Abortion pills in Jeddah |+966572737505 | Get Cytotec
makalah penganggaran di akuntansi manajemen
1. 1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada hampir setiap organisasi bisnis, terdapat sejumlah aktivitas berbeda
yang berjalan serempak, seperti penjualan, produksi, pembelian, distribusi, dan
pendanaan. Semua aktivitas itu salling berkalitan dengan cara yang sedemikian
rupa sehingga aktivitas tersebut mempengaruhi pencapaian tujuan organisasi.
Dengan demikian, perencanaan bagi seluruh organisasi berarti perencanaan bagi
setiap aktivitas di dalamnya. Anggaran merupakan kuantifikasi rencana-rencana
pemasaran, produksi, dan keuangan, yang dipakai untuk membuat tujuan bagi
pendapatan, biaya, aktiva, kewajiban, dan kegiatan usaha lainnya.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka yang menjadi permasalahan pada
makalah ini adalah:
1. Apakah definisi anggaran?
2. Bagaimanakah karakteristik anggaran?
3. Bagaimanakah fungsi anggaran?
4. Apakah yang dimaksud komisi anggaran?
5. Bagaimanakah system penganggaran untuk aktivitas bisnis?
6. Bagaimanakah Induk anggaran?
C. Tujuan Penulisan
Tujuan Penulisan makalah ini agar kami selaku penyusun mengetahui segala
hal mengenai penganggaran, kemudian agar menambah wawasan para pembaca
serta menjadi referensi bagi penulis – penulis berikutnya.
2. 2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi anggaran
Anggaran adalah suatu rencana terinci yang dinyatakan secara formal dalam
ukuran kuantatif, biasanya dalam satuan uang, untuk menunjukann perolehan dan
penggunaan sumber-sumber suatu organisasi dalam jangka waktu tertentu,
biasanya satu tahun.
Panganggaran adalah proses penyususunan anggaran. Prosedur yang dipakai
untuk menyususn anggaran disebut system anggaran.
B. Karekteristik Anggaran
Anggaran memiliki karakteristi karakterisitik berikut:
1. Anggaran mengestimasi potensi laba satuan bisnis
2. Anggaran dinyatakan dlaam isitilah moneter, walaupun jumlah moneter
dapat saja ditunjang oleh jumlah nonmoneter
3. Anggaran pada umumnya mencakup periode satu tahun
4. Anggaran merupakan komitmen manajemen, manajer sepakat untuk
mengemban tanggung jawab atas pencapaian tujuan yang dianggarkan
5. Usulan anggaran ditelaah dan disetujui oleh otoritas yang lebih tinggi
ketimbang oleh pihak yang menganggarkan
6. Begitu disetujui, anggaran hanya dapat diumbah dalam kondisi yang
ditetapkan
7. Secara berkala, kinerja finansial sesungguhnya dibandingkan dengan
anggaran dan selisihnya dianalisis dan dijelaskan
C. Fungsi anggaran
Adapun fungsi dari anggaran, yaitu:
1. Perencanaan kegiatan organisasi atau pusat pertanggungjawaban dalam
jangka pendek
3. 3
2. Membantu mengkoordinaksikan rencana jangka pendek
3. Alat komunikasi rencana kepada berbagai manajer pusat
pertanggungjawaban
4. Alat unutk memotivasi para manajer untuk mencapai tujuan pusat
pertanggung jawaban yang dipimpinnya
5. Alat pengendalian kegiatan dan penilaian prestasi pusat-pusat
pertanggungjawaban dan para manajernya
6. Alaat pendidikan para manajer
D. Komisi Anggaran
Anggaran dan standar biasanya dibuat untuk setiap operasi perusahaan.
Petugas produksi membantu membuat standar yang akan dipakai untuk
mengukur pekerjaan mereka. Begiatu juga, petugas pemasaran dan penjualan dari
suatu perusahaan ikut ambil bagian dalam menentukan standar penjualan.
Partisipasi utnuk menyusun anggaran sangat diperlukan sebagai alat komunikasi
dalam perusahaan. Bagaiman perusahaan biasanya menyusun anggaran?
