2. Apa Itu
NAPZA……??
??
NAPZA (Narkotika,
Psikotropika dan Zat
Adiktif lainnya) atau
narkoba adalah bahan /
zat yang dapat
mempengaruhi kondisi
kejiwaan / psikologi
seseorang ( pikiran,
perasaan dan perilaku )
serta dapat
menimbulkan
ketergantungan fisik dan
psikologi
7. LARANGAN PENGGUNAAN
NAPZA
B. Larangan Agama
•Kristen : Efesus 5:18
“Dan janganlah kamu mabuk oleh anggur, karena anggur
menimbulkan hawa nafsu”
*Muslim : Ganja, Heroin, Narkotika, Putau serta bentuk
lainnya baik padat maupun cair yang terkenal dengan
sebutan mukhaddirat (narkotik) adalah termasuk benda-
benda yang diharamkan syara' tanpa diperselisihkan lagi di
antara para ulama.
A. Landasan Hukum Konstitusional
* UU No 5 Tahun 1997
* UU No 22 Tahun 1997
* Keppres RI No 17 Tahun 2002
15. • Tertular
penyakit lain
• Kerusakan
organ vital
• Kematian
Kesehatan
Fisik
• Hilangnya rasa
percaya diri
• Agitatif
• Sulit
berkonsentrasi
Psikis Mental
Emosional
• Antisosial
• Masa
depan
suram
Lingkungan
Kehidupan
Sosial
Masyarakat
21. 1. Bidang Politik
Perbaikan situasi politik dan pemberantasan KKN
2. Bidang Ekonomi
Penanggulangan pengganguran dan kemiskinan
3. Bidang Sosial dan Pendidikan
Peningkatan kualitas SDM agar masyarakat dapat menyesuaikan diri
dengan tingginya tingkat persaingan di lingkungan masyarakatnya
4. Bidang Adat Istiadat (mitos-mitos yang berkembang)
Penanaman pengertian akan bahaya NAPZA (tanaman tertentu
bahan baku pembuatan NAPZA) terhadap masyarakat adat tertentu
secara intensif
22. Meningkatkan Iman dan Takwa
Menciptakan komunikasi
yang baik dengan keluarga
Melakukan kegiatan positif ,
meningkatkan keterampilan
diri, dan prestasi
Selalu mawas diri, banyak
modus yang terjadi
Aktif dalam organisasi/gerakan anti narkoba
Saling mendukung, pengertian, menyayangi antar teman
Upaya yang dilakukan dalam penanggulangan penyalahguaan Narkoba ini melalui pendekatan Harm Minimisation, yang secara garis besar dikelompokkan menjadi tiga kegiatan utama yaitu :
a) Supply control Adalah upaya secara terpadu lintas fungsi dan lintas sektoral melalui kegiatan yang bersifat pre-emtif, preventif dan represif guna menekan atau meniadakan ketersediaan Narkoba di pasaran atau di lingkungan masyarakat. Intervensi yang dilakukan mulai dari cultivasi/penanaman, pabrikasi/pemrosesan dan distribusi/ peredaran Narkoba tersebut.
b) Demand reduction Adalah upaya secara terpadu lintas fungsi dan lintas sektoral melalui kegiatan yang bersifat pre-emtif, preventif, kuratif dan rehabilitatif guna meningkatkan ketahanan masyarakat sehingga memiliki daya tangkal dan tidak tergoda untuk melakukan penya-lahgunaan Narkoba baik untuk dirinya sendiri maupun masyarakat sekelilingnya.
c) Harm reduction Adalah upaya secara terpadu lintas fungsi dan lintas sektoral melalui kegiatan yang bersifat preventif, kuratif dan rehabilitatif dengan intervensi kepada korban/pengguna yang sudah ketergan-tungan agar tidak semakin parah/membahayakan bagi dirinya dan mencegah agar tidak terjadi dampak negatif terhadap masyarakat di lingkungannya akibat penggunaan Narkoba tersebut.
Melakukan dengan cara Preventif (pencegahan), yaitu untuk membentuk masyarakat yang mempunyai ketahanan dan kekebalan terhadap narkoba. Pencegahan adalah lebih baik dari pada pemberantasan. Pencegahan penyalahgunaan Narkoba dapat dilakukan dengan berbagai cara, seperti pembinaan dan penyuluhan serta pengawasan dalam keluarga, penyuluhan oleh pihak yang kompeten baik di sekolah dan masyarakat, pengajian oleh para ulama, pengawasan tempat-tempat hiburan malam oleh pihak keamanan, pengawasan distribusi obat-obatan ilegal dan melakukan tindakan-tindakan lain yang bertujuan untuk mengurangi atau meniadakan kesempatan terjadinya penyalahgunaan Narkoba.
8) Secara Represif (penindakan), yaitu menindak dan memberantas penyalahgunaan narkoba melalui jalur hukum dan berdasarkan hukum , yang dilakukan oleh para penegak hukum atau aparat keamanan yang dibantu oleh masyarakat. Kalau masyarakat mengetahui hal tersebut harus segera melaporkan kepada pihak yang berwajib ( kepolisian ) dan tidak boleh main hakim sendiri.
9) Dengan pendekatan melalui Kuratif (pengobatan), bertujuan penyembuhan para korban baik secara medis maupun dengan media lain. Di Indonesia sudah banyak didirikan tempat-tempat penyembuhan dan rehabilitasi pecandu narkoba seperti Yayasan Titihan Respati, pesantren-pesantren, yayasan Pondok Bina Kasih dll.
10) Rehabilitatif (rehabilitasi), dilakukan agar setelah pengobatan selesai para korban tidak kambuh kembali “ketagihan” Narkoba. Rehabilitasi berupaya menyantuni dan memperlakukan secara wajar para korban narkoba agar dapat kembali ke masyarakat dalam keadaan sehat jasmani dan rohani. Kita tidak boleh mengasingkan para korban Narkoba yang sudah sadar dan bertobat, supaya mereka tidak terjerumus kembali sebagai pecandu narkoba.