SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 3
Downloaden Sie, um offline zu lesen
Passion! 
By : Renee Hardono 

Berapa banyak diantara pembaca yang berpikir bahwa pekerjaan (job) sama dengan karir? It’s a
penalty shoot by David Beckham with you as the goalie!

Semua yang tampak dan ada di kantor adalah bagian dari pekerjaan. Seluruh peralatan di atas
meja, prosedur, mekanisme dan tugas adalah bagian dari itu. Termasuk didalamnya bos (so many
of them, right?), rekan kerja (anyone of them you can consider as friends?) dan anak buah (poor
fellows) kita . Bahkan termasuk juga kartu nama kita. Singkatnya pekerjaan sekadar alat atau
kendaraan yang bisa mem bawa kita ke satu tempat yang kita kehendaki. Pekerjaan adalah milik
perusahaan, bukan milik kita. You may have attachments to your job but is not and will never be
yours.

Sebaliknya, karir adalah perjalanan itu sendiri. Bisa jadi kita punya banyak pekerjaan dalam
karir, bisa juga kita mengalami pergantian profesi didalamnya. Jangan pernah melihat karir
sebagai garis lurus. Terlalu banyak contoh yang bisa menggambarkan betapa karir kita terkesan
non-linear. Kalau kita beranggapan bahwa awal garis karir adalah jenjang pendidikan, lucu juga
melihat perbankan Indonesia yang banyak dihuni oleh lulusan IPB. Institut di Bogor itu bahkan
kerap kali dijuluki Institut Perbankan Indonesia! Dalam kapasitas sebagai executive recruiter
atau lebih lazim dijuluki headhunter, saya sering berinteraksi dengan lulusan teknik yang
menjadi CFO, lulusan Sastra Inggris beralih jadi Head of HR, bahkan dengan lulusan D3
Sekretaris yang menjelma sebagai CEO

Karir merupakan totalitas kehidupan professional dalam hidup kita. Dan tidak ada cara yang
lebih tepat – dan nyaman (paling tidak untuk diri sendiri) apabila karir kita diilhami oleh passion
kita. Your career is yours. Your career is you

Passion: I decided long ago never to live in anyone’s shadow

Bicara soal passion, jangan berpikir kalau passion sama dengan hobby. Memang mirip tapi tidak
sama. Dalam banyak kesempatan saya menanyakan soal yang satu ini kepada banyak orang.
Sebagian kecil menjawab tidak punya, sebagian lain menjawab tidak perlu, sebagian besar
menyebut hobby sebagai passion mereka, sisanya, yang saya sebut sebagai “the lucky few”
cenderung paham, peduli dan bekerja sesuai passion mereka.

Secara singkat passion adalah segala hal yang kita sukai sedemikian rupa sehingga kita tidak
terpikir untuk tidak mengerjakannya. Sekarang tentunya tidak sulit memahami kegelian saya saat
mendengar jawaban-jawaban “lucu” yang mengatakan kalau passion mereka adalah tidur, nonton
DVD dan cari duit. Lebih lucu lagi saat tahu kalau yang punya passion tidur adalah seorang
Manager Security; si pemilik passion nonton DVD adalah seorang VP (Vice President)
Operations; si empunya passion cari duit adalah seorang broadcaster atau penyiar radio. Nah lo?
Tidak mudah menemukan passion untuk diri sendiri. Namun mencoba menemukannya akan jauh
lebih baik daripada mengacuhkannya sama sekali – terlebih untuk pengembangan karir kita.
Rata-rata professional yang teguh dalam mencari karir sesuai passion mereka perlu waktu 4 – 8
tahun untuk menemukannya. Saya sendiri perlu tidak kurang dari 9 tahun dari total 16 tahun
pengalaman kerja untuk menemukan passion saya. Jadi tidak ada kata terlambat untuk hal yang
satu ini.

