SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 9
Makalah ISK (Infeksi Saluran Kemih)
MAKALAH
URETRA TRAKTUS INFECTION (UTI)
Pembimbing: Hj. Andri Tri Kusuma Ningrum, SST., M.Kes
OLEH :
KELAS : IV A/ D III KEBIDANAN
1. ANANDA DIAH AYU
2. CITRA NANDA K
3. DIAH AYU A
4. DWI NUR FITRIYA
5. ITA IFAYANTI
6. WILDAN NUR AGHNIA R
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH LAMONGAN
PROGRAM STUDI D III KEBIDANAN
2013-2014
KATA PENGANTAR
Puji syukur senantiasa penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala Rahmat dan Inayah-Nya,
sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah tentang Infeksi Saluran Kemih.
Makalah ini disusun dan diajukan sebagai salah satu tugas perkuliahan. Penyusun makalah berbekal
dari hasil pengalaman, teori yang diperoleh selama perkuliahan serta literatur.
Pada kesempatan ini skami ingin menyampaikan ucapan terimakasih kepada yang terhormat Bapak/ Ibu :
1. Drs. H. Budi Utomo Amd.,Kep. M.Kes selaku ketua “STIKES Muhammadiyah Lamongan” dan staf yang telah
berkenan memberikan kesempatan untuk praktik klinik kebidanan,
2. Bapak/ Ibu Dosen STIKES Muhammadiyah Lamongan selaku pembimbing akademi,
3. Serta semua pihak yang membantu kelancaran selama praktik klinik kebidanan dan dalam penyusunan laporan
yang tidak dapat kami sebut satu persatu.
Penulis menyadari bahwa makalh ini masih kurang sempurna, untuk itu penulis mengharapkan kritik
dan saran yang membangun dami perbaikan yang akan datang. Dan akhirnya semoga lapran ini dapat
bermanfaat bagi kami khususnya.
Lamongan,18 Maret 2014
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Infeksi saluran kemih adalah infeksi yang terjadi sepanjang saluran kemih, termasuk ginjal itu sendiri
akibat proliferasi suatu mikroorganisme. Untuk menyatakan adanya infeksi saluran kemih harus ditemukan
bakteri di dalam urin. Suatu infeksi dapat dikaran jika terdapat 100.000 atau lebih bakteri/ml urin. Namun, jika
hanya terdapat 10.000 atay kurang bakteri/ml urin, hal itu menunjukkan bahwa adanya kontaminasi bakteri.
Prevelensi penyakit saluran kemih (ISK) antara usia 15-60 tahun jauh lebih banyak. Wanita menderita
ISK bagian bawah dengan perbandingan kurang lebih dua kali sekitar pubertas dan lebih dari 10 kali pada usia
60 tahun.
Faktor protektif yang melawan infeksi saluran kemih pada wanita adalah bentukan selaput mukus yang
dependen estrogen di kandung kemih. Mukus ini mempunyai fungsi sebagai antimikroba. Pada menopause,
kadar estrogen menurun dan sistem perlindungan ini lenyap sehingga pada wanira yang sudah mengalami
menopause rentan terkena infeksi saluran kemih.
Proteksi terhadap infeksi saluran kemih pada wanita dan pria, terbentuk oleh sifar alami urin yang asam
dan berfungsu sebagai antibakteri. Infeksi saluran kemih pada pria jarang terjadi, pada pria dengan usia yang
sudah lanjut, penyebab yang paling sering adalah prostitis atau hyperplasia prostat.
1.2 Tujuan
Dengan adanya makalah ini diharapkan mahasiswa dapat lebih mengerti dan memahami tentang infeksi saluran
kemih (ISK) atau yang disebut dengan uretra traktus infection (UTI).
BAB II
PEMBAHASAN
1.1 Pengertian
Infeksi saluran kemih adalah masalah kesehatan yang serius mengenai jutaan populasi manusia setiap
tahunnya. Infeksi saluran kemih (ISK) adalah jenis infeksi yang kedua paling banyak ditemukan setelah infeksi
saluran pernafasan.
Infeksi saluran kemih adalah suatu istilah umum yang dipakai untuk mengatakan adanya invasi
mikroorganisme pada saluran kemih. (Agus Tessy, Ardaya, Suwanto, 2001).
Infeksi saluran kemih adalah penyakit yang disebabkan oleh adanya mikroorganisme patogenik dalam
traktis urinarius, dengan atau tanpa disertai tanda dan gejala (Brunner & Suddarth, 2002).
Infeksi saluran kemih adalah suatu infeksi yang melibatkan ginjal, ureter, buli-buli, ataupun uretra.
Infeksi saluran kemih (ISK) adalah istilah umum yang menunjukkan keberadaan mikroorganisme (MO) dalam
urin (Sukandar, E., 2004).
Infeksi saluran kemih adalah infeksi bakteri paling sering dijumpai pada kehamilan (Cunningham.,
2005).
Infeksi saluran kemih adalah bila ada pemeriksaan urin, ditemukan bakteri yang jumlahnya lebih dari
10.000 per ml.urin yang diperiksa harus bersih, segar, dan dari aliran tengah (midstream) atau diambil dari
fungsi suprasimpisis (Saifudin., 2007).
1.2 Diagnosa
1. Pemerikasaan fisik: dilakukan secara head to toe dan systemtubuh
2. Riwayat atau adanya faktor-faktor resiko:
 Adakah riwayat infeksi sebelumnya?
 Adakah obstruksi pada saluran kemih?
3. Adanya factor yang menjadi predisposisi pasien terhadap infeksi nosokomial.
 Bagaimana dengan pemasangan kateter foley?
 Imobilisasi dalam waktu yang lama.
 Apakah terjadi inkontinensia urine?
4. Pengkajian dari manifestasi klinik infeksi saluran kemih
 Bagaimana pola berkemih pasien? untuk mendeteksi factor predisposisi terjadinya ISK pasien (dorongan,
