SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 3
Downloaden Sie, um offline zu lesen
1

BAB I
PENDAHULUAN

Termodinamika merupakan ilmu yang mempelajari hubungan antara energi dan kerja
dari suatu sistem. Termodinamika hanya mempelajari besaran-besaran yang berskala besar
(makroskopis) dari sistem yang dapat diamati dan diukur dalam eksperimen. Dalam
Hukum I Termodinamika dinyatakan bahwa energi bersifat kekal, tidak dapat diciptakan dan tid
ak dapat dimusnahkan, tetapi dapat diubah dari satu bentuk ke bentuk yang lain. Namun tidak
ada batasan mengenai perubahan energi mana yang dapat terjadi dan tidak dapat terjadi.
Batasan-batasan perubahan yang terjadi kemudian dijelaskan lebih lanjut ke dalam Hukum II
Termodinamika. Dalam konsep ini dijelaskan mengenai bagaimana perubahan usaha menjadi
kalor dapat terjadi, begitu pula mengenai proses sebaliknya.
Berdasarkan latar belakang tersebut di atas maka akan dikaji mengenai beberapa hal.
Diantaranya yaitu tentang Permasalahan Hukum I Termodinamika dan siklus Termodinamika
serta Konsep Hukum II Termodinamika dan Perubahan Usaha menjadi Kalor dan Sebaliknya.

PEMBAHASAN

Permasalahan Hukum I Termodinamika dan siklus Termodinamika.
Pada Hukum I Termodinamika dinyatakan bahwa apabila sistem gas menyerap kalor
dari lingkungan sebesar Q , maka oleh sistem mungkin akan diubah menjadi:
a. usaha luar (W) dan perubahan energi dalam (U),
b. energi dalam saja (U), dan
c. usaha luar saja (W).
Atau secara matematis dinyatakan sebagai : 𝑄 = ∆𝑈 + 𝑊
Agar suatu sistem dapat terus-menerus melakukan usaha yang berguna maka sistem
tersebut harus bekerja dalam suatu siklus, yaitu mulai dari suatu keadaan awal dan melalui
proses termodinamika kembali ke keadan awalnya. Perubahan sistem dari suatu keadaan ke
keadaan lain, dan kembali berubah ke keadaan semula disebut siklus. Prinsip inilah yang
digunakan untuk mesin-mesin kalor, yaitu bahwa agar dapat melakukan usaha secara terusmenerus, sistem harus bekerja dalam suatu siklus.
Sadi Carnot, seorang insinyur berkebangsaan Prancis pada tahun 1824
mengembangkan sebuah model mesin ideal – selanjutnya disebut mesin Carnot -, yaitu mesin
yang paling efisien dengan siklus yang terdiri dari empat proses yaitu: pemuaian isotermal dan
adiabatik, serta pemampatan isotermal dan adiabatik. Adapun usaha total yang dilakukan sistem
CHOIRUL FATMAWATI
PEND.FISIKA ‘2012
2

untuk satu siklus kuivalen dengan selisih antara kalor yang diserap sistem dari reservoir
suhu tinggindengan kalor yang dibuang sistem pada reservoir suhu rendah. Dapat dikatakan
bahwan pada mesin Carnot telah terjadi perubahan energi kalor menjadi usaha.
Hukum Kekekalan Energi yang dinyatakan dalam Hukum I Termodinamika
menyatakan bahwa energi dapat diubah dari satu bentuk ke bentuk lain. Misalnya,
perubahan usaha (energi potensial) menjadi energi kalor atau sebaliknya. Akan tetapi,
tidak semua perubahan energi yang terjadi di alam ini prosesnya dapat dibalik seperti pada
Hukum I Termodinamika. Pada Hukum I Termodinamika ini tidak terdapat petunjuk adanya
arah dan batasan-batasan perubahan yang terjadi. Adapun permasalahan yang tidak dapat
diterangkan dalam Hukum I Termodinamika antara lain :
1.
Dapatkah kalor mengalir dari benda yang dingin ke benda yang lebih panas atau dari benda
yang sama suhunya dengan tiba-tiba dapat mengalirkan kalor, sehingga suhu kedua benda
menjadi berbeda.
2. Dapatkah energi kalor seluruhnya diubah menjadi energi mekanik atau usaha secara
terus-menerus.
3. Dapatkah energi diubah sekehendak kita.
4. Dapatkah energi kalor seluruhnya diubah menjadi usaha.
Jawabannya adalah dapat, tetapi hanya untuk satu proses atau satu tahap saja.