Kebiasaan yang umum adalah membentuk suatu komisi yang disebut komisi
anggaran. Pekerjaan komisi anggaran dalam banyak perusahaan adalah untuk
memberikan nasihat kepada direktur angggaran dan stafnya dalam pembuatan
standar. Suatu komisi anggaran mungkin akan terdiri atas wakil dari tiap-tiap
bidang terpenting seperti industry, pemasaran, financial dan akuntansi.
E. Sistem Penganggaran Untuk Aktivitas Bisnis
Terdapat tiga ancangan dasar terhadap anggaran
1. Anggaran incremental
Penganggaran incremental adalah metode anggaran yang hanya
mempertimbangkan perubahan sumber daya meliputi hal-hal seperti gaji,
keperluan kantor, perjalanan, konsultasi dan penyusutan. Dalam
penganggaran incremental, anggaran tahun sebelumnya berfungsi sebagai
4. 4
landasan bagi penganggaran sumber daya incremental. Oleh karena itu,
analisis hanya memperhatikan keputusan yang mempengaruhi suatu
perubahan komitmen sumber daya dalam tahun anggaran.
Keunggualan anggaaran ini adalah bahwa ancangan ini
menyederhanakan proses penganggaran dengan hanya memperhitungkan
kenaikan berbagai pos anggaran. Kelemahannya adalah bahwa pemborosan
dan inefesiensi dapat menumpuk dari tahun ke tahun tanpa pernah diketahui
PT. AKUNTANSI A
Anggaran Inkremental Untuk Tahun 2014
Kenaikan gaji 5.000.000
Posisi manajerial baru 12.000.000
Kenaikan anggaran operasional 64.000.000
Program riset baru 2.400.000
Jumlah 10.5000.000
2. Anggaran static
Angaran statistic adalah anggaran yang sifatnya tetap begitu anggaran
tersebut sudah disusun bisanya digunakan oleh perushaan jasa. Angggaran
static disusun untuk tingkat aktivits tertentu. Anggaran tidak berubah
sepanjang tahun berjalan. Hasil actual dibandingkan dengan biaya
dianggarkan pada tingkat aktivitas yang dianggarkan. Perbedaan antara
pengeluaran sesungguhnya dengan anggaran static disebut selisih
pengeluaran anggaran. Para manejer memakai selisih antara jumlah yang
sesungguhnya dikeluarkan dengan jumlah yang diharapkan akan dikeluarkan
untuk mengendalikan kegiatan usaha
5. 5
PT. AKUNTANSI A
Anggaran Tahun 2014 – Departemen Audit Internal
Rekening Anggaran
Gaji auditor 44.000.000
Kepeluan Kantor 1.000.000
Perjalan dinas kantor 8.200.000
Pelatihan auditor 320.000
Jumlah anggaran 69.520.000
Pengeluaran sesungguhnya untuk
periode berjalan
(70.000.000
Selisih pengeluaran 480.000
3. Anggaran Fleksibel
Untuk tujuan pengendalian dan evaluasi kinerja, anggaran fleksibel jauh
lebih berfaedah karena anggaran ini tidak dibatasi hanya pada satu tingkat
aktivitas saja. Anggaran fleskibel mengaitkan volume aktivitas dengan
jumlah dalam tingkataktivitas dapat dimasukan ke dalam siistem anggaran
dengan memekai anggran fleksibel.
PT. AKUNTANSI A
Anggaran Fleksibel Untuk Tahun 2014
Unit Produksi 1.000 2.000 3.000
Biaya Variable:
Tenaga Kerja Langsung
(Rp400/unit)
Listrik (Rp 50/unit)
400.000
50.000
800.000
100.000
1.200.000
150.000
Jumlah Biaya Variable 450.000 900.000 1.350.000
Biaya Tetap:
Gaji penyelia
Listrik
220.000
10.000
220.000
10.000
220.000
10.000
6. 6
Jumlah Biaya Tetap 230.000 230.000 230.000
Jumlah anggaran 680.000 1.130.000 1.580.000
F. Penyusunan Induk Anggaran
Induk anggaran adalah sebuah anggaran komprehensif yang menyatakan
keseluruhan rencana bisnis bagi seluruh perusahaan untuk suatu periode yang
mencakup satu tahun atau kurang.
