Dokumen tersebut membahas tentang sejarah penggunaan minyak bumi, proses ekstraksi dan pengolahan minyak bumi, penyebab terjadinya kelangkaan minyak bumi di Indonesia, serta alternatif-alternatif energi yang dapat menggantikan minyak bumi.
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Penulisan solusi kelangkaan minyak bumi
1. 1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Minyak Bumi telah digunakan oleh manusia sejak zaman kuno, dan sampai
saat ini masih merupakan komoditas yang penting. Minyak Bumi menjadi bahan
bakar utama setelah ditemukannya mesin pembakaran dalam, semakin majunya
penerbangan komersial, dan meningkatnya penggunaan plastik.
Lebih dari 4000 tahun yang lalu, menurut Herodotus dan Diodorus Siculus,
aspal telah digunakan sebagai konstruksi dari tembok dan menara Babylon; ada
banyak lubang-lubang minyak di dekat Ardericca (dekat Babylon). Jumlah minyak
yang besar ditemukan di tepi Sungai Issus, salah satu anak sungai dari Sungai Eufrat.
Tablet-tablet dari Kerajaan Persia Kuno menunjukkan bahwa kebutuhan obat-obatan
dan penerangan untuk kalangan menengah-atas menggunakan minyak Bumi. Pada
tahun 347, minyak diproduksi dari sumur yang digali dengan bambu di China.
Pada tahun 1850-an, Ignacy Łukasiewicz menemukan bagaimana proses untuk
mendistilasi minyak tanah dari minyak Bumi, sehingga memberikan alternatif yang
lebih murah daripada harus menggunakan minyak paus. Maka, dengan segera,
pemakaian minyak Bumi untuk keperluan penerangan melonjak drastis di Amerika
Utara. Sumur minyak komersial pertama di dunia yang digali terletak di Polandia
pada tahun 1853. Pengeboran minyak kemudian berkembang sangat cepat di banyak
belahan dunia lainnya, terutama saat Kerajaan Rusia berkuasa. Perusahaan Branobel
yang berpusat di Azerbaijan menguasai produksi minyak dunia pada akhir abad ke-
19.
Di Indonesia, energi migas masih menjadi andalan utama perekonomian
Indonesia, baik sebagai penghasil devisa maupun pemasok kebutuhan energi dalam
negeri. Pembangunan prasarana dan industri yang sedang giat-giatnya dilakukan di
Indonesia, membuat pertumbuhan konsumsi energi rata-rata mencapai 7% dalam 10
tahun terakhir. Peningkatan yang sangat tinggi, melebihi rata-rata kebutuhan energi
global, mengharuskan Indonesia untuk segera menemukan cadangan migas baru, baik
di Indonesia maupun ekspansi ke luar negeri. Cadangan terbukti minyak bumi dalam
2. 2
kondisi depleting, sebaliknya gas bumi cenderung meningkat. Perkembangan
produksi minyak Indonesia dari tahun ke tahun mengalami penurunan, sehingga perlu
upaya luar biasa untuk menemukan cadangan-cadangan baru dan peningkatan
produksi.
Konsumsi minyak bumi di dalam negeri kini sudah melebihi kapasitas
produksi. Dalam beberapa tahun belakangan ini penyediaan BBM dalam negeri tidak
dapat seluruhnya dipenuhi oleh kilang minyak domestik, hampir 20%-30% kebutuhan
minyak bumi dalam negeri sudah harus diimpor dari luar negeri. Kebutuhan impor
minyak bumi ini diperkirakan akan terus meningkat seiring dengan pertumbuhan
jumlah penduduk yang terus meningkat dan pertumbuhan ekonomi di dalam negeri
yang diharapkan semakin membaik ditahun-tahun mendatang.
Menurut BP MIGAS penurunan jumlah produksi minyak per hari tersebut
disebabkan penurunan produksi dari lapangan existing lebih cepat dari perkiraan.
Sekitar 90 persen dari total produksi minyak Indonesia dihasilkan dari lapangan yang
usianya lebih dari 30 tahun, sehingga dibutuhkan investasi yang cukup besar untuk
menahan laju penurunan alaminya. Upaya menahan laju penurunan produksi pada
lapangan tua tersebut, yang mencapai 12 persen per tahun, gagal dilaksanakan.
