SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 16
CLIENT CENTERED
Carl Ransom Rogers
Disusun Oleh :
Febi Yanuanto 1114500120
Bk 1c
KONSEP DASAR
• Manusia adalah makhluk yang dilahirkan
dengan pembawaan dasar yang baik, memiliki
kecenderungan yang bertujuan positif,
konstruktif, rasional, sosial, berkeinginan
untuk maju, realistis, memiliki kapasitas untuk
menilai diri dan mampu membawa dirinya
untuk bertingkah laku sehat dan seimbang,
cenderung berusaha untuk
mengaktualisasikan diri, memperoleh sesuatu
dan mempertahankannya.
• Setiap manusia memiliki harga dan martabat
dirinya, sehingga dengan didukung oleh
pembawaan dasarnya maka setiap manusia akan
siap dan mampu untuk mengatasi masalahnya.
• Manusia adalah rasional, tersosialisasikan, dan
menentukan nasibnya sendiri.
• Dalam kondisi yang memungkinkan, manusia
akan mampu mengarahkan diri sendiri, maju, dan
menjadi individu yang positif dan produktif.
ASUMSI PERILAKU BERMASALAH
• Adanya ketidakseimbangan/ketidaksesuaian antara
pengalaman organismik dan self yang menyebabkan
individu merasa dirinya rapuh dan mengalami salah suai.
• Karakteristik pribadi salah suai adalah:
– Estrangement: membenarkan apa yang sesungguhnya oleh diri
sendiri dirasakan tidak mengenakan.
– Incongruity in behavior: ketidaksesuaian tingkah laku karena
individu tidak mampu menilai diri sendiri dengan kacamata
positif, hal ini sering menimbulkan kecemasan.
– Kecemasan: kondisi psikologis yang ditimbulkan oleh adanya
ancaman terhadap kesadaran tentang diri sendiri.
– Defense mechanism: tindakan yang diambil oleh individu agar
tampak konsisten terhadap struktur self.
• Gejala tingkah laku salah suai adalah:
1. Kecemasan atau ketegangan terus menerus
2. Tingkah laku yang rigid, kaku, tidak luwes
3. Menolak situasi baru
4. Salah dalam perkiraan
5. Menolak untuk menyadari pengalamannya
sendiri
6. Tingkah lakunya tidak terduga
7. Sering tidak rasional
8. Tidak mampu mengontrol dirinya sendiri
TUJUAN KONSELING
• Tujuan utama konseling berpusat pada klien
adalah menciptakan iklim yang kondusif bagi
usaha membantu klien untuk menjadi seorang
pribadi yang penuh (fully functioning person).
• Ciri-ciri dari fully function person yang
menjadi tujuan utama konseling adalah
sebagai berikut:
• Individu terbuka terhadap pengalamannya dan keluar
dari kebiasaan untuk defensive.
• Seluruh pengalaman individu dapat disadari sebagai
sebuah kenyataan.
• Seluruh yang disimbolkan atau yang dinyatakan secara
verbal maupun dalam tindakan adalah akurat, yang
sebenarnya sebagaimana pengalaman itu terjadi.
• Struktur selfnya kongruen dengan pengalamannya.
• Struktur selfnya mampu berubah secara fleksibel
sejalan dengan pengalaman baru.
• Pengalaman selfnya akan dijadikan sebagai pusat
evaluasi.
• Individu memiliki pengalaman self regard.
• Individu berperilaku secara kreatif untuk beradaptasi
terhadap peristiwa-peristiwa yang baru.
• Individu akan menemukan nilai organismenya sebagai
sesuatu yang terpercaya mengarah kepada perilaku
yang memuaskan karena: a. seluruh pengalamannya
disadari, b. tidak ada pengalaman yang distorsi atau
ditolak, c. akibat perilakunya disadari.
PERAN KONSELOR
• Konselor tidak memimpin, mengatur atau menemukan
proses perkembangan konseling, tetapi hal tersebut
dilakukan oleh klien sendiri.
• Konselor merefleksikan perasaan-perasaan klien,