Induk anggaran terdiri atas dua komponen utama:
1. Anggaran operasi
Anggaran operasi merupakan deskripsi rinci pendapatan dan biaya yang
dibutuhkan untuk mencapai hasil laba yang memuaskan.
2. Anggaran keuangan
Anggaran keuangan memperlihatkan ekspetasi arus kas dan posisi keuangan
dengan kegiatan-kegiatan usaha yang terencana. Arus masuk dan arus keluar
kas yang direncanakan munculdlam anggaran kas
Induk Anggaran
Anggaran Operasi Anggaran Keuangan
Anggaran penjualan
Anggaran produksi
Anggaran bahan baku langsung
Anggaran tenaga kerja langsung
Anggaran overhead pabrikasi
Anggaran persediaan akhir barang
jadi
Anggaran beban penjualan dan
administrasi
Anggaran Pengeluaran modal
Anggaran kas
Laporan laba rugi dianggarkan
Neraca dianggarkan
7. 7
1. Anggaran Penjualan
Sebuah perusahaan mencapai tujuan yang di kehendakinya melalui
penjualan. Anggaran penjualan (sales butget) merupakan skedul rinci yang
memperlihatkan penjualan yang di harapkan untuk periode yang akan
datang. Anggaran penjualan berasal dari estimasi permintaan (dan
kesanggupan untuk memasok) akan produk perusahaan pada harga tertentu.
Estimasi pada ini gilirannya ditentukan berdasarkan prakiraan penjualan.
Memproyeksikan atau memprediksi penjualan yang akurat merupakan fungsi
Variabel eksternal, sebagai contoh, selera konsumen dan kondisi ekonomi.
Dan Variabel internal, seperti harga, upaya penjualan, dan belanja iklan.
Anggaran penjualan merupakan batu penjuru bagi penyusunan anggaran
karena perusahaan dapat menyusun rencana aktivitas hanya setelah
perusahaan mengetahui tingkat penjualan yang diharapakan. Perusahaan
tidak dapat menyusun anggaran produksi tanpa mengetahui banyaknya unit
yang akan diproduksi, dan jumlah unit yang akan diproduksi hanya bisa
diketahui setelah perusahaan mengetahui banyaknya unit produk
dianggarkan yang akan dijual untuk periode tersebut.
Berikut contoh Anggaran penjualan PT. AKUNTANSI A untuk
tahun 2014 secara kuartalan. Dalam anggaran ini terlihat bahwa perusahaan
merencanakan penjualan 200.000 unit selama tahun2014. Puncak penjualan
berlangsung pada kuartal ketiga
PT. AKUNTANSI A
Anggaran Penjualan
31 Desember 2014
I II III IV Tahun
Ekspetasi
penjualan
(unit)
Harga Jual per
20.000 60.000 30.000 18.000 128.000
8. 8
unit
Jumlah
Penjualan
1.000
20.000.000
1.000
60.000.000
1.000
30.000.000
1.000
18.000.000
1.000
128.000.000
Skedul Ekspetasi Penagihan Kas
Piutang Usaha
31/12/2013
3.100.000 3.100.000
Penjualan:
Kuartal I
(20.000x 70%,
30%)
Kuartal II
(60.000x 70%,
30%)
Kuartal III
(30.000x 70%,
30%)
Kuartal IV
(18.000x 70%)
14.000.000 6.000.000
42.000.000 18.000.000
21.000.000 9.000.000
12.600.000
20.000.000
60.000.000
30.000.000
12.600.000
Jumlah Kas
yang ditagih
17.100.000 48.000.000 39.000.000 21.600.000 125.700.000
2. Anggaran Produksi
Setelah anggaran penjualan selesai disusun. Kebutuhan produksi untuk
priode anggaran yang akan datang dapat di tentukan dan diorganisasikan
dalam bentuk anggaran produksi. Anggaran produksi (production budget)
adalah skedul rinci yang menidentifikasi produk atau jasa yang harus
dihasilkan atau disediakan untuk meraih penjualan yang dianggarkan dan
kebutuhan persediaan. Manajemen pertama-tama menentukan apakah tingkat
persediaan barang barang jadi akan tetap sama., ditingkatkan, ataukah
malahan dikurangi. Tatkala merencanakan tingkat persediaan yang
dikehendaki, manajemen mencoba untuk menekankan tiga biaya.
