SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 43
Downloaden Sie, um offline zu lesen
292   CIMB Niaga Laporan Tahunan 2010
Analisa & Pembahasan Manajemen
                                Management Discussion & Analysis




                                Growing
                                through synergy
                                Tumbuh melalui sinergi


                                CIMB Niaga terus            CIMB Niaga continuously leverages
                                                            its strengths to fully create synergy in
                                memanfaatkan kekuatannya    order to develop expertise in banking
                                untuk melakukan sinergi     and finance.

                                dalam rangka meningkatkan
                                keahlian di bidang
                                perbankan dan keuangan.




CIMB Niaga Annual Report 2010                                                                          293
Opening            Key Message            Planning & Strategy            Business Report            Business Support & Risk Management




      Pembahasan dan Analisis Manajemen
      Pembahasan dan Analisis Manajemen
      Management Discussion and Analysis
      Management Discussion and Analysis


      PRioRitAs stRAtegis tAhun 2010                                                stRAtegic PRioRities 2010


      Rencana strategis jangka pendek:                                              short term plans:
      Dalam jangka pendek, CIMB Niaga memfokuskan strategi pada                     In the short term, CIMB Niaga focused its strategies on a number
      beberapa prioritas untuk dapat membantu pertumbuhan bisnis                    of priorities in order to drive overall business growth. Among these
      secara keseluruhan. Adapun beberapa strategi yang menjadi                     strategic priorities are business development in selected high-margin
      prioritas antara lain adalah bisnis usaha bermarjin tinggi, melakukan         areas, diversification of revenue sources, increased proportion of
      diversifikasi dari sumber pendapatan, pertumbuhan dana murah,                 low-cost funds, transformation of sales and service, improving
      transformasi pelayanan dan penjualan, peningkatan efisiensi dan               efficiency, and strengthening human resources. Among some of the
      pengembangan sumber daya manusia. Beberapa bisnis yang                        business lines that CIMB Niaga focuses on are expanded micro-
      berkaitan dengan fokus di atas adalah ekspansi pembiayaan                     financing, credit card, home mortgage, and auto loan businesses.
      mikro, kartu kredit, kredit kepemilikan rumah, ekspansi pada kredit           In addition, CIMB Niaga also focuses on improving efficiency and
      pemilikan mobil, peningkatan efisiensi dan pengembangan alternate             further developing alternate delivery channels. At the same time,
      channel. Sejalan dengan itu, CIMB Niaga juga memanfaatkan                     CIMB Niaga also leverages competitive strengths and the position
      keunggulan bersaing dan posisi CIMB Group di kawasan regional                 of CIMB Group in the region to improve its own products, services
      untuk meningkatkan standar produk, layanan dan proses internal                and internal processes. This will involve regional cooperation in
      CIMB Niaga. Aktivitas-aktivitas yang dijalankan meliputi kerjasama            product development and marketing, risk management, as well as
      dalam bidang pengembangan dan penjualan produk, pengelolaan                   operations and information technology.
      risiko, serta sistem operasi dan teknologi informasi.


      Rencana jangka panjang:                                                       Long term plans:
      CIMB Niaga melakukan berbagai aktivitas dalam rangka pencapaian               CIMB Niaga pursues a variety of activities towards realizing its
      Visi CIMB Niaga untuk menjadi bank yang terpercaya di Indonesia               vision to become a trusted bank in Indonesia, by creating synergy
      dengan melakukan sinergi dengan CIMB Group dalam rangka                       with CIMB Group in support of CIMB Group’s vision to become
      mendukung pencapaian Visi CIMB Group sebagai tiga besar                       one of the top three financial institutions in Southeast Asia.
      lembaga keuangan di Asia Tenggara.


      Selain melanjutkan inisiatif – inisiatif yang telah dimulai tahun             In addition to ongoing initiatives started the previous year in areas
      lalu seperti pembiayaan mikro, pegadaian syariah, pembiayaan                  such as micro financing, sharia collateralized lending, auto loans,
      kendaraan bermotor, kartu kredit, structured finance, pembiayaan              credit cards, structured finance, and supply chain financing,
      supply chain, CIMB Niaga juga memanfaatkan keunggulan bersaing                CIMB Niaga will also leverage the competitive strengths of CIMB
      CIMB Group antara lain dengan membangun sistem Customer                       Group through such initiatives as the development of a Customer
      Relationship Management, dan jaringan ATM Regional, sebagai                   Relationship Management system and the Regional ATM network,
      upaya memantapkan keberadaan layanan CIMB Group di ASEAN.                     in an effort to strengthen the presence of CIMB Group in ASEAN.


      PeReKonoMiAn inDonesiA                                                        inDonesiA’s econoMy


      Tahun 2010 ditandai dengan berseminya harapan atas pulihnya                   The year of 2010 was colored by high hopes of a recovery
      krisis ekonomi global dengan meningkatnya pertumbuhan ekonomi                 in the global economy in line with the growth in the world’s
      negara berkembang. Namun ternyata harapan berubah menjadi                     developing economies. However, these hopes were turned into
      tantangan karena pemulihan ekonomi negara berkembang tidak                    challenges as economic growth in developing countries was not
      diikuti secara simultan oleh ekonomi negara-negara maju. Dan                  reciprocated by similar growth in the developed economies. The
      lebih cepatnya laju pertumbuhan ekonomi negara berkembang                     faster rate of growth in developing countries was accompanied
      diikuti dengan kenaikan inflasi yang pada akhirnya mendorong Bank             by inflationary pressures, which eventually led to the adoption
      Sentral pada beberapa negara berkembang mulai mengadopsi                      of a tight monetary regime by central banks in a number of
      kebijakan moneter yang ketat dengan menaikkan suku bunga acuan.               countries, raising the level of their benchmark interest rates late
      Meskipun kenaikan inflasi juga dirasakan di Indonesia, namun Bank             in the year. Despite similar inflationary pressures in Indonesia,




294                                                                                                                     CIMB Niaga Laporan Tahunan 2010
Social Responsibility                               Corporate Governance                    MD&A Report                       Corporate Information




                                          Satuan
         Keterangan                                        2008        2009        2010     1Q10        2Q10       3Q10        4Q10             Description
                                           Unit
 Pendapatan Nasional                                                                                                                         Domestic Revenues
 PDB riil                                  % yoy               6.1           4.6      6.1       5.6         6.1        5.8         6.9                 GDP - actual
 Konsumsi Swasta riil                      % yoy               5.3           4.9      4.6       3.9         5.0        5.2         4.4             Private Sector
                                                                                                                                                Spending - actual
 Konsumsi Pemerintah                       % yoy              10.4          15.7      0.3      -7.6        -7.3        4.8         7.3     Government Spending
 riil                                                                                                                                                  - actual
 Investasi riil                            % yoy              11.8           3.3      8.5       8.0         8.0        9.2         8.7       Investments - actual
 Ekspor riil                               % yoy               9.5          -9.7     14.9      20.0       14.6         9.6        16.1            Exports - actual
 Impor riil                                % yoy              10.1         -15.0     17.3      22.6       18.4        12.2        16.9            Imports - actual
 PDB nominal                               Rp tio           4,949          5,604    6,423     1,501      1,583       1,668      1,671                 GDP - nominal
 PDB per kapita                      Rp thousand           21,105      23,620      27,490          -           -          -           -          GDP - per capita
 PDB per kapita                             US$             2,245          2,350    3,005          -           -          -           -          GDP - per capita
 Tingkat Pengangguran                        %                 8.6           7.9      7.1          -           -          -           -     Unemployment Level


 Sektor Eksternal                                                                                                                                External Sectors
 Ekspor                                   US$ bio           137.0          116.5    157.5      12.8       12.3        12.2        16.8                      Exports
 Ekspor                                    % yoy              20.5         -15.0     35.2      48.3       31.4        23.8        26.1                      Exports
 Impor                                    US$ bio           128.9           96.9    135.7      11.0       11.8         9.7        13.1                      Imports
 Impor                                     % yoy              73.1         -24.9     40.1      67.4       48.2        13.4        27.3                      Imports
 Neraca Perdagangan                       US$ bio              8.1          19.7     21.8       1.8         0.6        2.5         3.7          Balance of Trade
 Neraca Pembayaran                        % of PDB             0.0           1.9      0.9       1.3         0.9        0.7         0.7       Balance of Payment
 Hutang Pemerintah                        % of PDB            33.0          28.0     26.0          -           -          -           -         Government Debt
 Cadangan Devisa                          US$ bio             51.6          66.1     96.2      71.8        76.3       86.2        96.2          Foreign Reserves
 Rp/US$ (akhir periode)               end of period        11,120          9,404    8,996     9,071      9,074       8,908      8,996     Rp/US$ (end of period)
 Rp/US$ (rata-rata)                       average           9,800      10,384       9,077     9,256      9,118       8,942      8,992          Rp/US$ (Average)


 Lainnya                                                                                                                                                     Others
 Inflasi (akhir periode)                  %, end of           11.1           2.8      7.0       3.4         5.1        5.8         7.0                      Inflation
                                           period
 BI Rate (akhir periode)                  %, end of            6.5           6.5      6.5       6.5         6.5        6.5         6.5                      BI Rate
                                           period
 Anggaran Pemerintah                  % dari PDB              -1.0          -1.6     -0.7          -           -          -           -      Government Budget
 Indeks Harga Saham                   end of period         1,355          2,534    3,704     2,777      2,914       3,501      3,704         Jakarta Composite
 Gabungan                                                                                                                                                Index
 Peringkat Moody’s -                                          Ba3           Ba2      Ba2       Ba2         Ba2        Ba2         Ba2     Moody’s rating - foreign
 Valuta Asing Jangka                                                                                                                         exchange long term
 Panjang

Source : Bank Indonesia, BPS, Bloomberg



Indonesia tetap mempertahankan suku bunga acuannya (BI Rate)                                Bank Indonesia persisted in maintaining the BI Rate at 6.5%
pada level 6,5% sepanjang tahun 2010                                                        throughout 2010.


Setelah lolos dari krisis ekonomi global dan mencapai pertumbuhan                           Being largely unaffected by the global economic crisis and having
ekonomi ketiga tertinggi di dunia setelah Cina dan India,                                   managed to post the third-highest economic growth in the world
pertumbuhan ekonomi Indonesia terus mengalami peningkatan                                   after China and India, the Indonesian economy continued to grow
di tahun 2010. Namun demikian, perekonomian Indonesia                                       throughout 2010. However, Indonesia’s economy still remained
masih sangat dipengaruhi oleh volatilitas perekonomian global.                              vulnerable to volatilities in global economic developments like
Pengaruh tersebut akan terasa melalui dua saluran, yaitu investasi                          foreign investment (direct investment as well as portfolio investment)
(baik investasi langsung maupun portofolio) dan perdagangan                                 and also international trade (exports and imports).
internasional (ekspor dan impor).



CIMB Niaga Annual Report 2010                                                                                                                                           295
Opening             Key Message             Planning & Strategy            Business Report            Business Support & Risk Management




      Pembahasan dan Analisis Manajemen
      Management Discussion and Analysis


      Kondisi perekonomian Indonesia sepanjang tahun 2010 sangat                      The Indonesian economy throughout 2010 remained in good
      baik didorong oleh masuknya arus investasi, baik langsung                       condition, bolstered by funds inflows in direct as well as portfolio
      maupun portofolio. Minat investasi di Indonesia yang cukup besar                investments. The attractive investment environment in Indonesia
      juga didukung oleh kondisi sosial politik serta ekonomi makro yang              was supported by relatively stable macro-economic and socio-
      relatif stabil. Berdasarkan data World Economic Forum (WEF),                    political conditions. Based on data from World Economic Forum
      peringkat daya saing Indonesia bahkan meningkat ke peringkat 44                 (WEF), Indonesia’s competitive ranking improved to the 44th
      dari sebelumnya peringkat 54 seiring dengan membaiknya iklim                    position from the 54th position, reflecting the improving investment
      investasi di Indonesia.                                                         environment.


      Pertumbuhan      investasi   langsung   di   Indonesia    mengalami             Foreign direct investment in Indonesia recorded a significant
      peningkatan di tahun 2010 menjadi Rp208,5 triliun, atau meningkat               increase to Rp208.5 trillion in 2010, up 54% from 2009’s level,
      54% dibandingkan tahun 2009 setelah penurunan yang signifikan                   recovering from the crisis-driven significant drop in 2008.
      di 2008 karena krisis ekonomi global.


      Perekonomian Indonesia di tahun 2010 tercatat meningkat menjadi                 The Indonesian economy in 2010 managed a growth of 6.1%, and
      6,1% dan kami perkirakan kemudian akan meningkat lebih tinggi                   our prediction is for an even higher growth of up to 6.4% in 2011.
      menjadi 6,4% di tahun 2011. Menguatnya ekspor dan investasi                     Strengthening exports and investments are key factors that drive
      menjadi alasan utama mengapa pertumbuhan ekonomi Indonesia                      the growth in Indonesia’s economy.
      meningkat.


      Di sektor keuangan, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)                          In the financial sector, the Jakarta Composite Index (JCI) experienced
      meningkat sangat pesat seiring dengan aliran modal portofolio yang              a sharp increase in line with the strong inflow of funds for portfolio
      masuk ke Indonesia. Indeks per akhir 2010 telah mencapai 3.703                  investments in Indonesia. At year-end 2010, the JCI has reached
      atau naik 46% dibandingkan posisi akhir tahun 2009. Peningkatan                 3,703, increasing 46% from its previous level at year-end 2009.
      IHSG merupakan yang tertinggi di dunia, jika dibandingkan dengan                The increase in JCI was the highest in the world compared with
      pasar modal Philippina dan Thailand yang menguat sebesar 38%                    exchanges in the Philippines and Thailand that recorded growths
      dan 33%. Bahkan jika dibandingkan dengan indeks negara-negara                   of 38% and 33%, respectively. The performance of the JCI was
      BRIC (Brazil, Rusia, India, dan China), IHSG jauh lebih tinggi.                 also much higher compared to bourses in BRIC countries (Brazil,
                                                                                      Russia, India and China).


      Derasnya aliran modal menyebabkan penguatan nilai tukar Rupiah                  Heavy funds inflow resulted in the appreciation of the Rupiah and
      dan meningkatnya cadangan devisa. Pada tahun 2010, nilai tukar                  increasing foreign exchange reserves. In 2010, Rupiah strengthened
      rupiah menguat ke Rp9.000 per USD dari sebelumnya Rp9.400                       to Rp9,000 against the US Dollar, from its level of Rp9,400 at year-
      per USD di akhir tahun 2009. Hal lain yang memberikan efek positif              end 2009. Stable monetary indicators such as the inflation rate and
      bagi perekonomian Indonesia adalah terjaganya indikator moneter,                interest rate also contributed to the strong Indonesian economy.
      seperti tingkat inflasi dan tingkat bunga.


      Satu hal yang sedikit mengganggu perkembangan ekonomi                           A challenging development within the overall positive domestic
      Indonesia adalah meningkatnya inflasi domestik ke 6,96%, yang                   economy was the inflation rate, which in 2010 crept up to 6.96%,
      jauh lebih tinggi dibandingkan inflasi tahun 2009 sebesar 2,78%.                much higher compared to the inflation rate of 2.78% in 2009.
      Hal ini disebabkan oleh adanya gejolak harga bahan makanan                      This was due mainly to volatilities in prices of staple food items.
      pokok. Namun sebenarnya angka inflasi yang meningkat di tahun                   However, the inflation rate in 2010 was not ‘out of the norm’ for
      2010 tersebut merupakan angka yang ’normal’ bagi Indonesia,                     Indonesia, which in the last ten-year period experienced average
      mengingat rata-rata tingkat inflasi Indonesia selama sepuluh                    annual inflation rate of around 6%-8%. With the inflation rate still
      tahun terakhir berada dikisaran 6%-8%. Dengan tingkat inflasi                   within a normal range, Bank Indonesia persisted in maintaining its
      yang kembali kepada kondisi normal, Bank Indonesia (BI) masih                   benchmark BI Rate at 6.5%, a level that it has sustained since July
      mempertahankan tingkat bunga acuannya di tingkat 6,5%, yang                     2009.
      telah berada pada level tersebut sejak bulan Juli 2009.