sedangkan arah pembicaraan ditentukan oleh klien.
• Konselor menerima individu dengan sepenuhnya
dalam keadaan atau kenyataan yang bagaimananpun
• Konselor memberi kebebasan kepada klien untuk
mengekspresikan perasaan sedalam-dalamnya dan
seluas-luasnya.
DESKRIPSI PROSES KONSELING
Tahap-Tahap Konseling CCT meliputi:
– Berdasar peran yang dilakukan konselor
a.Tahap Pertama: membangun hubungan konseling,
menciptakan kondisi fasilitatif dan hubungan yang
substantif seperti empati, kejujuran, ketulusan,
penghargaan yang positif tanpa syarat.
b. Tahap Kedua: tahap kelanjutan yang disesuaikan
dengan efektivitas hubungan konseling dan
disesuaikan dengan kebutuhan klien.
Berdasarkan pengalaman klien dalam konseling:
a. Tahap pertama: klien datang kepada konselor
dalam kondisi tidak kongruensi, mengalami
kecemasan atau kondisi penyesuaian diri yang tidak
baik.
b.Tahap kedua: saat klien menemui konselor
dengan penuh harapan dapat memperoleh bantuan
jawaban ata permasalahan yang sedang dialami dan
menemukan jalan atas kesulitan-kesulitannya.
Perasaan yang ada pada klien adalah
ketidakmampuan mengatasi kesulitan.
c. Tahap ketiga: pada awal konseling klien menunjukkan
tingkah laku, sikap, dan perasaan yang kau. Klien
menyatakan permasalahan yang dialami kepada konselor
secara permukaan dan belum menyatakan pribadi yang
dalam. Pada awal-awal ini klien cenderung
mengeksternalisasi perasaan dan masalahnya dan
mungkin bersifat defensif.
d.Tahap keempat: klien mulai menghilangkan sikap dan
tingkah laku yang kaku, membuka diri terhadap
pengalamannya dan belajar untuk bersikap lebih matang
dan lebih teraktualisasi dengan jalan menghilangkan
pengalaman yang didistorsi atau ditolak.
TEKNIK KONSELING
• Teknik-teknik konseling Client Centered , adalah:
• Acceptance (penerimaan).
• Respect (rasa hormat).
• Understanding (mengerti, memahami).
• Reassurance (meyakinkan).
• Encouragement (dorongan).
• Limited questioning (pertanyaan terbatas).
• Reflection (memantulkan pertanyaan dan
perasaan).
KELEBIHAN DAN KELEMAHAN
Kelebihan:
• Pemusatan pada klien dan bukan pada konselor dalam
konseling.
• Identifikasi dan penekanan hubungan konseling
sebagai wahana utama dalam mengubah kepribadian.
• Lebih menekankan pada sikap konselor daripada
teknik.
• Memberikan kemungkinan untuk melakukan penelitian
dan penemuan kuantitatif.
• Penekanan emosi, perasaan, dan afektif dalam
konseling.
Kelemahan:
• Pendekatan ini cenderung menekankan aspek afektif,
emosional, perasaan sebagai penentu perilaku, ia
cenderung mengabaikan faktor intelektual, kognitif dan
rasional.
• Tujuan untuk setiap klien dinilai terlalu luas, umum dan
longgar sehingga sulit untuk menilai keberhasilan
setiap individu dalam konseling.
• Pendekatan ini menghendaki tujuan konseling dibuat
oleh klien, tetapi dalam pelaksanaannya sering masih
tergantung kepada situasi konseling dan konselor.
• Meskipun dinyatakan bahwa pendekatan konseling
berpusat klien diakui efektif, tetapi bukti-bukti empiris
tidak cukup sistematik dan lengkap terutama yang
berkaitan dengan klien yang kecil tanggung jawabnya.
• Sulit bagi konselor untuk benar-benar bersifat netral
dalam situasi hubungan interpersonal.
CONTOH PENERAPAN
Diterapkan untuk menangani klien yang
mengalami masalah pengambilan keputusan,
konflik, konsep diri negatif, cemas.

