1. 1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Indonesia merupakan negara yang kaya akan budaya,sumber daya alam,suku
bangsa,dll. Namun masih banyak generasi muda Indonesia yang tidak dapat memanfaatkan
waktu mereka untuk melakukan hal hal yang positif untuk pembangunan yang berkelanjutan.
Generasi muda sekarang lebih banyak memilih melakukan hal-hal yang negatif untuk
mengisi waktu luangnya, seperti membuat geng motor,arisan seksual,dan lain hal ynag
dapat membahayakan jiwa mereka. Pergaulan yang bebas dan kurangnya pengawasan dari
orang tua dapat menyebabkan kenakalan remaja, salah satunya yaitu generasi remaja yang
terjerumus kedalam bahaya Narkoba. Pengkonsumsian narkoba dapat menimbulkan
kerusakan jiwa pada tubuh manusia. Narkoba merupakan obat yang mematikan yang di
zaman ini semakin merajalela.
Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis tertarik untuk memberikan informasi
tentang bahayanya narkoba di kalangan remaja sekarang ini dan ingin menyadarkan remaja
mengenai dampak dari narkoba itu sendiri.
Dengan demikian secara tidak langsung kita telah berusaha untuk mengurangi
pemakain narkoba di Indonesia.
1.2 Pendekatan Penyelesaian Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas,maka dapat dirumuskan
masalah sebagai berikut :
1. Apa pengertian narkoba?
2. Bagaimana bahaya narkoba bagi remaja?
3. Apa upaya yang dilakukan untuk pencegahan penggunaan narkoba?
2. 2
1.3 Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui apa itu narkoba
2. Untuk mengetahui bahaya narkoba bagi remaja
3. Untuk mengetahui upaya untuk pencegahaan penggunaan narkoba
1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1 Bagi Penulis
1. Untuk menambah wawasan tentang bahaya narkoba
2. Dapat mengajak generasi muda untuk menjauhi obat terlarang itu
1.4.2 Bagi Pembaca
1. Generasi muda atau pembaca dapat menghindari bahaya narkoba dan
pergaulan bebas
3. 3
BAB II
KAJIAN TEORI
2.1 Narkoba dan Penyebarannya
Pada zaman ini penyebaran narkoba sudah hampir tak bisa dicegah. Mengingat
hampir seluruh penduduk dunia dapat dengan mudah mendapat narkoba dari oknum-oknum
yang tidak bertanggung jawab. Misalnya saja dari bandar narkoba yang senang mencari
mangsa didaerah sekolah, diskotik, tempat pelacuran, dan tempat-tempat perkumpulan genk.
Tentu saja hal ini bisa membuat para orang tua, ormas,pemerintah khawatir akan penyebaran
narkoba yang begitu meraja rela. Upaya pemberantas narkoba pun sudah sering dilakukan
namun masih sedikit kemungkinan untuk menghindarkan narkoba dari kalangan remaja
maupun dewasa, bahkan anak-anak usia SD dan SMP pun banyak yang terjerumus narkoba.
Hingga saat ini upaya yang paling efektif untuk mencegah penyalahgunaan Narkoba pada
anak-anak yaitu dari pendidikan keluarga. Orang tua diharapkan dapat mengawasi dan
mendidik anaknya untuk selalu menjauhi Narkoba.
Menurut kesepakatan Convention on the Rights of the Child (CRC) yang juga
disepakati Indonesia pada tahun 1989, setiap anak berhak mendapatkan informasi kesehatan
reproduksi (termasuk HIV/AIDS dan narkoba) dan dilindungi secara fisik maupun mental.
