SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 11
Downloaden Sie, um offline zu lesen
Jurnal Ekonomi Trend Vol. 07 No. 02 Juli - Desember 2019 E-ISSN. 2722-6565
Fakultas Ekonomi Universitas Alkhairaat 19
PENGARUH FASILITAS KERJA, KEMAMPUAN DAN DISIPLIN KERJA
TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA KANTOR KECAMATAN TINOMBO
KABUPATEN PARIGI MOUTONG
Ani Khuryatul Abadiyah, S.E., M.M.
(Dosen Fakultas Perikanan Universitas Alkhairaat)
ABSTRAK
Penelitian ini tentang pengaruh fasilitas kerja, kemampuan dan disiplin kerja terhadap kinerja
pegawai pada Kantor Kecamatan Tinombo Kabupaten Parigi Moutong. Tujuan yang akan dicapai, fasilitas
kerja, kemampuan dan disiplin kerja terhadap kinerja pegawai pada Kantor Kecamatan Tinombo Kabupaten
Parigi Moutong. Penelitian dilakukan pada populasi adalah seluruh pegawai pada Kantor Kecamatan
Tinombo Kabupaten Parigi Moutong, yang berjumlah 34 pegawai. Uji serempak adalah sebuah pengujian
untuk mengetahui apakah variabel independen (X) yang diteliti memiliki pengaruh terhadap variabel
dependen (Y) berarti semua variabel bebasnya, yakni fasilitas kerja (X1), kemampuan (X2) dan disiplin
kerja (X2) dengan variabel tidak bebasnya kinerja pegawai pada Kantor Kecamatan Tinombo Kabupaten
Parigi Moutong. Dari tabel 4.8. terlihat hasil uji determinasi (kehandalan model) memperlihatkan nilai R-
Square 0,923 atau 92.3%. Hal ini berarti bahwa sebesar 92.3% variabel tidak bebas dipengaruhi oleh ketiga
variabel bebas, selebihnya variabel tidak bebas dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti.
Selanjutnya berdasarkan tabel diatas dari hasil perhitungan diperoleh Fhitung = 53.527 dan nilai Sig F
(0.000) < 0,05. Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa secara serempak variabel bebas berpengaruh
signifikan terhadap variabel tidak bebasnya. Dengan demikian maka hipotesis pertama yang menyatakan
bahwa; fasilitas kerja, kemampuan dan disiplin kerja secara serempak berpengaruh signifikan terhadap
kinerja pegawai pada Kantor Kecamatan Tinombo Kabupaten Parigi Moutong berdasarkan hasil uji-F
ternyata terbukti.
.
Kata Kunci: Fasilitas, Kemampuan, Disiplin Kerja, Kinerja.
LATAR BELAKANG
Kepemimpinan (leadership) dapat
dikatakan sebagai cara dari seorang pemimpin
(leader), dalam mengarahkan, mendorong, dan
mengatur semua unsur-unsur didalam suatu
organisasi untuk mewujudkan suatu tujuan yang
akan dicapai, sehingga menghasilkan kinerja
pegawai yang maksimal. Dengan meningkatnya
kinerja pegawai berarti tercapainya hasil kerja
seseorang atau pegawai dalam mencapai tujuan
organisasi. Menurut (Rahman, 2021) Organisasi
tidak hanya semata-mata mengejar pencapaian
produktifitas yang tinggi saja, tetapi juga lebih
memperhatikan kinerja dalam proses pencapaian.
Menurut (Umar A, 2021), Tujuan
didirikannya perusahaan adalah untuk mencari
keuntungan yang layak untuk memelihara dan
mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan
serta mengembangkan usaha. Untuk meraih tujuan
tersebut harus di upayakan bagaimana cara
seorang pemimpin dapat memberikan dorongan
semangat kerja kepada karyawan, agar sasaran
maupun tujuan yang di rencanakan secara
bersama dapat mencapai target. Selain itu,
pemimpin dapat memberikan promosi jabatan
bagi karyawan yang berprestasi agar, terciptanya
kepuasan kerja karyawan.
Selain memberikan promosi jabatan,
seorang pemimipin harus memikirkan kesenangan
terhadap karyawannya dengan memberikan
gaji/upah yang sesuai, kemudian memberikan
tunjangan setiap tahun, dan memberikan cuti.
Menurut (Kaiyeli, 2021), Kompensasi dapat
meningkatkan kinerja karyawan. Dengan
memberikan kompensasi tersebut karyawan akan
memiliki kepuasan kerja maupun semangat kerja
yang tinggi untuk mencapai suatu target.
Dengan demikian, untuk menjadi
pemimpin (leader) harus memiliki ambisi,
tanggung jawab, mempunyai semangat yang
tinggi untuk memberikan motivasi terhadap
karyawan, kecerdasan, kedewasaan, keluasan
hubungan sosial, dan berani dalam mengambil
keputusan. Agar yang direncanakan oleh
perusahaan tersebut dapat terealisasikan.
Jurnal Ekonomi Trend Vol. 07 No. 02 Juli - Desember 2019 E-ISSN. 2722-6565
Fakultas Ekonomi Universitas Alkhairaat 20
METODE PENELITIAN
Identifikasi variabel
a. Adapun yang merupakan variabel bebas (X)
adalah gaya kepemimpinan dengan sub-sub
variabel:
(X1) Tipe pemimpin paternalitas
(X2) Tipe pemimpin otoriter
(X3) Tipe pemimpin partisan
b. Variabel terikat (dependent) yaitu
merupakan variabel yang dipengaruhi oleh
variabel bebas. Adapun variabel terikat
dalam penelitian ini adalah: Kepuasan kerja
karyawan (Y).
Definisi konseptual variabel
Variabel bebas (X), yaitu: Gaya kepemimpinan
Sedangkan sub variabel gaya kepemimpinan
dalam penelitian ini terdiri dari:
Kemampuan Kerja
Kemampuan kerja adalah suatu kapasitas
individu untuk mengerjakan berbagai tugas dalam
suatu pekerjaan (Robbins, 2006; 55). Salah satu
faktor yang sangat penting dan berpengaruh
terhadap keberhasilan karyawan di dalam
melaksanakan suatu pekerjaan adalah kemampuan
kerja. Dalam fungsi operasional manajemen
kemampuan kerja merupakan fungsi
pengembangan, karena dalam fungsi ini
pengembangan kemampuan kerja karyawan
sangat diperhatikan. Kemampuan kerja pada
dasarnya sangat berpengaruh terhadap mutu atau
bobot hasil kerja yang dicapai oleh seorang
karyawan. Hal ini dapat dimengerti karena dalam
kemampuan kerja terdapat berbagai potensi
kecakapan, keterampilan, serta potensi yang lain
yang mendukung yang tercermin dalam kondisi
fisik dan psikis.
Kemampuan (ability) yang dimiliki
karyawan bisa dikembangkan dan ditingkatkan
melalui kegiatan pendidikan maupun pelatihan
yang diberikan perusahaan tersebut, khususnya
kemampuan yang dibutuhkan oleh perusahaan
yang bersangkutan. Kemampuan kerja adalah
keadaan tertentu yang ada pada diri seseorang
yang dilakukan secara maksimal dan bersungguh-
sungguh dalam melakukan pekerjaan agar
pekerjaannya tersebut berdaya dan berhasil guna
(Ayu, 2013; 12).
Kemampuan seseorang akan ditentukan
oleh tinggi rendahnya tingkat pendidikan dan
pengalaman. Karena kedua unsur inilah
pengetahuan dan keterampilan dapat diperoleh.
Jadi semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang
ditunjang dengan adanya pengalaman yang luas
menunjukkan orang tersebut mempunyai tingkat
kepuasan yang tinggi. Selain tingkat pendidikan
dan pengalaman untuk meningkatkan kemampuan
seseorang dapat ditempuh melalui pendidikan dan
pelatihan, karena dengan adanya pendidikan dan
pelatihan akan menambah pengetahuan seseorang
untuk mengerjakan sesuatu bisa menjadi lebih
cepat dan lebih baik. Dengan adanya latihan-
latihan yang memungkinkan karyawan
mendapatkan keterampilan lain yang lebih
banyak, dengan demikian dapat meningkatkan
pengetahuan mereka untuk mentransfer dan
meningkatkan kecakapan kerja. Lebih lanjut
Robbin (2006; 111) menjelaskan terdapat
bermacam-macam jenis kamampuan antara lain:
1. Kemampuan intelektual
Kemampuan intelektual adalah kemampuan
yang diperlukan untuk menjalankan kegiatan
mental, seperti berpikir, menalar, dan
memecahkan masalah.
2. Kemampuan kognitif
Kemampuan ini menunjukkan kapabilitas
berkaitan dengan aplikasi pengetahuan
dalam pemecahan masalah.
3. Kemampuan fisik
Kemampuan fisik adalah kemampuan yang
diperlukan untuk melaksanakan tugas-tugas
yang menuntut stamina, kecekatan, kekuatan
dan keterampilan yang semacam.
4. Kemampuan emosional
Kemampuan ini lebih pada kemampuan
seseorang dalam mengendalikan diri,
sehingga ketika terjadi masalah tidak akan
menggangu kinerjanya maupun orang lain
yang ada disekitanya, dengan demikian
orang tersebut dapat mengendalikan
emosinya
Disiplin
Nitisemito (2001; 67) mengemukakan
disiplin sebagai suatu sikap, perilaku dan
perbuatan yang sesuai dengan peraturan dari
perusahan, baik tertulis maupun tidak tertulis..
Secara etiomologis, “disiplin” berasal dari kata
latin atau pendidikan kesopanan dan kerohanian
serta pengembangan tabiat. Setelah diuraikan
beberapa pengertian mengennai disiplin yang
dikemukakan oleh beberapa ahli seperti tersebut
diatas dapatlah dikatakan bahwa disiplin
umumnya diartikan kepatuhan dan ketaatan pada
peraturan-peraturan atau ketentuan-ketentuan
Jurnal Ekonomi Trend Vol. 07 No. 02 Juli - Desember 2019 E-ISSN. 2722-6565
Fakultas Ekonomi Universitas Alkhairaat 21
yang berlaku dilingkungan organisasi masing-
masing, jika terdapat pegawai yang tidak
mematuhi segala peraturan dan ketentuan yang
berlaku pada lingkungan kerjanya, berarti
tindakan pegawai tersebut dapat dikategorikan
sebagai tindakan yang melanggar disiplin.
Menurut Byars & Rue (2005; 66), ada
beberapa hal yang dapat dipakai sebagai indikasi
tinggi rendahnya kedisplinan kerja karyawan,
yaitu: ketepatan waktu, kepatuhan terhadap
atasan, peraturan terhadap perilaku terlarang dan
ketertiban terhadap peraturan yang berhubungan
langsung dengan produktivitas kerja. Sedangkan
De Cenzo dan Robbins (2009; 87) mengemukakan
tipe permasalahan dalam kedisiplinan, antara lain
kehadiran, perilaku dalam bekerja (dalam
lingkungan kerja), ketidakjujuran aktivitas di luar
lingkungan kerja. Menurut Harlie (2010; 27)
indikator disiplin kerja adalah sebagai berikut:
1. Selalu mentaati ketentuan jam kerja.
2. Selalu menggunakan jam kerja dengan
efektif dan efisien.
3. Memiliki semangat kerja yang tinggi.
4. Memiliki sikap dan kepribadian yang baik
dengan menunjukkan keteladanan dalam
melaksanakan tugas.
Kinerja
Bernardin dan Russsel (Sulistiyani dan
Rosidah, 2003; 117) bahwa kinerja merupakan
catatan outcome yang dihasilkan dari fungsi
pegawai tertentu atau kegiatan yang dilakukan
selama periode waktu tertentu. Sedang kinerja
suatu jabatan secara keseluruhan sama dengan
jumlah (rata-rata) dari kinerja fungsi pegawai atau
kegiatan yang dilakukan. Pengertian kinerja di sini
tidak bermaksud menilai karakteristik individu
tetapi mengacu pada serangkaian hasil yang
diperoleh selama periode waktu tertentu.
Rivai (2005; 60) mengemukakan kata
kinerja, jika dilihat dari asal katanya adalah
terjemahan dari kata performance yang berasal
dari akar kata to perform yang berarti
melaksanakan atau menyempurnakan tanggung
jawab. Kinerja adalah hasil atau tingkat
keberhasilan seseorang secara keseluruhan selama
periode tertentu di dalam melaksanakan tugas
dibandingkan dengan berbagai kemungkinan
seperti standar hasil kerja, target atau sasaran atau
kriteria yang telah ditentukan terlebih dahulu dan
telah disepakati bersama. Byars dan Rue (2005;
113), mengatakan bahwa kinerja merupakan hasil
dari usaha karyawan yang dipengaruhi oleh
kemampuan dan persepsi peran (tugas). Dengan
demikian, dalam situasi tertentu kinerja dapat
dilihat sebagai hasil dari hubungan antara usaha,
kemampuan dan persepsi tugas. Kinerja sangat
dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain
sebagai berikut :
1. Usaha
Merupakan hasil dari adanya motivasi,
menunjukkan jumlah tenaga (fisik maupun
mental) seseorang yang digunakan dalam
melaksanakan tugas dan tanggung jawab
dalam meningkatkan prestasi kerjanya.
2. Kemampuan
Merupakan kriteria seseorang yang
digunakan dalam melaksanakan suatu
pekerjaan.
3. Persepsi tugas
Menunjukkan arah dimana seseorang
memahami kemana mereka seharusnya
menyalurkan usahanya untuk keperluan
pekerjaan mereka.
Hubungan Antara Fasilitas Kerja Terhadap
Kinerja
Fasilitas kerja merupakan bagian penting
dalam perusahaan. Kinerja karyawan sangat
ditentukan oleh fasilitas yang diberikan guna
menunjang pekerjaan karyawan untuk dapat
menyelesaikan pekerjaannya. Di era globalisasi
seperti ini fasilitas kerja memiliki peran penting
dalam menentukan maju mundurnya sebuah
perusahaan karena semakin banyak pekerjaan
semakin banyak pula fasilitas yang dibutuhkan
serta semakin modern fasilitas peralatan dan
perlengkapan kantor yang diberikan kepada
karyawan semakin optimal pula kinerja karyawan.
Menurut Moekijat (2007 : 155) secara
sederhana yang dimaksud dengan fasilitas adalah
suatu sarana fisik yang dapat memproses suatu
masukan (input) menuju keluaran (output) yang
diinginkan.
Dalam penelitian Almustofa (2013; 114)
yang berjudul Pengaruh Pemberian Fasilitas,
Tingkat Pendidikan Dan Disiplin Kerja Terhadap
Peningkatan Kinerja Pegawai Pada Badan Pusat
Statistik Kabupaten Maros yang menggunakan
semua populasi menjadi sampel yaitu 30 orang
karyawan pada koefesien R square menunjukan
bahwa variabel fasilitas, pendidikan, dan disiplin
berpengaruh sebesar 71,6% dan 28,4%
dipengaruhi oleh variabel lain.
Jurnal Ekonomi Trend Vol. 07 No. 02 Juli - Desember 2019 E-ISSN. 2722-6565
Fakultas Ekonomi Universitas Alkhairaat 22
Hubungan Antara Kemampuan Kerja
Terhadap Kinerja
Dengan keterampilan yang ada maka
pegawai akan berusaha meningkatkan kualitas dan
kuantitas hasil kerjanya. Kemudian menurut
pendapat Robbins (2006; 44) tingkat kinerja
pegawai akan sangat tergantung pada faktor
kemampuan kerja pegawai itu sendiri seperti
tingkat pendidikan, pengetahuan, pengalaman
dimana dengan tingkat kemampuan yang semakin
tinggi akan mempunyai kinerja semakin tinggi
pula. Dengan demikian tingkat pendidikan,
pengetahuan dan pengalaman yang rendah akan
berdampak negatif pada kinerja pegawai.
Selanjutnya menurut Moenir (2000; 198-200)
yang dimaksud dengan kemampuan dalam
hubungan dengan pekerjaan adalah suatu keadaan
pada seseorang yang secara penuh kesungguhan,
berdayaguna dan berhasil guna melaksanakan
pekerjaan sehingga menghasilkan sesuatu yang
optimal. Kemampuan individu sebagai nilai yang
dimiliki aparatur daerah menjadikan suatu
kekuatan dalam menanggapi setiap kejadian–
kejadian atau persoalan dilingkungan pekerjaan.
Kemampuan kerja individu yang terbentuk dengan
baik akan memberikan pengaruh positif dengan
kinerja organisasi (Wahyuningrum, 2008; 20).
Dari beberapa pendapat teori tersebut dapat
disimpulkan bahwa kemampuan pegawai akan
menentukan kinerja organisasi. Dengan
demikiansemakin tinggi kemampuan kerja
pegawai dalam melaksanakan pekerjaannya maka
semakin tinggi kinerja pegawai.
Hubungan Antara Disiplin Kerja Terhadap
Kinerja
Disiplin kerja mempunyai pengaruh
positif terhadap kinerja karyawan. Karyawan yang
disiplin dalam bekerja sejak berangkat, saat kerja
dan saat pulang kerja serta sesuai aturan dalam
bekerja, biasanya akan memiliki kinerja yang
baik. Dapat disimpulkan, semakin tinggi disiplin
kerja, maka semakin tinggi kinerja karyawan.
Hasil penelitian Setiyawan dan Waridin (2006;
122) menunjukan bahwa disiplin berpengaruh
terhadap kinerja karyawan.
Disiplin yang baik mencerminkan
besarnya tanggung jawab seseorang terhadap
tugas-tugas yang diberikan kepadanya. Seseorang
dikatakan mempunyai disiplin kcrja yang tinggi
jika yang bcrsangkutan konsekuen, konsisten, taat
