Infeksi saluran kemih adalah masalah kesehatan yang sering dihadapi. ISK dapat terjadi di berbagai bagian saluran kemih seperti kandung kemih, uretra, ginjal, dan disebabkan oleh berbagai jenis bakteri. Gejala umum ISK adalah nyeri saat buang air kecil dan frekuensi buang air kecil. Pengobatan ISK meliputi antibiotik dan menjaga hidrasi untuk mencegah komplikasi seperti gagal ginj
1. Makalah ISK (Infeksi Saluran Kemih)
MAKALAH
URETRA TRAKTUS INFECTION (UTI)
Pembimbing: Hj. Andri Tri Kusuma Ningrum, SST., M.Kes
OLEH :
KELAS : IV A/ D III KEBIDANAN
1. ANANDA DIAH AYU
2. CITRA NANDA K
3. DIAH AYU A
4. DWI NUR FITRIYA
5. ITA IFAYANTI
6. WILDAN NUR AGHNIA R
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH LAMONGAN
PROGRAM STUDI D III KEBIDANAN
2013-2014
KATA PENGANTAR
Puji syukur senantiasa penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala Rahmat dan Inayah-Nya,
sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah tentang Infeksi Saluran Kemih.
Makalah ini disusun dan diajukan sebagai salah satu tugas perkuliahan. Penyusun makalah berbekal
dari hasil pengalaman, teori yang diperoleh selama perkuliahan serta literatur.
Pada kesempatan ini skami ingin menyampaikan ucapan terimakasih kepada yang terhormat Bapak/ Ibu :
1. Drs. H. Budi Utomo Amd.,Kep. M.Kes selaku ketua “STIKES Muhammadiyah Lamongan” dan staf yang telah
berkenan memberikan kesempatan untuk praktik klinik kebidanan,
2. Bapak/ Ibu Dosen STIKES Muhammadiyah Lamongan selaku pembimbing akademi,
3. Serta semua pihak yang membantu kelancaran selama praktik klinik kebidanan dan dalam penyusunan laporan
yang tidak dapat kami sebut satu persatu.
Penulis menyadari bahwa makalh ini masih kurang sempurna, untuk itu penulis mengharapkan kritik
dan saran yang membangun dami perbaikan yang akan datang. Dan akhirnya semoga lapran ini dapat
bermanfaat bagi kami khususnya.
2. Lamongan,18 Maret 2014
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Infeksi saluran kemih adalah infeksi yang terjadi sepanjang saluran kemih, termasuk ginjal itu sendiri
akibat proliferasi suatu mikroorganisme. Untuk menyatakan adanya infeksi saluran kemih harus ditemukan
bakteri di dalam urin. Suatu infeksi dapat dikaran jika terdapat 100.000 atau lebih bakteri/ml urin. Namun, jika
hanya terdapat 10.000 atay kurang bakteri/ml urin, hal itu menunjukkan bahwa adanya kontaminasi bakteri.
Prevelensi penyakit saluran kemih (ISK) antara usia 15-60 tahun jauh lebih banyak. Wanita menderita
ISK bagian bawah dengan perbandingan kurang lebih dua kali sekitar pubertas dan lebih dari 10 kali pada usia
60 tahun.
Faktor protektif yang melawan infeksi saluran kemih pada wanita adalah bentukan selaput mukus yang
dependen estrogen di kandung kemih. Mukus ini mempunyai fungsi sebagai antimikroba. Pada menopause,
kadar estrogen menurun dan sistem perlindungan ini lenyap sehingga pada wanira yang sudah mengalami
menopause rentan terkena infeksi saluran kemih.
Proteksi terhadap infeksi saluran kemih pada wanita dan pria, terbentuk oleh sifar alami urin yang asam
dan berfungsu sebagai antibakteri. Infeksi saluran kemih pada pria jarang terjadi, pada pria dengan usia yang
sudah lanjut, penyebab yang paling sering adalah prostitis atau hyperplasia prostat.
1.2 Tujuan
Dengan adanya makalah ini diharapkan mahasiswa dapat lebih mengerti dan memahami tentang infeksi saluran
kemih (ISK) atau yang disebut dengan uretra traktus infection (UTI).
BAB II
PEMBAHASAN
1.1 Pengertian
Infeksi saluran kemih adalah masalah kesehatan yang serius mengenai jutaan populasi manusia setiap
tahunnya. Infeksi saluran kemih (ISK) adalah jenis infeksi yang kedua paling banyak ditemukan setelah infeksi
saluran pernafasan.
Infeksi saluran kemih adalah suatu istilah umum yang dipakai untuk mengatakan adanya invasi
mikroorganisme pada saluran kemih. (Agus Tessy, Ardaya, Suwanto, 2001).
