SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 14
Slamet Mualif
Rahmat Gozali
M. Firzy Adha
Lina Sari Dewi
Apa itu PCM
 PCM adalah metode untuk mengubah sinyal analog
  menjadi sinyal digital. Sinyal ini dirubah melewati
  beberapa langkah sebelum menjadi suatu sinyal digital o
  dan 1.
 PCM merupakan pengembangan dari PAM (Pulse
  Amplitude Modulation) dimana tiap-tiap sampel analog
  dikuantisasi dan disajikan dalam bentuk kode-kode digital.
 PCM merupakan suatu teknik multiplexing yang
  menggunakan sistem TDM (Time Division Multiplexing).
 PCM ini lebih kebal terhadap derau karena terdapat proses
  sampling dan kuantisasi
Proses PCM
          Pertama-tama, suatu sinyal analog harus di-
           sampling.
          Setelah disampling, sinyal akan diquantizasi,
           yaitu proses pembulatan nilai-nilai tegangan
           setelah disampling. Maksudnya ialah, saat kita
           melakukan sampling, maka kita membuat suatu
           pen-skala-an sehingga kita mengetahui ada
           berapa level quantisasi dalam suatu sinyal itu.
          Proses selanjutnya ialah pengkodean, yaitu
           membuat hasil setelah disampling menjadi
           memiliki nilai 0 dan 1. Setelah dilakukan proses
           ini, maka sinyal siap ditransmisikan. Tetapi
           bukan ditransmisikan secara serta merta, dalam
           pengiriman data, harus dilakukan modulasi agar
           bisa dikirimkan.
Blok Diagram
Jenis-jenis PCM
 PCM 30, dapat diartikan sebagai sejenis teknologi
  digital yang dapat menggandakan dari satu jalur fisik
  dapat disalurkan 30 percakapan sekaligus tanpa
  mengganggu satu sama lain (interferensi).
 Secara garis besar PCM 30 terdiri dari: Sampling dan
  Holding, Kuantisasi, Encoding, dan Multiplexing.
 PCM 30      mempunyai primary rate sebesar 2.048 kbps yang terdiri dari
 8000 frame tiap detik.
   Tiap frame mengandung 32 time slot, 30 time slot digunakan untuk
    pembicaraan, 1 time slot untuk sinkronisasi, dan 1 time slot
    untuk signaling.
   Setiap time slot mengandung 8 bit sampel. Kanal voice ini kemudian
    dimultiplex secara sinkron ke dalam sebuah 2-Mbps data stream, yang
    biasa disebut E1.
   Speech code PCM ditransmisikan 8 bit per time slot sebanyak 8000 kali
    dalam satu detik.sehingga data ratenya menjadi 64 kbps.
Menghitung sampling rate, bit rate,
dan bit error rate pada PCM 30.
 Jumlah sampling       rate minimal adalah 2 kali frekuensi
    maksimum.
   Pada PCM 30 frekuensi maksimumnya adalah 4kHz atau 4000
    Hz. Maka jumlah sampling rate = 2×4000 = 8000 sample/detik.
   PCM 30 menggunakan 8bit. Oleh karena itu tiap sample
    dikodekan menjadi 8 bit. Bit Rate = 8 x 8000 = 64000 bit/detik =
    64kbps.
   Bit Rate total = 64 kbps x 32 = 2048 kbps. Dikalikan 32 karena
    pada PCM 30 terdapat 32 time slot.
   Bit Error Rate (BER) adalah rasio bit yang error terhadap jumlah
    keseluruhan bit. BER = Bit Error/ Jumlah Bit.
   Misal data dikirim selama 2 detik dan jumlah bit yang eror
    adalah 1 bit. Maka jumlah keseluruhan bit = 2s x 2048kbps =
    4096kb. Jadi BER = 1/4096k.
Fungsi PCM 30
 Coder (Konverter A/D)
  Mengubah sinyal analog (dengan frekwensi suara 300
  - 3400 Hz) menjadi sinyal digital 64 Kbit/s..
 Multiplexing
  Menggabungkan 30 kanal sinyal digital 64 kbps
  paralel menjadi satu deretan sinyal unipolar 2048
  Kbit/s NRZ.
 Line Coding
  Mengubah sinyal unipolar 2048 Kbps NRZ menjadi
  sinyal bipolar 2048 Kbps HDB-3..
Aplikasi PCM 30
 Menghubungkan Sentral Analog dengan Multiplex
    Digital Order Tinggi
   Menghubungkan Sentral Analog dengan Sentral
    Analog
   Menghubungkan Sentral dengan RK
   Menghubungkan Sentral Digital dengan Perangkat
    Transmisi Analog
   Menghubungkan Terminal Data dengan Perangkat
    Multiplex digital Order Tinggi
Hukum Companding “A”
 Meletakan sinyal kedalam 2 polaritas; yaitu polaritas
  positive, yang ditandai dengan satu digit “1”; atau
  polaritas negative yang ditandai dengan satu digit “0”.
 Setiap Polaritas dibagi menjadi 8 segment; yang
  ditandai dengan tiga digit “0” dan/atau “1”, dengan no.
  mulai dari “0” s/d “7”.
 Setiap segment dibagi lagi menjadi 16 subsegment,
  atau interval; dan ditandai dengan empat digit “0”
  dan/atau “1”, dengan no. mulai dari “0” s/d “15”.
Rangkaian Elektronik PCM
PCM 24