asas, bertanggung jawab atas tugas yang
diamanahkan kepadanya. Disiplin kerja
merupakan suatu alat yang digunakan para
manajer untuk berkornunikasi dengan karyawan
agar mereka bersedia untuk mengubah prilaku
serta sebagai suatu upaya untuk meningkatkan
kesadaran dan kesediaan seseorang mentaati
semua peraturan perusahaan dan norma-norma
sosial yang berlaku. Dengan disiplin kerja yang
tinggi akan dapat membantu meningkatkan
kinerja. Penelitian mengenai pengaruh disiplin
kerja terhadap kinerja pernah dilakukan oleh
Amran (2009; 78) yang menghasilkan disiplin
kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap
kinerja.
METODE PENELITIAN
Populasi
Menurut Sugiyono (2006; 23) populasi
adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas
objek-objek yang mempunyai kualitas dan
karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya. Dalam penelitian ini yang
menjadi populasi adalah seluruh pegawai pada
Kantor Kecamatan Tinombo Kabupaten Parigi
Moutong, yang berjumlah 34 pegawai. Agar
supaya penelitian ini dapat memberikan
generalisasi dengan tingkat kesalahan yang sangat
kecil, dan mengingat jumlah populasi hanya 34
pegawai, maka dalam penelitian ini mengambil
seluruh populasi yaitu sampling jenuh (sensus),
dimana semua anggota populasi dijadikan sampel.
Defenisi Operasional Variabel
Untuk memperjelas variabel–variabel yang
digunakan dalam penelitian ini, dikemukakan
batasan–batasan definisi operasional yang akan
digunakan sebagai bahan acuan dan dijabarkan
dalam bentuk kuesioner. Variabel–variabel
sebagai berikut:
1. Fasilitas kerja.
Menurut Moekijat (2001 : 155) secara
sederhana yang dimaksud dengan fasilitas
adalah suatu sarana fisik yang dapat
memproses suatu masukan (input) menuju
keluaran (output) yang diinginkan. Menurut
Moenir (2000; 198-200) dari pengertian
fasilitas di atas maka dapat dibagi dua
golongan besar yaitu fasilitas alat kerja dan
fasilitas perlengkapan kerja.
2. Kemampuan.
Definisi kemampuan kerja dalam penelitian
ini adalah suatu kapasitas individu pegawai
pada Kantor Kecamatan Tinombo
Jurnal Ekonomi Trend Vol. 07 No. 02 Juli - Desember 2019 E-ISSN. 2722-6565
Fakultas Ekonomi Universitas Alkhairaat 23
Kabupaten Parigi Moutong untuk
mengerjakan berbagai tugas dalam suatu
pekerjaan. Dalam penelitian ini penulis
menggunakan indikator dari Robbin (2006;
111) menjelaskan terdapat bermacam-
macam jenis kamampuan antara lain:
a. Kemampuan intelektual.
b. Kemampuan kognitif.
c. Kemampuan fisik.
d. Kemampuan emosional.
3. Disiplin Kerja
Definisi disiplin kerja dalam penelitian ini
adalah suatu sikap, perilaku dan perbuatan
yang sesuai dengan peraturan dari
perusahan, baik tertulis maupun tidak tertulis
pada Kantor Kecamatan Tinombo
Kabupaten Parigi Moutong. Menurut Harlie
(2010; 27) indikator disiplin kerja adalah
sebagai berikut:
a. Selalu mentaati ketentuan jam kerja.
b. Selalu menggunakan jam kerja dengan
efektif dan efisien.
c. Memiliki semangat kerja yang tinggi.
d. Memiliki sikap dan kepribadian yang
baik dengan menunjukkan keteladanan
dalam melaksanakan tugas.
4. Kinerja
Definisi kinerja pegawai dalam penelitian ini
adalah hasil dari usaha pegawai pada
Kantor Kecamatan Tinombo Kabupaten
Parigi Moutong. Byars dan Rue (2005; 113),
mengatakan bahwa kinerja merupakan hasil
dari usaha karyawan yang dipengaruhi oleh
kemampuan dan persepsi peran (tugas).
Uji Validitas
Seperti yang dikemukakan oleh
Sugiyono (2006; 89) bahwa instrumen yang valid
berarti alat ukur yang digunakan untuk
mendapatkan data itu valid. Validitas dapat
diketahui dengan cara membandingkan nilai
corrected item-total correlation dengan nilai r-
kritis sesuai kriteria. Menurut Sugiyono (2006;
18), bahwa bilamana koefisien antara skor suatu
indikator dengan skor total seluruh indikator
adalah positif dan lebih besar 0,3 (r≥0,3) maka
instrument tersebut dianggap valid. Berdasarkan
hasil analisis dengan bantuan program SPSS 16.00
telah dilakukan melalui pengujian statistik
terhadap variabel fasilitas kerja (X1), kemampuan
(X2) dan disiplin (X3) terhadap kinerja (Y) secara
keseluruhan item pernyataan dinyatakan valid
karena seluruh nilai corrected item-total
correlation lebih besar dari nilai 0.3.
Uji Reliabilitas
Instrumen penelitian selain valid, juga
harus dapat diandalkan (reliable), instrumen dapat
dikatakan reliabel jika alat tersebut menghasilkan
nilai-nilai yang konsisten dengan demikian
instrumen ini dapat dipakai dengan aman karena
dapat bekerja dengan baik pada waktu yang
berbeda dengan kondisi yang berbeda (Sugiyono,
2006; 46). Dalam penelitian ini dilakukan uji
reliabilitas internal dengan menggunkan koefisien
alpha cronbach (α). Suatu instrumen disebut
reliabel apabila alpha cronbach lebih besar dari
0,60 (Sugiyono, 2006; 44). Hasil analisis dengan
bantuan program SPSS 16.00 yang telah
dilakukan pengujian statistik terhadap variabel
fasilitas kerja (X1), kemampuan (X2) dan disiplin
(X3) terhadap kinerja (Y) dapat dilihat pada tabel
berikut:
Tabel 1. Hasil Uji Reliabilitas
Variabel Alpha
Cronbach
Keterangan
Fasilitas Kerja (X1) 0.836 Reliable
Kemampuan (X2) 0.803 Reliable
Disiplin (X3) 0.839 Reliable
Kinerja (Y) 0.846 Reliable
Uji Asumsi Klasik
1. Uji Normalitas.
Model regresi yang baik adalah distribusi
data normal atau mendekati normal.
Menurut Ghozali (2005; 108) deteksi
normalitas dilakukan dengan melihat
penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal
dari grafik.
Dengan menggunakan bantuan program
statistik hasil uji normalitas data pada
penelitian ini dapat dilihat pada grafik
(gambar) di bawah ini:
Gambar 1. Hasil Uji Normalitas
Jurnal Ekonomi Trend Vol. 07 No. 02 Juli - Desember 2019 E-ISSN. 2722-6565
Fakultas Ekonomi Universitas Alkhairaat 24
Pada gambar tersebut memperlihatkan
bahwa sebaran data mengikuti garis
diagonal. Berdasarkan hal tersebut, maka
dapat disimpulkan bahwa data yang
digunakan dalam analisis regresi ini
terdistribusi dengan normal.
2. Uji Multikolinearitas.
Model regresi yang baik seharusnya tidak
terjadi korelasi diantara variabel independen.
Menurut Ghozali (2005; 105): untuk
mengetahuinya adanya multikolinearitas
dengan melihat nilai Variance Inflation
Factor (VIF). Nilai toleran yang lebih besar
dari 0,10 atau nilai VIF lebih kecil dari 10,
maka terjadi multikolinearitas. Hasil uji
multikolinearitas dengan menggunakan VIF
dan tolerance seperti pada tabel berikut:
Tabel 2. Hasil Uji Multikolinearitas
No Variabel
Collinearity
Statistics
VIF Tolerance
1 Fasilitas Kerja (X1) 4.128 0.242
2 Kemampuan (X2) 2.340 0.427
3 Disiplin (X3) 6.214 0.161
3. Uji Heteroskedastisitas.
Uji heterokedastisitas bertujuan untuk
mengetahui apakah variabel pengganggu
(distrubance error) mempunyai varians
konstan. Uji ini juga untuk menguji apakah
dalam model regresi terjadi ketidaksamaan
variance dari residual satu pengamatan ke
pengamatan lainnya.
Menurut Imam Ghozali (2005; 105) untuk
menguji asumsi ini dilakukan dengan
melihat grafik scaterplot antara nilai
prediksi variabel terikat (ZPRED) dengan
variabel bebas (SRESID) dengan
residualnya.
Hasil uji heterokedastisitas dari model
regresi yang terbentuk tersaji pada gambar
berikut:
Gambar 2. Hasil Uji Heteroskedastisitas
Berdasarkan Gambar di atas terlihat titik-
titik menyebar secara acak, tidak
membentuk sebuah pola tertentu yang jelas,
serta tersebar baik di atas maupun dibawah
angka 0 pada sumbu Y. Hal ini memberi
makna bahwa persamaan regresi memenuhi
asumsi heteroskedastisitas.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil Pengujian Regresi
Sesuai hasil analisis Regresi Linear
Berganda dengan menggunakan bantuan
komputer SPSS For Wind Release 16.0 diperoleh
hasil-hasil penelitian dari 34 orang responden
dengan dugaan pengaruh ketiga variabel
independen (fasilitas kerja, kemampuan dan
disiplin kerja) terhadap kinerja pegawai pada
Kantor Kecamatan Tinombo Kabupaten Parigi
Moutong dapat diketahui hasil perhitungan
sebagai berikut:
Tabel 2. Hasil Uji Regresi
No Variabel
Unstandar
dized
Coefficien
ts
Sig
1 Constanta - 0.548
2 Fasilitas Kerja (X1) 0.540 0.001
3 Kemampuan (X2) 0.524 0.000
4 Disiplin Kerja (X3) 0.224 0.043
R ; 0.961
F Hitung ; 120.502
R Square ; 0.923
Sig F ; 0.000
Model regresi yang diperoleh dari tabel
diatas adalah:
Y = -0.548 + 0.540X1 + 0.524X2 + 0.224X3
Persamaan diatas menunjukkan, variabel
independen yang dianalisis berupa variabel (X1,
X2 dan X3) memberi pengaruh terhadap variabel
independen (Y). Dari persamaan di atas dapat
dijelaskan:
1. Untuk nilai constanta sebesar -0.548 berarti
kinerja pegawai pada Kantor Kecamatan
Tinombo Kabupaten Parigi Moutong
sebelum adanya variabel independen adalah
sebesar -0.548.
2. Fasilitas Kerja (X1) dengan koefisien regresi
0.540 ini berarti terjadi pengaruh yang
positif antara fasilitas kerja dan kinerja
pegawai pada Kantor Kecamatan Tinombo
Kabupaten Parigi Moutong. Artinya jika
Jurnal Ekonomi Trend Vol. 07 No. 02 Juli - Desember 2019 E-ISSN. 2722-6565
Fakultas Ekonomi Universitas Alkhairaat 25
fasilitas kerja yang dimiliki pegawai
meningkat maka akan menaikkan kinerja
pegawai pada Kantor Kecamatan Tinombo
Kabupaten Parigi Moutong sebesar 54.0 %
dengan asumsi variabel kemampuan dan
disiplin kerja (X2 dan X3) tetap.
3. Kemampuan (X2) dengan koefisien regresi
0.524 ini berarti terjadi pengaruh yang
positif antara kemampuan dan kinerja
pegawai pada Kantor Kecamatan Tinombo
Kabupaten Parigi Moutong. Artinya jika
kemampuan kerja yang dimiliki pegawai
meningkat maka akan menaikkan kinerja
pegawai pada Kantor Kecamatan Tinombo
Kabupaten Parigi Moutong sebesar 52.4 %
dengan asumsi variabel fasilitas kerja dan
disiplin kerja (X1 dan X3) tetap.
4. Disiplin kerja (X2) dengan koefisien regresi
0.224 ini berarti terjadi pengaruh yang
positif antara disiplin kerja dan kinerja
pegawai pada Kantor Kecamatan Tinombo
Kabupaten Parigi Moutong. Artinya jika
sikap disiplin pegawai meningkat maka akan
menaikkan kinerja pegawai pada Kantor
Kecamatan Tinombo Kabupaten Parigi
Moutong sebesar 22.4% dengan asumsi
variabel fasilitas kerja dan kemampuan (X1
dan X2) tetap.
Pengujian Hipotesis Pertama
Uji serempak adalah sebuah pengujian
untuk mengetahui apakah variabel independen (X)
yang diteliti memiliki pengaruh terhadap variabel
dependen (Y) berarti semua variabel bebasnya,
yakni fasilitas kerja (X1), kemampuan (X2) dan
disiplin kerja (X2) dengan variabel tidak bebasnya
kinerja pegawai pada Kantor Kecamatan Tinombo
Kabupaten Parigi Moutong. Dari tabel 4.8. terlihat
hasil uji determinasi (kehandalan model)
memperlihatkan nilai R-Square 0,923 atau 92.3%.
Hal ini berarti bahwa sebesar 92.3% variabel tidak
bebas dipengaruhi oleh ketiga variabel bebas,
selebihnya variabel tidak bebas dipengaruhi oleh
variabel lain yang tidak diteliti.
Selanjutnya berdasarkan tabel diatas dari
hasil perhitungan diperoleh Fhitung = 53.527 dan
nilai Sig F (0.000) < 0,05. Dengan demikian dapat
dinyatakan bahwa secara serempak variabel bebas
berpengaruh signifikan terhadap variabel tidak
bebasnya. Dengan demikian maka hipotesis
pertama yang menyatakan bahwa; fasilitas kerja,
kemampuan dan disiplin kerja secara serempak
berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai
pada Kantor Kecamatan Tinombo Kabupaten
Parigi Moutong berdasarkan hasil uji-F ternyata
terbukti.
Pengujian Hipotesis Kedua
Untuk variabel fasilitas kerja, hasil
perhitungannya menunjukkan bahwa nilai
koefisien regresi sebesar 0.540, sementara nilai
signifikasi t sebesar 0,001. Dengan demikian nilai
Sig t < 0,05 pada taraf kepercayaan 95%.
Sehingga dapat dinyatakan bahwa variabel
fasilitas kerja berpengaruh signifikan terhadap
kinerja pegawai pada Kantor Kecamatan Tinombo
Kabupaten Parigi Moutong. Maka hipotesis kedua
yang menyatakan bahwa; fasilitas kerja
berpengaruh positif dan signifikan terhadap
kinerja pegawai pada Kantor Kecamatan Tinombo
Kabupaten Parigi Moutong, berdasarkan hasil uji-t
ternyata terbukti.
Pengujian Hipotesis Ketiga
Untuk variabel kemampuan, hasil
perhitungannya menunjukkan bahwa nilai
koefisien regresi sebesar 0.524, sementara nilai
signifikasi t sebesar 0,000. Dengan demikian nilai
Sig t < 0,05 pada taraf kepercayaan 95%.
Sehingga dapat dinyatakan bahwa variabel
kemampuan berpengaruh signifikan terhadap
kinerja pegawai pada Kantor Kecamatan Tinombo
Kabupaten Parigi Moutong. Maka hipotesis ketiga
yang menyatakan bahwa; kemampuan
berpengaruh positif dan signifikan terhadap
kinerja pegawai pada Kantor Kecamatan Tinombo
Kabupaten Parigi Moutong, berdasarkan hasil uji-t
ternyata terbukti.
Pengujian Hipotesis Keempat
Untuk variabel disiplin kerja, hasil
perhitungannya menunjukkan bahwa nilai
koefisien regresi sebesar 0.224, sementara nilai
signifikasi t sebesar 0,043. Dengan demikian nilai
Sig t < 0,05 pada taraf kepercayaan 95%.
Sehingga dapat dinyatakan bahwa variabel
disiplin kerja berpengaruh signifikan terhadap
kinerja pegawai pada Kantor Kecamatan Tinombo
Kabupaten Parigi Moutong. Maka hipotesis
keempat yang menyatakan bahwa; disiplin kerja
berpengaruh positif dan signifikan terhadap
kinerja pegawai pada Kantor Kecamatan Tinombo
Kabupaten Parigi Moutong, berdasarkan hasil uji-t
ternyata terbukti.
Jurnal Ekonomi Trend Vol. 07 No. 02 Juli - Desember 2019 E-ISSN. 2722-6565
Fakultas Ekonomi Universitas Alkhairaat 26
Pembahasan
Berdasarkan hasil analisis data yang telah
diuraikan sebelumnya, menujukkan bahwa
variabel fasilitas kerja, kemampuan dan disiplin
kerja secara serempak berpengaruh signifikan
terhadap kinerja pegawai pada Kantor Kecamatan
Tinombo Kabupaten Parigi Moutong. Hasil
tersebut mengindikasikan bahwa fasilitas kerja,
kemampuan dan disiplin kerja dapat
meningkatkan kinerja pegawai pada Kantor
Kecamatan Tinombo Kabupaten Parigi Moutong,
hal ini bermakna bahwa semua hipotesis yang
diuraikan sebelumnya sejalan dengan hasil
penelitian ini.
Fasilitas kerja merupakan sarana
penunjang bagi pegawai untuk melakukan
pekerjaan yang diberikan kepadanya. Lupiyaodi
(2008 : 150), fasilitas adalah sarana pendukung
dalam aktivitas perusahaan yang berbentuk fisik,
dan digunakan dalam kegiatan normal, memiliki
jangka waktu kegunaan yang relatif permanen dan
memberikan manfaat dimasa yang akan datang.
Apabila ingin mencapai hasil yang
maksimal seorang pegawai harus bekerja dengan
sungguh-sungguh beserta segenap kemampuan
yang dimiliki ditunjang oleh sarana dan prasarana
yang ada. Jika seorang pegawai bekerja dengan
setengah hati maka pekerjaan yang dihasilkan
tidaklah semaksimal yang diharapkan. Artinya
bahwa kemampuan seseorang bisa diukur dari
tingkat keterampilan dan pengetahuan yang
dimiliki dalam melaksanakan tugas yang
dibebankan.
Dengan keterampilan yang ada maka
pegawai akan berusaha meningkatkan kualitas dan