296                                                                                                                       CIMB Niaga Laporan Tahunan 2010
Social Responsibility                                 Corporate Governance                                   MD&A Report                                            Corporate Information




           Pertumbuhan Ekonomi Indonesia (%)                                                                        Pendapatan per Kapita (%)
           Indonesia’s Economic Growth (%)                                                                          GDP per Capita (%)

                                                                                                                              GDP Growth % (5 yoy)                        6.3%                           6.1%
                                                                                                                                                                                               6.1%
                                                                                                                              GDP Per Capita (US$)              5.7%
                                                             6.3%                                                                                                                                        3,004
                                                                    6.1%              6.1%                                                                                    5.5%
                                            5.7%
                                                   5.5%                                                                   4.9%                    4.9%
                            4.9%   4.9%                                                                                                                       4.9%                               2,349
                                                                             4.6%                                                                                                        2,245
                    4.4%
                                                                                                                                                                                1,942            4.5%
            3.8%                                                                                                                             4.4%
                                                                                                                                                                        1,662
                                                                                                                                    3.8%
                                                                                                                                                                1,308
                                                                                                                                                  1,099 1,166
                                                                                                                              720           820
                                                                                                                                    684


             01     02       03     04      05      06       07     08       09        10                                     00    01      02      03   04      05      06      07       08      09      10




           Pergerakan Rupiah dan Pergerakan IHSG                                                                    Cadangan Devisa
           Exchange rate and JCI                                                                                    Foreign Exchange Reserves

                                          IHSG                                                                                            USD/IDR                                                            6,000
           Indeks                                                                 USD/IDR                         100,000
                                          Rp per USD (RHS)
                                                                                                                                          FX Reserves (US$)
           3,700                                                                      8,500                                                                                                                  7,000
                                                                                      9,000                       80,000
           3,300                                                                                                                                                                                             8,000
                                                                                      9,500
           2,900
                                                                                     10,000                        60000                                                                                     9,000
           2,500                                                                     10,500
                                                                                     11,000                                                                                                                  10,000
           2,100                                                                                                  40,000
                                                                                     11,500                                                                                                                  11,000
           1,700
                                                                                     12,000
                                                                                                                  20,000
           1,300                                                                     12,500                                                                                                                  12,000

             900                                                                     13,000                                                                                                                  13,000
                                                                                                                          0
               Jan-08    Jun-08 Nov-08 Apr-09 Sep-09      Feb-10 Jul-10     Dec-10                                             00   01      02      03   04     05      06      07       08      09     10




KonDisi inDustRi PeRBAnKAn inDonesiA                                                                         inDonesiAn BAnKing inDustRy


indikator Perbankan indonesia                                                                                indonesia Banking indicator

                                   Satuan                           Tahun Year                                                       Kuartal Quarterly
        Keterangan                                                                                                                                                                                     Description
                                    Unit              2008                 2009               2010    %yoy       1Q10               2Q10                 3Q10                4Q10
 Aset                              Rp tio             2,311                2,534              3,009   18.7       2,564               2,678               2,758                3,009                                  Assets
 Dana Masyarakat                   Rp tio             1,753                1,973              2,339   18.6       1,982               2,096               2,144                2,339                              Deposits
 Kredit yang Diberikan             Rp tio             1,308                1,438              1,766   22.8       1,456               1,586               1,659                1,766                                   Loans
 Ekuitas                           Rp tio                 238                269               323    20.1         289                    286             301                   323                                   Equity
 Pendapatan Bunga                  Rp tio                 113                129               150    16.3          36                     73             111                   150              Net Interest Income
 Bersih
 Laba Operasional                  Rp tio                    30                40               48    20.0          12                     23                 35                  48                  Operating Income
 Laba Bersih                       Rp tio                    31                45               57    26.7          15                     29                 43                  57                         Net Income
 Marjin Bunga Bersih                 %                        6                 6                6     3.0            6                      6                  6                    6            Net Interest Margin
 Rasio Pengembalian                  %                        2                 3                3    10.0            3                      3                  3                    3                Return on Assets
 terhadap Aktiva
 Rasio biaya                         %                       89                87               86    -1.0          89                     90                 86                  86             Operating Expenses
 operasional terhadap                                                                                                                                                                            to Operating Income
 pendapatan
 operasional
 Kredit yang Diberikan               %                       75                73               75     2.9          73                     75                 77                  75                   Loan to Deposit
 terhadap Dana                                                                                                                                                                                                   Ratio
 Masyarakat
 Rasio Kredit                        %                        3                 3                3    -0.1            3                      3                  3                    3                 Non-Performing
 Bermasalah                                                                                                                                                                                                     Loans
 Tingkat Kecukupan                   %                       17                17               17    -0.1          19                     18                 17                  17                  Capital Adequacy
 Modal                                                                                                                                                                                                            Ratio
 Jumlah Bank                                              124                121               122     0.8         121                    123             122                   122            Total Number of Bank



CIMB Niaga Annual Report 2010                                                                                                                                                                                                  297
Opening                 Key Message           Planning & Strategy            Business Report            Business Support & Risk Management




      Pembahasan dan Analisis Manajemen
      Management Discussion and Analysis


      Secara umum kinerja perbankan di Indonesia mengalami                                In 2010, the overall performance of the Indonesian banking sector
      peningkatan dimana laba perbankan mengalami kenaikan selama                         showed an improvement, as bank profits increased on the strength
      tahun 2010 yang dipicu oleh perbaikan kondisi ekonomi global.                       of improving conditions in the global economy. Net profit in the
      Laba bersih sampai dengan Desember 2010 tercatat meningkat                          banking industry up to December 2010 increased by 27% yoy.
      sebesar 27% yoy. Indikator-indikator utama perbankan seperti                        Primary indicators in the banking industry such as the Capital
      rasio kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio – CAR), marjin                        Adequacy Ratio (CAR), Net Interest Margin (NIM) and Return on
      bunga bersih (Net Interest Margin – NIM) dan rasio pengembalian                     Assets (ROA) were also stable to improving.
      aset (Return on Asset – ROA) menunjukkan perkembangan yang
      baik dan stabil.


      Kredit dan Dana Masyarakat Bank umum                                                Loans and customer Deposits in commercial Banks
      Memasuki tahun 2010, transmisi kebijakan moneter masih                              Entering the year 2010, the effect of conducive monetary policies
      terhambat yang disebabkan masih tingginya prinsip kehati-hatian                     was slow to materialize due to the still cautious stance of banks in
      industri perbankan dalam menyalurkan dana kredit. Namun kondisi                     loan disbursement. However, this condition soon improved and by
      ini terus membaik dan menutup tahun 2010, perbankan Indonesia                       year-end 2010, loans in the banking sector recorded a 23% growth
      mencatat pertumbuhan kredit sebesar 23% yoy atau dua kali lipat                     yoy, or double the loan growth rate in 2009 of only 10% yoy. The
      dibanding pertumbuhan di tahun 2009 yang hanya mencapai 10%                         higher loan growth rate in 2010 was attributable to positive liquidity
      yoy. Tingginya pertumbuhan kredit disebabkan oleh terjaganya                        in the banking system. Whereas the low growth rate of loans in
      likuiditas   dalam    sistem     perbankan.      Sementara    rendahnya             2009 was the effect of banks still recovering from the shocks of
      pertumbuhan kredit di tahun 2009 akibat perbankan masih dalam                       the crisis in 2008.
      proses recovery dari krisis di tahun 2008.


      Selama       tahun   2010,     posisi    dana    masyarakat   meningkat             Throughout 2010, customer deposits in the banking system
      dibandingkan posisi tahun sebelumnya. Posisi dana masyarakat di                     increased from levels in the previous year. At year-end 2010,
      tahun 2010 meningkat menjadi Rp2.339 triliun atau naik sebesar                      customer deposits amounted to Rp2,339 trillion, up 19% from
      19% dari akhir tahun sebelumnya Rp1.973 triliun. Adanya kebijakan                   its position a year earlier at Rp1,973 trillion. Even though Bank
      BI yang menaikkan giro wajib minimum (GWM) dari 5% menjadi 8%                       Indonesia raised the Mandatory Minimum Reserves from 5% to
      di bulan November 2010 tampaknya tidak mengurangi likuiditas di                     8% in November 2010, bank liquidity was not affected due to the
      sektor perbankan mengingat derasnya dana asing yang masuk ke                        strong funds inflow into Indonesia during that period.
      Indonesia pada periode tersebut.


      Laba operasional tumbuh sebesar 21% yoy menjadi Rp48 triliun di                     Operating profits grew by 21% yoy to Rp48 trillion in 2010, up from
      tahun 2010, dari Rp40 triliun di tahun sebelumnya. Peningkatan ini                  Rp40 trillion the previous year. The growth indicated increased
      menunjukkan perbankan Indonesia berhasil meningkatkan efisiensi.                    efficiency within the Indonesian banking sector. With improved
      Dengan keberhasilannya memperbaiki efisiensi maka perbankan                         efficiency, net profits within the Indonesian banking sector
      Indonesia mencatat pertumbuhan laba bersih yang pesat sebesar                       increased significantly by 27% yoy, from Rp45 trillion in 2009 to
      27% yoy yaitu dari Rp45 triliun di tahun 2009 meningkat menjadi                     Rp57 trillion in 2010. Other profitability indicators such as Return
      Rp57 triliun di tahun 2010. Indikator profitabilitas lainnya seperti                on Assets (ROA) also improved from 2.6% in 2009 to 2.9% in
      rasio pengembalian terhadap aktiva (ROA) juga mengalami                             2010, indicating improved efficiency as well as the resilience of the
      peningkatan yaitu dari 2,6% di 2009 menjadi 2,9% di 2010, yang                      Indonesian banking industry.
      selain menunjukkan efisiensi juga menunjukkan daya tahan industri
      perbankan Indonesia.


      Kualitas Aset, Likuiditas, dan Permodalan                                           Asset Quality, Liquidity, and capital
      Upaya Bank Indonesia untuk mendorong sektor perbankan                               Efforts by Bank Indonesia to encourage lending in the banking
      menyalurkan kredit ditandai dengan meningkatnya LDR dari 72.9%                      sector were evident from the increased Loan to Deposit Ratio (LDR),
      di 2009 menjadi 75.2% di 2010. Namun pertumbuhan kredit yang                        which rose from 72.9% in 2009 to 75.2% in 2010. Nevertheless,
      mencapai 23% tersebut ternyata tidak diikuti oleh meningkatnya                      loan growth of 23% in 2010 was not accompanied by deteriorating
      kredit bermasalah karena rasio kredit bermasalah (Non Performing                    asset quality, as the level of Non-Performing Loan (NPL) in the
      Loan – NPL) justru mengalami penurunan dari 3,3% di tahun 2009                      banking system was reduced from 3.3% in 2009 to 2.6% in 2010.
      menjadi 2,6% di tahun 2010.




298                                                                                                                           CIMB Niaga Laporan Tahunan 2010
Social Responsibility                                Corporate Governance                   MD&A Report                                        Corporate Information




Hasil kinerja keuangan yang solid turut menyumbang peningkatan                              The solid financial performance of banks resulted in increased
permodalan perbankan Indonesia yang ditandai dengan rasio                                   capital within the banking system as indicated by the Capital
kecukupan modal (CAR). Pada akhir tahun 2010, CAR masih solid                               Adequacy Ratio (CAR). At year-end 2010, CAR was maintained
di level 17%, yang jauh berada di atas level minimal yang ditetapkan                        at a solid level of 17%, far in excess of the minimum level of 8%
BI sebesar 8%. Marjin bunga bersih (NIM) sedikit meningkat menjadi                          required by Bank Indonesia. The Net Interest Margin (NIM) slightly
5,7% di tahun 2010, dari 5,6% di tahun sebelumnya. Kenaikan NIM                             increased to 5.7% in 2010, compared to 5.6% in 2009, due in part
ini sebagian disebabkan oleh stabilnya suku bunga kredit di tengah                          to stable bank loan interest rates and declining interest expenses,
penurunan biaya bunga, terutama di awal tahun 2010. Sementara                               especially in the early months of 2010. Meanwhile, ROA was stable
itu, ROA tetap stabil di level 2,6%.                                                        at 2.6%.



          Pertumbuhan Kredit                                                                         Pertumbuhan Dana Masyarakat
          Loan Growth                                                                                Deposits Growth

                  Kredit Loan (RHS) (%)                                                                         Dana Masyarakat Customers’ Deposits (RHS) (%)
                  Pertumbuhan per Tahun (Triliun) Year on Year Growth (Trillion)                                Pertumbuhan per Tahun (Triliun) Year on Year Growth (Trillion)

             40                                                                    2,000                   25                                                                    2,500

             35
                                                                                                           20                                                                    2,000
             30                                                                    1,5000

             25                                                                                            15                                                                    1,500
             20                                                                    1,000
                                                                                                           10                                                                    1,000
             15

             10                                                                    500
                                                                                                            5                                                                    500
              5
                                                                                                            0
              0                                                                    0                                                                                             0
                   03      04       05      06       07      08       09      10                                03       04      05       06      07       08      09       10




tinJAuAn KineRJA ciMB niAgA                                                                 ciMB niAgA PeRFoRMAnce oVeRVieW


Kesuksesan penggabungan usaha Lippo Bank ke dalam CIMB                                      The successful merger Lippo Bank into CIMB Niaga continued to
Niaga semakin menunjukkan hasil yang menggembirakan dan                                     deliver encouraging results, strengthening CIMB Niaga’s position
memperkokoh posisi CIMB Niaga sebagai bank terbesar kelima                                  as the fifth largest bank in Indonesia with sound growth in assets as
dengan pertumbuhan yang sehat baik dari sisi neraca maupun                                  well as profitability. In 2010, CIMB Niaga posted significant growth
profitabilitas. Pada tahun 2010, CIMB Niaga mencatat pertumbuhan                            in loans and customers’ deposits of 25% and 37%, respectively.
yang tinggi baik dari sisi kredit maupun dari sisi dana masyarakat                          These growths were followed by a 62% increase in CIMB Niaga’s
masing-masing sebesar 25% dan 37%. Pertumbuhan tersebut juga                                net profits.
diikuti dengan peningkatan laba bersih Bank sebesar 62%.


Keberhasilan tersebut terutama didukung oleh kesuksesan Bank                                This excellent performance was attributable to the successful
dalam melaksanakan 6 pilar strategi pertumbuhan 2010, yaitu usaha                           execution by CIMB Niaga of its 6 pillars of growth strategy in 2010,
bermarjin tinggi, diversifikasi sumber pendapatan, pertumbuhan                              a strategy focusing on high-margin businesses, revenue sources
dana murah (giro dan tabungan), transformasi pelayanan & penjualan,                         diversification, improving low-cost funds (CASA), transformation
peningkatan efisiensi pada pengelolaan beban operasional dan                                in sales and service, improving operating costs efficiency, and
memperkuat sumber daya manusia.                                                             strengthening human resources.


Seiring dengan pertumbuhan tersebut, sampai dengan Desember                                 Along with the growth in its financial performance, CIMB Niaga up
2010, CIMB Niaga telah melayani lebih dari 2,6 juta nasabah di 751                          until December 2010 served a customer base of more than 2.6
jaringan kantor dan di 1.304 ATM dan 244 SST dengan total 12.276                            million customers from 751 branches, 1,304 ATMs and 244 SSTs,
karyawan yang tersebar di seluruh Indonesia.                                                with 12,276 employees in total throughout Indonesia.


Disamping itu, kinerja keuangan Bank di tahun 2010 turut dipengaruhi                        CIMB Niaga’s 2010 financial performance was also affected
oleh 2 hal penting yaitu perubahan perlakuan akuntasi seiring dengan                        positively by two important developments: changes in accounting
penerapan PSAK 50 (revisi 2006) dan PSAK 55 (revisi 2006) dan                               treatment due to implementation of SFAS 50 (revision 2006) and
keberhasilan Bank dalam menjalankan Program Efisiensi Biaya.                                SFAS 55 (revision 2006) and a successful Cost Efficiency Initiative.



CIMB Niaga Annual Report 2010                                                                                                                                                            299
Opening             Key Message            Planning & Strategy            Business Report             Business Support & Risk Management




      Pembahasan dan Analisis Manajemen
      Management Discussion and Analysis




      Penerapan PsAK 50 (revisi 2006) dan PsAK 55                                   implementation of sFAs 50 (Revision 2006) and
      (revisi 2006)                                                                 sFAs 55 (Revision 2006)

      Sejak 1 Januari 2010, CIMB Niaga telah menerapkan PSAK 50                     From 1 January 2010, CIMB Niaga implemented prospectively
      (revisi 2006) dan PSAK 55 (revisi 2006) secara prospektif sesuai              SFAS 50 (Revised 2006) and SFAS 55 (Revised 2006) in accordance
      dengan ketentuan transisi atas standar tersebut. Untuk transaksi              with the transitional provisions of those standards. For transactions
      yang terjadi sebelum 1 Januari 2010, nilai tercatat (carrying value)          prior to 1 January 2010, the carrying value at the time of the
      pada saat itu akan dianggap sebagai nilai perolehan dan Bank tidak            respective transaction is treated as its cost, with no adjustment to
      melakukan penyesuaian untuk kejadian di tahun sebelumnya.                     the transactions made in the previous year.


      Pada saat pengakuan awal, kredit diukur pada nilai wajar ditambah/            For initial recognition, loans are measured at fair value adding/
      dikurangi semua biaya/pendapatan transaksi. Penentuan nilai wajar             subtracting all cost/income from transactions. Fair value is
      menggunakan teknik penilaian analisa arus kas masa datang yang                determined using discounted future cash flow analysis at the
      didiskonto menggunakan suku bunga pasar (Effective Interest                   effective market interest rate. Transaction cost/income attributable
      Rate). Biaya/pendapatan transaksi yang dapat diatribusikan                    directly to loans are fees and expenses paid/received to related
      secara langsung dengan kredit yang diberikan yaitu imbalan yang               parties in loan transactions such as consultant fees, appraisals,
      dibayarkan/diterima oleh bank kepada pihak-pihak terkait kredit               insurance, fees and commissions on income, and others.
      seperti biaya konsultan, appraisal, asuransi, pendapatan provisi &
      komisi dan lain-lain.


      Kualitas aset menurut standar akuntansi PSAK 50 (revisi 2006)                 The Asset quality is assessed by Individual Assessment and
      dan PSAK 55 (revisi 2006) yang baru ini dapat diukur secara                   Collective Assessment based on SFAS 50 (revision 2006) and SFAS
      Individual Assessment dan Collective Assessment. Individual                   55 (revision 2006). Individual Assessment is done for significant
      Assessment dilakukan terhadap kredit yang signifikan dan terdapat             loans with trigger events for impairment, whereas Collective
      bukti obyektif adanya penurunan nilai, sedangkan Collective                   Assessment is done in the case of significant loans without any
      Assessment dilakukan terhadap kredit yang signifikan namun                    trigger events for impairment as well as for non-significant loans
      tidak terdapat bukti obyektif adanya penurunan nilai dan untuk                grouped on the basis of similar risk characteristics.
      kredit yang tidak signifikan yang dikelompokkan berdasarkan risk
      profile yang sama.