9. 9
a. Biaya penyimpanan persediaan yang menumpuk
b. Biaya hilangnya penjualan sewaktu permintaan pelanggan tidak dapat
dipenuhi
c. Biaya tambahan persediaan dari pesanan khusus
PT. AKUNTANSI A
Anggaran Produksi
31 Desember 2014
I II III IV Tahun
Ekspetasi penjualan (unit)
Tambah: persediaan akhir
yang dikehendaki*
20.000
12.000
60.000
6.000
30.000
3.600
18.000
4.000
128.000
4.000
Jumlah kebutuhan
persediaan
Kurang: Persediaan awal
barang jadi **
32.000
3.000
66.000
12.000
33.600
6.000
22.000
3.600
132.000
Unit yang diproduksi 29.000 54.000 27.600 18.400 129.000
* 20% dari penjualan kuartal berikutnya
** jumlah sama seperti pada persediaan akhir pada kuartal sebelumnya
***taksiran
3. Anggaran bahan baku Langsung
Setelah kebutuhan produksi dihitung, anggaran bahan baku langsung
(direct materials budget) harus disusun guna memperlihatkan bahan baku
yang dibutuhkan dalam proses produksi. Taksiran penggunaan bahan baku
berhubugan langsung dengan kebutuhan produksi, namun pembelian bahan
baku tergantung pada baik taksiran penggunaan bahan baku maupun
persediaan bahan baku. Bahkan dangan jumlah yang memadai sepatutnya
tersedia untuk memenuhi kebutuhan produksi dan menyadiakan persediaan
akhir yang dikehendaki untuk tahun anggaran. Sebagian kebutuhan bahan
10. 10
baku ini sudah tersedia dalam bentuk persediaan awal bahan baku.Sisanya
harus dibeli dari pemasok.
PT. AKUNTANSI A
Anggaran Bahan baku Langsung
31 Desember 2014
I II III IV Tahun
Unit yang akan diproduksi
Kebutuhan bahan baku per
unit(kg)
29.000
10
54.000
10
27.600
10
18.400
10
129.000
10
Jumlah kebutuhan
produksi (kg)
Tambah: Persediaan bahan
baku yang dikehedaki*
290.000
54.000
540.000
27.600
276.000
18.400
184.000
16.000
1.290.000
16.000
Jumlah kebutuhan (kg)
Kurang: Persediaan awal
bahan baku
344.000
29.000
567.000
54.000
294.400
27.600
200.000
18.400
1.306.000
29.000
Bahan baku yang akan
dibeli (kg)
315.000 513.000 266.800 181.600 1.277.000
* 10% kebutuhan produkdi kuartal berikutnya
4. Anggaran Tenaga Kerja Langsung
Anggaran tenaga kerja langsung juga disusun dengan mengacu kepada
anggaran produksi. Tujuan anggaran tenaga kerja langsung (direct labor
budget) adalah untuk mempertahankan tenaga kerja yang memadai dalam
rangka memenuhi kebutuhan produksi, namun tidak menyebabkan waktu
menganggur yang memakan biaya. Seiring dengan itu, tenaga kerja haruslah
cukup banyak untuk menghindari waktu lembur yang berlebihan, yang
menyebabkan tingginya biaya. Kebutuhan tenaga kerja langsung mestilah
dihitung sehingga perusahaan mengetahui apakah tersedia waktu kerja yang
11. 11
memadai untuk mememnuhi kebutuuhan produksi. Dengan mengetahui
sebelumnya apa yang di butuhkan menyangkut waktu kerja sepanjang tahun
anggaran, perusahaan dapat merumuskan rencana untuk menyesuaikan
tenaga kerja manakala didesak oleh situasi. Perusahaan yang mengabaikan
anggaran ini menanggung resiko kekurangan tenaga kerja atau harus
merekrut atau merumahkan karyawannya pada masa suram bisnis. Kebijakan
tenaga kerja yang yangb tidak menentu akan ,menyebabkan ketidak amanan
dan efesiensi tenaga kerja.