 PCM 24      mempunyai primary rate sebesar 1.544 kbps yang terdiri
 dari 8000 frame tiap detik.
   Tiap frame mengandung 24 time slot. Dalam setiap frame ditambahkan
    satu bit frame, satu framealignment atau sinkronisasi bit (S-bit).
   Kanal yang digunakan disebut T1. Pada T1 tidak ada time slotyang
    berfungsi sebagai signaling. Satu bit pada tiap time slot setiap frame
    ke-6 diganti menjadisignaling information. Sebagai konsekuensi,
    hanya 7 dari 8 bit yang digunakan, sehingga besar data ratenya menjadi
    56 kbps.
Referensi
 http://www.ittelkom.ac.id/library/index.php?view=art
  icle&catid=11%3Asistem-komunikasi&id=83%3Apcm-
  pulse-code-
  multiplexing&option=com_content&Itemid=15
 http://en.wikipedia.org/wiki/Pulse-code_modulation
 Bab 3, teknik pengkodean Universitas Sumut

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Slide minggu ke 3 pertemuan 2 (data diskrit kontinu)
Slide minggu ke 3 pertemuan 2 (data diskrit kontinu)Slide minggu ke 3 pertemuan 2 (data diskrit kontinu)
Slide minggu ke 3 pertemuan 2 (data diskrit kontinu)Setia Juli Irzal Ismail
 
Nonreturn to zero level (nrz-l)
Nonreturn to zero level (nrz-l)Nonreturn to zero level (nrz-l)
Nonreturn to zero level (nrz-l)Nugroho Setiawan
 
Bab 7 multiplexing
Bab 7 multiplexingBab 7 multiplexing
Bab 7 multiplexingbrilorabbit
 
Telekomunikasi Analog dan Digital - Slide week 13 - modulasi gabungan (hybrid)
Telekomunikasi Analog dan Digital - Slide week 13 - modulasi gabungan (hybrid)Telekomunikasi Analog dan Digital - Slide week 13 - modulasi gabungan (hybrid)
Telekomunikasi Analog dan Digital - Slide week 13 - modulasi gabungan (hybrid)Beny Nugraha
 
Makalah phase shift keying
Makalah phase shift keyingMakalah phase shift keying
Makalah phase shift keyingampas03
 
Makalah Dasar Telekomunikasi Sinyal Digital
Makalah Dasar Telekomunikasi Sinyal DigitalMakalah Dasar Telekomunikasi Sinyal Digital
Makalah Dasar Telekomunikasi Sinyal DigitalRisdawati Hutabarat
 