Pernah ada yang mengomentari kalau diskusi passion adalah unnecessary dan tidak lebih sebagai
luxury talk. Kalau sudah nganggur 2 tahun, kata orang tersebut, tentu lebih relevan untuk kerja
apa saja untuk survive. Jawaban saya? Well, saya hargai pendapat ini. Kalau benar perlu waktu 2
tahun untuk cari kerja, tentu saya tidak akan mengatakan “jangan kerja disana kalau itu bukan
passion mu”. Jalani saja apa yang perlu dikerjakan untuk survive, namun jangan pernah berhenti
mencari passion kita. Pada titik ekstrim lain, saya banyak berjumpa dengan para professional
senior yang telah bekerja lebih dari 20 tahun tanpa pernah tahu, apalagi merasakan, bekerja
sesuai passion mereka. And these are not happy stories…

Finding (your) Passion: Don’t try too hard, it’s from within

Boleh saya terka pertanyaan yang ada di pikiran anda? Bisa jadi bunyinya seperti ini: Bagaimana
menemukan passion kita? Apakah harus kerja sesuai passion kalau mau sukses? Apakah passion
bisa berganti? Bagaimana membawa passion dalam pekerjaan kita sekarang? Dan apakah harus
keluar dari job sekarang untuk mengejar passion kita? Dan seterusnya…

Saya senang menggunakan analogi finding love untuk menjawab pertanyaan bagaimana
menemukan passion.. Sebagaimana cinta sejati, ada beberapa hal yang harus diketahui soal
passion:

Pertama, passion datang dari hati yang tulus. Passion tidak perlu dicari namun sudah ada didalam
diri kita masing-masing. Coba jadikan diri terbuka untuk tahu, merasakan dan jujur mengenai
segala hal yang saat dikerjakan membuat hati kita lega, lepas dan gembira. Lupakan sejenak soal
uang, jabatan dan atribut lain, itu hanya akan memperumit keadaan. Teman saya, Dondi
Hananto, adalah contoh tepat untuk hal ini. Dia meninggalkan jabatan mentereng dalam sebuah
perusahaan kredit konsumsi raksasa untuk mengejar passionnya memberdayakan orang banyak
(dan banyak orang) melalui program pendanaan micro-banking yang jauh dari hingar-bingar dan
kemewahan dunia perbankan umumnya.

Kedua, perluas horison. Ketemu dan diskusi dengan orang-orang yang mungkin bisa bantu, baca
buku, pelajari bahasa asing baru, coba makanan baru, pergi ke tempat baru, miliki kebiasaan
baru… Coba semuanya! Uli Herdinansyah memutuskan untuk tidak lagi tampil di program
infotainment utama karena alasan ini. He wants to see more of what he can do. I salute Uli for
his decission!

Ketiga, don’t hold anything back -- jangan nanggung. Kalau benar-benar mau tahu soal passion
sendiri jangan nanggung dalam berupaya. Teman baru saya Jerry Aurum bilang tidak ada hari
yang bisa dilewatkan tanpa memikirkan passion yang kebetulan sama dengan profesinya saat ini:
capturing moments alias motret.
Keempat, be positive. Nggak perlu marah-marah dan jadi super perasa kalau belum tahu
passionnya. Kesadaran bahwa masih harus tahu passion masing-masing adalah langkah pertama
yang hebat! Saya sendiri butuh waktu 9 tahun sejak lulus SMA untuk tahu passion saya. Untuk
yang satu ini saya banyak belajar dari teman saya Larasati Silalahi. Jam terbang boleh jadi
belum banyak, namun Laras punya perspektif hidup yang mengesankan. Dia banyak bertanya
dan selalu melihat hal positif dalam segala hal. Tidak sekedar untuk konsumsi Laras pribadi,
positivity to the max ini bisa dirasakan oleh orang-orang yang ada disekitarnya, termasuk saya.

Terakhir, nikmati prosesnya – proses ini tidak ada garis akhir. Walaupun baru ketemu beberapa
kali, saya sangat menikmati setiap obrolan dengan Samual Mulia. Dia adalah contoh paling pas
mengenai bagaimana seharusnya proses dapat dinikmati. Kolom Samuel di Kompas bisa
memberi rujukan pola pikir yang ulet, unik dan tabah. Dari Samuel juga saya memperoleh
anjuranEnjoy yourself and enjoy the journey itself. It’s all about self-discoveries. Sebelum bisa
bilang I do only what I love doing, jangan pernah ragu mencoba banyak hal. And yes, you can
have more than one passion.