Infeksi saluran kemih adalah penyakit yang disebabkan oleh adanya mikroorganisme patogenik dalam
traktis urinarius, dengan atau tanpa disertai tanda dan gejala (Brunner & Suddarth, 2002).
3. Infeksi saluran kemih adalah suatu infeksi yang melibatkan ginjal, ureter, buli-buli, ataupun uretra.
Infeksi saluran kemih (ISK) adalah istilah umum yang menunjukkan keberadaan mikroorganisme (MO) dalam
urin (Sukandar, E., 2004).
Infeksi saluran kemih adalah infeksi bakteri paling sering dijumpai pada kehamilan (Cunningham.,
2005).
Infeksi saluran kemih adalah bila ada pemeriksaan urin, ditemukan bakteri yang jumlahnya lebih dari
10.000 per ml.urin yang diperiksa harus bersih, segar, dan dari aliran tengah (midstream) atau diambil dari
fungsi suprasimpisis (Saifudin., 2007).
1.2 Diagnosa
1. Pemerikasaan fisik: dilakukan secara head to toe dan systemtubuh
2. Riwayat atau adanya faktor-faktor resiko:
Adakah riwayat infeksi sebelumnya?
Adakah obstruksi pada saluran kemih?
3. Adanya factor yang menjadi predisposisi pasien terhadap infeksi nosokomial.
Bagaimana dengan pemasangan kateter foley?
Imobilisasi dalam waktu yang lama.
Apakah terjadi inkontinensia urine?
4. Pengkajian dari manifestasi klinik infeksi saluran kemih
Bagaimana pola berkemih pasien? untuk mendeteksi factor predisposisi terjadinya ISK pasien (dorongan,
frekuensi, dan jumlah)
Adakah disuria?
Adakah urgensi?
Adakah hesitancy?
Adakah bau urine yang menyengat?
Bagaimana haluaran volume orine, warna (keabu-abuan) dan konsentrasi urine?
Adakah nyeri-biasanya suprapubik pada infeksi saluran kemih bagian bawah
Adakah nyesi pangggul atau pinggang-biasanya pada infeksi saluran kemih bagian atas
Peningkatan suhu tubuh biasanya pada infeksi saluran kemih bagian atas.
5. Pengkajian psikologi pasien:
Bagaimana perasaan pasien terhadap hasil tindakan dan pengobatan yang telah dilakukan? Adakakan perasaan
malu atau takut kekambuhan terhadap penyakitnya.
1.3 Macam- macam Infeksi Saluran Kemih (ISK)
Jenis Infeksi Saluran Kemih, antara lain:
1. Kandung kemih (sistitis)
2. uretra (uretritis)
3. prostat (prostatitis)
4. ginjal (pielonefritis)
Infeksi Saluran Kemih (ISK) pada usia lanjut, dibedakan menjadi:
1. ISK uncomplicated (simple)
4. ISK sederhana yang terjadi pada penderita dengan saluran kencing tak baik, anatomic maupun fungsional
normal. ISK ini pada usi lanjut terutama mengenai penderita wanita dan infeksi hanya mengenai mukosa
superficial kandung kemih.
2. ISK complicated
Sering menimbulkan banyak masalah karena sering kali kuman penyebab sulit diberantas, kuman penyebab
sering resisten terhadap beberapa macam antibiotika, sering terjadi bakterimia, sepsis dan shock. ISK ini terjadi
bila terdapat keadaan-keadaan sebagi berikut:
a. Kelainan abnormal saluran kencing, misalnya batu, reflex vesiko uretral obstruksi, atoni kandung kemih,
paraplegia, kateter kandung kencing menetap dan prostatitis.
b. Kelainan faal ginjal: GGA maupun GGK.
c. Gangguan daya tahan tubuh
d. Infeksi yang disebabkan karena organisme virulen sperti prosteus spp yang memproduksi urease.
Macam ISK antara lain:
1. ISK Primer
Berdasarkan adanya gejala sistemik, ISK primer dibagi menjadi dua:
a. ISK lokal, diterapi dengan antibiotika lokal.
b. ISK dengan gejala sistemik, diterapi dengan antibiotika sistemik. Antibiotika yang sering digunakan yaitu
amoksisilin.
2. ISK sekunder
ISK ini merupakan akibat dari penyakit atau kelainan yang lain. ISK berulang merupakan pertanda dari ISK
sekunder, karena penanganan ISK yang tidak tepat. Penatalaksanaan ISK sekunder sesuai dengan penyebab ISK
tersebut. Penyebab ISK sekunder biasanya adalah obstruksi saluran kemih (seperti batu saluran kemih,
pembesaran prostat, dan striktur uretra).