Konsep Hukum II Termodinamika dalam Perubahan Usaha menjadi Kalor dan
Sebaliknya
Hukum II Termodinamika membatasi perubahan energi mana yang dapat terjadi dan ya
ng tidak dapat terjadi. Pembatasan ini dinyatakan dengan berbagai cara, antara lain :
1. Hukum II Termodinamika dalam menyatakan aliran kalor (menurut Rudolf Clausius).
Kalor mengalir secara spontan dari benda bersuhu tinggi ke benda bersuhu rendah
dan tidak mengalir secara spontan dalam arah kebalikannya.
2. Hukum II Termodinamika dalam pernyataan tentang mesin kalor (menurut Kelvin dan
Planck)
Tidak mungkin membuat suatu mesin kalor yang bekerja dalam suatu siklus yang
semata-mata menyerap kalor dari sebuah reservoir dan megubah seluruhnya menjadi
usaha luar.
3. Hukum II Termodinamika dalam pernyataan entropi.
Total entropi semesta tidak berubah ketika proses reversibel terjadi dan bertambah
ketika proses irreversibel terjadi.
Proses Reversibel : suatu proses yang dapat dibalikkan ke keadaan semula tanpa
mengubah keadaan sekelilingnya.
Proses Irreversibel : suatu proses yang tak terbalikkan. Untuk mengembalikkan ke
keadaan semula harus mengubah keadaan sekelilingnya.

CHOIRUL FATMAWATI
PEND.FISIKA ‘2012
3

Adapun untuk menjelaskan tidak adanya reversibilitas para ilmuwan merumuskan
prinsip baru, yaitu Hukum II Termodinamika, dengan pernyataan: “kalor mengalir secara
alami dari benda yang panas ke benda yang dingin, kalor tidak akan mengalir secara
spontan dari benda dingin ke benda panas”
Termodinamika menyatakan bahwa proses alami cenderung bergerak menuju ke
keadaan ketidakteraturan yang lebih besar. Ukuran ketidakteraturan ini dikenal dengan
sistem entropi. Entropi merupakan besaran termodinamika yang menyertai perubahan setiap
keadaan dari awal sampai keadaan akhir sistem. Karena entropi menyatakan ketidak teraturan
sistem, berarti jika suatu sistem memiliki entropi yang tinggi maka sistem tersebut makin tidak
teratur.
Perubahan entropi suatu sistem hanya tergantung pada keadaan awal dan akhir. Proses reversibel
tidak mengubah total entropi dari semesta, tetapi setiap proses irreversibel selalu menaikkan entr
pi semesta.
Entropi ( S ) adalah suatu ukuran banyaknya energi atau kalor yang tidak
dapat diubah menjadi usaha. Perubahan entropi ( ∆S ) untuk sistem yang mengalami
proses reversibel dirumuskan sebagai :
𝑄
∆𝑆 = ( )
𝑇 𝑟𝑒𝑣𝑒𝑟𝑠𝑖𝑏𝑒𝑙
dimana :
∆S : perubahan entropi (JK-1)
Q : kalor yang diserap sistem (J)
T : suhu mutlak sistem (K

Hukum II termodinamika membatasi arah aliran kalor yang secara alamiah hanya dapat
mengalir dari benda bersuhu tinggi ke benda bersuhu rendah. Agar kalor dapat dialirkan pada
arah sebaliknya diperlukan usaha luar. Prinsip inilah yang diaplikasikan pada mesin
pendingin.
Aliran kalor pada mesin pendingin merupakan kebalikan dari aliran kalor pada mesin
kalor. Usaha yang berasal dari energi listrik digunakan untuk menyerap kalor dari makanan
yang tersimpan dalam reservoir dingin untuk dibuang pada reservoir panas, yaitu udara
disekitar mesin.

