SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 20
Bahan Kimia di Sekitar Kita
A. Properties of chemical subtances
• 1. Corrosive chemical subtances
     Sifat corosif merupakan sifat bahan kimia yang
     dapat merusak kulit, jika zat lain bersentuhan
     dengannya. Bahan kimia korosif dapat merusak
     logam dan marmer sehingga bahan kimia korosif
     harus dikemas dalam kemasan yang benar2 aman
     seperti botol plastik dan botol kaca. Bahan 2 kimia
     yang bersifat korosif seperti senyawa-senyawa
     asam seperti; asam sulfat, asam klorida, asam
     cuka
2. Caustic chemical subtances
• Sifat kaustik merupakan sifat bahan kimia
  yang merusak kulit dan menimbulkan iritasi
• Sifat kaustik ini ada pada senyawa2 basa
  seperti natrium hidroksida, kalsium
  hidroksida, dan amonium hidroksida
• Melalui proses lebih lanjut dan dicampur
  dengan bahan kimia lain maka bahan ini akan
  menjadi lebih aman
3. Flammable chemical subtances
• Bahan kimia yang memiliki sifat mudah
  terbakar dapat menimbulkan api atau
  terbakar dengan mudah ketika berinteraksi
  dengan zat lain. Bahan kimia ini sangat peka
  terhadap suhu tinggi atau panas sehingga
  harus ditempatkan pada tempat yang relatif
  sejuk dan tertutup rapat.
• Contoh bahan tersebut ; bensin, bensol,
  spirtus, alkohol,LPG, LNG, Aftur, minyak tanah
  dll
4. Bahan kimia yang mudah meledak
    ( explosive chemical subtances )
• Bahan kimia yang mudah meledak dapat
  menimbulkan ledakan atau pancaran energi jika
  bersentuhan dengan zat lain
• Bahan kimia yang mudah meledak harus ditangani
  lebih khusus dan dikemas sedemikian rupa agar tidak
  membahayakan manusia
• Contoh bahan kimia yang mudah meledak adalah
  natrium, kalium, magnesium, bahan bakar korek api,
  amonium nitrat,karbit, TNT (trinitro toloune )dan
  nukler
5. Bahan kimia yang bersifat racun
    ( Poisonous chemical subtances )
• Sifat racun adalah sifat bahan kimia yang
  apabila masuk ke jaringan tubuh dapat
  merusak sel darah merah dan sistem saraf.
  Oleh karena itu bahan kimia yang bersifat
  racun dapat menimbulkan kematian dan
  kelumpuhan.
• Contoh : gas clor, raksa, insektisida, herbisida,
  asam sianida, asam sulfida dll.
A.        Bahan kimia dalam rumah tangga




     B.      Bahan kimia dalam industri
Sabun
 Sabun merupakan produk dari reaksi antara
lemak dan basa. Molekul sabun terdiri atas
kepala dan ekor. Bagian kepala bersifat polar
sehingga larut dalam air. Bagian ekor bersifat
non polar sehingga tidak larut dalam air. Tapi,
Bagian ekor dapat melarutkan kotoran
berlemak. Oleh karena itu, sabun dapat
mengangkat      kotoran     berlemak       dari
permukaan benda.
Sabun mandi tidak hanya berfungsi sebagai
bahan pembersih, tapi juga sebagai pelembab
kulit dan pewangi tubuh.
Bentuk sabun juga beraneka ragam. Yaitu
berbentuk keras dan padat, berbentuk krim
yang lunak dan lembut dan berbentuk,
cairan kental.
Detergen
      Detergen merupakan bahan pembersih pakaian yang memiliki
daya pembersih lebih kuat dari sabun. Biasa, detergen berbentuk bubuk
yang terbuat dari senyawa sulfonat berantai panjang yang mengandung
natrium. Fungsi detergen yaitu mengangkat kotoran berlemak dari
permukaan benda, sebagai pelembut dan pewangi pakaian. Bahan
pembersih lainnya di rumah tangga adalah bahan pembersih untuk
rantai dan shampoo mobil atau shampoo rambut.
Pemutih Pakaian

     Cairan pemutih mengandung bahan aktif senyawa natrium
hipoklorit (NaOCl). Senyawa ini mampu mengoksidasi zat pemberi
warna pada noda sehingga struktur molekul zat pemberi warna
berubah dan warnanya hilang. Pemutih pakaian harus digunakan
hati-hati agar tidak merusak pakaian. Perandaman pakaian yang
bewarna dalam cairan pemutih tidak terlalu lama agar warna asli
pakaian tidak berubah atau hilang.
Bahan pewangi