Bakteriuriuria asimtomatik:
Ditemukan bakteri sebanyak > 100.000 per ml air seni dari sediaan air seni “mid stream” Angka kejadian
Bakteriuria Asimptomatik dalam kehamilan sama seperti wanita usia reproduksi yang seksual aktif dan non-
pregnan sekitar 2 – 10%
1.4 Etiologi
Organisme penyebab ISK yang paling sering ditemukan adalah escheriucia (80 % kasus). E.
Coli merupakan penghuni normal dari kolon. Organisme-organisme lain yang juga dapat
menyebabkan ISK adalah: golongan proteus, klebsiela, pseudomonas,
enterokokus danstophylokokus.
Jenis-jenis mikroorganisme yang menyebabkan ISK, antara lain:
a. Escherichia Coli: 90 % penyebab ISK uncomplicated (simple)
b. Pseudomonas, Proteus, Klebsiella : penyebab ISK complicated
c. Enterobacter, staphylococcus epidemidis, enterococci, dan-lain-lain.
Prevalensi penyebab ISK pada usia lanjut, antara lain:
a. Sisa urin dalam kandung kemih yang meningkat akibat pengosongan kandung kemih yang kurang efektif
b. Mobilitas menurun
c. Nutrisi yang sering kurang baik
d. Sistem imunitas menurun, baik seluler maupun humoral
e. Adanya hambatan pada aliran urin
5. f. Hilangnya efek bakterisid dari sekresi prostat
1.5 Patofisiologi
Hematogen
Perkuntinuitatum
Kelainan kongenital
Gejala
- Disuria
- Polafisuria
- Nyeri suprapubik
- Stranguria
- Tenesmus
- Nokturia
- Enuresis noktural
- Prostatismus
- Nyeri uretra
- Kolik ureter
- Ginjal
- Infeksi pada bagian bawah
- Infeksi pada bagian atas
Infeksi
6. Komplikasi
- Gagal ginjal akut
- Ensefalopati hipertensif
- Gagal jantung, edema paru, neti nopati hipertensi
1.6 Prognosa
Infeksi saluran kemih (ISK) tanpa kelainan anatomis mempunyai prognosi lebih baik bila pengobatan pada fase
akur adekuat dan disertai pengawasan terhadap kemungkinan infeksi berulang.
1.7 Masalah Potensial
1. Gagal ginjal akut
2. Ensefalopati hipertensif
3. Gagal jantung, edema paru, retinopati hipertensif
7. 1.8 Intervensi
Dx 1 :
Nyeri dan ketidaknyamanan berhubungan dengan inflamasi dan infeksi uretra, kandung kemih dan struktur
traktus urinarius lain.
Kriteria evaluasi:
Tidak nyeri waktu berkemih, tidak nyeri pada perkusi panggul
Intervensi:
a. Pantau haluaran urine terhadap perubahan warna, baud an pola berkemih, masukan dan haluaran setiap 8 jam
dan pantau hasil urinalisis ulang
Rasional: untuk mengidentifikasi indikasi kemajuan atau penyimpangan dari hasil yang diharapkan
b. Catat lokasi, lamanya intensitas skala (1-10) penyebaran nyeri.
Rasional: membantu mengevaluasi tempat obstruksi dan penyebab nyeri
c. Berikan tindakan nyaman, seprti pijatan punggung, lingkungan istirahat;
Rasional: meningkatkan relaksasi, menurunkan tegangan otot.
d. Bantu atau dorong penggunaan nafas berfokus
Relaksasi: membantu mengarahkan kembali perhatian dan untuk relaksasi otot.
e. Berikan perawatan perineal
Rasional: untuk mencegah kontaminasi uretra
f. Jika dipaang kateter indwelling, berikan perawatan kateter 2 nkali per hari.
Rasional: Kateter memberikan jalan bakteri untuk memasuki kandung kemih dan naik ke saluran perkemihan.
g. Kolaborasi:
Konsul dokter bila: sebelumnya kuning gading-urine kuning, jingga gelap, berkabut atau keruh. Pla berkemih
berubah, sring berkemih dengan jumlah sedikit, perasaan ingin kencing, menetes setelah berkemih. Nyeri
menetap atau bertambah sakit
Rasional: Temuan- temuan ini dapat memeberi tanda kerusakan jaringan lanjut dan perlu pemeriksaan luas
Berikan analgesic sesuia kebutuhan dan evaluasi keberhasilannya
Rasional: analgesic memblok lintasan nyeri sehingga mengurangi nyeri
h. Berikan antibiotic. Buat berbagai variasi sediaan minum, termasuk air segar . Pemberian air sampai 2400
ml/hari
Rasional: akibta dari haluaran urin memudahkan berkemih sering dan membentu membilas saluran berkemih
Dx 2:
Perubahan pola eliminasi berhubungan dengan obstruksi mekanik pada kandung kemih ataupun struktur traktus
urinarius lain.
