WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
RESUME BAB 17 BUKU INTRODUCTION TO BUSINESS JEFF MADURA
1. BAB 17”PERLUASAN BISNIS”
Perusahaan mengambl keputusan investasi jangka pendek ketika sedang mempertimbangkan
untuk berinvestasi pada piutang dan prsediaan. Perusahaan akan mengambil keputusan
ivestasi jangka panjang ketika mempertimbangkan untuk berinvestasi pada aktiva – aktiva
jangka panjang.
Perusahaan secara terus menerus akan mengevaluasi proyek – proyek potensial yang dapat
menjadi tujuan investasi, seperti misalnya konstuksi sebuah bangunan baru atau pembelian
sebuah mesin. Banyak perusahaan merencanakan pertumbuhan setiap tahunnya. Banyak
perusahaan yang berusaha menciptakan produk baru dan toko – toko baru. Untuk
memutuskan pakah suatu usulan proyek sebaiknya diimplementasikan atau tidak perusahaan
akan melakukan penganggaran modal, yaitu perbandingan antara biaya dan manfaat dari
suatu ususlan proyek guna menentukan kelayakannya.
Suku bunga menentuka biaya dana pinjaman. Perubahan suku Bunga dapat mempengaruhi
biaya peminjaman sekaligus kelayakan proyek. Perusahaan menginginkan pengembalian
proyek yang melebihi biaya dananya. jika suku bunga mengalami penurunan, maka biaya
pendanaan akan turun dan tingkat pengembalian yang diminta oleh perusahaan juga ikut
menurun. Jadi suatu proyek yang sebelumnya dinilai tdak layak oleh perusahaan bisa jdi
layak setelah tingkat pengembalian yang diminta perusahaan diturunkan.
Perusahaan merencanakan suatu anggaran modal, atau budgeting target jumlah dana yang
akan dignakan untuk membeli aktiva yang dibutuhkan untuk proyk – proyek jangka panjang.
Besarnya anggaran modal suatu perusahaan dipengarhi oleh jumlah dan besarnya proyek –
proyek bisnis yang layak. Anggaran modal dapat di alokasikan ke berbaga bisnis yang dijalan
kan serta dapat di segmentasikan menurut pasar gegrafis.
Jenis – jenis pengeluaran modal potensial yang dipertimbangkan oleh sebuah perusahaan
dapat diklarifikasikan secara luas menjadi tiga kategori, yaitu perluasan bisnis yang ada,
pengembangan bisnis – bisnis baru, dan investasi pada aktiva yang dapat mengurangi beban.
Setiap proyek potensial akan memengaruhi arus kas perusahaan. Mengestimasikan aus kas
yang berasal dari proyek adalah bagian yang sangat penting dari proses penganggaran modal.
Pendapatan yang diterima dari proyek menunjukan arus kas masuk, sedangkan pembayaran
untuk menutupi beban proyek menunjukan arus kas keluar. Keputusan untuk melakukan
suatu pengeluaran modal didasarkan pada besarnya arus kas periodic yang diperkirakan
terjadi sebagai hasil dari suatu proyek.
Setelah proyek – proyek potensial diusulkan dan arus kasnya di estimasi, proyek – proyek
tersebut harus dievaluasi untuk menentukan kelayakannya. Terdapat beberapa teknik spesifik
untuk menilai kelayakan proyek. Salah sat metode yang popular adalah tenik nilai sekarang
bersih, yang membandingkan perkiraan arus kas periodic yang diperoleh dari proyek dengan
pengeluaran awal yang dibutuhkan untuk mendanai proyek.
Setelah perusahaan menentukan proyek – proyek mana yang layak untuk dilakukan, maka
perusahaan harus memusatkan perhatian pada pengimplementasian proyek – proyek tersebut.
2. Seluruh proyek yang layak hendaknya diberikan status prioritas sehingga proyek – proyek
yang akan memenuhi kebutuhan mendesak dapat diimplementasikan terlebih dahulu.
Sebagian bagian dari implementasi, perusahaan harus memperoleh dana yang dibutuhkan
untuk mendanai proyek.
Setelah proyek diimplementasikan maka proyek tersebut hendaknya dimonitor setiap waktu.