PT. AKUNTANSI A
Anggaran Tenaga Kerja Langsung
31 Desember 2014
I II III IV Tahun
Unit yang akan
diproduksi
Jam Kerja langsung
per unit (jam)
29.000
0.6
54.000
0.6
27.600
0.6
18.400
0.6
129.000
0.6
Jumlah jam
kerja langsung
yang dibutuhkan
Biaya tenaga kerja
langsung per jam
17.400
200.000
32.400
200.000
16.560
200.000
11.040
200.000
77.400
200.000
Jumlah Biaya
tenaga kerja
langsung
3.480.000 6.480.000 3.312.000 2.208.000 15.480.000
5. Anggaran Overhead Pabrikasi
Anggaran overhead Pabrikasi (manufacturing oaverhead budget)
merupakan skedul rinci taksiran biaya pabrikasi, selain biaya bahan biaya
langsung, yang harus dikeluarkan untuk memenuhi ekspektasi produksi di
masa yang akan datang. Biaya overhead harus dipilih pilih berdasarkan
biayanya untuk tujuan penyusunan anggaran, dan di buat tariff overhead
12. 12
yang ditentukan di muka. Anggaran Overhead Pabrikasi mempunyai 2
tujuan, yaitu:
a. mengintegrasikan anggaran biaya overhead yang disusun oleh manajer
produksi dan departemen jasadan,
b. menghitung tariff overhead pabrikasi untuk priode akutansi yang akan
datang.
PT. AKUNTANSI A
Anggaran Overhead Pabrikasi
31 Desember 2014
I II III IV Tahun
Jumlah jam kerja
langsung
Tarif overhead
pabrikasi
17.400
25
32.400
25
16.560
25
11.040
25
77.400
25
Overhead variable
yang dianggarakan
Overhead tetap
yang dianggarkan
435.000
180.000
810.000
180.000
414.000
180.000
276.000
180.000
1.935.000
720.000
Jumlah
overhead
dianggarkan
Kurang:
Penyusutan
615.000
40.000
990.000
40.000
594.000
40.000
456.000
40.000
2.655.000
160.000
Pengeluaran kas
untuk overhead
pabrikasi
575.000 950.000 554.000 416.000 2.495.000
6. Anggaran Persediaan Akhir Barang Jadi
Setelah anggaran penjualan hingga ke anggaran overhead pabrikasi
selesai disusun, kini tersedia data yang memadai untuk menghitung biaya
pokok barang jadi. komputasi itu diperlukan karena dua sebab:
13. 13
a. Untuk mengetahui seberapa banyak yang akan di bebankan ke biaya
pokok penjualan pada laporan laba rugi dianggarkan.
b. Untuk mengetahui berapa besar yang akan di laporkan pada rencana
untuk pos barang yang belum terjual.
Nilai rupiah unit barang yang belum terjual yang di rencanakan ada di tangan
perusahaan yang dihitung dalam anggaran persediaan akhir barang jadi
(ending finished goods inventory budget).
PT. AKUNTANSI A
Anggaran Persediaan akhir barang jadi
31 Desember 2014
Kuartal
Komponen Kuantitas Biaya Jumlah
Biaya Produksi per unit:
Bahan baku langsung
Tenaga Kerja langsung
Overhead Pabrikasi
10 kg
0. 6 jam
0.6 jam
Rp. 5/kg
Rp. 200/jam
Rp. 35/jam
50
120
21
Total 191
Persediaan barang jadi dianggarkan
Persediaan akhir barang jadi (unit)
Jumlah biaya produksi per unit
4.000
191
Persediaan akhir barang jadi dalam rupiah 764.000
7. Anggaran beban penjualan dan adm
Anggaran beban penjualan dan adm berisi daftar antisipasi prediksi
beban dalam bidang selain pabrikasi yang akan dikeluarkan dalam periode
anggaran. Beban penjualan adalah biaya-biaya promosi, penjualan, dan
pengiriman produk kepada pelanggan. Beban administrasi adalah biaya
14. 14
yang berkaitan dengan aktivitas seperti pemberian arahan umum bagi
perushaan dan penyediaan jasa bagi personalia.