frekuensi, dan jumlah)
 Adakah disuria?
 Adakah urgensi?
 Adakah hesitancy?
 Adakah bau urine yang menyengat?
 Bagaimana haluaran volume orine, warna (keabu-abuan) dan konsentrasi urine?
 Adakah nyeri-biasanya suprapubik pada infeksi saluran kemih bagian bawah
 Adakah nyesi pangggul atau pinggang-biasanya pada infeksi saluran kemih bagian atas
 Peningkatan suhu tubuh biasanya pada infeksi saluran kemih bagian atas.
5. Pengkajian psikologi pasien:
 Bagaimana perasaan pasien terhadap hasil tindakan dan pengobatan yang telah dilakukan? Adakakan perasaan
malu atau takut kekambuhan terhadap penyakitnya.
1.3 Macam- macam Infeksi Saluran Kemih (ISK)
Jenis Infeksi Saluran Kemih, antara lain:
1. Kandung kemih (sistitis)
2. uretra (uretritis)
3. prostat (prostatitis)
4. ginjal (pielonefritis)
Infeksi Saluran Kemih (ISK) pada usia lanjut, dibedakan menjadi:
1. ISK uncomplicated (simple)
ISK sederhana yang terjadi pada penderita dengan saluran kencing tak baik, anatomic maupun fungsional
normal. ISK ini pada usi lanjut terutama mengenai penderita wanita dan infeksi hanya mengenai mukosa
superficial kandung kemih.
2. ISK complicated
Sering menimbulkan banyak masalah karena sering kali kuman penyebab sulit diberantas, kuman penyebab
sering resisten terhadap beberapa macam antibiotika, sering terjadi bakterimia, sepsis dan shock. ISK ini terjadi
bila terdapat keadaan-keadaan sebagi berikut:
a. Kelainan abnormal saluran kencing, misalnya batu, reflex vesiko uretral obstruksi, atoni kandung kemih,
paraplegia, kateter kandung kencing menetap dan prostatitis.
b. Kelainan faal ginjal: GGA maupun GGK.
c. Gangguan daya tahan tubuh
d. Infeksi yang disebabkan karena organisme virulen sperti prosteus spp yang memproduksi urease.
Macam ISK antara lain:
1. ISK Primer
Berdasarkan adanya gejala sistemik, ISK primer dibagi menjadi dua:
a. ISK lokal, diterapi dengan antibiotika lokal.
b. ISK dengan gejala sistemik, diterapi dengan antibiotika sistemik. Antibiotika yang sering digunakan yaitu
amoksisilin.
2. ISK sekunder
ISK ini merupakan akibat dari penyakit atau kelainan yang lain. ISK berulang merupakan pertanda dari ISK
sekunder, karena penanganan ISK yang tidak tepat. Penatalaksanaan ISK sekunder sesuai dengan penyebab ISK
tersebut. Penyebab ISK sekunder biasanya adalah obstruksi saluran kemih (seperti batu saluran kemih,
pembesaran prostat, dan striktur uretra).
Bakteriuriuria asimtomatik:
Ditemukan bakteri sebanyak > 100.000 per ml air seni dari sediaan air seni “mid stream” Angka kejadian
Bakteriuria Asimptomatik dalam kehamilan sama seperti wanita usia reproduksi yang seksual aktif dan non-
pregnan sekitar 2 – 10%
1.4 Etiologi
Organisme penyebab ISK yang paling sering ditemukan adalah escheriucia (80 % kasus). E.
Coli merupakan penghuni normal dari kolon. Organisme-organisme lain yang juga dapat
menyebabkan ISK adalah: golongan proteus, klebsiela, pseudomonas,
enterokokus danstophylokokus.
Jenis-jenis mikroorganisme yang menyebabkan ISK, antara lain:
a. Escherichia Coli: 90 % penyebab ISK uncomplicated (simple)
b. Pseudomonas, Proteus, Klebsiella : penyebab ISK complicated
c. Enterobacter, staphylococcus epidemidis, enterococci, dan-lain-lain.
Prevalensi penyebab ISK pada usia lanjut, antara lain:
a. Sisa urin dalam kandung kemih yang meningkat akibat pengosongan kandung kemih yang kurang efektif
b. Mobilitas menurun
c. Nutrisi yang sering kurang baik
d. Sistem imunitas menurun, baik seluler maupun humoral
e. Adanya hambatan pada aliran urin
f. Hilangnya efek bakterisid dari sekresi prostat
1.5 Patofisiologi
Hematogen
Perkuntinuitatum
Kelainan kongenital
Gejala
- Disuria
- Polafisuria
- Nyeri suprapubik
- Stranguria
- Tenesmus
- Nokturia
- Enuresis noktural
- Prostatismus
- Nyeri uretra
- Kolik ureter
- Ginjal
- Infeksi pada bagian bawah
- Infeksi pada bagian atas
Infeksi
Komplikasi
- Gagal ginjal akut
- Ensefalopati hipertensif
- Gagal jantung, edema paru, neti nopati hipertensi
1.6 Prognosa
Infeksi saluran kemih (ISK) tanpa kelainan anatomis mempunyai prognosi lebih baik bila pengobatan pada fase
akur adekuat dan disertai pengawasan terhadap kemungkinan infeksi berulang.
1.7 Masalah Potensial
1. Gagal ginjal akut
2. Ensefalopati hipertensif
3. Gagal jantung, edema paru, retinopati hipertensif
1.8 Intervensi
Dx 1 :
Nyeri dan ketidaknyamanan berhubungan dengan inflamasi dan infeksi uretra, kandung kemih dan struktur
traktus urinarius lain.
Kriteria evaluasi:
Tidak nyeri waktu berkemih, tidak nyeri pada perkusi panggul
Intervensi:
a. Pantau haluaran urine terhadap perubahan warna, baud an pola berkemih, masukan dan haluaran setiap 8 jam
dan pantau hasil urinalisis ulang
Rasional: untuk mengidentifikasi indikasi kemajuan atau penyimpangan dari hasil yang diharapkan
b. Catat lokasi, lamanya intensitas skala (1-10) penyebaran nyeri.
Rasional: membantu mengevaluasi tempat obstruksi dan penyebab nyeri