   Sebagian besar bahan pewangi terdiri
atas senyawa ester dan aromatis.Senyawa
tersebut memiliki bau dan rasa yang khas.
Berdasarkan fungsinya bahan pewangi
dibedakan atas bahan pewangi untuk
tubuh, ruangan, lemari pakaian, dan kamar
mandi. Bahan pewangi untuk ruangan
berwujud cair dan padat. Parfum untuk
tubuh mengandung minyak esensial yang
terbuat dari tumbuhan dan hewan.
Pembasmi serangga
      Bahan kimia pembasmi serangga mengandung racun yang
berbahaya bagi kesehatan manusia. Sebelum digunakan, sebaiknya kamu
membaca petunjuk pemakaian dan disimpan ditempat yang tidak mudah
dijangkau anak-anak dan tidak didekat sumber api. Setelah menggunakan
pembasmi serangga, cucilah tanganmu dengan sabun hingga bersih .
Tujuannya adalah untuk menghindari keracunan dan alergi pada kulit.

     Untuk penderita gangguan pernafasan seperti asma, sebaiknya yang
digunakan tidak berbentuk spray. Penderita tersebut dapat menggunakan
penolak nyamuk dari bentuk losion. Losion penolak serangga mengandung
DEET sebagai bahan aktif. Pembasmi serangga elektik mengandung
propoksur dan praletrin sebagai bahan aktif.
B. Bahan Kimia Dalam Industri
                         Cat
     Cat adalah lapisan bewarna yang digunakan untuk
melapisi permukaan benda. Cat dapat digunakan untuk
memperindah penampilan luar benda, melapisi logam
untuk menghindari korosi dan mencegah kerusakan
benda karena panas atau jamur.
     Pigmen adalah zat warna tidak tembus cahaya
yang terdapat dalam cat. Media pendispersi merupakan
bahan yang digunakan untuk melarutkan pigmen cat. Zat
tersebut mudah menguap. Senyawa yang biasa adalah
alcohol dan minyak terpentin. Berdasarkan corak
warnanya, pigmen cat dibedakan menjadi pigmen putih,
merah, jingga, kuning, hijau, biru, dan coklat. Thinner
digunakan untuk membentuk permukaan cat yang licin
dan merata. Zat yang digunakan sebagai bahan thinner
adalah benzene dan naftalena
Pestisida
           Pestisida adalah bahan kimia yang digunakan untuk
    memberantas hama, seperti wereng, ulat, dan kumbang. Bedasarkan
    jenis hama yang akan diberantas, pestisida dikelompokkan menjadi
    empat macam :

•   Insektisida: Pestisida pembasmi serangga.
•   Herbisida : Pembasmi tanaman pengganggu.
•   Fungisida : Pembasmi jamur.
•   Rodentisida: Pestisida pembasmi binatang pengerat.
•   Insektisida dibagi lagi menjadi :

a. Insektisida Organoklorin : DDT (dichloro diphenly trichloroethane),
   dapat menimbulkan pencemaran lingkungan. BHC (Benzana
   Heksaclorida), dapat mengganggu kesehatan manusia. Telodrin
   (senyawa siklodin).
b. Insektisida Organofosfat.
c. Insektisida Karbanat.
d. Insektisida Tiosianat.
Obat
       Obat adalah bahan yang digunakan untuk mencegah dan mengobati
penyakit. Obat yang berasal dari tumbuhan atau hewan disebut obat
tradisional. Tetapi , sekarang sudah menjadi obat sintesis.

A. Penggolongan obat

1. Obat Kemasan tablet

       Tablet merupakan kemasan padat yang mengandung senyawa dan
pengencer tertentu yang di buat dengan dicetak. Tablet dilapisi pelindung
agar tidak rusak. Contohnya adlah obat influenza.

2. Obat kemasan serbuk atau puyer

      Obat ini biasanya digunakan oleh anak-anak. Obat ini lebih cepat
diserap oleh tubuh dibandingkan dengan obat kemasan lain.
3. Obat kemasan kapsul
      Kapsul adalah obat berbentuk padat yang dibungkus
oleh kulit dari bahan gelatin karena gelatin mudah rusak
dalam saluran sehingga cepat diserap lambung. Kapsul
lebih cepat diserap daripada tablet. Contonhya obat
penghilang rasa sakit.

4. Obat dalam bentuk sirup
     Sirup adalah larutan pekat dalam air gula atau
pengganti gula dengan atau tanpa bahan tambahan
seperti bahan pewangi. Obat sirup terbentuk dari
senyawa sukrosa, air murni, pemberi rasa, pewarna,
bahan terapetik, dan bahan pembau. Contohnya obat
batuk.