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Rational Emotive Behavior Therapy (REBT)
Rational Emotive Behavior Therapy (REBT)Rational Emotive Behavior Therapy (REBT)
Rational Emotive Behavior Therapy (REBT)mncgita
 
Pendekatan konseling realitas
Pendekatan konseling realitasPendekatan konseling realitas
Pendekatan konseling realitasIFTITAH INDRIANI
 
Keterampilan yang harus dimiliki oleh konselor kelompok dalam bimbingan konse...
Keterampilan yang harus dimiliki oleh konselor kelompok dalam bimbingan konse...Keterampilan yang harus dimiliki oleh konselor kelompok dalam bimbingan konse...
Keterampilan yang harus dimiliki oleh konselor kelompok dalam bimbingan konse...yayuzuliantini25
 
Ppt pendekatan realitas
Ppt pendekatan realitasPpt pendekatan realitas
Ppt pendekatan realitasbkupstegal
 
Pendekatan konseling gestal
Pendekatan konseling gestalPendekatan konseling gestal
Pendekatan konseling gestalvarizalamir
 
Menangani sikap menutup diri
Menangani sikap menutup diriMenangani sikap menutup diri
Menangani sikap menutup diriKirenius Wadu
 
Konseling menurut pendekatan humanistik
Konseling menurut pendekatan humanistikKonseling menurut pendekatan humanistik
Konseling menurut pendekatan humanistikAyu W. Shepty
 
Pendekatan konseling trait and factor
Pendekatan konseling trait and factorPendekatan konseling trait and factor
Pendekatan konseling trait and factorWinda Lukitasari
 
Pendekatan psikoanalisis
Pendekatan psikoanalisisPendekatan psikoanalisis
Pendekatan psikoanalisisFikri Muqaffa
 
Pendekatan konseling behavioral
Pendekatan konseling behavioralPendekatan konseling behavioral
Pendekatan konseling behavioralmisbakhulfirdaus
 
Trait and Factor
Trait and FactorTrait and Factor
Trait and Factorheraagnita
 
Pendekatan Konseling Behavioristik
Pendekatan Konseling BehavioristikPendekatan Konseling Behavioristik
Pendekatan Konseling BehavioristikLanggeng Prayogo
 
Pendekatan konseling rebt
Pendekatan konseling rebtPendekatan konseling rebt
Pendekatan konseling rebtvarizalamir
 
Peran Layanan Konseling Terhadap Kesehatan Mental Peserta Didik
Peran Layanan Konseling Terhadap Kesehatan Mental Peserta DidikPeran Layanan Konseling Terhadap Kesehatan Mental Peserta Didik
Peran Layanan Konseling Terhadap Kesehatan Mental Peserta Didikwiyadnya
 

Was ist angesagt? (20)

Rational Emotive Behavior Therapy (REBT)
Rational Emotive Behavior Therapy (REBT)Rational Emotive Behavior Therapy (REBT)
Rational Emotive Behavior Therapy (REBT)
 
Pendekatan konseling realitas
Pendekatan konseling realitasPendekatan konseling realitas
Pendekatan konseling realitas
 
Keterampilan yang harus dimiliki oleh konselor kelompok dalam bimbingan konse...
Keterampilan yang harus dimiliki oleh konselor kelompok dalam bimbingan konse...Keterampilan yang harus dimiliki oleh konselor kelompok dalam bimbingan konse...
Keterampilan yang harus dimiliki oleh konselor kelompok dalam bimbingan konse...
 
Ppt pendekatan realitas
Ppt pendekatan realitasPpt pendekatan realitas
Ppt pendekatan realitas
 
Pendekatan konseling gestal
Pendekatan konseling gestalPendekatan konseling gestal
Pendekatan konseling gestal
 
Terapi gestalt
Terapi gestaltTerapi gestalt
Terapi gestalt
 
Psikologi Konseling Realitas
Psikologi Konseling RealitasPsikologi Konseling Realitas
Psikologi Konseling Realitas
 
PENDEKATAN TEORI REALITA
PENDEKATAN TEORI REALITAPENDEKATAN TEORI REALITA
PENDEKATAN TEORI REALITA
 
Menangani sikap menutup diri
Menangani sikap menutup diriMenangani sikap menutup diri
Menangani sikap menutup diri
 
Konseling menurut pendekatan humanistik
Konseling menurut pendekatan humanistikKonseling menurut pendekatan humanistik
Konseling menurut pendekatan humanistik
 