Passion bisa dikembangkan dari pekerjaan sekarang atau dengan cara lain. You don’t have to quit
your job – although it is also ok to quit if you are sure. Kuncinya ada pada diri sendiri. Masih
bingung juga? Worry less, do more!
 

 

 

 

Weitere ähnliche Inhalte

Andere mochten auch (6)

Mindset and passion
Mindset and passion Mindset and passion
Mindset and passion
 
Rumus untuk menemukan passion
Rumus untuk menemukan passionRumus untuk menemukan passion
Rumus untuk menemukan passion
 
Jazmedia - Menemukan passion
Jazmedia - Menemukan passionJazmedia - Menemukan passion
Jazmedia - Menemukan passion
 
3tips sakti menemukan passion
3tips sakti menemukan passion3tips sakti menemukan passion
3tips sakti menemukan passion
 
Passion project final presentation ppt
Passion project final presentation pptPassion project final presentation ppt
Passion project final presentation ppt
 
Passion
PassionPassion
Passion
 

Ähnlich wie Passion

Bedah buku seni meraih cita-cita dengan atau tanpa passion
Bedah buku seni meraih cita-cita dengan atau tanpa passionBedah buku seni meraih cita-cita dengan atau tanpa passion
Bedah buku seni meraih cita-cita dengan atau tanpa passion
alwinrahayu
 
Grogi interview kerja by anthony dio martin
Grogi interview kerja by anthony dio martinGrogi interview kerja by anthony dio martin
Grogi interview kerja by anthony dio martin
Anthony Dio Martin
 
Microsoft word 7 kebiasaan manusia yang sangat efektif
Microsoft word   7 kebiasaan manusia yang sangat efektifMicrosoft word   7 kebiasaan manusia yang sangat efektif
Microsoft word 7 kebiasaan manusia yang sangat efektif
Fitrah Plur
 
0811 77 14144 (TELKOMSEL), Pinjaman Uang Batam, Pinjaman Uang Tanpa Jaminan B...
0811 77 14144 (TELKOMSEL), Pinjaman Uang Batam, Pinjaman Uang Tanpa Jaminan B...0811 77 14144 (TELKOMSEL), Pinjaman Uang Batam, Pinjaman Uang Tanpa Jaminan B...
0811 77 14144 (TELKOMSEL), Pinjaman Uang Batam, Pinjaman Uang Tanpa Jaminan B...
Pinjaman Agunan Batam
 
Tugas bimbingan konseling
Tugas bimbingan konselingTugas bimbingan konseling
Tugas bimbingan konseling
Diana Nova
 
Memilih karir yang benar benar cocok
Memilih karir yang benar benar cocokMemilih karir yang benar benar cocok
Memilih karir yang benar benar cocok
Afriliyanto Agus
 

Ähnlich wie Passion (20)

Bedah buku seni meraih cita-cita dengan atau tanpa passion
Bedah buku seni meraih cita-cita dengan atau tanpa passionBedah buku seni meraih cita-cita dengan atau tanpa passion
Bedah buku seni meraih cita-cita dengan atau tanpa passion
 
Grogi interview kerja by anthony dio martin
Grogi interview kerja by anthony dio martinGrogi interview kerja by anthony dio martin
Grogi interview kerja by anthony dio martin
 
Buletin SYF #1
Buletin SYF #1Buletin SYF #1
Buletin SYF #1
 
industri kepercayaan LAJUenterprise 2017
industri kepercayaan LAJUenterprise 2017industri kepercayaan LAJUenterprise 2017
industri kepercayaan LAJUenterprise 2017
 
Ebook bosan kerja resign aja goukm.id
Ebook bosan kerja resign aja goukm.idEbook bosan kerja resign aja goukm.id
Ebook bosan kerja resign aja goukm.id
 
Career strategy for your future life (www.ilmubisnisusaha.net )
Career strategy for your future life (www.ilmubisnisusaha.net )Career strategy for your future life (www.ilmubisnisusaha.net )
Career strategy for your future life (www.ilmubisnisusaha.net )
 