5. Obat kemasan suspensi
      Suspensi adalah kemasan obat yang berbentuk
butiran halus yang ditahan dalam suspense dengan bahan
pembawa yang sesuai. Suspensi ada yang berbentuk cair
dan kering. Contohya obat gangguan pncernaan.
6. Obat kemasan salep
     Obat salep merupakan obat setengah cair yang mudah
dioleskan. Obat yang tergolong salep bias berbentuk krim, jeli,
dan pasta. Krim banyak mengandung air. Jeli sangat lunak dan
mengandung sedikit lilin. Pasta salep mengandung lebih dari
50% padat.
7. Obat tetes
     Obat tetes merupakan sediaan farmasi dari bahan yang
dilarutkan dalam pelarut dan diberikan dengan cara meneteskan
pada pasien.
8. Obat suntik
     Obat suntik merupakan sediaan farmasi berbentuk larutan,
emulsi, atau suspense dalam air dan diberikan dengan cara
menyuntik.
B. Penggunaan obat
                    1. Oral

 Cara penggunaan obat yang diberikan melalui
mulut dengan cara ditelan. Kelebihannya adalah
caranya alami, tidak sulit, dan aman. Kelemahan
   adalah rangsangan obat lebih lambat dan
  kemungkinan penyerapan obat tidak teratur.

                   2. Rektal

 Rektal merupakan cara penggunaan obat yang
diberikan melalui lubang pada tubuh. Contohnya
melalui anus atau saluran kencing. Obat ini akan
  melunak atau melebur. Kelemahannya adalah
  penyerapan obat yang tidak teratur dan sulit
                     diduga.
3. Epikutan
Epikutan merupakan cara penggunaan obat yang dioleskan pada kulit dan
berbentuk larutan, salep, krim atau pasta, dan semprotan aerosol. Kemasan ini
paling banyak disukai karena tidak berminyak dan menyebar lebih luas
dipermukaan kulit.

4. Parenteral
Parenteral merupakan cara penggunaan obat yang diberikan dengan
menyuntikkan obat ke dalam tubuh melalui lubang jarum yang runcing. Cara
ini disukai karena penyerapannya lebih cepat, kadar obat dalam darah lebih
mudah diduga, dan dapat diberikan dengan dosis yang lebih kecil.
Kelemahannya adalah obat yang telah disuntikkan tidak dapat ditarik kembali
maka petugas harus ahli dalam bidangnya, alat suntik harus bebas kuman, dan
biayanya yang mahal.
Huwaida
    Nabilah
                 Dwi Irma
                 Anjalita
:: Kelompok ::   M. Noor




    8e

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

1. bahan kimia dan dampak negatifnya
1. bahan kimia dan dampak negatifnya1. bahan kimia dan dampak negatifnya
1. bahan kimia dan dampak negatifnya
Hj.Dini Indriani,M.Pd
 
Tugas biologi kelompok
Tugas biologi kelompokTugas biologi kelompok
Tugas biologi kelompok
Sonia Amalia
 
Kelompom 13 zat aditif dan bahan kimia
Kelompom 13 zat aditif dan bahan kimiaKelompom 13 zat aditif dan bahan kimia
Kelompom 13 zat aditif dan bahan kimia
Nanda Reda
 
Contoh bahan berbahaya dan beracun (b3)
Contoh bahan berbahaya dan beracun (b3)Contoh bahan berbahaya dan beracun (b3)
Contoh bahan berbahaya dan beracun (b3)
Iffa Rifqi
 
Penggunaan bahan kimia pada produk kehidupan sehari-sehari
Penggunaan bahan kimia pada produk kehidupan sehari-sehariPenggunaan bahan kimia pada produk kehidupan sehari-sehari
Penggunaan bahan kimia pada produk kehidupan sehari-sehari
Defa Griyani
 
Pengelolaan limbah cair dalam kawasan tambak
Pengelolaan limbah cair dalam kawasan tambakPengelolaan limbah cair dalam kawasan tambak
Pengelolaan limbah cair dalam kawasan tambak
Julianto Subekti
 

Was ist angesagt? (20)

8 11. bahan kimia di rumah
8 11. bahan kimia di rumah8 11. bahan kimia di rumah
8 11. bahan kimia di rumah
 
1. bahan kimia dan dampak negatifnya
1. bahan kimia dan dampak negatifnya1. bahan kimia dan dampak negatifnya
1. bahan kimia dan dampak negatifnya
 
Ba bahan pembersih 1718 vix
Ba  bahan pembersih 1718 vixBa  bahan pembersih 1718 vix
Ba bahan pembersih 1718 vix
 