kuantitas hasil kerjanya. Kemudian menurut
pendapat Robbins (2006; 55) tingkat kinerja
pegawai akan sangat tergantung pada faktor
kemampuan kerja pegawai itu sendiri seperti
tingkat pendidikan, pengetahuan, pengalaman
dimana dengan tingkat kemampuan yang semakin
tinggi akan mempunyai kinerja semakin tinggi
pula. Dengan demikian tingkat pendidikan,
pengetahuan dan pengalaman yang rendah akan
berdampak negatif pada kinerja pegawai.
Selanjutnya menurut Moenir (2000; 195) yang
dimaksud dengan kemampuan dalam hubungan
dengan pekerjaan adalah suatu keadaan pada
seseorang yang secara penuh kesungguhan,
berdayaguna dan berhasil guna melaksanakan
pekerjaan sehingga menghasilkan sesuatu yang
optimal. Kemampuan individu sebagai nilai yang
dimiliki aparatur daerah menjadikan suatu
kekuatan dalam menanggapi setiap kejadian–
kejadian atau persoalan dilingkungan pekerjaan.
Kemampuan kerja individu yang terbentuk dengan
baik akan memberikan pengaruh positif dengan
kinerja organisasi (Wahyuningrum, 2008; 78).
Disiplin kerja mempunyai pengaruh
positif terhadap kinerja karyawan. Karyawan yang
disiplin dalam bekerja sejak berangkat, saat kerja
dan saat pulang kerja serta sesuai aturan dalam
bekerja, biasanya akan memiliki kinerja yang
baik. Dapat disimpulkan, semakin tinggi disiplin
kerja, maka semakin tinggi kinerja karyawan.
Disiplin yang baik mencerminkan besarnya
tanggung jawab seseorang terhadap tugas-tugas
yang diberikan kepadanya. Seseorang dikatakan
mempunyai disiplin kcrja yang tinggi jika yang
bcrsangkutan konsekuen, konsisten, taat asas,
bertanggung jawab atas tugas yang diamanahkan
kepadanya. Disiplin kerja merupakan suatu alat
yang digunakan para manajer untuk
berkornunikasi dengan karyawan agar mereka
bersedia untuk mengubah prilaku serta sebagai
suatu upaya untuk meningkatkan kesadaran dan
kesediaan seseorang mentaati semua peraturan
perusahaan dan norma-norma sosial yang berlaku.
Dengan disiplin kerja yang tinggi akan dapat
membantu meningkatkan kinerja.
Pengaruh Fasilitas Kerja Terhadap Kinerja
Pegawai Pada Kantor Kecamatan Tinombo
Kabupaten Parigi Moutong.
Hasil pengujian hipotesis telah
membuktikan bahwa fasilitas berpengaruh positif
dan signifikan terhadap kinerja. Artinya bahwa
ada pengaruh antara variabel fasilitas kerja
terhadap kinerja pegawai pada Kantor Kecamatan
Tinombo Kabupaten Parigi Moutong, dengan kata
lain bila fasilitas kerja yang dimiliki pegawai baik
akan meningkatkan kinerja pegawai pada Kantor
Kecamatan Tinombo Kabupaten Parigi Moutong,
sebaliknya bila fasilitas kerja yang dimiliki
pegawai rendah/buruk maka kinerja pegawai pada
Kantor Kecamatan Tinombo Kabupaten Parigi
Moutong akan menurun.
Fasilitas kerja merupakan bagian penting
dalam perusahaan. Kinerja karyawan sangat
ditentukan oleh fasilitas yang diberikan guna
menunjang pekerjaan karyawan untuk dapat
menyelesaikan pekerjaannya. Di era globalisasi
seperti ini fasilitas kerja memiliki peran penting
dalam menentukan maju mundurnya sebuah
perusahaan karena semakin banyak pekerjaan
semakin banyak pula fasilitas yang dibutuhkan
Jurnal Ekonomi Trend Vol. 07 No. 02 Juli - Desember 2019 E-ISSN. 2722-6565
Fakultas Ekonomi Universitas Alkhairaat 27
serta semakin modern fasilitas peralatan dan
perlengkapan kantor yang diberikan kepada
karyawan semakin optimal pula kinerja karyawan.
Dalam penelitian Almustofa (2013; 114)
yang berjudul Pengaruh Pemberian Fasilitas,
Tingkat Pendidikan Dan Disiplin Kerja Terhadap
Peningkatan Kinerja Pegawai Pada Badan Pusat
Statistik Kabupaten Maros yang menggunakan
semua populasi menjadi sampel yaitu 30 orang
karyawan pada koefesien R square menunjukan
bahwa variabel fasilitas, pendidikan, dan disiplin
berpengaruh sebesar 71,6% dan 28,4%
dipengaruhi oleh variabel lain.
Pengaruh Kemampuan Terhadap Kinerja
Pegawai Pada Kantor Kecamatan Tinombo
Kabupaten Parigi Moutong.
Hasil pengujian hipotesis telah
membuktikan bahwa kemampuan berpengaruh
positif dan signifikan terhadap kinerja. Artinya
bahwa ada pengaruh antara variabel kemampuan
terhadap kinerja pegawai pada Kantor Kecamatan
Tinombo Kabupaten Parigi Moutong, dengan kata
lain bila kemampuan yang dimiliki pegawai baik
akan meningkatkan kinerja pegawai pada Kantor
Kecamatan Tinombo Kabupaten Parigi Moutong,
sebaliknya bila kemampuan yang dimiliki
pegawai rendah/buruk maka kinerja pegawai pada
Kantor Kecamatan Tinombo Kabupaten Parigi
Moutong akan menurun.
Hal ini mengindikasikan bahwa pegawai
pada Kantor Kecamatan Tinombo Kabupaten
Parigi Moutong memiliki kemampuan dalam hal
mengumpulkan atau memperolah sebuah
informasi. Lalu bagaimana pegawai tersebut
menyatukan informasi itu dalam pemahamannya,
setelah itu bagaimana pegawai tersebut
mengintepretasikan atau mentransfer informasi
tersebut kepada pegawai lain. Kemampuan
kognitif adalah kemampuan seseorang dalam
memproses satu atau lebih informasi, dimana
proses dalam hal ini menyangkut juga mengenai
pemahaman orang tersebut tehadap informasi
yang dia dapatkan. kemampuan kognitif adalah
kemampuan untuk mengidentifikasi informasi-
informasi kunci dari sebuah permasalahan adalah
hal yang sangat penting untuk sebuah
pengambilan keputusan bagi seorang manajer.
Dari hal tersebut dapat dikatakan juga
menganggap kemampuan kognitif sangat
berkaitan dengan kemampuan seseorang dalam
menyaring dan mendapatkan informasi kunci dari
sebuah kejadian. Data diatas menjelaskan bahwa
para pegawai pada Kantor Kecamatan Tinombo
Kabupaten Parigi Moutong dalam mengambil
keputusan terkait pekerjaan tidak tergesa-gesa,
karena keputusan yang dibuat tergesa-gesa tanpa
menganalisa lebih jauh dapat menimbulkan
masalah dikemudian hari.
Hasil penelitian ini sejalan dengan
penelitian yang dilakukan Yani (2013), tentang
Analisis Pengaruh Kepemimpinan, Lingkungan,
Motivasi, Dan Kemampuan Kerja Terhadap
Kinerja Karyawan. Hasil penelitian menunjukkan
Seluruh faktor Kepemimpinan, Lingkungan kerja,
Motivasi dan Kemampuan kerja secara parsial
berpengaruh terhadap kinerja pegawai PT. Pertani
(Persero) Area Pemasaran Sulawesi.
Pengaruh Disiplin Kerja Terhadap Kinerja
Pegawai Pada Kantor Kecamatan Tinombo
Kabupaten Parigi Moutong
Hasil pengujian hipotesis telah
membuktikan bahwa disiplin kerja berpengaruh
positif dan signifikan terhadap kinerja. Artinya
bahwa ada pengaruh antara variabel disiplin kerja
terhadap kinerja pegawai pada Kantor Kecamatan
Tinombo Kabupaten Parigi Moutong, dengan kata
lain bila sikap disiplin yang dimiliki pegawai baik
akan meningkatkan kinerja pegawai pada Kantor
Kecamatan Tinombo Kabupaten Parigi Moutong,
sebaliknya bila sikap disiplin yang dimiliki
pegawai rendah/buruk maka kinerja pegawai pada
Kantor Kecamatan Tinombo Kabupaten Parigi
Moutong akan menurun.
Kantor Kecamatan Tinombo Kabupaten
Parigi Moutong perlu memperhatikan disiplin
kerja yaitu dengan memberikan perhatian setiap
hari kerja atau dikontrol dan pemberian
penghargaan kepada karyawan yang teladan
dalam bekerja. Hal ini dilakukan agar karyawan
lebih bersemangat dalam bekerja, sehingga
meningkatkan kinerja pegawai. disiplin kerja
merupakan salah satu hal yang
penting bagi Kantor Kecamatan Tinombo
Kabupaten Parigi Moutong terutama yang
menyangkut kinerja pegawai Kantor Kecamatan
Tinombo Kabupaten Parigi Moutong. Disiplin
kerja pada hakekatnya merupakan perwujudan
dari moral yang tinggi, bahkan ada yang
mengidentifikasikan atau menterjemahkan secara
bebas bahwa moral kerja yang tinggi adalah
disiplin kerja. Dengan disiplin kerja yang tinggi,
maka kinerja akan meningkat karena para pegawai
akan melakukan pekerjaan secara lebih giat
sehingga pekerjaan dapat diharapkan lebih cepat
Jurnal Ekonomi Trend Vol. 07 No. 02 Juli - Desember 2019 E-ISSN. 2722-6565
Fakultas Ekonomi Universitas Alkhairaat 28
dan lebih baik. Begitu juga sebaliknya jika
semangat kerja turun maka kinerja akan turun
juga. Jadi dengan kata lain disiplin kerja akan
berpengaruh terhadap kinerja karyawan. Disiplin
kerja adalah keinginan dan kesungguhan
seseorang mengerjakan pekerjaannya dengan baik
serta berdisiplin untuk mencapai prestasi kerja
yang maksimal.
Hasil penelitian ini sejalan dengan
penelitian yang dilakukan Setiyawan dan Waridin
(2006) menunjukan bahwa disiplin berpengaruh
terhadap kinerja karyawan. Penelitian mengenai
pengaruh disiplin kerja terhadap kinerja pernah
dilakukan oleh Amran (2009; 78) yang
menghasilkan disiplin kerja berpengaruh positif
dan signifikan terhadap kinerja.
KESIMPULAN
Kesimpulan
Berdasarkan hasil pembahasan dan hasil
olahan data pada penelitian ini, maka kesimpulan
yang dapat ditarik adalah sebagai berikut:
1. Hasil pengujian hipotesis, menyimpulkan
bahwa fasilitas kerja (X1) , kemampuan
(X2) dan disiplin kerja (X3), terbukti
berpengaruh signifikan secara serempak
terhadap kinerja pegawai pada Kantor
Kecamatan Tinombo Kabupaten Parigi
Moutong.
2. Hasil analisis regresi menunjukkan bahwa
variabel fasilitas kerja berpengaruh
signifikan terhadap kinerja pegawai pada
Kantor Kecamatan Tinombo Kabupaten
Parigi Moutong.
3. Hasil analisis regresi menunjukkan bahwa
variabel kemampuan berpengaruh signifikan
terhadap kinerja pegawai pada Kantor
Kecamatan Tinombo Kabupaten Parigi
Moutong.
4. Hasil analisis regresi menunjukkan bahwa
variabel disiplin kerja signifikan terhadap
kinerja pegawai pada Kantor Kecamatan
Tinombo Kabupaten Parigi Moutong.
Saran
Adapun saran-saran yang dapat diajukan
dalam penelitian ini dengan melihat hasil
pembahasan penelitian adalah sebagai berikut:
1. Dalam rangka meningkatkan kinerja pada
Kantor Kecamatan Tinombo Kabupaten
Parigi Moutong perlu berdasarkan variabel
fasilitas kerja, maka pimpinan dapat
meningkatkan fasilitas kantor, agar semua
pegawai dapat menggunakan fasilitas kantor
dalam rangka mencapai kinerja yang lebih
baik.
2. Kantor Kecamatan Tinombo Kabupaten
Parigi Moutong perlu melakukan upaya
peningkatan kemampuan terhadap pegawai
yang dapat dilakukan
melalui pendidikan dan pelatihan-pelatihan
yang disesuaikan dengan tiap tupoksi
masing-masing pegawai baik yang
diselenggarakan oleh instansi tersebut atau
dari instansi yang lain, dan pemberian
pelatihan ketrampilan dalam menggunakan
peralatan kantor secara optimal sehingga
meningkatkan kemampuan pegawai dalam
pelaksanaan administrasi perkantoran, serta
dapat melalui peningkatan motivasi pegawai
dalam bekerja.
3. Kantor Kecamatan Tinombo Kabupaten
Parigi Moutong sebaiknya lebih
meningkatkan tingkat disiplin pada pegawai.
Pemimpin sebaiknya perlu mengawasi,
menegakkan peraturan dan memberikan
sanksi yang tegas untuk pegawai, supaya
pegawai dapat lebih disiplin, rajin dan
efektif menggunakan waktu kerjanya untuk
melakukan pekerjaannya.
4. Bagi peneliti selanjutnya, walaupun pada
penelitian ini jumlah sampel memenuhi
syarat penelitian, pada penelitian
selanjutnya disarankan untuk
menggunakan sampel dengan jumlah yang
lebih banyak, sehingga hasil jawaban yang
diambil bisa lebih bervariasi dan hendaknya
melibatkan lebih banyak lagi variabel bebas,
serta lebih memperdalam analisisnya pada
peramalan kinerja di masa mendatang.
DAFTAR PUSTAKA
Almustofa, Resa. 2013. Pengaruh Lingkungan
Kerja, Motivasi Kerja, Disiplin Kerja
Terhadap Kinerja Pegawai (Studi Pada
Pegawai Perum Bulog Divisi Regional
Jakarta). Skripsi. Semarang: Fakultas
Ekonomika Dan Bisnis Universitas
Diponegoro.
Amran. 2009. Pengaruh Disiplin Kerja Terhadap
Kinerja Pegawai Kantor Departemen Sosial
Kabupaten Gorontalo. Jurnal Ichsan
Gorontalo. Vol. 4 No.2 Hal. 10-17.
Ayu, Diah. 2013. Pengaruh Kemampuan Kerja
dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja
Karyawan Pada Karyawan Operator PT.
Indonesia Power Unit Bisnis Pembangkitan
Jurnal Ekonomi Trend Vol. 07 No. 02 Juli - Desember 2019 E-ISSN. 2722-6565
Fakultas Ekonomi Universitas Alkhairaat 29
Semarang. Jurnal Ilmu Adminsitrasi Bisnis.
Vol. 2 No.1 hal. 1-7.
Byars, Lyold L. and Rue, Leslie W. 2005. Human
Resources Management. Mc Graw Hill
International Editions.
De cenzo and Robbins, Stephen P. 2009, Perilaku
Organisasi Konsep, Kontroversi dan Aplikasi.
Diterjemahkan oleh Hadyana Pujaatmaka.
Jakarta: Prenhallindo.
Ghozali, Imam. 2005, Analisis Multivariate
dengan Program SPSS. Semarang; Badan
Penerbit Universitas Diponegoro.
Harlie, M. 2010. Pengaruh Disiplin Kerja,
Motivasi dan Pengembangan Karier Terhadap
Kinerja Pegawai Negeri Sipil Pada
Pemerintah Kabupaten Tabalong di Tanjung
Kalimantan Selatan. Jurnal Manajemen dan
Akuntansi. Vol.11 No.2: Hal.118
Kaiyeli, N. (2021). PENGARUH KOMPENSASI,
PENGALAMAN KERJA DAN
KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP
KINERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL (PNS)
PADA DINAS PEKERJAAN UMUM
DAERAH KABUPATEN SIGI. Jurnal
Ekonomi Trend, 7(1), 41–57.
https://doi.org/10.31970/trend.v7i1.172
Lupiyoadi, Rambat. 2001. Manajemen Pemasaran
Jasa: Teori dan praktik. Jakarta: PT. Salemba
Emban Patria
Malthis, Robert L. Jackson, 2006. Manajemen
Sumber Daya Manusia, Jakarta: Salemba.
Maslow, A.H. 2004. Motivasi dan Kepribadian:
Teori Motivasi dengan Ancaman Hierarki
Kebutuhan Manusia. Jakarta: Pustaka
Binangun Prestindo.
Moenir. 2000. Pendekatan Manusia dan
Organisasi terhadap Pembinaan
Kepegawaian. Jakarta: Gunung Agung.
Nitisemito, Alex S. 2001. Manajemen Personalia:
Manajemen Sumber Daya. Manusia. Jakarta:
Ghalia Indonesia.
Rivai, Veithzal. 2005. Manajemen Sumber Daya
Manusia. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Rahman, A. (2021). PENGARUH HUBUNGAN
INTERPERSONAL, LINGKUNGAN
KERJA, DAN KECERDASAN
EMOSIONAL TERHADAP KINERJA
PEGAWAI PADA KANTOR KOMISI
PEMILIHAN UMUM DAERAH (KPUD)
KABUPATEN PARIGI MOUTONG. Jurnal
Ekonomi Trend, 7(1), 58–70.
https://doi.org/10.31970/trend.v7i1.173
Robbins, Stephen P. 2006. Perilaku Organisasi.
Edisi kesepuluh. Jakarta: Indeks Kelompok
Gramedia.
Setiyawan, Budi & Waridin. 2006. Pengaruh
Disiplin Kerja Karyawan dan Budaya
Organisasi Terhadap Kinerja di Divisi
Radiologi RSUP Dokter Kariadi Semarang.
JRBI. Vol 2. No 2. Hal: 181-198.
Sugiyono, 2006. Metode Penelitian Bisnis.
Bandung; CV. Alfabeta.
Sulistiyani, Ambar Teguh dan Rosidah. 2003.
Manajemen Sumber Daya Manusia.
Yogyakarta: Graha Ilmu.
Umar A, M. (2021). STRATEGI PEMASARAN
DALAM UPAYA PENINGKATKAN
VOLUME PENJUALAN PERUSAHAAN
COMFORTA PALU. Jurnal Ekonomi Trend,
7(1), 27–40.
https://doi.org/10.31970/trend.v7i1.171
Wahyuningrum, 2008. Hubungan Kemampuan,
Kepuasan dan Disiplin kerja Dengan Kinerja
Pegawai Di Kecamatan Tanggungharjo
Kabupaten Grobogan. Tesis. Semarang:
Program Pascasarjana Universitas
Diponegoro.
Yani Handri Rumengan, 2013. Analisis Pengaruh
Kepemimpinan, Lingkungan, Motivasi Dan
Kemampuan Kerja Terhadap Kinerja
Karyawan. Skripsi. Menado. Fakultas
Ekonomi Universitas Sam Ratulangi.

