SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 10
Teknik Ototronik
BAB 12
SISTEM PENGATUR
KATUP ELEKTRONIK
Pada kendaraan 4 tak
pengaturan langkah-langkah dalam
siklus kerja selain disebabkan oleh
gerakan piston dalam silinder juga
sangat dipengaruhi oleh kerja
mekanisme katup yang mengatur
pembukaan dan penutupan katup.
Katup digerakkan oleh sebuah
poros nok (camshaft) yang putrannya
setengah dari putaran poros engkol
(crankshaft).
Pada saat piston bergerak turun
dati TMA menuju TMB dan bila saat
itu katup isap dibuka maka terjadilah
langkah isap, selanjutnya ketika
piston bergerak keatas dari TMB
menuju TMA kedua katup ditutup
terjadilah pemampatan/kompresi
udara yang telah masuk kedalam
silinder, disebut langkah kompresi,
berikutnya diakhir langkah kompresi
busi memercikkan api untuk
pembakaran dan piston terdorong
dengan kuat dari TMA menuju TMB,
langkah ini disebut langkah usaha,
yang terakhir setelah pembakaran
piston kembali bergerak dari TMB
menuju TMA dan katup buang dibuka
terjadilah langkah pembuangan.
Kenyataan perancang
mekanisme katup membuka katup
isap sebelum TMA dan menutupnya
setelah TMB dan pembukaan katup
buang sebelum TMB dan
penutupannya setelah TMA, hal ini
menyebabkan derajat pembukaan
katup-katup lebih dari 180o
dan pada
saat awal katup isap terbuka katup
buang masih terbuka (overlap).
Gambar 12.1 Diagram katup
Keterangan :
TMA = Titik Mati Atas
TMB = Titik Mati Bawah
KIB = Katup Isap Buka
KIT = Katup Isap Tutup
KBB = Katup Buang Buka
KBT = Katup Buang Tutup
Gambar 12.2 Mekanisme katup
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008) 105
Teknik Ototronik
Pembukaan katup lebih panjang
bertujuan agar pembukaan dan
penutupa katup dapat dilakukan
dengan lembut supaya tidak terjadi
ketukan yang keras pada
mekanisme, selain itu juga
mempertimbangkan gaya inersia dari
aliran gas sehingga diharapkan
pengisapan dan pembuangan lebih
optimal.
Pembuka katup berasal dari
sebuah tonjolan nok yang berada
pada poros nok (camshaft).
Bentuk dari tonjolan cam akan
mempengaruhi diagram pembukaan
katup.
Gambar 12.3 Bentuk Nok / Cam
Semakin tinggi tonjolan cam dari
lingkaran dasar maka semakin lebar
pembukaan katup, semakin cembung
bentuk sisi buka dan sisi tutup cam
semakin cepat pembukaan dan
penutupan katup.
Pada sistem mekanisme katup
konvensional pembukaan dan
penutupan katup relatif tetap,
dipengaruhi oleh penyetelan celah
katup dan keausan yang terjadi pada
mekanisme katup. Sehingga
walaupun putaran engine berubah
semakin cepat dapat dikatakan waktu
buka dan tutup katup tetap.
Sementara, ketika engine
berputar semakin cepat gerakan
piston semakin cepat, dengan
hambatan aliran yang tetap dan
waktu yang diberikan untuk mengalir
tetap dapat menyebabkan pengisian
silinder kurang optimal. Pengisian
silinder yang berkurang
menyebabkan tekanan kompresi
lebih rendah dan daya engine
berkurang. Agar pengisian lebih
optimal pada putaran tinggi maka
diperlukan waktu pembukaan katup
yang lebih lama.
O Cam mulai naik dari lingkaran dasar
A Celah katup diseimbang katup mulai
membuka dengan lembut
B Kecepatan buka maksimal tercapai
C Katup terbuka maksimal
D Kecepatan tutup mulai berkurang
E Katup tertutup (dengan lembut)
O Kam kembali pada lingkaran dasar,
celah katup seperti distel
Gambar 12.4 Diagram kerja Nok / Cam
Ada beberapa hal yang
dilakukan oleh perancang pembuatan
engine untuk memperbaiki
kekurangan diatas, dengan tujuan
mengoptimalkan pengisian silinder
dengan gas baru.
Secara umum diagram
kontrolnya sebagai berikut:
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008)106
Teknik Ototronik
Gambar 12.5 Diagram kontrol pengaturan katup
Hal yang dapat ditemui
dilapangan adalah dengan
menerapkan sistem waktu
pembukaan dan penutupan katup
yang variabel. Hal tersebut dilakukan
dengan memajukan awal pembukaan
katup dan ada pula yang diikuti
dengan penutupannya diperlambat.
Ada pula yang selain merubah saat
pembukaan dan penutupan katup,
juga dengan merubah lebar
pembukaan katup.
Pada dasarnya semua sistem
yang inteligent memiliki pola pikir
yang sama dengan menerapkan
logika kontrol yang sama, hanya
aktuator yang dioperasikan berbeda-
beda, ada yang berupa motor listrik,
selenoid saja, atau selenoid yang
mengatur hidrolik
Sistem pengatur katup
digunakan untuk memperbaiki kinerja
engine. Sistem ini ada bermacam-
macam, bisa merubah tinggi angkat
(lebar pembukaan)nya saja atau
waktu bukanya saja, tapi ada pula
yang merubah keduanya. Katup yang
dirubah bisa katup isap atau buang
(beberapa kendaraan menerapkan
untuk keduanya).
12.1. VVT-i dan VVTL-i
Pada sistem VVT-i camnya tetap
hanya saat pembukaan katupnya
dipercepat atau diperlambat dengan
memutar poros nok lebih cepat
sesaat atau memutar poros nok lebih
lambat sesaat.
Produk yang menerapkan sistem
ini adalah VVT-i (Variable Valve
Timing – Intelligen) dimana waktu
bukaan katup disesuaikan dengan
kondisi mesin. Sehingga bisa didapat
torsi optimal di setiap tingkat
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008) 107
Teknik Ototronik
kecepatan. Sekaligus menghemat
bahan bakar dan mengurangi emisi
gas buang.
Gambar 12.6 Grafik pada VVT-i
Keterangan :
1. Retard / mundur
2. Standar
3. Advance / maju
Pada mesin Toyota, sistim ini