Sumber :
Hamid, Abu Ahmad. 2007. Diktat Kuliah Termodinamika. Yogyakarta : Universitas Negeri
Yogyakarta.
Astono. 2003. Diktat Termodinamika. Universitas Muhammadiyah Purworejo

CHOIRUL FATMAWATI
PEND.FISIKA ‘2012

Weitere Àhnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Fisika TERMODINAMIKA
Fisika TERMODINAMIKAFisika TERMODINAMIKA
Fisika TERMODINAMIKAPradhana Satria
 
Gerak Harmonis Sederhana
Gerak Harmonis SederhanaGerak Harmonis Sederhana
Gerak Harmonis Sederhanaandikhalilgibran
 
PPT kesetimbangan benda tegar dan titik berat
PPT kesetimbangan benda tegar dan titik beratPPT kesetimbangan benda tegar dan titik berat
PPT kesetimbangan benda tegar dan titik beratGressi Dwiretno
 
PPT Kesetimbangan Benda Tegar dan Dinamika Rotasi
PPT Kesetimbangan Benda Tegar dan Dinamika RotasiPPT Kesetimbangan Benda Tegar dan Dinamika Rotasi
PPT Kesetimbangan Benda Tegar dan Dinamika RotasiNariaki Adachi
 
Diktat termodinamika 1
Diktat termodinamika 1Diktat termodinamika 1
Diktat termodinamika 1Ahmad Al Imbron
 
Statistik Fermi dirac
Statistik Fermi diracStatistik Fermi dirac
Statistik Fermi diracAyuShaleha
 
Penerapan hukum 2 termodinamika
Penerapan hukum 2 termodinamikaPenerapan hukum 2 termodinamika
Penerapan hukum 2 termodinamikaFKIP UHO
 
Ppt usaha dan energi sma
Ppt usaha dan energi smaPpt usaha dan energi sma
Ppt usaha dan energi smaririsarum
 
Pusat massa dan momentum
Pusat massa dan momentum Pusat massa dan momentum
Pusat massa dan momentum khrisna pangeran
 
Hukum hukum termodinamika
Hukum hukum termodinamikaHukum hukum termodinamika
Hukum hukum termodinamikaFKIP UHO
 
TEORI RELATIVITAS KHUSUS
TEORI RELATIVITAS KHUSUSTEORI RELATIVITAS KHUSUS
TEORI RELATIVITAS KHUSUSshofia ranti
 
Asas bernoulli
Asas bernoulliAsas bernoulli
Asas bernoullisyahrul ae
 

Was ist angesagt? (20)

Fisika TERMODINAMIKA
Fisika TERMODINAMIKAFisika TERMODINAMIKA
Fisika TERMODINAMIKA
 
Gerak Harmonis Sederhana
Gerak Harmonis SederhanaGerak Harmonis Sederhana
Gerak Harmonis Sederhana
 
PPT kesetimbangan benda tegar dan titik berat
PPT kesetimbangan benda tegar dan titik beratPPT kesetimbangan benda tegar dan titik berat
PPT kesetimbangan benda tegar dan titik berat
 
PPT Kesetimbangan Benda Tegar dan Dinamika Rotasi
PPT Kesetimbangan Benda Tegar dan Dinamika RotasiPPT Kesetimbangan Benda Tegar dan Dinamika Rotasi
PPT Kesetimbangan Benda Tegar dan Dinamika Rotasi
 
Entropi (new)
Entropi (new)Entropi (new)
Entropi (new)
 
Diktat termodinamika 1
Diktat termodinamika 1Diktat termodinamika 1
Diktat termodinamika 1
 
Statistik Fermi dirac
Statistik Fermi diracStatistik Fermi dirac
Statistik Fermi dirac
 
Entropi
EntropiEntropi
Entropi
 
Penerapan hukum 2 termodinamika
Penerapan hukum 2 termodinamikaPenerapan hukum 2 termodinamika
Penerapan hukum 2 termodinamika
 