      Untuk Individual Assessment, jumlah kerugian penurunan nilai                  For Individual Assessment, the impairment of loans is measured
      diukur berdasarkan selisih antara nilai tercatat (carrying amount)            by the difference between the carrying amount and net present
      asset keuangan dengan nilai kini dari estimasi arus kas masa                  value of the estimated future cash flow, which is discounted using
      datang yang didiskontokan menggunakan tingkat suku bunga                      the latest contractual interest rate of the respective financial assets.
      pasar terakhir dari asset keuangan tersebut. Metode yang                      Individual Assessment is thus done using the discounted cash
      digunakan untuk penilaian individual adalah dengan menggunakan                flow method and fair value collateral method.
      metode discounted cash flow dan fair value collateral.


      Sedangkan untuk Collective Assesment dilakukan dengan                         Collective Assessment is done using the formulas explained
      menggunakan rumus dibawah ini:                                                below:


      CKPN = EAD x PD x LGD                                                         CPKN = EAD x PD x LGD




300                                                                                                                      CIMB Niaga Laporan Tahunan 2010
Social Responsibility                Corporate Governance                MD&A Report                        Corporate Information




CKPN (Cadangan Kerugian Penurunan Nilai)                                 CPKN (Allowance for impairment losses)
Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Kredit merupakan penyisihan            Represents the loss provision set aside in the event the carrying
yang dibentuk apabila nilai tercatat kredit setelah penurunan nilai      amount of loan after impairment is lower than the original carrying
kurang dari nilai tercatat awal.                                         amount.


EAD (Exposure at Default)                                                EAD (Exposure at Default)
Merupakan seluruh pinjaman pokok yang tercatat dan bunga yang            Represents the carrying amount of loan principal and interest
belum diterima dengan memperhitungkan biaya atau pendapatan              receivables, including amortized transaction cost/income based
transaksi yang diamortisasi yang menggunakan metode suku                 on the effective interest rate.
bunga efektif.


PD (Probability of Default)                                              PD (Probability of Default)
Merupakan tingkat kemungkinan kegagalan debitur memenuhi                 Represents the degree of likelihood that debtors will fail to pay their
kewajiban yang diukur dengan menggunakan metode Migration                loans, measured using migration analysis and roll rates methods.
Analysis dan Roll Rate.


LGD (Loss Given Default)                                                 LGD (Loss Given Default)
Besarnya tingkat kerugian yang diakibatkan kegagalan debitur             Represents the degree of loss resulting from the failure of debtors
memenuhi kewajiban, yang dapat diukur berdasarkan pendekatan             to pay their loans, and is measured using the collateral shortfall
metode collateral shortfall.                                             approach.


Selain perhitungan CKPN diatas, pengukuran kualitas aset juga            Aside from the calculation of CPKN as above, asset quality is also
diukur kembali dengan kriteria yang lebih konservatif berdasarkan        measured based on SFAS 50 (revised 2006) and SFAS 55 (revised
PSAK 50 (revisi 2006) dan PSAK 55 (revisi 2006) dibandingkan             2006), which used a more conservative criteria compared to asset
kriteria kualitas aset berdasarkan Bank Indonesia.                       quality criteria required by Bank Indonesia.


Kualitas asset diukur dengan “penurunan nilai kredit (impaired loan)”    Asset quality is measured by the “impaired loan” approach, which
yang merupakan suatu kondisi di mana terdapat bukti obyektif             represents a condition with an objective proof of a loss event (a
terjadinya peristiwa yang merugikan sebagai akibat dari satu atau        trigger event) due to one or more incidents that occurred after
lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal kredit tersebut,     the loan was initially posted, with such a loss event having an
dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi            reliably assessable impact on the estimated future cash flow of the
arus kas masa datang atas aset keuangan atau kelompok aset               respective financial asset or group of financial assets.
keuangan yang dapat diestimasi secara andal.


Disisi lain, CIMB Niaga tetap menilai kualitas kredit sesuai ketentuan   On the other hand, CIMB Niaga performs loan quality assessments
Bank Indonesia yang berlaku mengenai kualitas aset untuk                 in accordance with prevailing provisions of Bank Indonesia on asset
kepentingan penerapan prinsip kehati-hatian dan perhitungan              quality, in the interest of both prudence and Capital Adequacy
Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) bank.                          Ratio calculations.




CIMB Niaga Annual Report 2010                                                                                                                      301
Opening         Key Message           Planning & Strategy           Business Report            Business Support & Risk Management




      Pembahasan dan Analisis Manajemen
      Management Discussion and Analysis




      Program efisiensi Biaya                                                   cost efficiency initiative
      Untuk meningkatkan kemampuan profitabilitas Perusahaan,                   To improve the level of profitability, the management of the
      manajemen melakukan pengelolaan biaya umum (Opex) dan                     Company undertakes careful management of operating
      investasi (Capex) secara cermat agar dapat memberikan                     expenses and capital expenditures in order to maximize the
      manfaat yang sebesar-besarnya bagi Perusahaan. Peningkatan                benefits for the Perusahaan. Improving efficiency is also one of
      efisiensi juga merupakan salah satu dari enam pilar strategi di           the six pillars of growth strategy of the Bank in 2010.
      tahun 2010.


      Setiap biaya yang dikeluarkan, diharapkan dapat menjadi                   Each individual cost expended is expected to be a ‘good
      “good cost” atau biaya yang menghasilkan keuntungan. Di                   cost’, that is, a cost that results in benefits. At the same time,
      sisi lain manajemen terus berusaha menekan “bad cost” atau                Management also strives to reduce the ‘bad cost’, or costs that
      biaya yang tidak berdampak langsung terhadap peningkatan                  are not directly related to increased revenue, while avoiding any
      pendapatan serta menghindari “ugly cost” atau biaya yang                  ‘ugly cost’, or costs that will result in losses for the Company.
      akan menimbulkan kerugian bagi Perusahaan.


      Beberapa inisiatif untuk mencapai efisiensi biaya operasional             Among some of the initiatives undertaken throughout
      yang telah berhasil dilakukan pada tahun 2010 antara lain                 2010 in regards operational cost efficiency were the use of
      adalah penggunaan E-Statement untuk seluruh informasi                     E-Statements for all employee’s account information, the use
      rekening karyawan, penggunaan National Zone, Hosted                       of National Zone, Hosted PABX and Video Conference for
      PABX dan Video Conference untuk komunikasi, implementasi                  internal communications, the implementation of the Reverse
      Reverse Auction System untuk pengadaan barang dan jasa,                   Auction System in the procurement of goods and services,
      instalasi listrik gedung kantor dibuat dalam bentuk area,                 the implementation of area system for building electrical
      sehingga terjadi efisiensi penggunaan lampu dan AC serta                  installations towards more efficient use of electricity for lighting
      implementasi Car Pooling System untuk efisiensi penggunaan                and AC, and implementation of a car pooling system in the use
      kendaraan kantor.                                                         of company cars.


      Sebagai hasilnya, di tahun 2010 Perusahaan berhasil melakukan             As a result of such initiatives, the Company in 2010 managed
      penghematan biaya operasional sebesar Rp700 miliar dari                   to realize savings of Rp700 billion from the budgeted amounts
      anggaran yang telah ditetapkan. Penghematan ini memberikan                for operational expenses. These savings have contributed to
      kontribusi pencapaian rasio beban operasional terhadap total              an improvement in the Cost to Income Ratio to 48.8% in 2010,
      penghasilan (Cost to Income Ratio) menjadi 48,8% atau lebih               compared with 49.0% in the previous year.
      baik bila dibandingkan tahun lalu yang sebesar 49,0%.




302                                                                                                                CIMB Niaga Laporan Tahunan 2010
Social Responsibility             Corporate Governance                                    MD&A Report                     Corporate Information




KineRJA KeuAngAn ciMB niAgA                                                                             FinAnciAL PeRFoRMAnce oF ciMB niaga


Di tahun 2010 laba bersih meningkat sebesar                                                             In 2010, net income increased by 62% to
62% hingga mencapai Rp2,5 triliun (2009: Rp1,6                                                          Rp2.5 trillion (2009: Rp1.6 trillion). This resulted
triliun). Hal ini menghasilkan peningkatan imbal                                                        in an improvement in return on equity (ROE
hasil ekuitas (ROE shareholders’ fund) menjadi                                                          shareholders’ fund) to 20.5% (2009: 15.3%)
20,5% di tahun 2010 (2009: 15,3%), dan imbal                                                            and increased in return on assets (ROA) to 2.8%
hasil asset (ROA) naik menjadi 2,8% di tahun                                                            (2009: 2.1%).
2010 (2009: 2,1%).


Peningkatan dari sisi rentabilitas ini terutama                                                         The increase in profitability was mainly due to
disebabkan oleh kenaikan total pendapatan                                                               an increase in total net interest income of 19%
bunga bersih yang meningkat sebesar 19%                                                                 to Rp7.3 trillion in 2010 (2009: Rp6.2 trillion), a
menjadi Rp7,3 triliun pada tahun 2010 (2009:                                                            decline of 28% in provision for impairment losses
Rp6,2 triliun), adanya penurunan beban cadangan                                                         (CKPN) in line with improving loan asset quality
kerugian penurunan nilai (CKPN) sebesar 28%                                                             and the implementation of the new accounting
seiring dengan membaiknya kualitas aset yang               Penghasilan Bunga (Rp Miliar)                standards of SFAS 50 (Revision 2006) and SFAS
                                                           Interest Income (Rp Billion)
disertai dengan penerapan standar akuntansi                                                             55 (Revision 2006), and also due to the lack of
baru PSAK 50 (revisi 2006) dan PSAK 55 (revisi                                                          merger expenses that in 2009 amounted to
                                                                                            12,448
2006), dan sudah tidak dicatatkannya lagi                                     11,311                    Rp158.1 billion.
beban penggabungan usaha seperti pada tahun                  9,796                       197
                                                                                         313
sebelumnya yang sebesar Rp158,1 miliar.                                  140
                                                                          55             890
                                                          197           1,208
                                                          165
Penghasilan Bunga                                                                                       interest income
                                                         1,316
Penghasilan bunga meningkat sebesar 10%                                                                 During 2010, interest income increased by 10%
                                                                                       11,048
menjadi Rp12,4 triliun di tahun 2010 (2009:                                                             to Rp12.4 trillion (2009: Rp11.3 trillion). This is
                                                                        9,908
Rp11,3 triliun). Peningkatan tersebut terutama           8,118                                          mainly due to an increase of Rp1.1 trillion in loan
berasal dari pendapatan bunga kredit yang naik                                                          interest income, a 12% increase compared to the
sebesar Rp1,1 triliun atau 12% dibandingkan                                                             previous year.
                                                                 08              09             10
dengan tahun sebelumnya.
                                                                      Total
                                                                      Lainnya
Peningkatan      pendapatan     bunga      kredit                                                       The increase in interest income from loans was
                                                                      Others
dikontribusikan oleh pertumbuhan rata-rata kredit                     Penempatan, Giro pada
                                                                                                        driven by a 23% average growth in loans that
sebesar 23% atau meningkat dari Rp74,0 triliun di                     Bank Lain dan BI                  increased from Rp74.0 trillion in 2009 to Rp91.3
                                                                      Placement, Current Ac-
tahun 2009 menjadi Rp91,3 triliun di tahun 2010.                      count with other Banks
                                                                                                        trillion in 2010. Meanwhile, the average loan
Sementara itu rata-rata suku bunga pinjaman di                        and BI                            interest rate in 2010 decreased by 133 bps
tahun 2010 mengalami penurunan dibandingkan                           Surat Berharga                    compared to the previous year for rupiah loans
                                                                      Marketable Securities
dengan tahun sebelumnya yaitu sebesar 133                                                               to 11.7% (2009: 13.1%) while foreign currency
                                                                      Kredit
bps untuk pinjaman rupiah menjadi 11,7% (2009:                        Loans                             loan rates decreased by 122 bps to 6.3% (2009:
13,1%) dan untuk pinjaman dalam mata uang                                                               7.5%).
asing menurun sebesar 122 bps menjadi 6,3%
(2009: 7,5%).


Disisi lain, penghasilan bunga dari penempatan                                                          On the other hand, interest income from placements
pada BI dan bank lain mengalami peningkatan                                                             in BI and in other banks grew significantly by
sebesar 471% menjadi Rp312,6 miliar pada                                                                471% to Rp312.6 billion in 2010 (2009: Rp54.7
tahun 2010 (2009: Rp54,7 miliar). Hal ini sejalan                                                       billion). This is in line with the increase in the Bank
dengan adanya peningkatan portofolio fasilitas                                                          Indonesia Deposit Facility (FASBI) from Rp629
simpanan bank Indonesia (FASBI) dari Rp629,0                                                            billion in 2009 to Rp7.9 billion in 2010. The
miliar pada tahun 2009 menjadi Rp7,9 triliun                                                            increase in FASBI was in line with the 37% growth
di tahun 2010. Peningkatan tersebut sejalan                                                             in customers’ deposits during the year, and also
dengan meningkatnya dana masyarakat sebesar                                                             followed by the increase in Minimum Mandatory
37%, yang juga diikuti dengan meningkatnya                                                              Reserves in accordance with Regulation of Bank
GWM dalam rangka memenuhi peraturan Bank                                                                Indonesia No. 12/19/PBI/2010 dated 4 October



CIMB Niaga Annual Report 2010                                                                                                                                     303
Opening             Key Message          Planning & Strategy                         Business Report            Business Support & Risk Management




      Pembahasan dan Analisis Manajemen
      Management Discussion and Analysis


      Indonesia no. 12/19/PBI/2010 tanggal 4 Oktober                                                              2010 on Minimum Mandatory Reserves at
      2010 mengenai Giro Wajib Minimum pada BI                                                                    BI in Rupiah, comprising Primary Reserves and
      dalam Rupiah yang terdiri dari GWM Utama                                                                    Secondary Reserves that increased to 8.0%
      dan GWM Sekunder masing-masing meningkat                                                                    and 2.5%, respectively (2009: 5.0% and 2.5%)
      menjadi 8,0% dan 2,5% (2009: 5,0% dan 2,5%)                                                                 and the Minimum Mandatory Reserve in foreign
      dan GWM pada BI dalam valuta asing sebesar                                                                  currency of 1.0% (2009: 1.0%).
      1,0% (2009: 1,0%).


      Di sisi lain, penghasilan bunga dari efek-efek                                                              Meanwhile, interest income from marketable
      mengalami penurunan sebesar 26% menjadi                                                                     securities decreased by 26% to Rp890.0 billion
      Rp890,0 miliar di tahun 2010 (2009: Rp1,2 triliun).                                                         in 2010 (2009: Rp1.2 trillion). The major factor
      Faktor utama penurunan penghasilan bunga dari                                                               of the interest income decrease was the average
      efek-efek tersebut karena adanya penurunan rata-                                                            decline in the amount of the marketable securities
      rata portofolio efek-efek menjadi Rp11,8 triliun di                                                         portfolio to Rp11.8 billion in 2010 (2009: Rp13.6
      tahun 2010 (2009: Rp13,6 triliun). Selain itu, yield                                                        billion), as well as the decline in marketable
      efek-efek juga mengalami penurunan sebesar 76                                                               securities yield by 76 bps to 7.8% in 2010 (2009:
      bps menjadi 7,8% di tahun 2010 (2009: 8,5%).                                                                8.5%).
                                                                 Beban Bunga (Rp Miliar)
                                                                 Interest Expense (Rp Billion)
      Beban Bunga                                                                                                 interest expenses
      Beban bunga yang berasal dari dana masyarakat                                                               Interest expenses on customers’ deposits during
      mengalami peningkatan sebesar 4% menjadi                                      5,161       5,122             2010 increased by 4% to Rp4.8 trillion (2009:
                                                                   4,997
      Rp4,8 triliun di tahun 2010 (2009: Rp4,6 triliun).                                                          Rp4.6 trillion). This increase was in line with the
      Hal ini sejalan dengan peningkatan rata-rata                                                                average increase of 24% in total customers’
      portofolio dana masyarakat sebesar 24%                                                                      deposits to Rp102.9 trillion in 2010 (2009: Rp82.8
                                                                                              33
      menjadi Rp102,9 trilliun (2009: Rp82,8 triliun).          312            230           277                  trillion). The increase in interest expenses of
                                                                343            312
      Kenaikan beban bunga giro dan tabungan yang                                                                 Rp373.6 billion on current accounts and savings
                                                                                            4,812
      sebesar Rp373,6 miliar memberikan kontribusi                            4,619
                                                                                                                  accounts contributed the bulk of the increase
                                                               4,342
      terbesar dalam peningkatan beban bunga dana                                                                 in interest expenses on customers’ deposits
      masyarakat di tahun 2010. Hal ini disebabkan oleh                                                           in 2010. This was due to average increases of
      peningkatan rata-rata portofolio giro dan tabungan                                                          23% and 20% in current account and savings
                                                                       08             09            10
      masing-masing sebesar 23% dan 20%. Suku                                                                     accounts, respectively. The average interest rate
      bunga rata-rata rupiah untuk giro dan tabungan                        Total                                 paid for rupiah-denominated current accounts
      masing-masing juga mengalami peningkatan                              Lainnya                               and savings accounts also increased by 58 bps
                                                                            Others
      sebesar 58 bps dan 162 bps menjadi 3,1% dan                                                                 and 162 bps, respectively, to 3.1% and 5.1%,
                                                                            Pinjaman diterima dan
      5,1% di tahun 2010 (2009: 2,6% giro dan 3,5%                          Obligasi Subordinasi
                                                                                                                  respectively, in 2010 (2009: 2.6% for current
      tabungan). Sedangkan untuk suku bunga rata-                           Borrowing and                         accounts and 3.5% for savings accounts). There
                                                                            Subordinated Bonds
      rata mata uang asing tidak mengalami perubahan                                                              was no significant change to the average interest
                                                                            Dana Masyarakat
      yang signifikan.                                                      Customer Deposits                     rates for foreign currency-denominated funds.