diaplikasikan pada katup masuk.
Waktu bukaan camshaft bisa
bervariasi pada rentang 60 derajat.
Pada saat start, kondisi mesin
dingin dan mesin stasioner tanpa
beban, timing dimundurkan 30
derajat. Cara ini akan menghilangkan
overlap. Yaitu peristiwa membukanya
katup masuk dan buang secara
bersamaan di akhir langkah
pembuangan, karena katup masuk
baru akan membuka beberapa saat
setelah katup buang menutup penuh.
Pada kondisi ini mesin tak perlu
bekerja ekstra. Dengan tertutupnya
katup buang, tak ada bahan bakar
yang terbuang saat terisap ke ruang
bakar. Konsumsi BBM jadi hemat dan
mesin lebih ramah lingkungan.
Sedangkan saat ada beban, timing
akan maju 30 derajat . Derajat
overlapping akan meningkat.
Tujuannya untuk membantu
mendorong gas buang plus
memanaskan campuran bahan bakar
dan udara yang masuk. Selain itu,
waktu kompresi juga bertambah
karena katup masuk juga menutup
lebih cepat. Efeknya, efisiensi
volumetrik jadi lebih baik.
Gambar 12.7 VVT-i system
Keterangan:
1. Vane / VVT-i controller
2. pulli
3. poros nok
4. OCV (Oil Control Valve)
Untuk mewujudkannya, ada
VVT-i controller pada timing gear di
intake camshaft. Alat ini terdiri atas
housing (rumah), kemudian di
dalamnya ada ruangan oli untuk
menggerakkan vane (baling-baling).
Baling-baling itu terhubung
dengan camshaft. Di dalamnya
terdapat dua jalur oli menuju masing-
masing ruang oli di dalam rumah
VVT-i controller. Dari jalur oli yang
berbeda inilah, vane akan mengatur
waktu bukaan katup.
Posisi advance timing maju
didapat dengan mengisi oli ke ruang
belakang masing-masing bilah vane.
Sehingga vane akan bergerak maju
dan posisi timing pun ikut maju 30
derajat. Tekanan olinya sendiri
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008)108
Teknik Ototronik
disediakan oleh camshaft timing Oil
Control Valve yang diatur oleh ECU
mesin.
Gambar 12.8 Hidrolik pada VVT-i
Keterangan:
1. timing gear
2. intake camshaft
3. vane
4. OCV (Oil Control Valve)
Kebalikannya, untuk kondisi
retard (mundur), ruang di depan vane
akan terisi dan posisi timing mundur.
Sedangkan kalau dibutuhkan pada
kondisi standar, ada pin yang akan
mengunci posisi vane tetap ada di
tengah.
Gambar 12.9 VVTL-i system
Sistem lain yang lebih canggih,
disebut VVTL-i (Variable Valve
Timing and Lift-Intelligent). Pada
sistem ini selain merubah waktu
pembukaan katup, tingginya pun ikut
dirubah.
Sebelum tekanan hidrolik
dialirkan pada saluran oli maka tuas
perubah tidak berada pada alur tuas
tambahan, sehingga nok yang
bekerja adalah nok yang berada di
atas rockerarm dengan tonjolan
bukaan pendek. Tetapi setelah
tekanan hidrolik dialirkan pada
saluran oli maka piston tertekan
mendorong tuas perubah masuk
pada alur tuas tambahan, karena
poros tuas perubah berhubungan
langsung dengan bodi rockerarm
maka saat tonjolan nok diatas tuas
tambahan menekan tuas tambahan
akan diteruskan ke rokerarm
sehingga saat bukaan berubah dan
lebar pembukaan katup bertambah.
12.2. Invinity Variable Valve
Lift and Timing (FIAT)
Pada produk FIAT menerapkan
sistem yang menggeser poros nok,
konstruksi nok dibuat khusus (setiap
nok dibuat dengan sisi tonjolan yang
tingginya berbentuk tirus).
Ketika belum diperlukan
penghisapan udara yang banyak
poros nok digeser kekanan sehingga
tinggi angkat katup kecil/minimum
(gambar 12.16 a). Tetapi pada saat
diperlukan udara tambahan maka
poros nok digeser kekiri dan tonjolan
nok yang bekerja memiliki tinggi
angkat katup yang lebih besar
sampai dengan maksimal (gambar
12.9 b).
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008) 109
Teknik Ototronik
Gambar 12.10 Invinitely system (FIAT)
12.3. Valvelift (Audi)
Salah satu cara perubah saat
pembukaan katup dengan dibuatnya
nok dua macam yang dapat digeser
pada sebuah poros. Disisi kanan kiri
nok terdapat drum yang beralur.
Selenoid dipasangkan diatas alur,
dimanan pinnya berada tepat diatas
alur ketika pin tersebut belum
didorong keluar, sehingga ketika pin
tersebut didorong keluar maka alur
pada drum yang berbentuk helix.tirus
akan mengarahkan drum dan nok
bergeser.
Prinsip perubahan saat
pembukaan dan penutupan katup
dengan cara menggeser nok/cam
pada porosnya. Hal ini terjadi jika
salah satu dari selenoid di aktifkan
maka pen selenoid akan masuk
kedalam alur drum dan drum akan
tergeser, karena drum dikonstruksi
jadi satu dengan nok maka nok akan
ikut tergeser, saat itu nok yang
bekerja berganti. Setelah drum dan
nok tergeser maka selenoid kembali
ditarik pinnya dan sistem tetap
bekerja dengan nok yang terakhir.
Gambar 12.11 Bagian sistem Valvelift
Keterangan :
1. Poros Nok/Camshaft
2. Katup/Valve
3. Nok/Cam A
4. Nok/Cam B
5. Selenoid A
6. Selenoid B
7. Drum penggeser A
8. Drum penggeser B
Ketika selenoid A aktif maka pin
selenoid A akan memanjang dan pin
masuk pada alur drum A, karena
bentuk alurnya tirus maka saat poros
berputar drum dan nok akan tergeser
kekiri, nok yang bekerja nok yang
hijau dengan tinggi angkat katup
yang rendah. Setelah itu selenoid A
kembali tidak aktif, nok yang bekerja
tetap yang hijau tinggi, bukaan katup
tetap sempit .
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008)110
Teknik Ototronik
Gambar 12.12 Selenoid A bekerja
Menggeser nok kekiri
Gambar 12.13 Selenoid B bekerja
