5. Alkena merupakan senyawa
hidrokarbon jenuh dengan ikatan
rangkap dua ( - C= C- ).
Alkena yang paling sederhana adalah
etena/etilen (C2H4)
Alkena sering disebut olefin
Cukup banyak terdapat di alam
6. Dari rumus molekul alkena di atas, mana dapat disimpulkan
bahwa rumus umum alkena adalah Cn H2n
n = jumlah atom C
Etena
DERET HOMOLOG
ALKENA
9. Sifat ikatan Π
Ikatan σ yang merupakan hasil hibridisasi orbital
bersifat lebih kuat daripada ikatan π. Oleh karena
itu ikatan π pada alkuna dan alkena lebih mudah
putus atau diadisi
10. TATANAMA ALKENA
Rantai Lurus
Ikatan antara atom karbon (C – C) diberi nomor untuk
menunjukkan posisi ikatan rangkapnya.
Penomoran dimulai dari ikatan rangkap terdekat ke ujung rantai.
2 heksena
11. Rantai Bercabang
Menentukan rantai utama yakni yang terpanjang dan
mengandung ikatan rangkap.
Penomoran rantai utama dimulai dari ikatan rangkap terdekat
(tidak cabang terdekat) walaupun bertentangan pada
penomoran alkana.
Urutan penulisan nama sama dengan penamaan alkana tapi
ditambah nomor ikatan rangkap, ditulis sebelum nama alkena
rantai utama dan dengan akhiran ena.
TATANAMA ALKENA
12. 5 metil 2 heksena
Jika pada alkena terdapat dua atau tiga ikatan rangkap
maka pada nama diberi akhiran diena atau triena.
1,3 buta diena
13. Tatanama alkena
Penamaan sikloalkena mengikuti alkena
dengan penomoran atom C sedemikian rupa
sehingga ikatan rangkap terletak diantara C1
dan C2, dan gugus fungsi / substituen
pertama berada pada posisi nomer C paling
kecil
16. ISOMER ALKENA
Senyawa alkena mempunyai dua isomer yaitu isomer posisi dan
isomer geometrik (isomer ruang)
Isomer geometrik hanya terjadi pada alkena yang atom-atom C
berikatan rangkapnya mengikat dua pasang gugus yang simetris.
1 butena
2 butena
19. PEMBUATAN ALKENA
Alkena dapat dibuat di laboratorium melalui proses eliminasi dari
senyawa haloalkana, dihasilkan suatu alkena + asam halida
Reaksi eliminasi ini disebut juga reaksi dehidrohalogenasi dan
pada reaksi ini diperlukan basa kuat
H3C CH CH3
Br
NaOH H3C
H
C CH2 NaBr H2O+ + +
2 bromopropana propena
20. Eliminasi halogen + H dapat terjadi baik pada atom C disebelah
kiri C-hal maupun disebelah kanan C-hal
Contoh:
Atom H pada reaksi eliminasi tersebut diambil dari atom C yang
mempunyai substituen paling banyak. Pada C-1 hanya mengikat 1
atom C sedangkan C-3 mengikat 2 atom C
H3C CH
H2
C CH3
Cl
+ NaOH H3C
H
C C
H
CH3
H2C
H
C C
H2
CH3
atau
2 butena (mayor)
1 butena (minor)
21. SIFAT ALKENA
Pada suhu kamar etena(C2H4) sampai butena
(C4H8) berwujud gas, pentena (C5H10) sampai
heptadekena (C17H34) berwujud cair, dan
lebih dari C17 berwujud padat.
Semakin bertambahnya jumlah atom
karbon titik didih dan titik lelehnya semakin
tinggi.
Larut dalam pelarut non polar misalnya
CCl
FISIK
22. Bersifat stabil sehingga sulit bereaksi
dengan zat lain, maka dikenal dengan
nama parafin (asal katanya parum
affinis = daya gabungnya kecil)
Apabila dibakar sempurna akan
menghasilkan gas CO2 dan H2O
SIFAT ALKENA
KIMIA
23. Alkena dapat mengalami reaksi
addisi, yaitu reaksi pemecahan
ikatan rangkap menjadi ikatan
tunggal
KIMIA
24. REAKSI ALKENA
1. Reduksi / Hidrogenasi
Reduksi pada alkena adalah adisi hidrogen
menghasilkan suatu alkana
H2C CH2 H2 H3C CH3+
katalis logam
25. 2. Reaksi dengan asam halida
Adisi HCl pada etilena memberikan kloroetana sebagai produk.