Pendekatan konseling trait and factor
Pendekatan konseling trait and factorPendekatan konseling trait and factor
Pendekatan konseling trait and factor
 
Pendekatan psikoanalisis
Pendekatan psikoanalisisPendekatan psikoanalisis
Pendekatan psikoanalisis
 
Peta Kognitif Client Centered
Peta Kognitif Client CenteredPeta Kognitif Client Centered
Peta Kognitif Client Centered
 
Pendekatan konseling behavioral
Pendekatan konseling behavioralPendekatan konseling behavioral
Pendekatan konseling behavioral
 
Konseling mikro
Konseling mikroKonseling mikro
Konseling mikro
 
Trait and Factor
Trait and FactorTrait and Factor
Trait and Factor
 
Pendekatan Konseling Behavioristik
Pendekatan Konseling BehavioristikPendekatan Konseling Behavioristik
Pendekatan Konseling Behavioristik
 
Teori pendekatan gestalt
Teori pendekatan gestaltTeori pendekatan gestalt
Teori pendekatan gestalt
 
Pendekatan konseling rebt
Pendekatan konseling rebtPendekatan konseling rebt
Pendekatan konseling rebt
 
Peran Layanan Konseling Terhadap Kesehatan Mental Peserta Didik
Peran Layanan Konseling Terhadap Kesehatan Mental Peserta DidikPeran Layanan Konseling Terhadap Kesehatan Mental Peserta Didik
Peran Layanan Konseling Terhadap Kesehatan Mental Peserta Didik
 

Andere mochten auch

Visual Studio 2015 experts tips and tricks
Visual Studio 2015 experts tips and tricksVisual Studio 2015 experts tips and tricks
Visual Studio 2015 experts tips and tricksAlex Thissen
 
Skąd się wzięło moje imię?
Skąd się wzięło moje imię?Skąd się wzięło moje imię?
Skąd się wzięło moje imię?GaleriaBajek
 
Improving concentration by yury rendon
Improving concentration by yury rendonImproving concentration by yury rendon
Improving concentration by yury rendonYuri rendon
 
Beonpush Indonesia Asia
Beonpush Indonesia AsiaBeonpush Indonesia Asia
Beonpush Indonesia Asiabisnis terbaru
 
Report by the Task Force for the Establishment of a pan-European Retirement S...
Report by the Task Force for the Establishment of a pan-European Retirement S...Report by the Task Force for the Establishment of a pan-European Retirement S...
Report by the Task Force for the Establishment of a pan-European Retirement S...Théodore Economou
 
Padilla sosa lizeth_margarita_tarea5
Padilla sosa lizeth_margarita_tarea5Padilla sosa lizeth_margarita_tarea5
Padilla sosa lizeth_margarita_tarea5Lizeth Padilla
 
Vintage Couture
Vintage CoutureVintage Couture
Vintage Couturekels scott
 
ASP.NET 5 - Microsoft's Web development platform reimagined
ASP.NET 5 - Microsoft's Web development platform reimaginedASP.NET 5 - Microsoft's Web development platform reimagined
ASP.NET 5 - Microsoft's Web development platform reimaginedAlex Thissen
 
Padilla sosa lizeth_margarita_tarea6
Padilla sosa lizeth_margarita_tarea6Padilla sosa lizeth_margarita_tarea6
Padilla sosa lizeth_margarita_tarea6Lizeth Padilla
 
KONSEP KEBIJAKAN EKONOMI BERKELANJUTAN DENGAN MODEL GREEN ECONOMY
KONSEP KEBIJAKAN EKONOMI BERKELANJUTAN DENGAN MODEL GREEN ECONOMYKONSEP KEBIJAKAN EKONOMI BERKELANJUTAN DENGAN MODEL GREEN ECONOMY
KONSEP KEBIJAKAN EKONOMI BERKELANJUTAN DENGAN MODEL GREEN ECONOMYHasanuddin University
 

Andere mochten auch (14)

Visual Studio 2015 experts tips and tricks
Visual Studio 2015 experts tips and tricksVisual Studio 2015 experts tips and tricks
Visual Studio 2015 experts tips and tricks
 
Skąd się wzięło moje imię?
Skąd się wzięło moje imię?Skąd się wzięło moje imię?
Skąd się wzięło moje imię?
 