menggeser nok kekanan
Selanjutnya bila selenoid B aktif
maka pin selenoid B akan
memanjang dan pin masuk pada alur
drum B, karena bentuk alurnya tirus
maka saat poros berputar drum dan
nok akan tergeser kekanan, nok yang
bekerja nok yang merah dengan
tinggi angkat katup yang lebih
panjang. Setelah itu selenoid B
kembali tidak aktif, nok yang bekerja
tetap yang merah, bukaan katup
tetap lebar.
Gambar 12.14 Perbedaan lebar buka
katup
Bila dilihat dari besar bukaan
katup pada gambar 12.8 ditunjukkan
perbedaan lebar bukaan katup ketika
selenoid A bekerja dibandingkan
dengan selenoid B bekerja. Bukaan
katup lebar terjadi pada saat putaran
tinggi sehingga memberi kesempatan
pemasukan lebih lama dan ini
mempertinggi efisiensi volumetrik.
Sementara bukaan katup kecil terjadi
pada saat idle dan putaran
menengah. Sistem diatas digunakan
oleh AUDI.
12.4. VTEC (Honda)
Sistem lain yang menerapkan
penerapan penggantian nok adalah
pada produk honda yang dikenal
dengan VTEC (Variable Valve Timing
and Lift Electronic Control).
VTEC diaplikasikan hanya pada
katup masuk. Pada katup inilah
pengontrolan efisiensi mesin lebih
berpengaruh. Asumsinya, proses
pembuangan tak memerlukan
pembukaan katup variabel sebab
semakin lancar gas buang, kerja
mesin akan semakin enteng.
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008) 111
Teknik Ototronik
Gambar 12.15 Bagian sistem VTEC
Keterangan:
1. Nok standar
2. Nok angkat lebar
3. roker arm standar
4. roker arm buka lebar
Gambar 12.16 Kerja rockerarm terpisah
Gambar 12.17 Pin menyatukan ketiga
rockerarm
Engine dilengkapi dengan dua
katup masuk dengan nok sendiri-
sendiri. Diantara kedua nok terdapat
satu nok lain dengan tinggi angkat
yang lebih besar.
Pada mesin VTEC, kedua katup
masuk bergerak bareng. Pada
putaran rendah nok-nok standar yang
bekerja membuka katup-katup.
Bukaannya relatif kecil karena
karakter camshaft yang menonjok
katup ini cocok buat putaran rendah.
Kondisi ini dinilai pas untuk mesin.
Karena pada putaran rendah tak
perlu suplai udara banyak. Selain itu,
bisa terjadi turbulensi udara untuk
membantu mencampur bahan bakar.
Mesin jadi irit, efisien, juga ramah
lingkungan.
Seiring naiknya putaran mesin,
kebutuhan suplai udara juga me-
ningkat. Langsung dijawab dengan
menyatukan nok tambahan dengan
nok-nok standar sehingga nok
tambahan yang bekerja sementara
nok standar tidak menonjok
rokerarm. Bukaannya lebih besar
karena nok chamshaft punya karakter
derajat lebih tinggi. Katup-katup
membuka lebih lebar disebabkan
adanya pin yang menghubungkan
rocker arm dan mendorong pin.
Otomatis pin tadi akan mengunci
kedua rocker arm. Karena rocker arm
kedua digerakkan oleh nok camshaft
yang berdurasi lebih tinggi, gerakan
katup-katup jadi mengikuti.
Selain VTEC ada juga i-VTEC
(intelligent VTEC) yang juga
dilengkapi mekanisme memajukan
dan memundurkan pengapian,
pengaturan saat pengapian ini diatur
sepenuhnya oleh ECU dengan
informasi dari sensor-sensor. Tentu
hasilnya lebih maksimal untuk
meningkatkan efisiensi mesin.
12.5. Vanos (BMW)
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008)112
Teknik Ototronik
Gambar 12.18 Bagian-bagian Vanos
Keterangan:
1. Katup dan pegas
2. rockerarm
3. hidrolik lift
4. Nok/cam
5. tuas ayun
6. Nok eksentrik
7. Gear pemutar Nok eksentrik
8. Motor listrik
9. pegas pengembali
BMW memiliki cara yang
berbeda untuk merubah saat
pembukaan katup dan tinggi angkat
katup. Produk BMW dikenal dengan
sebutan Valvetronic, dan sering
disingkat dengan istilah Vanos.
Vanos merupakan pengatur
pembukaan katup yang intelegent.
Pengaturan waktu pembukaan katup
dan lebarnya diatur sepenuhnya oleh
ECU. ECU mengeluarkan sinyal
untuk memutarkan motor listrik untuk
berputar kekanan atau kekiri. Putaran
akan diteruskan poros motor yang
bergigi cacing ke roda gigi / gear
pemutar Nok eksentrik. Selanjutnya
nok eksentrik akan berputar untuk
lebih menekan tuas ayun atau
sebaliknya. Poros nok bekerja
menekan tuas ayun baru selanjutnya
ujung tuas ayun menekan rockerarm
untuk membuka katup.
Gambar 12.19 Nok eksentrik belum
menekan tuas ayun, bukaan katup kecil
Ketika tuas eksentrik semakin
menekan bagian atas tuas ayun
maka mulai pembukaan katup
semakin dimajukan dan lebar buka
katup semakin besar.
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008) 113
Teknik Ototronik
Gambar 12.20 Nok eksentrik setengah
menekan tuas ayun,
bukaan katup sedang
Gambar 12.21 Nok eksentrik menekan
tuas ayun, bukaan katup maksimal
Pada kendaraan merek lain
menggunakan sebutan-sebutan yang
berbeda, tettapi prinsip perubah-
annya sama dengan sistem-sistem
yang telah dijelaskan diatas.
 Ford menggunakan sistem VCT
(Variable Cam Timing) dengan
sebutan valve Triton
 Yamaha menggunakan sistem
VCT (Variable Cam Timing)
 Nissan menggunakan sistem N-
VCT, CVTC dan VVEL
 GM menggunakan
sistemDCVCP (Double
Continuous Variable Cam
Phasing) -
 Porsche menggunakan sistem
VarioCam dan VarioCam Plus
 Mitsubishi menggunakan sistem
MIVEC
 Hyundai menggunakan sistem
CVVT
 PSA Peugeot Citroën
menggunakan sistem CVVT –
(Continuous variable valve
timing).
 Rover menggunakan sistem
VVC
 Subaru AVCS dan AVLS -
(seperti VTEC Honda).
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008)114