Ppt usaha dan energi sma
Ppt usaha dan energi smaPpt usaha dan energi sma
Ppt usaha dan energi sma
 
Pusat massa dan momentum
Pusat massa dan momentum Pusat massa dan momentum
Pusat massa dan momentum
 
Hukum hukum termodinamika
Hukum hukum termodinamikaHukum hukum termodinamika
Hukum hukum termodinamika
 
termodinamika rpp
termodinamika rpptermodinamika rpp
termodinamika rpp
 
Soal latihan-olimpiade-fisika-sma
Soal latihan-olimpiade-fisika-smaSoal latihan-olimpiade-fisika-sma
Soal latihan-olimpiade-fisika-sma
 
Titik berat
Titik beratTitik berat
Titik berat
 
TEORI RELATIVITAS KHUSUS
TEORI RELATIVITAS KHUSUSTEORI RELATIVITAS KHUSUS
TEORI RELATIVITAS KHUSUS
 
Asas bernoulli
Asas bernoulliAsas bernoulli
Asas bernoulli
 
Termodinamika
TermodinamikaTermodinamika
Termodinamika
 
Termodinamika dan mesin kalor
Termodinamika dan mesin kalorTermodinamika dan mesin kalor
Termodinamika dan mesin kalor
 
Mekanika lagrange
Mekanika lagrangeMekanika lagrange
Mekanika lagrange
 

Ähnlich wie Perubahan usaha mjd kalor

TERMODINAMIKA.pptx
TERMODINAMIKA.pptxTERMODINAMIKA.pptx
TERMODINAMIKA.pptxssuserbe504c
 
Pengenalan-termodinamika.pptx kelas 11 terbaru
Pengenalan-termodinamika.pptx kelas 11 terbaruPengenalan-termodinamika.pptx kelas 11 terbaru
Pengenalan-termodinamika.pptx kelas 11 terbarubarnaclex09
 
Hukum termodinamika
Hukum termodinamikaHukum termodinamika
Hukum termodinamikaradar radius
 
Hukum Termodinamika
Hukum TermodinamikaHukum Termodinamika
Hukum TermodinamikaYuni Ratnasari
 
Hukum Termodinamika 2 & 3 Dan Mesin Panas
Hukum Termodinamika 2 & 3 Dan Mesin PanasHukum Termodinamika 2 & 3 Dan Mesin Panas
Hukum Termodinamika 2 & 3 Dan Mesin PanasJefris Okdean
 
PPT TERMODINAMIKA.pdf
PPT TERMODINAMIKA.pdfPPT TERMODINAMIKA.pdf
PPT TERMODINAMIKA.pdfFisika Rizal
 
Makalah Siklus Carnot dan Reversibilitas
Makalah Siklus Carnot dan ReversibilitasMakalah Siklus Carnot dan Reversibilitas
Makalah Siklus Carnot dan ReversibilitasMaulida Rahmi Sagala
 
Termodinamika
TermodinamikaTermodinamika
Termodinamikaastutirisa
 
Termodinamika.pptx
Termodinamika.pptxTermodinamika.pptx
Termodinamika.pptxssuser9a63291
 
Hukum ii termodinamika
Hukum ii termodinamikaHukum ii termodinamika
Hukum ii termodinamikaFisikadi4bhe
 
KIMIA FISIKA TERMODINAMIKA
KIMIA FISIKA TERMODINAMIKAKIMIA FISIKA TERMODINAMIKA
KIMIA FISIKA TERMODINAMIKASiti Avirda
 
Kelompok_9_Hukum_Termodinamika.pptx
Kelompok_9_Hukum_Termodinamika.pptxKelompok_9_Hukum_Termodinamika.pptx
Kelompok_9_Hukum_Termodinamika.pptxMitaOktavia4
 
Hukum II dan III termodinamika
Hukum II dan III termodinamikaHukum II dan III termodinamika
Hukum II dan III termodinamikaBughis Berkata
 
Compressible Flow
Compressible FlowCompressible Flow
Compressible Flowaladidwi
 

Ähnlich wie Perubahan usaha mjd kalor (20)