      Peningkatan      tersebut    diimbangi    dengan                                                            The increase in interest expenses on current and
      penurunan beban bunga dari deposito sebesar 5%                                                              savings accounts was offset by a decrease in
      menjadi Rp3,3 triliun di tahun 2010 (2009: Rp3,5                                                            time deposit interest expenses by 5% to Rp3.3
      triliun). Penurunan tersebut terutama disebabkan                                                            trillion in 2010 (2009: Rp3.5 trillion). The decrease
      oleh penurunan suku bunga rata-rata untuk                                                                   was mainly due to the decrease in the average
      deposito rupiah dan mata uang asing masing-                                                                 interest rate paid on rupiah and foreign currency-
      masing sebesar 21 bps dan 38 bps menjadi 6,9%                                                               denominated deposits of 21 bps and 38 bps,
      dan 1,5% pada tahun 2010 (2009: 7,1% untuk                                                                  respectively, to 6.9% and 1.5%, respectively, in
      Rupiah dan 1,9% untuk mata uang asing). Rata-                                                               2010 (2009: 7.1% for Rupiah deposits and 1.9%
      rata portofolio deposito meningkat sebesar 26%                                                              for foreign currency deposits). The time deposit
      menjadi Rp56,2 triliun di 2010 (2009: Rp44,5                                                                portfolio increased by 26% to Rp56.2 trillion in
      triliun). Beban bunga untuk deposito berjangka                                                              2010 (2009: Rp44.5 trillion). Interest expenses on
      memberikan kontribusi sebesar 65% dari total                                                                time deposits contributed 65% to total interest
      beban bunga tahun 2010 (2009: 68%).                                                                         expenses in 2010 (2009: 68%).




304                                                                                                                                  CIMB Niaga Laporan Tahunan 2010
Social Responsibility                Corporate Governance                                      MD&A Report                          Corporate Information




Penurunan beban bunga untuk pinjaman diterima                                                                     Interest expenses on borrowing and subordinated
dan obligasi subordinasi adalah sebesar 11%                    Penghasilan Bunga Bersih
                                                               (Rp Miliar)
                                                                                                                  bonds declined by 11% to Rp277.2 billion in 2010
menjadi Rp277,2 miliar di tahun 2010 (2009:                    Net Interest Income                                (2009: Rp312.1 billion) due to the redemption of
                                                               (Rp Billion)
Rp312,1 miliar) yang disebabkan karena adanya                                                                     subordinated bonds of USD 100 million in 14 July
pelunasan obligasi subordinasi sebesar USD100                                         6.8                         2010. In addition, the strengthening of the Rupiah
                                                                                                     6.5
juta pada 14 Juli 2010. Disamping itu penguatan                                                                   to the US Dollar to approximately Rp9,010 in 2010
                                                                     5.7                             5.7
kurs rata-rata Rupiah terhadap USD di akhir tahun                                     5.6                         (2009: Rp9,395) also contributed to the decline
2010 menjadi sekitar Rp9.010 (2009: Rp9.395)                         5.5
                                                                                                                  in interest expenses in US Dollar denominated
turut mengurangi beban bunga untuk pinjaman                                                                       subordinated loans.
obligasi dalam USD.
                                                                                             7,326
                                                                              6,150
Penghasilan Bunga Bersih                                                                                          net interest income
Penghasilan bunga di tahun 2010 yang melebihi                4,798                                                The larger increase in interest income vis-à-vis
kenaikan pada beban bunga, berdampak pada                                                                         the increase in interest expenses in 2010 resulted
                                                                     08               09             10
total penghasilan bunga bersih meningkat sebesar                                                                  in an increase of 19% in net interest income to
19% menjadi Rp7,3 triliun (2009: Rp6,2 triliun).                       CIMB Niaga NIM (%)                         Rp7.3 trillion (2009: Rp6.2 trillion). The net interest
Marjin bunga bersih mengalami penurunan sebesar                        NIM Industri/                              margin declined by 32 bps to 6.5% in 2010
32 bps menjadi 6,5% di tahun 2010 (2009: 6,8%)                         Industry NIM (%)*                          (2009: 6.8%). However, this was higher compared
namun masih lebih tinggi dibandingkan dengan                           Penghasilan Bunga Bersih                   to average net interest margin of the banking
                                                                       Net Interest Income
marjin bunga bersih industri yang sebesar 5,7%.                                                                   industry at 5.7%.
                                                               * Source : Statistik Perbankan Indonesia


Penghasilan operasional Lainnya                                                                                   other operating income

         Penghasilan Operasional Lainnya              2008                       2009                      2010                   Other Operation Income
 Provisi dan komisi - non kredit                            1,029                            902              1,122                    Non loan fees and commission
 Keuntungan / (kerugian) dari efek-efek                     (235)                            226                  226            Gain / (loss) on marketable securities
 Keuntungan transaksi mata uang asing                        396                             372                  179                           Foreign exchange gain
 Lainnya                                                        6                             17                   67                                           Others
 Total                                                      1,196                           1,517             1,594                                               Total

Penghasilan operasional lainnya selama 2010                                                                       Other operating income during 2010 amounted
adalah sebesar Rp1,6 triliun, atau meningkat                                                                      to Rp1.6 trillion, or an increase of 5% (2009:
sebesar 5% (2009: Rp1,5 triliun) yang disebabkan                                                                  Rp1.5 trillion) due to the increase in non-credit
oleh kenaikan pada provisi dan komisi non kredit                                                                  related fees and commission income by Rp220.2
sebesar Rp220,2 miliar atau 24% menjadi Rp1,1                                                                     billion or 24% to Rp1.1 trillion. The increase in
triliun. Peningkatan pada provisi dan komisi non                                                                  non-credit related fees and commission income
kredit terutama karena adanya peningkatan                                                                         was due primarily to the increase in income from
pendapatan bancassurance sebesar Rp37,6 miliar                                                                    bancassurance of Rp37.6 billion or 74%, cash
atau 74%, jasa manajemen kas sebesar Rp33,9                                                                       management services of Rp33.9 billion or 149%,
miliar atau 149%, komisi merchant sebesar Rp34,9                                                                  merchant commissions of Rp34.9 billion or 31%,
miliar atau 31%, dan jasa administrasi kartu kredit                                                               and credit card administration fees of Rp28.5
sebesar Rp28,5 miliar atau 36%. Peningkatan                                                                       billion or 36%. These are offset by a decrease in
tersebut diimbangi dengan penurunan jasa                                                                          customer account administration fees of Rp39.2
administrasi nasabah sebesar Rp39,2 miliar atau                                                                   billion or 16%.
sebesar 16%.


CIMB Niaga juga masih menjadi pemegang                                                                            CIMB Niaga still holds the largest market share
pangsa pasar tertinggi sebagai payment bank                                                                       as payment bank for capital market transactions
untuk transaksi-transaksi pasar modal oleh                                                                        by the Indonesian Central Securities Custodian
Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) yaitu                                                                     (KSEI) at 48% of the industry market. Total value
sebesar 48% dari total industri.       Total nilai                                                                of transactions during 2010 increased by 36% to
transaksi selama tahun 2010 meningkat sebesar                                                                     Rp1.9 trillion (2009: Rp1.4 trillion), contributing to
36% menjadi Rp1,9 triliun (2009: Rp1,4 triliun)                                                                   an increase of Rp17.5 billion in custodian services
turut menyumbang kenaikan pendapatan jasa                                                                         fees in 2010.
kustodian sebesar Rp17,5 miliar di tahun 2010.


CIMB Niaga Annual Report 2010                                                                                                                                               305
Opening             Key Message       Planning & Strategy                            Business Report           Business Support & Risk Management




      Pembahasan dan Analisis Manajemen
      Management Discussion and Analysis


      Realisasi keuntungan dari penjualan efek-efek di                                                             Realized gains on sale of marketable securities in
                                                                  Beban Operasional (Rp Miliar)
      tahun 2010 adalah sebesar Rp277,5 miliar atau               Operating Expense (Rp Billion)                   2010 were Rp277.5 billion or increased by 78%
      meningkat sebesar 78% dibandingkan dengan                                                                    compared to the previous year (2009: Rp156.3
      tahun sebelumnya (2009: Rp156,3 miliar). Hal                                                                 billion). This is mainly due to gains on the sale
      tersebut terutama berasal dari keuntungan                                                   4,350            of government bonds of Rp270.8 billion. These
      penjualan obligasi pemerintah sebesar Rp270,8                                  3,757                         were offset by the loss from changes in fair value
      miliar. Peningkatan tersebut diimbangi oleh                   3,508                                          of financial instruments of Rp52.0 billion. On the
                                                                                                59
      kerugian dari perubahan nilai wajar instrumen                                                                other hand, gains on foreign currency transactions
                                                                                 65
      keuangan sebesar Rp52,0 miliar. Di sisi lain,               73                                               declined by 52% to Rp178.9 billion in 2010 (2009:
      transaksi mata uang asing turun sebesar 52%                                             2,300                Rp371.7 billion).
                                                                              1,756
      menjadi Rp178,9 miliar (2009: Rp371,7 miliar).            1,736


                                                                                              1,991
      Rasio penghasilan operasional lainnya terhadap                          1,936                                The fee income ratio, representing the ratio of
                                                                1,699
      penghasilan operasional (Fee income ratio) pada                                                              other operating income to operating income, was
                                                                        08             09             10
      tahun 2010 adalah sebesar 17,9% atau menurun                                                                 17.9% in 2010, a decline of 191 bps from the
      sebesar 191 bps dibandingkan dengan tahun                              Total                                 previous year (2009: 19.8%). This indicated that
      sebelumnya (2009: 19,8%). Hal ini menunjukkan                          Lainnya                               the growth in net interest income is better than the
                                                                             Others
      pertumbuhan penghasilan bunga bersih yang                                                                    growth of fee-based income.
                                                                             Umum & Administrasi
      lebih baik dibandingkan dengan pertumbuhan                             General & Administration
      penghasilan fee income berbasis komisi.                                Tenaga Kerja
                                                                             Personnel

      Beban operasional                                                                                            operating expenses

               Beban Umum dan Administrasi               2008                        2009                   2010             General and Administration Expense
       Komunikasi dan Transportasi                              534                           574                  658             Communication and Transportation
       Sewa, Depresiasi dan Perawatan                           425                           433                  513          Rental, Depreciation and Maintenance
       Pihak Ketiga                                             204                           319                  470                               Professional Fees
       Promosi                                                  183                           136                  165                                       Promotion
       Perlengkapan kantor dan utilitas                         169                           199                  205                      Office supplies and utilities
       Asuransi                                                  20                            22                  201                                        Insurance
       Lainnya                                                  200                            73                   88                                           Others
       Total                                                1,736                            1,756              2,300                                              Total


      Seiring dengan pertumbuhan dan pengembangan                                                                  In line with the growth and business expansion
      usaha yang dilakukan oleh CIMB Niaga,                                                                        by CIMB Niaga, operating expenses increased by
      beban operasional meningkat sebesar 16%                                                                      16% to Rp4.4 trillion in 2010 (2009: Rp3.8 trillion).
      menjadi Rp4,4 triliun pada 2010 (2009: Rp3,8                                                                 This was mainly due to the increase in general and
      triliun). Peningkatan tersebut disebabkan oleh                                                               administrative expenses by 31% to Rp2.3 trillion
      peningkatan pada biaya umum dan administrasi                                                                 (2009: Rp1.8 trillion) and the increase in personnel
      sebesar 31% menjadi Rp2,3 triliun (2009: Rp1,8                                                               expenses by 3% to Rp2.0 trillion (2009: Rp1.9
      triliun) dan biaya pegawai sebesar 3% menjadi                                                                trillion).
      Rp2,0 triliun (2009: Rp1,9 triliun).


      Beban umum dan administrasi meningkat                                                                        General and administrative expenses increased
      sebesar Rp544,2 miliar atau 31% di tahun 2010.                                                               by Rp544.2 billion or 31% in 2010. This increase
      Peningkatan ini diantaranya dikontribusikan dari                                                             was mainly contributed by an increase of Rp150.9
      peningkatan beban pihak ketiga yang naik sebesar                                                             billion or 47% in outsourcing expenses, an increase
      Rp150,9 miliar atau 47%, peningkatan biaya                                                                   of Rp84.4 billion or 15% in communications and
      komunikasi dan transportasi sebesar Rp84,4                                                                   transportation expenses, and an increase of
      milyar atau 15%, dan biaya sewa, depresiasi                                                                  Rp80.4 billion or 19% in rental, depreciation and
      dan perawatan kantor yang meningkat sebesar                                                                  building maintenance expenses.
      Rp80,4 miliar atau 19%.




306                                                                                                                                   CIMB Niaga Laporan Tahunan 2010
BBNI 2010 annual report
BBNI 2010 annual report
BBNI 2010 annual report
BBNI 2010 annual report
BBNI 2010 annual report
BBNI 2010 annual report
BBNI 2010 annual report
BBNI 2010 annual report
BBNI 2010 annual report
BBNI 2010 annual report
BBNI 2010 annual report
BBNI 2010 annual report
BBNI 2010 annual report
BBNI 2010 annual report
BBNI 2010 annual report
BBNI 2010 annual report
BBNI 2010 annual report
BBNI 2010 annual report
BBNI 2010 annual report
BBNI 2010 annual report
BBNI 2010 annual report
BBNI 2010 annual report
BBNI 2010 annual report
BBNI 2010 annual report
BBNI 2010 annual report
BBNI 2010 annual report
BBNI 2010 annual report
BBNI 2010 annual report

Weitere ähnliche Inhalte

Ähnlich wie BBNI 2010 annual report

Program pembentukan jasa layanan pengembangan bisnis
Program pembentukan jasa layanan pengembangan bisnisProgram pembentukan jasa layanan pengembangan bisnis
Program pembentukan jasa layanan pengembangan bisnisKhairul Fadli
 
Peran IKNB dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional
Peran IKNB dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasionalPeran IKNB dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional
Peran IKNB dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasionalPiet_Fitriady
 
Roadmap umkm final
Roadmap umkm finalRoadmap umkm final
Roadmap umkm finaltalktoceo
 
Pedoman corporate sales by ARS
Pedoman corporate sales by ARSPedoman corporate sales by ARS
Pedoman corporate sales by ARS Andry R Sukma
 
Budgeting for planning and controlling
Budgeting for planning and controllingBudgeting for planning and controlling
Budgeting for planning and controllingsuyanti1802
 
KB innovative financing-02
KB innovative financing-02KB innovative financing-02
KB innovative financing-02PUPUK
 
OPTIMALISASI PENYALURAN KREDIT PERBANKAN UNTUK SEKTOR UMKM
OPTIMALISASI PENYALURAN KREDIT PERBANKAN UNTUK SEKTOR UMKMOPTIMALISASI PENYALURAN KREDIT PERBANKAN UNTUK SEKTOR UMKM
OPTIMALISASI PENYALURAN KREDIT PERBANKAN UNTUK SEKTOR UMKMNindya Sukmawati
 
Universitas indonesia Siak War Team
Universitas indonesia Siak War TeamUniversitas indonesia Siak War Team
Universitas indonesia Siak War TeamAdiyatma Mahardika
 
Comparison between mbs and bimb
Comparison between mbs and bimbComparison between mbs and bimb
Comparison between mbs and bimbanieqoh izzatika
 
Budgeting for Planning and Controlling Solution
Budgeting for Planning and Controlling SolutionBudgeting for Planning and Controlling Solution
Budgeting for Planning and Controlling Solutionanita kie
 
Presentasi Kepala Eksekutif IKNB OJK dalam Seminar Nasional OJK di Aceh
Presentasi Kepala Eksekutif IKNB OJK dalam Seminar Nasional OJK di AcehPresentasi Kepala Eksekutif IKNB OJK dalam Seminar Nasional OJK di Aceh
Presentasi Kepala Eksekutif IKNB OJK dalam Seminar Nasional OJK di AcehOJK Indonesia
 
168 4 proposal_bisnis_-agendakita
168 4 proposal_bisnis_-agendakita168 4 proposal_bisnis_-agendakita
168 4 proposal_bisnis_-agendakitaBakhtiar Zein
 
PPT_Kelompok 5_Sustainability Reporting.pptx
PPT_Kelompok 5_Sustainability Reporting.pptxPPT_Kelompok 5_Sustainability Reporting.pptx
PPT_Kelompok 5_Sustainability Reporting.pptxerlyndakasim2
 
Presentasi Strategi Perusahaan: Bank Mandiri
Presentasi Strategi Perusahaan: Bank Mandiri Presentasi Strategi Perusahaan: Bank Mandiri
Presentasi Strategi Perusahaan: Bank Mandiri TIUPH2013
 