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Bab 3-mekanisme-katup
Bab 3-mekanisme-katupBab 3-mekanisme-katup
Bab 3-mekanisme-katupParna2009
 
MATERI PMKR DAIHATSU -sistem-efi.ppt
MATERI PMKR DAIHATSU -sistem-efi.pptMATERI PMKR DAIHATSU -sistem-efi.ppt
MATERI PMKR DAIHATSU -sistem-efi.pptIpazPajarbahari
 
Efi By Astra Internasional
Efi By Astra InternasionalEfi By Astra Internasional
Efi By Astra InternasionalYusuf AL-Rosyadi
 
Pengertian dan cara kerja mesin 4 tak,
Pengertian dan cara kerja mesin 4 tak,Pengertian dan cara kerja mesin 4 tak,
Pengertian dan cara kerja mesin 4 tak,Spirit Walker #25
 
Bab 2 (motor bakar)
Bab 2 (motor bakar)Bab 2 (motor bakar)
Bab 2 (motor bakar)Dwi Ratna
 
Motor Bensin dan Motor Diesel
Motor Bensin dan Motor DieselMotor Bensin dan Motor Diesel
Motor Bensin dan Motor DieselCharis Muhammad
 
Caterpillar cat 120 k motor grader (prefix szn) service repair manual (szn000...
Caterpillar cat 120 k motor grader (prefix szn) service repair manual (szn000...Caterpillar cat 120 k motor grader (prefix szn) service repair manual (szn000...
Caterpillar cat 120 k motor grader (prefix szn) service repair manual (szn000...dkdmidkkdk
 
Pengenalan komponen mesin daihatsu training center
Pengenalan komponen mesin daihatsu training centerPengenalan komponen mesin daihatsu training center
Pengenalan komponen mesin daihatsu training centerEko Supriyadi
 
Manual de servicio toyota / KIJYANG INNOVA / ONNOVA 1KD/2KD
Manual de servicio toyota / KIJYANG INNOVA / ONNOVA 1KD/2KDManual de servicio toyota / KIJYANG INNOVA / ONNOVA 1KD/2KD
Manual de servicio toyota / KIJYANG INNOVA / ONNOVA 1KD/2KDJordan Felipe Cabrera Nuñez
 
Ban & pelek
Ban & pelekBan & pelek
Ban & pelekdangso
 
Avanza wiring diagram
Avanza wiring diagramAvanza wiring diagram
Avanza wiring diagramAbdul Shobir
 
Sistem bahan bakar mesin diesel
Sistem bahan bakar mesin dieselSistem bahan bakar mesin diesel
Sistem bahan bakar mesin dieselisa said
 
Silabus teknik sepeda motor
Silabus teknik sepeda motorSilabus teknik sepeda motor
Silabus teknik sepeda motorherman hidayat
 
Motor diesel Presentation
Motor diesel PresentationMotor diesel Presentation
Motor diesel PresentationDimas Setyawan
 

Was ist angesagt? (20)

Bab 3-mekanisme-katup
Bab 3-mekanisme-katupBab 3-mekanisme-katup
Bab 3-mekanisme-katup
 
MATERI PMKR DAIHATSU -sistem-efi.ppt
MATERI PMKR DAIHATSU -sistem-efi.pptMATERI PMKR DAIHATSU -sistem-efi.ppt
MATERI PMKR DAIHATSU -sistem-efi.ppt
 
Sistem kemudi guru
Sistem kemudi guruSistem kemudi guru
Sistem kemudi guru
 
Efi By Astra Internasional
Efi By Astra InternasionalEfi By Astra Internasional
Efi By Astra Internasional
 
Pengertian dan cara kerja mesin 4 tak,
Pengertian dan cara kerja mesin 4 tak,Pengertian dan cara kerja mesin 4 tak,
Pengertian dan cara kerja mesin 4 tak,
 
Bab 2 (motor bakar)
Bab 2 (motor bakar)Bab 2 (motor bakar)
Bab 2 (motor bakar)
 
Motor diesel
Motor dieselMotor diesel
Motor diesel
 
Motor Bensin dan Motor Diesel
Motor Bensin dan Motor DieselMotor Bensin dan Motor Diesel
Motor Bensin dan Motor Diesel
 
Caterpillar cat 120 k motor grader (prefix szn) service repair manual (szn000...
Caterpillar cat 120 k motor grader (prefix szn) service repair manual (szn000...Caterpillar cat 120 k motor grader (prefix szn) service repair manual (szn000...
Caterpillar cat 120 k motor grader (prefix szn) service repair manual (szn000...
 
Pengenalan komponen mesin daihatsu training center
Pengenalan komponen mesin daihatsu training centerPengenalan komponen mesin daihatsu training center
Pengenalan komponen mesin daihatsu training center
 
Manual de servicio toyota / KIJYANG INNOVA / ONNOVA 1KD/2KD
Manual de servicio toyota / KIJYANG INNOVA / ONNOVA 1KD/2KDManual de servicio toyota / KIJYANG INNOVA / ONNOVA 1KD/2KD
Manual de servicio toyota / KIJYANG INNOVA / ONNOVA 1KD/2KD
 
Ban & pelek
Ban & pelekBan & pelek
Ban & pelek
 
Avanza wiring diagram
Avanza wiring diagramAvanza wiring diagram
Avanza wiring diagram
 
Sistem bahan bakar mesin diesel
Sistem bahan bakar mesin dieselSistem bahan bakar mesin diesel
Sistem bahan bakar mesin diesel
 
9.b. transmisi manual
9.b. transmisi manual9.b. transmisi manual
9.b. transmisi manual
 
Silabus teknik sepeda motor
Silabus teknik sepeda motorSilabus teknik sepeda motor
Silabus teknik sepeda motor
 
Motor diesel Presentation
Motor diesel PresentationMotor diesel Presentation
Motor diesel Presentation
 
Gardan
GardanGardan
Gardan
 
SISTEM EFI
SISTEM EFI SISTEM EFI
SISTEM EFI
 
Piston
PistonPiston
Piston
 

Ähnlich wie OPTIMALKAN KATUP ELEKTRONIK

Mekanisme katup 1
Mekanisme katup 1Mekanisme katup 1
Mekanisme katup 1yusrizal al
 
TINJAUAN TEORITIS PERFORMANSI MESIN BERTEKNOLOGI VVT-i
TINJAUAN TEORITIS PERFORMANSI MESIN BERTEKNOLOGI VVT-iTINJAUAN TEORITIS PERFORMANSI MESIN BERTEKNOLOGI VVT-i
TINJAUAN TEORITIS PERFORMANSI MESIN BERTEKNOLOGI VVT-ichaerulfahmi88
 