Kriteria Evaluasi:
Pola eliminasi membaik, tidak terjadi tanda-tanda gangguan berkemih (urgensi, oliguri, disuria)
Intervensi:
a. Awasi pemasukan dan pengeluaran karakteristi urin
Rasional: memberikan informasi tentang fungsi ginjal dan adanya komplikasi
b. Tentukan pola berkemih pasien
c. Dorong meningkatkan pemasukan cairan
Rasional: peningkatan hidrasi membilas bakteri.
d. Kaji keluhan kandung kemih penuh
Rasional: retensi urin dapat terjadi menyebabkan distensi jaringan(kandung kemih/ginjal)
e. Observasi perubahan status mental:, perilaku atau tingkat kesadaran
Rasional: akumulasi sisa uremik dan ketidakseimbangan elektrolit dapat menjadi toksik pada susunan saraf
pusat
8. f. Kecuali dikontraindikasikan: ubah posisi pasien setiap dua jam
Rasional: untuk mencegah statis urin
g. Kolaborasi:
Awasi pemeriksaan laboratorium; elektrolit, BUN, kreatinin
Rasional: pengawasan terhadap disfungsi ginjal
Lakukan tindakan untuk memelihara asam urin: tingkatkan masukan sari buah berri dan berikan obat-obat untuk
meningkatkan aam urin.
Rasional: aam urin menghalangi tumbuhnya kuman. Peningkatan masukan sari buah dapt berpengaruh dalm
pengobatan infeksi saluran kemih.
Dx 3:
Kurangnya pengetahuan tentang kondisi,prognosis,dan kebutuhan pengobatan berhubungan dengan kurangnya
sumber informasi.
Kriteria Evaluasi: menyatakna mengerti tentang kondisi, pemeriksaan diagnostic, rencana pengobatan, dan
tindakan perawatan diri preventif.
Intervensi:
a. Kaji ulang prose pemyakit dan harapan yang akan datanng
Rasional: memberikan pengetahuan dasar dimana pasien dapat membuat pilihan beradasarkan informasi.
b. Berikan informasi tentang: sumber infeksi, tindakan untuk mencegah penyebaran, jelaskna pemberian antibiotic,
pemeriksaan diagnostic: tujuan, gambaran singkat, persiapan ynag dibutuhkan sebelumpemeriksaan, perawatan
sesudah pemeriksaan.
Rasional: pengetahuan apa yang diharapkan dapat mengurangi ansietas dan m,embantu mengembankan
kepatuhan klien terhadap rencan terapetik.
c. Pastikan pasien atau orang terdekat telah menulis perjanjian untuk perawatan lanjut dan instruksi tertulis untuk
perawatn sesudah pemeriksaan
Rasional: instruksi verbal dapat dengan mudah dilupakan
d. Instruksikan pasien untuk menggunakan obat yang diberikan, inum sebanyak kurang lebih delapan gelas per
hari khususnya sari buah berri.
Rasional: Pasien sering menghentikan obat mereka, jika tanda-tanda penyakit mereda. Cairan menolong
membilas ginjal. Asam piruvat dari sari buah berri membantu mempertahankan keadaan asam urin dan
mencegah pertumbuhan bakteri
e. Berikan kesempatan kepada pasien untuk mengekspresikan perasaan dan masalah tentang rencana pengobatan.
Rasional: Untuk mendeteksi isyarat indikatif kemungkinan ketidakpatuhan dan membantu mengembangkan
penerimaan rencana terapeutik.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
9. Infeksi saluran kemih adalah masalah kesehatan yang serius mengenai jutaan populasi manusia setiap
tahunnya. Infeksi saluran kemih (ISK) adalah jenis infeksi yang kedua paling banyak ditemukan setelah infeksi
saluran pernafasan.
Infeksi saluran kemih adalah suatu infeksi yang melibatkan ginjal, ureter, buli-buli, ataupun uretra.
Infeksi saluran kemih (ISK) adalah istilah umum yang menunjukkan keberadaan mikroorganisme (MO) dalam
urin (Sukandar, E., 2004).
3.2 Saran
Semoga makalah ini bermanfaat bagi semua pihak, terutama penulis. Mohon kritiik dan saran yang
membangun demi menyempurnakan makalah ini dilain kesempatan