Mendesain karir agar sukses dikantor (www.ilmubisnisusaha.net )
Mendesain karir  agar sukses dikantor (www.ilmubisnisusaha.net )Mendesain karir  agar sukses dikantor (www.ilmubisnisusaha.net )
Mendesain karir agar sukses dikantor (www.ilmubisnisusaha.net )
 
Wawancara kerja
Wawancara kerjaWawancara kerja
Wawancara kerja
 
Microsoft word 7 kebiasaan manusia yang sangat efektif
Microsoft word   7 kebiasaan manusia yang sangat efektifMicrosoft word   7 kebiasaan manusia yang sangat efektif
Microsoft word 7 kebiasaan manusia yang sangat efektif
 
Panduan psikotestlkit sekalakematangan
Panduan psikotestlkit sekalakematanganPanduan psikotestlkit sekalakematangan
Panduan psikotestlkit sekalakematangan
 
Startup Mindset (Free book preview - Chapter 1)
Startup Mindset (Free book preview - Chapter 1)Startup Mindset (Free book preview - Chapter 1)
Startup Mindset (Free book preview - Chapter 1)
 
0811 77 14144 (TELKOMSEL), Pinjaman Uang Batam, Pinjaman Uang Tanpa Jaminan B...
0811 77 14144 (TELKOMSEL), Pinjaman Uang Batam, Pinjaman Uang Tanpa Jaminan B...0811 77 14144 (TELKOMSEL), Pinjaman Uang Batam, Pinjaman Uang Tanpa Jaminan B...
0811 77 14144 (TELKOMSEL), Pinjaman Uang Batam, Pinjaman Uang Tanpa Jaminan B...
 
Career strategy dan standar gaji
Career strategy dan standar gaji Career strategy dan standar gaji
Career strategy dan standar gaji
 
Tugas bimbingan konseling
Tugas bimbingan konselingTugas bimbingan konseling
Tugas bimbingan konseling
 
Personal brand cindy
Personal brand cindyPersonal brand cindy
Personal brand cindy
 
Essay perubahan diri 2003
Essay perubahan diri 2003Essay perubahan diri 2003
Essay perubahan diri 2003
 
Menjadi pekerja yang cemerlang
Menjadi pekerja yang cemerlangMenjadi pekerja yang cemerlang
Menjadi pekerja yang cemerlang
 
Memilih karir yang benar benar cocok
Memilih karir yang benar benar cocokMemilih karir yang benar benar cocok
Memilih karir yang benar benar cocok
 
Majalah kekuatan sugesti februari 2019
Majalah kekuatan sugesti februari 2019Majalah kekuatan sugesti februari 2019
Majalah kekuatan sugesti februari 2019
 
Memahami potensi diri
Memahami potensi diriMemahami potensi diri
Memahami potensi diri
 

Mehr von Febrian ‎

Cisco academy procedure cust
Cisco academy procedure custCisco academy procedure cust
Cisco academy procedure cust
Febrian ‎
 
QoS Cheatsheet by packetlife.net
QoS Cheatsheet by packetlife.netQoS Cheatsheet by packetlife.net
QoS Cheatsheet by packetlife.net
Febrian ‎
 
Deploying IP/MPLS VPN - Cisco Networkers 2010
Deploying IP/MPLS VPN - Cisco Networkers 2010Deploying IP/MPLS VPN - Cisco Networkers 2010
Deploying IP/MPLS VPN - Cisco Networkers 2010
Febrian ‎
 
MPLS-based Metro Ethernet Networks Tutorial by Khatri
MPLS-based Metro Ethernet Networks Tutorial by KhatriMPLS-based Metro Ethernet Networks Tutorial by Khatri
MPLS-based Metro Ethernet Networks Tutorial by Khatri
Febrian ‎
 
ipv6 mpls by Patrick Grossetete
ipv6 mpls by Patrick Grosseteteipv6 mpls by Patrick Grossetete
ipv6 mpls by Patrick Grossetete
Febrian ‎
 