Budgeting for Planning and Control
Budgeting for Planning and ControlBudgeting for Planning and Control
Budgeting for Planning and Controlclaudiaachandra
 
Tugas Disclosure CSR Grup 3 New.doc
Tugas Disclosure CSR Grup 3 New.docTugas Disclosure CSR Grup 3 New.doc
Tugas Disclosure CSR Grup 3 New.docAdenKun1
 
Budgeting for Planning and Control
Budgeting for Planning and ControlBudgeting for Planning and Control
Budgeting for Planning and Controlstephanietj96
 
Narasi kategori 7 hasil_tgl_19-11-2015
Narasi kategori 7 hasil_tgl_19-11-2015Narasi kategori 7 hasil_tgl_19-11-2015
Narasi kategori 7 hasil_tgl_19-11-2015Fitri Dicy
 
Akmen ii budgeting for planning and controlling
Akmen ii budgeting for planning and controllingAkmen ii budgeting for planning and controlling
Akmen ii budgeting for planning and controllingJenychen96
 

Ähnlich wie BBNI 2010 annual report (20)

Program pembentukan jasa layanan pengembangan bisnis
Program pembentukan jasa layanan pengembangan bisnisProgram pembentukan jasa layanan pengembangan bisnis
Program pembentukan jasa layanan pengembangan bisnis
 
Peran IKNB dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional
Peran IKNB dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasionalPeran IKNB dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional
Peran IKNB dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional
 
Roadmap umkm final
Roadmap umkm finalRoadmap umkm final
Roadmap umkm final
 
Pedoman corporate sales by ARS
Pedoman corporate sales by ARSPedoman corporate sales by ARS
Pedoman corporate sales by ARS
 
Budgeting for planning and controlling
Budgeting for planning and controllingBudgeting for planning and controlling
Budgeting for planning and controlling
 
KB innovative financing-02
KB innovative financing-02KB innovative financing-02
KB innovative financing-02
 
OPTIMALISASI PENYALURAN KREDIT PERBANKAN UNTUK SEKTOR UMKM
OPTIMALISASI PENYALURAN KREDIT PERBANKAN UNTUK SEKTOR UMKMOPTIMALISASI PENYALURAN KREDIT PERBANKAN UNTUK SEKTOR UMKM
OPTIMALISASI PENYALURAN KREDIT PERBANKAN UNTUK SEKTOR UMKM
 
Universitas indonesia Siak War Team
Universitas indonesia Siak War TeamUniversitas indonesia Siak War Team
Universitas indonesia Siak War Team
 
Comparison between mbs and bimb
Comparison between mbs and bimbComparison between mbs and bimb
Comparison between mbs and bimb
 
Jurnal kupedes.doc lidia
Jurnal kupedes.doc     lidiaJurnal kupedes.doc     lidia
Jurnal kupedes.doc lidia
 
Budgeting for Planning and Controlling Solution
Budgeting for Planning and Controlling SolutionBudgeting for Planning and Controlling Solution
Budgeting for Planning and Controlling Solution
 
Presentasi Kepala Eksekutif IKNB OJK dalam Seminar Nasional OJK di Aceh
Presentasi Kepala Eksekutif IKNB OJK dalam Seminar Nasional OJK di AcehPresentasi Kepala Eksekutif IKNB OJK dalam Seminar Nasional OJK di Aceh
Presentasi Kepala Eksekutif IKNB OJK dalam Seminar Nasional OJK di Aceh
 
168 4 proposal_bisnis_-agendakita
168 4 proposal_bisnis_-agendakita168 4 proposal_bisnis_-agendakita
168 4 proposal_bisnis_-agendakita
 
PPT_Kelompok 5_Sustainability Reporting.pptx
PPT_Kelompok 5_Sustainability Reporting.pptxPPT_Kelompok 5_Sustainability Reporting.pptx
PPT_Kelompok 5_Sustainability Reporting.pptx
 
Presentasi Strategi Perusahaan: Bank Mandiri
Presentasi Strategi Perusahaan: Bank Mandiri Presentasi Strategi Perusahaan: Bank Mandiri
Presentasi Strategi Perusahaan: Bank Mandiri
 
Budgeting for Planning and Control
Budgeting for Planning and ControlBudgeting for Planning and Control
Budgeting for Planning and Control
 
Tugas Disclosure CSR Grup 3 New.doc
Tugas Disclosure CSR Grup 3 New.docTugas Disclosure CSR Grup 3 New.doc
Tugas Disclosure CSR Grup 3 New.doc
 
Budgeting for Planning and Control
Budgeting for Planning and ControlBudgeting for Planning and Control
Budgeting for Planning and Control
 
Narasi kategori 7 hasil_tgl_19-11-2015
Narasi kategori 7 hasil_tgl_19-11-2015Narasi kategori 7 hasil_tgl_19-11-2015
Narasi kategori 7 hasil_tgl_19-11-2015
 
Akmen ii budgeting for planning and controlling
Akmen ii budgeting for planning and controllingAkmen ii budgeting for planning and controlling
Akmen ii budgeting for planning and controlling
 

Kürzlich hochgeladen

Abortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh City
Abortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh CityAbortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh City
Abortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh Cityjaanualu31
 
Karakteristik dan Produk-produk bank syariah.ppt
Karakteristik dan Produk-produk bank syariah.pptKarakteristik dan Produk-produk bank syariah.ppt
Karakteristik dan Produk-produk bank syariah.pptmuhammadarsyad77
 
Kemenkop LAPORAN KEUANGAN KOPERASI- SAK EP (25042024).pdf
Kemenkop LAPORAN KEUANGAN KOPERASI- SAK EP (25042024).pdfKemenkop LAPORAN KEUANGAN KOPERASI- SAK EP (25042024).pdf
Kemenkop LAPORAN KEUANGAN KOPERASI- SAK EP (25042024).pdfsoftraxindo
 
Presentasi Pengertian instrumen pasar modal.ppt
Presentasi Pengertian instrumen pasar modal.pptPresentasi Pengertian instrumen pasar modal.ppt
Presentasi Pengertian instrumen pasar modal.pptzulfikar425966
 
Saham dan hal-hal yang berhubungan langsung
Saham dan hal-hal yang berhubungan langsungSaham dan hal-hal yang berhubungan langsung
Saham dan hal-hal yang berhubungan langsunghaechanlee650
 
5 CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN DAN Jual Obat ABORSI + obat PENGGUGUR KANDUNGAN...
5 CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN DAN Jual Obat ABORSI + obat PENGGUGUR KANDUNGAN...5 CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN DAN Jual Obat ABORSI + obat PENGGUGUR KANDUNGAN...
5 CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN DAN Jual Obat ABORSI + obat PENGGUGUR KANDUNGAN...BagaimanaCaraMenggug
 
1. PERMENDES 15 TH 2021 SOSIALISASI.pptx
1. PERMENDES 15 TH 2021 SOSIALISASI.pptx1. PERMENDES 15 TH 2021 SOSIALISASI.pptx
1. PERMENDES 15 TH 2021 SOSIALISASI.pptxloegtyatmadji
 
kasus audit PT KAI 121212121212121212121
kasus audit PT KAI 121212121212121212121kasus audit PT KAI 121212121212121212121
kasus audit PT KAI 121212121212121212121tubagus30
 
K5-Kebijakan Tarif & Non Tarif kelompok 5
K5-Kebijakan Tarif & Non Tarif kelompok 5K5-Kebijakan Tarif & Non Tarif kelompok 5
K5-Kebijakan Tarif & Non Tarif kelompok 5SubhiMunir3
 

Kürzlich hochgeladen (17)

Abortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh City
Abortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh CityAbortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh City
Abortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh City
 
METODE TRANSPORTASI NORTH WEST CORNERWC.pptx
METODE TRANSPORTASI NORTH WEST CORNERWC.pptxMETODE TRANSPORTASI NORTH WEST CORNERWC.pptx
METODE TRANSPORTASI NORTH WEST CORNERWC.pptx
 
Karakteristik dan Produk-produk bank syariah.ppt
Karakteristik dan Produk-produk bank syariah.pptKarakteristik dan Produk-produk bank syariah.ppt
Karakteristik dan Produk-produk bank syariah.ppt
 
Kemenkop LAPORAN KEUANGAN KOPERASI- SAK EP (25042024).pdf
Kemenkop LAPORAN KEUANGAN KOPERASI- SAK EP (25042024).pdfKemenkop LAPORAN KEUANGAN KOPERASI- SAK EP (25042024).pdf
Kemenkop LAPORAN KEUANGAN KOPERASI- SAK EP (25042024).pdf
 
PEREKONIMIAN EMPAT SEKTOR (PEREKONOMIAN TERBUKA).pptx
PEREKONIMIAN EMPAT SEKTOR (PEREKONOMIAN TERBUKA).pptxPEREKONIMIAN EMPAT SEKTOR (PEREKONOMIAN TERBUKA).pptx
PEREKONIMIAN EMPAT SEKTOR (PEREKONOMIAN TERBUKA).pptx
 
MODEL TRANSPORTASI METODE VOGEL APPROXIMATIONAM.pptx
MODEL TRANSPORTASI METODE VOGEL APPROXIMATIONAM.pptxMODEL TRANSPORTASI METODE VOGEL APPROXIMATIONAM.pptx
MODEL TRANSPORTASI METODE VOGEL APPROXIMATIONAM.pptx
 
TEORI DUALITAS TENTANG (PRIM AL-DUAL).pptx
TEORI DUALITAS TENTANG (PRIM AL-DUAL).pptxTEORI DUALITAS TENTANG (PRIM AL-DUAL).pptx
TEORI DUALITAS TENTANG (PRIM AL-DUAL).pptx
 
Presentasi Pengertian instrumen pasar modal.ppt
Presentasi Pengertian instrumen pasar modal.pptPresentasi Pengertian instrumen pasar modal.ppt
Presentasi Pengertian instrumen pasar modal.ppt
 
Saham dan hal-hal yang berhubungan langsung
Saham dan hal-hal yang berhubungan langsungSaham dan hal-hal yang berhubungan langsung
Saham dan hal-hal yang berhubungan langsung
 
5 CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN DAN Jual Obat ABORSI + obat PENGGUGUR KANDUNGAN...
5 CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN DAN Jual Obat ABORSI + obat PENGGUGUR KANDUNGAN...5 CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN DAN Jual Obat ABORSI + obat PENGGUGUR KANDUNGAN...
5 CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN DAN Jual Obat ABORSI + obat PENGGUGUR KANDUNGAN...
 
Abortion pills in Dammam (+966572737505) get cytotec
Abortion pills in Dammam (+966572737505) get cytotecAbortion pills in Dammam (+966572737505) get cytotec
Abortion pills in Dammam (+966572737505) get cytotec
 
1. PERMENDES 15 TH 2021 SOSIALISASI.pptx
1. PERMENDES 15 TH 2021 SOSIALISASI.pptx1. PERMENDES 15 TH 2021 SOSIALISASI.pptx
1. PERMENDES 15 TH 2021 SOSIALISASI.pptx
 
kasus audit PT KAI 121212121212121212121
kasus audit PT KAI 121212121212121212121kasus audit PT KAI 121212121212121212121
kasus audit PT KAI 121212121212121212121
 
K5-Kebijakan Tarif & Non Tarif kelompok 5
K5-Kebijakan Tarif & Non Tarif kelompok 5K5-Kebijakan Tarif & Non Tarif kelompok 5
K5-Kebijakan Tarif & Non Tarif kelompok 5
 
MODEL TRANSPORTASI METODE LEAST COST.pptx
MODEL TRANSPORTASI METODE LEAST COST.pptxMODEL TRANSPORTASI METODE LEAST COST.pptx
MODEL TRANSPORTASI METODE LEAST COST.pptx
 
Jual Obat Aborsi Serang wa 082223109953 Klinik Jual Obat Penggugur Kandungan ...
Jual Obat Aborsi Serang wa 082223109953 Klinik Jual Obat Penggugur Kandungan ...Jual Obat Aborsi Serang wa 082223109953 Klinik Jual Obat Penggugur Kandungan ...
Jual Obat Aborsi Serang wa 082223109953 Klinik Jual Obat Penggugur Kandungan ...
 
Abortion pills in Jeddah |+966572737505 | Get Cytotec
Abortion pills in Jeddah |+966572737505 | Get CytotecAbortion pills in Jeddah |+966572737505 | Get Cytotec
Abortion pills in Jeddah |+966572737505 | Get Cytotec
 