Namun realita yang terjadi saat ini bertentangan dengan kesepakatan tersebut, sudah
ditemukan anak usia 7 tahun sudah ada yang mengkonsumsi narkoba jenis inhalan (uap yang
dihirup). Anak usia 8 tahun sudah memakai ganja, lalu di usia 10 tahun, anak-anak
menggunakan narkoba dari beragam jenis, seperti inhalan, ganja, heroin, morfin, ekstasi, dan
sebagainya (riset BNN bekerja sama dengan Universitas Indonesia). Hal ini menegaskan
bahwa saat ini perlindungan anak dari bahaya narkoba masih belum cukup efektif. Walaupun
pemerintah dalam UU Perlindungan Anak nomor 23 tahun 2002 dalam pasal 20 sudah
menyatakan bahwa Negara, pemerintah, masyarakat, keluarga, dan orang tua berkewajiban
dan bertanggung jawab terhadap penyelenggaraan perlindungan anak (lihat lebih lengkap di
UU Perlindungan Anak). Namun perlindungan anak dari narkoba masih jauh dari harapan.
Narkoba adalah isu yang kritis dan rumit yang tidak bisa diselesaikan oleh hanya satu
pihak saja. Karena narkoba bukan hanya masalah individu namun masalah semua orang.
Mencari solusi yang tepat merupakan sebuah pekerjaan besar yang melibatkan dan
4. 4
memobilisasi semua pihak baik pemerintah, lembaga swadaya masyarakat (LSM) dan
komunitas lokal. Adalah sangat penting untuk bekerja bersama dalam rangka melindungi
anak dari bahaya narkoba dan memberikan alternatif aktivitas yang bermanfaat seiring
dengan menjelaskan kepada anak-anak tentang bahaya narkoba dan konsekuensi negatif yang
akan mereka terima. Anak-anak membutuhkan informasi, strategi, dan kemampuan untuk
mencegah mereka dari bahaya narkoba atau juga mengurangi dampak dari bahaya narkoba
dari pemakaian narkoba dari orang lain. Salah satu upaya dalam penanggulangan bahaya
narkoba adalah dengan melakukan program yang menitikberatkan pada anak usia sekolah
(school-going age oriented).
Di Indonesia, perkembangan pencandu narkoba semakin pesat. Para pencandu narkoba itu
pada umumnya berusia antara 11 sampai 24 tahun. Artinya usia tersebut ialah usia produktif
atau usia pelajar. Pada awalnya, pelajar yang mengonsumsi narkoba biasanya diawali dengan
perkenalannya dengan rokok. Karena kebiasaan merokok ini sepertinya sudah menjadi hal
yang wajar di kalangan pelajar saat ini. Dari kebiasaan inilah, pergaulan terus meningkat,
apalagi ketika pelajar tersebut bergabung ke dalam lingkungan orang-orang yang sudah
menjadi pencandu narkoba. Awalnya mencoba, lalu kemudian mengalami ketergantungan.
2.2 Kerangka Berfikir
Dewasa ini, karakter remaja semakin berkurang baik akibat adanya pengaruh luar.
Pergaulan yang terlalu bebas dan rasa ingin tahu yang besar dapat mengakibatkan dampak
yang sangat hebat pada remaja remaja sekarang ini untuk melakukan hal hal yang negatif dan
mengakibatkan banyaknya kenakalan remaja.
Berdasarkan data Badan Narkotika Nasional (BNN), kasus pemakaian narkoba oleh
pelaku dengan tingkat pendidikan SD hingga tahun 2007 berjumlah 12.305. Data ini begitu
mengkhawatirkan karena seiring dengan meningkatnya kasus narkoba (khususnya di
kalangan usia muda dan anak-anak, penyebaran HIV/AIDS semakin meningkat dan
mengancam. Penyebaran narkoba menjadi makin mudah karena anak SD juga sudah mulai
mencoba-coba mengisap rokok. Tidak jarang para pengedar narkoba menyusup zat-zat adiktif
(zat yang menimbulkan efek kecanduan) ke dalam lintingan tembakaunya.
5. 5
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Penelitian yang dilakukan ini adalah jenis penelitian penerapan. Selanjutnya
penelitian dilakukan dengan cara mencari informasi dari masyarakat sekitar dengan cara
wawancara mengenai masalah bahaya narkoba yang dapat membunuh karakter bangsa
dikalangan remaja.