c. Berikan tindakan nyaman, seprti pijatan punggung, lingkungan istirahat;
Rasional: meningkatkan relaksasi, menurunkan tegangan otot.
d. Bantu atau dorong penggunaan nafas berfokus
Relaksasi: membantu mengarahkan kembali perhatian dan untuk relaksasi otot.
e. Berikan perawatan perineal
Rasional: untuk mencegah kontaminasi uretra
f. Jika dipaang kateter indwelling, berikan perawatan kateter 2 nkali per hari.
Rasional: Kateter memberikan jalan bakteri untuk memasuki kandung kemih dan naik ke saluran perkemihan.
g. Kolaborasi:
 Konsul dokter bila: sebelumnya kuning gading-urine kuning, jingga gelap, berkabut atau keruh. Pla berkemih
berubah, sring berkemih dengan jumlah sedikit, perasaan ingin kencing, menetes setelah berkemih. Nyeri
menetap atau bertambah sakit
Rasional: Temuan- temuan ini dapat memeberi tanda kerusakan jaringan lanjut dan perlu pemeriksaan luas
 Berikan analgesic sesuia kebutuhan dan evaluasi keberhasilannya
Rasional: analgesic memblok lintasan nyeri sehingga mengurangi nyeri
h. Berikan antibiotic. Buat berbagai variasi sediaan minum, termasuk air segar . Pemberian air sampai 2400
ml/hari
Rasional: akibta dari haluaran urin memudahkan berkemih sering dan membentu membilas saluran berkemih
Dx 2:
Perubahan pola eliminasi berhubungan dengan obstruksi mekanik pada kandung kemih ataupun struktur traktus
urinarius lain.
Kriteria Evaluasi:
Pola eliminasi membaik, tidak terjadi tanda-tanda gangguan berkemih (urgensi, oliguri, disuria)
Intervensi:
a. Awasi pemasukan dan pengeluaran karakteristi urin
Rasional: memberikan informasi tentang fungsi ginjal dan adanya komplikasi
b. Tentukan pola berkemih pasien
c. Dorong meningkatkan pemasukan cairan
Rasional: peningkatan hidrasi membilas bakteri.
d. Kaji keluhan kandung kemih penuh
Rasional: retensi urin dapat terjadi menyebabkan distensi jaringan(kandung kemih/ginjal)
e. Observasi perubahan status mental:, perilaku atau tingkat kesadaran
Rasional: akumulasi sisa uremik dan ketidakseimbangan elektrolit dapat menjadi toksik pada susunan saraf
pusat
f. Kecuali dikontraindikasikan: ubah posisi pasien setiap dua jam
Rasional: untuk mencegah statis urin
g. Kolaborasi:
 Awasi pemeriksaan laboratorium; elektrolit, BUN, kreatinin
Rasional: pengawasan terhadap disfungsi ginjal
 Lakukan tindakan untuk memelihara asam urin: tingkatkan masukan sari buah berri dan berikan obat-obat untuk
meningkatkan aam urin.
Rasional: aam urin menghalangi tumbuhnya kuman. Peningkatan masukan sari buah dapt berpengaruh dalm
pengobatan infeksi saluran kemih.
Dx 3:
Kurangnya pengetahuan tentang kondisi,prognosis,dan kebutuhan pengobatan berhubungan dengan kurangnya
sumber informasi.
Kriteria Evaluasi: menyatakna mengerti tentang kondisi, pemeriksaan diagnostic, rencana pengobatan, dan
tindakan perawatan diri preventif.
Intervensi:
a. Kaji ulang prose pemyakit dan harapan yang akan datanng
Rasional: memberikan pengetahuan dasar dimana pasien dapat membuat pilihan beradasarkan informasi.
b. Berikan informasi tentang: sumber infeksi, tindakan untuk mencegah penyebaran, jelaskna pemberian antibiotic,
pemeriksaan diagnostic: tujuan, gambaran singkat, persiapan ynag dibutuhkan sebelumpemeriksaan, perawatan
sesudah pemeriksaan.
Rasional: pengetahuan apa yang diharapkan dapat mengurangi ansietas dan m,embantu mengembankan
kepatuhan klien terhadap rencan terapetik.
c. Pastikan pasien atau orang terdekat telah menulis perjanjian untuk perawatan lanjut dan instruksi tertulis untuk
perawatn sesudah pemeriksaan
Rasional: instruksi verbal dapat dengan mudah dilupakan
d. Instruksikan pasien untuk menggunakan obat yang diberikan, inum sebanyak kurang lebih delapan gelas per
hari khususnya sari buah berri.
Rasional: Pasien sering menghentikan obat mereka, jika tanda-tanda penyakit mereda. Cairan menolong
membilas ginjal. Asam piruvat dari sari buah berri membantu mempertahankan keadaan asam urin dan
mencegah pertumbuhan bakteri
e. Berikan kesempatan kepada pasien untuk mengekspresikan perasaan dan masalah tentang rencana pengobatan.
Rasional: Untuk mendeteksi isyarat indikatif kemungkinan ketidakpatuhan dan membantu mengembangkan
penerimaan rencana terapeutik.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Infeksi saluran kemih adalah masalah kesehatan yang serius mengenai jutaan populasi manusia setiap
tahunnya. Infeksi saluran kemih (ISK) adalah jenis infeksi yang kedua paling banyak ditemukan setelah infeksi
saluran pernafasan.
Infeksi saluran kemih adalah suatu infeksi yang melibatkan ginjal, ureter, buli-buli, ataupun uretra.
Infeksi saluran kemih (ISK) adalah istilah umum yang menunjukkan keberadaan mikroorganisme (MO) dalam
urin (Sukandar, E., 2004).
3.2 Saran
Semoga makalah ini bermanfaat bagi semua pihak, terutama penulis. Mohon kritiik dan saran yang
membangun demi menyempurnakan makalah ini dilain kesempatan