BGP Advance Technique by Steven & James
BGP Advance Technique by Steven & JamesBGP Advance Technique by Steven & James
BGP Advance Technique by Steven & James
Febrian ‎
 
Juniper MPLS Tutorial by Soricelli
Juniper MPLS Tutorial by SoricelliJuniper MPLS Tutorial by Soricelli
Juniper MPLS Tutorial by Soricelli
Febrian ‎
 
IPv6 Theory by Cisco
IPv6 Theory by CiscoIPv6 Theory by Cisco
IPv6 Theory by Cisco
Febrian ‎
 
Juniper IPv6 Workshop by Irzan
Juniper IPv6 Workshop by IrzanJuniper IPv6 Workshop by Irzan
Juniper IPv6 Workshop by Irzan
Febrian ‎
 

Mehr von Febrian ‎ (20)

Cisco academy procedure cust
Cisco academy procedure custCisco academy procedure cust
Cisco academy procedure cust
 
Iperf Tutorial
Iperf Tutorial Iperf Tutorial
Iperf Tutorial
 
QoS Cheatsheet by packetlife.net
QoS Cheatsheet by packetlife.netQoS Cheatsheet by packetlife.net
QoS Cheatsheet by packetlife.net
 
Tutorial: Internet Resource Management by Champika Wijayatunga, APNIC
Tutorial: Internet Resource Management by Champika Wijayatunga, APNICTutorial: Internet Resource Management by Champika Wijayatunga, APNIC
Tutorial: Internet Resource Management by Champika Wijayatunga, APNIC
 
Juniper mpls best practice part 2
Juniper mpls best practice   part 2Juniper mpls best practice   part 2
Juniper mpls best practice part 2
 
Deploying IP/MPLS VPN - Cisco Networkers 2010
Deploying IP/MPLS VPN - Cisco Networkers 2010Deploying IP/MPLS VPN - Cisco Networkers 2010
Deploying IP/MPLS VPN - Cisco Networkers 2010
 
MPLS-based Metro Ethernet Networks Tutorial by Khatri
MPLS-based Metro Ethernet Networks Tutorial by KhatriMPLS-based Metro Ethernet Networks Tutorial by Khatri
MPLS-based Metro Ethernet Networks Tutorial by Khatri
 
ipv6 mpls by Patrick Grossetete
ipv6 mpls by Patrick Grosseteteipv6 mpls by Patrick Grossetete
ipv6 mpls by Patrick Grossetete
 
Juniper mpls best practice part 1
Juniper mpls best practice   part 1Juniper mpls best practice   part 1
Juniper mpls best practice part 1
 
BGP Advance Technique by Steven & James
BGP Advance Technique by Steven & JamesBGP Advance Technique by Steven & James
BGP Advance Technique by Steven & James
 
Juniper MPLS Tutorial by Soricelli
Juniper MPLS Tutorial by SoricelliJuniper MPLS Tutorial by Soricelli
Juniper MPLS Tutorial by Soricelli
 
IPv6 Theory by Cisco
IPv6 Theory by CiscoIPv6 Theory by Cisco
IPv6 Theory by Cisco
 
Juniper IPv6 Workshop by Irzan
Juniper IPv6 Workshop by IrzanJuniper IPv6 Workshop by Irzan
Juniper IPv6 Workshop by Irzan
 
Cisco IPv6 Tutorial by Hinwoto
Cisco IPv6 Tutorial by HinwotoCisco IPv6 Tutorial by Hinwoto
Cisco IPv6 Tutorial by Hinwoto
 
IPv6 by APNIC
IPv6 by APNICIPv6 by APNIC
IPv6 by APNIC
 
Internet Market
Internet MarketInternet Market
Internet Market
 
MyJalah200905
MyJalah200905MyJalah200905
MyJalah200905
 
OnMobile Global Limited
OnMobile Global Limited OnMobile Global Limited
OnMobile Global Limited
 