TERMODINAMIKA.pptx
TERMODINAMIKA.pptxTERMODINAMIKA.pptx
TERMODINAMIKA.pptx
 
Dasar Termodinamika
Dasar TermodinamikaDasar Termodinamika
Dasar Termodinamika
 
Termodinamika
TermodinamikaTermodinamika
Termodinamika
 
Pengenalan-termodinamika.pptx kelas 11 terbaru
Pengenalan-termodinamika.pptx kelas 11 terbaruPengenalan-termodinamika.pptx kelas 11 terbaru
Pengenalan-termodinamika.pptx kelas 11 terbaru
 
Hukum termodinamika
Hukum termodinamikaHukum termodinamika
Hukum termodinamika
 
Hukum Termodinamika
Hukum TermodinamikaHukum Termodinamika
Hukum Termodinamika
 
Termodinamika
TermodinamikaTermodinamika
Termodinamika
 
Termodinamika
TermodinamikaTermodinamika
Termodinamika
 
Hukum Termodinamika 2 & 3 Dan Mesin Panas
Hukum Termodinamika 2 & 3 Dan Mesin PanasHukum Termodinamika 2 & 3 Dan Mesin Panas
Hukum Termodinamika 2 & 3 Dan Mesin Panas
 
PPT TERMODINAMIKA.pdf
PPT TERMODINAMIKA.pdfPPT TERMODINAMIKA.pdf
PPT TERMODINAMIKA.pdf
 
Siklus carnot
Siklus carnotSiklus carnot
Siklus carnot
 
Makalah Siklus Carnot dan Reversibilitas
Makalah Siklus Carnot dan ReversibilitasMakalah Siklus Carnot dan Reversibilitas
Makalah Siklus Carnot dan Reversibilitas
 
Termodinamika
TermodinamikaTermodinamika
Termodinamika
 
Termodinamika.pptx
Termodinamika.pptxTermodinamika.pptx
Termodinamika.pptx
 
Thermo mklh 1
Thermo mklh 1Thermo mklh 1
Thermo mklh 1
 
Hukum ii termodinamika
Hukum ii termodinamikaHukum ii termodinamika
Hukum ii termodinamika
 
KIMIA FISIKA TERMODINAMIKA
KIMIA FISIKA TERMODINAMIKAKIMIA FISIKA TERMODINAMIKA
KIMIA FISIKA TERMODINAMIKA
 
Kelompok_9_Hukum_Termodinamika.pptx
Kelompok_9_Hukum_Termodinamika.pptxKelompok_9_Hukum_Termodinamika.pptx
Kelompok_9_Hukum_Termodinamika.pptx
 
Hukum II dan III termodinamika
Hukum II dan III termodinamikaHukum II dan III termodinamika
Hukum II dan III termodinamika
 
Compressible Flow
Compressible FlowCompressible Flow
Compressible Flow
 

KĂŒrzlich hochgeladen

Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...MuhammadSyamsuryadiS
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxdpp11tya
 
algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10
algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10
algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10maulitaYuliaS
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfChananMfd
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxsyahrulutama16
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...pipinafindraputri1
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxSlasiWidasmara1
 
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.pptSEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.pptAlfandoWibowo2
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
Lingkungan bawah airLingkungan bawah air.ppt
Lingkungan bawah airLingkungan bawah air.pptLingkungan bawah airLingkungan bawah air.ppt
Lingkungan bawah airLingkungan bawah air.pptimamshadiqin2
 
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptxSusanSanti20
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatanssuser963292
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdfanitanurhidayah51
 
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024editwebsitesubdit
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMIGustiBagusGending
 

KĂŒrzlich hochgeladen (20)

Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10
algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10
algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
 
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.pptSEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
Lingkungan bawah airLingkungan bawah air.ppt
Lingkungan bawah airLingkungan bawah air.pptLingkungan bawah airLingkungan bawah air.ppt
Lingkungan bawah airLingkungan bawah air.ppt
 