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt? (12)

Askep isk
Askep iskAskep isk
Askep isk
 
Jurnal Tentang Infeksi Saluran Kemih
Jurnal Tentang Infeksi Saluran KemihJurnal Tentang Infeksi Saluran Kemih
Jurnal Tentang Infeksi Saluran Kemih
 
Sistitis
SistitisSistitis
Sistitis
 
Etiologi isk
Etiologi iskEtiologi isk
Etiologi isk
 
Askep pasien infeksi.Egas
Askep pasien infeksi.EgasAskep pasien infeksi.Egas
Askep pasien infeksi.Egas
 
Pielonefritis
PielonefritisPielonefritis
Pielonefritis
 
Askep isk
Askep iskAskep isk
Askep isk
 
Isk
IskIsk
Isk
 
Infeksi saluran kemih dan genitalia
Infeksi saluran kemih dan genitaliaInfeksi saluran kemih dan genitalia
Infeksi saluran kemih dan genitalia
 
Bab i1
Bab i1Bab i1
Bab i1
 
Patofisiologi isk
Patofisiologi iskPatofisiologi isk
Patofisiologi isk
 
Makalah pyelonephritis
Makalah pyelonephritisMakalah pyelonephritis
Makalah pyelonephritis
 

Andere mochten auch

Infeksi saluran kemih
Infeksi saluran kemihInfeksi saluran kemih
Infeksi saluran kemihKindal
 
Penyakit saluran kencing
Penyakit saluran kencingPenyakit saluran kencing
Penyakit saluran kencingYuda Handaya
 
Jurnal mikrobiologi kesehatan
Jurnal mikrobiologi kesehatanJurnal mikrobiologi kesehatan
Jurnal mikrobiologi kesehatanrisyanti ALENTA
 
Copy of isk pada kehamilan
Copy of isk pada kehamilanCopy of isk pada kehamilan
Copy of isk pada kehamilanSofie Krisnadi
 
Sistem perkemihan (jenuarista, rischa)
Sistem perkemihan (jenuarista, rischa)Sistem perkemihan (jenuarista, rischa)
Sistem perkemihan (jenuarista, rischa)stikesby kebidanan
 
Asuhan Keperawatan Pasien Dengan Gangguan Pemenuhan Kebutuhan Eleminasi Bowel
Asuhan Keperawatan Pasien Dengan Gangguan Pemenuhan Kebutuhan Eleminasi BowelAsuhan Keperawatan Pasien Dengan Gangguan Pemenuhan Kebutuhan Eleminasi Bowel
Asuhan Keperawatan Pasien Dengan Gangguan Pemenuhan Kebutuhan Eleminasi Bowelpjj_kemenkes
 
Patologi urinaria
Patologi urinariaPatologi urinaria
Patologi urinariaNur Luciana
 
Urolithiasis (urinary stones disease) presentation
Urolithiasis (urinary stones disease) presentationUrolithiasis (urinary stones disease) presentation
Urolithiasis (urinary stones disease) presentationAhmad Kharrouby
 
10 Reasons Why Successful Leaders Are Keeping a Journal
10 Reasons Why Successful Leaders Are Keeping a Journal10 Reasons Why Successful Leaders Are Keeping a Journal
10 Reasons Why Successful Leaders Are Keeping a JournalLouis-Xavier Lavallée
 

Andere mochten auch (17)

Infeksi saluran kemih
Infeksi saluran kemihInfeksi saluran kemih
Infeksi saluran kemih
 
Infeksi saluran kemih
Infeksi saluran kemihInfeksi saluran kemih
Infeksi saluran kemih
 
Penyakit saluran kencing
Penyakit saluran kencingPenyakit saluran kencing
Penyakit saluran kencing
 
Jurnal mikrobiologi kesehatan
Jurnal mikrobiologi kesehatanJurnal mikrobiologi kesehatan
Jurnal mikrobiologi kesehatan
 
Copy of isk pada kehamilan
Copy of isk pada kehamilanCopy of isk pada kehamilan
Copy of isk pada kehamilan
 
Sistem perkemihan (jenuarista, rischa)
Sistem perkemihan (jenuarista, rischa)Sistem perkemihan (jenuarista, rischa)
Sistem perkemihan (jenuarista, rischa)
 
Infeksi saluran kemih
Infeksi saluran kemihInfeksi saluran kemih
Infeksi saluran kemih
 
Penyakit urologi
Penyakit urologiPenyakit urologi
Penyakit urologi
 
Asuhan Keperawatan Pasien Dengan Gangguan Pemenuhan Kebutuhan Eleminasi Bowel
Asuhan Keperawatan Pasien Dengan Gangguan Pemenuhan Kebutuhan Eleminasi BowelAsuhan Keperawatan Pasien Dengan Gangguan Pemenuhan Kebutuhan Eleminasi Bowel
Asuhan Keperawatan Pasien Dengan Gangguan Pemenuhan Kebutuhan Eleminasi Bowel
 
INFEKSI NIFAS
INFEKSI NIFASINFEKSI NIFAS
INFEKSI NIFAS
 
Bladder stones
Bladder stones Bladder stones
Bladder stones
 
Patologi urinaria
Patologi urinariaPatologi urinaria
Patologi urinaria
 
Bladder calculi
Bladder calculiBladder calculi
Bladder calculi
 
Secondary Storage
Secondary StorageSecondary Storage
Secondary Storage
 
Renal calculi ppt
Renal calculi pptRenal calculi ppt
Renal calculi ppt
 
Urolithiasis (urinary stones disease) presentation
Urolithiasis (urinary stones disease) presentationUrolithiasis (urinary stones disease) presentation
Urolithiasis (urinary stones disease) presentation
 
10 Reasons Why Successful Leaders Are Keeping a Journal
10 Reasons Why Successful Leaders Are Keeping a Journal10 Reasons Why Successful Leaders Are Keeping a Journal
10 Reasons Why Successful Leaders Are Keeping a Journal
 

Ähnlich wie Makalah isk (20)

Kata pengantar
Kata pengantarKata pengantar
Kata pengantar
 
Askep isk AKPER PEMKAB MUNA AKPER PEMKAB MUNA
Askep isk AKPER PEMKAB MUNA  AKPER PEMKAB MUNA Askep isk AKPER PEMKAB MUNA  AKPER PEMKAB MUNA
Askep isk AKPER PEMKAB MUNA AKPER PEMKAB MUNA
 
Askep isk AKPER PEMKAB MUNA
Askep isk AKPER PEMKAB MUNA Askep isk AKPER PEMKAB MUNA
Askep isk AKPER PEMKAB MUNA
 
Askep isk AKPER PEMKAB MUNA
Askep isk AKPER PEMKAB MUNA Askep isk AKPER PEMKAB MUNA
Askep isk AKPER PEMKAB MUNA
 
IHT ISK RUANG GARDENIA LIA CS.pptx
IHT  ISK RUANG GARDENIA LIA CS.pptxIHT  ISK RUANG GARDENIA LIA CS.pptx
IHT ISK RUANG GARDENIA LIA CS.pptx
 
Etiologi isk AKPER PEMKAB MUNA
Etiologi isk AKPER PEMKAB MUNA Etiologi isk AKPER PEMKAB MUNA
Etiologi isk AKPER PEMKAB MUNA
 