Tetapi adisi HBr pada propena menghasilkan 2 produk
H3C C CH3 HBr+ H3C CH CH2
Br H
+ H3C CH CH2
H Br
2 bromopropana
(produk mayor)
1 bromopropana
(produk minor)
H2C + HCl H2C CH2
H Cl
etilen kloroetana
CH2
26. Aturan Markovnikov
Pada adisi HX dengan alkena, atom H akan
masuk pada atom C=C yang mempunyai
jumlah atom H terbanyak
28. 3. Reaksi Hidrasi
Reaksi ini adalah reaksi adisi air dengan katalis asam.
Misal H2SO4 60 %
H3C C
H
CH3 H OH
H2SO4
H3C
H
C CH2
OH H
H3C
H
C CH2
H OH
+ +
2 propanol
(utama)
1 propanol
(minor)
29. 4. Halogenasi alkena
Adisi dengan Bromin (Br2) adalah test kualitatif yang spesifik
untuk alkena
H3C
H
C C
H
CH3 + Br Br H3C
H
C
H
C CH3
BrBr
2,3 dibromobutana
30. 5. Oksidasi
Oksidasi alkena dengan KMnO4 pada suasana netral akan
dihasilkan suatu alkohol yang disebut Glikol
H3C C
H
CH2 2 KMnO4 4 H2O H3C C CH
OH OH
+ + +
2 MnO4 + 2 KOH
1,2 propandiol
31.
32. Alkuna termasuk senyawa hidrokarbon tak
jenuh dengan ikatan rangkap tiga ( - C C - )
Alkuna yang paling sederhana adalah etuna
(C2H2).
Rumus umum alkuna adalah CnH2n - 2
36. Reaksi Alkuna
1. Reduksi
H3C C C CH2 H2
H3C C C CH3
Pt
H3C C
H2
C
H2
CH3
C C
CH33HC
H H
+
Pt / BaSO4
cis 2 butena
+ 2 H2
37. 2. Adisi dengan HX, Br2 dan Cl2
Asetilena (etuna) dapat bereaksi dengan 1 mol HCl membentuk
kloroetilena (vinilklorida) dan dengan 2 mol HCl membentuk
1,1 dikloroetana
HC CH HCl
HC CH 2 HCl 3HC
H
C Cl
Cl
C C
H H
H Cl
+
vinil klorida
+
1,1 dikloroetana
38. Adisi pada alkuna dengan C ≥ 3 mengikuti
aturan Markovnikov.
Sama seperti pada alkena, adisi alkuna dengan
Br2 atau Cl2 akan dihasilkan dihaloalkena dan
adisi dengan 2 mol Br2 atau Cl2 akan
dihasilkan tetrahaloalkana
39. SIFAT ALKUNA
Sama dengan alkena
FISIK
KIMIA
Alkuna jika dibakar dapat menghasilkan
gas CO2 dan H2O
Alkuna dapat mengalami reaksi addisi
40. PERBEDAAN
No Parameter Alkana Alkena Alkuna
1 Rumus Umum CnH2n+2 CnH2n CnH2n-2
2 Ikatan
Rotasi
Sudut ikatan
Panjang ikatan
Tunggal C – C
Bebas
109,5 o
1,54 A
Rangkap 2
Terbatas
120 o
1,34 A
Rangkap 3
Terbatas
180 o
1,20 A
3 Sifat kimia Tak reaktif Agak reaktif Reaktif
4 Sifat Fisik
Titik didih untuk BM ~sama
Tak larut air
Rendah dalam
deret homolog
Bertambahnya CH2
naik 30 o
C
Tak larut air
Agak tinggi dalam
deret homolog
Bertambahnya CH2
naik 30 o
C
Tak larut air
Tinggi dalam deret
homolog
Bertambahnya CH2
naik 30 o
C
5 Isomer Kerangka Kerangka,
Geometri (cis dan
trans)
Kerangka
6 Tata nama Akhiran ana Akhiran ena Akhiran una