Sistem reproduksi manusia dan prosesnya secara singkat dibahas dalam dokumen ini, termasuk spermatogenesis, oogenesis, alat reproduksi pria dan wanita, fertilisasi, kehamilan, persalinan, menyusui, dan kontrasepsi. Dokumen ini juga membahas hormon-hormon yang berperan dalam proses reproduksi, penyakit menular seksual, serta teknologi bayi tabung.
16. Labium
Labium adalah bibir yang mengapit vulva. Labium terdiri
atas dua pasang, labium besar dan labium kecil. Diantara
labium terdapat tonjolan kecil disebut kelentit/klitoris.
20. Tuba Fallopi
Tuba Fallopi adalah saluran keluarnya ovum dari
ovarium. Keluarnya ovum dari ovarium disebut
ovulasi. Di tuba fallopi inilah bertemunya sel
induk telur ( ovum ) dengan sel sperma.
25. Menstruasi atau haid atau datang bulan adalah
perubahan fisiologis dalam tubuh wanita yang terjadi
secara berkala dan dipengaruhi oleh hormon reproduksi
27. Fase Menstruasi
Sel telur tidak dibuahi menyebabkan korpus leteum berhenti melakukan
aktivitasnya. Akibatnya kadar hormon progesteron didalam darah
mengalami reduksi mendadak. Menyebabkan dinding endomentrium
meluruh dan keluar bersama ovum yang tidak dibuahi.
28. Fase Praovulasi
Turunnya kadar progesteron memungkinkan hipofisis menyekresikan FSH
dan merangsang pembentukan folikel dalam ovarium dan memproduksi
hormon esterogen .Fungsi folikel ini sebagai tempat pembentukan dan
pertumbuhan ovum. Dan hormon esterogen berfungsi melakukan
pemulihan terhadap endomentrium yang meluruh tadi.
29. Fase Ovulasi
Karena kadar hormon esterogen berangsur – angsur meningkat,
menyebabkan kelenjar hipofisis berhenti menyekresi FSH tetapi
menggantikannya dengan menyekresi LH. LH berfungsi untuk
merangsang pematangan atau pelepasan ovum dari folikel ( ovulasi ).
30. Fase Pascaovulasi
Setelah ovum lepas dari folikel, maka folikel itu berubah menjadi badan
kuning ( korpus luteum ). Korpus Luteum ini berfungsi menghasilkan
hormon progesteron. Hormon progesteron ini berfungsi untuk
mempertebal dinding endomentrium agar siap ditempeli zigot. Akan
tetapi bila tidak terjadi pembuahan, maka korpus luteum akan
menghentikan aktivitasnya meproduksi hormon progesteron dan
menyebabkan dinding endomentrium meluruh dan kembali ke fase
menstruasi.
35. Fertilisasi, kehamilan:
• Kehamilan diawali oleh fertilisasi di Tuba
Falopii.
• Zigot hasil fertilisasi akan membelah secara
mitosis berkali- kali.
• Zigot membelah menjadi: 2-4-8-16 dan
seterusnya.
• Urutan perkembangannya: Zigot-Morulla(hari
ke 4)-Blastula(hari ke 6)-Gastrula(hari ke 12).
36. • Pada hari ke-6 setelah fertilisasi terjadi
impantasi(penempelan) blastula ke dinding
rahim.
• Setelah implantasi terjadi, maka selaput rahim
melepaskan “Hormon Corionic Gonadotropin”
atau HCG.
• Fungsi HCG: Merangsang Hormon Estrogen dan
Progesteron sehingga tidak terjadi menstruasi
saat kehamilan. Dan HCG sebagai tes kehamilan.
37. Hormon- hormon yang berperan pada
fase kehamilan:
• v
37
Progesteron dan Estrogen Prolaktin
Hingga
kehamilan
bulan ke 3 dan
ke 4 hormon ini
diproduksi oleh
korpus luteum.
Secara
berangsur-
angsur korpus
luteum diganti
oleh plasentac
Hormon yang
merangsang
kelenjar susu
untuk
memproduksi
susu. Hormon ini
juga mengatur
metabolisme
pada ibu.
Hormon-hormon
tersebut
diproduksi oleh
plasenta
38. Fungsi bermacam-macam selaput
terhadap embrio:
• Melindungi embrio terhadap kekeringan dan
guncangan-guncangan.
• Membantu proses pernafasan, eksresi, dan
fungsi- fungsi penting lain selama
kehidupannya di dalam rahim.