Nps320
Nps320Nps320
Nps320
 
My Jalah200904
My Jalah200904My Jalah200904
My Jalah200904
 

Passion

  • 1. Passion!  By : Renee Hardono  Berapa banyak diantara pembaca yang berpikir bahwa pekerjaan (job) sama dengan karir? It’s a penalty shoot by David Beckham with you as the goalie! Semua yang tampak dan ada di kantor adalah bagian dari pekerjaan. Seluruh peralatan di atas meja, prosedur, mekanisme dan tugas adalah bagian dari itu. Termasuk didalamnya bos (so many of them, right?), rekan kerja (anyone of them you can consider as friends?) dan anak buah (poor fellows) kita . Bahkan termasuk juga kartu nama kita. Singkatnya pekerjaan sekadar alat atau kendaraan yang bisa mem bawa kita ke satu tempat yang kita kehendaki. Pekerjaan adalah milik perusahaan, bukan milik kita. You may have attachments to your job but is not and will never be yours. Sebaliknya, karir adalah perjalanan itu sendiri. Bisa jadi kita punya banyak pekerjaan dalam karir, bisa juga kita mengalami pergantian profesi didalamnya. Jangan pernah melihat karir sebagai garis lurus. Terlalu banyak contoh yang bisa menggambarkan betapa karir kita terkesan non-linear. Kalau kita beranggapan bahwa awal garis karir adalah jenjang pendidikan, lucu juga melihat perbankan Indonesia yang banyak dihuni oleh lulusan IPB. Institut di Bogor itu bahkan kerap kali dijuluki Institut Perbankan Indonesia! Dalam kapasitas sebagai executive recruiter atau lebih lazim dijuluki headhunter, saya sering berinteraksi dengan lulusan teknik yang menjadi CFO, lulusan Sastra Inggris beralih jadi Head of HR, bahkan dengan lulusan D3 Sekretaris yang menjelma sebagai CEO Karir merupakan totalitas kehidupan professional dalam hidup kita. Dan tidak ada cara yang lebih tepat – dan nyaman (paling tidak untuk diri sendiri) apabila karir kita diilhami oleh passion kita. Your career is yours. Your career is you Passion: I decided long ago never to live in anyone’s shadow Bicara soal passion, jangan berpikir kalau passion sama dengan hobby. Memang mirip tapi tidak sama. Dalam banyak kesempatan saya menanyakan soal yang satu ini kepada banyak orang. Sebagian kecil menjawab tidak punya, sebagian lain menjawab tidak perlu, sebagian besar menyebut hobby sebagai passion mereka, sisanya, yang saya sebut sebagai “the lucky few” cenderung paham, peduli dan bekerja sesuai passion mereka. Secara singkat passion adalah segala hal yang kita sukai sedemikian rupa sehingga kita tidak terpikir untuk tidak mengerjakannya. Sekarang tentunya tidak sulit memahami kegelian saya saat mendengar jawaban-jawaban “lucu” yang mengatakan kalau passion mereka adalah tidur, nonton DVD dan cari duit. Lebih lucu lagi saat tahu kalau yang punya passion tidur adalah seorang Manager Security; si pemilik passion nonton DVD adalah seorang VP (Vice President) Operations; si empunya passion cari duit adalah seorang broadcaster atau penyiar radio. Nah lo?
  • 2. Tidak mudah menemukan passion untuk diri sendiri. Namun mencoba menemukannya akan jauh lebih baik daripada mengacuhkannya sama sekali – terlebih untuk pengembangan karir kita. Rata-rata professional yang teguh dalam mencari karir sesuai passion mereka perlu waktu 4 – 8 tahun untuk menemukannya. Saya sendiri perlu tidak kurang dari 9 tahun dari total 16 tahun pengalaman kerja untuk menemukan passion saya. Jadi tidak ada kata terlambat untuk hal yang satu ini. Pernah ada yang mengomentari kalau diskusi passion adalah unnecessary dan tidak lebih sebagai luxury talk. Kalau sudah nganggur 2 tahun, kata orang tersebut, tentu lebih relevan untuk kerja apa saja untuk survive. Jawaban saya? Well, saya hargai pendapat ini. Kalau benar perlu waktu 2 tahun untuk cari kerja, tentu saya tidak akan mengatakan “jangan kerja disana kalau itu