Weitere ähnliche Inhalte

Ähnlich wie PENGARUH FASILITAS KERJA, KEMAMPUAN DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA KANTOR KECAMATAN TINOMBO KABUPATEN PARIGI MOUTONG by Ani Khuryatul Abadiyah

Makalah evaluasi kinerja dan konpensasi
Makalah evaluasi kinerja dan konpensasiMakalah evaluasi kinerja dan konpensasi
Makalah evaluasi kinerja dan konpensasiEva Adiputra
 
Tugas makalah evikom 1
Tugas makalah evikom 1Tugas makalah evikom 1
Tugas makalah evikom 1nova andayani
 
Sumber instrumen
Sumber instrumenSumber instrumen
Sumber instrumenUNIMUS
 
Bab ii detry skripsi
Bab  ii detry skripsiBab  ii detry skripsi
Bab ii detry skripsiDerby Alfilah
 
Otonomi vol13no1jan2013-04. sri pancawati
Otonomi vol13no1jan2013-04. sri pancawatiOtonomi vol13no1jan2013-04. sri pancawati
Otonomi vol13no1jan2013-04. sri pancawatiAGUS SETIYONO
 
Pengaruh Kompetensi dan Disiplin Terhadap Kepuasan Serta Inplikasinya Pada Pr...
Pengaruh Kompetensi dan Disiplin Terhadap Kepuasan Serta Inplikasinya Pada Pr...Pengaruh Kompetensi dan Disiplin Terhadap Kepuasan Serta Inplikasinya Pada Pr...
Pengaruh Kompetensi dan Disiplin Terhadap Kepuasan Serta Inplikasinya Pada Pr...Hendra Hadiwijaya
 
Analisis kepemimpinan dan motivasi terhadap kinerja pegawai
Analisis kepemimpinan dan motivasi terhadap kinerja pegawaiAnalisis kepemimpinan dan motivasi terhadap kinerja pegawai
Analisis kepemimpinan dan motivasi terhadap kinerja pegawaiBMG Training Indonesia
 
PPT SEMINAR PROPOSAL AN ARI WAHYU WIDIASTUTI-EDIT.pptx
PPT SEMINAR PROPOSAL AN ARI WAHYU WIDIASTUTI-EDIT.pptxPPT SEMINAR PROPOSAL AN ARI WAHYU WIDIASTUTI-EDIT.pptx
PPT SEMINAR PROPOSAL AN ARI WAHYU WIDIASTUTI-EDIT.pptxNASAStoreID
 
