Konflik Suriah yang berlarut-larut telah menewaskan ribuan jiwa dan melebar menjadi perang saudara yang kompleks. Negara-negara besar seperti AS, Rusia, dan Iran terlibat karena memiliki agenda geopolitik tersendiri. Upaya perundingan damai antar aliansi negara belum berhasil menemukan solusi karena kepentingan nasional masing-masing belum terpenuhi.
4. BAB 1
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Konflik terjadi sejak26 januari 2011 merupakan konflik
kekerasan internal. Diawali dengan pemberontakan
masyarakat sipil suriah yang ingin presiden Basar Asad
mundur, kemudian mendapat penolakan dari
Pemerinahan asad sehingga Assad menurunkan militer
suriah untuk mengamankan negara dengan menembaki
warga sipil. Pemberontakan tersebut memiliki nada
sektarian. Pihak oposisi didominasi muslim Sunni
sedangkan pemerintah adalah Alawit Muslim Syiah.
5. Rumusan Masalah
1. Bagaimana konflik yang terjadi di Suriah ?
2. Bagaimana dampak konflik ersebut terhadap
dinamika politik global dalam perspektif
liberalisme ?
6. Tujuan
1. Mengetahui bagaimana konflik yang terjadi di
Suriah
2. Mengetahui bagaimana dampak konflik
suriah terhadap dinamika politik global
7. BAB II
TINJAUAN TEORITIK
A. Konflik
Teori hubungan masyarakat menganggap bahwa
konflik disebabkan oleh polarisasi yang terus
terjadi, ktidakpercayaan dan permusuhan
diantara kelompok yag berbeda dalam suatu
masyarakat.
Teori kebutuhan manusia menganggap bahwa
konflik yang berakar disebabkan oleh
kebutuhan dasar manusia (fisik, mental dan
sosial) yang tidak terpenuhi atau dihalangi.
8. B. Politik Global
Mencakup disiplin ilmu yang mempelajari pola politik dan
ekonomi dunia dan bidang yang dipelajari. Mempelajari
proses globalisasi politik yang berkaitan dengan
persoalan kekuasaan sosial.
C. Neoliberalisme
Asumsi teori neoliberlisme adalah berusaha
menghilangkan potensi-potensi konflik melalui institusi
yang dijadikan sebagai instrumen utamanya. Dalam teori
ini menekankan bahwa pentingnya kehadiran sebuah
institusi dalam kerjasama.
9. BAB III
PEMBAHASAN
A. Konflik Suriah
Konflik suriah yang berlarut-larut telah menewaskan
ribuan jiwa.
• Ketertutupan akses politik
• Tindakan rezim yang otoriter
• Trend demokratisasi arab spring di kawasan Timur
Tengah
Konflik melebar, dari demonstrasi damai menjadi
perlawanan rakyat yang berujung pada perang
sipil yang berkepanjangan.
10. Realitas konflik syria menunjukan beberapa hal
penting
1. negara-negara besar memiliki kepentingan besar
terhadap konflik ini
2. Masing-masing negara besar memiliki agenda
geopolitik dan kepentingan nasionalnya sendiri
RUSIA 1. Rusia membela Assad untuk
mempertahankan pangkaln laut
militernya di suriah
2. Kerjasama perdgangan senjata
dengan Suriah
11. IRAN
1. Mendukung Asad sebagai
aliansi geopolitik di kawasan
Timur Tengah
2. Iran dalam posisi terisolasi di
Timur Tengah
3. Memanfaatkan suriah sebagai
media “proxy war” dan benteng
menghadapi israel
4. Iran mengirim logistik dan
bantuan militer thdp kelompok
Hizbullah di Lebanon
12. Disisi lain….
AMERIKA SERIKAT
1. Dengan menjatuhkan rezim Asad,
AS dapat memotong kerjasama
Iran dengan Lebanon. Hizbullah
berpotensi melancarkan aksi
teror di Israel
ARAB SAUDI
1. Mendukung warga sipil karena ingin
membebaskan rakyat Suriah dari
rezim otoriter
2. Arab merupakan aliansi AS di timur
tengah
13. B. Analisis Konflik Suriah dalam Perspektif
Neoliberalisme
• Neoliberalisme menganggap bahwa perang dapat
dicegah dengan melibatkan negara-negara dengan cara
bekerja sama
• Neoliberalism juga menggambarkan mengenai konsep
rasionalitas dan kontrak serta memberikan fokus pada
peranan institusi dan organisasi dalam politik
internasional.
14. •Konflik suriah sangat kompleks. Usaha perundingan yang
telah dilakukan berbagai aliansi negara belum bisa menemui
jalan damai
• Telah terbentuk aliansi negara guna menyelesaikan konflik.
Amerika Serikat, Arab Saudi, Perancis dan negara eropa
barat lainya mendukung masyarakat sipil untuk menjatuhkan
rezim basar Assad. Sedangkan Rusia, Iran dan China
mendukung Basar Assad
• Beberapa waktu lalu Rusia melakukan serangan udara 300
kali dalam sehari
15. •Usaha damai yang dilakukan negara aliansi belum menemui
jalan keluar. Oktober lalu PM Perancis menginisiasikan untuk
melakukan pertemuan membahas krisis suriah dengan
menghadirkan AS, Jerman dan Arab.
•Sebelumnya, tekah dilakukan pertemuan antara Rusia, AS,
Turki dan Arab di Wina. Kedua kelompok besar tersebut
sepakat konflik harus berhenti dan menjadi negara sekuler
yang bersatu.
•Pada pertemuan di Janewa, pemilu digadang-gadang akan
dilakukan dengan tujuan mengakhiri konflik. Namun
keputusan tersebut belum menjamin, pasalnya dalam
pemilihan presiden 2014 rakyat suriah memilih Assad. Pemilu
rekayasa itu menunjukkan bahwa tidak ada alternatif lain
sebagai pengganti Assad.
16. BAB IV
SIMPULAN
1. AS, Arab Saudi, Turki adalah kekuatan negara lain
yang mendukung pihak pelawan rezim. Rusia Iran
Lebanon kekuatan yang mendukung rezim
1. Usaha perundingan yang dilakukan oleh aliansi
negara belum menemui jalan keluar. Masing-masing
negara mempertahankan kepentingan nasionalnya