Etiologi isk
Etiologi iskEtiologi isk
Etiologi isk
 
Etiologi isk AKPER PEMKAB MUNA
Etiologi isk AKPER PEMKAB MUNA Etiologi isk AKPER PEMKAB MUNA
Etiologi isk AKPER PEMKAB MUNA
 
Isk
IskIsk
Isk
 
Askep isk
Askep iskAskep isk
Askep isk
 
Askep isk
Askep iskAskep isk
Askep isk
 
Sap infeksi salurah kemih
Sap infeksi salurah kemihSap infeksi salurah kemih
Sap infeksi salurah kemih
 
Infeksi saluran kemih
Infeksi saluran kemihInfeksi saluran kemih
Infeksi saluran kemih
 
Infeksi saluran kemih AKPER PEMKAB MUNA
Infeksi saluran kemih AKPER PEMKAB MUNA Infeksi saluran kemih AKPER PEMKAB MUNA
Infeksi saluran kemih AKPER PEMKAB MUNA
 
Infeksi saluran kemih AKPER PEMKAB MUNA
Infeksi saluran kemih AKPER PEMKAB MUNA Infeksi saluran kemih AKPER PEMKAB MUNA
Infeksi saluran kemih AKPER PEMKAB MUNA
 
Satpel isk
Satpel iskSatpel isk
Satpel isk
 
Satpel isk
Satpel iskSatpel isk
Satpel isk
 
ASUHAN KEPERAWATAN INFEKSI SALURAN KEMIH.pptx
ASUHAN KEPERAWATAN INFEKSI SALURAN KEMIH.pptxASUHAN KEPERAWATAN INFEKSI SALURAN KEMIH.pptx
ASUHAN KEPERAWATAN INFEKSI SALURAN KEMIH.pptx
 
kelompok199
kelompok199kelompok199
kelompok199
 
12047606asdasd5-Infeksi-Saluran-Kemih.ppt
12047606asdasd5-Infeksi-Saluran-Kemih.ppt12047606asdasd5-Infeksi-Saluran-Kemih.ppt
12047606asdasd5-Infeksi-Saluran-Kemih.ppt
 

Kürzlich hochgeladen

KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakatKONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakatZuheri
 
leaflet IKM, gastritis dan pencegahannya
leaflet IKM, gastritis dan pencegahannyaleaflet IKM, gastritis dan pencegahannya
leaflet IKM, gastritis dan pencegahannyaYosuaNatanael1
 
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasanasuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasanFeraAyuFitriyani
 
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.pptpengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.pptRekhaDP2
 
FARMAKOLOGI TBC. tugas kelompok farmasi klinis dan komunitas smk kesehatan ka...
FARMAKOLOGI TBC. tugas kelompok farmasi klinis dan komunitas smk kesehatan ka...FARMAKOLOGI TBC. tugas kelompok farmasi klinis dan komunitas smk kesehatan ka...
FARMAKOLOGI TBC. tugas kelompok farmasi klinis dan komunitas smk kesehatan ka...nadyahermawan
 
Statistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptx
Statistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptxStatistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptx
Statistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptxfachrulshidiq3
 
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...nadyahermawan
 
Materi E- Kohort Dinkes Prop untuk nakes .pptx
Materi E- Kohort Dinkes Prop untuk nakes .pptxMateri E- Kohort Dinkes Prop untuk nakes .pptx
Materi E- Kohort Dinkes Prop untuk nakes .pptxssuser981dcb
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial Remaja
Asuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial RemajaAsuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial Remaja
Asuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial RemajaFeraAyuFitriyani
 
Mengenal Nyeri Perut tentang jenis dan karakteristik.pptx
Mengenal Nyeri Perut tentang jenis dan karakteristik.pptxMengenal Nyeri Perut tentang jenis dan karakteristik.pptx
Mengenal Nyeri Perut tentang jenis dan karakteristik.pptxLintangDwiCandra1
 
materi tentang airway management terbaru
materi tentang airway management terbarumateri tentang airway management terbaru
materi tentang airway management terbaruPrajaPratama4
 
FRAKTUR presentasion patah tulang paripurna OK.pptx
FRAKTUR presentasion patah tulang paripurna OK.pptxFRAKTUR presentasion patah tulang paripurna OK.pptx
FRAKTUR presentasion patah tulang paripurna OK.pptxDwiHmHsb1
 
Chapter 1 Introduction to veterinary pharmacy
Chapter 1 Introduction to veterinary pharmacyChapter 1 Introduction to veterinary pharmacy
Chapter 1 Introduction to veterinary pharmacyIkanurzijah2
 
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptxPPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptxAcephasan2
 
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdfbendaharadakpkmbajay
 
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.pptPAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.pptssuser551745
 
power point kesehatan reproduksi pria dan wanita
power point kesehatan reproduksi pria dan wanitapower point kesehatan reproduksi pria dan wanita
power point kesehatan reproduksi pria dan wanitaBintangBaskoro1
 
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan pptLOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan pptUserTank2
 

Kürzlich hochgeladen (20)

KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakatKONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
 
leaflet IKM, gastritis dan pencegahannya
leaflet IKM, gastritis dan pencegahannyaleaflet IKM, gastritis dan pencegahannya
leaflet IKM, gastritis dan pencegahannya
 
Pentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdf
Pentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdfPentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdf
Pentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdf
 
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasanasuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
 
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.pptpengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
 
FARMAKOLOGI TBC. tugas kelompok farmasi klinis dan komunitas smk kesehatan ka...
FARMAKOLOGI TBC. tugas kelompok farmasi klinis dan komunitas smk kesehatan ka...FARMAKOLOGI TBC. tugas kelompok farmasi klinis dan komunitas smk kesehatan ka...
FARMAKOLOGI TBC. tugas kelompok farmasi klinis dan komunitas smk kesehatan ka...
 
Statistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptx
Statistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptxStatistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptx
Statistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptx
 
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
 
Materi E- Kohort Dinkes Prop untuk nakes .pptx
Materi E- Kohort Dinkes Prop untuk nakes .pptxMateri E- Kohort Dinkes Prop untuk nakes .pptx
Materi E- Kohort Dinkes Prop untuk nakes .pptx
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial Remaja
Asuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial RemajaAsuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial Remaja
Asuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial Remaja
 
Mengenal Nyeri Perut tentang jenis dan karakteristik.pptx
Mengenal Nyeri Perut tentang jenis dan karakteristik.pptxMengenal Nyeri Perut tentang jenis dan karakteristik.pptx
Mengenal Nyeri Perut tentang jenis dan karakteristik.pptx
 
materi tentang airway management terbaru
materi tentang airway management terbarumateri tentang airway management terbaru
materi tentang airway management terbaru
 
FRAKTUR presentasion patah tulang paripurna OK.pptx
FRAKTUR presentasion patah tulang paripurna OK.pptxFRAKTUR presentasion patah tulang paripurna OK.pptx
FRAKTUR presentasion patah tulang paripurna OK.pptx
 
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
 
Chapter 1 Introduction to veterinary pharmacy
Chapter 1 Introduction to veterinary pharmacyChapter 1 Introduction to veterinary pharmacy
Chapter 1 Introduction to veterinary pharmacy
 
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptxPPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
 
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf
 
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.pptPAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
 
power point kesehatan reproduksi pria dan wanita
power point kesehatan reproduksi pria dan wanitapower point kesehatan reproduksi pria dan wanita
power point kesehatan reproduksi pria dan wanita
 
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan pptLOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
 