38
41. a. Sakus Vitelinus(Kantong kuning Telur): tempat
pemunculan sel-sel darah dan pembuluh-
pembuluh darah yang pertama.
b. Amnion: Dinding amnion menghasilkan getah
ketuban untuk menjaga agar embrio tetap basah
dan tahan guncangan.
c. Korion: Selaput yang berada diluar amnion.
d. Alantois: Jaringan epitelnya menghilang, yang
menetap adalah pembuluh-pembuluh darahnya
45. Hormon yang berperan dalam proses
kelahiran atau persalinan:
a. Hormon relaksin, mempengaruhi perenggangan
otot pada simfisis pubis.
b. Hormon estrogen, mengatasi pengaruh hormon
progesteron yg menghambat kontraksi dinding
rahim.
c. Hormon prostaglandin, mengatasi pengaruh
hormon progesteron. Hormon ini diproduksi
oleh semua sel.
d. Hormon oksitosin, berpengaruh pada kontraksi
dinding uterus.
45
50. • ASI yang keluar pada hari-1 setelah bayi lahir
disebut kolostrum(warna kekuningan dan
kental).
• Fungsi: Memberikan kekebalan pada bayi,
serta kaya kandungan protein dan mineral.
50
51. • Dalam ASI terdapat asam dokosa
heksaenoat(DHA) dan asam
arakhidonat(ARA).
• Pemberian ASI paling sedikit 4 bulan.
51
52. Hormon yang paling bekerjasama pada
ibu menyusui:
• Proklatin: bertugas merangsang pertumbuhan
ASI.
• Oksitonin: merangsang pengeluaran ASI.
52
55. PIL KB atau Suntik KB
Penggunaan kondom
Sterilisasi
Sistem kalender
Empat Cara Kontrasepsi
56. Pil KB atau Suntik KB
Menghambat atau menghentikan terjadinya ovulasi secara hormonal.
PIL KB : memanpulasi kerja hormon. Pil nya mengandung hormon
estrogen dan progresteron sintetik yang berpengaruh pada penebalan
endometrium rahim dan menghambat produksi LH Dan FSH, sehingga
tidak terjadi ovulasi dan tidak memungkinkan fertilisasi.
LH: Untuk mematangkan sel telur.
FSH : Merangsang pertumbuhan folikel.
60. Sterilisasi
memotong atau mengikat saluran telur wanita dan
saluran sperma pria. Metode operasi pada wanita
yaitu tubektomi dan pada pria vasektomi
67. PMS adalah penyakit yang ditularkan melalui hubungan
seksual.
Penyakit menular seksual akan lebih berisiko bila
melakukan hubungan seksual dengan berganti-ganti
pasangan.
69. Rasa gatal sepanjang alat kelamin
Rasa sakit pada saat kencing
Kencing nanah atau darah yang
berbau busuk
Bengkak panas dan nyeri pada
pangkal paha
Pada pria
70. Pada
wanita
Rasa sakit pada saat kencing
Rasa nyeri pada perut bagian
bawah
Pengeluaran lendir pada vagina
Keputihan berwarna putih
disertai rasa gatal
72. 1. GONORE (GO)
Kencing nanah atau GO adalah
penyakit menular seksual yang
disebabkan oleh bakteri Nesserisia
gonorrhoeae.
Gejala pada pria :
1. Rasa sakit pada saat
kencing
2. Ujung penis tampak merah
dan bengkak
73. Akibat penyakit GO :
1. kemandulan pada pria dan
wanita
2. Radang panggul pada wanita
74. 2. SIFILIS
Penyebab:
bakteri Treponema pallidum
ditularkan melalui hubungan
seksual
Akibat:
kerusakan organ reproduksi. Pada
stadium lanjut, sifilis menyerang
hati, susunan syaraf dan otak
75.
76. 3. HERPES GENITAL
Penyebab:
virus herpes simpleksserotipe 2
ditularkan melalui hubungan seksual
Akibat:
gangguan pada organ reproduksi, kulit
dan menyebabkan kanker rahim
77.
78. 4. AIDS
Aids (Acquired Immune Deficiency
Syndrome)
Penyebab:
virus HIV (Human
Immunodedeficiency Virus)
Akibat:
hilangnya daya kekebalan tubuh
terhadap penyakit karena virus ini
menyerang sel-sel darah putih
82. Teknik Partial Zona Dessestion ( PZD )
Pada teknik ini sperma disemprotkan ke sel
telur setelah dinding sel telur dibuat celah
untuk mempermudah pembuahan inti sel
telur.
83. Teknik Subzonal Sperm Intersection
( SUZI )
Pada teknik ini, sperma disuntikkan langsung
ke dalam sel telur. Teknik pembuatan mikro
manipulasi invitro ini hasilnya dianggap kurang
memuaskan.