BBNI 2010 annual report

  • 1. 292 CIMB Niaga Laporan Tahunan 2010
  • 2. Analisa & Pembahasan Manajemen Management Discussion & Analysis Growing through synergy Tumbuh melalui sinergi CIMB Niaga terus CIMB Niaga continuously leverages its strengths to fully create synergy in memanfaatkan kekuatannya order to develop expertise in banking untuk melakukan sinergi and finance. dalam rangka meningkatkan keahlian di bidang perbankan dan keuangan. CIMB Niaga Annual Report 2010 293
  • 3. Opening Key Message Planning & Strategy Business Report Business Support & Risk Management Pembahasan dan Analisis Manajemen Pembahasan dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis Management Discussion and Analysis PRioRitAs stRAtegis tAhun 2010 stRAtegic PRioRities 2010 Rencana strategis jangka pendek: short term plans: Dalam jangka pendek, CIMB Niaga memfokuskan strategi pada In the short term, CIMB Niaga focused its strategies on a number beberapa prioritas untuk dapat membantu pertumbuhan bisnis of priorities in order to drive overall business growth. Among these secara keseluruhan. Adapun beberapa strategi yang menjadi strategic priorities are business development in selected high-margin prioritas antara lain adalah bisnis usaha bermarjin tinggi, melakukan areas, diversification of revenue sources, increased proportion of diversifikasi dari sumber pendapatan, pertumbuhan dana murah, low-cost funds, transformation of sales and service, improving transformasi pelayanan dan penjualan, peningkatan efisiensi dan efficiency, and strengthening human resources. Among some of the pengembangan sumber daya manusia. Beberapa bisnis yang business lines that CIMB Niaga focuses on are expanded micro- berkaitan dengan fokus di atas adalah ekspansi pembiayaan financing, credit card, home mortgage, and auto loan businesses. mikro, kartu kredit, kredit kepemilikan rumah, ekspansi pada kredit In addition, CIMB Niaga also focuses on improving efficiency and pemilikan mobil, peningkatan efisiensi dan pengembangan alternate further developing alternate delivery channels. At the same time, channel. Sejalan dengan itu, CIMB Niaga juga memanfaatkan CIMB Niaga also leverages competitive strengths and the position keunggulan bersaing dan posisi CIMB Group di kawasan regional of CIMB Group in the region to improve its own products, services untuk meningkatkan standar produk, layanan dan proses internal and internal processes. This will involve regional cooperation in CIMB Niaga. Aktivitas-aktivitas yang dijalankan meliputi kerjasama product development and marketing, risk management, as well as dalam bidang pengembangan dan penjualan produk, pengelolaan operations and information technology. risiko, serta sistem operasi dan teknologi informasi. Rencana jangka panjang: Long term plans: CIMB Niaga melakukan berbagai aktivitas dalam rangka pencapaian CIMB Niaga pursues a variety of activities towards realizing its Visi CIMB Niaga untuk menjadi bank yang terpercaya di Indonesia vision to become a trusted bank in Indonesia, by creating synergy dengan melakukan sinergi dengan CIMB Group dalam rangka with CIMB Group in support of CIMB Group’s vision to become mendukung pencapaian Visi CIMB Group sebagai tiga besar one of the top three financial institutions in Southeast Asia. lembaga keuangan di Asia Tenggara. Selain melanjutkan inisiatif – inisiatif yang telah dimulai tahun In addition to ongoing initiatives started the previous year in areas lalu seperti pembiayaan mikro, pegadaian syariah, pembiayaan such as micro financing, sharia collateralized lending, auto loans, kendaraan bermotor, kartu kredit, structured finance, pembiayaan credit cards, structured finance, and supply chain financing, supply chain, CIMB Niaga juga memanfaatkan keunggulan bersaing CIMB Niaga will also leverage the competitive strengths of CIMB CIMB Group antara lain dengan membangun sistem Customer Group through such initiatives as the development of a Customer Relationship Management, dan jaringan ATM Regional, sebagai Relationship Management system and the Regional ATM network, upaya memantapkan keberadaan layanan CIMB Group di ASEAN. in an effort to strengthen the presence of CIMB Group in ASEAN. PeReKonoMiAn inDonesiA inDonesiA’s econoMy Tahun 2010 ditandai dengan berseminya harapan atas pulihnya The year of 2010 was colored by high hopes of a recovery krisis ekonomi global dengan meningkatnya pertumbuhan ekonomi in the global economy in line with the growth in the world’s negara berkembang. Namun ternyata harapan berubah menjadi developing economies. However, these hopes were turned into tantangan karena pemulihan ekonomi negara berkembang tidak challenges as economic growth in developing countries was not diikuti secara simultan oleh ekonomi negara-negara maju. Dan reciprocated by similar growth in the developed economies. The lebih cepatnya laju pertumbuhan ekonomi negara berkembang faster rate of growth in developing countries was accompanied diikuti dengan kenaikan inflasi yang pada akhirnya mendorong Bank by inflationary pressures, which eventually led to the adoption Sentral pada beberapa negara berkembang mulai mengadopsi of a tight monetary regime by central banks in a number of kebijakan moneter yang ketat dengan menaikkan suku bunga acuan. countries, raising the level of their benchmark interest rates late Meskipun kenaikan inflasi juga dirasakan di Indonesia, namun Bank in the year. Despite similar inflationary pressures in Indonesia, 294 CIMB Niaga Laporan Tahunan 2010
  • 4. Social Responsibility Corporate Governance MD&A Report Corporate Information Satuan Keterangan 2008 2009 2010 1Q10 2Q10 3Q10 4Q10 Description Unit Pendapatan Nasional Domestic Revenues PDB riil % yoy 6.1 4.6 6.1 5.6 6.1 5.8 6.9 GDP - actual Konsumsi Swasta riil % yoy 5.3 4.9 4.6 3.9 5.0 5.2 4.4 Private Sector Spending - actual Konsumsi Pemerintah % yoy 10.4 15.7 0.3 -7.6 -7.3 4.8 7.3 Government Spending riil - actual Investasi riil % yoy 11.8 3.3 8.5 8.0 8.0 9.2 8.7 Investments - actual Ekspor riil % yoy 9.5 -9.7 14.9 20.0 14.6 9.6 16.1 Exports - actual Impor riil % yoy 10.1 -15.0 17.3 22.6 18.4 12.2 16.9 Imports - actual PDB nominal Rp tio 4,949 5,604 6,423 1,501 1,583 1,668 1,671 GDP - nominal PDB per kapita Rp thousand 21,105 23,620 27,490 - - - - GDP - per capita PDB per kapita US$ 2,245 2,350 3,005 - - - - GDP - per capita Tingkat Pengangguran % 8.6 7.9 7.1 - - - - Unemployment Level Sektor Eksternal External Sectors Ekspor US$ bio 137.0 116.5 157.5 12.8 12.3 12.2 16.8 Exports Ekspor % yoy 20.5 -15.0 35.2 48.3 31.4 23.8 26.1 Exports Impor US$ bio 128.9 96.9 135.7 11.0 11.8 9.7 13.1 Imports Impor % yoy 73.1 -24.9 40.1 67.4 48.2 13.4 27.3 Imports Neraca Perdagangan US$ bio 8.1 19.7 21.8 1.8 0.6 2.5 3.7 Balance of Trade Neraca Pembayaran % of PDB 0.0 1.9 0.9 1.3 0.9 0.7 0.7 Balance of Payment Hutang Pemerintah % of PDB 33.0 28.0 26.0 - - - - Government Debt Cadangan Devisa US$ bio 51.6 66.1 96.2 71.8 76.3 86.2 96.2 Foreign Reserves Rp/US$ (akhir periode) end of period 11,120 9,404 8,996 9,071 9,074 8,908 8,996 Rp/US$ (end of period) Rp/US$ (rata-rata) average 9,800 10,384 9,077 9,256 9,118 8,942 8,992 Rp/US$ (Average) Lainnya Others Inflasi (akhir periode) %, end of 11.1 2.8 7.0 3.4 5.1 5.8 7.0 Inflation period BI Rate (akhir periode) %, end of 6.5 6.5 6.5 6.5 6.5 6.5 6.5 BI Rate period Anggaran Pemerintah % dari PDB -1.0 -1.6 -0.7 - - - - Government Budget Indeks Harga Saham end of period 1,355 2,534 3,704 2,777 2,914 3,501 3,704 Jakarta Composite Gabungan Index Peringkat Moody’s - Ba3 Ba2 Ba2 Ba2 Ba2 Ba2 Ba2 Moody’s rating - foreign Valuta Asing Jangka exchange long term Panjang Source : Bank Indonesia, BPS, Bloomberg Indonesia tetap mempertahankan suku bunga acuannya (BI Rate) Bank Indonesia persisted in maintaining the BI Rate at 6.5% pada level 6,5% sepanjang tahun 2010 throughout 2010. Setelah lolos dari krisis ekonomi global dan mencapai pertumbuhan Being largely unaffected by the global economic crisis and having ekonomi ketiga tertinggi di dunia setelah Cina dan India, managed to post the third-highest economic growth in the world pertumbuhan ekonomi Indonesia terus mengalami peningkatan after China and India, the Indonesian economy continued to grow di tahun 2010. Namun demikian, perekonomian Indonesia throughout 2010. However, Indonesia’s economy still remained masih sangat dipengaruhi oleh volatilitas perekonomian global. vulnerable to volatilities in global economic developments like Pengaruh tersebut akan terasa melalui dua saluran, yaitu investasi foreign investment (direct investment as well as portfolio investment) (baik investasi langsung maupun portofolio) dan perdagangan and also international trade (exports and imports). internasional (ekspor dan impor). CIMB Niaga Annual Report 2010 295
  • 5. Opening Key Message Planning & Strategy Business Report Business Support & Risk Management Pembahasan dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis Kondisi perekonomian Indonesia sepanjang tahun 2010 sangat The Indonesian economy throughout 2010 remained in good baik didorong oleh masuknya arus investasi, baik langsung condition, bolstered by funds inflows in direct as well as portfolio maupun portofolio. Minat investasi di Indonesia yang cukup besar investments. The attractive investment environment in Indonesia juga didukung oleh kondisi sosial politik serta ekonomi makro yang was supported by relatively stable macro-economic and socio- relatif stabil. Berdasarkan data World Economic Forum (WEF), political conditions. Based on data from World Economic Forum peringkat daya saing Indonesia bahkan meningkat ke peringkat 44 (WEF), Indonesia’s competitive ranking improved to the 44th dari sebelumnya peringkat 54 seiring dengan membaiknya iklim position from the 54th position, reflecting the improving investment investasi di Indonesia. environment. Pertumbuhan investasi langsung di Indonesia mengalami Foreign direct investment in Indonesia recorded a significant peningkatan di tahun 2010 menjadi Rp208,5 triliun, atau meningkat increase to Rp208.5 trillion in 2010, up 54% from 2009’s level, 54% dibandingkan tahun 2009 setelah penurunan yang signifikan recovering from the crisis-driven significant drop in 2008. di 2008 karena krisis ekonomi global. Perekonomian Indonesia di tahun 2010 tercatat meningkat menjadi The Indonesian economy in 2010 managed a growth of 6.1%, and 6,1% dan kami perkirakan kemudian akan meningkat lebih tinggi our prediction is for an even higher growth of up to 6.4% in 2011. menjadi 6,4% di tahun 2011. Menguatnya ekspor dan investasi Strengthening exports and investments are key factors that drive menjadi alasan utama mengapa pertumbuhan ekonomi Indonesia the growth in Indonesia’s economy. meningkat. Di sektor keuangan, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) In the financial sector, the Jakarta Composite Index (JCI) experienced meningkat sangat pesat seiring dengan aliran modal portofolio yang a sharp increase in line with the strong inflow of funds for portfolio masuk ke Indonesia. Indeks per akhir 2010 telah mencapai 3.703 investments in Indonesia. At year-end 2010, the JCI has reached atau naik 46% dibandingkan posisi akhir tahun 2009. Peningkatan 3,703, increasing 46% from its previous level at year-end 2009. IHSG merupakan yang tertinggi di dunia, jika dibandingkan dengan The increase in JCI was the highest in the world compared with pasar modal Philippina dan Thailand yang menguat sebesar 38% exchanges in the Philippines and Thailand that recorded growths dan 33%. Bahkan jika dibandingkan dengan indeks negara-negara of 38% and 33%, respectively. The performance of the JCI was BRIC (Brazil, Rusia, India, dan China), IHSG jauh lebih tinggi. also much higher compared to bourses in BRIC countries (Brazil, Russia, India and China). Derasnya aliran modal menyebabkan penguatan nilai tukar Rupiah Heavy funds inflow resulted in the appreciation of the Rupiah and dan meningkatnya cadangan devisa. Pada tahun 2010, nilai tukar increasing foreign exchange reserves. In 2010, Rupiah strengthened rupiah menguat ke Rp9.000 per USD dari sebelumnya Rp9.400 to Rp9,000 against the US Dollar, from its level of Rp9,400 at year- per USD di akhir tahun 2009. Hal lain yang memberikan efek positif end 2009. Stable monetary indicators such as the inflation rate and bagi perekonomian Indonesia adalah terjaganya indikator moneter, interest rate also contributed to the strong Indonesian economy. seperti tingkat inflasi dan tingkat bunga. Satu hal yang sedikit mengganggu perkembangan ekonomi A challenging development within the overall positive domestic Indonesia adalah meningkatnya inflasi domestik ke 6,96%, yang economy was the inflation rate, which in 2010 crept up to 6.96%, jauh lebih tinggi dibandingkan inflasi tahun 2009 sebesar 2,78%. much higher compared to the inflation rate of 2.78% in 2009. Hal ini disebabkan oleh adanya gejolak harga bahan makanan This was due mainly to volatilities in prices of staple food items. pokok. Namun sebenarnya angka inflasi yang meningkat di tahun However, the inflation rate in 2010 was not ‘out of the norm’ for 2010 tersebut merupakan angka yang ’normal’ bagi Indonesia, Indonesia, which in the last ten-year period experienced average mengingat rata-rata tingkat inflasi Indonesia selama sepuluh annual inflation rate of around 6%-8%. With the inflation rate still tahun terakhir berada dikisaran 6%-8%. Dengan tingkat inflasi within a normal range, Bank Indonesia persisted in maintaining its yang kembali kepada kondisi normal, Bank Indonesia (BI) masih benchmark BI Rate at 6.5%, a level that it has sustained since July mempertahankan tingkat bunga acuannya di tingkat 6,5%, yang 2009. telah berada pada level tersebut sejak bulan Juli 2009. 296 CIMB Niaga Laporan Tahunan 2010
  • 6. Social Responsibility Corporate Governance MD&A Report Corporate Information Pertumbuhan Ekonomi Indonesia (%) Pendapatan per Kapita (%) Indonesia’s Economic Growth (%) GDP per Capita (%) GDP Growth % (5 yoy) 6.3% 6.1% 6.1% GDP Per Capita (US$) 5.7% 6.3% 3,004 6.1% 6.1% 5.5% 5.7% 5.5% 4.9% 4.9% 4.9% 4.9% 4.9% 2,349 4.6% 2,245 4.4% 1,942 4.5% 3.8% 4.4% 1,662 3.8% 1,308 1,099 1,166 720 820 684 01 02 03 04 05 06 07 08 09 10 00 01 02 03 04 05 06 07 08 09 10 Pergerakan Rupiah dan Pergerakan IHSG Cadangan Devisa Exchange rate and JCI Foreign Exchange Reserves IHSG USD/IDR 6,000 Indeks USD/IDR 100,000 Rp per USD (RHS) FX Reserves (US$) 3,700 8,500 7,000 9,000 80,000 3,300 8,000 9,500 2,900 10,000 60000 9,000 2,500 10,500 11,000 10,000 2,100 40,000 11,500 11,000 1,700 12,000 20,000 1,300 12,500 12,000 900 13,000 13,000 0 Jan-08 Jun-08 Nov-08 Apr-09 Sep-09 Feb-10 Jul-10 Dec-10 00 01 02 03 04 05 06 07 08 09 10 KonDisi inDustRi PeRBAnKAn inDonesiA inDonesiAn BAnKing inDustRy indikator Perbankan indonesia indonesia Banking indicator Satuan Tahun Year Kuartal Quarterly Keterangan Description Unit 2008 2009 2010 %yoy 1Q10 2Q10 3Q10 4Q10 Aset Rp tio 2,311 2,534 3,009 18.7 2,564 2,678 2,758 3,009 Assets Dana Masyarakat Rp tio 1,753 1,973 2,339 18.6 1,982 2,096 2,144 2,339 Deposits Kredit yang Diberikan Rp tio 1,308 1,438 1,766 22.8 1,456 1,586 1,659 1,766 Loans Ekuitas Rp tio 238 269 323 20.1 289 286 301 323 Equity Pendapatan Bunga Rp tio 113 129 150 16.3 36 73 111 150 Net Interest Income Bersih Laba Operasional Rp tio 30 40 48 20.0 12 23 35 48 Operating Income Laba Bersih Rp tio 31 45 57 26.7 15 29 43 57 Net Income Marjin Bunga Bersih % 6 6 6 3.0 6 6 6 6 Net Interest Margin Rasio Pengembalian % 2 3 3 10.0 3 3 3 3 Return on Assets terhadap Aktiva Rasio biaya % 89 87 86 -1.0 89 90 86 86 Operating Expenses operasional terhadap to Operating Income pendapatan operasional Kredit yang Diberikan % 75 73 75 2.9 73 75 77 75 Loan to Deposit terhadap Dana Ratio Masyarakat Rasio Kredit % 3 3 3 -0.1 3 3 3 3 Non-Performing Bermasalah Loans Tingkat Kecukupan % 17 17 17 -0.1 19 18 17 17 Capital Adequacy Modal Ratio Jumlah Bank 124 121 122 0.8 121 123 122 122 Total Number of Bank CIMB Niaga Annual Report 2010 297