Sementara upaya untuk menyangga produksi melalui produksi lapangan baru, sangat
bergantung kepada kinerja kontraktor kontrak kerja sama (KKKS). Bicara mengenai
struktur industri, dunia perminyakan memiliki keunikan dibanding industri lainnya.
Ketika industri-industri lain gencar mencanangkan perampingan, efisiensi, dan
efektivitas, dalam dunia perminyakan para international oil company (IOC) yang
sudah mendominasi pasar tersebut terpaksa melakukan merger karena dalam industri
perminyakan modal yang terlibat luar biasa besar.
Dengan kata lain, kelangkaan minyak yang terjadi belakangan ini adalah
akibat dari penurunan produksi minyak dalam negeri dan peningkatan konsumsi yang
sangat signifikan di Indonesia. Hal inilah yang memaksa pemerintah untuk
mengimpor minyak dari luar negeri. Hal ini tentunya akan menjadi beban Negara
yang cukup besar.
3. 3
1.2 Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan ini adalah:
1. Mengetahui tentang minyak bumi
2. Proses pembuatan minyak bumi
3. Hasil olahan
4. Penyebab kelangkaan minyak bumi
5. Alternatif minyak bumi
1.3 Manfaat Penulisan
Manfaat dari penulisan ini adalah:
1. Memberikan gambaran alternatif lain selain minyak bumi
2. Sebagai bahan untuk meningkatkan wawasan pengetahuan dalam bidang
sumber daya alam
3. Sebagai bahan masukan dan pertimbangan dalam penggunaan minyak bumi
4. 4
BAB II
PEMBAHASAN
Minyak Bumi (bahasa Inggris: petroleum, dari bahasa Latin petrus – karang
dan oleum – minyak), dijuluki juga sebagai emas hitam, adalah cairan kental,
berwarna coklat gelap, atau kehijauan yang mudah terbakar, yang berada di lapisan
atas dari beberapa area di kerak bumi.
Minyak Bumi terdiri dari campuran kompleks dari berbagai hidrokarbon,
sebagian besar seri alkana, tetapi bervariasi dalam penampilan, komposisi, dan
kemurniannya. Minyak Bumi diambil dari sumur minyak di pertambangan-
pertambangan minyak. Lokasi sumur-sumur minyak ini didapatkan setelah melalui
proses studi geologi, analisis sedimen, karakter dan struktur sumber, dan berbagai
macam studi lainnya.
Setelah itu, minyak Bumi akan diproses di tempat pengilangan minyak dan
dipisah-pisahkan hasilnya berdasarkan titik didihnya sehingga menghasilkan berbagai
macam bahan bakar, mulai dari bensin dan minyak tanah sampai aspal dan berbagai
reagen kimia yang dibutuhkan untuk membuat plastik dan obat-obatan. Minyak Bumi
digunakan untuk memproduksi berbagai macam barang dan material yang dibutuhkan
manusia.
Hasil pengolahan minyak bumi antara lain:
1. Bensin
2. Minyak tanah
3. Petrokimia
4. Solar
5. Pelumas
6. Lilin
7. Aspal
8. Aftur, dll
Kelangkaan adalah kondisi di mana kita tidak mempunyai cukup sumber daya
untuk memuaskan semua kebutuhan kita. Dengan singkat kata kelangkaan terjadi
karena jumlah kebutuhan lebih banyak dari jumlah barang dan jasa yang tersedia.
Kelangkaan bukan berarti segalanya sulit diperoleh atau ditemukan.
5. 5
Kelangkaan juga dapat diartikan alat yang digunakan untuk memuaskan
kebutuhan jumlahnya tidak seimbang dengan kebutuhan yang harus dipenuhi.
Kelangkaan mengandung dua pengertian:
Alat pemenuhan kebutuhan tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan.
Untuk mendapatkan alat pemuas kebutuhan memerlukan pengorbanan yang lain.
Faktor penyebab kelangkaan
• Keterbatasan sumber daya
Alam memang menyediakan sumber daya yang cukup melimpah. Namun, tetap saja
jumlahnya terbatas, apalagi jika manusia mengolahnya secara sembarangan.
Walaupun sumber daya tersebut dapat diperbaharui atau tersedia secara bebas, tetap
saja akan berkurang dan lama-kelamaan akan habis.