PT. AKUNTANSI A
Anggaran Beban Penjualan dan Administrasi
31 Desember 2014
I II III IV Tahun
Penjualan
dianggarkan (unit)
Beban penjualan dan
adm per unit
20.000
20
60.000
20
30.000
20
18.000
20
128.000
20
Beban variable yang
dianggarkan
400.000 1.200.000 600.000 360.000 2.560.000
Beban penjualan dan adm tetap yang dianggarkan:
Periklanan
Beban eksekutif
asuransi
200.000
180.000
20.000
200.000
180.000
-
200.000
180.000
30.000
200.000
180.000
800.000
720.000
50.000
Jumlah 400.000 380.000 410.000 380.000 1.570.000
Jumlah beban
penjualan dan adm
dianggarkan
800.000 1.580.000 1.010.000 740.000 4.130.000
8. Anggaran kas
Kas merupakan salah satu aspek paling penting dari siklus operasi
perusahaan. Tanpa kas, perusahaan tidak dapat berfungsi. Namun, jikalau
saldo kas terlampau besar, dana tersebut mungkin tidak menawarkan tingkat
imbalan yang paling baik. Sesunggunya demikian, cadangan kas yang terlalu
rendah dapat mengidinkasikan bahwa perusahaan tidak sanggup melunasi
15. 15
kewajibannya. Untuk mencegah hal-hal semacam itu terjadi, perlu dilakukan
perencanaan kas yang cermat.
Anggaran kas adalah suatu rencana rinci yang memperlihatkan
bagaimana sumber daya kas akan diperoleh dan dikonsumsi selama periode
waktu tertentu. Anggaran kas yang rinci akan memaparkan kapan
perusahaan mempunyai kas untuk diinvestasikan dan kapan harus meminjam
dana dari kreditor. Hal itu memungkinkan perusahaan untuk memperoleh
bunga maksimal atas kelebihan dana dan menghindar biaya yang tidak perlu
dari peminjaman dana.
16. 16
PT. AKUNTANSI A
Anggaran Kas
31 Desember 2014
I II III IV Tahun
Saldo kas,pada awal kuartal
Tambah penerimaan:
Penagihan dari pelanggan
3.000.000
17.100.000
2.800.000
48.000.000
2.800.000
39.000.000
3.900.000
21.600.000
3.000.000
125.700.000
Jumlah kas tersedia sebelum
pendanaan
20.100.000 50.800.000 41.800.000 25.500.000 128.700.000
Kurang Pengeluaran:
Bahan Baku langsung
Tenaga Kerja Langsung
Overhead Pabrikasi
Penjualan dan adm
Pajak penghasilan
Pembelian perlengkapan
deviden
15.800.000
3.360.000
560.000
800.000
200.000
340.000
120.000
32.400.000
7.680.000
1.100.000
1.580.000
200.000
160.000
120.000
34.300.000
8.640.000
1.220.000
2.010.000
200.000
0
120.000
18.600.000
4.560.000
710.000
1.180.000
200.000
0
120.000
101.100.000
24.240.000
3.170.000
5.570.000
800.000
500.000
480.000
Jumlah pengeluaran 21.180.000 43.240.000 46.490.000 25.370.000 135.860.000
17. 17
Kelebihan (kekurangan) kas yang
tersedia terhadap pengeluaran (1.1080.00.00 7.560.000 (4.690.000 130.000 (7.160.000
Pendanaan:
Pinjaman, pada awal kuartal
Pelunasan, pada akhir
Bunga (suku bunga 10%)
3.680.000
0
0
0
(3.680.000
(194.000
7.490.000
0
0
2.670.000
0
0
14.040.000
3.880.000
194.000
Jumlah pendanaan 3.880.000 (4.074.000 7.490.000 2.670.000 9.966.000
Saldo kas, akhir 2.800.000 3.486.000 2.800.000 2.800.000 2.806.000
18. 18
9. Laba rugi dianggarkan
Laporan laba rugi dianggarkan memaparkan estimasi pendapatan dan
beban beragam aktivitas yang menghasilkan laba untuk periode anggaran
tertentu. Tujuan laporan laba rugi dianggarkan adalah untuk mengantisipasi
laba setelah pajak perusahaan. Pada tahap penyusunan anggaran ini,
perhatian manajemen bergeser dari pengembalian keputusan, perencanaan,
dan pengendalian ke pelaporan eksternal kepada pihak pemegang saham.