  • 7. Opening Key Message Planning & Strategy Business Report Business Support & Risk Management Pembahasan dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis Secara umum kinerja perbankan di Indonesia mengalami In 2010, the overall performance of the Indonesian banking sector peningkatan dimana laba perbankan mengalami kenaikan selama showed an improvement, as bank profits increased on the strength tahun 2010 yang dipicu oleh perbaikan kondisi ekonomi global. of improving conditions in the global economy. Net profit in the Laba bersih sampai dengan Desember 2010 tercatat meningkat banking industry up to December 2010 increased by 27% yoy. sebesar 27% yoy. Indikator-indikator utama perbankan seperti Primary indicators in the banking industry such as the Capital rasio kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio – CAR), marjin Adequacy Ratio (CAR), Net Interest Margin (NIM) and Return on bunga bersih (Net Interest Margin – NIM) dan rasio pengembalian Assets (ROA) were also stable to improving. aset (Return on Asset – ROA) menunjukkan perkembangan yang baik dan stabil. Kredit dan Dana Masyarakat Bank umum Loans and customer Deposits in commercial Banks Memasuki tahun 2010, transmisi kebijakan moneter masih Entering the year 2010, the effect of conducive monetary policies terhambat yang disebabkan masih tingginya prinsip kehati-hatian was slow to materialize due to the still cautious stance of banks in industri perbankan dalam menyalurkan dana kredit. Namun kondisi loan disbursement. However, this condition soon improved and by ini terus membaik dan menutup tahun 2010, perbankan Indonesia year-end 2010, loans in the banking sector recorded a 23% growth mencatat pertumbuhan kredit sebesar 23% yoy atau dua kali lipat yoy, or double the loan growth rate in 2009 of only 10% yoy. The dibanding pertumbuhan di tahun 2009 yang hanya mencapai 10% higher loan growth rate in 2010 was attributable to positive liquidity yoy. Tingginya pertumbuhan kredit disebabkan oleh terjaganya in the banking system. Whereas the low growth rate of loans in likuiditas dalam sistem perbankan. Sementara rendahnya 2009 was the effect of banks still recovering from the shocks of pertumbuhan kredit di tahun 2009 akibat perbankan masih dalam the crisis in 2008. proses recovery dari krisis di tahun 2008. Selama tahun 2010, posisi dana masyarakat meningkat Throughout 2010, customer deposits in the banking system dibandingkan posisi tahun sebelumnya. Posisi dana masyarakat di increased from levels in the previous year. At year-end 2010, tahun 2010 meningkat menjadi Rp2.339 triliun atau naik sebesar customer deposits amounted to Rp2,339 trillion, up 19% from 19% dari akhir tahun sebelumnya Rp1.973 triliun. Adanya kebijakan its position a year earlier at Rp1,973 trillion. Even though Bank BI yang menaikkan giro wajib minimum (GWM) dari 5% menjadi 8% Indonesia raised the Mandatory Minimum Reserves from 5% to di bulan November 2010 tampaknya tidak mengurangi likuiditas di 8% in November 2010, bank liquidity was not affected due to the sektor perbankan mengingat derasnya dana asing yang masuk ke strong funds inflow into Indonesia during that period. Indonesia pada periode tersebut. Laba operasional tumbuh sebesar 21% yoy menjadi Rp48 triliun di Operating profits grew by 21% yoy to Rp48 trillion in 2010, up from tahun 2010, dari Rp40 triliun di tahun sebelumnya. Peningkatan ini Rp40 trillion the previous year. The growth indicated increased menunjukkan perbankan Indonesia berhasil meningkatkan efisiensi. efficiency within the Indonesian banking sector. With improved Dengan keberhasilannya memperbaiki efisiensi maka perbankan efficiency, net profits within the Indonesian banking sector Indonesia mencatat pertumbuhan laba bersih yang pesat sebesar increased significantly by 27% yoy, from Rp45 trillion in 2009 to 27% yoy yaitu dari Rp45 triliun di tahun 2009 meningkat menjadi Rp57 trillion in 2010. Other profitability indicators such as Return Rp57 triliun di tahun 2010. Indikator profitabilitas lainnya seperti on Assets (ROA) also improved from 2.6% in 2009 to 2.9% in rasio pengembalian terhadap aktiva (ROA) juga mengalami 2010, indicating improved efficiency as well as the resilience of the peningkatan yaitu dari 2,6% di 2009 menjadi 2,9% di 2010, yang Indonesian banking industry. selain menunjukkan efisiensi juga menunjukkan daya tahan industri perbankan Indonesia. Kualitas Aset, Likuiditas, dan Permodalan Asset Quality, Liquidity, and capital Upaya Bank Indonesia untuk mendorong sektor perbankan Efforts by Bank Indonesia to encourage lending in the banking menyalurkan kredit ditandai dengan meningkatnya LDR dari 72.9% sector were evident from the increased Loan to Deposit Ratio (LDR), di 2009 menjadi 75.2% di 2010. Namun pertumbuhan kredit yang which rose from 72.9% in 2009 to 75.2% in 2010. Nevertheless, mencapai 23% tersebut ternyata tidak diikuti oleh meningkatnya loan growth of 23% in 2010 was not accompanied by deteriorating kredit bermasalah karena rasio kredit bermasalah (Non Performing asset quality, as the level of Non-Performing Loan (NPL) in the Loan – NPL) justru mengalami penurunan dari 3,3% di tahun 2009 banking system was reduced from 3.3% in 2009 to 2.6% in 2010. menjadi 2,6% di tahun 2010. 298 CIMB Niaga Laporan Tahunan 2010
  • 8. Social Responsibility Corporate Governance MD&A Report Corporate Information Hasil kinerja keuangan yang solid turut menyumbang peningkatan The solid financial performance of banks resulted in increased permodalan perbankan Indonesia yang ditandai dengan rasio capital within the banking system as indicated by the Capital kecukupan modal (CAR). Pada akhir tahun 2010, CAR masih solid Adequacy Ratio (CAR). At year-end 2010, CAR was maintained di level 17%, yang jauh berada di atas level minimal yang ditetapkan at a solid level of 17%, far in excess of the minimum level of 8% BI sebesar 8%. Marjin bunga bersih (NIM) sedikit meningkat menjadi required by Bank Indonesia. The Net Interest Margin (NIM) slightly 5,7% di tahun 2010, dari 5,6% di tahun sebelumnya. Kenaikan NIM increased to 5.7% in 2010, compared to 5.6% in 2009, due in part ini sebagian disebabkan oleh stabilnya suku bunga kredit di tengah to stable bank loan interest rates and declining interest expenses, penurunan biaya bunga, terutama di awal tahun 2010. Sementara especially in the early months of 2010. Meanwhile, ROA was stable itu, ROA tetap stabil di level 2,6%. at 2.6%. Pertumbuhan Kredit Pertumbuhan Dana Masyarakat Loan Growth Deposits Growth Kredit Loan (RHS) (%) Dana Masyarakat Customers’ Deposits (RHS) (%) Pertumbuhan per Tahun (Triliun) Year on Year Growth (Trillion) Pertumbuhan per Tahun (Triliun) Year on Year Growth (Trillion) 40 2,000 25 2,500 35 20 2,000 30 1,5000 25 15 1,500 20 1,000 10 1,000 15 10 500 5 500 5 0 0 0 0 03 04 05 06 07 08 09 10 03 04 05 06 07 08 09 10 tinJAuAn KineRJA ciMB niAgA ciMB niAgA PeRFoRMAnce oVeRVieW Kesuksesan penggabungan usaha Lippo Bank ke dalam CIMB The successful merger Lippo Bank into CIMB Niaga continued to Niaga semakin menunjukkan hasil yang menggembirakan dan deliver encouraging results, strengthening CIMB Niaga’s position memperkokoh posisi CIMB Niaga sebagai bank terbesar kelima as the fifth largest bank in Indonesia with sound growth in assets as dengan pertumbuhan yang sehat baik dari sisi neraca maupun well as profitability. In 2010, CIMB Niaga posted significant growth profitabilitas. Pada tahun 2010, CIMB Niaga mencatat pertumbuhan in loans and customers’ deposits of 25% and 37%, respectively. yang tinggi baik dari sisi kredit maupun dari sisi dana masyarakat These growths were followed by a 62% increase in CIMB Niaga’s masing-masing sebesar 25% dan 37%. Pertumbuhan tersebut juga net profits. diikuti dengan peningkatan laba bersih Bank sebesar 62%. Keberhasilan tersebut terutama didukung oleh kesuksesan Bank This excellent performance was attributable to the successful dalam melaksanakan 6 pilar strategi pertumbuhan 2010, yaitu usaha execution by CIMB Niaga of its 6 pillars of growth strategy in 2010, bermarjin tinggi, diversifikasi sumber pendapatan, pertumbuhan a strategy focusing on high-margin businesses, revenue sources dana murah (giro dan tabungan), transformasi pelayanan & penjualan, diversification, improving low-cost funds (CASA), transformation peningkatan efisiensi pada pengelolaan beban operasional dan in sales and service, improving operating costs efficiency, and memperkuat sumber daya manusia. strengthening human resources. Seiring dengan pertumbuhan tersebut, sampai dengan Desember Along with the growth in its financial performance, CIMB Niaga up 2010, CIMB Niaga telah melayani lebih dari 2,6 juta nasabah di 751 until December 2010 served a customer base of more than 2.6 jaringan kantor dan di 1.304 ATM dan 244 SST dengan total 12.276 million customers from 751 branches, 1,304 ATMs and 244 SSTs, karyawan yang tersebar di seluruh Indonesia. with 12,276 employees in total throughout Indonesia. Disamping itu, kinerja keuangan Bank di tahun 2010 turut dipengaruhi CIMB Niaga’s 2010 financial performance was also affected oleh 2 hal penting yaitu perubahan perlakuan akuntasi seiring dengan positively by two important developments: changes in accounting penerapan PSAK 50 (revisi 2006) dan PSAK 55 (revisi 2006) dan treatment due to implementation of SFAS 50 (revision 2006) and keberhasilan Bank dalam menjalankan Program Efisiensi Biaya. SFAS 55 (revision 2006) and a successful Cost Efficiency Initiative. CIMB Niaga Annual Report 2010 299
  • 9. Opening Key Message Planning & Strategy Business Report Business Support & Risk Management Pembahasan dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis Penerapan PsAK 50 (revisi 2006) dan PsAK 55 implementation of sFAs 50 (Revision 2006) and (revisi 2006) sFAs 55 (Revision 2006) Sejak 1 Januari 2010, CIMB Niaga telah menerapkan PSAK 50 From 1 January 2010, CIMB Niaga implemented prospectively (revisi 2006) dan PSAK 55 (revisi 2006) secara prospektif sesuai SFAS 50 (Revised 2006) and SFAS 55 (Revised 2006) in accordance dengan ketentuan transisi atas standar tersebut. Untuk transaksi with the transitional provisions of those standards. For transactions yang terjadi sebelum 1 Januari 2010, nilai tercatat (carrying value) prior to 1 January 2010, the carrying value at the time of the pada saat itu akan dianggap sebagai nilai perolehan dan Bank tidak respective transaction is treated as its cost, with no adjustment to melakukan penyesuaian untuk kejadian di tahun sebelumnya. the transactions made in the previous year. Pada saat pengakuan awal, kredit diukur pada nilai wajar ditambah/ For initial recognition, loans are measured at fair value adding/ dikurangi semua biaya/pendapatan transaksi. Penentuan nilai wajar subtracting all cost/income from transactions. Fair value is menggunakan teknik penilaian analisa arus kas masa datang yang determined using discounted future cash flow analysis at the didiskonto menggunakan suku bunga pasar (Effective Interest effective market interest rate. Transaction cost/income attributable Rate). Biaya/pendapatan transaksi yang dapat diatribusikan directly to loans are fees and expenses paid/received to related secara langsung dengan kredit yang diberikan yaitu imbalan yang parties in loan transactions such as consultant fees, appraisals, dibayarkan/diterima oleh bank kepada pihak-pihak terkait kredit insurance, fees and commissions on income, and others. seperti biaya konsultan, appraisal, asuransi, pendapatan provisi & komisi dan lain-lain. Kualitas aset menurut standar akuntansi PSAK 50 (revisi 2006) The Asset quality is assessed by Individual Assessment and dan PSAK 55 (revisi 2006) yang baru ini dapat diukur secara Collective Assessment based on SFAS 50 (revision 2006) and SFAS Individual Assessment dan Collective Assessment. Individual 55 (revision 2006). Individual Assessment is done for significant Assessment dilakukan terhadap kredit yang signifikan dan terdapat loans with trigger events for impairment, whereas Collective bukti obyektif adanya penurunan nilai, sedangkan Collective Assessment is done in the case of significant loans without any Assessment dilakukan terhadap kredit yang signifikan namun trigger events for impairment as well as for non-significant loans tidak terdapat bukti obyektif adanya penurunan nilai dan untuk grouped on the basis of similar risk characteristics. kredit yang tidak signifikan yang dikelompokkan berdasarkan risk profile yang sama. Untuk Individual Assessment, jumlah kerugian penurunan nilai For Individual Assessment, the impairment of loans is measured diukur berdasarkan selisih antara nilai tercatat (carrying amount) by the difference between the carrying amount and net present asset keuangan dengan nilai kini dari estimasi arus kas masa value of the estimated future cash flow, which is discounted using datang yang didiskontokan menggunakan tingkat suku bunga the latest contractual interest rate of the respective financial assets. pasar terakhir dari asset keuangan tersebut. Metode yang Individual Assessment is thus done using the discounted cash digunakan untuk penilaian individual adalah dengan menggunakan flow method and fair value collateral method. metode discounted cash flow dan fair value collateral. Sedangkan untuk Collective Assesment dilakukan dengan Collective Assessment is done using the formulas explained menggunakan rumus dibawah ini: below: CKPN = EAD x PD x LGD CPKN = EAD x PD x LGD 300 CIMB Niaga Laporan Tahunan 2010
  • 10. Social Responsibility Corporate Governance MD&A Report Corporate Information CKPN (Cadangan Kerugian Penurunan Nilai) CPKN (Allowance for impairment losses) Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Kredit merupakan penyisihan Represents the loss provision set aside in the event the carrying yang dibentuk apabila nilai tercatat kredit setelah penurunan nilai amount of loan after impairment is lower than the original carrying kurang dari nilai tercatat awal. amount. EAD (Exposure at Default) EAD (Exposure at Default) Merupakan seluruh pinjaman pokok yang tercatat dan bunga yang Represents the carrying amount of loan principal and interest belum diterima dengan memperhitungkan biaya atau pendapatan receivables, including amortized transaction cost/income based transaksi yang diamortisasi yang menggunakan metode suku on the effective interest rate. bunga efektif. PD (Probability of Default) PD (Probability of Default) Merupakan tingkat kemungkinan kegagalan debitur memenuhi Represents the degree of likelihood that debtors will fail to pay their kewajiban yang diukur dengan menggunakan metode Migration loans, measured using migration analysis and roll rates methods. Analysis dan Roll Rate. LGD (Loss Given Default) LGD (Loss Given Default) Besarnya tingkat kerugian yang diakibatkan kegagalan debitur Represents the degree of loss resulting from the failure of debtors memenuhi kewajiban, yang dapat diukur berdasarkan pendekatan to pay their loans, and is measured using the collateral shortfall metode collateral shortfall. approach. Selain perhitungan CKPN diatas, pengukuran kualitas aset juga Aside from the calculation of CPKN as above, asset quality is also diukur kembali dengan kriteria yang lebih konservatif berdasarkan measured based on SFAS 50 (revised 2006) and SFAS 55 (revised PSAK 50 (revisi 2006) dan PSAK 55 (revisi 2006) dibandingkan 2006), which used a more conservative criteria compared to asset kriteria kualitas aset berdasarkan Bank Indonesia. quality criteria required by Bank Indonesia. Kualitas asset diukur dengan “penurunan nilai kredit (impaired loan)” Asset quality is measured by the “impaired loan” approach, which yang merupakan suatu kondisi di mana terdapat bukti obyektif represents a condition with an objective proof of a loss event (a terjadinya peristiwa yang merugikan sebagai akibat dari satu atau trigger event) due to one or more incidents that occurred after lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal kredit tersebut, the loan was initially posted, with such a loss event having an dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi reliably assessable impact on the estimated future cash flow of the arus kas masa datang atas aset keuangan atau kelompok aset respective financial asset or group of financial assets. keuangan yang dapat diestimasi secara andal. Disisi lain, CIMB Niaga tetap menilai kualitas kredit sesuai ketentuan On the other hand, CIMB Niaga performs loan quality assessments Bank Indonesia yang berlaku mengenai kualitas aset untuk in accordance with prevailing provisions of Bank Indonesia on asset kepentingan penerapan prinsip kehati-hatian dan perhitungan quality, in the interest of both prudence and Capital Adequacy Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) bank. Ratio calculations. CIMB Niaga Annual Report 2010 301
  • 11. Opening Key Message Planning & Strategy Business Report Business Support & Risk Management Pembahasan dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis Program efisiensi Biaya cost efficiency initiative Untuk meningkatkan kemampuan profitabilitas Perusahaan, To improve the level of profitability, the management of the manajemen melakukan pengelolaan biaya umum (Opex) dan Company undertakes careful management of operating investasi (Capex) secara cermat agar dapat memberikan expenses and capital expenditures in order to maximize the manfaat yang sebesar-besarnya bagi Perusahaan. Peningkatan benefits for the Perusahaan. Improving efficiency is also one of efisiensi juga merupakan salah satu dari enam pilar strategi di the six pillars of growth strategy of the Bank in 2010. tahun 2010. Setiap biaya yang dikeluarkan, diharapkan dapat menjadi Each individual cost expended is expected to be a ‘good “good cost” atau biaya yang menghasilkan keuntungan. Di cost’, that is, a cost that results in benefits. At the same time, sisi lain manajemen terus berusaha menekan “bad cost” atau Management also strives to reduce the ‘bad cost’, or costs that biaya yang tidak berdampak langsung terhadap peningkatan are not directly related to increased revenue, while avoiding any pendapatan serta menghindari “ugly cost” atau biaya yang ‘ugly cost’, or costs that will result in losses for the Company. akan menimbulkan kerugian bagi Perusahaan. Beberapa inisiatif untuk mencapai efisiensi biaya operasional Among some of the initiatives undertaken throughout yang telah berhasil dilakukan pada tahun 2010 antara lain 2010 in regards operational cost efficiency were the use of adalah penggunaan E-Statement untuk seluruh informasi E-Statements for all employee’s account information, the use rekening karyawan, penggunaan National Zone, Hosted of National Zone, Hosted PABX and Video Conference for PABX dan Video Conference untuk komunikasi, implementasi internal communications, the implementation of the Reverse Reverse Auction System untuk pengadaan barang dan jasa, Auction System in the procurement of goods and services, instalasi listrik gedung kantor dibuat dalam bentuk area, the implementation of area system for building electrical sehingga terjadi efisiensi penggunaan lampu dan AC serta installations towards more efficient use of electricity for lighting implementasi Car Pooling System untuk efisiensi penggunaan and AC, and implementation of a car pooling system in the use kendaraan kantor. of company cars. Sebagai hasilnya, di tahun 2010 Perusahaan berhasil melakukan As a result of such initiatives, the Company in 2010 managed penghematan biaya operasional sebesar Rp700 miliar dari to realize savings of Rp700 billion from the budgeted amounts anggaran yang telah ditetapkan. Penghematan ini memberikan for operational expenses. These savings have contributed to kontribusi pencapaian rasio beban operasional terhadap total an improvement in the Cost to Income Ratio to 48.8% in 2010, penghasilan (Cost to Income Ratio) menjadi 48,8% atau lebih compared with 49.0% in the previous year. baik bila dibandingkan tahun lalu yang sebesar 49,0%. 302 CIMB Niaga Laporan Tahunan 2010