• Pertambahan jumlah penduduk
Pertumbuhan jumlah penduduk selalu lebih cepat dibandingkan dengan pertumbuhan
produksi barang dan jasa. Hal ini telah diamati oleh seorang ekonom, Thomas Robert
Malthus. Menurutnya, jumlah manusia tumbuh mengikuti deret ukur (1, 2, 4, 8, 16,
dan seterusnya). Sementara jumlah produksi hanya tumbuh mengikuti deret hitung (1,
2, 3, 4, 5, dan seterusnya).[2]
• Keterbatasan kemampuan produksi
Kemampuan produksi didukung oleh faktor-faktor produksi yang digunakan.
Misalnya kapasitas faktor produksi manusia terbatas karena masih bisa sakit, lelah,
atau bosan. Mesin produksi juga bisa rusak dan aus. Selain itu, keterbatasan produksi
juga ditentukan karena perkembangan teknologi yang tidak sama. Di negara maju,
perkembangan teknologi berlangsung sangat cepat. Sementara itu, di negara
berkembang perkembangan kebutuhan barang dan jasa masih lebih cepat daripada
perkembangan teknologinya.
• Bencana alam
Bencana alam merupakan faktor perusak yang berada di luar kekuasaan dan
kemampuan manusia. Walaupun sebenarnya sebagian bencana terjadi akibat ulah
manusia sendiri. Banjir, gempa bumi, tanah longsor, kebakaran hutan, dan lain-lain
6. 6
telah membawa dampak kerugian yang cukup besar. Kerusakan bangunan, tempat
usaha, sumber daya alam, dan bahkan korban jiwa yang menjadi korban bencana alam
tersebut.
Dewasa ini, sebagian besar masyarakat Indonesia masih menggunakan hasil
olahan minyak bumi, tetapi ada cara lain untuk mengubah pola kebiasaan masyarakat,
seperti:
a. Mengonversi dari penggunaan minyak tanah ke gas
Persediaan minyak tanah yang merupakan produk turunan dari minyak bumi
semakin lama semakin menipis. Untuk memperbarui minyak tanah membutuhkan
waktu bejuta-juta tahun. Masyarakat Indonesia saat ini masih menggunakan minyak
tanah sebagai bahan bakar kompor untuk memasak. Sementara itu, cadangan gas
masih banyak dialam. Sehingga dimungkinkan untuk berpindah menggunakan gas.
b. Menghemat pemakaian listrik
Saat ini masih banyak pembangkit listrik yang masih menggunakan mesin
diesel sebagai energi pembangkit. Semakin banyak pemakaian listrik kita maka
semakin banyak pula minyak bumi yang harus dikeluarkan untuk memenuhi
kebutuhan listrik masyarakat. Dengan melakukan penghematan listrik, maka kita telah
membantu mengurangi pemakaian minyak bumi.
c. Mencari sumber energi alternatif baru
Saat ini sudah banyak energi alternatif pengganti minyak bumi. Dengan terus
mencari dan mengembangkan energi alternatif maka pemakaian minyak bumi akan
semakin berkurang. Hal ini tentu menguntungkan karena energi alternatif dapat
diperbaharui dan minyak bumi tidak dapat diperbaharui.
d. Menggunakan BBM secara bijak
Setiap tahun pengguna kendaraan pribadi semakin meningkat. Hal ini
mengakibatkan penggunaan BBM meningkat. Inilah yang mengakibatkan terjadinya
kelangkaan BBM. Sistem 3 in 1 yang berlaku di kota besar merupakan salah satu cara
efektif untuk mengatasi kelangkaan sekaligus kemacetan.
7. 7
e. Mengubah pola pikir masyarakat
Tak bisa dipungkiri kebanyakan masyarakat Indonesia masih banyak yang
menonjolkan gengsi dan masyarakat konsumsi. Sehingga dalam suatu keluarga ada
yang punya kendaraan pribadi untuk masing-masing anggota keluarga. Hal ini akan
membuat pemakaian kendaraan akan semakin meningkat yang mengakibatkan
kebutuhan terhadap minyak bumi seperti solar meningkat, sedangkan produksi
minyak bumi tidak meningkat. Hal inilah akan mengakibatkan kelangkaan.
