SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 12
KONDUKTIVITAS TERMAL KISI
        KRISTAL

        PENYAJI: MUH.RUM
KONDUKTIVITAS TERMAL KISI KRISTAL
       Kristal tersusun oleh atom-atom yang “diam” pada posisinya di titik kisi.
Sesungguhnya, atom-atom tersebut tidaklah diam, tetapi bergetar pada posisi
kesetimbangannya. Getaran atom-atom pada suhu ruang adalah sebagai akibat
dari energi termal, yaitu energi panas yang dimiliki atom-atom pada suhu
tersebut.
       Sejumlah panas (ΔQ) yang diperlukan per mol zat untuk menaikkan
suhunya disebut kapasitas panas. Bila kenaikan suhu zat ΔT, maka kapasitas
panas adalah :

                                                                       (6.1)

       Jika proses penyerapan panas berlangsung pada volume tetap, maka
panas yang diserap sama dengan peningkatan energi dalam zat, ΔQ = ΔU, U
menyatakan energi dalam. Kapasitas panas pada volume tetap         dapat
dinyatakan :
                                                                       (6.2)
Kapasitas panas zat bergantung pada suhu, lihat gambar 1. Kapasitas panas zat
pada suhu tinggi mendekati nilai 3R; R menyatakan tetapan gas umum. Karena R
≅ 2 kalori/K-mol, maka pada suhu tinggi kapasitas panas zat padat :




        Gambar 1. Kebergantungan kapasitas panas zat padat pada suhu

Nilai di atas berlaku dalam selang suhu termasuk suhu ruang. Kenyataannya Cv
memiliki nilai 3R pada suhu tinggi untuk semua zat, ini yang dikenal sebagai
hukum Dulong-Petit.
Pada suhu rendah, Cv menyimpang dari hukum Dulong-Petit, Nilai Cv
menurun seiring dengan berkurangnya suhu T, dan Cv menuju nol untuk T =
0. Di sekitar T = 0 nilai Cv sebanding dengan T3. Bagaimanakah
kebergantungan Cv terhadap T ini dapat diterangkan ? Berikut akan dibahas
tiga buah model untuk menjelaskan Cv tersebut.
1. Model Teori Klasik
   Menurut fisika klasik, getaran atom-atom zat padat dapat dipandang
   sebagai osilator harmonik. Satu getaran atom identik dengan sebuah
   osilator harmonik . Anggap bahwa sebuah atom bermassa m, bergetar
   dengan simpangan maksimum            dan frekuensi anguler ω dan gaya
   pemulih μ. Pada setiap keadaan, besar pergesarannya adalah x, dengan
   kecepatan dan percepatannya adalah
         Total energy yang berhubungan dengan getaran atom adalah:
                     E = energy kinetic + energy potensial


                                                              (6.3)
Persamaan (6.3) adalah energi yang dimiliki oleh sebuah osilator harmonik;
dan karena setiap osilator dalam gerak harmoniknya mempunyai energi
yang berbeda-beda, maka dapat ditentukan energi rata-rata osilator
harmonik,
Rata-rata distribusi Boltzmann, harga harapan energi secara klasikal:


                                                                   (6.4)

Dengan mensubtitusi persamaan (6.3) ke persamaan (6.4) harga E, akan
diperoleh hasil integrasi:
                                                              (6.5)

Selanjutnya, karena atom-atom dalam kristal membentuk susunan tiga-
dimensi, untuk atom yang berjumlah N total energy kisi adalah:
                                                               (6.6)

Dengan demikian kapasitas panasnya :
                                                                   (6.7)
2. Model Einstein

Dalam model ini, atom-atom dianggap sebagai osilator-osilator bebas yang bergetar
tanpa terpengaruh oleh osilator lain di sekitarnya . Getaran atom dianggap harmonic
sederhana, dengan frekuensi yang sama. Bila dalam bahan terdapat N atom, maka ia
akan mempunyai 3N osilator harmonic yang bergetar secara bebas. Sesuai dengan
mekanika kuantum, tingkatan energinya adalah:
                                                                        (6.8)
Dengan n = 1, 2, 3, ….
Pada keseimbangan termal, energi rata-rata osilator dinyatakan oleh :