Pengolahan Sinyal Digital
Pengolahan Sinyal DigitalPengolahan Sinyal Digital
Pengolahan Sinyal DigitalAravir Rose
 
Dasar sistem telekomunikasi (modulasi)
Dasar sistem telekomunikasi (modulasi)Dasar sistem telekomunikasi (modulasi)
Dasar sistem telekomunikasi (modulasi)Fathan Hakim
 
Hand out sinyal & sistem
Hand out sinyal & sistemHand out sinyal & sistem
Hand out sinyal & sistemSetyo Wibowo'
 
Materi Amplitude Modulation (AM)
Materi Amplitude Modulation (AM) Materi Amplitude Modulation (AM)
Materi Amplitude Modulation (AM) Ferdi Dirgantara
 
Jenis - Jenis Gangguan dalam Sistem Transmisi
Jenis - Jenis Gangguan dalam Sistem TransmisiJenis - Jenis Gangguan dalam Sistem Transmisi
Jenis - Jenis Gangguan dalam Sistem TransmisiAndrean Yogatama
 
2 dasar praktikum sinyal dgn matlab
2  dasar praktikum sinyal dgn matlab2  dasar praktikum sinyal dgn matlab
2 dasar praktikum sinyal dgn matlabSimon Patabang
 

Was ist angesagt? (20)

Slide minggu ke 3 pertemuan 2 (data diskrit kontinu)
Slide minggu ke 3 pertemuan 2 (data diskrit kontinu)Slide minggu ke 3 pertemuan 2 (data diskrit kontinu)
Slide minggu ke 3 pertemuan 2 (data diskrit kontinu)
 
Nonreturn to zero level (nrz-l)
Nonreturn to zero level (nrz-l)Nonreturn to zero level (nrz-l)
Nonreturn to zero level (nrz-l)
 
Siskom (pam)
Siskom (pam)Siskom (pam)
Siskom (pam)
 
Chapter 11 Multiplexing dan Multiple Access
Chapter 11 Multiplexing dan Multiple AccessChapter 11 Multiplexing dan Multiple Access
Chapter 11 Multiplexing dan Multiple Access
 
Bab 7 multiplexing
Bab 7 multiplexingBab 7 multiplexing
Bab 7 multiplexing
 
Telekomunikasi Analog dan Digital - Slide week 13 - modulasi gabungan (hybrid)
Telekomunikasi Analog dan Digital - Slide week 13 - modulasi gabungan (hybrid)Telekomunikasi Analog dan Digital - Slide week 13 - modulasi gabungan (hybrid)
Telekomunikasi Analog dan Digital - Slide week 13 - modulasi gabungan (hybrid)
 
Makalah phase shift keying
Makalah phase shift keyingMakalah phase shift keying
Makalah phase shift keying
 
Makalah Dasar Telekomunikasi Sinyal Digital
Makalah Dasar Telekomunikasi Sinyal DigitalMakalah Dasar Telekomunikasi Sinyal Digital
Makalah Dasar Telekomunikasi Sinyal Digital
 
Pengolahan Sinyal Digital
Pengolahan Sinyal DigitalPengolahan Sinyal Digital
Pengolahan Sinyal Digital
 
1 sinyal
1  sinyal1  sinyal
1 sinyal
 
Dasar sistem telekomunikasi (modulasi)
Dasar sistem telekomunikasi (modulasi)Dasar sistem telekomunikasi (modulasi)
Dasar sistem telekomunikasi (modulasi)
 
Hand out sinyal & sistem
Hand out sinyal & sistemHand out sinyal & sistem
Hand out sinyal & sistem
 
Filter
FilterFilter
Filter
 
Osilator
OsilatorOsilator
Osilator
 
Modulasi digital ASK kelompok 2
Modulasi digital ASK kelompok 2Modulasi digital ASK kelompok 2
Modulasi digital ASK kelompok 2
 