Makalah deden suheli 1
Makalah deden suheli 1Makalah deden suheli 1
Makalah deden suheli 1dedensuheli1
 
6. 1) Jajang Sutija, 2) Sugiyanto_Direvisi. docx (2) (1).docx
6. 1) Jajang Sutija, 2) Sugiyanto_Direvisi. docx (2) (1).docx6. 1) Jajang Sutija, 2) Sugiyanto_Direvisi. docx (2) (1).docx
6. 1) Jajang Sutija, 2) Sugiyanto_Direvisi. docx (2) (1).docxandy692840
 
Pengaruh disiplin, lingkungan kerja dan pendidikan dan latihan (diklat) terha...
Pengaruh disiplin, lingkungan kerja dan pendidikan dan latihan (diklat) terha...Pengaruh disiplin, lingkungan kerja dan pendidikan dan latihan (diklat) terha...
Pengaruh disiplin, lingkungan kerja dan pendidikan dan latihan (diklat) terha...fkipunigres
 
185129911 jurnal-analisis-pengaruh-gaya-kepemimpinan-dan-kepuasan-kerja-terha...
185129911 jurnal-analisis-pengaruh-gaya-kepemimpinan-dan-kepuasan-kerja-terha...185129911 jurnal-analisis-pengaruh-gaya-kepemimpinan-dan-kepuasan-kerja-terha...
185129911 jurnal-analisis-pengaruh-gaya-kepemimpinan-dan-kepuasan-kerja-terha...ahmad bahaudin
 
Hubungan motivasi, kepuasan kerja, dan displin kerja terhadap kinerja karyawan
Hubungan motivasi, kepuasan kerja, dan displin kerja terhadap kinerja karyawanHubungan motivasi, kepuasan kerja, dan displin kerja terhadap kinerja karyawan
Hubungan motivasi, kepuasan kerja, dan displin kerja terhadap kinerja karyawanErsha Amanah
 

Ähnlich wie PENGARUH FASILITAS KERJA, KEMAMPUAN DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA KANTOR KECAMATAN TINOMBO KABUPATEN PARIGI MOUTONG by Ani Khuryatul Abadiyah (20)

Kinerja 2
Kinerja 2Kinerja 2
Kinerja 2
 
Makalah evaluasi kinerja dan konpensasi
Makalah evaluasi kinerja dan konpensasiMakalah evaluasi kinerja dan konpensasi
Makalah evaluasi kinerja dan konpensasi
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Tugas makalah evikom 1
Tugas makalah evikom 1Tugas makalah evikom 1
Tugas makalah evikom 1
 
Sumber instrumen
Sumber instrumenSumber instrumen
Sumber instrumen
 
Bab ii detry skripsi
Bab  ii detry skripsiBab  ii detry skripsi
Bab ii detry skripsi
 
Otonomi vol13no1jan2013-04. sri pancawati
Otonomi vol13no1jan2013-04. sri pancawatiOtonomi vol13no1jan2013-04. sri pancawati
Otonomi vol13no1jan2013-04. sri pancawati
 
Pengaruh Kompetensi dan Disiplin Terhadap Kepuasan Serta Inplikasinya Pada Pr...
Pengaruh Kompetensi dan Disiplin Terhadap Kepuasan Serta Inplikasinya Pada Pr...Pengaruh Kompetensi dan Disiplin Terhadap Kepuasan Serta Inplikasinya Pada Pr...
Pengaruh Kompetensi dan Disiplin Terhadap Kepuasan Serta Inplikasinya Pada Pr...
 
Analisis kepemimpinan dan motivasi terhadap kinerja pegawai
Analisis kepemimpinan dan motivasi terhadap kinerja pegawaiAnalisis kepemimpinan dan motivasi terhadap kinerja pegawai
Analisis kepemimpinan dan motivasi terhadap kinerja pegawai
 
Frame work
Frame workFrame work
Frame work
 
PPT SEMINAR PROPOSAL AN ARI WAHYU WIDIASTUTI-EDIT.pptx
PPT SEMINAR PROPOSAL AN ARI WAHYU WIDIASTUTI-EDIT.pptxPPT SEMINAR PROPOSAL AN ARI WAHYU WIDIASTUTI-EDIT.pptx
PPT SEMINAR PROPOSAL AN ARI WAHYU WIDIASTUTI-EDIT.pptx
 
Tugas framework
Tugas frameworkTugas framework
Tugas framework
 
Tugas framework
Tugas frameworkTugas framework
Tugas framework
 
devi fajriati
devi fajriatidevi fajriati
devi fajriati
 
Makalah deden suheli 1
Makalah deden suheli 1Makalah deden suheli 1
Makalah deden suheli 1
 
6. 1) Jajang Sutija, 2) Sugiyanto_Direvisi. docx (2) (1).docx
6. 1) Jajang Sutija, 2) Sugiyanto_Direvisi. docx (2) (1).docx6. 1) Jajang Sutija, 2) Sugiyanto_Direvisi. docx (2) (1).docx
6. 1) Jajang Sutija, 2) Sugiyanto_Direvisi. docx (2) (1).docx
 
Pengaruh disiplin, lingkungan kerja dan pendidikan dan latihan (diklat) terha...
Pengaruh disiplin, lingkungan kerja dan pendidikan dan latihan (diklat) terha...Pengaruh disiplin, lingkungan kerja dan pendidikan dan latihan (diklat) terha...
Pengaruh disiplin, lingkungan kerja dan pendidikan dan latihan (diklat) terha...
 
185129911 jurnal-analisis-pengaruh-gaya-kepemimpinan-dan-kepuasan-kerja-terha...
185129911 jurnal-analisis-pengaruh-gaya-kepemimpinan-dan-kepuasan-kerja-terha...185129911 jurnal-analisis-pengaruh-gaya-kepemimpinan-dan-kepuasan-kerja-terha...
185129911 jurnal-analisis-pengaruh-gaya-kepemimpinan-dan-kepuasan-kerja-terha...
 
Framework ppt Evakinkom
Framework ppt EvakinkomFramework ppt Evakinkom
Framework ppt Evakinkom
 
Hubungan motivasi, kepuasan kerja, dan displin kerja terhadap kinerja karyawan
Hubungan motivasi, kepuasan kerja, dan displin kerja terhadap kinerja karyawanHubungan motivasi, kepuasan kerja, dan displin kerja terhadap kinerja karyawan
Hubungan motivasi, kepuasan kerja, dan displin kerja terhadap kinerja karyawan
 

PENGARUH FASILITAS KERJA, KEMAMPUAN DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA KANTOR KECAMATAN TINOMBO KABUPATEN PARIGI MOUTONG by Ani Khuryatul Abadiyah