Tugas biologi kelompok
Tugas biologi kelompokTugas biologi kelompok
Tugas biologi kelompok
 
Analisa sediaan kosmetika
Analisa sediaan kosmetikaAnalisa sediaan kosmetika
Analisa sediaan kosmetika
 
Kosmetik dan Pembagiannya
Kosmetik dan PembagiannyaKosmetik dan Pembagiannya
Kosmetik dan Pembagiannya
 
[Fisika] Produk Kimia
[Fisika] Produk Kimia[Fisika] Produk Kimia
[Fisika] Produk Kimia
 
70106276 eye-shadow
70106276 eye-shadow70106276 eye-shadow
70106276 eye-shadow
 
Pengetahuan Dasar Kosmetika
Pengetahuan Dasar KosmetikaPengetahuan Dasar Kosmetika
Pengetahuan Dasar Kosmetika
 
Modul i
Modul iModul i
Modul i
 
Makalah Kimia Mengenal Produk Kimia
Makalah Kimia Mengenal Produk KimiaMakalah Kimia Mengenal Produk Kimia
Makalah Kimia Mengenal Produk Kimia
 
Kelompom 13 zat aditif dan bahan kimia
Kelompom 13 zat aditif dan bahan kimiaKelompom 13 zat aditif dan bahan kimia
Kelompom 13 zat aditif dan bahan kimia
 
Makalah
MakalahMakalah
Makalah
 
Jenis xenebiotik menuut sumbernya
Jenis xenebiotik menuut sumbernyaJenis xenebiotik menuut sumbernya
Jenis xenebiotik menuut sumbernya
 
9. bahan sanitaiser
9. bahan sanitaiser9. bahan sanitaiser
9. bahan sanitaiser
 
Contoh bahan berbahaya dan beracun (b3)
Contoh bahan berbahaya dan beracun (b3)Contoh bahan berbahaya dan beracun (b3)
Contoh bahan berbahaya dan beracun (b3)
 
Penggunaan bahan kimia pada produk kehidupan sehari-sehari
Penggunaan bahan kimia pada produk kehidupan sehari-sehariPenggunaan bahan kimia pada produk kehidupan sehari-sehari
Penggunaan bahan kimia pada produk kehidupan sehari-sehari
 
2
22
2
 
presentasi p3k dan simbol simbol bahan kimia
presentasi p3k dan simbol simbol  bahan kimiapresentasi p3k dan simbol simbol  bahan kimia
presentasi p3k dan simbol simbol bahan kimia
 
Pengelolaan limbah cair dalam kawasan tambak
Pengelolaan limbah cair dalam kawasan tambakPengelolaan limbah cair dalam kawasan tambak
Pengelolaan limbah cair dalam kawasan tambak
 

Andere mochten auch

Pengarusutamaan Gender modul
Pengarusutamaan Gender modulPengarusutamaan Gender modul
Pengarusutamaan Gender modul
Johny Sitompul
 
Presentasi Pengarus Utamaan Gender
Presentasi Pengarus Utamaan GenderPresentasi Pengarus Utamaan Gender
Presentasi Pengarus Utamaan Gender
Reins Tangkowit
 
Ppt toksikologi
Ppt toksikologiPpt toksikologi
Ppt toksikologi
EfaMuniar
 
Toksikologi bahan kimia
Toksikologi bahan kimiaToksikologi bahan kimia
Toksikologi bahan kimia
Agus Candra
 
faktor-faktoor yang mempengaruhi toksisitas
faktor-faktoor yang mempengaruhi toksisitasfaktor-faktoor yang mempengaruhi toksisitas
faktor-faktoor yang mempengaruhi toksisitas
Fatmawati Fatmawati
 

Andere mochten auch (20)

K3 Tentang TOKSIKOLOGI
K3 Tentang TOKSIKOLOGIK3 Tentang TOKSIKOLOGI
K3 Tentang TOKSIKOLOGI
 
HIV AIDS
HIV AIDSHIV AIDS
HIV AIDS
 
Pengarusutamaan Gender modul
Pengarusutamaan Gender modulPengarusutamaan Gender modul
Pengarusutamaan Gender modul
 
Tugas kimia Aanalisis XI-4
Tugas kimia Aanalisis XI-4Tugas kimia Aanalisis XI-4
Tugas kimia Aanalisis XI-4
 
Presentasi Pengarus Utamaan Gender
Presentasi Pengarus Utamaan GenderPresentasi Pengarus Utamaan Gender
Presentasi Pengarus Utamaan Gender
 
Uji toksisitas akuatik
Uji toksisitas akuatikUji toksisitas akuatik
Uji toksisitas akuatik
 