                                                                        (6.9)

Persamaan (6.9) dalam bentuk deret tersebut ekuivalen dengan ungkapan :

                                                                         (6.10)

Selanjutnya, untuk satu mol osilator tiga-dimensi memiliki energi getaran kisi :

                                                                         (6.11)
Sehingga kapasitas panasnya:

                                                                      (6.12)
Dan persamaan (6.12) tereduksi menjadi:

                                                                      (6.13)

Pada suhu tinggi (T>>), maka nilai        berharga kecil. Sehingga:
                                                                    (6.14)
Pada suhu rendah (T <<) nilai        besar. Hal ini berdampak pada penyebut
dalam persamaan (6.13); yaitu:

Sehingga ungkapan kapasitas menjadi:
                                                                      (6.15)

dengan
3. Model Debye
Menurut model Debye ini, energi total getaran atom pada kisi diberikan oleh
ungkapan

                                                                    (6.16)
Dalam selang frekuensi antara                    memenuhi:

                                                                    (6.17)
Rapat keadaan g (ω) dalam ruang tiga dimensi dari perambatan gelombang:

                                                                    (6.18)
Dengan mensubtitusi         (ω) pada persamaan (6.10) dan g (ω) pada persamaan
(6.18), diperoleh ungkapan energi getaran kisi:

                                                                   (6.19)
Turunan pertama terhadap suhu persamaan (6.19) menghasilkan kapasitas panas:

                                                                    (6.20)
Persamaan (6.20) dapat disederhanakan dengan mendefinisikan:

Dan suhu Debye      :


Sehingga bentuknya menjadi:

                                                                      (6.21)
Pada suhu tinggi        , batas atas integral    sangat kecil, demikian juga
variabel x. Sebagai pendekatan dapat diambil:

Sehingga integral yang bersangkutan menghasilkan:

                                                                     (6.22)
Persamaan (6.22) masukkan ke persamaan (6.21):



                                                                     (6.23)
Pada suhu rendah          , batas integral pada persamaan (6.21) menuju
tak berhingga, dan integral tersebut menghasilkan   .Dengan demikian:
KELOMPOK 5



                                     FEBRI
KETUT ALIT                          SUMIATI




 FAHRUDDIN                        NURLIA




        M.RUM                MUTMAINAH

                 GUSTINA
46146592 konduktivitas-termal-kisi

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Ppt 2 difraksi kristal dan kisi balik
Ppt 2 difraksi kristal dan kisi balikPpt 2 difraksi kristal dan kisi balik
Ppt 2 difraksi kristal dan kisi balikwindyramadhani52
 
081211332010 tetes minyak milikan.
081211332010 tetes minyak milikan.081211332010 tetes minyak milikan.
081211332010 tetes minyak milikan.Fakhrun Nisa
 
Struktur Kristal 1 (Kuliah Fisika Zat Padat)
Struktur Kristal 1 (Kuliah Fisika Zat Padat)Struktur Kristal 1 (Kuliah Fisika Zat Padat)
Struktur Kristal 1 (Kuliah Fisika Zat Padat)Khoirul Ummah
 
Fisika kuantum 2
Fisika kuantum 2Fisika kuantum 2
Fisika kuantum 2keynahkhun
 
Bab ii pembahasan a. persamaan schrodinger pada gerak partikel b
Bab ii pembahasan a. persamaan schrodinger pada gerak partikel bBab ii pembahasan a. persamaan schrodinger pada gerak partikel b
Bab ii pembahasan a. persamaan schrodinger pada gerak partikel bMuhammad Ali Subkhan Candra
 
Sifat optik material (callister chapter 21)
Sifat optik material (callister chapter 21)Sifat optik material (callister chapter 21)
Sifat optik material (callister chapter 21)Dionisius Kristanto
 