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian
Karya tulis ini disusun pada tanggal 10 Mei 2015 dengan rincian sebagai berikut.
No Kegiatan Waktu Tempat
1 Perencanaan 10 Mei 2015 Rumah Penulis
2 Pencarian Informasi 10 Mei 2015 Rumah Penulis
3 Wawancara 10 Mei 2015 Sekitar Rumah Penulis
4 Penyusunan Laporan 10 Mei 2015 Rumah Penulis
3.3 Rancangan
1. Tahap Perencanaan
Pada tahap ini penulis mencari informasi mengenai hal yang marak terjadi pada orang
orang khususnya remaja sekarang ini. Hal yang marak terjadi adalah mengenai bahaya
narkoba. Dari permasalahan ini penulis ingin mengurangi pemakaian narkoba pada
remaja.
2. Tahap Persiapan
Setelah memutuskan untuk memilih bahaya narkoba sebagai topik penelitian,penulis
selanjutnya mempersiapkan.
6. 6
a. Materi mengenai Narkoba
b. Pertanyaan pertanyaan saat wawancara
3. Tahap pelaksanaan
1. Proses Wawancara
Ini dilakukan penulis di sekitar lingkungan rumah penulis. Prosesini bertujuan
untuk mencari tahu tanggapan masyarakat mengenai narkoba.
2. Proses Penyusunan Laporan
Laporan disusun berdasarkan informasi informasi yang didapat
3.4 Teknik Pengambilan Data
Data yang dikumpulkan dalam karya tulis ini terdiri atas.
1. Pengertian narkoba secara luas, ini bertujuan untuk mengetahui apa itu narkoba
2. jenis jenis dan dampak narkoba bagi kesehatan manusia
3. data berupa tanggapan masyarakat tentang bahaya narkoba.
7. 7
BAB IV
HASIL WAWANCARA DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Wawancara
Berikut hasil wawancara dari masyarakat sekitar penulis
Pertanyaan yang diajukan : “menurut bapak apa penyebab generasi muda jaman sekarang
mudah terjerumus oleh narkoba dan hal-hal yang diharamkan lainnya?”
Tanggapan masyarakat “menurut bapak penyebabnya tidak lain dan tidak bukan adalah
pergaulan yang bebas dari orang tersebut, kurangnya asuhan dari orang tua, dan terakhir
adalah faktor lingkungan.”
Pertanyaan yang diajukan : “menurut ibu atau bapak bagaimana seharusnya pemerintah
menindak lanjuti pengedaran dan penyalahgunaan narkoba di indonesia ini?”
Tanggapan narasumber : “Pemerintah seharusnya lebih mempertegas hukum yang
berlaku,sehingga penyalahgunaan narkoba ini tidak akan terjadi lagi di Indonesia dan memakan
korban. Dan melakukan rehabilitasi kepada pengkonsumsi narkoba itu sendiri”
4.2 Pembahasan
Narkoba
Narkoba adalah singkatan dari Narkotika dan Obat berbahaya. Selain “narkoba”,
istilah lain yang diperkenalkan khususnya oleh Departemen Kesehatan Republik Indonesia
adalah napza yang merupakan singkatan dari Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif.
Semua istilah ini, baik “narkoba” atau napza, mengacu pada sekelompok zat yang umumnya
mempunyai resiko kecanduan bagi penggunanya.
Menurut pakar kesehatan narkoba sebenarnya adalah psikotropika yang biasa dipakai untuk
membius pasien saat hendak dioperasi atau obat-obatan untuk penyakit tertentu. Namun kini
pemanfaatannya disalah gunakan diantaranya dengan pemakaian yang telah diluar batas dosis
/ over dossis.