MOTOR_BENSIN_KATUP_1.ppsx
MOTOR_BENSIN_KATUP_1.ppsxMOTOR_BENSIN_KATUP_1.ppsx
MOTOR_BENSIN_KATUP_1.ppsxssuserc213ed
 
Praktikum manajemen perawatan edit
Praktikum manajemen perawatan  editPraktikum manajemen perawatan  edit
Praktikum manajemen perawatan editNina Maulani
 
96640623KELASXITKROPEMELIHARAANMESINKENDARAANRINGAN.pptx
96640623KELASXITKROPEMELIHARAANMESINKENDARAANRINGAN.pptx96640623KELASXITKROPEMELIHARAANMESINKENDARAANRINGAN.pptx
96640623KELASXITKROPEMELIHARAANMESINKENDARAANRINGAN.pptxRuhandyNajibz
 
Makalah karburatorg
Makalah karburatorgMakalah karburatorg
Makalah karburatorgAndre Ace
 
Bab iv. modul i mekanisme katup
Bab iv. modul i mekanisme katupBab iv. modul i mekanisme katup
Bab iv. modul i mekanisme katupFatkur Rohman
 
Motor Bakar Presentation Politeknik Of Gajah Tunggal.pptx
Motor Bakar Presentation Politeknik Of Gajah Tunggal.pptxMotor Bakar Presentation Politeknik Of Gajah Tunggal.pptx
Motor Bakar Presentation Politeknik Of Gajah Tunggal.pptxnewsans2208
 
Modul pemeliharaan komponen engine
Modul pemeliharaan komponen engineModul pemeliharaan komponen engine
Modul pemeliharaan komponen engineAhmad Faozi
 
KK 1_BAB 1_Perawatan Berkala Sistem Engine.pptx
KK 1_BAB 1_Perawatan Berkala Sistem Engine.pptxKK 1_BAB 1_Perawatan Berkala Sistem Engine.pptx
KK 1_BAB 1_Perawatan Berkala Sistem Engine.pptxNurulQodri3
 
Pemeliharaan komponen enginee
Pemeliharaan komponen engineePemeliharaan komponen enginee
Pemeliharaan komponen engineehasimaja45
 
Sistem sistem pada karburatorg
Sistem sistem pada karburatorgSistem sistem pada karburatorg
Sistem sistem pada karburatorgAndre Ace
 
Design inhaust valve
Design inhaust valveDesign inhaust valve
Design inhaust valveChodiq Waela
 
Pengertian dan cara kerja mesin 4 tak,
Pengertian dan cara kerja mesin 4 tak,Pengertian dan cara kerja mesin 4 tak,
Pengertian dan cara kerja mesin 4 tak,Spirit Walker #25
 
Contoh instrumen penilaian yg ok
Contoh instrumen penilaian yg okContoh instrumen penilaian yg ok
Contoh instrumen penilaian yg okSarastiana Bara
 

Ähnlich wie OPTIMALKAN KATUP ELEKTRONIK (20)

Mekanisme katup 1
Mekanisme katup 1Mekanisme katup 1
Mekanisme katup 1
 
Bab ii
Bab iiBab ii
Bab ii
 
TINJAUAN TEORITIS PERFORMANSI MESIN BERTEKNOLOGI VVT-i
TINJAUAN TEORITIS PERFORMANSI MESIN BERTEKNOLOGI VVT-iTINJAUAN TEORITIS PERFORMANSI MESIN BERTEKNOLOGI VVT-i
TINJAUAN TEORITIS PERFORMANSI MESIN BERTEKNOLOGI VVT-i
 
MOTOR_BENSIN_KATUP_1.ppsx
MOTOR_BENSIN_KATUP_1.ppsxMOTOR_BENSIN_KATUP_1.ppsx
MOTOR_BENSIN_KATUP_1.ppsx
 
Praktikum manajemen perawatan edit
Praktikum manajemen perawatan  editPraktikum manajemen perawatan  edit
Praktikum manajemen perawatan edit
 
96640623KELASXITKROPEMELIHARAANMESINKENDARAANRINGAN.pptx
96640623KELASXITKROPEMELIHARAANMESINKENDARAANRINGAN.pptx96640623KELASXITKROPEMELIHARAANMESINKENDARAANRINGAN.pptx
96640623KELASXITKROPEMELIHARAANMESINKENDARAANRINGAN.pptx
 
Makalah karburatorg
Makalah karburatorgMakalah karburatorg
Makalah karburatorg
 
Vvt i
Vvt iVvt i
Vvt i
 
Bab iv. modul i mekanisme katup
Bab iv. modul i mekanisme katupBab iv. modul i mekanisme katup
Bab iv. modul i mekanisme katup
 
Motor Bakar Presentation Politeknik Of Gajah Tunggal.pptx
Motor Bakar Presentation Politeknik Of Gajah Tunggal.pptxMotor Bakar Presentation Politeknik Of Gajah Tunggal.pptx
Motor Bakar Presentation Politeknik Of Gajah Tunggal.pptx
 
Modul pemeliharaan komponen engine
Modul pemeliharaan komponen engineModul pemeliharaan komponen engine
Modul pemeliharaan komponen engine
 
KK 1_BAB 1_Perawatan Berkala Sistem Engine.pptx
KK 1_BAB 1_Perawatan Berkala Sistem Engine.pptxKK 1_BAB 1_Perawatan Berkala Sistem Engine.pptx
KK 1_BAB 1_Perawatan Berkala Sistem Engine.pptx
 
Pemeliharaan komponen enginee
Pemeliharaan komponen engineePemeliharaan komponen enginee
Pemeliharaan komponen enginee
 
Modul memelihara
Modul memeliharaModul memelihara
Modul memelihara
 
Sistem sistem pada karburatorg
Sistem sistem pada karburatorgSistem sistem pada karburatorg
Sistem sistem pada karburatorg
 
Design inhaust valve
Design inhaust valveDesign inhaust valve
Design inhaust valve
 
Pengertian dan cara kerja mesin 4 tak,
Pengertian dan cara kerja mesin 4 tak,Pengertian dan cara kerja mesin 4 tak,
Pengertian dan cara kerja mesin 4 tak,
 
Prinsip kerja-motor
Prinsip kerja-motorPrinsip kerja-motor
Prinsip kerja-motor
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Contoh instrumen penilaian yg ok
Contoh instrumen penilaian yg okContoh instrumen penilaian yg ok
Contoh instrumen penilaian yg ok
 

Mehr von Muhammad Faruq Amrullah (10)

konsep dasar keanekaragaman Hayati
konsep dasar keanekaragaman Hayatikonsep dasar keanekaragaman Hayati
konsep dasar keanekaragaman Hayati
 
