RESUME BAB 8 BUKU INTRODUCTION TO BUSINESS JEFF MADURA
1. BAB 8 “STRUKTUR ORGANISASI”
Setiap perusahaan sebaiknya memiliki rencana strategis yang akan mengidentifikasi arah
bisnis dimasa menatang. Tanggung jawab para manajer perusahaan sebaiknya
diorganisasikan untuk mencapai rencana strategis tersebut. Setiap perusahaan membuat suatu
struktur organisasi yang akan mengidentifikasikan tanggung jawab dari setiap posisi jabatan
dan hubungan yang ada diantara posisi tersebut. Struktur organisasi juga mengindikasikan
bagaimana seluruh tanggung jawab pekerjaan akan cocok satu sama lain. Struktur organisasi
memengaruhi efisiensi dan bagaimana perusahaan menghasilkan produknya sehingga pada
akhirnya akan memengaruhi nilai perusahaan.
Struktur organisasi sebuah perusahaan mengidentifikasikan tanggung jawab dari masing –
masing posisi jabatan dalam perusahaan dan hubungan diantara posisi – posisi tersebut .
struktur tersebut memungkinkan para karyawan mengetahui posisi jabatan mana yang
bertanggung jawab atas pekerjaan yang dilakukan oleh posisi – posisi lain. Struktur
organisasi dapat bervariasi diantara masing – masing perusahaan menurut :
1. Rentang kendali, yang akan menentukan jumlah karyawan yang dipimpin oleh masing
– masing manajer.
2. Ketinggian organisasi, yang menentukan jumlah lapisan dari bagian atas hingga
kebagian bawah struktur, dan
3. Penggunaan posisi – posisi lini (dibentuk untuk mengambil keputusan ) versus posisi
– posisi staf (dibentuk untuk mendukung posisi lini)
Apapun jenis struktur yang digunakan oleh sebuah perusahaan teknologi akan memfasilitasi
komunikasi yang terjadi diantara posisi – posisi jabatan melalui struktur organisasi. Seluruh
bagian perusahaan menggunakan teknologi, dan beragam departemen memiliki pakar – pakar
dibidang teknologi diantara para karyawannya. Teknologi dan para professional yang bekerja
dilapangan harus mendukung dan menghubungkan setiap bagian dari organisasi.
Suatu struktur organisasi perlu memastikan akuntabilitas dari seluruh tingkatan termasuk
manajer – manajer tingkat atas. Dewan direksi sebuah perusahaan bertanggung jawab atas
pengawasan keputusan – keputusan yang telah dibuat oleh CEO dan manajer – manajer
tingkat atas lainnya. Dewan yang terdiri atas banyak anggota yang juga merupakan manajer –
manajer perusahaan mungkin tidak bersedia untuk mendisiplinkan CEO karena tingkat
kompensasi direktur – direktur tersebut dapat di dikte oleh CEO. Oleh karena itu, dewan
direksi akan cenderung lebih efektif ketika mereka lebih banyak terdiri atas direktur –
direktur eksternal yang indepnden ( bukan sebagai karyawan perusahaan ).
Selama beberapa tahun terakhir ini, komite – komite yang terdiri atas anggota dewan direksi
telah diberika tugas – tugas khusus untuk memastikan adanya pengawasan yang memadai
atas perusahaan. Meskipun setiap perusahaan terbuka memiliki komitenya sendiri – sendiri,
berikut adalah beberapa komite yang biasa dibentuk :
Komite kompensasi, meninjau gaji dan rumusan kompensasi yang berlaku bagi para
manajer tingkat atas, termasuk diantaranya CEO
Komite nominasi, menilai apakah para anggota dewan yang ada sekarang telah
memiliki pengetahuan dan keahlian yang dibutuhkan agar menjadi efektif;
memberikan rekomendasi kepada dewan direksi mengenai besaran dan komposisi
dewan
2. Komite audit, mengawasi perekrutan dan pekerjaan auditor eksternal yang mengaudit
laporan keuangan perusahaan
Perusahaan juga memiliki proses pengendalian internal yang akan memastikan akuntabilitas
dengan mengharuskan seringnya dilakukan pelaporan data keuangan yang akurat, informasi
ini dapat digunakan untuk mengawasi aktifitas dan kinerja dari berbagai divisi yang dimiliki
perusahaan. Pengendalian internal tidak hanya memungkinkan terjadinya aliran informasi
yang lebih baik kepada public, namun juga memastikan bahwa para manajer memiliki
informasi terbaru dan dapat diandalkan ketika melakukan pengambilan keputusan.
Terdapat variasi tingkat pendistribusian wewenang diantara masing – masing perusahaan.
Perusahaan – perusahaan yang tersentralisasi memberikan sebagian besar wewenang kepada
manajer – manajer tingkat atas. Perusahaan – perusahaan terdesentralisasi menyebar
wewenang diantara beberapa divisi atau manajer. Desentralisasi lebih disukai karena dapat
mempercepat proses pengambilan keputusan dan memberikan lebih banyak kekuasaan dan
kepuasan jabatan kepada karyawan. Akan tetapi perusahaan harus berhati – hati dengan
memastikan bahwa manajer yang mendapat wewenang substansial memang memiliki
kemampuan utnuk menangani tanggung jawab yang mereka terima.
Sebuah perusahaan dapat memperoleh keuntungan dari seringnya menerima umpan balik dari
para karyawannya sehubung dengan kondisi kerja, gaji, atau bahkan inovasi – inovasi
produk, perusahaan kemudian dapat menggunakan saran – saran tersebut untuk
meningkatkan proses produksinya. Meskipun begitu, struktur organisasi kemungkinan tidak
akan selalu dapat mendorong banyak diterimanya umpan balik dari karyawan. Untuk
mendapatkan umpan balik karyawan perusahaan dapat menerapkan hal – hal berikut debagai
pelengkap dari struktur organisasinya.
Organisasi matriks, yang memperbolehkan para karyawan dari berbagai divisi saling
berinteraksi
Intrapreneurship yang mendorong para karyawan untuk berpikir seperti seorang
pengusaha dengan memberikan mereka tanggung jawab dalam mengajukan saran
mengenai peningkatan produk tertentu atau bagian dari proses produksi.
Struktur organisasi informal yang memaksa terjadinya interaksi di antara karywan dan
manajer dari tingkat yang berbeda sehingga karyawan tersebut memiliki kesempatan
untuk menawarkan unpan balik kepada manajer dalam basis informal.
Metode utama departementalisasi dibagi menjadi 4 bagian menurut fungsi, dimana
pekerja dipisahkan menurut fungsi – fungsi karyawan; produk, dimana pekerjaan
dipisahkan menurut produk yang dihasilkan; lokasi, dimana pekerjaan dikonsentrasikan
pada suatu divisi khusus untuk melayani wilayah tertentu; pelanggan, dimana pekerjaan
dipisahkan menurut jenis pelanggan yang membeli produk perusahaan