8. 8
Narkoba atau NAPZA merupakan bahan/zat yang bila masuk ke dalam tubuh akan
mempengaruhi tubuh terutama susunan syaraf pusat/otak sehingga jika disalahgunakan akan
menyebabkan gangguan fisik, psikis/jiwa dan fungsi sosial. Karena itu Pemerintah
memberlakukan Undang-undang (UU) untuk penyalahgunaan narkoba yaitu UU No.5 tahun
1997 tentang Psikotropika dan UU No.22 tahun 1997 tentang Narkotika.
4.2.1 Pengertian Narkoba dan Jenisnya
Menurut WHO (1982), semua zat padat, cair maupun gas yang dimasukan kedalam
tubuh yang dapat merubah fungsi dan struktur tubuh secara fisik maupun psikis tidak
termasuk makanan, air dan oksigen dimana dibutuhkan untuk mempertahankan fungsi tubuh
normal
Disini akan kami jelaskan tentang jenis-jenis narkoba, yaitu diantaranya adalah :
Narkotika adalah Zat / obat yang berasal dari tanaman atau sintetis maupun semi
sintetis yang dapat menurunkan kesadaran, hilangnya rasa , mengurangi sampai
menghilangkan rasa nyeri dan dapat menimbulkan ketergantungan
Psikotropika Zat/obat alamiah atau sintetis bukan narkotika yang berkhasiat psikoaktif
melalui pengaruh selektif pada susunan syaraf pusat yang menyebabkan perubahan
khas pada aktifitas mental dan perilaku
Zat adiktif adalah Bahan lain bukan narkotika atau psikotropika yang pengunaannya
dapat menimbulkan ketergantungan baik psikologis atau fisik. Mis : Alkohol , rokok,
cofein
4.2.2 Bahaya Narkoba bagi remaja
Penyalahgunaan narkotika dan obat-obatan terlarang di kalangan generasi muda
dewasa ini kian meningkat Maraknya penyimpangan perilaku generasi muda tersebut, dapat
membahayakan keberlangsungan hidup bangsa ini di kemudian hari. Karena pemuda sebagai
generasi yang diharapkan menjadi penerus bangsa, semakin hari semakin rapuh digerogoti
zat-zat adiktif penghancur syaraf. Sehingga pemuda tersebut tidak dapat berpikir jernih.
9. 9
Akibatnya, generasi harapan bangsa yang tangguh dan cerdas hanya akan tinggal
kenangan.Sasaran dari penyebaran narkoba ini adalah kaum muda atau remaja. Kalau dirata-
ratakan, usia sasaran narkoba ini adalah usia pelajar, yaitu berkisar umur 11 sampai 24 tahun.
Hal tersebut mengindikasikan bahwa bahaya narkoba sewaktu- waktu dapat mengincar anak
didik kita kapan saja.
Narkoba adalah singkatan dari narkotika dan obat obatan terlarang, sementara nafza
merupakan singkatan dari narkotika, alkohol, dan zat adiktif lainnya (obat-obat terlarang,
berbahaya yang mengakibatkan seseorang mempunyai ketergantungan terhadap obat-obat
tersebut). Kedua istilah tersebut sering digunakan untuk istilah yang sama, meskipun istilah
nafza lebih luas lingkupnya.
Narkotika berasal dari tiga jenis tanaman, yaitu (1) candu, (2) ganja, dan (3) koka.
Ketergantungan obat dapat diartikan sebagai keadaan yang mendorong seseorang untuk
mengonsumsi obat-obat terlarang secara berulang-ulang atau berkesinambungan. Apabila
tidak melakukannya dia merasa ketagihan (sakau) yang mengakibatkan perasaan tidak
nyaman bahkan perasaan sakit yang sangat pada tubuh. Di Indonesia, pencandu narkoba ini
perkembangannya semakin pesat. Para pencandu narkoba itu pada umumnya berusia antara
11 sampai 24 tahun. Artinya usia tersebut ialah usia produktif atau usia pelajar. Pada
awalnya, pelajar yang mengonsumsi narkoba diawali dengan perkenalan dengan rokok.