Tugas modulation AM, FM, dan PM
Tugas modulation AM, FM, dan PMTugas modulation AM, FM, dan PM
Tugas modulation AM, FM, dan PM
 
Materi Amplitude Modulation (AM)
Materi Amplitude Modulation (AM) Materi Amplitude Modulation (AM)
Materi Amplitude Modulation (AM)
 
Jenis - Jenis Gangguan dalam Sistem Transmisi
Jenis - Jenis Gangguan dalam Sistem TransmisiJenis - Jenis Gangguan dalam Sistem Transmisi
Jenis - Jenis Gangguan dalam Sistem Transmisi
 
8 kuantisasi
8 kuantisasi8 kuantisasi
8 kuantisasi
 
2 dasar praktikum sinyal dgn matlab
2  dasar praktikum sinyal dgn matlab2  dasar praktikum sinyal dgn matlab
2 dasar praktikum sinyal dgn matlab
 

Andere mochten auch (9)

metrologi pulsa
metrologi pulsametrologi pulsa
metrologi pulsa
 
metrologi bensin
metrologi bensinmetrologi bensin
metrologi bensin
 
metrologi pasar
metrologi pasarmetrologi pasar
metrologi pasar
 
Gsm & cdma wireless
Gsm & cdma wirelessGsm & cdma wireless
Gsm & cdma wireless
 
Blu-ray technology
Blu-ray technologyBlu-ray technology
Blu-ray technology
 
metrologi lpg
metrologi lpgmetrologi lpg
metrologi lpg
 
metrologi pln
metrologi plnmetrologi pln
metrologi pln
 
Siskom (modulasi amplitudo)
Siskom (modulasi amplitudo)Siskom (modulasi amplitudo)
Siskom (modulasi amplitudo)
 
Instalasi listrik Ir. Damar Aji
 Instalasi listrik  Ir. Damar Aji Instalasi listrik  Ir. Damar Aji
Instalasi listrik Ir. Damar Aji
 

Ähnlich wie Siskom pcm

Ähnlich wie Siskom pcm (20)

Sistem pemancar
Sistem pemancarSistem pemancar
Sistem pemancar
 
Teknik multiplex
Teknik multiplexTeknik multiplex
Teknik multiplex
 
Komdat
KomdatKomdat
Komdat
 
Minggu ke 10 (pengkodean 1)
Minggu ke 10 (pengkodean 1)Minggu ke 10 (pengkodean 1)
Minggu ke 10 (pengkodean 1)
 
20110620 komdat jaringan
20110620 komdat jaringan20110620 komdat jaringan
20110620 komdat jaringan
 
Digital sebelum UTS.pdf
Digital sebelum UTS.pdfDigital sebelum UTS.pdf
Digital sebelum UTS.pdf
 
Telekomunikasi Analog dan Digital - Slide week 14 - lanjutan modulasi gabunga...
Telekomunikasi Analog dan Digital - Slide week 14 - lanjutan modulasi gabunga...Telekomunikasi Analog dan Digital - Slide week 14 - lanjutan modulasi gabunga...
Telekomunikasi Analog dan Digital - Slide week 14 - lanjutan modulasi gabunga...
 
Pengertian sinyal
Pengertian sinyalPengertian sinyal
Pengertian sinyal
 
Sistem pengkodean data
Sistem pengkodean dataSistem pengkodean data
Sistem pengkodean data
 
Pengantar Komunikasi Data
Pengantar Komunikasi DataPengantar Komunikasi Data
Pengantar Komunikasi Data
 
about Pulse Code Modulation
about Pulse Code Modulationabout Pulse Code Modulation
about Pulse Code Modulation
 
7 Analog Digital Converter
7 Analog Digital Converter7 Analog Digital Converter
7 Analog Digital Converter
 
Pulse code modulation
Pulse code modulationPulse code modulation
Pulse code modulation
 
Et3041 15
Et3041 15Et3041 15
Et3041 15
 
Modul 3. pensinyalan
Modul 3. pensinyalanModul 3. pensinyalan
Modul 3. pensinyalan
 