Gender slide
Gender slideGender slide
Gender slide
 
INHALASI TOKSIK
INHALASI TOKSIKINHALASI TOKSIK
INHALASI TOKSIK
 
Presentasi bpom ri
Presentasi bpom riPresentasi bpom ri
Presentasi bpom ri
 
Intoksikasi sianida
Intoksikasi sianida Intoksikasi sianida
Intoksikasi sianida
 
GSI
GSI GSI
GSI
 
Bahan pembersih
Bahan pembersihBahan pembersih
Bahan pembersih
 
Ppt toksikologi
Ppt toksikologiPpt toksikologi
Ppt toksikologi
 
Toksikologi bahan kimia
Toksikologi bahan kimiaToksikologi bahan kimia
Toksikologi bahan kimia
 
Keracunan makanan + alkohol responsi dr bogi
Keracunan makanan + alkohol   responsi dr bogiKeracunan makanan + alkohol   responsi dr bogi
Keracunan makanan + alkohol responsi dr bogi
 
Xenobiotik
XenobiotikXenobiotik
Xenobiotik
 
Toxicity Analysis, LD50, LC50, Chronic Toxic
Toxicity Analysis, LD50, LC50, Chronic ToxicToxicity Analysis, LD50, LC50, Chronic Toxic
Toxicity Analysis, LD50, LC50, Chronic Toxic
 
Konsep dasar toksikologi
Konsep dasar toksikologiKonsep dasar toksikologi
Konsep dasar toksikologi
 
Bab 10 keracunan
Bab 10 keracunanBab 10 keracunan
Bab 10 keracunan
 
faktor-faktoor yang mempengaruhi toksisitas
faktor-faktoor yang mempengaruhi toksisitasfaktor-faktoor yang mempengaruhi toksisitas
faktor-faktoor yang mempengaruhi toksisitas
 

Ähnlich wie Presentasi Kimia: Bahan kimia rumah tangga dan Industri

Manfaat ilmu kimia dalam kegiatan sehari hari wahyu septiadi
Manfaat ilmu kimia dalam kegiatan sehari hari  wahyu septiadiManfaat ilmu kimia dalam kegiatan sehari hari  wahyu septiadi
Manfaat ilmu kimia dalam kegiatan sehari hari wahyu septiadi
WahyuSept25
 
Antiseptik
AntiseptikAntiseptik
Antiseptik
07051994
 
Kelompok 6 (injeksi & spray)
Kelompok 6 (injeksi & spray)Kelompok 6 (injeksi & spray)
Kelompok 6 (injeksi & spray)
Pharmacist
 
Pertemuan ke-10 Toksin dan antinutrisi bahan pakan 3.pptx
Pertemuan ke-10 Toksin dan antinutrisi bahan pakan 3.pptxPertemuan ke-10 Toksin dan antinutrisi bahan pakan 3.pptx
Pertemuan ke-10 Toksin dan antinutrisi bahan pakan 3.pptx
mariakristina9
 

Ähnlich wie Presentasi Kimia: Bahan kimia rumah tangga dan Industri (20)

manajemen keracunan bahan rumah tangga.pptx
manajemen keracunan bahan rumah tangga.pptxmanajemen keracunan bahan rumah tangga.pptx
manajemen keracunan bahan rumah tangga.pptx
 
pert 1 - Materi.pdf
pert 1 - Materi.pdfpert 1 - Materi.pdf
pert 1 - Materi.pdf
 
KOSMETIKA PPT.pdf
KOSMETIKA PPT.pdfKOSMETIKA PPT.pdf
KOSMETIKA PPT.pdf
 
Kegunaan bahan kimia dalam kehidupan.pptx
Kegunaan bahan kimia dalam kehidupan.pptxKegunaan bahan kimia dalam kehidupan.pptx
Kegunaan bahan kimia dalam kehidupan.pptx
 
Identifikasi peran kimia dalam kehidupan
Identifikasi peran kimia dalam kehidupanIdentifikasi peran kimia dalam kehidupan
Identifikasi peran kimia dalam kehidupan
 
Lemak Hewani pada Kosmetik
Lemak Hewani pada KosmetikLemak Hewani pada Kosmetik
Lemak Hewani pada Kosmetik
 
Ppt fts
Ppt ftsPpt fts
Ppt fts
 
Makalah sterilisasi dalam kebidanan
Makalah sterilisasi dalam kebidananMakalah sterilisasi dalam kebidanan
Makalah sterilisasi dalam kebidanan
 
Makalah sterilisasi dalam kebidanan
Makalah sterilisasi dalam kebidananMakalah sterilisasi dalam kebidanan
Makalah sterilisasi dalam kebidanan
 