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
 
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
 

Perubahan usaha mjd kalor

  • 1. 1 BAB I PENDAHULUAN Termodinamika merupakan ilmu yang mempelajari hubungan antara energi dan kerja dari suatu sistem. Termodinamika hanya mempelajari besaran-besaran yang berskala besar (makroskopis) dari sistem yang dapat diamati dan diukur dalam eksperimen. Dalam Hukum I Termodinamika dinyatakan bahwa energi bersifat kekal, tidak dapat diciptakan dan tid ak dapat dimusnahkan, tetapi dapat diubah dari satu bentuk ke bentuk yang lain. Namun tidak ada batasan mengenai perubahan energi mana yang dapat terjadi dan tidak dapat terjadi. Batasan-batasan perubahan yang terjadi kemudian dijelaskan lebih lanjut ke dalam Hukum II Termodinamika. Dalam konsep ini dijelaskan mengenai bagaimana perubahan usaha menjadi kalor dapat terjadi, begitu pula mengenai proses sebaliknya. Berdasarkan latar belakang tersebut di atas maka akan dikaji mengenai beberapa hal. Diantaranya yaitu tentang Permasalahan Hukum I Termodinamika dan siklus Termodinamika serta Konsep Hukum II Termodinamika dan Perubahan Usaha menjadi Kalor dan Sebaliknya. PEMBAHASAN Permasalahan Hukum I Termodinamika dan siklus Termodinamika. Pada Hukum I Termodinamika dinyatakan bahwa apabila sistem gas menyerap kalor dari lingkungan sebesar Q , maka oleh sistem mungkin akan diubah menjadi: a. usaha luar (W) dan perubahan energi dalam (U), b. energi dalam saja (U), dan c. usaha luar saja (W). Atau secara matematis dinyatakan sebagai : 𝑄 = ∆𝑈 + 𝑊 Agar suatu sistem dapat terus-menerus melakukan usaha yang berguna maka sistem tersebut harus bekerja dalam suatu siklus, yaitu mulai dari suatu keadaan awal dan melalui proses termodinamika kembali ke keadan awalnya. Perubahan sistem dari suatu keadaan ke keadaan lain, dan kembali berubah ke keadaan semula disebut siklus. Prinsip inilah yang digunakan untuk mesin-mesin kalor, yaitu bahwa agar dapat melakukan usaha secara terusmenerus, sistem harus bekerja dalam suatu siklus. Sadi Carnot, seorang insinyur berkebangsaan Prancis pada tahun 1824 mengembangkan sebuah model mesin ideal – selanjutnya disebut mesin Carnot -, yaitu mesin yang paling efisien dengan siklus yang terdiri dari empat proses yaitu: pemuaian isotermal dan adiabatik, serta pemampatan isotermal dan adiabatik. Adapun usaha total yang dilakukan sistem CHOIRUL FATMAWATI PEND.FISIKA ‘2012
  • 2. 2 untuk satu siklus kuivalen dengan selisih antara kalor yang diserap sistem dari reservoir suhu tinggindengan kalor yang dibuang sistem pada reservoir suhu rendah. Dapat dikatakan bahwan pada mesin Carnot telah terjadi perubahan energi kalor menjadi usaha. Hukum Kekekalan Energi yang dinyatakan dalam Hukum I Termodinamika menyatakan bahwa energi dapat diubah dari satu bentuk ke bentuk lain. Misalnya, perubahan usaha (energi potensial) menjadi energi kalor atau sebaliknya. Akan tetapi, tidak semua perubahan energi yang terjadi di alam ini prosesnya dapat dibalik seperti pada Hukum I Termodinamika. Pada Hukum I Termodinamika ini tidak terdapat petunjuk adanya arah dan batasan-batasan perubahan yang terjadi. Adapun permasalahan yang tidak dapat diterangkan dalam Hukum I Termodinamika antara lain : 1. Dapatkah kalor mengalir dari benda yang dingin ke benda yang lebih panas atau dari benda yang sama suhunya dengan tiba-tiba dapat mengalirkan kalor, sehingga suhu kedua benda menjadi berbeda. 