Laporan
LaporanLaporan
Laporan
 
Rangkuman 1
Rangkuman 1Rangkuman 1
Rangkuman 1
 
Physical layer
Physical layerPhysical layer
Physical layer
 
Physical layer
Physical layerPhysical layer
Physical layer
 
Teknik pengkodean sinyal
Teknik pengkodean sinyalTeknik pengkodean sinyal
Teknik pengkodean sinyal
 

Mehr von Muhammad Firzy Adha

Mehr von Muhammad Firzy Adha (6)

Satellite communications
Satellite communicationsSatellite communications
Satellite communications
 
Digital multiplexer
Digital multiplexerDigital multiplexer
Digital multiplexer
 
Siskom (modulasi amplitudo)
Siskom (modulasi amplitudo)Siskom (modulasi amplitudo)
Siskom (modulasi amplitudo)
 
Modulasi persentasi
Modulasi persentasiModulasi persentasi
Modulasi persentasi
 
Presentation metrologi 2
Presentation metrologi 2Presentation metrologi 2
Presentation metrologi 2
 
Presentation metrologi 2
Presentation metrologi 2Presentation metrologi 2
Presentation metrologi 2
 

Kürzlich hochgeladen

Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfKanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfAkhyar33
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfIwanSumantri7
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxrizalhabib4
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptPpsSambirejo
 
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptxSusanSanti20
 
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANTUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANwawan479953
 
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...nuraji51
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxwawan479953
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxsyahrulutama16
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"baimmuhammad71
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfJarzaniIsmail
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAYSOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAYNovitaDewi98
 
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxDedeRosza
 

Kürzlich hochgeladen (20)

Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfKanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
 
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANTUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
 
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAYSOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
 