Karena kebiasaan merokok ini sepertinya sudah menjadi hal yang wajar di kalangan pelajar
saat ini. Dari kebiasaan inilah, pergaulan terus meningkat, apalagi ketika pelajar tersebut
bergabung ke dalam lingkungan orang-orang yang sudah menjadi pencandu narkoba.
Awalnya mencoba, lalu kemudian mengalami ketergantungan.
Dampak negatif penyalahgunaan narkoba terhadap anak atau remaja (pelajar) adalah sebagai
berikut:
• Perubahan dalam sikap, perangai dan kepribadian,
• Sering membolos, menurunnya kedisiplinan dan nilai-nilai pelajaran,
• Menjadi mudah tersinggung dan cepat marah,
• Sering menguap, mengantuk, dan malas,
• Tidak memedulikan kesehatan diri,
10. 10
• Suka mencuri untuk membeli narkoba
4.2.3 Upaya Pencegahan Penggunaan Narkoba
Upaya pencegahan terhadap penyebaran narkoba di kalangan pelajar, sudah
seyogianya menjadi tanggung jawab kita bersama. Dalam hal ini semua pihak termasuk orang
tua, guru, dan masyarakat harus turut berperan aktif dalam mewaspadai ancaman narkoba
terhadap anak-anak kita.
Adapun upaya-upaya yang lebih kongkret yang dapat kita lakukan adalah melakukan
kerja sama dengan pihak yang berwenang untuk melakukan penyuluhan tentang bahaya
narkoba, atau mungkin mengadakan razia mendadak secara rutin. Kemudian pendampingan
dari orang tua siswa itu sendiri dengan memberikan perhatian dan kasih sayang. Pihak
sekolah harus melakukan pengawasan yang ketat terhadap gerak-gerik anak didiknya, karena
biasanya penyebaran (transaksi) narkoba sering terjadi di sekitar lingkungan sekolah. Yang
tak kalah penting adalah, pendidikan moral dan keagamaan harus lebih ditekankan kepada
siswa, Karena salah satu penyebab terjerumusnya anak-anak ke dalam lingkaran setan ini
adalah kurangnya pendidikan moral dan keagamaan yang mereka serap, sehingga perbuatan
tercela seperti ini pun, akhirnya mereka jalani. Oleh sebab itu, mulai saat ini, kita selaku
pendidik, pengajar, dan sebagai orang tua, harus sigap dan waspada, akan bahaya narkoba
yang sewaktu-waktu dapat menjerat anak-anak kita sendiri. Dengan berbagai upaya tersebut
di atas, mari kita jaga dan awasi anak didik kita, dari bahaya narkoba tersebut, sehingga
harapan kita untuk menelurkan generasi yang cerdas dan tangguh di masa yang akan ating
dapat terealisasikan dengan baik
11. 11
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan uraian diatas maka dapat disimpulkan hal hal sebagai berikut
1. Narkoba adalah barang yang sangat berbahaya dan bisa merusak susunan syaraf yang
bisa merubah sebuah kepribadian seseorang menjadi semakin buruk
2. Narkoba adalah sumber dari tindakan kriminalitas yang bisa merusak norma dan
ketentraman umum.
3. Menimbulkan dampak negative yang mempengaruhi pada tubuh baik secara fisik
maupun psikologis
5.2 Saran Saran
1. Bagi pemerintah :
a. Disarankan kepada pemerintah untuk lebih memperhatikan remaja remaja sekarang
dan bertindak tegas kepada pengedar narkoba terutama bandar narkoba.
b. Pemerintah juga diharapkan untuk menutup club malam karena disitu penyebaran
narkoba dapat dilakukan.
2. Bagi Masyarakat luas :
a. Disarankan agar masyarakat utamanya orang tua agar mengawasi anaknya dengan
baik dan tidak mebiarkan anak anak bergaul secara bebas
b. Disarankan agar remaja sekarang untuk lebih pintar memilih teman dan tidak
terpengaruh oleh teman yang ingin berbuat jahat.