bukan passion mu”. Jalani saja apa yang perlu dikerjakan untuk survive, namun jangan pernah berhenti mencari passion kita. Pada titik ekstrim lain, saya banyak berjumpa dengan para professional senior yang telah bekerja lebih dari 20 tahun tanpa pernah tahu, apalagi merasakan, bekerja sesuai passion mereka. And these are not happy stories… Finding (your) Passion: Don’t try too hard, it’s from within Boleh saya terka pertanyaan yang ada di pikiran anda? Bisa jadi bunyinya seperti ini: Bagaimana menemukan passion kita? Apakah harus kerja sesuai passion kalau mau sukses? Apakah passion bisa berganti? Bagaimana membawa passion dalam pekerjaan kita sekarang? Dan apakah harus keluar dari job sekarang untuk mengejar passion kita? Dan seterusnya… Saya senang menggunakan analogi finding love untuk menjawab pertanyaan bagaimana menemukan passion.. Sebagaimana cinta sejati, ada beberapa hal yang harus diketahui soal passion: Pertama, passion datang dari hati yang tulus. Passion tidak perlu dicari namun sudah ada didalam diri kita masing-masing. Coba jadikan diri terbuka untuk tahu, merasakan dan jujur mengenai segala hal yang saat dikerjakan membuat hati kita lega, lepas dan gembira. Lupakan sejenak soal uang, jabatan dan atribut lain, itu hanya akan memperumit keadaan. Teman saya, Dondi Hananto, adalah contoh tepat untuk hal ini. Dia meninggalkan jabatan mentereng dalam sebuah perusahaan kredit konsumsi raksasa untuk mengejar passionnya memberdayakan orang banyak (dan banyak orang) melalui program pendanaan micro-banking yang jauh dari hingar-bingar dan kemewahan dunia perbankan umumnya. Kedua, perluas horison. Ketemu dan diskusi dengan orang-orang yang mungkin bisa bantu, baca buku, pelajari bahasa asing baru, coba makanan baru, pergi ke tempat baru, miliki kebiasaan baru… Coba semuanya! Uli Herdinansyah memutuskan untuk tidak lagi tampil di program infotainment utama karena alasan ini. He wants to see more of what he can do. I salute Uli for his decission! Ketiga, don’t hold anything back -- jangan nanggung. Kalau benar-benar mau tahu soal passion sendiri jangan nanggung dalam berupaya. Teman baru saya Jerry Aurum bilang tidak ada hari yang bisa dilewatkan tanpa memikirkan passion yang kebetulan sama dengan profesinya saat ini: capturing moments alias motret.
  • 3. Keempat, be positive. Nggak perlu marah-marah dan jadi super perasa kalau belum tahu passionnya. Kesadaran bahwa masih harus tahu passion masing-masing adalah langkah pertama yang hebat! Saya sendiri butuh waktu 9 tahun sejak lulus SMA untuk tahu passion saya. Untuk yang satu ini saya banyak belajar dari teman saya Larasati Silalahi. Jam terbang boleh jadi belum banyak, namun Laras punya perspektif hidup yang mengesankan. Dia banyak bertanya dan selalu melihat hal positif dalam segala hal. Tidak sekedar untuk konsumsi Laras pribadi, positivity to the max ini bisa dirasakan oleh orang-orang yang ada disekitarnya, termasuk saya. Terakhir, nikmati prosesnya – proses ini tidak ada garis akhir. Walaupun baru ketemu beberapa kali, saya sangat menikmati setiap obrolan dengan Samual Mulia. Dia adalah contoh paling pas mengenai bagaimana seharusnya proses dapat dinikmati. Kolom Samuel di Kompas bisa memberi rujukan pola pikir yang ulet, unik dan tabah. Dari Samuel juga saya memperoleh anjuranEnjoy yourself and enjoy the journey itself. It’s all about self-discoveries. Sebelum bisa bilang I do only what I love doing, jangan pernah ragu mencoba banyak hal. And yes, you can have more than one passion. Passion bisa dikembangkan dari pekerjaan sekarang atau dengan cara lain. You don’t have to quit your job – although it is also ok to quit if you are sure. Kuncinya ada pada diri sendiri. Masih bingung juga? Worry less, do more!