Improving concentration by yury rendon
Improving concentration by yury rendonImproving concentration by yury rendon
Improving concentration by yury rendon
 
Nada_Anwar
Nada_AnwarNada_Anwar
Nada_Anwar
 
Beonpush Indonesia Asia
Beonpush Indonesia AsiaBeonpush Indonesia Asia
Beonpush Indonesia Asia
 
STEPS TO THE POWERPOINT
STEPS TO THE POWERPOINTSTEPS TO THE POWERPOINT
STEPS TO THE POWERPOINT
 
Meghna
MeghnaMeghna
Meghna
 
финальная презентация
финальная презентацияфинальная презентация
финальная презентация
 
Report by the Task Force for the Establishment of a pan-European Retirement S...
Report by the Task Force for the Establishment of a pan-European Retirement S...Report by the Task Force for the Establishment of a pan-European Retirement S...
Report by the Task Force for the Establishment of a pan-European Retirement S...
 
Padilla sosa lizeth_margarita_tarea5
Padilla sosa lizeth_margarita_tarea5Padilla sosa lizeth_margarita_tarea5
Padilla sosa lizeth_margarita_tarea5
 
Vintage Couture
Vintage CoutureVintage Couture
Vintage Couture
 
ASP.NET 5 - Microsoft's Web development platform reimagined
ASP.NET 5 - Microsoft's Web development platform reimaginedASP.NET 5 - Microsoft's Web development platform reimagined
ASP.NET 5 - Microsoft's Web development platform reimagined
 
Padilla sosa lizeth_margarita_tarea6
Padilla sosa lizeth_margarita_tarea6Padilla sosa lizeth_margarita_tarea6
Padilla sosa lizeth_margarita_tarea6
 
KONSEP KEBIJAKAN EKONOMI BERKELANJUTAN DENGAN MODEL GREEN ECONOMY
KONSEP KEBIJAKAN EKONOMI BERKELANJUTAN DENGAN MODEL GREEN ECONOMYKONSEP KEBIJAKAN EKONOMI BERKELANJUTAN DENGAN MODEL GREEN ECONOMY
KONSEP KEBIJAKAN EKONOMI BERKELANJUTAN DENGAN MODEL GREEN ECONOMY
 

Ähnlich wie pendekatan client centered

Ähnlich wie pendekatan client centered (20)

Trait and-factor
Trait and-factorTrait and-factor
Trait and-factor
 
Gestalt
GestaltGestalt
Gestalt
 
Harbang gestalt
Harbang gestaltHarbang gestalt
Harbang gestalt
 
Pendekatan Client centered BK/3C UPS Tegal
Pendekatan Client centered BK/3C UPS TegalPendekatan Client centered BK/3C UPS Tegal
Pendekatan Client centered BK/3C UPS Tegal
 
Pendekatan dalam konseling
Pendekatan  dalam konselingPendekatan  dalam konseling
Pendekatan dalam konseling
 
Pendekatan dalam konseling
Pendekatan  dalam konselingPendekatan  dalam konseling
Pendekatan dalam konseling
 
Gestalt
GestaltGestalt
Gestalt
 
Rasional emotif
Rasional emotifRasional emotif
Rasional emotif
 
P_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.ppt
P_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.pptP_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.ppt
P_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.ppt
 
Rational emotif terapy
Rational emotif terapyRational emotif terapy
Rational emotif terapy
 
Rational emotif terapy
Rational emotif terapyRational emotif terapy
Rational emotif terapy
 
Teori pemusatan klien
Teori pemusatan klienTeori pemusatan klien
Teori pemusatan klien
 
Pendekatan behavior
Pendekatan behaviorPendekatan behavior
Pendekatan behavior
 
Powerpoint bk
Powerpoint bkPowerpoint bk
Powerpoint bk
 
Ppt klmpok
Ppt klmpokPpt klmpok
Ppt klmpok
 
Ppt klmpok
Ppt klmpokPpt klmpok
Ppt klmpok
 
Pert.iv
Pert.ivPert.iv
Pert.iv
 
Konseling humanistik
Konseling humanistikKonseling humanistik
Konseling humanistik
 