Pengertian blangkar
Pengertian blangkarPengertian blangkar
Pengertian blangkar
 
04. bab ii nailul husni
04. bab ii nailul husni04. bab ii nailul husni
04. bab ii nailul husni
 
Manfaat ilmu kimia dalam kegiatan sehari hari wahyu septiadi
Manfaat ilmu kimia dalam kegiatan sehari hari  wahyu septiadiManfaat ilmu kimia dalam kegiatan sehari hari  wahyu septiadi
Manfaat ilmu kimia dalam kegiatan sehari hari wahyu septiadi
 
Pestisida Alami dan Cara Pembuatannya
Pestisida Alami dan Cara Pembuatannya Pestisida Alami dan Cara Pembuatannya
Pestisida Alami dan Cara Pembuatannya
 
Antiseptik
AntiseptikAntiseptik
Antiseptik
 
Sedian serbuk.ppt
Sedian serbuk.pptSedian serbuk.ppt
Sedian serbuk.ppt
 
Makalah pemberian obat pada kulit
Makalah pemberian obat pada kulitMakalah pemberian obat pada kulit
Makalah pemberian obat pada kulit
 
Kelompok 6 (injeksi & spray)
Kelompok 6 (injeksi & spray)Kelompok 6 (injeksi & spray)
Kelompok 6 (injeksi & spray)
 
Keracunan pestisida
Keracunan pestisidaKeracunan pestisida
Keracunan pestisida
 
Makalah biologi dasar manusia desinfeksi
Makalah biologi dasar manusia desinfeksiMakalah biologi dasar manusia desinfeksi
Makalah biologi dasar manusia desinfeksi
 
Pertemuan ke-10 Toksin dan antinutrisi bahan pakan 3.pptx
Pertemuan ke-10 Toksin dan antinutrisi bahan pakan 3.pptxPertemuan ke-10 Toksin dan antinutrisi bahan pakan 3.pptx
Pertemuan ke-10 Toksin dan antinutrisi bahan pakan 3.pptx
 

Kürzlich hochgeladen

Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
IvvatulAini
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
JarzaniIsmail
 
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptxModul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
RIMA685626
 

Kürzlich hochgeladen (20)

AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfKanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
 
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANTUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaPengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
 
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptxRegresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
 
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptxModul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 