Stoikiometri1
Stoikiometri1Stoikiometri1
Stoikiometri1
 
Stoikiometri
StoikiometriStoikiometri
Stoikiometri
 
Gugus fungsi
Gugus fungsiGugus fungsi
Gugus fungsi
 
Koloid
KoloidKoloid
Koloid
 
Hasil pengamatan termokimia
Hasil pengamatan termokimiaHasil pengamatan termokimia
Hasil pengamatan termokimia
 
Hasil pengamatan pemisahan
Hasil pengamatan pemisahanHasil pengamatan pemisahan
Hasil pengamatan pemisahan
 
Hasil pengamatan reaksi reaksi kimia
Hasil pengamatan reaksi   reaksi kimiaHasil pengamatan reaksi   reaksi kimia
Hasil pengamatan reaksi reaksi kimia
 
Makalah mikroskop
Makalah mikroskopMakalah mikroskop
Makalah mikroskop
 
Upaya mengembangkan dan pemeliharaan kebugaran jasmani
Upaya mengembangkan dan pemeliharaan kebugaran jasmaniUpaya mengembangkan dan pemeliharaan kebugaran jasmani
Upaya mengembangkan dan pemeliharaan kebugaran jasmani
 

OPTIMALKAN KATUP ELEKTRONIK

  • 1. Teknik Ototronik BAB 12 SISTEM PENGATUR KATUP ELEKTRONIK Pada kendaraan 4 tak pengaturan langkah-langkah dalam siklus kerja selain disebabkan oleh gerakan piston dalam silinder juga sangat dipengaruhi oleh kerja mekanisme katup yang mengatur pembukaan dan penutupan katup. Katup digerakkan oleh sebuah poros nok (camshaft) yang putrannya setengah dari putaran poros engkol (crankshaft). Pada saat piston bergerak turun dati TMA menuju TMB dan bila saat itu katup isap dibuka maka terjadilah langkah isap, selanjutnya ketika piston bergerak keatas dari TMB menuju TMA kedua katup ditutup terjadilah pemampatan/kompresi udara yang telah masuk kedalam silinder, disebut langkah kompresi, berikutnya diakhir langkah kompresi busi memercikkan api untuk pembakaran dan piston terdorong dengan kuat dari TMA menuju TMB, langkah ini disebut langkah usaha, yang terakhir setelah pembakaran piston kembali bergerak dari TMB menuju TMA dan katup buang dibuka terjadilah langkah pembuangan. Kenyataan perancang mekanisme katup membuka katup isap sebelum TMA dan menutupnya setelah TMB dan pembukaan katup buang sebelum TMB dan penutupannya setelah TMA, hal ini menyebabkan derajat pembukaan katup-katup lebih dari 180o dan pada saat awal katup isap terbuka katup buang masih terbuka (overlap). Gambar 12.1 Diagram katup Keterangan : TMA = Titik Mati Atas TMB = Titik Mati Bawah KIB = Katup Isap Buka KIT = Katup Isap Tutup KBB = Katup Buang Buka KBT = Katup Buang Tutup Gambar 12.2 Mekanisme katup Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008) 105
  • 2. Teknik Ototronik Pembukaan katup lebih panjang bertujuan agar pembukaan dan penutupa katup dapat dilakukan dengan lembut supaya tidak terjadi ketukan yang keras pada mekanisme, selain itu juga mempertimbangkan gaya inersia dari aliran gas sehingga diharapkan pengisapan dan pembuangan lebih optimal. Pembuka katup berasal dari sebuah tonjolan nok yang berada pada poros nok (camshaft). Bentuk dari tonjolan cam akan mempengaruhi diagram pembukaan katup. Gambar 12.3 Bentuk Nok / Cam Semakin tinggi tonjolan cam dari lingkaran dasar maka semakin lebar pembukaan katup, semakin cembung bentuk sisi buka dan sisi tutup cam semakin cepat pembukaan dan penutupan katup. Pada sistem mekanisme katup konvensional pembukaan dan penutupan katup relatif tetap, dipengaruhi oleh penyetelan celah katup dan keausan yang terjadi pada mekanisme katup. Sehingga walaupun putaran engine berubah semakin cepat dapat dikatakan waktu buka dan tutup katup tetap. Sementara, ketika engine berputar semakin cepat gerakan piston semakin cepat, dengan hambatan aliran yang tetap dan waktu yang diberikan untuk mengalir tetap dapat menyebabkan pengisian silinder kurang optimal. Pengisian silinder yang berkurang menyebabkan tekanan kompresi lebih rendah dan daya engine berkurang. Agar pengisian lebih optimal pada putaran tinggi maka diperlukan waktu pembukaan katup yang lebih lama. O Cam mulai naik dari lingkaran dasar A Celah katup diseimbang katup mulai membuka dengan lembut B Kecepatan buka maksimal tercapai C Katup terbuka maksimal D Kecepatan tutup mulai berkurang E Katup tertutup (dengan lembut) O Kam kembali pada lingkaran dasar, celah katup seperti distel Gambar 12.4 Diagram kerja Nok / Cam Ada beberapa hal yang dilakukan oleh perancang pembuatan engine untuk memperbaiki kekurangan diatas, dengan tujuan mengoptimalkan pengisian silinder dengan gas baru. Secara umum diagram kontrolnya sebagai berikut: Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008)106
  • 3. Teknik Ototronik Gambar 12.5 Diagram kontrol pengaturan katup Hal yang dapat ditemui dilapangan adalah dengan menerapkan sistem waktu pembukaan dan penutupan katup yang variabel. Hal tersebut dilakukan dengan memajukan awal pembukaan katup dan ada pula yang diikuti dengan penutupannya diperlambat. Ada pula yang selain merubah saat pembukaan dan penutupan katup, juga dengan merubah lebar pembukaan katup. Pada dasarnya semua sistem yang inteligent memiliki pola pikir yang sama dengan menerapkan logika kontrol yang sama, hanya aktuator yang dioperasikan berbeda- beda, ada yang berupa motor listrik, selenoid saja, atau selenoid yang mengatur hidrolik Sistem pengatur katup digunakan untuk memperbaiki kinerja engine. Sistem ini ada bermacam- macam, bisa merubah tinggi angkat (lebar pembukaan)nya saja atau waktu bukanya saja, tapi ada pula yang merubah keduanya. Katup yang dirubah bisa katup isap atau buang (beberapa kendaraan menerapkan untuk keduanya). 12.1. VVT-i dan VVTL-i Pada sistem VVT-i camnya tetap hanya saat pembukaan katupnya dipercepat atau diperlambat dengan memutar poros nok lebih cepat sesaat atau memutar poros nok lebih lambat sesaat. Produk yang menerapkan sistem ini adalah VVT-i (Variable Valve Timing – Intelligen) dimana waktu bukaan katup disesuaikan dengan kondisi mesin. Sehingga bisa didapat torsi optimal di setiap tingkat Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008) 107