Supervisor
SupervisorSupervisor
Supervisor
 
P.K - SIKAP.PPTX
P.K - SIKAP.PPTXP.K - SIKAP.PPTX
P.K - SIKAP.PPTX
 

Kürzlich hochgeladen

Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarankeicapmaniez
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatLatihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatArfiGraphy
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatanssuser963292
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxmawan5982
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)MustahalMustahal
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTIndraAdm
 

Kürzlich hochgeladen (20)

Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatLatihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
 

pendekatan client centered

  • 1. CLIENT CENTERED Carl Ransom Rogers Disusun Oleh : Febi Yanuanto 1114500120 Bk 1c
  • 2. KONSEP DASAR • Manusia adalah makhluk yang dilahirkan dengan pembawaan dasar yang baik, memiliki kecenderungan yang bertujuan positif, konstruktif, rasional, sosial, berkeinginan untuk maju, realistis, memiliki kapasitas untuk menilai diri dan mampu membawa dirinya untuk bertingkah laku sehat dan seimbang, cenderung berusaha untuk mengaktualisasikan diri, memperoleh sesuatu dan mempertahankannya.
  • 3. • Setiap manusia memiliki harga dan martabat dirinya, sehingga dengan didukung oleh pembawaan dasarnya maka setiap manusia akan siap dan mampu untuk mengatasi masalahnya. • Manusia adalah rasional, tersosialisasikan, dan menentukan nasibnya sendiri. • Dalam kondisi yang memungkinkan, manusia akan mampu mengarahkan diri sendiri, maju, dan menjadi individu yang positif dan produktif.
  • 4. ASUMSI PERILAKU BERMASALAH • Adanya ketidakseimbangan/ketidaksesuaian antara pengalaman organismik dan self yang menyebabkan individu merasa dirinya rapuh dan mengalami salah suai. • Karakteristik pribadi salah suai adalah: – Estrangement: membenarkan apa yang sesungguhnya oleh diri sendiri dirasakan tidak mengenakan. – Incongruity in behavior: ketidaksesuaian tingkah laku karena individu tidak mampu menilai diri sendiri dengan kacamata positif, hal ini sering menimbulkan kecemasan. – Kecemasan: kondisi psikologis yang ditimbulkan oleh adanya ancaman terhadap kesadaran tentang diri sendiri. – Defense mechanism: tindakan yang diambil oleh individu agar tampak konsisten terhadap struktur self.
  • 5. • Gejala tingkah laku salah suai adalah: 1. Kecemasan atau ketegangan terus menerus 2. Tingkah laku yang rigid, kaku, tidak luwes 3. Menolak situasi baru 4. Salah dalam perkiraan 5. Menolak untuk menyadari pengalamannya sendiri 6. Tingkah lakunya tidak terduga 7. Sering tidak rasional 8. Tidak mampu mengontrol dirinya sendiri
  • 6. TUJUAN KONSELING • Tujuan utama konseling berpusat pada klien adalah menciptakan iklim yang kondusif bagi usaha membantu klien untuk menjadi seorang pribadi yang penuh (fully functioning person).
  • 7. • Ciri-ciri dari fully function person yang menjadi tujuan utama konseling adalah sebagai berikut: • Individu terbuka terhadap pengalamannya dan keluar dari kebiasaan untuk defensive. • Seluruh pengalaman individu dapat disadari sebagai sebuah kenyataan. • Seluruh yang disimbolkan atau yang dinyatakan secara verbal maupun dalam tindakan adalah akurat, yang sebenarnya sebagaimana pengalaman itu terjadi. • Struktur selfnya kongruen dengan pengalamannya.
  • 8. • Struktur selfnya mampu berubah secara fleksibel sejalan dengan pengalaman baru. • Pengalaman selfnya akan dijadikan sebagai pusat evaluasi. • Individu memiliki pengalaman self regard. • Individu berperilaku secara kreatif untuk beradaptasi terhadap peristiwa-peristiwa yang baru. • Individu akan menemukan nilai organismenya sebagai sesuatu yang terpercaya mengarah kepada perilaku yang memuaskan karena: a. seluruh pengalamannya disadari, b. tidak ada pengalaman yang distorsi atau ditolak, c. akibat perilakunya disadari.