Makalah isk

  • 1. Makalah ISK (Infeksi Saluran Kemih) MAKALAH URETRA TRAKTUS INFECTION (UTI) Pembimbing: Hj. Andri Tri Kusuma Ningrum, SST., M.Kes OLEH : KELAS : IV A/ D III KEBIDANAN 1. ANANDA DIAH AYU 2. CITRA NANDA K 3. DIAH AYU A 4. DWI NUR FITRIYA 5. ITA IFAYANTI 6. WILDAN NUR AGHNIA R SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH LAMONGAN PROGRAM STUDI D III KEBIDANAN 2013-2014 KATA PENGANTAR Puji syukur senantiasa penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala Rahmat dan Inayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah tentang Infeksi Saluran Kemih. Makalah ini disusun dan diajukan sebagai salah satu tugas perkuliahan. Penyusun makalah berbekal dari hasil pengalaman, teori yang diperoleh selama perkuliahan serta literatur. Pada kesempatan ini skami ingin menyampaikan ucapan terimakasih kepada yang terhormat Bapak/ Ibu : 1. Drs. H. Budi Utomo Amd.,Kep. M.Kes selaku ketua “STIKES Muhammadiyah Lamongan” dan staf yang telah berkenan memberikan kesempatan untuk praktik klinik kebidanan, 2. Bapak/ Ibu Dosen STIKES Muhammadiyah Lamongan selaku pembimbing akademi, 3. Serta semua pihak yang membantu kelancaran selama praktik klinik kebidanan dan dalam penyusunan laporan yang tidak dapat kami sebut satu persatu. Penulis menyadari bahwa makalh ini masih kurang sempurna, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dami perbaikan yang akan datang. Dan akhirnya semoga lapran ini dapat bermanfaat bagi kami khususnya.
  • 2. Lamongan,18 Maret 2014 Penulis BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Infeksi saluran kemih adalah infeksi yang terjadi sepanjang saluran kemih, termasuk ginjal itu sendiri akibat proliferasi suatu mikroorganisme. Untuk menyatakan adanya infeksi saluran kemih harus ditemukan bakteri di dalam urin. Suatu infeksi dapat dikaran jika terdapat 100.000 atau lebih bakteri/ml urin. Namun, jika hanya terdapat 10.000 atay kurang bakteri/ml urin, hal itu menunjukkan bahwa adanya kontaminasi bakteri. Prevelensi penyakit saluran kemih (ISK) antara usia 15-60 tahun jauh lebih banyak. Wanita menderita ISK bagian bawah dengan perbandingan kurang lebih dua kali sekitar pubertas dan lebih dari 10 kali pada usia 60 tahun. Faktor protektif yang melawan infeksi saluran kemih pada wanita adalah bentukan selaput mukus yang dependen estrogen di kandung kemih. Mukus ini mempunyai fungsi sebagai antimikroba. Pada menopause, kadar estrogen menurun dan sistem perlindungan ini lenyap sehingga pada wanira yang sudah mengalami menopause rentan terkena infeksi saluran kemih. Proteksi terhadap infeksi saluran kemih pada wanita dan pria, terbentuk oleh sifar alami urin yang asam dan berfungsu sebagai antibakteri. Infeksi saluran kemih pada pria jarang terjadi, pada pria dengan usia yang sudah lanjut, penyebab yang paling sering adalah prostitis atau hyperplasia prostat. 1.2 Tujuan Dengan adanya makalah ini diharapkan mahasiswa dapat lebih mengerti dan memahami tentang infeksi saluran kemih (ISK) atau yang disebut dengan uretra traktus infection (UTI). BAB II PEMBAHASAN 1.1 Pengertian Infeksi saluran kemih adalah masalah kesehatan yang serius mengenai jutaan populasi manusia setiap tahunnya. Infeksi saluran kemih (ISK) adalah jenis infeksi yang kedua paling banyak ditemukan setelah infeksi saluran pernafasan. Infeksi saluran kemih adalah suatu istilah umum yang dipakai untuk mengatakan adanya invasi mikroorganisme pada saluran kemih. (Agus Tessy, Ardaya, Suwanto, 2001). Infeksi saluran kemih adalah penyakit yang disebabkan oleh adanya mikroorganisme patogenik dalam traktis urinarius, dengan atau tanpa disertai tanda dan gejala (Brunner & Suddarth, 2002).
  • 3. Infeksi saluran kemih adalah suatu infeksi yang melibatkan ginjal, ureter, buli-buli, ataupun uretra. Infeksi saluran kemih (ISK) adalah istilah umum yang menunjukkan keberadaan mikroorganisme (MO) dalam urin (Sukandar, E., 2004). Infeksi saluran kemih adalah infeksi bakteri paling sering dijumpai pada kehamilan (Cunningham., 2005). Infeksi saluran kemih adalah bila ada pemeriksaan urin, ditemukan bakteri yang jumlahnya lebih dari 10.000 per ml.urin yang diperiksa harus bersih, segar, dan dari aliran tengah (midstream) atau diambil dari fungsi suprasimpisis (Saifudin., 2007). 1.2 Diagnosa 1. Pemerikasaan fisik: dilakukan secara head to toe dan systemtubuh 2. Riwayat atau adanya faktor-faktor resiko:  Adakah riwayat infeksi sebelumnya?  Adakah obstruksi pada saluran kemih? 3. Adanya factor yang menjadi predisposisi pasien terhadap infeksi nosokomial.  Bagaimana dengan pemasangan kateter foley?  Imobilisasi dalam waktu yang lama.  Apakah terjadi inkontinensia urine? 4. Pengkajian dari manifestasi klinik infeksi saluran kemih  Bagaimana pola berkemih pasien? untuk mendeteksi factor predisposisi terjadinya ISK pasien (dorongan, frekuensi, dan jumlah)  Adakah disuria?  Adakah urgensi?  Adakah hesitancy?  Adakah bau urine yang menyengat?  Bagaimana haluaran volume orine, warna (keabu-abuan) dan konsentrasi urine?  Adakah nyeri-biasanya suprapubik pada infeksi saluran kemih bagian bawah  Adakah nyesi pangggul atau pinggang-biasanya pada infeksi saluran kemih bagian atas  Peningkatan suhu tubuh biasanya pada infeksi saluran kemih bagian atas. 5. Pengkajian psikologi pasien:  Bagaimana perasaan pasien terhadap hasil tindakan dan pengobatan yang telah dilakukan? Adakakan perasaan malu atau takut kekambuhan terhadap penyakitnya. 1.3 Macam- macam Infeksi Saluran Kemih (ISK) Jenis Infeksi Saluran Kemih, antara lain: 1. Kandung kemih (sistitis) 2. uretra (uretritis) 3. prostat (prostatitis) 4. ginjal (pielonefritis) Infeksi Saluran Kemih (ISK) pada usia lanjut, dibedakan menjadi: 1. ISK uncomplicated (simple)
  • 4. ISK sederhana yang terjadi pada penderita dengan saluran kencing tak baik, anatomic maupun fungsional normal. ISK ini pada usi lanjut terutama mengenai penderita wanita dan infeksi hanya mengenai mukosa superficial kandung kemih. 2. ISK complicated Sering menimbulkan banyak masalah karena sering kali kuman penyebab sulit diberantas, kuman penyebab sering resisten terhadap beberapa macam antibiotika, sering terjadi bakterimia, sepsis dan shock. ISK ini terjadi bila terdapat keadaan-keadaan sebagi berikut: a. Kelainan abnormal saluran kencing, misalnya batu, reflex vesiko uretral obstruksi, atoni kandung kemih, paraplegia, kateter kandung kencing menetap dan prostatitis. b. Kelainan faal ginjal: GGA maupun GGK. c. Gangguan daya tahan tubuh d. Infeksi yang disebabkan karena organisme virulen sperti prosteus spp yang memproduksi urease. Macam ISK antara lain: 1. ISK Primer Berdasarkan adanya gejala sistemik, ISK primer dibagi menjadi dua: a. ISK lokal, diterapi dengan antibiotika lokal. b. ISK dengan gejala sistemik, diterapi dengan antibiotika sistemik. Antibiotika yang sering digunakan yaitu amoksisilin. 2. ISK sekunder ISK ini merupakan akibat dari penyakit atau kelainan yang lain. ISK berulang merupakan pertanda dari ISK sekunder, karena penanganan ISK yang tidak tepat. Penatalaksanaan ISK sekunder sesuai dengan penyebab ISK tersebut. Penyebab ISK sekunder biasanya adalah obstruksi saluran kemih (seperti batu saluran kemih, pembesaran prostat, dan striktur uretra). Bakteriuriuria asimtomatik: Ditemukan bakteri sebanyak > 100.000 per ml air seni dari sediaan air seni “mid stream” Angka kejadian Bakteriuria Asimptomatik dalam kehamilan sama seperti wanita usia reproduksi yang seksual aktif dan non- pregnan sekitar 2 – 10% 1.4 Etiologi Organisme penyebab ISK yang paling sering ditemukan adalah escheriucia (80 % kasus). E. Coli merupakan penghuni normal dari kolon. Organisme-organisme lain yang juga dapat menyebabkan ISK adalah: golongan proteus, klebsiela, pseudomonas, enterokokus danstophylokokus. Jenis-jenis mikroorganisme yang menyebabkan ISK, antara lain: a. Escherichia Coli: 90 % penyebab ISK uncomplicated (simple) b. Pseudomonas, Proteus, Klebsiella : penyebab ISK complicated c. Enterobacter, staphylococcus epidemidis, enterococci, dan-lain-lain. Prevalensi penyebab ISK pada usia lanjut, antara lain: a. Sisa urin dalam kandung kemih yang meningkat akibat pengosongan kandung kemih yang kurang efektif b. Mobilitas menurun c. Nutrisi yang sering kurang baik d. Sistem imunitas menurun, baik seluler maupun humoral e. Adanya hambatan pada aliran urin