2. Dapatkah energi kalor seluruhnya diubah menjadi energi mekanik atau usaha secara terus-menerus. 3. Dapatkah energi diubah sekehendak kita. 4. Dapatkah energi kalor seluruhnya diubah menjadi usaha. Jawabannya adalah dapat, tetapi hanya untuk satu proses atau satu tahap saja. Konsep Hukum II Termodinamika dalam Perubahan Usaha menjadi Kalor dan Sebaliknya Hukum II Termodinamika membatasi perubahan energi mana yang dapat terjadi dan ya ng tidak dapat terjadi. Pembatasan ini dinyatakan dengan berbagai cara, antara lain : 1. Hukum II Termodinamika dalam menyatakan aliran kalor (menurut Rudolf Clausius). Kalor mengalir secara spontan dari benda bersuhu tinggi ke benda bersuhu rendah dan tidak mengalir secara spontan dalam arah kebalikannya. 2. Hukum II Termodinamika dalam pernyataan tentang mesin kalor (menurut Kelvin dan Planck) Tidak mungkin membuat suatu mesin kalor yang bekerja dalam suatu siklus yang semata-mata menyerap kalor dari sebuah reservoir dan megubah seluruhnya menjadi usaha luar. 3. Hukum II Termodinamika dalam pernyataan entropi. Total entropi semesta tidak berubah ketika proses reversibel terjadi dan bertambah ketika proses irreversibel terjadi. Proses Reversibel : suatu proses yang dapat dibalikkan ke keadaan semula tanpa mengubah keadaan sekelilingnya. Proses Irreversibel : suatu proses yang tak terbalikkan. Untuk mengembalikkan ke keadaan semula harus mengubah keadaan sekelilingnya. CHOIRUL FATMAWATI PEND.FISIKA ‘2012
  • 3. 3 Adapun untuk menjelaskan tidak adanya reversibilitas para ilmuwan merumuskan prinsip baru, yaitu Hukum II Termodinamika, dengan pernyataan: “kalor mengalir secara alami dari benda yang panas ke benda yang dingin, kalor tidak akan mengalir secara spontan dari benda dingin ke benda panas” Termodinamika menyatakan bahwa proses alami cenderung bergerak menuju ke keadaan ketidakteraturan yang lebih besar. Ukuran ketidakteraturan ini dikenal dengan sistem entropi. Entropi merupakan besaran termodinamika yang menyertai perubahan setiap keadaan dari awal sampai keadaan akhir sistem. Karena entropi menyatakan ketidak teraturan sistem, berarti jika suatu sistem memiliki entropi yang tinggi maka sistem tersebut makin tidak teratur. Perubahan entropi suatu sistem hanya tergantung pada keadaan awal dan akhir. Proses reversibel tidak mengubah total entropi dari semesta, tetapi setiap proses irreversibel selalu menaikkan entr pi semesta. Entropi ( S ) adalah suatu ukuran banyaknya energi atau kalor yang tidak dapat diubah menjadi usaha. Perubahan entropi ( ∆S ) untuk sistem yang mengalami proses reversibel dirumuskan sebagai : 𝑄 ∆𝑆 = ( ) 𝑇 𝑟𝑒𝑣𝑒𝑟𝑠𝑖𝑏𝑒𝑙 dimana : ∆S : perubahan entropi (JK-1) Q : kalor yang diserap sistem (J) T : suhu mutlak sistem (K Hukum II termodinamika membatasi arah aliran kalor yang secara alamiah hanya dapat mengalir dari benda bersuhu tinggi ke benda bersuhu rendah. Agar kalor dapat dialirkan pada arah sebaliknya diperlukan usaha luar. Prinsip inilah yang diaplikasikan pada mesin pendingin. Aliran kalor pada mesin pendingin merupakan kebalikan dari aliran kalor pada mesin kalor. Usaha yang berasal dari energi listrik digunakan untuk menyerap kalor dari makanan yang tersimpan dalam reservoir dingin untuk dibuang pada reservoir panas, yaitu udara disekitar mesin. Sumber : Hamid, Abu Ahmad. 2007. Diktat Kuliah Termodinamika. Yogyakarta : Universitas Negeri Yogyakarta. Astono. 2003. Diktat Termodinamika. Universitas Muhammadiyah Purworejo CHOIRUL FATMAWATI PEND.FISIKA ‘2012