Laporan fisika (bandul)
Laporan fisika (bandul)Laporan fisika (bandul)
Laporan fisika (bandul)Rezki Amaliah
 
2 a medan listrik
2 a medan listrik2 a medan listrik
2 a medan listrikMario Yuven
 
Penurunan rumus pemantulan
Penurunan rumus pemantulanPenurunan rumus pemantulan
Penurunan rumus pemantulannooraisy22
 
Laporan lengkap praktikum menghitung jumlah kalor dalam kalorimeter
Laporan lengkap praktikum menghitung jumlah kalor dalam kalorimeterLaporan lengkap praktikum menghitung jumlah kalor dalam kalorimeter
Laporan lengkap praktikum menghitung jumlah kalor dalam kalorimeterSylvester Saragih
 
Fungsi Gamma dan Beta (Kalkulus Peubah Banyak)
Fungsi Gamma dan Beta (Kalkulus Peubah Banyak)Fungsi Gamma dan Beta (Kalkulus Peubah Banyak)
Fungsi Gamma dan Beta (Kalkulus Peubah Banyak)Kelinci Coklat
 

Was ist angesagt? (20)

Ppt 2 difraksi kristal dan kisi balik
Ppt 2 difraksi kristal dan kisi balikPpt 2 difraksi kristal dan kisi balik
Ppt 2 difraksi kristal dan kisi balik
 
081211332010 tetes minyak milikan.
081211332010 tetes minyak milikan.081211332010 tetes minyak milikan.
081211332010 tetes minyak milikan.
 
Fisika inti diktat
Fisika inti diktatFisika inti diktat
Fisika inti diktat
 
Fisika Zat Padat
Fisika Zat PadatFisika Zat Padat
Fisika Zat Padat
 
Struktur Kristal 1 (Kuliah Fisika Zat Padat)
Struktur Kristal 1 (Kuliah Fisika Zat Padat)Struktur Kristal 1 (Kuliah Fisika Zat Padat)
Struktur Kristal 1 (Kuliah Fisika Zat Padat)
 
Struktur Kristal
Struktur KristalStruktur Kristal
Struktur Kristal
 
Super konduktor
Super konduktorSuper konduktor
Super konduktor
 
Fisika kuantum 2
Fisika kuantum 2Fisika kuantum 2
Fisika kuantum 2
 
Bab ii pembahasan a. persamaan schrodinger pada gerak partikel b
Bab ii pembahasan a. persamaan schrodinger pada gerak partikel bBab ii pembahasan a. persamaan schrodinger pada gerak partikel b
Bab ii pembahasan a. persamaan schrodinger pada gerak partikel b
 
Sifat optik material (callister chapter 21)
Sifat optik material (callister chapter 21)Sifat optik material (callister chapter 21)
Sifat optik material (callister chapter 21)
 
Laporan fisika (bandul)
Laporan fisika (bandul)Laporan fisika (bandul)
Laporan fisika (bandul)
 
2 a medan listrik
2 a medan listrik2 a medan listrik
2 a medan listrik
 
semikonduktor
semikonduktorsemikonduktor
semikonduktor
 
Efek zeeman
Efek zeemanEfek zeeman
Efek zeeman
 
Zat padat parno
Zat padat parnoZat padat parno
Zat padat parno
 
PERCOBAAN GEIGER MULLER
PERCOBAAN GEIGER MULLERPERCOBAAN GEIGER MULLER
PERCOBAAN GEIGER MULLER
 
Penurunan rumus pemantulan
Penurunan rumus pemantulanPenurunan rumus pemantulan
Penurunan rumus pemantulan
 
Laporan lengkap praktikum menghitung jumlah kalor dalam kalorimeter
Laporan lengkap praktikum menghitung jumlah kalor dalam kalorimeterLaporan lengkap praktikum menghitung jumlah kalor dalam kalorimeter
Laporan lengkap praktikum menghitung jumlah kalor dalam kalorimeter
 