  • 4. Teknik Ototronik kecepatan. Sekaligus menghemat bahan bakar dan mengurangi emisi gas buang. Gambar 12.6 Grafik pada VVT-i Keterangan : 1. Retard / mundur 2. Standar 3. Advance / maju Pada mesin Toyota, sistim ini diaplikasikan pada katup masuk. Waktu bukaan camshaft bisa bervariasi pada rentang 60 derajat. Pada saat start, kondisi mesin dingin dan mesin stasioner tanpa beban, timing dimundurkan 30 derajat. Cara ini akan menghilangkan overlap. Yaitu peristiwa membukanya katup masuk dan buang secara bersamaan di akhir langkah pembuangan, karena katup masuk baru akan membuka beberapa saat setelah katup buang menutup penuh. Pada kondisi ini mesin tak perlu bekerja ekstra. Dengan tertutupnya katup buang, tak ada bahan bakar yang terbuang saat terisap ke ruang bakar. Konsumsi BBM jadi hemat dan mesin lebih ramah lingkungan. Sedangkan saat ada beban, timing akan maju 30 derajat . Derajat overlapping akan meningkat. Tujuannya untuk membantu mendorong gas buang plus memanaskan campuran bahan bakar dan udara yang masuk. Selain itu, waktu kompresi juga bertambah karena katup masuk juga menutup lebih cepat. Efeknya, efisiensi volumetrik jadi lebih baik. Gambar 12.7 VVT-i system Keterangan: 1. Vane / VVT-i controller 2. pulli 3. poros nok 4. OCV (Oil Control Valve) Untuk mewujudkannya, ada VVT-i controller pada timing gear di intake camshaft. Alat ini terdiri atas housing (rumah), kemudian di dalamnya ada ruangan oli untuk menggerakkan vane (baling-baling). Baling-baling itu terhubung dengan camshaft. Di dalamnya terdapat dua jalur oli menuju masing- masing ruang oli di dalam rumah VVT-i controller. Dari jalur oli yang berbeda inilah, vane akan mengatur waktu bukaan katup. Posisi advance timing maju didapat dengan mengisi oli ke ruang belakang masing-masing bilah vane. Sehingga vane akan bergerak maju dan posisi timing pun ikut maju 30 derajat. Tekanan olinya sendiri Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008)108
  • 5. Teknik Ototronik disediakan oleh camshaft timing Oil Control Valve yang diatur oleh ECU mesin. Gambar 12.8 Hidrolik pada VVT-i Keterangan: 1. timing gear 2. intake camshaft 3. vane 4. OCV (Oil Control Valve) Kebalikannya, untuk kondisi retard (mundur), ruang di depan vane akan terisi dan posisi timing mundur. Sedangkan kalau dibutuhkan pada kondisi standar, ada pin yang akan mengunci posisi vane tetap ada di tengah. Gambar 12.9 VVTL-i system Sistem lain yang lebih canggih, disebut VVTL-i (Variable Valve Timing and Lift-Intelligent). Pada sistem ini selain merubah waktu pembukaan katup, tingginya pun ikut dirubah. Sebelum tekanan hidrolik dialirkan pada saluran oli maka tuas perubah tidak berada pada alur tuas tambahan, sehingga nok yang bekerja adalah nok yang berada di atas rockerarm dengan tonjolan bukaan pendek. Tetapi setelah tekanan hidrolik dialirkan pada saluran oli maka piston tertekan mendorong tuas perubah masuk pada alur tuas tambahan, karena poros tuas perubah berhubungan langsung dengan bodi rockerarm maka saat tonjolan nok diatas tuas tambahan menekan tuas tambahan akan diteruskan ke rokerarm sehingga saat bukaan berubah dan lebar pembukaan katup bertambah. 12.2. Invinity Variable Valve Lift and Timing (FIAT) Pada produk FIAT menerapkan sistem yang menggeser poros nok, konstruksi nok dibuat khusus (setiap nok dibuat dengan sisi tonjolan yang tingginya berbentuk tirus). Ketika belum diperlukan penghisapan udara yang banyak poros nok digeser kekanan sehingga tinggi angkat katup kecil/minimum (gambar 12.16 a). Tetapi pada saat diperlukan udara tambahan maka poros nok digeser kekiri dan tonjolan nok yang bekerja memiliki tinggi angkat katup yang lebih besar sampai dengan maksimal (gambar 12.9 b). Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008) 109
  • 6. Teknik Ototronik Gambar 12.10 Invinitely system (FIAT) 12.3. Valvelift (Audi) Salah satu cara perubah saat pembukaan katup dengan dibuatnya nok dua macam yang dapat digeser pada sebuah poros. Disisi kanan kiri nok terdapat drum yang beralur. Selenoid dipasangkan diatas alur, dimanan pinnya berada tepat diatas alur ketika pin tersebut belum didorong keluar, sehingga ketika pin tersebut didorong keluar maka alur pada drum yang berbentuk helix.tirus akan mengarahkan drum dan nok bergeser. Prinsip perubahan saat pembukaan dan penutupan katup dengan cara menggeser nok/cam pada porosnya. Hal ini terjadi jika salah satu dari selenoid di aktifkan maka pen selenoid akan masuk kedalam alur drum dan drum akan tergeser, karena drum dikonstruksi jadi satu dengan nok maka nok akan ikut tergeser, saat itu nok yang bekerja berganti. Setelah drum dan nok tergeser maka selenoid kembali ditarik pinnya dan sistem tetap bekerja dengan nok yang terakhir. Gambar 12.11 Bagian sistem Valvelift Keterangan : 1. Poros Nok/Camshaft 2. Katup/Valve 3. Nok/Cam A 4. Nok/Cam B 5. Selenoid A 6. Selenoid B 7. Drum penggeser A 8. Drum penggeser B Ketika selenoid A aktif maka pin selenoid A akan memanjang dan pin masuk pada alur drum A, karena bentuk alurnya tirus maka saat poros berputar drum dan nok akan tergeser kekiri, nok yang bekerja nok yang hijau dengan tinggi angkat katup yang rendah. Setelah itu selenoid A kembali tidak aktif, nok yang bekerja tetap yang hijau tinggi, bukaan katup tetap sempit . Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008)110