Presentasi Kimia: Bahan kimia rumah tangga dan Industri

  • 1. Bahan Kimia di Sekitar Kita
  • 2. A. Properties of chemical subtances • 1. Corrosive chemical subtances Sifat corosif merupakan sifat bahan kimia yang dapat merusak kulit, jika zat lain bersentuhan dengannya. Bahan kimia korosif dapat merusak logam dan marmer sehingga bahan kimia korosif harus dikemas dalam kemasan yang benar2 aman seperti botol plastik dan botol kaca. Bahan 2 kimia yang bersifat korosif seperti senyawa-senyawa asam seperti; asam sulfat, asam klorida, asam cuka
  • 3. 2. Caustic chemical subtances • Sifat kaustik merupakan sifat bahan kimia yang merusak kulit dan menimbulkan iritasi • Sifat kaustik ini ada pada senyawa2 basa seperti natrium hidroksida, kalsium hidroksida, dan amonium hidroksida • Melalui proses lebih lanjut dan dicampur dengan bahan kimia lain maka bahan ini akan menjadi lebih aman
  • 4. 3. Flammable chemical subtances • Bahan kimia yang memiliki sifat mudah terbakar dapat menimbulkan api atau terbakar dengan mudah ketika berinteraksi dengan zat lain. Bahan kimia ini sangat peka terhadap suhu tinggi atau panas sehingga harus ditempatkan pada tempat yang relatif sejuk dan tertutup rapat. • Contoh bahan tersebut ; bensin, bensol, spirtus, alkohol,LPG, LNG, Aftur, minyak tanah dll
  • 5. 4. Bahan kimia yang mudah meledak ( explosive chemical subtances ) • Bahan kimia yang mudah meledak dapat menimbulkan ledakan atau pancaran energi jika bersentuhan dengan zat lain • Bahan kimia yang mudah meledak harus ditangani lebih khusus dan dikemas sedemikian rupa agar tidak membahayakan manusia • Contoh bahan kimia yang mudah meledak adalah natrium, kalium, magnesium, bahan bakar korek api, amonium nitrat,karbit, TNT (trinitro toloune )dan nukler
  • 6. 5. Bahan kimia yang bersifat racun ( Poisonous chemical subtances ) • Sifat racun adalah sifat bahan kimia yang apabila masuk ke jaringan tubuh dapat merusak sel darah merah dan sistem saraf. Oleh karena itu bahan kimia yang bersifat racun dapat menimbulkan kematian dan kelumpuhan. • Contoh : gas clor, raksa, insektisida, herbisida, asam sianida, asam sulfida dll.
  • 7. A. Bahan kimia dalam rumah tangga B. Bahan kimia dalam industri
  • 8. Sabun Sabun merupakan produk dari reaksi antara lemak dan basa. Molekul sabun terdiri atas kepala dan ekor. Bagian kepala bersifat polar sehingga larut dalam air. Bagian ekor bersifat non polar sehingga tidak larut dalam air. Tapi, Bagian ekor dapat melarutkan kotoran berlemak. Oleh karena itu, sabun dapat mengangkat kotoran berlemak dari permukaan benda. Sabun mandi tidak hanya berfungsi sebagai bahan pembersih, tapi juga sebagai pelembab kulit dan pewangi tubuh. Bentuk sabun juga beraneka ragam. Yaitu berbentuk keras dan padat, berbentuk krim yang lunak dan lembut dan berbentuk, cairan kental.
  • 9. Detergen Detergen merupakan bahan pembersih pakaian yang memiliki daya pembersih lebih kuat dari sabun. Biasa, detergen berbentuk bubuk yang terbuat dari senyawa sulfonat berantai panjang yang mengandung natrium. Fungsi detergen yaitu mengangkat kotoran berlemak dari permukaan benda, sebagai pelembut dan pewangi pakaian. Bahan pembersih lainnya di rumah tangga adalah bahan pembersih untuk rantai dan shampoo mobil atau shampoo rambut.
  • 10. Pemutih Pakaian Cairan pemutih mengandung bahan aktif senyawa natrium hipoklorit (NaOCl). Senyawa ini mampu mengoksidasi zat pemberi warna pada noda sehingga struktur molekul zat pemberi warna berubah dan warnanya hilang. Pemutih pakaian harus digunakan hati-hati agar tidak merusak pakaian. Perandaman pakaian yang bewarna dalam cairan pemutih tidak terlalu lama agar warna asli pakaian tidak berubah atau hilang.
  • 11. Bahan pewangi Sebagian besar bahan pewangi terdiri atas senyawa ester dan aromatis.Senyawa tersebut memiliki bau dan rasa yang khas. Berdasarkan fungsinya bahan pewangi dibedakan atas bahan pewangi untuk tubuh, ruangan, lemari pakaian, dan kamar mandi. Bahan pewangi untuk ruangan berwujud cair dan padat. Parfum untuk tubuh mengandung minyak esensial yang terbuat dari tumbuhan dan hewan.
  • 12. Pembasmi serangga Bahan kimia pembasmi serangga mengandung racun yang berbahaya bagi kesehatan manusia. Sebelum digunakan, sebaiknya kamu membaca petunjuk pemakaian dan disimpan ditempat yang tidak mudah dijangkau anak-anak dan tidak didekat sumber api. Setelah menggunakan pembasmi serangga, cucilah tanganmu dengan sabun hingga bersih . Tujuannya adalah untuk menghindari keracunan dan alergi pada kulit. Untuk penderita gangguan pernafasan seperti asma, sebaiknya yang digunakan tidak berbentuk spray. Penderita tersebut dapat menggunakan penolak nyamuk dari bentuk losion. Losion penolak serangga mengandung DEET sebagai bahan aktif. Pembasmi serangga elektik mengandung propoksur dan praletrin sebagai bahan aktif.