Bab iii(fix)
Bab iii(fix)Bab iii(fix)
Bab iii(fix)
 
Fungsi Gamma dan Beta (Kalkulus Peubah Banyak)
Fungsi Gamma dan Beta (Kalkulus Peubah Banyak)Fungsi Gamma dan Beta (Kalkulus Peubah Banyak)
Fungsi Gamma dan Beta (Kalkulus Peubah Banyak)
 

Ähnlich wie 46146592 konduktivitas-termal-kisi

Pertemuan ii iii ekipartisi energi
Pertemuan ii iii ekipartisi energiPertemuan ii iii ekipartisi energi
Pertemuan ii iii ekipartisi energiMuhammad Syarif
 
Ekuipartisi energi
Ekuipartisi energiEkuipartisi energi
Ekuipartisi energiRevaFauzi
 
Statistik Bose-Enstein & Statistik Fermi-Dirac
Statistik Bose-Enstein & Statistik Fermi-DiracStatistik Bose-Enstein & Statistik Fermi-Dirac
Statistik Bose-Enstein & Statistik Fermi-DiracSamantars17
 
[123dok.com] ppt termodinamika 2 bab 6.pdf
[123dok.com] ppt termodinamika 2 bab 6.pdf[123dok.com] ppt termodinamika 2 bab 6.pdf
[123dok.com] ppt termodinamika 2 bab 6.pdfmirandaaristy1
 
Elektrodinamika pertemuan 1 muatan listrik
Elektrodinamika pertemuan 1 muatan listrikElektrodinamika pertemuan 1 muatan listrik
Elektrodinamika pertemuan 1 muatan listrikmartharianna
 
Bahan kuliah getaran mekanis pers lagrange
Bahan kuliah getaran mekanis pers lagrangeBahan kuliah getaran mekanis pers lagrange
Bahan kuliah getaran mekanis pers lagrangeAmrin Syah
 
termodinamika dan tkg.docx
termodinamika dan tkg.docxtermodinamika dan tkg.docx
termodinamika dan tkg.docxAriWibowo528853
 
Konsep temperatur
Konsep temperaturKonsep temperatur
Konsep temperaturFKIP UNHALU
 
Osiloskop sebagai Penghitung Daya Efektif
Osiloskop sebagai Penghitung Daya Efektif Osiloskop sebagai Penghitung Daya Efektif
Osiloskop sebagai Penghitung Daya Efektif Aris Widodo
 
Pendinginan atom dengan laser sampai ke limit doppler
Pendinginan atom dengan laser sampai ke limit dopplerPendinginan atom dengan laser sampai ke limit doppler
Pendinginan atom dengan laser sampai ke limit dopplereli priyatna laidan
 

Ähnlich wie 46146592 konduktivitas-termal-kisi (19)

Pertemuan ii iii ekipartisi energi
Pertemuan ii iii ekipartisi energiPertemuan ii iii ekipartisi energi
Pertemuan ii iii ekipartisi energi
 
Ekuipartisi energi
Ekuipartisi energiEkuipartisi energi
Ekuipartisi energi
 
Ltm pk konduksi
Ltm pk konduksiLtm pk konduksi
Ltm pk konduksi
 
Statistik Bose-Enstein & Statistik Fermi-Dirac
Statistik Bose-Enstein & Statistik Fermi-DiracStatistik Bose-Enstein & Statistik Fermi-Dirac
Statistik Bose-Enstein & Statistik Fermi-Dirac
 
TEORI KINETIK GAS
TEORI KINETIK GASTEORI KINETIK GAS
TEORI KINETIK GAS
 
[123dok.com] ppt termodinamika 2 bab 6.pdf
[123dok.com] ppt termodinamika 2 bab 6.pdf[123dok.com] ppt termodinamika 2 bab 6.pdf
[123dok.com] ppt termodinamika 2 bab 6.pdf
 
