selisih tinggi 0,5m-1m dan akan mengalami penurunan saat tinggi mengalami
peningkatan melebihi ambang batas tinggi yang seharusnya (lihat Gambar 1).
Untuk kasus hubungan antara debit air terbuang terhadap selisih tinggi:
Pada sisi lain kenaikan debit pemompaan yang berfluktuasi yang dipengaruhi
oleh peningkatan selisih tinggi, sebagai pembuktian dari fluktuasi tersebut dapat
kita lihat pada debit fluida yang terbuang (lihat Tabel 1). Pada tiap kenaikan
selisih tinggi menyebabkan debit fluida terbuang mengalami penurunan kuantitas
(lihat Gambar 2). Dari gambaran skema dan sistem kerja pompa dapat kita lihat
bahwa setiap kenaikan selisih tinggi akan menghasilkan rongga (pertambahan
volume pipa yang harus dilewati fluida) dan penurunan kuantitas fluida dalam
pompa hydram, hal tersebut menyebabkan debit alir fluida dari bak bawah yang
menuju ke pompa akan menutupi kekurangan volume fluida dalam pompa (terjadi
penambahan fluida yang dipompa oleh pompa hydram), hal tersebutlah yang
menyebabkan debit fluida terbuang mengalami penurunan dan mengakibatkan
debit pemompaan berfluktuasi.
5. Untuk kasus hubungan antara efisiensi hydram terhadap selisih tinggi:
Melalui analisis dan keterkaitan antara tiap parameter yaitu selisih tinggi, debit
pemompaan, serta debit fluida terbuang didapat bahwa peninggkatan selisih
tinggi menyebabkan peningkatan efisiensi (lihat Gambar 3). Hal ini disebabkan
oleh kelebihan sistem kerja pompa hydram itu sendiri yaitu memanfaatkan gaya
dinamis fluida (tekanan merata terhadap ruang yang ditempati). Dengan melihat
hal tersebut dapat kita katakan bahwa peningkatan efisiensi pompa hydram
terhadap selisih tinggi merupakan gambaran dari kinerja pompa dalam
memanfaatkan gaya dinamis fluida (tergambar pada kuantitas debit fluida
terbuang yang mengalami penurunan) secara optimal.
Catatan tafsiran:
Untuk besar debit pemompaan yang berfluktuasi saya simpulkan dari pengaruh luasan
bidang tekan (katup pompa) oleh gaya dinamis fluida dan besar volume fluida yang
masuk ke dalam pompa hydram saat katup pompa terbuka, jadi pada kesimpulan akhir
berdasarkan penafsiran dan analisis data dan skema kerja pompa hydram bahwa besar
penurunan debit fluida yang terbuang sebanding dengan kenaikan debit pemompaan
serta selisi ketinggian.
2. Lampiran praktikum