Paragraf tersebut membahas tentang pengusaha yang mencoba menciptakan bisnis baru dengan menawarkan produk atau jasa yang lebih baik dibandingkan pesaing untuk memperoleh keuntungan. Pengusaha harus mempertimbangkan permintaan pasar, persaingan, kondisi tenaga kerja, dan peraturan sebelum menciptakan bisnis baru. Mereka juga perlu mengembangkan rencana bisnis rinci untuk menjelaskan produk/jasa, sum
RESUME BAB 6 BUKU INTRODUCTION TO BUSINESS JEFF MADURA
1. BAB 6 “MENCIPTAKAN SUATU BISNIS BARU”
Para pengusaha mencoba untuk menciptakan suatu bisnis yang akan menghasilkan
keuntungan bagi diri mereka. Mereka mencari berbagai peluang dimana mereka dapat
menawarkan suatu barang atau jasa kepada pelanggan yang dihargai lebih murah atau
memiliki mutu lebih bak jika dibandingkan dengan yang ditawarkan perusahaan lain yang
sudah ada. Dengan cara ini mereka dapat memuaskan pelanggannya dan menghasilkan
pendapatan. Mereka juga berharap dapat memproduksi produk tersebut dengan biaya yang
relative rendah sehingga pendapatan mereka akan melebihi biayanya, dan timbullah laba.
Para pengusaha bertanggung jawab atas bendirinya ribuan bisis baru setiap tahunnya.
Keuntungan dari mengawali bisnis baru anda sendiri antara lain mendapat imbalan langsung
jika bisnis tersebut memberikan hasil yang baik dan menjadi majikan atas diri sendiri.
Menjadi seorang pengusaha juga memiliki beberapa kerugian atas investasi yang anda
tempatkan pada bisnis baru dan tanggung jawab yang sangat besar dalam memastikan bahwa
fungsi – fungsi bisnis tersebut telah berjalan dengan baik dari hari ke hari.
Seorang pengusaha memiliki beberapa sifat khusus yang membedakannya dari orang lain.
Meskipun para pengusaha memiliki berbagai sifat, sebagian besar memenuhi profil berikut
yaitu, toleransi resiko, kreatif, serta inisiatif.
Sebelum menciptakan suatu bisnis baru untuk pasar tertentu, kita sebaiknya
mempertimbangkan kondisi – kondisi berikut dari pasar tersebut, antara lain permintaan,
persaingan, kondisi tenaga kerja, kondisi pasar, serta kondisi peraturan dan perundang –
undangan.
Meskipun banyak bisnis memiliki berbagai strategi yang digunakan mengembangkan suatu
keunggulan kompetitif, kebanyakan strategi dimaksudkan untuk menghasilkan produk secara
lebih efisien atau produki dengan mutu yang lebih tinggi. Suatu bisnis baru dapat
mengembangkan keunggulan kompetitif di dalam segmen pasarnya melalui produksi yang
efisien ( yang memungkinkannya mengenakan harga yang lebih rendah) atau dengan
menawarkan mutu produk yang lebih baik.
Para pengusaha biasanya menggunakan analisis SWOT untuk mengembangkan keunggulan
kompetitif. Singkatan SWOT berasal dari kata streghth ( kekuatan ), weakness (kelemahan),
opportunity (peluang) dan threats ( ancaman ). Jadi suatu bisnis baru dapat menggunakan
analisa SWOT untuk menilai kekuatan sendiri dan kelemahan – kelemahan, sekaligus juga
peluang – peluang eksternal dan ancaman – ancaman yang dihadapi.
Setelah pengusaha menilai pasar dan mempertimbangkan keunggulan – keunggulan
kompetitifnya, maka mereka dapat memutuskan untuk menciptakan bisnis tertentu. Mereka
perlu mengembangkan rencana bisnis, yaitu uraian terinci mengenai bisnis yang diusulkan,
termasuk uraian mengenai produk atau jasa, sumber daya yang dibutuhkan untuk produksi,
pemasaran yang dibutuhkan untuk menjual produk atau jasa tersebut, serta pendanaan yang
dibutuhkan.
2. Suatu rencana bisnis akan memaksa pemilik bisnis yang diusulkan menyebutkan secara
spesifik seluruh rencana utama bisnis. Rencana bisnis biasanya terdiri atas penilaian
mengenai lingkungan bisnis, rencana manajemen yang menjelaskan bagaimana sumber daya
– sumber daya perusahaan digunakan, rencana pemasaran yang menjelaskan penentuan
harga, distribusi, dan rencana – rencana promosi dan rencana keuangan yang menunjukan
kelayakan bisnis dan menjelaskan bagaimana bisnis tersebut akan didanai. Bahkan setelah
bisnis itu didirikan, rencana bisnis akan terus menerus direvisi sebagai respon terhadap
perubahan – perubahan yang terjadi pada kondisi pasar, persaingan dan perekonomian.
Seorang pengusaha yang menciptakan, suatu bisnis harus mempertimbangkan eksposur yang
dimilikinya terhadap berbagai bentuk risiko, berikut dengan metode untuk melindungi dirinya
dari bentuk – bentuk risiko tersebut. Beberapa bentuk risiko umum meliputi ketergantungan
bisnis yang sangat tinggi pada satu pelanggan atau satu pemasok, atau seorang karyawan.
Selain itu, bisnis dapat terekpos juga pada e – risk.