  • 13. B. Bahan Kimia Dalam Industri Cat Cat adalah lapisan bewarna yang digunakan untuk melapisi permukaan benda. Cat dapat digunakan untuk memperindah penampilan luar benda, melapisi logam untuk menghindari korosi dan mencegah kerusakan benda karena panas atau jamur. Pigmen adalah zat warna tidak tembus cahaya yang terdapat dalam cat. Media pendispersi merupakan bahan yang digunakan untuk melarutkan pigmen cat. Zat tersebut mudah menguap. Senyawa yang biasa adalah alcohol dan minyak terpentin. Berdasarkan corak warnanya, pigmen cat dibedakan menjadi pigmen putih, merah, jingga, kuning, hijau, biru, dan coklat. Thinner digunakan untuk membentuk permukaan cat yang licin dan merata. Zat yang digunakan sebagai bahan thinner adalah benzene dan naftalena
  • 14. Pestisida Pestisida adalah bahan kimia yang digunakan untuk memberantas hama, seperti wereng, ulat, dan kumbang. Bedasarkan jenis hama yang akan diberantas, pestisida dikelompokkan menjadi empat macam : • Insektisida: Pestisida pembasmi serangga. • Herbisida : Pembasmi tanaman pengganggu. • Fungisida : Pembasmi jamur. • Rodentisida: Pestisida pembasmi binatang pengerat. • Insektisida dibagi lagi menjadi : a. Insektisida Organoklorin : DDT (dichloro diphenly trichloroethane), dapat menimbulkan pencemaran lingkungan. BHC (Benzana Heksaclorida), dapat mengganggu kesehatan manusia. Telodrin (senyawa siklodin). b. Insektisida Organofosfat. c. Insektisida Karbanat. d. Insektisida Tiosianat.
  • 15. Obat Obat adalah bahan yang digunakan untuk mencegah dan mengobati penyakit. Obat yang berasal dari tumbuhan atau hewan disebut obat tradisional. Tetapi , sekarang sudah menjadi obat sintesis. A. Penggolongan obat 1. Obat Kemasan tablet Tablet merupakan kemasan padat yang mengandung senyawa dan pengencer tertentu yang di buat dengan dicetak. Tablet dilapisi pelindung agar tidak rusak. Contohnya adlah obat influenza. 2. Obat kemasan serbuk atau puyer Obat ini biasanya digunakan oleh anak-anak. Obat ini lebih cepat diserap oleh tubuh dibandingkan dengan obat kemasan lain.
  • 16. 3. Obat kemasan kapsul Kapsul adalah obat berbentuk padat yang dibungkus oleh kulit dari bahan gelatin karena gelatin mudah rusak dalam saluran sehingga cepat diserap lambung. Kapsul lebih cepat diserap daripada tablet. Contonhya obat penghilang rasa sakit. 4. Obat dalam bentuk sirup Sirup adalah larutan pekat dalam air gula atau pengganti gula dengan atau tanpa bahan tambahan seperti bahan pewangi. Obat sirup terbentuk dari senyawa sukrosa, air murni, pemberi rasa, pewarna, bahan terapetik, dan bahan pembau. Contohnya obat batuk. 5. Obat kemasan suspensi Suspensi adalah kemasan obat yang berbentuk butiran halus yang ditahan dalam suspense dengan bahan pembawa yang sesuai. Suspensi ada yang berbentuk cair dan kering. Contohya obat gangguan pncernaan.
  • 17. 6. Obat kemasan salep Obat salep merupakan obat setengah cair yang mudah dioleskan. Obat yang tergolong salep bias berbentuk krim, jeli, dan pasta. Krim banyak mengandung air. Jeli sangat lunak dan mengandung sedikit lilin. Pasta salep mengandung lebih dari 50% padat. 7. Obat tetes Obat tetes merupakan sediaan farmasi dari bahan yang dilarutkan dalam pelarut dan diberikan dengan cara meneteskan pada pasien. 8. Obat suntik Obat suntik merupakan sediaan farmasi berbentuk larutan, emulsi, atau suspense dalam air dan diberikan dengan cara menyuntik.
  • 18. B. Penggunaan obat 1. Oral Cara penggunaan obat yang diberikan melalui mulut dengan cara ditelan. Kelebihannya adalah caranya alami, tidak sulit, dan aman. Kelemahan adalah rangsangan obat lebih lambat dan kemungkinan penyerapan obat tidak teratur. 2. Rektal Rektal merupakan cara penggunaan obat yang diberikan melalui lubang pada tubuh. Contohnya melalui anus atau saluran kencing. Obat ini akan melunak atau melebur. Kelemahannya adalah penyerapan obat yang tidak teratur dan sulit diduga.
  • 19. 3. Epikutan Epikutan merupakan cara penggunaan obat yang dioleskan pada kulit dan berbentuk larutan, salep, krim atau pasta, dan semprotan aerosol. Kemasan ini paling banyak disukai karena tidak berminyak dan menyebar lebih luas dipermukaan kulit. 4. Parenteral Parenteral merupakan cara penggunaan obat yang diberikan dengan menyuntikkan obat ke dalam tubuh melalui lubang jarum yang runcing. Cara ini disukai karena penyerapannya lebih cepat, kadar obat dalam darah lebih mudah diduga, dan dapat diberikan dengan dosis yang lebih kecil. Kelemahannya adalah obat yang telah disuntikkan tidak dapat ditarik kembali maka petugas harus ahli dalam bidangnya, alat suntik harus bebas kuman, dan biayanya yang mahal.
  • 20. Huwaida Nabilah Dwi Irma Anjalita :: Kelompok :: M. Noor 8e