  • 5. f. Hilangnya efek bakterisid dari sekresi prostat 1.5 Patofisiologi Hematogen Perkuntinuitatum Kelainan kongenital Gejala - Disuria - Polafisuria - Nyeri suprapubik - Stranguria - Tenesmus - Nokturia - Enuresis noktural - Prostatismus - Nyeri uretra - Kolik ureter - Ginjal - Infeksi pada bagian bawah - Infeksi pada bagian atas Infeksi
  • 6. Komplikasi - Gagal ginjal akut - Ensefalopati hipertensif - Gagal jantung, edema paru, neti nopati hipertensi 1.6 Prognosa Infeksi saluran kemih (ISK) tanpa kelainan anatomis mempunyai prognosi lebih baik bila pengobatan pada fase akur adekuat dan disertai pengawasan terhadap kemungkinan infeksi berulang. 1.7 Masalah Potensial 1. Gagal ginjal akut 2. Ensefalopati hipertensif 3. Gagal jantung, edema paru, retinopati hipertensif
  • 7. 1.8 Intervensi Dx 1 : Nyeri dan ketidaknyamanan berhubungan dengan inflamasi dan infeksi uretra, kandung kemih dan struktur traktus urinarius lain. Kriteria evaluasi: Tidak nyeri waktu berkemih, tidak nyeri pada perkusi panggul Intervensi: a. Pantau haluaran urine terhadap perubahan warna, baud an pola berkemih, masukan dan haluaran setiap 8 jam dan pantau hasil urinalisis ulang Rasional: untuk mengidentifikasi indikasi kemajuan atau penyimpangan dari hasil yang diharapkan b. Catat lokasi, lamanya intensitas skala (1-10) penyebaran nyeri. Rasional: membantu mengevaluasi tempat obstruksi dan penyebab nyeri c. Berikan tindakan nyaman, seprti pijatan punggung, lingkungan istirahat; Rasional: meningkatkan relaksasi, menurunkan tegangan otot. d. Bantu atau dorong penggunaan nafas berfokus Relaksasi: membantu mengarahkan kembali perhatian dan untuk relaksasi otot. e. Berikan perawatan perineal Rasional: untuk mencegah kontaminasi uretra f. Jika dipaang kateter indwelling, berikan perawatan kateter 2 nkali per hari. Rasional: Kateter memberikan jalan bakteri untuk memasuki kandung kemih dan naik ke saluran perkemihan. g. Kolaborasi:  Konsul dokter bila: sebelumnya kuning gading-urine kuning, jingga gelap, berkabut atau keruh. Pla berkemih berubah, sring berkemih dengan jumlah sedikit, perasaan ingin kencing, menetes setelah berkemih. Nyeri menetap atau bertambah sakit Rasional: Temuan- temuan ini dapat memeberi tanda kerusakan jaringan lanjut dan perlu pemeriksaan luas  Berikan analgesic sesuia kebutuhan dan evaluasi keberhasilannya Rasional: analgesic memblok lintasan nyeri sehingga mengurangi nyeri h. Berikan antibiotic. Buat berbagai variasi sediaan minum, termasuk air segar . Pemberian air sampai 2400 ml/hari Rasional: akibta dari haluaran urin memudahkan berkemih sering dan membentu membilas saluran berkemih Dx 2: Perubahan pola eliminasi berhubungan dengan obstruksi mekanik pada kandung kemih ataupun struktur traktus urinarius lain. Kriteria Evaluasi: Pola eliminasi membaik, tidak terjadi tanda-tanda gangguan berkemih (urgensi, oliguri, disuria) Intervensi: a. Awasi pemasukan dan pengeluaran karakteristi urin Rasional: memberikan informasi tentang fungsi ginjal dan adanya komplikasi b. Tentukan pola berkemih pasien c. Dorong meningkatkan pemasukan cairan Rasional: peningkatan hidrasi membilas bakteri. d. Kaji keluhan kandung kemih penuh Rasional: retensi urin dapat terjadi menyebabkan distensi jaringan(kandung kemih/ginjal) e. Observasi perubahan status mental:, perilaku atau tingkat kesadaran Rasional: akumulasi sisa uremik dan ketidakseimbangan elektrolit dapat menjadi toksik pada susunan saraf pusat
  • 8. f. Kecuali dikontraindikasikan: ubah posisi pasien setiap dua jam Rasional: untuk mencegah statis urin g. Kolaborasi:  Awasi pemeriksaan laboratorium; elektrolit, BUN, kreatinin Rasional: pengawasan terhadap disfungsi ginjal  Lakukan tindakan untuk memelihara asam urin: tingkatkan masukan sari buah berri dan berikan obat-obat untuk meningkatkan aam urin. Rasional: aam urin menghalangi tumbuhnya kuman. Peningkatan masukan sari buah dapt berpengaruh dalm pengobatan infeksi saluran kemih. Dx 3: Kurangnya pengetahuan tentang kondisi,prognosis,dan kebutuhan pengobatan berhubungan dengan kurangnya sumber informasi. Kriteria Evaluasi: menyatakna mengerti tentang kondisi, pemeriksaan diagnostic, rencana pengobatan, dan tindakan perawatan diri preventif. Intervensi: a. Kaji ulang prose pemyakit dan harapan yang akan datanng Rasional: memberikan pengetahuan dasar dimana pasien dapat membuat pilihan beradasarkan informasi. b. Berikan informasi tentang: sumber infeksi, tindakan untuk mencegah penyebaran, jelaskna pemberian antibiotic, pemeriksaan diagnostic: tujuan, gambaran singkat, persiapan ynag dibutuhkan sebelumpemeriksaan, perawatan sesudah pemeriksaan. Rasional: pengetahuan apa yang diharapkan dapat mengurangi ansietas dan m,embantu mengembankan kepatuhan klien terhadap rencan terapetik. c. Pastikan pasien atau orang terdekat telah menulis perjanjian untuk perawatan lanjut dan instruksi tertulis untuk perawatn sesudah pemeriksaan Rasional: instruksi verbal dapat dengan mudah dilupakan d. Instruksikan pasien untuk menggunakan obat yang diberikan, inum sebanyak kurang lebih delapan gelas per hari khususnya sari buah berri. Rasional: Pasien sering menghentikan obat mereka, jika tanda-tanda penyakit mereda. Cairan menolong membilas ginjal. Asam piruvat dari sari buah berri membantu mempertahankan keadaan asam urin dan mencegah pertumbuhan bakteri e. Berikan kesempatan kepada pasien untuk mengekspresikan perasaan dan masalah tentang rencana pengobatan. Rasional: Untuk mendeteksi isyarat indikatif kemungkinan ketidakpatuhan dan membantu mengembangkan penerimaan rencana terapeutik. BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan
  • 9. Infeksi saluran kemih adalah masalah kesehatan yang serius mengenai jutaan populasi manusia setiap tahunnya. Infeksi saluran kemih (ISK) adalah jenis infeksi yang kedua paling banyak ditemukan setelah infeksi saluran pernafasan. Infeksi saluran kemih adalah suatu infeksi yang melibatkan ginjal, ureter, buli-buli, ataupun uretra. Infeksi saluran kemih (ISK) adalah istilah umum yang menunjukkan keberadaan mikroorganisme (MO) dalam urin (Sukandar, E., 2004). 3.2 Saran Semoga makalah ini bermanfaat bagi semua pihak, terutama penulis. Mohon kritiik dan saran yang membangun demi menyempurnakan makalah ini dilain kesempatan