  • 1. Jurnal Ekonomi Trend Vol. 07 No. 02 Juli - Desember 2019 E-ISSN. 2722-6565 Fakultas Ekonomi Universitas Alkhairaat 19 PENGARUH FASILITAS KERJA, KEMAMPUAN DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA KANTOR KECAMATAN TINOMBO KABUPATEN PARIGI MOUTONG Ani Khuryatul Abadiyah, S.E., M.M. (Dosen Fakultas Perikanan Universitas Alkhairaat) ABSTRAK Penelitian ini tentang pengaruh fasilitas kerja, kemampuan dan disiplin kerja terhadap kinerja pegawai pada Kantor Kecamatan Tinombo Kabupaten Parigi Moutong. Tujuan yang akan dicapai, fasilitas kerja, kemampuan dan disiplin kerja terhadap kinerja pegawai pada Kantor Kecamatan Tinombo Kabupaten Parigi Moutong. Penelitian dilakukan pada populasi adalah seluruh pegawai pada Kantor Kecamatan Tinombo Kabupaten Parigi Moutong, yang berjumlah 34 pegawai. Uji serempak adalah sebuah pengujian untuk mengetahui apakah variabel independen (X) yang diteliti memiliki pengaruh terhadap variabel dependen (Y) berarti semua variabel bebasnya, yakni fasilitas kerja (X1), kemampuan (X2) dan disiplin kerja (X2) dengan variabel tidak bebasnya kinerja pegawai pada Kantor Kecamatan Tinombo Kabupaten Parigi Moutong. Dari tabel 4.8. terlihat hasil uji determinasi (kehandalan model) memperlihatkan nilai R- Square 0,923 atau 92.3%. Hal ini berarti bahwa sebesar 92.3% variabel tidak bebas dipengaruhi oleh ketiga variabel bebas, selebihnya variabel tidak bebas dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti. Selanjutnya berdasarkan tabel diatas dari hasil perhitungan diperoleh Fhitung = 53.527 dan nilai Sig F (0.000) < 0,05. Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa secara serempak variabel bebas berpengaruh signifikan terhadap variabel tidak bebasnya. Dengan demikian maka hipotesis pertama yang menyatakan bahwa; fasilitas kerja, kemampuan dan disiplin kerja secara serempak berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai pada Kantor Kecamatan Tinombo Kabupaten Parigi Moutong berdasarkan hasil uji-F ternyata terbukti. . Kata Kunci: Fasilitas, Kemampuan, Disiplin Kerja, Kinerja. LATAR BELAKANG Kepemimpinan (leadership) dapat dikatakan sebagai cara dari seorang pemimpin (leader), dalam mengarahkan, mendorong, dan mengatur semua unsur-unsur didalam suatu organisasi untuk mewujudkan suatu tujuan yang akan dicapai, sehingga menghasilkan kinerja pegawai yang maksimal. Dengan meningkatnya kinerja pegawai berarti tercapainya hasil kerja seseorang atau pegawai dalam mencapai tujuan organisasi. Menurut (Rahman, 2021) Organisasi tidak hanya semata-mata mengejar pencapaian produktifitas yang tinggi saja, tetapi juga lebih memperhatikan kinerja dalam proses pencapaian. Menurut (Umar A, 2021), Tujuan didirikannya perusahaan adalah untuk mencari keuntungan yang layak untuk memelihara dan mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan serta mengembangkan usaha. Untuk meraih tujuan tersebut harus di upayakan bagaimana cara seorang pemimpin dapat memberikan dorongan semangat kerja kepada karyawan, agar sasaran maupun tujuan yang di rencanakan secara bersama dapat mencapai target. Selain itu, pemimpin dapat memberikan promosi jabatan bagi karyawan yang berprestasi agar, terciptanya kepuasan kerja karyawan. Selain memberikan promosi jabatan, seorang pemimipin harus memikirkan kesenangan terhadap karyawannya dengan memberikan gaji/upah yang sesuai, kemudian memberikan tunjangan setiap tahun, dan memberikan cuti. Menurut (Kaiyeli, 2021), Kompensasi dapat meningkatkan kinerja karyawan. Dengan memberikan kompensasi tersebut karyawan akan memiliki kepuasan kerja maupun semangat kerja yang tinggi untuk mencapai suatu target. Dengan demikian, untuk menjadi pemimpin (leader) harus memiliki ambisi, tanggung jawab, mempunyai semangat yang tinggi untuk memberikan motivasi terhadap karyawan, kecerdasan, kedewasaan, keluasan hubungan sosial, dan berani dalam mengambil keputusan. Agar yang direncanakan oleh perusahaan tersebut dapat terealisasikan.
  • 2. Jurnal Ekonomi Trend Vol. 07 No. 02 Juli - Desember 2019 E-ISSN. 2722-6565 Fakultas Ekonomi Universitas Alkhairaat 20 METODE PENELITIAN Identifikasi variabel a. Adapun yang merupakan variabel bebas (X) adalah gaya kepemimpinan dengan sub-sub variabel: (X1) Tipe pemimpin paternalitas (X2) Tipe pemimpin otoriter (X3) Tipe pemimpin partisan b. Variabel terikat (dependent) yaitu merupakan variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas. Adapun variabel terikat dalam penelitian ini adalah: Kepuasan kerja karyawan (Y). Definisi konseptual variabel Variabel bebas (X), yaitu: Gaya kepemimpinan Sedangkan sub variabel gaya kepemimpinan dalam penelitian ini terdiri dari: Kemampuan Kerja Kemampuan kerja adalah suatu kapasitas individu untuk mengerjakan berbagai tugas dalam suatu pekerjaan (Robbins, 2006; 55). Salah satu faktor yang sangat penting dan berpengaruh terhadap keberhasilan karyawan di dalam melaksanakan suatu pekerjaan adalah kemampuan kerja. Dalam fungsi operasional manajemen kemampuan kerja merupakan fungsi pengembangan, karena dalam fungsi ini pengembangan kemampuan kerja karyawan sangat diperhatikan. Kemampuan kerja pada dasarnya sangat berpengaruh terhadap mutu atau bobot hasil kerja yang dicapai oleh seorang karyawan. Hal ini dapat dimengerti karena dalam kemampuan kerja terdapat berbagai potensi kecakapan, keterampilan, serta potensi yang lain yang mendukung yang tercermin dalam kondisi fisik dan psikis. Kemampuan (ability) yang dimiliki karyawan bisa dikembangkan dan ditingkatkan melalui kegiatan pendidikan maupun pelatihan yang diberikan perusahaan tersebut, khususnya kemampuan yang dibutuhkan oleh perusahaan yang bersangkutan. Kemampuan kerja adalah keadaan tertentu yang ada pada diri seseorang yang dilakukan secara maksimal dan bersungguh- sungguh dalam melakukan pekerjaan agar pekerjaannya tersebut berdaya dan berhasil guna (Ayu, 2013; 12). Kemampuan seseorang akan ditentukan oleh tinggi rendahnya tingkat pendidikan dan pengalaman. Karena kedua unsur inilah pengetahuan dan keterampilan dapat diperoleh. Jadi semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang ditunjang dengan adanya pengalaman yang luas menunjukkan orang tersebut mempunyai tingkat kepuasan yang tinggi. Selain tingkat pendidikan dan pengalaman untuk meningkatkan kemampuan seseorang dapat ditempuh melalui pendidikan dan pelatihan, karena dengan adanya pendidikan dan pelatihan akan menambah pengetahuan seseorang untuk mengerjakan sesuatu bisa menjadi lebih cepat dan lebih baik. Dengan adanya latihan- latihan yang memungkinkan karyawan mendapatkan keterampilan lain yang lebih banyak, dengan demikian dapat meningkatkan pengetahuan mereka untuk mentransfer dan meningkatkan kecakapan kerja. Lebih lanjut Robbin (2006; 111) menjelaskan terdapat bermacam-macam jenis kamampuan antara lain: 1. Kemampuan intelektual Kemampuan intelektual adalah kemampuan yang diperlukan untuk menjalankan kegiatan mental, seperti berpikir, menalar, dan memecahkan masalah. 2. Kemampuan kognitif Kemampuan ini menunjukkan kapabilitas berkaitan dengan aplikasi pengetahuan dalam pemecahan masalah. 3. Kemampuan fisik Kemampuan fisik adalah kemampuan yang diperlukan untuk melaksanakan tugas-tugas yang menuntut stamina, kecekatan, kekuatan dan keterampilan yang semacam. 4. Kemampuan emosional Kemampuan ini lebih pada kemampuan seseorang dalam mengendalikan diri, sehingga ketika terjadi masalah tidak akan menggangu kinerjanya maupun orang lain yang ada disekitanya, dengan demikian orang tersebut dapat mengendalikan emosinya Disiplin Nitisemito (2001; 67) mengemukakan disiplin sebagai suatu sikap, perilaku dan perbuatan yang sesuai dengan peraturan dari perusahan, baik tertulis maupun tidak tertulis.. Secara etiomologis, “disiplin” berasal dari kata latin atau pendidikan kesopanan dan kerohanian serta pengembangan tabiat. Setelah diuraikan beberapa pengertian mengennai disiplin yang dikemukakan oleh beberapa ahli seperti tersebut diatas dapatlah dikatakan bahwa disiplin umumnya diartikan kepatuhan dan ketaatan pada peraturan-peraturan atau ketentuan-ketentuan
  • 3. Jurnal Ekonomi Trend Vol. 07 No. 02 Juli - Desember 2019 E-ISSN. 2722-6565 Fakultas Ekonomi Universitas Alkhairaat 21 yang berlaku dilingkungan organisasi masing- masing, jika terdapat pegawai yang tidak mematuhi segala peraturan dan ketentuan yang berlaku pada lingkungan kerjanya, berarti tindakan pegawai tersebut dapat dikategorikan sebagai tindakan yang melanggar disiplin. Menurut Byars & Rue (2005; 66), ada beberapa hal yang dapat dipakai sebagai indikasi tinggi rendahnya kedisplinan kerja karyawan, yaitu: ketepatan waktu, kepatuhan terhadap atasan, peraturan terhadap perilaku terlarang dan ketertiban terhadap peraturan yang berhubungan langsung dengan produktivitas kerja. Sedangkan De Cenzo dan Robbins (2009; 87) mengemukakan tipe permasalahan dalam kedisiplinan, antara lain kehadiran, perilaku dalam bekerja (dalam lingkungan kerja), ketidakjujuran aktivitas di luar lingkungan kerja. Menurut Harlie (2010; 27) indikator disiplin kerja adalah sebagai berikut: 1. Selalu mentaati ketentuan jam kerja. 2. Selalu menggunakan jam kerja dengan efektif dan efisien. 3. Memiliki semangat kerja yang tinggi. 4. Memiliki sikap dan kepribadian yang baik dengan menunjukkan keteladanan dalam melaksanakan tugas. Kinerja Bernardin dan Russsel (Sulistiyani dan Rosidah, 2003; 117) bahwa kinerja merupakan catatan outcome yang dihasilkan dari fungsi pegawai tertentu atau kegiatan yang dilakukan selama periode waktu tertentu. Sedang kinerja suatu jabatan secara keseluruhan sama dengan jumlah (rata-rata) dari kinerja fungsi pegawai atau kegiatan yang dilakukan. Pengertian kinerja di sini tidak bermaksud menilai karakteristik individu tetapi mengacu pada serangkaian hasil yang diperoleh selama periode waktu tertentu. Rivai (2005; 60) mengemukakan kata kinerja, jika dilihat dari asal katanya adalah terjemahan dari kata performance yang berasal dari akar kata to perform yang berarti melaksanakan atau menyempurnakan tanggung jawab. Kinerja adalah hasil atau tingkat keberhasilan seseorang secara keseluruhan selama periode tertentu di dalam melaksanakan tugas dibandingkan dengan berbagai kemungkinan seperti standar hasil kerja, target atau sasaran atau kriteria yang telah ditentukan terlebih dahulu dan telah disepakati bersama. Byars dan Rue (2005; 113), mengatakan bahwa kinerja merupakan hasil dari usaha karyawan yang dipengaruhi oleh kemampuan dan persepsi peran (tugas). Dengan demikian, dalam situasi tertentu kinerja dapat dilihat sebagai hasil dari hubungan antara usaha, kemampuan dan persepsi tugas. Kinerja sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain sebagai berikut : 1. Usaha Merupakan hasil dari adanya motivasi, menunjukkan jumlah tenaga (fisik maupun mental) seseorang yang digunakan dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab dalam meningkatkan prestasi kerjanya. 2. Kemampuan Merupakan kriteria seseorang yang digunakan dalam melaksanakan suatu pekerjaan. 3. Persepsi tugas Menunjukkan arah dimana seseorang memahami kemana mereka seharusnya menyalurkan usahanya untuk keperluan pekerjaan mereka. Hubungan Antara Fasilitas Kerja Terhadap Kinerja Fasilitas kerja merupakan bagian penting dalam perusahaan. Kinerja karyawan sangat ditentukan oleh fasilitas yang diberikan guna menunjang pekerjaan karyawan untuk dapat menyelesaikan pekerjaannya. Di era globalisasi seperti ini fasilitas kerja memiliki peran penting dalam menentukan maju mundurnya sebuah perusahaan karena semakin banyak pekerjaan semakin banyak pula fasilitas yang dibutuhkan serta semakin modern fasilitas peralatan dan perlengkapan kantor yang diberikan kepada karyawan semakin optimal pula kinerja karyawan. Menurut Moekijat (2007 : 155) secara sederhana yang dimaksud dengan fasilitas adalah suatu sarana fisik yang dapat memproses suatu masukan (input) menuju keluaran (output) yang diinginkan. Dalam penelitian Almustofa (2013; 114) yang berjudul Pengaruh Pemberian Fasilitas, Tingkat Pendidikan Dan Disiplin Kerja Terhadap Peningkatan Kinerja Pegawai Pada Badan Pusat Statistik Kabupaten Maros yang menggunakan semua populasi menjadi sampel yaitu 30 orang karyawan pada koefesien R square menunjukan bahwa variabel fasilitas, pendidikan, dan disiplin berpengaruh sebesar 71,6% dan 28,4% dipengaruhi oleh variabel lain.
  • 4. Jurnal Ekonomi Trend Vol. 07 No. 02 Juli - Desember 2019 E-ISSN. 2722-6565 Fakultas Ekonomi Universitas Alkhairaat 22 Hubungan Antara Kemampuan Kerja Terhadap Kinerja Dengan keterampilan yang ada maka pegawai akan berusaha meningkatkan kualitas dan kuantitas hasil kerjanya. Kemudian menurut pendapat Robbins (2006; 44) tingkat kinerja pegawai akan sangat tergantung pada faktor kemampuan kerja pegawai itu sendiri seperti tingkat pendidikan, pengetahuan, pengalaman dimana dengan tingkat kemampuan yang semakin tinggi akan mempunyai kinerja semakin tinggi pula. Dengan demikian tingkat pendidikan, pengetahuan dan pengalaman yang rendah akan berdampak negatif pada kinerja pegawai. Selanjutnya menurut Moenir (2000; 198-200) yang dimaksud dengan kemampuan dalam hubungan dengan pekerjaan adalah suatu keadaan pada seseorang yang secara penuh kesungguhan, berdayaguna dan berhasil guna melaksanakan pekerjaan sehingga menghasilkan sesuatu yang optimal. Kemampuan individu sebagai nilai yang dimiliki aparatur daerah menjadikan suatu kekuatan dalam menanggapi setiap kejadian– kejadian atau persoalan dilingkungan pekerjaan. Kemampuan kerja individu yang terbentuk dengan baik akan memberikan pengaruh positif dengan kinerja organisasi (Wahyuningrum, 2008; 20). Dari beberapa pendapat teori tersebut dapat disimpulkan bahwa kemampuan pegawai akan menentukan kinerja organisasi. Dengan demikiansemakin tinggi kemampuan kerja pegawai dalam melaksanakan pekerjaannya maka semakin tinggi kinerja pegawai. Hubungan Antara Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Disiplin kerja mempunyai pengaruh positif terhadap kinerja karyawan. Karyawan yang disiplin dalam bekerja sejak berangkat, saat kerja dan saat pulang kerja serta sesuai aturan dalam bekerja, biasanya akan memiliki kinerja yang baik. Dapat disimpulkan, semakin tinggi disiplin kerja, maka semakin tinggi kinerja karyawan. Hasil penelitian Setiyawan dan Waridin (2006; 122) menunjukan bahwa disiplin berpengaruh terhadap kinerja karyawan. Disiplin yang baik mencerminkan besarnya tanggung jawab seseorang terhadap tugas-tugas yang diberikan kepadanya. Seseorang dikatakan mempunyai disiplin kcrja yang tinggi jika yang bcrsangkutan konsekuen, konsisten, taat asas, bertanggung jawab atas tugas yang diamanahkan kepadanya. Disiplin kerja merupakan suatu alat yang digunakan para manajer untuk berkornunikasi dengan karyawan agar mereka bersedia untuk mengubah prilaku serta sebagai suatu upaya untuk meningkatkan kesadaran dan kesediaan seseorang mentaati semua peraturan perusahaan dan norma-norma sosial yang berlaku. Dengan disiplin kerja yang tinggi akan dapat membantu meningkatkan kinerja. Penelitian mengenai pengaruh disiplin kerja terhadap kinerja pernah dilakukan oleh Amran (2009; 78) yang menghasilkan disiplin kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja. METODE PENELITIAN Populasi Menurut Sugiyono (2006; 23) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek-objek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah seluruh pegawai pada Kantor Kecamatan Tinombo Kabupaten Parigi Moutong, yang berjumlah 34 pegawai. Agar supaya penelitian ini dapat memberikan generalisasi dengan tingkat kesalahan yang sangat kecil, dan mengingat jumlah populasi hanya 34 pegawai, maka dalam penelitian ini mengambil seluruh populasi yaitu sampling jenuh (sensus), dimana semua anggota populasi dijadikan sampel. Defenisi Operasional Variabel Untuk memperjelas variabel–variabel yang digunakan dalam penelitian ini, dikemukakan batasan–batasan definisi operasional yang akan digunakan sebagai bahan acuan dan dijabarkan dalam bentuk kuesioner. Variabel–variabel sebagai berikut: 1. Fasilitas kerja. Menurut Moekijat (2001 : 155) secara sederhana yang dimaksud dengan fasilitas adalah suatu sarana fisik yang dapat memproses suatu masukan (input) menuju keluaran (output) yang diinginkan. Menurut Moenir (2000; 198-200) dari pengertian fasilitas di atas maka dapat dibagi dua golongan besar yaitu fasilitas alat kerja dan fasilitas perlengkapan kerja. 2. Kemampuan. Definisi kemampuan kerja dalam penelitian ini adalah suatu kapasitas individu pegawai pada Kantor Kecamatan Tinombo