Biaya actual dan manfaat proyek sebaiknya dibandingkan dengan estimasi – estimasi yang
dilakukan sebelum proyek diimplementasikan. Proses pemonitoran dapat mendeteksi
kesalahan – kesalahan yang terdapat pada estimasi arus kas proyek sebelumnya. Jika ada
kesalahan yang terdeteksi, karyawan yang bertanggung jawab atas evaluasi proyek
hendaknya menginformasikan mengenai masalah yang terjadi sehingga proyek – proyek lain
dimasa mendatang dapat dievaluasi secara lebih akurat. Tujuan kedua pemonitoran adalah
untuk mendeteksi dan memperbaiki setiap ketidak efisienan dalam operasi proyek yang
sedang berjalan.
Sebuah perusahaan dapat berinvestasi pada perusahaan lain dengan membeli seluruh saham
perusahaan tersebut, hal ini menyebabkan terjadinya suatu penggabungan usaha, dimana dua
perusahaan melebur menjadi satu perusahaan tunggal yang dimiliki oleh pemilik yang sama.
Motif perusahaan melakukan penggabungan usaha karena pertumbuhan segera, pengalaman
manajerial, dan keuntungan pajak.
Ketika sebuah perusahaan berencana untuk melakukan suatu penggabungan usaha atau
akuisisi, maka perusahaan tersebut harus melakukan langkah – langkah berikut, yaitu
mengindentifikasi prospek – prospek penggabungan usaha potensial, mengevaluasi prospek –
prospek pnggabungan usaha potensial, dan mengambil keputusan penggabungan usaha.
Perusahaan yang serin mengakuisisi atau menjual bisnisnya dapat membentuk departemen
perbankan investasinya sendiri guna menangani banyak pekerjaan yang perlu dilakukan.
Sebagian besar pekerjaan dapat diklasifikasikan kedalam salah satu tahapan pekerjaan yaitu
mendanai penggabungan usaha, mengajuk pnawaran, mengintegrasikan bisnis, serta
mengevaluasi pasca penggabungan usaha.
Dalam beberapa kasus, manajer dari perusahaan target mungkin tidak menyetujui
pengambilalihan usaha yang dilakukan oleh perusahaan pengakuisisi. Mereka bisa saja
merasa bahwa hara yang ditawarkan untuk perusahaan mereka lebih kecil dari nilai yang
sebenarnya atau bahwa perusahaan mereka memiliki potensi lebih tinggi jika tidak diakuisisi.
Dalam kondisi seperti ini manajemen perusahaan target dapat memilih satu dari banyak
pelindung untuk berlingdung dari usaha pengambilalihan secara paksa.
Dalam suatu pembelian dengan pinjaman sekelompok investor membeli sebuah perusahaan
dengan dana hasil pinjaman. Manajemen divisi dapat mencoba untuk meminjam dana yang
dibutuhkan untuk membeli divisi itu sendiri dan menjadi pemiliknya. Bisnis yang baru
dimiliki ini disokong oleh dana yang sebagian besar merupakan hasil pinjaman.
Divestasi adalah penjualan bisnis yang ada oleh sebuah perusahaan. Divestasi merupakan
kebalikan dari berinvestasi pada aktiva baru. Perusahaan kemungkinan memiliki beberapa
3. motif dibalik divestasi diantaranya dapat menjual bisnis yang bukan merupakan bagian
operasi dari intinya, mendapatkan dana, dan sebagai nilai hasil pecahan.
Manajemen modal kerja melibatkan manajemen aktiva dan kewajiban jangka pendek
perusahaan. Aktiva jangka pendek perusahaan meliputi kas , sekuritas jangka pendek,
piutang, dan persediaan. Kewajiban jangka pendek meliputi utang usaha dan pinjaman jangka
pendek. Manajemen modal kerja umumnya memusatkan perhatian pada jumlah investasi
yang memadai pada kas, sekuritas jangka pendek, piutang, dan persediaan perusahaan.
Semua strategi ini dapat diklasifikasikan sebagai strategi investasi perusahaan. Manajemen
modal kerja dapat dibagi menjadi manajemen likuiditas , manajemen piutang dan manajemen
persediaan.