Ada energi alternatif yang mulai populer yang digunakan diseluruh dunia,
menggantikan minyak bumi yang perlahan-lahan mulai habis. Berdasarkan kebijakan
pemerintah Amerika Serikat tentang energy, ada 8 energi alternative yang berpontensi
menggantikan minyak bumi, yaitu:
1. Ethanol
Merupakan bahan bakar yang berbasis alkohol dari fermentasitanaman, seperti
jagung dan gandum. Bahan bakar ini dapat dicampurdengan bensin untuk
meningkatkan kadar oktan dan kualitas emisi.Namun, ethanol memiliki dampak
negatif terhadap harga pangan danketersediannya.
2. Gas Alam
Gas alam sudah banyak digunakan di berbagai negara yang biasanya
untukbidang properti dan bisnis. Jika digunakan untuk kendaraan, emisi
yangdikeluarkan akan lebih ramah lingkungan dibandingkan dengan minyak.
3. Listrik
Listrik dapat digunakan sebagai bahan bakar transportasi, sepertibaterai.
Tenaga listrik dapat diisi ulang dan disimpan dalam baterai.Bahan bakar ini
menghasilkan tenaga tanpa ada pembakaran ataupunpolusi, namun sebagian dari
tenaga ini masih tercipta dari batubara dan meninggalkan gas karbon.
4. Hidrogen
Hidrogen dapat dicampur dengan gas alam dan menciptakan bahan bakaruntuk
kendaraan. Hidrogen juga digunakan pada kendaraan yangmenggunakan listrik
sebagai bahan bakarnya. Walaupun begitu, hargauntuk penggunaan hidrogen masih
relatif mahal.
8. 8
5. Propana
Propana atau yang biasa dikenal dengan LPG merupakan produk
daripengolahan gas alam dan minyak mentah. tenaga ini sudah banyakdigunakan
sebagai bahan bakar. Propana menghasilkan emisi lebihsedikit dibandingkan bensin,
namun penciptaan metananya lebih buruk 21kali lipat.
6. Biodiesel
Biodiesel merupakan energi yang berasal dari tumbuhan atau lemakbinatang.
Mesin kendaraan dapat menggunakan biodiesel yang masihmurni, maupun biodiesel
yang telah dicampur dengan minyak. Biodieselmengurangi polusi yang ada, akan
tetapi terbatasnya produk dan infrastruktur menjadi masalah pada energi ini.
7. Methanol
Methanol yang juga dikenal sebagai alkohol kayu dapat menjadi
energialternatif pada kendaraan. Methanol dapat menjadi energi alternatifyang
penting di masa depan karena hidrogen yang dihasilkan dapatmenjadi energi juga.
Namun, sekarang ini produsen kendaraan tidak lagi menggunakan methanol sebagai
bahan bakar.
8. P-Series
P-series merupakan gabungan dari ethanol, gas alam,
danmetyhltetrahydrofuran (MeTHF). P-series sangat efektif dan efisienkarena oktan
yang terkandung cukup tinggi. Penggunaannya pun sangatmudah jika ingin
dicampurkan tanpa ada proses dengan teknologi lain.Akan tetapi, hingga sekarang
belum ada produsen kendaraan yangmenciptakan kendaraan dengan bahan bakar
fleksibel.
9. 9
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
Kelangkaan minyak bumi adalah kondisi di mana kita tidak mempunyai cukup
minyak bumi untuk memuaskan semua kebutuhan kita. Faktor yang menyebabkan
langkanya minyak bumi yaitu keterbatasan sumber daya, bertambahnya jumlah
penduduk, terbatasnya jumlah produksi, dan bencana alam.
Sampai ini minyak bumi masih menjadi energi utama yang digunakan oleh
masyarakat di Indonesia, namun seperti yang kita ketahui bahwa minyak bumi
merupakan sumber daya alam yang terbatas dan tidak bisa didaur ulang. Oleh sebab
itu, kita harus mulai terbiasa mengganti minyak bumi dengan sumber daya alam
lainnya.
Menurut pendapat kami, oleh karena pembentukan minyak bumi sangat lama,
maka kita harus berhemat dalam pemanfaatannya agar minyak bumi itu tidak cepat
habis.