  • 9. PERAN KONSELOR • Konselor tidak memimpin, mengatur atau menemukan proses perkembangan konseling, tetapi hal tersebut dilakukan oleh klien sendiri. • Konselor merefleksikan perasaan-perasaan klien, sedangkan arah pembicaraan ditentukan oleh klien. • Konselor menerima individu dengan sepenuhnya dalam keadaan atau kenyataan yang bagaimananpun • Konselor memberi kebebasan kepada klien untuk mengekspresikan perasaan sedalam-dalamnya dan seluas-luasnya.
  • 10. DESKRIPSI PROSES KONSELING Tahap-Tahap Konseling CCT meliputi: – Berdasar peran yang dilakukan konselor a.Tahap Pertama: membangun hubungan konseling, menciptakan kondisi fasilitatif dan hubungan yang substantif seperti empati, kejujuran, ketulusan, penghargaan yang positif tanpa syarat. b. Tahap Kedua: tahap kelanjutan yang disesuaikan dengan efektivitas hubungan konseling dan disesuaikan dengan kebutuhan klien.
  • 11. Berdasarkan pengalaman klien dalam konseling: a. Tahap pertama: klien datang kepada konselor dalam kondisi tidak kongruensi, mengalami kecemasan atau kondisi penyesuaian diri yang tidak baik. b.Tahap kedua: saat klien menemui konselor dengan penuh harapan dapat memperoleh bantuan jawaban ata permasalahan yang sedang dialami dan menemukan jalan atas kesulitan-kesulitannya. Perasaan yang ada pada klien adalah ketidakmampuan mengatasi kesulitan.
  • 12. c. Tahap ketiga: pada awal konseling klien menunjukkan tingkah laku, sikap, dan perasaan yang kau. Klien menyatakan permasalahan yang dialami kepada konselor secara permukaan dan belum menyatakan pribadi yang dalam. Pada awal-awal ini klien cenderung mengeksternalisasi perasaan dan masalahnya dan mungkin bersifat defensif. d.Tahap keempat: klien mulai menghilangkan sikap dan tingkah laku yang kaku, membuka diri terhadap pengalamannya dan belajar untuk bersikap lebih matang dan lebih teraktualisasi dengan jalan menghilangkan pengalaman yang didistorsi atau ditolak.
  • 13. TEKNIK KONSELING • Teknik-teknik konseling Client Centered , adalah: • Acceptance (penerimaan). • Respect (rasa hormat). • Understanding (mengerti, memahami). • Reassurance (meyakinkan). • Encouragement (dorongan). • Limited questioning (pertanyaan terbatas). • Reflection (memantulkan pertanyaan dan perasaan).
  • 14. KELEBIHAN DAN KELEMAHAN Kelebihan: • Pemusatan pada klien dan bukan pada konselor dalam konseling. • Identifikasi dan penekanan hubungan konseling sebagai wahana utama dalam mengubah kepribadian. • Lebih menekankan pada sikap konselor daripada teknik. • Memberikan kemungkinan untuk melakukan penelitian dan penemuan kuantitatif. • Penekanan emosi, perasaan, dan afektif dalam konseling.
  • 15. Kelemahan: • Pendekatan ini cenderung menekankan aspek afektif, emosional, perasaan sebagai penentu perilaku, ia cenderung mengabaikan faktor intelektual, kognitif dan rasional. • Tujuan untuk setiap klien dinilai terlalu luas, umum dan longgar sehingga sulit untuk menilai keberhasilan setiap individu dalam konseling. • Pendekatan ini menghendaki tujuan konseling dibuat oleh klien, tetapi dalam pelaksanaannya sering masih tergantung kepada situasi konseling dan konselor. • Meskipun dinyatakan bahwa pendekatan konseling berpusat klien diakui efektif, tetapi bukti-bukti empiris tidak cukup sistematik dan lengkap terutama yang berkaitan dengan klien yang kecil tanggung jawabnya. • Sulit bagi konselor untuk benar-benar bersifat netral dalam situasi hubungan interpersonal.
  • 16. CONTOH PENERAPAN Diterapkan untuk menangani klien yang mengalami masalah pengambilan keputusan, konflik, konsep diri negatif, cemas.