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
 

Siskom pcm

  • 1. Slamet Mualif Rahmat Gozali M. Firzy Adha Lina Sari Dewi
  • 2. Apa itu PCM  PCM adalah metode untuk mengubah sinyal analog menjadi sinyal digital. Sinyal ini dirubah melewati beberapa langkah sebelum menjadi suatu sinyal digital o dan 1.  PCM merupakan pengembangan dari PAM (Pulse Amplitude Modulation) dimana tiap-tiap sampel analog dikuantisasi dan disajikan dalam bentuk kode-kode digital.  PCM merupakan suatu teknik multiplexing yang menggunakan sistem TDM (Time Division Multiplexing).  PCM ini lebih kebal terhadap derau karena terdapat proses sampling dan kuantisasi
  • 3. Proses PCM  Pertama-tama, suatu sinyal analog harus di- sampling.  Setelah disampling, sinyal akan diquantizasi, yaitu proses pembulatan nilai-nilai tegangan setelah disampling. Maksudnya ialah, saat kita melakukan sampling, maka kita membuat suatu pen-skala-an sehingga kita mengetahui ada berapa level quantisasi dalam suatu sinyal itu.  Proses selanjutnya ialah pengkodean, yaitu membuat hasil setelah disampling menjadi memiliki nilai 0 dan 1. Setelah dilakukan proses ini, maka sinyal siap ditransmisikan. Tetapi bukan ditransmisikan secara serta merta, dalam pengiriman data, harus dilakukan modulasi agar bisa dikirimkan.
  • 4.
  • 6. Jenis-jenis PCM  PCM 30, dapat diartikan sebagai sejenis teknologi digital yang dapat menggandakan dari satu jalur fisik dapat disalurkan 30 percakapan sekaligus tanpa mengganggu satu sama lain (interferensi).  Secara garis besar PCM 30 terdiri dari: Sampling dan Holding, Kuantisasi, Encoding, dan Multiplexing.
  • 7.  PCM 30 mempunyai primary rate sebesar 2.048 kbps yang terdiri dari 8000 frame tiap detik.  Tiap frame mengandung 32 time slot, 30 time slot digunakan untuk pembicaraan, 1 time slot untuk sinkronisasi, dan 1 time slot untuk signaling.  Setiap time slot mengandung 8 bit sampel. Kanal voice ini kemudian dimultiplex secara sinkron ke dalam sebuah 2-Mbps data stream, yang biasa disebut E1.  Speech code PCM ditransmisikan 8 bit per time slot sebanyak 8000 kali dalam satu detik.sehingga data ratenya menjadi 64 kbps.
  • 8. Menghitung sampling rate, bit rate, dan bit error rate pada PCM 30.  Jumlah sampling rate minimal adalah 2 kali frekuensi maksimum.  Pada PCM 30 frekuensi maksimumnya adalah 4kHz atau 4000 Hz. Maka jumlah sampling rate = 2×4000 = 8000 sample/detik.  PCM 30 menggunakan 8bit. Oleh karena itu tiap sample dikodekan menjadi 8 bit. Bit Rate = 8 x 8000 = 64000 bit/detik = 64kbps.  Bit Rate total = 64 kbps x 32 = 2048 kbps. Dikalikan 32 karena pada PCM 30 terdapat 32 time slot.  Bit Error Rate (BER) adalah rasio bit yang error terhadap jumlah keseluruhan bit. BER = Bit Error/ Jumlah Bit.  Misal data dikirim selama 2 detik dan jumlah bit yang eror adalah 1 bit. Maka jumlah keseluruhan bit = 2s x 2048kbps = 4096kb. Jadi BER = 1/4096k.
  • 9. Fungsi PCM 30  Coder (Konverter A/D) Mengubah sinyal analog (dengan frekwensi suara 300 - 3400 Hz) menjadi sinyal digital 64 Kbit/s..  Multiplexing Menggabungkan 30 kanal sinyal digital 64 kbps paralel menjadi satu deretan sinyal unipolar 2048 Kbit/s NRZ.  Line Coding Mengubah sinyal unipolar 2048 Kbps NRZ menjadi sinyal bipolar 2048 Kbps HDB-3..
  • 10. Aplikasi PCM 30  Menghubungkan Sentral Analog dengan Multiplex Digital Order Tinggi  Menghubungkan Sentral Analog dengan Sentral Analog  Menghubungkan Sentral dengan RK  Menghubungkan Sentral Digital dengan Perangkat Transmisi Analog  Menghubungkan Terminal Data dengan Perangkat Multiplex digital Order Tinggi
  • 11. Hukum Companding “A”  Meletakan sinyal kedalam 2 polaritas; yaitu polaritas positive, yang ditandai dengan satu digit “1”; atau polaritas negative yang ditandai dengan satu digit “0”.  Setiap Polaritas dibagi menjadi 8 segment; yang ditandai dengan tiga digit “0” dan/atau “1”, dengan no. mulai dari “0” s/d “7”.  Setiap segment dibagi lagi menjadi 16 subsegment, atau interval; dan ditandai dengan empat digit “0” dan/atau “1”, dengan no. mulai dari “0” s/d “15”.
  • 13. PCM 24  PCM 24 mempunyai primary rate sebesar 1.544 kbps yang terdiri dari 8000 frame tiap detik.  Tiap frame mengandung 24 time slot. Dalam setiap frame ditambahkan satu bit frame, satu framealignment atau sinkronisasi bit (S-bit).  Kanal yang digunakan disebut T1. Pada T1 tidak ada time slotyang berfungsi sebagai signaling. Satu bit pada tiap time slot setiap frame ke-6 diganti menjadisignaling information. Sebagai konsekuensi, hanya 7 dari 8 bit yang digunakan, sehingga besar data ratenya menjadi 56 kbps.
  • 14. Referensi  http://www.ittelkom.ac.id/library/index.php?view=art icle&catid=11%3Asistem-komunikasi&id=83%3Apcm- pulse-code- multiplexing&option=com_content&Itemid=15  http://en.wikipedia.org/wiki/Pulse-code_modulation  Bab 3, teknik pengkodean Universitas Sumut