Setelah laporan disusun, laporan tersebut merupakan tolak ukur terhadap
kinerja perusahaan berikutnya akan diukur/dibandingkan.
PT. AKUNTANSI A
Laporan Laba Rugi dianggarkan
31 Desember 2014
Penjualan (128.000 unit x Rp. 1.000)
Kurang : Biaya pokok penjualan (128 unit x Rp.191)
128.000.000
24.448.000
Laba Kotor
Kurang : beban penjualan dan adm
103.552.000
4.130.000
Laba operasi bersih
Kurang: beban bunga
99.422.000
635.250
Laba bersih sebelum pajak
Kurang : pajak penghasilan
98.786.750
800.000
Laba bersih setelah pajak 97.986.000
10. Neraca dianggarkan
Neraca dianggarkan mengestimasi kondisi keuangan pada akhir periode
anggaran. Neraca dianggarkan disusun dengan memulainya dari neraca
sekarang dan menyesuaikannya dengan data yang tertera pada anggaran
19. 19
sebelumnya. Neraca dianggarkan mengasumsikan bahwa semua anggaran
operasi dan rencana keuangan dipenuhi.
PT. AKUNTANSI A
Neraca dianggarkan
31 Desember 2014
Aktiva
Aktiva Lancar:
Kas
Piutang usaha
Persediaan bahan baku
Persediaan barang jadi
2.800.000
5.400.000
800.000
764.000
Jumlah Aktiva lancer 9.764.000
Aktiva tetap:
Tanah
Gedung
Akumulasi penyusutan
76.800.000
79.200.000
(1.718.000
Jumlah aktiva tetap 154.282.000
Jumlah Aktiva 164.046.000
Kewajiban dan Ekuitas Pemegang saham
Kewajiban lancer:
Utang usaha 4.540.000
Ekuitas pemegang saham:
Saham biasa, tanpa nilai pari
Saldo laba
42.000.000
117.506.000
Jumlah ekuitas pemegang saham 159.506.000
Jumlah kewajiban dan ekuitas
pemegang saham
164.046.000
20. 20
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Induk anggaran adalaha sebuah anggaran komprehensif yang menyatakan
keseluruhan rencana bisnis bagi keseluruhan perusahaan untuk suatu periode
yang mencakup satu tahun atau kurang.
Terdapat tiga ancangan dasar terhadap anggaran, yaitu:
1. Anggaran incremental
2. Penganggaran static
3. Penganggaran fleksibel
Proses penganggaran bermula dari prakiraan penjualan,yang menetapkan
taksiran penjualan dan harga jual per unit. Prakiraan penjualan, yang disusun
oleh manajer penjualan didasarkan pada analisis kondisi ekonomi secara umum,
tren industry, dan prospek perusahaan. Dari sinilah anggaran penjualan disusun.
Berikutnya, anggaran produksi disusun berdasarkan prospek penjualan dan
tingkat persediaan yang dikehendaki. Anggaran produksi dan anggaran
penjualan menjadi landasan yang dipakai untuk menyusun anggaran-anggaran
bahan baku langsung, tenaga kerja langsung, overhead pabrikasi, persediaan
akhir barang jadi,dan overhead pabrikasi. Hasil-hasil yang diharapkan dari
kegiatan-kegiatan usaha dirangkum dalam laporan laba rugi dianggarkan.
Akhirnya, hasil financial dari kegiatan-kegiatan usaha dirangkum dalam
anggaran kas dan neraca dianggarkan.
B. Saran
Dari uraian pembahasan di atas penulis menyarankan kepada pembaca
sekalian agar manfaat dari pembahasan mengenai anggaran dapat memberikan
wawasan positif. Dimana sisi positif dari uraian tersebut bisa dijadikan sebagai
bahan untuk menambah pengetahuan tentang anggaran tersebut.
21. 21
DAFTAR PUSTAKA
Sadeli, Lili M dkk. AKUNTANSI MANAJEMEN Sistem, Proses dan pemecahan
soal. 1997. Jakarta: Bumi Aksara
Supriyono. proses pengendalian manajemen. 2001. Yogyakarta : BPFE-yogyakarta
Simamora, henry. Akutansi manajemen edisi II. 2002. Jakarta selatan : UUP AMP
YKPN.