  • 12. Social Responsibility Corporate Governance MD&A Report Corporate Information KineRJA KeuAngAn ciMB niAgA FinAnciAL PeRFoRMAnce oF ciMB niaga Di tahun 2010 laba bersih meningkat sebesar In 2010, net income increased by 62% to 62% hingga mencapai Rp2,5 triliun (2009: Rp1,6 Rp2.5 trillion (2009: Rp1.6 trillion). This resulted triliun). Hal ini menghasilkan peningkatan imbal in an improvement in return on equity (ROE hasil ekuitas (ROE shareholders’ fund) menjadi shareholders’ fund) to 20.5% (2009: 15.3%) 20,5% di tahun 2010 (2009: 15,3%), dan imbal and increased in return on assets (ROA) to 2.8% hasil asset (ROA) naik menjadi 2,8% di tahun (2009: 2.1%). 2010 (2009: 2,1%). Peningkatan dari sisi rentabilitas ini terutama The increase in profitability was mainly due to disebabkan oleh kenaikan total pendapatan an increase in total net interest income of 19% bunga bersih yang meningkat sebesar 19% to Rp7.3 trillion in 2010 (2009: Rp6.2 trillion), a menjadi Rp7,3 triliun pada tahun 2010 (2009: decline of 28% in provision for impairment losses Rp6,2 triliun), adanya penurunan beban cadangan (CKPN) in line with improving loan asset quality kerugian penurunan nilai (CKPN) sebesar 28% and the implementation of the new accounting seiring dengan membaiknya kualitas aset yang Penghasilan Bunga (Rp Miliar) standards of SFAS 50 (Revision 2006) and SFAS Interest Income (Rp Billion) disertai dengan penerapan standar akuntansi 55 (Revision 2006), and also due to the lack of baru PSAK 50 (revisi 2006) dan PSAK 55 (revisi merger expenses that in 2009 amounted to 12,448 2006), dan sudah tidak dicatatkannya lagi 11,311 Rp158.1 billion. beban penggabungan usaha seperti pada tahun 9,796 197 313 sebelumnya yang sebesar Rp158,1 miliar. 140 55 890 197 1,208 165 Penghasilan Bunga interest income 1,316 Penghasilan bunga meningkat sebesar 10% During 2010, interest income increased by 10% 11,048 menjadi Rp12,4 triliun di tahun 2010 (2009: to Rp12.4 trillion (2009: Rp11.3 trillion). This is 9,908 Rp11,3 triliun). Peningkatan tersebut terutama 8,118 mainly due to an increase of Rp1.1 trillion in loan berasal dari pendapatan bunga kredit yang naik interest income, a 12% increase compared to the sebesar Rp1,1 triliun atau 12% dibandingkan previous year. 08 09 10 dengan tahun sebelumnya. Total Lainnya Peningkatan pendapatan bunga kredit The increase in interest income from loans was Others dikontribusikan oleh pertumbuhan rata-rata kredit Penempatan, Giro pada driven by a 23% average growth in loans that sebesar 23% atau meningkat dari Rp74,0 triliun di Bank Lain dan BI increased from Rp74.0 trillion in 2009 to Rp91.3 Placement, Current Ac- tahun 2009 menjadi Rp91,3 triliun di tahun 2010. count with other Banks trillion in 2010. Meanwhile, the average loan Sementara itu rata-rata suku bunga pinjaman di and BI interest rate in 2010 decreased by 133 bps tahun 2010 mengalami penurunan dibandingkan Surat Berharga compared to the previous year for rupiah loans Marketable Securities dengan tahun sebelumnya yaitu sebesar 133 to 11.7% (2009: 13.1%) while foreign currency Kredit bps untuk pinjaman rupiah menjadi 11,7% (2009: Loans loan rates decreased by 122 bps to 6.3% (2009: 13,1%) dan untuk pinjaman dalam mata uang 7.5%). asing menurun sebesar 122 bps menjadi 6,3% (2009: 7,5%). Disisi lain, penghasilan bunga dari penempatan On the other hand, interest income from placements pada BI dan bank lain mengalami peningkatan in BI and in other banks grew significantly by sebesar 471% menjadi Rp312,6 miliar pada 471% to Rp312.6 billion in 2010 (2009: Rp54.7 tahun 2010 (2009: Rp54,7 miliar). Hal ini sejalan billion). This is in line with the increase in the Bank dengan adanya peningkatan portofolio fasilitas Indonesia Deposit Facility (FASBI) from Rp629 simpanan bank Indonesia (FASBI) dari Rp629,0 billion in 2009 to Rp7.9 billion in 2010. The miliar pada tahun 2009 menjadi Rp7,9 triliun increase in FASBI was in line with the 37% growth di tahun 2010. Peningkatan tersebut sejalan in customers’ deposits during the year, and also dengan meningkatnya dana masyarakat sebesar followed by the increase in Minimum Mandatory 37%, yang juga diikuti dengan meningkatnya Reserves in accordance with Regulation of Bank GWM dalam rangka memenuhi peraturan Bank Indonesia No. 12/19/PBI/2010 dated 4 October CIMB Niaga Annual Report 2010 303
  • 13. Opening Key Message Planning & Strategy Business Report Business Support & Risk Management Pembahasan dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis Indonesia no. 12/19/PBI/2010 tanggal 4 Oktober 2010 on Minimum Mandatory Reserves at 2010 mengenai Giro Wajib Minimum pada BI BI in Rupiah, comprising Primary Reserves and dalam Rupiah yang terdiri dari GWM Utama Secondary Reserves that increased to 8.0% dan GWM Sekunder masing-masing meningkat and 2.5%, respectively (2009: 5.0% and 2.5%) menjadi 8,0% dan 2,5% (2009: 5,0% dan 2,5%) and the Minimum Mandatory Reserve in foreign dan GWM pada BI dalam valuta asing sebesar currency of 1.0% (2009: 1.0%). 1,0% (2009: 1,0%). Di sisi lain, penghasilan bunga dari efek-efek Meanwhile, interest income from marketable mengalami penurunan sebesar 26% menjadi securities decreased by 26% to Rp890.0 billion Rp890,0 miliar di tahun 2010 (2009: Rp1,2 triliun). in 2010 (2009: Rp1.2 trillion). The major factor Faktor utama penurunan penghasilan bunga dari of the interest income decrease was the average efek-efek tersebut karena adanya penurunan rata- decline in the amount of the marketable securities rata portofolio efek-efek menjadi Rp11,8 triliun di portfolio to Rp11.8 billion in 2010 (2009: Rp13.6 tahun 2010 (2009: Rp13,6 triliun). Selain itu, yield billion), as well as the decline in marketable efek-efek juga mengalami penurunan sebesar 76 securities yield by 76 bps to 7.8% in 2010 (2009: bps menjadi 7,8% di tahun 2010 (2009: 8,5%). 8.5%). Beban Bunga (Rp Miliar) Interest Expense (Rp Billion) Beban Bunga interest expenses Beban bunga yang berasal dari dana masyarakat Interest expenses on customers’ deposits during mengalami peningkatan sebesar 4% menjadi 5,161 5,122 2010 increased by 4% to Rp4.8 trillion (2009: 4,997 Rp4,8 triliun di tahun 2010 (2009: Rp4,6 triliun). Rp4.6 trillion). This increase was in line with the Hal ini sejalan dengan peningkatan rata-rata average increase of 24% in total customers’ portofolio dana masyarakat sebesar 24% deposits to Rp102.9 trillion in 2010 (2009: Rp82.8 33 menjadi Rp102,9 trilliun (2009: Rp82,8 triliun). 312 230 277 trillion). The increase in interest expenses of 343 312 Kenaikan beban bunga giro dan tabungan yang Rp373.6 billion on current accounts and savings 4,812 sebesar Rp373,6 miliar memberikan kontribusi 4,619 accounts contributed the bulk of the increase 4,342 terbesar dalam peningkatan beban bunga dana in interest expenses on customers’ deposits masyarakat di tahun 2010. Hal ini disebabkan oleh in 2010. This was due to average increases of peningkatan rata-rata portofolio giro dan tabungan 23% and 20% in current account and savings 08 09 10 masing-masing sebesar 23% dan 20%. Suku accounts, respectively. The average interest rate bunga rata-rata rupiah untuk giro dan tabungan Total paid for rupiah-denominated current accounts masing-masing juga mengalami peningkatan Lainnya and savings accounts also increased by 58 bps Others sebesar 58 bps dan 162 bps menjadi 3,1% dan and 162 bps, respectively, to 3.1% and 5.1%, Pinjaman diterima dan 5,1% di tahun 2010 (2009: 2,6% giro dan 3,5% Obligasi Subordinasi respectively, in 2010 (2009: 2.6% for current tabungan). Sedangkan untuk suku bunga rata- Borrowing and accounts and 3.5% for savings accounts). There Subordinated Bonds rata mata uang asing tidak mengalami perubahan was no significant change to the average interest Dana Masyarakat yang signifikan. Customer Deposits rates for foreign currency-denominated funds. Peningkatan tersebut diimbangi dengan The increase in interest expenses on current and penurunan beban bunga dari deposito sebesar 5% savings accounts was offset by a decrease in menjadi Rp3,3 triliun di tahun 2010 (2009: Rp3,5 time deposit interest expenses by 5% to Rp3.3 triliun). Penurunan tersebut terutama disebabkan trillion in 2010 (2009: Rp3.5 trillion). The decrease oleh penurunan suku bunga rata-rata untuk was mainly due to the decrease in the average deposito rupiah dan mata uang asing masing- interest rate paid on rupiah and foreign currency- masing sebesar 21 bps dan 38 bps menjadi 6,9% denominated deposits of 21 bps and 38 bps, dan 1,5% pada tahun 2010 (2009: 7,1% untuk respectively, to 6.9% and 1.5%, respectively, in Rupiah dan 1,9% untuk mata uang asing). Rata- 2010 (2009: 7.1% for Rupiah deposits and 1.9% rata portofolio deposito meningkat sebesar 26% for foreign currency deposits). The time deposit menjadi Rp56,2 triliun di 2010 (2009: Rp44,5 portfolio increased by 26% to Rp56.2 trillion in triliun). Beban bunga untuk deposito berjangka 2010 (2009: Rp44.5 trillion). Interest expenses on memberikan kontribusi sebesar 65% dari total time deposits contributed 65% to total interest beban bunga tahun 2010 (2009: 68%). expenses in 2010 (2009: 68%). 304 CIMB Niaga Laporan Tahunan 2010
  • 14. Social Responsibility Corporate Governance MD&A Report Corporate Information Penurunan beban bunga untuk pinjaman diterima Interest expenses on borrowing and subordinated dan obligasi subordinasi adalah sebesar 11% Penghasilan Bunga Bersih (Rp Miliar) bonds declined by 11% to Rp277.2 billion in 2010 menjadi Rp277,2 miliar di tahun 2010 (2009: Net Interest Income (2009: Rp312.1 billion) due to the redemption of (Rp Billion) Rp312,1 miliar) yang disebabkan karena adanya subordinated bonds of USD 100 million in 14 July pelunasan obligasi subordinasi sebesar USD100 6.8 2010. In addition, the strengthening of the Rupiah 6.5 juta pada 14 Juli 2010. Disamping itu penguatan to the US Dollar to approximately Rp9,010 in 2010 5.7 5.7 kurs rata-rata Rupiah terhadap USD di akhir tahun 5.6 (2009: Rp9,395) also contributed to the decline 2010 menjadi sekitar Rp9.010 (2009: Rp9.395) 5.5 in interest expenses in US Dollar denominated turut mengurangi beban bunga untuk pinjaman subordinated loans. obligasi dalam USD. 7,326 6,150 Penghasilan Bunga Bersih net interest income Penghasilan bunga di tahun 2010 yang melebihi 4,798 The larger increase in interest income vis-à-vis kenaikan pada beban bunga, berdampak pada the increase in interest expenses in 2010 resulted 08 09 10 total penghasilan bunga bersih meningkat sebesar in an increase of 19% in net interest income to 19% menjadi Rp7,3 triliun (2009: Rp6,2 triliun). CIMB Niaga NIM (%) Rp7.3 trillion (2009: Rp6.2 trillion). The net interest Marjin bunga bersih mengalami penurunan sebesar NIM Industri/ margin declined by 32 bps to 6.5% in 2010 32 bps menjadi 6,5% di tahun 2010 (2009: 6,8%) Industry NIM (%)* (2009: 6.8%). However, this was higher compared namun masih lebih tinggi dibandingkan dengan Penghasilan Bunga Bersih to average net interest margin of the banking Net Interest Income marjin bunga bersih industri yang sebesar 5,7%. industry at 5.7%. * Source : Statistik Perbankan Indonesia Penghasilan operasional Lainnya other operating income Penghasilan Operasional Lainnya 2008 2009 2010 Other Operation Income Provisi dan komisi - non kredit 1,029 902 1,122 Non loan fees and commission Keuntungan / (kerugian) dari efek-efek (235) 226 226 Gain / (loss) on marketable securities Keuntungan transaksi mata uang asing 396 372 179 Foreign exchange gain Lainnya 6 17 67 Others Total 1,196 1,517 1,594 Total Penghasilan operasional lainnya selama 2010 Other operating income during 2010 amounted adalah sebesar Rp1,6 triliun, atau meningkat to Rp1.6 trillion, or an increase of 5% (2009: sebesar 5% (2009: Rp1,5 triliun) yang disebabkan Rp1.5 trillion) due to the increase in non-credit oleh kenaikan pada provisi dan komisi non kredit related fees and commission income by Rp220.2 sebesar Rp220,2 miliar atau 24% menjadi Rp1,1 billion or 24% to Rp1.1 trillion. The increase in triliun. Peningkatan pada provisi dan komisi non non-credit related fees and commission income kredit terutama karena adanya peningkatan was due primarily to the increase in income from pendapatan bancassurance sebesar Rp37,6 miliar bancassurance of Rp37.6 billion or 74%, cash atau 74%, jasa manajemen kas sebesar Rp33,9 management services of Rp33.9 billion or 149%, miliar atau 149%, komisi merchant sebesar Rp34,9 merchant commissions of Rp34.9 billion or 31%, miliar atau 31%, dan jasa administrasi kartu kredit and credit card administration fees of Rp28.5 sebesar Rp28,5 miliar atau 36%. Peningkatan billion or 36%. These are offset by a decrease in tersebut diimbangi dengan penurunan jasa customer account administration fees of Rp39.2 administrasi nasabah sebesar Rp39,2 miliar atau billion or 16%. sebesar 16%. CIMB Niaga juga masih menjadi pemegang CIMB Niaga still holds the largest market share pangsa pasar tertinggi sebagai payment bank as payment bank for capital market transactions untuk transaksi-transaksi pasar modal oleh by the Indonesian Central Securities Custodian Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) yaitu (KSEI) at 48% of the industry market. Total value sebesar 48% dari total industri. Total nilai of transactions during 2010 increased by 36% to transaksi selama tahun 2010 meningkat sebesar Rp1.9 trillion (2009: Rp1.4 trillion), contributing to 36% menjadi Rp1,9 triliun (2009: Rp1,4 triliun) an increase of Rp17.5 billion in custodian services turut menyumbang kenaikan pendapatan jasa fees in 2010. kustodian sebesar Rp17,5 miliar di tahun 2010. CIMB Niaga Annual Report 2010 305
  • 15. Opening Key Message Planning & Strategy Business Report Business Support & Risk Management Pembahasan dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis Realisasi keuntungan dari penjualan efek-efek di Realized gains on sale of marketable securities in Beban Operasional (Rp Miliar) tahun 2010 adalah sebesar Rp277,5 miliar atau Operating Expense (Rp Billion) 2010 were Rp277.5 billion or increased by 78% meningkat sebesar 78% dibandingkan dengan compared to the previous year (2009: Rp156.3 tahun sebelumnya (2009: Rp156,3 miliar). Hal billion). This is mainly due to gains on the sale tersebut terutama berasal dari keuntungan 4,350 of government bonds of Rp270.8 billion. These penjualan obligasi pemerintah sebesar Rp270,8 3,757 were offset by the loss from changes in fair value miliar. Peningkatan tersebut diimbangi oleh 3,508 of financial instruments of Rp52.0 billion. On the 59 kerugian dari perubahan nilai wajar instrumen other hand, gains on foreign currency transactions 65 keuangan sebesar Rp52,0 miliar. Di sisi lain, 73 declined by 52% to Rp178.9 billion in 2010 (2009: transaksi mata uang asing turun sebesar 52% 2,300 Rp371.7 billion). 1,756 menjadi Rp178,9 miliar (2009: Rp371,7 miliar). 1,736 1,991 Rasio penghasilan operasional lainnya terhadap 1,936 The fee income ratio, representing the ratio of 1,699 penghasilan operasional (Fee income ratio) pada other operating income to operating income, was 08 09 10 tahun 2010 adalah sebesar 17,9% atau menurun 17.9% in 2010, a decline of 191 bps from the sebesar 191 bps dibandingkan dengan tahun Total previous year (2009: 19.8%). This indicated that sebelumnya (2009: 19,8%). Hal ini menunjukkan Lainnya the growth in net interest income is better than the Others pertumbuhan penghasilan bunga bersih yang growth of fee-based income. Umum & Administrasi lebih baik dibandingkan dengan pertumbuhan General & Administration penghasilan fee income berbasis komisi. Tenaga Kerja Personnel Beban operasional operating expenses Beban Umum dan Administrasi 2008 2009 2010 General and Administration Expense Komunikasi dan Transportasi 534 574 658 Communication and Transportation Sewa, Depresiasi dan Perawatan 425 433 513 Rental, Depreciation and Maintenance Pihak Ketiga 204 319 470 Professional Fees Promosi 183 136 165 Promotion Perlengkapan kantor dan utilitas 169 199 205 Office supplies and utilities Asuransi 20 22 201 Insurance Lainnya 200 73 88 Others Total 1,736 1,756 2,300 Total Seiring dengan pertumbuhan dan pengembangan In line with the growth and business expansion usaha yang dilakukan oleh CIMB Niaga, by CIMB Niaga, operating expenses increased by beban operasional meningkat sebesar 16% 16% to Rp4.4 trillion in 2010 (2009: Rp3.8 trillion). menjadi Rp4,4 triliun pada 2010 (2009: Rp3,8 This was mainly due to the increase in general and triliun). Peningkatan tersebut disebabkan oleh administrative expenses by 31% to Rp2.3 trillion peningkatan pada biaya umum dan administrasi (2009: Rp1.8 trillion) and the increase in personnel sebesar 31% menjadi Rp2,3 triliun (2009: Rp1,8 expenses by 3% to Rp2.0 trillion (2009: Rp1.9 triliun) dan biaya pegawai sebesar 3% menjadi trillion). Rp2,0 triliun (2009: Rp1,9 triliun). Beban umum dan administrasi meningkat General and administrative expenses increased sebesar Rp544,2 miliar atau 31% di tahun 2010. by Rp544.2 billion or 31% in 2010. This increase Peningkatan ini diantaranya dikontribusikan dari was mainly contributed by an increase of Rp150.9 peningkatan beban pihak ketiga yang naik sebesar billion or 47% in outsourcing expenses, an increase Rp150,9 miliar atau 47%, peningkatan biaya of Rp84.4 billion or 15% in communications and komunikasi dan transportasi sebesar Rp84,4 transportation expenses, and an increase of milyar atau 15%, dan biaya sewa, depresiasi Rp80.4 billion or 19% in rental, depreciation and dan perawatan kantor yang meningkat sebesar building maintenance expenses. Rp80,4 miliar atau 19%. 306 CIMB Niaga Laporan Tahunan 2010