  • 5. Jurnal Ekonomi Trend Vol. 07 No. 02 Juli - Desember 2019 E-ISSN. 2722-6565 Fakultas Ekonomi Universitas Alkhairaat 23 Kabupaten Parigi Moutong untuk mengerjakan berbagai tugas dalam suatu pekerjaan. Dalam penelitian ini penulis menggunakan indikator dari Robbin (2006; 111) menjelaskan terdapat bermacam- macam jenis kamampuan antara lain: a. Kemampuan intelektual. b. Kemampuan kognitif. c. Kemampuan fisik. d. Kemampuan emosional. 3. Disiplin Kerja Definisi disiplin kerja dalam penelitian ini adalah suatu sikap, perilaku dan perbuatan yang sesuai dengan peraturan dari perusahan, baik tertulis maupun tidak tertulis pada Kantor Kecamatan Tinombo Kabupaten Parigi Moutong. Menurut Harlie (2010; 27) indikator disiplin kerja adalah sebagai berikut: a. Selalu mentaati ketentuan jam kerja. b. Selalu menggunakan jam kerja dengan efektif dan efisien. c. Memiliki semangat kerja yang tinggi. d. Memiliki sikap dan kepribadian yang baik dengan menunjukkan keteladanan dalam melaksanakan tugas. 4. Kinerja Definisi kinerja pegawai dalam penelitian ini adalah hasil dari usaha pegawai pada Kantor Kecamatan Tinombo Kabupaten Parigi Moutong. Byars dan Rue (2005; 113), mengatakan bahwa kinerja merupakan hasil dari usaha karyawan yang dipengaruhi oleh kemampuan dan persepsi peran (tugas). Uji Validitas Seperti yang dikemukakan oleh Sugiyono (2006; 89) bahwa instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data itu valid. Validitas dapat diketahui dengan cara membandingkan nilai corrected item-total correlation dengan nilai r- kritis sesuai kriteria. Menurut Sugiyono (2006; 18), bahwa bilamana koefisien antara skor suatu indikator dengan skor total seluruh indikator adalah positif dan lebih besar 0,3 (r≥0,3) maka instrument tersebut dianggap valid. Berdasarkan hasil analisis dengan bantuan program SPSS 16.00 telah dilakukan melalui pengujian statistik terhadap variabel fasilitas kerja (X1), kemampuan (X2) dan disiplin (X3) terhadap kinerja (Y) secara keseluruhan item pernyataan dinyatakan valid karena seluruh nilai corrected item-total correlation lebih besar dari nilai 0.3. Uji Reliabilitas Instrumen penelitian selain valid, juga harus dapat diandalkan (reliable), instrumen dapat dikatakan reliabel jika alat tersebut menghasilkan nilai-nilai yang konsisten dengan demikian instrumen ini dapat dipakai dengan aman karena dapat bekerja dengan baik pada waktu yang berbeda dengan kondisi yang berbeda (Sugiyono, 2006; 46). Dalam penelitian ini dilakukan uji reliabilitas internal dengan menggunkan koefisien alpha cronbach (α). Suatu instrumen disebut reliabel apabila alpha cronbach lebih besar dari 0,60 (Sugiyono, 2006; 44). Hasil analisis dengan bantuan program SPSS 16.00 yang telah dilakukan pengujian statistik terhadap variabel fasilitas kerja (X1), kemampuan (X2) dan disiplin (X3) terhadap kinerja (Y) dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 1. Hasil Uji Reliabilitas Variabel Alpha Cronbach Keterangan Fasilitas Kerja (X1) 0.836 Reliable Kemampuan (X2) 0.803 Reliable Disiplin (X3) 0.839 Reliable Kinerja (Y) 0.846 Reliable Uji Asumsi Klasik 1. Uji Normalitas. Model regresi yang baik adalah distribusi data normal atau mendekati normal. Menurut Ghozali (2005; 108) deteksi normalitas dilakukan dengan melihat penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal dari grafik. Dengan menggunakan bantuan program statistik hasil uji normalitas data pada penelitian ini dapat dilihat pada grafik (gambar) di bawah ini: Gambar 1. Hasil Uji Normalitas
  • 6. Jurnal Ekonomi Trend Vol. 07 No. 02 Juli - Desember 2019 E-ISSN. 2722-6565 Fakultas Ekonomi Universitas Alkhairaat 24 Pada gambar tersebut memperlihatkan bahwa sebaran data mengikuti garis diagonal. Berdasarkan hal tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa data yang digunakan dalam analisis regresi ini terdistribusi dengan normal. 2. Uji Multikolinearitas. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen. Menurut Ghozali (2005; 105): untuk mengetahuinya adanya multikolinearitas dengan melihat nilai Variance Inflation Factor (VIF). Nilai toleran yang lebih besar dari 0,10 atau nilai VIF lebih kecil dari 10, maka terjadi multikolinearitas. Hasil uji multikolinearitas dengan menggunakan VIF dan tolerance seperti pada tabel berikut: Tabel 2. Hasil Uji Multikolinearitas No Variabel Collinearity Statistics VIF Tolerance 1 Fasilitas Kerja (X1) 4.128 0.242 2 Kemampuan (X2) 2.340 0.427 3 Disiplin (X3) 6.214 0.161 3. Uji Heteroskedastisitas. Uji heterokedastisitas bertujuan untuk mengetahui apakah variabel pengganggu (distrubance error) mempunyai varians konstan. Uji ini juga untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lainnya. Menurut Imam Ghozali (2005; 105) untuk menguji asumsi ini dilakukan dengan melihat grafik scaterplot antara nilai prediksi variabel terikat (ZPRED) dengan variabel bebas (SRESID) dengan residualnya. Hasil uji heterokedastisitas dari model regresi yang terbentuk tersaji pada gambar berikut: Gambar 2. Hasil Uji Heteroskedastisitas Berdasarkan Gambar di atas terlihat titik- titik menyebar secara acak, tidak membentuk sebuah pola tertentu yang jelas, serta tersebar baik di atas maupun dibawah angka 0 pada sumbu Y. Hal ini memberi makna bahwa persamaan regresi memenuhi asumsi heteroskedastisitas. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Pengujian Regresi Sesuai hasil analisis Regresi Linear Berganda dengan menggunakan bantuan komputer SPSS For Wind Release 16.0 diperoleh hasil-hasil penelitian dari 34 orang responden dengan dugaan pengaruh ketiga variabel independen (fasilitas kerja, kemampuan dan disiplin kerja) terhadap kinerja pegawai pada Kantor Kecamatan Tinombo Kabupaten Parigi Moutong dapat diketahui hasil perhitungan sebagai berikut: Tabel 2. Hasil Uji Regresi No Variabel Unstandar dized Coefficien ts Sig 1 Constanta - 0.548 2 Fasilitas Kerja (X1) 0.540 0.001 3 Kemampuan (X2) 0.524 0.000 4 Disiplin Kerja (X3) 0.224 0.043 R ; 0.961 F Hitung ; 120.502 R Square ; 0.923 Sig F ; 0.000 Model regresi yang diperoleh dari tabel diatas adalah: Y = -0.548 + 0.540X1 + 0.524X2 + 0.224X3 Persamaan diatas menunjukkan, variabel independen yang dianalisis berupa variabel (X1, X2 dan X3) memberi pengaruh terhadap variabel independen (Y). Dari persamaan di atas dapat dijelaskan: 1. Untuk nilai constanta sebesar -0.548 berarti kinerja pegawai pada Kantor Kecamatan Tinombo Kabupaten Parigi Moutong sebelum adanya variabel independen adalah sebesar -0.548. 2. Fasilitas Kerja (X1) dengan koefisien regresi 0.540 ini berarti terjadi pengaruh yang positif antara fasilitas kerja dan kinerja pegawai pada Kantor Kecamatan Tinombo Kabupaten Parigi Moutong. Artinya jika
  • 7. Jurnal Ekonomi Trend Vol. 07 No. 02 Juli - Desember 2019 E-ISSN. 2722-6565 Fakultas Ekonomi Universitas Alkhairaat 25 fasilitas kerja yang dimiliki pegawai meningkat maka akan menaikkan kinerja pegawai pada Kantor Kecamatan Tinombo Kabupaten Parigi Moutong sebesar 54.0 % dengan asumsi variabel kemampuan dan disiplin kerja (X2 dan X3) tetap. 3. Kemampuan (X2) dengan koefisien regresi 0.524 ini berarti terjadi pengaruh yang positif antara kemampuan dan kinerja pegawai pada Kantor Kecamatan Tinombo Kabupaten Parigi Moutong. Artinya jika kemampuan kerja yang dimiliki pegawai meningkat maka akan menaikkan kinerja pegawai pada Kantor Kecamatan Tinombo Kabupaten Parigi Moutong sebesar 52.4 % dengan asumsi variabel fasilitas kerja dan disiplin kerja (X1 dan X3) tetap. 4. Disiplin kerja (X2) dengan koefisien regresi 0.224 ini berarti terjadi pengaruh yang positif antara disiplin kerja dan kinerja pegawai pada Kantor Kecamatan Tinombo Kabupaten Parigi Moutong. Artinya jika sikap disiplin pegawai meningkat maka akan menaikkan kinerja pegawai pada Kantor Kecamatan Tinombo Kabupaten Parigi Moutong sebesar 22.4% dengan asumsi variabel fasilitas kerja dan kemampuan (X1 dan X2) tetap. Pengujian Hipotesis Pertama Uji serempak adalah sebuah pengujian untuk mengetahui apakah variabel independen (X) yang diteliti memiliki pengaruh terhadap variabel dependen (Y) berarti semua variabel bebasnya, yakni fasilitas kerja (X1), kemampuan (X2) dan disiplin kerja (X2) dengan variabel tidak bebasnya kinerja pegawai pada Kantor Kecamatan Tinombo Kabupaten Parigi Moutong. Dari tabel 4.8. terlihat hasil uji determinasi (kehandalan model) memperlihatkan nilai R-Square 0,923 atau 92.3%. Hal ini berarti bahwa sebesar 92.3% variabel tidak bebas dipengaruhi oleh ketiga variabel bebas, selebihnya variabel tidak bebas dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti. Selanjutnya berdasarkan tabel diatas dari hasil perhitungan diperoleh Fhitung = 53.527 dan nilai Sig F (0.000) < 0,05. Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa secara serempak variabel bebas berpengaruh signifikan terhadap variabel tidak bebasnya. Dengan demikian maka hipotesis pertama yang menyatakan bahwa; fasilitas kerja, kemampuan dan disiplin kerja secara serempak berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai pada Kantor Kecamatan Tinombo Kabupaten Parigi Moutong berdasarkan hasil uji-F ternyata terbukti. Pengujian Hipotesis Kedua Untuk variabel fasilitas kerja, hasil perhitungannya menunjukkan bahwa nilai koefisien regresi sebesar 0.540, sementara nilai signifikasi t sebesar 0,001. Dengan demikian nilai Sig t < 0,05 pada taraf kepercayaan 95%. Sehingga dapat dinyatakan bahwa variabel fasilitas kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai pada Kantor Kecamatan Tinombo Kabupaten Parigi Moutong. Maka hipotesis kedua yang menyatakan bahwa; fasilitas kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai pada Kantor Kecamatan Tinombo Kabupaten Parigi Moutong, berdasarkan hasil uji-t ternyata terbukti. Pengujian Hipotesis Ketiga Untuk variabel kemampuan, hasil perhitungannya menunjukkan bahwa nilai koefisien regresi sebesar 0.524, sementara nilai signifikasi t sebesar 0,000. Dengan demikian nilai Sig t < 0,05 pada taraf kepercayaan 95%. Sehingga dapat dinyatakan bahwa variabel kemampuan berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai pada Kantor Kecamatan Tinombo Kabupaten Parigi Moutong. Maka hipotesis ketiga yang menyatakan bahwa; kemampuan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai pada Kantor Kecamatan Tinombo Kabupaten Parigi Moutong, berdasarkan hasil uji-t ternyata terbukti. Pengujian Hipotesis Keempat Untuk variabel disiplin kerja, hasil perhitungannya menunjukkan bahwa nilai koefisien regresi sebesar 0.224, sementara nilai signifikasi t sebesar 0,043. Dengan demikian nilai Sig t < 0,05 pada taraf kepercayaan 95%. Sehingga dapat dinyatakan bahwa variabel disiplin kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai pada Kantor Kecamatan Tinombo Kabupaten Parigi Moutong. Maka hipotesis keempat yang menyatakan bahwa; disiplin kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai pada Kantor Kecamatan Tinombo Kabupaten Parigi Moutong, berdasarkan hasil uji-t ternyata terbukti.