  • 7. Teknik Ototronik Gambar 12.12 Selenoid A bekerja Menggeser nok kekiri Gambar 12.13 Selenoid B bekerja menggeser nok kekanan Selanjutnya bila selenoid B aktif maka pin selenoid B akan memanjang dan pin masuk pada alur drum B, karena bentuk alurnya tirus maka saat poros berputar drum dan nok akan tergeser kekanan, nok yang bekerja nok yang merah dengan tinggi angkat katup yang lebih panjang. Setelah itu selenoid B kembali tidak aktif, nok yang bekerja tetap yang merah, bukaan katup tetap lebar. Gambar 12.14 Perbedaan lebar buka katup Bila dilihat dari besar bukaan katup pada gambar 12.8 ditunjukkan perbedaan lebar bukaan katup ketika selenoid A bekerja dibandingkan dengan selenoid B bekerja. Bukaan katup lebar terjadi pada saat putaran tinggi sehingga memberi kesempatan pemasukan lebih lama dan ini mempertinggi efisiensi volumetrik. Sementara bukaan katup kecil terjadi pada saat idle dan putaran menengah. Sistem diatas digunakan oleh AUDI. 12.4. VTEC (Honda) Sistem lain yang menerapkan penerapan penggantian nok adalah pada produk honda yang dikenal dengan VTEC (Variable Valve Timing and Lift Electronic Control). VTEC diaplikasikan hanya pada katup masuk. Pada katup inilah pengontrolan efisiensi mesin lebih berpengaruh. Asumsinya, proses pembuangan tak memerlukan pembukaan katup variabel sebab semakin lancar gas buang, kerja mesin akan semakin enteng. Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008) 111
  • 8. Teknik Ototronik Gambar 12.15 Bagian sistem VTEC Keterangan: 1. Nok standar 2. Nok angkat lebar 3. roker arm standar 4. roker arm buka lebar Gambar 12.16 Kerja rockerarm terpisah Gambar 12.17 Pin menyatukan ketiga rockerarm Engine dilengkapi dengan dua katup masuk dengan nok sendiri- sendiri. Diantara kedua nok terdapat satu nok lain dengan tinggi angkat yang lebih besar. Pada mesin VTEC, kedua katup masuk bergerak bareng. Pada putaran rendah nok-nok standar yang bekerja membuka katup-katup. Bukaannya relatif kecil karena karakter camshaft yang menonjok katup ini cocok buat putaran rendah. Kondisi ini dinilai pas untuk mesin. Karena pada putaran rendah tak perlu suplai udara banyak. Selain itu, bisa terjadi turbulensi udara untuk membantu mencampur bahan bakar. Mesin jadi irit, efisien, juga ramah lingkungan. Seiring naiknya putaran mesin, kebutuhan suplai udara juga me- ningkat. Langsung dijawab dengan menyatukan nok tambahan dengan nok-nok standar sehingga nok tambahan yang bekerja sementara nok standar tidak menonjok rokerarm. Bukaannya lebih besar karena nok chamshaft punya karakter derajat lebih tinggi. Katup-katup membuka lebih lebar disebabkan adanya pin yang menghubungkan rocker arm dan mendorong pin. Otomatis pin tadi akan mengunci kedua rocker arm. Karena rocker arm kedua digerakkan oleh nok camshaft yang berdurasi lebih tinggi, gerakan katup-katup jadi mengikuti. Selain VTEC ada juga i-VTEC (intelligent VTEC) yang juga dilengkapi mekanisme memajukan dan memundurkan pengapian, pengaturan saat pengapian ini diatur sepenuhnya oleh ECU dengan informasi dari sensor-sensor. Tentu hasilnya lebih maksimal untuk meningkatkan efisiensi mesin. 12.5. Vanos (BMW) Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008)112
  • 9. Teknik Ototronik Gambar 12.18 Bagian-bagian Vanos Keterangan: 1. Katup dan pegas 2. rockerarm 3. hidrolik lift 4. Nok/cam 5. tuas ayun 6. Nok eksentrik 7. Gear pemutar Nok eksentrik 8. Motor listrik 9. pegas pengembali BMW memiliki cara yang berbeda untuk merubah saat pembukaan katup dan tinggi angkat katup. Produk BMW dikenal dengan sebutan Valvetronic, dan sering disingkat dengan istilah Vanos. Vanos merupakan pengatur pembukaan katup yang intelegent. Pengaturan waktu pembukaan katup dan lebarnya diatur sepenuhnya oleh ECU. ECU mengeluarkan sinyal untuk memutarkan motor listrik untuk berputar kekanan atau kekiri. Putaran akan diteruskan poros motor yang bergigi cacing ke roda gigi / gear pemutar Nok eksentrik. Selanjutnya nok eksentrik akan berputar untuk lebih menekan tuas ayun atau sebaliknya. Poros nok bekerja menekan tuas ayun baru selanjutnya ujung tuas ayun menekan rockerarm untuk membuka katup. Gambar 12.19 Nok eksentrik belum menekan tuas ayun, bukaan katup kecil Ketika tuas eksentrik semakin menekan bagian atas tuas ayun maka mulai pembukaan katup semakin dimajukan dan lebar buka katup semakin besar. Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008) 113
  • 10. Teknik Ototronik Gambar 12.20 Nok eksentrik setengah menekan tuas ayun, bukaan katup sedang Gambar 12.21 Nok eksentrik menekan tuas ayun, bukaan katup maksimal Pada kendaraan merek lain menggunakan sebutan-sebutan yang berbeda, tettapi prinsip perubah- annya sama dengan sistem-sistem yang telah dijelaskan diatas.  Ford menggunakan sistem VCT (Variable Cam Timing) dengan sebutan valve Triton  Yamaha menggunakan sistem VCT (Variable Cam Timing)  Nissan menggunakan sistem N- VCT, CVTC dan VVEL  GM menggunakan sistemDCVCP (Double Continuous Variable Cam Phasing) -  Porsche menggunakan sistem VarioCam dan VarioCam Plus  Mitsubishi menggunakan sistem MIVEC  Hyundai menggunakan sistem CVVT  PSA Peugeot Citroën menggunakan sistem CVVT – (Continuous variable valve timing).  Rover menggunakan sistem VVC  Subaru AVCS dan AVLS - (seperti VTEC Honda). Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008)114