Materi gas dan termodinamika
Materi gas dan termodinamikaMateri gas dan termodinamika
Materi gas dan termodinamika
 
Elektrodinamika pertemuan 1 muatan listrik
Elektrodinamika pertemuan 1 muatan listrikElektrodinamika pertemuan 1 muatan listrik
Elektrodinamika pertemuan 1 muatan listrik
 
Gas ideal
Gas idealGas ideal
Gas ideal
 
Bahan kuliah getaran mekanis pers lagrange
Bahan kuliah getaran mekanis pers lagrangeBahan kuliah getaran mekanis pers lagrange
Bahan kuliah getaran mekanis pers lagrange
 
6 kalorimeter
6 kalorimeter6 kalorimeter
6 kalorimeter
 
MODUL FISIKA KUANTUM
MODUL FISIKA KUANTUMMODUL FISIKA KUANTUM
MODUL FISIKA KUANTUM
 
Vektor potensial
Vektor potensialVektor potensial
Vektor potensial
 
Astro
AstroAstro
Astro
 
termodinamika dan tkg.docx
termodinamika dan tkg.docxtermodinamika dan tkg.docx
termodinamika dan tkg.docx
 
Konsep temperatur
Konsep temperaturKonsep temperatur
Konsep temperatur
 
Dinamika kisi kristal
Dinamika kisi kristalDinamika kisi kristal
Dinamika kisi kristal
 
Osiloskop sebagai Penghitung Daya Efektif
Osiloskop sebagai Penghitung Daya Efektif Osiloskop sebagai Penghitung Daya Efektif
Osiloskop sebagai Penghitung Daya Efektif
 
Pendinginan atom dengan laser sampai ke limit doppler
Pendinginan atom dengan laser sampai ke limit dopplerPendinginan atom dengan laser sampai ke limit doppler
Pendinginan atom dengan laser sampai ke limit doppler
 