  • 8. Jurnal Ekonomi Trend Vol. 07 No. 02 Juli - Desember 2019 E-ISSN. 2722-6565 Fakultas Ekonomi Universitas Alkhairaat 26 Pembahasan Berdasarkan hasil analisis data yang telah diuraikan sebelumnya, menujukkan bahwa variabel fasilitas kerja, kemampuan dan disiplin kerja secara serempak berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai pada Kantor Kecamatan Tinombo Kabupaten Parigi Moutong. Hasil tersebut mengindikasikan bahwa fasilitas kerja, kemampuan dan disiplin kerja dapat meningkatkan kinerja pegawai pada Kantor Kecamatan Tinombo Kabupaten Parigi Moutong, hal ini bermakna bahwa semua hipotesis yang diuraikan sebelumnya sejalan dengan hasil penelitian ini. Fasilitas kerja merupakan sarana penunjang bagi pegawai untuk melakukan pekerjaan yang diberikan kepadanya. Lupiyaodi (2008 : 150), fasilitas adalah sarana pendukung dalam aktivitas perusahaan yang berbentuk fisik, dan digunakan dalam kegiatan normal, memiliki jangka waktu kegunaan yang relatif permanen dan memberikan manfaat dimasa yang akan datang. Apabila ingin mencapai hasil yang maksimal seorang pegawai harus bekerja dengan sungguh-sungguh beserta segenap kemampuan yang dimiliki ditunjang oleh sarana dan prasarana yang ada. Jika seorang pegawai bekerja dengan setengah hati maka pekerjaan yang dihasilkan tidaklah semaksimal yang diharapkan. Artinya bahwa kemampuan seseorang bisa diukur dari tingkat keterampilan dan pengetahuan yang dimiliki dalam melaksanakan tugas yang dibebankan. Dengan keterampilan yang ada maka pegawai akan berusaha meningkatkan kualitas dan kuantitas hasil kerjanya. Kemudian menurut pendapat Robbins (2006; 55) tingkat kinerja pegawai akan sangat tergantung pada faktor kemampuan kerja pegawai itu sendiri seperti tingkat pendidikan, pengetahuan, pengalaman dimana dengan tingkat kemampuan yang semakin tinggi akan mempunyai kinerja semakin tinggi pula. Dengan demikian tingkat pendidikan, pengetahuan dan pengalaman yang rendah akan berdampak negatif pada kinerja pegawai. Selanjutnya menurut Moenir (2000; 195) yang dimaksud dengan kemampuan dalam hubungan dengan pekerjaan adalah suatu keadaan pada seseorang yang secara penuh kesungguhan, berdayaguna dan berhasil guna melaksanakan pekerjaan sehingga menghasilkan sesuatu yang optimal. Kemampuan individu sebagai nilai yang dimiliki aparatur daerah menjadikan suatu kekuatan dalam menanggapi setiap kejadian– kejadian atau persoalan dilingkungan pekerjaan. Kemampuan kerja individu yang terbentuk dengan baik akan memberikan pengaruh positif dengan kinerja organisasi (Wahyuningrum, 2008; 78). Disiplin kerja mempunyai pengaruh positif terhadap kinerja karyawan. Karyawan yang disiplin dalam bekerja sejak berangkat, saat kerja dan saat pulang kerja serta sesuai aturan dalam bekerja, biasanya akan memiliki kinerja yang baik. Dapat disimpulkan, semakin tinggi disiplin kerja, maka semakin tinggi kinerja karyawan. Disiplin yang baik mencerminkan besarnya tanggung jawab seseorang terhadap tugas-tugas yang diberikan kepadanya. Seseorang dikatakan mempunyai disiplin kcrja yang tinggi jika yang bcrsangkutan konsekuen, konsisten, taat asas, bertanggung jawab atas tugas yang diamanahkan kepadanya. Disiplin kerja merupakan suatu alat yang digunakan para manajer untuk berkornunikasi dengan karyawan agar mereka bersedia untuk mengubah prilaku serta sebagai suatu upaya untuk meningkatkan kesadaran dan kesediaan seseorang mentaati semua peraturan perusahaan dan norma-norma sosial yang berlaku. Dengan disiplin kerja yang tinggi akan dapat membantu meningkatkan kinerja. Pengaruh Fasilitas Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Pada Kantor Kecamatan Tinombo Kabupaten Parigi Moutong. Hasil pengujian hipotesis telah membuktikan bahwa fasilitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja. Artinya bahwa ada pengaruh antara variabel fasilitas kerja terhadap kinerja pegawai pada Kantor Kecamatan Tinombo Kabupaten Parigi Moutong, dengan kata lain bila fasilitas kerja yang dimiliki pegawai baik akan meningkatkan kinerja pegawai pada Kantor Kecamatan Tinombo Kabupaten Parigi Moutong, sebaliknya bila fasilitas kerja yang dimiliki pegawai rendah/buruk maka kinerja pegawai pada Kantor Kecamatan Tinombo Kabupaten Parigi Moutong akan menurun. Fasilitas kerja merupakan bagian penting dalam perusahaan. Kinerja karyawan sangat ditentukan oleh fasilitas yang diberikan guna menunjang pekerjaan karyawan untuk dapat menyelesaikan pekerjaannya. Di era globalisasi seperti ini fasilitas kerja memiliki peran penting dalam menentukan maju mundurnya sebuah perusahaan karena semakin banyak pekerjaan semakin banyak pula fasilitas yang dibutuhkan
  • 9. Jurnal Ekonomi Trend Vol. 07 No. 02 Juli - Desember 2019 E-ISSN. 2722-6565 Fakultas Ekonomi Universitas Alkhairaat 27 serta semakin modern fasilitas peralatan dan perlengkapan kantor yang diberikan kepada karyawan semakin optimal pula kinerja karyawan. Dalam penelitian Almustofa (2013; 114) yang berjudul Pengaruh Pemberian Fasilitas, Tingkat Pendidikan Dan Disiplin Kerja Terhadap Peningkatan Kinerja Pegawai Pada Badan Pusat Statistik Kabupaten Maros yang menggunakan semua populasi menjadi sampel yaitu 30 orang karyawan pada koefesien R square menunjukan bahwa variabel fasilitas, pendidikan, dan disiplin berpengaruh sebesar 71,6% dan 28,4% dipengaruhi oleh variabel lain. Pengaruh Kemampuan Terhadap Kinerja Pegawai Pada Kantor Kecamatan Tinombo Kabupaten Parigi Moutong. Hasil pengujian hipotesis telah membuktikan bahwa kemampuan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja. Artinya bahwa ada pengaruh antara variabel kemampuan terhadap kinerja pegawai pada Kantor Kecamatan Tinombo Kabupaten Parigi Moutong, dengan kata lain bila kemampuan yang dimiliki pegawai baik akan meningkatkan kinerja pegawai pada Kantor Kecamatan Tinombo Kabupaten Parigi Moutong, sebaliknya bila kemampuan yang dimiliki pegawai rendah/buruk maka kinerja pegawai pada Kantor Kecamatan Tinombo Kabupaten Parigi Moutong akan menurun. Hal ini mengindikasikan bahwa pegawai pada Kantor Kecamatan Tinombo Kabupaten Parigi Moutong memiliki kemampuan dalam hal mengumpulkan atau memperolah sebuah informasi. Lalu bagaimana pegawai tersebut menyatukan informasi itu dalam pemahamannya, setelah itu bagaimana pegawai tersebut mengintepretasikan atau mentransfer informasi tersebut kepada pegawai lain. Kemampuan kognitif adalah kemampuan seseorang dalam memproses satu atau lebih informasi, dimana proses dalam hal ini menyangkut juga mengenai pemahaman orang tersebut tehadap informasi yang dia dapatkan. kemampuan kognitif adalah kemampuan untuk mengidentifikasi informasi- informasi kunci dari sebuah permasalahan adalah hal yang sangat penting untuk sebuah pengambilan keputusan bagi seorang manajer. Dari hal tersebut dapat dikatakan juga menganggap kemampuan kognitif sangat berkaitan dengan kemampuan seseorang dalam menyaring dan mendapatkan informasi kunci dari sebuah kejadian. Data diatas menjelaskan bahwa para pegawai pada Kantor Kecamatan Tinombo Kabupaten Parigi Moutong dalam mengambil keputusan terkait pekerjaan tidak tergesa-gesa, karena keputusan yang dibuat tergesa-gesa tanpa menganalisa lebih jauh dapat menimbulkan masalah dikemudian hari. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Yani (2013), tentang Analisis Pengaruh Kepemimpinan, Lingkungan, Motivasi, Dan Kemampuan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan. Hasil penelitian menunjukkan Seluruh faktor Kepemimpinan, Lingkungan kerja, Motivasi dan Kemampuan kerja secara parsial berpengaruh terhadap kinerja pegawai PT. Pertani (Persero) Area Pemasaran Sulawesi. Pengaruh Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Pada Kantor Kecamatan Tinombo Kabupaten Parigi Moutong Hasil pengujian hipotesis telah membuktikan bahwa disiplin kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja. Artinya bahwa ada pengaruh antara variabel disiplin kerja terhadap kinerja pegawai pada Kantor Kecamatan Tinombo Kabupaten Parigi Moutong, dengan kata lain bila sikap disiplin yang dimiliki pegawai baik akan meningkatkan kinerja pegawai pada Kantor Kecamatan Tinombo Kabupaten Parigi Moutong, sebaliknya bila sikap disiplin yang dimiliki pegawai rendah/buruk maka kinerja pegawai pada Kantor Kecamatan Tinombo Kabupaten Parigi Moutong akan menurun. Kantor Kecamatan Tinombo Kabupaten Parigi Moutong perlu memperhatikan disiplin kerja yaitu dengan memberikan perhatian setiap hari kerja atau dikontrol dan pemberian penghargaan kepada karyawan yang teladan dalam bekerja. Hal ini dilakukan agar karyawan lebih bersemangat dalam bekerja, sehingga meningkatkan kinerja pegawai. disiplin kerja merupakan salah satu hal yang penting bagi Kantor Kecamatan Tinombo Kabupaten Parigi Moutong terutama yang menyangkut kinerja pegawai Kantor Kecamatan Tinombo Kabupaten Parigi Moutong. Disiplin kerja pada hakekatnya merupakan perwujudan dari moral yang tinggi, bahkan ada yang mengidentifikasikan atau menterjemahkan secara bebas bahwa moral kerja yang tinggi adalah disiplin kerja. Dengan disiplin kerja yang tinggi, maka kinerja akan meningkat karena para pegawai akan melakukan pekerjaan secara lebih giat sehingga pekerjaan dapat diharapkan lebih cepat
  • 10. Jurnal Ekonomi Trend Vol. 07 No. 02 Juli - Desember 2019 E-ISSN. 2722-6565 Fakultas Ekonomi Universitas Alkhairaat 28 dan lebih baik. Begitu juga sebaliknya jika semangat kerja turun maka kinerja akan turun juga. Jadi dengan kata lain disiplin kerja akan berpengaruh terhadap kinerja karyawan. Disiplin kerja adalah keinginan dan kesungguhan seseorang mengerjakan pekerjaannya dengan baik serta berdisiplin untuk mencapai prestasi kerja yang maksimal. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Setiyawan dan Waridin (2006) menunjukan bahwa disiplin berpengaruh terhadap kinerja karyawan. Penelitian mengenai pengaruh disiplin kerja terhadap kinerja pernah dilakukan oleh Amran (2009; 78) yang menghasilkan disiplin kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja. KESIMPULAN Kesimpulan Berdasarkan hasil pembahasan dan hasil olahan data pada penelitian ini, maka kesimpulan yang dapat ditarik adalah sebagai berikut: 1. Hasil pengujian hipotesis, menyimpulkan bahwa fasilitas kerja (X1) , kemampuan (X2) dan disiplin kerja (X3), terbukti berpengaruh signifikan secara serempak terhadap kinerja pegawai pada Kantor Kecamatan Tinombo Kabupaten Parigi Moutong. 2. Hasil analisis regresi menunjukkan bahwa variabel fasilitas kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai pada Kantor Kecamatan Tinombo Kabupaten Parigi Moutong. 3. Hasil analisis regresi menunjukkan bahwa variabel kemampuan berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai pada Kantor Kecamatan Tinombo Kabupaten Parigi Moutong. 4. Hasil analisis regresi menunjukkan bahwa variabel disiplin kerja signifikan terhadap kinerja pegawai pada Kantor Kecamatan Tinombo Kabupaten Parigi Moutong. Saran Adapun saran-saran yang dapat diajukan dalam penelitian ini dengan melihat hasil pembahasan penelitian adalah sebagai berikut: 1. Dalam rangka meningkatkan kinerja pada Kantor Kecamatan Tinombo Kabupaten Parigi Moutong perlu berdasarkan variabel fasilitas kerja, maka pimpinan dapat meningkatkan fasilitas kantor, agar semua pegawai dapat menggunakan fasilitas kantor dalam rangka mencapai kinerja yang lebih baik. 2. Kantor Kecamatan Tinombo Kabupaten Parigi Moutong perlu melakukan upaya peningkatan kemampuan terhadap pegawai yang dapat dilakukan melalui pendidikan dan pelatihan-pelatihan yang disesuaikan dengan tiap tupoksi masing-masing pegawai baik yang diselenggarakan oleh instansi tersebut atau dari instansi yang lain, dan pemberian pelatihan ketrampilan dalam menggunakan peralatan kantor secara optimal sehingga meningkatkan kemampuan pegawai dalam pelaksanaan administrasi perkantoran, serta dapat melalui peningkatan motivasi pegawai dalam bekerja. 3. Kantor Kecamatan Tinombo Kabupaten Parigi Moutong sebaiknya lebih meningkatkan tingkat disiplin pada pegawai. Pemimpin sebaiknya perlu mengawasi, menegakkan peraturan dan memberikan sanksi yang tegas untuk pegawai, supaya pegawai dapat lebih disiplin, rajin dan efektif menggunakan waktu kerjanya untuk melakukan pekerjaannya. 4. Bagi peneliti selanjutnya, walaupun pada penelitian ini jumlah sampel memenuhi syarat penelitian, pada penelitian selanjutnya disarankan untuk menggunakan sampel dengan jumlah yang lebih banyak, sehingga hasil jawaban yang diambil bisa lebih bervariasi dan hendaknya melibatkan lebih banyak lagi variabel bebas, serta lebih memperdalam analisisnya pada peramalan kinerja di masa mendatang. DAFTAR PUSTAKA Almustofa, Resa. 2013. Pengaruh Lingkungan Kerja, Motivasi Kerja, Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Pegawai (Studi Pada Pegawai Perum Bulog Divisi Regional Jakarta). Skripsi. Semarang: Fakultas Ekonomika Dan Bisnis Universitas Diponegoro. Amran. 2009. Pengaruh Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Kantor Departemen Sosial Kabupaten Gorontalo. Jurnal Ichsan Gorontalo. Vol. 4 No.2 Hal. 10-17. Ayu, Diah. 2013. Pengaruh Kemampuan Kerja dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada Karyawan Operator PT. Indonesia Power Unit Bisnis Pembangkitan
  • 11. Jurnal Ekonomi Trend Vol. 07 No. 02 Juli - Desember 2019 E-ISSN. 2722-6565 Fakultas Ekonomi Universitas Alkhairaat 29 Semarang. Jurnal Ilmu Adminsitrasi Bisnis. Vol. 2 No.1 hal. 1-7. Byars, Lyold L. and Rue, Leslie W. 2005. Human Resources Management. Mc Graw Hill International Editions. De cenzo and Robbins, Stephen P. 2009, Perilaku Organisasi Konsep, Kontroversi dan Aplikasi. Diterjemahkan oleh Hadyana Pujaatmaka. Jakarta: Prenhallindo. Ghozali, Imam. 2005, Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang; Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Harlie, M. 2010. Pengaruh Disiplin Kerja, Motivasi dan Pengembangan Karier Terhadap Kinerja Pegawai Negeri Sipil Pada Pemerintah Kabupaten Tabalong di Tanjung Kalimantan Selatan. Jurnal Manajemen dan Akuntansi. Vol.11 No.2: Hal.118 Kaiyeli, N. (2021). PENGARUH KOMPENSASI, PENGALAMAN KERJA DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KINERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL (PNS) PADA DINAS PEKERJAAN UMUM DAERAH KABUPATEN SIGI. Jurnal Ekonomi Trend, 7(1), 41–57. https://doi.org/10.31970/trend.v7i1.172 Lupiyoadi, Rambat. 2001. Manajemen Pemasaran Jasa: Teori dan praktik. Jakarta: PT. Salemba Emban Patria Malthis, Robert L. Jackson, 2006. Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta: Salemba. Maslow, A.H. 2004. Motivasi dan Kepribadian: Teori Motivasi dengan Ancaman Hierarki Kebutuhan Manusia. Jakarta: Pustaka Binangun Prestindo. Moenir. 2000. Pendekatan Manusia dan Organisasi terhadap Pembinaan Kepegawaian. Jakarta: Gunung Agung. Nitisemito, Alex S. 2001. Manajemen Personalia: Manajemen Sumber Daya. Manusia. Jakarta: Ghalia Indonesia. Rivai, Veithzal. 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Rahman, A. (2021). PENGARUH HUBUNGAN INTERPERSONAL, LINGKUNGAN KERJA, DAN KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA KANTOR KOMISI PEMILIHAN UMUM DAERAH (KPUD) KABUPATEN PARIGI MOUTONG. Jurnal Ekonomi Trend, 7(1), 58–70. https://doi.org/10.31970/trend.v7i1.173 Robbins, Stephen P. 2006. Perilaku Organisasi. Edisi kesepuluh. Jakarta: Indeks Kelompok Gramedia. Setiyawan, Budi & Waridin. 2006. Pengaruh Disiplin Kerja Karyawan dan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja di Divisi Radiologi RSUP Dokter Kariadi Semarang. JRBI. Vol 2. No 2. Hal: 181-198. Sugiyono, 2006. Metode Penelitian Bisnis. Bandung; CV. Alfabeta. Sulistiyani, Ambar Teguh dan Rosidah. 2003. Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: Graha Ilmu. Umar A, M. (2021). STRATEGI PEMASARAN DALAM UPAYA PENINGKATKAN VOLUME PENJUALAN PERUSAHAAN COMFORTA PALU. Jurnal Ekonomi Trend, 7(1), 27–40. https://doi.org/10.31970/trend.v7i1.171 Wahyuningrum, 2008. Hubungan Kemampuan, Kepuasan dan Disiplin kerja Dengan Kinerja Pegawai Di Kecamatan Tanggungharjo Kabupaten Grobogan. Tesis. Semarang: Program Pascasarjana Universitas Diponegoro. Yani Handri Rumengan, 2013. Analisis Pengaruh Kepemimpinan, Lingkungan, Motivasi Dan Kemampuan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan. Skripsi. Menado. Fakultas Ekonomi Universitas Sam Ratulangi.