46146592 konduktivitas-termal-kisi

  • 1. KONDUKTIVITAS TERMAL KISI KRISTAL PENYAJI: MUH.RUM
  • 2. KONDUKTIVITAS TERMAL KISI KRISTAL Kristal tersusun oleh atom-atom yang “diam” pada posisinya di titik kisi. Sesungguhnya, atom-atom tersebut tidaklah diam, tetapi bergetar pada posisi kesetimbangannya. Getaran atom-atom pada suhu ruang adalah sebagai akibat dari energi termal, yaitu energi panas yang dimiliki atom-atom pada suhu tersebut. Sejumlah panas (ΔQ) yang diperlukan per mol zat untuk menaikkan suhunya disebut kapasitas panas. Bila kenaikan suhu zat ΔT, maka kapasitas panas adalah : (6.1) Jika proses penyerapan panas berlangsung pada volume tetap, maka panas yang diserap sama dengan peningkatan energi dalam zat, ΔQ = ΔU, U menyatakan energi dalam. Kapasitas panas pada volume tetap dapat dinyatakan : (6.2)
  • 3. Kapasitas panas zat bergantung pada suhu, lihat gambar 1. Kapasitas panas zat pada suhu tinggi mendekati nilai 3R; R menyatakan tetapan gas umum. Karena R ≅ 2 kalori/K-mol, maka pada suhu tinggi kapasitas panas zat padat : Gambar 1. Kebergantungan kapasitas panas zat padat pada suhu Nilai di atas berlaku dalam selang suhu termasuk suhu ruang. Kenyataannya Cv memiliki nilai 3R pada suhu tinggi untuk semua zat, ini yang dikenal sebagai hukum Dulong-Petit.
  • 4. Pada suhu rendah, Cv menyimpang dari hukum Dulong-Petit, Nilai Cv menurun seiring dengan berkurangnya suhu T, dan Cv menuju nol untuk T = 0. Di sekitar T = 0 nilai Cv sebanding dengan T3. Bagaimanakah kebergantungan Cv terhadap T ini dapat diterangkan ? Berikut akan dibahas tiga buah model untuk menjelaskan Cv tersebut. 1. Model Teori Klasik Menurut fisika klasik, getaran atom-atom zat padat dapat dipandang sebagai osilator harmonik. Satu getaran atom identik dengan sebuah osilator harmonik . Anggap bahwa sebuah atom bermassa m, bergetar dengan simpangan maksimum dan frekuensi anguler ω dan gaya pemulih μ. Pada setiap keadaan, besar pergesarannya adalah x, dengan kecepatan dan percepatannya adalah Total energy yang berhubungan dengan getaran atom adalah: E = energy kinetic + energy potensial (6.3)
  • 5. Persamaan (6.3) adalah energi yang dimiliki oleh sebuah osilator harmonik; dan karena setiap osilator dalam gerak harmoniknya mempunyai energi yang berbeda-beda, maka dapat ditentukan energi rata-rata osilator harmonik, Rata-rata distribusi Boltzmann, harga harapan energi secara klasikal: (6.4) Dengan mensubtitusi persamaan (6.3) ke persamaan (6.4) harga E, akan diperoleh hasil integrasi: (6.5) Selanjutnya, karena atom-atom dalam kristal membentuk susunan tiga- dimensi, untuk atom yang berjumlah N total energy kisi adalah: (6.6) Dengan demikian kapasitas panasnya : (6.7)
  • 6. 2. Model Einstein Dalam model ini, atom-atom dianggap sebagai osilator-osilator bebas yang bergetar tanpa terpengaruh oleh osilator lain di sekitarnya . Getaran atom dianggap harmonic sederhana, dengan frekuensi yang sama. Bila dalam bahan terdapat N atom, maka ia akan mempunyai 3N osilator harmonic yang bergetar secara bebas. Sesuai dengan mekanika kuantum, tingkatan energinya adalah: (6.8) Dengan n = 1, 2, 3, …. Pada keseimbangan termal, energi rata-rata osilator dinyatakan oleh : (6.9) Persamaan (6.9) dalam bentuk deret tersebut ekuivalen dengan ungkapan : (6.10) Selanjutnya, untuk satu mol osilator tiga-dimensi memiliki energi getaran kisi : (6.11)
  • 7. Sehingga kapasitas panasnya: (6.12) Dan persamaan (6.12) tereduksi menjadi: (6.13) Pada suhu tinggi (T>>), maka nilai berharga kecil. Sehingga: (6.14) Pada suhu rendah (T <<) nilai besar. Hal ini berdampak pada penyebut dalam persamaan (6.13); yaitu: Sehingga ungkapan kapasitas menjadi: (6.15) dengan
  • 8. 3. Model Debye Menurut model Debye ini, energi total getaran atom pada kisi diberikan oleh ungkapan (6.16) Dalam selang frekuensi antara memenuhi: (6.17) Rapat keadaan g (ω) dalam ruang tiga dimensi dari perambatan gelombang: (6.18) Dengan mensubtitusi (ω) pada persamaan (6.10) dan g (ω) pada persamaan (6.18), diperoleh ungkapan energi getaran kisi: (6.19) Turunan pertama terhadap suhu persamaan (6.19) menghasilkan kapasitas panas: (6.20)
  • 9. Persamaan (6.20) dapat disederhanakan dengan mendefinisikan: Dan suhu Debye : Sehingga bentuknya menjadi: (6.21) Pada suhu tinggi , batas atas integral sangat kecil, demikian juga variabel x. Sebagai pendekatan dapat diambil: Sehingga integral yang bersangkutan menghasilkan: (6.22) Persamaan (6.22) masukkan ke persamaan (6.21): (6.23)
  • 10. Pada suhu rendah , batas integral pada persamaan (6.21) menuju tak berhingga, dan integral tersebut menghasilkan .Dengan demikian:
  • 11. KELOMPOK 5 FEBRI KETUT ALIT SUMIATI FAHRUDDIN NURLIA M.RUM MUTMAINAH GUSTINA